6
Fungsi enzim cyp2d6 Enzim pemetabolisme obat di hati adalah sitokrom p450. Dalam sitokrom P-450 sendiri terdapat bagian enzim seperti cyp3a4, cyp3a5, cyp3a7, cyp2c9,cyp2c19, cyp2d6 dan masih banyak lainnya. Salah satu polimorfisme yang terjadi adalah di enzim cyp2d6. Enzim ini memetabolisme obat-obat seperti antidepresan, antipsikotik, analgesik dan obat-obat kardiovaskular. Enzim cyp2d6 anggota dari sitokrom p-450 salah satu dari enzim paling penting dalam metabolisme zat-zat xenobiotik didalam tubuh. CYP2D6 juga berhubungan dengan aktivasi dari beberapa obat, jadi obat-obat tersebut dapat turun keefektifannya pada saat pasien dengan aktivitas CYP2D6 tidak mencukupi. Sitokrom P 450 berfungsi sebagai pengangkut elektron tunggal pada rantai respirasi retikulum endoplasma. Enzim sitokrom p 450 memainkan peranan penting dalam sintesis hormon (termasuk estrogen dan testosteron), sintesis kolesterol, vitamin D. Enzim sitokrom p 450 juga berfungsi untuk memetabolisme senyawa yang berbahaya, termasuk obat dan produk dari metabolisme endogen seperti bilirubin, terutama di hati. Penggunaan utama oksigen terdapat dalam

Fungsi enzim cyp2d6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fungsi

Citation preview

Page 1: Fungsi enzim cyp2d6

Fungsi enzim cyp2d6

Enzim pemetabolisme obat di hati adalah sitokrom p450. Dalam sitokrom P-450

sendiri terdapat bagian enzim seperti cyp3a4, cyp3a5, cyp3a7, cyp2c9,cyp2c19,

cyp2d6 dan masih banyak lainnya. Salah satu polimorfisme yang terjadi adalah di

enzim cyp2d6. Enzim ini memetabolisme obat-obat seperti antidepresan, antipsikotik,

analgesik dan obat-obat kardiovaskular. Enzim cyp2d6 anggota dari sitokrom p-450

salah satu dari enzim paling penting dalam metabolisme zat-zat xenobiotik didalam

tubuh. CYP2D6 juga berhubungan dengan aktivasi dari beberapa obat, jadi obat-obat

tersebut dapat turun keefektifannya pada saat pasien dengan aktivitas CYP2D6 tidak

mencukupi. Sitokrom P 450 berfungsi sebagai pengangkut elektron tunggal pada

rantai respirasi retikulum endoplasma. Enzim sitokrom p 450 memainkan peranan

penting dalam sintesis hormon (termasuk estrogen dan testosteron), sintesis

kolesterol, vitamin D. Enzim sitokrom p 450 juga berfungsi untuk memetabolisme

senyawa yang berbahaya, termasuk obat dan produk dari metabolisme endogen

seperti bilirubin, terutama di hati. Penggunaan utama oksigen terdapat dalam prosess

respirasi. Banyak obat, polutan, dan karsinogen kimia (xenobiotik) dimetabolisme

oleh enzim-enzim, yang disebut dengan sitokrom P 450. Enzim P 450 ditemukan di

retikulum endoplasma halus. Mereka memainkan peran penting dalam melindungi

racun tubuh kita. Enzim sitokrom P 450 memainkan peran sentral dalam proses

eliminasi obat. Dengan tidak adanya enzim, obat-obatan, racun terakumulasi dalam

tubuh kita

Sifat-sifat sitokrom P 450 manusia:

1. Terlibat dalam metabolisme xenobiotik

2. Terlibat dalam metabolism senyawa endogen (steroid)

Page 2: Fungsi enzim cyp2d6

3. Semua sitokrom P 450 adalah hemoprotein

4. Merupakan katalisator (mengkatalisasi 60 tipe reaksi)

5. Produk hidroksilasinya lebih larut dalam air daripada substratnya

6. Pada beberapa keadaan produknya bersifat mutagenik/karsiogenik

7. Mempunyai massa molekul sekitar 55 kDa

8. Dapat diinduksi: salah satu penyebab interaksi obat

Fungsi sitokrom p 450:

1. Hidroksilasi/penguraian obat dalam tubuh

2. Mengkatalisis reaksi hidroksilasi steroid. Sistem ini ditemukan pada jaringan

steroiddogenik (korteks adrenal, testis, ovarium dan plasenta)

3. Menghidroksilasikan zat-zat xenobotik/melindungi tubuh terhadap kerusakan

akibat radikal bebas (detoksifikasi)

Apabila protein sitokrom P 450 tidak berfungsi baik akan terjadi:

1. Gangguan interaksi obat dalam tubuh

2. Rakhitis

3. Radikal bebas superoksida dapat menyebabkan keracunan oksigen

4. Cedera sel

5. Kanker

Page 3: Fungsi enzim cyp2d6

Kenapa clozapin bisa menyebabkan agranulositosis

a. Clozapine

Merupakan antipsikotik golongan atipikal pertama yang dipasarkan.

Disebut atipikal karena obat ini hampir tidak menimbulkan efek

ekstrapiramidal. Tardive dyskinesia belum pernah dilaporkan terjadi pada

pasien yang diberi obat ini, walaupun beberapa pasien telah di obati hingga 10

tahun. Dibandingkan terhadap psikotropik yang lain, clozapine menunjukkan

efek dopaminergik lemah, tetapi dapat mempengaruhi fungsi saraf dopamin

pada mesolimbik-mesokortikal otak yang berhubungan dengan fungsi

emosional dan mental yang lebih tinggi, yang berbeda dari dopamin neuron di

daerah nigrostriatal (daerah gerak) dan tuberoinfundibular.

Farmakokinetik clozapine diabsorbsi secara cepat dan sempurna pada

pemberian per oral, kadar puncak plasma tercapai pada kira-kira 1,6 jam

setelah pemberian obat. Clozapine secara ekstensif diikat protein plasma

(>95%), obat ini di metabolisme hampir sempurna sebelum di ekskresi lewat

urin dan tinja, dengan paruh waktu rata-rata 11,8 jam

Clozapine efektif untuk mengontrol gejala-gejala psikosis dan

skizofrenia baik yang positif maupun negatif. Efek yang bermanfaat terlihat

dalam waktu 2 minggu, diikuti perbaikan secara bertahap pada minggu-

minggu berikutnya. Obat ini berguna untuk pengobatan pasien yang refrakter

terhadap obat standar. Selain itu, karena risiko efek samping ekstrapiramidal

yang sangat rendah, obat ini cocok untuk pasien yang menunjukkan gejala

ekstrapiramidal berat pada pemberian antipsikosis tipikal. Namun karena

clozapine memiliki risiko timbulnya agranulositosis yang lebih tinggi

dibandingkan antipsikosis yang lain, maka penggunaannya dibatasi hanya

Page 4: Fungsi enzim cyp2d6

pada pasien yang refrakter terhadap obat standar atau tidak dapat mentoleransi

antipsikosis yang lain. Pasien yang diberi clozapine perlu dipantau jumlah sel

darah putihnya.1

Efek samping dan intoksikasi. Agranulositosis merupakan efek samping

utama yang ditimbulkan pada pengobatan dengan clozapine. Pada pasien yang

mendapat clozapine selama 4 minggu atau lebih, risiko terjadinya kira-kira

1,2%. Gejala ini timbul paling sering 6-18 minggu setelah pemberian obat.

Pengobatan dengan obat ini tidak boleh lebih dari 6 minggu kecuali bila

terlihat adanya perbaikan.1

Efek samping lain yang dapat terjadi antara lain hipertermia, takikardia,

sedasi (diberikan dalam dosis rendah untuk menenangkan)5, pusing kepala,

hipersalivasi.1,5 Gejala takar lajak meliputi antara lain: kantuk, letargi, koma,

disorientasi, delirium, takikardia, depresi napas, aritmia, kejang dan

hipertermia.1