28
BAB 1 PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JALAN RAYA Jalan Raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu tempat ke tempat yang lain. Arti lintasan menyangkut jalur tanah yang diperkuat (diperkeras) dan jalur tanah tanpa perkerasan. Arti lalu lintas menyangkut semua benda dan mahluk yang melewati jalan te rsebut baik kendaraan bermotor, tak bermotor,, manusia maupun hewan. Jalan raya sebagai sarana pembangunan dan membantu pengembangan wilayah, maka dar i itu lalu lint as di jala n har us disele ngg arak an denga n lancar dan aman sehin gga  pengangkutan berjalan dengan cepat, aman, efisien dan ekonomis. Untuk itu jalan raya harus memenuhi syaratsyarat teknis dan ekonomis menurut fungsinya dan !olume sertya sifat lalu lintas. B. PENGGOLONGAN JALAN RAYA Jalan dapat digolongkan sebagai berikut" #. $esuai pelayanan didasarkan atas %rasarana sosial dan ekonomis (jalan ekonomi). %rasarana politik dan militer (jalan strategi) &. $esuai pengawasan seperti Jalan desa, meliputi jalanjalan pada lingkungan desa. Jal an ka bupaten ' kotamadya meli puti li ngkungan kabupaten dan kotamadya. Jala n pr o! in si , sela in me layani da lam li ng ku ng an pro! insi juga menghubungkan dengan ibukota. Jalan negara yang menghubungkan ibukotaibukota pro!insi. . lasifikasi jalan yang diatur dalam Undangundang *essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan #

Geomtri Jln

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 1/27

BAB 1

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN JALAN RAYA

Jalan Raya adalah suatu lintasan yang bertujuan melewatkan lalu lintas dari suatu

tempat ke tempat yang lain. Arti lintasan menyangkut jalur tanah yang diperkuat (diperkeras)

dan jalur tanah tanpa perkerasan. Arti lalu lintas menyangkut semua benda dan mahluk yang

melewati jalan tersebut baik kendaraan bermotor, tak bermotor,, manusia maupun hewan.

Jalan raya sebagai sarana pembangunan dan membantu pengembangan wilayah, maka

dari itu lalu lintas di jalan harus diselenggarakan dengan lancar dan aman sehingga pengangkutan berjalan dengan cepat, aman, efisien dan ekonomis. Untuk itu jalan raya harus

memenuhi syaratsyarat teknis dan ekonomis menurut fungsinya dan !olume sertya sifat lalu

lintas.

B. PENGGOLONGAN JALAN RAYA

Jalan dapat digolongkan sebagai berikut"

#. $esuai pelayanan didasarkan atas

%rasarana sosial dan ekonomis (jalan ekonomi).

%rasarana politik dan militer (jalan strategi)

&. $esuai pengawasan seperti

Jalan desa, meliputi jalanjalan pada lingkungan desa.

Jalan kabupaten ' kotamadya meliputi lingkungan kabupaten dan

kotamadya. Jalan pro!insi, selain melayani dalam lingkungan pro!insi juga

menghubungkan dengan ibukota.

Jalan negara yang menghubungkan ibukotaibukota pro!insi.

. lasifikasi jalan yang diatur dalam Undangundang

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan #

Page 2: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 2/27

Undangundang lalu lintas lama.

Undangundang lalu lintas baru (secara yuridis belum berlaku akan

tetapidirintis penggunaannya) baik pembuatan jalan baru atau peningkatan

 jalan lama.

elas jalan berdasrkan tekanan gander belakang. /ekanan gandar belakang

menyatakan berat total kendaraan termasuk muatannya.

Klasifikasi Kelas Japan Barat Tekan Ganar

0 - ton

00 1 ton

000 ,1 ton

02 &,-1 ton

2 & ton

20 3& ton

lasifikasi jalan berdasarkan Undangundang lalu lintas baru.

!. "UNG#I JALAN

#. Jalan utama, yakni jalan raya !ang menjalani lalu lintas yang tinggi antar kotakota

 penting.

&. Jalan sckunder, yakni jalan raya yang melayani lalu lintas !ang cukup tinggi antar 

kotakota penting dan kotakota yang lebih kecil serta sekitarnya.

. Jalan penghubung, yakni jalan Untuk keperluan akti!itas daerah yang dipakai

sebagai jalan dari golongan yang sama atau berlebihan.

D. $OLU%E DAN #I"AT&#I"AT LALU LINTA#

2olume lalu lintas menyatakan lalu lintas perhari dalam satu tahun kedua jurusan.

Untuk ini memerlukan penyelidikan lapangan selama &4 jam selama 0 tahun dan

melaksanakan tiap tahun dengan mencatat tiap jenis kendaraan bermotor dan kendaraan fisik.

Jumlah lalu lintas perhari dalam) 0 tahun dinyatakan sebagai lalu lintas harian ratarata.

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan &

Page 3: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 3/27

5aktor 6ki!alen berdasarkan penelitian AA$78

#. $epeda............................................................................................569+,1

&. :obil penumpang 'sepeda.............................................................569#

. /ruk ringan (berat kotor 1 ton) ......................................................569&

4. /ruk sedang (berat kotor 1 ton)......................................................569&,1

1. /ruk berat (berat kotor #+ ton).......................................................569

;. <U$...............................................................................................569

-. endaraan tak bermotor................................................................569-

Klasifikasi 'alan aala( se)a*ai )erik+t ,

KLA#I"IKA#I LALU LINTA# HARIAN RATA&

RATA -LHR ala/ s/p"UNG#I KELA#

Utama 0 =&++++

$ekunder 00 A ;+++ sampai &++++

00 < #1++ sampai ;+++

00 > 3#1++

%enghubung 000 3#1++

BAB II

"AKTOR&"AKTOR YANG DIPERTI%BANGKAN DALA%

PEREN!ANAAN GEO%ETRI JALAN RAYA

A. LALU LINTA#

%asala( 0an* /en0an*k+t lal+ lintas /elip+ti ,

A.1. $l+/e ata+ se'+/la( lal+ lintas

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan

Page 4: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 4/27

$eperti yang telah dinyatakan sebelumnya. bahwa di ketahui jumlah lalu lintas perhari

dalan # tahun serta arah dan tujuan lalu lintas, serta perlu penyelidikan lapangan terhadap

setiap jenis kendaraan.

A.2. #ifat an k/psisi lal+ lintas

$ifat lalu lintas meliputi lambat dan cepatnya kendaraan yang, bersangkutan. ?alam

 pengunaan hanya memakai kendaraan bermotor saja yang dibagi menjadi & kelompok.

endaraan penumpang, termasuk semua unit mobil penumpang dan truk ringan seperti fick

up. endaraan truk, termasuk golonglan ini adalah truk tunggal, truk gandengan (berat

kendaraan ,1 ton).

Adupum kelas umum dari kendaraan biasa dipakai"

a. elas kendaraan penumpang

 b. elas kendaraan truk 

Adapun sifatsifat dari kendaraan meliputi

a. <eratnya

 b. ?imensi

c. $ifat operasi (cepat dan lambat)

A.3. Ke4epatan ren4ana l+l+ lintas

ecepatan merupakan faktor utama dari segala macam transformasi, kecepatan dan,

dipergunakan oleh pengemudi tergantung, oleh"

a. %engemudi dan kendaraan yang bersangkutan

 b. $ifat fisik jalan

c. >uaca

d. Adanya gangguan dari kendaraan lain

B. TOPOGRA"I

/opografi merupakan faktor panting dalam menentukan lokasi jalan pada umumnya

mempengaruhi aligemen sebagai standar perencanaan giometrik seperti landai jalan, jarak 

 pandang melintang dan lainlain.

Aap+n pen*ar+( /ean /elip+ti (al&(al seperti,

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan 4

Page 5: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 5/27

a. /ikungan " jarijari lengkungan dalam pelebaran perkerasan diambil

sedemikian rupa sehingga terjamin keamanan jalannya.

 b. /anjakan " adapun tanjakan yang cukup curam, dapat mengurangi kecepatan

kendaraan dan tenaga tariknya tidak cukup maka kendaraan harus dikurangi.

c. <entuk penumpang melintangj alan.d. /rase.

Klasifikasi /ean an Besarn0a keleren*an /elintan*

Gln*an %ean Leren* %elintan*

?atar (?) + sampai ,@

<ukit (<) #+ sampai &4,@

unung () &1@ keatas

!. KAPA#ITA#

apasitas suatu jalan adalah kemampuan jalan menerima lalu lintas. apasitas

menyatakan jumlah maksimun kendaraan yang melalui suatu titik dan suatu satuan waktu.

apasitas terbagi dalam golongan

#. apasitas dasar 

&. apasitas rencana

. apasitas mungkin

D. KEA%ANAN DAN ANALI#A UNTUNG RUGI

D.1. Kea/anan

arena jalan raya kita berhadapan dengan manusia dan kendaraan, tentu saja

 perencanaan geometrik jalan raya ditunjukan terhadap efisien dan keamanan. 5aktor 

kecepatan kendaraan merupakan faktor keamanan.

D.2. Analisa Unt+n* R+*i

Analisa ini dipergunakan dalani pembuatan trase jalan yang didasarkan atas "

#. <ia!a pembangunan

&. <iaya pemeliharaan

. Riaya operasi kendaraan yang menyangkut bahan bakar 

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan 1

Page 6: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 6/27

BAR III

PEREN!ANAAN GEO%ETRIK JALAN RAYA

A. #TANDAR PEREN!ANAAN

?alam perencanaan jalan raya bentuk geometrik harus ditetapkan sedemikian rupa

sehingga jalan tersebut dapat memberikan pela!anan kepada kegiatan lalu lintas sesuai

dengan fungsinya. arena peraturan yang resmi tentang perencanaan geometric jalan raya

telah ditetapkan oleh direktorat Jenderal <ina :arga, maka semua perencanaan jalan di

0ndonesia harus berdasarkan peraturan yang meliputi "

A.1. Ketent+an&ketent+an asar

etentuanketentuan dasar merupakan syarat batas, sehinga penggunaannya harus

dibatasi sedikit mungkin agar dapat menghasilkan jalan yang memuaskan.

A.2. Jarak panan*an

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan ;

Page 7: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 7/27

emungkinan untuk melihat kedepan adalah faktor penting dalam suatu operasi di

 jalan agar tercapai keadaan yang aman dan efisien. Untuk ini harus diadakan jarak pandangan

yang cukup panjang, memilih kecepatankecapatan kendaraan dan tidak menghantam barang,

yang tidak terduga di atas jalan. $yarat jarak pandang yang diperlukan dalam perencanaan

 jalan raya untuk mendapatkan keamanan !ang setinggitingginya bagi lalu lintas adalah

seperti pasalpasal berikut"

a. Jarak %andang 7enti

Adalah jarak minimum yang diperlukan pengemudi untuk menghentikan

kendaraannya. Rumusrumus mekanika pandang henti. berdasarkan penelitian pada daerah

datar"

? 9 ?#B?&

?# 9 +,&-C. 2. /

?& 9

Untuk jalan lurus t 9 t# B t&  &.1 detik 

?imana "

?# 9 Jarak yang ditempuh kendaraan dari waktu melihat benda dimana harus

 berhenti sampai menginjak rem (meter).

?& 9 Jarak yang diperlukan untuk berhenti setelah menginjak rem (meter).

? 9 Jarak pandang henti (meter).

2 9 ecepatan rencana (km'jam).

/ 9 Daktu yang diperlukan untuk menempuh ?#

/# 9 Daktu radar !aitu waktu perinulaan inclihat bendy yang ada pada jalurnya

sendiri keputusan harus mengerem (t# 9 #,1 detik).

/& 9 Daktu reaksi mengerem diambil berdasarkan test (t& 9 # detik).

5 9 oefisien antara ban dan jalan

oreksi rumus diatas untuk pengaruh landai "

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan -

Page 8: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 8/27

?imana"

E 9 landai jalan dalam proses dibagi #++ (dalam @)

 b. Jarak %andang :enyiap

Adalah jarak yang dibutuhkan untuk men!usul kendaraan lain. Jarak pandang

menyiap dihitung berdasarkan panjang yang diperlukan untuk melakukan penyiapan secara

normal dan aman.

:inimum jarak pandang menyiap untuk jalur dihitung dari penjumlahan 4 jarak.

? 9 ##+ s'd ++ ft

?4 9 &' ?&,

?mp 9 ?#B?&B?B?4

?#9 Jarak yang ditempuh selama pengamatan

?&9 Jarak yang ditempuh selama penyiapan

?9 Jarak antara kendaraan menyusul setelah menyusul dengan kecepatan lain

?4 9 Jarak yang ditempuh arah lawan

/#9 Daktu selama pengendara menempuh sampai satu titik ingin beralih arah lawan

/&9 Daktu selama kendaraan menyusul ada dijalur lawan

A 9 %ercepatan ratarata

2 9 ecepatan ratarata kendaraan menyusul (:%7)

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan C

Page 9: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 9/27

!. Ketent+an Pen**+k+rait.lara(& Panan*

Jarak pandang diukur dari ketinggian mata pengemudi sampai ke puncak panghalang.

Unt+k panan* (enti

a. /inggi mata pengeniudi 9 #&1 cm

 b. /inggi penghalang 9 #+ cm

Unt+k panan* /en0iap

a. /inggi mata pengemudi 9 #&1 cm

a. /inggi penghalang 9 #&1 cm

A.3. Pena/pan*. /elintan*%enampang melintang ialah potongan suatu jalan tegak lurus pada as atau sumbu

 jalanjalan yang menunjukkan bentuk serta susunan bagianbagian jalan yang bersangkutan.

%enampang melintang jalan !ang akan digunakan sesuai dengan klasifikasi jalan serta

kebutuhan lalu lintas, drainase dan kebebasan pada jalan raya semua harus disesuaikan

dengan peraturan yang, berlaku.

a. Eebar %erkerasan

%ada umumn!a lebar perkerasan ditentukan berdasarkan lebar jalan normal yang

 biasanya adalah ,1 meter sebagai tercantum dalam daftar # terkecuali "

F Jalan penghubung lie 9 ,++ m

F Jalan utama 9 ,-1 m

 b. Eebar <A7U :inimum

F Untuk jalan kelas 0ic daerahdaerah pegunungan 9 # m

F Untuk jalan penghubung daerah pegunuggan 9 m

F Agar lebih jelasnya dapat dilihat dalam daftar 0 peraturan perencanaan

Ggeometrik.jalan raya.

c. ?rainase

%erlengkapan drainase merupakan bagian yang penting dari suatu jalan seperti saluran

tepi. $aluran melintang jalan harus pula disesuaikan dengan datadata hidrologis seperti

intensitas hujan.

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan

Page 10: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 10/27

d. ebebasan %ada Jalan Raga

A.5. Aline/en (ri6ntal

Alinemen horiHontal ialah proyek horiHontal dan sumbu jalan tegak lurus bidang peta situasi

 jalan. Alinemen horiHontal ini merupakan suatu jalan yang terdiri dari"

aris lurus (tangen), merupakan .jalan bagian lurus

Eengkungan horiHontal yang disebut tikungan

<agian yang sangat kritis pada alinemen horiHontal adalah bagian tikungan, dimana terdapat

gaya yang akan dilempar kendaraan keluar daerah tikungan yang disebut ga!a sentri furgal.

B. BENTUK&BENTUK T1KUNGAN

1. Bent+k tik+n*an 4ir4le

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan #+

Page 11: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 11/27

<entuk tikungan ini digunakan pada tikungan yang mempunyai jarijari besar dan sudut yang

relatif kecil.

Adapun batas bisa dipakai di 0ndonesia adalah sebagai berikut "

Ke4epatan ren4ana -k/7'a/ Jari&'ari len*k+n*an /ini/ -/eter

#&+ &+++

#++ #1++

C+ ##++

;+ -++

4+ ++

+ #C+

eterangan dan rumus bentuk >ircle"

%#$ta 9 Iomor stasiun (poin of international)

2 9 ecepatan rencana (ditetapkan) km'jam

R 9 Jarijari (ditetapkan) meter 

 9 $udut tangen (diukur dari gambar traso) dalam derajat

/> 9 /angen >ircle

>/ 9 >ircle /angen

/ 9 Jarak antara /> dan %# (dihitung) :

E 9 %anjang bagian tikungan (dihitung) :

6 9 Jarak %# ke lengkungan peralihan (dihitung) :

Unt+k /enent+kan (ar*a T8 L8 E kits apat en*an /eli(at *a/)ar.

/g 9 /9R tg

/9R tg 69/ tg

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan ##

Page 12: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 12/27

?imana "

69 R &B/&R R(sec )

Unt+k (ar*a L li(at i *a/)ar

E9

&. <entuk tikungan spiralcirclespiral

Eengkungan spiral merupakan peralihan dari bagian lurus kebagian circle, yang

 panjangnya diperhitungkan dengan mempertimbangkan bahwa perubahan gaya sentrifungal

dari nol mencapai dimana harga sampai berikut"

?imana"

: 9 :assa ('g)

Es 9 %anjang lengkungan spiral (m)

2 9 ecepatan rencana (km'jam)

R 9 Jarijari circle (m)

c 9 %erubahan kecepatan (m'dt)

> 9 +,4 m'dt

emiringan tikungan tidak boleh melebihi harga maksimum yang ditentukan yaitu "

F kemiringan maksimum jalan antar kota 9 +,#+

F kemiringan maksimum jalan dalam kota 9 +,+C

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan #&

Page 13: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 13/27

R9

?imana "

R 9 Jarijari lengkungan minimum (m)

2 9 ecepatan rencana (km'jam)

> 9 :iring tikungan (@)

5m 9 koefisien gesekan lintang maksimum

eterangan dan rumus untuk spiralcirclespiral

%# sta 9 Iomor stasiun

? 9 Jarak %#, ke %# yang lain (m)

2 9 ecepatan rencana (ditetapkan) (km'jam)

R 9 Jarijari (ditetapkan) (in)

Es 9 %anjang lengkungan spiral (m)

E> 9 %anjang lengkungan >ircle (m)

Eengkungan A<> disebut jugs 6sculating >ircle, !aitu lengkungan transisi penghubung,

garis singgung A dengan titik > ($>) pada lingkaran.

r 9 Jarijari !ariabel pada sembarang titik daerah lengkungan spiral (r 9 6c di $>)

i 9 %anjang busur spiral (0 9 Es di $> )

s 9 $udut derajat busur A< ( di $> )

? 9 ?erajat lengkung ( ?" ?c 9 <usur A> )

%enurunan rumus

Eihat segitiga $> ($>)K8

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan #

Page 14: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 14/27

?iketahui " d 9

$>L89 R cos

Es 9 &R s Rad

&C,;4C

?ari hasil integral harga M dan *

M9

:aka"

* 9 *c 9

M 9 Mc 9

$ehingga dari hargaharga diatas serta gambar di dapat

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan #4

Page 15: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 15/27

?ari harga % dan maka harga /s"

/s9 (RcB%) tg

$edangkan harga 6$"

Untuk lebih praktis maka kita dapat menggunakan e maN yang terlampir dari R dihitung ?9

$etelah diketahui harga R dan ? dari tabel kita ketahui harga Es dan e, selanjutnya kita lihat

tabel lengkung spiral yaitu harga s, % dan .

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan #1

Page 16: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 16/27

?imana harga tersebut disubtitusikan dengan menggunakan rumus"

>atatan "

<ila Ec &+, maka bentuk likungannya adalah spiralspiral.

3. #piral&spiral

<entuk tikungan ini diperkirakan pada tikungan tajam, dengan rumus"

Ac 9 + 9 &+s

Ec 9 + E 9 &Es

7arga %9%O.Es dan O dari tabel Es

Untuk Es +9#

$elanjutnya /s9(RB%)tg

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan #;

Page 17: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 17/27

Page 18: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 18/27

%ercapaian kemiringan normal (e) kemiringan penuh (e maN 4 relatif) dapat dilakukan

sebagai berikut "

Untuk tikungan circle tidak mempunyai lengkungan peralihan, akan tetapi tetap diperlukan

adanya suatu lengkungan peralihan fiktif (Es).

Besarn0a (ar*a len*k+n*an perali(an fiktif ,

Es 9 <.em. :

?imana "

E 9 Eengkungan peralihan fiktif (m)

< 9 Eembat perkerasan (m)

6 9 emiringan melintang maksimum relatif ($uprele!asi maN, pada t)

m 9 # " landai maksimum antara tepi perkerasan

(harga ini tergantung kecepatan rencana)

Aap+n 4ara /e/)+at s+prele9asi8 0ait+

#. <uat garis e dan e maN relatif (emaN relatif untuk spsp dalam bentuk titik) sehingga

diperoleh titik A dan <.

&. 7ubungkan garis A< sehingga didapat titik >.

. 7ubungkan titik > dan ? seperti pada gambar (sebagian putusputusP.

Dia*ra/ tik+n*an !ir4le8spiral an spiral&spiral #+perele9asi +nt+k

a. !ir4le

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan #C

Page 19: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 19/27

). #piral&sie&spiral

%elebaran perkerasan pada tikungan.

%elebaran perkerasan jalan pada tikungan sangat tergantung pada "

R 9 Jarijari.

9 $udut tikungan

2p 9 ecepatan rencana

Per(atikan *rafik I /en*enai (al ini en*an r+/+s,

< 9 n.(<L9c)B(n#)./d9H

?imana

< 9 Eebar perkerasan pada tikungan (m) .

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan #

Page 20: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 20/27

n 9 Jumlah lalu lintas

 b 9 Eebar lintas truk pada tikungan (m)

/d 9 Eebar melintang akibat kelalaian pada pengemudi

.c 9 ebebasan samping (+,C)

Rumus ini dipakai bila #+++'R =; tidak dipakai.

Ke)e)asan sa/pin* paa tik+n*an

%ada tikungan tidak selalu harus dilengkapi dengan kebebasan samping (jarak penebasan),

hal ini tergantung "

#. Jarijari tikungan (R)

&. ecepatan rencana (2p) yang langsung berhubungan dengan jarak pandang (s)

. eadaan medan lapangan

A. Jarak panan* le)i( ke4il pan'an* -#:L

A< 9 aris pandang

$ 9 A>< 9 Jarak pandang

: 9 8rdinat tengah sumbu jalur dalam ke penghdlang

9 $etengah sudut lingkaran sepanjang

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan &+

Page 21: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 21/27

%erhatikan 8?A "

7ubungan 8 dengan drajat lengkung (?)

1. Aline/en $ertikal -prfil /e/an'an*

Alinemen 2ertikal adalah bidang tegak yang melalui sumbu jalan atau proyeksi tegak 

lurus sumbu gambar. %rofil ini menggambarkan tinggi rendahnya jalan terhadap jalan muka

tanah asli, sehingga memberikan gambaran terhadap kemampuan kendaraan dalam keadaan

naik dan bermuatan penuh. Alinemen !ertikal sangat erat hubungannya dengan dalam

 besarnya biaya pembangunan, biaya pembangunan kendaraan serta jumlah lalu lintas. alau

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan &#

Page 22: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 22/27

 pada alinemen horiHontal yang merupakan bagian kritis adalah lengkung horiHontal, maka

 pada alinemen !ertikal yang merupakan bagian kritis justru pada bagian yang lurus.

2. Lanai %aksi/+/ an Pan'an* %aksi/+/ Lanai

Lanai

/aksi/+/

4 1 ; - C #&

Pan'an* kritis

-/

4C+ + &1+ &++ #-+ #1+ #1 #&+

Eandai maksimum biaya digunakan bila pertimbangan sangat memaksa dan hanya

untuk jarak yang pendek. %anjang kritis landai dimaksudkan adalah panjang masih dapat

diterima tanpa mengakibatkan gangguan arus lalu lintas.

3. Len*k+n* $ertikal

%ada setiap penggantian landai harus dibuat lengkung !ertikal keamanan,

kenyamanan dan drainase yang balk.

Adapun lengkung !ertikal yang digunakan adalah parabola sederhana seperti gambar.

Len*k+n* 9ertikal ter)a*i atas ,

a. Eengkung 2ertikal >embung

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan &&

Page 23: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 23/27

<entuk persamaan umumnya "

 b. Eengkung 2ertikal >ekung

Analogi dengan penjelasan A, hanya panjang lengkung !ertikal cekung ditenteukan

 berdasarkan jarak pandang waktu malam dan syarat drainase sebagaimana dalam grafik 2.

2. Per(it+n*an *alian an ti/)+nan

?idalam perencanaan jalan raga diusahakan agar !olume galian sama !olume

timbunan. ?engan mengkombinasikan kita menghitung banyak !olume galian dan timbunan.

2.1 Penent+an statinin*

Untuk menentukan horiHontal jalan dibuat patokpatok yang berjarak berikut"

Untuk daerah datar, jarak antara patok 9 #++ m

Untuk daerah bukit, jarak antara patok9 1+ m

Untuk daerah gunung, jarak antara patok 9 &1 m

%ada situasi skala #"#++

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan &

Page 24: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 24/27

2.2 Prfil /e/an'an*

%rofil ini biasanya digambarkan dengan "

$kala !ertikal 9 #"#++

$kala horiHontal 9 #"#+++ atau # " &+++

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan &4

Page 25: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 25/27

%rofil ini biasanya digambarkan dengan skala #"#++ (!ertical)

$kala horiHontal # " #+++ atau #" &+++

STASIUN  

 ANTAR TITIK (M) 100 100 300 100 100 200 100 100 100

LANGSUNG (M) 100 200 500 100 700 900 100

110

0

120

0

MUKA TANAH (M) 15 20 15 10 5 5 10 15 20

MUKA JALAN (M) 15

17.

5 15 10 5 5

8,3

5 11.7 15

TINGG

I GALIAN 2.5

1.6

2 3.33 5

  TIMBUNAN 0

2.3 Prfil /elintan*

Untuk contoh saja dalam hal ini kita ambil titik a s'd sta /> yang akan kita ambil

gambarkan profil melintangnya sebagai jalan raya sekunder kelas 0ib dengan datadata.

• Eebar perkerasan 9 & N ,1

• Eebar bahu jalan 9 in

• Eebar saluran 9 # m

• Eereng melintang perkerasan 9 &@

•  Eereng melintang 9 ;

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan &1

Page 26: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 26/27

A. ambar profil melintang

<. %rofil melintang $/A A

>. %rofil melintang $/A />

2.5 %en*(it+n* 9l+/e *alian an ti/)+nan

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan &;

Page 27: Geomtri Jln

8/16/2019 Geomtri Jln

http://slidepdf.com/reader/full/geomtri-jln 27/27

Jarak profil melintang 9#+++ m dengan adanya penampang galian yang telah dihitung

dari profil melintang tadi, maka langkah terakhir adalah sebagai berikut.

L+as pena/pan* /elintan* $l+/e

Antar

#TA

/ 5 d 2g 2t

(#) (&) () (4) (1)().

(1)

(4).

(1)

#ta. A 5g# 56# #++#++

#++

5

#ta. B 5g& 56&

#ta. A 5g& 56& #++#++

#++

5

#ta. T! 5g +

Jumlah &++&++

&88

5

eterangan "

9 Euas penampang melintang galian # atasiun

/ 9 Euas penampang melintang timbunan # stasiun

9 Euas penampang melintang ratarata galian & stasiun/ 9 Euas Qet!atnQanQratarata timbunan antar & stasiun

? 9 Jarak antara & stasiun

2g 9 2olume galian antar & stasiun 9 .d

2t 9 2olume timbunan antar & stasiun 9 /.d

*essi juliyendi (## &+## +-) %erencanaan eometri Jalan &-