106
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL KB DALAM MENGATUR SIKLUS HAID PADA CALON JAMAAH HAJI DAN UMRAH DI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2017-2018 Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH Atiqah Murtadha NIM: 1115103000103 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440H/2018M

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

  • Upload
    others

  • View
    15

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU

PENGGUNAAN KONTRASEPSI HORMONAL PIL KB

DALAM MENGATUR SIKLUS HAID PADA CALON

JAMAAH HAJI DAN UMRAH DI UIN SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2017-2018

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH

Atiqah Murtadha

NIM: 1115103000103

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440H/2018M

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

ii

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

iii

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

iv

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji dan rasa syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas segala

limpahan rahmat-Nya saya dapat menyelesasikan penelitian ini yang berjudul “

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

Dalam Mengatur Siklus Haid Pada Calon Jamaah Haji dan Umrah di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai salah satu syarat yang diajukan untuk

menyelesaikan studi di Program Studi Kedokteran di Fakultas Kedokteran UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Shalawat serta salam tak lupa penulis sampaikan

kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, serta seluruh umat

islam, suri tauladan dengan sebaik-baiknya akhlak.

Penulis menyadari bahwa selesainya penelitian ini berkat bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan penghargaan, rasa

hormat dan terima kasih kepada:

1. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama

RI yang telah memberikan beasiswa sehingga saya bisa menjalani

pendidikan di PSKed FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. H. Hari Hendarto, Ph.D., Sp.PD-KEMD selaku dekan FK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. dr. Dwi Tyastuti, M. Ph, Ph.D selaku dosen pembimbing 1 dan dr. Nina

Afiani, SpOG., M.Kes selaku dosen pembimbing 2 yang telah banyak

menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dan

membimbing selama melakukan penelitian.

4. Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp. KFR , selaku dosen penguji 1 dan Prof.

Dr. Sarjana, SPOG., SH , selaku dosen penguji 2 yang telah memberikan

bimbingan, saran dan kritik untuk penelitian ini.

5. Pihak Akademisi dan Staff UIN Syrif Hidayatullah Jakarta yang telah

memberikan izin untuk melakukan penelitian serta calon jamaah haji dan

umrah yang telah bersedia menjadi responden untuk penelitian ini.

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

vi

6. drg Laifa Annisa, Ph.D selaku penanggung jawab (PJ) modul riset

Program Studi Kedokteran FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan

2015.

7. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Drs. Saharuddin Nur dan Ibunda Dra.

Darmawati Rahman , yang sangat penulis sayangi dan menyayangi

penulis, yang senantiasa mencurahkan cinta dan kasihnya, mendidik

dengan baik, memberikan nasehat, semangat dan motivasi serta selalu

mendoakan penulis untuk kebaikan penulis dalam menjalani pendidikan

dan keseharian penulis hingga saat ini.

8. Nurlaelatul Qadria, Inayah Ulfah sebagai teman seperjuangan dalam

penelitian ini yang merasakan, senang,susah bersama mencari tempat

penelitian, mengambil data serta menghabiskan waktu, tenaga dan pikiran

bersama dalam menyelesaikan penelitian ini.

9. Keluarga Besar Family Baper yang senantiasa terus menyemangati penulis

untuk menyelesaikan penelitian ini.

10. Astuti Akin, Nurlaelatul Qadria, Ifra Ramadhanti, yang telah menemani

penulis serta membantu menyelesaikan penelitian ini.

11. Kharismawati Bakhtiar, Muh.Ulla, Andi Nila Bashirah, Asfi Raihan

Salsabila, Kurnia, yang senantiasa membantu peneliti dalam proses

pengambilan data penelitian.

12. Annisa Ca’ Bella dan Muh Irfan Alfiansyah yang senantiasa

mendengarkan keluh kesah selama penelitian dan supporting system ketika

semangat turun untuk mengerjakan penelitian ini.

13. Seluruh Keluarga Ponpes DDI Lil-Banat dan DDI Al-Badar Parepare yang

senantiasa memberikan semangat dan menemani penulis dalam

menyelesaikan penulisan ini.

14. Seluruh Keluarga Costavera CSSMoRA UIN Jakarta yang senantiasa

membantu dan menyemangati penulis selama penelitian ini.

15. Seluruh Keluarga Amigdala FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

senantiasa membantu dan menyemangati penulis selama penelitian ini.

16. Serta seluruh pihak yang berperan dalam penelitian ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu-persatu.

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

vii

ABSTRAK

Atiqah Murtadha, Program Studi Kedokteran. Gambaran Pengetahuan dan

Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Dalam Mengatur Siklus Haid Pada Calon

Jamaah Haji Atau Umrah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017 –

2018.

Latar Belakang : Haji merupakan ibadah wajib yang mampu pada usia baligh

(reproduksi). Bagi wanita usia reproduksi, haid dapat menjadi penghalang dalam

mengerjakan rangkaian badah haji dan umrah. Kegiatan dalam ibadah haji dan

umrah terdapat bagian yang tidak boleh dilakukan dalam haid, yaitu: thawaf,

sholat, membaca Al Quran, puasa dan berdiam diri di masjid. Sedangkan ibadah

yang boleh dalam keadaan haid yaitu: wukuf,sa’i,mabit di Mina, melontar jamarat

dan tahallul. Penundaan haid menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

melaksanakan ibadah haji . Salah satu resiko kesehatan yang akan dihadapi calon

jamaah haji dan umrah adalah penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mencegah

menstruasi pada calon jamaah haji dan umrah. Tujuan : Untuk mengetahui

gambaran pengetahuan dan perilaku penggunaan kontrasepsi hormonal dalam

mengatur siklus haid berdasarkan pengetahuan kontrasepsi serta jenis – jenis

pemilihan kontrasepsi pada jamaah haji atau umrah tahun 2017 sampai dengan

2018. Metode : Penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan

cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebasar 107 responden sehingga

teknik pengambilannya dengan random sampling. Pengumpulan data

menggunakan kuesioner dan analisis data menggunakan uji univariat. Hasil :

Calon jamaah haji atau umrah yang menggunakan kontrasepsi hormonal dalam

mengatur siklus haid sebanyak 107 orang ( 100 % ) , dengan usia wanita subur 99

orang ( 92,5 %), jenis kontrasepsi yang di gunakan pada saat ibadah haji dan

umrah yang terbanyak adalah 87 orang (81,3 %) , serta pengetahuan terhadap

kontrasepsi Pil KB sebanyak 80 orang ( 74,8). Kesimpulan : Calon jamaah haji

dan umrah di UIN Syarif hidayatullah Jakarta memiliki pengetahuan dan perilaku

yang baik dalam penggunaan kontrasepsi hormonal untuk mengatur siklus haid

selama beribada haji dan umrah di Tanah Suci.

Kata kunci : Calon jamaah haji atau umrah, kontrasepsi hormonal, Pil KB

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

viii

ABSTRACT

Atiqah Murtadha, Medical Study Program. An Overview of Knowledge and

Usage Behavior in Managing Menstrual Cycles for Hajj or Umrah Pilgrim

Candidates at Syarif Hidayatullah Islamic State Jakarta in 2017 - 2018.

Background: Hajj is a mandatory religious duty that must be carried out at least

once in their lifetime by all adult Muslims who are physically and financially

capable of undertaking the journey, and can support their family during their

absence. For women who are in their reproductive age, menstruation can be a

hindrance during the Hajj and Umrah pilgrims. Activities that could not be

performed during the menstruation period are Thawaf, prayer, reciting the Quran,

fasting and staying in the mosque. While several rituals are able to be performed

during the menstruation period, which are Wukuf, Sa'i, Mabit in Mina, throwing

Jamarat and Tahallul, So, the delaying of menstruation period becomes a very

important in performing the pilgrimages. One of the health risks that the Hajj and

Umrah pilgrims will face is the use of hormonal contraceptives in preventing the

menstruation during the rituals of Hajj and Umrah pilgrims. Objective: To

describe the knowledge and behavior of hormonal contraceptive use in regulating

menstrual cycles based on contraceptive knowledge and types of contraceptive

selection for hajj or umrah pilgrims in 2017 to 2018. Method: The research is

using descriptive method with cross sectional approach. The sample in this study

is 107 respondents so that the sampling technique was using random sampling.

The data collection is conducted by using questionnaires and the data analysis is

using univariate tests. Result: Hajj or Umrah pilgrim candidates, who are using

the hormonal contraception in regulating menstrual cycles, is 107 people (100%),

consisting of 99 fertile women (92.5%). The most used contraception during Hajj

and Umrah is 87 people (81.3%), as well as the understanding related to

contraceptive birth control pills is 80 people (74.8). Conclusion: Hajj or Umrah

pilgrim candidates at Syarif Hidayatulllah Islamic Stase Jakarta in 2017-2018

have a good knowledge and usage behavior in managing cycles for hajj or umrah

pilgrim candidates during the pilgrimage.

Keywords: Hajj or Umrah pilgrims, Hormonal contraception, Birth Control pill

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............. Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................. Error! Bookmark not defined.

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................................... viii

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiv

DAFTAR SINGKATAN ................................................................................................. xv

DAFTAR BAGAN ......................................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum ............................................................................................ 3

1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................... 3

1.4 Manfaat peneliti ........................................................................................ 3

1.4.1 Bagi peneliti ............................................................................................... 3

1.4.2 Bagi calon jamaah haji atau umrah ............................................................ 3

1.4.3 Bagi Civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ........................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 5

2.1 Kerangka / Landasan Teori ........................................................................ 5

2.1.1 Ibadah Haji dan Umrah .............................................................................. 5

2.1.2 Rukun Haji ................................................................................................. 7

2.1.3 Wajib Haji .................................................................................................. 8

2.1.4 Rukun-Rukun Umrah ................................................................................. 9

2.1.5 Wajib Umrah ............................................................................................. 9

2.1.6 Syarat Umrah ............................................................................................. 9

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

x

2.1.7 Alur Ibadah Haji ...................................................................................... 10

2.2 Pengetahuan ............................................................................................. 11

2.3 Perilaku .................................................................................................... 11

2.4 Kontrasepsi Hormonal ............................................................................. 12

2.4.1 Pengertian Kontrasepsi ............................................................................ 12

2.4.2 Pengertian Kontrasepsi Hormonal ........................................................... 12

2.4.3 Fisiologi Haid .......................................................................................... 13

2.4.4 Jenis – jenis Kontrasepsi Hormonal ......................................................... 16

2.5 Pengaturan Haid Menurut Pandangan Islam Pada Pelaksanaan Ibadah Haji

dan Umrah ............................................................................................... 23

2.6 Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pada Pelaksanaan Ibadah Haji atau

Umrah ...................................................................................................... 26

2.7 Kerangka Teori Penelitian ....................................................................... 32

2.8 Kerangka Konsep Penelitian ................................................................... 33

2.9 Definisi Operasional ................................................................................ 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................................... 35

3.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 35

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 35

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ............................................................... 35

3.3.1 Populasi Penelitian ................................................................................... 35

3.3.2 Kriteria Inklusi Umum ............................................................................. 35

3.3.3 Kriteria eksklusi ....................................................................................... 36

3.3.4 Sampel Penelitian .................................................................................... 36

3.4 Instrumen Penelitian ................................................................................ 37

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesinoner Penelitian ............................... 37

3.5.1 Uji Validitas ............................................................................................. 37

3.5.2 Uji Reliabilitas ......................................................................................... 37

3.6 Alur Penelitian ......................................................................................... 39

3.7 Proses Pengambilan Data Dan Jumlah Sampel Akhir ........................................ 40

3.7 Identifikasi Variabel................................................................................. 41

3.8 Manajemen Data ...................................................................................... 41

3.8.1 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 41

3.8.2 Pengolahan Data dan Analisis Data ......................................................... 41

3.9 Analisis Data ............................................................................................ 42

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................................... 43

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

xi

4.1 Karakterisitik Responden Calon Jamaah Haji dan Umrah ....................... 43

4.2 Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Calon Jamaah Haji atau Umrah Saat ini

................................................................................................................. 44

4.2.1 Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang kontrasepsi.

................................................................................................................. 45

4.2.2 Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang Jenis – jenis

kontrasepsi ............................................................................................... 46

4.2.3 Gambaran pengetahuan mengenai pil KB ................................................ 46

4.3 Gambaran Rencana Penggunaan Kontrasepsi Calon Jamaah Haji dan

Umrah Ketika Akan Menunaikan Haji atau Umrah ................................. 47

4.3.1 Gambaran tingkat penggunaan kontrasepsi saat beribadah haji dan umrah

................................................................................................................. 47

4.3.2 Jenis – jenis kontrasepsi yang akan dii gunakan pada saat akan haji atau

umrah ....................................................................................................... 47

4.3.3 Alasan memilih menggunakan kontrasepsi pil, suntik dan implant .......... 48

4.3.4 Pengetahuan merek pil KB yang di gunakan pada saat akan beribadah haji

dan umrah ................................................................................................ 49

4.3.5 Waktu penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon

jamaah haji dan umrah ............................................................................. 49

4.3.6 Sebaran jawaban responden tentang suatu informasi penggunaan

kontrasepsi dalam mengatur siklus haid Pada calon jamaah haji dan umrah

................................................................................................................. 50

4.3.7 Sebaran responden terhadap fasilitas layanan kesehatan untuk penggunaan

kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada saat di Tanah Suci ............ 51

4.3.8 Gambaran perilaku penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid

pada calon jamaah haji dan umrah ........................................................... 52

4.4 Pembahasan ............................................................................................. 53

BAB V KESIMPULAN dan SARAN ............................................................................. 55

5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 55

5.2 Saran ........................................................................................................ 55

5.2.1 Bagi Calon Jamaah Haji dan Umrah ........................................................ 55

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya ......................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 57

LAMPIRAN..................................................................................................................... 61

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Pil Kontrasepsi Kombinasi dalam Pengaturan Haid .................... 26

Tabel 2.2 Properties of some progestational agents .............................................. 27

Tabel 2.3 Definisi Operasional ............................................................................. 34

Tabel 3.1 Hasil Validasi dari Item Kuesioner ....................................................... 37

Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas pada pertanyaan kuesioner ................................. 38

Tabel 4.1 Karakterisitk usia pada calon jamaah haji dan umrah........................... 43

Tabel 4.2 Status pekerjaan pada calon jamaah haji atau umrah ............................ 44

Tabel 4.3 Status pernikahan calon jamaah haji dan umrah ................................... 44

Tabel 4.4 Jenis kontrasepsi yang di gunakan calon jamaah haji dan umrah saat ini

............................................................................................................................... 45

Tabel 4.5 Pengetahuan mengenai kontrasepsi ...................................................... 45

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan mengenai jenis

- jenis kontrasepsi pada calon jamaah haji atau umrah ........................ 46

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan mengenai pil

KB pada calon jamaah haji atau umrah ................................................ 46

Tabel 4.8 Rencana penggunaan kontrasepsi saat berangkat haji dan umrah ........ 47

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan jenis

kontrasepsi yang akan digunakan pada saat beribadah haji dan umrah . 48

Tabel 4.10 Distribusi frekuensi responden berdasarkan alasan pemilihan

kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan

umrah .................................................................................................... 48

Tabel 4.11 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan

(pertanyaan terbuka) mengenai merek pil KB dalam mengatur siklus

haid pada saat beribadah haji dan umrah. ............................................. 49

Tabel 4.12 Distribusi frekuensi responden berdasarkan waktu pemilihan

kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan

umrah .................................................................................................... 50

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

xiii

Tabel 4.13 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan

mengenai informasi penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mengatur

siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah ..................................... 51

Tabel 4.14 Distribusi sebaran responden terhadap fasilitas layanan keluarga

berencana tentang penggunaan (pemakaian ) kontrasepsi hormonal

dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah .......... 52

Tabel 4.15 Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku mengenai rencana

penggunaan Pil KB pada saat beribadah haji dan umrah ..................... 53

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Rangkaian Perjalanan Haji ................................................................ 10

Gambar 2.2 Perubahan Kadar Hormon pada siklus Haid ................................... 14

Gambar 2.3 Interaksi Endokrin pada Siklus Haid ................................................. 15

Gambar 2.4 Sumber Perdarahan Pervaginam (Istihadah) ..................................... 24

Gambar 2.5 Penggunaan PKK dalam Penundaan haid ......................................... 27

Gambar 2.6 Plasebo dalam PKK ........................................................................... 27

Gambar 2.7 Penggunaan PKK dalam memajukan haid ........................................ 28

Gambar 2.8 Penggunaan injeksi GnRH agonis dalam menunda haid .................. 29

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

xv

DAFTAR SINGKATAN

RISKESDAS :

SISKOHATKES :

LH :

GNRH :

RH :

KB :

COCs :

Riset Kesehatan Dasar

Sistem Informasi Kesehatan Haji Indonesia

Lutheinizing Hormon

Gonadotrophin Releasing Hormon

Releasing Hormon

Keluarga Berencana

Combined Oral Contraceptives

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

xvi

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Teori .................................................................................... 32

Bagan 2.2 Kerangka Konsep ................................................................................. 33

Bagan 3.1 Alur Penelitian ..................................................................................... 39

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................... 61

Lampiran 2 Hasil Uji Validasi .............................................................................. 65

Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas ......................................................................... 69

Lampiran 4 Analisis Univariat .............................................................................. 72

Lampiran 5 Surat Izin Pengambilan Data ............................................................. 86

Lampiran 6 Curiculum Vitae ................................................................................ 88

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

1

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan kontrasepsi pil KB dalam mengatur siklus haid di Indonesia

menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam pelaksanaan ibadah haji dan umrah

di Tanah suci. Pada pelaksanaan ibadah haji, agar terpenuhi rukun haji calon

jamaah haji harus memenuhi syarat dan rukun haji. Apabila tidak terpenuhi salah

satu dari rukun haji seperti ihram, thawaf, wukuf maka haji atau umrahnya tidak

sah. Oleh karena itu para wanita calon jamaah haji dan umrah yang usia subur

(yang masih mampu haid atau menstruasi) dapat melakukan dengan hal mengatur

siklus haid ketika akan beribadah ke Tanah Suci.1,2

Pengaturan siklus haid dengan menggunakan kontrasepsi hormonal seperti

kontrasepsi oral ( pil progesteron, pil kombinasi), kontrasepsi suntik dan agonist

GnRH banyak dilakukan oleh calon jamaah haji wanita.3 Penggunaan terapi

hormonal diperbolehkan karena adanya Fatwa Majelis Ulama Indonesia tanggal

12 Januari 1979 tentang penggunaan obat anti haid untuk kesempurnaan ibadah

haji itu hukumnya adalah mubah.4

Di Indonesia angka penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mengatur siklus

haid di Tanah Suci belum di ketahui dengan lengkap.

Beberapa data didapatkan dari penelitian Dandehboor, et.al dengan study

deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dapat disimpulkan bahwa

diantara semua peserta 350 populasi, 98,7 % jamaah haji mengonsumsi

kontrasepsi untuk menekan menstruasi.4 Kontrasepsi Oral dibagi 4 tipe yakni tipe

kombinasi, mini pil, tipe sekuensial, dan pasca sanggama ( morning after pil ). 5

Tipe kombinasi adalah tipe yang dikenal efektifitasnya paling tinggi dan karena

itu tipe inilah yang sampai sekarang yang paling banyak digunakan ( Manuaba,

1998 ). Dari penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor, et.al ( 2016 ) didapatkan

jamaah haji yang menggunakan kontrasepsi pil kombinasi sebanyak 73,5 %,

suntik 1,2 %, injeksi dan pil sebanyak 1,4 % 5.

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

2

Dari penelitian yang dilakukan yang menggunakan pil kombinasi yang

dilakukan Dandehboor, et.al ( 2016 ) , yang menggunakan kontrasespi pil

sebanyak 72,1 % dari 98,7 % yang menggunakan kontrasepsi dan yang berhasil

mencegah menstruasi sebanyak 26 % melaporkan bercak dan 11, 6 % yang

mestruasi dan dilaporkan juga jamaah melakukan counseling yang terbanyak

dengan dokter sebesar 51,5 %, dikuti bidan sebesar 18,4 %, teman 10,1 %, dan

yang tidak counseling sebesar 19,9 %. Dilaporkan juga sebanyak 44,7 % yang

memiliki gelar sarjana menggunakan kontrasepsi dalam mencegah terjadi

menstruasi di Arab Saudi.5

Berdasarkan data diatas, bahwa di Indonesia belum ada penelitian mengenai

penggunaan kontrasepsi hormonal pada saat ibadah haji atau umrah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta sehingga peneliti tertarik melakukan studi untuk mengetahui

gambaran pengetahuan dan perilaku pada penggunaan kontrasepsi hormonal

untuk mengatur siklus haid serta jenis-jenis kontrasepsi tersebut dalam mengatur

siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah dengan melakukan penelitian di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang

ditekankan peneliti adalah :

1. Bagaimana gambaran penggunaan kontrasepsi hormonal pada calon

jamaah haji dan umrah tahun 2017-2018 di civitas UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ketika akan menjalankan ibadah haji atau umrah ?

2. Bagaimana gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah pada

civitas UIN Syarif Hidayatullah tentang jenis- jenis kontrasepsi

hormonal untuk mengatur siklus haid pada saat beribadah haji atau

umrah ?

3. Bagaimana gambaran perilaku penggunaan kontrasepsi hormonal dalam

mengatur siklus haid pada calon jamaah haji atau umrah tahun 2017-

2018 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

3

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian :

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran

pengetahuan dan perilaku penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mengatur

siklus haid berdasarkan pengetahuan kontrasepsi serta jenis-jenis pemilihan

kontrasepsi pada calon jamaah haji dan umrah.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahuhi gambaran penggunaan kontrasepsi hormonal pada

responden calon jamaah haji atau umrah di civitas UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta ?

2. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah

pada civitis UIN Syarif Hidayatullah tentang jenis- jenis kontrasepsi

hormonal untuk mengatur siklus haid pada saat beribadah haji atau umrah

?

3. Untuk mengetahui perilaku penggunaan kontrasepsi hormonal dalam

mengatur siklus haid pada calon jamaah haji atau umrah tahun 2017-2018

di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ?

1.4 Manfaat peneliti

1.4.1 Bagi peneliti

1. Menjadi syarat memperoleh gelar sarjana kedokteran.

2. Menambah wawasan dan pengetahuan kontrasepsi hormonal mengenai

gambaran pengetahuan dan perilaku penggunaan kontrasepsi hormonal

dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji atau umrah.

3. Menerapkan ilmu yang didapat selama proses pembelajaran.

1.4.2 Bagi calon jamaah haji atau umrah

Menambah pengetahuan tentang penggunaan kontrasepsi hormonal dalam

pelaksanaan ibadah haji atau umrah serta mengetahui jenis-jenis pemilihan

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

4

kontrasepsi ketika sedang menjalankan ibadah haji atau umrah di Arab Saudi

nantinya.

1.4.3 Bagi Civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Menambah pengetahuan bagi civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

akan berangkat haji atau umrah mengenai perilaku penggunaan kontrasepsi

hormonal dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji atau umrah.

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

5

2 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka / Landasan Teori

2.1.1 Ibadah Haji dan Umrah

2.1.1.1 Pengertian Ibadah Haji dan Umrah

Menurut arti bahasa, kata haji bermakna al-qashdu, yang artinya

menyengaja, atau menyengaja melakukan sesuatu yang agung. Atau kata lain haji

itu menuju tempat suci. Sedangkan menurut syara’ haji berarti berziarah ke

baitullah (Ka’bah), melakukan wukuf di Arafah dan Sa’i antara bukit Shafa dan

Marwah, dengan cara tertentu dalam waktu dan niat tertentu pula. Haji merupakan

berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan beberapa amalan antara lain :

Wukuf, di Arafah, Mabid di Muzdalifah, Tawaf, Sa’i dan amalan lainnya pada

masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah SWT, dan mengharapkan ridha-

Nya 2.

Umrah dalam bahasa arab berarti az-ziyarah yang artinya kunjungan.

Umat islam yang melaksanakan ibadah umrah disebut mu’tamir, dikarenakan

mereka telah berkunjung ke satu tempat. Menurut syara’, umrah adalah sengaja

mengunjungi Ka’bah untuk melakukan beberapa rangkaian ibadah. Dalam ibadah

umrah, tidak melaksanakan wukuf di Arafah, tidak mabit di Muzdalifah, tidak

mabit dan melontar jamrah di Mina.2

2.1.1.2 Perbedaan Haji dan Umrah

Ibadah haji tidak bisa dikerjakan disembarangan waktu dan dilakukan

dalam setahun sekali, ibadah haji dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, yaitu

wukuf di Padang Arafah, karena kita ketahui bersama bahwa ibadah haji pada

hakikatnya adalah wukuf di Padang Arafah, dan rangkaian ibadah haji itu bisa

dimulai sejak bulan Syawwal, Dzulqaidah dan Dzulhijjah( hari nahr 10 dzulhijjah

dan hari-hari tasyriq 11 s.d 13 dzulhijjah). 2

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

6

Sedangkan ibadah umrah bisa dikerjakan kapan saja tanpa ada ketentuan

waktu. Bisa dikerjakan 7 hari dalam seminggu, 30 hari dalam sebulan dan 365

hari dalam setahun. Rangkaian ibadah umrah yaitu niat dari miqat, thawaf

disekeliling ka’bah, sa’i tujuh kali dan tahallul, dan bisa diselesaikan hanya dalam

1-2 jam saja.

2.1.1.3 Hukum haji dan Umrah dan Syarat Ibadah Haji

Ibadah haji merupakan salah satu dari rukun islam, dimana ibadah haji

diwajibkan bagi kaum muslimin (fardhu ‘ain) yang diwajibkan sekali seumur

hidup yang telah mencukupi syarat-syaratnya. Selanjutnya baik yang kedua atau

seterusnya hukumnya sunnah. Akan tetapi bagi mereka yang bernazar haji

menjadi wajib melaksanakannya 2.

Sedangkan hukum ibadah umrah menurut mahzab Hanafi dan Maliki

hukumnya sunnah sedangkan pendapat mahzab Asy-Syafi’I dan Hambali

mengatakan bahwa umrah hukumnya wajib minimal sekali seumur hidup 2.

Syarat melakukan ibadah haji adalah 2:

1. Islam

2. Baligh (dewasa)

3. Aqil (berakal sehat)

4. Merdeka (bukan hamba sahaya)

5. Istitha’ah (mampu)

Istitha’ah artinya mampu, yaitu mampu melaksanakan ibadah haji ditinjau dari

segi :

a. Jasmani

- Sehat dan kuat, agar tidak sulit melaksanakan ibadah haji.

b. Rohani

- Mengetahui dan memahami manasik haji.

- Berakal sehat dan memiliki kesiapan mental untuk melaksanakan

ibadah haji dengan perjalanan jauh.

c. Ekonomi

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

7

Mampu membayar biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) yang

ditentukan oleh pemerintah yang berasal dari usaha / harta yang halal.

- BPIH bukan berasal dari satu-satunya sumber kehidupan yang apabila

dijual menyebabkan kemudharatan bagi diri dan keluarganya.

- Memiliki biaya hidup bagi keluarga yang ditinggalkan.

d. Keamanan

- Aman dalam perjalanan dan pelaksanaan haji.

- Aman bagi keluarga dan harta benda serta tugas dan tanggung jawab

yang ditinggalkan.

- Tidak terhalang seperti pencekalan/ mendapat kesempatan atau izin

perjalanan termasuk kuota tahun berjalan.

2.1.2 Rukun Haji

Rukun haji adalah perbuatan yang wajib dikerjakan, dan apabila tidak

dilaksanakan maka ibadah haji dianggap tidak sah.

Ada perbedaan pendapat dari 4 mazhab mengenai rukun haji, yaitu 2,3 :

1. Rukun haji menurut Mazhab Syafi’i

a. Ihram dan niat.

b. Wukuf fi Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah (berada di Padang Arafah

walaupum hanya sebentar, dan disudut mana pun).

c. Thawaf ifadhah di Ka’bah al-musyarrafah, setelah lewat tengah malam

hari Nahar (pada tanggal 10 Dzulhijjah).

d. Sa’i (berlari-lari kecil) antata bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali

bolak-balik.

e. Mencukur (tahallul) atau memendekkan rambut, sedikitnya di potong 3

helai rambut.

f. Tertib (berurutan).

2. Rukun haji menurut Mazhab Hanafi

a. Wukuf di Arafah.

b. Thawaf Ifadhah. Dalam hal ini yang dianggap rukun dalam thawaf

adalah empat putaran pertama, sedangkan tiga putaran terakhir sunnah.

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

8

3. Rukun haji menurut Mazhab Hambali

a. Ihram dan niat.

b. Wukuf di Arafah.

c. Thawaf Ifadhah.

d. Sa’i antara bukit Shafa dan Marwah.

4. Rukun haji menurut Mazhab Maliki

a. Ihram dan niat

b. Wukuf di Arafah pada malam Nahar.

c. Thawaf Ifadhah tujuh kali putaran di Baitullah.

d. Sa’i antara bukit Shafa dan Marwah.

2.1.3 Wajib Haji

Wajib haji adalah aktivitas yang wajib dikerjakan ketika melaksanakan

ibadah haji. Tetapi, apabila tidak dikerjakan secara penuh dan tidak

memenuhi syarat, maka hajinya tetap dikatakan sah. Akan tetapi, orang

yang terlibat akan mendapatkan sesuatu.2

Yang termasuk dalam wajib haji menurut beberapa Mazhab 2,8:

1. Wajib Haji Menurut Mazhab Hanafi

Menurut mazhab Hanafi wajib haji itu ada 5, yaitu:

a. Sa’i anatar bukit Shafa dan Marwah.

b. Wukuf di Musdalifah.

c. Melontar jamrah.

d. Mencukur atau memendekkan rambut.

e. Thawaf Wada’.

2. Wajib Haji Menurut Mazhab Maliki

a. Haji Ifrad.

b. Ihram dan Miqat.

c. Membaca talbiyah.

d. Thawaf Qudum.

e. Mabit di Muzdalifah.

f. Melontar 3 jumrah.

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

9

g. Mencukur atau memendekkan rambut (tahallul).

h. Shalat thawaf dua rakaat.

i. Mabit di Mina pada malam melontar.

j. Al-Jam’u (menjamak shalat) di Arafah dan Muzdalifah.

3. Wajib Haji menurut Mazhab Syafi’i dan Hambali

a. Ihram dari miqat (Zamani dan Makani).

b. Wabit di Muzdalifah pada separuh malam Nahari.

c. Melontar 3 jumrah (Ula, Wustha, dan Aqabah). Setiap hari pada hari

Tasyriq.

d. Mabit di Mina.

e. Thawaf Wada’ ketika hendak keluar dari Makkah.

2.1.4 Rukun-Rukun Umrah

Adapun rukun-rukun umrah yaitu:

1. Ihram (niat ibadah umrah)

2. Thawaf

3. Sa’i antara Shafa dan Marwa

4. Tahallul (mencukur/menggunting rambut)

5. Tertib

2.1.5 Wajib Umrah

Adapun wajib Umrah yaitu:

1. Ihram dari miqat

2. Menjalani segala mahzhuratul ihram (larangan-larangan ihram), sama

halnya dengan larangan haji.

2.1.6 Syarat Umrah

Adapun syarat umrah yaitu:

1. Islam

2. Baligh

3. Berakal sehat

4. Mampu (baik secara ekonomi maupun fisik)

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

10

2.1.7 Alur Ibadah Haji

Gambar 2.1 Rangkaian Perjalanan Haji 2

Pada gambar 2.1 dijelaskan bahwa ada 3 macam haji yaitu haji Tamattu’,

Qiran, dan Ifrad. Dari ke3 macam haji didahulukan dengan ihram. Kemudian

setelah ihram menuju ke Masjidil Haram untuk thawaf, stelah itu kemudian

melaksanakan Sa’i (lari-lari kecil antara bukit shafa dan marwah), setelah

melaksanakan Sa’i seluruh jamaah haji berangkat menuju Mina dan wukuf di

Arafah. Setelah wukuf di Arafah kemudian menuju ke Muzdalifah untuk

melempar 3 jumroh (Aqabah, Whula, Whustha) sebanyak 7 kali dan Tahallul.

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

11

Haid dapat terjadi kapan saja dalam rangkaian ibadah haji. Pada saat

menjelang ihram di miqat, ketika di Makkah ketika akan tawaf umrah bagi jamaah

haji tammatu’, tawaf qudum bagi haji ifrad, atau haji qiran. Juga sangat mungkin

terjadi haid menjelang tawaf ifadhah, sedang tawaf ifadhah, sesudah tawaf ifadhah

menjelang tawaf wada’, dan bahkan ketika sedang thawaf wada’.

Di antara tawaf tersebut yang merupakan rukun haji adalah tawaf ifadhah,

Jika haid terjadi sesudah tawaf ifadhah, menjelang atau di saat melakukan tawaf

wada’ maka jamaah haji boleh tidak melakukan tawaf, tetapi haid yang terjadi

menjelang dan atau pada saat mengerjakan tawaf ifadhah, tidak boleh meneruskan

tawafnya sehingga suci atau berakhir haidnya. Jamaah harus menunggu sampai

suci baru melakukan tawaf ifadhah. Sampai berapa lama, jamaaah menunggu di

Makkah sehingga ia dapat tawaf.

2.2 Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari ”tahu” dan hal ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar manusia

memperoleh pengetahuan dari indra mata dan telinga. Pengetahuan merupakan

domain yang sangat penting dalam terbentuknya tindakan seseorang.6,7.

Berdasarkan pengalaman dan penelitian, perilaku yang didasari oleh

pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari dengan

pengetahuan ( Notoatmodjo, 2011 ). 8

Pengetahuan adalah kemampuan untuk memperoleh atau mempertahankan

pengalaman, keterampilan atau kecakapan. Pengetahuan dipengaruhi oleh

imajinasi persepsi, penilaian, memori, pengalaman, tingkat pendidikan,

kebiasaan 8,9.

2.3 Perilaku

Suatu sikap belum otomatis terwujud menjadi tindakan. Untuk terwujudnya

sikap menjadi sebuah tindakan diperlukan faktor pendukung atau sesuatu yang

memungkinkan, antara lain fasilitas, dukungan dari pihak lain, dan sebagainya 10

Adapun tingkatan dari praktis / tindakan adalah 10,11 :

1. Persepsi ( perception )

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

12

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan

diambil merupakan praktis tingkat pertama. Contoh, ibu dapat memilih makanan

yang bergizi tinggi bagi anak balitanya.

2. Respon terpimpin ( guided response )

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar sesuai contoh adalah

praktis tingkat kedua. Contoh, kakak dapat memasak sayur dengan benar, mulai

dari cara mencuci, memotong lalu memasak dan sebagainya.

3. Mekanisme ( mechanism )

Apabila seseorang telah melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau

sesuatu itu merupakan kebiasaan maka ia sudah mencapai praktis tingkat tiga.

Contoh, ibu yang sudah biasa mengimunisasikan anaknya pada umur – umur

tertentu, tanpa menunggu perintah atau ajakan dari orang lain.

4. Adaptasi ( adaptation )

Adaptasi adalah suatu praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan

baik. Artinya, tindakan itu sudah dimodifikasi sendiri tanpa mengurangi

kebenaran tindakannya tersebut. Contoh, ibu dapat memilih dan memasak

makanan bergizi tinggi berdasarkan bahan makanan yang murah dan sederhana.

2.4 Kontrasepsi Hormonal

2.4.1 Pengertian Kontrasepsi

Kontrasepsi atau antikonsepsi adalah alat yang digunakan untuk

menghindari atau mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan sel

sperma dan sel telur yang matang. Pengertian kontrasepsi yang lain adalah upaya

untuk mencegah terjadinya konsepsi dengan memakai alat atau obat-obatan

hormonal, dengan tujuan untuk mencegah terjadinya kematian, mengurangi

angka kesakitan ibu dan anak, untuk kesehatan reproduksi wanita serta mencapai

keluarga yang sejahtera 12.

2.4.2 Pengertian Kontrasepsi Hormonal

Kontrasepsi Hormonal adalah alat atau obat kontrasepsi yang bertujuan

untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan menggunakan bahan baku

preparat estrogen dan progesteron. Jenis kontrasepsi (COCs) dengan metode

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

13

hormonal yaitu suntik, pil, dan implan 13. Pada dasarnya dibagi menjadi dua

yaitu kombinasi ( mengandung hormon progesteron dan estrogen sinetik seperti

pada pada pil kombinasi dan suntik ) dan yang hanya mengandung progesteron

saja. Prinsip kerjanya mencegah pengeluaran sel telur dari kandung telur,

mengentalkan cairan di leher rahim sehingga sulit ditembus sperma, membuat

lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuh hasil konsepsi,

sehingga sel telur berjalan lambat sehingga mengganggu waktu pertemuan

sperma dan sel telur. 13

Estrogen sinetik adalah etinil etradiol, mestranol, dan progesteron sinetik

adalah progestin, norethindron, noretinodrel, etinodiol, norgestrel. Alasan

utama untuk menggunakan estrogen dan progesteron sinetik adalah bahwa

hormon alami semuanya akan dirusak oleh hati dalam waktu singkat setelah

diabsorbsi dari saluran cerna ke dalam sirkulasi paru (Guyton, 2008).14

2.4.3 Fisiologi Haid

Haid atau menstruasi merupakan proses alamiah bagi semua wanita yang

normal, karena merupakan salah satu tanda bahwa wanita tersebut dalam keadaan

subur. Haid yang normal rata rata 28 hari namun dapat maju atau mundur

sehingga variasinya berkisar antara 22 hari hingga 35 hari dengan rata-rata

volume darah sekitar 130 ml. Biasa pada hari ke-14 sebelum haid mendatang,

ovarium kiri atau kanan akan melepaskan 1 sel ovum, Pada beberapa kasus dapat

terjadi pelepasan lebih dari 1 sel telur. Siklus haid dibagi dalam beberapa fase,

yaitu 15 :

1. Fase haid (hari ke-1 sampai dengan ke-4)

2. Fase folikular atau fase proliferasi ( hari ke-5 sampai dengan hari ke-

13)

3. Ovulasi (hari ke-14)

4. Fase luteal atau fase sekresi (hari ke-15 sampai dengan ke-28)

Haid terjadi karena perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron yang

ada dalam darah wanita bersangkutan. Haid merupakan proses kompleks yang

melibatkan interaksi antara organ-organ spesifik dengan perantara hormon

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

14

mekanisme regulasi haid diatur oleh poros hipotalamus-hifosis-ovarium.

hipotalamus memproduksi GnRH, hipofisis memproduksi FSH dan LH dibawah

kendali hipotalamus. FSH dan LH mempengaruhi ovarium untuk memproduksi

hormon estrogen dan progesteron yang akan bekerja pada lapisan endometrium.

16,17,18

Proses siklik tersebut memerlukan komunikasi di antara kelenjar-kelenjar

yang terlibat dan diregulasi oleh hormon GnRH, FSH, LH, estrogen dan

progesteron. Hormon steroid, estrogen dan progesteron diproduksi oleh ovarium

memiliki efek umpan balik positif dan negatif terhadap sekresi gonadotropin

(LH,FSH) pada hifosisis dan GnRH pada hipotalamus. 16,17,18

Gambar 2.2 Perubahan Kadar Hormon pada siklus Haid Dikutip dari : Kronenberg18

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

15

Gambar 2.3 Interaksi Endokrin pada Siklus Haid Dikutip dari: Astarto16

Pasca haid, kadar hormon estrogen meningkat dan berakibat pembuluh darah

halus dalam dinding rahim bagian bertumbuh lebih panjang dan berkelok - kelok.

Kondisi tersebut akan menyebabkan penebalan dinding rahim bagian dalam dan

merangsang matangnya satu atau beberapa sel telur. 16,17,18

Sekitar hari ke-14 sebelum haid mendatang, kadar hormon progesteron secara

otomatis akan meningkat sehingga menyebabkan pecahnya dinding sel telur yang

telah matang dan keluarnya sel telur dari indung telur. Sel telur tersebut dapat

bertemu dan bersatu dengan sel sperma pria sehingga terjadi proses pembuahan

yang potensial dapat menyebabkan wanita tersebut hamil. Apabila tidak terjadi

pembuahan, kadar hormon estrogen akan menurun, dan pada hari ke-28 dinding

rahim bagian dalam akan terlepas. Terlepasnya dinding rahim bagian dalam akan

menyebabkan perdarahan dari pembuluh darah halus yang memanjang dan

berkelok-kelok yang ada di dinding rahim. Proses yang berlangsung secara teratur

dan berkala ini dikenal sebagai "Haid / Menstruasi” pada wanita.

Untuk dapat memajukan siklus haid atau memundurkan haid, perlu diketahui

terlebih dahulu pola haid wanita yang bersangkutan, karena pola haid setiap

wanita berbeda. Memajukan atau memundurkan haid dapat memakai preparat

yang mengandung progesteron dosis rendah antara lain pil KB, suntik KB, susuk

KB, dan tablet turunan progesteron seperti noretisteron. 19

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

16

2.4.4 Jenis – jenis Kontrasepsi Hormonal

Jenis – jenis kontrasepsi diantaranya 19:

1. Kontrasepsi oral

2. Kontrasepsi suntik

3. Kontrasepsi implant / subkutis

1. Kontrasepsi Hormonal Oral ( Pil )

Kontrasepsi oral adalah kontrasepsi berupa pil dan diminum oleh wanita,

yang berisi estrogen dan progestin berkhasiat mencegah kehamilan bila diminum

secara teratur ( Hartanto, 2004) 20. Kontrasepsi Oral dibagi 4 tipe yakni tipe

kombinasi, mini pil, tipe sekuensial, dan pasca sanggama ( morning after pil ) 13.

Tipe kombinasi adalah tipe yang dikenal efektifitasnya paling tinggi dan karena

itu tipe inilah yang sampai sekarang yang paling banyak digunakan ( Manuaba,

1998 ). Dari penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor, et.al ( 2016 )

didapatkan jamaah yang menggunakan kontrasepsi pil kombinasi 73,5 %.5

Beberapa data didapatkan dari penelitian Dandehboor, et.al dengan study

deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional dapat disimpulkan bahwa

diantara semua peserta 350 populasi , 98,7 % jamaah haji mengonsumsi

kontrasepsi untuk menekan menstruasi 5

Kontrasepsi oral yang paling sering digunakan saat ini merupakan kombinasi

estrogen dan progesteron yang diminum setiap hari selama tiga minggu dan bebas

minum selama satu minggu dan pada saat itulah terjadi pendarahan uterus-

withdrawal 21.

Kandungan estrogen dalam pil menghalangi maturasi folikel dalam

ovarium, sedangkan kandungan progesteron memperkuat daya estrogen untuk

mencegah ovulasi. Pada keadaan biasa estrogen dan progesteron dihasilkan oleh

ovarium, karena pengaruh folikel stimulating hormone ( FSH ) dan luteinizing

hormonen ( LH ) yang di keluarkan oleh hipophyse, akan berpengaruh pada

endometrium sehingga terjadi siklus menstruasi. Selain itu estrogen dan

progestrogen berpengaruh langsung pada hipotalamus, yaitu mekanisme feed

back yang akan menghambat pengeluaran FSH dan LH releasing factor yang

akibat selanjutnya adalah dihambatnya pengeluaran FSH dan LH maka tidak akan

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

17

terjadi ovulasi. Pada pemakain kontrasepsi hormonal, estrogen dan progestrogen

yang diberikan mengakibatkan kadar estrogen dan progesteron dalam darah tetap

tinggi, sehingga mekanisme feed back akan berkerja ( mekanisme kontrasepsi

hormonal ) 22.

Kerugian pil KB, mahal dan membosankan karena harus menggunakan setiap

hari mual terutama pada 3 bulan pertama, adanya pendarahan bercak, pusing,

nyeri payudara, berat badan naik serta meningkatkan tekana darah, retensi cairan

sehingga resiko dan gangguan pembekuan darah pada vena dalam sedikit

meningkat. Pada usia > 35 tahun dan adanya riwayat merokok menurut

(Saifuddin, 2003). 21

a. Pil Oral Tipe Kombinasi ( POK )

Pil oral kombinasi adalah pil kontrasepsi yang mencegah terjadinya ovulasi dan

mempunya efek lain terhadap raktur genitalis seperti menimbulkan perubahan –

perubahan pada lendirn serviks pada moilas tuba fallopi dan uterus

( Handayani , 2010 ).12

Terdiri dari 21-22 pil yang dimana setiap pilnya berisi derivat estrogen dan

progestin dosis kecil untuk penggunaan satu siklus ( 7-8 hari ). Pil pertama mulai

diminum pada hari kelima ( 5 ) siklus haid selanjutnya setiap hari 1 pil selama 21-

22 hari. Umumnya 2-3 hari sesudah pil terakhir diminum akan timbul pendarahan

haid yang merupakan pendarahan putus obat (withdrawal bleeding). Bila belum

melebihi 24 jam maka diatasi dengan konsumsi 2 pil kombinasi (dosis tunggal)

perhari hingga pendarahan terhenti dan lanjutkan dengan dosis pil perhari.

Penggunaan pada siklus seebelumnya yaitu pil pertama ditelan pada hari ke lima

(5) siklus siklus haid ( Manuaba, 1999 ) .

Cara kerja pil oral kombinasi yaitu menekan ovulasi, mengurangi transfor

sperma dibagian atas saluran genital (tuba fallopi), mengganggu pertumbuhan

endometrium , sehingga menyulitkan proses implantasi , serta memperkental

lendir serviks (untuk mencegah penetrasi sperma) .

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

18

Pada umumnya, hormon kombinasi mempunyai perbedaan dalam

kandungan progestrogen sedangkan estrogennya terdiri dari etinil estradiol.

Contoh pil kombinasi tersebut adalah :

1. Desogestrel + Etinil

2. Estradiol ( Marvelon, Desogen )

3. Levonorgestrol + Etinil Estradiol ( Microgynon, Plain Pil, Triquilae )

4. Noretindron + Etinil Estradiol ( Brevicon, Ovcon, Norinyl )

5. Ke empat kombinasi diatas hormon ini tidak memiliki andonergik,

strogenik dan glukokortikoid atau efekmineralkortikoid , misalnya

nomesgestrol acetate telah digunakan untuk pengobatan ginekologi

(menstruasi, disminore dan sindrom pramenstruasi dan sebagai

komponen dalam therapi kombinasi dengan hormon estradiol untuk

mengurangi gejala menopause.19

Pil kombinasi ini dalam penundaan haid, harus di konsumsi sejak haid selesai

dan tidak menggunakan pil plasebo atau sulfas ferosus yang tersedia pada 7 hair

terakhir pil kombinasi dengan kemasan 21 pil maka gunakan segera pil dari

kemasan baru tanpa henti hingga selesai ibadah haji atau umrah / kembali ke tanah

air 18.

Beberapa penelitian menganjurkan penggunaan pil kombinasi dengan etinil

estradiol 50 mikro gram dari pada 30 mikrogram. Dimana angka kejadian

Spooting pada pil kombinasi dengan estradiol 50 mikrogram, cukup rendah

(kurang dari 1 %) sedangkan dengan kadar estradiol yang 30 mikrogram adalah 4-

7 % 5. Dari penelitian yang dilakukan yang menggunakan pil kombinasi yang

dilakukan Dandehboor, et.al (2016) , yang menggunkan kontrasespi pil sebanyak

72,1 % dari 98,7 % yang menggunakan kontrasepsi dan yang berhasil mencegah

menstruasi sebanyak 26 % melaporkan bercak dan 11, 6 % yang mestruasi 5.

Sedangkan Kandungan Progestrogen, pada jamaah haji wanita yang masih

dalam masa reproduksi, petugas kesehatan memberikan 3 jenis progesteron yang

sering digunakan yaitu :

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

19

1. Medroksi progesteron

Medroksi progesteron asetat ini terdapat dalam 3 dosis yaitu 2,5 mg, 5 mg,

dan 10 mg. Medroksi progesteron ini berlangsung selama 3 bulan penggunaan 5

sehingga bagi mereka yang menggunakan pertama kali, maka akan sering terjadi

spooting hingga 2-3 bulan awal penggunaan. Dosis yang digunakan 2 × 10 mg per

hari dan digunakan dalam jam yang sama. Hal ini harus diperhitungkan dengan

perubahan waktu yang terjadi antara Indonesia dan Arab Saudi yang berbeda

sekitar 4 jam , misalnya apabila waktu makan obat di Indonesia adalah 6 jam

maka di Arab Saudi harus minum pada jam 02.00 pagi.

Penggunaan medroksi progesteron diminum setelah menstruasi selesai pada

hari ke lima setelah menstruasi dan diminum secara teratur hingga kembali ke

Indonesia. Apabila penggunaan dalam jangka waktu lama , dapat menimbulkan

efek berupa penigkatan berat badan, retensi cairan, segafia, payudara tegang, mual

serta kurang bersemangat dan depresi. Apabila selama penggunaan terjadi

spooting maka dapat diatasi dengan mengganti preparat dengan levonorgestrel

3×5 mg hingga ibadah haji atau umrah selesai 21

2. Linesterol

Progestagen ini merupakan progesteron sintetik dengan kekuatan sedang tetapi

karena mempunyai efek estrogenik maka dalam dosis yang rendah cukup efektif

untuk mengumpan balik akses hipotalamus-hopisis-ovarial menjadi fase aktif

preparat ini tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 5 mg linesterenol 21 .

Obat ini digunakan 2 kali sehari dan dianjurkan untuk dikonsumsi dalam waktu

yang sama secara teratur.

Efektifitas penunda haid, di peroleh dari penghambatan pematangan folikel

degraf dan pencegahan peningkatan LH sehingga endometrium dalam keadaan

tipis. Menurut penelitian angka keberhasilan penundaan haid hampir sama dengan

pil kombinasi yaitu antara 0,,3 – 0,8 % per 100 wanita. Untuk hasil yang maximal

sangan dianjurkan untuk menggunakan pil sejak hari ke lima siklus mesntruasi.

Efek samping yang terjadi pada penggunaan preparat ini berupa rasa tegang pada

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

20

payudara dan peningkatan nafsu makan tetapi efek ini jauh lebih ringan jika

dibandingkan dengan preparat progestagen lainnnya.

3. Levonogestrol

Progestagen ini paling banyak digunakan dalam kontrasepsi terutama untuk

pil kombinasi , hormon tunggal dan implant. Progestagen ini merupakan preparat

hormon tunggal yang masih dapat digunakan untuk menunda haid walaupun telah

memasuki hari ke 12 – 14 siklus menstruasi.

Penggunaan pil levonogestrol dimulai pada 7 hari menjelang haid, biasanya

tidak efektif dan tidak dapat menunda haid lebih dari 7 hari sejak penggunaan.

efek penundaan haid pada fase pasca lonjakan LH, hanya merupakan

perpanjangan dari fase sekresi sehingga resiko terjadinya haid sangat tinggi 21 .

Preparat ini sangat efektif apabila digunakan sejakn hari ke lima siklus

menstruasi. Bila digunakan dengan jadwal dan dosis yang benar maka angka

kejadian spooting hanya berkisar antara 0,45 – 1,20 % per 100 wanita. Efek

samping dari levonogestrol adalah sefalgia atau vertigo, gangguan penglihatan .

Dari hasil peneliti menyimpulkan bahwa nomegestrol asetat 5 mg group dan 1

kombinasi levonorgestrol 150 mcg dan 30 mcg ethinil estradiol memiliki

efektifitas yang sama untuk menunda menstruasi dan tidak memiliki efek samping

yang merugikan19,20. Efek samping yang terjadi pada setelah penggunaan

nomegestrol asetat 5 mg group dan 1 kombinasi levonorgestrol 150 mcg dan 30

mcg ethinil estradiol yaitu mual, sakit perut, sakit kepala (akibat reaksi anafilaktif)

dan pendarahan pervaginam atau spotting ( Sulistyawati, 2012 ) 22. Efek samping

ini terjadi pada 1 % dari pengguna, tetapi dalam penelitian Dandehboor, et.al efek

samping tidak di temukan dalam penggunakan hormon kombinasi. 5

Pil oral kombinasi terdiri atas 3 yaitu 19:

1. Monafasik : Pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung

hormon aktif estrogen / progestin ( E/P ) dalam dosis yang sama, dengan 7

tablet tanpa hormon aktif .

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

21

2. Bifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon

aktif estrogen / progestin ( E/P ) dengan 2 dosis yang berbeda, dengan 7

tablet tanpa hormon aktif .

3. Trifasik : pil yang tersedia dalam kemasan 21 tablet mengandung hormon

aktif estrogen / progestin ( E/P ) dengan dosis yang berbeda dengan 7

tablet tanpa homron aktif.

Dari penelitian yang telah di lakukan oleh Tindar M, et. al dijelaskan bahwa

yang menggunakan

b. Pil Mini

Pil mini yaitu kemasan dengan isi 35 pil : 30 mikroggram levorgestrel atau

30 mikroggram noretidron . Kemasan dengan isi 28 pil : 75 mikroggram

desogestrel 19.

Pil mini ini hanya berisis derivat progestin dengan dosis kecil ( 0,5 mg atau

lebih kecil ) terdiri dari 21-22 tablet. Minipil ini bekerja menekan sekresi

gonadtropin dan sintesis steroid seks di ovarium ( tidak begitu kuat ),

endometrium mengalami transformasi lebih awal sehingga implantasi lebih sulit ,

mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma dan

mengubah motilitas tuba sehingga transportasi sperma terganggu 21.

Minipil bukan menjadi pengganti dari pil oral kombinasi, tetapi hanya sebagai

suplemen / tambahan, yang mana digunakan oleh wanita yang ingin menggunakan

kontrasepsi oral tetapi sedang menyusui atau wanita yang harus menghindari

estrogen oleh sebab apupun ( Hartanto, 2004 ). 20

c. Pil sekuensial

Pil sekuensial ini mengandung komponen yang disesuaikan dengan sistem

hormonal tubuh, 12 pil pertama hanya mengandung estrogen , pil ke 13 dan

seterusnya merupakan kombinasi

d. Pil Pasca Senggama

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

22

Pil pascasenggama berisi dietilstilbestrol 25 mg diminum 2 kali sehari dalam

kurang waktu 72 jam pasca senggama selama selama 5 hari berturut-turut

( Hartanto, 2004 ). 20

2. Kontrasepsi suntik

Kontrasepsi suntik adalah cara untuk mencegah terjadinya kehamilan dengan

melalui suntikan ( Anggaini, 2012 ). Mekanisme kerja kontrasepsi suntik ini

secara primer kadar Foliket Stimulating Hormon ( FSH ) dan kadar Letenzing

Hormon ( LH ) menurun sehinggga tidak terjadi peningkatan LH, Respon kelenjar

hypofisis terhadapat gonadotropin realising hormon eksogenous tidak berubah,

sehingga prosesnua terjadi di hipotalamus. Secara sekunder lendir serviks menjadi

kental dan sedikit, sehingga merupakan barrier terhadap spermatozoa seta

membuat endometrium menjadi kuranng baik untuk implantasi ovu yang telah

dibuahi oleh sperma karena endometrium menjadi atrofi, selain itu dapat

mempengaruhi kecepatan transfor ovum di dalam tuba pallofi.

Kontrasepi ini dibagi 2 jenis yaitu :

1. Suntikan kombinasi

Suntik kombinasi ini adalah kontrasepsi suntik yang berisi cairan hormon

sintesis estrogen dan progesteron (Handayani, 2010)12. Kerugian suntikan

kombinasi ini adalah perubahan pola haid, awal pemakaian terjadi mual, pusing,

nyeri payudara ( akan menghilang setelah suntikan hari ke dua dan ke tiga ).

Sedangkan efek samping yang sering terjadi adalah amenore, mual, muntah,

pusing dan spotting .

2. Suntikan Progestin

Suntikan progestin adalah suntikan yang berisi hormon progesterone.

Biasanya digunakan pada wanita yang berusia > 35 tahun sampai perimenopause

26. Kerugian dari suntikan progestin adalah gangguan pola haid, dimana tidak

dapat berhenti sewaktu – waktu sebelum suntikan berikutnya. Efek samping yang

sering terjadi pada pengguna suntikan progestin ini adalah amenorhoe, mual,

muntah, pusing, pendarahan bercak ( Spotting ), serta meningkat atau menurunnya

berat badan ( saifuddin, 2010 ) 21

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

23

Jenis kontrasepsi yang beredar di Indonesia 23 :

1. DMPA ( Depo Medrovy Progesteron Acatat ) , preparat ini mengandung

150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara di suntik

intramuskular.

2. Depo noretisteron anantat ( Depo Noristerat ), yang mengandung 200 mg

norestisteron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara di suntik

intramuskular.

3. Cyclofem, preparat ini mengandung 25 mg depo medroksi asetat dan 5

mg estradiol sipinoat yang di berikan injeksi intramuskular sebulan sekali

( Saifuddin, 2003 ).

Dari penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor, et.al dengan study deskriptif

analitik dengan pendekatan cross sectional dapat disimpulkan bahwa diantara 350

populasi yang menggunakan konrasepsi sebanyak 5 orang dengan persent 1,2 %

sedangkan yang kombinasi yaitu injeksi dan pil sebanyak 6 orang dengan persent

1,4 % 26.

3. Kontrasepsi Implant

Salah satu alat kontrasepsi yang berupa susuk yang terbuat dari jenis karet

silastik yang berisi karet silastik yang berisi hormon, di pasang pada lengan atas

(Saifuddin, 2003). Implant ada beberapa jenis yaitu : norplant ( lama kerjanya 5

tahun ) , implanon ( lama kerjanya 3 tahun , jadena dan indoplant ( lama kerjanya

3 tahun ) 25. Kontrasepsi implant ini tidak memerlukan pemeriksaan dalam, bebas

dari pengaruh estrogen , tidak mengganggu aktivitas sexual, klien hanya perku ke

klinik jika ada keluhan, dan dapat di cabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan.

Kerugian dari penggunaan kontrasepsi ini adalah menimbulkan gangguan

mestruasi dan terjadi pendarahan yang tidak teratur.

2.5 Pengaturan Haid Menurut Pandangan Islam Pada Pelaksanaan Ibadah

Haji dan Umrah

1. Perbedaan darah Haid dan Istihadah Menurut Islam

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

24

Darah haid adalah perdarahan yang terjadi akibat keluarnya endometrium

yaitu sel-sel yang membentuk lapisan dalam uterus. Haid normal akan terjadi pada

setiap kaum wanita sehat, siklusnya sekitar 21-35 hari sekali, lamanya 3-6 hari,

jumlahnya sekitar 2-6 pembalut perhari dan tidak disertai rasa nyeri.

Sedangkan darah istihadah adalah perdarahan dari saluran reproduksi wanita

akibat penyakit seperti mioma, polip dan kelainan pembekuan darah. Perdarahan

akibat pemberian rejimen penundaan haid yang benar digolongkan dalam darah

istihadah. Oleh karena itu wanita yang mengalami perdarahan ini dapat

mengerjakan semua ibadah dengan tetap menjaga dan memelihara

kebersihannya.16,24,25

Dari Aisyah ra berkata, Fatimah binti Abi Hubaisy mendapat darah istihadah,

maka Rasulullah SAW bersabda kepadanya : “Darah haid itu berwarna hitam dan

dikenali. Bila yang keluar seperti itu, janganlah sholat. Bila sudah selesai, maka

berwudhulah dan lakukan sholat”.24,26

Gambar 2.4 Sumber Perdarahan Pervaginam (Istihadah) Netter FH, Craig J, Machado C. Atlas of Human Anatomy. CIBA’s Med Ed Dept Ceast. New York.2000.11.27

2. Hukum Tawaf Pada Wanita Haid

Haid dapat terjadi kapan saja dalam rangkaian ibadah haji. Pada saat

menjelang ihram di miqat, ketika di Makkah ketika akan tawaf umrah bagi haji

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

25

tammatu’, tawaf qudum bagi haji ifrad, atau haji qiran. Juga sangat mungkin

terjadi haid menjelang tawaf ifadhah, sedang tawaf ifadhah, sesudah tawaf

ifadhah, menjelang tawaf wada’, dan bahkan ketika sedang thawaf wada’. Di

antara tawaf tersebut yang merupakan rukun haji adalah tawaf ifadhah.

Dalil-dalil yang berkaitan mengenai ibadah haji dan umrah bagi wanita haid

dan upaya untuk mengatur datangnya haid diriwayatkan : Dari Aisyah ra : berkata

bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Bila kamu mendapat haid, lakukan semua

praktek ibadah haji kecuali bertawaf disekililing ka’bah hingga kamu suci”. 26,21

Wanita yang sedang haid tidak dilarang melakukan kegiatan manasik haji,

seperti wukuf di Arafah, mabit di Mudzalifah, melontar jumrah, kecuali tawaf di

sekitar Baitullah. Dari segi hukum syar’i wanita yang sedang haid itu dilarang

salat, puasa dan tawaf.

3. Hukum Penundaan Haid dengan Obat Menurut Pandangan Islam

Jamaah haji wanita usia reproduksi dapat menjalankan seluruh ibadah haji

adalah melalui pengaturan haid, yaitu dengan cara memajukan dan memundurkan

haid sesuai dengan jadwal dan kebutuhan selama menunaikan ibadah haji. Cara

tersebut dapat tercapai dengan memberikan beberapa obat hormonal yang

menekan haid. Sebagian besar ulama memperbolehkan obat tersebut dengan

syarat bahannya terbuat dari zat yang halal dan tidak berbahaya bagi yang

mengkonsumsi obat tersebut.

Pengaturan haid dapat dilakukan dengan cara menunda atau memajukan haid

tersebut. Haid dapat ditunda dengan pemberian sediaan yang mengandung

hormon seks wanita. Salah satu di antaranya adalah dengan menggunakan hormon

progesteron. Penundaan haid dengan cara ini secara tidak langsung mempengaruhi

sistem endokrinologi reproduksi manusia, sehingga pada penggunaan yang tidak

rasional dapat mengganggu siklus haid. Penundaan itu hendaknya hanya

dilakukan bila benar-benar dianggap perlu, seperti pada saat menunaikan ibadah

haji. Penggunaan terapi hormonal diperbolehkan karena fatwa Majelis Ulama

Indonesia tanggal 12 Januari 1979 menyebutkan bahwa penggunaan obat anti haid

untuk kesempurnaan ibadah haji hukumnya adalah mubah.

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

26

2.6 Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pada Pelaksanaan Ibadah Haji

atau Umrah

1. Penggunaan Kombinasi Hormon Estrogen dan Progestin

Penundaan haid dapat dilakukan dengan pemberian pil kontrasepsi

kombinasi (PKK) hormon estrogen dan progestin. Bila pil kontrasepsi kombinasi

yang diberikan mengandung tablet plasebo, maka tidak perlu diminum. Pil

kontrasepsi kombinasi dikonsumsi mulai hari ke-5 siklus haid sampai ibadah

selesai. Pil kontrasepsi kombinasi juga dapat diberikan mulai 14 hari sebelum

perkiraan haid yang akan datang dan dilanjutkan sampai ibadah selesai. Bila

seorang jamaah wanita ingin memajukan haidnya 6 hari lebih awal dari haid yang

akan datang, maka PKK diberikan antara hari ke-5 sampai hari ke-19 siklus haid.

Dibutuhkan 2-3 keping PKK selama ibadah haji. 19,17

Penggunaan PKK untuk pengaturan haid sangat sedikit menimbulkan

perdarahan bercak. Beberapa kontraindikasi pemberian PKK antara lain riwayat

tromboflebitis/tromboemboli, varises berat, kanker payudara, perdarahan yang

belum diketahui dengan jelas penyebabnya, penyakit hati berat riwayat penyakit

kuning dalam kehamilan, riwayat preeklampsia berat, penyakit kardiovaskular,

penyakit diabetes melitus yang disertai dengan komplikasi seperti hipertensi berat,

sedang menggunakan obat anti tuberkulosis maupun hipoglikemik oral. Adapun

efek samping yang paling sering dialami oleh jamaah haji dan umrah adalah mual,

muntah, sakit kepala, dan nyeri payudara. Untuk mengurangi kemungkinan efek

samping dipilih PKK yang mengandung estrogen dosis rendah dan progestin yang

memiliki efek anti mineralokortikoid dan antiandrogenik. 28

Tabel 2.1 Jenis Pil Kontrasepsi Kombinasi dalam Pengaturan Haid

Jenis-jenis PKK Dosis /hari Nama

dagang

Levonorgestrel 15 mcg, Etinilestradiol 75mcg 1 x 1 tablet Microgynon

Siproteron Asetat 2 mg, Etinilestradiol 30 mcg 1 x 1 tablet Diane 35

Desogestrel 150 mcg , Etinilestradiol 30 mcg 1 x 1 tablet Mercilon

Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

27

Drospirenon 3mg, Etinilestradiol 30 mcg 1 x 1 tablet Yasmin

Baziad (2007) 19

Gambar 2.5 Penggunaan PKK dalam Penundaan haid

Dikutip dari: Astarto16

Gambar 2.6 Plasebo dalam PKK Astarto (2012)16

Tabel 2.2 Properties of some progestational agents

Durati

on

Activities

Route Of

Actio

n

Estroge

nic

Androg

enic

Antiestrog

enic

Antiandrog

enic

Anabo

lic

Progesteron and derivatives

Progesteron IM 1 day - - + - -

Hydroxyproges

teron caproate

IM 8-14

day

Sl Sl - - -

Page 45: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

28

Medroxyproge

steron acetate

IM,

PO

Tabs:

1-3

days

Inj:4-

12

week

- + + - -

Megestrol

acetate

PO 1-3

days

- + - + -

17-Ethinyl testosterone

derivates

Dimethisterone PO 1-3

days

- + Sl - -

19-Nortestosterone derivates

Desogestrel PO 1-3

days

- - - - -

Norethynodrel PO 1-3

days

+ - - - -

Lynesterol PO 1-3

days

+ + - - +

Norethindrone PO 1-3

days

Sl + + - +

Norethindrone

acetate

PO 1-3

days

Sl + + - +

Ethynodiol

diacetate

PO 1-3

days

Sl + + - -

L-Norgestrel PO 1-3

days

- + + - +

Properties of some progestational agents

Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Basic and Clinical Pharmacology.11th ed.A

langeMedical Book. Singapore:Mc.Graw Hill.2009;706-709.15.29

Gambar 2.7 Penggunaan PKK dalam memajukan haid

Page 46: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

29

Dikutip dari : Astarto16

2. Penggunaan Agonis Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH)

Agonis GnRH merupakan alternatif untuk mengatur siklus haid bagi wanita

yang tidak bisa menerima efek samping perdarahan atau bercak akibat

penggunaan progestin dan PKK. Agonis GnRH yang dapat digunakan adalah

Leuprolin asetat 3,75 mg. 16,19

Agonis GnRH diberikan antara hari pertama sampai hari ke-5 siklus haid

secara subkutan atau intramuskular. Untuk keperluan ibadah haji, cukup diberikan

2 kali saja. Beberapa hari setelah suntikan pertama akan terjadi perdarahan (bukan

haid) karena efek flare up yang lamanya 5-10 hari. Setelah suntikan kedua

umumnya tidak terjadi perdarahan. 16,19

Efek samping yang dapat terjadi, meskipun jarang, pada penggunaan agonis

GnRH adalah hot flushes, berkeringat, sakit kepala, berdebar-debar, nyeri otot,

dan sendi serta depresi. Untuk mengatasi efek samping tersebut maka dapat

diberikan tablet estrogen (estrogen equin konjugasi 0.625mg atau 17β-estradiol

2mg) + progestin (nomegestrol asetat 5 mg, medroksi progesteron asetat 5mg,

atau noretisteron asetat 1mg-2.5mg) sampai keluhan hilang. Sebaiknya, tablet

estrogen dan progestin sebagai add back therapy diberikan selama wanita tersebut

belum merasakan efek samping. 16,19,30

Gambar 2.8 Penggunaan injeksi GnRH agonis dalam menunda haid

Page 47: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

30

Dikutip dari : Astarto16

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari dan mengatasi

perdarahan bercak, yaitu:

1. Upayakan mengonsumsi pil pada saat yang sama setiap hari dan jangan

sampai terlupa, karena jika terlupa bisa menimbulkan spotting darah.

2. Bila terjadi perdarahan bercak tambahkan satu pil setiap hari dan kurangi

aktivitas sebanyak mungkin.

3. Jika perdarahan tidak berhenti, bisa mengonsumsi obat yang membantu

penghentian darah seperti asam traneksamat ( Tranexamid Acid )

4. Hentikan tambahan pil satu hari setelah perdarahan bercak berhenti. 19

Pada pelaksanaan ibadah umrah yang terjadi beberapa kondisi :

1. Ketika tiba di Miqat, ternyata datang haid . Yang dapat dilakukan adalah

tetap berniat umrah haji dan melafadkan ”Labbaika umratan” (menjaga

larangan ihram) dan terus bertalbiyah tanpa masuk kedalam masjid untuk

melakukan sholat sunnah. Selanjutnya menunggu bersih (menunggu di

penginapan), setelah bersih, mandi besar (junub) lalu melanjutkan ritual

umrah : Tawaf, sa’i dan Tahalul hingga selesai umrah haji.

2. Jika selesai tawaf baru datang haid, maka keluarlah dari masjid tanpa

meneruskan sa’i (walaupun sa’i diperbolehkan tanpa bersuci tetapi karena

tempat sa’i berada di dalam mesjidil haram maka akan terhalang untuk

melakukannya akibat hadast besar). Pelaksanaan sa’i dan tahalul dapat

ditunda sampai haid selesai, dan mandi besar/junub baru melaksanakan

sa’i dan tahalul.

3. Ketika akan berangkat ke Mina (tanggal 8 Dzulhijah) atau langsung ke

Arafah, tiba-tiba haid datang, maka dapat tetap berniat haji setelah

membersihkan diri lalu berniat serta melafadzkan ”Labbaik Allahumma

Hajjan” (selanjutnya tetap menjaga larangan ihram) dan teruslah

bertalbiyah. Dalam keadaan belum bersih diperbolehkan dan sah

mengerjakan mabit di Mina, wukuf di Arafah, melontar Jumrah, kemudian

menunggu bersih, mandi besar/junub lalu mengerjakan tawaf dan sa’i. 31,32

Page 48: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

31

Jadi, Kegiatan dalam ibadah haji dan umrah ada ibadah yang tidak boleh

dilakukan dalam haid, yaitu: thawaf, sholat, membaca Al Quran, puasa

dan berdiam diri di masjid. Sedangkan ibadah yang boleh dalam keadaan

haid yaitu: wukuf, sa’i, mabit di Mina, melontar jamarat dan tahallul.

Page 49: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

32

2.7 Kerangka Teori Penelitian

Bagan 2.1 Kerangka Teori

Syarat Ibadah Haji dan Umrah

Islam , Baliqh

Aqil ( berakal Sehat)

Merdeka

Istitha’ah ( Mampu)

Ihram

Haji dan

Umrah Sah /

diterima

Tawaf

Sai

Tahallul

Tertib

Wukuf

Sampai Ibadah

Haji Atau

Umrah Selesai

Perilaku Penggunaan

Mencegah Haid dengan

Alat Kontrasepsi

Suci dari

Haid dan Nifas

Page 50: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

33

2.8 Kerangka Konsep Penelitian

Bagan 2.2 Kerangka Konsep

PENGGUNAAN

KONTRASEPSI

HORMONAL

PENGETAHUAN

PERILAKU

SUCI DARI HADAS BESAR

(HAID )

RUKUN HAJI

Page 51: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

34

2.9 Definisi Operasional

Tabel 2.3 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat ukur dan

cara pengukuran

Skala

Pengukuran

Variabel Dependent

1. Perilaku

Penggunaan

Segala tindakan yang

dilakukan / sedang

direncanakan responden

dalam mencegah haid

pada saat nanti berada di

Arab Saudi dalam

pelaksanaan ibadah haji

atau umrah

Kuesioner Ordinal

Variabel Independent

2. Pengetahuan Segala hal yang diketahui

oleh responden mengenai

kontrasepsi hormonal

mulai dari jenis-jenis,

cara penggunaan

kontrasepsi hormonal

Kuesioner Ordinal

Page 52: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

35

3 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian dalam penelitian ini adalah metode deskriptif secara

cross sectional, untuk menilai tingkat pengetahuan dan perilaku penggunaan

kontrasepsi hormonal Pil KB mengatur siklus haid pada calon jamaah haji atau

umrah tahun 2018.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada periode Bulan Oktober 2018. Pengambilan

data dilakukan pada tanggal 5 Oktober di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(Civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ) .

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

A. Populasi target pada penelitian ini adalah seluruh wanita calon jamaah

haji atau umrah baik yang sudah dan akan melaksanakan Haji dan Umrah

B. Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah calon jamaah haji atau

umrah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2017-2018. Sampel

penelitian adalah populasi terjangkau yang telah terpilih secara total

sampling.

3.3.2 Kriteria Inklusi Umum

1. Perempuan yang sudah melaksanakan haji dan umrah maupun yang

akan haji dan umrah

2. Perempuan calon jamaah haji atau umrah ( Wanita Subur )

3. Perempuan Civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

4. Memakai kontrasepsi Hormonal

5. Bersedia menyetujui lembar informed consent

6. Bersedia di wawancarai dan mengisi kuesioner dengan lengkap

Page 53: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

36

3.3.3 Kriteria eksklusi

1. Subyek yang menolak untuk berpartisipasi atau tidak bersedia menjadi

responden. 33

2. Lansia

3. Menopause

3.3.4 Sampel Penelitian

Untuk mengetahui besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini,

terlebih dahulu dihitung besar masalah penggunaan kontrasepsi hormonal dengan

menggunakan rumus besar sampel untuk penelitian deskriptif kategorik.

Keterangan

Zα= deviat α = 1,96

P = Proporsi berdasarkan kepustakaan = 50 %

Q = 1-P

d = Presisi =0,1%

Maka besar sampel yang didapat ialah :

n= Zα2PQ

d2

= 1,962 x 0,5x0,5

0,12

= 96,04 = 96 sampel

Untuk menghindari dropout pada penelitian ini, maka sampel ditambahkan

dengan menggunakan rumus : n’ = 𝑛

(1−𝑓)=

96,04

(1−0,1)= 106,71 = 107 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙

n’ = besar sampel setelsh anisipasi drop out

n = besar sampel yang dibutuhkan

f = prediksi drop out

jadi, jumlah sampel minimal untuk deskriptif kategorik yang diperlukan

pada penelitian ini adalah 107 sampel.

n= Zα2PQ

d2

Page 54: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

37

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner yang dibuat oleh peneliti

berdasarkan teori yang ada. Karena itu dibutuhkan uji validitas dan reliabilitas

untuk mengetahui kekuatan instrumen ( alat uji ).

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesinoner Penelitian

Uji validitas dan reliabilitas yang dilakukan pada kuesioner ini adalah

responden yaitu warga ( perempuan ) sekitar kost putri Griya Camellia no 153

sebanyak 10 responden di UIN Syarif Hidayatulah Jakarta.

3.5.1 Uji Validitas

Validasi mengacu pada seberapa jauh suatu ukuran empiris cukup

menggambarkan arti sebenarnay dari konsep yang telah diteliti.34 Pada penelitian

ini didapatkan nilai r tabel sebesar 0,632. Nilai ini didapatkan dari jumlah

sampel dan signifikan yang diambil yaitu 10 orang dan signifikan 5 %.35

Tabel 3.1 Hasil Validasi dari Item Kuesioner

No Variabel Ranger r hitung

1. Pengetahuan kontrasepsi 0,832 – 0,926

2. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal 0,817 – 0.961

Dari 3 pertanyaan mengenai pengetahuan mengenai kontrasepsi hormonal

saat haji dan umrah di dapatkan semua item pertanyaan dengan hasil validitas

yang baik. Semua item pertanyaan dimasukkan dalam kuesioner.

Dari 8 pertanyaan mengenai penggunaan kontrasepsi hormonal untuk

mencegah haid pada saat melaksanakan haji dan umbrah didapatkan 6 hasil yang

validitasnya baik, dan 2 lainnya adalah hasil yang validitasnya kurang baik. Hal

ini karena sedikitnya variasi jumlah jawaban yang diberikan oleh responden

karena sedikitnya jumlah responden. Adapun untuk pertanyaan yang validitasnya

kurang baik tetap dimasukkan dalam kuesioner.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reabilitas adalah indikator tingkat keandalan atau kepercayan terhadap

suatu hasil pengukuran , dan disebut reliable ketika konsisten memberikan

Page 55: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

38

jawaban yang sama 34. Alat ukur yang baik untuk digunakan dalam penelitian

harus mengukur dengan ( valid ) dan konsisten ( reliabel ) . Pengukuran

reliabilitas dapat dilakukan dengan mengetahui nilai cronbach’s alpha, berikut ini

interpretasi nilai cronbach’s alpha 36 :

a. Kurang reliabel : cronbach’s alpha 0,00 – 0,20

b. Agak reliabel : cronbach’s alpha 0,02 – 0,40

c. Cukup reliabel : cronbach’s alpha 0,041 – 0,60

d. Reliabel : cronbach’s alpha 0,061 – 0,80

e. Sangat reliabel : cronbach’s alpha 0,81 – 1,00

Tabel 3.2 Hasil Uji Reliabilitas pada pertanyaan kuesioner

No Variabel Nilai cronbach’s alpha

1. Pengetahuan kontrasepsi 0,843

2. Penggunaan Kontrasepsi Hormonal 0,807

Page 56: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

39

3.6 Alur Penelitian

Bagan 3.1 Alur Penelitian

Cara Kerja Penelitian

1. Persiapan penelitian

Pembuatan kuesioner oleh peneliti dan penentuan sampel yang akan

diteliti.

2. Uji Validitas Kuesioner

Perizinan untuk pengambilan data yaitu dilakukannya uji validitas

terhadap kuesioner yang telah dibuat. Validasi kuesioner dilakukan pada

10 responden yaitu warga sekitar kost Griya Camellia.

Pengumpulan Data

Kuesioner

Persiapan penelitian

Identifikasi Responden

Informed Consent

Penyajian Hasil

Pengisian Kuesioner

Analisis Data

Menyingkirkan kriteri

eksklusi

Page 57: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

40

3. Identitas Responden

Sebelum mengidentifikasi responden peneliti terlebih dahulu

meminta izin kepada Dekan masing-masing fakultas yang ada di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta untuk melakukan pengambilan data.

4. Informed consent

a. Memberikan penjelasan kepada responden mengenai peneltian yang

akan dilakukan

b. Melakukan pengisian lembar persetujuan kuesioner jika setuju

mengikuti penelitian ini

5. Pengisian identitas dan kuesioner oleh responden penelitian

6. Sortir data

Kuesioner yang telah diisi kemudian dikumpulkan dan disortir oleh

peneliti

7. Analisis data

Kuesioner yang telah diisi oleh reponden kemudian dilakukan

analisis menggunakan SPSS

3.7 Proses Pengambilan Data Dan Jumlah Sampel Akhir

Prosedur Administrasi

1. Pada tanggal 5 Oktober 2018, peneliti mendapatkan surat permohonan

izin dari dekan FK UIN Syarif hidayatullah Jakarta untuk pengambilan

data di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Pada tanggal 5 Oktober 2018, peneliti memasukkan surat izin

dibeberapa Fakultas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yaitu Fakultas

Ushuluddin, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas FK, serta Fakultas

Syari’ah dan Hukum dan Seluruh Akademisi UIN Sayrif Hidayatullah

Jakarta untuk melakukan penelitian di UIN Syarif Hidayatuullah

Jakarta.

3. Pada tanggal 8 Oktober 2018, peneliti mendapatkan surat perizinan dari

Fakultas Ushuluddin, Fakultas Sains dan Teknologi, Fakultas FK, serta

Fakultas Syari’ah dan Hukum dan Seluruh Akademisi UIN Sayrif

Page 58: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

41

Hidayatullah Jakarta untuk melakukan penelitian di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3.7 Identifikasi Variabel

Variable yang diteliti:

1. Perilaku penggunaan

Pengetahuan penggunaan kontrasepsi adalah segala tindakan yang

dilakukan atau direncanakan responden dalam mencegah haid pada

saat berada di Arab Saudi dalam pelaksanaan ibadah haji atau umrah.

Alat ukurnya dengan menggunakan kuesioner peneliti.

2. Pengetahuan

Pengetahuan adalah segala hal yang diketahui oleh responden

mengenai kontrasepsi hormonal mulai dari jenis – jenis, dan cara

penggunaan kontrasepsi hormonal. Alat ukurnya dengan

menggunakan kuesioner.

3.8 Manajemen Data

3.8.1 Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat persetujuan dari responden yang

terdiri dari Civitas UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pengumpulan data dimulai pada tanggal 05 Oktober 2018 sampai 11

Oktober 2018. Responden yang diambil yaitu Civitas UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang bersedia mengisi kuesioner penelitian. Dalam mengambil data

tersebut instrumen yang digunakan yaitu kertas informed consent untuk meminta

persetujuan menjadi sampel penelitian dan selanjutnya responden diberi kuesioner

dengan mengisi sendiri kuesioer yang diberikan.

3.8.2 Pengolahan Data dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data pada penelitian ini menggunakan program

SPSS (Statistic Package for Social Sciences) versi 22.0. Berikut ini beberapa

tahap yang dilakukan dalam pengolahan data, yaitu:

Page 59: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

42

1. Coding Data (Mengkode Data)

Pemberian kode numerik kepada data yang terdiri atas beberapa kategori

2. Editing Data (Mengedit Data )

Pada tahap ini proses pengelolahan data dengan melihat kelengkapan

data untuk mengoreksi data yang masih belum jelas.

3. Entry Data (Memasukkan Data)

Data yang telah dikelompokkan dan diberi tanda, selanjutnya dilakukan

penyusunan. Proses penyusunan dapat dilakukan manual atau dengan

aplikasi, dan selanjutnya dilakukan analisis data.

3.9 Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

melakukan analisis univariat, data diolah dan dianalisis disajikan dalam bentuk

tabel distribusi dan narasi .

Page 60: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

43

4 BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakterisitik Responden Calon Jamaah Haji dan Umrah

Jumlah responden yang ada pada penelitian ini adalah sebanyak 107 orang

calon jamaah haji. Dan semua responden diikutkan dalam analisis data.

Karakterisitik responden yang diamati pada penelitian ini adalah, umur, pekerjaan,

dan status pernikahan. Sebagaimana pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Karakterisitk usia pada calon jamaah haji dan umrah

Karakteristik Usia Jumlah ( N = 107)

n %

1. Usia di bawah 49 tahun

2. Usia di atas 49 tahun

99

8

92,5

7,5

Mean = 1,07 SD = 0,264 Range = 1 (Nilai sampai dengan 2)

Dari Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah total responden yakni 107

orang, didapatkan frekuensi terbanyak yaitu usia wanita subur calon jamaah haji

dan umrah adalah pada usia 15-49 tahun sebanyak 99 orang ( 92,5 % ), dan

frekuensi yang paling rendah yaitu wanita dengan menopause yaitu usia > 49

tahun sebanyak 8 orang ( 7,5 % ) .

Page 61: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

44

Tabel 4.2 Status pekerjaan pada calon jamaah haji atau umrah

Status Pekerjaan Jumlah (N = 107 )

n %

1. PNS 58 54,2

2. Karyawan Swasta 34 31,8

3. Wiraswasta 7 6,5

4. Pedagang 2 1,9

5. Lainnya 6 5,6

a. Honor 2

b. PTT UIN

Jakarta

2

c. Laboran 2

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas, didapatkan frekuensi status pekerjaan pada

calon jamaah haji dan umrah yang terbanyak adalah pegawai negeri yaitu

sebanyak 58 orang (54,2 %), diikuti kelompok pekerjaan karyawan swasta (31,8

%), wiraswasta (6,5 %), serta lainnya seperti honor, PTT Uin, Laboran (5,6 %)

dan yang terendah adalah pedagang yaitu sebanyak 2 orang (1,9 %)

Tabel 4.3 Status pernikahan calon jamaah haji dan umrah

Status Pernikahan Jumlah ( N=107 )

n %

1. Ya

2. Tidak

106

1

99,1

0,9

Berdasarkan Tabel 4.3 di atas, didapatkan frekuensi status pernikahan pada

calon jamaah haji dan umrah yang menikah hampir 100 % .

4.2 Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Calon Jamaah Haji atau Umrah

Saat ini

Jenis kontrasepsi yang digunakan sebelum ke Tanah Suci bermacam – macam.

Sebagaimana pada tabel di bawah ini :

Page 62: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

45

Tabel 4.4 Jenis kontrasepsi yang di gunakan calon jamaah haji dan umrah

saat ini

Jenis Kontrasepsi sebelum Ke Tanah Suci Jumlah (N=107)

n %

1. Pil

2. Spiral

3. Suntik

4. Tidak Memakai

86

10

4

7

80,4

9,34

3,73

6,5

Berdasarkan Tabel 4.4 diatas, Jenis kontrasepsi yang sedang di gunakan calon

jamaah haji dan umrah saat ini yang terbanyak adalah pil yaitu sebanyak 86 orang

( 80,4 % ), dan yang terendah adalah suntik sebanyak 4 orang (3,7 %) hanya 7

orang ( 6,5 % ) dari 107 calon jamaah haji dan umrah tidak mengetahui.

4.2.1 Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang

kontrasepsi.

Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang kontrasepsi . Pada

tabel 4.5 sebagaimana dibawah ini :

Tabel 4.5 Pengetahuan mengenai kontrasepsi

Definisi Kontrasepsi Jumlah (N=107)

n %

1. Mengatur siklus haid

2. Mengatur jarak kehamilan

3. Tidak menjawab

26

105

2

24,2

98,1

1,8

Total multipel respon = 133

Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 107 responden, dapat

diketahui bahwa jumlah responden yang memiliki pengetahuan tentang pengertian

kontrasepsi yaitu alat pengatur siklus haid sebanyak 26 orang ( 3,7 % ) sedangkan

yang tidak memiliki pengetahuan tentang pengertian kontrasepsi yaitu sebagai alat

pengatur siklus haid sebanyak 103 orang (96,3 %).

Page 63: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

46

4.2.2 Gambaran pengetahuan calon jamaah haji dan umrah tentang Jenis –

jenis kontrasepsi

Tabel 4.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan

mengenai jenis - jenis kontrasepsi pada calon jamaah haji atau umrah

Jenis – jenis Kontrasepsi Jawaban (N=107)

n %

1. Kondom

2. Pil

3. Suntik

4. Implant/Susuk

5. IUD

41

87

82

28

3

38,3

81,3

76,6

26,2

2,8

Total multipel respon

(jawaban > 1) = 251

Berdasarkan tabel 4.7 diatas, didapatkan frekuensi pengetahuan mengenai

jenis-jenis kontrasepsi yang terbanyak di ketahui oleh calon jamaah haji dan

umrah adalah pil sebanyak 87 orang (81,3 %), Suntik 82 orang (76.6 %),

implant/susuk sebanyak 28 orang (26,2 %) dari 107 calon jamaah haji dan umrah,

serta 3 orang (2,8 %) yang mengetahui IUD sebagai jenis – jenis kontrasepsi .

4.2.3 Gambaran pengetahuan mengenai pil KB

Gambaran pengetahuan mengenai pil KB terdiri dari 1 pertanyaan yaitu

pertanyaan sebagaimana pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan

mengenai pil KB pada calon jamaah haji atau umrah

Pil KB Jawaban (N=107)

N %

1. Alat kontrasepsi berbentuk pil 80 74,8

2. Pil mencegah kehamilan 72 67.3

3. Pil yang berisikan hormon estrogen dan

progesteron

24 22,4

4. Pil untuk mencegah haid 40 37,4

Page 64: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

47

Total multipel respon

(jawaban > 1) = 216

Dari tabel 4.8 diatas, dapat dilihat bahwa frekuensi pengetahuan mengenai

pengertian pil KB yang terbanyak adalah sebanyak 80 orang (74,8 %) ,diikuti

(67,3 %), (37,4 %), dan yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah

mengenai pengertian pil KB adalah 24 orang (22,4 %) .

4.3 Gambaran Rencana Penggunaan Kontrasepsi Calon Jamaah Haji dan

Umrah Ketika Akan Menunaikan Haji atau Umrah

4.3.1 Gambaran tingkat penggunaan kontrasepsi saat beribadah haji dan

umrah

Rencana penggunaan kontrasepsi saat berangkat haji atau umrah. Sebagaimana

pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.8 Rencana penggunaan kontrasepsi saat berangkat haji dan umrah

Ada rencana menggunakan kontrasepsi

saat berangkat haji atau umrah

Jumlah (N=107)

n %

1. Ya 107 100

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas bahwa calon jamaah haji atau umrah yang

rencana menggunakan kontrasepsi saat berangkat haji atau umrah sebanyak 107

orang ( 100 % ).

4.3.2 Jenis – jenis kontrasepsi yang akan dii gunakan pada saat akan haji

atau umrah

Page 65: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

48

Tabel 4.9 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan

jenis kontrasepsi yang akan digunakan pada saat beribadah haji dan umrah

Jenis kontrasepsi yang akan di gunakan

pada saat beribadah haji dan umrah

Menggunakan

n %

1. Pil

2. Suntik

3. Implant

73

41

5

68,2

38,3

4,7

( Sumber : Data Primer )

Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat dilihat bahwa frekuensi jenis kontrasepsi

yang digunakan pada saat beribadah haji dan umrah beragam. Jenis kontrasepsi

calon jamaah haji dan umrah yang terbanyak adalah menggunakan pil yaitu

sebanyak 73 orang (68,2 %) dari total 107 responden, diikuti suntik (38,3 %),

Implant (4,7 %), dan yang terendah adalah jenis kontrasepsi implant sebanyak 5

orang (4,7 %).

4.3.3 Alasan memilih menggunakan kontrasepsi pil, suntik dan implant

Tingkat penggunaan pemilihan kontrasepsi calon jamaah haji dan umrah

terdiri dari 1 bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka. Sebagaimana pada tabel

di bawah ini :

Tabel 4.10 Distribusi frekuensi responden berdasarkan alasan pemilihan

kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah

Alasan memilih kontrasepsi Jumlah (N=107)

n %

1. Lebih Mudah

2. Lebih Aman

3. Praktis

77

61

50

72,0

57,0

46,7

Dari tabel 4.12 tersebut dapat dilihat bahwa alasan penggunaan kontrasepsi

kontrasepsi Pil, Suntik serta Implant dalam mengatur siklus haid pada calon

jamaah haji dan umrah yang terbanyak diketahui oleh jamaah adalah kontrasepsi

Page 66: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

49

tersebut digunakan karena (lebih mudah) sebanyak 77 orang (72 %), diikuti ( lebih

aman ) sebanyak 61 orang (57,0 %), dan yang terendah ( praktis ) seabnyak 50

orang (46,7 %).

4.3.4 Pengetahuan merek pil KB yang di gunakan pada saat akan

beribadah haji dan umrah

Tingkat penggunaan mengenai merek pil KB terdiri dari 1 pertanyaan yaitu

pertanyaan terbuka. Sebagaimana pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.11 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan

(pertanyaan terbuka) mengenai merek pil KB dalam mengatur siklus haid

pada saat beribadah haji dan umrah.

Sejauh ini jenis kontrasepsi apa yang

ibu ketahui untuk mengatur siklus haid

pada saat beribadah haji dan umrah

Jumlah (N=107)

N %

1. Andalan

2. Ekluton

3. Microgion

4. Pil Organon

5. Primolut

6. Yasmin

7. Tidak menjawab

4

1

1

1

4

1

95

3,7

9

9

9

3,7

9

88,8

Total 107 100

Berdasarkan tabel 4.11 diatas dapat dilihat bahwa tingkat penggunaan

mengenai merek pil KB dalam mengatur siklus haid pada saat beribadah haji dan

umrah yang terbanyak di ketahui oleh calon jamaah haji dan umrah adalah

andalan dan primolut sebanyak 4 orang ( 3,7 % ) dari total 107 responden calon

jamaah haji dan umrah.

4.3.5 Waktu penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada

calon jamaah haji dan umrah

Waktu pemilihan kontrasepsi calon jamaah haji dan umrah terdiri dari 1

bentuk pertanyaan yaitu pertanyaan terbuka. Sebagaimana tabel di bawah ini :

Page 67: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

50

Tabel 4.12 Distribusi frekuensi responden berdasarkan waktu pemilihan

kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah

Berdasarkan Tabel 4.13 tersebut dapat dilihat bahwa waktu dalam

menggunakan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan

umrah yang terbanyak di ketahui oleh responden adalah sebanyak 45 orang (42,1

%) dan yang terendah atau yang tidak menjawab sebanyak 62 orang (57,9 %)

yaitu calon jamaah haji dan umrah tidak mengetahui waktu penggunaan

kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada saat beribadah haji dan umrah.

4.3.6 Sebaran jawaban responden tentang suatu informasi penggunaan

kontrasepsi dalam mengatur siklus haid Pada calon jamaah haji dan

umrah

Tingkat penggunaan kontrasepsi (Informasi) dalam mengatur siklus haid pada

calon jamaah haji dan umrah. Sebagaimana pada tabel di bawah ini :

Kapan akan menggunakan kontrasepsi dalam mengatur

siklus haid pada saat beribadah haji dan umrah

Jumlah (N=107)

n %

1. Sebelum Berangkat Haji 71 66,4

2. Seminggu sebelum berangkat 45 42,1

3. Tidak Menjawab 62 57,9

Total multipel respon = 178

Page 68: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

51

Tabel 4.13 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat penggunaan

mengenai informasi penggunaan kontrasepsi hormonal dalam mengatur

siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah

Sebaran informasi Tahu

n %

1. Dokter

2. Perawat

3. Bidan

4. Keluarga

5. Teman

6. Lainnya

Baru tahu

73

11

52

9

9

1

69,2

10,3

48,6

8,4

8,4

9

Berdasarkan tabel 4.14 diatas dapat dilihat bahwa tingkat informasi mengenai

penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan

umrah dari 107 responden yang terbanyak adalah dokter yaitu sebanyak 71 orang

(69,2 %), diikuti bidan sebanyak 52 orang (48,5 %), perawat seabnyak 11 orang

(10,3 %), sedangkan yang terendah adalah informasi yang didapatkan dari

Keluarga dan Teman yaitu sebanyak 9 orang (91,6 %) .

4.3.7 Sebaran responden terhadap fasilitas layanan kesehatan untuk

penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada saat di

Tanah Suci

Rencana penggunaan kontrasepsi (pemakaian) dalam mengatur siklus haid

pada calon jamaah haji dan umrah dinilai dari 5 poin pertanyaan .

Page 69: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

52

Tabel 4.14 Distribusi sebaran responden terhadap fasilitas layanan keluarga

berencana tentang penggunaan (pemakaian ) kontrasepsi hormonal dalam

mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah

Rencana penggunaan

kontrasepsi

Tahu Tidak Tahu

n % N %

1. Praktek Dokter

2. Bidan

3. Rumah Sakit

4. Klinik Bersalin

75

21

19

31

70,1

19,6

17,8

29,9

32

86

88

75

29,9

80,4

82,2

70,1

Berdasarkan tabel 4.15 diatas dapat dilihat bahwa rencana penggunaan

(pemakaian) mengenai kontrasepsi dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah

haji dan umrah dari 107 responden yang terbanyak adalah praktek dokter yaitu

sebanyak 75 orang (70,1 %),diikuti klinik bersalin sebanyak 31 orang (29,9 %),

Bidan sebanyak 21 orang (19,6 %) sedangkan yang terendah adalah rumah sakit

19 orang (17,8 % ).

4.3.8 Gambaran perilaku penggunaan kontrasepsi dalam mengatur siklus

haid pada calon jamaah haji dan umrah

Perilaku calon jamaah haji dan umrah mengenai penggunaan kontrasepsi

hormonal dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah terdiri

dari 2 pertanyaan tertutup. Sebagaimana pada tabel dibawah ini :

Page 70: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

53

Tabel 4.15 Distribusi frekuensi responden berdasarkan perilaku mengenai

rencana penggunaan Pil KB pada saat beribadah haji dan umrah

Rencana penggunaan pil Iya Tidak Tidak Tahu

N % N % N %

1. Menggunakan Pil KB

sebelum berangkat

haji dan umrah

2. Menggunakan Pil KB

ketika di Tanah Suci

78

78

72,9

72,9

10

10

9,3

9,3

19

19

17,8

17,8

Pada Tabel 4.16 diatas frekuensi mengenai gambaran perilaku Penggunaan

Kontrasepsi Dalam mengatur siklus haid pada calon jamaah haji dan umrah

keduanya sama yaitu menggunakan pil KB sebelum berangkat dan menggunakan

pil KB ketika di Tanah Suci sebanyak 78 orang ( 72,9 % ) dari 107 calon jamaah

haji dan umrah yang akan ke Tanah Suci.

4.4 Pembahasan

Penelitian tentang gambaran calon jamaah haji atau umrah di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tentang rencana penggunaan kontrasepsi untuk mengatur

siklus haid ketika akan melaksanakan ibadah haji atau umrah. Data analisa ini

merupakan penelitian yang baru dilakukan hasil penelitian menunjukkan

sebanyak 107 responden (100 %) akan menggunakan kontrasepsi. Hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor et.al yang menyatakan bahwa

sebanyak 400 (100 %) responden jamaah haji di Iran menggunakan kontrasepsi

hormonal dalam mencegah menstruasi selama beribadah haji. Hal tersebut

menunjukkan kesamaan dengan penelitian yang dilakukan Ghorashi Z et.al yang

menyatakan bahwa sebanyak 224 responden jamaah haji di Mekkah menggunakan

kontrasepsi hormonal dalam pelaksanaan ibadah haji.

Responden pada penelitian ini , menggunakan kontrasepsi untuk mencegah

terjadinya haid paling banyak pada responden yang berusia dibawah dari 50 tahun

sebanyak 92,5 % yaitu wanita usia subur. Wanita usia subur cenderung

menggunakan kontrasepsi untuk mengatur siklus haid selama beribadah haji dan

Page 71: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

54

umrah. Berbeda dengan wanita dengan umur lebih dari 50 tahun ini merupakan

usia menopause artinya dalam fase ini seorang wanita sudah tidak lagi menstruasi

sehingga jamaah haji yang sudah menopause cenderung tidak menggunakan

kontrasepsi dalam mencegah haid ketika di Tanah Suci. Hal ini berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor et.al yang menyatakan usia wanita

subur yaitu 25-25 ini berhasil menggunakan kontrasepsi sebanyak 6,7 %.

Jenis kontrasepsi yang akan digunakan oleh responden penelitian ini adalah pil

KB sebesar 73 % responden. Hasil ini lebih rendah dibandingkan dengan

penelitian yang dilakukan oleh Dandehboor er.al yaitu sebesar 74,7 %

menggunakan pil KB dalam mengatur siklus haid ketika di Tanah Suci. Pemilihan

pil ini didasarkan dengan alasan bahwa penggunaan pil adalah untuk mengatur

jarak kehamilan dan mengatur siklus haid wanita subur (mengurangi jumlah siklus

menstruasi ) ketika beribadah di Tanah Suci.

Informasi penggunaan kontrasepsi pada penelitian ini menunjukkan bahwa

responden mendapatkan informasi dari dokter sebanyak 69,2%. Hal ini berbeda

dengan penelitian yang dilakukan oleh Dandehbor et.al menyatakan bahwa

sebesar 51,5 % didapatkan dari dokter. Sedangkan untuk informasi yang

diperoleh dari bidan sebesar 19,6 % pada penelitian tidak ada data.

Responden pada penelitian ini dengan menggunakan pil KB sebelum

berangkat haji dan umrah sebanyak 72,9 %, responden memilih minum pil KB

sebelum berangkat dan minum sesuai anjuran sebanyak 64,5 %. Hal ini lebih

rendah dengan penelitian yang di lakukan oleh Dandehboor et.al menyatakan

bahwa sebanyak 44,2% jamaah haji pada di Iran menggunakan pil KB sebelum

berangkat.

Jadi kesimpulannya, keterbatasan pada penelitian ini selain merupakan

penelitian yang baru, juga terdapat keterbatan waktu penelitian dalam mengamati

efektif tidaknya penggunaan kontrasepsi hormonal dalam memgatur siklus haid

pada saat ibadah haji atau umrah belum dapat dideskripsikan pada penelitian ini.

Page 72: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

55

5 BAB V

KESIMPULAN dan SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Calon jamaah haji atau umrah tahun 2017-2018 di UIN Syarif

Hidayatullah sebanyak 100 % (107 responden) yang menggunakan

kontrasepsi hormonal ketika menjalankan ibadah haji atau umrah.

2. Pengetahuan tentang jenis-jenis kontrasepsi hormonal yang diketahui

calon jamaah haji dan umrah tahun 2017-2018 di UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta yaitu andalan (3,7 %), ekluton (9 %), microgion (9

%), pil organon (9 %), primolut (3,7 %), yasmin (9 %).

3. Perilaku calon jamaah haji dan umrah tahun 2017-2018 di UIN Syarif

Hidayatullah

Perilaku responden untuk menggunakan pil KB sebelum berangkat

sebesar (72,9 %).

Perilaku responden menggunakan pil KB setelah di Tanah Suci sebesar

(72.9%).

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Calon Jamaah Haji dan Umrah

1. Meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan kontrasepsi hormonal

dalam mengatur siklus haid pada saat melaksanakan Ibadah Haji dan

Umrah.

2. Mempersiapkan segala kebutuhan terutama wanita yang akan memakai

kontrasepsi hormonal dalam mengatur siklus haid pada saat

melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah.

5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

1. Mempertimbangkan dan mempersiapkan timeline untuk jadwal

pembinaan ibadah haji dan umrah untuk melakukan pengambilan data.

2. Melengkapi sampel penelitian hingga tercukupi nilai minimum sample

Page 73: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

56

3. Sebaiknya jika menggunakan kuesioner mewawancarai responden

dengan face to face agar jawaban yang diberikan oleh responden benar-

benar mewakili dari apa yang sebenarnya dari responden.

Page 74: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

57

DAFTAR PUSTAKA

1. Sinaga, et.al . Manajemen Kesehatan Menstruasi : Universitas Nasional

IWWASH Global One . 2017 ; 25-29 p

2. M. Quraish Shihab. Haji dan Umrah. Cetakan I. Jakarta : Lentera Hati :

2018 ; 394 hlm

3. Baziad A, Wiweko B, Hendarto H. Kiat Mengatur Pola Haid saat Haji dan

Umrah:Mekanisme Dasar, Masalah dan Solusinya. Jakarta:Himpunan

Endokrinologi reproduksi danFertilitas Indonesia.2007.3.

4. Bobak, I.M. 2004. Keperawatan Maternitas. Alih Bahasa Maria A. Wijaya

Rini. Edisi 4 . Jakarta : EGC

5. Dandehbor, et.al . Menstrual Suppression Using Oral Contraceptives by

Femele Hajj Pilgrims : Int J Travel Med Glob Health . 2016 ; 111-114p

6. G BI. Knowledge, Attitude, and Practice The Three Pillars of Excellence

and Wisdom : A place in the Medical Proffesion ,1995 ; (1)

7. Notoadmodjo, Soedkidjo. Metedologi Penelitian Kesehatan . Jakarta :

Rineka Cipta ; 2012

8. Notoadmodjo, Soedkidjo. Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta :

Rineka Cipta ; 2010

9. Notoatmodjo , Soekidjo . Metodologi Penelitian Kesehatan . Jakarta :

Rineka Cipta ; 2005

10. G BI. Knowledge, Attitude, and Practice The Three Pillars of Excellence

and Wisdom : A place in the Medical Proffesion ,1995 ; (1)

11. Gumucio Syblie, Zombi Simona et all. The KAP Survey Model. 2011 ;

12. Handyani, Sri . Keluarga Berencana dan Kontrasepsi, Cet 5 . Yogykarta :

Pustaka Sinar Harapan ; 2010

13. Saifuddin, Abdul Bari , et al., Buku Panduan Praktis Pelayanan

Kontrasepsi Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ;

2006

14. Guyton AC, Hall JE . Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi 11 .

Penerjemah : Irawati , Ramadani D, Indriyani F . Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC , 2006

Page 75: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

58

15. Sherwood, L. 2014. Fisiologi Manusia : dari sel ke sistem . Edisi 8 .

Jakarta : EGC ; 803-817 p

16. Astarto NW, Djuwantono D, Tjahyadi D. Menunda Haid dan Mengatasi

Masalahnya ketikaBeribadah Haji dan Umrah. Step by Step Penanganan

Kelainan Endokrinologi reproduksi danFertilitas dalam Praktik sehari-

hari.CV.Sagung Seto.Jakarta.2012.2.

17. Sperrof L, Fritz MA. Clinical Gynecologic endocrinology and

Infertility.8th ed. Carolina:Lippincott Williams & wilkins.2011.

18. Kronenberg HM, Melmed S, Polonsky KS, Karsen PR. Williams

Textbook of Endocrinology.Ed.11. Philadelphia:Saunders

Elsevier.2008.541-63.26.

19. Baziad A. Penggunaan Progesteron dalam Pengobatan. Ilmu Kandungan.

PT.Bina PustakaSarwono Prawirohardjo.Jakarta.2009;648.5

20. Hartanto, Hanafi. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi . Cet 5. Jakarta :

Pustaka Sinar Harapan

21. Saifuddin . Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi . Jakarta

Yayasan Bina Pustaka – Sarwono Prawirihardjo ; 2006

22. Ganong. Kim E. Barrett, et.al. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran . Edisi 24.

Scott Boitano : Heddewen L. Brooks . 2015.

23. Baziad A. Kontrasepsi Hormonal, 1 st ed . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo ; 2002. 1-106 p

24. Munir bin Husain, AlMarfu’i. Haid dan Nifas dalam Madzhab Syafi’i.

Pustaka

25. Rajuddin. Ibadah Haji dan Upaya Mengatur Siklus Haid. Majalah Ilmiah

Ukhuwah, Universitas Al Waliyah, Medan. 2009, Vol4 no.2, 169-179.

26. Aziz A, Latif M. Fatwa Manasik Haji untuk Manusia. Maktab Dakwah

dan Bimbingan JalujarRabwah.2009.10.

27. Netter FH, Craig J, Machado C. Atlas of Human Anatomy. CIBA’s Med

Ed Dept Ceast. NewYork.2000.11.

28. Bradshaw KD. The ovary and the menstrual cycle. In: ACOG.Precis:an

update in obstetricsand gynecology;Reproductive Endocrinology. 3rd ed.

Washington DC; Am Col of ObstetGynecol.2007;56-68.30.

Page 76: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

59

29. Katzung BG, Masters SB, Trevor AJ. Basic and Clinical

Pharmacology.11th ed.A langeMedical Book. Singapore:Mc.Graw

Hill.2009;706-709.15.

30. Saman RR. Kesehatan Penerbangan dalam Ibadah Haji. Jakarta: Badan

Penerbit FK UI;2011

31. Rajuddin.Ibadah Haji dan Upaya Mengatur Siklus Haid.Majalah Ilmiah

Ukhuwah,Universitas Al Wasliyah, Medan.2009,Vol4 no 2;169-179.4.

32. D

33. ahlan S, Sarjana. Kontroversi Pil Tunda Haid Selama Haji. 2007.

Available at:http://www.wordpress.com/2007.html

34. Dahlan MS. Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel Dalam

Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika ; 2010

35. Morissan. Metode Penelitian Suvey. Jakarta : Kencana ; 2014. 98 -108 p

36. Syahdrajat T. Panduan Penelitian untuk Skripsi Kedokteran dan

Kesehatan. Jakarta : Diandra; 2017. 20-23 p

37. Sophiyudin DM. Langkah-langkah Membuat Proposal Penelitian

Kedokteran dan Kesehatan. 2nd ed. Jakarta : Sagung Seto ; 2009

Page 77: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

60

Page 78: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

61

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU

PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL KB DALAM MENGATUR SIKLUS

HAID PADA CALON JAMAAH HAJI ATAU UMRAH

Bapak, Ibu yang terhormat,

Saat ini saya, Atiqah Murtadha sebagai peneliti di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian mengenai “

Gambaran Pengetahuan dan Perilaku Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

Pada Jamaah Haji atau Umrah Tahun 2017-2018

Sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan di universitas kami, maka Anda

akan menjalani penelitian ini melalui pengisian kesioner. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui tingkat penggunaan kontrasepsi dalam mengatur

siklus haid pada saat melakukan ibadah haji atau umrah.

Anda berkesempatan untuk menanyakan segala hal yang berhubungan dengan

penelitian ini dan berhak menolak iku serta dalam penelitian ini atau sewaktu-

waktu ingin berhenti dalam penelitian ini. Oleh karena peneliti ini penting sekali,

diharapkan agar dapat menjalani ini dengan jujur dan sebaik-baiknya.

Hal-hal yang terkait dengan pengisisan kuesioner akan kami jaga kerahasiannya.

Penelit ,

Atiqah Murtadha

Mahasiswa Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter

Jalan Pisangan, Griya Camellia, N0 153 Cirendeu Ciputat -Tangerang Selatan

Telp. 085242714536

Page 79: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

61

( Lanjutan )

Surat Persetujuan untuk Mengisi Kuesioner

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Usia :

Alamat :

Nomor telp/Hp :

Menyatakan bahwa saya telah mengerti sepenuhnya atas penjelasan yang

diberikan oleh Atiqah Murtadha dari PSKED FK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan bersedia menjalani penelitian mengenai “ Pengetahuan dan Perilaku

Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Pada Jamaah Haji atau Umrah Tahun 2017-

2018”

Pernyataan ini dibuat dengan kesadaran penuh tanpa paksaan.

Ciputat, 2018

Mengetahui,

Peneliti Peserta Penelitian

(Atiqah Murtadha) ( )

Page 80: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

62

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU

PENGGUNAAN KONTRASEPSI PIL KB DALAM MENGATUR SIKLUS

HAID PADA CALON JAMAAH HAJI/ UMRAH

Kode Responden

A. Identitas Responden

A1 Nama Responden :

........................................................................................................

A2 Umur : ................... tahun

A3 Tanggal Lahir : ..../..../...... ..../...../....

.......

A4

Pekerjaan

1. PNS

2. Karyawan Swasta

3. Wiraswasta

4. Buruh

5. IRT

6. Lainnya,.................................................................................

[ ]

A5 Status Pernikahan

1. Ya

2. Tidak

[ ]

A6 Alamat :

..........................................................................................................................

A7 No Telp : ................................................

A8

Apakah ibu ada rencana untuk ke Tanah Suci

1. Ya

2. Tidak

[ ]

A9 Jika “Iya” Apakah ibu saat ini sedang menggunakan kontrasepsi ?

1. Ya

2. Tidak

[ ]

A10 Jenis Konstrasepsi apa yang ibu gunakan saat ini ?

1. Pil

2. Spiral

3. Suntik

4. Lainnya, (sebutkan) : .................................................

[ ]

A11 Sejak kapan :

...................................................................................................................

B. Pengetahuan

B1 Apa yang dimaksud dengan alat kontrasepsi ?

...............................................................

..............................................................................................................................

............

B2 Sebutkan jenis-jenis alat kontrasepsi yang ibu ketahui ?

1. Kondom

[ ]

Page 81: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

63

2. Pil

3. Suntik

4. Implant/ susuk

5. lainnya,.................................................................................

B3 Apa yang ibu ketahui tentang Pil KB?

1. Alat kontrasepsi yang berbentuk Pil

2. Pil yang mencegah kehamilan

3. Pil yang berisikan hormon estrogen dan progesteron

4. Pil untuk mencegah haid

5. Tidak tahu

6. Lainnya, (sebutkan) : ..................................

[ ]

C. Penggunaan Kontrasepsi (Dalam rangka menunaikan Ibadah Haji atau

Umrah)

C1 Apakah ibu ada rencana untuk memakai kontrasepsi dalam

mencegah terjadinya haid di tanah suci ketika beribadah haji atau

umrah ?

1. Ya

2. Tidak

[ ]

C2 Jika “Tidak” apakah yang akan ibu lakukan untuk mencegah

terjadinya haid pada saat menunaikan ibadah haji atau umrah ?

..........................................................................................................

..........................................................................................................

[ ]

C3 Jika “ Ya” jenis kontrasepsi apa yang akan ibu pilih untuk

mencegah terjadinya haid pada saat menunaikan ibadah Haji atau

Umrah? ( Jawaban bisa lebih dari satu )

1. Pil

2. Suntik

3. Implant

4. Lainnya, (sebutkan) : ...................................

[ ]

C4

Apakah ibu tau merek pil KB yang digunakan untuk mencegah

haid pada saat menunaikan ibadah haji atau Umrah ?

...........................................................................................................

.........................................................................................................

[ ]

C5 Kenapa ibu memilih menggunakan kontrasepsi diatas ?

( jawaban bisa lebih dari satu )

1. Lebih aman

2.

3. Lebih mudah

4. Praktis

5. Lainnya, (sebutkan) : ...................................

[ ]

C6 Bila ibu memilih memakai kontrasepsi tersebut, kapan ibu akan

menggunakan kontrasepsi tersebut untuk mencegah haid pada saat

menunaikan ibadah haji atau umrah ?

[ ]

Page 82: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

64

1. Sebelum berangkat

Kapan : .................................................................................

2. Ketika di Tanah Suci

3. Lainnya, (sebutkan) : ...........................................................

C7 Darimana ibu mendapatkan informasi mengenai alat kontrasepsi

untuk mencegah haid pada saat menunaikan ibadah haji atau

umrah ? ( jawaban bisa lebih dari satu )

1. Dokter

2. Perawat

3. Bidan

4. Keluarga

5. Teman

6. Lainnya, (sebutkan) : ...................................

[ ]

C8 Dimana rencana ibu akan melakukan penggunaan kontrasepsi?

( jawaban bisa lebih dari satu )

a. Prakter Dokter

b. Bidan

c. Rumah Sakit

d. Klinik Bersalin

e. Lainnya, (sebutkan) : ...................................

[ ]

D. Perilaku

D1

( Bila ibu menjawab menggunakan Pil KB )

Apakah ibu menggunakan Pil KB sebelum berangkat ?

1. Ya

2. Tidak

[ ]

D2

Apakah ibu menggunakan Pil KB ketika di Tanah Suci ?

1. Ya

2. Tidak

[ ]

D3 Bagaimana cara ibu menggunakan Pil KB Tersebut ?

.........................................................................................................

..........................................................................................................

[ ]

Page 83: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

65

Lampiran 2 Hasil Uji Validasi

a. Variabel Pengetahuan

Correlations

b1_definisi_

kontrasepsi

b2_jenis_ko

ntrasepsi b3_pilKB

KAT_PENG

ETAHUAN

b1_definisi_

kontrasepsi

Pearson

Correlation 1 ,818** ,724* ,907**

Sig. (2-

tailed) ,004 ,018 ,000

N 10 10 10 10

b2_jenis_ko

ntrasepsi

Pearson

Correlation ,818** 1 ,592 ,832**

Sig. (2-

tailed) ,004 ,071 ,003

N 10 10 10 10

b3_pilKB Pearson

Correlation ,724* ,592 1 ,926**

Sig. (2-

tailed) ,018 ,071 ,000

N 10 10 10 10

KAT_PENG

ETAHUAN

Pearson

Correlation ,907** ,832** ,926** 1

Sig. (2-

tailed) ,000 ,003 ,000

N 10 10 10 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 84: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

66

Correlations

b. Variabel Perilaku Penggunaan Kontrasepsi

c1_rencana

memakaikon

trasepsisaati

badahhaji

c2_jenisko

ntrasepsiya

ngdipilihsa

atibadahhaj

i

c3_kenapa

memilihme

nggunakan

kontrasepsi

c4_kapanib

uakanmeng

gunakanko

ntrasepsi

c5_dima

naibume

ndapatin

formasi

c6_rencanaa

kanmelakuk

anpemasang

ankontraseps

i

c7_bagaima

nacaraibume

nggunakank

ontrasepsiter

sebut

KAT_PENG

GUNAAN

c1_rencanamemak

aikontrasepsisaatib

adahhaji

Pearson

Correlation 1 ,773** ,828** ,724* ,748* ,780** ,828** ,885**

Sig. (2-

tailed) ,009 ,003 ,018 ,013 ,008 ,003 ,001

N 10 10 10 10 10 10 10 10

c2_jeniskontraseps

iyangdipilihsaatiba

dahhaji

Pearson

Correlation ,773** 1 ,976** ,724* ,748* ,780** ,828** ,912**

Sig. (2-

tailed) ,009 ,000 ,018 ,013 ,008 ,003 ,000

N 10 10 10 10 10 10 10 10

c3_kenapamemilih

menggunakankont

rasepsi

Pearson

Correlation ,828** ,976** 1 ,706* ,851** ,859** ,904** ,961**

Sig. (2-

tailed) ,003 ,000 ,022 ,002 ,001 ,000 ,000

N 10 10 10 10 10 10 10 10

Page 85: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

67

c4_kapanibuakan

menggunakankont

rasepsi

Pearson

Correlation ,724* ,724* ,706* 1 ,541 ,782** ,706* ,817**

Sig. (2-

tailed) ,018 ,018 ,022 ,106 ,008 ,022 ,004

N 10 10 10 10 10 10 10 10

c5_dimanaibumen

dapatinformasi

Pearson

Correlation ,748* ,748* ,851** ,541 1 ,802** ,973** ,893**

Sig. (2-

tailed) ,013 ,013 ,002 ,106 ,005 ,000 ,000

N 10 10 10 10 10 10 10 10

c6_rencanaakanme

lakukanpemasanga

nkontrasepsi

Pearson

Correlation ,780** ,780** ,859** ,782** ,802** 1 ,859** ,928**

Sig. (2-

tailed) ,008 ,008 ,001 ,008 ,005 ,001 ,000

N 10 10 10 10 10 10 10 10

c7_bagaimanacara

ibumenggunakank

ontrasepsitersebut

Pearson

Correlation ,828** ,828** ,904** ,706* ,973** ,859** 1 ,961**

Sig. (2-

tailed) ,003 ,003 ,000 ,022 ,000 ,001 ,000

N 10 10 10 10 10 10 10 10

KAT_PENGGUN

AAN

Pearson

Correlation ,885** ,912** ,961** ,817** ,893** ,928** ,961** 1

Page 86: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

68

Sig. (2-

tailed) ,001 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000

N 10 10 10 10 10 10 10 10

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 87: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

69

Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 10 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,843 4

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 10 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 10 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in

the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,807 8

Page 88: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

70

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

a1_umur 39,70 6,865 10

a2_pekerjaan 2,50 1,269 10

a3_status_pernikahan 1,20 ,422 10

a4_penggunaan_kontrasepsi 1,70 ,483 10

a7_mestruasi 1,10 ,316 10

b1_definisi_kontrasepsi 1,60 ,699 10

b2_jenis_kontrasepsi 2,40 ,699 10

b3_pilKB 2,90 1,449 10

c1_rencanamemakaikontrasep

sisaatibadahhaji 1,60 ,699 10

c2_jeniskontrasepsiyangdipili

hsaatibadahhaji 1,60 ,699 10

c3_kenapamemilihmengguna

kankontrasepsi 2,40 1,075 10

c4_kapanibuakanmenggunaka

nkontrasepsi 2,60 ,966 10

c5_dimanaibumendapatinfor

masi 2,50 ,850 10

c6_rencanaakanmelakukanpe

masangankontrasepsi 2,30 1,059 10

c7_bagaimanacaraibumenggu

nakankontrasepsitersebut 2,40 1,075 10

KAT_PENGETAHUAN 6,90 2,558 10

KAT_PENGGUNAAN 15,40 5,854 10

KAT_IDENTITAS_RESPON

DEN 6,50 1,354 10

Scale

Mean if

Item

Deleted

Scale

Variance if

Item

Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Squared

Multiple

Correlation

Cronbach's

Alpha if

Item

Deleted

a1_umur 57,60 268,267 ,708 . ,849

a2_pekerjaan 94,80 462,844 ,187 . ,834

Page 89: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

71

a3_status_pernika

han 96,10 491,878 -,929 . ,845

a4_penggunaan_k

ontrasepsi 95,60 474,711 -,013 . ,837

a7_mestruasi 96,20 470,622 ,288 . ,835

b1_definisi_kontra

sepsi 95,70 451,344 ,769 . ,826

b2_jenis_kontrase

psi 94,90 455,211 ,636 . ,828

b3_pilKB 94,40 416,933 ,940 . ,810

c1_rencanamemak

aikontrasepsisaati

badahhaji

95,70 449,789 ,823 . ,825

c2_jeniskontrasep

siyangdipilihsaatib

adahhaji

95,70 447,122 ,915 . ,824

c3_kenapamemili

hmenggunakanko

ntrasepsi

94,90 430,767 ,958 . ,816

c4_kapanibuakan

menggunakankont

rasepsi

94,70 444,011 ,730 . ,823

c5_dimanaibumen

dapatinformasi 94,80 445,511 ,793 . ,823

c6_rencanaakanm

elakukanpemasan

gankontrasepsi

95,00 433,111 ,917 . ,817

c7_bagaimanacara

ibumenggunakank

ontrasepsitersebut

94,90 434,989 ,859 . ,819

KAT_PENGETA

HUAN 90,40 377,600 ,911 . ,797

KAT_PENGGUN

AAN 81,90 265,433 ,917 . ,795

KAT_IDENTITA

S_RESPONDEN 90,80 475,733 -,049 . ,841

Page 90: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

72

Lampiran 4 Analisis Univariat

UMUR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 22 2 1,9 1,9 1,9

23 3 2,8 2,8 4,7

25 1 ,9 ,9 5,6

27 1 ,9 ,9 6,5

29 1 ,9 ,9 7,5

30 3 2,8 2,8 10,3

31 3 2,8 2,8 13,1

32 4 3,7 3,7 16,8

33 4 3,7 3,7 20,6

34 2 1,9 1,9 22,4

35 5 4,7 4,7 27,1

36 7 6,5 6,5 33,6

37 3 2,8 2,8 36,4

38 5 4,7 4,7 41,1

39 5 4,7 4,7 45,8

40 6 5,6 5,6 51,4

41 5 4,7 4,7 56,1

42 13 12,1 12,1 68,2

43 2 1,9 1,9 70,1

44 2 1,9 1,9 72,0

45 3 2,8 2,8 74,8

46 2 1,9 1,9 76,6

47 4 3,7 3,7 80,4

48 4 3,7 3,7 84,1

49 9 8,4 8,4 92,5

50 6 5,6 5,6 98,1

52 1 ,9 ,9 99,1

54 1 ,9 ,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

Page 91: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

73

Statistics

KAT_UMUR1

N Valid 107

Missing 0

KAT_UMUR1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid WUS 98 91,6 91,6 91,6

MENOPAUSE 9 8,4 8,4 100,0

Total 107 100,0 100,0

PEKERJAAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid PNS 56 52,3 52,3 52,3

KARYAWAN SWASTA 36 33,6 33,6 86,0

WIRASWASTA 7 6,5 6,5 92,5

PEDAGANG 2 1,9 1,9 94,4

Lainnya 6 5,6 5,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

A4_LAINNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 101 94,4 94,4 94,4

Honor 2 1,9 1,9 96,3

Laboran 2 1,9 1,9 98,1

PTT Uin jakarta 2 1,9 1,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

S.PERNIKAHAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid YA 106 99,1 99,1 99,1

TIDAK 1 ,9 ,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

Page 92: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

74

RENCANA KE TANAH SUCI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid YA 106 99,1 99,1 99,1

TIDAK 1 ,9 ,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

JIKA "IYA" APAKAH IBU SAAT INI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENGGUNAKAN 86 80,4 80,4 80,4

MENGGUNAKAN 21 19,6 19,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

JENIS KONTRASEPSI APA YG IBU GUNAKAN SAAT INI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MEMAKAI 86 80,4 80,4 80,4

PIL 10 9,3 9,3 89,7

SPIRAL 4 3,7 3,7 93,5

SUNTIK 7 6,5 6,5 100,0

Total 107 100,0 100,0

A10_LAINNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MEMAKAI 107 100,0 100,0 100,0

RENCANA KE TANAH SUCI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid YA 106 99,1 99,1 99,1

TIDAK 1 ,9 ,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

Page 93: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

75

JIKA "IYA" APAKAH IBU SAAT INI MENGGUNAKAN KONTRASEPSI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENGGUNAKAN 86 80,4 80,4 80,4

MENGGUNAKAN 21 19,6 19,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

JENIS KONTRASEPSI APA YG IBU GUNAKAN SAAT INI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MEMAKAI 86 80,4 80,4 80,4

PIL 10 9,3 9,3 89,7

SPIRAL 4 3,7 3,7 93,5

SUNTIK 7 6,5 6,5 100,0

Total 107 100,0 100,0

A10_LAINNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MEMAKAI 107 100,0 100,0 100,0

B1_HAID

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK TAHU 103 96,3 96,3 96,3

YA 4 3,7 3,7 100,0

Total 107 100,0 100,0

B1_SIKLUSHAMIL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid YA 107 100,0 100,0 100,0

Page 94: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

76

LAINNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

P_KONDOM

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 66 61,7 61,7 61,7

YA 41 38,3 38,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

P_PIL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 20 18,7 18,7 18,7

YA 87 81,3 81,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

P_SUNTIK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 25 23,4 23,4 23,4

YA 82 76,6 76,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

P_IMPLANT/SUSUK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 79 73,8 73,8 73,8

YA 28 26,2 26,2 100,0

Total 107 100,0 100,0

Page 95: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

77

P_LAINNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 104 97,2 97,2 97,2

IUD 3 2,8 2,8 100,0

Total 107 100,0 100,0

BERBENTUL PIL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 27 25,2 25,2 25,2

YA 80 74,8 74,8 100,0

Total 107 100,0 100,0

PIL MENCEGAH HAMIL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 35 32,7 32,7 32,7

YA 72 67,3 67,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

BERISIKAN HORMON

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 83 77,6 77,6 77,6

YA 24 22,4 22,4 100,0

Total 107 100,0 100,0

MENCEGAH HAID

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 67 62,6 62,6 62,6

YA 40 37,4 37,4 100,0

Total 107 100,0 100,0

Page 96: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

78

TIDAK TAHU

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 107 100,0 100,0 100,0

B3_LAINNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

APAKAH ADA RENCANA U/ KE TANAH SUCI H/U

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid YA 107 100,0 100,0 100,0

JIKA " TIDAK " APA YG IBU LAKUKAN UNTUK MENCEGAH HAID DISNA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

PK_PIL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 34 31,8 31,8 31,8

YA 73 68,2 68,2 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_SUNTIK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 66 61,7 61,7 61,7

YA 41 38,3 38,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

Page 97: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

79

PK_IMPLANT/SUSUK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 102 95,3 95,3 95,3

YA 5 4,7 4,7 100,0

Total 107 100,0 100,0

C3_LAINNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

APA MEREK PIL KB YG IBU TAU

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Andalan 4 3,7 3,7 3,7

Ekluton 1 ,9 ,9 4,7

Microgion 1 ,9 ,9 5,6

Pil organon 1 ,9 ,9 6,5

Primolut 4 3,7 3,7 10,3

Tidak tahu 95 88,8 88,8 99,1

Yasmin 1 ,9 ,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_LEBIH AMAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 30 28,0 28,0 28,0

YA 77 72,0 72,0 100,0

Total 107 100,0 100,0

Page 98: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

80

PK_LEBIH MUDAH

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 46 43,0 43,0 43,0

YA 61 57,0 57,0 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_PTAKTIS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 57 53,3 53,3 53,3

YA 50 46,7 46,7 100,0

Total 107 100,0 100,0

C5_LAINNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

PK_SEBELUM BERANGKAT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK 36 33,6 33,6 33,6

YA 71 66,4 66,4 100,0

Total 107 100,0 100,0

Page 99: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

81

PK_KAPAN?

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Seminggu sebelum

berangkat 45 42,1 42,1 42,1

Tidak menjawab 62 57,9 57,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_KETIKA DI TANAH SUCI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK 104 97,2 97,2 97,2

YA 3 2,8 2,8 100,0

Total 107 100,0 100,0

C6_LAINNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

PK_DOKTER

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 33 30,8 30,8 30,8

YA 74 69,2 69,2 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_PERAWAT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 96 89,7 89,7 89,7

YA 11 10,3 10,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

Page 100: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

82

PK_BIDAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 55 51,4 51,4 51,4

YA 52 48,6 48,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_KELUARGA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 98 91,6 91,6 91,6

YA 9 8,4 8,4 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_TEMAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 98 91,6 91,6 91,6

YA 9 8,4 8,4 100,0

Total 107 100,0 100,0

C7_LAINNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid tidak menjawab 106 99,1 99,1 99,1

baru tau 1 ,9 ,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_PRAKTEK DOKTER

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 101: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

83

Valid TIDAK MENJAWAB 32 29,9 29,9 29,9

YA 75 70,1 70,1 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_BIDAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 86 80,4 80,4 80,4

YA 21 19,6 19,6 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_RUMAH SAKIT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 88 82,2 82,2 82,2

YA 19 17,8 17,8 100,0

Total 107 100,0 100,0

PK_KLINIK BERSALIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 75 70,1 70,1 70,1

YA 32 29,9 29,9 100,0

Total 107 100,0 100,0

C8_LAINNYA

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 107 100,0 100,0 100,0

Page 102: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

84

APA IBU MENGGUNAKAN PIL KB SBELUM BRNGKT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 19 17,8 17,8 17,8

YA 78 72,9 72,9 90,7

TIDAK 10 9,3 9,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

APA IBU MENGGUNAKAN PIL KETIKA DI TANAH SUCI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TIDAK MENJAWAB 19 17,8 17,8 17,8

YA 78 72,9 72,9 90,7

TIDAK 10 9,3 9,3 100,0

Total 107 100,0 100,0

Statistics

D3_TIDAKMEN

JAWAB

D3_MINUMSEB

ELUMBERANG

KAT

D3_MINUMSES

UAIANJURAN

N Valid 107 107 107

Missing 0 0 0

D3_TIDAKMENJAWAB

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Menjawab 107 100,0 100,0 100,0

D3_MINUMSEBELUMBERANGKAT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 103: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

85

Valid 0 38 35,5 35,5 35,5

1 69 64,5 64,5 100,0

Total 107 100,0 100,0

D3_MINUMSESUAIANJURAN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 38 35,5 35,5 35,5

1 69 64,5 64,5 100,0

Total 107 100,0 100,0

Page 104: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

86

Lampiran 5 Surat Izin Pengambilan Data

Page 105: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

87

Page 106: GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENGGUNAAN …

88

Lampiran 6 Curiculum Vitae

Curiculum vitae

Nama : Atiqah Murtadha

Alamat : Griya Camellia No. 153 Jln. Pisangan Barat Kel. Cirendeu

Tempat, tanggal lahir : Pinrang, 22 September 1997

Agama : Islam

No. Handphone : 085242714536

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

- TK : TK Pembina Unggulan Kamp.Baru Majene Sulbar

- SD : SD 02 Unggulan Kamp.Baru Majene Sulbar

- SMP : MTs DDI Lil Banat Parepare Sulsel

- SMA : MA DDI Lil Banat Parepare Sulsel

- S1 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta