30
FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE (Momordica charantia L.), RIMPANG BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.), DAN TEMU PUTIH (Curcuma zeodaria Rosc.) DALAM KAPSUL GRANULE FORMULATION CONTAIN A MIXTURE OF EXTRACT OF BITTER MELON LEAVES (Momordica charantia L.), RHIZOME BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.), AND WHITE TURMERIC (Curcuma zeodaria Rosc.) IN CAPSULE NUR ALFI QAMARIAH N111 16 031 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2020

FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE (Momordica charantia L.), RIMPANG BANGLE

(Zingiber purpureum Roxb.), DAN TEMU PUTIH (Curcuma zeodaria Rosc.) DALAM KAPSUL

GRANULE FORMULATION CONTAIN A MIXTURE OF EXTRACT OF BITTER MELON LEAVES (Momordica

charantia L.), RHIZOME BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.), AND WHITE TURMERIC (Curcuma

zeodaria Rosc.) IN CAPSULE

NUR ALFI QAMARIAH N111 16 031

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2020

Page 2: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE (Momordica charantia L.), RIMPANG BANGLE (Zingiber purpureum Roxb.), DAN

TEMU PUTIH (Curcuma zeodaria Rosc.) DALAM KAPSUL

GRANULE FORMULATION CONTAIN A MIXTURE OF EXTRACT OF BITTER MELON LEAVES (Momordica charantia L.), RHIZOME BANGLE

(Zingiber purpureum Roxb.), AND WHITE TURMERIC (Curcuma zeodaria Rosc.) IN CAPSULE

SKRIPSI

untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk mencapai gelar sarjana

NUR ALFI QAMARIAH N111 16 031

PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2020

Page 3: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …
Page 4: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …
Page 5: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …
Page 6: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta’ala,

karena atas limpahan rahmat dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada

Program Studi Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin. Tak

lupa pula shalawat serta salam kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi

wassallam dan kepada para sahabat yang merupakan tauladan bagi

seluruh ummat.

Penyusunan skripsi ini tentunya atas bantuan dan dorongan dari

berbagai pihak. Adapun kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Kepada Bapak Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Hasanuddin yang telah memberikan kontribusi dalam pengembangan

dan peningkatan mutu dan kualitas dari Fakultas Farmasi sehingga

kami dapat menikmati hasil dari apa yang telah dikerjakan.

2. Bapak Andi Arjuna, S.Si., M.Na.Sc.T., Apt. dan bapak Prof. Dr. Gemini

Alam, M.Si., Apt. sebagai pembimbing utama dan pembimbing

pendamping skripsi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan ilmunya

dalam memberikan pengarahan serta bimbingan kepada penulis mulai

dari awal rencana penulisan skripsi sampai selesai. Sekaligus saya

ucapkan terima kasih kepada bapak Prof. Dr. Gemini Alam, M.Si., Apt.

sebagai penasehat akademik yang telah memberikan motivasi dan

Page 7: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

viii

bimbingannya selama saya menjadi mahasiswa Universitas

Hasanuddin.

3. Bapak Achmad Himawan, S.Si., M.Si., Apt. dan Ibu Dra.Rosany Tayeb,

M.Si., Apt. selaku penguji yang telah memberikan arahan dan saran

dalam menyelesaikan skripsi penulis hingga dapat meraih gelar

sarjana.

4. Bapak/ibu dosen Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin,

terimakasih atas ilmu, tenaga dan setiap nasehat serta pengalaman

yang telah diberikan selama penulis menjalani perkuliahan ini.

5. Seluruh staf fakultas farmasi, terima kasih atas segala fasilitas dan

bantuan yang diberikan selama penulis menempuh studi hingga

menyelesaikan penelitian ini

6. Kepada almarhum bapak saya (Baharuddin), ibu (Sitti Rohani), dan

saudara saya (Sul, Dayat, dan Difa). Terima kasih telah menjadi

keluarga terbaik, kerja keras, motivasi dan dukungan serta do’a yang

kalian berikan dengan ikhlas.

7. Kepada pengurus UKM LDK MPM Unhas periode 2019/2020 M terima

kasih atas motivasinya selama ini. Dan terkhusus kepada teman saya,

Magfirah yang sama sama berjuang menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada pihak yang tidak sempat disebut namanya, semoga Allahجل جلاله

senantiasa memberikan Rahmat-Nya kepada kita semua.

Page 8: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

ix

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Kiranya skripsi ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu

pengetahuan. Aamiin.

Makassar, 30 November 2020

Nur Alfi Qamariah

Page 9: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

x

ABSTRAK

NUR ALFI QAMARIAH. Formulasi Granul Kombinasi Ekstrak Daun Pare (Momordica charantia L.), Rimpang Bangle (Zingiber purpureum Roxb.), dan Temu Putih (Curcuma zeodaria Rosc.) dalam Kapsul (dibimbing oleh Andi Arjuna dan Gemini Alam)

Ekstrak daun pare, rimpang bangle, dan temu putih merupakan tanaman yang potensial untuk dikembangkan menjadi bahan berkhasiat meredakan batuk. Kombinasi ketiganya telah diketahui memiliki efek mukolitik. Sehingga pada penelitian ini telah dilakukan formulasi ekstrak daun pare, rimpang bangle, dan temu putih dalam bentuk granul dalam kapsul. Pengaruh pati singkong sebagai bahan pengikat juga ditinjau pengaruhnya terhadap karakteristik granul yang dipersiapkan. Granul dipersiapkan melalui metode granulasi basah dengan variasi pati singkong 5% (F1), 10% (F2), dan 15% (F3). Hasil penelitian menunjukkan karakteristik granul mencakup kandungan lembab, sudut istirahat, kecepatan alir, bobot jenis, indeks kompresibilitas, dan rasio hausner memenuhi persyaratan untuk dibuat sediaan kapsul. Selanjutnya, produk kapsul yang dihasilkan dievaluasi karakteristiknya mencakup keseragaman bobot dan waktu hancur yang masing masing memenuhi persyaratan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun pare, temu putih, dan rimpang bangle dapat diformulasi dalam bentuk granul dan dimasukkan ke dalam kapsul dengan menggunakan pati singkong yang optimum memberikan karakteristik granul dan kapsul yang memenuhi persyaratan farmakope Indonesia dan persyaratan BPOM terkait mutu obat tradisional.

Kata Kunci : daun pare, granul, rimpang bangle, temu putih, pati singkong

Page 10: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

xi

ABSTRACT

NUR ALFI QAMARIAH. Granul Formulation Contain a Mixture of Extract of Bitter Melon Leaves (Momordica charantia L.), Rhizome Bangle (Zingiber purpureum Roxb.), and white Turmeric (Curcuma zeodaria Rosc.) in Capsule (supervised by Andi Arjuna and Gemini Alam)

Extracts of bitter melon leaves, bangle rhizome, and white turmeric are potential plants to be studied into effective ingredients to relieve coughs. Those plants combination have been shown to have a mucolytic effect. Therefore, research on the formulations of bitter melon leaves, bangle rhizome, and white turmeric extracts in the form of granules in capsules had been conducted. The effect of cassava starch as a binder was also studied for its effect on the granules characteristic. Granules were prepared by wet granulation method with variations of 5% (F1), 10% (F2), and 15% (F3) cassava starch. The results showed that the granule characteristics including moisture content, angle of repost, flow rate, density, compressibility index , and hausner ratio met the requirments for capsule preparation. The characteristics of the capsule were evaluated including weight uniformity and disintegration time, which met the requirments. Thus, it is concluded that the extracts of bitter melon leaves, bangle rhizome, and white turmeric could be optimally formulated in granule form into capsules using the optimum cassava starch. This provides granule and capsule characteristic meet the requirments of Indonesian pharmacopeia and BPOM requirments about quality of traditional medicines.

Keywords: bitter melon leaves, granules, bangle rhizome, white turmerric and cassava starch

Page 11: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

xii

DAFTAR ISI

Halaman

UCAPAN TERIMA KASIH vii

ABSTRAK x

ABSTRACT xi

DAFTAR ISI xii

DAFTAR TABEL xiv

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

I.1 Latar Belakang 1

I.2 Rumusan Masalah 3

I.3 Tujuan Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

II.1 Temu Putih 5

II.1.1 Klasifikasi Temu Putih 5

II.1.2 Kandungan dan Khasiat Temu Putih 5

II.2 Daun Pare 6

II.2.1 Klasifikasi Daun Pare 6

II.2.2 Kandungan dan Khasiat Daun Pare 6

II.3 Rimpang Bangle 7

II.3.1 Klasifikasi Rimpang Bangle 7

II.3.2 Kandungan dan Khasiat Rimpang Bangle 7

II.4 Kapsul 8

II.5 Granul 9

II.6 Uraian Bahan 10

II.6.1 Aerosil 10

Page 12: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

xiii

II.6.2 Ac-di-sol 11

II.6.3 Pati Singkong 11

II.6.4 Avicel PH 101 12

II.6.5 Magnesium Stearat 13

II.6.6 Talk 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 15

III.1 Alat dan Bahan Penelitian 15

III.2 Metode Kerja 15

II.2.1 Penyiapan Ekstrak 15

II.2.1.1 Penyiapan Simplisia 15

III.2.1 2 Ekstraksi 16

III.2.2 Rancangan Formula Sediaan 16

III.2.3 Pembuatan Granul 17

III.2.3.1 Pembuatan Mucilago Pati Singkong 17

III.2.3.2 Pembuatan Granul 17

III.2.4 Evaluasi Granul 17

III.2.4.1 Uji Organoleptis 17

III.2.4.2 Uji Kelembaban 18

III.2.4.3 Uji Sudut Diam 18

III.2.4.4 Uji Kecepatan Alir 18

III.2.4.5 Uji Bobot Jenis (BJ) Sejati 18

III.2.4.6 Uji Bobot Jenis (BJ) Nyata, Mampat, Indeks Kompresibilitas Hausner ratio, Keruahan dan Porositas 19

III.2.5 Evaluasi Kapsul 19

III.2.5.1 Uji Keseragaman Bobot 20

III.2.5.2 Uji Waktu Hancur 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 21

IV.1 Hasil Uji Karakteristik Granul 21

IV.2 Pembahasan 21

BAB V PENUTUP 26

V.1 Kesimpulan 26

Page 13: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

xiv

V.2 Saran 26

DAFTAR PUSTAKA 27

LAMPIRAN 30

Page 14: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Rancangan Formula Granul 16

2. Hasil uji karakteristik granul 21

3. Hasil uji waktu hancur 25

Page 15: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Ekstrak Daun Pare 31

2. Ekstrak Rimpang Bangle 31

3. Ekstrak Temu Putih 32

4. Granul dengan Konsentrasi pati singkong 5% 33

5. Granul dengan Konsentrasi pati singkong 10% 33

6. Granul dengan Konsentrasi pati singkong 15% 34

Page 16: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Skema Formulasi 30

2. Gambar Ekstrak 31

3. Gambar Granul 32

4. Rendemen Ekstrak 35

5. Uji Sudut Istirahat 36

6. Uji Kecepatan alir 37

7. Uji Bobot Jenis Sejati 38

8. Uji Bobot Jenis (BJ) Nyata, Mampat, Indeks Komprsibilitas

Hausner ratio, Keruahan dan Porositas 39

9. Uji Keseragaman bobot kapsul 41

Page 17: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Perkembangan obat tradisional saat ini semakin pesat. Salah

satunya yang berpotensi meredakan batuk. Tumbuhan yang berpotensi

digunakan sebagai obat tradisional adalah rimpang bangle, temu putih,

dan daun pare. Menurut penelitian Hardiyanti (2014) kombinasi ekstrak

rimpang bangle, rimpang temu putih, dan daun pare dengan perbandingan

1:1:1 pada konsentrasi 1% b/b memiliki efek mukolitik sebesar 32,15 %

pada mukosa usus sapi. Kombinasi ketiga ekstrak ini juga diteliti oleh

Mutmainnah (2014) bahwa ekstrak rimpang bangle, rimpang temu putih,

dan daun pare masing masing pada perbandingan 1 : 3 : 1 mampu

menghambat aktivitas Mycobacterium tuberculosis.

Tanaman pare (Momordica charantia L.) merupakan kelompok

tumbuhan Cucurbitaceae yang mengandung beberapa senyawa aktif

diantaranya polisakarida, peptida, protein, lipid, terpenoid, saponin, fenol

dan sterol (Jia S, et al., 2017). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Ida Partiwa (2010) ekstrak daun pare memiliki efek mukolitik. Temu putih

(Curucma zeodaria) mengandung beberapa senyawa, diantaranya

flavonoid, saponin, dan steroid. Temu putih sebagai obat tradisional untuk

antiemetik, sakit perut, karminatif, antidiare, diuretik, dan antipiretik

(Desmiaty, dkk 2018). Rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.)

Page 18: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

2

mengandung beberapa senyawa diantaranya saponin, flavonoid, minyak

atsiri, alkaloid tanin, dan glikosida (Padmasari, dkk 2013). Rimpang bangle

berpotensi sebagai senyawa antibiotik karena memperlihatkan adanya

aktivitas anti Mycobacterium pada strain H37Rv dan MDR (Isrul M, dkk

2017).

Penggunaan bahan alam sebagai obat tradisonal akan lebih praktis

ketika diformulasi dalam bentuk sediaan, salah satunya dengan

memformulasi ekstrak tersebut dalam bentuk sediaan padat. Sediaan

padat memiliki beberapa keuntungan diantaranya dosis lebih tepat,

pengemasannya mudah, dan penggunaan lebih praktis dibandingkan

dengan sediaan lain (Ansel, et al., 2011). Sediaan padat lebih menjamin

stabilitas kimia zat aktif pada sediaan. Formulasi ekstrak dalam kapsul

dapat menutupi rasa dan bau tidak enak.

Formulasi kapsul dapat berupa granul dan serbuk yang diklaim

dapat lebih menstabilkan karakteristik ekstrak. Granul memiliki aliran yang

lebih baik dibandingkan dengan serbuk, lebih stabil terhadapt efek

kelembaban, dan lebih mudah dibasahi oleh cairan dari pada serbuk halus

yang cenderung mengapung diatas cairan (Ansel, et al., 2011). Ada

beberapa bahan yang digunakan dalam proses granulasi. Salah satunya

adalah bahan pengikat. Bahan pengikat digunakan untuk menyatukan

serbuk menjadi granul dan bahan pengikat ini berpengaruh terhadap

karakteristik granul (Ansel, et al., 2011). Salah satu bahan pengikat yang

dapat digunakan adalah pati. Pati memiliki memiliki sifat yang dapat

Page 19: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

3

tercampurkan dan inert terhadap sebagian besar bahan obat (Priyanta

dkk, 2012).

Pati yang biasa digunakan sebagai bahan pengikat adalah pati

jagung, pati singkong, pati gandum, dan pati kentang. Pati singkong dipilih

sebagai pengikat karena mengandung amilopektin yang lebih besar

dibandingkan pati yang lain yaitu sekitar 83% sehingga memiliki

kemampuan pengikat yang lebih baik (Rowe, et al., 2009).

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang timbul adalah:

1. Apakah kombinasi ekstrak daun pare, rimpang bangle, dan temu putih

dapat dibuat dalam bentuk granul dan sediaan kapsul ?

2. Apakah varian konsentrasi pati sebagai bahan pengikat mempengaruhi

karakteristik granul kombinasi ekstrak daun pare (Momordica charantia

L.) rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.), dan temu putih

(Curcuma zeodaria Rosc.) ?

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui apakah kombinasi ekstrak daun pare, rimpang

bangle, dan temu putih dapat dibuat dalam bentuk granul dan sediaan

kapsul.

2. Untuk mengetahui pengaruh varian konsentrasi pati sebagai bahan

pengikat terhadap karakteristik granul kombinasi ekstrak daun pare.

Page 20: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

4

(Momordica charantia L.) rimpang bangle (Zingiber purpureum Roxb.),

dan temu putih (Curcuma zeodaria Rosc.).

Page 21: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Temu Putih

II.1.1 Klasifikasi Temu Putih

Berdasarkan taksonominya, temu putih diklasifikasikan sebagai

berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma zedoaria Rosc. (Dio, 2008)

II.1.2 Kandungan dan Khasiat Temu Putih

Temu putih telah digunakan secara tradisional untuk mengatasi

berbagai macam penyakit diantaranya sakit perut, stagnasi darah, diare,

coryza, gangguan kulit, dan rematik. Temu putih juga digunakan untuk

mengobati karminatif, dan untuk pengobatan pilek dan infeksi. Kandungan

kurkumin, dimetoxycurcumin dan bisdemethoxycurcumin diisolasi dari

tanaman ini dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan dan anti inflamasi

(Sumathi S, et al., 2013 ).

Page 22: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

6

Kandungan senyawa kimia rimpang bangle adalah fenol, saponin,

flavonoid, glikosida, steroid dan terpenoid (Sumathi S, et al., 2013).

Kurkumin, dimethoxycurcumin dan bisdemethoxycurcumin diisolasi dari

tanaman ini dilaporkan untuk aktivitas antioksidan dan anti-inflamasi

(Paramapojn dan Gritsanapan, 2009). Temu putih juga mengandung

minyak atsiri yang memiliki efek antibakteri terhadap Vibrio cholerae,

Salmonella enteritidis, dan E. coli (Lobo R, et al., 2009).

II.2 Daun Pare

II.2.1 Klasifikasi Daun Pare

Kingdom : Plantae

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Ordo : Cucurbitales

Famili : Cucurbitaceae

Genus : Momordica

Spesies : Momordica charantia L. (Kumar dan Debjit, 2010)

II.2.2 Kandungan dan Khasiat Daun Pare

Tanaman pare (Momordica charantia L.) merupakan kelompok

tumbuhan Cucurbitaceae yang mengandung beberapa senyawa aktif

diantaranya polisakarida, peptida, protein, lipid, terpenoid, saponin, fenol

dan sterol (Jia S, et al., 2017). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Ida Partiwa (2010) ekstrak daun pare memiliki efek mukolitik.

Page 23: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

7

Daun pare dikenal masyarakat sebagai obat cacing pada anak anak,

obat batuk, obat demam nifas, obat kencing nanah, malaria, obat mual.

II.3 Rimpang Bangle

II.3.1 Klasifikasi Rimpang Bangle

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Zingiber

Spesies : Zingiber purpureum Roxb. (Muhlisah, 2011)

II.3.2 Kandungan dan Khasiat Rimpang Bangle

Tanaman herbal ini berkhasiat sebagai obat demam, obat perut

nyeri, obat sembelit, obat masuk angin, obat cacing dan obat encok.

Ekstrak etanol rimpang bangle mengandung senyawa terpenoid dan

beberapa senyawa yang bersifat meredam radikal bebas. Ekstrak dengan

konsentrasi mulai dari 1% b/b dapat berpotensi untuk dikembangkan

dalam sediaan topikal untuk antiinflamasi pada kulit (Wulansari dkk, 2018).

Secara empiris, rimpang bangle telah lama digunakan sebagai obat

sakit kepala, obat sakit perut, obat masuk angina, pencahar, obat luka,

memiliki aktivitas antiinflamasi dan antioksidan. Hasil isolasi ekstrak air

rimpang bangle teridentifikasi 3 senyawa diantaranya (E)-4-(3’,4’-

Page 24: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

8

dimetoksifenil)but-3-en-1-il-asetat (1), (E)-4-(3’,4’- dimetoksifenil)but-3-en-

1-1-ol (2) dan 2-Metoksi-8- (3,4-dimetoksifenil)-1,4-naptokuinon (3)

(Hartati dkk, 2013).

II.4 Kapsul

Kapsul merupakan bentuk sediaan umum yang tersusun dari gelatin

dan dirancang untuk formulasi yang mengandung bahan obat. Ada 2 jenis

kapsul, yaitu kapsul gelatin keras dan kapsul gelatin lunak. Berbagai jenis

formulasi dapat dimasukkan ke dalam bagian kapsul. Misalnya serbuk,

granul, semi padat, cairan, dan gek yang tidak mengandung air yang

dapat diisi ke dalam kapsul keras. Kapsul gelatin keras biasanya diisi

dengan cairan yang tidak berair yang mengandung zat terapeutik yang

didespersikan atau dilarutkan dengan pembawa (fastrack).

Keuntungan formulasi kapsul:

1. Penggunaan kapsul dapat menghindari banyak operasi unit yang

terkait pembuatan tablet.

2. Kapsul mudah digunakan untuk cairan yang diberikan secara oral

kepada pasien dalam bentuk dosis unit

3. Kapsul sulit untuk dipalsukan

4. Stabilitas agen terapeutik dapat ditingkatkan ketika diformulasi

dalam bentuk sediaan kapsul (Jones, 2008)

Kapsul gelatin keras mengandung 13% - 16% kadar kelembaban.

Namun, ketika kapsul gelatin keras berada pada kelembaban tinggi maka

kapsul akan terdistorsi dan kehilangan bentuknya yang kaku. Dalam

Page 25: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

9

lingkungan yang sangat kering, kelembaban dalam kapsul akan

menghilang sehingga kapsul menjadi rapuh dan hancur. Sehingga,

kapsul dapat disimpan pada lingkungan yang bebas dari kelembaban atau

kekeringan yang berlebihan. Kelembaban yang diserap oleh kapsul dapat

mempengaruhi agen higroskopis didalamnya (Ansel, et al., 2011).

Eksipien pada kapsul mirip dengan eksipien yang digunakan pada

formulasi tablet, termasuk diluen, pengikat, disintegran, surfaktan, glidan,

pelumas, dan pewarna (Gad, 2008).

II.5 Granul

Granul disiapkan dengan membentuk aglomerat dari serbuk yang

lebih kecil. granul berbentuk tidak teratur. Ukuran granul berkisar ukuran

ayakan nomor mesh 4-12, meskipun granul dapat disiapkan dari berbagai

ukuran mesh tergantung pada kebutuhan (Ansel, et al., 2011).

Granul memiliki aliran yang lebih baik dibandingkan dengan serbuk.

Karakteristik penting lainnya adalah karena luas permukaan granul kurang

dari volume serbuk yang sebanding sehingga granul lebih stabil terhadap

efek kelembaban dibandingkan dengan serbuk. Granul juga lebih mudah

dibasahi daripada serbuk ringan dan halus (cenderung mengapung diatas

permukaan) (Ansel, et al., 2011).

Granul disiapkan dengan metode granulasi basah dan metode

granulasi kering. Granulasi basah melibatkan massa campuran partikel

serbuk kering menggunakan cairan granulasi. Cairan yang biasa

Page 26: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

10

digunakan untuk granulasi adalah air, etanol, dan isopropanol. Dapat

berbentuk cairan tunggal maupun kombinasi. Air biasanya digunakan

untuk alasan ekonomis dan ekologis. Kerugiannya sebagai pelarut adalah

dapat mempengaruhi stabilitas obat, menyebabkan hidrolisis produk yang

rentan, dan membutuhkan waktu pengeringan yang lebih lama dari pada

pelarut organik (Gad, 2008).

II.6 Uraian Bahan

II.6.1 Aerosil

Aerosil atau Cab-O-Sil merupakan silika submiktoskopik dengan

ukuran partikel sekitar 15 nm. Berbentuk bubuk yang ringan, tidak berbau,

tidak berasa, dan tidak berwarna. Aerosil memiliki pH 3,8-4,2 ketika

didispersikan pada konsentrasi 4% b/v. Memiliki densitas sebesar 0,025-

0,042 g/cm3. Aerosil praktis tidak larut dalam pelarut organik, air, dan

asam (kecualli asam hidrofluorat), larut dalam larutan panas alkali

hidroksida. Membentuk dispersi koloid dengan air. Kelarutan dalam air

adalah 150 mg/L (Rowe, et al., 2009).

Aerosil dapat digunakan sebagai adsorben, penstabil emulsi, glidan,

pensuspensi, dan bahan pengental. Bersifat higroskopis yang dapat

menyerap air tanpa mencairkannya. Aerosil harus disimpan dalam wadah

tertutup rapat. Tidak kompatibel dengan dietilstilbestrol (Rowe, et al.,

2009).

Page 27: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

11

II.6.2 Ac-Di-Sol

Ac-Di-Sol merupakan polimer silang karboksimetilselulosa. Bahan

ini biasa digunakan sebagai desintegran untuk kapsul, tablet, dan granul.

Ac-Di-Sol berbentuk bubuk, berwarna ptih atau keabu-abuan, dan tidak

berbau. Memiliki kelarutan yang tidak larut dalam air, meskipun cepat

membengkak 4-8 kali volume aslinya. Ketika digunakan dalam sistem

berair pada pH 0-7,5 Ac-Di-Sol efektif dalam meningkatkan viskositas

suatu sistem. Namun ketika digunakan pada pH lebih besar dari 7,5 maka

sifat penambah viskositas berkurang. Ac-Di-Sol praktis tidak larut dalam

aseton, etanol, dan toluen. Bahan stabil walaupun bersifat higroskopis.

Ac-Di-Sol tidak kompatibel dengan asam kuat atau dengan garam besi

yang larut dan beberapa logam seperti aluminium, merkuri, dan seng

(Rowe, et al., 2009).

Ac-Di-Sol banyak digunakan dalam produk farmasi oral dan topikal.

Penggunaan bahan ini sebagai injeksi intraperitoneal dan subkutan dapat

menghasilkan reaksi jaringan lokal atau granuloma. Karena itu, Ac-Di-Sol

tidak bisa diberikan secara parenteral (Rowe, et al., 2009).

II.6.3 Pati Singkong

Pati merupakan eksipien yang digunakan terutama dalam formulasi

sediaan padat oral dimana pati digunakan sebagai pengikat, pengisi, dan

desintegran. Pati berbentuk bubuk, tidak berbau, tidak berasa, halus, dan

berwarna putih. Pati umumnya bersifat kohesif dan memiliki karakteristik

aliran yang buruk. Sifat aliran sangat bergantung pada kadar air. Semua

Page 28: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

12

jenis pati bersifat higroskopis dan menyerap kelembaban atmosfer untuk

mencapai kelembaban kesetimbangan. Pati praktis tidak larut dalam

etanol dingin (96%) dan dalam air dingin. Pati membengkak secara instan

dalam air sekitar 5-10% pada suhu 37°C. Pati menjadi larut air panas

pada suhu diatas suhu gelatinisasi. Pati sebagian larut dalam

dimetilsulfoksida dan dimetilformamida. Pati tidak kompatibel dengan zat

pengoksidasi kuat. Senyawa inklusi berwarna dibentuk dengan yodium

(Rowe, et al., 2009).

Dalam formulasi, pasta pati yang baru disiapakan pada konsentrasi

3-20% b/b (biasanya 5-10%, tergantung pada jenis pati) sebagai pengikat

untuk granulasi basah. Pati stabil jika terlindung dari kelembaban yang

tinggi. Larutan pasta pati secara fisik tidak stabil dan siap dimetabolisme

oleh mikroorganisme, kerena itu pati harus disiapkan baru ketika

digunakan untuk granulasi basah (Rowe, et al., 2009).

Pati singkong merupakan pati yang didapatkan dari tanaman

singkong (Singkong utlissima). Mengandung 73-80 % amilopektin dan 17-

20 % amilosa. Kandungan amilopektin dalam pati singkong lebih besar

dibandingkan dengan pati yang lain sehingga memiliki kemampuan

pengikat yang lebih baik (Rowe, et al., 2009).

II.6.4 Avicel PH 101

Avicel atau Mikrokristalin selulosa adalah selulosa yang dimurnikan

dan terdepolimerisasi sebagian sebagai bubuk kristal putih, tidak berbau,

Page 29: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

13

tidak berasa, dan terdiri dari partikel berpori. Avicel PH 101 memiliki kadar

air kurang dari 5% b/b. Avicel bersifat higroskopis. Avicel PH 101 sedikit

larut dalam natrium hidrosida 5% b/v, praktis tidak larut dalam air, asam

encer, dan sebagian besar pelarut organik (Rowe, et al., 2009).

Avicel banyak digunakan dalam farmasi, terutama sebagai pengikat

atau diluen dalam tablet oral dan formulasi kapsul dimana avicel

digunakan dalam proses granulasi basah dan kompresi langsung. Selain

sebagai pengikat atau diluen, avicel juga memiliki sifat pelumas dan

disintegran. Avicel merupakan bahan yang stabil meskipun higrokopis.

Tidak kompatibel dengan agen pengoksidasi kuat. Avicel harus disimpan

dalam wadah tertutup rapat ditempat yang sejuk dan kering (Rowe, et al.,

2009).

II.6.5 Magnesium Stearat

Magnesium stearat banyak digunakan dalam kosmetik, makanan,

dan formulasi obat. Magnesium stearat berbentuk serbuk sangat halus,

berwarna putih, memiliki sedikit aroma asam stearat dan rasa yang khas.

Magnesium stearat praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%), eter, dan

air, sedikit larut dalam benzena hangat dan etanol hangat (95%).

Magnesium stearat biasanya digunakan sebagai pelumas dalam

pembuatan kapsul dan tablet dengan konsentrasi 0,25-5,0% (Rowe, et al.,

2009).

Page 30: FORMULASI GRANUL KOMBINASI EKSTRAK DAUN PARE …

14

Magnesium stearat stabil dan harus disimpan dalam wadah tertutup

rapat ditempat yang sejuk dan kering. Magnesium stearat tidak dapat

digunakan dalam produk yang mengandung aspirin, beberapa vitamin,

dan sebagian besar garam alkaloid. Magnesium stearat tidak kompatibel

dengan bahan pengoksida kuat, asam kuat, alkali, dan garam besi (Rowe,

et al., 2009).

II.6.6 Talk

Talk adalah bubuk kristal yang sangat halus, putih hingga keabu

abuan, tidak berbau, tidak bisa ditembus, tidak mengandung karat. Mudah

menempel pada kulit dan lembut saat disentuh. Praktis tidak larut dalam

asam encer dan alkali, pelarut organik, dan air. Tal tidak kompatibel

dengan senyawa amonium kuartener. Talk harus disimpan dalam wadah

tertutup rapat di tempat yang sejuk dan kering (Rowe, et al., 2009).