38
MORANFISTUM FOLIUM SURYANA, S.Si., MP SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG 2009

FOLIUM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

presentasi

Citation preview

Page 1: FOLIUM

MORANFISTUM

FOLIUM

SURYANA, S.Si., MP

SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG2009

Page 2: FOLIUM

PENGERTIAN

Adalah organum nutritivum yang mempunyai fungsi sebagai berikut :– memungkinkan terjadinya asimilasi C– memungkinkan berlangsungnya respirasi– memungkinkan berlangsungnya transpirasi

Page 3: FOLIUM

Daun lengkap (Folium completum), memiliki ;– Vagina (pelepah/upih

daun)– Petiolus (tangkai daun)– Lamina (lembaran daun)

• Contoh ; tanaman talas

Petiolus

Lamina

Vagina

Page 4: FOLIUM

Susunan daun yang tidak lengkap (incompletum) ;

• Daun bertangkai, tangkai dan helaian saja;

• Pada umumnya tanaman; jeruk (Citrus sp.), mangga (Mangifera indica), dll.

• Daun berpelepah, pelepah dan helaian saja;

• Tanaman padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays)

Petiolus

Lamina

Vagina

Lamina

Page 5: FOLIUM

• Daun duduk (sessil), helaian saja;

• Tempuyung (Sonchus oleraceus), biduri (Calotropis gigantea)

• Daun semu (filodia), tangkai saja

• Akasia (Acacia auriculiformis)

Lamina

Batang

Page 6: FOLIUM

Organ tambahan pada daun;• Daun penumpu (stipula),– Merupakan tonjolan serupa daun pada pangkal tangkai

daun– Fungsi; sebagai proteksi, membantu asimilasi

• Selaput bumbung (ochrea),– Selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas

batang,terdapat diatas suatu tangkai daun.• Lidah (ligula)– Selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara

pelepah dan lamina daun pada Gramineae.

Page 7: FOLIUM

FAKTOR IDENTIFIKASI DAUN

A. Circumscriptio (bentuk daun)– Jika bagian terlebar letaknya di bagian tengah

lamina, maka disebut :– F. orbicularium (daun bulat); ex. Nelumbium nelumbo

(teratai besar)– F. peltatum (perisai); ex. Colocasia esculenta (talas)– F. ovalum (lonjong); ex. Artocarpus integra (nangka)– F. oblongum (bulat panjang); ex. Annona squamosa

(sarikaya)– F. lanceolatum (lanset); ex. Impatiens balsamina (pacar air)

Page 8: FOLIUM

Folium Peltatum (perisai) Folium Oblongum

(bulat panjang) Folium Orbicularium (bulat)

Page 9: FOLIUM

• Jika bagian terlebar lamina terletak di bawah bagian tengah lamina, maka disebut :

• F. ovatum (bulat telur); ex. Capsicum frutescens (cabe rawit)• F. triangularium (segi tiga); ex. Mirabilis jalapa

(Kembang pukul empat)• F. rhomboideum (belah ketupat);ex. Pachyrrhizus

erosus (bengkuang)• F. deltaideum (delta); ex. Marsilea crenata (semanggi)

Page 10: FOLIUM

F. Ovatum (bulat telur)

F. Triangularium (segi tiga)

Page 11: FOLIUM

Jika bagian terlebar lamina daun terletak di bawah tengah-tengah lamina, maka disebut :

• F. cordatum (jantung); ex. Hibiscus tiliaceus (waru)• F. reniformum (ginjal); ex. Centella asiatica (telapak

kuda)• F. sagittatum (anak panah); ex. Sagittaria sagittifolia

(eceng)• F. hastatum (tombak/ujung tombak); ex. Xanthosoma

violaceum (kimpul)• F. auriculatum (telinga); ex. Sonhus asper (jombang)

Page 12: FOLIUM

Jika bagian terlebar lamina daun terletak di atas tengah-tengah lamina, maka disebut :

• F. ob-ovatum (bulat telur terbalik); ex. Manilkara kauki (sawo kecik)• F. ob-cordatum (jantung); ex. Sida rhombifolia

(sadagori)• F. cunetaum (segi tiga terbalik); ex. Marsilia crenata

(semanggi).• F. Spathulatum (sudip); ex. Elephantopus scaber (tapak

leman).

Page 13: FOLIUM

Jika seluruh lamina daun itu hampir sama lebarnya, maka disebut :

• F. linearum (benang/garis); ex. Eulesin indica • F. Ligulatum (pita); ex. Za mays• F. ensiformum (pedang); ex. Agave sp. (nenas sebrang)• F. subulatum (paku); ex. Araucaria • F. acerosum (jarum); ex. Pinus merkusii

Page 14: FOLIUM

B. Apex Foliorum– Acutus (runcing); ex.

Oleander sp.– Acuminatus (meruncing); ex.

Annona muricata (sirsak)– Obtusus (tumpul); ex.

Manilkara kauki– Truncatus (rompang); ex.

Anacardium occidentale (jambu monyet)

– Retusus (terbelah); ex. Amaranthus sp. (bayam)

– Mucronatus (sangat meruncing dan keras); ex. Agave sp.

Page 15: FOLIUM

C. Basis Foliorum– Acutus (runcing); ex.

Allamanda catartica– Obtusus

(tumpul/membulat); ex. Hibiscus rosa sinensis

– Truncatus (rompang); ex. Marsilia crenata

Page 16: FOLIUM

D. Nervus Foliorum (Tulang daun)Fungsi :– sebagai saluran pegangkut hasil-hasil asimilasi– sebagai pengangkut air dan garan-garam mineral– sebagai rangka peneguh lembaran daun.

Nervus terdiri dari ;– Costa (ibu tulang)– Nervus interalis (tulang cabang)– Vena

Page 17: FOLIUM

Nervatur/Nervatio (Tata susun tulang-tulang)

Nervatur menyebar (nervus divergentibus)• Menyirip(penninervis);

ex. Mangifera indica• Menjari (palminervis);

ex. Carica papaya

Penninervis

Palminervis

Page 18: FOLIUM

– nervatur mengumpul (confluentibus)• Sejajar (Rectinervis); ex. Imperata cylindrica (ilalang)• Melengkung (Curvinervis); ex. Diocorea hispida

(gadung)

Page 19: FOLIUM

E. Margo (Pinggiran lamina daun)Rata (Integer)– Sebagian besar atau seluruh daun-daunan pada

tumbuhan itu pada bagian laminanya rata atau licin.

Bertoreh (Divisus)– Sinus = torehan pada margo lamina daun yang

menjorok ke dalam– Angulus = yang menjulang ke luar

Page 20: FOLIUM

Toreh yang Merdeka (bebas)Letak toreh tidak bergantung pada jalannya tulang-tulang daun dan bentuk torehan dapat dikatakan tidak mengubah laminanya yang umum.

– Tepi Daun Dengan Toreh yang merdeka (bebas)– Bergerigi (serratus), sinus dan angulus sama lancipnya. Ex. Lantana

samara (Saliara); Impatiens balsamina (pacar air)– Bergerigi ganda (biserratus); angulus besar, tepi bergerigi lagi. Ex.

Elephantopus scaber (tapak leman)– Bergigi (dentatus); sinus tumpul, angulusnya lancip; (beluntas)

Pluchea indica.– Beringgit (crenatus); kebalikan bergigi; (cocor bebek) Kalanchoe

pinnata– Berombak (repandus); sinus dan angulusnya sama-sama tumpul; Air

mata pengantin (Antigonon leptopus); kubis (Brasica oleraceae)

Page 21: FOLIUM

Toreh yang mempengaruhi bentuknya– Berlekuk (lobatus)– Bercangap (fissus)– Berbagi (partitus)

Berdasarkan kombinasi antara sifat torehnya dengan susunan tulang daun, dapat dibedakan :

– Berlekuk menyirip (pinnatilobus); Daun terong (Sonalum melongena)– Bercangap menyirip (pinnatifidus); Daun keluwih (Artocarpus communis)– Berbagi menyirip (Pinnatipartitus); Daun sukun – Berlekuk menjari (palmatilobus); jarak pagar (Jatropa curcas)– Bercangap menjari (palmatifidus); Daun jarak (Ricinus communis); labuh

besar (Cucurbita moshata)– Berbagi menjari (palmati partitus); ketela pohon (Manihot esculenta)

Page 22: FOLIUM

F. Intervenium (daging daun)Adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat daun;

– Tipis seperti selaput (membranaceus); daun paku selaput (Hymenophyllum australe)

– Seperti kertas (papyraceus); daun pisang (Musa paradisiaca)– Tipis lunak (herbaceus); selada air (Nasturium officinale)– Seperti perkamen (perkamenteus); daun kelapa (Cocos

nucifera)– Seperti kulit (coriaceus); daun nyamplung (Calophyllum inophyllum)– Berdaging (carbosus); daun lidah buaya (Aloe sp.)

Page 23: FOLIUM

G. Permukaan Daun – licin (laevis) – mengkilat (nitidus); beringin (Ficus benjamina)– suram (opacus); ketela rambat (Ipomoea batatas)– berselaput lilin (pruinosus); daun tasbih (Canna hybrida)– gundul (glaber); daun jambu air (Eugenia aquea)– kasar (scaber); daun jati (Tectona grandis); bambu (Bambusa sp.)– berkerut (rugosus); daun jarong (Stachytarpheta jamaicensis)– berbingkul/berjendulan (bullatus); daun air mata pengantin

(Antigonon leptopus)– berbulu (pilosus); daun tembakau (Nicotiana tabacum)– bersisik (lepidus); daun durian (Durio zibethinus)

Page 24: FOLIUM

DAUN MAJEMUK (Folium Compositum)

Tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun.• Bagian-bagian Daun Majemuk– Ibu tangkai daun (petiolus communis)– Tangkai anak daun (petiololus)– Anak daun (foliolum)– Upih daun (vagina), letak dibawah ibu tangkai

Page 25: FOLIUM

Petiolus communis

Petiololus

Foliolum

Page 26: FOLIUM
Page 27: FOLIUM
Page 28: FOLIUM
Page 29: FOLIUM
Page 30: FOLIUM

Membedakannya dengan daun tunggal a. Waktu tumbuh– Foliolum pada setangkai daun majemuk

tumbuhnya bersamaan– Daun-daun tunggal pada sebuah ranting

pertumbuhannya pada waktu yang berlainan.

Page 31: FOLIUM

b. Waktu gugur• Foliolum pada daun majemuk gugurnya pada waktu

yang relatif bersamaan, kalau pun yang gugurnya secara selembar demi selembar maka petiolus communisnya atau tangkai dauna bersamanya akan gugur pula.

• Daun tunggal pada suatu ranting berguguran pada waktu yang berlainan sampai ranting itu gundul sekalipun, ranting tersebut akan tetap melekat pada cabang atau batang tumbuhannya

Page 32: FOLIUM

c. Ada tidaknya kuncup ketiak (gemma axilaria)• Pada anak daun F. compositum pada axilanya

(ketiaknya) tidak terdapat kuncup ketiak.• Pada daun tunggal, pada axilanya terdapat kuncup

ketiak

d. Ada tidaknya kuncup akhir (gemma terminalia)• Pada F. compositum di bagian ujungnya tidak

terdapat kuncup akhir• Pada F. simplek di bagian ujung rantingnya kuncup

akhir dapat tumbuh.

Page 33: FOLIUM

Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, dibedakan menjadi : – daun majemuk menyirip (pinnatus)– daun majemuk menjari (palmatus)– daun majemuk bangun kaki (pedatus)– daun majemuk campuran (digitato pinnatus)

Page 34: FOLIUM

A. Daun Majemuk Menyirip (Pinnatus) – Daun majemuk yang anak daunnya terdapat dikanan kiri

ibu tangkai.– DMM genap (pari/abrupte pinnatus); tanpa anak daun

terminal ; ex. pohon asam (Tamarindus indica)– DMM gasal (impari pinnatus);mempunyai anak daun

terminal; ex. pacar cina (Aglaia odorata); mawar (Rosa sp.)

– DMM terputus (interup pinnatus); foliolumnya tidak semuanya sama besar,

– DMM berseling atau bergantian (alternatum pinnatus); menyirip genap tetapi letak foliolumnya tidak tepat berhadapan; belimbing kecil (Averrhoa balimbi)

Page 35: FOLIUM

B. Daun Majemuk Menjari (Palmatus)Daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai, seperti letaknya jari-jari pada tangan.

Berdasarkan jumlah anak daunnya, dibedakan :– P-beranak daun dua (bi-foliolatus); daun nam nam (Cynometra

cauliflora)– P-beranak daun tiga (tri-foliolatus); daun para (Hevea brasiliensis)– P-beranak daun lima (quinque-foliolatus); daun tuba (Derris elliptica)– P-beranak daun tujuh (septem-foliolatus); daun ketela (Manihot

esculenta)– P-beranak daun sembilan (novem-foliolatus); randu (Ceiba pentandra)

Page 36: FOLIUM

TATA LETAK DAUN PADA BATANG (PHYLLOTAXIS/Disposito Foliorum)

Istilah :Nodus (buku-buku batang);

bagian batang atau cabang tempat duduknya suatu daunInternodium (ruas);

bagian batang antara dua buku-buku

• Folio Sparsa (tersebar)– Pada tiap buku-buku batang hanya terdapat satu daun

• Folio opposita/decussata (berhadapan-bersilang) – Daun pada setiap buku-buku letaknya berhadapan; soka (Ixora javanica)– Pada tiap buku-buku batang terdapat dua daun

• Folio verticillata (berkarang) – Pada tiap buku-buku batang terdapat lebih dari dua daun; Alamanda

(Allamanda cathartica);

Page 37: FOLIUM
Page 38: FOLIUM