107

gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi
Page 2: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi
Page 3: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi
Page 4: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi
Page 5: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi
Page 6: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi
Page 7: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi
Page 8: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi
Page 9: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi
Page 10: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi
Page 11: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

DAFTAR ISIRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

i

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................................................... iBab I Pendahuluan ........................................................................................................................ 11.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 11.2 Dasar Hukum Penyusunan .................................................................................... 21.3 Hubungan Antar Dokumen RPJPD Dengan DokumenRencana Pembangunan Daerah Lainnya ......................................................... 31.4 Sistematika Penulisan ............................................................................................. 41.5 Maksud Dan Tujuan .................................................................................................. 4Bab II Gambaran Umum Kondisi Kalimantan Barat ......................................................... 62.1. Aspek Geografi dan Demografi ............................................................................ 62.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ....................................................................... 112.3. Aspek Pelayanan Umum ......................................................................................... 152.4. Aspek Daya Saing Daerah ....................................................................................... 26BAB III Analisis Isu-Isu Strategis ................................................................................................. 333.1. Permasalahan Pembangunan ............................................................................... 333.2. Isu Strategis ................................................................................................................. 47BAB IV Visi Dan Misi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025 ............................ 484.1. Visi ................................................................................................................................... 484.2. Misi .................................................................................................................................. 50BAB V Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah ..................................... 555.1. Sasaran Pokok dan Arah KebijakanPembangunan Jangka Panjang ............................................................................. 555.2. Tahapan dan Prioritas Pembangunan Jangka Panjang ............................... 84BAB VI Kaidah Pelaksanaan .......................................................................................................... 89

Page 12: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB I PENDAHULUANRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi KalimantanBarat merupakan dokumen perencanaan pembangunan untuk jangka waktu selama20 tahun yang dimulai tahun 2005 hingga tahun 2025, yang memuat visi, misi danarah pembangunan di daerah. Dalam penyusunannya, RPJPD mengacu pada RPJPNasional 2005-2025 yang telah ditetapkan sebagai Undang-Undang Nomor 17 tahun2007, sedangkan RPJPD Provinsi Kalimantan Barat dikukuhkan dengan PeraturanDaerah. RPJPD Provinsi Kalimantan Barat ini menjadi pedoman dalam penyusunanRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berdimensi waktulima tahunan untuk selanjutnya dijabarkan ke dalam Rencana Strategis setiap SatuanKerja Pemerintah Daerah (Renstra SKPD) dan kemudian dijabarkan dalam RencanaKerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang berdimensi tahunan. RPJPD ini tetap menjadiacuan bagi Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Barat dalam melaksanakanpemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan hingga tahun 2025.Penyusunan RPJP Daerah Provinsi Kalimantan Barat 2005-2025 dilakukansecara komprehensif, terpadu dan menyeluruh, serta mengedepankan keterlibatanmasyarakat secara partisipatif dengan mempertimbangkan dan menampung aspirasipemangku kepentingan. Penetapan visi dan misi pembangunan selainmempertimbangkan dengan sungguh-sungguh norma dan nilai yang diusulkanbersama oleh seluruh pemangku kepentingan juga memperhitungkan kondisi saat ini,potensi, isu strategis yang perlu diatasi, serta perkiraan masa depan dalam dua puluhtahun mendatang. Strategi, arah kebijakan, skenario dan tahapan pembangunanselanjutnya dirumuskan secara komprehensif, efektif dan efisien guna menjaminkesinambungan dan keberlangsungan pembangunan jangka waktu20 tahun (2005-2025), jangka menengah (5 tahunan/RPJM-Renstra) dan jangka pendek (1tahunan/RKPD).Dengan demikian RPJPD Provinsi Kalimantan Barat ini sangat penting karenaakan menentukan arah penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan diKalimantan Barat untuk jangka waktu dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2025atau selama duapuluh tahun.

Page 13: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB I PENDAHULUANRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025 2

1.2 Dasar Hukum PenyusunanLandasan idiil penyusunan RPJPD Provinsi Kalimantan Barat ini adalahPancasila dan landasan konstitusional Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945, sedangkan landasan operasionalnya meliputi seluruhperaturan perundang-undangan yang berlaku, yaitu:1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah OtonomiProvinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Selatan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 1106).3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem PerencanaanPembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004Nomor 204, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan JangkaPanjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor4700).5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4725).6. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 177, Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4925).7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan PeraturanPerundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234).8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5679).9. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817).

Page 14: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB I PENDAHULUANRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025 3

10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata RuangWilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833).11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang PelaksanaanPeraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CaraPenyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana PembangunanDaerah.12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang PembentukanProduk Hukum Daerah.13. Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang WilayahProvinsi Kalimantan Barat Tahun 2014-2034 (Lembaran Daerah ProvinsiKalimantan Barat Tahun 2014 Nomor 10).1.3 Hubungan Antar Dokumen RPJPD Dengan Dokumen Rencana

Pembangunan Daerah Lainnya1. Hubungan RPJPD Kalimantan Barat dan RPJP NasionalPenyusunan RPJPD Kalimantan Barat mengacu kepada visi, misi, tujuan,sasaran dan arah kebijakan yang tercantum dalam RPJP Nasional termasuk penetapanjangka waktu dan tahapan pembangunan lima tahunan.2. Hubungan RPJPD Kalimantan Barat dan RPJMDRPJPD Kalimantan Barat sebagai pedoman dalam penyusunan visi, misi danprogram calon Kepala Daerah, serta menjadi acuan bagi Kepala Daerah terpilih dalammenyusun strategi dan arah kebijakan, program dan kegiatan RPJMD. RPJPDKalimantan Barat juga menjadi pedoman penyelenggaraan pemerintahan,pembangunan, dan pelayanan masyarakat Kalimantan Barat yang dilaksanakan olehaparatur pemerintah, swasta, dan segenap warga masyarakat menuju padapelaksanaan otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggungjawab.3. Hubungan RPJPD Kalimantan Barat dan RPJPD Kabupaten/KotaRPJPD Kalimantan Barat menjadi dasar bagi penyusunan RPJPDKabupaten/Kota terutama untuk sinkronisasi tujuan, sasaran, strategi dan arahkebijakan pembangunan kabupaten/kota, serta strategi dan arah kebijakan yangbersifat lintas kabupaten/kota.4. Hubungan RPJPD dan RTRW Provinsi Kalimantan BaratRPJP Daerah Kalimantan Barat memuat arah kebijakan pembangunan yangakan dilaksanakan dalam wilayah administrasi Kalimantan Barat dengan

Page 15: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB I PENDAHULUANRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025 4

memanfatkan seluruh ruang daratan, lautan dan udara. RTRW Provinsi KalimantanBarat memuat rencana penataan, pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayahsesuai dengan arah kebijakan RPJP Provinsi Kalimantan Barat. Dengan demikianRPJPD Provinsi Kalimantan Barat tidak dapat dipisahkan dari Rencana Tata RuangWilayah Kalimantan Barat.1.4 Sistematika PenulisanRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kalimantan Barat Tahun 2005-2025 disusun dalam sistematika sebagai berikut:BAB I PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang1.2. Dasar Hukum Penyusunan1.3. Hubungan antar dokumen RPJPD dengan Dokumen Rencana PembangunanDaerah lainnya.1.4. Sistematika Penulisan1.5. Maksud dan TujuanBAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH2.1. Aspek Geografis dan Demografi2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat2.3. Aspek Pelayanan Umum2.4. Aspek Daya Saing DaerahBab III ANALISIS ISU-ISU STARTEGIS3.1. Permasalahan Pembangunan3.2. Isu StrategisBAB IV VISI DAN MISI DAERAH4.1. Visi4.2. MisiBAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH5.1. Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Daerah5.2. Tahapan dan PrioritasBAB VI KAIDAH PELAKSANAAN1.5 Maksud Dan TujuanRencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi KalimantanBarat Tahun 2005–2025, selanjutnya disebut RPJPD adalah dokumen perencanaan

Page 16: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB I PENDAHULUANRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025 5

pembangunan daerah periode 20 (dua puluh) tahun terhitung sejak tahun 2005sampai dengan Tahun 2025, ditetapkan dengan maksud memberikan arah sekaligusmenjadi acuan bagi pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalammewujudkan cita-cita dan tujuan daerah sesuai dengan visi, misi, dan arahpembangunan yang disepakati bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan olehpelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satudengan lainnya di dalam satu pola sikap dan pola tindak. Hal-hal tersebut merupakanaktualisasi keberadaan pemerintah dalam negara demokrasi yang secara simultanmewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Page 17: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

6

BAB II

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

2.1. Aspek Geografi dan Demografi

2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah1. Luas Dan Batas Wilayah AdministrasiSebagian besar wilayah Kalimantan Barat adalah merupakan daratan berdataranrendah dengan luas sekitar 146.807 km2 atau 7,53 persen dari luas Indonesia atau1,13 kali luas pulau Jawa. Wilayah ini membentang lurus dari Utara ke Selatansepanjang lebih dari 600 km dan sekitar 850 km dari Barat ke Timur.Dilihat dari besarnya wilayah, maka Kalimantan Barat termasuk provinsi terbesarkeempat di Indonesia. Pertama adalah Provinsi Papua (319.036 km2), keduaadalah Provinsi Kalimantan Timur (204.534 km2) dan ketiga adalah ProvinsiKalimantan Tengah (153.564 km2).Dilihat dari luas kabupaten/kota, maka yang terbesar adalah Kabupaten Ketapang(31.240,74 km2 atau 21,28 persen) kemudian diikuti Kabupaten Kapuas Hulu(29.842 km2 atau 20,33 persen), dan Kabupaten Sintang (21.635 km2 atau 14,74persen), sedangkan sisanya tersebar pada 11 (sebelas) kabupaten/kota lainnya.Batas-batas wilayah selengkapnya bagi daerah Provinsi Kalimantan Barat adalah:1. Utara : Sarawak (Malaysia)2. Selatan : Laut Jawa & Kalimantan Tengah3. Timur : Kalimantan Timur4. Barat : Laut Natuna dan Selat KarimataSebelah utara Kalimantan Barat terdapat lima kabupaten yang langsungberhadapan dengan negara jiran yaitu : Kabupaten Sambas, Bengkayang, Sanggau,Sintang dan Kapuas Hulu, yang membujur sepanjang Pegunungan Kalingkang –Kapuas Hulu.2. Letak dan Kondisi Geografisa. Posisi AstronomisProvinsi Kalimantan Barat terletak di bagian barat pulau Kalimantan atau diantara garis 2008’ LU serta 3002’ LS serta di antara 108030’ BT dan 114010’BT pada peta bumi.b. Posisi Geostrategis

Page 18: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

7

Berdasarkan letak geografis yang spesifik ini maka, daerah Kalimantan Barattepat dilalui oleh garis Khatulistiwa (garis lintang 00) tepatnya di atas KotaPontianak. Karena pengaruh letak ini pula, maka Kalimantan Barat adalahsalah satu daerah tropik dengan suhu udara cukup tinggi serta diiringikelembaban yang tinggi.Ciri-ciri spesifik lainnya adalah bahwa wilayah Kalimantan Barat termasuksalah satu Provinsi di Indonesia yang berbatasan langsung dengan negaraasing, yaitu dengan Negara Bagian Sarawak, Malaysia Timur. Bahkan denganposisi ini, maka daerah Kalimantan Barat kini merupakan satu-satunyaProvinsi di Indonesia yang secara resmi telah mempunyai akses jalan daratuntuk masuk dan keluar dari negara asing. Hal ini dapat terjadi karena antaraKalimantan Barat dan Sarawak telah terbuka jalan darat antar negara dariPontianak – Entikong – Kuching (Sarawak, Malaysia) sepanjang sekitar 400 kmdan dapat ditempuh sekitar enam sampai delapan jam perjalanan.c. Kondisi Kawasana) PesisirSumberdaya wilayah pesisir provinsi Kalimantan Barat secara historissangat penting bagi masyarakat di wilayah pesisir dan di pulau-pulau kecilwilayah provinsi Kalimantan Barat. Dengan panjang garis pantai mencapai1.163 Km dialiri oleh puluhan muara sungai (estuary) yang besar-besarmenambah sumbernya potensi sumberdaya ikan di wilayah pesisirKalimantan Barat. Dari segi budaya, keamanan pangan, pencegahanterhadap bencana alam dan gelombang, ekonomi, keanekaragaman daerahdi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang terdiri dari sumberdayahayati dan non hayati, dimana unsur hayati terdiri dari atas jenis ikan,mangrove, terumbu karang, padang lamun dan biota laut lain, sedang unsurnon hayati terdiri dari sumberdaya mineral, pasir, sumber daya buatan,jasa-jasa lingkungan, dan lain sebagainyab) PegununganDipengaruhi oleh dataran rendah yang amat luas, maka ketinggian gunung-gunung relatif rendah serta non aktif. Gunung yang paling tinggi adalahgunung Baturaya di Kec. Serawai, Kab. Sintang yang mempunyai ketinggian2.278 meter dari permukaan laut, jauh lebih rendah dibanding G. Semeru(Jatim,3.676 meter) atau G. Kerinci (Jambi, 3.805 meter).

Page 19: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

8

Gunung Lawit yang berlokasi di Kapuas Hulu, Kec. Embaloh Hulu dan lebihdahulu dikenal di Kalimantan Barat, ternyata hanya menempati tertinggiketiga karena mempunyai tinggi 1.767 meter, sedangkan tertinggi keduaadalah Gunung Batusambung (Kec. Ambalau) dengan ketinggian mencapai1.770 meterc) KepulauanWalaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairanlaut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil(sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat Karimata danLaut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau,Sumatera.Pulau-pulau besarnya seperti Pulau Karimata, Pulau Maya dan PulauPanebangan di Kabupaten Kayong Utara, serta Pulau Bawal dan PulauGelam di perairan Selat Karimata, Kabupaten Ketapang. Pulau besarlainnya antara lain adalah Pulau Laut, Pulau Betangin Tengah, PulauButung, Pulau Nyamuk dan Pulau Karunia di Kabupaten Pontianak.Sebagian kepulauan ini, terutama di wilayah Kabupaten Ketapangmerupakan Taman Nasional serta wilayah perlindungan atau konservasi.3. TopografiSecara umum, daratan Kalimantan Barat merupakan dataran rendah danmempunyai ratusan sungai yang aman bila dilayari, sedikit berbukit yangmenghampar Laut Natuna/Selat Karimata. Sebagian daerah daratan ini berawa-rawa bercampur gambut dan hutan mangrove. Wilayah daratan ini diapit oleh duajajaran pegunungan yaitu, Pegunungan Kalingkang/Kapuas Hulu di bagian Utaradan Pegunungan Schwaner di Selatan sepanjang perbatasan dengan ProvinsiKalimantan Tengah.4. GeologiDilihat dari tekstur tanahnya maka, sebagian besar daerah Kalimantan Baratterdiri dari jenis tanah PMK (podsolet merah kuning), yang meliputi areal sekitar9,2 juta hektar atau 63,81 persen dari luas daerah yang 14,7 juta hektar.Berikutnya, tanah OGH (orgosol, gley dan humus) dan tanah Aluvial sekitar 3,3 jutahektar atau 22,17 persen yang terhampar di seluruh kabupaten/kota, namunsebagian besar terdapat di kabupaten daerah pantai.5. Hidrologi

Page 20: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

9

Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki Julukanini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dankecil yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampaisaat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerahpedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagianbesar kecamatan.Sungai besar utama adalah S. Kapuas, yang juga merupakan sungai terpanjang diIndonesia (1.086 km), yang mana sepanjang 942 km dapat dilayari. Sungai-sungaibesar lainnya antara lain: Sungai Melawi (dapat dilayari 471 km), Sungai Sambas(233 km), Sungai Sekayam (221 km), Sungai Pawan (197 km), Sungai Ketungau(186 km), Sungai Landak (178 km), Sungai Jelai (135 km), Sungai Kendawangan(128 km) dan Sungai Sekadau (117 km).Jika sungai-sungai sangat menonjol jumlahnya di Kalimantan Barat, makasebaliknya yang terjadi dengan danau. Dari danau-danau yang ada hanya dua yangcukup berarti. Kedua danau ini adalah Danau Sentarum dan Danau Luar I yangberada di Kabupaten Kapuas Hulu.Danau Sentarum mempunyai luas 117.500 hektar yang kadang-kadang nyariskering di musim kemarau, serta Danau Luar I yang mempunyai luas sekitar 5.400hektar. Kedua danau ini mempunyai potensi yang baik sebagai objek wisata.6. KlimatologiFaktor yang merupakan ciri umum bagi suatu daerah dataran rendah di daerahtropis adalah suhu udara yang relatif panas atau tinggi, sedangkan khusus daerahKalimantan Barat suhu yang tinggi ini diikuti pula dengan kelembaban udara yangtinggi. Berdasarkan catatan empiris dari Stasiun Meteorologi Supadio Kubu Rayayang meliputi Stasiun Meteorologi (SM) Supadio Pontianak, SM Maritim KotaPontianak, SM Pangsuma Putussibau, SM Paloh Sambas, SM Susilo Sintang, SMNanga Pinoh Melawi dan Stasiun Klimatologi Siantan Kabupaten Pontianak,umumnya suhu udara di daerah Kalbar cukup normal namun bervariasi, yaiturata-rata sekitar 25,60C sampai dengan 29,30C.Pada tahun 2014, rata-rata curah hujan bulanan tertinggi terjadi di StasiunMeteorologi Pangsuma Kabupaten Kapuas Hulu pada bulan November 764,7 mmdan terendah terjadi di Stasiun Meteorologi Klimatologi Siantan KabupatenPontianak yaitu pada bulan Februari 2014 sekitar 1,1 mm. Banyaknya hari hujantertinggi tercatat di Stasiun Meteorologi Paloh Kabupaten sambas bulan

Page 21: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

10

November sebanyak 28 hari dan jumlah hari hujan terendah terjadi pada Februaridi Stasiun Klimatologi Siantan sebanyak 2 hari.Hasil Pemantauan di Stasiun Meteorologi Maritim Pontianak menggambarkanbahwa curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November 2014, yang mencapai518,2 mm, sedangkan yang terendah tercatat 46,8 mm yang terjadi pada bulanFebruari 2014.Demikian juga halnya dengan beberapa stasiun meteorologi lainnya seperti, Paloh,Susilo dan Nanga Pinoh masing-masing curah hujan tertinggi mencapai 401,2 mm,324,8 mm dan 468,7 mm; angka terendah masing-masing 8,3 mm, 48,3 mm, dan71,0,mm.Selama tahun 2014, temperatur udara di Kalimantan Barat maksimum mencapai37,90C. yang terjadi di stasiun meteorologi Maritim Kota Pontianak pada bulan Juli2014. Sementara itu, temperatur minimum tercatat 17,30C yang terjadi di stasiunmeteorologi Paloh Kabupaten Sambas pada bulan Februari 2014.Pada umumnya, kecepatan angin di Kalimantan Barat dari beberapa stasiunmeteorologi, sepanjang bulan ditahun 2013, secara rata-rata 1 hingga 7 knot/jamsedangkan maksimum tercatat sebesar 30 knot/jam terjadi di stasiun meteorologiKabupaten Kubu Raya pada bulan Oktober 2013.7. Penggunaan LahanSebagian besar luas tanah di Kalimantan Barat adalah hutan (67,96%), yang terdiridari hutan belukar (25,49%), hutan lebat (41,54%) dan hutan sejenis (0,93%).Adapun areal hutan terluas terletak di Kabupaten Kapuas Hulu seluas 2.636.785ha, kemudian diikuti oleh Kabupaten Ketapang yaitu seluas 1.927.057 ha.Sementara itu areal perkebunan mencapai 2.640.199 ha atau 17,89 persen.Dari 14,68 juta ha luas Kalimantan Barat, areal untuk pemukiman hanya berkisar0,31 persen. Adapun areal pemukiman terluas berada di Kabupaten Sintang diikutikemudian oleh Kabupaten Sambas dan Kabupaten Ketapang.a. DemografiJumlah penduduk Provinsi Kalimantan Barat tahun 2015 berdasarkan hasilProyeksi Penduduk berjumlah sekitar 4.789.574 jiwa. Luas wilayah ProvinsiKalimantan Barat sebesar 146.807 Km2 atau lebih besar dari Pulau Jawa, makakepadatan penduduk Kalimantan Barat baru sekitar 32 Jiwa per kilometerpersegi. Kondisi ini tentunya kurang menguntungkan dalam rangkapercepatan pembangunan wilayah khususnya menyangkut pengelolaan

Page 22: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

11

Sumber Daya Alam (SDA) dengan segala potensi dan keragamannya.Persebaran penduduk Kalimantan Barat tidak merata antar wilayahkabupaten/kota,kecamatan, desa/kelurahan, maupun antar wilayah kawasanpantai bukan pantai atau perkotaan dan pedesaan. Misalnya daerah pesisiryang mencakup Kab. Sambas, Kab. Bengkayang, Kab. Mempawah, KabupatenKetapang, Kabupaten Kayong Utara, Kabupaten Kubu Raya dan KotaSingkawang yang dihuni oleh 61,71 persen dari total penduduk KalimantanBarat dengan kepadatan mencapai 41 jiwa. Sebaliknya tujuh kabupaten lain(bukan pantai) selain Kota Pontianak secara rata-rata tingkat kepadatanpenduduknya relatif lebih jarang. Kabupaten Kapuas Hulu dengan luas wilayah29.842 km2 atau sekitar 20,33 persen dari luas wilayah Kalimantan Barathanya dihuni rata-rata 8 (delapan) jiwa per kilometer persegi, sedangkan KotaPontianak yang luasnya kurang dari satu persen (107,80 km2) dihuni olehsekitar 598.097 jiwa, rata-rata sekitar 5.548 jiwa per kilometer persegi.2.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi1. Pertumbuhan PDRBPDRB Kalbar atas dasar harga berlaku tahun 2014 mencapai 131,93 trilyun rupiahdengan kontribusi terbesar pada sektor pertanian (21,64%), sektor industripengolahan (16,52%), dan sektor perdagangan (14,56%). Struktur ekonomi inimasih menempatkan sektor pertanian sebagai leading sector. Namun, jika dilihatdari strukturnya selama lima tahun terakhir tampak terjadi pergeseran sektoral,dimana sektor industri pengolahan mulai menurun peranannya digantikan olehsektor konstruksi dan jasa-jasa.Pertumbuhan ekonomi tahun 2014 tumbuh sebesar 5,02 persen lebih rendahdibandingkan pertumbuhan tahun 2013 yang sebesar 6,04 persen. Hal initerutama didorong oleh pertumbuhan sektor Pengadaan listrik dan gas yangtumbuh 15,56 persen.Disamping itu Sektor informasi dan komunikasi tumbuh 12,03 persen, sektorkonstruksi tumbuh sebesar 10,24 persen, sektor transportasi dan pergudangantumbuh 6,32 persen, dan sektor real estate dan sebesar 6,13 persenMeningkatnya PDRB secara total tahun 2014 diikuti dengan meningkatnya PDRBper kapita. Pada tahun 2013 PDRB per kapita Kalbar mencapai Rp.25,6 juta,

Page 23: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

12

sedangkan tahun 2014 meningkat sekitar 9,38 persen menjadi Rp.28 juta.Selain dari sektoral, perkembangan ekonomi dapat tercermin juga darikomponen-komponen penggunaan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).Penyajian menurut penggunaan /pengeluaran dapat menggambarkan komposisipenggunaan barang dan jasa. Baik yang dihasilkan di dalam region maupun yangberasal dari luar region. Komponen-komponen tersebut adalah: (1) Konsumsirumahtangga, (2) Konsumsi lembaga swasta nirlaba, (3) Konsumsi Pemerintah,(4) Pembentukanmodal tetap domestik bruto, (5) Perubahan Stok, (6) Eksporbarang dan jasa.Dari sisi penggunaannya PDRB tahun 2014 atas dasar harga berlaku masihdidominasi oleh konsumsi rumah tangga yaitu sebesar 54,98 persen. Pengeluaranuntuk konsumsi rumah tangga cenderung mengalami peningkatan dibandingkandengan tahun 2013. Kondisi tersebut lebih disebabkan oleh meningkatnyapengeluaran untuk konsumsi makanan. Sementara itu, pengeluaran konsumsiLNPRT memiliki proporsi terkecil dalam penggunaan PDRB yaitu hanya 1,06persen.Laju pertumbuhan PDRB menurut penggunaan yang paling tinggi dialami olehkomponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 9,38 persen.Pengeluaran konsumsi LNPRT sebesar 9,15 persen. Komponen pengeluarankonsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 6,17 persen. Pengeluaran konsumsipemerintah tumbuh 5,91 persen. Impor tumbuh 3,73 persen. Sedangkan eksportumbuh minus 46,91 persen.2. Laju InflasiSalah satu indikator stabilitas perekonomian adalah tingkat inflasi dalam tahuntertentu. Untuk Provinsi Kalimantan Barat pengukuran tingkat inflasi dilakukan diKota Pontianak sebagai Ibukota Provinsi Kalimantan Barat. Tingkat laju inflasirata-rata dari tahun 2005 – 2015 sebesar 8,23 persen dengan tren menurun daritahun 2013 – 2015. Laju inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2005 sebesar 14,43persen dan laju inflasi terendah pada tahun 2009 dan 2011. Pada Desember 2015terjadi inflasi sebesar 0,96 % dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar129,76.Adapun komulatif inflasi di Kota Pontianak pada 2015 berdasarkan tahunKalender (Januari Desember) sebesar 6,17 persen. Inflasi tertinggi terjadi padakelompok bahan makanan yaitu 1,19 persen; kelompok makanan jadi, minuman,

Page 24: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

13

rokok dan tembakau 0,21 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahanbakar sebesar 0,36 persen; kelompok kesehatan 0,10 persen dan kelompoktransport, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,37 persen. Sedangakankelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indesk yaitu kelompoksandang sebesar -0,54 persen.2.2.2. Fokus Kesejahteraan SosialUpaya untuk membangun kualitas manusia tetap menjadi perhatian penting.Sumber daya manusia (SDM) merupakan subjek dan sekaligus objek pembangunan,mencakup seluruh siklus hidup manusia sejak di dalam kandungan hinggá akhirhayat. Kualitas SDM Kalimantan Barat semakin meningkat namun belum dapatdikategorikan ke dalam kualitas baik. Ini dibuktikan dengan tingkat pendidikanpekerja (75,25 persen pendidikannya paling tinggi tamatan SLTP). Pencapaian indekspembangunan manusia (IPM). IPM meningkat dari 61,97 pada tahun 2010 menjadi64,89 tahun 2014 dengan menggunakan metode penghitungan yang baru masihrendah dibanding IPM Nasional tahun 2014 sebesar 68,90. Indikator-indikator yangdipakai dalam IPM, pencapainnya belum menggembirakan terutama jikadibandingkan dengan IPM DKI sebesar 78,59 (peringkat 1). Secara rinci nilai tersebutmerupakan komposit dari (1) angka harapan hidup saat lahir (Kalimantan Barat =69,76 tahun; Nas = 70,59 tahun), (2) angka harapan lama sekolah ( Kalimantan Barat11,89 tahun ; Nas. = 12,39 tahun), (3) angka rata-rata lama sekolah (Kalimantan Barat6,83 ; Nas. = 7,73) dan (4) Rata-rata pengeluaran per kapita disesuaikan (KalimantanBarat = Rp.8.175.000 per orang per tahun ; Nas. = Rp. 9.903.000 per orang per tahun).Taraf pendidikan penduduk Kalimantan Barat meskipun menunjukkanpeningkatan, namun capaiannya masih di bawah capaian nasional. Angka PartisipasiSekolah (APS) usia SD (7 -12 tahun) meningkat sebesar 1,99 persen dari 96,28%Tahun 2011 menjadi 98,27% Tahun 2015. APS usia SMP (13 - 15 tahun) bertambahmeningkat 7,97% dari 83,94% Tahun 2011 menjadi 91,91% Tahun 2015. APS usia 16– 18 tahun meningkat sebesar 16,66% dari tahun 2011 sebesar 50.17 % menjadi66,83% pada tahun 2015. Pencapaian APS Kalimantan Barat masih berada di bawahpencapaian APS Nasional di semua kelompok umur. Hingga Tahun 2015, APS Nasionalusia SD sebesar 99,09% ; usia SMP sebesar 94,72% dan usia SMA sebesar 70,61%.Angka Partisipasi Kasar (APK) tahun 2015 pada jenjang pendidikan SD/MI dan APKSMP/MTs tergolong baik (melebihi APK Nasional) sedangkan SMA/SMK/MA masih

Page 25: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

14

dibawah Nasional. Pencapaian APK pada masing-masing jenjang pendidikan adalahSD/MI =116,76% (Nas. = 110,5) ; SMP/MTs = 94,24% (Nas.= 91,17); danSMA/SMK/MA = 70,14% (Nas. = 78,02). Angka Partisipasi Murni (APM) KalimantanBarat pada tahun 2015 untuk jenjang SD/MI pencapaianya melebihi APM SD/MINasional meskipun untuk jenjang SMP/MTs dan SMA/MA/SMK pencapaiannya masihdi bawah APM Nasional. Hingga Tahun 2015 pencapaian APM SD/MI ; SMP/MTs danSMA/MA/SMK di Kalimantan Barat masing-masing sebesar 99,18% ; 71,79% dan55,48%. Sedangkan APM Nasional sebesar 96,7% untuk tingkat SD/MI; 77,82% untuktingkat SMP/MTs dan 59,71% untuk tingkat SMA/MA/SMK. Diantara 33 Provinsi,capaian APM SMA/MA/SMK berada di urutan 32. Selain APK pendidikan dasar danmenengah, APK –PT usia 19-24 tahun juga perlu ditingkatkan dan tentunya bergerakdari kabupaten/kota yang dilaksanakan secara terpola melalui pelaksanaan AsasTugas Pembantuan. Peningkatan APK-PT pada tiap kabupaten dan kota bergerakmengikuti pola nasional yakni 2% higga tahun 2025. Di akhir tahun RPJPD inidiharapkan APK-PT Kalimantan Barat usia 19-24 mencapai angka 30%. Sampaidengan tahun 2015 APK-PT Kalimantan Barat baru mencapai angka 17,9%,sementara tingkat nasional telah mencapai angka 27% dan bergerak pada pencapaian30% pada tahun 2020. Sedangkan APS-PT sampai dengan tahun 2015 adalah 23,32%,lebih tinggi dari tingkat nasional yang hanya 22,95%.Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate/IMR) pada tahun 2015 sebesar 31kasus. Angka Kematian Ibu Melahirkan (Maternal Mortality Rate/MMR) pada tahun2015 terdapat 130 kasus. Prevalensi Gizi buruk dan kurang pada balita pada tahun2018 sebesar 1,13% meningjat menjadi 7% pada tahun 2015. Program kearahpemenuhan fasilitas dasar kesehatan hingga ke unit satuan pemukiman pendudukdengan membangun Polindes dan sekaligus penyediaan tenaga kesehatan tetap harusberlanjut hingga akhir periode RPJPD ini.Pemberdayaan perempuan dan anak, telah menunjukkan peningkatan yangtercermin dari peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak, tetapi belum disemua bidang pembangunan. Di samping itu, partisipasi pemuda dalam pembangunanjuga makin membaik seiring dengan budaya olahraga yang meluas di kalanganmasyarakat. Taraf kesejahteraan sosial masyarakat cukup memadai sejalan denganberbagai upaya pemberdayaan, pelayanan, rehabilitasi, dan perlindungan sosial bagimasyarakat rentan termasuk bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS)dan pecandu narkotik dan obat-obat terlarang.

Page 26: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

15

Pengetahuan dan pemahaman kesehatan reproduksi, khususnya di kalanganremaja, masih rendah. Fenomena kehamilan yang tidak diinginkan yang mengarahpada tindakan aborsi dan meluasnya HIV/AIDS di Kalimantan Barat bagai gunung es.Hinggá saat ini Kalimantan Barat sudah berada pada kondisi yang mengkhawatirkandalam hal penyebaran dan penderita HIV/AIDS, dimana sampai dengan juni 2014Prevalensi kasus AIDS per 100 ribu penduduk berada di urutan ke 5 secara nasionalyaitu 38, 65, sedangkan jumlah kumulatif kasus HIV dan AIDS berada pada urutan ke9 di antara 33 provinsi dengan jumlah kasus 4.483 kasus HIV dan 1.699 kasus AIDS.1. Angka Melek Huruf.Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15 tahun ke atas yang bisamembaca dan menulis. Angka melek huruf di Provinsi Kalimantan Barat padatahun 2008 sebesar 89,4 persen dan pada tahun 2015 menjadi 98,05 persen ataumeningkat sebesar 8,65 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 1,24persen per tahun.2. Angka rata-rata lama sekolah.Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan olehpenduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikanformal yang pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah di Provinsi KalimantanBarat pada tahun 2008 sebesar 6,7 tahun dan pada tahun 2015 menjadi 7,24 tahunatau meningkat sebesar 0,54 persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar0,07 persen per tahun.2.3. Aspek Pelayanan UmumKinerja pembangunan pada aspek pelayanan umum merupakan gambaran danhasil dari pelaksanaan pembangunan selama periode tertentu terhadap kondisipelayanan umum. Aspek pelayanan umum Pemerintah Provinsi Kalimantan Baratdapat digambarkan dari layanan urusan wajib dan urusan pilihan.2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib1. Bidang PendidikanUrusan Pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat penting dalammenentukan tingkat kualitas sumber daya manusia. Pembangunan danperkembangan Urusan Pendidikan dapat dilihat dari beberapa indikator berikut :a. Angka Partisipasi Sekolah (APS). Angka partisipasi sekolah merupakan ukuran

Page 27: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

16

daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah Angka.Partisipasi sekolah tingkat SD sederajat di Provinsi Kalimantan Barat padatahun 2007 sebesar 96,71 persen dan pada tahun 2015 sebesar 99,18 persenatau meningkat sebesar 2,47% dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar0,30 persen per tahun. Angka partisipasi sekolah tingkat SMP sederajat padatahun 2007 sebesar 84,08 persen dan pada tahun 2015 sebesar 71,79 persenatau menurun sebesar 12,29 persen dengan rata-rata penurunan lajupertumbuhan sebesar 1,54 persen. Sedangkan rasio guru terhadap murid diProvinsi Kalimantan Barat pada tahun 2012 untuk tingkat SD sederajat adalahsebesar 1:16 dan mengalami penurunan pada tahun 2015 yaitu sebesar 1:18.Rasio guru dan murid untuk tingkat SMP sederajat pada tahun 2012 adalahsebesar 1 orang guru untuk 18 orang murid (1:18) dan pada tahun 2015sebesar 1:17.b. Angka Melek Huruf. Angka melek huruf adalah persentase penduduk usia 15tahun ke atas yang bisa membaca dan menulis. Angka melek huruf di ProvinsiKalimantan Barat pada tahun 2008 sebesar 89,4 persen dan pada tahun 2015menjadi 98,05 persen atau meningkat sebesar 8,65 persen dengan rata-ratalaju pertumbuhan sebesar 1,24 persen per tahun.c. Angka rata-rata lama sekolah. Rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlahtahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untukmenempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Angka rata-rata lama sekolah di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2008 sebesar 6,7tahun dan pada tahun 2015 menjadi 7,24 tahun atau meningkat sebesar 0,54persen dengan rata-rata laju pertumbuhan sebesar 0,07 persen per tahun.2. Bidang KesehatanRumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsimenyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan keperawatan secaraberkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita olehpasien. Semakin banyak jumlah ketersediaan rumah sakit, akan semakin mudahbagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan.Jumlah rumah sakit di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2015 sebanyak 15dengan rasio pelayanan rumah sakit terhadap jumlah penduduk ProvinsiKalimantan Barat tahun 2015 mencapai 1 : 110.494. Hal ini berarti bahwa untuk 1rumah sakit di Provinsi Kalimantan Barat melayani 110.494 penduduk. Jumlah

Page 28: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

17

tempat tidur rumah sakit pada tahun 2015 sebanyak 5.295 buah dengan rasiotempat tidur per satuan penduduk mencapai 1:906,5 yang berarti satu tempattempat tidur rata-rata digunakan untuk melayani 906 penduduk.Tenaga Medis di Provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2015 yang terdiri dariDokter Umum, Dokter Gigi, Dokter Spesialis dengan rasio Dokter Umum persatuan penduduk sebesar 1:8.274, Dokter Gigi per satuan penduduk sebesar1:40.309 dan Dokter spesialis per satuan penduduk sebesar 1:19.984.Ketersediaan tenaga keperawatan di Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2015untuk rasio Perawat per satuan penduduk adalah 1:677 meningkat dari tahun2012 sebesar 1:768, dan rasio Bidan per satuan penduduk pada tahun 2015 adalah1:19.984 meningkat dari tahun 2011 yang hanya sebesar 1:1.971. Hal inimenunjukkan peningkatan ketersediaan tenaga medis di Provinsi Kalimantan darirentang waktu 2011-2015 walaupun belum signifikan.Puskesmas merupakan salah satu sarana penunjang kesehatan dalam rangkameningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Semakin banyak jumlahketersediannya, maka semakin memudahkan masyarakat dalam menjangkaupelayanan kesehatan. Cakupan Puskesmas terhadap jumlah kecamatan padatahun 2015 mencapai 1,33. Ini artinya bahwa sebagian besar kecamatan diProvinsi Kalimantan Barat memiliki 1 unit Puskesmas dan sebagian kecil memilikilebih dari satu puskesmas untuk tiap kecamatan.3. Bidang Koperasi dan UMKMGambaran umum kondisi daerah terkait dengan urusan koperasi dan usaha kecilmenengah salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja sebagai berikut :a. Jumlah Koperasi aktifKoperasi merupakan salah satu usaha dalam rangka pemberdayaan ekonomirakyat, menurunkan kemiskinan dan memperluas lapangan pekerjaan.Semakin banyaknya koperasi yang aktif, maka diharapkan semakinberdayanya ekonomi berbasis kerakyatan, menurunnya kemiskinan danmenurunnya jumlah pengangguran.Jumlah koperasi aktif pada tahun 2015 sebanyak 4.616 koperasi. Biladibandingkan dengan tahun 2008, jumlah koperasi ini meningkat sebesarhingga tahun 2015 dengan laju pertumbuhan rata-rata per tahun 4,46 %.b. Usaha Mikro Kecil dan MenengahUsaha mikro kecil dan menengah merupakan suatu peluang usaha ekonomi

Page 29: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

18

produktif yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha dalamrangka meningkatkan pendapatan. Semakin banyak jumlah UMKM non BankPerkreditan Rakyat/Lembaga Keuangan Masyarakat akan menunjukkansemakin besar kapasitas pelayanan pendukung yang dimiliki daerah dalammeningkatkan ekonomi daerah melalui UKM. Pada tahun 2015, jumlah UKM diProvinsi Kalimantan Barat mencapai sebanyak 105.334 UMKM sama denganjumlah UMKM tahun 2014. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengantahun 2012 sebanyak 76.575 UMKM, dan 87.107 UMKM pada tahun 2013.4. Bidang Penanaman ModalKondisi daerah Provinsi Kalimantan Barat terkait dengan urusan penanamanmodal salah satunya dapat dilihat dari nilai realisasi investasi Penanaman ModalDalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) maka semakinmenggambarkan ketersediaan pelayanan penunjang yang dimililiki daerah berupaketertarikan investor untuk meningkatkan investasinya di daerah. Dan semakinbanyak realisasi proyek maka akan semakin menggambarkan keberhasilan daerahdalam memberi fasilitas penunjang pada investor untuk merealisasikan investasiyang telah direncanakan.Jumlah realisasi proyek PMDN yang berinvestasi di Provinsi Kalimantan Baratpada tahun 2015 sebanyak 175 proyek, dengan jumlah investasi sebesar Rp30.420,15 Milyar dan serapan tenaga kerja sebesar 166,604 orang. Hal inimenunjukkan peningkatan investasi yang cukup signifikan dalam kurun waktu 9tahun (2007 – 2015). Peningkatan jumlah investasi PMDN dari tahun 2007-2015adalah sebesar rata-rata 26,98 persen per tahun.Sedangkan untuk Jumlah realisasi proyek PMA yang berinvestasi di ProvinsiKalimantan Barat pada tahun 2015 sebanyak 110 proyek, dengan jumlah investasisebesar Rp 4.446,70 Milyar dan serapan tenaga kerja sebesar 104,734 orang. Halini menunjukkan peningkatan investasi yang cukup signifikan dalam kurun waktu9 tahun (2007 – 2015), dengan peningkatan jumlah investasi PMA dari tahun2007-2015 adalah sebesar rata-rata 10,68 persen per tahun.5. Bidang Perumahan dan PermukimanKondisi daerah Provinsi Kalimantan Barat terkait dengan urusan perumahan danpermukiman salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja jumlah rumahtangga Pengguna Air Bersih pada tahun 2015 sebesar 54,58 persen meningkat daritahun 2010 sebesar 54,47 persen. Jumlah rumah tangga yang bersanitasi sebesar

Page 30: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

19

46,92 persen pada tahun 2015 meningkat dari tahun 2010 sebesar 45,32 persen.Luasan Kawasan kumuh berkurang sebesar 28 persen pada tahun 2015 danJumlah Rumah layak huni sebesar 89,83 persen. Jika dilihat dari target nasionalUniversal Access 10.6. PerhubunganDi sektor transportasi sungai, data operasional angkutan sungai ProvinsiKalimantan Barat yaitu pada tahun 2012-2015 mengalami trend penurunan, halini dapat dilihat dari angkutan kapal motor pada tahun 2012 sebanyak 3.553 unitmengalami penurunan pada tahun 2015 menjadi sebesar 1.094 unit. Jumlahpenumpang angkutan sungai mengalami penurunan juga dari tahun 2012sebanyak 121.716 orang menjadi 102.428 orang pada tahun 2015. Kapal barangyang beroperasional juga mengalami penurunan 99 unit apabila membandingkandata tahun 2012 (881 unit) dengan data tahun 2015 (782 unit). Dampak daripenurunan operasional kapal barang, mengakibatkan penurunan jumlah barangpula, yaitu pada tahun 2012 sebanyak 55.254 ton menjadi 32.431 ton pada tahun2015.Pada sebaran terminal di Provinsi Kalimantan Barat, pada tahun 2012 terdapat 2terminal tipe A, 12 terminal tipe B dan 13 terminal tipe C. sedangkan pada tahun2015 terdapat 1 terminal tipe A, 25 terminal tipe B dan 1 terminal tipe C. Hal inimenunjukkan adanya peningkatan tipe terminal di Provinsi Kalimantan Barat.Pembangunan Terminal Barang Eksport-Import di Entikong menjadi kewenanganKementerian Perhubungan karena masuk dalam wilayah perbatasan antar Negara(PKSN).Arus kunjungan kapal telah tersebar ke 5 (lima) pelabuhan antara lain pelabuhanSintete, pelabuhan ketapang, pelabuhan singkawang, pelabuhan pemangkat danpelabuhan Pontianak. Sedangkan arus lalu lintas angkutan udara tersebar ke 5(lima) bandar udara yaitu bandar udara supadio (Kota Pontianak), bandar udaraRahadi Oesman (Kabupaten Ketapang), bandar udara Susilo (Kabupaten Sintang),bandar udara Nanga Pinoh (Kabupaten Melawi), bandar udara Pangsuma(Kabupaten Kapuas Hulu).7. Pekerjaan UmumBidang sarana dan prasarana yang mencakup sektor pengairan dan irigasi, airbersih, transportasi, energi, telematika, pemukiman dan perumahan masih sangattertinggal bila dibandingkan dengan kondisi provinsi lainnya. Hal ini disebabkan

Page 31: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

20

oleh dua hal, pertama karena kemampuan pemerintah yang sangat terbatas,kedua yang menyangkut faktor geografis luas wilayah Kalimantan Barat yangmempengaruhi tantangan alam yang sangat besar.Kondisi sektor pengairan dan irigasi cukup memprihatinkan. Pembangunanbesar-besaran sistem persawahan pasang surut yang telah dimulai sejak Tahun1970, ternyata sampai saat ini tidak membuahkan hasil yang diinginkan terutamadalam hal swasembada beras. Sementara itu pembangunan sistem irigasi secarateknis di daerah pedalaman juga tidak menunjukkan kemajuan berarti.Di sektor Transportasi Darat, panjang jalan yang tersedia sangat memprihatinkan,dan merupakan salah satu kendala utama dalam hal pengembangan wilayah.Banyak sekali ruas jalan yang harus diperbaiki ataupun dibuat baru, yang sampaisaat ini terkendala pada tiadanya biaya yang cukup untuk menuntaskannya.Panjang jalan Provinsi dalam kondisi mantap (baik + sedang) pada tahun 2015adalah sepanjang 1.342,5 km atau mengalami peningkatan sepanjang 157,5 kmsejak tahun 2011; dengan rasio panjang jalan per jumlah kendaraan sebesar0,0125.Di sektor Transportasi sungai kondisi yang ada juga tidak begitu baik, meskisebenarnya sungai tetap merupakan urat nadi transportasi penduduk berhubungmasih banyaknya kampung-kampung yang hanya bisa dihubungi lewat jalur air.Hal ini terjadi karena besarnya degradasi lingkungan pada DAS (Daerah AliranSungai) disebabkan oleh illegal logging, illegal mining (PETI), maupun aktivitaspembangunan lainnya seperti perkebunan dan eksploitasi seber daya kayu dikawasan hutan. Selain itu pada dua puluh tahun terakhir ini banjir dan kekeringanagak meningkat frekuensinya. Akibatnya, seringkali pelayaran sungai terhenti,karena sungainya mengalami pendangkalan.Di bidang ketenagalistrikan terjadi ketidak seimbangan antara kebutuhan danpasokan listrik yang kondisinya makin kritis di berbagai daerah. Penyebabnyadikarenakan masih rendahnya kemampuan investasi dan pengelolaanpenyediaan sarana dan prasarana energi; masih rendahnya efektivitas danefisiensi pemanfaatan sarana dan prasarana yang sudah terpasang; masihtingginya ketergantungan konsumen terhadap bahan bakar minyak; serta adanyaregulasi-regulasi yang tidak konsisten. Berdasarkan data RUPTL PLN 2012-2021persentase rumah tangga yang menggunakan listrik pada tahun 2015 adalahsebesar 74,71 persen atau meningkat 27,82 persen sejak Tahun 2008.

Page 32: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

21

Pemenuhan kebutuhan energi yang tidak merata dihadapkan pada luasnyawilayah Kalimantan Barat. Hal itu juga dipengaruhi oleh lokasi potensi cadanganenergi primer yang tersebar dan sebagian besar jauh dari pusat beban;keterbatasan sumber daya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi; tingginyapertumbuhan permintaan berbagai jenis energi setiap tahun; serta kondisi dayabeli masyarakat yang masih rendah.Untuk ketersediaan layanan listrik di daerahterpencil, terutama di kawasan perbatasan, maka elektrifikasi desa seperti yangdikembangan di Sajingan Besar dapat terus dikembangkan ke daerah ataukawasan perbatasan lain seperti Badau, Senaning, Jagoi Babang dan Entikong.Tentunya upaya pemenuhan sumber listrik dari dalam melalui elektrifikasi desaoleh PLN tetap dikembangkan agar ketergantungan pasokan listrik dari luarbersifat sementara. Ini merupakan anjuran PBB untuk memacu pertumbuhan dankeadilan di seluruh dunia seperti yang dilakukan antar pemerintah di Bangladesh,Ghana, Bhutan dan lain-lain (Khandker, 2009; IEG, 2008; dan Zerriffi, 2011)Ketersediaan air bersih tetap merupakan kendala yang cukup berarti. Hampir disemua kabupaten air bersih ini tetap menjadi permasalahan utama, apalagi bagimereka yang berada di wilayah pesisir & pulau-pulau kecil.Sistim pipanisasiseperti yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sekadau dapat dilakukan olehpemerintah kabupaten dan kota lainnya agar ditiap daerah kebutuhan air bersihdan sanitasi dapat diwujudkan untuk mendukung Kalimantan Barat Sehat.Perkembangan globalisasi yang diikuti dengan adanya AFTA dan BIMP-EAGAditambah dengan perkembangan yang sangat cepat dalam bidang informasi dankomunikasi menyebabkan perkembangan infrastruktur di satu wilayah tidakterlepas dengan perkembangan wilayah lainnya. Kalimantan Barat yang sebagianbesar wilayah daratnya berhubungan langsung dengan Malaysia, harus bisamengimbangi pembangunan infrastruktur di Kalimantan Barat dengan negerijiran tersebut.Bidang tata ruang, terkait pengaturan tata ruang sesuai peruntukan merupakanpermasalahan mendasar saat ini. Permasalahan tersebut adalah (a) penegakandisiplin pemanfaatan ruang baik oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha;(b) masih belum adanya sinkronisasi dengan perencanaan tata ruang pulauKalimantan dan Nasional; (c) perlunya penataan tata ruang kawasan perbatasansecara serasi dengan Sarawak Malaysia dan dengan provinsi-provinsi yangberbatasan dengan pulau Kalimantan guna meminimalisir terjadinya konflik; (d)

Page 33: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

22

masih perlu ditingkatkan kompetensi kinerja aparat pengendali tata ruang danpertanahan;(e) lemahnya pengawasan sehingga berpeluang terjadinyapenyimpangan fungsi ruang.Masih belum seimbangnya pembangunan antara perkotaan dan perdesaan antaralain dengan ditunjukkan (a) belum terbangunnya kota sebagai suatu jaringanekonomi dengan kabupaten, kecamatan dan desa untuk mendorongpertumbuhan ekonomi; (b) masih kurangnya pengembangan ibukota kabupatendan kecamatan-kecamatan cepat tumbuh sebagai penyangga kegiatan ekonomidan urbanisasi; (c) masih belum produktifnya kawasan perdesaan dengan sistemjaringan dan struktur ekonomi dengan mantap; (d) belum terintegrasinyapenataan kota yang layak huni, serasi, indah, tertib dan berorientasi padakelestarian kualitas lingkungan yang baik; (e) masih belum signifikannyamanajemen dan pembiayaan pembangunan infrastruktur perkotaan danperdesaan serta fasilitas sosial lainnya.Pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah tidak hanya untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga untuk menjaga stabilitas dankesatuan nasinal. Oleh karena itu tujuan utama yang akan dicapai untukmengurangi kesenjangan antarwilayah dengan pemerataan pembangunan,terutama untuk mengurangi kesenjangan kualitas hidup dan kesejahteraanmasyarakat.Belum terwujudnya prinsip pembangunan yang terintegrasi, terpadu dan serasidalam rangka memperkecil disparitas wilayah antara daerah, disparitas ekonomi,disparitas pendapatan masyarakat, pemanfaatan ruang dan pengelolaanpertanahan. Serta belum terealisasinya keserasian pemanfaatan ruang dan belummaksimalnya peningkatan pengembangan wilayah pesisir, wilayah tertinggal,perbatasan serta pengembangan wilayah strategis di Kalimantan Barat.Rencana pembangunan Rel Kereta Api di Kalimantan Barat, dimulai pada tahun2015 oleh Kementerian Perhubungan dengan kegiatan review trase tahap IPontianak-Mempawah-Singkawang-Sambas-Aruk. Dan pada tahun 2016rencananya akan dilanjutkan dengan kegiatan Detailed Engineering Design (DED)studi Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) oleh Kementerian terkait dan padatahun 2017 dilanjutkan pembebasan lahan oleh Pemerintah Daerah. Diharapkanpembangunan fisiknya bisa dilaksanakan pada tahun 2018, untuk itu pemerintahdaerah harus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai untuk

Page 34: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

23

dilakukan Diklat atau sekolah mengenai perkeretaapian. Pembangunan rel keretaapi dibutuhkan oleh Provinsi Kalimantan Barat untuk menghubungkan KotaPontianak dengan Kabupaten Bagian Timur. Sebagai upaya meningkatkankonektifitas antar pusat pertumbuhan, dan meningkatkan akses ekonomikabupaten tersebut (hasil perkebunan, pertanian, dan Pertambangan).8. Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan AnakJumlah kasus kekerasan terhadap perempuan dalam kurun waktu 3 tahunterakhir meningkat secara signifikan, yaitu tahun 2013 yang berjumlah 888 kasusmeningkat menjadi 1061 kasus pada tahun 2014. dan trendnya menurun menjadi810 kasus pada tahun 2015. Dan terpenuhinya Hak-Hak Anak dan PerlindunganAnak di Kalimantan Barat.Namun keterlibatan perempuan dalam parlemen di Provinsi Kalimantan Baratmengalami peningkatan yang cukup pesat. Pada tahun 2012, keterlibatanperempuan dalam parlemen di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 5,45 %,sedangkan pada tahun 2015 keterlibatan perempuan dalam parlemen di ProvinsiKalimantan Barat mencapai 10,77 %. Hal ini menunjukkan adanya peningkatanpembangunan manusia berbasis gender di Provinsi Kalimantan Barat.9. Komunikasi dan informatikaPada dasarnya belum semua wilayah di Kalimantan Barat mendapat aksesjaringan komunikasi dan informasi yang baik, terutama untuk wilayah perbatasandan pedalaman serta terisolir. Hal ini disebabkan kondisi wilayah geografisKalimantan Barat yang sangat luas dan belum semua daerah bisa terkoneksi.Wilayah Kalimantan Barat yang belum mendapat akses informasi tersebut adalahdaerah pedalaman yang berbatasan dengan Malaysia. Untuk itu diharapkan tahun2017 daerah tersebut bisa mendapat akses jaringan informasi yang memadaidiseluruh wilayah Kalimantan Barat.2.3.2. Fokus Layanan Urusan PilihanPenyelenggaraan urusan pilihan meliputi bidang urusan pertanian, kehutanan,energi dan sumberdaya mineral, pariwisata, kelautan dan perikanan, perdagangan,perindustrian dan ketransmigrasian yang dirinci seperti berikut:1. Pertanian

Page 35: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

24

Sektor pertanian secara umum masih menjadi tulang punggung pembangunanperekonomian Kalimantan Barat, karena sektor ini memberikan kontribusiterbesar yaitu 24,13% dari total PDRB tahun 2011 dan 23,24% pada tahun 2012,menurun pada tahun 2015 menjadi 21,02% namun sektor pertanian setiaptahunnya masih menjadi sektor yang memiliki kontribusi yang paling tinggi padaPDRB Provinsi Kalimantan Barat. Sedangkan laju pertumbuhan sektor pertaniantahun 2011 tumbuh 3,76%, kemudian meningkat pada tahun 2012 dan tahun2013 menjadi sebesar 4,08% dan 5,14%, namun menurun pada tahun 2015menjadi sebesar 3,00%. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kontribusisektor ini, dibutuhkan pelaksanaan teknologi pertanian yang utuh terutamapenyediaan benih/bibit unggul bermutu. Adapun kontribusi sektor pertanianterdiri dari :a. Sub Sektor Tanaman PanganSub Sektor Tanaman Pangan sangat dipengaruhi oleh produksi padi.Perubahan musim dan cuaca serta bertambahnya luas panen menjadi salahsatu faktor penyebab meningkatnya produksi padi, yaitu dari 1.618.570 ton ditahun 2007 meningkat menjadi 1.731.740 ton tahun 2015. Sentra padi diKalimantan Barat yaitu Kabupaten Sambas memberi kontribusi sekitar20,29% terhadap produksi padi Provinsi. Kabupaten lainnya yang memberidaya dukung produksi padi cukup besar yaitu Kabupaten Landak sekitar 15,44% dan Kubu Raya sekitar 15,06 %.b. Sub Sektor Tanaman HortikulturaSub Sektor Tanaman Hortikultura dipengaruhi oleh produksi jagung, yangmengalami peningkatan dari tahun 2007 yaitu sebesar 440.820 ton menjadi635.010 ton pada tahun 2014.c. Sub Sektor PerkebunanSektor sub sektor perkebunan pada tahun 2007 sebesar 1.158.230 ton danmengalami peningkatan sebesar 1.563.580 ton pada tahun 2015, Sektor subsektor perkebunan memberikan kontribusi produksi yang didominasi olehkelapa sawit, dan karet sedangkan untuk komoditi kelapa dalam merupakanurutan ketiga. Usaha perkebunan umumnya dikelola oleh masyarakat (kebunrakyat), namun ada beberapa perusahaan swasta dan BUMN yangmengusahakan perkebunan dalam skala besar. Peningkatan pertumbuhankelapa sawit sejalan dengan meningkatnya investasi di perkebunan besar.

Page 36: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

25

d. Sub Sektor PeternakanSub Sektor peternakan sebagai penyumbang protein yang diperlukan untukmemenuhi kebutuhan gizi masyarakat. Beberapa komoditi yang sudahdikembangkan di Kalimantan Barart antara lain ayam, sapi, kambing dan babi.Pertumbuhan sub sektor peternakan menunjukkan nilai yang fluktuasi selamalima tahun terakhir. Pada tahun 2007 sebesar 166.800 ekor, mengalamipeningkatan tertinggi sebesar 176.734 ekor pada tahun 2010, kemudianmengalami fluktuasi. Namun pada tahun 2015 produksi mengalamipeningkatan kembali menjadi sebesar 158.945 ekor dibandingkan tahun 2014yang hanya sebesar 151.376 ekor.Produksi daging sapi dan kambing masih belum mampu memenuhi kebutuhandaerah sehingga setiap tahun daerah masih harus mengimpor sapi dankambing dari luar Kalimantan Barat. Hal ini disebabkan karena beberapadaerah masih belum mampu menyiapkan bibit/benih ternak sendiri dan masihbergantung terhadap produk dari luar Kalimantan Barat.2. PerikananSektor Perikanan dan Kelautan merupakan salah satu potensi dari ProvinsiKalimantan Barat. Selama sembilan tahun terakhir sektor perikanan sudahmemberikan kontribusi baik produksi serta nilai finansial dari produk-produknyasebagai berikut :Berdasarkan data dari 2007 sampai 2015 produksi sektor perikananmenunjukkan peningkatan yang bersumber dari laut, perairan umum maupunbudidaya. Hal ini dapat dilihat pada produksi perikanan tahun 2007 yang hanyasebesar 82.890 ton menjadi 251.580 ton pada tahun 2015.3. KehutananKalimantan Barat merupakan salah satu provinsi yang memiliki kawasan hutanyang luas setelah Provinsi Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, yaitu6,39 % dari luas kawasan hutan di Indonesia. Berdasarkan Surat KeputusanMenteri Kehutanan No. 259/KPTS-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000, luas kawasanhutan Kalimantan Barat sebesar 9.178.760 Ha, yang terdiri dari Kawasan Lindungseluas 3.932.625 Ha dan Kawasan Budidaya seluas 5.246.135 Ha. Dari luaskawasan hutan tersebut terdapat lahan kritis seluas 2.069.158 Ha.4. Perdagangan

Page 37: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

26

Sektor perdagangan merupakan sektor penunjang dengan pertumbuhan positifdan fluktuatif sepanjang tahun 2011 – 2015. Tahun 2011 kontribusi sektorperdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 15,12%sedangkan tahun 2015 kontribusinya sebesar 14,70% bagi PDRB.Dilihat dari laju pertumbuhan, sektor perdagangan besar dan eceran, reparasimobil dan sepeda motor menunjukkan tren lebih tinggi dibandingkan lajupertumbuhan PDRB Kalimantan Barat.Dari sisi perdagangan produk primer, Kalimantan Barat banyak menghasilkandevisa ekspor. Tahun 2007, total nilai ekspornya telah mencapai US $ 92,55 jutakemudian meningkat pada tahun 2015 yang mencapai US $ 564,04 juta. Adapunnilai impor Kalimantan Barat tahun 2011 mencapai US $ 299 juta denganpeningkatan nilai impor sebesar 94,17 % dari tahun 2010 yang mencapai US $ 154juta.5. PerindustrianPerindustrian atau industri pengolahan memberikan kontribusi dalampembentukan PDRB Kalimantan Barat tahun 2008 sebesar 19,49% dan 2011sebesar 17,41% dan pada tahun 2015 sebesar 15,73%. Kontribusi sektor industrimengalami penurunan dikarenakan dalam kurun 5 tahun terakhir industriKalimantan Barat masih bertumpu pada industri pengolahan kayu yang secaraperlahan peranan industri kayu mengalami penurunan dengan sulitnya bahanbaku kayu. Disamping itu, terbatasnya infrastruktur dasar, pelabuhan dan energimenjadi kendala utama masuknya investasi industri skala besar.Sesuai dengan potensi sumberdaya alam Kalimantan Barat, industri yangdikembangkan untuk menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi daerah adalahindustri makanan (industri berbasis CPO) dan industri karet yang merupakankomoditi utama daerah.6. Energi dan Sumberdaya MineralEnergi dan sumberdaya mineral memberikan kontribusi dalam pembentukanPDRB Kalimantan Barat tahun 2008 sebesar 1,87% kemudian mengalamipertumbuhan yang meningkat pada tahun 2015 yaitu sebesar 4,90%. Pengolahanpotensi sumberdaya mineral utama dalam MP3EI Kalimantan Barat, diarahkanpada hilirisasi bauksit (alumina–aluminium) dengan potensi bauksit sebesar990.181.409 ton.Untuk menunjang pengembangan pembangunan industri hilirdari produk bauksit dan hasil tambang lainnya diperlukan penyediaan

Page 38: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

27

infrastruktur pendukung, salah satu diantaranya adalah peningkatan danpenambahan kapasitas pembangkit listrik.7. PariwisataPada tahun 2012 kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke KalimantanBarat mengalami peningkatan sebesar 1.059 orang yaitu dari 30,619 orang tahun2011 menjadi 31.678 orang tahun 2012 atau naik 3,46%. Pada tahun 2011wisatawan asing yang datang antara lain dari Negara ASEAN sebanyak 27.813orang dan dari Asia 1.402 orang, Eropa 757 orang, Amerika 258 orang, Oceania373 orang dan Afrika 16 orang.8. TransmigrasiPembangunan transmigrasi dilaksanakan berbasis kawasan yang memilikiketerkaitan dengan kawasan sekitarnya sehingga membentuk suatu kesatuansistem pengembangan ekonomi wilayah.Jumlah penempatan transmigrasi di Kalimantan Barat tahun 2007 sebanyak 1.366Kepala Keluarga (KK), kemudian menurun pada tahun 2014 yaitu sebanyak 160Kepala Keluarga (KK). Lokasi transmigrasi tersebar di 9 (sembilan) lokasidiantaranya Teluk Pakedai, Sei Bulan, Sebunga, Lengkong Nyadom, Sei Pelang SP1, Sungai Mata, Keling Semulung dan Meliau/Tayan.2.4. Aspek Daya Saing Daerah

2.4.1. Fokus kemampuan Ekonomi DaerahDinamika perekonomian Kalimantan Barat beberapa tahun terakhir inimenjadi faktor yang fundamental dalam proses pembangunan daerah. Berbagaiprogram pembangunan bidang ekonomi yang telah dilaksanakan sebelumnyadipandang cukup efektif untuk menggerakkan sektor ekonomi di daerah. Namunsecara keseluruhan keadaan saat ini belum sepenuhnya mampu meningkatkanperekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ProdukDomestik Regional Bruto (PDRB) telah meningkat, meski peningkatannya belumoptimal sebagaimana yang diharapkan.Seiring dengan meningkatnya PDRB dari tahun ke tahun, pertumbuhanekonomi Provinsi Kalimantan Barat juga menunjukkan trend peningkatan. Pada tahun2009, pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat hanya sebesar 4,80% tetapi tahun2010 telah mencapai laju pertumbuhan sebesar 5,47%. Selanjutnya, pada tahun 2011pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 5,98%, tahun 2012 sebesar 5,81%, dan

Page 39: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

28

tahun 2013 mencapai 6,08%. Rata-rata pertumbuhan ekonomi Kalimantan Baratselama periode 2009-2013 sebesar 5,62%.Secara keseluruhan, kegiatan ekonomi di Kalimantan Barat tahun 2009-2013menunjukkan perkembangan yang positif. Pada tahun 2009, kontribusi sektor primer(pertanian dan pertambangan) dalam PDRB Kalimantan Barat sebesar 27,64%, danpada tahun 2013 adalah 25,09%. Sektor sekunder (industri, listrik, air bersih, gas danbangunan) sebesar 30,27% pada tahun 2009, dan menjadi 30,21% pada tahun 2013,serta sektor tersier (perdagangan, pengangkutan, keuangan, dan jasa) sebesar 44%pada tahun 2009, dan pada tahun 2013 meningkat menjadi 46,72%.Struktur perekonomian Kalimantan Barat sampai Tahun 2013 masihdidominasi sektor pertanian dengan kontribusi sekitar 23,08%. Sektor lain yangmemberikan kontribusi cukup tinggi diantaranya sektor perdagangan, hotel danrestoran (23,02%), industri pengolahan (16,27%) dan jasa-jasa (11,48%). Apabiladibanding dengan struktur perekonomian tahun 2009, menunjukkan bahwakontribusi sektor industri pada tahun 2013 mengalami penurunan yang cukupsignifikan. Pada sektor pertanian terjadi pergeseran, peran sektor perkebunansemakin dominan menggantikan sektor kehutanan.Kontribusi investasi juga mengalami penurunan dari 28,29% menjadi 26,51%,sedangkan kontribusi pengeluaran pemerintah meningkat dari 16,22% menjadi17,43%. Kenaikan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat juga telah mampumendorong peningkatan PDRB perkapita. Pada Tahun 2009, PDRB perkapita sebesarRp 12,45 juta dan meningkat menjadi Rp 18,30 juta pada Tahun 2013.Tingkat Kemiskinan Kalimantan Barat Tahun 2009-2013 secara keseluruhanmengalami penurunan, pada tahun 2009 jumlah penduduk miskin Kalimantan Baratadalah 434.700 jiwa atau sebesar 9,30%, pada tahun 2010 menurun menjadi428.7600 jiwa atau 9,02%. Pada tahun 2011 penduduk miskin Kalimantan Baratmengalami penurunan yang paling signifikan yaitu menjadi 355.700 jiwa atau 8,48%,pada tahun 2012 jumlah penduduk miskin masih berjumlah 355.700 jiwa namunsecara persentase mengalami penurunan menjadi 7,96%. Dan pada tahun 2013penduduk miskin Kalimantan Barat kembali mengalami peningkatan menjadi407.300 jiwa atau 8,47%.Kualitas pembangunan yang semakin meningkat tidak hanya tampak padapenurunan besaran penduduk miskin, namun juga menjadikan angka pengangguranterbuka di Kalimantan Barat mengalami naik turun . Tingkat Pengangguran terbuka

Page 40: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

29

di Kaliantan Barat dalam kurun waktu antara 2009 sampai dengan 2013 adalah PadaTahun 2009, pengangguran terbuka sebesar 5,44%, kemudian keadaan Tahun 2010sebesar 4,62%, tahun 2011 3,88%, tahun 2012 3,48 dan tahun 2013 4,03%.Perdagangan luar negeri Kalimantan Barat selama periode 2011-2013 walaupunterus menngalami penurunan menunjukkan kemajuan yang cukup baik dan neracaperdagangan selalu menunjukkan kondisi surplus. Surplus perdagangan KalimantanBarat didukung semakin tingginya kontribusi ekspor produk perkebunan danperikanan, meskipun pada saat yang sama terjadi penurunan ekspor produk kayuolahan (playwood). Pada Tahun 2011, ekspor Kalimantan Barat sebesar USD 1.867Juta, meningkat menjadi USD 1.300 Juta pada Tahun 2012, dan berikutnya pada tahun2013 devisa ekspor Kalimantan Barat mencapai USD 1.348 Juta. Sementara imporKalimantan Barat Tahun 2011 sebesar USD 298,40 Juta, meningkat menjadi USD539,36 Juta pada tahun 2012, dan berikutnya pada Tahun 2013 impor KalimantanBarat senilai USD 498,24 Juta. Dengan demikian, surplus neraca perdaganganKalimantan Barat Tahun 2011 sebesar USD 1.568,29 Juta, menurun menjadi USD760,64 Juta pada Tahun 2012, dan berikutnya pada Tahun 2013 terjadi surplussebesar USD 151,73 Juta.Kegiatan investasi juga mulai menampakkan kemajuan beberapa Tahunterakhir ini. Dalam dua Tahun terakhir (2012-2013), terdapat sebanyak 144perusahaan PMDN memperoleh persetujuan BKPM untuk menanamkan modal diKalimantan Barat, dengan total investasi Rp 17,266 Trilyun. Disamping itu, terdapat91 perusahaan PMA yang memperoleh persetujuan dengan total investasi Rp 29,978Trilyun. Meskipun terjadi peningkatan kegiatan investasi swasta beberapa tahunterakhir ini, namun secara keseluruhan dalam kurun waktu 2009-2013 kegiataninvestasi di Kalimantan Barat sudah berjalan optimal sebagaimana yang diharapkan,dimana Pencapaian target investasi rata-rata diatas 100% dari target yang ditetapkan.Investasi pemerintah melalui APBD dan APBN selama kurun waktu 2009 sampai 2013relatif rendah, rasio pencapaiannya rata-rata hanya 30,52% dari total kebutuhaninvestasi pemerintah. Rendahnya investasi pemerintah melalui APBD berkaitan eratdengan kemampuan untuk menggali sumber-sumber keuangan daerah yang potensilterutama dari PAD.Selama periode Tahun 2009 sampai dengan Tahun 2013, AnggaranPendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Kalimantan Barat meningkat dari Rp1.577 Trilyun pada Tahun 2009 menjadi Rp 3,247 Trilyun pada tahun 2013 dengan

Page 41: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

30

rata-rata peningkatan sekitar 20,00% per tahun. Sumber utama pembiayaan APBDKalimantan Barat berasal dari penerimaan dana perimbangan, dan sebagian lainnyaberasal dari penerimaan pendapatan asli daerah dan lain-lain pendapatan yang sah.Meskipun mengalami peningkatan, namun selama periode Tahun 2009-2013kontribusi PAD terhadap APBD masih relatif kecil yakni rata-rata sekitar 20,00%.Pada Tahun 2009, pendapatan asli daerah (PAD) memberikan kontribusi sebesar Rp579,606 milyar atau 36,73% dari total penerimaan daerah, sedangkan PAD tahun2013 adalah 1,346 Trilyun atau 41,47% dari total penerimaan daerah. Sebagian besarPAD bersumber dari penerimaan hasil pajak daerah. Menyadari semakinmeningkatnya kegiatan pemerintah daerah dalam proses penyelenggaraanpemerintahan, pembangunan dan pelayanan publik, maka Pemerintah ProvinsiKalimantan Barat berupaya keras meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangandengan menggerakkan potensi-potensi ekonomi yang dimiliki dan menggali sumber-sumber pendapatan asli daerah.1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per KapitaPertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat sebagian besar didorong oleh kegiatankonsumsi. Laju pertumbuhan terhadap pengeluaran konsumsi rumah tangga perkapita selama lima tahun (2011-2015), mengalami peningkatan tertinggi padakelompok non makanan (perumahan, sandang, pajak dan asuransi, sekolah dankeperluan lainnya) yaitu sebesar 17,58 persen dan untuk kelompok makanan(seluruh jenis makanan termasuk makanan dan minuman jadi) sebesar 10,30persen, perkembangan rasio mengalami peningkatan terus mulai tahun 2011(50,93), tahun 2012 (51,19), tahun 2013 (63,65), tahun 2014 (75,11) dan tahun2015 (85,49), hal ini menunjukkan semakin besar rasio pada angka konsumsirumah tangga, maka semakin atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomidaerah.2. Nilai Tukar PetaniKondisi nilai tukar petani sebagai salah satu indikator untuk mengukur tingkatkesejahteraan petani dengan mengukur kemampuan tukar produk (komoditas)yang dihasilkan/dijual petani, dibandingkan dengan produk yang dibutuhkanpetani (Ib) dari proses produksi maupun untuk konsumsi rumah tangga.Untuk perolehan nilai tukar petani tahun 2008 sampai dengan 2012, memperolehnilai lebih besar dari 100, maka periode tersebut lebih baik meskipun bersifatfluktuatif, sebaliknya NTP di tahun 2013 dan 2015 terus menurun sampai dengan

Page 42: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

31

tahun 2015 sebesar 96,74 persen, dengan nilai dibawah 100, berarti terjadipenurunan pada daya beli petani.3. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Per KapitaLaju pertumbuhan selama lima tahun terakhir (2011 s/d 2015), untuk lajupertumbuhan total pengeluaran RT non pangan tertinggi sebesar 17,31 persendan total pengeluaran sebesar 13,34 persen. Untuk perolehan rasio berfluktuasidari tahun 2010 sebesar 42,67%, sampai dengan tahun 2015 sebesar 52,12%.2.4.2. Fokus Fasilitasi Wilayah/Infrastruktur1. Ketaatan terhadap Tata Ruang Wilayah (RTRW)Untuk arahan pemanfaatan lahan wilayah Budidaya, pada tahun 2011 sebesar10.910.240 ha, sedangkan pada tahun 2015 menjadi sebesar 10.878.349 ha.Berdasarkan surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan nomor:259/KPTS-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000, tentang Penunjukan Kawasan Hutandan Perairan di Provinsi Kalbar, diperoleh bahwa peruntukan Luas KawasanHutan untuk Kawasan Budidaya tahun 2011 s/d 2013 seluas 5.226.135 Ha(56,94%). Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor: SK.936/Menhut-II/2013dan SK.733/Menhut-II/2014 tanggal 02 September 2014, tentang Kawasan Hutandan Konservasi Perairan Provinsi Kalbar. Ditetapkan bahwa untuk peruntukanLuas Kawasan Hutan tahun 2014 sampai dengan tahun 2015 adalah seluas4.457.681 Ha (53,13%) untuk Kawasan Budidaya.Selanjutnya untuk pemanfaatan Kawasan Budidaya terluas terletak di kabupatenKetapang (1.662.850 Ha) atau 23,10 persen, diikuti kabupaten Sintang(91.662.850 Ha) atau 15,29 persen dan terkecil di kota Pontianak seluas (11.149Ha) atau 0,10 persen dari total pemanfaatan Kawasan Budidaya 10.878.349 Ha.2. Luas Wilayah ProduktifLuas wilayah Kalbar adalah seluas 146.807 km2 atau 14.680.700 Ha, denganarahan Kawasan Hutan dan Pemanfaatan Ruang Wilayah Provinsi KalimantanBarat. Berdasarkan surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan nomor:259/KPTS-II/2000 tanggal 23 Agustus 2000, tentang Penunjukan Kawasan Hutandan Perairan di Provinsi Kalbar, diperoleh bahwa peruntukan Luas KawasanHutan tahun 2011 s/d 2013 adalah seluas 9.178.760 Ha, yang meliputi KawasanLindung seluas 3.952.625 Ha (43,06%) dan Kawasan Budidaya seluas 5.226.135Ha (56,94%). Surat Keputusan Menteri Kehutanan nomor: SK.936/Menhut-

Page 43: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

32

II/2013 dan SK.733/Menhut-II/2014 tanggal 02 September 2014, tentangKawasan Hutan dan Konservasi Perairan Provinsi Kalbar. ditetapkan, bahwauntuk peruntukan Luas Kawasan Hutan tahun 2014 sampai dengan tahun 2015adalah seluas 8.389.600 Ha, yang terbagi atas Kawasan Lindung seluas 3.931.919Ha (46,87%) dan Kawasan Budidaya seluas 4.457.681 Ha (53,13%).2.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi1. Angka KriminalitasPenyebab terjadinya tindak kejahatan yaitu dikarenakan adanya niat dankesempatan. Sebagai indikator keamanan, maka statistik kriminal perlu diamatidari waktu ke waktu, karena semakin tinggi frekuensi tindak kriminal akanmerupakan ancaman yang serius terhadap keamanan dan ketertiban umum.Jenis kejahatan yang paling banyak dilaporkan adalah pencurian yaitu sebanyak1.422 kasus (2009), 2.514 kasus (2010), 3.035 kasus (2011), 3.129 kasus (2012),2.875 kasus (2013) dan penganiayaan yaitu sebanyak 888 kasus (2009), 1.154kasus (2010), 1.077 kasus (2011), 1.216 kasus (2012), serta kasus pencurianmotor sebanyak 1.089 kasus (2013).2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia1. Kualitas Tenaga KerjaPenduduk berumur lima belas tahun ke atas merupakan penduduk usia kerja,dimana pada usia ini merupakan sumber tenaga kerja produktif yang dapatdimanfaatkan sebagai penggerak roda pembangunan.Komposisi penduduk yang bekerja di Provinsi Kalimantan Barat, masihdidominasi oleh pekerja yang berpendidikan rendah. Hal ini dapat dilihat padatahun 2009, penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja yaitu sebanyak2.081.211 orang antara lain 180.692 orang (penduduk yang tidak/belum pernahsekolah), 587.958 orang (penduduk yang tidak/belum tamat SD), 514.035 orang(penduduk yang tamat SD), 375.407 orang (penduduk yang tamatSMTP/Sederajat), 333.547 orang (penduduk yang tamat SMTA/Sederajat) dan89.572 orang (penduduk yang tamat akademi dan universitas). Sedangkan padatahun 2014, penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja yaitu sebanyak2.226.510 orang antara lain 161.375 orang (penduduk yang tidak/belum pernahsekolah), 441.221 orang (penduduk yang tidak/belum tamat SD), 677.119 orang

Page 44: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB II | Gambaran Umum Kondisi DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

33

(penduduk yang tamat SD), 353.725 orang (penduduk yang tamatSMTP/Sederajat), 434.328 orang (penduduk yang tamat SMTA/Sederajat), 51.482orang (penduduk yang tamat akademi) dan 107.260 orang (penduduk yang tamatS1/S2)Jika melihat angkatan kerja berumur 15 tahun ke atas yang bekerja berdasarkanjenjang pendidikannya, terjadi peningkatan kualitas tenaga kerja denganmenurunnya jumlah pekerja yang berpendidikan rendah pada jenjang pendudukyang tidak/belum pernah sekolah sebesar 10,69% dan penduduk yangtidak/belum tamat SD sebesar 24,96%, penduduk yang tamat SMTP/Sederajatsebesar 5,78%. Peningkatan kualitas tenaga kerja dapat dilihat pula daripeningkatan jumlah angkatan kerja berumur 15 tahun ke atas yang bekerja padajenjang penduduk yang tamat SD sebesar 31,73% dan tamat akademi danuniversitas sebesar 77,22%.

Page 45: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

33

BAB III

ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

3.1. Permasalahan Pembangunan

3.1.1. Sosial Budaya dan Kehidupan Beragama1. Dalam kurun waktu 20 tahun mendatang, tantangan sosial budaya KalimantanBarat bertumpu pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusianya danpeningkatan kesejahteraan sosial masyarakat. Kuatnya serbuan arus globalisasiyang didorong oleh kemajuan teknologi komunikasi dan informasi tetap menjaditantangan bagi masyarakat Kalimantan Barat untuk dapat mempertahankan jatidiri kedaerahan dan kebangsaan mereka, sekaligus memanfaatkannya untukpengembangan kehidupan yang tolerans dan akomodatif terhadap keragamanbudaya, serta peningkatan daya saing melalui penerapan nilai-nilai lokal, nilai-nilai Pancasila, dan penyerapan nilai-nilai universal guna mengoptimalkan jatidiri tersebut. Tantangan terbesar adalah berkembangnya pola dan gaya hidupnegatif sebagai dampak globalisasi, seperti materialisme, sekularisme,individualisme, hedonisme, dan konsumerisme, free sex (kumpul kebo) yangberlawanan dengan kepribadian dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.2. Pembangunan manusia pada intinya adalah pembangunan manusia seutuhnyadengan menjadikan agama sebagai rujukan nilai dan normanya. Tantangan yangdihadapi dalam pembangunan agama pada masa yang akan datang adalahbagaimana mengaplikasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari secarabaik dan benar, mewujudkan kerukunan intern dan kerukunan antar umatberagama, meniadakan prilaku penyalahgunaan agama untuk kepentinganpribadi atau golongan, serta memberikan rasa aman dan perlindungan dariberbagai prilaku menyimpang dan tindak kekerasan. Dengan demikiantantangan utama yang akan muncul adalah politisasi agama (dengan isu-isuantara lain terorisme, liberalisme, dan gerakan sempalan keagamaan), sertafanatisme ekstrim agama (seperti klaim primordialisme agama, ideologisasiagama, dan lain-lain).3. Tentu saja kita sepakat bahwa nilai-nilai budaya lokal perlu dipertahankansebagai jati diri masyarakat Kalimantan Barat. Namun nilai-nilai budaya lokalyang tidak dapat mengakomodasi nilai-nilai budaya universal, agaknya tidakdapat dipertahankan karena jika demikian akan menghambat kemajuan

Page 46: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

34

sebagaimana yang diharapkan dan dicitakan. Untuk mencapai kemajuan danharapan-harapan itu kita kita berpaling ke negara-negara maju yang dahulu jugamengalami budaya-budaya tradisional, namun dari waktu kewaktu budayaseperti itu selalu berubah seiring dengan adanya modernisasi.4. Dalam bidang keagamaan, ke depan kiranya, tidak hanya mengaplikasikanajaran agama dalam kehidupan sehari-sehari secara baik dan benar dansebagainya, tetapi yang tidak kalah pentingnya adalah mengantisipasi masuknyaajaran atau paham keagamaan di bidang keagamaan yang tidak sejalan denganajaran berbagai agama yang selama ini telah terbukti dapat menentramkanpemeluk agama yang berbeda-beda di Kalimantan Barat. Meski pun belumterjadi tetapi mungkin perlu dilakukannya tindakan-tindakan preventif terhadapisu-isu radikal.3.1.2. Sumber Daya Manusia1. Dalam 20 Tahun mendatang, Kalimantan Barat menghadapi tekanan jumlahpenduduk yang makin besar, terutama di perkotaan. Tingkat urbanisasi semakinmeningkat. Jumlah penduduk yang pada Tahun 2013 sebesar 4,461 juta jiwadiperkirakan akan mencapai sekitar 5,41 juta orang pada Tahun 2025.2. Program Transmigrasi yang berkualitas (model PIR-trans) merupakan alternatifyang diperlukan untuk menambah jumlah penduduk Kalimantan Barat. ProgramTransmigrasi yang berkualitas (model PIR-Trans) diperlukan di KalimantanBarat, tetapi janganlah pemikirannya sekedar menambah penduduk KalimantanBarat tetapi yang lebih utama adalah bagaimana mereka itu hidup lebih layakdengan mendapatkan lahan yang tersedia di Kalimantan Barat kemudiandikelola secara terampil yang hasilnya selain untuk kebutuhan para transmigranitu sendiri juga dapat dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatKalimantan Barat secara keseluruhan. Jadi program transmigrasi ini harusselektif dan tidak dalam jumlah yang sangat massif. Mengingat tidak semuadaerah setuju dengan program transmigrasi, maka dapat dilakukan denganmembangun industri dikabupaten/kota dan diharapkan keberadaan industritersebut dapat mengundang orang untuk datang dan bermukim di KalimantanBarat. Oleh karena itu kondusivitas sosial, ekonomi dan politik perlu dijaga agarsedemikian dapat mendorong pertumbuhan industri dan pada sisi lain dapat

Page 47: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

35

mengundang penduduk dalam dan luar Daerah untuk bekerja dan bermukimtetap di Kalimantan Barat.3. Dengan adanya kemajuan pembangunan pendidikan dan kesehatan, maka akanterjadi pergeseran dari struktur umur muda menuju struktur umur tua dalamarti jumlah penduduk lansia bertambah banyak. Meskipun demikian,pengendalian kuantitas dan laju pertumbuhan penduduk penting diperhatikanuntuk menciptakan penduduk tumbuh seimbang dalam rangka mendukungterjadinya bonus demografi yang ditandai dengan jumlah penduduk usiaproduktif lebih besar daripada jumlah penduduk usia non-produktif. Kondisitersebut perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas SDM,daya saing, dan kesejahteraan rakyat. Di samping itu, persebaran dan mobilitaspenduduk perlu mendapatkan perhatian agar ketimpangan persebaran dankepadatan penduduk antara Kabupaten/Kota serta antara kawasan, dan antarawilayah perkotaan dan perdesaan dapat dikurangi.Kiranya yang perlu diperhatikan untuk peningkatan sumber daya manusia(SDM) di bidang kesehatan adalah mempersiapkan para tenaga dokter spesialisyang lebih banyak dan lebih variatif dalam berbagai bidang spesialisasi. Inidimaksudkan selain untuk mendukung YPM Kalimantan Barat yang relatif lebihrendah dibandingkan dengan ketiga provinsi lainya yang ada di Kalimantan, jugaagar setiap kasus pengobatan atau perawatan terhadap pasien dapatdituntaskan sehingga tidak harus pergi berobat ke luar negeri seperti keKuching atau ke Singapura. Ini pada gilirannya biaya pengobatan itu tetapberada dan bersiklus dalam negeri.4. Rendahnya kualitas sumber daya manusia Kalimantan Barat yang diukur denganindeks pembangunan manusia (IPM) mengakibatkan rendahnya produktivitasdan daya saing perekonomian nasional. Pembangunan kesehatan sertapendidikan dan pelatihan memiliki peranan penting dalam meningkatkankualitas sumber daya manusia. Di bidang kesehatan tantangan pembangunanyang dihadapi, antara lain adalah mengurangi kesenjangan status kesehatanmasyarakat dan akses terhadap pelayanan kesehatan antarwilayah, tingkatsosial ekonomi, dan gender; meningkatkan jumlah dan penyebaran tenagakesehatan yang kurang memadai; meningkatkan akses terhadap fasilitaskesehatan; menghentikan dan mengurangi penyebaran HIV/AIDS danmengurangi beban ganda penyakit yaitu pola penyakit yang diderita oleh

Page 48: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

36

sebagian besar masyarakat adalah penyakit infeksi menular, namun pada waktuyang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak menular sertameningkatnya penyalahgunaan narkotik dan obat-obat terlarang.5. Tantangan yang dihadapi pembangunan pendidikan dan pelatihan adalahmenyediakan pelayanan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas baik untukmeningkatkan jumlah proporsi penduduk yang menyelesaikan pendidikan dasarsampai ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, menurunkan jumlah pendudukyang buta aksara, serta menurunkan kesenjangan tingkat pendidikan yangcukup tinggi antar kelompok masyarakat, termasuk antara penduduk kaya danpenduduk miskin, antara penduduk perkotaan dan perdesaan, antara pendudukdi wilayah maju dan tertinggal, dan antar jenis kelamin. Tantangan dalampembangunan pendidikan lainnya adalah meningkatkan kualitas dan relevansitermasuk mengurangi kesenjangan mutu pendidikan antar daerah, antar jeniskelamin, dan antara penduduk kaya dan miskin sehingga pembangunanpendidikan dapat berperan dalam mendorong pembangunan nasional secaramenyeluruh termasuk dalam mengembangkan kebanggaan kebangsaan, akhlakmulia, kemampuan untuk hidup dalam masyarakat yang multikultur, sertameningkatkan daya saing. Pembangunan pendidikan disesuaikan denganpenyediaan pelayanan pendidikan sepanjang hayat untuk memanfaatkan bonusdemografi. Tampaknya merupakan trend baru ke depan tentang adanya bonusdemografi yang akan menciptakan jumlah tenaga produktif yang lebih besar.Selain pembangunan melalui pendidikan, pembangunan melalui pelatihan jugadapat menciptakan tenaga produktif yang besar. Pelatihan yang diselenggarakandiharapkan dapat meningkatkan keterampilan masyarakat dalam segala bidangpekerjaaan, sehingga diharapkan dapat membentuk wirausaha baru dalammembentuk lapangan pekerjaan. Maka diperlukan komitmen pemerintah daerahuntuk menyalurkan tenaga produktif ini ke berbagai lapangan kerja. Oleh karenaitu, ke depan yang harus dilakukan oleh Pemda Kalimantan Barat adalahmemperluas lapangan kerja di seluruh Kalimantan Barat.6. Kualitas hidup dan peran perempuan dan anak serta kaum diffabel di berbagaibidang pembangunan masih rendah. Hal itu, antara lain, ditandai oleh rendahnyaangka indeks pembangunan gender (IPG) dan tingginya tindak kekerasan,eksploitasi, dan diskriminasi terhadap perempuan, anak dan difabel; sertakurang memadainya kesejahteraan, partisipasi dan perlindungan anak. Dengan

Page 49: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

37

demikian, tantangan di bidang pembangunan perempuan, anak dan kaumdifabel adalah meningkatkan kualitas dan peran perempuan di berbagai bidangpembangunan, menurunkan tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasiterhadap perempuan, anak dan difabel; serta meningkatkan kesejahteraan danperlindungan terhadap perempuan, anak dan kaum difabel. Sementara itu,tantangan di bidang pemuda dan olahraga adalah mengoptimalkan partisipasipemuda dalam pembangunan serta meningkatkan budaya dan prestasi olahraga.Tantangan lainnya adalah menurunkan beban permasalahan kesejahteraansosial yang semakin beragam dan meningkat akibat terjadinya berbagai krisissosial, seperti menipisnya nilai budaya dan agama; menurunkan ekses dan gejalasosial dampak dari disparitas kondisi sosial ekonomi masyarakat dan terjadinyabencana sosial dan bencana alam; dan meningkatkan pemenuhan kebutuhansosial dasar masyarakat.3.1.3. Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup1. Tantangan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup jangka panjangyang perlu diwaspadai adalah ancaman 3 macam krisis yaitu : krisis pangan,krisis air, dan krisis energi. Ekploitasi sumber daya alam yang kurang bijaksanaakan menimbulkan dampak negatif kelangsungan pembangunan, sehingga akanmenimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Salah satu aktivitasyang mengarah pada krisis SDA adalah aktivitas PETI di daerah hulu yangkemudian berimbas pada kualitas lingkungan di daerah hilir. Oleh karena ituaktivitas PETI dan juga kegiatan illegal lainnya perlu ditiadakan dengan mencariaktivitas pengganti yang lebih produktif dan tidak merusak lingkungan.2. Dengan meningkatnya jumlah penduduk yang pesat menyebabkan kemampuanpenyediaan pangan semakin terbatas. Hal itu disebabkan oleh meningkatnyakonversi lahan pertanian menjadi lahan non pertanian seperti pemukiman,industri dan sebagainya, rendahnya peningkatan produktivitas hasil pertanian,dan belum terpenuhinya jaringan irigasi dan prasarana irigasi yang memadaiuntuk mendukung sistem pertanian sebagai negara agraris. Selain itu, praktikpertanian yang kurang bijaksana mengancam kelestarian sumber daya alam dankeberlanjutan sistem produksi pertanian. Di lain pihak, bertambahnyakebutuhan lahan pertanian dan penggunaan lainnya akan mengancamkeberadaan hutan dan terganggunya keseimbangan tata air. Salah satu upaya

Page 50: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

38

yang dapat dilakukan pemerintah adalah menyediakan bank tanah utukpertanian agar ketersediaanya tidak tergerusi oleh kepentingan individu danpihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.3. Menurunnya kondisi hutan akibat deforestasi yang meningkat pesat danmemburuknya penutupan lahan di wilayah hulu daerah aliran sungaimenyebabkan menurunnya ketersediaan air yang mengancam turunnya debitair sungai pada musim kemarau serta berkurangnya pasokan air untukpertanian.4. Tantangan utama dalam penyediaan energi adalah memperbanyak infrastrukturenergi untuk memudahkan layanan kepada masyarakat, serta mengurangiketergantungan terhadap minyak serta mengembangkan dan meningkatkankontribusi gas, batubara, gambut serta energi terbarukan seperti biogas,biomassa, energi matahari, arus laut, dan tenaga angin. Selain itu, terdapatkemungkinan pengembangan energi tenaga nuklir yang memerlukan penelitianmendalam tentang keamanan teknologi yang digunakan, lokasi geografis, danrisiko yang mungkin akan dihadapi.5. Pengelolaan sumber daya alam selama ini kurang memperhatikan aspekkelestariannya. Hal ini memerlukan upaya reformasi kebijakan dalampenanganan maupun penyelenggaraanya.6. Luasnya lahan kritis yang ada memerlukan waktu dan biaya yang cukup besardalam penanganannya, perlu ada tindakan pencegahan untuk aktivitas yangdapat meningkatkan luas lahan kritis seperti illegal logging, penambangan emastanpa ijin, kebakaran hutan dan lahan, eksploitasi gambut yang tidak bijaksana.7. Luasnya jenis tanah yang marginal menyebabkan kendala dalam upayapeningkatan produksi pangan, hortikulturan, dan tanaman industri, baikkuantitas maupun kualitas.8. Pengembangan sumberdaya perikanan belum optimal karena usaha perikananbudidaya masih terbatas. Ketidakseimbangan tingkat pemanfaatan sumberdayaperikanan tangkap antar kawasan telah mengalami overfishing. Sementarasumberdaya perikanan di wilayah lain masih belum dimanfaatkan secaraoptimal, karena rendahnya ketersediaan sarana dan prasarana penanganan hasiltangkapan ikan di daerah tersebut dan sumber daya manusia perikanan yangterbatas serta belum tersedianya data dan informasi perikanan yang memadai,karena teknologi yangdigunakan masih tradisional. Ketidakseimbangan ini

Page 51: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

39

mengakibatkan terakumulasinya sejumlah besar nelayan di wilayah tertentu,sehingga berakibat pada menurunnya jumlah tangkapan, semakin kecilnyaukuran ikan, menurunnya jumlah species.9. Sumber daya kelautan belum dikelola secara optimal. Perlu adanya upayapenataan perangkat hukum, peningkatan sumber daya manusia, dan risetkelautan.10. Kegiatan pertambangan ini seringkali menimbulkan konflik denganpemanfaatan ruang lainnya yaitu dengan kehutanan, perkebunan, dan pertanian.Oleh karenanya optimasi pemanfaatan SDA agar tidak hanya sekedar mengejarmanfaat ekonomi, tapi perlu adanya pengaturan ruang, perangkat hukum, sosial,budaya dan rasionalisasi alokasi sumberdaya pertambangan.11. Eksploitasi pertambangan yang kurang terkontrol. Sifat usaha pertambangan,terutama yang berupa penambangan terbuka, adalah merubah bentang alamsehingga akan menyebabkan perubahan ekosistem dan habitat yang ada.12. Rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam danlingkungan hidup.13. Belum optimalnya pendayagunaan sumber daya kelautan untuk perhubunganlaut, perikanan, pariwisata, pertambangan, industri maritim, bangunan laut, danjasa kelautan menjadi tantangan yang perlu dipersiapkan.14. Terdapat kecenderungan daya saing industri pada saat ini telah bergeser ke arahindustri berbasis kelautan. Pembangunan kelautan pada masa mendatangmemerlukan dukungan politik dan pemihakan yang nyata dari seluruhpemangku kepentingan.3.1.4. Ekonomi1. Tantangan perekonomian Kalimantan Barat dalam 20 Tahun mendatang adalahmeningkatkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi secara berkelanjutandan berkualitas untuk mewujudkan secara nyata peningkatan kesejahteraansekaligus mengejar ketertinggalan dari daerah-daerah lain yang lebih majudengan menciptakan kesempatan kerja, menghapuskan kemiskinan sekaligusmenjaga kelestarian lingkungan.2. Secara eksternal, peluang pembangunan daerah dihadapkan pada situasisemakin kompetitifnya perekonomian antar daerah dan regional serta semakinderasnya mobilitas sumber daya ekonomi. Sehingga perlu adanya akses

Page 52: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

40

konektvitas yang baik antara provinsi di Pulau Kalimantan. Akses yang lebihbaik antar daerah tentunya dapat membuat hubungan perekonomian antaraprovinsi di Pulau Kalimantan menjadi lebih meningkat.3. Basis kekuatan ekonomi daerah yang mengandalkan ekspor bahan mentah, kedepan perlu diubah menjadi perekonomian daerah yang mengandalkanketerampilan SDM dan produk bernilai tambah tinggi serta berdaya saing.Perkembangan ekonomi di kawasan regional dan negara tetangga Sarawak-Malaysia merupakan salah satu fokus utama yang perlu dipertimbangkandidalam mengembangkan daya saing perekonomian daerah.4. Globalisasi membawa konsekwensi bagi Kalimantan Barat untuk menciptakanlingkungan perekonomian yang semakin kondusif. Tantangan demikian perludiantisipasi dengan perbaikan infrastruktur sosial ekonomi dan pengembangankelembagaan yang efisien untuk meningkatkan kegiatan investasi swasta(domestik dan asing).5. Tantangan lainnya pengembangan subsistem agribisnis untuk meningkatkannilai tambah dan daya saing produk pertanian. Kontribusi sektor pertanianKalimantan Barat yang relatif besar selama ini menjadikan sektor pertanianterutama subsektor perkebunan menjadi dasar yang kuat yang harusdikembangkan ke depan. Tantangan struktural lainnya adalah pengembangankegiatan industri daerah, yakni dengan memperkuat basis industri pengolahanhasil pertanian, perkebunan, kelautan/perikanan, dan hasil tambang/galianlokal. Oleh karena itu, tantangan kedepan terkait pengelolaan perkebunan,terutama sawit adalah mendirikan industri hilir agar value added yang selamaini hilang dapat dikembalikan ke daerah sehingga daerah tidak perlu lagiberorientasi pada perluasan areal kebun tetapi lebih pada menciptakan industrihilir sawit. Dengan model ini, Kalimantan Barat dapat menghemat cadangansumber daya alam dengan tidak kehilangan income seperti yang terjadi saat inimelalui ekspor CPO yang tidak memberi nilai tambah ekonomi kepadaKalimantan Barat (Lihat Grant, 2003)6. Pengembangan UMKM dan Koperasi semakin dihadapkan pada upaya untukmenjadikannya sebagai pelaku ekonomi yang produktif dan berdaya saing.Pengembangan dilaksanakan dengan meletakkan ekonomi kerakyatan sebagaitulang punggung perekonomian daerah, dengan meningkatkan kemandirianusaha, meningkatkan skala ekonomi, memantapkan kemitraan pada sesama

Page 53: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

41

pelaku ekonomi/dunia usaha, penguatan jaringan pemasaran dan promosi hasilproduksi.7. Tantangan untuk memecahkan masalah kemiskinan di Kalimantan Barat perludilaksanakan secara berkesinambungan pada pemenuhan hak-hak dasar rakyatyaitu hak sosial, budaya, ekonomi dan politik, serta keberpihakan dalamperencanaan dan penganggaran, peningkatan sinergi dan koordinasi kebijakanpemerintah provinsi dan kabupaten dalam berbagai upaya penanggulangankemiskinan.8. Kemajuan ekonomi perlu didukung oleh kemampuan di dalam mengembangkanpotensi masyarakat dan kompetensi inti daerah, termasuk pengembangansektor pariwisata berbasis budaya dengan tetap mengedepankan kearifan lokal.9. Desentralisasi fiskal menuntut pada perbaikan pengelolaan keuangan daerahyang bertumpu pada sistem anggaran yang transparan, bertanggungjawab, dandapat menjamin efektivitas pemanfaatannya. Sumber penerimaan daerah yangutama perlu diefektifkan pemungutannnya. Sementara itu, pembiayaanpembangunan perlu dioptimalkan pada peningkatan pelayanan publik danpenyediaan prasarana dan sarana.10. Pengembangan sektor usaha dimantapkan melalui dukungan kerjasama antarapemerintah, lembaga perbankan, dan pembiayaan swasta untukmenumbuhkembangkan usaha-usaha yang produktif dan memberikan dayadorong bagi pembangunan ekonomi daerah.11. Secara eksternal, tantangan pembangunan daerah dihadapkan pada situasisemakin kompetitifnya perekonomian antar daerah dan regional serta semakinderasnya mobilitas sumber daya ekonomi.12. Globalisasi membawa konsekwensi bagi Kalimantan Barat untuk menciptakanlingkungan perekonomian yang semakin kondusif. Tantangan demikian perludiantisipasi dengan perbaikan infrastruktur sosial ekonomi dan pengembangankelembagaan yang efisien untuk meningkatkan kegiatan investasi swasta(domestik dan asing).3.1.5. Sarana dan Prasarana1. Tantangan pemenuhan kebutuhan penyediaan sumber daya air sangatlah besar.Sarana pengairan sampai saat ini terasa masih kurang di berbagai daerah.Peningkatan kemampuan kelembagaan pengelola sarana dan prasarana sumber

Page 54: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

42

daya air harus terus dikembangkan sesuai prinsip-prinsip pengelolaan sumberdaya air terpadu (integrated water resources management). Peraturan Daerahyang dapat menjadi payung hukum dalam melakukan tindakan terhadapmasyarakat yang melakukan pengrusakan dan/atau pencemaran terhadapsumber daya air yang digunakan bagi kepentingan publik. Agar terwujudkemanfaatan air bagi kesejahteraan seluruh rakyat. Oleh karenaitudiperlukanoptimalisasi peraturan penggunaan sumberdaya air secarabijaksana agar pengelolaan dapat diselenggarakan secara seimbang dan terpaduuntuk kepentingan publik.2. Berbagai macam tantangan yang dihadapi oleh sektor transportasi pada masayang akan datang adalah mengembangkan sistem transportasi Kalimantan Baratyang efisien dan efektif, terjangkau, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Untukitu diperlukan peningkatan transportasi yang terpadu antar moda dan intramoda serta selaras dengan pengembangan wilayah, mewujudkan pelayanantransportasi yang mendukung pembangunan ekonomi sosial dan budaya.Tantangan utama adalah lambannya rehabilitasi dan pengadaan prasarana dansarana transportasi terutama transportasi di daerah perbatasan (Lintas Utara),Poros Tengah dan juga Lintas Selatan. Belum terwujudnya kerjasama antardaerah Provinsi/ kabupaten/ kota dalam pengadaan dan pengelolaan prasaranatransportasi seperti halnya jalan, pelabuhan, dan bandar udara. Lambannyarehabilitasi prasarana dan sarana taransportasi sungai, terutama bagi daerah-daerah yang terpencil, dimana satu-satunya sarana transportasi adalah lewat air.dalam rangka meningkatkan kapasitas sumber daya agar dapat melaksanakanpembangunan transportasi nasional adalah meningkatkan kapasitaskelembagaan dan peraturan yang kondusif, meningkatkan iklim kompetisi yangsehat, meningkatkan peran serta negara, swasta, dan masyarakat dalampelayanan tranportasi publik, mengembangkan alternatif pembiayaan daninvestasi, dan mengembangkan kapasitas sumber daya manusia dan teknologitransportasi yang tepat guna, hemat energi, dan ramah lingkungan.3. Tantangan utama yang dihadapi dalam sektor energi adalah meningkatkankeandalan pasokan pembangkit tenaga listrik, tidak ekonomisnya penggunaanPLTD, sarana dan prasarana ketenagalistrikan yang kurang efektif serta kurangefisiennya pembangkit, transmisi dan distribusi mulai dari hulu sampai hilir,serta proses dan penyalurannya. Belum tereksplorasinya sumber-sumber energi

Page 55: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

43

baru yang tersedia di daerah seperti halnya tenaga air, angin dan mataharimaupun tenaga uap. Belum dapat dengan mudah untuk menerapkan polapemakaian energi listrik untuk melakukan hemat energi. Masih sangat tingginyarugi-rugi (losses) baik rugi-rugi teknis maupun rugi-rugi non-teknis.4. Dalam kurun 20 Tahun mendatang, Kalimantan Barat masih dihadapkan padapersoalan air bersih. Faktor penyebab yang mesti diperhatikan adalah masihkurangnya perlindungan sumber - sumber air dan kualitas lingkungan.Perdabaru dibidang air bersih yang sesuai dengan kondisi daerah serta belum adanyarestrukturisasi keuangan, restrukturisasi hutang dalam pengelolaan PDAM.Belum adanya perubahan pola dalam penyediaan dan pembangunan air minumyang sesuai dengan undang-undang baru dalam Sumber Daya Air.5. Tantangan yang dihadapi untuk memenuhi kebutuhan perumahan/permukiman berupa belum adanya perencanaan yang terpadu dan harmonisdengan tata ruang daerah dalam menempatkan daerah permukiman yang baru,masih kurangnya ketersediaan lahan bagi permukiman, kurangnya studi danperencanaan yang komprehensif mengenai permukiman yang terletak dibantaran sungai.6. Berbagai tantangan lain yang akan kita hadapi sangat berkaitan erat denganperubahan iklim. Berhubung sebagian besar wilayah Kalimantan Baratmerupakan dataran rendah dan dengan adanya bahaya naiknya muka air laut,dataran rendah tersebut terancam akan tergenang. Hal ini secara tidak langsungakan makin memberatkan penanggulangan abrasi pantai di wilayah pesisir.Demikian juga mengenai pengembangan pulau-pulau kecil, yang hampirsemuanya minim dengan sarana & prasarana.3.1.6. Politik1. Tantangan terberat yang dihadapi dalam kurun waktu 20 Tahun mendatangdalam bidang politik, adalah membangun kematangan budaya politikmasyarakat Kalimantan Barat yang mengedepankan semangat toleran dandemokratis serta masih lemahnya kapasitas kelembagaan dan personal institusipolitik di daerah.2. Lemahnya institusi politik dalam menjalankan fungsi komunikasi politik baikyang berada pada suprastruktur politik maupun yang berada di tataraninfrastruktur politik akan berdampak pada tingkat partisipasi masyarakat pada

Page 56: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

44

kelembagaan politik di daerah. Berkenaan dangan hal tersebut, maka tantanganutama yang dihadapi adalah membangun kemampuan dan komitmen partaipolitik dan lembaga perwakilan politik di daerah untuk membangun komunikasipolitik yang lebih intensif dan transparan kepada publik sebagai bentukakuntabilitas politik.3. Dalam upaya membangun semangat multikulturalisme dalam politik di daerah,tantangan utama yang masih dihadapi ke depan adalah masih mengentalnyafenomena etnisitas atau primordialisme dalam proses rekrutmen politik didaerah.4. Tantangan terberat secara politik untuk 20 Tahun ke depan dalam penataandaerah otonom adalah mengakomodir dan merealisasikan berbagai tuntutanyang muncul di tengah masyarakat akan kebutuhan untuk pemekaran Provinsidan Kabupaten/Kota di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.5. Bertolak dan terinspirasi dari teori-teori kestabilan politik dan keseimbanganantara input danoutput maka yang dapat dilakukan ke depan dalampembangunan politik yaitu: (1) Menyeimbangkan secara simultan antarapembangunan ekonomi, pelembagaan politik dan partisipasi politik. Artinyajangan sampai Pemda Kalimantan Barat hanya memperioritaskan salah satudiantara ketiga aspek itu, sementara yang lainnya tidak diperhatikan, karena jikaini yang terjadi, maka bisa menimbulkan gejolak politik yang pada gilirannyadapat menimbulkan keretakan sosial seperti di masa-masa yang lampau.(2)Begitu juga tentang pengelolaan materi politik di lembaga legislatif harusterdapat keseimbangan antara input dan output. Misalnya banyak aspirasi yangmasuk tetapi hasilnya sebagai output sangat minim. Artinya Dewan kurangdalam memproses aspirasi yang masuk sebagai input. Akibatnya mungkin akanterdapat tuntutan-tuntutan kepada DPRD. Karena itu, DPRD harus mencermatiumpan balik dari output terhadap input. Maksudnya jangan sampai banyakaspirasi atau input yang masuk tidak diproses yang mengakibatkan minimnyaoutput yang dapat menimbulkan ketidakpuasan di kalangan eksekutif maupunmasyarakat umum.3.1.7. Hukum dan Aparatur1. Pemerintah masih secara berkelanjutan menanggulangi kejahatan yang bersifatkonvensional, transnasional, kejahatan atas kekayaan negara, dan kejahatan

Page 57: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

45

yang bersifat kontijensi. Kejahatan-kejahatan atau pelanggaran hukum tersebutseperti illegal loging, illegal trading, illegal fishing, illegal mining, illegal drug,

minuman keras illegal, perjudiandantrafficking menjadi tantangan tersendiri bagipenegakan hukum di daerah. Permasalahan itu makin meningkatkompleksitasnya apabila ke depan pemerintah dan aparat penegak hukum tidakmemiliki komitmen yang tinggi dan tidak diiringi dengan ketersediaaninfrastruktur dan sinergisitas antar lembaga penegak hukum untukmengatasinya secara serius.2. Konsekuensi dari kondisi Kalimantan Barat yang memiliki lintas batas antarnegara, maka tantangan ke depan adalah semakin besarnya potensi tindakanyang mengarah pada transnationalcrime dan pelanggaran patok batas antarnegara di wilayah perbatasan Kalimantan Barat dengan Sarawak MalaysiaTimur.3. Dalam konteks meminimalisir pelanggaran hukum, ke depan tantangan yangakan di hadapai adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan, pemahaman dantingkat kesadaran hukum masyarakat. Dan disisi lain Kegiatan-kegiatan yangbersifat pemasyarakatan dan pendidikan hukum (law socialization and law

education) dalam arti luas dan penyuluhan terkait informasi hukum juga perluterus dilakukan dan ditingkatkan.4. Adanya struktur kelembagaan hukum adat yang berbeda-beda dan belumproporsional dalam membantu kinerja penegakan hukum positif maka menjaditantangan tersendiri, karena apabila tidak ditangani secara serius maka kedepan akan berimplikasi pada sering terjadinya benturan antara hukum adatdengan hukum positif. Dalam konteks hukum adat tersebut, tantangan utama kedepan juga bagaimana menjadikan hukum adat sebagai piranti kearifan lokaldalam membantu pengelolaan lingkungan hidup dan pelestarian lingkunganhidup.5. Belum adanya evaluasi secara komprehensif dan akademis terhadap berbagaiparaturan daerah dan kurang terbangunnya koordinasi dalam membuatberbagai perangkat regulasi di daerah yang terkadang menyebabkan benturanantar aturan yang satu dengan aturan yang lain. Oleh karena itu, tantangan kedepan adalah, membangun koordinasi dan sinergisitas yang baik antar pusatdan daerah, antara pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam membuat

Page 58: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

46

regulasi yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunandi daerah.6. Dalam upaya membangun kapasitas kelembagaan, maka tantangan utama yangmasih dihadapi ke depan adalah pada penataaan struktur organisasi Pemdadengan prinsip rasional dan reatistik (sesuai kebutuhan) dan perangkatkelembagaan yang lebih efektif serta efisien yang berorientasi pada peningkatanpelayanan masyarakat. Terkait dengan pelayanan, tantangan yang masihdihadapi adalah masih rendahnya kualitas dan transparansi pelayananmasyarakat dan masih kurang mampunya aparatur daerah untuk beradaptasiterhadap perubahan-perubahan dan tuntutan-tuntutan masyarakat.7. Tantangan ke depan yang juga dihadapi pemerintah daerah adalah,mengembangkan kemampuan dalam sistem perencanaan SDM aparatur sesuaihasil penataan struktur dan perangkat kelembagaan daerah. Selain dari itu jugabagaimana memperbaiki masih lemahnya upaya pembentukan disiplin, etik danmoral, produktivitas kerja serta tuntutan untuk terwujudnya aparaturpemerintah yang bebas Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN).8. Dalam bidang pengawasan, tantangan utama yang dihadapi oleh pemerintahdaerah adalah bagaimana memperbaiki secara sistematis dan komprehensifdengan kondisi masih kurang berfungsinya secara signifikan pengawasanfungsional, pengawasan melekat dan pengawasan masyarakat termasuklegislatif.9. Dalam bidang pertahanan dan keamanan, tantangan yang masih dihadapi kedepan adalah belum tersedianya institusi TNI (Kodim) dan Kepolisian (Polres)seirama dengan pembentukan daerah baru di beberapa Kabupaten.3.1.8. Wilayah dan Tata Ruang1. Pengaturan tata ruang sesuai peruntukan merupakan tantangan pada masa yangakan datang, Persoalan yang dihadapi kedepan adalah (a) penegakan disiplinpemanfaatan ruang baik oleh pemerintah, masyarakat dan dunia usaha, (b)meningkatkan sinkronisasi dengan perencanaan tata ruang pulau Kalimantandan Nasional, (c) melanjutkan penataan tata ruang kawasan perbatasan secaraserasi dengan Sarawak Malaysia dan dengan provinsi-provinsi yang berbatasandengan pulau Kalimantan guna menghindarkan konflik serta pertumbuhanekonomi perbatasan yang merata dan adil, (d) masih perlu ditingkatkankompetensi kinerja aparat pengendali tata ruang dan pertanahan, (e) besarnya

Page 59: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

47

peluang terjadinya penyimpangan fungsi ruang sehingga perlu pengawasan yangefektif.2. Tantangan yang dihadapi untuk melakukan pembangunan di perkotaan danperdesaan memiliki kesenjangan yang lebar, antara lain (a) membangun kotadalam suatu jaringan ekonomi dengan kabupaten, kecamatan dan desa untukmendorong pertumbuhan ekonomi, (b) pengembangan ibukota kabupaten dankecamatan-kecamatan cepat tumbuh sebagai penyangga kegiatan ekonomi danurbanisasi, (c) bagaimana meningkatkan produktivitas kawasan perdesaandengan sistem jaringan dan struktur ekonomi dengan mantap, (d) bagaimanameningkatkan penataan kota yang layak huni, serasi, indah, tertib danberorientasi pada kelestarian kualitas lingkungan yang baik, (e) bagaimanameningkatkan manajemen dan pembiayaan pembangunan infrastrukturperkotaan dan perdesaan serta fasilitas sosial lainnya.3. Pengurangan kesenjangan pembangunan antar wilayah tidak hanya untukmeningkatkan kesejahteraan masyarakat tetapi juga untuk menjaga stabilitasdan kesatuan nasinal. Oleh karena itu tujuan utama yang akan dicapai untukmengurangi kesenjangan antarwilayah dengan pemerataan pembangunan,terutama untuk mengurangi kesenjangan kualitas hidup dan kesejahteraanmasyarakat.4. Belum terwujudnya prinsip pembangunan yang terintegrasi, terpadu dan serasidalam rangka memperkecil disparitas ketimpangan wilayah antara daerah,disparitas ekonomi, disparitas pendapatan masyarakat, pemanfaatan ruang danpengelolaan pertanahan. Serta belum terealisasinya keserasian pemanfaatanruang dan belum maksimalnya peningkatan pengembangan wilayah pesisir,wilayah tertinggal, perbatasan serta pengembangan wilayah strategis dan cepattumbuh.3.2. Isu StrategisMelihat permasalahan pembangunan di atas, maka isu strategispembangunan Kalimantan Barat yang perlu diatasi secara bertahap danberkelanjutan dalam dua puluh tahun mendatang adalah sebagai berikut :1. Pengembangan wawasan kebangsaan dan budaya daerah.2. Peningkatan dan pemerataan akses pelayanan pendidikan dan kesehatan yangberkualitas.3. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur wilayah.

Page 60: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB III | Analisis Isu-Isu StrategisRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

48

4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat serta minimalisasi kesenjangan.5. Peningkatan kualitas demokrasi dan pemerintahan daerah.6. Degradasi lingkungan dan deforestasi.

Page 61: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB IV | Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025RPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

48

BAB IV

VISI DAN MISI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

TAHUN 2005-2025

4.1. VisiBerdasarkan kondisi Kalimantan Barat saat ini, tantangan yang dihadapidalam 20 Tahunan mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimilikioleh daerah dan amanat pembangunan yang tercantum dalam RPJP Nasional, makavisi pembangunan daerah Tahun 2005–2025 adalah:“KALIMANTAN BARAT BERSATU DAN MAJU”Visi pembangunan daerah Tahun 2005–2025 itu mengarah pada pencapaiantujuan nasional di daerah, seperti tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang DasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945 dengan cara terus menerus meningkatkandan mengembangkan budaya politik yang demokratis dan toleran dalam kehidupankeseharian masyarakat di Kalimantan Barat. Visi pembangunan daerah tersebutharus dapat diukur untuk dapat mengetahui tingkat keberhasilan dan kemajuan yangingin dicapai.Bersatu merupakan inti dari kebersamaan, dimana setiap orang disampingmemahami hak dan tanggungjawabnya sendiri, juga memahami hak dan tanggungjawab orang lain. Dengan demikian, meskipun latar belakang kehidupan masyarakatsangat heterogen mereka tetap dapat hidup bersama dalam suasana yang harmonis,sinergis dan saling pengertian. Oleh karena itu, pembangunan haruslah pulamerupakan upaya memperkokoh persatuan. Untuk bersatu diperlukan adanyakondisi saling ketergantungan yang tidak dapat dihindari dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bersatu merupakan konsep yang dinamiskarena mengenali bahwa kehidupan dan kondisi saling ketergantungan senantiasaberubah, baik konstelasinya, perimbangannya, maupun nilai-nilai yang mendasaridan mempengaruhinya.Masyarakat bersatu adalah masyarakat yang mampu mewujudkan budayapolitik yang demokratis dan toleran, masyarakat yang mampu menempatkan orangperorang dalam posisi sejajar dan sederajat dimuka hukum serta masyarakat yangsenantiasa dapat menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi ataukelompok. Oleh karena itu, untuk memperkokoh rasa persatuan, mutlak harusdiwujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan. Disamping itu,

Page 62: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB IV | Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025RPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

49

penegakan supremasi hukum dan pelaksanaan prinsip-prinsip good governancemenjadi kunci untuk mencapai Kalimantan Barat bersatu.Tinggi rendahnya kualitas kebersamaan dan persatuan masyarakat tercermin,antara lain, pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampumemenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya, kemauan dankemampuan aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankantugasnya secara profesional, kemampuan memenuhi kebutuhan pokok, serta kualitasdaya tahan terhadap perkembangan dan gejolak.Secara lebih mendasar lagi, persatuan sesungguhnya mencerminkan sikapseseorang atau suatu daerah mengenai dirinya, masyarakatnya, serta semangatnyadalam menghadapi tantangan-tantangan sehingga tidak mudah larut ke dalamkonflik. Karena menyangkut sikap, persatuan pada dasarnya adalah masalah budayadalam arti seluas-luasnya. Sikap kebersamaan atau persatuan harus dicerminkandalam setiap aspek kehidupan, baik hukum, ekonomi, politik, sosial budaya, maupunkeamanan.Sementara itu, tingkat kemajuan suatu daerah dinilai berdasarkan berbagaiukuran. Ditinjau dari indikator sosial, tingkat kemajuan suatu daerah diukur darikualitas sumber daya manusianya. Suatu daerah dikatakan makin maju apabilasumber daya manusianya memiliki kepribadian bangsa, berakhlak mulia, danberkualitas terkait dengan tingkat pendidikan. Tingginya kualitas pendidikanpenduduknya ditandai oleh makin menurunnya tingkat pendidikan terendah sertameningkatnya partisipasi pendidikan dan jumlah tenaga ahli serta profesional yangdihasilkan oleh sistem pendidikan.Kemajuan suatu daerah juga diukur berdasarkan indikator kependudukan,ada kaitan yang erat antara kemajuan suatu daerah dengan laju pertumbuhanpenduduk, termasuk derajat kesehatan. Daerah yang sudah maju ditandai denganlaju pertumbuhan penduduk yang lebih kecil, angka harapan hidup yang lebih tinggi,dan kualitas pelayanan sosial yang lebih baik. Secara keseluruhan kualitas sumberdaya manusia yang makin baik akan tercermin dalam produktivitas yang makintinggi. Ditinjau dari tingkat perkembangan ekonomi, kemajuan diukur dari tingkatkemakmurannya yang tercermin pada tingkat pendapatan dan distribusinya.Tingginya pendapatan rata-rata dan distribusi ekonomi yang merata menjadikan

Page 63: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB IV | Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025RPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

50

daerah tersebut lebih makmur dan lebih maju. Daerah yang maju pada umumnyaadalah daerah yang sektor industri dan sektor jasanya telah berkembang.Peran sektor industri manufaktur sebagai penggerak utama laju pertumbuhanmakin meningkat, baik dalam segi penghasilan, sumbangan dalam penciptaanpendapatan daerah maupun dalam penyerapan tenaga kerja.Selain itu, dalam proses produksi berkembang keterpaduan antarsektor,terutama sektor industri, sektor pertanian, dan sektor-sektor jasa, serta pemanfaatansumber alam yang bukan hanya ada pada pemanfaatan ruang daratan, tetapi jugaditransformasikan kepada pemanfaatan ruang kelautan secara rasional, efisien, danberwawasan lingkungan.Lembaga dan pranata ekonomi telah tersusun, tertata, dan berfungsi denganbaik, sehingga mendukung perekonomian yang efisien dengan produktivitas yangtinggi. Daerah yang maju umumnya adalah daerah yang perekonomiannya stabil.Gejolak, baik yang berasal dari dalam maupun luar daerah dapat diredam olehketahanan ekonominya.Selain memiliki berbagai indikator sosial ekonomi yang lebih baik, daerahyang maju juga telah memiliki sistem dan kelembagaan politik, termasuk hukumyang mantap. Lembaga politik dan kemasyarakatan telah berfungsi berdasarkanaturan dasar, yaitu konstitusi yang ditetapkan oleh rakyatnya. Daerah yang maju jugaditandai oleh adanya peran serta rakyat secara nyata dan efektif dalam segala aspekkehidupan, baik ekonomi, sosial, politik, maupun keamanan.Dalam aspek politik, daerah yang maju pada umumnya menganut sistemdemokrasi, yang sesuai dengan budaya dan latar belakang sejarahnya. Daerah yangmaju adalah daerah yang hak-hak warganya, keamanannya, dan ketenteramannyaterjamin dalam kehidupannya. Selain unsur-unsur tersebut, daerah yang maju jugaharus didukung dengan infrastruktur yang baik dan maju.Persatuan dan kemajuan suatu daerah tidak hanya dicerminkan olehperkembangan ekonomi semata, tetapi mencakup aspek yang lebih luas. Persatuandan kemajuan juga tercermin dalam keseluruhan aspek kehidupan, dalamkelembagaan, pranata-pranata, dan nilai-nilai yang mendasari kehidupan politik dansosial.4.2. Misi

Page 64: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB IV | Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025RPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

51

Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut ditempuh melalui 9(sembilan) misi pembangunan daerah sebagai berikut:Misi Satu : Mewujudkan budaya politik yang demokratis dan toleran,adalah meningkatkan kualitas demokrasi di Kalimantan Barat yangtercermin dalam Indek Demokrasi Kalimantan Barat. Selain itukondisi geografis Provinsi Kalimantan Barat yang berbatasanlangsung dengan negara tetangga sehingga potensi ancamanpraktek illegal dan penurunan wawasan kebangsaan masyarakatdapat diantisipasi.Misi Dua : Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan

berkeadilan, adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakatdengan meminimalisasi kesenjangan antar penduduk denganmemacu pembagunan wilayah perbatasan, pedalaman, terpencil,pesisir dan kepulauan dalam satu kesatuan Kalimantan Barat.Misi Tiga : Mewujudkan supremasi hukum dan prinsip-prinsip tata

pemerintahan yang baik (good governance), adalahmewujudkan penegakan hukum dalam kehidupan berbangsa danbernegara, meningkatkan kualitas dan kapasitas birokasipemerintahan baik provinsi, kabupaten/kota dan desa dalamupaya memberikan pelayanan publik dengan penerapan prinsipgood governance.Misi Empat : Mewujudkan masyarakat yang aman, damai dan bersatu,adalah memberikan rasa aman dan damai bagi seluruhmasyarakat, meningkatkan keamanan, ketentraman dan ketertibandengan melibatkan partisipasi masyarakat.Misi Lima : Mewujudkan infrastruktur yang memadai, adalah membanguninfrastruktur wilayah yang andal sehingga dapat meningkatkanaksesibilitas dan mobilitas faktor-faktor yang mendukungberkembangnya aktivitas produksi dan mampu membuka isolasidaerah serta membentuk kawasan-kawasan pertumbuhan baru.

Page 65: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB IV | Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025RPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

52

Selain itu juga membangun sarana dan prasarana dasarmasyarakat baik di perkotaan maupun di perdesaan sertapeningkatan daya mampu kelistrikan untuk masyarakat danswasta.

Misi Enam : Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan

hidup yang berkelanjutan, berkeadilan, dan

berkeseimbangan, adalah meningkatkan nilai tambah hasilsumber daya alam dengan pengembangan kemampuan mengelolabahan baku dan peningkatan produksi dan produktivitas sumberdaya alam dengan tetap memperharikan degradasi lingkungan dandeforestrasi.Misi Tujuh : Mewujudkan perekonomian yang maju, adalah meningkatkanperekonomian daerah melalui peningkatan investasi, baik yangbersumber modal asing maupun penanaman modal dalam negeri,pemberdayaan kelompok usaha ekonomi masyarakat dalam usahakecil dan menengah, termasuk pemberdayaan ekonomi kreatif danmeningkatnya nilai dan volume perdagangan terutama eksporyang diharapkan dapat menurunkan tingkat kemiskinan.Misi Delapan : Mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, produktif dan

inovatif, adalah membangun sumber daya manusia yang sehatjasmani dan rohani, memiliki pendidikan yang berkualitas,memiliki keterampilan dan inovatif dan memiliki daya saing.Misi Sembilan : Mewujudkan masyarakat yang religius, berakhlak mulia,

bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab, adalahmembangun sumber daya manusia yang menjunjung nilai-nilailuhur agama dan budaya, memiliki akhlak yang mulia, beretika danberadab dalam kehidupan bermasyarakat.

Page 66: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB IV | Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025RPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

53

Keterkaitan antara Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang KalimantanBarat untuk tahun 2005-2025 dapat dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel 4.1.Visi dan Misi Pembangunan Jangka Panjang Daerah

VISI MISI

Kalimantan Barat

Bersatu

Misi Satu : Mewujudkan budaya politik yang

demokratis dan toleran, adalah meningkatkan kualitasdemokrasi di Kalimantan Barat yang tercermin dalam IndekDemokrasi Kalimantan Barat. Selain itu kondisi geografisProvinsi Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengannegara tetangga sehingga potensi ancaman praktek illegal danpenurunan wawasan kebangsaan masyarakat dapatdiantisipasi.Misi Tiga : Mewujudkan supremasi hukum dan

prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good

governance), adalah mewujudkan penegakan hukum dalamkehidupan berbangsa dan bernegara, meningkatkan kualitasdan kapasitas birokasi pemerintahan baik provinsi,kabupaten/kota dan desa dalam upaya memberikanpelayanan publik dengan penerapan prinsip good governance.Misi Empat : Mewujudkan masyarakat yang aman,

damai dan bersatu, adalah memberikan rasa aman dan damaibagi seluruh masyarakat, meningkatkan keamanan,ketentraman dan ketertiban dengan melibatkan partisipasimasyarakat.Misi Sembilan : Mewujudkan masyarakat yang religius,

berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan

Page 67: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB IV | Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025RPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

54

beradab, adalah membangun sumber daya manusia yangmenjunjung nilai-nilai luhur agama dan budaya, memilikiakhlak yang mulia, beretika dan beradab dalam kehidupanbermasyarakat.Kalimantan Barat

Maju

Misi Dua : Mewujudkan pembangunan yang lebih

merata dan berkeadilan, adalah meningkatkankesejahteraan masyarakat dengan meminimalisasikesenjangan antar penduduk dengan memacu pembagunanwilayah perbatasan, pedalaman, pesisir dan kepulauan dalamsatu kesatuan Kalimantan Barat.VISI MISIMisi Lima : Mewujudkan infrastruktur yang

memadai, adalah membangun infrastruktur wilayah yangandal sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas danmobilitas faktor-faktor yang mendukung berkembangnyaaktivitas produksi dan mampu membuka isolasi daerah sertamembentuk kawasan-kawasan pertumbuhan baru. Selain itujuga membangun sarana dan prasarana dasar masyarakat baikdi perkotaan maupun di perdesaan serta peningkatan dayamampu kelistrikan untuk masyarakat dan swasta.Misi Enam : Mewujudkan pengelolaan sumberdaya

alam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan,

berkeadilan, dan berkeseimbangan, adalah meningkatkannilai tambah hasil sumber daya alam dengan pengembangankemampuan mengelola bahan baku dan peningkatan produksidan produktivitas sumber daya alam dengan tetapmemperharikan degradasi lingkungan dan deforestrasi.Misi Tujuh : Mewujudkan perekonomian yang maju,adalah meningkatkan perekonomian daerah melaluipeningkatan investasi, baik yang bersumber modal asingmaupun penanaman modal dalam negeri, pemberdayaankelompok usaha ekonomi masyarakat dalam usaha kecil danmenengah, termasuk pemberdayaan ekonomi kreatif danmeningkatnya nilai dan volume perdagangan terutama ekspor

Page 68: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB IV | Visi dan Misi Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025RPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

55

yang diharapkan dapat menurunkan tingkat kemiskinan.Misi Delapan : Mewujudkan masyarakat yang sehat,

cerdas, produktif dan inovatif, adalah membangun sumberdaya manusia yang sehat jasmani dan rohani, memilikipendidikan yang berkualitas, memiliki keterampilan daninovatif dan memiliki daya saing serta menurunkan angkapengangguran.

Page 69: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

55

BAB V

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

5.1. Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahUntuk memberikan arah yang jelas untuk tercapainya Kalimantan Barat yangbersatu dan maju dalam 20 Tahun mendatang, maka ditetapkan sasaran pokok danarah kebijakan pembangunan jangka panjang daerah sebagai berikut:a. Misi satu mewujudkan budaya politik yang demokratis dan toleran.1. Sasaran PokokSasaran pokok pembangunan dari misi mewujudkan budaya politik yangdemokratis dan toleran yaitu:a) Terbangunnya etika dan moral budaya politik yang toleran di daerah danmenghargai perbedaan sesuai dengan prinsip demokrasi Pancasila sertamenjunjung tinggi nilai-nilai hak asasi manusia dalam kehidupanbermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;b) Meningkatnya kemandirian dan fungsi partai politik di daerah dalammenyerap, menyampaikan, dan memperjuangkan aspirasi masyarakat denganmengembangkan sikap bijaksana dan menjunjung tinggi etika demokrasi;c) Meningkatnya peran dan fungsi serta pelaksanaan komunikasi politik antarakekuatan institusi politik, masyarakat. DPRD dan Pemerintah Daerah, sehinggaterbangun sinergitas dalam pelaksanaan pembangunan di daerah;d) Terbangunnya proses politik yang demokratis dan terbuka di daerah denganmendorong kehidupan kepartaian di daerah yang harmonis, penyelenggaraanPemilu dan pemilihan kepala daerah secara langsung secara demokartis gunamewujudkan stabilitas politik daerah;e) Semakin terbukanya iklim politik di daerah yang memungkinkan semuaelemen masyarakat untuk melakukan kontrol terhadap penyelenggaraanpemerintahan dan pembangunan, termasuk dalam konteks penataan daerahotonom (pemekaran provinsi dan kabupaten/kota).2. Arah KebijakanTerbangunnya budaya politik yang berlandaskan pada prinsip-prinsip demokrasidan semangat multikulturalisme, tentunya selama 20 tahun ke depan akan dapatmeminimalisir secara signifikan mengentalnya fenomena etnisitas danprimordialisme dalam proses rekrutmen politik di daerah, serta dapat

Page 70: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

56

menghilangkan adanya saling kecurigaan politik yang berbasis pada kelompokprimordial yang bisa menimbulkan ketegangan politik secara laten ditengahmasyarakat Kalbar yang heterogen. Apabila budaya demokrasi sudah sepenuhnyamenjadi referensi perilaku politik elit dan masyarakat Kalbar, maka ke depansegala bentuk tindakan yang anarkis, memaksakan kehendak atas namakepentingan kelompok dengan sendirinya akan dapat diminimalisir secarasignifikan. Oleh karena itu arah pembangunan jangka panjang Kalimantan Baratdi bidang politik dan demokrasi diarahkan pada:a) Membangun etika dan moral budaya politik yang toleran di daerah danmenghargai perbedaan sesuai dengan prinsip demokrasi yang menjunjungtinggi nilai-nilai HAM;b) Mengembangkan budaya politik yang dititik-beratkan pada penanaman nilai-nilai demokratis di daerah diupayakan melalui (a) penciptaan kesadaranbudaya dan penanaman nilai-nilai politik demokratis, terutama penghormatannilai-nilai persamaan, anti kekerasan, serta nilai-nilai toleransi, melaluiberbagai wacana dan media serta (b) upaya mewujudkan berbagai wacanadialog bagi peningkatan kesadaran mengenai pentingnya memelihara kesatuandaan persatuan bangsa dalam masyarakat yang heterogen;c) Meningkatkan kemandirian dan fungsi partai politik dalam membangundemokrasi di daerah serta kemampuannya dalam membangun komunikasipolitik antara kekuatan institusi politik, masyarakat. DPRD dan PemerintahDaerah, sehingga terbangun sinergisitas dalam pelaksanaan pembangunan didaerah;d) Semakin mantapnya proses politik yang demokratis dan terbuka di daerahdengan mendorong kehidupan kepartaian di daerah yang harmonis,penyelenggaraan Pemilu dan pemilihan kepala daerah secara langsung secarademokartis guna mewujudkan stabilitas politik daerah yang lebih stabil;e) Mendorong semakin terbukanya iklim politik di daerah yang memungkinkansemua elemen masyarakat untuk terlibat dalam melakukan kontrol terhadappenyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, termasuk dalam kontekspenataan daerah otonom (pemekaran Provinsi & Kabupaten/Kota).b. Misi dua mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan.1. Sasaran Pokok

Page 71: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

57

Sasaran pokok pembangunan dari misi mewujudkan pembangunan yang lebihmerata dan berkeadilan yaitu:a) Tingkat pembangunan yang makin merata ke seluruh wilayah denganterwujudnya peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat,termasuk berkurangnya kesenjangan antarwilayah dalam lingkup ProvinsiKalimantan Barat;b) Berkembangnya wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh dalam rangkameningkatkan ekonomi daerah termasuk pemanfaatan letak geografisKalimantan Barat yang berhadapan langsung dengan Alur Laut KepulauanIndonesia (ALKI), Laut Cina Selatan, Selat Karimata dan Laut Jawa, diarahkanuntuk meningkatkan keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitifdaerah melalui peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap faktor-faktorproduksi dan pasar lokal baik secara regional maupun internasional;c) Terwujudnya lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengankehidupan yang baik, berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambahbagi masyarakat;d) Mantapnya pemanfaatan ruang yang serasi sesuai RTRWP yang telahditetapkan terutama untuk menjaga kelestarian lingkungan hidup,perlindungan sumber air baku dan kawasan- kawasan lindung denganmeningkatkan penegakan hukum atas pelanggaran tata ruang, pengelolaanpertanahan, serta penguatan kelembagaan dan organisasi yang terlibat dalampenataan dan pengawasan tata ruang baik lembaga kepemerintahan maupunlembaga non kepemerintahan;e) Terlaksananya pembangunan yang maju dan lebih merata di kawasanperbatasan, kawasan pesisir dan pedalaman serta kawasan strategis lainnya.2. Arah KebijakanUntuk mencapai sasaran pokok dari misi mewujudkan pembangunan yang lebihmerata dan berkeadilan, maka arah kebijakan pembangunan yang akan disusunyaitu:a) Dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah yang merata danberkeadilan, daerah tidak hanya dipandang sebagai wilayah administrasi,tetapi lebih diposisikan dalam arti ekonomi yakni, daerah sebagai ruangkegiatan ekonomi dari beberapa satuan-satuan daerah yang memiliki sifat

Page 72: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

58

yang sama atau daerah sebagai satuan ekonomi dapat mendorong percepatanpertumbuhan pusat kegiatan ekonomi di daerah;b) Pembangunan Provinsi Kalimantan Barat dilaksanakan dengan prinsippembangunan yang terintegrasi, terpadu dan serasi dalam rangkamemperkecil disparitas kemampuan pembangunan antara daerah, disparitasekonomi, disparitas pendapatan masyarakat serta mendorong kemampuandaerah berkompetitif dengan mengutamakan keunggulan bersaing secaraekonomi antara lain dengan mendorong adanya keunggulan komoditi masing-masing daerah;c) Peningkatan kemampuan kompetitif dan keunggulan ekonomi daerahdilakukan secara terkoordinatif, terintegrasi, adil, dan berkesinambungansehingga dapat mengontrol atau mengantisipasi mekanisme atau perubahanpasar maupun dalam rangka mengendalikan kualitas lingkungan bagikesejahteraan masyarakat dan pembangunan berkelanjutan;d) Pembangunan Provinsi Kalimantan Barat harus diarahkan dengan konsekuenpada implementasi perencanaan dan pemanfaatan fungsi tata ruang yang telahdisusun secara benar dan serasi dengan kepentingan daerah atau kepentingansecara makro. Koordinasi dan pengendalian serta mengurangi konflikkepentingan antar sektor, antar daerah maupun antar kelompok. Dengandemikian diharapkan akan dapat mencegah lebih jauh terjadinya pemanfaatandan kerusakan lingkungan secara tidak terkendali seperti pengembanganperkotaan yang tidak didasarkan pada perencanaan tata ruang yangberorientasi pada lingkungan, terjadinya bencana banjir, kelangkaan sumberair baku dan bersih serta proses konversi lahan yang tidak seimbang baik lahanpertanian ke lahan non pertanian maupun konversi fungsi kehutanan;e) Pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan dalam hal ini diarahkan padapembangunan dan pengembangan daerah-daerah dalam Provinsi KalimantanBarat baik dilihat dari aspek strategis geografis maupun dati aspek strategisekonomis, yaitu wilayah-wilayah yang memiliki potensi sumber daya tinggiatau lokasi strategis untuk menjadi daerah yang cepat tumbuh atau wilayah-wilayah yang berbatasan antar Provinsi antar kabupaten dan kota dalam danluar Provinsi maupun antar negara. Selain itu pembangunan daerah juga harusmemberikan perhatian yang sama terhadap pembangunan dan pengembanganwilayah-wilayah tertinggal di pedalaman, pesisir, kepulauan dan kelautan;

Page 73: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

59

f) Pengembangan wilayah-wilayah pembangunan yang strategis dan wilayahcepat tumbuh serta kelautan diarahkan pada pemanfaatan sumber daya yangada. Pemanfaatan sumber daya antara lain dengan meningkatkanpengembangan produk-produk unggulan masing-masing wilayah termasukpotensi maritim dan kelautan serta potensi sosial budaya; peningkatan sistemperdagangan antar daerah, kepulauan dan antar Negara; pengendalianperkembangan kota; peningkatan kelancaran akses antar desa dengan pusat-pusat pengembangan ekonomi; peningkatan prasarana dan sarana untukmendukung pembangunan ekonomi daerah; penciptaan iklim kondusif bagiinvestor; peningkatan kerjasama antar daerah; peningkatan kerjasamaekonomi sub regional antar negara dan peningkatan kompetensi aparaturpemerintah; kapasitas dunia usaha dan masyarakat;g) Pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan dan pengembangan ekonomidaerah sebaiknya diarahkan pada pola kluster pokok baik kluster argo industri,kluster pertambangan, kluster industri berat dan kimia, kluster manufakturdan kluster pusat perdagangan. Pengembangan pola kluster ini akan mengarahpada prioritas pengembangan sumber daya khusus dengan produkunggulannya, dan menyisakan sebagian dari sumber daya untuk dapatdieksploitasi pada tahap berikutnya. Untuk itu dipandang perlu melakukanpemetaan kluster wilayah pembangunan sehingga akan mampumengendalikan dan sebagai dasar pemberikan izin pangembangan usahasesuai dengan kluster. Pemetaan kluster ini akan memberikan manfaatkomparatif dan kompetitif masing-masing daerah melalui pengembanganpasar bagi komoditas dan hasil produksi kluster, peningkatan permodalan,memperluas jaringan dan keterkaitan, pemanfaatan riset dan teknologi,pengembangan kelembagaan dan pemantapan iklim bisnis sertapengembangan wilayah-wilayah yang memiliki potensi maritim dan potensiwisata bahari;h) Sementara di sebelah timur dan bagian tengah Provinsi Kalimantan Barat inimerupakan daerah pedalaman yang relatif masih jauh ketinggalan sertaterisolir dan berbatasan dengan wilayah Provinsi Kalimantan Tengah danProvinsi Kalimantan Selatan. Oleh karena itu pembangunan sistemperdagangan antar daerah diarahkan melalui (a) Pengembangan jaringankoleksi dan akses perdagangan serta distribusi efisien untuk meningkatkan

Page 74: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

60

mobilitas barang, orang dan jasa dengan daera-daerah pedalaman, pesisir,kepulauan dan pusat-pusat kegiatan ekonomi lainnya seperti pusat-pusatperkebunan, industri manufacturing dan pusat-pusat pengembangankomoditas unggulan. (b) Penataan kembali regulasi perdagangan yangmenghambat berkembangnya sektor tersebut seperti penataan mengenaipajak daerah dan retribusi, penataan perizinan dan lain-lain. (c)Mengembangkan upaya kerjasama perdagangan lintas Negara sub regionalatau global melalui darat dan laut antar Kalimantan Barat dengan SerawakMalaysia Timur, Brunai Darussalam, Thailan dan Philipina. (d) Pengembangansistem perdagangan diarahkan pula untuk memperlancar akses pemasarandari pusat pengembangan komoditas unggulan dan usaha ekonomi rakyatkepusat-pusat perdagangan dan eksport. (e) Penataan sistem perdaganganharus pula menjamin ketersedian dan kelancaran distribusi barang dan jasahingga di daerah pedalaman. (f) Terbangun sistem perdagangan dengan baikharus dapat ditunjukkan dengan perkembangan positif kontribusiperdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat secara Umummaupun perkembangan substanstif dari sektor perdagangan ini;i) Dalam perencanaan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan dimanapembangunan wilayah perkotaan merupakan substanstif yang tidak kalahpentingnya karena kota merupakan wilayah yang lebih banyak menampungkegiatan perdagangan barang dan jasa, kegiatan industri atau kegiatan sosialbudaya lainnya sehingga sangat signifikan dalam mempengaruhi pertumbuhanekonomi daerah, namun disisi lain perkembangan kota yang tidak terkendaliakan dapat mempengaruhi timbulnya persoalan-persoalan baru sepertimasalah pengangguran, masalah penyakit-penyakit sosial, pedagang kaki lima,masalah lingkungan, kekerasan, pelayanan hukum dan lain-lain. Untukmengantisipasi masalah tersebut dan peningkatan kesejahteraan masyarakatmaka kebijakan pembangunan perkotaan harus diarahkan pada: (a)Pembangunan perdagangan, industri dan jasa penunjang lain harus sinergisdengan peningkatan kualitas lingkungan fisik dan sosial budaya perkotaan. (b)Peningkatan penyedian sarana dan prasarana penunjang, sumber dayamanusia yang berkualitas, terampil dan profesional serta pengembangankelembagaan perkotaan. (c)Pengembangan ibukota kabupaten dan kecamatanstrategis dan cepat tumbuh sekaligus diarahkan sebagai kota penyangga bagi

Page 75: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

61

Kota Pontianak dan Singkawang dari urbanisasi. (d)Penguatan kapasitaspengelolaan atau manajemen dan pembiayaan pembangunan perkotaan yangbaik.(e) Pemberlakuan regulasi khusus dan kondusif bagi investasipembangunan perkotaan.(f)Pengendalian pemanfaatan kawasan perkotaanuntuk kegiatan ekonomi termasuk pengelolaan danpengendalianpembangunan pasar dan pedagang kaki lima, pengaturanperpakiran, penetapan PBB progesif, perbaikan infrastruktur dasar perkotaanseperti air bersih, kelistrikan, perumahan, pengelolaan sampah dan lingkunganmelalui penegakan hukum secara adil dan tegas;j) Untuk memacu pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan danmemperkecil disparitas pertumbuhan antar daerah, maka kebijakanpembangunan daerah harus pula mencakup pembangunan pedesaan yangbersinergi dengan pembangunan perkotaan baik keterkaitan sosial maupunketerkaitan ekonomi. Untuk itu, arah pembangunan pedesaan ditujukan pada(a) Pembangunan pedesaan yang diarahkan sebagai pusat pengembangankomoditi unggulan (agrobisnis) merupakan basis kegiatan ekonomi untukmenunjang pusat-pusat pengembangan produk-produk unggulan atau industridan perdagangan utamanya untuk mendukung kegiatan agropolitan.(b) Untukmendukung keberhasilan pengembangan pedesaan tersebut makapembangunan pedesaan ditujuakan pada upaya peningkatan kapasitassumberdaya manusia dipedesaan agar lebih meningkatkan pengelolaan danpemanfaatan sumberdaya tersebut. (c) Pembangunan dan pengembanganinfrastruktur pedesaan diutamakan pada pembukaan isolasi dan peningkatanakses kegiatan ekonomi untuk memperlancar pemasaran produk ataukomoditi masyarakat pedesaan baik antar desa, antar desa dengan ibukotakecamatan (kota kecil) maupun antar desa dengan pusat-pusdat perdagangandi kota-kota besar seperti ibukota kabupaten dan ibukota Provinsi. (d)Pengembangan jaringan informasi ke desa-desa baik dalam rangkamempercepat kecerdasan bangsa maupun untuk memberikan informasi pasar,lembaga keuangan, kesempatan kerja, teknologi dan informasi ketersedianpotensi komoditi unggulan pedesaan bagi pelaku pasar, investor danmasyarakat dalam meningkatkan penghasilannya. (e) Pengembangan potensisosial dan budaya yang belum terjadi dan dapat menjadi salah satu komoditiekonomis untuk memperkaya sumber usaha masyarakat diluar sumberdaya

Page 76: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

62

alam yang ada. (f) Membangun pedesaan dan perkotaan diformulasikan dalamstrategi pembangunan wilayah terpadu dalam kluster jaringan kerja yangsaling menguntungkan;k) Untuk mendukung pembangunan wilayah strategis dan cepat tumbuh perludibangun prasarana dan sarana ekonomi yang dapat menghubungkan wilayah-wilayah pertumbuhan lainnya baik dalam Provinsi Kalimantan Barat, regionalmaupun internasional. Untuk memajukan kerjasama ekonomi sub regionalantar dua wilayah negara yang berbatasan dengan Kalimantan Barat.Pembangunan sarana dan prasarana ini dilakukan dalam bentukpengembangan sistem jaringan transportasi darat, laut, sungai dan udara, baikyang berhubungan antar Provinsi seKalimantan jalan darat dan perkeretaapian trans Kalimantan maupun peningkatan prasarana dan sarana yangmenghubungan Pontianak dengan Serawak dan Brunai Darussalam sertapengembangan hubungan antar kabupaten dan kota dalam ProvinsiKalimantan Barat atau dengan daerah diluar Provinsi. Pola pembiayaanpembangunan prasarana dan sarana serta pelayanan transportasi dapatditempuh melalui kerjasama antar pemerintah daerah dengan swasta, duniausaha serta masyarakat sesuai batas keuangan yang ada pada daerah;l) Adanya perubahan paradigma sistem penyelenggaraan pemerintah yangmenitik beratkan pada azaz desentralisasi dalam rangka mewujudkan GoodGovernance maka kerjasama antar daerah semakin bertambah penting untukmenyelesaikan berbagai persoalan dan meningkatkan kemajuan daerahseperti (a) Memanfaatkan keunggulan komporatif dan kompotitif untuk salingmendukung pembangunan daerah pengendalian pasar dan lain-lain. (b)Melalui sistim jejaring kerja dapat dihindarkan ego pemerintah daerah dalampembangunan yang dapat menimbulkan in efisiensi dan atau konflik sebagaidampak negative suatu kegiatan yang dilakukan oleh daerah terhadap daerahlain. (c) Saling mendukung antar daerah dalam pembangunan melalui berbagaikeuntungan kerjasama, sarana bertukar pengalaman, saling mendukung dalamhal pembiayaan pembangunan dan pemeliharaan prasarana dan saran maupundalam bentuk kerjasama lainnya. Melalui kerjasama antar daerah ini akanmempercepat dan memperkuat eksistensi serta kemandirian daerah untukdapat survive memasuki era globalisasi;

Page 77: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

63

m)Peningkatan kerjasama antar Negara melalui kerjasama ekonomi sub regionaldan peningkatan investasi di Kalimantan Barat adalah merupakan keharusanyang tidak bisa ditunda-tunda lagi karena menjelang dekade terakhir iniaktifitas ekonomi menunjukkan intensitas dan volume yang terus meningkatbaik secara formal maupun kegiatan-kegiatan ekonomi tanpa izin. Kerjasamasub regional yang terbangun dalam bentuk kelembagaan seperti SIJORI, IMSGT,BIMP-EAGA dan SOSEK MALINDO dan peningkatan kerjasama investasi harusterus dikembangkan melalui (a) Peningkatan iklim keamanan, ketertiban danketentraman masyarakat yang kondusif dengan melakukan pembinaan danpenegakan hukum. (b) regulasi terhadap peraturan daerah yang mendoronginvestasi dan peningkatan kualitas kerjasama. (c) Penyempurnaan kebijakantarif dan prosedur perizinan. (d) Adanya kebijakan pendanaan yangmemberikan kepastian dan perlindungan hukum bagi pengembangan usaha.(e) Pengaturan kesempatan pemilikan saham. (f) Penerapan kawasanperdagangan bebas. (g) Pembangunan prasarana dan sarana transportasi,energi, telematika, air bersih dan sosial budaya lainnya. (h) Peningkatankerjasama dan pembinaan kedaulatan wilayah perbatasan untuk menangkalkejahatan ekonomi dan tindakan kejahatan internasional lainnya, wabahpenyakit menular dan barang-barang terlarang seperti narkotika dansejenisnya maupun kegiatan terorisme yang menggunakan wilayah perbatasansebagai salah satu jalur keluar-masuk antar negara;n) Pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan dalam implementasinya jugamencakup pengembangan kapasitas daerah dengan substansi pengembanganpada (a) Peningkatan kapasitas aparat pemerintah daerah dengan terusmemberikan pembinaan pendidikan dan pelantihan untuk memenuhikompetensi kinerja yang standar, pembinaan, mengembangkan kemampuankoknitif, efektif dan psikomotorik agar dapat menghadapi tantanganglobalisasi yang menuntut kemampuan bersaing dan keunggulan dalampersaingan utamanya untuk penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. (b)Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dalam memikul tugasfungsinya menyelenggarakan pemerintahan dan pembangunan mewujudkangood governance. (c) Peningkatan kapasitas keuangan pemerintah daerahtermasuk upaya peningkatan kemitraan dengan masyarakat, swasta dan duniausaha lainnya untuk membiayai pembangunan daerah. (d) Penguatan lembaga

Page 78: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

64

legistatif sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah daerah baik untuklegislasi, pengawasan dan penyusunan anggaran maupun sebagai upayapeningkatan kualitas demokrasi. (e) Tujuan akhir dari pengembangankapasitas daerah adalah diarahkan untuk mewujudkan masyarakat civil

societyyang sejahtera yang memiliki moral prilaku terpuji yang terbentuk olehnilai-nilai agama;o) Salah satu kegagalan pembangunan masa lalu adalah tersentralisirnya kegiatanpembangunan oleh pemerintah dimana masyarakat diberikan porsi yangpaling kecil perannya dalam proses pembangunan, masyarakatlebihdiposisikan sebagai obyek pembangunan, sehingga terjadinya krisis ekonomidan pemerintah mengalami kesulitan pembiayaan pembangunan yang luarbiasa, kondisi masyarakat yang belum siap menghadapi krisis tersebut danmasih banyak menggantungkan mata pencahariannya kepada usaha-usahapemerintah. Untuk itu pendekatan pembangunan yang lebih merata danberkeadilan dimasa yang akan datang harus diarahkan pada pendekatanpartisipasi dengan memperdayakan masyarakat mungkin dalam berbagaiaktivitas seperti meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, perdagangandan kesempatan usaha atau bekerja, memperluas kesempatan menyampaikanpendapat dan inpirasi terhadap kebijakan atau peraturan daerah yangmenyangkut kehidupan masyarakat, memberikan kesempatan masyarakatdalam mengelola usaha ekonomi produktif baik murni atau langsung maupundalam bentuk pemegang saham dan manajemen badan usaha untukmemberikan rasa keadilan dan mempercepat kemakmuran bagi masyarakatdaerah;p) Pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan diarahkan juga padapengembangan wilayah tertinggal baik disebabkan oleh kemiskinan sumberdaya pembangunan yang dimiliki ataukah disebabkan kondisi geografis yangsulit terjangkau dan terbatasnya infrastruktur yang tersedia. Cakupan wilayahtertinggal ini meliputi daerah-daerah yang berada di pedalaman, pesisir,kepulauan, dan daerah-daerah yang merupakan kantong kemiskinan, untuk itukebijakan pembangunan diarahkan pada (a) Penyedian infrastruktur dasarterutama untuk perhubungan seperti jalan, prasarana dan saranaperhubungan laut, pengembangan penerbangan perintis dan telematika. (b)Memberikan insentif usaha pada wilayah-wilayah tertinggal untuk

Page 79: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

65

pemanfaatan SDA. (c) Pengembangan kualitas SDM. (d) Peningkatan peluangusaha dan kesempatan kerja serta peningkatan produktifitas kerja penduduk.(e) Peningkatan pendidikan kesehatan biaya murah dikawasan tersebut bagimasyarakat tidak mampu, serta menjaga stabilan harga pangan;q) Dalam rangka pengembangan wilayah-wilayah perbatasan, agar tetap beradapada upaya memposisikan wilayah perbatasan sebagai serambi depan negaradan tidak lagi menjadikan sebagai wilayah belakang Provinsi Kalbar. Untuk ituarah kebijakan pembangunan ini ditujukan untuk (a) Peningkatan SDMPerbatasan melalui peningkatan pelayanan pendidikan dan kesehatan. (b)Meningkatkan kemampuan usaha ekonomis dan produktifitas usahamasyaraka untuk mengurangi kesenjangan antar masyarakat perbatasankedua negara. (c) Pemeliharaan dan penambahan patok-patok batas gunamenghindari konflik wilayah. (d) Pengembangan pusat-pusat pertumbuhankawasan perbatasan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakatperbatasan dan sekaligus sebagai pos pengawasan pengendalian keluar masukbarang dan orang. (e) Pembinaan kesadaran kebangsaan yang berkelanjutanmelalui organisasi pemerintah yang bersinergi dengan stakeholder,masyarakat, LSM dan swasta;r) Penataan pertanian sebagai bagian dari pembangunan yang lebih merata danberkeadilan diarahkan pada (a) penegakan hukum pertanahan dengan baik,benar, konsisten mulai dari penguasaan, pemilikan, pelaksanaan reformasipertanahan (land reform) dan pemanfaatan lahan sesuai dengan Perda tataruang yang telah ditetapkan. (b) Selain itu kebijakan pertanahan ini mencakuppula penataan penyelesaian sengketa tanah baik melalui pengadilan tata usahaNegara atau alternative solusi lainnya; (c) pemberian insentif perpajakan tanahyang proporsional untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yangtidak mampu memiliki tanah; (d) pemberian sanksi tegas terhadap badanusaha atau perorangan yang menelantarkan tanah yang telah diberikan hakguna usaha atau kepemilikan dalam batas waktu yang telah ditetapkan; (e)penataan kelembagaan pertanahan yang lebih efektif tidak berbelit-belithingga sampai tingkat kecamatan sesuai dengan semangat otonomi daerah.c. Misi tiga mewujudkan supremasi hukum dan prinsip-prinsip tata

pemerintahan yang baik (good governance).

Page 80: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

66

1. Sasaran PokokSasaran pokok pembangunan dari misi mewujudkan supremasi hukum danprinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance) yaitu:a) Tersedianya Peraturan Daerah yang mendukung kegiatan perekonomian,sosial, budaya dan politik dalam menghadapi era persaingan global, sertamelindungi kepentingan rakyat;b) Terbangunnya budaya hukum di masyarakat agar tercipta kesadaran danketaatan hukum;c) Terlaksananya penegakan hukum dan supremasi hukum agar lebih menjaminterciptanya kepastian hukum, keadilan dan kebenaran, serta menghargai danmenjunjung tinggi hak asasi manusia;d) Meningkatnya integritas dan profesionalitas aparatur penegak hukum untukmenumbuhkan kepercayaan masyarakat;e) Terwujudnya lembaga peradilan yang mandiri dan independen gunamewujudkan pengayoman pada masyarakat;f) Meningkatnya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakatuntuk menciptakan stabilitas daerah yang bebas dari ancaman, tantangan,hambatan, dan gangguan;g) Meningkatnya kesadaran swakarsa masyarakat untuk menjaga ketentramandan ketertiban;h) Terwujudnya situasi kondusif di daerah melalui peningkatan peran PenyidikPegawai Negeri Sipil dalam penegakan peraturan daerah; dan;i) Meningkatkan upaya deteksi dini, pencegahan, dan penangulangan peredarandan penyalahgunaan narkotika, obat- obat terlarang, dan zat adiktif;j) Meningkatnya kinerja pelayanan publik yang berorientasi pada kepuasanmasyarakat, dengan penerapan dan pengembangan Standar PelayananMinimal (SPM) serta semakin mendekatkan penyelenggaraan pelayanankepada masyarakat;k) Terbangunnya kualitas birokrasi pelayanan yang semakin efektif dan efisien,dengan aparatur pemerintah yang semakin profesional dan berkarakter,disertai dengan budaya penilaian kinerja organisasi publik yang semakinkonsisten dan transparan;l) Terbangunnya infrastruktur pelayanan pemerintahan yang semakin baik,dengan menerapkan sistem informasi manajemen daerah melalui infrastruktur

Page 81: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

67

teknologi dan informasi yang handal serta peningkatan kemampuan sumberdaya aparaturnya;m)Terwujudnya sosok dan kinerja aparatur pemerintah yang profesional danberkarakter;n) Tertatanya pola pengembangan karir, profesionalitas, dan kompetensiaparatur.2. Arah KebijakanUntuk mencapai sasaran pokok dari misi mewujudkan supremasi hukum danprinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik (good governance), maka arahkebijakan pembangunan yang akan disusun yaitu:a) Perwujudan masyarakat hukum dilakukan dengan penyuluhan hukum secaraberkelanjutan, penerapan pelayanan hukum secara adil dan penegakan hukumyang berbasis pada moralitas dan tegas serta manusiawi;b) Penyuluhan hukum dan pelayanan hukum, sehingga terbangun budaya taathukum dan meningkatnya kualitas pelayanan hukum kepada masyarakat;c) Menciptakan suasana yang harmonis untuk selalu terlaksananya penegakanhukum yang berintikan pada kepastian hukum dan keadilan denganmewujudkan pemerintahan yang baik dan berwibawa;d) Meningkatkan integritas aparatur penegak hukum, sehingga menjadi panutandan kepatuhan dalam penegakan hukum;e) Melakukan penegakan hukum secara konsisten dengan menjunjung tinggi azaskesamaan di depan hukum tanpa membedakan kedudukan, suku, ataugolongan;f) Membuat produk-produk hukum daerah yang sesuai dengan kebutuhan danharapan masyarakat dengan tetap mengakomodir nilai dan perasaan hukumserta kearifan lokal yang berkembang dalam masyarakat;g) Meningkatkan sarana dan prasarana jaringan dokumentasi dan informasihukum yang efektif dan efisien dapat memberikan pelayanan informasi hukumkepada masyarakat secara tepat, cepat dan akurat;h) Memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat yang memerlukanbantuan hukum dan melaksanakan advokasi hukum kepada masyarakat yangkurang mampu dan memberikan perlindungan HAM kepada masyarakat;i) Mewujudkan pembangunan di bidang aparatur dan tata kelola pemerintahanyang baik, maka dalam dua puluh tahun kedepan pembangunan diarahkan

Page 82: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

68

pada : (a) penataan struktur organisasi dengan prinsip rasional dan realistiksesuai dengan kebutuhan daerah: (b) penataan ulang aparatur pemerintahdaerah sesuai dengan penataan struktur organisasi dan perangkatkelembagaan daerah; (c) peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakatmelalui pelayanan prima; (d) peningkatan kualitas dan profesionalismesumberdaya aparatur pemerintah untuk mendukung perwujudan pemerintahyang baik dan bebas dari KKN; (e) peningkatan pembangunan administrasipemerintahan dan pembangunan yang mampu mendukung penyelenggaraantugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan; (f) pengembangansistem program dan anggaran serta pengendalian pembangunan; (g)peningkatan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintahan danpembangunan daerah untuk mendukung pemerintahan yang bersih danberwibawa; dan (h) peningkatan sarana dan prasarana pemerintahan daerah.(i) meningkatkan akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah melaluipengawasan internal, eksternal, dan pengawasan masyarakat; (j)meningkatkan kesejahteraan PNS melalui pola renumerasi berbasis sistemkerja baik individual maupun instansi; (k) meningkatkan peran sertamasyarakat dalam penentuan kebijakan publik, perencanaan, pelaksanaan, danpengawasan pembangunan daerah melalui mekanisme yang sah; (l)meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan desa yang semakin kuat,demokratis, dinamis, dan bertanggung jawab; (m) mempertahankan netralitasbirokrasi dalam kehidupan politik; (n) mewujudkan reformasi birokrasi yangnyata. (o) meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi termasukpengembangan e-government dalam penyelenggaraan pemerintahan; dan (p)penataan sistem administrasi kependudukan yang mengarah padapeningkatan pelayanan, kualitas data dan informasi kependudukan yang valid.d. Misi empat mewujudkan masyarakat yang aman, damai dan bersatu.1. Sasaran PokokSasaran pokok pembangunan dari misi mewujudkan masyarakat yang aman,damai dan bersatu yaitu:a) Kondusifnya kehidupan sosial budaya masyarakat Kalimantan Barat yangharmonis dalam keberagaman dan kokoh dalam kebersamaan;

Page 83: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

69

b) Terciptanya keamanan daerah Kalimantan Barat yang kondusif bagi eksistensimartabat kemanusiaannya, keselamatan lahir batin warga negara, dankeutuhan wilayah;c) Terciptanya toleransi dan harmonisasi dalam kehidupan antar umat beragamadi Kalimantan Barat.2. Arah KebijakanUntuk mencapai sasaran pokok dari misi mewujudkan masyarakat yang aman,damai dan bersatu, maka arah kebijakan pembangunan yang akan disusun yaitu:a) Peningkatan pembangunan dan pemantapan jatidiri masyarakat Kalbarsebagai bagian dari jatidiri bangsa Indonesia. Arah ini dimaksudkan agarterwjudnya kehidupan sosial dan karakter masyarakat Kalbar yang anggun,santun, dan berkeunggulan bersumber kepada nilai-nilai luhur, agama, danfalsafah bangsa Indonesia.b) Pemantapan kehidupan masyarakat Kalbar yang aman berdasarkan kepadasikap tolerans berbasiskan multikultur. Arah ini dimaksudkan agarterwujudnya keadaan Kalbar yang kondusif menenangkan dan menyenangkan,kuat, dinamis, dan sinergis dalam kemajemukan, berdasarkan kepadasemangat saling menghargai, saling menyintai, dan saling terus mendorongserta berpartisipasi dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan bernegarasecara lebih baik.c) Peningkatan kesadaran dan kesediaan masyarakat Kalbar untukmenyelesaikan permasalahan antar mereka sesuai dengan tata aturan yangberlaku. Arah ini dimaksudkan agar terwujudnya Kalbar yang tertibberdasarkan kepada norma dan wibawa hukum yang berlaku.d) Peningkatan infrastruktur, sarana, personalia, profesionalitas, dan kinerja yangproaktif aparat pertahanan negara (TNI) dan keamanan negara (POLRI), sertapeningkatan peranserta masyarakat dalam bela negara untuk menjaga danmenciptakan keamanan teritorial dan sosial Kalbar.e) Sebagai konsekuensi dari letak posisi teritorial Kalbar yang memilikiperbatasan langsung dengan Malaysia Timur, maka pembentukan KomandoDaerah Militer (Kodam) di wilayah Kalbar harus menjadi program strategisdalam sepuluh tahun ke depan.e. Misi lima mewujudkan infrastruktur yang memadai.

Page 84: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

70

1. Sasaran PokokSasaran pokok pembangunan dari misi mewujudkan infrastruktur yang memadaiyaitu:a) Terbangunnya sarana dan prasarana pengelolaan Sumberdaya Air yangterpadu dan menyeluruh antar sektor maupun antar wilayah dalam lingkupProvinsi Kalimantan Barat;b) Terbangunnya sarana dan prasarana transportasi darat, sungai, danau danpenyeberangan, lautserta udara yang dapat menjangkau seluruh wilayahKalimantan Barat, serta ketersedian angkutan publikbaik di perkotaan maupundi perdesaan;c) Tersedianya pasokan listrik yang dapat menjangkau seluruh wilayah diKalimantan Barat, dan terlaksananya penyediaan energi listrik terlaksananyanon BBM mulai dari pasokan/sumber pembangkit, transmisi dan distribusiyang lebih merata dengan tingkat keandalan yang baik.Meningkatnyapenyediaan dan pembangunan air bersih untuk dapat dinikmati seluruhmasyarakat di wilayah Kalimantan Barat;d) Terpenuhi kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan saranapendukungnya bagi seluruh masyarakat dengan didukung oleh sistempembiayaan perumahan jangka panjang yang berkelanjutan, efisien, danakuntabel untuk mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh;e) Terwujudnya sistem pengelolaan pesisir & pulau-pulau kecil secara terpadu;f) Terwujudnya sistem mitigasi bencana terhadap bahaya banjir, kekeringanserta abrasi pantai.2. Arah KebijakanUntuk mencapai sasaran pokok dari misi mewujudkan infrastruktur yangmemadai, maka arah kebijakan pembangunan yang akan disusun yaitu:a) Sumber-sumber air dikelola dengan prinsip one river one planning and oneintegrade planning (suatu daerah aliran sungai dikelola oleh satu unitpengelola dan tidak berdasarkan batas-batas administrasi) denganmemperhatikan berbagai kepentingan masyarakat di sepanjang daerah aliransungai dari hulu hingga hilir sehingga terjadi keseimbangan kepentingan antarsektor, antar instansi pusat, antar wilayah Provinsi, antar wilayahkabupaten/kota, dan wilayah sungai, yang akhirnya dapat mewujudkan sinergi

Page 85: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

71

antar pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) dan mencegah konflikhorizontal dan vertikal.b) Pengembangan sungai dan daerah aliran sungai dilakukan denganmemperbaiki daerah tangkapan air (catchment area), memperbaiki kualiatasair sungai serta memperbaiki alur sungai yang digunakan untuk transportasiair. Sistem penanggulangan daya rusak air pada tebing-tebing sungai dan didaerah pantai, sebaiknya menggunakan metoda teknik sipil dan soft methodseperti penanaman kembali pohon penguat tebing dan rehabilitasi mangrove.c) Perlu membentuk kelembagaan yang mempunyai wewenang mengaturpengelolaan sungai-sungai yang ada.d) Fungsi air sebagai sosial goods dan economic goods diseimbangkan melaluipengelolaan yang efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan sehinggadapat menjamin kebutuhan pokok hidup dan dapat meningkatkankesejahteraan masyarakat.e) Perlu dikembangkan pembangunan wilayah pesisir yang terpadu, demikianjuga pengembangan pulau-pulau kecil yang sampai saat ini sangat miskindengan infrastruktur.f) Perlu dirancang system penanggulangan bencana akibat pemanasan global danperubahan iklim terutama bahaya banjir, kekeringan dan abrasi, kebakaranhutan dan lahan.g) Pembangunan prasarana dan sarana transportasi darat perlu dipercepatmengingat masih banyaknya wilayah yang belum terhubungkan olehtransportasi yang layak. Disamping itu pembangunan transportasi sungai jugaperlu dikembangkan dan dikelola secara baik dan dinamis. Selain prasaranadan sarana, perlu dicarikan sistem angkutan publik yang efisien untuk daerahperkotaan maupun daerah-daerah yang ada di wiayah pedalaman. Yangmendesak untuk dilakukan tindakan yakni perbaikan atas ruas-ruas jalan yangsuah ada namun mengalami kerusakan parah, karena akan berpengaruhterhadap kelancaran penyalurah kebutuhan ke daerah-daerah sertamendorong peningkatan perkembangan perekonomian di daerah.h) Pembangunan perumahan dan pemukiman diarahkan padaterselenggaranya:(a)Pembangunan perumahan yang berkelanjutan, memadai,layak dan terjangkau oleh daya beli masyarakat serta didukung oleh prasarana-sarana pemukiman yang mencukupi dan berkualitas; (b)Pembangunan

Page 86: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

72

pemukiman baru selayaknya mengikuti tata ruang yang ada dengan tetapmemperhatikan daya dukung lingkungan; (c) pemukiman baru sebaiknyamembuat sistem drainase yang layak yang merupakan bagian tak terpisah darisistem drainase secara makro; (d)sebaiknya pemukiman baru menggunakanbahan bangunan lokal.i) Pembangunan ketenagalistrikan diarahkan pada penyedian tenaga listrik yangberbasis non BBM. Perlu diformulasikan penggunaan bahan energi lokal yangterdapat di daerah seperti PLTU (batubara), PLTA/ Mikrohydro (Tenaga Air),dan PLTN (Nuklir), dan pembangkit listriktenaga biomass. Perlu dibanguntransmisi tegangan tinggi ke wilayah pedalaman.j) Restrukturisasi industri ketenagalistrikan dilanjutkan dengan menerapkanmekanisme pasar dan rasionalisasi tarif listrik dalam upaya mendorongpartisipasi swasta dan redefinisi peran pemerintah. Daerah-daerah terpencil,terisolir, pulau-pulau kecil maupun daerah perbatasan perlu dicarikan solusidalam penyediaan tenaga listrik yang murah dan bersahabat denganlingkungan.k) Pembangunan telematika diarahkan dengan : (a) meningkatkan SDM yangtersedia lewat pelatihan maupun perguruan tinggi ; (b) memperkenalkan danmemanfaatkan konsep teknologi open source yang tersedia melimpah di dunia,sehingga dapat mendorong percepatan pembangunan wiayah yang ada diKalbar.f. Misi enam mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan

hidup yang berkelanjutan, berkeadilan, dan berkeseimbangan.1. Sasaran PokokSasaran pokok pembangunan dari misi mewujudkan pengelolaan sumberdayaalam dan lingkungan hidup yang berkelanjutan, berkeadilan, danberkeseimbangan yaitu:a) Tersedianya sumber Daya alam yang berkelanjutan bagi pembangunan;b) Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas pertanian, perkebunan,perikanan, peternakan, dan pertambangan yang berbasiskan sumber dayaalam, dengan tetap menjaga kelestariannya;

Page 87: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

73

c) Terciptanya lingkungan hidup yang alami, serasi, rindang dan indah(ASRI)untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pemanfaatan sumber dayaalam yang lestari dan berkelanjutan;d) Membaiknya pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya alam danpelestarian fungsi lingkungan hidup yang dicerminkan oleh tetap terjaganyafungsi, daya dukung, dan kemampuan pemulihannya dalam mendukungkualitas kehidupan sosial dan ekonomi secara serasi, seimbang, dan lestari;e) Terpeliharanya kekayaan keragaman jenis dan kekhasan sumber daya alamuntuk mewujudkan nilai tambah, daya saing bangsa, serta modal pembangunannasional;f) Meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat dalampengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup untukmenjaga kenyamanan dan kualitas kehidupan;g) Tersedianya kebijakan tentang pengelolaan lingkungan hidup danpemanfaatan sumber daya alam yang lestari dan berkelanjutan, sertapenegakan hukum yang konsisten dan terus menerus dalam rangkamempertahankan kelestarian dan keberlangsungan fungsi lingkungan hidup.2. Arah KebijakanPenerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan di seluruh sektordan wilayah menjadi prasyarat utama dalam pelaksanaan berbagai kegiatanpembangunan. Sumber daya alam dan lingkungan hidup merupakan modalpembangunan yang sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Sumber dayaalam yang lestari akan menjamin tersedianya sumber daya yang berkelanjutanbagi pembangunan. Lingkungan hidup yang asri akan meningkatkan kualitashidup manusia. Untuk mewujudkan Pengelolaan SDA dan Lingkungan Hidup yangBerkelanjutan, Berkeadilan, dan Berkeseimbangan secara efektif maka perluditetapkan arah pembangunan Provinsi Kalimantan Barat jangka panjang sebagaiberikut :a) Membuat peraturan daerah untuk memperkuat perangkat hukum dalampengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. Penguatan perangkathukum (legal framework) melalui pemenuhan hak atas penghidupan yanglayak sebagai wujud hak dasar rakyat, dan melakukan kajian menyeluruh padaperaturan sektoral yang terkait dengan sumber daya alam dan lingkunganhidup.

Page 88: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

74

b) Membuat kebijakan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidupharus memperkuat aspek kelembagaan dan pedesaan, untuk meningkatkanakses petani dan nelayan terhadap sarana produktif, membangun delivery

system dukungan pemerintah untuk sektor pertanian dan meningkatkan skalapengusahaan yang dapat meningkatkan posisi tawar petani dan nelayan.c) Meningkatkan nilai tambah dan manfaat sumber daya alam dengandiversifikasi produk dan inovasi pengolahan hasil sumber daya alam yang akanmenghasilkan barang dan jasa yang memiliki nilai tambah yang tinggi,termasuk untuk pengembangan mutu dan harga yang bersaing dalam merebutpersaingan global.d) Mengembangkan dan meningkatkan usaha pertanian, perkebunan,peternakan, dan perikanan dengan pendekatan kewilayahan terpadu dengankonsep pengembangan agribisnis.e) Mengelola sumberdaya alam dan lingkungan hidup secara arif dan bijaksanadengan memperhatikan aspek ekologi, ekosistem, sosial, budaya, kelestariandan keseimbangan ekosistem agar dapat berfungsi sesuai peruntukan,disamping aspek ekonominya untuk kemakmuran bersama.f) Membuat kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alamterbarukan harus dilakukan secara rasional, optimal, efisien, dan bertanggungjawab dengan mendayagunakan seluruh fungsi dan manfaat secara seimbang,sedangkan sumber daya alam terbarukan yang sudah berada dalam kondisikritis diarahkan pada upaya untuk merehabilitasi dan memulihkan dayadukungnya yang selanjutnya diarahkan pada pemanfaatan jasa lingkungansehingga tidak semakin merusak dan menghilangkan kemampuannya sebagaimodal bagi pembangunan yang berkelanjutan.g) Memanfaatkan hasil atau pendapatan yang berasal dari pemanfaatan sumberdaya alam terbarukan diinvestasikan kembali guna menumbuhkembangkanupaya pemulihan, rehabilitasi, dan pencadangan untuk kepentingan generasisekarang maupun generasi mendatang. Di samping itu, pemanfaatan sumberdaya alam yang terbarukan akan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan energidengan memanfaatkan sumber daya berbasis kelautan dan hasil-hasilpertanian sebagai energi alternatif.h) Mengelola sumber daya alam tak terbarukan, seperti bahan tambang, mineral,dan sumber daya energi diarahkan untuk tidak dikonsumsi secara langsung,

Page 89: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

75

melainkan diperlakukan sebagai masukan, baik bahan baku maupun bahanbakar, untuk proses produksi yang dapat menghasilkan nilai tambah yangoptimal. Selain itu, sumber daya alam tak terbarukan pemanfaatannya harusseefisien mungkin dan menerapkan strategi memperbesar cadangan dandiarahkan untuk mendukung proses produksi.i) Memanfaatkan sumber daya energi yang tidak terbarukan, seperti batu bara,gambut, dan minyak, terutama diarahkan untuk memenuhi kebutuhan energiyang terjangkau masyarakat dan untuk mendukung industri berbasishidrokarbon dalam mendukung sektor pertanian.j) Memanfaatkan hasil atau pendapatan yang diperoleh dari kelompok sumberdaya alam tak terbarukan diarahkan untuk percepatan pertumbuhan ekonomidengan diinvestasikan pada sektor-sektor lain yang produktif, juga untukupaya reklamasi, konservasi, dan memperkuat pendanaan dalam pencariansumber-sumber energi alternatif yang menjadi jembatan dari energi fosil keenergi yang terbarukan, seperti biomassa, biogas, mikrohidro, energi matahari,arus laut, panas bumi (geothermal) dan tenaga angin yang ramah lingkungan.k) Mengembangkan sumber-sumber energi alternatif itu disesuaikan dengankondisi masyarakat dengan tetap mempertimbangkan kelestarian lingkungan.l) Membuat kebijakan pengembangan energi harus mempertimbangkan hargaenergi yang memperhitungkan biaya produksi, menginternalisasikan biayalingkungan, serta mempertimbangkan kemampuan ekonomi masyarakat.Dengan demikian, pembangunan energi terus diarahkan kepada keragamanenergi dan konservasi energi dengan memerhatikan kelestarian fungsilingkungan hidup. Pengembangan energi juga dilaksanakan denganmemerhatikan komposisi penggunaan energi (diversifikasi) yang optimal bagisetiap jenis energi.m)Meningkatkan pembangunan infrastuktur memperkuat aksesibilitas, kualitas,ataupun cakupan pelayanan dan dapat menjadi tulang punggung bagipembangunan sektor riil termasuk dalam rangka mendukung kebijakanketahanan pangan, mendorong sektor produksi, serta mendukungpengembangan wilayah.n) Melakukan sinkronisasi dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring danevaluasi dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.

Page 90: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

76

o) Membuat kebijakan pembangunan, pengelolalan dan pemanfaatan sumberdaya alam harus merata dan berkeadilan dalam hal ini diarahkan padapembangunan dan pengembangan daerah-daerah dalam Provinsi KalimantanBarat baik dilihat dari aspek strategis geografis maupun dati aspek strategisekonomis.p) Membuat kebijakan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air untukmenjamin keberlanjutan daya dukungnya dengan menjaga kelestarian fungsidaerah tangkapan air dan keberadaan air tanah; mewujudkan keseimbanganantara pasokan dan kebutuhan melalui pendekatan demand management yangditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan dankonsumsi air dan pendekatan supply management yang ditujukan untukmeningkatan kapasitas dan keandalan pasokan air; serta memperkokohkelembagaan sumber daya air untuk meningkatkan keterpaduan dan kualitaspelayanan terhadap masyarakat.q) Meningkatkan pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam mendukungekonomi dan tetap menjaga kelestariannya, melalui (a) penataan danperbaikan lingkungan perikanan budidaya; (b) penataan industri perikanandan kegiatan ekonomi masyarakat di wilayah pesisir; (c) perbaikan danpeningkatan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap, (d) peningkatanperan aktif masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sumberdaya perikanan;(e) peningkatan kualitas pengolahan dan nilai tambah produk perikananmelalui pengembangan teknologi pasca tangkap/panen; (f) peningkatankemampuan SDM dan penyuluh perikanan; dan (g) penguatan sistemkelembagaan dan pengembangan peraturan daerah sebagai instrumen pentinguntuk mempertegas pengelolaan sumber daya perikanan yang ada.r) Memanfaatkan secara bijaksana potensi Sumber Daya Kelautan denganmemperhatikan pendayagunaan dan pengawasan wilayah laut. Dengancakupan dan prospek sumber daya kelautan yang sangat luas, arahpemanfaatannya harus dilakukan melalui pendekatan multisektor, integratif,dan komprehensif agar dapat meminimalkan konflik dan tetap menjagakelestariannya. Di samping itu, mengingat kompleksnya permasalahan dalampengelolaan sumber daya laut, pesisir, dan pulau-pulau kecil, pendekatanketerpaduan dalam kebijakan dan perencanaan menjadi prasyarat utamadalam menjamin keberlanjutan proses ekonomi, sosial, dan lingkungan. Selain

Page 91: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

77

itu, kebijakan dan pengelolaan pembangunan kelautan harus merupakanketerpaduan antara sektor lautan dan daratan serta menyatu dalam strategipembangunan daerah sehingga kekuatan darat dan laut dapat dimanfaatkansecara optimal untuk kesejahteraan rakyat.s) Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan mengendalikan pencemarandan kerusakan lingkungan. Dalam rangka meningkatkan kualitas lingkunganhidup yang baik perlu penerapan prinsip-prinsip pembangunan yangberkelanjutan secara konsisten di segala bidang. Pembangunan ekonomidiarahkan pada pemanfaatan jasa lingkungan yang ramah lingkungan sehinggatidak mempercepat terjadinya degradasi dan pencemaran lingkungan.Pemulihan dan rehabilitasi kondisi lingkungan hidup diprioritaskan padaupaya peningkatan daya dukung lingkungan dalam menunjang pembangunanberkelanjutan. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan (a) Mengarusutamakan(mainstreaming) prinsip pembangunan berkelanjutan ke seluruh bidangpembangunan; (b) Koordinasi pengelolaan lingkungan hidup di tingkatkabupaten; (c) Pelestarian dan pemanfaatan keanekaragaman hayati secaraberkelanjutan sesuai dengan pedoman IBSAP 2003-2020 (Indonesian

Biodiversity Strategy and Action Plan); (d) Meningkatkan upaya penegakanhukum secara konsisten kepada pencemar lingkungan; (e) Meningkatkankapasitas lembaga pengelola lingkungan hidup.t) Membangun kesadaran masyarakat agar peduli pada isu lingkungan hidup danberperan aktif sebagai kontrol-sosial dalam memantau kualitas lingkunganhidup.u) Perbaikan dan pemulihan lingkungan dan sumber daya alam dan ekosistemyang telah rusak serta melakukan rehabilitasi atas lahan-lahan kritis untukmemulihkan fungsi lingkungan melalui model REDD.v) Meningkatkan kepedulian masyarakat dalam upaya menghindari bahayabencana dengan cara memupuk kepedulian terhadap kerusakan lingkungan,meningkatkan kearifan lokal dalam membaca tanda-tanda alam akandatangnya bencana, menyusun rencana aksi untuk pengurangan resiko danmembentuk kelompok peduli dan tanggap darurat bencana pada semua satuanpemukiman setingkat RT, RW dan Desa/kelurahan.g. Misi tujuh mewujudkan perekonomian yang maju.

Page 92: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

78

1. Sasaran PokokSasaran pokok pembangunan dari misi mewujudkan perekonomian yang majuyaitu:a) Tercapainya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. Sepanjang tahun 2005s/d 2025 pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat diproyeksikan berkisarantara 5% - 9%. Pertumbuhan ekonomi tersebut disertai pula denganpemerataan yang signifikan, sehingga tingkat kesejahteraan dan pendapatanperkapita pada tahun 2025 setara dengan provinsi lain yang relatif sudahcukup maju. Tingkat pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskinditargetkan di bawah 5%. Sektor sekunder dan tersier mengalami peningkatankontribusi dan pertumbuhan yang relatif lebih besar dibandingkan sektor-primer. Perekonomian yang maju haruslah dapat menurunkan angkakemiskinan dan kelaparan sebagai salah satu sasaran pokok dari SDG’s;b) Terbangunnya struktur perekonomian daerah yang kokoh berlandaskankompetensi daerah dan keunggulan kompetitif. Sektor pertanian dalam artiluas dan sektor pertambangan dikelola secara efisien dan menjadi basisaktivitas ekonomi untuk memperkuat daya saing daerah. Pengembangansektor- sektor ekonomi berbasis keunggulan lokal, dan pemanfaatansumberdaya alam yang bijak akan terlaksana dan terkelola secara optimal danberkesinambungan bagi peningkatan kesempatan kerja dan kesejahteraanmasyarakat;c) Pengembangan sektor-sektor ekonomi berbasis keunggulan lokal, danpemanfaatan sumberdaya alam yang bijak akan terlaksana dan terkelola secaraoptimal dan berkesinambungan bagi peningkatan kesempatan kerja dankesejahteraan masyarakat;d) Berkembangnya industri pengolahan yang berbasis hasil pertanian,perkebunan, pertambangan. Kegiatan industri pengolahan dikembangkansejalan dengan program pengembangan investasi daerah yang menunjangpeningkatan kegiatan perdagangan dan ekspor daerah. Pelaku usaha skala kecildan menengah juga ditumbuhkembangkan, terutama kegiatan industri rumahtangga dan industri kecil menengah, termasuk pula usaha mikro dan usahakecil menengah (UMKM) yang dapat diandalkan sebagai penggerakperekonomian Kalimantan Barat di masa mendatang;2. Arah Kebijakan

Page 93: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

79

Untuk mencapai sasaran pokok dari misi mewujudkan perekonomian yang maju,maka arah kebijakan pembangunan yang akan disusun yaitu:a) Perekonomian daerah dikembangkan dengan memperkuat basis sektor. Nilaitambah sektor primer terutama sektor pertanian dalam arti luas, kelautan, danpertambangan ditingkatkan agar mampu memperkuat basis produksi daerah.Hal itu merupakan faktor strategis karena berkenaan dengan pembangunanperdesaan, penguatan ketahanan pangan, dan pengentasan kemiskinan.b) Peningkatan investasi diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomidaerah melalui penciptaan iklim yang menarik bagi kegiatan investasi sehinggaKalbar menjadi lingkungan yang ramah dengan kegiatan penanaman modal.Untuk itu, perlu penguatan regulasi dan dukungan perizinan yang cepat, efektifdan efisien untuk mendorong tumbuhnya berbagai usaha yang prospektif didaerah.c) Penguatan basis sektor diorientasikan untuk meningkatkan daya saingperekonomian daerah. Untuk itu keunggulan komparatif sumber daya alamdikelola menjadi keunggulan kompetitif. Upaya dilakukan melaluipengembangan agribisnis terpadu dan peningkatan kegiatan industripengolahan yang diarahkan sebanyak mungkin mengolah produk unggulanlokal.d) Pengembangan sektor industri diperkuat dengan memperluas kegiatanindustri pengolahan hasil pertanian dalam arti luas, kelautan, danpertambangan yang menghasilkan produk-produk industri yang berdaya saingdan dapat menunjang ekspor daerah. Struktur industri juga diperkuat denganmenjadikan industri kecil dan menengah sebagai basis industri yang kokoh,sehingga mampu tumbuh dan terintegrasi dalam mata rantai peningkatan nilaitambah dengan industri hilir dan industri hulu berskala menengah-besar.e) Dalam rangka memperkuat daya saing perekonomian daerah dilakukanpenguatan hubungan sektor industri dengan kegiatan sektor primer dan sektorpendukungnya, termasuk dukungan penyediaan berbagai infrastruktur(transportasi, komunikasi, energi, serta sarana dan prasarana teknologi).f) Pengembangan usaha mikro, usaha kecil dan menengah (UMKM) diharapkanmenjadi bagian integral dari keseluruhan kegiatan ekonomi dan memperkuatbasis ekonomi daerah. Pengembangan UMKM diarahkan untuk menjadi pelakuekonomi yang berdaya saing dan memberikan kontribusi yang signifikan dalam

Page 94: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

80

memperkuat perekonomian daerah. Untuk itu, pengembangan UMKMdilakukan melalui peningkatan kompetensi perkuatan kewirausahaan danpeningkatan produktivitas yang didukung dengan upaya peningkatan adaptasiterhadap kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapanteknologi.g) Perdagangan daerah diarahkan untuk memperkokoh sistem distribusi yangefisien dan efektif yang menjamin kepastian berusaha untuk mewujudkan (a)berkembangnya lembaga perdagangan yang efektif dalam perlindungankonsumen dan persaingan usaha secara sehat; (b) terintegrasinya aktivitasperekonomian daerah; (c) meningkatnya perdagangan antar wilayah/daerah,dan (d) terjaminnya ketersediaan bahan pokok dan barang strategis lainnyadengan harga yang terjangkau.h) Peningkatan investasi diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomidaerah melalui penciptaan iklim yang menarik bagi kegiatan investasi sehinggaKalbar menjadi lingkungan yang ramah dengan kegiatan penanaman modal.Untuk itu, perlu penguatan regulasi dan dukungan perizinan yang cepat, efektifdan efisien untuk mendorong tumbuhnya berbagai usaha yang prospektif didaerah.i) Pariwisata daerah dikembangkan dengan mengangkat kekayaan budaya dankeragaman pesona keindahan alam. Pengembangan kepariwisataan daerahdikelola secara arif dan berkelanjutan agar mampu mendorong kegiatanekonomi dan memberikan perluasan kesempatan kerja di daerah.j) Perekonomian daerah dikembangkan berlandaskan prinsip demokrasiekonomi yang menjamin kesempatan berusaha dan bekerja bagi seluruhmasyarakat dan mendorong tercapainya penanggulangan kemiskinan.Pengelolaan perekonomian daerah perlu memperhatikan secara cermatdinamika globalisasi dan kepentingan daerah/nasional dengan mengutamakankepentingan masyarakat.k) Penguatan kapasitas pemerintah daerah perlu diimbangi dengan peningkatankapasitas di bidang perencanaan pembangunan, peningkatan SDM, danpeningkatan kapasitas keuangan daerah. Terkait dengan peningkatankapasitas keuangan daerah, pembangunan daerah diarahkan pada peningkatankapasitas pengelolaan keuangan daerah yang bertumpu pada sistem anggaranyang transparan, bertanggung jawab, dan dapat menjamin efektivitas

Page 95: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

81

penyelenggaraan pemerintahan di daerah yang dapat menjamin kemampuanpeningkatan pelayanan publik dan mendukung peningkatan daya saingekonomi.h. Misi delapan mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas, produktif dan

inovatif.1. Sasaran PokokSasaran pokok pembangunan dari misi mewujudkan masyarakat yang sehat,cerdas, produktif dan inovatif yaitu:a) Meningkatnya kualitas sumber daya manusia, termasuk peran perempuandalam pembangunan;b) Menurunnya angka kematian anak (menjadi 2/3 dari kondisi 1990) dan angkakematian ibu (menjadi ¾ dari kondisi 1990);c) berkurangnya jumlah dan penyebaran HIV/AIDS, malaria, TBC dan penyakitlainnya. Bersamaan dengan itu proporsi penduduk yang memiliki aksesterhadap air bersih dan air minum yang aman serta sanitasi dasar semakinmeningkat;d) Tuntasnya pelaksanaan program Wajib Belajar 9 tahun untuk kemudianditingkatkan menjadi program wajib belajar 12 tahun;e) menurunnya angka buta huruf hingga mendekati angka nol persen;f) Bertambahnya karya-karya inovatif disertai dengan HaKI dan meningkatnyahasil riset yang bermanfaat bagi pembangunan dan masyarakat;g) Meningkatnya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), pengusaha,wiraswasta yang dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatnya prestasiolahraga, dan meningkatnya Indeks Pembangunan Gender (IPG). Parameter-parameter tersebut merupakan sasaran pokok yang dirumuskan dalam SDG’s.2. Arah KebijakanTerciptanya kondisi masyarakat yang sehat, cerdas, produktif, profesional,mandiri dan inovatif sangat penting bagi terciptanya suasana kehidupanmasyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa, dan harmonis. Mewujudkanmasyarakat yang sehat, cerdas, produktif, profesional, mandiri dan inovatifberarti pula mewujudkan tujuan pembangunan millenium (MDG’s) yangdirumuskan dalam 8 (delapan) sasaran pokok. Di samping itu, kesadaran akanbudaya memberikan arah bagi perwujudan identitas nasional yang sesuai dengan

Page 96: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

82

nilai-nilai luhur budaya bangsa dan menciptakan iklim kondusif dan harmonissehingga nilai-nilai kearifan lokal akan mampu merespon modernisasi secarapositif dan produktif sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan.a) Budaya inovatif yang berorientasi iptek terus dikembangkan agar masyarakatKalimantan Barat menguasai iptek serta memiliki daya saing kuat pada erapersaingan global. Pengembangan budaya iptek tersebut dilakukan denganmeningkatkan penghargaan masyarakat terhadap iptek melaluipengembangan budaya membaca dan menulis, masyarakat pembelajar,masyarakat yang cerdas, kritis, dan kreatif dalam rangka pengembangantradisi iptek dengan mengarahkan masyarakat dari budaya konsumtif menujubudaya produktif. Bentuk-bentuk pengungkapan kreativitas, antara lainmelalui kesenian, tetap didorong untuk mewujudkan keseimbangan aspekmaterial, spiritual, dan emosional. Pengembangan iptek serta keseniandiletakkan dalam kerangka peningkatan harkat, martabat, dan peradabanmanusia.b) Pembangunan sumber daya manusia dalam mewujudkan manusia KalimantanBarat yang maju dan mandiri sehingga mampu berdaya saing dalam eraglobalisasi. Dalam kaitan itu, pembangunan sumber daya manusia diarahkanpada peningkatan kualitas sumber daya manusia Kalimantan Barat yang antaralain ditandai dengan meningkatnya indeks pembangunan manusia (IPM) danindeks pembangunan gender (IPG), serta tercapainya penduduk tumbuhseimbang yang ditandai dengan angka reproduksi neto (NRR) sama dengan 1,atau angka kelahiran total (TFR) sama dengan kurang dari 2,0. Mewujudkanmasyarakatc) Pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk diarahkan padapeningkatan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi yangterjangkau, bermutu dan efektif menuju terbentuknya keluarga kecil yangberkualitas. Di samping itu, penataan persebaran dan mobilitas pendudukdiarahkan menuju persebaran penduduk yang lebih seimbang sesuai dengandaya dukung dan daya tampung lingkungan melalui pemerataan pembangunanekonomi dan wilayah dengan memerhatikan keragaman etnis dan budayaserta pembangunan berkelanjutan. Sistem administrasi kependudukanpenting pula dilakukan untuk mendukung perencanaan dan pelaksanaan

Page 97: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

83

pembangunan ditingkat nasional dan daerah serta mendorongterakomodasinya hak penduduk dan perlindungan sosial.d) Pembangunan pendidikan dan pelatihan serta pembangunan kesehatanmerupakan investasi dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusiasehingga penting perannya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi danmenurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran. Oleh karena itu, perludisediakan pendidikan dasar dan menengah yang bermutu dan terjangkau.Pembangunan pendidikan dan pelatihan diarahkan untuk meningkatkankualitas sumber daya manusia untuk mendukung terwujudnya masyarakatyang berharkat, bermartabat, berakhlak mulia, dan menghargai keberagama,pelayanan pendidikan sepanjang hayat, sekolah yang aman, guru yangberkualitas dan bersertifikat sehingga mampu bersaing dalam era globaldengan tetap berlandaskan pada norma kehidupan masyarakat dan tanpadiskriminasi . Komitmen pemerintah terhadap pendidikan harus tercerminpada kualitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas ilmu pengetahuandan teknologi (iptek), serta politik anggaran dan terintegrasinya seluruhpendidikan kedinasan ke dalam perguruan tinggi. Pelayanan pendidikan yangmencakup semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan. Oleh karena itu, perludisediakan pendidikan dasar yang bermutu dan terjangkau disertai denganpembebasan biaya pendidikan. Penyediaan pelayanan pendidikan disesuaikandengan kebutuhan pembangunan sosial ekonomi Kalimantan Barat pada masadepan termasuk untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutanmelalui pendalaman penguasaan teknologi. Pembangunan pendidikan danpelatihan diarahkan pula untuk menumbuhkan kebanggaan kebangsaan,akhlak mulia, serta kemampuan peserta didik untuk hidup bersama dalammasyarakat yang beragam yang dilandasi oleh penghormatan pada hak-hakasasi manusia (HAM). Penyediaan pelayanan pendidikan sepanjang hayatsesuai perkembangan iptek perlu terus didorong untuk meningkatkan kualitashidup dan produktivitas penduduk Kalimantan Barat termasuk untukmemberikan bekal pengetahuan dan keterampilan bagi penduduk usiaproduktif yang jumlahnya semakin besar.e) Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajatkesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan

Page 98: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

84

kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan,pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan danmanfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi,anak, manusia usia lanjut (manula), dan keluarga miskin. Pembangunankesehatan dilaksanakan melalui peningkatan upaya kesehatan, pembiayaankesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatanyang disertai oleh peningkatan pengawasan, pemberdayaan masyarakat, danmanajemen kesehatan. Upaya tersebut dilakukan dengan memerhatikandinamika kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi danlingkungan, kemajuan iptek, serta globalisasi dan demokratisasi dengansemangat kemitraan dan kerja sama lintas sektor. Penekanan diberikan padapeningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif danpreventif. Pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiapkebijakan publik selalu memerhatikan dampaknya terhadap kesehatan.Pembangunan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor yangmeliputi produksi pangan, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi pangantingkat rumah tangga dengan kandungan gizi yang cukup, seimbang, sertaterjamin keamanannya dalam rangka mencapai status gizi yang baik.f) Pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak diarahkan padapeningkatan kualitas hidup dan peran perempuan, kesejahteraan, danperlindungan anak di berbagai bidang pembangunan; penurunan jumlahtindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi terhadap perempuan dan anak;serta penguatan kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan anakdi tingkat nasional dan daerah, termasuk ketersediaan data dan statistikgender.g) Pembangunan pemuda diarahkan pada peningkatan kualitas sumber dayamanusia, pembangunan karakter kebangsaan (nation building) dan partisipasipemuda di berbagai bidang pembangunan, terutama di bidang ekonomi, sosialbudaya, iptek dan politik, serta memiliki wawasan kebangsaan dan beretika. Disamping itu, pembangunan olahraga diarahkan pada peningkatan budayaolahraga dan prestasi olahraga di kalangan masyarakat.i. Misi sembilan mewujudkan masyarakat yang religius, berakhlak mulia,

bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab.

Page 99: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

85

1. Sasaran PokokSasaran pokok pembangunan dari misi mewujudkan masyarakat yang religius,berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab yaitu:a) Terciptanya masyarakat Kalimantan Barat yang nasionalis religius, bercirikansetia pada negara dan bangsa, serta bertakwa kepada Tuhan YME danberketaatan pada agama;b) Terbentuknya integritas masyarakat Kalimantan Barat yang dapat diandalkan,yaitu memiliki karakter kedaerahan yang tangguh, kompetitif, berkepribadiananggun dan santun berdasarkan falsafah Pancasila;c) Terbangunnya masyarakat Kalimantan Barat yang madani, yaitu memilikikarakter berkemajuan, berkeadaban, toleran, gotong royong, patriotik,dinamis, dan berorientasi kepada ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni(IPTEKS);d) Terciptanya kerukunan antar umat beragama di Kalimantan Barat atas dasarprinsip saling menghargai dan toleransi.2. Arah KebijakanUntuk mencapai sasaran pokok dari misi mewujudkan masyarakat yang religius,berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab, maka arahkebijakan pembangunan yang akan disusun yaitu:a) Peningkatan pemahaman dan pengamalan agama/kepercayaan masyarakatKalimantan Barat yang mencakup dimensi kesalehan individual dan kesalehansosial, serta memantapkan peran dan fungsi agama dan lembaga keagamaansebagai landasan moral, spiritual, dan etika dalam kehidupan individu,bermasyarakat, dan bernegara. Arah ini dimaksudkan agar terwujudnya Kalbaryang bersendikan nilai-nilai ketakwaan sehingga senantiasa mendapat berkahdari Tuhan Yang Maha Esa.b) Pemantapan kepribadian masyarakat Kalimantan Barat yang berdasarkankepada nilai-nilai kearifan lokal, nilai-nilai luhur Pancasila, nilai-nilai positifuniversal, kerukunan hidup beragama dan mengembangkan sikap teloransidalam kehidupan beragama. Arah ini dimaksudkan agar terwujudnyamasyarakat Kalimantan Barat yang kokoh dan utuh sehingga mampumelaksanakan moralitas agama, dan moralitas universal seperti etos kerja yangtinggi dan etika yang dapat mewujudkan keadilan dan kesejahteraanmasyarakat.

Page 100: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

86

c) Peningkatan kehidupan masyarakat Kalbar yang berkemajuan danberkeadilan. Arah ini dimaksudkan agar terwujudnya masyarakat utama ataumasyarakat madani (civil society) di Kalbar, yaitu yang menjadikan nilai-nilaiperadaban tertinggi sebagai ciri utamanya.d) Peningkatan pengelolaan pariwisata yang lebih berpihak kepada karakterbudaya bangsa, serta melestarikan khazanah budaya daerah dengan terusmenerus melakukan pembinaan sehingga diharapkan dapat mendorongekonomi dan kehidupan sosial masyarakat.5.2. Tahapan dan Prioritas Pembangunan Jangka PanjangRPJPD Provinsi Kalimantan Barat akan dilaksanakan secara terpaduantarbidang dan antarwilayah, dan bertahap lima tahunan sesuai dengan tujuan,strategi dan arah kebijkakan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD)sehingga pembangunan dapat berjalan dengan efisien, efektif dan berkelanjutan.5.2.1. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Pertama (Tahun

2005–2008)Berlandaskan pelaksanaan dan pencapaian pembangunan tahap sebelumnya,RPJMD Tahap I diarahkan untuk menata kembali pembangunan daerah yangditujukan untuk menciptakan fondasi menuju Kalimantan Barat yang bersatu danmaju. Adapun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Pertamadiprioritaskan pada :1. Pembangunan kehidupan politik dengan memperkuat etika dan moral politik yangtoleran sesuai dengan prinsip demokrasi.2. Melakukan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan dan memperkecildisparitas pertumbuhan antar daerah, melalui pembangunan perkotaan, pedesaan,pedalaman, perbatasan, dan pesisir secara simultan.3. Pembangunan tatanan hukum dan tata kelola pemerintahan serta merancangpenataan daerah otonom.4. Mewujudkan suasana aman dan damai dimasyarakat dengan menurunkankriminalitas dan memperkuat komunikasi antar masyarakat dan organisasimasyarakat.5. Pembangunan infrastruktur dasar terutama transportasi, air bersih, listrik,telematika serta sistem penanggulangan bencana.

Page 101: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

87

6. Penataan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup denganmemperhatikan keunggulan local.7. Pembangunan basis sektor dalam upaya pembangunan perkonomian daerah yangmemiliki daya saing8. Pembangunan dan penataan kualitas sumber daya manusia9. mendorong berkembangnya masyarakat yang bermoral, berbudaya dan religius,dengan membentuk komunitas antar umat beragama, budaya dan adat5.2.2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Kedua (Tahun

2008 – 2013)Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMD ke-1, RPJMD ke-2 ditujukan untuk memantapkan fondasi pembangunan daerah, denganmenekankan peningkatan kualitas SDM dan daya saing daerah. Adapun RencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Kedua diprioritaskan pada :1. Pembangunan dan penguatan kehidupan politik dengan meningkatkankemandirian partai politik dalam meyerap, menyampaikan dan memperjuangkanaspirasi masyarakat dengan sikap bijaksana dan menjunjung tinggi etika dan moraldemokrasi.2. Memacu pemerataan pembangunan dengan pengembangan kawasan startegis,perbatasan, pedalaman dan pesisir berdasarkan potensi daerah dengan tetapmemperhatikan Rencana Tata Ruang dan Wilayah.3. Peningkatan tatanan hukum dan tata kelola pemerintahan serta memfasilitasipemekaran daerah otonom dan pembentukan Kodam di wilayah Kalimantan Barat.4. Mensinergikan penyelenggaraan keamanan dan ketertiban masyarakat denganlembaga pemerintah, tokoh dan organisasi kemasyarakatan lainnya sehingga dapatterbangun kesadaraan akan keamanan dan ketertiban serta kepatuhan terhadaphukum dimasyarakat5. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur dasar terutama transportasi, airbersih, listrik, telematika serta sistem penanggulangan bencana diseluruh kawasan.6. Pembangunan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup denganpengembangan produksi komoditas unggulan lokal dan persiapan peningkatannilai tambah.7. Penataan investasi dan pengembangan usaha mikro kecil dan menengah sertapenguatan basis sektor perkonomian daerah yang berdaya saing.

Page 102: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

88

8. Peningkatan kualitas sumber daya manusia.9. Menanamkan nilai religius dan budaya melalui pengembangan dan pembinaankomunitas antar umat beragama seperti FKUB dan komunitas adat budaya.5.2.3. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Ketiga (Tahun

2014 – 2018)Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJMD ke-2, RPJMD ke-3 ditujukan untuk meningkatkan daya saing daerah, dengan menekankanpada kehandalan SDM dan ketersediaan infrastruktur dasar. AdapunrencanaPembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Ketiga diprioritaskan pada :1. Penguatan tatanan politik dengan pengembangan peran dan fungsi pelaksanaankomunikasi politik antara kekuatan institusi politik, masyarakat. DPRD danPemerintah Daerah, sehingga terbangun sinergitas dalam pelaksanaanpembangunan di daerah.2. Penguatan pemerataan pembangunan dengan peningkatan pengelolaan kawasanstrategis, perbatasan, pedalaman dan pesisir termasuk pengembangan sumberdaya lokal yang andal.3. Peningkatan dan Penguatan tatanan hukum dan tata kelola pemerintahan sertamewujudkan pemekaran Provinsi dan Kabupaten/Kota.4. Memaksimalkan potensi masyarakat serta peningkatan pelayanan keamanan danketertiban dalam upaya mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat.5. Peningkatan infrastruktur dasar terutama transportasi, air bersih, listrik,telematika serta sistem penanggulangan bencana secara merata dikawasanperkotaan, perdesaan, perbatasan, pedalaman, pesisir dan kepulauan.6. Pembangunan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup denganpeningkatan produktifitas komoditas unggulan lokal dan pengembanganpeningkatan nilai tambah hasil produksi yang berkelanjutan.7. Peningkatan investasi dengan menjaga iklim usaha yang kondusif dan disertaidengan pemantapan basis sektor perekonomian daerah.8. Penguatan kualitas sumber daya manusia.9. Menanamkan nilai religius dan budaya melalui pembinaan dan penguatankomunitas dan lembaga keagamaan dan adat budaya.

Page 103: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

89

5.2.4. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Keempat (Tahun

2019–2023)Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-3,RPJM ke-4 ditujukan untuk memperkuat daya saing daerah, dengan menekankan padaSDM yang semakin berkualitas dan penyediaan infrastruktur yang semakin meratadisemua wilayah/kawasan. Adapun Rencana Pembangunan Jangka Menengah DaerahTahap Keempat diprioritaskan pada :1. Pemantapan proses politik yang demokratis dan terbuka di daerah denganmendorong kehidupan kepartaian di daerah yang harmonis, penyelenggaraanPemilu dan pemilihan kepala daerah secara langsung secara demokartis gunamewujudkan stabilitas politik daerah.2. Penguatan pengelolaan kawasan startegis, perbatasan, pedalaman, pesisir dankepulauan dengan peningkatan sumberdaya lokal.3. Penguatan tatanan hukum dan tata kelola pemerintahan serta mendorongkemandirian daerah otonomi baru dan mewujudkan pemekaran Provinsi danKabupaten/Kota.4. Pemantapan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat dengan sinergitasantara masyarakat dan penegak hokum5. Peningkatan dan pemantapan infrastruktur dasar terutama transportasi, air bersih,listrik, telematika serta sistem penanggulangan bencana secara merata dikawasanperkotaan, perdesaan, perbatasan, pedalaman, pesisir dan kepulauan.6. Penguatan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup denganpeningkatan produktifitas komoditas unggulan dan pembangunan sentra industriuntuk peningkatan nilai tambah.7. Menjaga pertumbuhan ekonomi daerah dengan peningkatan investasi, pemantapandan pengembangan basis sektor perkonomian daerah.8. Pemantapan kualitas sumber daya manusia.9. Pemantapan fungsi dan peran komunitas agama dan adat budaya untuk mendorongpenguatan akhlak, moral dan etika.5.2.5. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Kelima (Tahun

2024–2025)Pencapaian pembangunan yang telah dicapai dalam empat periode, maka tahapke-5 ditujukan untuk memantapkan perwujudan masyarakat yang adil dan sejahtera

Page 104: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB V | Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang DaerahRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

90

bagi segenap masyarakat Kalimantan Barat yang ditandai oleh kualitas sumber dayamanusia yang berdaya saing tinggi, struktur ekonomi yang mapan antar sektor danantar wilayah dengan partisipasi masyarakat yang luas dan dominan, pelayanan dasartelah melayani masyarakat dengan mapan, efisiensi dan efektivitas pelaksanaanpemerintahan dengan penegakan hukum yang sangat baik, dan pelaksanaanpembangunan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan kaidah lingkunganhidup. Adapun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahap Kelimadiprioritaskan pada :1. Terbukanya iklim politik di daerah yang memungkinkan semua elemen masyarakatuntuk melakukan kontrol terhadap penyelenggaraan pemerintahan danpembangunan, termasuk dalam konteks penataan daerah otonom (pemekaranprovinsi dan kabupaten/kota).2. Mewujudkan pembangunan yang merata diKalimantan Barat dengan pemanfaatanruang yang serasi dan sumber daya lokal yang andal.3. Pemantapan tatanan hukum dan tata kelola pemerintahan dengan mewujdukankemandiran daerah otonomi baru.4. Pemantapan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat dengan sinergitasantara masyarakat dan penegak hukum5. Pemantapan infrastruktur dasar terutama transportasi, air bersih, listrik,telematika serta sistem penanggulangan bencana secara merata dikawasanperkotaan, perdesaan, perbatasan, pedalaman, pesisir dan kepulauan.6. Pemantapan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup denganpenguatan produktifitas komoditas unggulan dengan sentra industri denganmenjaga keseimbangan lingkungan hidup.7. Menjaga pertumbuhan ekonomi daerah dengan peningkatan investasi, pemantapandan pengembangan basis sektor perkonomian daerah.8. Pemantapan dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.9. Pemantapan fungsi dan peran komunitas agama dan adat budaya untuk mendorongpenguatan akhlak, moral dan etika.

Page 105: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB VI | Kaidah PelaksanaanRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

89

BAB VI

KAIDAH PELAKSANAAN

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi KalimantanBarat Tahun 2005–2025 merupakan pedoman dalam :1. Penyusunan Visi, Misi dan Program calon Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah.2. Penyusunan RPJMD, Renstra Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan RKPDserta dokumen perencanaan lainnya dalam penyenggaraan pemerintahan daerahdi Provinsi Kalimantan Barat.3. Penyusunan RPJPD Kabupaten/Kota, RTRW Kabupaten/Kota, RPJMDKabupaten/Kota, Renstra SKPD Kabupaten/Kota dan RKPD Kabupaten/Kota.4. Menjamin terwujudnya integrasi, sinkronisasi dan sinergi antar daerah, antarruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah daerah maupun pemerintah,Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota.5. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,pelaksanaan dan pengawasan.6. Mendukung koordinasi antar pemangku kepentingan dalam pencapaian visi danmisi daerah serta nasional.7. Mewujudkan tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif,berkeadilan dan berkelanjutan.Sehubungan dengan hal tersebut, perlu ditetapkan kaidah–kaidahpelaksanaannya sebagai berikut:1. Gubernur, dalam menjalankan tugas penyelenggaraan pemerintahan daerahberkewajiban untuk mengarahkan pelaksanaan RPJPD Provinsi Kalimantan BaratTahun 2005-2025 dengan mengerahkan semua potensi dan kekuatan daerah;2. Gubernur Kalimantan Barat berkewajiban melaksanakan Peraturan Daerah inidengan menjabarkannya dalam RPJMD sesuai tahapannya. Menyesuaikan denganurusan dan kewenangan pemerintah provinsi, dan penjabarannya pada semuadokumen perencanaan daerah. Oleh karena itu, harus disosialisasikan secara luaskepada seluruh instansi pemerintah daerah dan segenap pemangku kepentingan(stakeholder), untuk dapat memahaminya secara mendalam dan dapatmenjabarkannya sesuai kewenangan, tugas dan fungsi masing-masing. Danmenjadi bahan penyusunan rencana pembangunan untuk periode berkutnya;

Page 106: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB VI | Kaidah PelaksanaanRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

90

3. Sekretaris Daerah, berkewajiban mengkoordinasikan pelaksanaan RPJPDProvinsi Kalimantan Barat tahun 2005-2025;4. SKPD Provinsi Kalimantan Barat dengan didukung oleh Instansi Vertikal yang adadi Wilayah Provinsi Kalimantan Barat, Pemerintah Kabupaten dan Kota, sertamasyarakat termasuk dunia usaha, berkewajian untuk melaksanakan program-program dalam RPJPD Tahun 2005-2025 dengan sebaik-baiknya;5. SKPD Provinsi Kalimantan Barat berkewajiban untuk menyusun rencana strategisyang memuat kebijakan, program, kegiatan pokok dan unggulan pembangunansesuai dengan tugas dan fungsinya dengan berpedoman pada RPJPD Tahun 2005-2025 yang selanjutnya dijabarkan dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Barat untukmenjamin konsistensi dan kontinuitas program, kegiatan beserta pendanaan;6. Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota berkewajiban menyusun RPJPD yangmenjabarkan visi, misi dan program Kepala Daerah yang selanjutnya menadipedoman dalam penyusunan Renstra SKPD Kabupaten dan Kota denganmemperhatikan RPJPN dan RPJPD Provinsi Kalimantan Barat Tahun 2005-2025,Badan Perencanaan Pembangunan daerah (BAPPEDA) Provinsi Kalimantan Baratberkewajian untuk memandu proses perencanaan pembangunan, pemantauan,fasilitasi dan mediasi terhadap penjabaran RPJPD Tahun 2005-2025 kedalamRenstra SKPD Provinsi Kalimantan Barat dan RPJPD Kabupaten dan Kota diKalimantan Barat, serta membangun komunikasi organisasi dan komunikasikepada masyarakat secara berkesinambungan tentang RPJPD, pelaksanaan,Pengawasan Pelaksanaan, serta evaluasi pelaksanaan RPJPD.7. Dalam Pelaksanaan RPJPD Provinsi Kalimantan Barat berpedoman kepadaRencana tata Ruang Wilayah (RTRW) provinsi Kalimatan Barat agar terwujudkeselarasan dan kesinambungan pembangunan daerah.8. Menyusun kesepakatan bersama (MoU) untuk bidang-bidang tertentu antaraPemerintah Provinsi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota.9. DPRD Provinsi Kalimantan Barat berkewajiban menetapkan dan melaksanakanperaturan daerah ini sesuai dengan fungsi, tugas dan wewenangnya dalampenjabarannya pada RPJMD maupun dokumen perencanaan lainnya.Melaksanakan pengawasan dan evaluasi terhadap konsistensi penjabaran dalamdokumen perencanaan selanjutnya, terutama kaitannya dengan Tata RuangWilayah Provinsi Kalimantan Barat.10. Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dalam menyusun RPJP Daerahnyamengacu pada RPJP Nasional serta melakukan penyerasian dalam RPJMD atau

Page 107: gcftaskforce-database.orggcftaskforce-database.org/assets/downloads/managed/indonesia/west... · Indonesia Tahun 1945, ... pemanfaatan dan pengendalian ruang wilayah ... Provinsi

BAB VI | Kaidah PelaksanaanRPJPD Prov. Kalbar Tahun 2005 - 2025

91