Upload
others
View
13
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Gambaran Beban Kerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Tahun 2013
Eva Mardiani Suherman, Hasbullah Thabrany
Departement Administration and Health Policy, FKM, Kampus UI Depok, Depok, 16424, Indonesia
E-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini membahas tentang gambaran beban kerja perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Tahun 2013.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran beban kerja perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Tahun 2013. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah wawancara tidak terstruktur dan observasi setiap kegiatan yang dilakukan perawat dengan menggunakan teknik work sampling. Work sampling merupakan salah satu teknik pengukuran beban kerja personel pada suatu unit, bidang atau jenis tenaga tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban kerja perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo belum tinggi karena persentase total waktu kegiatan produktif pegawai hanya 75,12% atau belum melebihi nilai standar optimum yang ada yaitu sebesar 80%. Berdasarkan penelitian ini maka disarankan kepada pihak Manajemen SDM untuk melakukan analisis perencanaan kebutuhan tenaga perawat berdasarkan beban kerja demi terselenggaranya asuhan keperawatan yang baik, dan sebaiknya penelitian dilakukan minimal satu tahun sekali guna mendapatkan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan yang rasional serta dapat memantau sejauh mana kegiatan produktif kerja perawat di ruang rawat inap. Description of Nurses Workload In Inpatient Room Cempaka At Pasar Rebo Hospital
On 2013
Abstract
This research discusses about the workload of nurses in the Inpatient Room Cempaka at Pasar Rebo Hospital on 2013. This research is a descriptive research. The methods which used to collect data are unstructure interviews and observation of each activity that carried out by nurses with using work sampling technique. Work samping is one of the work load measurement techniques of personnel on a unit, sector, or certain types of labour. The results show that the workload of nurses in the Inpatient Room Cempaka at Pasar Rebo Hospital has not been high, because the percentage of total productive activity time nurses is 75,12% or not exceeding the optimum standard value that is 80%. The advice for HRD Management is conduct analysis of nursing manpower needs planning based on workload for the sake of this good nursing care, and preferably research carried out at least once a year in order to get the number of nursing manpower needs are rational and can monitor the extent to which the activities of the productive work of nurses in inpatient care. Keywords : workload, work sampling, productive activity Pendahuluan
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang strategis
dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. Peran
strategis ini didapat karena rumah sakit merupakan fasilitas yang padat teknologi dan padat
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
tenaga ahli. Peran tersebut dewasa ini semakin menimbulkan perubahan-perubahan struktur
demografis, perkembangan IPTEK, perubahan struktur sosial ekonomi, dan pelayanan yang
bermutu, ramah dan sanggup memenuhi kebutuhan yang menuntut perubahan pola pelayanan
kesehatan di Indonesia.
Dari keseluruhan tenaga ahli di rumah sakit, tenaga perawat adalah yang paling dominan
jumlahnya dan merupakan kelompok profesi yang memberikan pelayanan kepada pasien
selama 24 jam sehari secara terus menerus dan sangat sering dijadikan cermin keberhasilan
pelayanannya.
Untuk itu peningkatan mutu pelayanan keperawatan perlu didukung oleh jumlah dan kualitas
tenaga perawat yang memadai. Jumlah perawat yang kurang dibandingkan dengan beban
kerja yang ada akan menyebabkan perawat bekerja bagaikan mesin, serba cepat sehingga
perawat dalam menjalankan pekerjaannya berorientasi menyelesaikan tugas, tanpa
memperhatikan kebutuhan pasien.
Kebijakan Kartu Jakarta Sehat (KJS) yang diluncurkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo
membuat sejumlah rumah sakit di Jakarta kekurangan fasilitas dan tenaga medis. Sejak KJS
diluncurkan, jumlah pasien melonjak 70 persen atau sekitar 500.000 pasien. Akibatnya,
antrean pasien panjang bahkan ada yang tidak tertampung.
Grafik 1 Data Pasien Rawat Inap RSUD Pasar Rebo Bulan Agustus – Desember 2013
0 50 100 150 200 250 300 350 400 450
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
Dari gambar diatas dapat dilihat terjadi kenaikan yang cukup tinggi pada pasien Rawat Inap di
bulan November dan Desember saat diberlakukannya program KJS. Melihat peningkatan
jumlah pasien tersebut maka beban kerja sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan
yang akan diberikan kepada pasien.
Grafik 2 Distribusi Frekuensi Jumlah Pasien Bedah JPK-Gakin dan KJS di RSUD Pasar Rebo
Bulan Agustus – Desember 2013
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan yang cukup signifikan sebesar
302 % untuk bedah besar dengan rincian berawal dari 49 pasien sebelum KJS menjadi 148
pasien setelah KJS. Sedangkan untuk bedah sedang mengalami kenaikan sebesar 126 %,
dengan rincian 27 pasien sebelum KJS menjadi 34 pasien setelah KJS.
Berdasarkan latar belakang diatas analisis terhadap beban kerja memang perlu mendapat
perhatian khusus. Pelayanan keperawatan merupakan essensial bagi kehidupan dan
kesejahteraan pasien, oleh karena itu profesi keperawatan harus akuntabel terhadap kualitas
asuhan yang diberikan. Adanya program KJS yang diluncurkan oleh Gubernur DKI Jakarta
berpengaruh terhadap peningkatan jumlah pasien dan tentunya pelayanan yang diberikan.
Sehingga muncul keluhan beban kerja yang cukup tinggi dari tenaga perawat.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran beban kerja perawat, memperoleh
gambaran tentang penggunaan waktu kerja berdasarkan aktivitas perawat per hari serta
memperoleh gambaran tentang pemanfaatan waktu kerja produktif dan non produktif perawat
di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Tahun 2013.
0 20 40 60 80
100 120 140 160
Gakin Bedah Besar
Gakin Bedah Sedang
KJS Bedah Besar
KJS Bedah Sedang
49 27
148
34
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
Tinjauan Teoritis
Beban kerja adalah banyaknya jenis pekerjaan yang harus diselesaikan oleh tenaga kesehatan
professional dalam satu tahun dalam satu sarana pelayanan kesehatan. Analisa beban kerja
adalah upaya menghitung beban kerja pada satuan kerja dengan cara menjumlah semua beban
kerja dan selanjutnya membagi dengan kapasitas kerja perorangan per satuan waktu.
Untuk mengetahui beban kerja perlu diketahui waktu yang dibutuhkan untuk produk atau jasa
utama yang dihasilkan unit atau personel. Untuk menghitung beban kerja personel ada tiga
cara yang dapat digunakan, yaitu : work sampling, time and motion study, daily log. Pada
tehnik work sampling dikumpulkan data kegiatan tenaga untuk interval waktu tertentu oleh
pengamat, cara lain adalah dengan menggunakan daftar waktu kegiatan (time list) yang diisi
oleh tenaga yang bersangkutan. Cara yang lebih sering digunakan adalah tehnik work
sampling dengan menggunakan interval waktu pengamatan khusus.
Work sampling adalah teknik untuk menganalisa produktivitas mesin, proses atau pekerja.
Metode ini merupakan metode pengukuran kerja secara langsung karena pengamatan
dilakukan secara langsung terhadap objek pengamatan. Pada awalnya cara ini dikembangkan
di Inggris oleh seorang yang bernama L.H.C. Tippet (1940) di pabrik-pabrik tekstil di Inggris.
Cara ini kemudian dipakai oleh negara-negara lain, dimana pada work sampling pengamat
melakukan pengamatan terhadap aktifitas kinerja dari mesin, proses dan operator.
Terdapat beberapa tahapan dalam melakukan teknik work sampling. Pertama, kita harus
menentukan jenis personel yang ingin kita teliti. Kedua, bila jenis personel berjumlah banyak
maka harus dilakukan pemilihan sampel. Pada tahap ini dapat digunakan metode simple
random sampling untuk mendapatkan populasi sample. Ketiga, membuat formulir daftar
kegiatan personel yang dapat diklasifikasikan sebagai kegiatan produktif dan kegiatan non
produktif atau dapat pula dikelompokkan menjadi kegiatan langsung maupun kegiatan tidak
langsung. Keempat, melatih pelaksana peneliti tentang cara pengamatan kerja dengan
menggunakan teknik work sampling. Setiap pelaksana peneliti mengamati 5-8 perawat yang
sedang bertugas saat itu. Kelima, dilakukannya pengamatan kerja dengan interval 2-15 menit
tergantung karakteristik pekerjaan. Pengamatan dilakukan selama jam kerja, jika unit kerja
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
berfungsi selama 24 jam, maka penelitian juga dilakukan selama 24 jam dan pengamatan
dapat dilakukan selama seminggu (7 hari).
Pada work sampling, yang diamati adalah apa yang dilakukan oleh personel dimana informasi
yang dibutuhkan oleh peneliti disini adalah jumlah tenaga yang ada serta waktu dan
kegiatan/aktivitasnya, bukan siapanya. Jadi hal yang penting adalah apa yang dikerjakan oleh
personel dimana setiap kegiatan/aktivitas yang dilakukan akan dijadikan pengamatan.
Aktivitas SDM kesehatan dalam penggunaan waktu kerjanya dapat diamati dan dibedakan
menjadi empat macam jenis kegiatan, yaitu: (1) Kegiatan langsung adalah kegiatan yang
dilakukan langsung dengan pasien/pelanggan, disini dicantumkan semua kegiatan yang
mungkin dilaksanakan oleh tenaga tersebut; (2) Kegiatan tidak langsung adalah kegiatan yang
dilakukan tidak langsung terhadap pasien/pelanggan; (3) Kegiatan pribadi adalah kegiatan
untuk kepentingan pribadinya seperti makan, minum, ke toilet, dll; (4) Kegiatan non produktif
adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh tenaga tersebut yang tidak bermanfaat kepada
pasien/pelanggan, kepada satuan unit kerjanya maupun kepada organisasinya seperti
membaca koran, menonton TV, mengobrol, dll.
Pada kenyataannya tidak mungkin bagi kita untuk mengharapkan jumlah personel dapat
bekerja secara maksimum (100%). Oleh karena itu dibutuhkan standar titik optimum rasional
yang dapat digunakan sebagai parameter dalam menentukan tingkat beban kerja personel.
Standar titik optimum yang digunakan untuk mengharapkan setiap personel dapat bekerja
secara optimal yaitu sekitar 80% pada waktu kegiatan produktifnya. Parameter ini digunakan
untuk meneliti apakah beban kerja perseonel tersebut tinggi atau hanya berdasarkan keluhan
personel saja. Apabila personel sudah bekerja diatas 80% dari waktu produktifnya, maka kita
wajib mempertimbangkan dan memperhatikan bahwa unit tersebut sedang menghadapi beban
kerja yang tinggi dan membutuhkan tenaga baru.
Metodologi Penelitian
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan menggunakan
teknik Work Sampling. Pengamatan dengan formulir work sampling dilakukan mulai tanggal
5-11 Juli 2013 selama 7 hari kerja dengan interval 5 menit. Penelitian ini dilakukan di Ruang
Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo pada shift pagi dan sore yang akan diamati
setiap 5 menit pada saat penelitian berlangsung.
Responden yang dilakukan work sampling berjumlah 5 perawat per shift. Dalam penelitian
ini, sampel yang digunakan adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perawat di Ruang
Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo yang memberikan pelayanan langsung kepada pasien
dalam 2 shift (pagi dan sore). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data yang diperoleh dari data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil pengamatan/observasi dengan cara mengisi
formulir pengamatan work sampling. Wawancara tidak terstruktur dilakukan terhadap 2
informan yang memang memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan penelitian. Sedangkan
data sekunder diperoleh dari penelusuran dokumen yang terkait dengan manajemen
keperawatan di RSUD Pasar Rebo.
Setelah dilakukan pengumpulan semua data, maka selanjutnya peneliti melakukan pengolahan
dan analisis data sebagai hasil dari penelitian ini dengan tahapan sebagai berikut : (1)
Mengumpulkan seluruh data yang telah diperoleh dari hasil observasi dilapangan setiap kali
penelitian selesai dilakukan; (2) Memeriksa adanya kesalahan, kekuranglengkapan pada
formulir work sampling pada saat observasi; (3) Mengelompokkan seluruh kegiatan ke dalam
kegiatan produktif langsung, kegiatan produktif tidak langsung, kegiatan non produktif dan
kegiatan pribadi. Jumlah setiap kegiatan dikalikan 5 untuk mendapatkan hasil dengan satuan
menit, karena dilakukan pengamatan setiap 5 menit; (4) Setiap kegiatan yang sudah dihitung
kemudian dikelompokkan kembali berdasarkan uraian tugas perawat di Ruang Rawat Inap
Cempaka; (5) Menjumlahkan sehingga didapatkan total waktu setiap kegiatan yang sudah
dikelompokkan berdasarkan uraian tugas tersebut untuk masing-masing informan dalam
setiap harinya; (6) Total waktu dari setiap kegiatan tersebut kemudian diolah dan pada saat
terjadi ketidaksesuaian dilakukan pengecekan dan penghitungan kembali pada formulir work
sampling yang ada; (7) Jika sudah sesuai, peneliti kembali mengolah data-data tersebut dan
menghitung kembali persentase dari masing-masing kegiatan; (8) Menelaah data-data yang
dibutuhkan dalam penelitian dari dokumen-dokumen yang ada. Setelah data diperoleh serta
dianalisa akan disajikan dalam bentuk narasi, tabulasi dan grafik.
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
Hasil Penelitian
Jumlah keseluruhan petugas di Ruang Rawat Inap Cempaka pada bulan Juli 2013 adalah
sebanyak 24 orang dengan jumlah tempat tidur seluruhnya adalah 51 bed. Dalam penelitian
ini peneliti mengamati 10 perawat yang bertugas pada shift pagi dan sore. Karakteristik
perawat serta pergantian perawat dalam shift tidak menjadi perhitungan dalam penelitian ini.
Pengamatan di mulai sejak pukul 09.00 – 14.00 WIB dan pukul 15.00 – 20.00 WIB untuk
melihat aktivitas keperawatan yang dilakukan selama waktu kerja. Sumber daya yang berada
di Ruang Rawat Inap Cempaka dapat dilihat dari tabel sebagai berikut :
Tabel 1 Ketenagaan di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo
Sumber : Daftar Jadual Dinas Perawat Cempaka RSUD Pasar Rebo
Tabel 2 Jumlah Pasien Ruang Rawat Inap Cempaka Tanggal 5 – 11 Juli 2013 RSUD Pasar Rebo
Jabatan Jumlah Tenaga Pendidikan Kepala Ruangan 1 S1 Keperawatan Clinical Instructure 1 S1 Keperawatan Staf Pelaksana 21 D3 Keperawatan Administrasi 1 SLA
Tanggal Jumlah Pasien
5 Juli 2013 41 6 Juli 2013 32 7 Juli 2013 43 8 Juli 2013 40 9 Juli 2013 39
10 Juli 2013 47 11 Juli 2013 45
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
Tabel 3 Indikator Kinerja Ruang Rawat Inap Cempaka
RSUD Pasar Rebo Jakarta Bulan Juni 2012 – April 2013
Hasil pengamatan dari 5 (lima) orang perawat pada shift pagi dan shift sore dengan interval
pengamatan setiap 5 menit selama 10 jam pengamatan dalam 7 hari kerja, maka perhitungan
jumlah pengamatan adalah sebagai berikut :
Jumlah Pengamatan = 5 (perawat) X 60 (menit) / 5 (menit) X 10 (jam) X 7 (hari)
= 4200 sampel pengamatan
Dengan jumlah data pengamatan yang besar ini, data yang dihasilkan cukup akurat untuk
menggambarkan aktivitas perawat yang sedang diteliti. Validitas data pengamatan juga dapat
dipercaya karena peneliti langsung mengamati kegiatan yang ada dengan instrumen penelitian
yang telah dibuat sebelumnya.
Formulir pengamatan di bawah ini merupakan langkah awal dalam mengamati kegiatan yang
dilaksanakan kepada perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta.
Bulan BOR LOS TOI BTO Juni 2012 55% 4 hari 4 hari 5 kali Juli 2012 58% 4 hari 3 hari 5 kali
Agustus 2012 54% 5 hari 5 hari 4 kali September 2012 68% 4 hari 2 hari 6 kali
Oktober 2012 64% 14 hari 4 hari 2 kali November 2012 71% 4 hari 2 hari 6 kali Desember 2012 67% 4 hari 2 hari 6 kali
Januari 2013 74% 4 hari 2 hari 6 kali Febuari 2013 69% 4 hari 2 hari 6 kali Maret 2013 70% 4 hari 2 hari 6 kali April 2013 73% 4 hari 2 hari 6 kali Mei 2013 70% 4 hari 2 hari 7 kali
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
Tabel 4 Formulir Work Sampling Kegiatan Perawat
Di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta
Waktu Pengamatan
Kode Perawat
Keg. Produktif Langsung
Keg. Produktif
Tidak Langsung
Keg. Non Produktif
Kegiatan Pribadi
09.00 09.05 09.10 09.15 09.20 09.25 09.30 Dst
Hasil pengamatan kemudian dikelompokkan menjadi kegiatan produktif langsung, kegiatan
produktif tidak langsung, kegiatan non produktif dan kegiatan pribadi. Untuk dapat
memudahkan pengamatan, maka dilakukan pengklasifikasian kegiatan perawat yang
sebelumnya sudah di konsulkan kepada Kepala Ruangan Rawat Inap Cempaka sebagai
berikut :
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
Tabel 5 Klasifikasi Kegiatan Perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka
RSUD Pasar Rebo Jakarta
Kegiatan Produktif Kegiatan Produktif Langsung Kegiatan Produktif Tidak Langsung
Antar dan jemput pasien Verbeden untuk pasien baru Tindakan dan prosedur (spooling kateter, infus, aff infus/DC/tampon, DJJ, mengganti linen, hygiene pasien, TTV, mengambil sampel darah/cek GDS, mengganti traksi)
Kurir (mengantar sampel darah ke Laboratorium, mengambil hasil Laboratorium, mengambil darah ke Bank Darah, mengambil berkas pasien ke Unit Medical Record )
Memberi therapy / resep Melengkapi status pasien Menemani visite dokter Membuat rincian pasien pulang Komunikasi dan konseling dengan pasien/keluarga pasien
Membuat rencana tindakan keperawatan
Menerima pasien baru Persiapan pemberian therapy Persiapan visite dokter Persiapan tindakan (verbeden, alkes) Menyiapkan berkas/status pasien baru Melengkapi status pasien Konsultasi dengan dokter via telepon Konfirmasi pasien ke Unit lain (Kamar
Operasi, Unit Medical Record) Merapikan alat kesehatan Cek daftar pasien Menulis laporan dinas Membuat rekap pasien baru Cek therapy pasien Cek status pasien
Kegiatan Non Produktif Kegiatan Pribadi Main HP (BBM-an, SMS / telepon) Makan/minum Mengobrol Sholat Lain-lain (duduk santai, membaca majalah, istirahat, menonton TV)
Lain-lain (mencuci tangan, kuliah, menghitung Tunjangan Penilaian Pegawai, berobat pribadi)
Toilet
Hasil penelitian untuk mengetahui akumulasi penggunaan waktu kerja perawat di Ruang
Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta selama 7 (tujuh) hari adalah sebagai berikut :
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
Grafik 3 Gambaran penggunaan waktu kerja kumulatif berdasarkan kegiatan selama 7 (tujuh) hari
Berdasarkan Grafik 3 diketahui bahwa penggunaan waktu kerja tertinggi selama pengamatan
7 (tujuh) hari adalah kegiatan produktif langsung yaitu sebesar 37,86%. Sedangkan
penggunaan waktu kerja terendah adalah pada kegiatan non produktif yaitu sebesar 10,48%.
Secara garis besar maka penggunaan waktu kerja berdasarkan kegiatan akan lebih jelas
terlihat pada tabel berikut ini : Tabel 6
Gambaran penggunaan waktu kerja berdasarkan kegiatan perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta selama 7 (tujuh) hari
Tanggal
Akumulasi Kegiatan Keg.
Produktif Langsung
Keg. Produktif Tidak
Langsung
Keg. Non Produktif
Kegiatan Pribadi
% % % % 5 Juli 2013 33.33 36.67 12.5 17.5 6 Juli 2013 43.33 35.83 10.84 10 7 Juli 2013 24.16 42.5 14.17 19.17 8 Juli 2013 34.17 43.33 6.67 15.83 9 Juli 2013 42.5 38.33 5.83 13.34
10 Juli 2013 49.17 30.83 8.33 11.67 11 Juli 2013 38.33 33.33 15 13.34
Total 37,86 37,26 10,48 14,41
0.00 5.00
10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00
Keg. Prod. Langsung
Keg. Prod. Tidak
Langsung
Keg. Non Produktif
Keg. Pribadi
37.86 37.26
10.48 14.41
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
Hasil penelitian untuk mengetahui akumulasi penggunaan waktu produktif, non produktif dan
pribadi perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta selama 7 (tujuh)
hari pengamatan adalah sebagai berikut : Grafik 4
Gambaran total penggunaan waktu produktif, non produktif dan pribadi selama 7 (tujuh) hari
Selain Grafik 4 tersebut, penggunaan waktu di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar
Rebo Jakarta juga digambarkan melalui tabel. Berikut adalah tabel yang menggambarkan
tentang penggunaan waktu di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta
meliputi waktu untuk kegiatan produktif, non produktif dan pribadi selama dilakukannya
pengamamatan : Tabel 7
Gambaran penggunaan waktu produktif, non produktif dan pribadi perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta selama 7 (tujuh) hari
Tanggal Akumulasi Waktu
Produktif Non Produktif Pribadi
% % % 5 Juli 2013 70 12.5 17.5 6 Juli 2013 79,16 10.84 10 7 Juli 2013 66,66 14.17 19.17 8 Juli 2013 77,5 6.67 15.83 9 Juli 2013 80,83 5.83 13.34
10 Juli 2013 80 8.33 11.67 11 Juli 2013 71,66 15 13.34
Total 75,12 10,48 14,41
Berdasarkan Grafik dan Tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa besar persentase waktu yang
digunakan untuk kegiatan produktif (75,12%) jauh lebih besar dibandingkan dengan kegiatan
pribadi (14,41%) dan kegiatan non produktif (10,48%). Hasil ini menunjukkan bahwa
Waktu ProdukIf 75.12
Waktu Non
ProdukIf 10.48
Waktu Pribadi 14.41
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
sebagian waktu yang digunakan oleh perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar
Rebo Jakarta adalah untuk melakukan kegiatan produktif.
Pembahasan
Selama ini kita cenderung melakukan pengukuran beban kerja hanya berdasarkan keluhan
dari personel akan kesibukan, beban kerja yang tinggi, serta tuntutan waktu kerja lembur.
Berdasarkan hasil pengamatan kerja (observasi) selama 7 hari pengamatan yaitu dimulai pada
tanggal 5-11 Juli 2013, waktu produktif yang digunakan perawat mencapai 75,12%, jauh
melebihi penggunaan waktu non produktif dan waktu pribadi. Hal tersebut menunjukkan
bahwa penggunaan waktu kerja di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta
dilakukan secara efektif.
Pada kenyataannya tidak mungkin bagi kita untuk mengharapkan personel dapat bekerja
secara maksimum (100%). Oleh karena itu, dibutuhkan standar optimum rasional yang dapat
digunakan sebagai parameter dalam menentukan tingkat beban kerja personel. Standar titik
optimum yang digunakan untuk mengharapkan setiap personel dapat bekerja secara optimal
adalah sekitar 80% pada waktu kegiatan produktifnya.
Berikut adalah Grafik batang yang menggambarkan perbandingan antara jumlah persentase
kegiatan produktif optimum dengan persentase total kegiatan produktif perawat di Ruang
Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta : Grafik 5
Persentase Standar Titik Optimum Kegiatan Produktif Dibandingkan dengan Persentase Kegiatan Produktif Perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta
72% 73% 74% 75% 76% 77% 78% 79% 80%
Standar Titik Optimum Keadaan di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar
Rebo Jakarta
80%
75%
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
Grafik diatas menunjukkan bahwa persentase kegiatan produktif perawat pelaksana di Ruang
Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo belum mencapai standar titik optimum penggunaan
kegiatan produktif rasional, sebagai parameter dalam menentukan tingkat beban kerja
personel.
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah persentase total waktu kegiatan produktif Ruang Rawat
Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta masih berada dibawah standar nilai titik optimum
rasional untuk dapat dikatakan bahwa beban kerja tinggi. Beban kerja seseorang sudah ditentukan dalam bentuk standar kerja perusahaan menurut jenis
pekerjaannya. Beban kerja yang dibebankan kepada karyawan dapat terjadi dalam tiga
kondisi. Pertama, beban kerja sesuai standar. Kedua, beban kerja yang terlalu tinggi (over
capacity). Ketiga, beban kerja yang terlalu rendah (under capacity). Beban kerja yang terlalu
berat atau ringan akan berdampak terjadinya inefisiensi kerja. Beban kerja yang terlalu ringan
berarti terjadi kelebihan tenaga kerja. Kelebihan ini menyebabkan organisasi harus menggaji
jumlah karyawan lebih banyak dengan produktifitas yang sama sehingga terjadi inefisiensi
biaya. Sebaliknya, jika terjadi kekurangan tenaga kerja atau banyaknya pekerjaan dengan
jumlah karyawan yang dipekerjakan sedikit, dapat menyebabkan keletihan fisik maupun
psikologis bagi karyawan. Akhirnya karyawan pun menjadi tidak produktif dan terlalu lelah.
Jika karyawan bekerja di bawah standar, dapat berarti estimasi standar yang ditetapkan lebih
tinggi dibanding kapasitas karyawan itu sendiri sehingga beban kerja yang diemban terasa
berlebih. Oleh karena itu, banyaknya keluhan yang ada akan beban kerja yang berlebih dapat
juga disebabkan karena ada beberapa pegawai yang bekerja dibawah standar yang ada
sehingga setiap pekerjaan yang mereka emban terasa berat.
Kesimpulan
Pemanfaat waktu untuk kegiatan produktif yang dilakukan oleh perawat di Ruang Rawat Inap
Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta sebesar 75,12%. Besar persentase waktu yang digunakan
untuk kegiatan produktif tersebut jauh lebih besar dibandingkan dengan kegiatan pribadi
(14,41%) dan kegiatan non produktif (10,48%). Hasil ini menunjukkan bahwa sebagian waktu
yang digunakan oleh perawat di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta
adalah untuk melakukan kegiatan produktif. Tetapi untuk melihat gambaran beban kerja
belum dapat dikatakan beban kerja tinggi, karena menunjukkan bahwa penggunaan waktu
kerja di Ruang Rawat Inap Cempaka RSUD Pasar Rebo Jakarta belum sepenuhnya produktif,
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
yaitu dengan persentase penggunaan waktu produktif sebesar 75,12% (belum mencapai titik
optimum penggunaan waktu produktif sebesar 80%).
Saran
Perencanaan kebutuhan tenaga perawat sudah saatnya mengacu pada analisis berdasarkan
beban kerja demi terselenggaranya asuhan keperawatan yang baik, dan sebaiknya penelitian
dilakukan minimal satu tahun sekali guna mendapatkan jumlah kebutuhan tenaga
keperawatan yang rasional serta dapat memantau sejauh mana kegiatan produktif kerja
perawata di ruang rawat inap. Sebaiknya juga dilakukan penelitian serupa tentang pengukuran
beban kerja perawat ini pada instalasi lain seperti rawat jalan, poli, ICU, radiologi,
laboratorium, dan lain lain pada RSUD Pasar Rebo agar dapat diketahui beban kerja masing-
masing instalasi dan selanjutnya dapat dilakukan analisis kebutuhan tenaga keperawatan yang
seharusnya. Agar hasil penelitian lebih baik dianjurkan dengan metode time and motion study
dan juga dengan menggunakan wawancara mendalam (in-depth interview).
Kepustakaan
Aditama, Tjandra Yoga. (2007). Manajemen Administrasi Rumah Sakit. Edisi 2. Cetakan 3. Jakarta : Universitas Indonesia Press. Gillies, D.A. (1989). Nursing Management, A System Approach, Second Edition, WB. London : Saunder Company Hourcourt Jovanovich Inc. Ilyas, Yaslis. (2002). Kinerja : Teori, Penilaian dan Penelitian Cetakan Ketiga. Depok : Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Ilyas, Yaslis. (2004). Perencanaan SDM Rumah Sakit Teori, Metoda, dan Formula. Depok : Pusat Kajian Ekonomi Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 81/Menkes/SK/I/2004 Tentang Pedoman Penyusunan Perencanaan Sumber Daya Manusia Kesehatan di Tingkat Propinsi, Kabupaten/Kota serta Rumah Sakit. Kompas.com. (2013).
http://megapolitan.kompas.com/read/2013/03/27/21270343/Dampak.KJS.Rumah.Sakit.Kekurangan.Fasilitas.dan.Tenaga.Medis diunduh tgl 3 Juni 2013 jam 14.40 WIB. Mangunpawira. (2003). Analisis Beban Kerja Karyawan di Perusahaan. Jakarta : PT Gramedia Indonesia. Moleong, Lexy J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013
Monitoring Efektifitas Pembiayaan Pelayanan Kesehatan di Unit Penyelenggara Jaminan Keseharan Daerah (Jamkesda) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Tahun 2013. Perkins. (2009). Work Sampling : A Method for Assesing and Monitoring Productivity. West Sarcamento : The Businessowner Journal. Unit Penyelenggara Jaminan Keseharan Daerah (Jamkesda) Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta. (2013). Jakarta. Unit Sistem Informasi Manajemen RSUD Pasar Rebo (telah diolah kembali). (2013). Jakarta. Warongan, Eros Syah. (2006). Analisis Beban Kerja Perawat dengan Menggunakan Metode Work Sampling pada Unit Rawat Jalan Rumah Sakit Haji Jakarta Tahun 2006. [Tesis]. FKMUI. Yamani, Ibnu Uzail. (2000). Gambaran Beban Kerja Perawat Ruang Rawat Inap Melati RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2000. [Skripsi]. FKMUI.
Gambaran beban..., Eva Mardiani Suherman, FKM UI, 2013