Upload
rahma-agustina
View
75
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
presentasi
Citation preview
MORANFISTUM
FOLIUM
SURYANA, S.Si., MP
SEKOLAH TINGGI FARMASI BANDUNG2009
PENGERTIAN
Adalah organum nutritivum yang mempunyai fungsi sebagai berikut :– memungkinkan terjadinya asimilasi C– memungkinkan berlangsungnya respirasi– memungkinkan berlangsungnya transpirasi
Daun lengkap (Folium completum), memiliki ;– Vagina (pelepah/upih
daun)– Petiolus (tangkai daun)– Lamina (lembaran daun)
• Contoh ; tanaman talas
Petiolus
Lamina
Vagina
Susunan daun yang tidak lengkap (incompletum) ;
• Daun bertangkai, tangkai dan helaian saja;
• Pada umumnya tanaman; jeruk (Citrus sp.), mangga (Mangifera indica), dll.
• Daun berpelepah, pelepah dan helaian saja;
• Tanaman padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays)
Petiolus
Lamina
Vagina
Lamina
• Daun duduk (sessil), helaian saja;
• Tempuyung (Sonchus oleraceus), biduri (Calotropis gigantea)
• Daun semu (filodia), tangkai saja
• Akasia (Acacia auriculiformis)
Lamina
Batang
Organ tambahan pada daun;• Daun penumpu (stipula),– Merupakan tonjolan serupa daun pada pangkal tangkai
daun– Fungsi; sebagai proteksi, membantu asimilasi
• Selaput bumbung (ochrea),– Selaput tipis yang menyelubungi pangkal suatu ruas
batang,terdapat diatas suatu tangkai daun.• Lidah (ligula)– Selaput kecil yang biasanya terdapat pada batas antara
pelepah dan lamina daun pada Gramineae.
FAKTOR IDENTIFIKASI DAUN
A. Circumscriptio (bentuk daun)– Jika bagian terlebar letaknya di bagian tengah
lamina, maka disebut :– F. orbicularium (daun bulat); ex. Nelumbium nelumbo
(teratai besar)– F. peltatum (perisai); ex. Colocasia esculenta (talas)– F. ovalum (lonjong); ex. Artocarpus integra (nangka)– F. oblongum (bulat panjang); ex. Annona squamosa
(sarikaya)– F. lanceolatum (lanset); ex. Impatiens balsamina (pacar air)
Folium Peltatum (perisai) Folium Oblongum
(bulat panjang) Folium Orbicularium (bulat)
• Jika bagian terlebar lamina terletak di bawah bagian tengah lamina, maka disebut :
• F. ovatum (bulat telur); ex. Capsicum frutescens (cabe rawit)• F. triangularium (segi tiga); ex. Mirabilis jalapa
(Kembang pukul empat)• F. rhomboideum (belah ketupat);ex. Pachyrrhizus
erosus (bengkuang)• F. deltaideum (delta); ex. Marsilea crenata (semanggi)
F. Ovatum (bulat telur)
F. Triangularium (segi tiga)
Jika bagian terlebar lamina daun terletak di bawah tengah-tengah lamina, maka disebut :
• F. cordatum (jantung); ex. Hibiscus tiliaceus (waru)• F. reniformum (ginjal); ex. Centella asiatica (telapak
kuda)• F. sagittatum (anak panah); ex. Sagittaria sagittifolia
(eceng)• F. hastatum (tombak/ujung tombak); ex. Xanthosoma
violaceum (kimpul)• F. auriculatum (telinga); ex. Sonhus asper (jombang)
Jika bagian terlebar lamina daun terletak di atas tengah-tengah lamina, maka disebut :
• F. ob-ovatum (bulat telur terbalik); ex. Manilkara kauki (sawo kecik)• F. ob-cordatum (jantung); ex. Sida rhombifolia
(sadagori)• F. cunetaum (segi tiga terbalik); ex. Marsilia crenata
(semanggi).• F. Spathulatum (sudip); ex. Elephantopus scaber (tapak
leman).
Jika seluruh lamina daun itu hampir sama lebarnya, maka disebut :
• F. linearum (benang/garis); ex. Eulesin indica • F. Ligulatum (pita); ex. Za mays• F. ensiformum (pedang); ex. Agave sp. (nenas sebrang)• F. subulatum (paku); ex. Araucaria • F. acerosum (jarum); ex. Pinus merkusii
B. Apex Foliorum– Acutus (runcing); ex.
Oleander sp.– Acuminatus (meruncing); ex.
Annona muricata (sirsak)– Obtusus (tumpul); ex.
Manilkara kauki– Truncatus (rompang); ex.
Anacardium occidentale (jambu monyet)
– Retusus (terbelah); ex. Amaranthus sp. (bayam)
– Mucronatus (sangat meruncing dan keras); ex. Agave sp.
C. Basis Foliorum– Acutus (runcing); ex.
Allamanda catartica– Obtusus
(tumpul/membulat); ex. Hibiscus rosa sinensis
– Truncatus (rompang); ex. Marsilia crenata
D. Nervus Foliorum (Tulang daun)Fungsi :– sebagai saluran pegangkut hasil-hasil asimilasi– sebagai pengangkut air dan garan-garam mineral– sebagai rangka peneguh lembaran daun.
Nervus terdiri dari ;– Costa (ibu tulang)– Nervus interalis (tulang cabang)– Vena
Nervatur/Nervatio (Tata susun tulang-tulang)
Nervatur menyebar (nervus divergentibus)• Menyirip(penninervis);
ex. Mangifera indica• Menjari (palminervis);
ex. Carica papaya
Penninervis
Palminervis
– nervatur mengumpul (confluentibus)• Sejajar (Rectinervis); ex. Imperata cylindrica (ilalang)• Melengkung (Curvinervis); ex. Diocorea hispida
(gadung)
E. Margo (Pinggiran lamina daun)Rata (Integer)– Sebagian besar atau seluruh daun-daunan pada
tumbuhan itu pada bagian laminanya rata atau licin.
Bertoreh (Divisus)– Sinus = torehan pada margo lamina daun yang
menjorok ke dalam– Angulus = yang menjulang ke luar
Toreh yang Merdeka (bebas)Letak toreh tidak bergantung pada jalannya tulang-tulang daun dan bentuk torehan dapat dikatakan tidak mengubah laminanya yang umum.
– Tepi Daun Dengan Toreh yang merdeka (bebas)– Bergerigi (serratus), sinus dan angulus sama lancipnya. Ex. Lantana
samara (Saliara); Impatiens balsamina (pacar air)– Bergerigi ganda (biserratus); angulus besar, tepi bergerigi lagi. Ex.
Elephantopus scaber (tapak leman)– Bergigi (dentatus); sinus tumpul, angulusnya lancip; (beluntas)
Pluchea indica.– Beringgit (crenatus); kebalikan bergigi; (cocor bebek) Kalanchoe
pinnata– Berombak (repandus); sinus dan angulusnya sama-sama tumpul; Air
mata pengantin (Antigonon leptopus); kubis (Brasica oleraceae)
Toreh yang mempengaruhi bentuknya– Berlekuk (lobatus)– Bercangap (fissus)– Berbagi (partitus)
Berdasarkan kombinasi antara sifat torehnya dengan susunan tulang daun, dapat dibedakan :
– Berlekuk menyirip (pinnatilobus); Daun terong (Sonalum melongena)– Bercangap menyirip (pinnatifidus); Daun keluwih (Artocarpus communis)– Berbagi menyirip (Pinnatipartitus); Daun sukun – Berlekuk menjari (palmatilobus); jarak pagar (Jatropa curcas)– Bercangap menjari (palmatifidus); Daun jarak (Ricinus communis); labuh
besar (Cucurbita moshata)– Berbagi menjari (palmati partitus); ketela pohon (Manihot esculenta)
F. Intervenium (daging daun)Adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang-tulang daun dan urat daun;
– Tipis seperti selaput (membranaceus); daun paku selaput (Hymenophyllum australe)
– Seperti kertas (papyraceus); daun pisang (Musa paradisiaca)– Tipis lunak (herbaceus); selada air (Nasturium officinale)– Seperti perkamen (perkamenteus); daun kelapa (Cocos
nucifera)– Seperti kulit (coriaceus); daun nyamplung (Calophyllum inophyllum)– Berdaging (carbosus); daun lidah buaya (Aloe sp.)
G. Permukaan Daun – licin (laevis) – mengkilat (nitidus); beringin (Ficus benjamina)– suram (opacus); ketela rambat (Ipomoea batatas)– berselaput lilin (pruinosus); daun tasbih (Canna hybrida)– gundul (glaber); daun jambu air (Eugenia aquea)– kasar (scaber); daun jati (Tectona grandis); bambu (Bambusa sp.)– berkerut (rugosus); daun jarong (Stachytarpheta jamaicensis)– berbingkul/berjendulan (bullatus); daun air mata pengantin
(Antigonon leptopus)– berbulu (pilosus); daun tembakau (Nicotiana tabacum)– bersisik (lepidus); daun durian (Durio zibethinus)
DAUN MAJEMUK (Folium Compositum)
Tangkainya bercabang-cabang, dan baru pada cabang tangkai ini terdapat helaian daunnya, sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun.• Bagian-bagian Daun Majemuk– Ibu tangkai daun (petiolus communis)– Tangkai anak daun (petiololus)– Anak daun (foliolum)– Upih daun (vagina), letak dibawah ibu tangkai
Petiolus communis
Petiololus
Foliolum
Membedakannya dengan daun tunggal a. Waktu tumbuh– Foliolum pada setangkai daun majemuk
tumbuhnya bersamaan– Daun-daun tunggal pada sebuah ranting
pertumbuhannya pada waktu yang berlainan.
b. Waktu gugur• Foliolum pada daun majemuk gugurnya pada waktu
yang relatif bersamaan, kalau pun yang gugurnya secara selembar demi selembar maka petiolus communisnya atau tangkai dauna bersamanya akan gugur pula.
• Daun tunggal pada suatu ranting berguguran pada waktu yang berlainan sampai ranting itu gundul sekalipun, ranting tersebut akan tetap melekat pada cabang atau batang tumbuhannya
c. Ada tidaknya kuncup ketiak (gemma axilaria)• Pada anak daun F. compositum pada axilanya
(ketiaknya) tidak terdapat kuncup ketiak.• Pada daun tunggal, pada axilanya terdapat kuncup
ketiak
d. Ada tidaknya kuncup akhir (gemma terminalia)• Pada F. compositum di bagian ujungnya tidak
terdapat kuncup akhir• Pada F. simplek di bagian ujung rantingnya kuncup
akhir dapat tumbuh.
Menurut susunan anak daun pada ibu tangkainya, dibedakan menjadi : – daun majemuk menyirip (pinnatus)– daun majemuk menjari (palmatus)– daun majemuk bangun kaki (pedatus)– daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
A. Daun Majemuk Menyirip (Pinnatus) – Daun majemuk yang anak daunnya terdapat dikanan kiri
ibu tangkai.– DMM genap (pari/abrupte pinnatus); tanpa anak daun
terminal ; ex. pohon asam (Tamarindus indica)– DMM gasal (impari pinnatus);mempunyai anak daun
terminal; ex. pacar cina (Aglaia odorata); mawar (Rosa sp.)
– DMM terputus (interup pinnatus); foliolumnya tidak semuanya sama besar,
– DMM berseling atau bergantian (alternatum pinnatus); menyirip genap tetapi letak foliolumnya tidak tepat berhadapan; belimbing kecil (Averrhoa balimbi)
B. Daun Majemuk Menjari (Palmatus)Daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai, seperti letaknya jari-jari pada tangan.
Berdasarkan jumlah anak daunnya, dibedakan :– P-beranak daun dua (bi-foliolatus); daun nam nam (Cynometra
cauliflora)– P-beranak daun tiga (tri-foliolatus); daun para (Hevea brasiliensis)– P-beranak daun lima (quinque-foliolatus); daun tuba (Derris elliptica)– P-beranak daun tujuh (septem-foliolatus); daun ketela (Manihot
esculenta)– P-beranak daun sembilan (novem-foliolatus); randu (Ceiba pentandra)
TATA LETAK DAUN PADA BATANG (PHYLLOTAXIS/Disposito Foliorum)
Istilah :Nodus (buku-buku batang);
bagian batang atau cabang tempat duduknya suatu daunInternodium (ruas);
bagian batang antara dua buku-buku
• Folio Sparsa (tersebar)– Pada tiap buku-buku batang hanya terdapat satu daun
• Folio opposita/decussata (berhadapan-bersilang) – Daun pada setiap buku-buku letaknya berhadapan; soka (Ixora javanica)– Pada tiap buku-buku batang terdapat dua daun
• Folio verticillata (berkarang) – Pada tiap buku-buku batang terdapat lebih dari dua daun; Alamanda
(Allamanda cathartica);