43
GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA PENYANDANG TUNA RUNGU DEWASA MUDA (STUDI KASUS PADA ALUMNI SLB SANTI RAMA) Bunga Yuliantiana Bina Nusantara University, Jakarta, DKI Jakarta, 14350 Abstrak Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi merupakan kepentingan utama bagi individu untuk bersosialisasi dengan orang lain, tidak terkecuali bagi individu yang memiliki keterbatasan fisik yaitu tuna rungu. Dengan komunikasi setiap orang berusaha untuk mengungkapkan apa yang ingin dibicarakan atau apa yang dimaksud. Individu tuna rungu dapat berkomunikasi dengan orang lain baik normal maupun memiliki kesamaan dengan cara ekspresif dan reseptif, selain itu dibantunya alat pendengaran (hearing aid). Adanya keterbatasn fisik tersebut dapat mempengaruhi gaya komunikasi setiap individu tuna rungu, sehingga akan mempengaruhi tingkat self esteem pada dirinya. Dalam skripsi ini peneliti melakukan penelitian tentang apakah ada hubungan gaya komunikasi dengan self esteem pada tuna rungu tahap dewasa muda yang berusia 20-40 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pengukuran self esteem dari Rosenberg dan alat ukur yang telah diadaptasi berdasarkan teori 9 gaya komunikasi dari Robert Norton. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah menerima Ho yaitu tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya komunikasi dengan self esteem pada tuna rungu dewasa muda. Hal tersebut dikarenakan pada saat uji hipotesis menggunakan chi-square nilai yang didapat lebih dari 0,5 yaitu 0,637 (Chi-square = 13,488; p > 0,05). Dan dari penelitian ini juga dapat diketahui gaya komunikasi yang cocok bagi individu tuna rungu dengan self esteem tinggi yaitu gaya komunikasi friendly. Faktor lain seperti kelas sosial, kesuksesan, respon timbal balik dari orang terdekat (orang tua, keluarga, teman sebaya) mempengaruhi adanya terjadi tidak adanya hubungan dalam gaya komunikasi tuna rungu dengan self esteem yang dimiliki. Kata Kunci: Gaya Komunikasi, Self Esteem, Tuna Rungu

GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA

KOMUNIKASI PADA PENYANDANG

TUNA RUNGU DEWASA MUDA

(STUDI KASUS PADA ALUMNI

SLB SANTI RAMA)

Bunga Yuliantiana

Bina Nusantara University, Jakarta, DKI Jakarta, 14350

Abstrak

Dalam kehidupan sehari-hari komunikasi merupakan kepentingan utama bagi individu

untuk bersosialisasi dengan orang lain, tidak terkecuali bagi individu yang memiliki keterbatasan

fisik yaitu tuna rungu. Dengan komunikasi setiap orang berusaha untuk mengungkapkan apa

yang ingin dibicarakan atau apa yang dimaksud. Individu tuna rungu dapat berkomunikasi

dengan orang lain baik normal maupun memiliki kesamaan dengan cara ekspresif dan reseptif,

selain itu dibantunya alat pendengaran (hearing aid). Adanya keterbatasn fisik tersebut dapat

mempengaruhi gaya komunikasi setiap individu tuna rungu, sehingga akan mempengaruhi

tingkat self esteem pada dirinya. Dalam skripsi ini peneliti melakukan penelitian tentang apakah

ada hubungan gaya komunikasi dengan self esteem pada tuna rungu tahap dewasa muda yang

berusia 20-40 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala pengukuran self

esteem dari Rosenberg dan alat ukur yang telah diadaptasi berdasarkan teori 9 gaya komunikasi

dari Robert Norton. Hasil yang didapat dari penelitian ini adalah menerima Ho yaitu tidak

terdapat hubungan yang signifikan antara gaya komunikasi dengan self esteem pada tuna rungu

dewasa muda. Hal tersebut dikarenakan pada saat uji hipotesis menggunakan chi-square nilai

yang didapat lebih dari 0,5 yaitu 0,637 (Chi-square = 13,488; p > 0,05). Dan dari penelitian ini

juga dapat diketahui gaya komunikasi yang cocok bagi individu tuna rungu dengan self esteem

tinggi yaitu gaya komunikasi friendly. Faktor lain seperti kelas sosial, kesuksesan, respon timbal

balik dari orang terdekat (orang tua, keluarga, teman sebaya) mempengaruhi adanya terjadi tidak

adanya hubungan dalam gaya komunikasi tuna rungu dengan self esteem yang dimiliki.

Kata Kunci: Gaya Komunikasi, Self Esteem, Tuna Rungu

Page 2: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

1. Pendahuluan

Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang dapat berinteraksi dan memiliki

hubungan yang baik dengan orang lain. Salah satu cara bersosialisasi adalah dengan cara

berkomunikasi yang baik dengan orang lain, tidak terkecuali individu yang memiliki

keterbatasan fisik seperti penyandang tuna rungu. Tuna rungu secara medis adalah kekurangan

atau kehilangan kemampuan mendengar yang disebabkan oleh kerusakan atau tidak berfungsinya

sebagian atau seluruh alat-alat pendengaran (Suryana, 1996). Dengan adanya keterbatasan fisik

dalam pendengaran yang dimiliki individu tuna rungu, maka akan mempengaruhi self esteem

pada saat ingin berkomunikasi dengan orang lain untuk menyampaikan pesan yang sebenarnya,

terutama orang yang baru dikenal dalam lingkungannya. Khususnya pada individu dalam tahap

usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan intim dengan lawan

jenis untuk memiliki sebuah keluarga dan pada tahap ini juga individu memasuki dunia kerja.

Dalam penelitian ini, peneliti ingin membahas tentang ada atau tidaknya hubungan 9 gaya

komunikasi menurut teori komunikasi Robert Norton dengan self esteem pada penyandang tuna

rungu dewasa muda. Dan melihat gaya komunikasi mana yang cocok dengan individu tuna

rungu.

2. Metodologi

2.1 Populasi, Sampel dan Metodologi Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 32 orang penyandang tuna rungu dalam tahap

dewasa muda yaitu usia 20 – 40 tahun. Metodologi pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah Non-Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih

Page 3: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

menjadi sampel. Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu atau memiliki tujuan (Sugiyono, 2011).

2.2 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif non-eksperimental dikarenakan

peneliti tidak melakukan manipulasi terhadap variabel – variabel didalam penelitiannya.

Pengambilan data dengan menggunakan kusioner yang terdiri dari 3 bagian, yaitu identitas diri,

alat ukur self esteem dan alat ukur 9 gaya komunikasi.

2.3 Definisi Operasional

2.3.1 Komunikasi Interpersonal

Komunikasi interpersonal (Interpersonal Communication) adalah komunikasi yang

terjadi secara langsung antara dua orang. Pada komunikasi ini berfokus tentang bagaimana

suatu hubungan dimulai, bagaimana mempertahankan suatu hubungan, dan keretakan suatu

hubungan. Berger, Dalmon&Stafford (West, R. & Lynn Turner, 2009).

Robert Norton ( dalam Shawn&Laura, 2011) mengembangkan sembilan gaya

komunikator khusus biasanya digunakan dalam proses komunikasi yang menginformasikan

sifat hubungan antara komunikator, gaya komunikasi tersebut adalah:

1. Gaya Komunikasi Dominan (Dominant communication style)

2. Gaya Komunikasi Drama (Dramatic communication style)

3. Gaya Komunikasi Perdebatan (Contentious communication style)

4. Gaya Komunikasi Animasi (Animated communication style)

Page 4: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

5. Gaya Komunikasi Meninggalkan Kesan (Impression-leaving communication style)

6. Gaya Komunikasi Santai (Relaxed communication style)

7. Gaya Komunikasi Perhatian (Attentive communication style)

8. Gaya Komunikasi Terbuka (Open communication style)

9. Gaya Komunikasi Bersahabat (Friendly communication style)

Bentuk komunikasi pada anak tuna rungu tidak berbeda dengan bentuk komunikasi

anak yang mendengar, yaitu dapat dibedakan antara bentuk komunikasi ekspresif dan bentuk

komunikasi reseptif. Komponen komunikasi ekpresif meliputi bicara, berisyarat, berejaan

jari, menulis dan memimik. Sedangkan komponen komunikasi reseptif meliputi membaca

ujaran, membaca isyarat, membaca ejaan jari, membaca mimik serta pemanfaatan sisa

pendengaran dengan alat bantu. Komunikasi tersebut digunakan dengan menggunakan kode

yaitu cara verbal dan non verbal.

2.3.2 Teori Self Esteem

Self esteem pada penelitian ini menggunakan Skala Self Esteem Rosenberg. Definisi

self esteem menurut Rosenberg (dalam Wulan, 1997) adalah penilaian seseorang terhadap

dirinya yang ditampilkan melalui sikap positif atau negatif terhadap dirinya. Rosenberg

(1965) menggunakan 10 skala pertanyaan yang disajikan dengan empat pilihan jawaban,

mulai dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju, sebagai enam item skala Guttman.

Page 5: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

2.4 Instrumen Penelitian dan Pengukuran

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuantitatif sehingga menggunakan

kusioner dalam pengambilan data. Kusioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau penyataan tertulis kepada subyek untuk

dijawabnya (Sugiyono, 2011).

Berikut adalah rincian dari kusioner yang disebarkan kepada subyek penelitian :

1. Kusioner identitas : Berisi tentang data pribadi subyek yang memiliki keterbatasan fisik

tuna rungu.

2. Kusioner self esteem : Berisi 10 penyataan yang mengukur self esteem individu dengan

menggunakan alat ukur Rosenberg.

3. Kusioner gaya komunikasi : Berisi 25 pernyataan yang mengukur gaya komunikasi

berdasarkan teori gaya komunikasi dari Robert Norton.

Pada kusioner self esteem menggunakan Rosenberg self esteem scale (RSES) yang

terdiri dari 10 item, dengan item yang memiliki kriteria positif (favourable) sebagai aspek

kepercayaan diri (self confidence), dan item yang memiliki kriteria negatif (unfavourable)

sebagai aspek penurunan harga diri (self depreciation).

Sedangkan pada kusioner ketiga yaitu alat ukur gaya komunikasi yang diadaptasi

berdasarkan teori 9 gaya komunikasi dari Robert Norton. Berikut adalah blue print dari

domain – domain gaya komunikasi yang digunakan dalam kusioner :

DOMAIN NO.ITEM

Page 6: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Dominant a. Saya berani memulai percakapan

dengan orang lain. (1)

b. Saya lebih sering berbicara ketika

melakukan komunikasi dengan orang

lain. (10)

c. Saat dalam percakapan, saya lebih

mendominasi dibandingkan lawan

bicara. (17)

Dramatic a. Saya suka bertukar cerita (curhat)

dengan teman-teman saat senang

maupun sedih. (3)

b. Saya merasa kurang suka dengan

percakapan yang terlalu serius. (18)

c. Saya merasa terkadang bercerita

dengan hiperbola atau berlebihan.

(25)

Contentious a. Didalam berkomunikasi dengan orang

lain saya merasa tidak ingin

disalahkan, terutama ketika saya

memiliki bukti dari omongan yang

Page 7: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

saya ungkapkan.(11)

b. Saya berani menentang perkataan

orang lain terhadap diri saya. (23)

c. Saya merasa berani berdebat dalam

berkomunikasi dengan orang lain. (4)

Animasi a. Saat melakukan percakapan dengan

orang lain, saya merasa lebih nyaman

dengan menatap mata lawan bicara

.(12)

b. Saya lebih menyukai bahasa tubuh

seperti mengangguk, tersenyum untuk

mengungkapkan perasaan saya

dibanding dengan berbicara (verbal).

(19)

Imperession-Leaving a. Saya merasa memiliki keunikan

dalam berkomunikasi dengan orang

lain. (5)

b. Saya merasa teman-teman saya

dengan mudah menerima dan

mengerti pesan yang saya sampaikan.

Page 8: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

(21)

Relaxed a. Saya merasa mudah melakukan

percakapan dengan orang lain

sekalipun dengan orang yang baru

saya kenal. (13)

b. Saya merasa lebih nyaman

berkomunikasi yang dilakukan

dengan santai. (6)

Attentive a. Saya merasa senang mendengar orang

lain bercerita kepada saya. (7)

b. Saya lebih menyukai tindakan

dibandingan hanya omongan belaka.

(20)

c. Saya merasa senang sekali apabila

orang lain menanggapi pesan yang

saya sampaikan dengan positif. (14)

Opened a. Saya tidak merasa terganggu untuk

membuka diri kepada orang lain. (15)

dan (8)

b. Saat saya merasa sedih saya pasti

Page 9: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

akan mencari teman untuk bertukar

pikiran. (9)

c. Saya merasa kurang nyaman dengan

bercerita kepada orang lain tentang

perasaan saya. (22)

Friendly a. Saya tidak keberatan apabila harus

meluangkan waktu saat mendengar

orang lain sedang bercerita.(16)

b. Saya tidak merasakan orang lain

menolak melakukan percakapan

dengan saya. (2)

c. Saya tidak keberatan apabila harus

meminjamkan pundak saya untuk

tempat menangis, sebaliknya begitu

juga orang lain kepada saya. (24)

Tabel 3.1 Blue Print Kusioner Gaya Komunikasi

Pengelolahan data dalam penelitian ini menggunakan perhitungan z-score dan uji chi-

square. Z-score adalah suatu nilai yang menunjukan seberapa jauh nilai X menyimpang dari

rata-ratanya dalam satuan simpangan baku atau standar deviasi (Syamsuddin, 2002).

Sedangkan kegunaan uji Chi-Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua

buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan

Page 10: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

variabel nominal lainnya (C = Coefisien of contingency). Nilai chi-square selalu positif

(Usman&Purnomo, 2000).

2.5 Hasil Penelitian

2.5.1 Hasil Uji Validitas

Hasil uji validitas dari 9 gaya komunikasi yang didapat adalah dihilangkannya 9 item

dari 25 item awal dikarenakan dibawah nilai standar yaitu 0,3. Sedangkan untuk hasil uji

validitas skala Rosenberg terdapat 2 item yang tidak valid, yaitu item no.1 dan 5. Dari total

keseluruhan item yang digunakan sebanyak 35 berubah menjadi 24 item.

2.5.2 Hasil Uji Reliabilitas

Metode yang digunakan pada uji reliabilitas adalah metode Cronbach’s Alpha.

Penghitungan Cronbach’s Alpha dilakukan dengan menghitung rata-rata interkorelasi di

antara butir-butir pernyataan dalam kuesioner. Menurut Aiken & Growth-Marnat (dalam

Irina, 2011) variabel dikatakan reliabel jika nilai alphanya lebih dari 0,3. Uji reliabilitas ini

dilakukan bantuan program SPSS for windows versi 19.

2.5.2.1 Uji Reliabilitas 9 Gaya Komunikasi

a. Gaya Komunikasi Dominan (Dominant)

Tabel 3.12 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Dominant

Page 11: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Cronbach's

Alpha N of Items

,561 3

Setelah dilakukannya uji reliabilitas dan menghapus 1 item yang tidak valid, maka

reliabilitas gaya komunikasi dominant berubah menjadi :

Tabel 3.13 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Dominant

Cronbach's

Alpha N of Items

,685 2

b. Gaya Komunikasi Drama (Dramatic)

Sebelum dilakukannya uji reliabilitas, nilai croanbach`s alpha dari gaya komunikasi

dramatic adalah :

Tabel 3.14 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Dramatic

Cronbach's

Alpha N of Items

,511 3

Kemudian setelah menghilangkan item yang tidak valid, maka nilai croanbach`s alpha

dari gaya komunikasi dramatic naik menjadi :

Page 12: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Tabel 3.15 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Dramatic

Cronbach's

Alpha N of Items

,583 2

c. Gaya Komunikasi Perdebatan (Contentious)

Tabel 3.16 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Contentious

Cronbach's

Alpha N of Items

,474 3

Tabel 3.17 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Contentious

Cronbach's

Alpha N of Items

,535 2

Dari kedua tabel diatas dapat dijelaskan bahwa nilai croanbach`s alpha menjadi lebih

tinggi pada saat salah satu item dihapus. Dengan nilai awal yaitu 0,474 menjadi 0,535.

d. Gaya Komunikasi Animasi (Animated)

Page 13: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Tabel 3.18 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Animated

Cronbach's

Alpha N of Items

,430 2

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai croanbach`s alpha baik sebelum atau sesudah

dilakukannya uji reliabilitas sebesar 0,430.

e. Gaya Komunikasi Meninggalkan Kesan ( Impression-leaving)

Tabel 3.19 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Impression-

Leaving

Cronbach's

Alpha N of Items

,527 2

Dapat dilihat berdasarkan tabel bahwa nilai Cronbach's Alpha adalah 0,527 dari 2 item,

dan dapat dikatakan cukup.

f. Gaya Komunikasi Santai (Relaxed)

Page 14: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Tabel 3.20 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Relaxed

Cronbach's

Alpha N of Items

,522 2

Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa nilai reliabilitas dari 2 item

gaya komunikasi relaxed yang dianalisis dengan metode Cronbach’s Alpha sebesar 0,522. Hal

ini menunjukkan bahwa item-item masih memiliki reliabilitas cukup.

g. Gaya Komunikasi Perhatian (Attentive)

Tabel 3.21 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Attentive

Cronbach's

Alpha N of Items

,459 3

Tabel 3.22 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Attentive

Cronbach's

Alpha N of Items

,530 2

Page 15: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Sebelum dilakukannya uji reliabilitas Cronbach's Alpha sebesar 0,459 dari 3 item gaya

komunikasi attentive. Tetapi setelah dilakukannya uji reliabilitas maka nilai Cronbach's Alpha

berubah menjadi 0,530 dari 2 item.

h. Gaya Komunikasi Terbuka (Opened)

Tabel 3.23 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Opened

Cronbach's

Alpha N of Items

,670 4

Berdasarkan tabel di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa nilai reliabilitas dari 4 item

gaya komunikasi opened yang dianalisis dengan metode Cronbach’s Alpha sebesar 0,670. Hal

ini menunjukkan bahwa item-item masih memiliki reliabilitas cukup.

Tabel 3.24 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Opened

Cronbach's

Alpha N of Items

,852 3

Setelah dihapus item yang tidak valid maka nilai n Cronbach’s Alpha naik menjadi 0,852

dari 3 item. Hal ini menunjukan item-item memiliki realibilitas yang baik.

i.Gaya Komunikasi Bersahabat (Friendly)

Page 16: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Tabel 3.25 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Friendly

Cronbach's

Alpha N of Items

,560 3

Tabel 3.26 Reliability

Statistics Gaya

Komunikasi Friendly

Cronbach's

Alpha N of Items

,666 2

Berdasarkan tabel-tabel diatas dapat dilihat, sebelum dilakukannya uji reliabilitas

Cronbach's Alpha sebesar 0,560 dari 3 item gaya komunikasi friendly. Tetapi setelah

dilakukannya uji reliabilitas maka nilai Cronbach's Alpha berubah menjadi 0,666 dari 2 item,

maka dapat dikatakan memiliki nilai reliabilitas yang cukup.

Berdasarkan tabel-tabel yang sudah dikategorikan diatas, dapat peneliti simpulkan bahwa

dari 25 item yang dianalisis diperoleh estimasi reliabilitas untuk item 9 gaya komunikasi dengan

metode Cronbach’s Alpha menunjukkan bahwa item-item gaya komunikasi cukup reliable.

Page 17: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

2.5.2.2 Uji Reliabiltas Self Esteem

Hasil uji reliabilitas self esteem dapat simpulkan bahwa dari 10 item yang dianalisis

diperoleh reliabilitas untuk item self esteem dengan metode Cronbach’s Alpha sebesar 0,745.

Dengan begitu, menunjukkan bahwa item-item self esteem sudah sangat reliable.

2.5.3 Kategorisasi 9 Kelompok Gaya Komunikasi dan Self Esteem yang

dimiliki Responden

Tabel 4.4 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

DOM 32 8 12 9,69 1,091

DRA 32 8 12 10,1 1,088

CON 32 9 12 10,5 1,047

ANI 32 4 8 6,41 1,043

IMP 32 6 8 6,81 0,821

REL 32 5 8 6,38 1,04

ATT 32 9 12 10,2 1,008

OPN 32 8 15 12,1 1,9

FRI 32 6 11 8,81 1,635

EST 32 24 39 31,6 3,509

Valid N

(listwise)

32

Dari tabel diatas dapat peneliti simpulkan kriteria kategorisasi tinggi rendahnya self

esteem pada responden sebagai berikut :

- Responden yang memiliki nilai lebih dari 35 memiliki self esteem tinggi.

- Responden yang memiliki nilai diantara 28 sampai dengan 35 memiliki self esteem

sedang.

Page 18: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

- Responden yang memiliki nilai kurang dari 28 memiliki self esteem rendah.

Rendah

24 – 28

Sedang

28 – 35

Tinggi

35 -39

2.5.4 Hasil Uji Hipotesis

Hasil nilai uji hipotesis berdasarkan uji chi-square adalah 0,637. Dari nilai tersebut

menyimpulkan tidak ada hubungan antara jenis gaya komunikasi dengan kadar self-esteem

tuna rungu dewasa muda (Chi-square = 13,488; p > 0,05). Dilhat dari nilai yang didapat

seperti tabel dibawah ini :

Tabel 4.5 Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-

Square

13,488a 16 ,637

Likelihood Ratio 16,500 16 ,419

N of Valid Cases 32

Page 19: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

2.5.4.1 Kategorisasi ( 9 Gaya Komunikasi dengan Self Esteem)

Ditinjau dari data deskriptif grafik dapat dijelaskan sebagai berikut :

- Responden yang self-esteem-nya rendah, cenderung menggunakan gaya komunikasi

attentive, contentious, dramatic, opened, dan relaxed dalam taraf yang sama.

- Responden yang self-esteem-nya tinggi, cenderung lebih banyak menggunakan gaya

komunikasi friendly (terbanyak), dominant, dan impression-leaving dalam taraf yang

sama.

Page 20: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

- Responden yang memiliki self esteem sedang, cenderung banyak menggunakan gaya

komunikasi dramatic dan friendly dalam taraf yang sama tertinggi, selain itu

menggunakan gaya komunikasi animated, attentive, dominant, impression-leaving, dan

relaxed juga dalam taraf yang sama. Dan dalam taraf terendah menggunakan gaya

komunikasi contentious.

3. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dalam menjawab hipotesis, maka dapat

disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara gaya komunikasi dengan self

esteem pada tuna rungu dewasa muda. Sehingga dapat diartikan bahwa dalam penelitian ini

menerima Ho dan menolak Ha. Hal tersebut dikarenakan pada saat uji korelasi dengan

menggunakan chi-square nilai yang didapat lebih dari 0,05 yaitu 0,637 (Chi-square = 13,488; p

> 0,05).

Dan dapat disimpulkan juga berdasarkan teori 9 gaya komunikasi dari Robert Norton,

individu tuna rungu yang memiliki self esteem tinggi lebih banyak menggunakan gaya

komunikasi friendly, sedangkan individu dengan self esteem sedang lebih banyak menggunakan

gaya komunikasi dramatic dan friendly.

Page 21: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, D. (2008). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo.

Anastasi, Anne. (2007). Tes Psikologi. Jakarta: Indeks.

Apriyawati (2010). Hubungan Antara Penyesuaian Sosial dengan Harga Diri

Remaja Tuna Rungu. Diperoleh 15 Juli 2011 dari http://id.shvoong.com

Indarwati (2011). Harga Diri Suami yang Tinggal di Rumah Mertua. Jakarta:

Universitas Guna Darma.

Ika (2006). Penyesuaian Diri pada Anak Tuna Rungu yang Bersekolah di SLB B.

Jakarta.

Irina, A. (2011). Hubungan Antara Gamers Yang Memiliki Tipe Kepribadian Introvert dan

Extrovert Dengan Motivasi Dalam Bermain Game Online Ragnarok.

Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

Kelly (2011). Kemampuan Baca Tuna Rungu Rendah. Diperoleh 15 Juli 2011

dari www.voanews.com

Koesoema, D. (2011). Pendidik Karakter di Zaman Keblinger. Jakarta: Grasindo.

Paulus. (2008). Kepercayaan Diri Penyandang Tuna Rungu. Hidup Mingguan

Umat Beriman, 62(23), hal.26.

Page 22: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Papalia, Diane.E, Sally Wendkos Olds & Ruth Duskin Feldman. (2005). Human

Development. (10th

ed). Boston: McGraw-Hill Publishing.

Revi (2008). Hubungan Antara Kemampuan Komunikasi dan Kemandirian pada

Remaja Tuna Rungu. Jakarta: Universitas Guna Darma.

Shawn, D. & Laura, V. (2011). Interpersonal Communication Style. Diperoleh 10

November 2011 dari www.sage-ereference.com

Shane, J., & C.R. Snyder. (2003). Positive Psychological Assessment. (1th

ed).

Suryanah (1996). Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Sri (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Syamsuddin (2002). Matematika SMK 3 Kelompok Bisnis dan Manajemen.

Jakarta: Grasindo.

Usman, H. & R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika.

Jakarta: Bumi Aksara.

West, R., & Lynn, H.T. (2009). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi.

Page 23: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Jakarta: Salemba Humanika.

Page 24: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

DESCRIPTION OF SELF ESTEEM AND

COMMUNICATION STYLES IN YOUNG

ADULTS DEAF PERSONS

(CASE STUDY ON ALUMNI SLB Santi

RAMA)

Bunga Yuliantiana

Bina Nusantara University, Jakarta, DKI Jakarta, 14350

Abstract

In everyday life communication are of primary importance for individuals to socialize

with others, is no exception for individuals who have physical limitations that the hearing

impaired. Communication with each person trying to express what I want to talk about or

what it means. Deaf individuals can communicate with others both normal and have the same

expressive and receptive manner, but it helped hearing instrument (hearing aid). Keterbatasn

physical presence can affect the communication style of individuals with hearing loss, so it

will affect the level of self esteem on him. In this paper the researchers conducted a study on

whether there is a style of communication with hearing impaired self-esteem in young adult

stage of 20-40 years old. Measuring devices used in this study is the measurement of self-

esteem scale of Rosenberg and measuring devices that have been adapted based on the theory

of 9 styles of communication from Robert Norton. The results of this study is to accept Ho

that there is no significant relationship between communication style with self-esteem in

young deaf adults. That is because at the time of testing the hypothesis using the chi-square

value obtained over 0.5 is 0.637 (Chi-square = 13.488, p> 0.05). And from this study can also

be known style of communication that is suitable for deaf individuals with high self esteem

that is friendly communication style. Other factors such as social class, achievement,

reciprocal response from the people closest to (parents, family, peers) do not affect the

existence of an association occurs in the style of communication with the self esteem of deaf-

owned.

Keywords: Communication Styles, Self Esteem, Deaf

Page 25: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

1. Introduction

People was created as social beings that can interact and have a good relationship with

others. One way to socialize is a good way to communicate with others, not least individuals

who have physical limitations such as persons with hearing disability. Medically deaf is a

lack or loss of ability to hear caused by damage or malfunction of some or all hearing devices

(Suryana, 1996). Given the physical limitations of the individual in a hearing with hearing

loss, it will affect self-esteem at the time to communicate with others to convey the real

message, especially the new people in the neighborhood. Particularly in individuals in the

stage of young adulthood, which at this stage where the individual has an intimate

relationship with the opposite sex to have a family and at this stage individuals entering the

workforce.

In this study, researchers wanted to discuss whether or not a relationship 9

communication style according to Robert Norton communication theory with self-esteem in

persons with hearing impaired young adults. And see which one fits the style of

communication with deaf individuals.

2. Methodology

2.1 Population, Sample and Sampling Methodology

The population in this study were 32 persons with hearing disability in the young

adult stage of the age of 20-40 years. Sampling methodology used in this study is the Non-

Probability Sampling is a sampling technique that does not give equal opportunities or

opportunities for each element or member of the population to be selected into the sample.

Purposive sampling is a technique of determining the sample with a particular consideration

or has a purpose (Sugiyono, 2011).

Page 26: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

2.2 Research Design

This study uses a quantitative approach to non-experimental because the researcher

does not manipulate the variables - variables in the study. Retrieval of data by using

kusioner which consists of three parts, namely self-identity, self esteem measuring

instruments and measuring devices 9 styles of communication.

2.3 Operational Definition of Research Variables

2.3.1 Interpersonal Communication

Interpersonal communication (Interpersonal Communication) is a direct

communication occurs between two people. This communication focuses on how the

relationship started, how to maintain a relationship, and the cracking of a relationship.

Berger, Dalmon & Stafford (West, R. & Lynn Turner, 2009).

Robert Norton (in Shawn & Laura, 2011) developed nine specific communicator

styles commonly used in the communication process that informs the nature of the

relationship between communicators, communication styles are :

1. Dominant communication style

2. Dramatic communication style

3. Contentious communication style

4. Animated communication style

5. Impression-leaving communication style

6. Relaxed communication style

7. Attentive communication style

8. Open communication style

9. Friendly communication style

Page 27: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Forms of communication in deaf children are no different from a hearing child

communications, which can distinguish between forms of expressive communication and

receptive forms of communication. Expressive communication components include speech,

berisyarat, berejaan finger, write and memimik. While the components of the receptive

communication including reading speech, reading cues, to read finger spelling, reading the

expression and utilization of residual hearing with aids. Communication is used by using the

code that is how verbal and non verbal.

2.3.2 Self Esteem Theory

Self-esteem in this study using the Rosenberg Self Esteem Scale. Definition of self

esteem by Rosenberg (in Wulan, 1997) is a person's judgment against him is shown by a

positive or a negative attitude towards him. Rosenberg (1965) using the 10 scale questions

are presented with four answer choices, ranging from strongly agree to strongly disagree, as a

six-item Guttman scale.

2.4 Research and Measurement Instruments

Data collection techniques in quantitative research is that using kusioner in data

retrieval. Kusioner is the technique of data collection is done by giving a written set of

questions or statements to the subject to not answer (Sugiyono, 2011).

Here are the details of kusioner propagated to the subject of research :

1. Kusioner identity : Contains personal data on subjects who have hearing

disabilities.

2. Kusioner self esteem : It contains 10 statements that measure self-esteem

individuals using scala Rosenberg.

Page 28: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

3. Kusioner communication styles : Contains 25 statements that measure

communication style based on the theory of the communication style of Robert

Norton.

At kusioner self esteem using Rosenberg self esteem scale (RSES) which consists of

10 items, with items that have a positive criterion (favorable) as an aspect of self-confidence

(self confidence), and items that have a negative criterion (unfavourable) as aspects of the

decline in self-esteem (self-depreciation).

Whereas in the third kusioner gauge adapted communication style based on the theory

of 9 styles of communication from Robert Norton. Here is the blue print of the domain - a

domain style of communication used in kusioner :

DOMAIN NO.ITEM

Dominant a. I dare to start a conversation with

others. (1)

b. I would often talk when

communicating with others. (10)

c. When in conversation, I was more

dominant than the other person. (17)

Dramatic a. I love to tell stories (sharing) with

friends at happy and sad. (3)

b. I feel less like a conversation that is

too serious. (18)

Page 29: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

c. I feel sometimes told with hyperbole

or exaggerated. (25)

Contentious a. In the conversation with other people

I feel do not want to be blamed,

especially when I have the proof of

the talk I mentioned. (11)

b. I dare to go against the words of

others towards me. (23)

c. I feel bold to argue in communicating

with others. (4)

Animasi a. During a conversation with another

person, I feel more comfortable with

the other person's eyes.(12)

b. I prefer body language such as

nodding, smiling to express my

feelings than the spoken (verbal). (19)

Imperession-Leaving a. I feel a sense of uniqueness in

communicating with others. (5)

b. I feel my friends easily accept and

understand my message to. (21)

Relaxed a. I find it easy to have conversations

with others even with people I've

Page 30: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

known. (13)

b. I feel more comfortable

communicating is done with ease. (6)

Attentive a. I am glad to hear other people talk to

me. (7)

b. b. I prefer to act alone compared to

just talk. (20)

c. c. I was very happy when other

people respond to my message to the

positive. (14)

Opened a. I have not bothered to open up to

others. (15) and (8)

b. When I feel sad I will definitely be

looking for friends to exchange ideas.

(9)

c. I feel less comfortable with telling

others about my feelings. (22)

Friendly a. I do not mind if it has to take the time

to hear someone else is telling. (16)

b. I do not feel the other person refuses

to make conversation with me. (2)

Page 31: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

c. I do not mind if it has to lend my

shoulder for a place to cry, so do

others on the contrary to me. (24)

Tabel 3.1 Blue Print Kusioner Communication Style

Process data in this study using z-score calculation and chi-square test. Z-score is a

value indicating how far the value of X deviates from the mean in units of standard deviation

or standard deviation (Shamsuddin, 2002). While the usefulness of Chi-Square test is useful

to examine the relationship or the influence of two nominal variables and measure the

strength of the relationship between the variables with each other nominal variables (C =

Coefisien of contingency). Chi-square value is always positive (Usman & Purnomo, 2000).

2.5 Outcomes Research

2.5.1 Validity of Test Results

Validity of test results obtained 9 communication style is the removal of item 9 of the

25 original items due under a standard value is 0.3. As for the validity of test results of

Rosenberg scale, there are 2 items that are not valid, that is item No. 1 and 5. Of the total

items that are used as much as 35 turns into 24 items.

2.5.2 Test results of reliability

The method used to test reliability is Cronbach's Alpha method. Cronbach's Alpha

calculation is done by calculating the average interkorelasi among items in the questionnaire

statements. According to Aiken & Growth-Marnat (in Irina, 2011) reliably said to be variable

if the value is more than 0.3 alphanya. Reliability test was conducted SPSS for windows

version 19.

Page 32: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

2.5.2.1 Uji Reliabilitas 9 Gaya Komunikasi

a. Dominant Communication Styles

Tabel 3.12 Reliability

Statistics Dominant

Communication Styles

Cronbach's

Alpha N of Items

,561 3

After the reliability test and removing an item that is not valid, then the reliability of

the dominant communication style changed to:

Tabel 3.13 Reliability

Statistics Dominant

Communication Styles

Cronbach's

Alpha N of Items

,685 2

b. Dramatic Communication Styles

Prior to the test reliability, value cronbach `s alpha of dramatic communication styles :

Tabel 3.14 Reliability

Statistics Dramatic

Communication Styles

Cronbach's

Alpha N of Items

,511 3

Page 33: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Then after removing items that are not valid, then the value of alpha cronbach `s rise

to dramatic communication style :

Tabel 3.15 Reliability

Statistics Dramatic

Communication Styles

Cronbach's

Alpha N of Items

,583 2

c. Contentious Communication Style

Tabel 3.16 Reliability

Statistics Contentious

Communication Style

Cronbach's

Alpha N of Items

,474 3

Tabel 3.17 Reliability

Statistics Contentious

Communication Style

Cronbach's

Alpha N of Items

,535 2

Of the two tables above can be explained that `s alpha value croanbach be higher

when an item is deleted. With the initial value is 0.474 to 0.535.

Page 34: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

d. Animated Communication Style

Tabel 3.18 Reliability

Statistics Animated

Communication Style

Cronbach's

Alpha N of Items

,430 2

From the table above can be seen that the value of alpha cronbach `s done either

before or after the reliability test of 0.430.

e. Impression-leaving Communication Style

Tabel 3.19 Reliability

Statistics Impression-

leaving communication

style

Cronbach's

Alpha N of Items

,527 2

Can be seen on the table that the value of Cronbach's Alpha was 0.527 of two items,

and can be considered.

f. Relaxed Communication Style

Tabel 3.20 Reliability

Statistics Relaxed

Communication Style

Page 35: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Cronbach's

Alpha N of Items

,522 2

Based on the above table, the researchers can conclude that the reliability of the

second item relaxed style of communication that were analyzed with Cronbach's Alpha of

0.522. This suggests that the items still have enough reliability.

g. Attentive Communication Style

Tabel 3.21 Reliability

Statistics Attentive

Communication Style

Cronbach's

Alpha N of Items

,459 3

Tabel 3.22 Reliability

Statistics Attentive

Communication Style

Cronbach's

Alpha N of Items

,530 2

Prior to the reliability test Cronbach's Alpha of 0.459 from the third item attentive

communication style. But after doing a test of reliability is Cronbach's Alpha value changed

to 0.530 from the second item.

Page 36: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

h. Open Communication Style

Tabel 3.23 Reliability

Statistics Open

Communication Style

Cronbach's

Alpha N of Items

,670 4

Based on the above table, the researchers can conclude that the reliability of the four

items that opened communication styles were analyzed with Cronbach's Alpha of 0.670. This

suggests that the items still have enough reliability.

Tabel 3.24 Reliability

Statistics Open

Communication Style

Cronbach's

Alpha N of Items

,852 3

Once removed the items that are not valid then the value of n Cronbach's Alpha

increased to 0.852 from 3 items. This indicated the items had good reliability.

i. Friendly Communication Style

Tabel 3.25 Reliability

Statistics Friendly

Communication Style

Cronbach's

Alpha N of Items

Page 37: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Tabel 3.25 Reliability

Statistics Friendly

Communication Style

Cronbach's

Alpha N of Items

,560 3

Tabel 3.26 Reliability

Statistics Friendly

Communication Style

Cronbach's

Alpha N of Items

,666 2

Based on the above tables can be seen, prior to the reliability test Cronbach's Alpha of

0.560 from the third item friendly communication style. But after doing a test of reliability is

Cronbach's Alpha value changed to 0.666 from the second item, it can be said to have

sufficient reliability values.

Based on tables that have been categorized above, researchers can conclude that of the

25 items were analyzed to obtain estimates of the reliability of the communication style of

item 9 with Cronbach's Alpha method showed that the items of communication style is quite

reliable.

2.5.2.2 Reliability Test Self Esteem

Reliability test results can be concluded that the self esteem of the 10 items were

analyzed for reliability obtained by the method of self-esteem items Cronbach's Alpha of

0.745. That way, showing that the item-item self-esteem has been very reliable.

Page 38: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

2.5.3 Categorization of Group 9 Communication Styles and Self Esteem

owned by Respondents

Tabel 4.4 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean

Std.

Deviation

DOM 32 8 12 9,69 1,091

DRA 32 8 12 10,1 1,088

CON 32 9 12 10,5 1,047

ANI 32 4 8 6,41 1,043

IMP 32 6 8 6,81 0,821

REL 32 5 8 6,38 1,04

ATT 32 9 12 10,2 1,008

OPN 32 8 15 12,1 1,9

FRI 32 6 11 8,81 1,635

EST 32 24 39 31,6 3,509

Valid N

(listwise)

32

From the above table can researchers conclude categorization criteria for high and low

self-esteem of the respondents as follows:

- Respondents who have a value of more than 35 have high self esteem

- Respondents who have a value between 28 to 35 has the self esteem is.

- Respondents who have a value of less than 28 have low self esteem.

Low

24 – 28

Medium

28 – 35

High

35 -39

2.5.4 Hypothesis Test Results

The results of the hypothesis test based on chi-square test is 0.637. Of value

concluded there was no relationship between the types of communication styles with higher

Page 39: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

levels of self-esteem of deaf young adults (Chi-square = 13.488, p> 0.05). Dilhat of the value

obtained as the table below :

Tabel 4.5 Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Pearson Chi-

Square

13,488a 16 ,637

Likelihood Ratio 16,500 16 ,419

N of Valid Cases 32

2.5.4.1 Categorization (9 Style Communication with Self Esteem)

Page 40: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Judging from the descriptive data graphs can be described as follows :

- Respondents who self-esteem is low, tend to use the communication style of attentive,

contentious, dramatic, opened, and relaxed in the same level.

- Respondents who self-esteem is high, tend to use more friendly communication style

(most), dominant, and the impression-leaving in the same level.

- Respondents who have self-esteem are, tend to use a lot of dramatic and friendly

communication style in the highest level of the same, except it uses animated

communication style, attentive, dominant, impression-leaving, and also relaxed the

same extent. And the lowest level using contentious communication styles.

3. Conclusion

Based on the research results have been obtained in answer to the hypothesis, it can be

concluded that there was no significant relationship between communication style with self-

esteem in young deaf adults. So that means that in this study reject Ho and accept Ha. That is

because at the time of the correlation test using the chi-square value obtained over 0.05 is

0.637 (Chi-square = 13.488, p> 0.05).

And it can be concluded also based on the theory of 9 styles of communication from

Robert Norton, deaf individuals who have high self esteem more use friendly communication

style, whereas individuals with self-esteem are more likely to use dramatic communication

style and friendly.

Page 41: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, D. (2008). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Grasindo.

Anastasi, Anne. (2007). Tes Psikologi. Jakarta: Indeks.

Apriyawati (2010). Hubungan Antara Penyesuaian Sosial dengan Harga Diri

Remaja Tuna Rungu. Diperoleh 15 Juli 2011 dari http://id.shvoong.com

Indarwati (2011). Harga Diri Suami yang Tinggal di Rumah Mertua. Jakarta:

Universitas Guna Darma.

Ika (2006). Penyesuaian Diri pada Anak Tuna Rungu yang Bersekolah di SLB B.

Jakarta.

Irina, A. (2011). Hubungan Antara Gamers Yang Memiliki Tipe Kepribadian Introvert dan

Extrovert Dengan Motivasi Dalam Bermain Game Online Ragnarok.

Jakarta: Universitas Bina Nusantara.

Kelly (2011). Kemampuan Baca Tuna Rungu Rendah. Diperoleh 15 Juli 2011

dari www.voanews.com

Koesoema, D. (2011). Pendidik Karakter di Zaman Keblinger. Jakarta: Grasindo.

Paulus. (2008). Kepercayaan Diri Penyandang Tuna Rungu. Hidup Mingguan

Umat Beriman, 62(23), hal.26.

Papalia, Diane.E, Sally Wendkos Olds & Ruth Duskin Feldman. (2005). Human

Development. (10th

ed). Boston: McGraw-Hill Publishing.

Page 42: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan

Revi (2008). Hubungan Antara Kemampuan Komunikasi dan Kemandirian pada

Remaja Tuna Rungu. Jakarta: Universitas Guna Darma.

Shawn, D. & Laura, V. (2011). Interpersonal Communication Style. Diperoleh 10

November 2011 dari www.sage-ereference.com

Shane, J., & C.R. Snyder. (2003). Positive Psychological Assessment. (1th

ed).

Suryanah (1996). Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Sri (2010). Pengantar Ilmu Komunikasi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Syamsuddin (2002). Matematika SMK 3 Kelompok Bisnis dan Manajemen.

Jakarta: Grasindo.

Usman, H. & R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar Statistika.

Jakarta: Bumi Aksara.

West, R., & Lynn, H.T. (2009). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi.

Jakarta: Salemba Humanika.

Page 43: GAMBARAN SELF ESTEEM DAN GAYA KOMUNIKASI PADA …thesis.binus.ac.id/Doc/Lain-lain/2012-1-00558-PS ringkasan.pdf · usia dewasa muda, yang dimana pada tahap ini individu memiliki hubungan