44
GERBANG EDISI 1, 2019 1

GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

  • Upload
    others

  • View
    18

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 1

Page 2: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 20192

Page 3: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 3

Gokma P. Simamora, S.Pt., M.M.Pemimpin Redaksi

KilasPDT 2018

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat-Nya Majalah Gera-kan Membangunan Daerah Tertinggal (GERBANG) Edisi I Tahun 2019 ini dapat tersusun dan diterbitkan.

Pada edisi perdana tahun 2019 ini, tim redaksi menyajikan informasi ter-kait kegiatan intervensi Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Terting-gal (Ditjen PDT) selama tahun 2018, baik di bidang penyusunan regulasi pembangunan daerah tertinggal, di bidang pengembangan sumber daya manusia, di bidang pengembangan sumber daya dan lingkungan hidup, di bidang peningkatan sarana dan prasarana, serta di bidang pengemba- ngan ekonomi lokal.

Selain itu, diulas juga kerjasama Ditjen PDT dengan berbagai pihak dalam mengimplementasikan ekonomi digital di daerah tertinggal selama tahun 2018.

Pada setiap edisi, tim redaksi juga selalu menyampaikan informasi terkait potensi daerah tertinggal. Kali ini, tim redaksi menyajikan informasi ter-kait potensi wisata yang ada di Kabupaten Lombok Tengah, yaitu Taman Wisata Alam Gunung Tunak.

Tim redaksi mengucapkan terima kasih kepada para kontributor tulisan serta pihak-pihak yang mendukung dengan menyediakan bahan-bahan, memberikan saran dan masukan sehingga Majalah ini bisa diterbitkan.

Selamat membaca, semoga informasi yang disajikan bermanfaat dan menginspirasi pembaca.

Ayo Bangun Daerah Tertinggal, #NoOneLeftBehind

SELASAR

Page 4: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 20194

TAJUK

Tabloid GERBANG diterbitkan olehDirektorat Jenderal

Pembangunan Daerah Tertinggal

PEMBINASamsul Widodo

PENGARAHRafdinal, Priyono, Dwi Rudi Hartoyo,

Agus Kuncoro, Bahartani Lamakampali

PENANGGUNG JAWABRazali

PEMIMPIN REDAKSIGokma P. Simamora

REDAKTURTotok Hendratmoko, Irwansyah Putra,

Dwi Yunanto, Rifmayulis, Suyatno, Supriyono, Anang Heri Purwanto, Suwarno, M Yasin,

Jamaludin Matdoan, Eko Subiyanto,Danang Handoko Belut Saputro

TIM REDAKSI May Larasati, Chairul Irfani, M. Fariz NR,

Mia Revina Anjani P, Andrisuma

ALAMAT REDAKSIJl. Abdul Muis No. 7 Jakarta Pusat 10110

Phone: 021-350034Email: [email protected]

GERBANG EDISI 1 ■ 2019FOTO COVER : M FARIZ NUR R

Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal Melalui Pendekatan Inovasi dan TeknologiLebih dari 60 startup digital yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, keterampilan, investasi dan pariwisata telah menjalin kerja sama dengan Ditjen PDT untuk mengembangkan literasi dan praktik digital di daerah tertinggal.

6Penguatan Ekonomi Daerah Tertinggal Melalui Digitalisasi

8

Page 5: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 5

DAFTARISI

LAPORAN UTAMA KABAR DIREKTORAT

8

Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal melalui Pendekatan Inovasi dan Teknologi

12

Nasib Alpukat Soe, Terenak di Nusantara tapi Tak Bisa Dicicipi Masyarakat Indonesia

14

Nggak Lagi Tradisional, Para Petani di Daerah Tertinggal Terapkan Teknologi Canggih

LIPUTAN KHUSUS

16Samsul Widodo: Startup Agritech Pangkas Rantai Pasok Produk Petani

18Dirjen PDT Dorong Produk BUMDes Bisa Tembus Ekspor

20Kemendes PDTT Bersama Shopee Dorong UKM Go Online

22Kemendes PDTT Kembangkan Komoditas Vanili di Alor

28

32

34

Membangun InfrastrukturDaerah TertinggalMeningkatkan Pendidikandi Daerah TertinggalUpaya Mendorong PariwisataDaerah Tertinggal

JELAJAH POTENSI

36Menyusuri TWA Gunung Tunak, Surga Tersembunyi Lombok Tengah

24Pengembangan Ekonomi Lokaldi Daerah Tertinggal

26

Sinergitas K/L dalam Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal melalui RAN PPDT Tahun 2019

WAWANCARA

40

Pentingnya Perencanaan dan Penganggaran yang Berkualitas

Page 6: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 20196

Indonesia merupakan Negara ke-4 dengan popu-lasi terbesar di dunia, setelah China, India dan Amerika Serikat dengan jumlah populasi sebesar

260 juta jiwa lebih. Populasi yang besar ini mer-upakan sebuah potensi ekonomi lokal yang bisa membawa Indonesia memenangkan pasar global, yang acapkali disebut “bonus demografi”. Namun, keunggulan demografi Indonesia belum bisa diman-faatkan secara maksimal bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.

Harapan Indonesia dalam mencapai statusnya se-bagai negara berpenghasilan menengah pada ta-hun 2025, perlu didorong dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5%. Banyak tahapan yang harus dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Diantara-nya dengan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital Indonesia, khususnya bagi UMKM. Lebih dari 90% usaha di Indonesia yang masih tergolong UMKM sehingga harus siap untuk memetik keun-tungan dari ekonomi digital.

Penguatan EkonomiDaerah TertinggalMelalui Digitalisasi

Dengan penyertaan teknologi digital yang tepat, UMKM bisa mendapatkan akses pasar yang lebih luas, mempromosikan dan melakukan penjualan secara langsung kepada pembeli. Saat ini baru 3,79 juta UMKM dari 59,2 juta UMKM yang ada di Indonesia yang telah mengadopsi penggunaan teknologi digital. Oleh karena itulah, sejak tahun 2018 lalu pemerintah meluncurkan kampanye na-sional bertajuk “Ayo UMKM Jualan Online” dengan target bahwa 8 juta UMKM akan go-online di ta-hun 2020. Peluang untuk mendongkrak perdagan-gan melalui go-digital dan go-online UMKM masih terbuka lebar.

Upaya-upaya pemerintah meningkatkan pertum-buhan ekonomi dalam negeri melalui penyediaan infrastruktur dan regulasi sektor digital diharapkan mampu mengurangi hambatan terhadap akses bagi para UMKM ke ekonomi digital. Namun perlu digaris-bawahi, bahwa kebijakan pemerintah untuk UMKM ini tetap membutuhkan dukungan dari berbagai

Maritime Fisheries Product (MFP) BUMDes, sebuah layanan berbasis website dan android yang diperuntukkan bagi BUMDes agar memudahkan menjual hasil laut, karena terintegrasi antara BUMDes dengan offtaker. Aplikasi ini hasil kerjasama Ditjen PDT dengan pasarlaut.com.

TAJUK

Page 7: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 7

Pemanfaatan teknologi digital

secara luas mendorong pertumbuhan

investasi masyarakat di desa maupun daerah tertinggal

pihak, baik akademisi maupun swasta untuk mempercepatnya. Salah satu upaya konkrit untuk mewujudkan ini adalah melalui penguatan UMKM di daerah tert-inggal yang berbasis digital.

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmi-grasi, Eko Putro Sandjojo menga- takan pemanfaatan teknologi digital secara luas mendorong per-tumbuhan investasi masyarakat di desa maupun daerah tertinggal. Dengan memanfaatkan teknologi digital dan inovasi terkini, Men-teri Eko berharap para pelaku UMKM dapat mempromosikan hasil karya mereka dan membu-ka peluang investor lokal maupun luar negeri untuk berinvestasi, dan tentu saja akan mendorong pertumbuhan ekonomi desa dan daerah tertinggal tersebut.

Akses internet yang mulai masuk ke desa terpencil, daerah terting-gal dan pelosok-pelosok sudah bisa dimanfaatkan masyarakat dengan baik. Masyarakat bisa memasarkan produk lewat jejar-ing e-commerce yang lebih luas, tidak terpaku kepada metode pe-masaran yang tradisional.

Mayoritas penduduk desa yang ada di Indonesia (87%) sumber penghasilan utamanya adalah pada sektor pertanian, perkebu-nan, peternakan dan perikanan. Di sisi hulu ini tentu identik dengan minimnya nilai tambah (added value) dibandingkan dengan sisi hilir. Kondisi ini semakin diperpar-

ah karena sebagian besar usaha dikerjakan secara tradisional, tan-pa mengukur kelayakan ekonomi, mengadopsi inovasi teknologi dan juga mempertimbangkan keber-lanjutan lingkungan.

Beberapa langkah nyata perlu dilakukan guna meminimalisasi dampak yang mungkin ditim-bulkan. Pertama, perlu memun-culkan minimal satu komoditas / produk unggulan dari setiap daer-ah tertinggal. Dapat dibayangkan apabila seluruh potensi yang ada di daerah tertinggal dapat ter-salurkan. Bagaimana besarnya potensi perdagangan dan multi-plier effect apabila setiap daerah tertinggal berhasil mengusung satu produk atau komoditas unggulan-nya.

Kedua, akses UMKM terhadap digitalisasi adalah sebuah ken-iscayaan. Digitalisasi dipastikan dapat memangkas rantai supply yang terlalu panjang, yang pada akhirnya akan memberikan har-ga yang lebih baik di hulu. Lebih lanjut, perdagangan online atau ecommerce akan memperbesar pasar untuk komoditas / produk yang ditawarkan, bukan han-ya pasar domestik namun juga pasar ekspor. Kehadiran banyak platorm dan marketplace digital saat ini baik B2C maupun B2B, dipastikan menjadi motor perce-patan untuk menuju digitalisasi. Semakin banyak justru semakin baik, dengan catatan produk yang dipasarkan adalah produk Indonesia.

Platform dan marketplace dapat diibaratkan sebagai ini wadah one stop shopping bagi kon-sumen. Bukan hanya memban-tu memasarkan produk, namun juga menyiapkan segala sesua-tunya agar produk sampai ke tan-gan konsumen dengan cepat dan biaya termurah. Mulai dari varia-si pilihan untuk transportasi pen-giriman, cara pembayaran (cash atau e-money), metode pemba-yaran (full payment atau cicilan) atau bahkan lokasi pembayaran (cash on delivery/COD atau di convenience store). Semua kemudahan tersebut sangat di-mungkinkan ditengah kemajuan teknologi dan industri 4.0 seperti saat ini.

Sudah waktunya UMKM yang ada di setiap desa dan daerah tertinggal ambil bagian dari pe-rubahan ini. Idealnya tidak per-lu ada lagi brain drain dari desa ke kota, apabila di desa genera-si muda usia produktif mampu memperoleh penghasilan yang layak. Tumbuh dan kokohnya ekonomi indonesia, banyak di-tentukan oleh peran ekonomi perdesaan. Go Indonesia, Go Daerah Tertinggal, Go Digital!.■

Page 8: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 20198

Percepatan PembangunanDaerah Tertinggal melalui Pendekatan

Inovasi dan Teknologi

Daerah tertinggal sesuai dengan Peraturan Pemer-intah Nomor 78 Tahun

2014 tentang Percepatan Pem-bangunan Daerah Tertinggal, merupakan daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakat-nya kurang berkembang diband-ingkan dengan daerah lain dalam skala nasional. Saat ini terdapat 122 daerah tertinggal di Indone-sia sebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Presiden Re-publik Indonesia No. 131 Tahun 2015 Tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019.

Sesuai dengan Rencana Pemba-ngunan Jangka Menengah Na-sional 2015-2019, kebijakan pembangunan daerah tertinggal diarahkan pada peningkatan ke-giatan promosi daerah tertinggal,

kegiatan yang memenuhi ke-butuhan dasar, perbaikan pada pelayanan dasar publik, serta mengembangkan perekonomian masyarakat.

Upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal harus dilaku-kan dengan cara-cara yang tidak biasa. Salah satunya dengan mendekatkan teknologi ke daer-ah-daerah tertinggal. Melalui inovasi dan teknologi, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) mencoba mengjangkau hal-hal yang sebel-umnya sulit bahkan belum per-nah dijangkau.

Lebih dari 60 startup digital yang bergerak di bidang pendidikan, kesehatan, pertanian, keterampi-lan, investasi dan pariwisata tel-

ah menjalin kerja sama dengan Ditjen PDT untuk mengembang-kan literasi dan praktik digital di daerah tertinggal.

Melalui pendekatan ekonomi dig-ital, beberapa pilot project, ino-vasi, serta kegiatan yang mam-pu meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat di daerah tertinggal sudah mulai terlihat hasilnya.

Berikut daftar kerja sama an-tara Ditjen PDT dengan mitra terkait dengan pengembangan ekonomi lokal, peningkatan sa-rana dan prasarana, pengemban-gan sumber daya manusia, dan pengembangan sumber daya dan lingkungan hidup di daerah ter-tinggal yang dilakukan mulai ta-hun 2018 hingga saat ini.■

LAPORANUTAMA

GERBANG • EDISI 1, 20198

Page 9: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 9GERBANG • EDISI 1, 2019 9

Page 10: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201910 GERBANG • EDISI 1, 201910

Page 11: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 11GERBANG • EDISI 1, 2019 11

Page 12: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201912

Berbicara tentang keanekaragaman hayati, Indonesia mah jangan ditanya lagi. Selain negeri ini sudah terkenal sebagai serpihan surga karena vegetasi alam yang luar biasa, hasil-hasil pertiwinya pun tak ada lawan. Salah satu buktinya adalah eksistensi sang alpukat Soe. Kamu mungkin belum tahu kalau alpukat ini adalah yang paling enak di Indonesia.

Selain karena fisik buahnya, alasan kenapa alpukat ini enak tak lain karena ia ditanam di daerah yang pas yakni di Kabupaten Timor Ten-gah Selatan, NTT. Di sana iklimnya sesuai sehingga buah ini tumbuh sempurna. Ditambah para petaninya sama sekali tidak memakai pestisida. Alpukat Soe jadi yang terenak memang, tapi faktanya ia sempat tak bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia yang lain.

Ada banyak faktor kenapa demikian. Namun pada akhirnya sang buah bisa dinikmati siapa saja. Adalah RegoPantes, sebuah apps yang di-fasilitasi oleh Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dit-jen PDT) yang membuat petani Alpukat Soe menemukan jalan terang.

Nasib Alpukat Soe yang MalangSeperti yang disebutkan di atas, Soe adalah alpukat paling enak di Indonesia. Namun sayangnya ia cukup susah untuk bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia. Salah satu faktornya adalah distribusi yang riweh, serta panjangnya rangkaian proses dari para petani ke konsumen. Belum lagi tengkulak yang membeli dengan harga murah di mana tentu ini jadi problem tersendiri bagi petani.

Nasib Alpukat Soe,Terenak di Nusantara Tapi Tak Bisa

Dicicipi Masyarakat Indonesia

Fakta menyedihkan lain dari al-pukat terenak di bumi pertiwi ini adalah karena tidak semuan-ya bisa terdistribusi, maka buah berwarna hijau ini pun berakhir menjadi makanan ternak. Miris ya kalau membayangkan ini, apalagi ia disebut yang paling enak se-Indonesia. Walaupun hal tersebut sebenarnya cukup ma-suk akal di mata petani. Daripa-da membusuk tidak jadi apa-apa, lebih baik diberikan ke hewan ternak saja.

Ditjen PDTGandeng RegoPantesMenanggapi fenomena mirisn-ya Alpukat dari Soe, Ditjen PDT kemudian menggandeng Rego-Pantes. Jadi, aplikasi online ini berguna untuk menjembatani barang dari petani langsung ke tangan konsumen. Biasanya pen-jualan konvensional melibatkan tengkulak di mana mereka selalu menawar dengan harga rendah.

Menggunakan RegoPantes, akh-irnya alpukat terenak ini bisa tersebar ke seluruh Indonesia. Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi, RegoPantes pun berhasil mem-buat para petani alpukat ini bisa meraih untung sampai tiga kali lipat.

Mujurnya NasibAlpukat TanjungSelain Alpukat Soe, RegoPantes yang didukung oleh Ditjen PDT juga berhasil mengangkat citra alpukat Tanjung. Buah ini sendiri berasal dari daerah tertinggal di Pasaman Barat, Sumatera Utara.

Artikel ini dipublikasikan atas kerjasama Ditjen PDT dengan Boombastis

LAPORAN UTAMAFO

TO: I

STIM

EWA

Alpukat Soe menjadi salah satu alpukat terenak di Indonesia karena dagingnya yang lembut dan bersih, serta buahnya lebih besar dari alpukat kebanyakan dan rasanya manis.

Page 13: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 13

Untungnya mereka kinibisa dinikmati oleh siapa saja.

Selain dipasarkan melalui Re-goPantes, alpukat ini juga bak mendapatkan nasib mujur kare-na bisa muncul di gelaran Asian Games 2018 kemarin. Bagaima-na ceritanya?

Jadi, Ditjen PDT menggandeng Kementerian Pemuda dan Olah-raga untuk kemudian menyajik-an alpukat ini sebagai Serving Lunch bagi sekitar tiga ribuan pers dari 45 negara. Selain se-bagai promosi, harapannya agar para jurnalis itu membawa ceri-ta-cerita bagus soal alpukat Tan-jung ke negaranya masing-mas-ing. Seperti yang diungkapkan Dirjen PDT, Samsul Widodo. Tak hanya lewat Asian Games 2018, alpukat ini juga ternyata pernah dipromosikan melalui gelaran Expo & Conference Indonesia Multi Event 2018.

Dari petani sendiri mengatakan mereka bangga ketika alpukat Tanjung ini bisa mendukung aca-ra-acara tersebut. Salah satu ala-sannya karena nama sang buah sudah mulai dikenal dunia. Alpu-kat ini memang sangat siap un-tuk disebarkan karena ketika pas musim, panennya bisa sampai 10 ton per hari. Edan ya!

Cerita Keberhasilan LainBukti lain jika RegoPantes suk-ses mengangkat ekonomi petani daerah tertinggal adalah ceri-ta soal beras Bondowoso. Jadi berkat sang aplikasi tentunya melalui kerja samanya dengan Ditjen PDT, beras organik ini bisa dijual sampai 230 kilogram. An-gka yang bisa dibilang prestasi bagi petani di sana. Beras se-jumlah ini juga terjual dalam satu kali pengiriman saja.

Fakta lain dari cerita ini adalah melalui RegoPantes petani di sana bisa mendapatkan harga 113-146% lebih tinggi dari biasanya. Apps ini memang seolah memotong jalur distribusi sehingga menjadi lebih pendek yang artinya meringankan biaya juga.

Kehadiran Ditjen PDT yang bekerja sama dengan RegoPantes ter-bukti berhasil mengangkat nasib para petani yang tadinya kesusa-han kini sudah menemukan jalan terang. Harapannya hal ini bisa semakin disebarluaskan sehingga makin banyak lagi petani daer-ah tertinggal yang bisa terbantu. Oh iya jika kamu ingin tahu apa saja berita dan program yang sedang dilakukan Ditjen PDT bisa nih mampir ke websitenya (www.ditjenpdt.kemendesa.go.id) dan Insta-gramnya di @ditjenpdt.■

LAPORAN UTAMA

FOTO

: IST

IMEW

A

Petani alpukat asal Pasaman Barat juga

kini telah menjual hasil panennya secara Online. Pada tahun lalu mereka

berkesempatan mengikuti pameran dalam rangka

memeriahkan Asian Games 2018.

Page 14: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201914

Nggak Lagi Tradisional,Para Petani di Daerah TertinggalTerapkan Teknologi Canggih

Perkembangan teknologi yang begitu cepat tak pelak membawa banyak pengaruh bagi kehidupan. Tak hanya soal lifestyle saja, tapi juga hal-hal terkait pekerjaan. Yup, sekarang bidang kesibukan apa sih yang nggak tersentuh teknologi? Hampir tidak ada. Bahkan ter-masuk petani di zaman milenial ini. Mereka benar-benar meman-faatkan teknologi untuk pengelolaan lahannya.

Petani melek teknologi, hal ini mungkin agak begitu kontradiktif ya tapi benar akan dirasakan oleh para penggiat sawah di Indo-nesia. Hebatnya, mereka yang akan segera mengimplementasikan ini adalah para petani di daerah tertinggal. Serius, bahkan wacana ini sudah diinisiasi oleh Samsul Widodo selaku Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT).

Kalau begini petani kota mah lewat kali ya

Samsul Widodo mengatakan akan mendorong agar daerah ter-tinggal itu bisa mulai menyentuh ranah digital, sehingga akan membawa banyak perubahan. Termasuk dalam hal pertanian. Ketika para petani bisa meman-faatkan kecanggihan yang ada, maka secara tidak langsung taraf kehidupan mereka naik. Bu-kankah pilar utama untuk mem-bangun daerah tertinggal adalah peningkatan ekonomi juga?

Tidak hanya wacana, tapi Ditjen PDT benar-benar serius memba-wa teknologi ke daerah terting-gal lewat yang namanya Smart Farming 4.0. Jadi, teknologi ini berguna agar petani lebih presisi dalam mengolah lahannya. Pas-alnya, alat tersebut bisa melaku-kan hal-hal luar biasa, mulai dari identifikasi lahan sampai mem-berikan informasi terkait kebutu-han sawah itu sendiri.

LAPORAN UTAMA

Melalui teknologi Smart Farming, petani kini bisa mengidentifikasi lahan

pertanian dan tanaman pertanian mereka melalui smartphone.

Soil & Weather Sensor yang berfungsi untuk mendeteksi, mengukur dan mencatat data cuaca dan tanah yang diimplementasikan di Kabupaten Situbondo.

FOTO: M. FARIZ NR

FOTO: CHAIRUL IRFANI

Artikel ini dipublikasikan atas kerjasama Ditjen PDT dengan Boombastis

Page 15: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 15

Alat ini berbasis smartphone sebagai media operasional, sedang-kan pada lahannya akan diletakkan berbagai sensor dan drone. Sangar ya. Kalau begini nggak hanya orang tua, para pemuda pun semangat juga untuk mengelola sawah, di mana seperti yang kamu tahu regenerasi petani di negeri ini memang kecil sekali.

Smart Farming sendiri sedang diujicobakan. Jika hasilnya memuas-kan akan segera disebar ke beberapa daerah tertinggal. Kalau be-gini mah petani desa lebih canggih dari kita ya. Kita menanam saja masih tradisional sedangkan mereka sudah pakai teknologi canggih. Salut!

Oh iya, kamu juga bisa nih mengikuti update aktivitas dari Ditjen PDT lewat website (www.ditjenpdt.kemendesa.go.id). Ada juga in-stagram-nya @ditjenpdt, di follow yaa.

Tak banyak orang yang tahu tentang bagaimana pesatnya pertum-buhan daerah tertinggal. Makanya jadilah yang duluan. Meskipun ti-dak membantu secara langsung, mengetahui kabar saudara-sauda-ra yang di pelosok akan membuat kita sadar bahwa mereka juga begitu diperhatikan oleh pemerintah.■

LAPORAN UTAMA

Page 16: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201916

Samsul Widodo:Startup Agritech Pangkas Rantai Pasok Produk Petani

Direktur Jenderal Pemban-gunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa, Pem-

bangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Samsul Wibowo menghimbau para pelaku perusahaan rintisan untuk memperbanyak kerja sama dengan BUMDes.

Menurutnya, teknologi melalui platform dagang-el maupun warung kios yang didirikan para perusahaan teknologi dapat membuka akses pemasaran baru bagi produk pertanian.

“Kami berharap startup dapat memanfaatkan BUMDes. Bisnis modelnya bisa dibangun. Ada beberapa desa yang punya ko-moditas pertanian yang sama

seperti alpukat, manggis, daripa-da pisah-pisah lebih baik disatu-kan dan diakomodir, pasti punya skala ekonomi yang lebih besar,” ujarnya saat konferensi pers akui-sisi Limakilo oleh Warungpintar, Rabu (27/02).

Dia menambahkan, pihaknya telah mempelajari secara intensif mengenai potensi pemasaran le-wat platform dagang-el sejak ta-hun lalu. Saat ini, dia menyebut telah ada beberapa kerja sama dengan sejumlah perusahaan rintisan, baik di bidang dagang-el maupun teknologi pertanian, di antaranya Blanja.com, Rego-Pantes, dan Sayurbox.

Dia menyebut, pada 2018 seki-tar 61% desa telah memiliki

BUMDes, dengan penyerapan tenaga kerja diklaim mencapai 1,07 juta orang. Omzet Bumdes pun diklaim mencapai Rp1,16 triliun, dengan laba bersih sekitar Rp121 miliar per tahun.

Jumlah BUMDes terus mening-kat setiap tahunnya. Sebagai gambaran, dari 39.149 BUMDes pada 2017, jumlah itu mening-kat menjadi 45.549 pada 2018.

Dia pun mengapresiasi proses akuisisi yang dilakukan Warung-Pintar, perusahaan rintisan te-knologi mikro-ritel resmi terha-dap Limakilo, sebuah platform yang menyederhanakan rantai pasokan makanan dengan meng-hubungkan petani ke toko kelon-tong dan penjual sayur.

Kolaborasi startup dan BUMDes memangkas rantai distribusi pro-duk pertanian dan perkebunan yang dihasilkan oleh desa, sekaligus

membuat petani bisa meraih pendapatan yang lebih tinggi.

LIPUTANKHUSUS

Dirjen PDT, Samsul Widodo menghadiri acara Konferensi Pers Akuisisi Limakilo oleh Warungpintar di CoHive D. Lab, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/2).

FOTO: ALIN

Page 17: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 17

“Kami berharap Limakilo dan Warung Pintar tidak hanya menguta-makan penetrasi warungnya, tetapi juga mau menjadi showcase untuk produk-produk BUMDes,” ujarnya.

Co-Founder dan CEO Warung Pintar Agung Bezharie Hadine-goro menjeaskan, dengan akuisisi ini ribuan mitra Warung Pintar di Jakarta, Depok, Tangerang dan Banyuwangi akan mendapatkan akses langsung untuk menjual ko-moditas bahan makanan pokok di warung berbasis digital mereka. Permintaan bahan makanan pokok yang tinggi juga diyakini dapat meningkatkan pendapatan pemi-lik warung. Di lain sisi, petani juga akan memiliki harga jual yang lebih baik dan akses lebih luas, seiring dengan bertambah- nya jumlah Warung Pintar.

“ Visi kami sangat bersilangan. Kalau partnership, bisa saja yang satu visinya ke kanan yg satu ingin ke kiri. Akhirnya kami pi-lih bersinergi melalui akuisisi, “ ujarnya, Rabu (27/02).

Dia menambahkan, Warung Pintar dan Limakilo memiliki visi yang sama, yaitu mening-katkan kapabilitas usaha mikro di Indonesia dan merevolusi usaha mikro dengan teknolo-gi. Limakilo menyerap pasokan makanan pokok dengan harga terbaik, sedangkan Warung Pin-tar bertujuan untuk menjangkau konsumen dengan menyediakan produk lengkap dalam penjualan. “Dengan sinergi baru ini, kami berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan pemilik warung kami, “ ungkapnya.

Berdiri sejak November 2017, Warung Pintar berfokus pada digitalisasi sistem warung kon-vensional di Indonesia, antara lain memungkinkan pemantauan terhadap penjualan dan kinerja warung melalui aplikasi, me-masang iklan di warung untuk meningkatkan pendapatan, dan menerima pembayaran non tunai.

Ekspansi Warung Pintar pun kian gencar setelah mendapatkan pen-danaan Series B senilai US$27,5 juta atau sekitar Rp390 miliar pada Januari lalu. Pendanaan ini merupakan kerjasama dari para investor terdahulu mereka yakni SMDV, 1 Vertex, Pavilion Capital, Line Ventures, Digital Garage, Agaeti, Triputra, Jerry Ng dan EV Growth. Turut berpartisipasi pula dalam pendanaan ini adalah in-vestor baru, yakni OVO.

Sejauh ini, Warung Pintar telah mengoperasikan lebih dari 1.200 warung di Jakarta, Tangerang, Depok dan Banyuwangi. Adapun pada tahun ini, perusahaan ber-encana membuka hingga total 5.000 warung baru di Jawa.

Co-Founder dan CEO Limaki-lo Walaesa Danto Menyatakan dengan akuisisi ini, pihaknya berharap dapat meningkatkan pasokan beras dari perusahaan bumi desa menjadi 100 ton pada tahun ini, naik 48 ton dari tahun sebelumnya.

“Warung tradisional selalu men-jadi bagian penting dan tradisi ekonomi Indonesia. Dengan kolaborasi ini, kami berharap dapat meningkatkan kebiasaan masyarakat untuk berbelanja di warung tradisional, “ ujarnya.■

FOTO: ALIN

Dalam kesempatan tersebut, Dirjen PDT, Samsul Widodo menyampaikan agar para pelaku perusahaan rintisan untuk memperbanyak kerja sama dengan BUMDes. Menurutnya, teknologi melalui platform dagang-el maupun warung kios yang didirikan para perusahaan teknologi dapat membuka akses pemasaran baru bagi produk pertanian.

Page 18: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201918

Dirjen PDT Dorong Produk

BUMDes Bisa Tembus Ekspor

Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Ter-tinggal (Dirjen PDT) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Trans-

migrasi (Kemendes PDTT) Samsul Widodo akan mendorong produk-produk yang dikoordinir dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk bisa langsung ekspor.

“Target tiap provinsi ada BUMDes yang bisa siap ekspor. Sehingga bisa menjadi tempat belajar dari BUMDes-BUMDes yang lain. Yang paling penting adalah membangun kesadaran kepada pemerintah daerah bahwa ekspor itu tidak susah, asal ada yang membimbing, salah satunya kerjasama dengan Al-ibaba ini,” ujarnya saat memberikan arahan pada acara Seminar Nasional Shifting Indonesia Product To Win Global Market di Hotel Le Grandeur Jakarta pada Selasa (5/3).

Lanjutnya, Kemendes PDTT akan mempunyai pro-gram bagaimana membimbing pemerintah daerah untuk bagaimana desa-desa itu bisa langsung ekspor. Dia berharap peran BUMDes menjadi penting karena untuk konsolidasi produk supaya skala ekonominya bisa diterima.

Dalam mewujudkan hal tersebut, Kemendes PDTT bekerjasama dengan ATT, Alibaba Indonesia untuk ikut memfasililtasi mulai dari dokumen, suvervisi produk, kualitas, dan sistem pembayaran, termasuk logistik untuk pengangkutan dan hari ini forumnya, tim Alibaba dari China datang dan dipertemukan dengan pemerintah daerah. Saat ini ada sekitar 30 kabupaten, dan siapa yang siap duluan itu yang akan dipraktekan.

Dirjen PDT, Samsul Widodo bersama pemilik usaha Teh Moringa Sasambo, Nasrin H. Muhtat (kanan) menampilkan produk teh berbahan baku daun Kelor yang siap untuk diekspor.

FOTO: CHAIRUL IRFANI

FOTO: CHAIRUL IRFANI

Tim dari ATT Group, selaku authorized global partner Alibaba di Indonesia memberikan pelatihan kepada para pelaku UKM terkait tata cara ekspor melalui Alibaba.com.

LIPUTAN KHUSUS

GERBANG • EDISI 1, 201918

Page 19: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 19

“Yang sudah jalan perikanan seperti kepiting, rajungan di Konawe dan di ekspor ke Hongkong. Kita sudah coba kepiting di Sulawesi Tengah dan berharap ada produk-produk lain seperti esensial oil avocado, tepung pisang, dan lain-lain. Kami coba untuk kelor. Ada minta tepung dan daun kering juga. Mereka su-dah ekspor tapi kami coba fasilitasi supaya pasarn-ya agak lebih luas,” terangnya.

Dirinya menambahkan, kerjasama dengan Alibaba, produknya antara lain tepung pisang, esensial oil dari minyak sereh, cangkang kepala sawit, jagung. Alibaba bisa apa saja, mereka tidak tahu ada esen-sial oil dari alpukat. Setelah dilihat Timur Tengah banyak permintaannya. Menurutnya, ini baru awal jadi belum ada target nilai.

“Tapi paling tidak, ada praktek dari BUMDes, buat me- reka bisa ekspor dan itu tidak susah. Itu target utama yang kami lakukan, termasuk meyakinkan teman-teman di Pemerintah Daerah untuk ikut terlibat”, tegasnya.

Menurutnya, walaupun belum menentukan BUM-

Desnya tapi pihaknya sudah punya daftar pro-duk-produk tiap desa dari pusat data dan informasi Kemendes PDTT. Lokusnya daerah-daerah terting-gal tapi tidak menutup kemungkinan dari desa-desa dan lokus lain karena di forum ini ada dari ditjen lain yang bisa terlibat pilot project lain, supaya BUMDes terlibat dan langsung ekspor.

Dirinya menjelaskan bahwa peran pemerintah da-lam hal ini Kemendes PDTT sebagai yang men-ciptakan ekosistem bagaimana memfasilitasi dan mempertemukan antara eksportir dan pemerintah daerah dan masyarakat. Tetapi kalau mereka ada beberapa hal yang dibutuhkan seperti pelatihan akan siapkan, bantuan alat-alat pasca panen juga disiapkan. Jadi artinya peran Ditjen PDT di bawah Kemendes PDTT memfasilitasi bahwa proses ini bisa terjadi.

“Saya optimis bisa tahun ini implementasi ekspor karena yang kepiting sudah siap. Harapannya per-tengahan tahun ini sudah transaksi. Sudah dengan Alibaba,” pungkasnya.■

LIPUTAN KHUSUS

GERBANG • EDISI 1, 2019 19

Page 20: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201920

Kemendes PDTT Bersama Shopee Dorong UKM Go Online

Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trans-migrasi (Kemendes PDTT) melalui Direktorat Jenderal Pem-bangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) bersama Shopee

Indonesia melaksanakan pelatihan pengembangan dan pemasa-ran produk unggulan daerah bertajuk UKM Go Online yang dilak-sanakan di Kampus IPDN NTB, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, pada Kamis hingga Jumat, 31 Januari - 1 Februari 2019.

Kegiatan pelatihan ini diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Kecil Menengah di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Timur. Sebanyak 60 orang pelaku UKM had-ir dalam acara pelatihan tersebut dengan membawa produk mas-ing-masing. Dalam acara tersebut, para pelaku usaha yang hadir sekaligus bisa melakukan pemasaran produknya masing- masing secara online.

Acara ini diawali dengan agenda pemaparan kegiatan dari pihak Shopee dan Eco Fashion Week Indonesia terkait kegiatan umum yang telah mereka laksanakan maupun rencana kegiatan di tahun 2019.

“Shopee mendukung pengembangan produk dari UMKM di Indone-sia. Selama ini Shopee Indonesia telah berkontribusi dalam edukasi UMKM, pemasaran produk, pembuatan kebijakan publik terkait pe-masaran online, dan CSR”, ungkap Government Relation Shopee, Melinda.

Dalam acara yang sama, CEO Eco Fashion, Merdi Sihombing memaparkan kegiatan pelatihan menenun bagi masyarakat den-gan pewarnaan secara alami. Pewarnaan alami bisa dilaku-kan dengan memanfaatkan ba-han-bahan alam seperti kayu, daun, biji, maupun bunga yang tersedia di sekitar kita.

“Eco Fashion adalah fashion yang merawat bumi dan menekankan kesetaraan.”, jelas Merdi Sihom- bing saat menekankan pentingnya menjaga alam melalui fashion.

Kegiatan pelatihan ini dibuka langung oleh Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen PDT), Samsul Widodo dan dilanjutkan dengan agenda kuliah umum terkait pemasaran produk unggulan berbasis online.

“Ekonomi digital inilah yang disebut dengan ekonomi kreatif. Kreativitas kitalah yang perlu dia-sah, bahwa lapangan kerja terbu-ka lebar dan tak terbatas.”, jelas Samsul Widodo.

Pada hari pertama pelatihan, peserta yang hadir mendapa-tkan pemaparan terkait keun-tungan transaksi online. Dalam pemaparannya, pihak Shopee memberikan cerita-cerita sukses terkait pelaku UKM yang me-manfaatkan platform Shopee da-lam pemasaran produknya. Hal ini dilakukan untuk memberikan

LIPUTAN KHUSUS

Dirjen PDT, Samsul Widodo memberikan sambutan dalam acara Literasi ECommerce di Daerah Tertinggal yang dilaksanakan di Kampus IPDN NTB, Lombok Tengah, Jumat (31/1).

FOTO: MAY LARASATI

Page 21: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 21

motivasi kepada peserta yang hadir agar tergerak untuk memu-lai pemanfaatan media online se-bagai sarana pemasaran produk mereka.

Selain itu, peserta juga diberi-kan kesempatan untuk berlatih product photography dengan menggunakan light box. Pe-serta juga diajarkan cara pem-buatan dan penggunaan akun Shopee untuk pemasaran pro-duk mereka.

Pelatihan hari kedua diawali den-gan pengecekan ulang semua akun yang telah dibuat oleh para peserta di hari sebelumnya. Pi-hak Shopee juga memastikan setiap peserta bisa memiliki akun dengan sistem gratis ongkos kirim. Selanjutnya Pihak Shopee melakukan pemaparan terkait bagaimana teknik fotografi yang tepat untuk pemasaran produk. Hal ini ditujukan agar para peser-ta memiliki keterampilan dalam pengambilan gambar produk.

Setelah sesi pelatihan fotografi, peserta diberikan wawasan ter-kait copywriting. Setiap peserta membuat deskripsi produk sesuai dengan jenis produksinya sebagai deskripsi dari masing-masing produk yang akan dipasarkan se-cara online. Peserta juga dilatih dalam mendeskripsikan produk yang dijual seperti berat, jumlah produk tersedia, serta variasi dan lainnya.

Selama pelatihan hari kedua, peserta memiliki misi score board, yaitu lembar skor di mana peserta bisa mendapatkan tanda tan-gan dari pihak Shopee setelah menyelesaikan sebuah misi. Peserta yang paling banyak memiliki tanda tangan akan menerima hadiah berupa merchandise dari Shopee Indonesia.

Di akhir sesi pelatihan, peserta memberikan pesan dan kesannya selama mengikuti pelatihan. Salah satu harapan yang banyak di-ungkapkan oleh peserta adalah agar pelatihan semacam ini dapat terus berlanjut, sehingga semakin banyak pelaku UKM yang mem-punyai kemampuan dalam pemasaran produknya melalui online. Shopee sendiri mengatakan bahwa seluruh rangkaian pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk yang dimiliki oleh tiap peserta UKM.■

Dalam pelatihan e-commerce yang dilaksanakan Ditjen PDT bersama Shopee, para peserta dilatih memotret produknya, untuk ditampilkan di marketplace.

Bekerjasama dengan Shopee, Ditjen PDT

mendorong UMKM di daerah tertinggal mulai

menjual produknya melalui online melalui pelatihan ecommerce.

FOTO: MAY LARASATI

FOTO: ZHAFIRA SONJAYA

Page 22: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201922

LIPUTAN KHUSUS

Kemendes PDTT Kembangkan Komoditas Vanili di Alor

Kunjungan kerja di Kabupaten Alor dalam rangka Rapat Koordinasi antara Ke-menterian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi dengan PT. Mega Inovasi Organik (MIO) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Alor dalam

rangka pengembangan komoditas Vanili. Pada forum tersebut dihadiri juga oleh para petani Vanili di Kabupaten Alor untuk diberikan edukasi dan penjelasan terkait ren-cana pengembangan komoditas Vanili.

Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Samsul Widodo, bersama dengan Direktur Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu, Aisyah Gamawati, Staf Ahli

Bidang Pengembangan Ekonomi Lokal, Ekatmawati, melakukan Kunjungan Kerja di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, 25-26 Januari 2019.

FOTO: ALIN

Page 23: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 23

LIPUTAN KHUSUS

manajemen pra dan pasca pro-duksi, lembaga keuangan pemin-jam modal, kontrol kualitas vani-li, dan jaminan pasar. Isu lainnya yang menjadi keluhan dari para petani adalah sarana dan prasa-rana penunjang seperti jalan, air, transportasi dan signal, serta hama penyakit yang sampai saat ini belum ada solusi untuk pe- nanganannya.

Untuk itu, Ditjen PDT bersama dengan Pemerintah Daerah Ka-bupaten Alor dan PT. MIO untuk meningkatkan kualitas produksi Vanili para petani akan mem-berikan pelatihan, mendirikan sekolah lapang, pendampingan, dan membentuk kelompok tani di masing-masing kecamatan/desa.■

Vanili (Vanilla planifolia) adalah tanaman penghasil bubuk vanili yang biasa dijadikan pengharum makanan. Bubuk ini dihasilkan dari buahnya yang berbentuk polong. Alor, salah satu kabupaten daerah tertinggal yang ada di provinsi Nusa Tenggara Timur adalah salah satu penghasil Vanili premium di Indonesia.

Potensi panen Vanili di Alor sebesar 18-20 ton, dan bisa meng-hasilkan 3 ton Vanili kering. Panen Vanili di Alor diperkirakan pada bulan November. Salah satu isu utama dari komoditas Vanili di Kabupaten Alor adalah jaminan pasar, oleh karena itu Ditjen PDT menggandeng MIO sebagai offtaker Vanili yang akan mengembangkan Vanili Alor dan menjualnya ke pasar Eropa dan Amerika. MIO adalah perusahaan yang bergerak di bidang Agricultural Organic berser- tifikasi fairtrade oleh Lembaga Fairtrade International (FLO-Cert).

Vanili yang mengeluarkan aroma manis dan enak, selama ini ban-yak dimanfaatkan untuk menambah cita rasa pada berbagai produk makanan dan minuman, seperti pada es krim, minuman ringan, cokelat, permen, puding dan kue. Namun belakangan banyak pro-duk aroma terapi (wewangian) yang juga menawarkan aroma vanili.Isu utama dari komoditas Vanili di Kabupaten Alor adalah sistem

Dirjen PDT, Samsul Widodo bersama Dirjen PDTu, Aisyah Gamawati melakukan Kunjungan Kerja di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, 25-26 Januari 2019 dalam rangka pengembangan Vanili di Alor.

FOTO: ALIN

Page 24: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201924

Pengembangan Ekonomi Lokaldi Daerah Tertinggal

Pembangunan ekonomi suatu daerah pada hakekatnya merupakan

rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara sadar dan terus menerus untuk mweujudkan kondisi yang

lebih baik secara bersama-sama dan berkesinambungan.

Pembangunan ekonomi juga ditujukan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Salah satu indikator yang biasanya digunakan untuk mengukur pembangunan ekonomi yang terjadi pada suatu daerah

adalah pertumbuhan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi diperlukan guna mempercepat perubahan struktur perekonomian daerah menuju kondisi yang terus meningkat dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi juga diperlukan untuk menggerakkan dan memacu pembangunan di bidang lainnya sekaligus sebagai kekuatan utama pembangunan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat.

Setiap daerah pasti memiliki potensinya masing-masing. Adanya potensi ekonomi di suatu daerah ti-daklah mempunyai arti bagi pembangunan ekonomi daerah bila tidak ada upaya untuk memanfaatkan dan mengembangkannya secara optimal. Untuk menggali dan mengembangkan potensi ekonomi, pe-merintah daerah harus memfokuskan pembangunan ekonomi daerah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) adalah salah satu program prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. Pengembangan prukades yang memfokuskan pada potensi ekonomi yang ada pada suatu daer-ah akan menjadi daya dorong perekonomian daerah tersebut.

Salah satu potensi ekonomi yang bisa dikembangkan oleh daerah adalah potensi yang ada di sektor pertanian, kehutanan dan perikanan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, sektor pertanian, kehutanan dan perikanan tercatat se-bagai sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja, yaitu sebanyak 28,79 persen atau 35,7 juta jiwa.

Namun sektor tersebut masih kurang memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi suatu daerah, karena skala ekonominya masih kecil, akses pasar yang terbatas, tidak ter-sedia industri paska panen, keterlibatan swasta yang minim,

KABARDIREKTORAT

Sentra UMKM di Aceh Singkil bantuan Direktorat Pengembangan Ekonomi

Lokal, Ditjen PDT tahun 2018.

FOTO: DIT. PEL

GERBANG • EDISI 1, 201924

Page 25: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 25

serta sulitnya akses permodalan.Untuk menjawab persoalan diatas, Direktorat Jenderal Pem-bangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) melalui Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal pada tahun 2018 memberi-kan intervensi dalam rangka meningkatkan ekonomi lokal di daerah tertinggal, salah satunya pemberian alat pengolahan hasil pertanian dan perkebunan seperti mesin perontok ja-gung, mesin pengolah rumput laut, mesin pengolah buah kemiri, dan mesin pembuatan tepung kelor. Melalui bantu-an alat pasca panen tersebut, diharapkan dapat mening-katkan kualitas dan produktivitas panen para petani.

Selain itu juga diberikan bantuan pas-ca panen Vanili di Alor, bantuan mesin Dryer di Aceh Singkil, Bima dan Situbon-do dan Combine Harvester di Konawe, Lampung Barat, Parigi Moutong dan Se-ruyan.

Bantuan yang diberikan tidak hanya untuk mendukung sektor pertanian dan perkebunan saja ada juga dari sektor perikanan seperti pemberian bantu-an keramba jaring apung di Kepulauan Mentawai dan Aceh Singkil, 12 paket pengolah hasil kelautan meliputi Chest Freezer, Timbangan Digital, Ice Flakes, Crusher Machine, peralatan processing, alat tangkap ikan, cold box dan alat pengemasan yang tersebar di 12 Ka-bupaten, meliputi Aceh Singkil, Halma-hera Barat, Kepulauan Morotai, Konawe, Konawe Kepulauan, Kupang, Mentawai, Merauke, Parigi Moutong, Pasaman Barat, Seruyan, Teluk Wondama.

Dalam rangka mengoptimalkan pen-genalan produk-produk usaha kecil mikro menengah (UMKM) di daerah ter-tinggal, pada tahun 2018 juga diberikan bantuan berupa pembangunan sentra UMKM sebanyak 4 unit di Aceh Singk-il, Hulu Sungai Utara, Bondowoso dan Lampung Barat. Bantuan pembangunan sentra UMKM ditujukan sebagai upaya pengembangan sekaligus memperkenal-kan produk UMKM sekaligus menjadi pusat kegiatan bisnis UMKM.■

Keramba jaring apung bantuan Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal tahun 2018 di Kabupaten Mentawai.

FOTO

: DIT.

PEL

Bantuan alat pasca panen berupa combine harvester, bantuan Direktorat Pengembangan Ekonomi Lokal tahun 2018 di Kabupaten Lampung Barat.

FOTO: DIT. PEL

Page 26: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201926

Sinergitas K/L dalam PercepatanPembangunan Daerah Tertinggal

melalui RAN PPDT Tahun 2019

Keberpihakan di bidang perencanaan berupa penyusunan Strategi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (STRANAS-PPDT) sebagai dokumen perencanaan pembangu-

nan daerah tertinggal untuk periode 5 (lima) tahun yang merupa-kan penjabaran dari RPJMN yang telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 21 Tahun 2018 tentang Strategi Nasional Percepa-tan Pembangunan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019.

Dalam STRANAS-PPDT Tahun 2015-2019 telah ditetapkan berb-agai kebijakan dan sasaran percepatan pembangunan daerah tert-inggal tahun 2015-2019 antara lain mengentaskan 80 kabupaten dari 122 daerah tertinggal sebagaimana tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tert-inggal Tahun 2015-2019.

Untuk melaksanakan kebijakan dan pencapaian sasaran di atas, maka dibutuhkan Rencana Aksi Nasional Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal (RAN-PPDT) sebagai dokumen perencanaan ta-hunan pembangunan daerah tertinggal yang disusun dengan mem-perhatikan STRANAS-PPDT dan menjadi acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah.

Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, melalui Direk-torat Perencanaan dan Identifikasi Daerah Tertinggal yang sesuai dengan tugasnya melaksanakan penyiapan perumusan dan pelak-sanaan kebijakan serta koordinasi penatalaksanaan salah satunya

Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal

mengamanatkan pentingnya keberpihakan dan penajaman terhadap pembangunan daerah tertinggal

dibidang perencanaan dan pendanaan serta pelaksanaan pembangunan daerah tertinggal.

di bidang penyusunan rencana dan skema pendanaan pemba-ngunan daerah tertinggal telah menyiapkan dokumen Rencana Aksi Nasional Percepatan Pem-bangunan Daerah Tertinggal (RAN-PPDT) Tahun 2019.

Dokumen RAN-PPDT Tahun 2019 yang kemudian disah-kan oleh Presiden Joko Wido-do melalui Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Perce-patan Pembangunan Daerah Tertinggal Tahun 2019 disusun untuk mewujudkan perencanaan pembangunan di 122 kabupaten daerah tertinggal agar memiliki keterpaduan program kegiatan dan sinergitas lintas Kementeri-an/Lembaga.

Melalui Keppres ini, rencana program kegiatan dan lokasi disepakati bersama oleh setiap Kementerian/Lembaga dalam melakukan intervensi di daerah tertinggal tahun 2019. Sehing-ga manfaat dari keberpihakan pemerintah terhadap daerah ter-tinggal semakin tepat sasaran, terintegrasi dan dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.■

KABAR DIREKTORAT

Page 27: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 27

Page 28: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201928

Membangun Infrastruktur Daerah Tertinggal

Percepatan pembangunan daerah tertinggal menjadi salah satu agenda penting dalam pemerintahan Kabinet Kerja. Perce-patan pembangunan daerah tertinggal dilaksanakan melalui

berbagai program kebijakan yang diterapkan oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Ke-mendes PDTT).

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal, suatu daerah ditetap-kan sebagai daerah tertinggal salah satunya berdasarkan kriteria sa-rana dan prasarana. Masyarakat di daerah tertinggal secara umum masih mempunyai keterbatasan akses terhadap sarana dan prasa-rana, seperti akses jalan, akses terhadap air bersih dan lainnya.

Oleh karena itu, pemerintah memberikan perhatian besar pada pembangunan infrastruktur di daerah tertinggal untuk pemerataan pembangunan yang dapat mendorong semakin bergeraknya pere-konomian di daerah tertinggal.

KABAR DIREKTORAT

Pembangunan embung bantuan Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana tahun 2018 di Desa Kolobolon, Kecamatan Lobalain, Kabupaten Rode Ndao.

FOTO: DIT. SARPRAS

Masyarakat di daerah tertinggal secara umum

masih mempunyai keterbatasan akses

terhadap sarana dan prasarana, seperti akses jalan, akses terhadap air

bersih dan lainnya.

Page 29: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 29

Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Terting-gal (Ditjen PDT) berdasarkan Permendesa Nomor 6 tahun 2015 mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan dibidang percepatan pembangunan daerah tertinggal sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam menjalankan amanah tersebut, Ditjen PDT telah merancang program percepatan pembangu-nan daerah tertinggal. Salah satu program yang dilaksanakan adalah program peningkatan sarana dan prasarana di daerah tertinggal.

Pada tahun 2018, Ditjen PDT telah mengalo-kasikan anggaran untuk peningkatan sarana dan prasarana di daerah tertinggal. Hasilnya selama tahun 2018 telah terbangun jalan strategis sepan-jang 72 kilometer yang tersebar di 26 kabupaten daerah tertinggal.

Melalui pembangunan jalan strategis ini diharapkan mampu menjawab permasalahan aksesibilitas dan konektivitas yang selama ini menjadi salah satu isu pembangunan daerah tertinggal. Dengan ada-nya jalan ini masyarakat kini lebih mudah dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, serta mampu meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat, kare-na lancarnya jalur distribusi.

“Kita menuju ke tujuan itu lebih cepat, masyarakat juga semakin enak mengangkut hasil pertanian,” ujar Astuti, salah satu petani di Desa Anjani, Kabu-paten Lombok Timur yang mendapatkan bantuan pembangunan jalan strategis dari Ditjen PDT tahun 2018 lalu.

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan dari Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Dirjen

KABAR DIREKTORAT

Jalan strategis sepanjang 3 km di Desa Anjani, Kec. Suralaga, Kab. Lombok Timur bantuan dari Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana tahun 2018.

FOTO: M. M

AKSUM

Page 30: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201930

PDT), Samsul Widodo. Menurut Dirjen PDT, pe- ningkatan sarana dan prasarana di daerah terting-gal harus berdampak pada produktivitas ekonomi masyarakat.

Percepatan pembangunan daerah tertinggal melalui peningkatan sarana dan prasarana, diharapkan mampu menciptakan konektivitas yang kuat. Ten-tunya, hal tersebut untuk menurunkan biaya logis-tik, memperkecil ketimpangan, serta meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat.

Selain dibangun jalan strategis, pada tahun 2018 diberikan pula bantuan embung dan bangunan air lainnya di 13 kabupaten daerah tertinggal dengan daya tampung air total mencapai 254.522 meter kubik, atau rata-rata 1 unit embung memiliki kapa-sitas daya tampung air sebesar 19.578 meter kubik.

Pembangunan embung yang menjadi salah satu dari 4 program prioritas Kemendes PDTT dimak-sudkan untuk mendukung sektor pertanian. Pem-bangunan embung dilakukan untuk memberikan persediaan air yang cukup untuk lahan pertanian saat musim kemarau. Selain itu, embung diharap-kan mampu menggandakan produksi pangan dari indeks pertanaman dari 1,4 kali menjadi 2-3 kali dalam satu tahun. Hal ini dikarenakan sistem irigasi bisa tetap mengaliri air ke lahan pertanian meski-pun di musim kemarau.

KABAR DIREKTORAT

Pembangunan jalan strategis bantuan Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana

tahun 2018 di Desa Tolai, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong.

Pembangunan jalan strategis bantuan Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana tahun 2018 yang menghubungkan Desa Rarai dengan Desa Solan Raya, Kecamatan Sungai Tebelian, Kabupaten Sintang. FOTO: DIT. SARPRAS

FOTO: DIT. SARPRAS

Page 31: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 31

Pembangunan embung dan bangunan air lainnya bantuan Ditjen PDT juga dilengkapi dengan pema-sangan pipa distribusi. Pipa distribusi ini dibangun selain untuk keperluan pengairan lahan pertanian dan perkebunan, juga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat di daerah tertinggal, seperti kebutuhan untuk minum, mandi, mencuci dan se-bagainya.

Salah satu indikator suatu daerah dikatakan se-bagai daerah tertinggal adalah persentase rumah tangga pengguna air bersih. Masih minimnya keter-sediaan air bersih di dae-rah tertinggal berdampak pada tingkat kesehatan masyarakat, terlebih pada saat memasuki musim kemarau, air bersih sema-kin sulit didapatkan dibeberapa wilayah di daerah tertinggal.

Untuk menjawab kebutuhan akan air bersih, Ditjen PDT pada tahun 2018 memberikan bantuan sarana air bersih di 13 kabupaten daerah tertinggal yang mampu mendistribusikan air bersih ke 1.610 kepa-la keluarga.

Desa Anjani yang terletak di Kabupaten Lombok Timur, salah satu desa yang mendapatkan bantuan pembangunan sarana air bersih, sebelumnya ker-ap kali kesulitan mendapatkan air bersih, terutama pada saat musim kemarau. Untuk mendapatkan air, masyarakat harus mengambilnya dari irigasi. Hal

tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Anjani, M. Zulkarnaen.

“Jadi mengambil airnya dari saluran irigasi atau te-rowongan yang ada dibawah tanah ini,” ujar Zu-lkarnaen sembari memperlihatkan saluran irigasi pada saat diwawancarai oleh Tim Datin Ditjen PDT, Selasa (19/2).

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Ditjen PDT atas bantuan ini. Air bersih yang diberikan ini sangat sangat membantu masyarakat yang ada dis-ini,” lanjut Zulkarnaen.

Dalam pemenuhan air bersih ini di 13 kabupaten daerah tertinggal tahun 2018, Ditjen PDT mem-bangun broncaptering atau bangunan penangkap mata air, membangun reservoir atau bak penam-pung air, membangun pipanisasi untuk mengalirkan air ke rumah-rumah, serta memberikan meteran dan pompa air.

Pemenuhan terhadap sarana dan prasarana di daerah tertinggal merupakan implementasi komit-men untuk terus menerus mendorong percepatan pembangunan daerah tertinggal yang sejalan den-gan agenda pembangunan Nawacita ketiga yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan mem-perkuat daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.■

KABAR DIREKTORAT

Sarana air bersih bantuan Direktorat Peningkatan Sarana dan Prasarana tahun 2018 mampu mengaliri air bersih ke 50 saluran rumah warga di Desa Anjani, Kec. Suralaga, Kab. Lombok Timur.

FOTO: CHAIRUL IRFANI

Page 32: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201932

Meningkatkan Pendidikan di Daerah Tertinggal

Pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla terus berupaya untuk mempercepat terwu-

judnya pendidikan yang mera-ta dan berkualitas. Pada tahun 2018, Pemerintah telah men-galokasikan Rp. 444,131 triliun dibidang pendidikan yang terse-bar di 20 Kementerian/Lembaga, salah satunya adalah Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Ter-tinggal dan Transmigrasi.

Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia, salah satu Unit Ker-ja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal (Ditjen PDT) adalah unit kerja yang fokus kerjanya salah satunya dibidang pendidikan.

Dalam membenahi pembangunan pendidikan, terutama di daerah tertinggal, salah satunya dilakukan

dengan meningkatkan fasilitas be-lajar. Untuk meningkatkan fasilitas belajar, pada tahun 2018, Direk-torat Pengembangan Sumber Daya Manusia memberikan intervensi bantuan berupa pembangunan ru-ang kelas baru sebanyak 55 unit.

Pembangunan ruang kelas baru tersebut tersebar di 16 kabupat-en daerah tertinggal yang melipu-ti Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Bima, Kabupaten Boalemo, Kabupaten Donggala, Kabupaten Ketapang, Kabupat-en Konawe, Kabupaten Konawe Kepulauan, Kabupaten Kupang, Kabupaten Lampung Barat, Ka-bupaten Maluku Tenggara Barat, Kabupaten Manggarai Barat, Ka-bupaten Musi Rawas Utara, Ka-bupaten Pandeglang, Kabupaten Sigi, Kabupaten Solok Selatan dan Kabupaten Sorong.

Persoalan pendidikan di daerah tertinggal, khususnya selama ini adalah kurangnya sarana kelas untuk belajar. Para siswa kerap kali harus memanfaatkan ruang lainnya, sehingga proses belajar mengajar tidak maksimal.

SMPN Pangkalan, yang terletak di Desa Pangkalan, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, salah satu seko-lah yang mendapatkan bantuan ruang kelas baru dari Ditjen PDT tahun 2018 misalnya, sebelum diberikan bantuan ruang kelas baru, siswa kelas IX harus belajar menumpang di ruang guru kare-na terbatasnya fasilitas kelas di SMPN Pangkalan.

Setelah diberikan bantuan ru-ang kelas baru, kini siswa kelas IX SMPN Pangkalan bisa belajar

Dalam memajukan suatu negara, banyak faktor yang harus terus dibangun. Saat ini pemerintah terus gencar melakukan pembangunan infrastruktur, bahkan hingga ke daerah

Terdepan, Terluar, dan Tertinggal (3T). Namun kemajuan infrastruktur tersebut harus diimbangi dengan kemajuan sumber daya manusia.

KABAR DIREKTORAT

Bantuan 1 unit Ruang Kelas Baru di SMPN Karang Jaya yang terletak di Desa Karang Jaya, Kec. Karang Jaya, Kab. Musi Rawas Utara dari Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia tahun 2018.

FOTO: CHAIRUL IRFANI

GERBANG • EDISI 1, 201932

Page 33: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 33

diruangan yang lebih layak dan nyaman. Pembangunan ruang kelas baru sebanyak 55 unit di 16 kabupaten rata-rata seluas 7m x 9m (ruang kelas) dan 2m x 9m (teras kelas) dengan keting-gian langi-langit 3,5 m, dinding tembok, lantai keramik dan atap seng spandek. Rata-rata 1 ruang kelas baru bisa menampung 25 hingga 30 siswa.

Selain pembangunan ruang kelas baru, Ditjen PDT melalui Direk-torat Pengembangan Sumber Daya Manusia juga memberikan bantuan pembangunan asrama siswa dan guru sebanyak 10 unit yang tersebar di Kabupaten Belu, Kabupaten Buru, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Kepu-lauan Sula, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Merauke, Ka-bupaten Nias Barat, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Sam-bas dan Kabupaten Sarmi.

Selama ini banyak siswa dan guru di daerah tertinggal yang terpaksa menempuh perjalanan selama berjam-jam karena jarak antara rumah dan sekolah yang cukup jauh, dengan medan yang

cukup berat, seperti menyeberan-gi sungai dan lainnya.

Akibatnya, ketika sampai di se-kolah, mereka sudah lelah dan konsentrasi belajar mereka pun menurun. Dampaknya, mereka tidak bisa berkonsentrasi lagi dalam mengikuti pembelajaran. Kondisi seperti ini sangat tidak mendukung para siswa dan guru untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik.

Pembangunan asrama siswa dan rumah guru dibangun dekat den-gan sekolah. Dengan demikian, para siswa dan guru yang bi-asanya harus menempuh jarak

yang cukup jauh dari rumah ke sekolah, kini bisa memanfaatkan asrama siswa dan guru untuk memangkas jarak yang jauh dari rumah ke sekolah. Pembangu-nan asrama siswa dan guru juga dilengkapi dengan pembangunan sarana olahraga dan perpus-takaan.

Selain melalui bidang pendi-dikan, pengembangan sumber daya manusia dilakukan melalui pelatihan-pelatihan dalam rang-ka meningkatkan kemampuan serta keterampilan masyarakat di daerah tertinggal. Kurang lebih sebanyak 500 orang telah mengikuti workshop yang dilak-sanakan di 10 kabupaten daer-ah tertinggal pada tahun 2018, seperti workshop pengelolaan BUMDes, workshop peningkatan keterampilan di bidang pariwisa-ta, workshop pengolahan produk unggulan dan lain-lain.

Seluruh kegiatan pengembangan sumber daya manusia di daer-ah tertinggal adalah salah satu upaya untuk menyiapkan sum-ber daya manusia yang cerdas dan unggul, sehingga mampu meningkatkan Indeks Pemban-gunan Mansia (IPM) di daerah tertinggal.■

KABAR DIREKTORAT

Siswa kelas IX SMPN 1 Pangkalan menggunakan ruang kelas baru bantuan dari Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia tahun 2018 untuk melaksanakan ujian nasional tahun 2019.

Siswa SMPN Karang Jaya yang terletak di Desa Karang Jaya, Kecamatan Karang Jaya, Kab. Musi Rawas Utara menjalankan aktivitas belajar mengajar menggunakan Ruang Kelas Baru bantuan Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia Tahun 2018.

FOTO: CHAIRUL IRFANI

FOTO: CHAIRUL IRFANI

Page 34: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201934

Upaya Mendorong Pariwisata Daerah Tertinggal

Direktorat Sumber Daya dan Lingkungan Hidup, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal terus mendorong potensi wisata di

daerah tertinggal agar tidak tertinggal dengan daer-ah lain, baik dari segi infrastruktur, akses, manaje-men pengelola, sampai dengan promosi.

Potensi wisata di daerah tertinggal cukup besar. Sesuai data Potensi Desa 2018 oleh Badan Pusat Statistik, secara total terdapat 3.576 objek wisata yang ada di daerah tertinggal atau sekitar 19,35% dari total objek wisata perdesaan di Indonesia. Des-tinasi-destinasi tersebut terdiri dari destinasi alam, budaya, minat khusus, dan buatan yang berpotensi besar untuk dikembangkan.

Sektor pariwisata merupakan sektor unggulan da-lam pembangunan karena berdampak multiplier effect, atau dapat memacu timbulnya kegiatan lain. Dengan kata lain sektor pariwisata akan meng-gerakkan sektor-sektor lain sebagai pendukungnya, seperti industri makanan dan minuman, transpor-tasi lokal, infrastruktur dan lain-lain, terlebih minat khusus masyarakat di sektor pariwisata sedang tinggi saat ini.

Dalam rangka mengembangkan pariwisata di daerah tertinggal, Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup pada tahun 2018 membe-

KABAR DIREKTORAT

Pemanfaatan hutan mangrove untuk mendukung pariwisata di Desa Soro, Kecamatan Lambu, Kab. Bima. Selain jembatan titian, dibangun pula gazebo, menara pandang, toilet dan gapura bantuan Direktorat PSDLH tahun 2018.

Dalam rangka mengembangkan pariwisata di daerah tertinggal, Direktorat PSDLH pada tahun 2018 memberikan bantuan berupa rehabilitasi hutan mangrove dengan dibangun jembatan titian.

FOTO: DIT. PSDLH

FOTO: DIT. PSDLH

rikan bantuan berupa rehabilitasi hutan mangrove di 15 kabupaten daerah tertinggal. Pemanfaatan hutan mangrove untuk mendukung pariwisata salah satunya dengan dibangun jalan titian, pembangu-nan gapura dan papan informasi, pembangunan menara pandang dan toilet.

Page 35: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 35

Hutan mangrove yang fungsi utamanya untuk mencegah ter-jadinya abrasi atau erosi pantai, kini bisa dimanfaatkan untuk mendukung sektor pariwisata dengan dibangun jalan titian. Berjalan menyusuri hutan man-grove diatas jalan titian tentunya menyuguhkan pengalaman yang menarik, dan tentunya menjadi spot yang instagramable.

Selain rehabilitasi hutan man-grove, pada tahun 2018 Direk-torat Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup juga memberikan bantuan be-rupa pengembangan agrowisata di 12 kabupaten daerah terting-gal. Pengembangan agrowisata dilakukan dengan memanfaatkan lahan perkebunan yang kemu-dian dibangun pondok wisata atau gazebo, taman wisata, jalur tracking, pembangunan tower air, pembangunan lahan parkir serta pembangunan sarana prasarana penunjang lainnya.

KABAR DIREKTORAT

Bantuan pengembangan agrowisata di Kawasan Wisata Camintoran, Solok Selatan tahun 2018 melalui Direktorat Pengembangan Sumber Daya dan Lingkungan Hidup. Selain Gazebo dan jalan setapak, dibangun

juga pokdok wisata, jembatan wisata, fasilitas MCK dan gapura selamat datang.

FOTO

: DIT.

PSD

LH

Di Solok Selatan misalnya, pengembangan agrowisata dibangun di kawasan wisata Camintoran yang terletak di Desa Lubuk Gadang Timur. Terletak 1.240 mdpl, Camintoran selama ini dijadikan se-bagai kawasan perkemahan di atas awan. Untuk mengembangkan kawasan seluas 25 hektar menjadi destinasi wisata unggulan, salah satunya dikembangkan agrowisata dengan dibangun 3 unit villa, 1 gazebo dan peningkatan jalan sepanjang 200 meter. Dengan sema-kin lengkap fasilitas penunjang wisata, diharapkan semakin mening-katkan jumlah wisatawan yang datang ke Camintoran.■

GERBANG • EDISI 1, 2019 35

Page 36: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201936

Menyusuri TWA Gunung Tunak,

Surga Tersembunyi Lombok Tengah

JELAJAHPOTENSI

Page 37: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 37

Lombok memang tak ada habisnya jika membahas tempat wisata. Keindahan alam di Lombok memang sangat populer.

Terlebih keindahan pantainya. Terletak di Lombok Tengah, Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tunak menjadi “Mutiara” terpendam yang menyajikan pesona Alam tropis dan pantai.

Terletak di desa Mertak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, TWA Gunung Tunak menjadi destinasi wisata alam yang sedang hangat dibicarakan oleh wisatawan. Seolah surga tersembunyi, masyarakat sekitar Pulau Lombok juga belum banyak yang mengetahui ada pantai yang sa-ngat indah di dalam hutan lin-dung yang sangat luas tersebut.

Dengan luas 1.200 hektare, TWA Gunung Tunak terbentuk atas deretan bukit-bukit, yaitu Bukit Bungkulan, Bukit Kelor, Bukit Takar-akar, Bukit Pejanggik dan Bukit Batujangak serta dibatasi oleh Teluk Bumbang di barat-utara dan Teluk Awang di bagian timur. Di daratan, terbentang padang rumput dan hutan dataran rendah yang luas. Sedangkan di beberapa sudut pesisir Gunung Tunak terbentang hamparan terumbu karang.

Untuk menjangkau TWA Gunung Tunak, tidak terlalu sulit. Berjarak sekitar 2 jam dari Kota Mataram dengan menggunakan mobil. Saat memasuki TWA Gunung Tunak, kita terlebih dahulu disajikan dengan lebatnya hutan. Sepanjang jalan kita akan ditemani aneka ragam spesies kupu-kupu hutan dengan warna yang cantik.

Diperlukan sekitar 30 menit menggunakan mobil dari pintu gerbang hingga mencapai pantai. Sesampainya di pantai, kita akan disambut pantai berpasir putih lembut dengan warna air pantai biru toska. Garis pantainya tidak terlalu panjang dan diapit oleh dua bukit karang.

FOTO: M. MAKSUM

Page 38: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201938

TWA Gunung Tunak bagaikan surganya para pecinta traveler, terlebih bagi yang menyukai tantangan. Berjalan menyusuri bukit tunak, kita akan ditemukan dengan sebuah mercusuar yang menjulang tinggi ditepi bukit pantai.

Untuk para pecinta adrenalin, manaiki mercusuar dan menikmati pemandangan lengkap TWA Gunung Tunak dari atas mercusuar adalah bayaran atas perjuangan menaiki anak tangga mercusuar. Dari atas mercusuar kita bisa melihat hutan, pantai, bukit dan semua keindahan TWA Gunung Tunak. Namun kita harus tetap berhati-hati karena diatas puncak mercusuar angin bertiup cukup kencang menyebabkan mercusuar sedikit bergoyang.

Tips untuk para wisatawan yang ingin berkunjung ke TWA Gunung Tunak, dipastikan membawa bekal makanan ataupun minuman, karena dilokasi pantai belum tersedia masyarakat yang berjualan. Pastikan juga bahan bakar kendaraan terisi penuh, karena lokasi Gunung Tunak cukup jauh dari stasiun pengisian BBM, serta di lokasi pantai sinyal masih sulit ditemukan

Menyusuri TWA Gunung Tunak, bak menyusuri “Surga” Tersembunyi di Lombok Tengah.■

Pantai Bilasayak yang terletak di TWA Gunung Tunak menyajikan pemandangan indah dengan pasir putih yang halus, biru toskanya air laut serta tebing yang mengelilingi pantai.

Dari puncak mercusuar, pengunjung bisa menikmati pemandangan

lengkap TWA Gunung Tunak, mulai dari pantai, tebing, dan hutan

rindang yang asri.

Keindahan tebing-tebing yang berdiri kokoh di TWA Gunung Tunak, Lombok Tengah.

FOTO: M. MAKSUM

FOTO: M. MAKSUM

FOTO: CHAIRUL IRFANI

GERBANG • EDISI 1, 201938

Page 39: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 39

Page 40: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201940

Pemerintah telah melakukan langkah-langkah progresif antara lain implementasi Money Follows Program, memperkuat koordinasi an-

tar Kementerian/Lembaga dan pusat-daerah, serta memperkuat kendali program.

Melalui proses perencanaan yang baik, tidak akan ada lagi program pembangunan yang ada dalam APBN di pusat, maupun APBD di daerah, yang bu-kan merupakan program yang direncanakan dalam RPJMN/D maupun RKP/D. Artinya program yang muncul bukan dari mekanisme perencanaan yang semestinya dan melibatkan para stakeholders.

Berikut petikan wawancara yang dilakukan ber-sama Kepala Bagian Perencanaan, Sekretariat Di-rektorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Totok Hendratmoko membahas terkait perencanaan program dan anggaran program percepatan pemba-ngunan daerah tertinggal.

Kepala Bagian Perencanaan, Sekretariat Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal, Totok Hendratmoko menekankan pentingnya perencanaan dan penganggaran berkualitas agar program percepatan pembangunan daerah tertinggal dapat mencapai target sesuai yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2015-2019.

Bagaimana Perencanaan program dan anggaran dalam rangka program percepatan pembangunan daerah tertinggal? Apakah sudah tepat sesuai den-gan target RPJMN 2015-2019?

Percepatan pembangunan daerah tertinggal menga-cu kepada Peraturan Pemerintah Nomor 78 tahun 2014 tentang Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal yang kemudian diturunkan dalam Pera-turan Presiden Nomor 131 tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019. Disitu disebutkan ada target 80 daerah tertinggal yang harus terentaskan dari total daerah tertinggal sebanyak 122 kabupaten. Inilah yang kemudian menjadi target RPJMN 2015-2019.

Karena kita mempunyai tugas untuk mengentaskan 80 daerah tertinggal, sehingga kita mempunyai fungsi koordinasi dengan Kementerian teknis, kare-na apa yang kita lakukan dalam percepatan pem-

WAWANCARA

Page 41: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 41

Pentingnya Perencanaan danPenganggaran yang Berkualitas

Totok Hendratmoko

bangunan daerah tertinggal adalah filling the gap (mengisi celah yang kosong).

Maksud dari filling the gap?

Artinya begini, untuk urusan pembangunan infra-struktur yang bersifat strategis ada Kementerian teknis yaitu Kementerian PUPR, untuk urusan pendidikan ada Kemendikbud dan Kemenristek-dikti, untuk penyandang masalah sosial ada di Ke-menterian Sosial. Nah kita adalah filling the gap. Satu Kementerian tidak dapat mengampu seluruh kebutuhan kabupaten yang ada di Indoinesia, oleh karena itu kita perlu koordinasi, koordinasi untuk 122 daerah tertinggal. Apakah ada intervensi dari K/L teknis itu ke daerah tertinggal? Kalau tidak ada, kita yang mengisi, hingga diperlukan seperti kesepakatan kerja bersama K/L sehingga tidak ada tumpang tindih anggaran.

perencanaan juga sudah ada aturan waktunya. Di bulan Januari kita harus berbuat apa, di bulan Maret kita harus berbuat apa, sehingga saat time-line perencanaan ini dijalankan dengan baik maka perencanaan akan tepat. Minimal dari segi waktu, sehingga tidak akan meleset. Itulah langkah dan kebijakan saya, menepati timeline perencanaan.

Bagaimana strategi Bapak selaku Kepala Bagian Perencanaan sehingga perencanaan program dan anggaran menjadi lebih tepat sasaran?

Satu hal yang selalu dilakukan adalah meningkat-kan koordinasi antar lini, Koordinasi antar Unit Ker-ja Eselon II dilingkungan Ditjen PDT, bahwa kita sebagai pengampu perencanaan kita harus me-re-cord apa yang mereka usulkan. Yang kedua agar koordinasi itu jalan, koordinasi itu berpatokan ke-pada timeline perencanaan. Timeline perencanaan harus diikuti sehingga perencanaan yang kita laku-

Jika ada kegiatan kita yang beririsan dengan kegia-tan K/L lainnya di daerah tertinggal, harus dilakukan pembagian tugas, mana yang akan kita lakukan, mana yang tidak perlu kita lakukan karena sudah dilakukan oleh K/L lainnya. Dari situlah kemudi-an diterjemahkan kedalam program dan anggaran yang kemudian diangkakan.

Bagaimana langkah-langkah atau kebijakan Bapak dalam penyusunan program dan anggaran?

Langkah dan kebijakan Bagian Perencanaan agar dalam penyusunan program dan anggaran berjalan efektif dan efisien, Bagian Perencanaan itu sekarang membuat sebuah identifikasi diawal tahun dan itu minimal T minus 1, berarti kalau perencanaan ta-hun 2020 seharusnya sudah dibicarakan ditahun 2018 akhir. Bagian Perencanaan mencoba untuk menepati timeline perencanaan, karena timeline

kan akan efektif dan efisien. Kemudian yang ketiga adalah kita harus menyediakan data yang valid. Data itu harus bersifat informatif, sehingga pada saat melakukan koordinasi kita dapat melaporkan kondisi sebenernya dari data tersebut. Garis besarn-ya adalah koordinasi penyajian data agar perenca-naan yang kita lakukan akurat.

Kemudian, bagaimana strategi Bapak dalam pelaksanaan evaluasi dan pelaporan agar menjadi lebih baik, nilai laporannya meningkat.

Evaluasi dan pelaporan ini banyak bentuknya, teta-pi semuanya tergabung dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Institusi Pemerintahan (SAKIP), kemudian SAKIP menjadi satu di dalam SPIP yang dijalankan oleh Subbag Evaluasi dan Pelaporan di Bagian Pe-rencanaan. Subag Evaluasi dan Pelaporan itu juga terkait dengan apa yang dilakukan sesuai dengan

Page 42: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201942

yang sudah menjadi target kita. Semua itu ter-gabung dalam SPIP, kendalinya ada di SPIP. Bahwa disitu sudah dipetakan dari mana resiko dari apa yang kita lakukan. Sehingga bias-bias yang terjadi itu bisa diminimalisir.

Kemudian, terkait penyediaan data agar lebih leng-kap dan penyajian informasi melalui publikasi agar lebih komprehensif, bagaimana strategi Bapak?

Terkait penyediaan data, kita selalu berkoordina-si dengan berbagai pihak agar kelengkapan data yang kita miliki lengkap. Terkait dengan data 122 daerah tertinggal, kita selalu berkoordinasi dengan Direktorat Perencanaan dan Identifikasi Daerah Ter-tinggal. Di Subag Datin juga selalu berimprovisasi dalam menyediakan data-data yang selama ini be-lum kita miliki, misalnya dengan menyusun buku Daerah Tertinggal Dalam Angka.

Kemudian terkait dengan publikasi yang lebih kom-prehensif, berarti kita harus sering melakukan pen-yajian informasi, baik melalui media sosial, media online, maupun media cetak tentang daerah-daerah tertinggal yang ada di Indonesia, apa potensinya, bagaimana kondisi perekonomiannya, bagaimana

masyarakatnya, dan sebagainya.

Untuk penyajian informasi kinerja kegiatan pro-gram percepatan pembangunan daerah tertinggal dibutuhkan publikasi. Apa yang telah dilakukan dalam rangka publikasi tersebut?

Betul, salah satu yang harus kita publikasikan ada-lah terkait dengan kinerja kita, apa yang sudah kita lakukan dalam upaya percepatan pembangunan daerah tertinggal, hal tersebut harus dipublikasikan, agar masyarakat tahu informasi tersebut.

Publikasi yang dilakukan sementara ini melalui me-dia social dan media online. Saat ini kami terus ber-benah khususnya terkait dengan konten. Kita harus melihat, sekarang ini apa sih tren atau isu yang se-dang menarik, sehingga itu dapat menjadi sebuah topik yang menarik untuk dibaca oleh orang.

Kita harus share kepada seluruh masyarakat bah-wa ada daerah yang kebetulan kurang beruntung (daerah tertinggal), sehingga menumbuhkan rasa tanggung jawab bersama, kepedulian terhadap daerah-daerah tersebut.■

Page 43: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 2019 43

Page 44: GERBANG 1 2019 1 - Kemendesa€¦ · Tahu kah kamu, hasil petani dari NTT ini bahkan sampai bisa dinikmati oleh konsumen di Ja-bodetabek. Luar biasa ya! Tak hanya memudahkan distribusi,

GERBANG • EDISI 1, 201944