FMEA_DDD

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 FMEA_DDD

    1/10

    FAILURE MODE and EFFECT ANALYSIS

    (FMEA)

    Topik : Alur distribusi obat pasien rawat inap (dari tahap ordering  sampai dengan obat diserahkan ke pasien)

    Tujuan : - Mengenali kemungkinan kegagalan / kesalahan pada proses pemberian obat rawat inap

      - Melakukan perubahan pola distribusi dan prosedur.

    Disusun oleh :

    Komite Mutu dan Keselamatan

    ! "aptis Kediri#$%&

    1

  • 8/17/2019 FMEA_DDD

    2/10

    Dokter

    Menulis permintaan obat pada status rawat inap pasien

    Perawat

    Men-transcribing-kan permintaan obat dari DokterMerekap rincian obat yang akan dipakai pasien di

    unit perawatan tersebut

    Menyimpan obat dengan prinsip ward foor stock yang jumlahnya ditentukan berdasarkan kebutuhan harian dan pemakaian prn.

    Farmasi

    Menyiapkan permintaan obat berdasar

    kan permintaan masing-masing unit perawatanObat diserah terimakan dengan lembar permintaan dan tidak ada prosedur administrasi di eperawatanPerawat !

    "denti#kasi obat denga

    n menggunakan penanda kartu obat warna

     $am pemberian obat tidak seragam dan mengikat

    P

    erawat !

    Pemberian obat

    'roses rdering bat dan alur pelaanan *armasi pasien rawat inap :

    Kemungkinan kegagalan proses :

    %

  • 8/17/2019 FMEA_DDD

    3/10

    Menetapkan kemungkina penebab dan tingkat keparahan dari e*ek kegagalan dengan menghitung Risk Prority Number :

     +o

    .

    'roses ,ailure Mode ause ,ailure **et *ailure ! D

    %. Ordering obat rawat inap oleh Tulisan tidak terbaa Tulisan Dokter tidak jelas dan !alah mendapatkan obat 0 # %

    &

    'erawat :

    bat ang dikelola

     beragam sehingga

    kontrol obat kurang baik.

    bat rusak karena

     penimpanan di ruang perawatan dengan

    kondisi suhu dankelembaban tidak

    memadai

    bat kedaluwarsa

    diberikan ke pasien1

    !alah meniapkan obat

    dan dosis obat.

    !alah menghitung dosis

    obat pada saatmeniapkan obatraikan.

    Tidak ada re2iew

     pemberian obat pasien

    Dokter 

    Tulisan sulit terbaa

    oleh perawat

    'enulisan pesanan obat

    tidak mengau pada,ormularium !

    'erintah khusus (mis.a1 p1 d) bila tidak

    tertulis maka ada potensi obat tidak

    menapai absorpsioptimalna.

    'otensi pemberian obat

    ang sama dengan

    nama ang berbeda1terutama bila tahap

    ordering melalui telpondan atau pasien rawat

     bersama 3% Dokter 

    ,armasi

    'ermintaan obat

    dari ruang perawatan tidak

    terpenuhi sehinggaada potensi pasien

    tidak mendapatkanobat karena stok di

    ,armasi tidakmenukupi

    'erawat

    !alah membaa dosis

    obat sehingga salah

    melakukan permintaan ke,armasi.

    Dokomentasi dan

    keamanan obat stok

    ruangan kurang terkeloladengan baik.

    'engelolaan obat stok

    ruangan kurang memadai

    sehingga prinsip,4,/,, tidak

     berjalan.

    'erawat

    'rins

    tidak

    tera

    Tidak

    checkdiber

     pasie

  • 8/17/2019 FMEA_DDD

    4/10

    Dokter sulit terbaa

    'esanan Dokter tidak lengkap

    untuk instruksi khusus

    Terburu-buru 0 # %

    Dokter mengasumsikan 'erawat

    sudah tahu.0 & #

    Duplikasi obat oleh karena pesanan

    dilakukan melalui ordering by

     phone

    Tidak tau komposisi obat 0 5 #

    Tidak tersedia ,ormularium !

    disetiap ruangan perawatan0 % %

    #. 'ersediaan uah di uang'erawatan (6,!) dengan

    kendali dari 'erawat uangan

    masing-masing

    'esanan obat diterjemahkan oleh'erawat tanpa ada inter2ensi dari

    ,armasi

    !istem distribusi 6,! tidakmemungkinkan ,armasi

    melakukan interaksi langsung

    dalam pemberian obat pasien.

    5 5 4

    'etugas *armasi tidak siap dengan

     beban kerja ang baru0 # #

    'erawat merasa sistem ini ook

    karena ada persiapan obat di

    masing-masing ruang perawatan.

    0 & #

    'engelolaan dan penimpanan di

    ruang perawatan

    !istem ,4,/,, tidak berjalan

    sehingga besar kemungkinan obat

    rusak dan kedaluarsa terpakai.

    5 5 2

    Kondisi suhu dan kelembaban di

    masing-masing ruang perawatan

     berbeda. Kestabilan obat

    dipertanakan dan obat rusak.

    5 5 3

    7emari pendingin juga dipakai

    untuk penimpanan selain obat.0 # %

    &. !erah terima obat dari ,armasi

    awat 4nap ke masing-masing

    ruang perawatan.

    !alah memberikan obat karena

     permintaan tidak jelas dan tidak

    lengkap.

    8ntuk obat dengan dosis ganda1

    keterangan tidak lengkap. 0 & #

    bat menumpuk di ruang

     perawatan1 karena pengelolaan

    ang kurang baik.

    'engelolaan obat tidak dilakukan

    dengan baik1 administrasi dan

     pengawasan kurang.

    5 5 3

    5.  Dispensing oleh 'erawat 'esanan obat ditulis ulang di kartu

    obat.

    Menulis ulang-ulang resiko salah

    karena pengulangan.

    0 # %

    '

  • 8/17/2019 FMEA_DDD

    5/10

    9am bagi obat ber2ariasi dan tidak

    mengikat

    "elum ada kesepakatan jam bagi

    obat ang mengikat.5 4 3

    Tidak ada krosek ganda sebelum

     penerahan obat ke pasien.

    'erawat ang membagi obat ke

     pasien adalah perawat ang

    meniapkan obat itu sendiri.

    0 # &

    0. 'emberian obat ke pasien

    rawat inap

    Tidak ada krosek ganda sebelum

     penerahan obat ke pasien.

    'erawat ang membagi obat ke

     pasien adalah perawat ang

    meniapkan obat itu sendiri.

    0 # &

    Tidak memberikan penjelasan

     pada pasien tentang obat ang

    diterima (kegunaan1 ara pakai1

    e*ek samping dan ara

     penggunaan).

    0 # %

    !alah menerahkan obat ke

     pasien.0 % #

    Melakukan root cause analysis dari setiap kegagalan dengan '+ ang termasuk prioritas (range nilai '+ 50-0) :

    ause ,ailure A T7 utome '4!istem distribusi 6,!

    tidak memungkinkan

    ,armasi melakukan

    Asumsi bahwa sistem 6,! adalah

    ang terbaik dan mendukung

     pelaanan keperawatan.

    'resentasi di rakor Keperawatan

    untuk mulai mensosialisasikan

    renana perubahan sistem distribusi

    'erawat memahami model pilihan

    untuk sistem distribusi obat

    Ka 4nst ,armasi1

    Ka "id 'enunj Medis

    (

  • 8/17/2019 FMEA_DDD

    6/10

    interaksi langsung dalam

     pemberian obat pasien.

    obat

    "ila obat tidak tersedia di ruangan

    keperawatan ditakutkan akan

    menunda pemberian obat ke pasien.

    Meniapkan usulan penambahan

    tenaga *armasi dan tenaga sirkuler

    untuk menunjang pelaanan *armasi

    Ada penambahan tenaga ,armasi

    dan dilakukan orientasi dengan

     jadwal terstruktur dan output terukur 

    Ka "id 'enunj Medis1

    Ka 4nst ,armasi1

    Ka sub bag ;D

    Ada tenaga sirkuler *armasi rawat

    inap dalam jumlah ukup sesuai

    dengan beban pelaanan angdilakukan.

    Training untuk tenaga sirkuler1

    kegiatan administrasi1 pengenalan

    obat dan bagaimana mengelolana.

    !istem ,4,/,, tidak

     berjalan sehingga besar

    kemungkinan obat rusak

    dan kedaluarsa terpakai.

    'engelolaan obat dilakukan hana

    guna memenuhi kebutuhan dan tidak 

    ada bahan e2aluasi.

    Melakukan penarikan kembali obat

    ang tidak terpakai

    Ada sistem penarikan obat kembali

    ang terstruktur dan ada

    e2aluasina.

    Ka 4nst ,armasi

    Dilakukan kegiatan penarikan obat

    di seluruh unit/bagian/ruangan ang

    melakukan pengelolaan obat dan alat

    kesehatan diluar 4nst ,armasi.

    Melakukan penarikan kembali obat

    ang mendekati e

  • 8/17/2019 FMEA_DDD

    7/10

    ke K.O : Anest + konsul dr. Sp. BedahBisa via telp ke Farmasi

    lebih panjang. obat dan alat kesehatan ang

    dikembalikan.

    untuk penatatan obat dan alat

    kesehatan ang dikembalikan.

    '9 =udang 7ogistik

    8mum.

    Kondisi suhu dan

    kelembaban di masing-

    masing ruang perawatan

     berbeda. Kestabilan obat

    dipertanakan dan obat

    rusak.

    uangan penimpanan obat di ruang

     perawatan tidak dikondisikan untuk

    hana sebagai ruang penimpanan

    obat.

    Mengusulkan perlengkapan

    termometer in-out untuk memantau

    suhu lingkungan penimpanan obat

    di ruang perawatan.

    Ada termometer dan hidrometer

    ang digunakan untuk memantau

    suhu dan kelembaban ruangan

     penimpanan obat diruangan

     perawatan.

    6adir 8mum dan Keu

    'enataan obat diatur sedemikianrupa untuk memastikan kestabilan

    obat terjaga.

    Ada tempat penimpanan khususuntuk obat-obat.

    6adir 8mum dan Keu1Ka 4nst ,armasi

    7emari pendingin tidak hana berisi

    obat tapi juga makanan/minuman1

    tidak ada termometer pengukur suhu

    !ur2eilene kepatuhan perawatan

    untuk tidak meletakkan

    makanan/minuman di lemari

     pendingin.

    7emari pendingin hana berisi obat1

    terpantau suhuna dan ada

     penatatan untuk bahan e2aluasi.

    Ka "id Keperawatan1

    Ka/6aka uang

    'erawatan1

    Ka 4nst ,armasi.

    'engelolaan obat tidak

    dilakukan dengan baik1

    administrasi dan

     pengawasan kurang.

    Tidak ada delegasi tugas khusus dari

    keperawatan untuk seara khusus

    melakukan pengelolaan obat dan

    sistem pengawasanna.

    'engambilan obat dan alat kesehatan

    untuk persediaan di ruangan

     perawatan disiapkan untuk

    kebutuhan maksimal & hari.

    'engambilan obat menjadi bentuk

     pengambilan harian.

    Ka "id Keperawatan1

    Ka/6aka uang

    'erawatan1

    "elum ada kesepakatan

     jam bagi obat ang

    mengikat.

    Ada asumsi obat tertentu bersi*at

    obat khusus.

    Mengusulkan pada keperawatan

    untuk memastikan jam bagi obat

    ang sama dan mengikat.

    Ada jam bagi obat ang seragam Ka "id Keperawatan1

    Ka 4nst ,armasi

    A78 "A8 rdering bat dan alur pelaanan *armasi pasien rawat :

    *

  • 8/17/2019 FMEA_DDD

    8/10

    Peresepan1 hari + ,esep lkes

    enana tindak lanjut ang telah disusun dan jangka waktu pelaksanaanna adalah sebagai berikut :

     +o. enana tindak lanjut utome 6aktu '9

    %. 'resentasi di rakor Keperawatan untuk mulai

    mensosialisasikan renana perubahan sistem

    distribusi obat.

    'erawat memahami model pilihan untuk

    sistem distribusi obat pasien rawat inap

    April - Mei #$%& Ka 4nst ,armasi

    #. Meniapkan usulan penambahan tenaga

    *armasi dan tenaga sirkuler untuk menunjang

    Ada penambahan tenaga *armasi dan

    dilakukan dengan jadwal terstruktur dan

    9anuari - Desember

    #$%&

    Ka "id 'enunjang

    Medis1

  • 8/17/2019 FMEA_DDD

    9/10

    Resep dia

     pelaanan *armasi. output terukur Ka 4nst ,armasi1

    Ka sub bag ;DAda tenaga sirkuler *armasi rawat inap

    dalam jumlah ukup sesuai dengan beban

     pelaanan ang dilakukan.

    Training untuk tenaga sirkuler1 kegiatan

    administrasi1 pengenalan obat dan

     bagaimana mengelolana

    &. Melakukan penarikan obat kembali ang

    tidak terpakai

    Ada sistem penarikan obat kembali ang

    terstruktur dan ada e2aluasina

    ,ebruari - Maret #$%& Ka 4nst ,armasi

    Dilakukan kegiatan penarikan obat

    diseluruh unit/bagian/ruangan ang

    melakukan pengelolaan obat dan alat

    kesehatan diluar 4nst ,armasi.

    5. Melakukan penarikan kembali obat ang

    mendekati e

  • 8/17/2019 FMEA_DDD

    10/10