31
KATA PENGANTAR Buku ini merupakan panduan penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Pengembangan sekolah merupakan salah satu komponen pokok dari Proyek Desentralisasi Pendidikan Dasar (DBEP). Kegiatan pengembangan sekolah tersebut difokuskan pada dua hal : pemerataan kesempatan untuk bersekolah dan peningkatan mutu pendidikan yang ditawarkan oleh sekolah. Sekolah binaan DBEP diharapkan akan menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) dengan melibatkan masyarakat di sekitarnya dan dengan memberi perhatian khusus kepada masyarakat tidak mampu. Rencana Pengembangan Sekolah merupakan hasil dari proses konsultasi antara pihak sekolah, komite sekolah dan masyarakat. RPS adalah rencana kerja sekolah dan komite selama satu tahun yang akan datang. Dengan demikian RPS perlu diperbaharui setiap tahun. Buku pedoman ini menggantikan pedoman edisi pertama terbitan Desember 2003. Format RPS yang lama telah dievaluasi berdasarkan masukan dari banyak pengguna di lapangan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa format RPS perlu dirubah sesuai dengan perkembangan proyek. Penyusunan versi baru ini juga melibatkan berbagai pihak. Semoga buku panduan ini bermanfaat bagi sekolah dan komite sekolah dalam menyusun RPS. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan panduan ini lebih lanjut.

Format Rps

Embed Size (px)

DESCRIPTION

format RPS merupakan salah susunan proposal dalam menyusun RPS

Citation preview

KATA PENGANTAR

Buku ini merupakan panduan penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah (RPS). Pengembangan sekolah merupakan salah satu komponen pokok dari Proyek Desentralisasi Pendidikan Dasar (DBEP). Kegiatan pengembangan sekolah tersebut difokuskan pada dua hal : pemerataan kesempatan untuk bersekolah dan peningkatan mutu pendidikan yang ditawarkan oleh sekolah. Sekolah binaan DBEP diharapkan akan menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS) dengan melibatkan masyarakat di sekitarnya dan dengan memberi perhatian khusus kepada masyarakat tidak mampu.

Rencana Pengembangan Sekolah merupakan hasil dari proses konsultasi antara pihak sekolah, komite sekolah dan masyarakat. RPS adalah rencana kerja sekolah dan komite selama satu tahun yang akan datang. Dengan demikian RPS perlu diperbaharui setiap tahun.

Buku pedoman ini menggantikan pedoman edisi pertama terbitan Desember 2003. Format RPS yang lama telah dievaluasi berdasarkan masukan dari banyak pengguna di lapangan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa format RPS perlu dirubah sesuai dengan perkembangan proyek. Penyusunan versi baru ini juga melibatkan berbagai pihak.

Semoga buku panduan ini bermanfaat bagi sekolah dan komite sekolah dalam menyusun RPS. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan guna perbaikan dan penyempurnaan panduan ini lebih lanjut.

Jakarta, Oktober 2006

Direktur,

Pembinaan Sekolah Menengah Pertama

Hamid Muhammad, Ph.D.

NIP 131 291 766

DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Singkatan

Apa Itu RPS?

Bagaimana Caranya Menyusun Sebuah RPS?

Susunan RPS

Format-Format RPS

Halaman Pengesahan

Format 1 : Data Sekolah

Format 2 : Gambaran Keadaan Sekolah

Format 3 : Pandangan dan Harapan Pihak-Pihak yang Berkepentingan

Format 4 : Analisis Masalah, Penyebab Masalah, Tujuan dan Penanganan

Format 5 : Rencana Kerja

Format 6 : Jadwal Kegiatan Tahunan

Format 7 : Rencana Pendapatan dan Penggunaan Dana Sekolah

Format 8 : Jadwal Pemantauan Kinerja Sekolah oleh Masyarakat

Addendum 1 : Hal-hal yang Boleh dan Tidak Boleh Dibiayai dengan Dana Pengembangan Sekolah

Addendum 2 : Perbandingan DPS DBEP dan BOS 2006

Addendum 3 : Prinsip-prinsip dalam Penyusunan RPS untuk Field Facilitator

DAFTAR SINGKATAN

APBD Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

ATK alat tulis kantor

BOS Bantuan Operasional Sekolah

BRI Bank Rakyat Indonesia

DBEP Decentralised Basic Education Project (Proyek Desentralisasi Pendidikan Dasar)

D1/D2/D3 Diploma Satu/Diploma Dua/Diploma Tiga

DPS Dana Pengembangan Sekolah

dst dan seterusnya

FF Field Facilitator (Petugas Lapangan)

IPA Ilmu Pengetahuan Alam

IPS Ilmu Pengetahuan Sosial

KCD Kantor Cabang Dinas [di tingkat Kecamatan]

KKG Kelompok Kerja Guru

KKKS Kelompok Kerja Kepala Sekolah

L laki-laki

MA Madrasah Aliyah

MBS Manajemen Berbasis Sekolah

MGMP Musyawarah Guru Mata Pelajaran

MKKS Musyawarah Kerja Kepala Sekolah

MI Madrasah Ibtidaiyah

MTs Madrasah Tsanawiyah

NIP Nomor Induk Pegawai

No nomor

NSS Nomor Sertifikasi Sekolah

P perempuan

PKn Pendidikan Kewarganegaraan (dahulu PPKn)

PM Partisipasi Masyarakat

POLRI Kepolisian Republik Indonesia

PPKn Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (sekarang PKn)

R ruang

Rp rupiah

RPS Rencana Pengembangan Sekolah

SD Sekolah Dasar

SK Surat Keputusan

SMA Sekolah Menengah Atas

SMK Sekolah Menengah Kejuruan

SMP Sekolah Menengah Pertama

TNI Tentara Nasional Indonesia

UAN Ujian Akhir Nasional

UAS Ujian Akhir Sekolah

WC water closet (kamar kecil, kakus)

APA ITU RPS?

RPS atau Rencana Pengembangan Sekolah adalah rencana kerja yang disusun bersama oleh sekolah dan komite sekolah.

Kebutuhan sekolah dan aspirasi masyarakat menjadi dasar utama penyusunan RPS. Dengan kata lain, RPS bertujuan untuk mengemukakan apa yang diperlukan sekolah serta harapan masyarakat di sekitar sekolah. Dengan demikian, rencana kerja untuk pengembangan sekolah berdasarkan dua jenis masukan, yaitu :

Keterangan lengkap mengenai keadaan sekolah atau Gambaran Keadaan Sekolah

Pandangan dan aspirasi masyarakat dan pengguna jasa sekolah atau Pandangan dan Harapan Pihak-Pihak yang Berkepentingan.

Dengan adanya RPS yang jelas, semua pihak yang berkepentingan orang tua, guru, pegawai sekolah, komite sekolah, warga di sekitar sekolah dan kepala sekolah sendiri akan mengetahui :

apa yang dibutuhkan oleh sekolah

apa yang perlu dilakukan untuk memperbaiki keadaan sekolah

maksud dan tujuan kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun yang akan datang.

RPS juga sangat penting karena ini merupakan prasyarat untuk memperoleh Dana Pengembangan Sekolah (DPS) dari Proyek DBEP. Tanpa rencana kerja yang jelas sekolah tidak berhak menerima DPS.

Namun, proses penyusunan RPS tidak kalah penting dengan dokumen RPS yang merupakan hasil dari proses tersebut. Apabila proses penyusunan RPS dilakukan dengan sungguh-sungguh, dengan melibatkan berbagai unsur warga sekolah dan masyarakat lainnya, maka semua pihak akan menjadi lebih sadar akan apa yang diperlukan untuk pengembangan sekolah.

Rencana kerja yang terkandung dalam RPS tersebut berlaku untuk tenggang waktu satu tahun. Setelah satu tahun, RPS perlu ditinjau kembali oleh sekolah dan masyarakat sekolah, kemudian diperbaiki lagi untuk tahun berikutnya. Demikian juga untuk tahun ketiga.

BAGAIMANA CARANYA MEMPERSIAPKAN SEBUAH RPS?

Pada intinya, proses penyusunan RPS cukup sederhana. Ini bisa dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1 : Proses menyusun Rencana Pengembangan Sekolah (RPS) secara ringkas

(Analisis Masalah, Penyebab Masalah, Tujuan Sekolah dan Penanganan Masalah (Format 4)Rencana Kerja (Format 5)Jadwal Kegiatan Tahunan (Format 6)Jadwal Pemantauan Kinerja Sekolah oleh Masyarakat (Format 8)Rencana Pendapatan dan Penggunaan Dana SekolahGambaran Keadaan Sekolah(Format 2)Pandangan dan Harapan Pihak-Pihak yang Berkepentingan (Format 3))

Pada tahap awal, sekolah dan masyarakat sekolah perlu mengumpulkan beberapa macam masukan mengenai gambaran keadaan sekolah. Sekolah dan komite sekolah juga perlu mengadakan jajak pendapat dengan beberapa unsur warga sekolah dan kelompok masyarakat untuk mengetahui pendapat dan harapan mereka tentang pendidikan sekolah.

Dua macam keterangan tersebut (Gambaran Keadaan Sekolah serta Pandangan dan Harapan Pihak-Pihak yang Berkepentingan) kemudian perlu dibahas bersama oleh sekolah dan masyarakat sekolah. Keterangan tersebut perlu dikumpulkan bukan karena ini merupakan syarat saja tetapi karena berdasarkan keterangan tersebut Sekolah dan masyarakat sekolah bisa mengetahui dan memahami dengan pasti masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh sekolah.

Untuk setiap masalah yang ditemukan, sekolah dengan masyarakat sekolah perlu memikirkan penyebab masalah dan keadaan yang diharapkan oleh sekolah. Kemudian sekolah dan masyarakat sekolah merumuskan langkah-langkah yang diperlukan untuk menangani masalah sehingga sekolah bisa berkembang dari keadaan yang sekarang menuju keadaan yang lebih baik.

Proses ini (penemuan masalah dan penyebab masalah, perumusan keadaan yang diharapkan dan jalan keluar yang diperlukan) disebut analisis.

Setelah proses analisis tersebut selesai, ada kemungkinan jumlah masalah yang dihadapi terlalu banyak untuk ditangani pada saat yang sama. Jumlah dana yang tersedia juga belum tentu akan cukup untuk membiayai semua kegiatan yang diinginkan. Dengan demikian, sekolah dan masyarakat sekolah perlu memilih beberapa masalah yang paling menonjol saja. Masalah-masalah yang diutamakan tersebut dengan cara menanganinya masing-masing kemudian menjadi inti rencana kerja sekolah selama satu tahun yang akan datang.

Rencana kerja kemudian perlu diatur dalam jadwal, agar semua pekerjaan yang direncanakan bisa selesai dalam waktu satu tahun. Pada tahap ini sekolah dan masyarakat sekolah perlu mempertimbangkan hal-hal seperti ujian, libur sekolah, musim hujan, hari-hari besar, dan lain-lain, agar kegiatan-kegiatan pengembangan sekolah tidak bertabrakan dengan kegiatan lain.

Tahap berikutnya adalah perencanaan pemakaian dana DBEP dan dana dari sumber-sumber lain.

Terakhir, sekolah dan masyarakat sekolah perlu merencanakan pemantauan pelaksanaan pengembangan sekolah dan penggunaan dana yang akan dilakukan oleh masyarakat.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyusunan RPS :

1. Penyusunan RPS melibatkan unsur guru, pegawai sekolah, siswa, orang tua dan masyarakat luas, termasuk ibu-ibu peduli pendidikan serta masyarakat miskin.

2. Proses konsultasi dan penyusunan RPS yang sungguh-sungguh jauh lebih penting dibanding penampilan dokumen RPS.

3. Penyusunan RPS tidak boleh mengganggu proses pembelajaran di sekolah.

4. Proses penyusunan RPS diharapkan bisa selesai dalam waktu satu sampai dua bulan.

5. Pihak sekolah dan masyarakat sekolah akan didampingi oleh seorang Field Facilitator (FF atau petugas lapangan). Namun FF tidak diperbolehkan mengerjakan penyusunan RPS; tugas FF terbatas pada pelatihan, pendampingan, pemberian motivasi dan nasehat, dan lain-lain.

6. Bahasa yang digunakan dalam RPS sebaiknya singkat, sederhana dan jelas, agar bisa dimengerti oleh semua pihak yang berkepentingan. Hindarilah penggunaan istilah-istilah asing.

SUSUNAN RPS

Halaman Judul

Halaman Pengesahan

Daftar Isi

1. Data Sekolah

Data Sekolah adalah informasi dasar tentang nama dan alamat sekolah, dan lain-lain (Format 1).

2. Gambaran Keadaan Sekolah

Gambaran Keadaan Sekolah (Format 2) terdiri dari dua belas bagian (A sampai L) yang memberi gambaran mengenai hal-hal sebagai berikut :

siswa

guru

prasarana dan sarana sekolah

orang tua siswa

kehadiran guru, pegawai dan siswa

lokasi sekolah.

3. Pandangan dan Harapan Pihak-Pihak yang Berkepentingan

Pandangan dan Harapan Pihak-Pihak yang Berkepentingan memuat kesan dari sepuluh atau sebelas kelompok warga sekolah, unsur masyarakat dan pihak lain yang berkepentingan tentang sekolahnya selama ini, disertai dengan harapan dan saran mereka untuk pengembangan sekolah tersebut (Format 3).

Pihak-pihak yang berkepentingan adalah sebagai berikut :

siswa

guru

pegawai sekolah

komite sekolah

orang tua siswa

kepala sekolah

kaum ibu

pemuda-pemudi (masyarakat sekitar sekolah yang berumur 16 sampai dengan 25 tahun)

masyarakat miskin atau terpinggirkan

kepala desa, pemuka agama dan tokoh masyarakat lainnya

unsur masyarakat lainnya (kalau ada).

(Unsur masyarakat lainnya termasuk kelompok petani atau nelayan, atau golongan etnis minoritas, atau pengusaha, dan lain-lain, sesuai dengan keadaan setempat).

4. Analisis Masalah, Penyebab Masalah, Tujuan dan Penanganan

Analisis Masalah, Penyebab Masalah, Tujuan dan Penanganan (Format 4) dilakukan berdasarkan semua keterangan yang terdapat pada Gambaran Keadaan Sekolah (2 di atas) dan Pandangan Pihak-Pihak yang Berkepentingan (3 di atas).

Masalah adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang dihadapi sekolah saat ini.

Penyebab masalah adalah faktor-faktor atau hal-hal yang menyebabkan keadaan sekarang tidak sama dengan yang diharapkan.

Tujuan atau harapan sekolah adalah keadaan yang ingin dicapai oleh sekolah dalam waktu tertentu.

Penanganan adalah jalan keluar yang diperlukan untuk memecahkan masalah dan untuk mencapai keadaan yang diharapkan.

5. Rencana Kerja

Rencana Kerja adalah inti dari Rencana Pengembangan Sekolah (Format 5). Rencana Kerja tersebut disusun berdasarkan Analisis Masalah (Tahap 4 di atas) dan dibuat untuk tenggang waktu satu tahun.

Masalah-masalah yang telah ditemukan pada Tahap 4 kemudian perlu diprioritaskan. Untuk itu, masalah-masalah yang harus diutamakan adalah yang paling menonjol atau paling mendesak dan sekiranya dapat ditangani dalam satu tahun yang akan datang.

Untuk setiap masalah yang telah diprioritaskan karena dianggap menonjol atau mendesak, penanganannya kemudian perlu dirinci. Dari perincian tersebut akan ditemukan daftar kegiatan yang diperlukan. Daftar kegiatan inilah yang akan menjadi rencana kerja untuk satu tahun yang akan datang.

Dalam penyusunan rencana kerja secara terperinci, perlu dipertimbangkan juga bahwa Dana Pengembangan Sekolah (DPS) yang disediakan oleh Proyek DBEP hanya boleh dimanfaatkan untuk hal-hal tertentu, sebagaimana dapat dilihat pada Addendum 1, Tabel 1.1-1.3.

Bagi sekolah yang memperoleh dana untuk rehabilitasi, hal-hal yang diperbolehkan dapat dilihat pada Addendum 1, Tabel 1.4.

Sementara itu, pemanfaatan Dana Pengembangan Sekolah tidak diperkenankan untuk beberapa kegiatan tertentu, sebagaimana dapat dilihat pada Addendum 1, Tabel 1.5.

Dalam penyusunan rencana kerja, pihak sekolah dan komite juga perlu memperhatikan dana yang diperoleh dari sumber-sumber lain terutama BOS (Bantuan Operasional Sekolah) supaya tidak terjadi tumpang tindih. Perbandingan hal-hal yang diperbolehkan dengan Dana Pengembangan Sekolah dan dana BOS dapat dilihat pada Addendum 2, Tabel 2.1-2.3.

6. Jadwal Kegiatan Tahunan

Jadwal Kegiatan Tahunan (Format 6) dibuat berdasarkan Rencana Kerja (Tahap 5 di atas).

7. Rencana Pendapatan dan Penggunaan Dana Sekolah

Rencana Pendapatan dan Penggunaan Dana Sekolah (Format 7) disusun berdasarkan Jadwal Kegiatan Tahunan (Tahap 6 di atas), yaitu untuk tenggang waktu satu tahun. Dalam penyusunan Rencana Pendapatan dan Penggunaan Dana Sekolah tersebut, semua sumber dana (bukan hanya DBEP saja) harus diperhitungkan.

8. Jadwal Pemantauan Kinerja Sekolah oleh Masyarakat

Semua kegiatan yang direncanakan pada Tahap 5 dan Tahap 6 di atas perlu dipantau pelaksanaannya oleh masyarakat. Demikian juga dengan penggunaan dana yang direncanakan pada Tahap 7 di atas. Cara dan waktu pemantauannya perlu direncanakan dan dijadwalkan (Format 8).

9 Lampiran-Lampiran

1) Fotokopi Nomor Rekening BRI

2) SK Komite Sekolah

3) Rincian Penggunaan Dana rehab gedung sekolah (khusus sekolah yang mendapat dana rehab)

4) Surat Permyataan Kesanggupan

FORMAT-FORMAT RPS

Halaman Pengesahan

Format 1 : Data Sekolah

Format 2 : Gambaran Keadaan Sekolah

Format 3 : Pandangan dan Harapan Pihak-Pihak yang Berkepentingan

Format 4 : Analisis Masalah, Penyebab Masalah, Tujuan dan Penanganan

Format 5 : Rencana Kerja

Format 6 : Jadwal Kegiatan Tahunan

Format 7 : Rencana Pendapatan dan Penggunaan Dana Sekolah

Format 8 : Jadwal Pemantauan Kinerja Sekolah oleh Masyarakat

HALAMAN PENGESAHAN

RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH (RPS)

DISUSUN BERSAMA OLEH KEPALA SEKOLAH DAN KOMITE SEKOLAH

Ketua Komite Sekolah

Kepala Sekolah

NIP

Ketua Tim MBS Kabupaten/Kota/Kecamatan

....

FORMAT 1 : DATA SEKOLAH

1. Nama Sekolah / Madrasah:

2. NSS :

3. Status : Negeri / Swasta

4. Nama Yayasan :

5. Tahun didirikan / beroperasi:

6. Nama Kepala Sekolah:

7. Masa Kerja Kepala Sekolah :

8. Alamat Sekolah/Madrasah :

Nomor Telepon/hp :

Nomor Fax :

Email:

Desa/Kelurahan :

Kecamatan :

Kabupaten/Kota :

Provinsi :

FORMAT 2 : GAMBARAN KEADAAN SEKOLAH

A Jumlah Siswa (Dua tahun terakhir)

Dua tahun yang lalu : 20Tahun terakhir : 20LPJumlahLPJumlahKelas IKelas IIKelas IIIKelas IV*Kelas V*Kelas VI*JumlahL = Lakilaki; P = Perempuan

* Khusus SD/MI

B Angka Pendaftaran Siswa Baru (Dua tahun terakhir)

TahunAngka PendaftarJumlah Yang Diterima LP JumlahLPJumlah

C Prestasi Siswa

1 Hasil UAS/UAN (Dua tahun terakhir)

TahunMata PelajaranMatematikaBahasa IndonesiaIPAIPSPPKN/PKNBahasa Inggris*Rata-rata* kalau ada

2 Nilai rata-rata per kelas (Tahun terakhir, semester II)

Mata PelajaranMatematikaBahasa IndonesiaIPAIPSPPKN/PKNBahasa InggrisKelas IKelas IIKelas IIIKelas IV*Kelas V*Kelas VI** Khusus SD/MI

D Angka Mengulang Kelas (Dua tahun terakhir)

Kelas IKelas IIKelas IIIKelas IV*Kelas V*Kelas VI*JumlahLPLPLPLPLPLPLP2 tahun yang lalu:20Tahun terakhir:

20* Khusus SD/MI

E Angka Melanjutkan Lulusan SD/MI ke SMP/MTs (Dua tahun terakhir)

Lulusan SD/MIMelanjutkan ke SMP/MTsLPJumlahLPJumlah2 tahun yang lalu:20Tahun terakhir:20

F Jumlah Siswa Miskin dan Drop Out (Dua tahun terakhir)

Dua tahun yang lalu : 20Tahun terakhir : 20MiskinDOMiskinDOLPLPLPLPKelas IKelas IIKelas IIIKelas IV*Kelas V*Kelas VI*Jumlah* Khusus SD/MI

G Bidang studi yang diasuh oleh guru*

Nama GuruIjazah tertinggiBidang studi/jurusanMata Pelajaran yang DiajarkanSesuai dengan ijazahTidak sesuai dengan ijazah* Khusus untuk SMP/MTs

H Keadaan Prasarana

H.1 Keadaan ruangan

RuangJumlahKeadaanBaikRusak RinganRusak SedangRusak BeratR. KelasR. PerpustakaanR. LaboratoriumR. KeterampilanR. Kepala SekolahR. Tata UsahaR. GuruR. Ibadah/ MushallaKamar KecilR. Lain-lain

H.2 Keadaan perlengkapan kelas

Perlengkapan KelasJumlahKeadaanBaikRusak SedangRusak BeratKursi MuridMeja MuridKursi GuruMeja GuruPapan TulisLemariRak Buku

I Keadaan Sarana

I.1 Jumlah buku

Mata PelajaranKelasTeksPenunjangBacaanLainnyaJumlahMatematika1234*5*6** Khusus SD/MI

Mata PelajaranKelasTeksPenunjangBacaanLainnyaJumlahBahasa Indonesia1234*5*6** Khusus SD/MI

Mata PelajaranKelasTeksPenunjangBacaanLainnyaJumlahIPA1234*5*6** Khusus SD/MI

Mata PelajaranKelasTeksPenunjangBacaanLainnyaJumlahIPS1234*5*6** Khusus SD/MI

Mata PelajaranKelasTeksPenunjangBacaanLainnyaJumlahPPKn/PKn1234*5*6** Khusus SD/MI

Mata PelajaranKelasTeksPenunjangBacaanLainnyaJumlahAgama (Hindu/Islam/Kristen)1234*5*6** Khusus SD/MI

Mata PelajaranKelasTeksPenunjangBacaanLainnyaJumlahBahasa Inggris1234*5*6** Khusus SD/MI

Mata PelajaranKelasTeksPenunjangBacaanLainnyaJumlah1234*5*6** Khusus SD/MI

I.2 Jumlah alat peraga

NoJenis AlatJumlah (dalam set/unit/lembar)BaikRusakJumlah1Kit IPA2IPS3Bahasa4Matematika5Peta anatomi6Torso manusia7Peta dinding dunia8Peta dinding Indonesia9Peta dinding propinsi10Peta dinding kabupaten11Alat olah raga12Lain-lain

J Keadaan Orang Tua Siswa

J.1 Latar belakang pendidikan orang tua siswa

Latar Belakang PendidikanAyahIbuJumlah%Jumlah%Pasca SarjanaSarjanaSarjana MudaD1/D2/D3SMA/SMK/MASMP/MTsSD/MITidak sekolahJumlah

J.2 Latar belakang pekerjaan orang tua siswa

Jenis PekerjaanAyahIbuJumlah%Jumlah%Pegawai negeriTNI / POLRIPensiunanKaryawan swastaPedagang swastaPetaniNelayanBuruhIbu rumah tangga/pengurus rumah tanggaLain-lainTidak bekerjaJumlah

J.3 Pendapatan orang tua siswa (dalam jutaan rupiah per tahun)

Besarnya PendapatanAyahIbuJumlah%Jumlah%kurang dari 2,52,5 4,95 7,47,5 9,910 14,915 atau lebih

K Kehadiran Guru, Pegawai dan Siswa (semester II tahun terakhir)

K.1 Kehadiran guru

Nama guruKehadiran (jam)Maksimum jam% kehadiranJumlah

K.2 Kehadiran pegawai

Nama pegawaiKehadiran (jam)Maksimum jam% kehadiranJumlah

K.3 Kehadiran siswa

KelasJumlah siswaKehadiran% kehadiranKelas IKelas IIKelas IIIKelas IV*Kelas V*Kelas VI*Jumlah* Khusus SD/MI

L. Lokasi Sekolah/Madrasah

L.1 Jarak sekolah/madrasah dari KCD Kecamatan = km

L.2 Jarak sekolah/madrasah dari jalan raya utama/pinggir jalan = km

L.3 Keadaan jalan menuju sekolah/madrasah :

FORMAT 3 : PANDANGAN DAN HARAPAN PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN

3.1 Pandangan dan harapan siswaMetode :

Jumlah siswa yang dimintai pendapatnya :

L PJajak pendapat diadakan pada tanggal Pandangan siswa tentang sekolah mereka selama iniHarapan dan saran siswa tentang sekolah mereka

3.2 Pandangan dan harapan guruMetode :

Jumlah guru yang dimintai pendapatnya :

L PJajak pendapat diadakan pada tanggal Pandangan guru tentang sekolah mereka selama iniHarapan dan saran guru tentang sekolah mereka

3.3 Pandangan dan harapan pegawai sekolahMetode :

Jumlah pegawai sekolah yang dimintai pendapatnya :

L PJajak pendapat diadakan pada tanggal Pandangan pegawai sekolah tentang sekolah ini selama iniHarapan dan saran pegawai sekolah tentang sekolah ini

3.4 Pandangan dan harapan komite sekolahMetode :

Jumlah anggota komite sekolah yang dimintai pendapatnya :

L PJajak pendapat diadakan pada tanggal Pandangan anggota komite sekolah tentang sekolah ini selama iniHarapan dan saran anggota komite sekolah tentang sekolah ini

3.5 Pandangan dan harapan orang tua siswaMetode :

Jajak pendapat diadakan pada tanggal Pandangan para orang tua siswa tentang sekolah ini selama ini

L PHarapan dan saran orang tua siswa tentang sekolah ini

3.6 Pandangan dan harapan kepala sekolahMetode :

Jajak pendapat diadakan pada tanggal Pandangan kepala sekolah tentang sekolahnya selama ini Harapan dan saran kepala sekolah tentang sekolahnya

3.7 Pandangan dan harapan kaum ibuMetode :

Jumlah ibu yang dimintai pendapatnya :

Jajak pendapat diadakan pada tanggal Pandangan para ibu tentang sekolah ini selama iniHarapan dan saran para ibu tentang sekolah mereka

3.8 Pandangan dan harapan pemuda-pemudi (masyarakat sekitar sekolah berumur 16 sampai 25 tahun)Metode :

Jumlah pemuda-pemudi yang dimintai pendapatnya :

L PJajak pendapat diadakan pada tanggal Pandangan pemuda-pemudi tentang sekolah ini selama iniHarapan dan saran pemuda-pemudi tentang sekolah ini

3.9 Pandangan dan harapan masyarakat miskin atau terpinggirkanMetode :

Jumlah anggota masyarakat miskin atau terpinggirkan yang dimintai pendapatnya : L PJajak pendapat diadakan pada tanggal Pandangan masyarakat miskin atau terpinggirkan tentang sekolah ini selama iniHarapan dan saran masyarakat miskin atau terpinggirkan tentang sekolah ini

3.10 Pandangan dan harapan kepala desa, pemuka agama dan tokoh masyarakat lainnyaMetode :

Jumlah tokoh masyarakat yang dimintai pendapatnya :

L PJajak pendapat diadakan pada tanggal Pandangan para tokoh masyarakat tentang sekolah ini selama iniHarapan dan saran para tokoh masyarakat tentang sekolah ini

3.11 Pandangan dan harapan unsur masyarakat lainnya (kalau ada)Metode :

Jumlah orang yang dimintai pendapatnya :

L PJajak pendapat diadakan pada tanggal andangan masyarakat lainnya tentang sekolah ini selama iniHarapan dan saran anggota masyarakat lainnya tentang sekolah ini

FORMAT 4 : ANALISIS MASALAH, PENYEBAB MASALAH, TUJUAN DAN PENANGANAN

1No2Masalah3Penyebab Masalah4

Tujuan atau Harapan Sekolah5

Penanganan yang Diperlukan untuk Memecahkan Masalah dan Mencapai Tujuan Sekolah

1..

23..dst

FORMAT 5 : RENCANA KERJA

1No2Masalah-masalah yang Diutamakan karena Paling Menonjol atau Mendesak3

Penanganan yang Diperlukan untuk Memecahkan Masalah dan Mencapai Tujuan Sekolah(dari Format 4 Kolom 5)4

Rincian Kegiatan1

1.1.

1.2.

1.3

Dst22.1

2.2

2.3..

Dst33.1.

3.2

3.3..

Dstdst

FORMAT 6 : JADWAL KEGIATAN TAHUNAN

1Masalah yang Diutamakan

(dari Format 5 Kolom 2)2

Rincian Kegiatan

(dari Format 5 Kolom 4)3

Jadwal Kegiatan : Tahun Jul Aug Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun 1

1.1.1.21.3..Dst22.12.2.2.3Dst33.13.2.3.3.DstDst

FORMAT 7 : RENCANA PENDAPATAN DAN PENGGUNAAN DANA SEKOLAH

1Masalah yang Diutamakan

(dari Format 5 Kolom 2)2

Kegiatan(dari Format 5

Kolom 4)3

Jenis Satuan4

Jumlah Satuan5

Biaya per Satuan (Rp)6

Jumlah (Rp)7

Sumber Dana (Rp)DBEPBOSAPBDPM*LainnyaJumlah1

1.1

1.2..1.3Dst22.12.2.2.3..Dst33.13.2..3.3Dst

Jumlah* PM = Partisipasi Masyarakat

FORMAT 8 : PEMANTAUAN KINERJA SEKOLAH OLEH MASYARAKAT

1Masalah yang Diutamakan

(dari Format 5 Kolom 2)2

Rincian Kegiatan

(dari Format 5 Kolom 4)3

Cara Memantau Kegiatan Sekolah4

Jadwal Pemantauan 1

1.1.1.2.1.3Dst22.12.22.3Dst3

3.13.23.3DstDst

ADDENDUM 1 : HAL-HAL YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DIBIAYAI DENGAN DANA PENGEMBANGAN SEKOLAH

Tabel 1.1 : Hal-hal yang Berkaitan dengan Pemerataan Kesempatan yang Boleh Dibiayai dengan Dana Pengembangan SekolahHal-hal yang DiperbolehkanPenjelasan1) Beasiswa bagi anak-anak miskinMaksimum 10% dari total DPS2) Memperluas kesempatan untuk bersekolah (access) bagi anak-anak kurang beruntungKegiatan khusus untuk membantu pendidikan anak-anak yang kurang beruntung (miskin, terisolasi secara geografis, terisolasi secara budaya, dan yang kurang mendapatkan layanan pendidikan lainnya), seperti membebaskan anak-anak miskin dari semua pungutan biaya pendidikan, memberikan bantuan alat/perlengkapan pembelajaran bagi anak miskin, memberikan dukungan ongkos angkutan (transport) bagi anak miskin yang tempat tinggalnya jauh dari sekolah, dan sejenisnya3) Kegiatan tambahan (remedial) untuk anak-anak yang memerlukannyaKegiatan pembelajaran untuk kelompok anak tertentu yang memerlukannya; apakah yang bersifat pengayaan, percepatan, atau yang bersifat peningkatan prestasi anak yang berprestasi kurang hingga mencapai kriteria prestasi minimal pada sekolah ybs4) Layanan di luar sekolah (outreach) bagi anak yang jarang hadir, tidak bersekolah (tidak terdaftar sebagai siswa), telah meninggalkan sekolah (putus sekolah atau drop out), atau terpinggirkan lainnya (marginal) atau bagi keluarga anak-anak tersebutKegiatan yang dilakukan di luar sekolah untuk membantu keluarga yang anaknya sering bolos, putus sekolah, dan atau yang kurang terlayani secara pendidikan (misalnya, guru melakukan kunjungan rumah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran orang tua akan pentingnya menyekolahkan anaknya yang putus sekolah)5) Pemberian makanan tambahan untuk anak yang sangat miskinCukup jelas6) Kegiatan khusus untuk membantu anak-anak perempuan untuk melanjutkan sekolah ke tingkat selanjutnyaKegiatan untuk mendukung anak perempuan untuk melanjutkan studi, seperti menyelenggarakan layanan bimbingan khusus untuk memotivasi anak perempuan agar mau melanjutkan sekolah, membantu meyakinkan orang tua agar mau menyekolahkan anak perempuannya untuk melanjutkan, dan membantu dalam mengurus kelanjutan sekolah bagi anak-anak perempuan7) Pelatihan/pengembangan guru berkenaan dengan masalah pemerataan kesempatan untuk bersekolah (access) bagi anak-anakKegiatan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyelenggarakan program pemerataan kesempatan (akses); misalnya :

pelatihan atau penelitian tentang pembelajaran tambahan (remedial)pelatihan/lokakarya tentang cara memberikan penyuluhan terhadap kelompok masyarakat yang terabaikan secara pendidikan8) Kegiatan pemerataan kesempatan lainnyaKegiatan yang terkait dengan upaya peningkatan pemerataan kesempatan pendidikan lainnya yang tidak tercantum dalam daftar di atas

Tabel 1.2 : Hal-hal yang Berkaitan dengan Peningkatan Mutu yang Boleh Dibiayai dengan Dana Pengembangan SekolahHal-hal yang DiperbolehkanPenjelasan1) Pengadaan buku pelajaran, buku perpustakaan dan buku penunjang lainnya Cukup jelas2) Pengadaan bahan, media, serta perlengkapan pembelajaran dan perpustakaanPengadaan atau pembuatan barang berupa bahan, media, alat dan perlengkapan untuk kepentingan pembelajaran dan perpustakaan selain buku; misalnya bahan habis pakai untuk pembelajaran, alat peraga, papan tulis, whiteboard, bahan-bahan yang diperlukan untuk eksperimen di kelas, dan media-media yang diperlukan untuk memberikan penjelasan di perpustakaan3) Pengadaan peralatan olah raga/budaya/kesenianCukup jelas4) Peristiwa olah raga/budaya/kesenianKegiatan yang terkait dengan pengembangan olah raga, seni dan budaya di sekolah5) Pelatihan/pengembangan guru di sekolahKegiatan pelatihan yang dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan guru berkenaan dengan upaya peningkatan mutu pembelajaran (bukan berkenaan dengan akses dan pemerataan), seperti pelatihan tentang metode pembelajaran, peningkatan penguasaan materi pembelajaran, pengembangan media dan alat/perlengkapan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang didanai dengan DPS6) Pembayaran ongkos angkutan (transport) bagi nara sumberKegiatan mendatangkan nara sumber ke sekolah, misalnya mendatangkan orang dari sekolah lain, LSM, atau lembaga tertentu untuk memfasilitasi kepala sekolah, guru, atau murid dalam suatu kegiatan pengembangan tertentu7) Perbaikan ringan fasilitas sekolah bagi sekolah yang tidak mendapat bantuan rehabilitasiKegiatan memperbaiki fasilitas sekolah yang sifatnya ringan, seperti :

Papan tulis

MejaKursiLemariPerbaikan ringan fasilitas lainnya, termasuk kakus/WC8) Pelatihan/pengembangan guru di gugus, KKG, MGMPKegiatan (bukan kegiatan rutin) yang diikuti oleh guru dalam rangka meningkatkan peran dan fungsinya, yang diadakan di gugus, KKG atau MGMP9) Kegiatan yang mendukung peningkatan lingkungan dan prestasi belajar siswa lainnyaKegiatan yang terkait dengan upaya peningkatan mutu pendidikan lainnya yang tidak tercantum dalam daftar di atas

Tabel 1.3 : Hal-hal yang Berkaitan dengan Manajemen Sekolah yang Boleh Dibiayai dengan Dana Pengembangan SekolahHal-hal yang DiperbolehkanPenjelasan1) Implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS)Kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan untuk mendukung peningkatan implementasi MBS di sekolah (bukan kegiatan rutin), termasuk :

pengadaan papan pengumuman untuk menampilkan kinerja dan keuangan sekolah, program kerja kepala sekolah, atau untuk data-data statistik sekolah;

analisis data dalam rangka perumusan program pengembangan sekolah;

pengembangan buku-buku panduan khusus yang diperlukan sekolah2) Pemantauan kinerja sekolah oleh masyarakatKegiatan-kegiatan pengawasan sekolah yang sifatnya tidak rutin (misalnya mengawasi para pekerja yang sedang melakukan rehabilitasi bangunan sekolah)3) Kegiatan manajemen sekolah lainnyaKegiatan-kegiatan untuk mendukung pengembangan implementasi MBS lainnya yang tidak termasuk dalam dua kategori di atas

Tabel 1.4 : Kegiatan Rehabilitasi yang Diperbolehkan (eligible) dengan Dana Rehabilitasi SekolahHal-hal yang DiperbolehkanPenjelasan1) Rehabilitasi gedungRehabilitasi ringan sampai sedang* :

Ruang kelas

Ruang perpustakaan

Kakus/WC/toiletSanitasi/air bersih/tandon air

ListrikPerbaikan ruang/bangunan selain yang di atas2) Mebeler dan fasilitas sekolah lainnya Mebeler kelasMebeler perpustakaan

Kegiatan pengadaan mebeler selain untuk kelas dan perpustakaan3) Halaman dan lain-lainHalaman/tempat bermain

Kebun/taman sekolah

Perbaikan di luar ruang kelas lainnya selain halaman dan kebun sekolah* Pada kasus tertentu rehabilitasi berat juga dapat dipertimbangkan

Tabel 1.5 : Kegiatan yang Tidak Diperbolehkan (tidak eligible) dengan Dana Pengembangan Sekolah Melakukan rehabilitasi berat

Membangun gedung sekolah baru

Membangun ruang kelas baru

Membangun ruang guru

Membangun ruang kelas untuk taman kanak-kanak

Membangun asrama untuk siswa yang berasal dari daerah terpencil

Membangun dapur sekolah dalam rangka pemberian makanan tambahan

Menggaji guru kontrak

Menggaji guru untuk program pendidikan luar biasa

Menggaji guru untuk program pendidikan taman kanak-kanak

Mengadakan program pendidikan luar sekolah (non-formal)

Membayar insentif tambahan untuk guru

Membayar gaji, honorarium atau ongkos angkutan (transport) kepada guru dan atau pegawai sekolah dalam melaksanakan pekerjaan rutin atau tugas pokok

Melakukan kegiatan usaha (investasi) sekolah, seperti menyimpan dana di bank untuk dibungakan, dipinjamkan, membuat koperasi dan usaha lainnya

Membeli kendaraan

Membayar biaya operasional sekolah

Membayar pajak

ADDENDUM 2 : PERBANDINGAN DPS DBEP DAN BOS 2006

Tabel 2.1 : Kegiatan yang boleh dibiayai yang sama atau miripDPS DBEPBOSRehabilitasi gedung (bagi sekolah yang mendapat dana rehab)Pembiayaan perawatan sekolah: Pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela, perbaikan mebeler, perawatan lainnyaPerbaikan ringan fasilitas sekolah (bagi sekolah yang tidak mendapat bantuan rehab)Buku pelajaran, buku perpustakaan dan buku penunjang lainnyaPembelian buku teks pelajaran dan referensi perpustakaanKegiatan tambahan (remedial) untuk anak-anak yang memerlukannya Pembiayaan kegiatan kesiswaan:

Program remedial & program pengayaan

Olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, Pramuka, Palang Merah Remaja, dsb.Peristiwa olah raga/budaya/kesenianPelatihan/pengembangan guru di sekolah Pengembangan profesi guru: pelatihan, KKG/MGMP dan KKKS/MKKSPelatihan/pengembangan guru di gugus, KKG, MGMPPelatihan/pengembangan guru berkenaan dengan masalah pemerataan kesempatan untuk bersekolah (access) bagi anak-anak.Pengadaan bahan, media, serta perlengkapan pembelajaran dan perpustakaanAlat peraga, media pembelajaran, mebeler sekolah (bila seluruh komponen BOS lainnya telah terpenuhi pendanaannya dan masih terdapat sisa dana)& Pembelian bahan habis pakai: kapur tulis, pensil, bahan praktikum, buku induk siswa, buku inventaris, langganan koran, gula, kopi, teh untuk keperluan sehari-hari di sekolah.Pengadaan peralatan olah raga/budaya/kesenianMebeler ruang kelas atau perpustakaan (bagi sekolah yang mendapat dana rehab)

Tabel 2.2 : Kegiatan yang boleh dibiayai yang berbedaDPS DBEPBOSHalaman dan lain-lain (bagi sekolah yang mendapat dana rehab)

Beasiswa bagi anak-anak miskin

Memperluas kesempatan untuk bersekolah (access) bagi anak-anak kurang beruntung

Layanan di luar sekolah (outreach) bagi anak yang jarang hadir, tidak bersekolah (tidak terdaftar sebagai siswa), telah meninggalkan sekolah (putus sekolah atau drop out), atau terpinggirkan lainnya (marginal) atau bagi keluarga anak-anak tersebut Pemberian makanan tambahan untuk anak yang sangat miskin

Kegiatan khusus untuk membantu anak-anak perempuan untuk melanjutkan sekolah ke tingkat selanjutnya Pembayaran ongkos angkutan (transport) bagi nara sumber Implementasi manajemen berbasis sekolah (MBS)

Pemantauan kinerja sekolah oleh masyarakatPembiayaan langganan daya dan jasa: listrik, air, telepon (termasuk pemasangan baru)

Kegiatan Penerimaan Siswa Baru

Pembiayaan ulangan harian, ulangan umum, ujian sekolah, dan laporan hasil belajar siswa

Pemberian biaya transportasi bagi siswa miskin

Pembayaran honorarium guru dan tenaga kependidikan honorer sekolah yang tidak dibiayai pemerintah dan atau pemerintah daerah

Khusus untuk pesantren salafiah dan sekolah agama non-Islam, dana BOS dapat digunakan untuk biaya asrama/pondokan dan membeli peralatan ibadah

Pembiayaan pengelolaan BOS: ATK, penggandaan, surat menyurat, penyusunan laporan

Tabel 2.3 : Kegiatan yang tidak boleh dibiayai oleh DPS DBEP dan BOSDPS DBEPBOS

Melakukan rehabilitasi berat

Membangun gedung sekolah baru

Membangun ruang kelas baru

Membangun ruang guru

Membangun ruang kelas untuk taman kanak-kanak

Membangun asrama untuk siswa yang berasal dari daerah terpencil

Membangun dapur sekolah dalam rangka pemberian makanan tambahan

Menggaji guru kontrak

Menggaji guru untuk program pendidikan luar biasa

Menggaji guru untuk program pendidikan taman kanak-kanak

Mengadakan program pendidikan luar sekolah (non-formal)

Membayar insentif tambahan untuk guru

Membayar gaji, honorarium atau ongkos angkutan (transport) kepada guru dan atau pegawai sekolah dalam melaksanakan pekerjaan rutin atau tugas pokok

Melakukan kegiatan usaha (investasi) sekolah, seperti menyimpan dana di bank untuk dibungakan, dipinjamkan, membuat koperasi dan usaha lainnya

Membeli kendaraan

Membayar biaya operasional sekolah

Membayar pajakMembangun gedung/ruangan baru

Membeli bahan/peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran

Membiayai segala jenis kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau daerah, misalnya: guru kontrak/guru bantu, kelebihan jam mengajar

Membayar bonus, transportasi, atau pakaian yang tidak berkaitan dengan kepentingan murid

Disimpan dalam jangka waktu lama dengan maksud dibungakan

Dipinjamkan kepada pihak lain

Menanamkan saham

PRINSIP-PRINSIP DALAM PENYUSUNAN RPS UNTUK FIELD FACILITATOR

Sedapat mungkin, penyusunan RPS tidak boleh mengganggu kegiatan pokok sekolah.

Sedapat mungkin, jadwal pelatihan dilakukan jauh lebih awal sebelum tuntutan pemasukan RPS.

Jumlah peserta pelatihan dibatasi demi tercapainya efisiensi dan efektifitas pelatihan.

Pelatihan lebih banyak menonjolkan aspek praktek daripada teori.

Kepala sekolah dan komite sekolah yang berpengalaman diundang sebagai nara sumber pada pelatihan.

1. Pelatihan bersifat partisipatori. Setiap tahap pada pelatihan dimulai dengan diskusi/berbagi pengalaman antara peserta.

2. Ada tindak lanjut pelatihan dengan pendampingan ke sekolah-sekolah.

3. Pemberdayaan Tim MBS dalam pelatihan penyusunan RPS dilakukan secara optimal, dalam rangka penyerahan tugas Field Facilitator kepada Tim MBS.

4. Sosialisasi program dilakukan secara luas kepada warga sekolah dan masyarakat.