Gaya Kepemimpinan yang Terlupakan: I - lmfeui.com Gaya Kepemimpinan yang Terlupaka… · kembali menggunakan teori gaya kepemimpinan dengan ... kebanyakan pemimpin yang paling efektif

Embed Size (px)

Citation preview

  • KEPEMIMPINAN

    Gaya Kepemimpinan yang Terlupakan:Developm en ta I Lea derch ip

    I Wayan Suarjaya dan Haedar Akib

    Abstrak

    Perbincangan mengenai komponen organisasional yangmenjadi lokomotif bagi kemajuan atau kemunduranorganisasi selalu menempatkan kepemimpinan sebagaifokusnya. Hal itu logis mengingat kepemimpinanmerupakan salah satu komponen terpenting (Gilley danMaycunich, 2000: 97), inti (Marquardt, 1996: 108) ataulokomotif (Bontis, 2000: 2) di antara komponen lainorganisasi, selain struktur, budaya, praktek manajerial,misi dan strategi, kebiiakan dan prosedur, serta iklimkerja. Sejumlah peneliti kepe-mimpinan saat ini jugakembali menggunakan teori gaya kepemimpinan denganperspektif yang berbeda (Robbins, at.al., 1994: 497). Salahsatu gaya kepemimpinan dalam pendekatan baru yangdianggap khas - namun terlupakan - adalah gayakepemimpinan pengembangan yang dipopulerkan olehGilley dan Maycunich (2000).

    Kata Kunci: Leadership

    ang lain agar menyumbangkan keahlian-nya, baik untuk bertindak sesuaikapabilitas yang dimiliki maupun untuktumbuh dan berkembang secara terus-menerus. Syarat kepemimpinan inimencirikan dan membedakan gayakepemimpinan pengembangan denganpendekatan kepemimpinan lain (Gilleyand Maycunich, 2000: 67).

    Para pemimpin pengembanganmembuat asumsi teftentu yang meng-arahkan tindakan dan perilakunya.Menurut Maslow (1998) dalam Gilleydan Maycunich (2000: 68-69), pemimpinpengembangan membuat asumsimengenai para pekerjanya sebagaiberikut:a Dipercaya untuk memerankan

    keahlian dan kemampuan yangterbaik.

    a Berhak memperoleh informasimengenai keputusan, misi danstrategi organisasi.

    . Berkeinginan menjadi kontributorlebih dari sekedar selaku pengamatpasif .

    o Berkeinginan mengatasi resiko jikaorganisasi mengembangkan jaringpengaman.

    . Menikmati kerjasama tim danharmonitas kelompok.

    o Kemampuannya dapat ditingkatkan.. Berkeinginan untuk tumbuh dan

    berkembang.. lngin dianggap penting, dibutuhkan,

    berguna, sukses, dihargai dandirespek.

    a Bermaksud mengembangkanhubungan positif dengan pemimpin,manajer dan koleganya.

    . Menginginkan pekerjaan yangbermakna.

    . Berkeinginan memperoleh peng-hargaan dan pengakuan atasprestasi yang dicapai.

    . Menginginkan tanggung jawab atasketergantungan dan kepasifannya.

    Mitos dan Asumsi KepemimpinanPengembangan

    Dalam memahaml konsep kepemim-pinan, perlu menghilangkan mitos dankesalahpamaham yang terjadi. Pertama,manajemen dan kepemimpinan tidaksama. Kepemimpinan adalah kegiatanmempengaruhi orang lain untuk ikut,sedangkan manajemen terfokus pada

    l. Wayan Suarjaya,Program Doktor llmu AdministrasiFISIP Ul, Direktur Jenderal HIMASHindu Budha Depag Rl

    Haedar Akib,Program Doktor llmu AdministrasiFISIP Ul, Dosen FIS UniversitasNegeri Makassar (UNM)

    pemeliharaan sistem dan proses (Max-well, 1998). Kedua, wirausahawan tidakmemerlukan pemimpin meskipunwirausahawan memiliki kemampuanpersuasif. Wirausahawan seringkalibebas dan kurang mempengaruhi oranglain dalam jangka panjang sepertipemimpin. Ketiga, pemimpin biasanyabukanlah orang yang paling banyak tahudalam organisasi. Pada kenyatannya,kebanyakan pemimpin yang paling efektifmemahami realitas bahwa pekerjanyalebih banyak tahu mengenai berbagaiisu dan proses organisasi. Konsekuensi-nya adalah pemimpin mensubordinasibawahannya dan meneguhkan filosofipelayanan sebagai bagian penting darikepemimpinan pengembangan. Ke-empat, kepemimpian tidak dipahamisebagai posisi yang dipegang melainkansebagai usaha untuk mempengaruhi or-

    EZ usarrrwaN No. 11 TH xxxrr NorEMBER 2oo3

  • . Menginginkan pendekatan ke-pemimpinan yang diarahkan olehdirinya sendiri (selfleadership).Asumsi ini lah yang menginspirasipemikiran Charles C. Mans dan HenriP. Sims (2001) menulis bukunyaberjudul: The Superleadership:Le ad i n g Oth e rs to Le ad Th e m se lves,Berret-Koehler Publisher, lnc. SanFransisco.

    o Menginginkan organisasinya ber-hasil dan mencapai tujuan dansasaran bisnisnya.

    Perbandingan OrganisasiKenyataan menunjukkan bahwa

    terjadi evolusi pengalaman setiaporganisasi, yaitu transformasi dariorganisasi tradisional menjadi organisasipembelajaran dan pengembangan.Evolusi ini sifatnya sukarela (Gilley danMaycunich, 2000: 6). Apa yang mem-bedakan tipe yang satu dengan tipe yanglain adalah pentingnya sumber dayamanusia - manusia bersumber dayamenurut Rachmany dan Akib dalamUsahawan (2OO2:32) - untuk mencapaisasaran dan tujuan bisnis strategis,kapasitas organisasi untuk melakukanpembaruan dan maksud perusahaanuntuk meningkatkan kemampuan dankeunggulan daya saingnya. Mengingatevolusi ini merupakan proses yangberkelanjutan, seringkali sangat sulituntuk mengetahui pada tahap manasuatu organisasi berada. Karena itu, yangsering terjadi adalah ketika suatu tahapevolusi itu terlaksana maka ketika itupula baru dipahami bahwa tahapannyatelah dilalui.

    Bukti mengenai organisasi tradisionalnampaknya cukup banyak terlihat dimana-mana. Gilley dan Maycunich(2000: 6) secara lugas menyatakanbahwa lebih dari 80 persen organisasiyang ada saat ini berada pada fase ini,yakni organisasi yang menghasilkanluaran yang memuaskan dan memper-oleh luaran bisnis yang cukup. Meskipundemikian, efektivitas kegiatan organisasitradisional itu dapat ditingkatkan lagidengan merubahnya menjadi lebih tinggidan lebih efisien.

    Evolusi level organisasi selanjutnyaadalah organisasi pembelajaran. Banyaktulisan akhir-akhir ini membahas sifatorganisasi pembelajaran, khususnya arti

    penting pembelajaran dalam pengem-bangan dan efektivitas setiap kegiatandan orang yang melaksanakan kegiatan-nya. Secara teoritis, organisasi pem-belajaran mempertahankan kapasitas-nya yang lebih tinggi dari pada organisasitradisional dalam melakukan pembaruandan bersaing, karena organisasi inimenekankan pentingnya sumber dayamanusia dalam mencapai hasil usahayang diharapkan. Dampak penekananpada aspek ini dapat terlihat ketikaorganisasi pembelajaran terus-menerusmelakukan pembelajaran dan per-ubahan.

    Fase terakhir gerakan evolusionerorganisasi adalah organisasi pengem-bangan. Organisasi pengembanganadalah organisasi yang melakukanekspansi kapasitas di sepanjang tahapevolusi yang dilakukan, memacukegiatannya untuk mempromosikan danmemperbarui peftumbuhan individu danorganisasinya. Konsekuensinya adalahorganisasi ini menunjukkan penguatankapasitas pembaruan dan perbaikankekuatan daya saing.

    Salah satu cara untuk membedakanfase evolusioner antar organisasi adalahmelihat isu dan cirinya. Untuk mereali-sasikannya dapat dipahami denganmenjelaskan organisasi dan per-spektifnyayang meliputi aspek: kapasitas

    Gambar 1. Evolusi Organisasi

    pembaruan organisasi; pentingnyasumber daya manusia; asumsi danharapan akan pertumbuhan danperkembangan; tipe, fokus dan luarankegiatan pengembangan; prioritasorganisasi; tipe kepemimpinan yang pal-ing lazim dalam organisasi; struktur daniklim kerja; peran setiap pemimpin,manajer, SDM profesional dan pekerja;aksi yang diperlukan untuk memper-tahankan fase evolusioner terakhir ataukemajuan organisasi di masa depan(Gilley dan Maycunich, 2000: 8).

    Khusus mengenai gaya kepemimpin-an dan peran pemimpin dalam tigakonteks organisasi yang berbeda ini -tradisional, pembelajaran dan pengem-bangan - dapat dinyatakan sebagaiberikut. Pertama, organisasi tradisionalmenggunakan gaya kepemimpinanautokrasi dan pemimpinnya berperanuntuk mempertahankan status quo. Tipekepemimpinan ini lebih menonjol padasebagian besar organisasi tradisional.Gaya kepemimpinan otokrasi terfokuspada struktur hirarki, kekuasaan,pengendalian pemimpin dan manajertradisional. Bentuk struktur yang palingbanyak dijumpai adalah strukturdepartemental karena secara hirarkismengatur seluruh organisasi. Organisasitradisonal terdiri dari beragamdepartemen yang membagi pekerja ke

    (Tinggi)

    AI

    Dampaknya

    terhadapPembaruan

    Organisasi

    dan KesiapanBersaing

    Iv(Rendah)

    Menekankan pada Pertumbuhan(Rendah) + perkembangan pekerja

    dan+ (Tinggi)Sumber: Gilley dan Maycunich, 2000:7

    usAIIAwAN No. 11TH xxxrr NOPEMBER zoo: [43.l

  • dalam bagian-bagian yang terpisah,tergantung pada tipe pekerjaan yangdilakukan dan output yang dihasilkan(Harold Stieglitz dalam Frank, 1971 : 310;Mintzberg, 1989: 380).

    Komunikasi antar departemen terjadipada setiap level, meskipun pengambilan

    keputusan, secara historis, tetaPdipegang oleh pemimpin organisasi.Fungsi utama manajer adalah sebagaipengawas, penjaga gawang danpengamat kinerja dan produksi. Pekerjadiasingkan ke dunia penghasil produkatau jasa dengan sedikit atau tidak adapeluang yang diberikan dalam peng-ambilan keputusan, perbaikan kinerjadan formulasi strategi organisasi. Strategipengembangan karier jarang diperhati-kan. Singkatnya, pekerja hanya dianggapsebagai bagian pelengkaP untukdigunakan dalam memPertahankanproduktivitas.

    Kedua, organisasi Pembela.iaranmenggunakan gaya kePemimPinantransaksional dan transformasional.Kepemimpinan transaksional terlihatketika manajer membantu pekerjanyamengidentifikasi apa yang mestidikerjakan untuk mencapai hasil yangdiharapkan. Pemimpin mengidentifikasiapa yang diinginkan oleh pekerjanya danmembantu pekerjanya untuk mencapaitingkat kinerja agar memperoleh ganjaranyang memuaskan (Gibson, lvancevichdan Donnelley, 1997: 313).

    Jenis pemimpin baru yang disebutpemimpin transformasional ini me-motivasi pekerjanya untuk bekerja agarmencapai tujuan strategis jangkapanjang, di samping untuk memenuhikepentingan dirinya sendiri yang sifatnyajangka pendek dan ke arah aktualisasidan prestasi serta keamanan pekerja(Gibson, lvancevich dan Donnelley, 1997:31 4). Konsekuensinya adalah pemimpintransformasional menginspirasi danmemotivasi pekerjanya untuk mencapaihasil yang lebih besar dari apa yangtelah direncanakan sebelumnYa.Singkatnya, kedua gaya kepemimpinanini - transaksional dan transformasional- menekankan pentingnya pembelajarandalam interaksi yang dilakukan setiaphari.

    Salah satu peranan penting pemimpin

    dalam organisasi pembelajaran adalahmelakukan sinergi, yakni PemimPin

    mengkreasi lingkungan yang menunjuk-kan bahwa keseluruhan lebih besar dariakumulasi bagian-bagiannya (salah satuprinsip sistem menurut Haines, 1998:51). Konsekuensinya adalah pemimpinmemegang tanggung jawab mengkreasisemangat tim yang tidak nampak padaorganisasi tradisional.

    Ketiga, ciri Yang Paling umumditemukan dalam diri PemimPintransaksional dan pemimpin transfor-masional pada dasarnya sama denganciri pemimpin yang diperlukan dalamorganisasi pengembangan (Gilley danMaycunich, 2000: 22). Organisasi inimenuntut kepemimpinan pengembangan

    untuk mengaplikasikan sepuluh prinsip,sebagaimana yang dijelaskan Padauraian berikut.

    Prinsip-prinsip KepemimPinanPengembangan

    Agar "pendekatan kepelayan an" (ser-

    vantsh i p app roach) dapal lerwuj ud makapemimpin perlu menerapkan sepuluhprinsip kepemimpinan pengembangan.Sepuluh prinsip dimaksud daPatdikelompokkan ke dalam empat kategori,yakni: (1 ) prinsip berorientasi pada aspekintrinsik, (2) prinsip berorientasi padapekerja, (3) prinsip berorientasi padakinerja, dan (4) prinsip berorientasi pada

    organisasi.

    Prinsip-prinsip yang Berorientasi padaaspek lntrinsik

    Akuntabilitas dan kepercayaan per-sonal merupakan dua PrinsiP Yangberorientasi pada aspek intrinsik yangnampak ketika pemimpin tersebut bekerjalebih dekat dan harmonis dengan paramanajer dan Pekerja. PrinsiP inimenempa hubungan interPersonal,menunjukkan kepercayaan dan respek,mempercepat kolaborasi dan mem-bangun kerjasama tim.

    1. Prinsip akuntabilitas personalSelama ini, sejumlah PemimPin

    cenderung cuci tangan atas tanggungjawab terhadap dunia kepemimpinannya.Sebaliknya, pemimpin pengembanganmemahami bahwa secara Personalmemiliki akuntabilitas atas perilaku,tindakan dan hasil-hasil bisnisnya,termasuk kebijaksanaan, Prosedur,insentif, penemuan dan rencana yang

    diajukan dan dilaksanakan. Lebih dariitu, pemimpin pengembangan hiduPdengan filosofi Truman, "Rusa jantanberhenti di sini" dan berPerilakumenurutnya.

    Akuntabilitas lebih dari sekedar slo-gan yang digunakan oleh pemimpin yangakan memanipulasi situasi atau peristiwatertentu, melainkan sebagai prinsippengarah di mana pemimPin hiduPdengan setiap aktivitas organisasi.Dengan kata lain, akuntabilitas personalmerupakan bagian dari struktur personal

    dan tetap beftahan selama situasi baikdan buruk. Akuntabilitas personal jugamerupakan cara berpikir yang diarahkandengan kekuatan internal yang dalamoleh setiap pemimpin organisasi. Hal inimenyebabkan manajer dan pekerjamempercayai pemimpinnya, merasadipengaruhi oleh kata-kata dan perbuatanpemimpinnya. Singkatnya, akuntabilitaspersonal menjembatani relasi denganpemimpin, sehingga pekerja inginmemberikan kekuasaan dan kontrol,meskipun pemimpinnya mungkin tidakdapat mengarahkan organisasinya.Organisasi pengembangan mencakupprinsip ini sebagai ramuan yangdiperlukan untuk lebih mempercepatpertumbuhan dan Perkembanganpekerjanya.

    2. Prinsip kepercayaanTanpa kepercayaan, pekerja tidak

    akan menangani resiko. Kepercayaanyang hilang memungkinkan pekerja tidakberpartisipasi dalam kegiatan per-tumbuhan dan pengembangan atauterlibat dalam proyek untuk meningkat-kan keahlian dan komPetensinYa.Kepercayaan merupakan elemen penting

    bagi organisasi pengembangan danmerupakan salah satu komPonenkepemimpinan pengembangan.

    Meskipun pemimpin memilikikekuasaan dan kewenangan ataspekerjanya, namun tidak meruPakanjaminan bagi pekerja untuk mempercayaipemimpinnya. Kepercayaan menyiratkanketerbukaan, kejujuran dan komunikasilangsung, serta mengabaikan agendatersembunyi yang menghambathubungan pekerjaan positif. Gilley danBoughton (1996) mengemukakan limalangkah awal untuk membangunkepercayaan, yakni:

    E4l usa,rr.twa.N No. 11 Trr xxxrr NoPEMBER 2oo3

  • o Ciptakan lingkungan yang terbebasdari rasa takut.

    . Kembangkan pola komunikasi yangsolid dengan pekerja, baik dalammakna keseringan maupun ke-dalamannya.

    . Temukenali karakteristik unik,kepribadian, pengalaman hidup danjalur profesional setiap pekerja.

    a Dorong pekerja dengan menerima-nya sebagai kontributor positif danumat manusia yang berguna.

    a Usahakan terlibat secara personalbersama pekerja, luangkan waktu-waktu penting bersamanya.

    Peterson dan Hick (1996) meyakinibahwa surprais dan stress yang signifikandalam lingkungan kerja secara seriusakan mengurangi kepercayaan pe-mimpin. Kondisi dan perilaku lain yangmengikis kepercayaan pemimpin yangjuga disebut "pembunuh kepercayaan"ini mencakup hal-hal, yakni: kurang rasaaman dan rasa terjamin, khawatirkehilangan sesuatu yang penting, tidakmemastikan maksud orang lain, perilakudan keputusan yang tidak konsisten,bimbang dan ragu, kebijakan danprosedur yang tidak konsisten, kurangharapan dan standar kinerja, reviewkinerja dan sistem ganjaran yang tidaksesuai, favoritisme, perilaku yangmembabi buta, kritik dan ancaman yangtidak sesuai.

    Peterson dan Hick dalam Gilley danMaycunich (2000: 71) mengidentifikasiempat pertanyaan penting untukmengecek tingkat kepercayaan sese-orang, yakni: (1) apakah pekerja tahuapa yang diharapkan dari Anda? (2)Apakah pekerja percaya bahwa Andamelakukan apa yang Anda katakan? (3)Apakah pekerja percaya bahwa Andamemberi perhatian terhadap kepenting-annya? (4) Apakah pekerja percayabahwa Anda berkompeten mengerjakanapa yang Anda katakan?

    Prinsip Berorientasi pada PekerjaPrinsip berorientasi pada pekerja

    menunjukkan bahwa pekerja merupakanaset organisasi yang terpenting. Prinsipini memberi penegasan mengenaikeberadaan pekerja dan kontribusinyadalam organisasi karena tanpa pekerjamaka organisasi tidak dapat mencapai

    sasaran dan tujuan bisnis strategisnya.Prinsip ini juga memahami bahwapemimpin organisasi menyokong danmenyalurkan aktualisasi diri pekerjanya.

    3. Prinsip menyokong pekerjaKepemimpinan pengembangan me-

    mahami pertumbuhan dan perkembang-an pekerja sebagai wujud keberhasilandan kemajuan kariernya sendiri dalamjangka panjang. 'Mencapai hasil melaluiorang lain' merupakan tugas pemimpindan bukan menggunakan orang sebagaibatu loncatan untuk mencapai ke-inginannya sendiri. Pemimpin pengem-bangan memahami bahwa keberhasilanyang dicapai tergantung pada kontribusisetiap pekerja. Selain itu, meyakini bahwaakumulasi bagian-bagian lebih besar darikeseluruhan serta menyokong danmendorong pendekatan sinergistik dalammemecahkan masalah, perencanaanstrategis, inisitatif pengembanganorganisasi dan sebagainya.

    Pemimpin pengembangan menjalan-kan prinsip menyokong pekerja setiapkali mendelegasikan pekerjaan dantanggung jawab kepada bawahannya.Delegasi merupakan proses penunjukanorang untuk bertindak atas namapimpinan, sehingga pekerja danpemimpin merupakan bagian yang dapatdipertukarkan untuk memproduksi hasilyang diinginkan. Pekerja dan pimpinanberf ungsi untuk saling menempati (posisi)satu sama lain dan menerima pekerjaandan tanggung jawab satu sama lain.

    4. Prinsip harga diri pekerjaMaksud kepemimpinan pengem-

    bangan mencakup peningkatan rasaharga diri pekerja. Pemimpin pengem-bangan berpeluang untuk meningkatkanrasa harga diri pekerjanya melaluiinteraksi yang dilakukan, termasukmelalui penugasan pekerjaan, aktivitasper-tumbuhan dan pengembangan,pertemuan dengan orang perorang,penilaian kinerja, proyek, diskusi,presentasi, proposal dan sebagainya.Secara kolektif, interaksi tersebutmemperindah "dunia pribadi dan publik"setiap pekerja yang pada gilirannya dapatmeningkatkan harga diri pekerja. Namunsebaliknya, interaksi tersebut juga dapatmengurangi dan merusak harga diripekerja sehingga menyebabkan perasa-

    an depresi, marah dan benci (Gilley,Boughton dan Maycunich, 1999).

    Pemimpin pengembangan mem-punyai tanggung jawab yang sangatpenting untuk meningkatkan harga diripekerja, karena setiap interaksi ber-potensi untuk meningkatkan ataumerusak konsep diri pekerja. Konsekuen-sinya adalah pemimpin perlu menemu-kan dan menerapkan kegiatan yang dapatmembawa dampak positif terhadap hargadiri pekerjanya. Bradshaw (1981) dalamGilley dan Maycunich (2000: 75)mencatat empat cara tambahan untukmeningkatkan harga diri pekerja, yakni:(1 ) mempromosikan prestasi, kemajuandan penguasaan pekerja; (2) berbagikekuasaan, kontrol dan pengaruh; (3)memelihara dan menilai pekerja; dan (4)memungkinkan tindakan pekerja atasdasar nilai-nilai dan kepercayaan yangdiberikan.

    Prinsip Berorientasi pada KinerjaPemimpin pengembangan menganut

    prinsip berorientasi pada kinerja untukmembantu organisasinya mencapai hasilusaha yang dibutuhkan dan untukmemperbaiki kinerja dan produktivitaspekerja melalui pertumbuhan danperkembangan secara terus-menerus.Tiga prinsipnya - kemitraan kinerja,perbaikan kinerja organisasi dankomunikasi yang efektif - merupakandasar bagi kesuksesan dengan caramemberi kesempatan bagi pemimpinuntuk mengkomunikasikan harapannyadengan cara yang jelas, memotivasi danmenginspirasi.

    5. Prinsip kemitraan kinerjaPemimpin, manajer dan pekerja

    pengembangan perlu bekerjasama untukmengkreasi lingkungan yang mendukungpertumbuhan dan perkembangan secaraterus-menerus. Pemimpin dituntut untukmengkreasi kemitraan kinerja yangmemungkinkan pekerja memperolehpengetahuan baru dan menerapkandalam pekerjaannya. Kemitraan kinerjaberdasar pada kepercayaan bahwapekerja mempunyai keinginan yang lebihbesar untuk berpartisipasi dalampertumbuhan dan perkembangan jikadiberi kesempatan berpartisipasi aktifdalam berbagai kegiatan.

    Prinsip kemitraan kinerja didasarkan

    UsAHAwAN No. 11 TH xxxrr NorEMBER 2oo3 [45

  • atas tujuh persyaratan, yakni: (1) pekerjaberkeinginan merubah kinerjanya; (2)pertumbuhan dan perkembangandikaitkan dengan keinginan pekerjamemperbaiki kinerjanya; (3) pemimpinpengembangan mengidentif ikasirintangan dan isu-isu budaya yangmencegah akuisisi dan transfer penge-tahuan; (4) pemimpin pengembanganmengidentifikasi konflik dalam tugas dankegiatan yang mengurangi motivasipekerja melakukan pembelajaran danperubahan; (5) pemimpin dituntutmenyediakan umpan balik kinerja,penguatan, dorongan dan dukunganuntuk meningkatkan kinerja danproduktivitas pekerjanya; (6) pekerjamenerima pertanggung-jawaban untukmemperoleh pengetahuan dan keahlianbaru serta mentransfernya dalampekerjaan yang dilakukan; (7) pemimpinpengembangan mengakui dan memberiganjaran kepada pekerja atas partisipasi-nya dalam aktivitas pertumbuhan danperkembangan.

    6. Prinsip peningkatan kinerjaorganisasiPemimpin pengembangan ber-

    tanggungjawab untuk mencapai hasilusaha melalui orang lain. Sejumlah or-ang meyakini bahwa jika pemimpin gagalmencapai hasil usaha yang diharapkanberarti pemimpin tersebut gagalmelakukan pengarahan. Karena itu,meskipun diyakini bahwa kepemimpinanpengembangan mencakup berbagai ciri,namun mencapai hasil yang diharapkanmerupakan puncak kepemimpinan yangefektif dan dianggap sebagai pengukuranpenling bagi sikap dan kemampuankepemimpinan. Untuk mendukung halitu, pemimpin pengembangan meng-kreasi lingkungan kerja yang memungkin-kan bagi pekerjanya agar: tertantangbertindak pada level maksimum,terdorong menunjukkan solusi kreatif bagipermasalahan yang kompleks, me-nunjukkan inisiatif yang berkualitas,berkeinginan terlibat dalam kegiatanperbaikan organisasi secara ber-kelanjutan dan wajib berpartisipasi dalamcampur tangan pertumbuhan danperkembangan.

    Pemimpin pengembangan me-nunjukkan gaya bekerja yang sesuaiuntuk memenuhi kebutuhan orang dan

    organisasi. Pemimpin tersebut juga sadarakan kematangan, keahlian, sikap danpreferensi pekerjanya, serta senantiasamenyesuaikan gaya bekerjanya untukmenjamin keberhasilan organisasi. Tigatipe dalam gaya pekerjaan pemimpinyang paling umum adalah mengarahkan,mendukung dan berkolaborasi. Gayapekerjaan mengarahkan lebih sesuaiseki ranya pekerja kurang berpengalamanatau waktu yang tersedia terbatas.Pendekatan ini sangat baik diterapkanjika ada "cara terbaik" melakukanpekerjaan dan ketika ada perintah yanglangsung dapat mengamankan waktudan uang tanpa membahayakanhubungan dengan pekerja. Maxwell(1998) lebih jauh mengembangkanakronim yang tepat-yakni PLAN AHEAD- untuk membantu pemimpin pengem-bangan dalam mengingat pentingnyapengarahan sebagai navigator;* Predetermine a course of action

    (menentukan tindakan yang akandilakukan)

    N. Lay out your goals (membual layouttujuan-tujuan yang akan dicapai)

    * Adjust your priority (menyesuaikanprioritas)

    l. Notify key personnel (menetapkanpersonal kunci yang akan menanganitugas)

    .i. Allow time for accepfance (memberipeluang untuk menerima sesuatu)

    * Head in to action (menjadi kepaladalam pelaksanaan kegiatan)

    * Expect problems (menharapkanadanya masalah)

    * Daily review your plan (mereviurencana secara berkelanjutan, setiaphari).

    Ketika pemimpin pengembanganmengajukan solusi inovatif kreatif danproduktif atau pendekatan kewira-usahaan maka sesungguhnya pemimpintersebut menunjukkan gaya pekerjaanmendukung. Pada sebagian besar kasus,gaya ini memungkinkan bagi pemimpinuntuk berfungsi sebagai penyokong danpendorong kontribusi, upaya dantindakan pekerja. Gaya pekerjaanmendukung sangat tepat digunakan jikapekerja sangat berpengalaman, cakapdan percaya diri. Sedangkan gayapekerjaan kolaboratif paling tepatmewakili tipe lingkungan pekerjaan dalam

    organisasi pengembangan. Kolaborasisangat tepat ditunjukkan ketika pemimpindan pekerja bekerjasama untuk mencapaitujuan dan sasaran bisnis organisasi.Berdasarkan situasi itu, "sinergi kinerja"yang benar dapat dicapai dalam situasidi mana bakat, keahlian, kemampuandan pengalaman setiap pekerja diguna-kan untuk memperbaiki organisasi(Gilley, Boughton dan Maycunich, 1999:67). Lingkungan pekerjaan kolaboratifsangat kondusif untuk berbagi,memelihara, mendukung dan men-dorong, serta membangkitkan solusikreatif dan kuat terhadap permasalahanyang dihadapi oleh organisasi. Sedang-kan organisasi yang mencakuplingkungan pekerjaan yang kolaboratifdicirikan dengan derajat stabilitas,kematangan internal yang tinggi dankepemimpinan profesional. Ketikalingkungan kolaboratif mendominasimaka pekerja sadar dan memahami misidan strategi organisasi serla pendekatanjangka panjang bagi keberhasilan bisnis.

    Pemilikan ketajaman bisnis danpenciptaan sinergi kinerja merupakandua komponen bagi peningkatan kinerjaorganisasi. Elemen ketiga yang mengikatdua elemen tersebut adalah respeksehingga mengkreasi trilogi yang kuat.Tanpa adanya respek, pemimpin tidakdapat mengarahkan dan memotivasipekerjanya, memproduksi hasil yangdiinginkan dan efektif dalam jangkapanjang. Respek sangat sukar diperolehkarena memerlukan kerja keras,kebaikan, kejujuran, konsistensi dankesetiaan terhadap prinsip pengarahorganisasi. Menurut Maxwell (1998: 161)bahwa pemimpin pengembanganmemperoleh respek dengan caramemperjelas keputusan yang dibuat,mengakui kesalahan dan berbuat yangterbaik bagi pengikut dan bagi agendapersonal organisasi ke depan. Mem-bangun respek mensyaratkan pemimpinuntuk menciptakan lingkungan kerja yangbebas dari rasa takut, berdasar padakomunikasi yang terbuka, memesan danmenerima, terlibat secara pribadi,terpercaya dan jujur, punya harga diridan memfokuskan pada pertumbuhandan perkembangan pekerja. Mengarah-kan dengan respek merupakan salahsatu cara yang paling efektif untukmemotivasi dan menginspirasi pekerja.

    [46] uslrlrwlN No. 11 TH xxxrr NorEMBER 2003

  • Hal itu diberi ganjaran melalui hasilbisnisyang lebih baik, peningkatan kesiapanbersaing dan pembaruan organisasisecara berkelanjutan.

    7. Prinsip komunikasi yang efektifPemimpin pengembangan memiliki

    keahlian berkomunikasi secara efektifyang dapat meningkatkan kemampuan-nya untuk mengirim umpan-balik kinerja,menilai kinerja tindakan, menghadapikinerja yang buruk dan menyediakanpenyuluhan dan nasehat karier. Hasilnyaadalah keahlian berkomunikasi pimpinandapat memperbaiki kinerja, produktivitasdan keinginan pekerja dalam aktivitaspertumbuhan dan perkembangan yangmemungkinkan organisasi untukmencapai hasil bisnis yang diharapkan.

    Pemimpin pengembangan memper-oleh kemampuan untuk berkomunikasisebaik mungkin dengan semua orangdalam organisasi. Komunikasi yangdimaksud bukan sekedar ekspresigagasan atau pilihan retorikayang dibuatselama berinteraksi, melainkan pulakemampuan menggunakan semuamekanisme komunikasi yang tersediauntuk menstimulasi dan menantangpekerja agar tumbuh dan berkembangserta memerankan kemampuan terbaikyang dimilikinya. Pemimpin pengem-bangan berkomunikasi secara efisien danefektif, serta melakukan haltertentu yangdapat dipahami oleh pekerjanya.Pemimpin pengembangan memahamipesan-pesan non-verbal ketika ber-interaksi dengan pekerja dan meng-gunakan teknik tersebut untuk menitik-beratkan pengertiannya.

    Pemimpin pengembangan menanya-kan pertanyaan yang terkait untukmeningkatkan pemahamannya danuntuk menunjukkan perhatian kepadapekerjanya. Pemimpin tersebut jugamendengar pekerjanya agar memperolehpengertian dan pemahaman, sambilbekerja secara tekun agar dapatmeminimalisir hambatan komunikasiyang mempengaruhi pemahaman dankeyakinannya. Melalui cara ini pemimpinpengembangan menghindari terjadinyakesalahpahaman informasi.

    Prinsip Berorientasi pada OrganisasiPrinsip berorientasi pada organisasi

    membantu pemimpin mengkreasi

    lingkungan kerja dan budaya organisasiyang mempercepat pertumbuhan danperkembangannya. Tiga prinsip yangmendasari kategori prinsip berorientasipada organisasi ini adalah konsistensiorganisasi, pemikiran holisitik dansubordinasi organisasi.

    8. Prinsip konsistensi organisasiHambatan organisasi pengembang-

    an adalah konsistensi organisasi. Padamulanya, konsistensi bertentangandengan prinsip pertumbuhan danperkembangan umum pekerja secaraterus-menerus dalam organisasipengembangan. Meskipun perubahanyang terjadi sangat mendasar bagikesediaan bersaing dan pembaruanorganisasi, namun pekerja menginginkanpemimpinnya menunjukkan perilaku dankeputusan yang konsisten. Pekerja jugamenginginkan pemimpin agar menyaringkeputusannya melalui serangkaianprinsip penuntun yang mengontrol danmempengaruhi tindakannya.

    Salah satu cara untuk menjamin agarprinsip konsistensi organisasi meliputiupaya mengarahkan penyamaan nilaiadalah adanya proses di mana prinsiparahan pemimpin menyatu dalamorganisasi. Pertama, pemimpin meng-identifikasi nilai-nilai dan kepercayaanpribadinya dan membandingkan dengannilai-nilai dan kepercayaan organisasi.Kedua, pemimpin menentukan jumlahkesepakatan antara nilai-nilai dankepercayaan pribadi dengan nilai-nilaidan kepercayaan organisasi. Ketiga,pemimpin mengidentifikasi bagaimanadampak nilai-nilai dan kepercayaannyaterhadap keseharian pekerja. Keempat,pemimpin membuat penyesuaian yangmensejajarkan prinsip penuntun dirinyadengan prinsip penuntun organisasi.

    9. Prinsip pemikiran holistikPemimpin pengembangan meng-

    artikulasi visi organisasi, mengidentifikasirencana permainan terjangkau yangdirancang untuk mencapai visi organisasidan merefleksikan tindakannya sebagaisarana untuk memperbaiki dan me-maksimalkan peluangnya di masa depan.Jika ketiga komponen tersebut disedia-kan, pemimpin pengembangan telahmenerapkan prinsip pemikiran holistik.Pemikiran holistik terdiri dari tiga tipe

    pemikiran, yakni visioner, strategis danrefleksi kritis. Pemikiran visionermengidentifikasi maksud organisasi.Kemampuan untuk mengarahkanperhatian tertentu bagi masa depanorganisasi disebut pemikiran strategis.Sedangkan pemikiran refleksi kritisdipahami sebagai kemampuan untukmemahami nilai-nilai dan kepercayaantertentu dan untuk mengetahui mengapaseseorang berperilaku dengan caratertentu (Gilley dan Maycunich, 2000:81).

    10. Prinsip subordinasi organisasiSuatu ketika pernah ada pernyataan

    bahwa: "jika ditempatkan pekerja yangbaik berhadapan dengan sistem yangburuk maka sistemnya akan selalumenang." Pernyataan sederhana inimenjelaskan realitas sebagian besarorganisasi yang tidak pernah sepenuhnyaberkembang pada level perkembanganyang diharapkan dan menunjukkan sikapperusahaan terhadap pekerjanya. Karenaitu, pendekatan yang "mengutamakanorganisasi" (organization first) perludibalik jika organisasi ingin berkembangke status organisasi pengembangan.Pemimpin organisasi pengembanganmemahami bahwa cara yang ditempuholeh pemimpin dalam memperlakukanpekerja akan menentukan kinerja,produktivitas, loyalitas, pertumbuhan danperkembangan. Pemimpin pengem-bangan menurut Gilley dan Maycunich(2000: 84-45) menunjukkan subordinasiorganisasi melalui beberapa cara berikut.. Mengeliminasi kebijakan dan

    prosedur yang akan berpengaruh,mencegah atau menghambatpertumbuhan dan perkembanganpekerja;

    a Mengeliminasi struktur organisasiyang menghambat komunikasi duaarah;

    . Mengeliminasi struktur organisasiyang menghambat pertumbuhan danperkembangan pekerja;

    . Mengeliminasi iklim kerja yangnegatif dan tidak bermakna secarapersonal;

    . Mengkreasi budaya organisasi dimana pertumbuhan dan per-kembangan pekerja didorong dandisponsori;

    a Mengkreasi sistem manajemen

    usAHAwAN No. 11 TH xxxfl NorEMBER 2ocn Wl

  • kinerja yang mempercepat per-tumbuhan dan perkembanganpekerja;

    o Mengkreasi lingkungan kerja yangmemungkinkan pembelajaran danperubahan secara terus-menerusdijadikan sebagai norma;

    . Mentransformasi penilaian kinerjamenjadi evaluasi pengembanganyang dirancang untuk mempercepatpertumbuhan dan perkembangan;

    . Mengkreasi sistem kompensasi dansistem ganjaran yang menghargaipertumbuhan dan perkembanganpekerja;

    . Memilih manajer dan supervisor bagipengembangan dan keahlianinterpersonal pekerja, lebih daricatatan kinerja pegawainya;

    o Mengeliminasi pavoritisme politisdan setuju terhadap sistem promosiberbasis kinerja berdasar padapertumbuhan dan perkembanganpekerja secara terus-menerus;

    . Mendorong pengembangan karierpekerja dan mengaitkannya denganinisiatif perencanaan SDM dalamjangka panjang;

    o Menyeleksi pekerja berdasarkanpada kesediaannya untuk belajar,berubah, tumbuh dan berkembang;

    . Mengaitkan pertumbuhan danperkembangan pekerja dengan misidan strategi organisasi.

    Peran dan Tanggung JawabPemimpin Pengembangan

    Mengingat begitu luas dan besarnyatanggung jawab yang mesti diembanoleh pemimpin pengembangan yangideal maka berikut ini dikemukakanpendapat Gilley dan Maycunich (2000:67-68) mengenai garis besar peran dantanggung jawab yang dimaksud.o Mengadopsi prinsip-prinsip ke-

    pemimpinan pengembangan.o Mendesain sistem organisasi yang

    mempercepat pengembangannya.o Meningkatkan kesediaanorganisasi

    untuk melakukan pembelajaran danperubahan.

    . Menemukan kembali sumber dayamanusia.

    . Membangun kapasitas dan kapa-bilitas organisasi melalui peren-canaan, penarikan dan penempatansumber daya manusia.

    a Meningkatkan pembaruan organi-sasi melalui pembelajaran danperubahan.

    . Mengimplementasikan strategipengembangan karier.

    . Menerapkan proses manajemenkinerja.

    a Mendorong pengembangan melaluistrategi kompensasi dan ganjaranyang efektif.

    Berdasarkan uraian di atas, perandan tanggung jawab pemimpin pengem-bangan adalah "melayani" (servantship).Pemimpin pengembangan membantubawahannya agar tumbuh dan ber-kembang tanpa pengakuan ataskepentingan dirinya sendiri. Boyett andBoyett (1995) mendiskusikan beberapaciri pemimpin sebagai pelayan, yakni:o Pemimpin adalah pelayan - diarah-

    kan oleh kebutuhannya untuk belajardan melayani.

    o Pemimpin diarahkan oleh keinginan-nya untuk mendengarkan peng-ikutnya.

    a Membantu orang lain untukmengartikulasi tujuan-tujuannyasendiri - dan tujuan kelompokdengan mencapai konsensus ataukeinginan bersama.

    o Menginspirasi kepercayaan melaluitindakan, kepercayaan dan nilai-nilaiyang ditanamkan kepada peng-ikutnya.

    . Menangani orang (lain) dan pe-kerjaannya secara serius, menujuk-kan komitmen bagi pertumbuhan,perkembangan dan kemampuanbawahannya untuk mengarahkandirinya sendiri (Gilley dan Maycunich,2000: 64).

    PenutupSalah satu asumsi pengarah dalam

    mewujudkan kepemimpinan pengem-bangan ini adalah "transformasi ke arahorganisasi pengembangan dapattenrujud manakala manajer dan eksekutifsenior mengadopsi f ilosof i kepe-mimpinan pengembangan, menerimapertanggungjawaban dan asumsipemimpin pengembangan, mengadopsiprinsip kepemimpinan sebagai pelayanbagi orang lain dan menerapkankesepuluh prinsip kepemimpinanpengembangan dalam sikap dan perilaku

    kepemimpinannya." Sekiranya semuahal itu terwujud secara harmonis makaeksekutif dapat ditranformasi secaralangsung dari "bos-bos" tradisional yangotokrat menjadi seorang pemimpinpengembangan, eksekutif mampumengarahkan organisasinya untukbersaing dengan memakai senjatarahasia yakni organisasi pengembanganyang dikemudikan oleh pemimpinpengembangan. Semoga. tr

    Daftar Pustaka

    Bontis, Nick. 2000. CKO Wanted EvangelicalSkill Necessary: A Review of the ChiefKnowledge Officer Position, Kertas Kerja.

    Choo, Chun Wej dan Nick Bontis (ed.). 2002.The Strategic Management of lntellectualCapital and Organ izational Knowledge, OxfordUniversity Press lnc., New York.

    Clocke, Kenneth and Joan Goldsmith. 2002.The End of Management and the Rise ofOrganizational Democracy, John Wiley &Sons, lnc., San Fransisco.

    Gibson, lvancevich and Donnelly. 1997.O rgan izations: Behaviou r, Structu re, Process,McGraw-Hill new York.

    Frank, H. Eric. 1971 . Organization Structuring,McGraw-Hill London.

    Gilley, Jerry W. And Boughton. 1996. StopManaging, Start Coaching, McGraw-Hill NewYork.

    Gilley, Jerry W and Ann Maycunich, 2OOO, Beyondthe Learning Organization, Perseus BooksCambridge Massachusetts.

    Haines, Stephen G. 1 998. System Thinking andLearning, HRD Press lnc., US.

    Lussier, Robert N. and Christopher F. Achua.2001. Leadership: Theory, Application, SkillDevelopment, South-Western CollegePublishing, United States.

    Marquardt, Michael J. 1996. Bu ilding the Learn ingOrganization: A Systems Approach toQuantum lmprovemenet and Global andG lobal S uccess, McGraw-Hill Companies, lnc.USA.

    Maxwell, J.C. 1998. The Twentyone lrrefutableLaws of Leadership, Thomas NelsonPublishers, Nashville Tenn.

    Mintzberg, Henri. 1989. The Structuring olOrganization, Prentice-Hall, lnc., EngglewoodCliffs, New York.

    Politis, John D- Transformational andTransactional Leadership Enabling(Disabling) Knowledge Acquisition of SellM anaged Team, Leadership and OrganizationDevelopment Journal, 23 Ap(il 2002.

    Rachmany, Hasan dan Haedar Akib.Rekonstruksi Manajemen Pengetahuan,Manajemen, Nomor 162 Pebruari 2002, h.41-43.

    Rubinstein, Moshe F and lris R. Firstenberg.1999. The Minding Organization, John Wiley& Sons lnc., New York.

    Wharton. 2002. Leadership Made Simple,Wharon Books (S) Pte Ltd, Singapore.

    EE usaruwa.N No. r.1 TH xxxrr NorEMBER 2oo3

    I Wayan Suarjaya_0001I Wayan Suarjaya_0002I Wayan Suarjaya_0003I Wayan Suarjaya_0004I Wayan Suarjaya_0005I Wayan Suarjaya_0006I Wayan Suarjaya_0007