21
i FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Filsafat Pendidikan Dosen Pengampu Dr.Suliswiyadi, M.Ag Disusun Oleh : 1. Mariana Maryanto ( 12.0305.0169 ) 2. Dodo Prastyoko ( 12.0305.0170 ) 3. Agung Budi Prasetya ( 12.0305.0192 ) 4. Fita Rahmawati ( 12.0305.0207 ) PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2012/2013

FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

i

FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu Dr.Suliswiyadi, M.Ag

Disusun Oleh :

1. Mariana Maryanto ( 12.0305.0169 )

2. Dodo Prastyoko ( 12.0305.0170 )

3. Agung Budi Prasetya ( 12.0305.0192 )

4. Fita Rahmawati ( 12.0305.0207 )

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2012/2013

Page 2: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,atas Rahmat dan Hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Tujuan penulis membuat makalah ini dengan judul “Filsafat Pendidikan

Realisme”guna memenuhi tugas kelompok mata kuliah Filsafat Pendidikan.

Terselesainya makalah ini tak lepas dari dukungan serta bantuan dari berbagai

pihak,oleh karena itu penulis haturkan terimakasih kepada;

1. Dr.Suliswiyadi, M.Ag selaku dosen pembimbing yang telah memberikan arahan

dalam penulisan makalah ini.

2. Rekan-rekan yang memberikan dukungan dan motivasi.

3. Kepada semua pihak yang turut membantu dalam penulisan makalah ini yang tak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini tentu masih jauh dari

kesempurnaan,oleh karena itu kritik dan saran penulis harapkan untuk perbaikan yang akan

datang.Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.

Magelang , 3 April 2013

Penulis

Page 3: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................................................................... i

Kata Pengantar ........................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian Realisme Pendidikan ...................................................................... 3

2. Bentuk-bentuk Filsafat Pendidikan Realisme .................................................. 4

3. Pengetahuan tentang Filsafat Pendidikan Realisme ......................................... 12

4. Nilai dari Filsafat Pendidikan Realisme ........................................................... 12

5. Pendidikan dalam Filsafat Pendidikan Realisme ............................................. 13

6. Potret Guru Dalam Filsafat Pendidikan Realisme ............................................ 15

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 17

B. Saran .............................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 18

Page 4: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Filsafat pendidikan adalah aplikasi dari filsafat umum dalam pendidikan. Berbeda

dengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan keseluruhan segala sesuatu. Filsafat

Khusus /terapan mempunyai objek kenyataan salah satu aspek kehidupan manusia yang

dalam hal ini adalah pendidikan. Filsafat pendidikan menyelidiki hakikat pelaksanaan

pendidikan yang bersangkut paut dengan tujuan, latar belakang cara dan hasilnya serta

hakikat ilmu pendidikan yang bersangkut paut terhadap struktur kegunaannya.

Seperti halnya filsafat yang lain, filsafat pendidikanpun bersifat spekulatif, preskriptif

dan analitik. Spekulatif artinya filsafat pendidikan membangun teori-teori tentang hakikat

pendidikan manusia, hakikat masyarakat dan hakikat dunia. Preskriptif artinya filsafat

pendidikan menentukan tujuan pendidikan yang harus diikuti dan dicapai. Analitik artinya

filsafat pendidikan menjelaskan pertanyaan-pertanyaan yang spekulatif dan perspektif.

Filsafat ilmu pendidikan dapat dibataskan sebagai salah satu bentuk teori pendidikan

yang dihasilkan melaui riset baik kualitatif maupun kuantitatif. Filsafat pendidikan ini perlu

dipedomani para perencana pendidikan tentang tujuan, isi, kurikulum yang merumuskan

tujuan-tujuan pengubahan perilaku yang bersifat personal, sosial dan ekonomi.

Karena filsafat pendidikan merupakan terapan dari filsafat umum maka filsafat

pendidikan pun terdiri beberapa aliran seperti filsafat pendidikan idealisme, realisme,

esensialisme dan pragmatisme.

Pada dasarnya realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitas.

Realisme berbeda dengan Materialisme dan Idealisme yang bersifat Monistis. Realisme

berpendapat bahwa hakekat realitas ialah terdiri atas dunia fisik dan dunia rohani. Realisme

membagi realitas menjadi dua bagian, yaitu subject yang menyadari dan mengetahui disatu

pihak, dan dipihak lainya adalah adanya realita diluar manusia, yang dapat di jadikan sebagai

object pengetahuan manusia.

Page 5: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

2

B. Rumusan Masalah

Dalam Makalah ini memaparkan beberapa rumusan masalah yang ada diantaranya :

1. Apa arti Realisme Pendidikan ?

2. Apa Bentuk-bentuk Filsafat Pendidikan Realisme?

3. Apa pengetahuan dari filsafat pendidikan Realisme itu ?

4. Apa nilai dari filsafat pendidikan Realisme ?

5. Bagaimana Pendidikan dalam Filsafat Realisme ?

6. Bagaiaman potret guru dalam Realisme itu ?

C. Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas filsafat pendidikan yang bertujuan untuk

memperdalam pengetahuan tentang filsafat pendidikan realisme. Dan memberikan

pengetahuan tentang filsafat pendidikan reaisme kepada pembaca. Diantaranya:

1. Dapat mengetahui realisme pendidikan

2. Dapat mengetahui Bentuk-bentuk Filsafat Pendidikan Realisme

3. Dapat mengetahui pengetahuan dari filsafat pendidikan realisme

4. Dapat mengetahui nilai dari filsafat pendidikan realisme

5. Dapat mengetahui realisme terhadap pendidikan

6. Dapat mengetahui potret guru realisme

Page 6: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Realisme Pendidikan

1. Pengertian Realisme

Pada dasarnya realisme merupakan filsafat yang memandang realitas secara dualitas.

Realisme berbeda dengan materialisme dan idealisme yang bersifat monitis.Realisme

berpendapat bahwa hakikat realitas adalah terdiri atas dunia fisik dan dunia rohani.Realisme

membagi realitas menjadi dua bagian, yang subjek yang menyadari dan mengetahui disatu

pihak dan dipihak lainnya adalah adanya realita diluar manusia yang dapat dijadikan sebagai

objek pengetahuan manusia.(Uyoh Sadulloh : 2007 : 103)

Gagasan filsafat realisme terlacak dimulai sebelum periode abad masehi dimulai,

yaitu dalam pemikiran murid Plato bernama Aristoteles (384-322 SM). Sebagai murid Plato,

sedikit banyak Aristoteles tentu saja memiliki pemikiran yang sangat dipengaruhi Plato

dalam berfilsafat. Dalam keterpengaruhannya, Aristoteles memiliki sesuatu perbedaan

pemikiran yang membuatnya menjadi berbeda dengan Plato.

Ibarat Plato memulai filsafatnya dari sebelah selatan, Aristoteles justru memulai dari

sebelah utara. Filsafat Aristoteles tampak seperti antitesis filsafat Plato yang justru memiliki

corak idealisme. Oleh karena itu, jika Plato meyakini bahwa apa yang sungguh-sungguh ada

adalah yang ada dalam alam idea, Aristoteles justru memandang bahwa apa yang di luar

alam ide, termasuk benda-benda yang terlihat indra bukanlah idea yang lahir dari replikasi

yang ada dalam pikiran atau mental.

Bagi Aristoteles, benda-benda itu sungguh pun tidak ada yang memikirkannya ia

tetaplah ada. Keberadaanya tersebut tidak ditentukan oleh akal. Disini fokus perhatian

Aristoteles terhadap kemungkinan sampai pada konsepsi-konsepsi tentang bentuk universal

melalui kajian-kajian atas objek-objek material. Kelak, ini akan menjadi dasar-dasar pertama

bagi lahirnya fisika modern serta sains. (Teguh Wangsa Gandhi : 2010 : 140)

2. Pengertian Pendidikan

a. Pendidikan adalah proses akulturasi-akulturasi pada anggota-anggota masyarakat

yang maish muda oleh anggot-anggota masyrakat yang lebih tua.

b. Pendidikan berkenaan dengan perkembangan dan perubahan kelakuan anak didik.

Pendidikan bertalian dengan transmisi pengetahaun, sikap, kepercayaan, keterampilan

dan aspek-aspek kelakuan lainnya kepada generasi muda. Pendidikan adalah proses

Page 7: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

4

mengajar dan belajar pola-pola kelakuan manusia menurut apa yang diharapkan oleh

masyarakat.

c. Pendidikan secara khusus, langeveld mengemukakan bahwa pendidikan adalah

bimbingan yang diberikan oleh orag dewasa kepada anak yang belum dewasa untuk

mencapai kedewasaannya. Pendidikan secara luas adalah usaha manusia untuk

meningkatkan kesejahteraan hidupnya, yang berlangsung sepanjang hayat. Henderson

(1959:44).

B. Bentuk-bentuk Filsafat Pendidikan Realisme

Realisme merupakan aliran filsafat yang memiliki beraneka ragam bentuk. Kneller

membagi realisme menjadi dua bentuk, yaitu : 1) Realisme Rasional, 2) Realisme Naturalis.

(Uyoh Sadullah : 2007 : 103)

1. Realisme Rasional

Realisme rasional dapat didefinisikan pada dua aliran, yaitu realisme klasik dan

realisme religius. Bentuk utama dari realisme religius ialah “Scholastisisme”. Realisme klasik

ialah filsafat Yunani yang pertama kali dikembangkan oleh Aristoteles, sedangkan realisme

religius, terutama Scholatisisme oleh Thomas Aquina, dengan menggunakan filsafat

Aristoteles dalam membahas teologi gereja. Thomas Aquina menciptakan filsafat baru dalam

agama kristen, yang disebut tomisme, pada saat filsafat gereja dikuasai oleh neoplatonisme

yang dipelopori oleh Plotinus.

Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah

nyata, dan berada diluar fikiran (idea) yang mengamatinya. Tetapi sebaliknya, tomisme

berpandangan bahwa materi dan jiwa diciptakan oleh Tuhan, dan jiwa lebih penting daripada

materi karena Tuhan adalah rohani yang sempurna. Tomisme juga mengungkapkan bahwa

manusia merupakan suatu perpaduan/kesatuan materi dan rohani dimana badan dan roh

menjadi satu. Manusia bebas dan bertanggung jawab untuk bertindak, namun manusia juga

abadi lahir ke dunia untuk mencintai dan mengasihi pencipta, karena itu manusia mencari

kebahagiaan abadi.

a. Realisme klasik

Realisme klasik oleh Brubacher (1950) disebut humanisme rasional. Realisme klasik

berpandangan bahwa manusia pada hakikatnya memiliki ciri rasional. Dunia dikenal melalui

akal, dimulai dengan prinsip “self evident”, dimana manusia dapat menjangkau kebenaran

Page 8: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

5

umum. Self evident merupakan hal yang penting dalam filsafat realisme karena evidensi

merupakan asas pembuktian tentang realitas dan pembenaran sekaligus. Self evident

merupakan suatu bukti yang ada pada diri (realitas, eksistensi) itu sendiri. Jadi, bukti tersebut

bukan pada materi atau pada realitas yang lain. Self evident merupakan asas untuk mengerti

kebenaran dan sekaligus untuk membuktikan kebenaran. Self evident merupakan asas bagi

pengetahuan artinya pengetahuan yang benar buktinya ada didalam pengetahuan atau

kebenaran pengetahuan itu sendiri.

Pengetahuan tentang Tuhan, sifat-sifat Tuhan, eksistensi Tuhan, adalah bersifat self

evident. Artinya bahwa adanya Tuhan tidak perlu dibuktikan dengan bukti-bukti lain sebab

Tuhan itu self evident. Sifat Tuhan itu Esa, artinya Esa hanya dimiliki Tuhan, tidak ada yang

menyamainya terhadap sifat Tuhan tersebut. Eksistensi Tuhan merupakan prima kausa,

penyebab pertama dan utama dari segala yang ada, yakni merupakan penyebab dari realitas

alam semesta. Sebab, dari semua kejadian yang terjadi pada alam semesta. Tujuan pendidikan

bersifat intelektual. Memperhatikan intelektual adalah penting, bukan saja sebagai tujuan,

melainkan dipergunakan sebagai alat untuk memecahkan masalah.

Bahan pendidikan yang esensial bagi aliran ini, yaitu pengalaman manusia. Yang

esensial adalah apa yang merupakan penyatuan dan pengulangan dari pengalaman manusia.

Kneller (1971) mengemukakan bahwa realisme klasik bertujuan agar anak menjadi manusia

bijaksana, yaitu seorang yang dapat menyesuaikan diri dengan baik terhadap lingkungan fisik

dan sosial. “For the classical realist the purpose of education is enable the pupil to become an

intellectually well-balanced person, as against one who is symply well adjust to the physical

and social amvironment”.

Menurut Aristoteles, terdapat aturan, terdapat aturan moral universal yang diperoleh

dengan akal dan mengikat manusia sebagai mahklul nasional. Di sekolah lebih menekankan

perhatiannya pada mata pelajaran (subject matter), namun, selain itu, sekolah harus

menghasilkan individu-individu yang sempurna. Menurut pandangan Aristoteles,manusia

sempurna adalah manusia moderat yang mengambil jalan tengah. Pada anak harus diajarkan

ukuran moral absolute dan universal, sebab apa yang diklatakan baik atau benar adalah untuk

keseluruhan umat manusia, bukan hanya untuk suatu ras atau suatu kelompok masyarakat

tertentu. Hal ini penting bagi anak untuk mendapatkan kebiasaan baik.Kebaikan tidak datang

dengan sendirinya, melainkan harus dipelajari.

b. Realisme religious

Realisme religious dalam pandangannya tampak dualistis.Ia berpendapat bahwa

terdapat dua order yang terdiri atas “order natural” dan “order supernatural”. Kedua order

Page 9: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

6

tersebut berpusat pada tuhan. Tuhan adalah pencipta semesta alam dan abadi. Pendidikan

merupakan suatu proses untuk meningkatkan diri, guna mencapai yang abadi. Kemajuan

diukur sesuai dengan yang abadi tersebut yang mengambil tempat dalam alam.Hakikat

kebenaran dan kebaikan memiliki makna dalam pandangan filsafat ini.Kebenaran bukan

dibuat, melainkan sudah ditentukan, dimana belajar harus mencerminkan kebenaran tersebut.

Menurut pandangan aliran ini, struktur social berakar pada aristokrasi dam demokrasi.

Letak aristokrasinya adalah pada cara meletakan kekuasaan pada yang lebih tahu dalam

kehidupan sehari-hari. Demokrasinya berarti bahwa setiap orang diberi kesempatan yang luas

untuk memegang setiap jabatan dalam struktur masyarakat. Hubungan antara gereja dan

Negara, adlah menjaga fundamental dasar dualism antara order natural dan order

supernatural. Minat Negara terhadap pendidikan bersifat natural, karena Negara memiliki

kedudukan lebih rendah dibandingkan dengan gereja.Moral pendidikan berpusat pada ajaran

agama.Pendidikan agama sebagai pedoman bagi anak untuk mencapai Tuhan dan Akhirat.

Menurut realisme religious, karena keteraturan dan keharmonisan alam semesta

sebagai ciptaan tuhan, maka manusia harus mempelajari alam sebagai ciptaan tuhan.Tujuan

utama pendidikan mempersiapkan individu untuk dunia dan akhirat.Tujuan pendidikan

adalah mendorong siswa memiliki keseimbangan intelektual yang baik, bukan semata-mata

penyesuaian terhadap lingkungan fisik dan social saja.William Mc Gucken (Brubacher,

1950), seorang pengikut aristoteles dan Thomas aquina yang berakar pada metafisika dan

epistimologi, membicarakan pula natural dan supernatural. Menurut Gucken, tanpa Tuhan

tidak ada tujuan hidup, dan pada akhirnya tidak ada tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan

adalah mempersiapkan manusia untuk hidup didunia sekarang dalam arti untuk mencapai

tujuan akhir yang abadi untuk hidup didunia sana.

Pandangannya tentang moral, realism religious menyetujui bahwa kita dapat

memahami banyak hokum moral dengan mengunakan akal, namun secara tegas beranggapan

bahwa hukum-hukum moral tersebut diciptakan oleh Tuhan.Tuhan telah memberkahi

manusia dengan kemampuan rasional yang sangat tinggi untuk memahami hukum moral

tersebut.Tidak seperti halnya realisme natural yang hanya terbatas pada moral alamiah,

realisme religious beranggapan bahwa manusia diciptakan memiliki kemampuan untuk

melampaui alam natural, yang pada akhirnya dapat mencapai nilai supernatural.Tujuan

pendidikan adalah keselamatan atau kebahagiaan jasmani dan rohani sekaligus.Anak yang

lahir pada dasarnya rohaninya dalam keadaan baik, penuh rahmat, diisi dengan nilai-nilai

ketuhannan. Anak akan menerima kebaikan dan menjauhi kejahatan bukan hanya karena

perintah akal, melainkan juga karena perintah Tuhan.

Page 10: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

7

Johan Amos Comenius merupakan pemikir pendidikan yang dapat digolongkan pada

realisme religious, mengemukakan bahwa semua manusia harus berusaha untuk mencapai

dua tujuan.Pertama, keselamatan dan kebahagiaan hidup yang abadi. Kedua, keadaan dan

kehidupan dunia yang sejahtera dan damai.Tujuan pertama merupakan tujuan yang inheren

dalam diri manusia, dimana tujuannya terletak diluar hidup ini.Pada tujuan yang kedua,

Comenius tampaknya memandang kebahagiaan dan perdamaian dunia merupakan

sebahagiaan dari kebahagiaan hidup yang abadi.

Berbicara tentang pendidikan, Comenius (price, 1962) mengemukakan bahwa

pendidikan harus universal, seragam, dimulai sejak pendidikan yang paling rendah, dan

merupakan suatu kewajiban.Pada tingkat pendidikan yang paling rendah, dan merupakan

suatu kewajiban. Pada tingkat pendidikan yang paling rendah , anak akan menerima jenis

pendidikan yang sama. Pembvawaan dan sifat manusia sama pada semua orang. Oleh karena

itulah, metode, isi, dan proses pendidikan harus seragam. Namun, manusia tetap berbeda

dalam derajatnta, dimana ia dapat mencapainya. Oleh karena itu, pada tingkatan pendidikan

yang paling tinggi tidak boleh hanya ada satu jenis pendidikan, melainkan harus beraneka

ragam jenis pendidikan.Anak yang cacat pancaindera, jasmani maupun mental, tidak

diperkenankan mengikuti pendidikan, dalam arti bersama-sama dengan anak normal.Mereka

harus mendapatkan pelayanan khusus.

Comenius dalam bukunya “Didacita Magna” (Didaktik besar), dan “Orbis

Sensualium Pictus” (Dunia panca indera dengan gambar-gambar) merupakan peletak dasar

didaktik modern.Ia mengubah cara berfikir anak yan deduktif spekulatif dengan cara berfikir

induktif, yang merupakan metode berfikir ilmiah. Peragaan merupakan suatu keharusan

dalam proses belajar mengajar , sehingga ia dijuluki sebagai bapak keperagaan dalam belajar

mengajar. Beberapa prinsip mengajar yang dikemukakan oleh Comenius adalah sebagai

berikut :

a) Pelajaran harus didasarkan pada minat siswa keberhasilan dalam belajar tidak karena

dipaksakan dari luar, melainkan merupakan suatu hasil perkembangan dari dalam

pribadinya.

b) Pada waktu permulaan belajar, guru harus menyusun out line secara garis besar dari

setiap mata pelajaran.

c) Guru harus menyiapkan dan menyampaikan informasi tentang garis-garis besar

pelajaran sebelum pelajaran dimulai, atau pada waktu permulaan pelajaran.

d) Kelas harus diisi dengan gambar-gambar, peta, motto, dan sejenisnya yang berkaitan

dengan rencana pelajaran yang akan diberikan.

Page 11: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

8

e) Guru menyampaiakan pelajaran sedemikian rupa, sehingga pelajaran merupakan

suatu kesatuan. Setiap pelajaran merupakan suatu keseimbangan dari pelajaran

sebelumnya, dan untuk perkembangan pengetahuan secara terus-menerus.

f) Apapun yang dilakukan guru, hendaknya membantu untuk pengembangan hakikat

manusia. Kepada siswa ditunjukan kepentingan yang praktis dari setiap system nilai.

g) Pelajaran dalam subjek yang sama diperuntukan bagi semua anak.

2. Realisme Natural Ilmiah

Realisme natural ilmiah menyertai lahirnya sains eropa pada abad kelima belas dan

keenam belas, yang dipelopori oleh Francis Bacon, John Locke, Galileo, David Hume, John

Stuart Mill, dan lain-lainnya. Pada abad kedua puluh tercatat pemikiran-pemikiran seperti

Ralph Borton Perry, Alferd Nortt Whitehead, dan Betrand Russel.

Realism natural ilmiah mengatakan bahwa manusia adalah organisme biologis dengan

system syaraf yang kompleks dan secara inheren berpembawaan social (social

disposition).Apa yang dinamakan berfikir merupakan fungsi yang sangat kompleks dari

organism yang berhubungan dengan lingkungannya. Kebanyakan penganut realism natural

menolak eksistensi kemauan keras (free will).Mereka bersilang pendapat dalam hal bahwa

individu ditentukan oleh akibat lingkungan fisik dan social dalam struktur genetiknya. Apa

yang tampaknya bebas memilih , kenyataannya merupakan suatudeterminasi kausal

(ketentuan sebab akibat).

Menurut realisme natural ilmiah, filsafat mencoba meniru objektivitas sains.Karena

dunia sekitar manusia nyata, maka tugas sainslah untuk meneliti sifat-sifatnya. Tugas filsafa

mengkordinasikan konsep-konsep dan temuan-temuan sains yang berlainan dn berbeda-beda.

Perubahan merupakan realitas yang sesuai dengan hokum-hukum alam yang permanen, yang

menyebabkan akam semesta sebagai suatu struktur yang berlangsung terus, karena dunia

bebas dari manusia dan diatur oleh hukum alam, dan manusia memiliki sedikit control, maka

sekolah harus menyediakan subject matter yang akan memperkenalkan anak dengan dunia

sekelilingnya.

Pandangannya tentang teori pengetahuan (epistemology), realisme natural ilmiah

mengatakan bahwa dunia yang kita amati bukan hasil kreasi akal atau jiwa (mind) manusia,

melainkan dunia sebagaimana adanya. Subtansialitas, sebab akibvat, dan aturan-aturan alam

bukan suatu proyeksi akal, atau jiwa manusia, melainkan merupakan suatu penampilan atau

penampakan dari dunia atau alam itu sendiri.

Page 12: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

9

Teori kebenaran yang dipergunakan oleh kaum realism natural ilmiah adalah teori

“korespondensi” tentang kebenaran, yang menyatakan bahwa kebenaran itu adalah

persesuaian terhadap fakta dengan situasi yang nyata, kebenaran merupakan persesuaian

antara pernyataan mengenai fakta dengan faktanya sendiri, atau antara fikiran dengan realitas

situasi lingkungannya. Teori ini sebagai suatu penolakan terhadap teori koherensi, yang pada

umumnya dipergunakan oleh kaum idealis, yang mengemukakan bahwa pengetahuan itu

benar karena selaas atau bertalian dengan pengetahuannya yang telah ada.Menurut teori

korespondensi, pengetahuan baru itu dikatakan benar apabila sesuai dengan teori atau

pengetahuan terdahulu yang telah ada, karena teori yang telah ada tersebut adalah benar,

sesuai dengan fakta, sesuai dengan situasi nyata.

Jadi, menurut realisme ilmiah, pengetahuan yang shahih adalah pengetahuan yang

diperolah melalui pengalaman empiris, dengan jalan observasi, atau penginderaan.Teori

pengetahuan yang mereka ikuti adalah teori pengetahuan “empirisme”, seperti yang diuraikan

terdahulu.Menurut empirisme, pengalaman merupakan factor fundamental dalam

pengetahuan, sehingga merupakan sumber dari pengetahuan manusia.

Pandangannya tentang nilai, mereka menolak pendapat bahwa nilai memiliki sanksi

supernatural, kebaikan adalah yang menghubungkan manusia dengan lingkungannya.

Sebaliknya, kejahatan adalah yang menjauhkan manusia dari lingkungannya. Esensi manusia

dan esensi alam adalah tetap, maka nilai yang menghubungkan antara yang satu dengan yang

lainnya adalah tetap. Lembaga-lembaga dan praktik social diseluruh dunia sangat berlainan

dan berbeda-beda, namun memiliki landasan nilai yang sama. Kaum idealism menganggap

bahwa kaum manusia pada dasarnya sempurna, sedangkan kaum realism natural menerima

sebagaimana adanya, tidak sempurna.

Realisme natural mengajarkan bahwa baik dan salah adalah hasil tentang pengalaman

kita tentang alam, bukan dari prinsip-prinsip nilai agama atau dari luar ala mini.Moralitas

dilandasi oleh hasil penelitian ilmiah yang menunjukan kemanfaatannya pada manusia

sebagai spesies tertinggi dari hewan.Sakit adalah jahat, dan sehat adalah baik.Manusia harus

meningkatkan kebaikan-kebaikan dengan menggunakan ukuran-ukuran untuk memperbaiki

konstitusi genetic, mengatasi kesejahteraan dengan perbaikan lingkungan dimana manusia

hidup.

Mengenai konsep pendidikan realism natural, Brucher (1950) mengemukakan bahwa

pendidikan berkaitan dengan dunia disini dan sekarang.Dunia bukan sesuatu yang eksternal,

tidak abadi, melainkan diatur oleh hukum alam.Jiwa (mind) merupakan produk alam dan

bersifat biologis, berkembang dengan cara menyesuaikan diri dengan alam. Pendidikan

Page 13: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

10

menurut realism natural haruslah ilmiah dan yang menjadi objek penelitiannya adalah

kenyataan dalam alam.

Seorang ahli sains dapat mencatat dengan tepat apa yang dipelajarinya, termasuk

dalam mempelajari kenyataan-kenyataan social. Bagi mereka tidak ada kesangsian terhadap

apa yang dipelajari berdasarkan kenyataan, karena kebeneran diperolehnya dari kenyataan.

Oleh karena itu, kurikulum yang baik adalah yang berdasarkan data dan realitas.Mereka

mendasarkan penelitian ilmiah melalui psikologi pendidikan dan sosiologi pendidikan dalam

menentukan kurikulumnya.Psikologi mereka adalah behavioristik.Ide atau jiwa anak yang

bersifat supernatural tidak memperoleh tempat dalam pandangan mereka.Pendidikan

cenderung pada naturalism, materialism, dan makenistik.

Baik realisme rasional maupun realisme natural ilmiah sependapat bahwa

menanamkan dan pemilihan pengetahuan yang akan diberikan disekolah adalah penting.

Inisiatif dalam pendidikan adalah terletak pada uru, yang menentukan bahan pelajaran yang

akan dibahas dalam kelas adalah guru, bukan siswa. Materi atau bahan pelajaran yang baik

adalah bahan pelajaran yang memberikan kepuasan pada minat dan kebutuhan siswa.Namun,

yang paling penting bagi guru adalah bagaimana memilih bahan pelajaran yang benar, bukan

memberikan kepuasan terhadap minat dan kebutuhan siswa hanyalah merupakan alat untuk

mencapai tujuan pendidikan, merupakan suatu strategi mengajar yang bermanfaat.

3. Neo-Realisme dan Realisme Kritis (Uyoh Sadulloh : 2007 : 110)

Selain aliran-aliran realism diatas, masih ada lagi pandangan-pandangan lain, yang

termasuk realism.Aliran tersebut disebut “Neo-Realisme” dari Frederick Breed, dan

“Realisme Kritis” dari Immanuel Kant.Menurut pandangan Breed, filsafat pendidikan

hendaknya harmoni dengan prinsip-prinsip demokrasi.Prinsip demokrasi adalah hormat dan

menghormati atas hak-hak individu.Pendidikan sebagai pertumbuhan harus diartikan sebagai

menerima arah tuntunan social dan individual.Istilah demokrasi harus didefinisikan kembali

sebagai pengawasan dan kesejahteraan social.

Realisme kritis didasarkan atas pemikiran Immanuel Kant, seorang pesintesis yan

besar.Ia mensitesiskan pandangan-pandangan yan berbeda, antara empirisme dan

rasionalisme, antara skepitisme dan paham kepastian, antara eudaeomanisme dengan

puritanisme. Ia bukan melakukan eklektisisme yang dangkal. Melainkan, suatu sintesis asli

yang menolak kekurangan-kekurangan dari kedua belah pihak yang disintesiskannya. Dan ia

membangun filsafat yang kuat.

Page 14: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

11

Menurut Kant, semua pengetahuan mulai dari pengalaman, namun tidak berarti

semuanya dari pengalaman. Objek luar dikenal melalui indera, namun pikiran atau rasio, atau

pengertian, mengorganisasikan bahan-bahan yang diperoleh dari pengalaman tersebut.Pikiran

tanpa isi adalah kosong, dan tanggapan tanpa konsepsi adalah buta. Demikian kata

Kant.:Thoughts without content are empty, percepts without concepts are blind” (Henderson,

1959 : 218).

Selanjutnya, menurut Kant, pengalaman tidak hanya sekedar warna, suara, bau yang

diterima alat indera, melainkan hal-hal tersebutdiatur dan disusun menjadi suatu bentuk yang

terorganisasi oleh pikiran kita.Pengalaman merupakan suatu interpretasi tentang benda-benda

yang kita terima melalui alat indera kita.Dan di dalam interpretasi tersebut kita

mempergunakan suatu struktur untuk mengorganisasi benda-benda.

Lebih lanjut Kant mengemukakan, bahwa manusia telah dilengkapi dengan

seperangkat kemauan, sehingga kita dapat member betuk terhadap data mentah yang kita

amati. Dengan demikian, kita mungkin memiliki pengetahuan apriori, yang tidak perlu untuk

mengalami sendiri untuk mendapatkan pengetahuan yang fundamental, dan pengetahuan

yang aposteriori, pengetahuan yang didasarkan pada pengalaman.Manusia tidak bisa

mengetahui realitas yang sebenarnya, melainkan suatu realitas di luar pengalaman, dan

merupakan objek pengetahuan.Kant mengaui, bahwa manusia tidak hanya memiliki

kemampuan alamiah, melainkan juga memiliki kemampuan agama dan moral. Semua aliran

filsafat pendidikan menyetuJi bahwa :

1) Proses pendidikan berpusat pada tugas mengembangkan laki-laki dan wanita yang

hebat dan kuat.

2) Tugas manusia di dunia adalah memajukan keadilan dan kesejahteraaan umum.

3) Kita seharusnya memandang bahwa tujuan akhir pendidikan adalah memecahkan

masalah-masalah pendidikan.

Power (1982) mengemukakan implikasi pendidikan realisme sebagai berikut :

a) Tujuan Pendidikan

Penyesuaian hidup dan tanggung jawab social.

b) Kedudukan siswa

Dalam hal pelajaran, menguasai pengetahuan yang handal, dapat dipercaya.Dalam hal

disiplin, peraturan yang baik adalah esensial untuk belajar.Disiplin mental dan moral

dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang baik.

Page 15: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

12

c) Peranan Guru

Menguasai pengetahuan, terampil dalam teknik mengajar dan dengan keras menuntut

prestasi dari siswa.

d) Kurikulum

Kurikulum komprehensif mencakup semua pengetahuan yang berguna.Berisikan

pengetahuan liberal dan pengetahuan praktis.

e) Metode

Belajar tergantung pada pengalaman, baik langsung atau tidak langsung.Metode

penyampaian harus logis dan psikologis.Metode Conditioning (SR) merupakan

metode utama bagi realisme sebagai pengikut behaviorisme.

C. Pengetahuan Filsafat Pendidikan Realisme

Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh

seseorang. Pengetahuan termasuk, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep,

teori, prinsip dan prosedur yang secara Probabilitas Bayesian adalah benar atau berguna.

Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh

manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal

budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau

dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya,

ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.

Pengetahuan diperoleh manusia bersumber dari pengalaman. Realisme menganut “prinsip

independensi” yang menyatakan bahwa pengetahuan manusia tentang realitas tidak dapat

mengubah substansi atau esensi realitas karena sebuah realitas bersifat objektif. Kebenaran

pengetahuan diuji kesesuaiannya dengan fakta di dalam dunia material atau pengalaman dria.

Teori ini dikenal sebagai Teori Korespondensi.

D. Nilai Filsafat Pendidikan Realisme

Penganut aliran realisme sependapat dengan penganut idealis bahwa nilai yang mendasar

adalah pada dasarnya permanen, tapi mereka berbeda diantara mereka sendiri dan alasan

mereka. Realis klasik penedapat dengan Aristoteles bahwa ada undang-undang moral

universal, tersedia untuk berbagai alasan dan mengikat pada seluruh rasional manusia.

Page 16: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

13

Realistsepakat bahwa guru harus menjadi bagian dalam merumuskan nilai-nilai tertentu.

Moral dasar dan standar keindahan yang diajarkan pada siswa yang tidak berdampak pada isu

terkini. Anak-anak harus memahami secara jelas mengenai sifat dasar kebenaran dan salah,

memberikan perhatian pada tujuan yang baik dan indah berdasarkan pada perubahan moral

dan keindahan mode. Tingkah laku manusia diatur oleh hukum alam dan pada taraf yang

lebih rendah diatur oleh kebijaksanaan yang telah teruji.

Karena manusia adalah bagian dari alam, maka manusia harus tunduk kepada hukum-

hukum alam. “Tingkah laku manusia diatur oleh hokum alam, dan pada tingkat yang lebih

rendah diuji melalui konvensi atau kebiasaan , dan adat istiadat di dalam masyarakat.”

(Edward J. Power)

Nilai-nilai individual dapat diterima apabila sesuai dengan nilai-nilai umum

masyarakatnya. Pendapat umum masyarakat merefleksikan status quo realitas masyarakat;

dank arena realitas masyarakat merepresentasikan kebenaran yang adalah ke luar dari mereka

sendiri, serta melebihi pikiran, maka hal itu berguna sebagai suatu standar untuk menguji

validitas nilai-nilai individual.” (Callahan and Clark, 1983)

E. Pendidikan dalam Realisme.

1. Pendidikan Sebagai Institusi Sosial

John Amos Comenius di dalam bukunya Great Didactic, mengatakan bahwa manusia

tidak diciptakan hanya kelahiran biologinya saja. Jika ia menjadi seorang manusia, budaya

manusia harus memberi arah dan wujud kepada kemampuan dasarnya.

Dalam bukunya Membangun Filsafat Pendidikan, Harry Broudy secara eksplisit ia

menekankan bahwa masyarakat mempunyai hak dengan mengabaikan keterlibatan

pemerintah, yang akan membawa pendidikan formal di bawah wilayah hukumnya karena ini

merupakan suatu lembaga atau institusi sosial.

Implikasinya : pendidikan adalah kebutuhan dasar dan hak yang mendasar bagi

manusia dan kewajiban penting bagi semua masyarakat untuk memastikan bahwa semua

anak-anak dilahirkan dengan pendidikan yang baik.

2. Siswa

Guru adalah pengelola KBM di dalam kelas (classroom is teacher-centered), guru

penentu materi pelajaran, guru harus menggunakan minat siswa yang berhubungan dengan

mata pelajaran, dan membuat mata pelajaran sebagai sesuatu yang kongkret untuk dialami

Page 17: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

14

siswa. Siswa berperan untuk menguasai pengetahuan yang diandalkan, siswa harus taat pada

aturan dan disiplin, sebab aturan yang baik sangat diperlukan untuk belajar. Siswa

memperoleh disiplin melalui ganjaran dan prestasi.

3. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan realisme adalah untuk “ penyesuaian diri dalam hidup dan mampu

melaksanakan tanggung jawab sosial. Pendidikan bertujuan agar siswa dapat bertahan hidup

di dunia yang bersifat alamiah, memperoleh keamanan dan hidup bahagia, dengan jalan

memberikan pengetahuan esensial kepada siswa. Pengetahuan tersebut akan memberikan

keterampilan-keterampilan yang penting untuk memperoleh keamanan dan hidup bahagia.

4. Proses Pendidikan

a. Kurikulum

Kurikulum pendidikan sebaiknya meliputi :

a) Sains dan Matematika,

b) Ilmu-ilmu kemanusiaan dan sosial,

c) Nilai-nilai.

Kurikulum yang baik diorganisasi menurut mata pelajaran dan berpusat pada materi

pelajaran (subject matter centered) yang diorganisasi menurut prinsip-prinsip psikologi

belajar. Kurikulum direncanakan dan diorganisasi oleh guru/orang dewasa (society

centered).Isi kurikulum harus berisi pengetahuan dan nilai-nilai esensial agar siswa dapat

menyesuaikan diri dengan lingkungan alam, masyarakat, dan kebudayaannya.

b. Metode Pendidikan

Pembiasaan merupakan metode utama bagi filsuf penganut behaviorisme Metode

mengajar yang disarankan bersifat otoriter. Guru mewajibkan siswa untuk dapat menghafal,

menjelaskan, dan membandingkan fakta-fakta, menginterprestasi hubungan-hubungan, dan

mengambil kesimpulan makna-makna baru.

c. Evaluasi

Guru harus menggunakan metode-metode objektif dengan mengevaluasi dan

memberikan jenis tes yang memungkinkan untuk dpt mengukur secara tepat pemahaman

siswa tentang materi-materi esensial. Untuk tujuan motivasi guru memberikan ganjaran

terhadap siswa yang mencapai sukses.

Page 18: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

15

F. Potret Guru dalam Filsafat Pendidikan Realisme

Pahun 1987, saat usia lima (tahun), saya tinggal di Merauke, Papua, tepatnya di sebuah

kampung kecil: Erom I. Saya tumbuh dan berkembang di kampung ini. Saya menyelesaikan

pendidikan sekolah dasar (SD) di kampung ini pula. Para guru rajin masuk kelas dan

mengajar kami dengan tekun dan setia. Sejak kelas I SD kami diajari mengenal huruf,

menulis, membaca dan berhitung. Kalau belum bisa menulis, membaca dan berhitung, maka

tidak bisa naik ke kelas II.

Kami juga diajari tata krama, sopan santun dan kerapian diri. Setiap pagi kami berbaris di

depan pintu masuk. Wali kelas berdiri di depan pintu masuk, sambil memegang kayu, setiap

murid dipanggil masuk kelas. Saat tiba di pintu, wali kelas memeriksa kerapian diri kami,

mulai dari kuku jari tangan dan kaki, rambut, buku pelajaran, dan lain-lain. Kalau ada yang

‘tidak beres’, maka akan mendapat hukuman.

Kami juga diminta membawa kayu bakar untuk para guru. Dan pada lain kesempatan

kami juga diminta untuk membantu para guru bekerja di kebun/sawah milik guru. Kami juga

memiliki kebun sendiri. Setiap kelas dipersilakan membuat kebun. Para guru mendidik kami

secara seimbang, mulai dari aspek intelektual, spiritual, emosional dan solidaritas.

Pengalaman demikian, saat ini jarang dijumpai lagi. Sebagian besar guru yang ditugaskan

di pedalaman tidak betah tinggal di kampung-kampung untuk mendidik dan mengajar anak-

anak. Sewaktu saya bekerja di Agats-Asmat, Papua, saya menyaksikan para guru lebih

memilih tinggal di kota Agats, ketimbang mengajar di kampung tempat mereka bertugas.

Akibatnya, anak-anak Papua yang tinggal di kampung-kampung tidak dapat memperoleh

pendidikan dan pengajaran secara layak. Pada tgl 27 Oktober 2012 silam, harian

Cenderawasih Pos memuat tulisan mengenai keluh kesah Kepala Kampung Sangke, Distrik

Arso Timur, Kabupaten Keerom, Benediktus Rehywi mengungkapkan yang mengungkapkan

bahwa: “Sekolah yang dibangun pemerintah dua kelas, saat ini tinggal bangunan kosong dan

tidak lagi digunakan sebagai tempat belajar mengajar. Tidak ada kegiatan belajar di

sekolah, karena tidak pernah ada guru yang ditugaskan di Kampung Sangke. Kalau pun ada

guru, hanya guru honor yang ditugaskan, tapi saat ini sudah tidak pernah datang mengajar

lagi. Tenaga pengajar sampai saat ini tidak ada sehingga anak–anak di Kampung Sangke

masih banyak yang belum bisa mengenal huruf, apa lagi menulis dan membaca.”

Page 19: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

16

Penggalan kisah tersebut hanyalah satu dari aneka persoalan pendidikan yang sedang

terjadi di tanah Papua. Ada banyak guru, tetapi penyebaran tidak merata. Walaupun dari segi

data, ada begitu banyak guru yang ditempatkan di daerah pedalaman, tetapi tidak ada yang

mau tinggal di kampung. Para guru lebih memilih tinggal di kota.

Pada tahuan 1980-an, saya masih mengalami para guru yang setia mengajar di kampung-

kampung terpencil. Mereka adalah para guru dari Key, Jawa, Flores. Mereka tinggal dengan

masyarakat di kampung. Namun, semangat pengabdian para guru saat ni mulai memudar.

Para guru modern zaman ini, lebih suka tinggal di kota, ketimbang melaksanakan tugas di

pedalaman.

Ironinya, guru-guru yang malas mengajar sebagian adalah guru-guru yang berasal dari

kampung-kampung di pedalaman Papua. Entah, apa yang merasuki mereka sehingga

semangat pengabdian dan pelayanan kepada anak-anak usia sekolah kian memudar. Dan

lebih ironi lagi, karena para guru malas mengajar, tetapi mereka menerima gaji dan aneka

tunjangan daerah terpencil.

Melihat realitas ini, ada sebagian orang yang ingin kembali ke masa lalu. Mereka ingin

mengenang dan mengulang pengabdian para guru tempoe doeloe. Para guru Key, Jawa dan

Flores meninggalkan kampung halamannya dan datang ke pedalaman Papua. Mereka ini

sungguh-sungguh bekerja untuk orang-orang Papua yang tinggal di daerah terpencil.

Page 20: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

17

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa Realisme berpendapat bahwa hakikat

realitas adalah terdiri atas dunia fisik dan dunia rohani. Realisme membagi realitas menjadi

dua bagian, yang subjek yang menyadari dan mengetahui disatu pihak dan dipihak lainnya

adalah adanya realita diluar manusia yang dapat dijadikan sebagai objek pengetahuan

manusia. Bahan pendidikan yang esensial bagi aliran realism klasik adalah pengalaman

manusia. Yang esensial adalah apa yang merupakan penyatuan dan pengulangan dari

pengalaman manusia. Sedangkan Menurut realisme ilmiah, pengetahuan yang shahih adalah

pengetahuan yang diperolah melalui pengalaman empiris, dengan jalan observasi, atau

penginderaan.

Kneller membagi realisme menjadi dua bentuk, yaitu : 1) Realisme Rasional, 2)

Realisme Naturalis. Namun, masih ada lagi pandangan-pandangan lain, yang termasuk

realisme. Aliran tersebut disebut “Neo-Realisme” dari Frederick Breed, dan “Realisme

Kritis” dari Immanuel Kant.

Implikasinya Realisme dalam pendidikan adalah kebutuhan dasar dan hak yang

mendasar bagi manusia dan kewajiban penting bagi semua masyarakat untuk memastikan

bahwa semua anak-anak dilahirkan dengan pendidikan yang baik.

B. Saran

Pepatah bijak mengatakan bahwasanya orang mengkritik kita, diartikan juga bahwa

orang tersebut sayang pada kita. Begitupun kami sampaikan apa yang menjadi keinginan

kami terhadap pembelajaran Filsafat Pendidikan yaitu ingin lebih menarik dan

menyenangkan. Dan semoga ini semua bisa menjadi hal pembangun di masa yang akan

datang. Aminn

Sudah selayaknya kita mengoptimalkan akal ini untuk berfikir, jangan sampai kita

terus memanjakan akal ini dengan berfikir hal – hal yang mudah, sekali – kali marilah kita

belajar Filsafat, agar akal ini mampu berkembang dan berfikir secara dalam. Ingatlah

perkataan dari KH. Abdul Rahmat bahwa seorang pahlawan itu adalah orang yang mampu

berfikir secara dalam dan mempunyai pandangan yang luas.

Page 21: FILSAFAT PENDIDIKAN REALISME · PDF filedengan Filsafat Umum yang objeknya adalah kenyataan ... Realisme klasik maupun realisme religius menyetujui bahwa dunia materi adalah nyata,

18

DAFTAR PUSTAKA

prof.dr.s. nasution,ma. Sosiologi pendidikan.pt bumi aksara.jakarta 1999

Sadullah,uyoh.2011.pengantar filsafat pendidikan.bandung.alfabeta