6
Hubungan Antara Kecerdasan Adversitas dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Pada Mahasiswa Yang Berwirausaha Di Kota Malang A. Latar Belakang Fenomena mahasiswa yang berwirausaha banyak dijumpai di berbagai negara. Hal ini terjadi baik di negara berkembang maupun di negara maju yang telah mapan secara ekonomi. Di Indonesia, kondisi perekonomian yang cukup sulit bagi sebagian lapisan masyarakat mendorong mahasiswa mencari solusi dari masalah keuangan yang dihadapi dengan bekerja atau membuka suatu usaha. Menurut pengamat pendidikan, Utomo Dananjaya, kuliah sambil kerja merupakan upaya membuka gerbang dunia kerja karena akan mematangkan pola pikir individu untuk menghadapi dunia kerja, dapat menumbuhkan jiwa kemandirian, dan menghubungkan antara teori yang didapat di kampus dengan kenyataan yang ada di dunia kerja (Jajang, 2008). Telah berkembangnya pola pikir mahasiswa saat ini telah membuat banyak perbedaan dalam menyikapi semakin sulit dan sempitnya lapangan pekerjaan dengan menciptakan sebuah usaha yang nantinya akan membuka lapangan pekerjaan dengan sendirinya. Berdasarkan data yang di dapat dari BPS Nasional 2012 wirausahawan di Indonesia masih tergolong kecil bila

Gambaran Kecerdasan Adversitas Mahasiswa Yang Berwirausaha Di Kota Malang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Gambaran Kecerdasan Adversitas Mahasiswa Yang Berwirausaha Di Kota Malang

Citation preview

Page 1: Gambaran Kecerdasan Adversitas Mahasiswa Yang Berwirausaha Di Kota Malang

Hubungan Antara Kecerdasan Adversitas dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Pada

Mahasiswa Yang Berwirausaha Di Kota Malang

A. Latar Belakang

Fenomena mahasiswa yang berwirausaha banyak dijumpai di berbagai negara. Hal ini

terjadi baik di negara berkembang maupun di negara maju yang telah mapan secara

ekonomi. Di Indonesia, kondisi perekonomian yang cukup sulit bagi sebagian lapisan

masyarakat mendorong mahasiswa mencari solusi dari masalah keuangan yang dihadapi

dengan bekerja atau membuka suatu usaha. Menurut pengamat pendidikan, Utomo

Dananjaya, kuliah sambil kerja merupakan upaya membuka gerbang dunia kerja karena

akan mematangkan pola pikir individu untuk menghadapi dunia kerja, dapat

menumbuhkan jiwa kemandirian, dan menghubungkan antara teori yang didapat di

kampus dengan kenyataan yang ada di dunia kerja (Jajang, 2008).

Telah berkembangnya pola pikir mahasiswa saat ini telah membuat banyak perbedaan

dalam menyikapi semakin sulit dan sempitnya lapangan pekerjaan dengan menciptakan

sebuah usaha yang nantinya akan membuka lapangan pekerjaan dengan sendirinya.

Berdasarkan data yang di dapat dari BPS Nasional 2012 wirausahawan di Indonesia

masih tergolong kecil bila dibandingkan jumlah Pegawai Negeri maupun karyawan

Swasta. Banyaknya penduduk Indonesia yang menjadi karyawan dilatarbelakangi

pandangan negative mengenai wirausahawan, antara lain karena penghasilan yang tidak

stabil, sifat agresif, bersaing dan ketidakamanan finansial. Berbeda dengan pekerjaan

sebagai karyawan yang memiliki penghasilan tetap dan tidak memiliki resiko tinggi

sehingga ada rasa aman.

Semakin sempitnya lapangan pekerjaan saat ini mendorong pemerintah mengarahkan

warga negaranya untuk menciptakan sendiri berbagai bentuk usaha melalui program

UKM yang telah berlangsung sejak tahun 1992. Lembaga pendidikan seperti DIKTI pun

juga turut memberikan bantuan untuk membuka usaha melalui program Program

Kreatifitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K), hal ini secara tidak langsung

menunjukkan bahwa negara kita sangat mendukung orang yang akan membuka sebuah

Page 2: Gambaran Kecerdasan Adversitas Mahasiswa Yang Berwirausaha Di Kota Malang

usaha yang secara langsung akan membuka sebuah lapangan pekerjaan baru bagi orang

lain.

Kewirausahaan adalah sikap individu dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang

mengarah pada mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja baru, teknologi baru dan

produk baru atau memberi nilai tambah barang dan atau jasa. Wirausahawan adalah

orang yang menciptakan dan melakukan kegiatan wirausaha.

Setiap mahasiswa yang berwirausaha pasti memiliki tanggung jawab yang besar.

Tanggung jawab adalah kesadaran individu tentang tingkah laku atau perbuatan yang

disengaja maupun yang tidak disengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai

perwujudan kesadaran akan kewajiban (Adhika, 2004). Menurut Stoltz (2000) tanggung

jawab termasuk dalam salah satu dimensi kecerdasan adversitas yaitu ownership yang

merupakan pengakuan terhadap akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kesulitan dan

tanggung jawab, selain control, origin, reach dan endurance.

Stoltz (2000) menyatakan bahwa kecerdasan adversitas adalah kecerdasan dalam

menghadapi kesulitan dan kemampuan individu untuk bertahan dalam berbagai kesulitan

hidup serta tantangan yang dihadapi. Individu yang mampu mengubah kesulitan menjadi

peluang adalah individu yang terus berjuang dalam situasi apapun sehingga mampu

mencapai kesuksesan. Setiap individu memiliki tingkat kecerdasan adversitas yang

berbeda, karena itu terdapat individu yang mampu bertahan sementara individu lain gagal

atau bahkan mengundurkan diri.

Individu yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi adalah individu yang optimis,

berpikir dan bertindak secara tepat dan bijaksana, mampu memotivasi diri sendiri, berani

mengambil resiko, berorientasi pada masa depan, dan disiplin. Sementara itu, individu

yang memiliki kecerdasan adversitas rendah adalah indvidu yang pesimis, berpikir dan

bertindak cenderung tidak kreatif, tidak berani mengambil resiko, menyalahkan orang

lain, lari dari masalah yang dihadapi, tidak berorientasi pada masa depan dan

menghindari tantangan (Stotlz, 2000).

Menurut kamus lengkap psikologi motivasi adalah suatu variabel penyelenggara(yang

ikut campur) yang digunakan untuk membuka factor-faktor tertentu di dalam organisme

yang membuktikan, mengelola, mempertahankan dan menyalurkan tingkah lakunya

menuju suatu sasaran (Chaplin, 2001). Menurut Sya’ban (2006) skripsi dapat dikatakan

Page 3: Gambaran Kecerdasan Adversitas Mahasiswa Yang Berwirausaha Di Kota Malang

sebagai sebuah puncak prestasi, pembuktian keilmuan, bahkan merupakan sarana

sumbangsih seorang mahasiswa bagi masyarakat. Proses yang akan ditempuh dalam

mengerjakan skripsi cukup panjang mulai dari menentukan judul/tema, membuat

proposal penelitian, seminar sampai dengan melakukan penelitian secara mandiri.

Seorang mahasiswa harus memiliki motivasi yang tinggi dalam dirinya untuk

menyelesaikan skripsi. Menurut Hadi (2001), dalam skripsi mahasiswa dituntut

mengerahkan kemahiran berpikir, bersikap dan bertindak dalam usaha menggali dan

mengembangkan pengetahuan yang baru untuk disumbangkan dalam bidangkeahliannya.

Selain itu dituntut untuk menerapkan kaidah dan etika ilmiah yang berlakudi lingkungan

masyarakat ilmiah. Dalam mengerjakan sebuah tugas (skripsi) mahasiswa tidak bekerja

sendiri mahasiswa juga dibantu oleh dosen pembimbing skripsi agar dalam mengerjakan

skripsi tersebut mahasiswa tidak keluar dari kaidah atau jalur yang akan diteliti.

Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi menyelesaikan

skripsi adalah suatu usaha atau tenaga pendorong yang mempengaruhi tingkah laku

seseorang agar tergerak hatinya untuk menyelesaikansuatu karya tulis ilmiah hasil

penelitian mandiri yang disusun berdasarkan hasil penelitian di perpustakaan, di lapangan

atau di laboratorium untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat

kesarjanaan S-1.

Mahasiswa yang berwirausaha ialah Rian, mahasiswa Fakultas Ekonomi UMM 2008,

dengan bisnis warung kopi yang telah dimulai ketika berada di tingkat empat. Andreas,

mahasiswa Teknik UMM 2007, telah memulai usaha biogas sejak tingkat dua, dia

mempunyai visi bahwa suatu saat Indonesia tidak lagi menyubsidi BBM dan elpiji

sehingga bahan bakar akan lebih murah. “Mantapkan apakah mau jadi profesional atau

entrepreneur. Putuskan, lalu, jalani dulu,” kata Andreas. Zaki Rahman Nur, seorang

mahasiswa Biologi dengan usaha susu fermentasinya, menyatakan bahwa untuk menjadi

wirausahawan perlu mempersiapkan strategi dan menganggarkan dana dari sebagian

uang saku untuk market research, modal inilah yang dibutuhkan oleh individu yang ingin

berwirausaha.

Pengamatan yang dilakukan terhadap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

pun tidak jauh berbeda dengan mahasiswa dari universitas lain yang juga berwirausaha.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang banyak yang melakukan usaha di

Page 4: Gambaran Kecerdasan Adversitas Mahasiswa Yang Berwirausaha Di Kota Malang

pemukiman kos mahasiswa, antara lain dengan mendirikan rental komputer, counter

handphone, warung kopi, toko aksesoris dan rental game. Dilaksanakannya seminar

mengenai kewirausahaan di kalangan mahasiswa, seperti yang dilaksanakan oleh salah

satu universitas negeri di kota Malang beberapa bulan yang lalu menandakan semakin

meningkatnya kesadaran mahasiswa akan dunia wirausaha.