Upload
dascaliuc-daniel
View
40
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Gambaran Kecerdasan Adversitas Mahasiswa Yang Berwirausaha Di Kota Malang
Citation preview
Hubungan Antara Kecerdasan Adversitas dengan Motivasi Menyelesaikan Skripsi Pada
Mahasiswa Yang Berwirausaha Di Kota Malang
A. Latar Belakang
Fenomena mahasiswa yang berwirausaha banyak dijumpai di berbagai negara. Hal ini
terjadi baik di negara berkembang maupun di negara maju yang telah mapan secara
ekonomi. Di Indonesia, kondisi perekonomian yang cukup sulit bagi sebagian lapisan
masyarakat mendorong mahasiswa mencari solusi dari masalah keuangan yang dihadapi
dengan bekerja atau membuka suatu usaha. Menurut pengamat pendidikan, Utomo
Dananjaya, kuliah sambil kerja merupakan upaya membuka gerbang dunia kerja karena
akan mematangkan pola pikir individu untuk menghadapi dunia kerja, dapat
menumbuhkan jiwa kemandirian, dan menghubungkan antara teori yang didapat di
kampus dengan kenyataan yang ada di dunia kerja (Jajang, 2008).
Telah berkembangnya pola pikir mahasiswa saat ini telah membuat banyak perbedaan
dalam menyikapi semakin sulit dan sempitnya lapangan pekerjaan dengan menciptakan
sebuah usaha yang nantinya akan membuka lapangan pekerjaan dengan sendirinya.
Berdasarkan data yang di dapat dari BPS Nasional 2012 wirausahawan di Indonesia
masih tergolong kecil bila dibandingkan jumlah Pegawai Negeri maupun karyawan
Swasta. Banyaknya penduduk Indonesia yang menjadi karyawan dilatarbelakangi
pandangan negative mengenai wirausahawan, antara lain karena penghasilan yang tidak
stabil, sifat agresif, bersaing dan ketidakamanan finansial. Berbeda dengan pekerjaan
sebagai karyawan yang memiliki penghasilan tetap dan tidak memiliki resiko tinggi
sehingga ada rasa aman.
Semakin sempitnya lapangan pekerjaan saat ini mendorong pemerintah mengarahkan
warga negaranya untuk menciptakan sendiri berbagai bentuk usaha melalui program
UKM yang telah berlangsung sejak tahun 1992. Lembaga pendidikan seperti DIKTI pun
juga turut memberikan bantuan untuk membuka usaha melalui program Program
Kreatifitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K), hal ini secara tidak langsung
menunjukkan bahwa negara kita sangat mendukung orang yang akan membuka sebuah
usaha yang secara langsung akan membuka sebuah lapangan pekerjaan baru bagi orang
lain.
Kewirausahaan adalah sikap individu dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang
mengarah pada mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja baru, teknologi baru dan
produk baru atau memberi nilai tambah barang dan atau jasa. Wirausahawan adalah
orang yang menciptakan dan melakukan kegiatan wirausaha.
Setiap mahasiswa yang berwirausaha pasti memiliki tanggung jawab yang besar.
Tanggung jawab adalah kesadaran individu tentang tingkah laku atau perbuatan yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tangung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajiban (Adhika, 2004). Menurut Stoltz (2000) tanggung
jawab termasuk dalam salah satu dimensi kecerdasan adversitas yaitu ownership yang
merupakan pengakuan terhadap akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kesulitan dan
tanggung jawab, selain control, origin, reach dan endurance.
Stoltz (2000) menyatakan bahwa kecerdasan adversitas adalah kecerdasan dalam
menghadapi kesulitan dan kemampuan individu untuk bertahan dalam berbagai kesulitan
hidup serta tantangan yang dihadapi. Individu yang mampu mengubah kesulitan menjadi
peluang adalah individu yang terus berjuang dalam situasi apapun sehingga mampu
mencapai kesuksesan. Setiap individu memiliki tingkat kecerdasan adversitas yang
berbeda, karena itu terdapat individu yang mampu bertahan sementara individu lain gagal
atau bahkan mengundurkan diri.
Individu yang memiliki kecerdasan adversitas tinggi adalah individu yang optimis,
berpikir dan bertindak secara tepat dan bijaksana, mampu memotivasi diri sendiri, berani
mengambil resiko, berorientasi pada masa depan, dan disiplin. Sementara itu, individu
yang memiliki kecerdasan adversitas rendah adalah indvidu yang pesimis, berpikir dan
bertindak cenderung tidak kreatif, tidak berani mengambil resiko, menyalahkan orang
lain, lari dari masalah yang dihadapi, tidak berorientasi pada masa depan dan
menghindari tantangan (Stotlz, 2000).
Menurut kamus lengkap psikologi motivasi adalah suatu variabel penyelenggara(yang
ikut campur) yang digunakan untuk membuka factor-faktor tertentu di dalam organisme
yang membuktikan, mengelola, mempertahankan dan menyalurkan tingkah lakunya
menuju suatu sasaran (Chaplin, 2001). Menurut Sya’ban (2006) skripsi dapat dikatakan
sebagai sebuah puncak prestasi, pembuktian keilmuan, bahkan merupakan sarana
sumbangsih seorang mahasiswa bagi masyarakat. Proses yang akan ditempuh dalam
mengerjakan skripsi cukup panjang mulai dari menentukan judul/tema, membuat
proposal penelitian, seminar sampai dengan melakukan penelitian secara mandiri.
Seorang mahasiswa harus memiliki motivasi yang tinggi dalam dirinya untuk
menyelesaikan skripsi. Menurut Hadi (2001), dalam skripsi mahasiswa dituntut
mengerahkan kemahiran berpikir, bersikap dan bertindak dalam usaha menggali dan
mengembangkan pengetahuan yang baru untuk disumbangkan dalam bidangkeahliannya.
Selain itu dituntut untuk menerapkan kaidah dan etika ilmiah yang berlakudi lingkungan
masyarakat ilmiah. Dalam mengerjakan sebuah tugas (skripsi) mahasiswa tidak bekerja
sendiri mahasiswa juga dibantu oleh dosen pembimbing skripsi agar dalam mengerjakan
skripsi tersebut mahasiswa tidak keluar dari kaidah atau jalur yang akan diteliti.
Berdasarkan pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi menyelesaikan
skripsi adalah suatu usaha atau tenaga pendorong yang mempengaruhi tingkah laku
seseorang agar tergerak hatinya untuk menyelesaikansuatu karya tulis ilmiah hasil
penelitian mandiri yang disusun berdasarkan hasil penelitian di perpustakaan, di lapangan
atau di laboratorium untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh derajat
kesarjanaan S-1.
Mahasiswa yang berwirausaha ialah Rian, mahasiswa Fakultas Ekonomi UMM 2008,
dengan bisnis warung kopi yang telah dimulai ketika berada di tingkat empat. Andreas,
mahasiswa Teknik UMM 2007, telah memulai usaha biogas sejak tingkat dua, dia
mempunyai visi bahwa suatu saat Indonesia tidak lagi menyubsidi BBM dan elpiji
sehingga bahan bakar akan lebih murah. “Mantapkan apakah mau jadi profesional atau
entrepreneur. Putuskan, lalu, jalani dulu,” kata Andreas. Zaki Rahman Nur, seorang
mahasiswa Biologi dengan usaha susu fermentasinya, menyatakan bahwa untuk menjadi
wirausahawan perlu mempersiapkan strategi dan menganggarkan dana dari sebagian
uang saku untuk market research, modal inilah yang dibutuhkan oleh individu yang ingin
berwirausaha.
Pengamatan yang dilakukan terhadap mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
pun tidak jauh berbeda dengan mahasiswa dari universitas lain yang juga berwirausaha.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang banyak yang melakukan usaha di
pemukiman kos mahasiswa, antara lain dengan mendirikan rental komputer, counter
handphone, warung kopi, toko aksesoris dan rental game. Dilaksanakannya seminar
mengenai kewirausahaan di kalangan mahasiswa, seperti yang dilaksanakan oleh salah
satu universitas negeri di kota Malang beberapa bulan yang lalu menandakan semakin
meningkatnya kesadaran mahasiswa akan dunia wirausaha.