64
FISIKA SEKOLAH 3 Mata Pelajaran : Fisika Satuan Pendidikan : SMA/MA Kelas/Semester : XII/2 Kompetensi Inti : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive dan pro aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyeban fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak, terkait dengan pengembangan 1

Fisika Sekolah 3.10

Embed Size (px)

Citation preview

FISIKA SEKOLAH 3

Mata Pelajaran: FisikaSatuan Pendidikan: SMA/MAKelas/Semester: XII/2Kompetensi Inti:1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleransi, damai), santun, responsive dan pro aktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan factual, konseptual, procedural dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyeban fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak, terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

Kompetensi Dasar:1.1 Bertambahnya keimanan dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya.1.2 Menyadaari kebesaran Tuhan yang menciptakan kesimbangan perubahan medan listrik dan medan magnet yang saling berkaitan sehingga memungkinkan manusia mengembangkan teknologi untuk mempermudah kehidupan.2.1 Menunjukan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan diskusi.2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil percobaa.3.10 Memahami karakteristik inti atom, radioaktivitas dan pemanfaantannya dalam teknologi.4.10 Menyajikan informasi tentang pemanfaatan tentang radioaktivitas dan dampaknya bagi kehidupan.

Indikator Menjelaskan struktur inti atom. Menjelaskan pengertian isotop, isoton dan isobar. Menjelaskan konsep gaya inti. Menjelaskan konsep kestabilan inti. Menjelaskan defek massa dan energi ikat inti. Mendeskripsikan karakteristik radioisotope. Menjelaskan reaksi fisi dan reaksi fusi. Menjelaskan pemanfaatan radioaktif dalam bidang kesehatan. Menjelaskan pemanfaatan radioaktif dalam bidang industri. Menjelaskan pemanfaatan radioaktif arkeolog. Menjelaskan pemanfaatan radioaktif dalam bidang peternakan dan pertanian. Mendeskripsikan skema reaktor nuklir dan manfaatnya. Menjelaskan penghitungan umur fosil atau batuan dengan prinsip waktu paro. Menjelaskan bahaya radioaktif dan cara mengurangi resikonya.

Konsep Prasyarat1. Model Atom2. Efek fotolistrik3. Sinar XKonsep Esensial1. Struktur Inti Atom2. Radioaktivitas3. Sinar , , 4. Peluruhan inti5. Reaksi inti6. Teknologi nuklir

Peta Konsep

URAIAN MATERI

A. Struktur Inti Atom

Anda telah mengetahui bahwa sebuah atom terdiri dari inti atom sangat kecil., dan jauh dari inti atom bergeraklah electron-elektron menyerupai awan electron mengitari inti atom. Dari pekerjaan Rutherford dan pengikutnya diketahui bahwa inti bermuatan positif yang menyusun inti disebut sebagai proton.Atom hydrogen biasa hanya mengandung sebuah electron dan sebuah proton. Dari percobaa Milikan dan Thomson diperoleh bahwa massa electron sangatlah kecil, sehingga massa proton hanya sedikit lebih kecil daripada massa atom hydrogen.Apakah inti atom hanya terdiri dari proton? Jika inti atom hanya terdiri dari proton maka atom oksigen yang intinya memiliki 8 proton akan memiliki massa kira-kira 8 kali massa atom hydrogen. Tetapi, dengan menggunakan spectrometer massa diperoleh bahwa massa atom oksigen kira-kira 16 kali massa atom hydrogen. Pada awal tahun 1920, Rutherford mengusulkan bahwa inti seharusnya mengandung sejumlah partikel netral, dimana massa satu atom netral ini hamper sama dengan massa proton. Ia menamai partikel ini sebagai neutron. Para ilmuwan berusaha menemukan partikel netral ini. Ini merupakan pekerjaan yang sukar, karena pada waktu itu alat pendeteksi radiasi hanya peka terhadap partikel yang bermuatan. 12 tahun kemudian, fisikawan Inggris, James Chadwick (1891-1974), pada tahun 1933 berhasil mendemonstrasikan kehadiran partikel netral ini.Diagram sistematik dari peralatan Chadwick di tunjukkan pada gambar 1. partikel alfa ditembakkan pada sasaran berilium. Berilium kemudian memancarkan suatu radiasi tembs yang tak di kenal. Radiasi ini tidak dibelokkan baik oleh medan listrik maupun medan magnetic, sehingga dapat disimpulkan bahwa secara listrik, partikel-partikel radiasi adalah netral. Radiasi ini selanjutnya menumbuk lembaran parafin kaya hydrogen (berarti kaya proton) dan mengeluarkan proton-proton dari parafi sebagai akibat tumbukan elastis. Proton-proton bermuatan positif ini dengan mudah dideteksi oleh kamar ionisasi. Gambar 1. Diagram skematik dari percobaan Chadwick

Dengan menggunakan hokum kekekalan momentum dan energi, Chadwick mampu membuktikan bahwa massa partikel netral tak dikenal yang menumbuk paraffin memiliki massa hamper sama dengan massa proton. Hasil ini persis seperti neutron Rutherford yang telah diprediksikan kehadirnnya 12 tahun yang lalu.Dengan demikian, inti atom terdiri dari sejumlah proton bermuatan positif dan sejumlah neutron tak bermuatan. Proton dan neutron sebagai pertikel-partikel penyusun atom disebut nucleon.

Penulisan Inti AtomJumlah proton dalam suatu atom disebut nomor atom yang diberikan lambang Z. Nomor atom ini merupakan ciri khas suatu unsur, karena atom bersifat netral maka jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya. Sehingga nomor atom juga menunjukan jumlah elektron. Sedangkan jumlah nucleon (proton dan neutron) dalam inti atom disebut nomor massa, yang dilambangkan oleh A. Jika unsur dilambangkan oleh X, maka inti atom dengan nomor atom dan nomor massa tertentu disebut nuklida. Sebuah nuklida dilambangkan dengan:

A = nomor massa Z = nomor atom X = lambang unsurIsotop, Isoton dan Isobar Setelah penulisan lambang atom unsur dan penemuan partikel penyusun atom, ternyata ditemukan adanya unsur-unsur yang memiliki jumlah proton yang sama tetapi memiliki massa atom yang sama dan ada pula unsur-unsur yang memiliki jumlah neutron sama atau massa atom yang sama tetapi nomor atom berbeda. Hal ini di sebabkan karena jumlah neutron yang terkandung dalam inti atom berbeda. Untuk itu dikenalkanlah istilah isotop, isoton dan isobar.

Isotop Atom yang mempunyai nomor atom yang sama tetapi memiliki nomor massa yang berbeda disebut dengan isotop.Contoh :

Setiap isotop satu unsur memiliki sifat kimia yang sama karena jumlah elektronnya sama.Isotop-isotop unsur ini dapat digunakan untuk menentukan massa atom relatif (Ar), atom tersebut berdasarkan kelimpahan istop dan massa atom semua isotop. IsotonNeutron adalah selisih antara nomor massa dengan nomor atom; maka isoton tidak dapat terjadi untuk unsur yang sama. Maka neutron adalah nuklida-nuklida debgan jumlah neutron yang sama.Contoh : IsobarIsobar adalah unsur-unsur yang memiliki nomor massa yang sama. Adanya isotop yang membuat adanya isobar.

Sehingga antara dan merupakan isobar.1. Kestabilan Inti

Ukuran dan Bentuk Intiroton-proton dan neutron-neutron dalam inti bergerombol bersama dengan bentuk mendekati bola. Percobaan menunjukkan bahwa jari-jari inti atom r bergantung pada nomor massa A dan secara pendekatan diberikan oleh:Jari-jari inti atom r =(1,2 x 10 -15 m) A1/3Panjang 10-15 m adalah satu femtometer (fm), tetapi para fisikawan seringkali menyebut panjang itu sebagai satu Fermi, untuk menghargai jasa fisikawan Amerika keturunan Italia, Enrico Fermi.

2. Gaya IntiInti atom mengandung sejumlah proton positif dan sejumlah neutron netral. Antara proton dan proton bernuatan sejenis akan saling tolak-menolak dengan gaya Coulomb yang cukup besar. Antara neukleon-nukleon (proton dan neutron) juga muncul gaya gravitasi (tarik-menarik) tetapi gaya gravitasi sangat kecil jika dibandingkan dengan gaya Couomb. Karena gaya gravitasi tak dapat mengimbangi gaya Coulomb maka kita harapkan proton-proton dalam inti tercerai-berai oleh gaya tolak-menolak Colomb. Faktanya ini tidak terjadi sebab proton-proton tetap bersatu dengan neutron dalam inti. Dengan kata lain, inti tetap stabil. Jika demikian, gaya apakah yang mengimbangi gaya Coulomb antarproton tersebut?Inti tetap stabil karena adanya gaya inti kuat atau aya nuklir kuat (strong nuclear force). Gaya nuklir kuat atau gaya inti termasuk gaya tarik dengan jangkauan sangat pendek (kira-kira 2 fm), yang terbentuk di antara semua partikel inti (antara proton dan proton, proton dan neutron, neutron dan neutron). Jika jarak antara partikel lebih besar dari 2 fm, maka gaya inti sama dengan nol.Sifat-sifat gaya inti adalah :a. Dapat dinyatakan dengan suatu interaksi antara dua benda yang dinyatakan dengan suatu potensial.b. Bekerja pada jangkauan pendek (sekitar 10-15 cm atau 1 fermi)c. Merupakan gaya yang mempertahankan kestabikan suatu inti.d. Merupakan jenis gaya terkuat diantara gaya-gaya yang ada,seperti gaya coulomb dan gaya gravitasi. 3. Kestabilan IntiGaya inti dengan jangkauan terbatas mempunyai peranan penting dalam kestabilan inti. Agar sebah inti stabil, gaya tolak elektrostatis antara proton-proton harus seimbang dengan gaya tarik antara nucleon-nukleon yang dihasilkan oleh gaya inti. Akan tetapi, satu proton menolak seluruh proton lainnya di dalam inti karena gaya elektrostatis memiliki jangkauan yang lebih jauh. Kebalikannya, sebuah proton atau sebuah neutron hanya menarik tetanggga terdekatnya melalui gaya inti. Begitu jumlah proton Z dalam inti bertambah, maka jumlah neutron N harus bertambah lebih banyak jika kestabilan ingin dipertahankan. Gambar di bawah ini menunjukkan grafik N terhadap Z untuk unsure-unsur yang memiliki inti stabil. Sebagai acuan, grafik tersebut juga memperlihatkan garis lurus yang menampilkan keadaan N=Z. dengan sedikit pengecualian, titik-titik yang menggambarkan inti stabil berada di atas garis acuan ini, (garis N=Z) menggambarkan fakta bahwa jumlah neutron menjadi lebih besar dari jumlah proton ketika nomor atom Z meningkat.Bila jumlah proton dalam sebuah inti terus meningkat, maka sampailah pada suatu titik dimana keseimbangan antara gaya tolak elektrostatis dan gaya tarik inti tidak dapat diterima lagi dengan peningkatan jumlah neutron. Inti stabil dengan jumlah proton paling banyak adalah (Z = 83, dan N = 126). Semua inti atom dengan Z > 83 akan akan berada dalam keadaan tidak stabil atau akan bersifat radioaktif.

Grafik kestabilan inti

Z = 92N = 238 92 = 146

Z = 90 N = 232 90 = 14

Z = 82 N = 206 82 = 1244. Defek Massa dan Energi Ikat IntiMassa atom netral (termasuk Z electron yang dikandungnya) dapat diukur dengan menggunakan spektometer massa. Massa atom terlalu kecil jika dinyatakan dalam satuan kilogram, sehingga massa atom dinyatakan dalam atomic mass unit (u).

Atom netral helium mengandung 2 proton, 2 neutron, dan 2 elektron. Dengan demikian, kita harapkan massa atom sama dengan jumlah massa 2 proton, 2 neutron, dan 2 elektron. Dengan demikian,

Massa 2 proton= 2 x 1, 007 276 u = 2, 014 552 uMassa 2 neutron= 2 x 1, 008 665 u = 2, 017 330 uMassa 2 elektron= 2 x 0, 000 459 u = 0, 001 098 u +

Massa = 4, 032 980 u

Seperti telah kita katakana bahwa kita harapkan massa adalah 4, 032 980 u. tetapi, dari hasil pengukuran spektometer diperoleh massa atom adalah 4, 002 602 u.Kesimpulan,,Massa sebuah inti stabil selalu lebih kecil daripada gabungan massa nucleon-nukleon pembentukya.

Selisih massa antara gabungan massa nucleon-nukleon pembentuk inti dengan massa inti stabilnya disebut defek massa. Untuk kasus inti , defek massanya, m,m = 4, 032 980 u - 4, 002 602 u. = 0,030 378 uGaya-gaya inti kuat mengikat nucleon-nukleon bersatu dalam sebuah inti stabil. Karena itulah diperlukan energi untuk memisahkan sebuah inti stabil menjadi proton-proton dan neutron-neutron pembentuknya. Makin stabil sebuah inti maka makin besar energi yang diperlukan untuk memutuskan inti tersebut menjadi proton dan neutron pembentuknya. Energi yang diperlukan untuk memutuskan inti menjadi proton-proton dan neutron-neutron pembentuknya disebut energi ikat inti (binding energy).Darimana energi ikat inti yang diperlukan untuk mengikat inti? Dimana defek massa menghilang? Hokum kesetaraan energi Enstein menyatakan bahwa massa yang hilang dapat berubah menjadi energi mengikuti hukum E = mc2. Hukum ini dengan jelas menyatakan bahwa defek massa inti, m berubah menjadi energi ikat inti E, dengan persamaan:

energi ikat dan defek massaE = mc2

B. RADIOAKTIVITAS1. Penemuan Sinar RadioaktifPada tahun 1896, Henry Becquerel (1852-1908) seorang ahli fisika Perancis mengamati suatu gejala sebagai berikut , pelat potret yang ia miliki disimpan bersama-sama dengan berbagai senyawa-senyawa unsur dalam sebuah lemari kerjanya. Ternyata , pelat potret tersebut menjadi berbintik-bintik hitam, seperti terkena cahaya, walaupun pelat potret telah dibungkus rapat. Setelah menyelidiki senyawa-senyawa unsur yang ia simpan bersama pelat potret tersebut, Becquerel memperoleh suatu kepastian bahwa pelat potret tersebut tersimpan bersama dengan senyawa unsur uranium.Dari peristiwa tersebut, Becquerel berkesimpulan bahwa senyawa-senyawa uranium dapat menghasilkan sinar yang memiliki sifat hampir sama dengan sifat sinar x , yakni memiliki daya tembus besar dan dapat menghitamkan pelat potret film. Oleh karena gejala ini merupakan peristiwa baru, sinar yang dipancarkan senyawa uranium ini disebut sinar Becquerel.Dua tahun kemudian yakni tahun 1898, suami isteri Piere Curie (1859-1906) dari Perancis dan Marie curie (1867-1934) dari Polandia berhasil membuktikan bahwa sinar Becquerel berasal dari atom uranium, bukan senyawanya. Dalam penelitiannya, mereka juga menemukan bahwa polonium dan radium juga menghasilkan sinar Becquerel dengan intensitas yang lebih kuat. Kemudian, para ahli memutuskan bahwa unsur yang memancarkan radiasi dari dirinya sendiri disebut unsur radioaktif. Adapun sinar radioaktif disebut sinar radio aktif.Unsur radioaktif sudah ada di alam, seperti uranium, polonium dan radium yang disebut radioaktif alam. Dewasa ini, banyak lembaga-lembaga penelitian dalam bidang radioaktif yang sudah dapat membuat unsur ringan yang disebut radioaktif buatan.

2. Sinar-sinar radioaktif Pada penelitian berikutnya pada 1899, Henry Becquerel mengamati bahwa salah satu sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif dapat dibelokkan oleh medan magnetik yang arahnya sama dengan arah pembelokan sinar katode. Gejala ini menunjukkan bahwa salah satu sinar yang dipancarkan oleh unsur radioaktif mengandung partikel-partikel bermuatan positif. Dari hasil pengukuran , diperoleh partikel negatif ini sama dengan elektron yang kemudian disebut sinar beta ().Kemudian, pada 1900, Rhutherford menemukan fakta bahwa selain dapat memancarkan partikel yang bermuatan negatif, yakni sinar , unsur radioaktif juga dapat memancarkan partikel yang bermuatan positif. Partikel ini dibelokkan berlawanan arah dengan arah pembelokkan sinar beta di dalam medan magnetik. Partikel ini memiliki daya tembus yang lebih kecil daripada daya tembus sinar beta. Partikel ini mampu menembus lempengan aluminium yang memiliki ketebalan kurang dari 0,1 mm. Dari hasil penelitian yang lebih mendalam, diperoleh bahwa partikel radioaktif ini sama dengan inti atom helium () sehingga dapat dipastikan bahwa partikel tersebut bernomor atom dua dan nomor massa empat, yang akhirnya disebut partikel alfa. Diketahui bahwa selain menghasilkan partikel beta dan partikel alfa, unsur radioaktif alam juga memancarkan sinar yang tidak dibelokkan oleh medan magnetik. Sinar ini tidak bermuatan listrik , memiliki frekuensi lebih besar daripada frekuensi sinarX dan memilliki daya tembus yang sangat kuat . Rutherford menyebutnya dengan nama sinar gamma (). Ternyata , sinar ini merupakan gelombang elektromagnetik.Jika ketiga sinar radioaktif tersebut dilewatkan sehingga memotong medan magnet yang arahnya tegak lurus bidang kertas (x), kelakuan setiap sinar ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2 Daya tembus sinar-sinar radioaktif

Berdasarkan aturan gaya lorentz ,dapat diketahui bahwa sinar merupakan partikel bermuatan positif, sinar merupakan pertikel bermuatan negatif, dan sinar merupakan partikel tidak bermuatan. Daya tembus ketiga sinar radioaktif tersebut ditunjukkan pada gambar di atas.

PartikelIdentik dengan muatanMuatanMassaPerbandingan daya tembusBahan yang mudah ditembusDalam medan magnetik dan medan listrik

Alfa ()Inti Helium+24,00261Selembar kertasDibelokkan

Beta ()Elektron berkecepatan tinggi-1100Kayu/aluminiumDibelokkan

Gamma ()Radiasi gelombang elektromagnetik frekuensi tinggi001.000Timbel setebal 3 cmTidak dibelokkan

Tabel 1.1 Sifat-sifat partikel , dan

3. Sinar xWilhelm Conrad Rontgen si penemu sinar X dilahirkan tahun 1845 di kota Lennep, Jerman. Dia peroleh gelar doktor tahun 1869 dari Universitas Zurich. Selama sembilan belas tahun sesudah itu, Rontgen bekerja di berbagai universitas, dan lambat laun peroleh reputasi seorang ilmuwan yang jempol. Tahun 1888 dia diangkat jadi mahaguru bidang fisika dan Direktur Lembaga Fisika Universitas Wurburg. Di situlah, tahun 1895, Rontgen membuat penemuan yang membuat namanya kesohor.Tanggal 8 Nopember 1895 Rontgen lagi bikin percobaan dengan "sinar katode." Sinar katode terdiri dari arus elektron. Arus diprodusir dengan menggunakan voltase tinggi antara elektrode yang ditempatkan pada masing-masing ujung tabung gelas yang udaranya hampir dikosongkan seluruhnya. Sinar katode sendiri tidak khusus merembes dan sudah distop oleh beberapa sentimeter udara. Pada peristiwa ini Rontgen sudah sepenuhnya menutup dia punya tabung sinar katode dengan kertas hitam tebal, sehingga biarpun sinar listrik dinyalakan, tak ada cahaya yang bisa terlihat dari tabung. Tetapi, tatkala Rontgen menyalakan arus listrik di dalam tabung sinar cathode, dia terperanjat melihat bahwa cahaya mulai memijar pada layar yang terletak dekat bangku seperti distimulir oleh sinar lampu. Dia padamkan tabung dan layar (yang terbungkus oleh barium platino cyanide) cahaya berhenti memijar. Karena tabung sinar cathode sepenuhnya tertutup, Rontgen segera sadar bahwa sesuatu bentuk radiasi yang tak kelihatan mesti datang dari tabung ketika cahaya listrik dinyalakan. Karena ini merupakan hal yang misterius, dia sebut radiasi yang tampak itu "sinar X." Adapun "X" merupakan lambang matematik biasa untuk sesuatu yang tidak diketahui.Tergiur oleh penemuannya yang kebetulan itu, Rontgen menyisihkan penyelidikan-penyelidikan lain dan pusatkan perhatian terhadap penelaahan hal-ihwal yang terkandung dalam "sinar X." Sesudah beberapa minggu kerja keras, dia menemukan bukti-bukti lain yaitu sebagai berikut: (1) sinar X bisa membuat sinar berbagai benda kimia selain "barium platinocyanide." (2) sinar X dapat menerobos melalui berbagai benda yang tak tembus oleh cahaya biasa. Khusus Rontgen menemukan bahwa sinar X dapat menembus langsung dagingnya tetapi berhenti pada tulangnya. Dengan jalan meletakkan tangannya antara tabung sinar katode dan layar yang bersinar, Rontgen dapat melihat di layar bayangan dari tulang tangannya. (3) sinar X berjalan menurut garis lurus; tidak seperti partikel bermuatan listrik, sinar X tidak terbelokkan oleh bidang magnit.Bulan Desember 1895 Rontgen menulis kertas kerja pertamanya mengenai sinar X. Laporannya dalam waktu singkat menggugah perhatian dan kegemparan. Dalam tempo beberapa bulan, beratus ilmuwan melakukan penyelidikan sinar X, dan dalam tempo setahun sekitar 1000 kertas kerja diterbitkan tentang masalah itu! Salah seorang ilmuwan yang penyelidikannya langsung bersandar dari hasil penemuan Rontgen adalah Antoine Henri Becquerel. Orang ini, meskipun maksud utamanya menyelidiki sinar X, justru menemukan fenomena penting tentang radioaktivitas.Secara umum, sinar X bekerja bilamana energi tinggi elektron mengenai sasaran. Sinar X itu sendiri tidak mengandung elektron, tetapi gelombang elektron magnetik. Oleh karena itu pada dasarnya dia serupa dengan radiasi yang dapat terlihat mata (yaitu gelombang cahaya), kecuali panjang gelombang sinar X jauh lebih pendek.Penggunaan sinar X yang paling dikenal tentu saja di bidang pengobatan dan diagnosa gigi. Penggunaan lain adalah di bidang radioterapi, di mana sinar X digunakan untuk menghancurkan tumor ganas atau mencegah pertumbuhannya.Sinar X juga banyak digunakan di pelbagai keperluan industri. Misalnya, bisa digunakan buat ukur tebal sesuatu benda atau mencari kerusakan yang tersembunyi. Sinar X juga berfaedah di banyak bidang penyelidikan ilmiah, mulai dari biologi hingga astronomi. Khususnya, sinar X menyuguhkan para ilmuwan sejumlah besar informasi yang berkaitan dengan atom dan struktur molekul.Kendati begitu, orang janganlah berlebih-lebihan menilai arti penting Rontgen. Memang benar, penggunaan sinar X membawa banyak manfaat, tetapi orang tidak bisa berkata dia telah merombak keseluruhan teknologi kita, seperti halnya penemuan Faraday atas pembuktian elektro magnetik. Begitu pula orang tidak bisa bilang penemuan sinar X benar-benar merupakan arti penting yang mendasar dalam teori ilmu pengetahuan. Sinar ultraviolet (yang panjang gelombangnya lebih pendek ketimbang cahaya yang tampak oleh mata) telah diketahui orang hampir seabad sebelumnya. Adanya sinar X yang punya persamaan dengan gelombang ultraviolet, kecuali panjang gelombangnya masih lebih pendek masih berada dalam kerangka fisika klasik.

Radiasi Ionisasi Sinar XSinar-x merupakan gelombang elektromagnetik atau disebut juga dengan foton sebagai gelombang listrik sekaligus gelombang magnet. Energi sinar-x relative besar sehingga memiliki daya tembus yang tinggi. Sinar-x tebagi atas 2 (dua) bentuk yaitu sinar-x karakteristik dan sinar-x brehmsstrahlung.Proses terbentuknya sinar-x diawali dengan adanya pemberian arus pada kumparan filament pada tabung sinar-x sehingga akan terbentuk awan elektron. Pemberian beda tegangan selanjutnya akan menggerakkan awan elektron dari katoda menumbuk target di anoda sehingga terbentuklah sinar-x karakteristik dan sinar-x brehmsstrahlung. Sinar-x yang dihasilkan keluar dan jika beinteraksi dengan materi dapat menyebabkan beberapa hal diantaranya adalah efek foto listrik, efek hamburan Compton dan efek terbentuknya elektron berpasangan. Ketiga efek ini didasarkan pada tingkat radiasi yang berinteraksi dengan materi secara berurutan dari paling rendah hingga paling tinggi. Radiasi ionisasi akan mengakibatkan efek biologi radiasi yang dapat terjadi secara langsung ataupun secara tidak langsung.

4. Stabilitas IntiRadiasi yang dpancarkan sinar radioaktivitas, berasal dari inti atom yang secara spontan memancarkan partikel-partikel atau sinar radioaktif. Inti atom yag dapat memancarkan partike-partikel atau sinar radioaktif adalah inti yang tidak stabil. Jadi, partikel atom sinar radioaktif terjadi karena ketidakstabilan inti.Ketidakstabilan inti tidak bisa diramalkan dengan suatu aturan, akan tetapi dengan menggunakan beberapa data empiris dari hasil pengamatan dapat ddigunakan untuk mengetahui suatu inti radioaktif. Data empiris ketidakstabilan inti diantaranya :Pada umumnya , inti yang memiliki nomor atom lebih besar daripada 83 cenderung merupakan inti yang tidak stabil.Pada umumnya, inti yang jumlah nukleonnya genap lebih dari stabil daripada inti yang jumlah nukleonnya ganjil.Kestabilan inti juga ditentukan oleh perbandingan jumlah neutron (N) dan jumlah proton (z) didalam inti. Pada unsur unsur ringan, perbandingan jumlah neutron dan jumlah proton,=1 merupakan inti stabil.Setiap inti atom akan cenderung berada dalam keadaan stabil. Fakta bahwa unsur yang terbanyak di permukaan Bumi adalah dan mendorong para ilmuwan untuk menduga bahwa inti atom akan yang stabil adalah inti atom yang memiliki jumlah proton yang sama dengan jumlahnya neutronnya.Dengan demikian, kestabilan inti atom dapat diukur dari perbandingan jumlah neutron terhadap jumlah proton. Grafik ini disebut pita kestabilan inti.Inti yang tidak stabil memiliki nilai perbandingan neutron dan proton diluar nilai yang ditunjukkan oleh pita kestabilan inti, yakni di atas pita kestabilan , dibawah pita kestabilan , dan yang memiliki nomor atom lebih besar dari pada 83 (Z >83)a. Inti diatas Pita kestabilan Unsur unsur yang terletak di atas pita kestabilan memilki harga besar sehingga unsur tersebut berusaha untuk mengurangi jumlah neutronnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara pemancaran Sinar . + Sinar Beta () sama dengan elektron (). Pemancaran elektron ini dapat menyebabkan perubahan nomor atom dari Z menjadi Z+1. Proses ini banyak ditemukan pada unsur alam dan unsur buatan, misalnya : + + + Secara sederhana, dapat diasumsikan bahwa pada proses perubahan neutron menjadi proton terjadi dengan memancarkan sinar beta. + b. Inti di bawah pita kestabilan Unsur-unsur yang terletak dibawah pita kestabilan memiliki harga kecil sehingga ini berusaha mengurangi jumlah protonnya. Pengurangan jumlah proton dilakukan dengan cara pemancaran positron () + Proses ini menyebabkan perubahan nomor atom dari Z menjadi Z-1. Misalnya: + Dengan mudah dapat dipahami bahwa pada proses pemancaran positron terjadi perubahan proton menjadi neutron + Perhatikan kembali gambar 10.8 pada garis lurus , N = Z, unsur-unsur ringan terletak pada garis tersebut dan merupakan unsur yang stabil . kestabilan inti berat terletak pada garis , perbandingan antara jumlah neutron (N) dan jumlah proton (Z) berkisar antara 1,5 dan 1,6. Unsur-unsur yang terletak pada garis ini masih stabil.

5. Peluruhan Unsur RadioaktifPada 1903, Ernest Rutherford dan Frederick saddy mempostulatkan bahwa keradioaktifan tidak hanya disebabkan oleh perubahan yang bersifat atomis yang sebelumnya berlangsung, namun pemancaran radioaktif berlangsung bersamaan dengan perubahan atomis tersebut. Mereka mendapatkan adanya tiga jenis radiasi pada saat inti meluruh menuju keadaan stabil, yakni pemancaran Alfa (), beta() dan gamma (). Adapun karakteristik ketga pemancaran tersebut adalah sebagai berikut :

a. Pemancaran sinar alfa Pada proses pemancaran sinar alfa, inti induk ) sehingga menghasilkan inti anak akan menduduki tempat dua nomor disebelah kiri inti induk dalam sistem periodik unsur, sebagai contoh, + + Merupakan inti berat stabil yang ada di alam. Unsur dengan A 210 dan Z 83 cenderung meluruh dengan memancarkan sinar . Unsur berat dengan A 92 selai memiliki kecenderungan memancarkan sinar , juga memiliki kecenderungan untuk mengalami reaksi fisi.Unsur-unsur yang stabil dibagian tengah sistem periodik merupakan unsur aktif yang lemah dengan waktu paruh yang sangat panjang, yakni 1011-1015 tahun. Unsur-unsur ini misalnya , , dan .

b. Pemancaran Sinar atau sebelum membahas reaksi pemancaran sinar beta, Anda perlu mengenal sebuah partikel fundamental yang belum pernah diketahui sebelumya atau disebut sebagai neutrino (dilambangkan dengan ). Partikel ini sangat sulit dideteksi, tidak bermassa, dan tidak bermuatan listrik. Peluruhan yang menghasilkan positron( ) akan diikuti oleh neutrino (), tetapi pada peluruhan sinar beta () akan diikutu oleh anti neutron (), yakni anti pertikel neutrino.Pada peristiwa pemancaran sinar beta, sala satu neutron dalam inti induk mengalami transformasi menjadi proton melalui pemancaran electron dan anti neutrino (), Dengan kata lain, jika suatu anti memliki kelebihan neutron menjadi proton. Proses ini disebut pemancaran negative ata pemancaran beta.

Oeh karena itu pada pemancaran sinar , inti induk mengalami kenaikan nomor atom. Dengan demikian inti anak yang terbentuk akan berada satu tempat disebelah kanan inti induk pada sistem periodic unsure.

Gambar 3 Pemancaran beta dan gamma yang berurutan dalam eluruhan menjadi

Sebagai contoh

Peluruhan beta terjadi paa kebanyakan inti radio aktif alami, inti radio aktif buatan, maupun inti hasil reaksi fisi.c. pemancaran sinar Sinar gamma merupakan foton yang memiliki energy sangat tinggi.Sinar tidak memiliki massa maupun muatan. Oeh karena itu, unsure yang memancarkan sinar tidak mengalami perubahan nomor atom maupun nomor massa.

Hubungan sederhana tingkat energy dan skema pemancaran ditunjukuan oleh gambar 10.9 yang menggambarkan pemancaran beta oleh sehingga menjadi *. Inti * yang dihasilkan mengalami dua pemancaran sinar untuk mencapai keadaan dasar.

6. Deret RadioaktifKebanyakan unsure radio aktif yang berada di alam merupakan anggota empat deret radioaktif. Setiap deret terdiri atas urutab produk inti anak yang semuanya dapat diturunkan dari inti induk tunggal. Pada kenyataannya, hanya terdapat empat deret radioaktif yang dapat dijelaskan dari peluruhan beta dan peluruhan alfa yang mereduksi nomor massa sebuah inti sebesar 4. Adapun keempat deret radioaktif, yaitu sebagai berikut.1. Deret ThoriumA = 4nKonstanta adalah bilangan bulat, dapat meluruh menjadi inti yang lain dengan nomor massa yang berkurang 4. Unsur radioaktif yang nomor massanya memenuhi persamaan di atas dikatakan sebagai anggota dari. A = 4n + 1

1. Deret Neptunium

Inti inti yang memiliki nomor massa yang memenuhi persamaan tersebut dikatakan sebagai anggota deret .1. Deret Uranium A = 4n + 2

Anggota deret ini merupakan unsur - unsur dengan nomor massa memenuhi . A = 4n + 3

1. Deret Aktinum

Unsur unsur pada deret ini memiliki nomor massa .Tabel Empat Deret RadioaktifNomorMassaDeretIndukUmur Paruh (tahun)Produk Separuh Akhir

4n

Thorium

Neptunium

Uranium

Aktinum

Anggota setiap deret ini juga dapat meluruh menjadi nuklida lain yang memiliki nomor massa lebih kecilDeretan peluruhan alfa dan beta untuk deret uranium yang berlangsung dari inti induk menjadi inti yang stabil sebagai hasil akhir, dapat dilihat pada Tabel berikutTabel Deret Radioaktif UraniumInti SemulaJis PancaranInti hasilWaktu Paruh

Sinar alfa

Sinar beta

Sinar beta

Sinar alfa

Sinar alfa

Sinar alfa

Sinar alfa

Sinar alfa

Sinar beta

Sinar beta

Sinar alfa

Sinar beta

Sinar beta

Sinar alfa

stabil

-4,5 x 1010 tahun

24,1 hari

1,14 menit

2,5 x 105 tahun

8 x 104 tahun

1622 tahun

3, 82 hari

3 menit

26,8 menit

19,7 menit

1,6 x 104 sekon

22 tahun

5 hari

140 hari

-

7. Waktu Paruh dan Aktivitas Unsur RadioaktifSetiap Isotop radioaktif akan mengalami proses peluruhan menjadi unsur lain yang lebig stabil. Proses peluruhan ini berjalan dengan kecepatan yang berbeda-beda dan hanya bergantung pada jenis isotopnya.Jika N adalah jumlah zat radioaktif pada saat t, jumlah zat yang meluruh per satuan waktu dapat dinyatakan oleh persamaan differensial berikut.

Dengan konstanta peluruhan per satuan waktu. Perhitungan integral persamaan diatas akan menghasilkan

Dengan jumlah zat radioaktif pada saat t=0 e = bilangan natural

Gambar (a) banyaknya inti induk N dalam contoh berkurang secara eksponensial. (b) aktivitas (banyaknya peluruhan per sekon) juga berkurang secara eksponensial Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa interval waktu antara jumlah unsure aktif partikel semula (dan setengah jumlah unsure radioaktif semula (1/2 ) adalah T1/2 yang disebut pula waktu paruh. Dengan kata lain, waktu paruh adalah waktu yang diperlukan oleh zat radioaktif sehingga keaktifannya berkurang menjadi separuh (setengah) dari keaktifan semula.Pada saat t = T1/2 maka N = dengan memasukan syarat batas ini ke persamaan sebelumnya akan didapatkan

Kita sudah mengetahui bahwa nilai ln 2 = 0,693 sehingga persamaan tersebut akan menjadi sebagai berikut.

Jadi untuk menghitung jumlah unsure yang masih tersisa (Nt) setelah unsure meluruh selama t, dapat digunakan persamaan berikut.

Berkurangnya massa unsure radioaktif menjadi unsure lain yang stabil selama proses peluruhan sebanding dengan turunnyaaktivitas dan jumlah atom unsure tersebut. Penurunan aktivitas unsure tersebut dirumuskan sebagai berikut.

Dengan :A0 = Aktivitas awal pada t= 0A = Aktivitas setelah selang waktu tSatuan Aktivitas adalah Curie (Ci), sebagai penghargaan kepada keluarga curie atas jasanya dalam bidang radioaktivitas. Aktivitas satu Curie didefinisikan sebagai 1 gr radium () yang diperoleh piere dan Marie Curie pada tahun 1898 yang besarnya:1 Curie (Ci) = 3,7 x 1010 pancaran partikel per sekon.Dalam satuan SI, aktivitas diberi satuan Bekcuaerel (Bq) diambil dari nama Henry Becquerel (Bq) seorang penemu radioaktivitas pada tahun 1896.1 Becquerel (Bq) = 1 pancaran partikel per sekon. Dengan demikian 1 Curie (Ci) = 3,7 x 1010 Becquerel (Bq).

8. Serapan Sinar RadioaktifUntuk menjaga pekerja radiasi dari pancaran radiasi yang dihasilkan oleh unsure-unsur radioaktif, diperlukan bahan penahan radiasi atau perisai radiasi. Bahan ini berfuingsi untuk menyerap atau melemahkan radiasi.Jika seberkas sinar radioaktif dilewatkan pada sebuah keeping dengan ketebalan x intensitas sinar radioaktif tersebut akan mengalamipelemahan yang memenuhi persamaan

Dengan : I0 = Intensitas mula-mula (Wm-2)I = Intensitas setelah melewati keeping (Wm-2)x = tebal keeping (m) = koefisien pelemahan bahan. (m-1)

dengan memasukan I = I0 Persamaan 10-22 dapat disederhanakan menjadi

ln 2 = 0,693 maka:

Harga x yang menyebabkan I = I0 disebut Half Value Layer (HVL) atau lapisan harga paruh. Jika nilai HVL suatu bahan diketahui, persamaan intensitas sinar radioaktif yang dilewatkanoleh suatu bahan dengan ketebalan x akan memenuhi persamaan

9. Dosis serap dan Alat deteksi Radiasia. Dosis serapDisadari atau tidak, makhluk dipermukaan bumi ini selalu mendapat atau terkena radiasi yang berasal dari lingkungannya, baik dari radiasi alammaupun buatan manusia.Lebih dari 2/3 radiasi yang diterima berasal dari alam. Sumber radiasi alam tersebut antara lain sebagai berikut:1. Sinar kosmik yang berasal dari luar angkasa 2. Unsure-unsur radioaktif alam yang terkandung didalam kerak bumi seperti kalium, thorium dan uranium.3. Tulang-tulang binatang atau tulang manusia yang mengandung unsure kalium. Sumber radiasi buatan manusia diantaranya:1. Alat-alat kedokteran (seperti sinar-x)2. Radioterapi3. Reactor nuklir.Besarnya energy radiasi pengionyang diserap oleh suatu materi dalam elemen volume dengan masa tertentu disebut dosis serap yang dituliskan sebagai.

Dengan D = dosis serap (rad)= energy yang diserap (joule) = massa penyerap (kg)Secara International telah ditetapkansatuan dari dosis serap adlah rad, singkatan dari radiation absorbed dose. Perlu diketahui bahwa satu rad=100 erg g-1=10-2 JKg-1 dan 1 JKg-1 disebut 1 gray = 100 rad.Akibat radiasi sangat bergantungpada besarnya dosis dan lamnya penyinaran. Untuk mengukur besar akibat suatauy radiasi, digunakan satuan radiasi yang lain, yakni Sievert (Sv), yang didefinisikan sebagai jumlah radiasi pengion yang menghasilkan efek Biologi yang sama dengan yang ditimbulkan oleh 1 joule sinar radiasi pada 1 Kg tubuh.

10. Reaksi Fisi dan Reaksi Fusia. Reaksi FisiPada Tahun 1934, Enrico Fermi melakukan percobaan dengan menembaki inti uranium dengan neutron sehingga dihasilkan inti majemuk uranium (U) yang dapat meluruh dengan memancarkan sinar B sehingga membentuk unsure baru dengan nomor atom 93. kemudian, unsure tersebut meluruh sambil memancarkan sinar B dan membentuk inti baru lagi.Selanjutnya proses pnembakan inti uranium oleh neutron itu diselidiki oleh Frisc dan Meitner pada tahun 1938 secara teoritik, dan mereka menamakan proses tersebut sebagai proses fisi, yang artinya pembelahan. Persamaan reaksi pembelahan inti uranium tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

Uranium dapat mengadakan reaksi fisi jika ditembaki oleh neutron berenergi rendah, sekitar 0,025 eV yang disebut neutron termal. Reaksi tersebut dinamakan reaksi fisi termal (thermal fision). Adapun Uranium dapat membelah jika ditembaki neutron cepat yang berenergi sekitar 1,4 MeV. Reaksi fisi semacam itu disebut reaksi cepat (fast fision).Energi yang dihasilkan pada reaksi fisi sangat besar. Misalnya, pada reaksi fisi dari I gram Uranium, dihasilkan energies ekitar 8,2 x 1010 joule yang dapat digunakan untuk mendidihkan 200.000 liter air. Selain menghasilkan kalor, reaski fisi juga menghasilkan dua atu tiga neutron baru dan setiap neutron baru itu akan menembaki uranium yang masih ada untuk melakukan pembelahan (fisi) sambil menghasilkan energi. Pembelahan inti tersebut akan berlangsung terus menerus sampai uraniumnya habis. Peristiwa ini disebut reaksi fisi berantai. Pembelahan inti yang terus menerus itu berlangsung dalam waktu yang singkat sehingga jika tidak terkontrol dapat menimbulkan ledakan yang dahsyat, misalnya pada bom atom. Akan tetapi, jika reaksi fis berantai itu terjadi didalam reactor nuklir, reaski tersebut akan dapat dikendalikan sehingga tidak menimbulkan ledakan.

b. Reaksi FusiInti ringan dengan nomor massa kurang dari 8 dapat bergabung membentuk inti yang lebih berat jika memiliki energi yang cukup besar untuk menembus potensial gaya Coulumb. Ternyata, proses ini hanya dapat terjadi pada temperatur yang sangat tinggi dan disebut reaksi termonuklir.Reaksi penggabungan inti tersebut dinamakan reaksi fusi. Contoh reaksi fusi adalah reaksi inti yang terjadi dimatahari dan bintang-bintang. Reaksi termonuklir yang terjadi dimatahari, diantaranya penggabungan Hidrogen (H) menjadi inti helium (He). Reaksi yang terjadi dimatahari dapat dituliskan sebagai berikut.a. Pada tahap awal reaksi, proton bergabung dengan proton memebentuk deutrenium b. Deutreium bergabung dengan proton membentuk inti tritium c. Inti bereaksi menghasilkan inti Reaksi fusi yang berlangsung spontan hanya dapat terjadi pada temperatur dan tekanan yang sangat tinggi, supaya inti yang ikut dalam prose situ memiliki energi yang cukup untuk bereaksi.Salah satu pendekatan untuk mengendalikan energti fusi yang dilepaskan adalah dengan memerangkap plasma reaktif didalam medan magnetic yang kuat. Usaha yang dilakukan untuk pemerangkapan magnetic dirancang oleh rusia yang disebut tokamak, yakni dengan bentuk medan magnetic yang berbentuk kue donat (torus). Jalan lain yang juga sedang ditempuh adalah memakai berkas energitik untuk memanaskan dan memanfaatkan pelat deuterium-tritium yang kecil.Usaha ini masih terus dilakukan karena keuntungan energi ini sangat besar, selaim itu bahan bakarnya mudah didapt, yakni deuterium (H) yang jumpahnya melimpah di air laut.Contoh lain reaksi fusi adalah pada bom hydrogen yang mengganukan reaski termonuklir. Temperatur tingginya dicapai dengan menggunakan bom fisi plutonium yang bertindak sebagai detonator atau penyulut.C. Pemanfaatan Dalam Kehidupan Sehari-harii. KesehatanSifat radiasi radioisotop banyak dimanfaatkan dalam dunia kesehatan diantaranya adalah untuk mendiagnosa berbagai penyakit seperti penyakit jantung koroner, kelenjar gondok, gangguan fungsi ginjal, menentukan tahapan penyakit kanker dengan mendeteksi penyebarannya pada tulang, mendeteksi pendarahan pada saluran penceraan makanan dan menentukan lokasinya, serta masih banyak lagi yang dapat diperoleh dari diagnosis dengan penerapan teknologi nuklir. Penggunaan radioisotop untuk membunuh sel kanker disebut radioterapi.Bagaimana caranya radiasi dapat membunuh sel kanker? Semua bagian tubuh kita terdiri dari molekul-molekul, dan molekul disusun oleh atom-atom. Setiap inti atom dikelilingi oleh elektron. Ketika radiasi berenergi tinggi melewati atom, elektron dari atom dapat dikeluarkan . peristiwa keluarnya elektron dari atom disebut ionisasi. Secara prinsip ionisasi mengubah sifat atom dalam molekul sel kanker. Ini mengakibatkan molekul tempat atom tadi berada juga akan berubah sifatnya. Proses perubahan sifat ini dapat mengakibatkan rusaknya susunan DNA dan molekul-molekul genetik pada sel kanker. Sel-sel kanker tidak lagi mampu berfungsi, terutama untuk membelah dan menyebar. Akhirnya sel kanker rusak secara permanen.Saat ini yang paling banyak digunakan adalah terapi radiasi gamma yang diradiasikan oleh isotop Co-60. Untuk mengarahkan sinar radiasi gamma digunakan sebuah mesin tertentu. Mesin berotasi mengitari daerah kanker dan mengarahkan sinar gamma pada daerah tersebut. Sel-sel sehat disekitar kanker juga menerima radiasi gamma. Tetapi karena selang waktunya singkat maka diharapkan sel-sel sehat ini tidak rusak parah.Foton sinar gamma tidak memiliki massa dan muatan listrik sehingga, energi yang dibawa oleh foton akan mudah diserap oleh medium di sekeliling sel kanker. Ini menyebabkan efek samping yaitu sel-sel sehat disekitar sel kanker juga ikut rusak. Bagaimana mengatasi efek samping ini? Pada tahun 1946 Robert Rathbun Wilson mempublikasikan sebuah karya ilmiah yang pertama kali mengusulkan penggunaan berkas proton untuk pengobatan kanker dengan radiasi. Keunikan terapi proton adalah karena sifat alami proton, yaitu memiliki massa dan muatan listrik positif. Karena itu energi yang dibawa proton bisa dipercepat sedemikian sehingga medium di sekeliling kanker tidak bisa menyerap energi yang dibawa oleh berkas proton. Akibatnya berkas proton dapat diatur untuk bisa menanamkan energinya ke lokasi sel kanker yang dituju. Dengan demikian terapi radiasi proton menolong dokter mengobati hanya sel kanker dan tidak menambah resiko rusaknya sel-sel sehat.Diagnosis dengan radioisotopKamera gamma merupakan peralatan kedokteran yang utama. Alat ini mampu menghasilkan gambar atau mengukur fungsi dari organ yang sedang dipelajari. Seringkali juga digunakan kamera gamma yang berputar untuk membuat gambar organ tubuh dalam tiga dimensi. Penggunaan komputer yang dirangkai dengan kamera gamma ini dapat membantu dalam interpretasi hasil pemeriksaan. Diagnosis yang menghasilkan gambar ini dikenal dengan teknik pencitraan (imaging studies). Kamera Gamma hasil pemeriksaanSelain dengan teknik pencitraan, diagnosis dapat juga dilakukan dengan teknik pemeriksaan tanpa menghasilkan gambar (non-imaging studies). Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut: Menghitung aktivitas radioisotop yang terdapat pada organ atau bagian tubuh yang mengakumulasi radioisotop dengan menempatkan pemantau radiasi-g di atas organ atau bagian tubuh yang diperiksa (external counting technique). Menghitung aktivitas radioisotop yang terdapat dalam contoh bahan biologik yang diambil dari tubuh pasien setelah mendapatkan pemberian radiofarmaka tertentu. Perhitungan aktivitas dilakukan menggunakan pencacah radiasi-g berbentuk sumur (sample counting technique). Untuk tujuan diagnosis, pemeriksaan secara kedokteran nuklir dapat dilakukan dengan mudah, murah, serta dihasilkan informasi diagnosis yang akurat. Dari diagnosis ini dapat diperoleh informasi tentang fungsi organ tubuh yang diperiksa serta gambaran anatominya. Hal tersebut dimungkinkan karena sejumlah kecil radiasi yang dipancarkan oleh radioisotop sangat mudah dideteksi dengan pemantau radiasi. Jika suatu jenis radioisotop dimasukkan ke dalam tubuh pasien, maka distribusi, laju distribusi, dan konsentrasi radioisotop tersebut sangat mudah dilacak menggunakan pemantau radiasi.Radioisotop yang digunakan dalam teknik nuklir kedokteran berumur paro (T1/2) sangat pendek, mulai dari beberapa menit sampai beberapa hari saja. Di samping berwaktu paro pendek, juga berenergi rendah dan diberikan dalam dosis yang kecil saja, mengingat ada efek sampingan dari radiasi yang merugikan terhadap tubuh apabila radioisotop tersebut tinggal terlalu lama di dalam tubuh.

Sebagai contoh: Teknik Pengaktifan NeutronTeknik ini dapat digunakan untuk menentukan kandungan mineral tubuh terutama untuk unsur-unsur yang terdapat dalam tubuh dengan jumlah yang sangat kecil (Co, Cr, F, Mn, Se, Si, V, Zn, dll) sehingga sulit ditentukan dengan metoda konvensional. Kelebihan teknik ini terletak pada sifatnya yang tidak merusak dan kepekaan yang sangat tinggi.

Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone DensitometerPengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma atau sinar-X yang diserap tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini bermanfaat sebagai alat bantu diagnosis kekeroposan tulang (osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause (mati haid) sehingga menyebabkan tulang mudah patah.a. TerapiDisamping membantu penetapan diagnosis, teknologi nuklir juga berperan dalam terapi penyakit-penyakit tertentu, misalnya kanker kelenjar gondok, hiperfungsi kelenjar gondok yang membandel terhadap pemberian obat-obatan non radiasi, keganasan sel darah merah, inflamasi (peradangan) sendi yang sulit dikendalikan dengan menggunakan terapi obat-obatan biasa. Untuk keperluan diagnostik, radioisotop diberikan kepada pasien dengan dosis kecil. Berbeda dengan diagnostik, pada pemakaian untuk keperluan radioterapi metabolik, radioisotop sengaja diberikan dalam dosis besar kepada pasien. Dalam kegiatan terapi ini digunakan radioisotop pemancar partikel dengan energi yang cukup besar agar mampu menghancurkan atau mematikan sasaran yang umumnya berupa sel-sel ganas (kanker). Dengan pemberian dosis yang besar, dapat diperoleh dosis radiasi yang cukup apabila distribusi radioisotop tidak merata pada jaringan yang diterapi.

Sebagai contoh: Three Dimensional Conformal Radiotherapy (3D-CRT)Terapi kedokteran memanfaatkan teknologi 3D-CRT ini sejak tahun 1985 telah berkembang metode pembedahan dengan radiasi pengion sebagai pisau bedahnya (gamma knife). Kasus-kasus tumor ganas yang sulit dijangkau dengan pisau bedah konvensional menjadi dapat diatasi dengan teknik ini, bahkan tanpa perlu membuka kulit pasien dan tanpa merusak jaringan di luar target.

ii. IndustriPekerjaan mengeruk lumpur pada pelabuhan dan terowongan dapat dilaksanakan dengan lebih efisien dengan menggunakan perunut radioisotop, caranya adalah dengan memasukan radioisotop silikon kedalam lumpur dan kemudian mengukur cara lumpur tersebut terbentuk dan bergerak dengan detektor radioaktif. Radioisotop digunakan untuk mengecek kebocoran pipa air bawah tanah. Sedikit garam(NaCl) yang mengandungi radioisotop natrium-24 (waktu paruh yang pendek) dilarutkan ke dalam air di tangki penyimpanan.

Gambar 6: Alat pengecek kebocoran pada pipaSatu tabung pengecek Geiger-Muller digerakkan di permukaan tanah mengikuti alur pipa itu sehingga pembilangan yang besar terlihat. Penggunaan natrium-24 memiliki keuntungan sebagai berikut: mempunyai usia yang pendek supaya keaktifannya dalam air akan turun ke nilai yang tidak berbahaya dalam tempo yang singkat. memancarkan sinar beta yang dapat menembus tanah. (sinar alfa tidak dapat menembus tanah bila sinar gamma akan menembus pipa yang tidak bocor). Selain itu, pemanfaatan radioisotop dalam bidang industri digunakan pada pabrik kertas, ketebalan kertas dapat diatur dengan mengukur berapa banyak radiasi sinar beta yang lewat menembus kertas menuju ke alat pencacah GM. Pencacah GM mengatur tekanan alat pemutar untuk memberikan ketebalan yang sesuai dengan spesifikasi. Gambar 7: alat pengukur ketebalan kertasUntuk mengatur ketebalan kertas, plastik, atau aluminium foil, dapat digunakan sinar beta yang dapat menembus bahan ini. Dalam pabrik baja lembaran digunakan sinar gamma.dalam pabrik karet untuk ban kendaraan digunakan isotop stronsium (Sr-90).Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik. PLTN merupakan bentuk pemanfaatan reaktor Nuklir, neutron-neutron yang dihasilkan oleh reaksi fisi berantai dijaga populasinya, sehingga jumlahnya terbatas dan bisa dikendalikan.Pembangkit listrik konvensional, air diuapkan di dalam suatu ketel melalui pembakaran bahan fosil (minyak, batubara dan gas). Uap yang dihasilkan dialirkan ke turbin. Uap yang akan bergerak apabila ada tekanan uap. Perputaran turbin selanjutnya digunakan untuk menggerakkan generator, sehingga akan dihasilkan tenaga listrik. Pembangkit listrik dengan bahan bakar batubara, minyak dan gas mempunyai potensi yang dapat menimbulkan dampak lingkungan dan masalah transportasi bahan bakar dari tambang menuju lokasi pembangkitan.PLTN beroperasi dengan prinsip yang sama seperti PLK, hanya panas yang digunakan untuk menghasilkan uap tidak dihasilkan dari pembakaran bahan fosil, tetapi dihasilkan dari reaksi pembelahan inti bahan fisil (uranium) dalam suatu reaktor nuklir. Tenaga panas tersebut digunakan untuk membangkitkan uap di dalam sistem pembangkit uap ( Steam Generator) dan selanjutnya sama seperti pada PLK, uap digunakan untuk menggerakkan turbin- generator sebagai pembangkit tenaga listrik. Sebagai pemindah panas biasa digunakan air yang disirkulasikan secara terus menerus selama PLTN beroperasi.Proses pembangkitan listrik ini tidak membebaskan asap atau debu yang mengandung logam berat yang dibuang ke lingkungan atau melepaskan partikel yang berbahaya ke lingkungan, sehingga PLTN ini merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari pengoperasian PLTN adalah berupa elemen bakar bekas dalam bentuk padat.Jadi dalam PLTN, Energi Nuklir berfungsi sebagai pemanas untuk menguapkan air, yang selanjutnya uap air yang bertekanan tinggi digunakan untuk mengerakkan generator listrik.skemanya

Gambar 8: skema reaktor PWRKeterangan:a) Reaktor Nuklir sebagai Penghasil energib) Pipa Pendingin sebagai penghantar energi nuklirc) Tabung air yang dipanasi sehingga menjadi uap yang bertekanan tinggid) Ruang bertekanan tinggi untuk menggerakkan turbine) Turbin yang memutar generatorf) Uap air panas di turbin dialirkan ke ruang pendinginEnergi panas yang dhasilkan dari pembelahan satu kilogram bahan bakar nuklir U-235 sebesar 17 tniliar kalori, atau setara dengan energi panas yang dihasilkan 2,4 juta kilogram atau 2.400 ton batu bara. Oleh sebab itulah kita harus bisa memanfaatkan energi tersebut untuk mencukupi kebutuhan energi listrik.PLTN memiliki dampak positif dan negatif dalam pengoperasiannya. Berikut adalah keuntungan dan kekurangan PLTNKeuntungan PLTN dibandingkan dengan pembangkit daya utama lainnya adalah: Tidak menghasilkan emisi gas rumah kaca (selama operasi normal) gas rumah kaca hanya dikeluarkan ketika Generator Diesel Darurat dinyalakan dan hanya sedikit menghasilkan gas Tidak mencemari udara - tidak menghasilkan gas-gas berbahaya sepert karbon monoksida, sulfur dioksida, aerosol, mercury, nitrogen oksida, partikulate atau asap fotokimia Sedikit menghasilkan limbah padat (selama operasi normal) Biaya bahan bakar rendah - hanya sedikit bahan bakar yang diperlukan Ketersedian bahan bakar yang melimpah - sekali lagi, karena sangat sedikit bahan bakar yang diperlukan Baterai nuklir - (lihat SSTAR)

Berikut ini berberapa hal yang menjadi kekurangan PLTN: Risiko kecelakaan nuklir - kecelakaan nuklir terbesar adalah kecelakaan Chernobyl (yang tidak mempunyai containment building) Limbah nuklir. Limbah radioaktif adalah jenis limbah yang mengandung bahan/ unsur/ material radioaktif atau bersifat radioaktif yang tidak mempunyai tujuan praktis tertentu. Limbah radiaktif biasanya dihasilkan dari sebuah proses nuklir misalnya proses fisi nuklir. Kebanyakan limbah radioaktif adalah limbah radioaktif dengan tingkat rendah, yang artinya mempunyai tingkat radiaoktivitas rendah (baik per massa atau per volume). Limbah radioaktif jenis ini biasanya diisi oleh material pelindung radiasi yang hanya sedikit terkontaminasi.

Berikut adalah skema macam-macam Reaktor Pembangkit Listrik nuklir berdasarkan pendinginnya:

Gambar 9: Skema Reaktor Pressurized Water Reactor (PWR)

Gambar 10: Skema Reaktor Boiling Water Reactor (BWR)

Gambar 11: Skema Reaktor CANDU atau CA Nada Deuterium Uranium

Gambar 12: Skema PBMR

Gambar 13: Skema Reaktor Magnox

Berdasarkan pendinginnya, ada berbagai jenis reaktor. Di sini kita hanya akan membahas pembangkit listrik tenaga nuklir yang menggunakan reaktor air bertekanan ( Pessurized Water reaktor = PWR).Dalam reaktor air bertekanan, kalor yang dihasilkan dalam batang-batang bahan bakar diangkut keluar dari teras reaktor oleh air yang terdapat disekitarnya (sistem pendingin primer). Air ini secara terus-menerus dipompakan oleh pompa primer ke dalam reaktor melalui saluran pendingin reaktor (sistem pendingin primer). Untuk mengangkut kalor sebesar mungkin, suhu air boleh naik sampai mencapai 300C. untuk menjaga agar air tidak mendidih (yang dapat terjadi pada suhu 100C pada tekanan 1 atmosfer), air diberi tekanan 160 atmosfer. Air panas diangkut melalui suatu alat penukar panas (heat exchanger). Di sini, kalor dari air panas dipindahkan ke air yang mengalir di sekitar alat penukar panas (sistem pendingin sekundar). Kalor yang dipindahkan ke sistem pendingin sekunder memproduksi uap yang memutar turbin. Turbin dikopel dengan satu generator listrik, tempat daya keluaran listrik disalurkan menuju konsumen melalui kawat transmisi tegangan tinggi. Setelah keluar dari turbin, uap didinginkan kembali menjadi air oleh pengembun (condenser) dan kemudian dikembalikan lagi ke alat penukar panas oleh pompa sekunder.Reaktor Fusi Nuklir Reaksi fusi nuklir dapat dikendalikan dalam reaktor atom pembangkit listrik tenaga nuklir. Apakah reksi fusi nuklir dapat dikendalikan dalam suatu reaktor atom? Mengendalikan fusi nuklir secara teknik sangatlah sulit. Reaksi fusi hanya dapat berlangsung pada suhu yang sangat tinggi, yakni paling rendah 100 juta derajat celcius. Suhu sangat tinggi ini diperlukan agar tumbukan antarinti memiliki energi kinetik yang dapat mengatasi gaya tolak menolak antarproton dalam inti, dan menyebabkan terjadinya fusi. Tidak ada bahan yang tahan terhadap suhu sangat tinggi seperti ini (suhu 100 juta derajat celcius, lebih besar daripada suhu di dalam matahari) karena pada suhu sangat tinggi ini semua atom terionisasi habis membentuk suatu plasma (sejenis gas yang disusun oleh partikel-pertikel bermuatan, seperti dan e). Misalnya adalah bagaimana untuk menahan plasma panas ini selama suatu selang waktu yang cukup panjang sehingga tumbukan-tumbukan antarion dapat menyebabkan fusi. Salah satu metode yang digunakan untuk menahan plasma adalah dengan menggunakan kurungan medan magnetik (magnetic field confinement). Kurungan medan magnetik yang dikembangkan pertama kali di Rusia adalah suatu peralatan berbentuk toroida, yang dinamai tokamak. Tokamak memiliki geometri berbentuk kue donat (toroida). Suatu gabungan dari medan magnetik digunakan untuk mengurung (menahan) dan menstabilkan plasma. Medan magnetik pertama adalah medan magnetik kuat yang berarah sepanjang sumbu toroida, , yang dihasilkan oleh arus listrik luar yang mengalir melalui kumparan, dan medan magnetik kedua adalah medan magnetik yang lebih lemah, yang dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir melalui plasma (medan magnet poloida, ). Arus listrik yang melalui plasma ini selain menahan plasma juga digunakan untuk memanaskan plasma. Resultan kedua medan magnetik ini berbentuk heliks. Garis gaya medan magnetik heliks ini spiral mengitari plasma dan menjaga plasma sehingga tidak menyentuh dinding kamar vakum. Jika plasma bersentuhan dengan dinding, suhu plasma akan berkurang dan mengakibatkan rugi daya yang besar. Pada saat ini, reaktor uju fusi Tokamak di Universitas Princeton telah sukses memproduksi daya listrik lebih besar dari 5 megawatt.Berita pada tanggal 10 Desember 1993 menyebutkan bahwa laboratorium Fisika Plasma Universitas Princeton telah membuat terobosan dalam sejarah fusi nuklir. Tim riset yang beranggota lebih dari seratus ilmuan ini berhasil memproduksi daya sebesar 5,6 juta watt (5,6 MW) dari reaksi fusi nuklir. Daya sebesar 3 juta watt (3 MW) cukup untuk menerangi sebuah kota kecil. Memang masih diperlukan waktu sangat lama (kira-kira 20 tahun mendatang) untuk dapat memproduksi daya yang lebih besar yang dapat dipakai untuk membangkitkan tenaga listrik komersial. Dengan teknologi yang digunakan dalam fusi yang baru berlangsung ini, harus dicapai suhu 300 juta derajat celcius untuk memproduksi daya sebesar 20 juta watt (20 MW). Suhu yang sangat tinggi inilah yang merupakan kendala untuk memproduksi daya besar melalui fusi nuklir. Jika teknologi untuk menghasilkan suhu sangat tinggi ini berhasil ditemukan oleh para ahli nuklir, maka permasalahan energy ini masa depan telah terjawab.Keuntungan energi listrik yang dibangkitkan oleh fusi nuklir dibandingkan dengan pembangkitan energi listrik lain adalah sebagai berikut. 1. Secara relatif lebih bersih (tidak mengotori lingkungan). Hanya sedikit zat radioaktif yang terbentuk, atau dapat kita katakana bahwa sampah radioaktifnya nyaris nol. Bandingkan dengan reaktor daya fisi nuklir yang harus ditangani secara hati-hati karena menghasilkan banyak zat radioaktif. 2. Bahan bakarnya hampir tanpa batas. Bahan bakar deuterium () banyak didapat dalam air yang terdapat di lautan. Bahan bakar ini tersedia tanpa batas, murah, dan mudah dipisahkan dari isotop hydrogen biasa () yang juga terdapat dalam air. Bandingkan dengan energi dari fosil: minyak bumi, gas alam, batubara dan energy dari fisi nuklir: uranium. Minyak bumi dan gas alam diperkirakan akan habis 25 atau 50 tahun lagi jika tidak ditemukan ladang baru. Batubara diperkirakan akan habis 200 tahun lagi. Uranium sebagai bahan bakar fisi nuklir diperkirakan akan habis 100 tahun lagi.Tidak ada kemungkinan reaksi fusi dalam reaktor berlangsung tanpa kendali dan menyebabkan meleburnya reaktor. Fusi akan terjadi dalam pembangkit listrik dalam pembangkit listrik dalam ledakan energi yang singkat yang dapat dihentikan dengan mudah apabila muncul masalah-masalah mekanik

iii. ArkeologiC-14 yang mempunyai waktu paro 5600 tahun dibentuk di atmosfer oleh partikel yang mempunyai energi tinggi yang berasal dari angkasa luar. Partikel-partikel berenergi tinggi ini disebut sinar-sinar cosmik. Tumbuhan, binatang, manusia menyerap dan mengeluarkan C-14 selama mereka masih hidup. Oleh karena itu, presentase C-14 dalam tubuh mereka selalu tetap. Ketika mereka mati, presentase C-14 berkurang karena inti C-14 meluruh dengan memancarkan sinar beta. Dengan mengukur presentase keaktifan radiasi C-14 dalam tumbuhan, binatang, atau manusia yang mati, kita dapat menaksir umur kematian mereka. Teknik seperti inilah yang disebut penentuan umur dengan radioaktif (radioactive dating). Teknik ini banyak digunakan oleh ahli antropologi sehingga mereka dapat mengetahui umur fosil dalam periode sampai 40.000 tahun dengan akurat. Teknik ini juga telah dilakukan oleh ahli purbakala untuk menaksir usia kayu pada makam kuno di Mesir dan naskah-naskah kuno yang ditulis di kertas dari daun lontar. Jika akvitas suatu massa karbon dari sebuah tanaman / seekor binatang yang sekarang masih hidup adalah dan aktivitas suatu massa dari sampel yang harus ditentukan adalah R, maka :

Keterangan :

ContohSebatang pohon purba mengandung dengan aktivitas 13 disintegrasi permenit per gram karbon. Aktivitas pohon hidup adalah 10 menit per gram. Sudah berapa lama pohon itu mati?

Jawab:Dik : =

Dit t = ?Jawab: t= ln Kita juga menggunakan teknik penentuan umur dengan radioaktif untuk menaksir umur batuan. Miliaran tahun yang lalu, ketika batuan pertama dibentuk dari magma, kristal-kristal uranium-238 dibentuk dalam batuan. Uranium-238 memiliki waktu paro sangat panjang, yaitu 4,4 miliar tahun. Ia secara perlahan berubah menjadi sebuah isotop stabil timbal-206. Jika kita dapat mengukur perbandingan relatif antara U-238 dan Pb-206, maka kita dapat menaksir umur sebuah batuan. Batuan paling tua yang pernah ditemukan di Bumi adalah kira-kira berumur 4,6 miliar tahun.

iv. Bidang Pertanian dan PeternakanBidang pertaniana. Pemberantasan hama dengan teknik jantan mandul Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi. b. Pemuliaan tanaman Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya.

c. Penyimpanan makanan Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama. Bidang peternakanTeknik nuklir telah dimanfaatkan untuk memproduksi vaksin untuk anak ayam, penggemukan hewan ternak, peningkatan daya tahan ternak terhadap penyakit, dan lain sebagainya.Para peneliti Indonesia berhasil menggunakan isotop radioaktif untuk mendayagunakan pakan sehingga dengan jumlah pakan yang sama akan dapat dikomsumsi oleh lebih banyak ternak. Namanya adalah Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) yang telah digunakan oleh para peternak di Jabar, Jateng, dan kawasan timur Indonesia, khususnya Nusa Tenggara Barat. Nuklir untuk Ketahanan Tubuh TernakDefinisi vaksin adalah suatu suspensi mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit tetapi telah dimodifikasi dengan cara mematikan atau menatenuasi sehingga tidak akan menimbulkan penyakit dan dapat merangsang pembentukan kekebalan/antibodi bila diinokulasikan.Proses vaksinasi adalah dengan memasukkan agen penyakit yang telah dilemahkan dengan tujuan untuk merangsang pembentukan daya tahan atau kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit tertentu dan aman untuk tidak menimbulkan penyakit.Terkait dengan vaksinasi ini, BATAN sudah melakukan pemanfaatan teknik nuklir radiasi yang dilakukan di bidang peternakan terutama di sub bidang kesehatan ternak, yaitu untuk melemahkan patogenisitas penyakit yang disebabkan oleh bakteri, virus dan cacing.Litbang pemanfaatan radiasi telah menghasilkan radiovaksin, reagen diagnostik, dan pengawetan. radiovaksin adalah teknik pembuatan vaksin dengan cara iradiasi. Pembuatan radiovaksin memiliki keunggulan dibandingkan dengan cara konvensional, yaitu mempercepat proses pembuatan vaksin dengan memperpendek waktu pasasel. Selain itu, radiovaksin yang diproduksi memiliki kualitas yang sama dengan vaksin buatan secara konvensional. Vaksin ini diinokulasikan ke ayam berumur 7-10 hari pada bagian leher atau kepala, sehingga ayam memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut. Umur vaksin di tubuh ayam biasanya mencapai 6 bulan, sedangkan umur potong ayam biasanya hanya 2-3 bulan saja, jadi ketika ayam dipotong, vaksin tersebut masih tertinggal di tubuh ayam, khususnya di bagian kepala.Sumber radiasi yang digunakan untuk pembuatan radiovaksin adalah sinar gama yang digunakan untuk menurunkan infektivitas, virulensi, dan patogenitas agen penyakit, tetapi diharapkan mampu merangsang timbulnya kekebalan pada tubuh terhadap infeksi penyakit.45