62
MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM BUKU INFORMASI DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI 2009 MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI PAM.MM02.005.01

GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

  • Upload
    lethu

  • View
    229

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI

BIDANG MANAJEMEN AIR MINUM

BUKU INFORMASI

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI

2009

MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI

PAM.MM02.005.01

Page 2: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 1 dari 61 Buku informasi Versi 2009

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI 1

BAB I KATA PENGANTAR 3

1.1. Konsep dasar pelatihan berbasis kompetensi 3

1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi 3

1.1.2 Kompeten di tempat kerja 3

1.2. Penjelasan materi pelatihan 3

1.2.1. Desain materi pelatihan 3

1.2.2. Isi modul 4

1.2.3. Pelaksanaan materi pelatihan 5

1.3. Pengakuan kompetensi terkini (RCC) 5

1.4. Pengertian-pengertian 6

BAB II STANDAR KOMPETENSI 8

2.1. Peta paket pelatihan 8

2.2. Pengertian unit standar 8

2.2.1 Unit standar kompetensi 8

2.2.2 Daftar unit kompetensi 9

2.2.3 Durasi pelatihan 9

2.2.4 Kesempatan mencapai kompetensi 9

2.3. Unit kompetensi yang dipelajari 10

2.3.1. Judul unit 10

2.3.2. Kode unit 10

2.3.3. Deskripsi unit 10

2.3.4. Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja 10

2.3.5. Batasan variabel 12

2.3.6. Panduan penilaian 12

2.3.7. Kompetensi kunci 13

BAB III STRATEGI DAN METODE PELATIHAN 14

3.1. Strategi pelatihan 14

3.2. Metode pelatihan 14

Page 3: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 2 dari 61 Buku informasi Versi 2009

BAB IV MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI 16

4.1 Perencanaan keuangan 16

4.1.1 Manajemen keuangan pengelolaan SPAM 16

4.1.2 Biaya operasional pengelolaan SPAM 18

4.1.2.1 Komponen biaya operasional dan pemeliharaan 19

4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19

4.1.2.3 Biaya operasional pengelolaan SPAM 19

4.1.3 Sumber pembiayaan operasional SPAM 25

4.1.4 Rencana keuangan pengelolaan SPAM 27

4.1.5 Penetapan anggaran perusahaan 31

4.2 Akuntansi keuangan 31

4.2.1 Sosialisasi prosedur dan format transaksi 32

4.2.2 Transaksi penerimaan dan pengeluaran uang 34

4.2.3 Pemantauan transaksi 37

4.3 Pengendalian biaya dan optimalisasi pendapatan 42

4.3.1 Pemantauan berkala 42

4.3.2 Pemantauan catatan rekening air 43

4.4 Pengendalian anggaran 46

4.4.1 Pengendalian berkala dan insidentil 46

4.4.2 Tindakan koreksi 47

4.4.3 Pengendalian anggaran 47

4.5 Laporan keuangan 49

4.5.1 Pengumpulan data transaksi keuangan 49

4.5.2 Verifikasi 50

4.5.3 Laporan arus kas 51

4.5.4 Laporan laba-rugi 53

4.5.5 Neraca keuangan 56

BAB V SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN

KOMPETENSI 60

5.1 Sumber daya manusia 60

5.2 Sumber-sumber perpustakaan 61

Page 4: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 3 dari 61 Buku informasi Versi 2009

BAB I

KATA PENGANTAR

1.1. Konsep dasar pelatihan berbasis kompetensi

1.1.1 Pelatihan berbasis kompetensi

Pelatihan merupakan kumpulan dari unsur-unsur yang dinamis, yang saling

berhubungan/berkaitan dalam proses pencapaian tujuan pelatihan. Perumusan tujuan

pelatihan berbasis kompetensi merupakan penjabaran dari rangkaian kegiatan yang

disyaratkan dalam standar kompetensi untuk menjawab tuntutan dari setiap kriteria

unjuk kerja dalam pencapaian kompetensi kerja.

Pelatihan kerja diarahkan untuk membekali, meningkatkan dan mengembangkan

kompetensi kerja, meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang berkaitan

dengan tugas yang dimiliki peserta. Sehingga setelah pelatihan selesai peserta

memperoleh peningkatan kompetensi yang dibutuhkan dan mampu mengisi

jabatan/profil pekerjaan yang dibutuhkan.

1.1.2 Kompeten di tempat kerja

Kompetensi adalah menyatunya ketiga aspek pengetahuan, ketrampilan dan sikap

kerja atau KSA (knowledge, skill, attitude) yang diterapkan untuk mewujudkan standar

kinerja yang disyaratkan di tempat kerja. Kompetensi adalah potensi seseorang yang

ditampilkan setelah dilatih melalui pelatihan. Adapun ukuran standar kompetensi

tersebut dapat diukur dan dijelaskan oleh Kriteria Unjuk Kerja.

Kompeten di tempat kerja adalah seseorang yang telah dapat memenuhi persyaratan

jabatan/pekerjaan yang ditetapkan oleh pasar/tempat kerja. Tuntutan kualitas tersebut

didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi (kriteria unjuk kerja).

1.2. Penjelasan materi pelatihan

1.2.1. Desain materi pelatihan

Materi pelatihan merupakan bagian dari suatu program pelatihan kerja berbasis

kompetensi yang menguraikan dan menjelaskan secara rinci rangkaian pencapaian

kompetensi kerja.

Page 5: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 4 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Pada materi pelatihan, aspek-aspek kompetensi dalam indikator unjuk kerja diuraikan

ke dalam bentuk modul pelatihan, agar dapat dipahami, dimengerti dan dikuasai oleh

peserta pelatihan. Modul ini didisain untuk dapat digunakan pada pelatihan

konvensional/klasikal dan pelatihan individual/mandiri.

Yang dimaksud dengan pelatihan klasikal adalah pelatihan yang dilakukan dengan

melibatkan bantuan seorang pelatih atau pembimbing, dengan menggunakan proses

belajar mengajar sebagaimana biasanya. Sedangkan yang dimaksud dengan

pelatihan mandiri adalah pelatihan yang dilaksanakan secara mandiri oleh peserta,

dengan menambah unsur-unsur atau sumber-sumber yang diperlukan dengan

bantuan pelatih.

Selanjutnya dapat dipraktekkan penyelesaian suatu tugas tertentu melalui tahapan-

tahapan latihan yang sistematis.

1.2.2 Isi modul

Modul merupakan uraian terkecil bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis

untuk membantu peserta pelatihan menguasai tujuan pelatihan. Modul akan

memandu pelatih/fasilitator menyampaikan bahan belajar dalam proses pelatihan

yang sesuai secara terinci.

Modul ini terdiri dari 3 bagian, yaitu:

a. Buku informasi

Buku Informasi adalah sumber pelatihan, baik untuk pelatih maupun untuk peserta

pelatihan.

b. Buku kerja

Buku kerja ini digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencatat setiap pertanyaan

dan kegiatan praktik baik dalam pelatihan klasikal maupun pelatihan

individual/mandiri.

Buku kerja diberikan kepada peserta pelatihan dan berisi :

• Kegiatan-kegiatan yang membantu peserta pelatihan untuk mempelajari dan

memahami informasi.

• Kegiatan pemeriksaan yang digunakan untuk memonitor pencapaian kemampuan

peserta pelatihan.

• Kegiatan penilaian untuk menilai kemampuan peserta pelatihan dalam

melaksanakan praktik kerja.

Page 6: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 5 dari 61 Buku informasi Versi 2009

c. Buku penilaian

Buku penilaian ini digunakan oleh pelatih untuk menilai jawaban dan tanggapan

peserta pelatihan pada buku kerja.

Buku penilaian berisi :

• Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh peserta pelatihan sebagai pernyataan

kemampuan.

• Metode-metode yang disarankan dalam proses penilaian kemampuan peserta

pelatihan.

• Sumber-sumber yang dapat digunakan oleh peserta pelatihan untuk mencapai

kemampuan.

• Semua jawaban/tanggapan pada setiap pertanyaan yang diisikan pada buku kerja.

• Petunjuk bagi pelatih untuk menilai setiap kegiatan praktik.

• Catatan pencapaian kemampuan peserta pelatihan.

1.2.3 Pelaksanaan materi pelatihan

Pada pelatihan klasikal, pelatihan akan:

• Menyediakan buku informasi yang dapat digunakan peserta pelatihan sebagai

sumber pelatihan.

• Menyediakan salinan buku kerja kepada setiap peserta pelatihan.

• Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama dalam penyelenggaraan

pelatihan.

• Memastikan setiap peserta pelatihan memberikan jawaban tanggapan dan

menuliskan hasil tugas praktiknya pada buku kerja.

Pada pelatihan individual / mandiri, peserta pelatihan akan :

• Menggunakan buku informasi sebagai sumber utama pelatihan.

• Menyelesaikan setiap kegiatan yang terdapat pada buku kerja.

• Memberikan jawaban pada buku kerja.

• Mengisikan hasil tugas praktik pada buku kerja.

• Memiliki tanggapan-tanggapan dan hasil penilaian oleh pelatihan.

1.3. Pengakuan kompetensi terkini (RCC)

Jika anda telah memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk

elemen unit kompetensi tertentu, anda dapat mengajukan pengakuan kompetensi

Page 7: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 6 dari 61 Buku informasi Versi 2009

terkini (RCC, recognition of current competency). Berarti anda tidak akan

dipersyaratkan untuk belajar kembali.

Anda mungkin sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan, karena anda telah:

a. Bekerja dalam suatu pekerjaan yang memerlukan suatu pengetahuan dan

keterampilan yang sama, atau

b. Berpartisipasi dalam pelatihan yang mempelajari kompetensi yang sama, atau

c. Mempunyai pengalaman lainnya yang mengajarkan pengetahuan dan

keterampilan yang sama.

1.4. Pengertian-pengertian

Profesi Profesi adalah suatu bidang pekerjaan yang menuntut sikap, pengetahuan serta

keterampilan/keahlian kerja tertentu yang diperoleh dari proses pendidikan, pelatihan

serta pengalaman kerja, atau penguasaan sekumpulan kompetensi tertentu yang

dituntut oleh suatu pekerjaan/jabatan.

Standarisasi Standarisasi adalah proses merumuskan, menetapkan serta menerapkan suatu

standar tertentu.

Penilaian / uji kompetensi Penilaian atau uji kompetensi adalah proses pengumpulan bukti melalui perencanaan

pelaksanaan dan peninjauan ulang (review) penilaian serta keputusan mengenai

apakah kompetensi sudah tercapai dengan membandingkan bukti-bukti yang

dikumpulkan terhadap standar yang dipersyaratkan (kriteria unjuk kerja).

Pelatihan Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu

kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan

belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang

dipelajari.

Kompetensi Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk menunjukkan aspek sikap,

pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari ketiga aspek tersebut di tempat

kerja untuk mencapai unjuk kerja yang ditetapkan.

Page 8: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 7 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Standar kompetensi Standar kompetensi adalah standar kemampuan yang diperlukan pada rangkaian

kegiatan yang harus dilakukan oleh pelaku atau pemangku jabatan kerja. Standar

kompetensi dinyatakan dalam format tertentu, yaitu: (i) unit kompetensi dari jabatan

kerja tersebut; (ii) elemen kompetensi dari tiap unit kompetensi, dan (iii) kriteria unjuk

kerja untuk tiap unit kompetensi.

Sertifikasi kompetensi Sertifikasi kompetensi adalah proses penerbitan sertifikat kompetensi melalui proses

penilaian/uji kompetensi.

Sertifikat kompetensi Sertifikat kompetensi adalah pengakuan tertulis yang diberikan oleh Lembaga

Sertifikasi Profesi kepada seseorang yang dinyatakan kompeten, yaitu tenaga kerja

trampil atau ahli yang telah menguasai suatu kompetensi tertentu dan telah

memenuhi persyaratan berdasarkan disiplin keilmuan dan atau keahlian/ketrampilan

tertentu.

Page 9: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 8 dari 61 Buku informasi Versi 2009

BAB II

STANDAR KOMPETENSI

2.1 Peta paket pelatihan

Standar kompetensi kerja sektor air minum dikelompokkan ke dalam 3 (tiga) sub

sektor, yaitu perencanaan, pelaksanaan konstruksi, dan pengelolaan. Pada bidang

pengelolaan air minum diantaranya meliputi bidang manajemen.

Terdapat 19 unit kompetensi dalam jabatan manajemen air minum, yang

dikategorikan dalam:

• Kelompok kompetensi umum, terdiri dari 2 unit kompetensi.

• Kelompok kompetensi inti, terdiri dari 15 unit kompetensi.

• Kelompok kompetensi khusus, terdiri dari 2 unit kompetensi.

2.2 Pengertian unit standar

2.2.1 Unit standar kompetensi

Standar kompetensi Merupakan pernyataan apa yang harus dikerjakan di tempat kerja, disusun dengan

pendekatan bidang pekerjaan. Standar kompetensi terbentuk atas sejumlah unit

kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu.

Unit kompetensi Merupakan uraian fungsi dan tugas atau pekerjaan yang mendukung tercapainya

standar kompetensi. Setiap unit kompetensi memiliki sejumlah elemen kompetensi.

Elemen kompetensi Merupakan bagian terkecil dari unit kompetensi yang mengidentifikasikan sejumlah

fungsi tugas atau kegiatan yang harus dikerjakan untuk mencapai unit kompetensi

tersebut.

Kriteria unjuk kerja (KUK) Merupakan langkah kerja yang harus dilaksanakan dalam pencapaian elemen

kompetensi. KUK mencerminkan kegiatan yang menggambarkan 3 aspek, yaitu

pengetahuan, ketrampilan, dan sikap kerja. Selain itu KUK juga menunjukkan sejauh

mana persyaratan elemen kompetensi dapat diukur berdasarkan pada tingkat yang

diinginkan.

Page 10: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 9 dari 61 Buku informasi Versi 2009

2.2.2 Daftar unit kompetensi

Terdapat 19 unit kompetensi dalam jabatan manajemen air minum :

A. Kelompok kompetensi umum 1. Menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja.

2. Melaksanakan manajemen umum.

B Kelompok kompetensi inti 1. Melaksanakan manajemen mutu

2. Melaksanakan manajemen strategik

3. Melaksanakan manajemen sumber daya manusia

4. Melaksanakan manajemen aset/barang

5. Melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi

6. Melaksanakan manajemen informasi

7. Melaksanakan manajemen operasi SPAM

8. Melaksanakan manajemen pemeliharaan SPAM

9. Melakukan komunikasi

10. Melaksanakan konseling

11. Melaksanakan negosiasi bisnis

12. Melakukan manajemen bisnis air minum

13. Melakukan manajemen investasi

14. Melakukan manajemen resiko

15. Melaksanakan kemitraan pemerintah badan usaha

C Kelompok kompetensi khusus 1. Menerapkan prinsip pengadaan barang dan jasa

2. Melakukan hubungan masyarakat

2.2.3 Durasi pelatihan

Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan seluruh 19 unit kompetensi

adalah 111 JPL, dimana 1 JPL (jam pelajaran) adalah 45 menit.

Sedangkan waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pelatihan unit kompetensi ini

adalah 7 JPL.

2.2.4 Kesempatan mencapai kompetensi

Jika anda belum mencapai kompetensi pada usaha/kesempatan pertama, pelatih

anda akan mengatur rencana pelatihan dengan anda. Rencana ini akan memberikan

Page 11: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 10 dari 61 Buku informasi Versi 2009

anda kesempatan kembali untuk meningkatkan level kompetensi anda sesuai dengan

level yang diperlukan.

Jumlah maksimum usaha/kesempatan yang disarankan adalah 3 (tiga) kali.

2.3 Unit kompetensi yang dipelajari

2.3.1 Judul unit

Judul Unit Kompetensi: Melaksanakan manajemen keuangan/akutansi

2.3.2 Kode unit

Kode Unit: PAM.MM02.005.01.

2.3.3 Deskripsi unit

Unit ini berhubungan dengan keterampilan, pengetahuan dan sikap kerja yang

dibutuhkan dalam melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi dalam

pengelolaan SPAM.

2.3.4 Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja

Elemen kompetensi yang harus dikuasai dalam unit kompetensi berikut kriteria unjuk

kerja terdapat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja pada unit kompetensi

melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

01. Melaksanakan perencanaan keuangan

1.1. Prinsip manajemen keuangan dan akuntansi untuk pengelolaan SPAM dijelaskan sesuai dengan kebutuhan.

1.2. Kebutuhan pembiayaan untuk operasional pengelolaan SPAM diidentifikasi berdasar pada data dan informasi yang tersedia.

1.3. Jenis sumber pembiayaan untuk operasional pengelolaan SPAM dikenali.berdasar pada data dan informasi yang ada di perusahaan

1.4. Draf perencanaan keuangan pengelolaan SPAM disusun berdasar pada data perusahaan dan rencana strategik perusahaan.

1.5. Draf didiskusikan dengan dewan direksi untuk memperoleh persetujuan dan penetapan.

Page 12: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 11 dari 61 Buku informasi Versi 2009

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

02. Melaksanakan akuntansi 2euangan

2.1. Format dan prosedur penerimaan dan pengeluaran uang yang berlaku disosialisasikan kepada pihak yang terkait dengan penerimaan dan pengeluran uang.

2.2. Semua transaksi penerimaan dan pengeluaran uang dilakukan dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan dan sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

2.3. Seluruh transaksi keuangan dipantau dan direkam dengan menggunakan format dan prosedur yang ditetapkan.

03. Melaksanakan pengendalian biaya dan optimalisasi pendapatan

3.1. Pemantauan secara berkala dilakukan pada rekaman data operasional

3.2. Pemantauan catatan rekening air.

04. Melaksanakan pengendalian anggaran

4.1. Pengendalian secara berkala dan insidentil dilakukan berdasar pada rekaman data transaksi keuangan untuk menyetimbangkan “cash flow”

4.2. Tindakan koreksi dan peninjauan dilakukan bila terjadi kesalahan transaksi keuangan atau pengeluaran yang berlebihan.

4.3. Pengendalian anggaran dilakukan berdasar pada data rekaman transakasi keuangan untuk menyetimbangkan “cash flow”

05. Menyusun laporan keuangan

5.1. Seluruh rekaman data transaksi keuangan dihimpun dan dipilah sesuai dengan kebutuhan.

5.2. Verifikasi data transaksi keuangan dilakukan dengan pihak yang terkait untuk memperoleh data yang valid.

5.3. Laporan aliran kas disusun berdasar rekaman data transaksi yang valid dengan menggunakan format standar yang ditetapkan

5.4. Laporan laba/rugi disusun berdasar rekaman data transaksi yang valid dengan menggunakan format standar yang ditetapkan

5.5. Neraca keuangan disusun berdasar pada laporan aliran kas dan laba/rugi berdasar pada rekaman data transaksi yang valid dengan menggunakan format standar yang ditetapkan

Page 13: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 12 dari 61 Buku informasi Versi 2009

2.3.5 Batasan variabel

1. Konteks variabel :

Unit ini berlaku untuk melaksanakan perencanaan, melaksanakan akuntansi dan

keuangan, melaksanakan pengendalian anggaran, dan menyusun laporan

keuangan yang digunakan untuk melaksanakan manajemen keuangan dan

akuntansi.

2. Perlengkapan untuk melakukan manajemen keuangan dan akuntansi pada

pengelolaan air minum, mencakup:

2.1 Pedoman akuntansi PDAM

3. Tugas pekerjaan untuk melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi pada

pengelolaan air minum meliputi :

3.1 Melaksanakan perencanaan.

3.2 Melaksanakan akuntansi dan keuangan.

3.3 Melaksanakan pengendalian anggaran.

3.4 Menyusun laporan keuangan.

4. Peraturan untuk melaksanakan manajemen keuangan dan akuntansi pada

pengelolaan air minum adalah :

4.1 Keputusan direksi.

4.2 Kepmendagri tentang akuntansi laporan PDAM

2.3.6 Panduan penilaian

1. Penjelasan prosedur penilaian :

Alat, bahan dan tempat penilaian serta unit kompetensi yang harus dikuasai

sebelumnya yang mungkin diperlukan sebelum menguasai unit kompetensi ini

dengan unit-unit kompetensi yang terkait :

1.1 PAM.MM01.002.01 : Melaksanakan manajemen umum.

2. Kondisi penilaian :

2.1. Kondisi penilaian merupakan aspek dalam penilaian yang sangat

berpengaruh atas tercapainya kompetensi tersebut yang terkait dengan

perencanaan, pelaksanaan akuntansi dan keuangan, pengendalian

anggaran, dan penyusunan laporan keuangan pada pelaksanaan

manajemen keuangan dan akuntansi.

2.2. Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, demonstrasi/praktek,

dan simulasi di workshop dan atau di tempat kerja.

Page 14: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 13 dari 61 Buku informasi Versi 2009

3. Pengetahuan yang dibutuhkan :

Pengetahuan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai

berikut :

3.1. Ilmu manajemen.

3.2. Statistika.

3.3. Akuntansi

4. Keterampilan yang dibutuhkan :

Keterampilan yang dibutuhkan untuk mendukung unit kompetensi ini sebagai

berikut :

4.1. Menyusun dan mengevaluasi laporan.

5. Aspek kritis :

Aspek kritis yang merupakan kondisi kerja untuk diperhatikan dalam mendukung

unit kompetensi ini, sebagai berikut :

5.1. Kesesuaian terhadap pedoman akuntansi.

5.2. Bentuk laporan.

5.3. Akurasi.

2.3.7 Kompetensi kunci

Kompetensi kunci dalam mencapai unjuk kerja yang disyaratkan terdapat pada tabel

2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2 Kompetensi kunci dalam pencapaian unjuk kerja melaksanakan

manajemen keuangan dan akuntansi

NO KOMPETENSI KUNCI DALAM UNIT TINGKAT

1. Mengumpulkan, mengorganisasi dan menganalisa informasi 3

2. Mengkomunikasikan ide-ide dan menginformasikan 2

3. Merencanakan dan mengorganisir kegiatan 2

4. Bekerjasama dengan orang lain dan berkelompok 2

5. Menggunakan ide serta tehnik matematika 2

6. Memecahkan masalah 2

7. Menggunakan teknologi 2

Page 15: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 14 dari 61 Buku informasi Versi 2009

BAB III

STRATEGI DAN METODE PELATIHAN

3.1 Strategi pelatihan

Persiapan dan perencanaan pelatihan:

• Membaca bahan/materi yang telah diidentifikasi dalam setiap tahap belajar

dengan tujuan mendapatkan tinjauan umum mengenai isi proses belajar anda.

• Membuat catatan terhadap apa yang telah dibaca.

• Memikirkan bagaimana pengetahuan baru yang diperoleh berhubungan dengan

pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

• Merencanakan aplikasi praktik pengetahuan dan keterampilan anda.

Permulaan dari proses pembelajaran:

• Mencoba mengerjakan seluruh pertanyaan dan tugas yang terdapat pada tahap

belajar.

• Merevisi dan meninjau materi belajar agar dapat menggabungkan pengetahuan

anda.

Pengamatan terhadap tugas praktik:

• Mengamati keterampilan praktik yang didemonstrasikan oleh pelatih atau orang

yang telah berpengalaman lainnya.

• Mengajukan pertanyaan kepada pelatih tentang konsep sulit yang anda temukan.

Implementasi dan penilaian:

• Penilai akan mengumpulkan bukti dan membuat pertimbangan mengenai

pengetahuan, pemahaman dan unjuk kerja tugas-tugas anda dan sikap anda

terhadap pekerjaan.

• Penilaian dapat dilaksanakan dengan tujuan sebagai bantuan dan dukungan

belajar.

• Anda akan dinilai untuk menentukan apakah anda telah mencapai kompetensi

sesuai dengan standar yang dijelaskan dalam kriteria unjuk kerja.

3.2 Metode pelatihan

Terdapat tiga prinsip metode belajar yang dapat digunakan. Dalam beberapa kasus,

kombinasi metode belajar mungkin dapat digunakan.

Page 16: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 15 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Belajar secara mandiri:

Belajar secara mandiri memperbolehkan anda untuk belajar secara individual, sesuai

dengan kecepatan belajar masing-masing. Meskipun proses belajar dilaksanakan

secara bebas, anda disarankan untuk menemui pelatih setiap saat untuk

mengkonfirmasikan kemajuan dan mengatasi kesulitan belajar.

Belajar berkelompok

Belajar berkelompok memungkinkan peserta untuk datang bersama secara teratur

dan berpartisipasi dalam sesi belajar berkelompok. Walaupun proses belajar memiliki

prinsip sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing, namun sesi kelompok tetap

memberikan interaksi antara peserta, pelatih dan pakar/ahli dari tempat kerja.

Belajar terstruktur

Belajar terstruktur meliputi sesi pertemuan kelas secara formal yang dilaksanakan

oleh pelatih atau ahli lainnya. Sesi belajar terstruktur ini umumnya mencakup topik

tertentu.

Page 17: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 16 dari 61 Buku informasi Versi 2009

BAB IV

MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI

4.1 Perencanaan keuangan

4.1.1 Manajemen keuangan pengelolaan SPAM

Manajemen keuangan pada dasarnya merupakan kegiatan yang berkaitan dengan

perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan mengadakan dana dan

menggunakan dana. Tujuan akhir dari manajemen keuangan bukan semata-mata

untuk memperoleh laba sebesar-besarnya, namun untuk meningkatkan dan

memaksimalkan nilai perusahaan.

Ruang lingkup manajemen keuangan dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu (i)

manajemen modal kerja (penggunaan dana), dan (ii) manajemen investasi

(mendapatkan dana).

Manajemen modal kerja mencakup pengelolaan keuangan yang menunjang kegiatan

rutin perusahaan dan hasilnya segera diperoleh perusahaan. Dari segi investasi,

manajemen modal kerja berkaitan dengan pengelolaan kas dan instrumen keuangan

yang bersifat mirip, seperti kas, piutang dagang, persediaan, dan pembayaran uang

muka. Dari sisi pendanaan, manajemen modal kerja berkaitan dengan pengelolaan

hutang dagang, hutang modal kerja, dan kewajiban lainnya yang segera dibayar

perusahaan.

Manajemen investasi berkaitan dengan perolehan aktiva produksi yang memiliki masa

manfaat dalam jangka waktu panjang serta upaya pendanaannya. Di perusahaan

pengelola SPAM (PDAM), investasi aktiva produksi adalah pembangunan sarana

pengolahan air minum, pipa transmisi, jaringan distribusi air minum.

Peran perusahaan pengelola air minum (misal PDAM) dalam dunia ekonomi

Indonesia adalah memberikan jasa penyediaan air minum yang berkualitas,

berkesinambungan, dan dengan tarif yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Potensi

usaha di bidang air minum masih sangat besar, dilihat dari masih banyaknya

permintaan sambungan air minum yang belum dapat dilayani. Dengan demikian

potensi bagi perusahaan penyelenggara SPAM untuk berkembang juga masih besar.

Namun terdapat banyak masalah dalam memenuhi permintaan konsumen, antara

lain:

Page 18: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 17 dari 61 Buku informasi Versi 2009

1. Untuk memenuhi peningkatan permintaan konsumen, perusahaan harus

meningkatkan produksi, sebagai akibatnya perusahaan harus meningkatkan biaya

produksi.

2. Bila kapasitas produksi air minum eksisting telah optimal, perusahaan harus

melakukan investasi pada pembangunan instalasi produksi yang baru.

3. Kebutuhan pendanaan untuk menjawab kedua permintaan di atas, berapa besar

dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan dana tersebut.

Perusahaan pengelola SPAM (PDAM) harus mendapatkan dana pembiayaan

operasional agar mampu melaksanakan misinya dengan baik. Sebagai pemberi

pelayanan kepada masyarakat, kepuasan pelanggan dan peningkatan cakupan

pelayanan memerlukan sumber daya yang cukup sebagaimana diuraikan di atas.

Sedangkan sesuai dengan pendiriannya (misi kedua), sebagai perusahaan daerah

diharapkan mampu memberikan kontribusi kepada pendapatan asli daerah.

Melalui manajemen keuangan strategis, perusahaan harus mampu secara konsisten

mengelola pembiayaan dan pendapatan yang berkaitan dengan pendapatan tersebut.

Keseimbangan harus dipertahankan untuk menjamin solvabilitas keuangan secara

berkesinambungan, baik dari (i) segi pendapatan: misal tarif, tagihan, penarikan

pembayaran dll, serta dari (ii) sisi pembiayaan: biaya operasi dan pemeliharaan

(O&M), penyusutan (depresiasi), pembayaran hutang, dan pembayaran atas

penyertaan modal (bila ada).

Perencanaan keuangan pengelolaan SPAM merupakan salah satu kunci dari proses

perencanaan perusahaan secara keseluruhan, selain karena dana merupakan faktor

yang membatasi, juga karena perencanaan keuangan akan memberikan kerangka

untuk menentukan kemungkinan yang dihadapi perusahaan dari setiap alternatif

penerapan strategi bisnis yang dipilih oleh perusahaan.

Komponen utama yang harus dimasukkan dalam setiap perencanaan keuangan

adalah:

• Perencanaan penjualan.

• Anggaran investasi.

• Anggaran kas.

• Pro forma laporan keuangan.

• Perencanaan pembiayaan eksternal.

• Analisis kondisi keuangan perusahaan.

Page 19: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 18 dari 61 Buku informasi Versi 2009

4.1.2 Biaya operasional pengelolaan SPAM

Secara umum biaya-biaya dan pengeluaraan PDAM dapat digolongkan ke dalam:

• Biaya operasi, pemeliharaan, dan administrasi.

• Biaya depresiasi.

• Biaya bunga pinjaman.

• Angsuran pokok pinjaman. Tabel 4.1 Komponen biaya operasi dan pemeliharaan SPAM

Komponen biaya

Deskripsi/rincian Faktor yang mempengaruhi

Tenaga kerja Upah dan manfaat-manfaat sosial bagi staf

Jumlah staf, skala gaji, biaya manfaat

Bahan-bahan / persediaan

Pipa, suku cadang, pelumas, dan bahan-bahan lainnya yang digunakan dalam kegiatan O&M

Jenis program pemeliharaan yang dilaksanakan

Bahan kimia Khlor, tawas, dan bahan kimia lain dalam pengolahan air

Kualitas sumber air, jumlah yang dimanfaatkan, volume air yang diolah, biaya satuan bahan kimia

Enerji Enerji untuk pemompaan, peralatan operasi, dan fasilitas penerangan

Efisiensi pompa, kapasitas pemompaan, tekanan pompa

Transportasi Perjalanan dan transportasi staf dalam pelaksanaan tugas

Jumlah perjalanan yang dilakukan

Jasa-jasa Kontrak jasa-jasa untuk teknisi, perbaikan, pengecekan meteran, atau pelayanan khusus lainnya yang berkaitan dengan O&M

Jasa-jasa yang diterima

Pembelian air Biaya pembelian air dari pemasok lainnya

Volume air yang dibeli dan tingkat harga

Administrasi / manajemen

Tenaga kerja, biaya jasa-jasa, biaya lain untuk akuntansi, meteran/tagihan, pengawasan, manajemen, badan/ dewan pengawas

Jumlah sambungan, jumlah karyawan

Page 20: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 19 dari 61 Buku informasi Versi 2009

4.1.2.1 Komponen biaya operasi dan pemeliharaan

Biaya operasi dan pemeliharaan (O&M) SPAM terdiri dari beberapa jenis biaya,

seperti terdapat pada tabel 4.1. Terlihat bahwa besaran biaya O&M dan perinciannya

sangat tergantung pada tempat (lokasi), sumber air baku, jenis teknologi yang

digunakan, biaya bahan, tingkat penggunaan jasa, dan banyak faktor lainnya. Namun

demikian, di hampir semua lokasi, porsi utama biaya O&M terdiri dari komponen

tenaga kerja/karyawan, enerji, bahan kimia, dan administrasi.

Dalam pelayanan air minum skala kecil, biaya tenaga kerja dan administrasi

cenderung dominan, namun dengan semakin bertambah besarnya skala pelayanan,

maka semakin besar pula porsi biaya-biaya enerji dan bahan kimia dalam biaya O&M

4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap

Sebagian dari biaya O&M sangat dipengaruhi oleh volume produksi, dan sebagian

lain tidak dipengaruhi. Sehingga biaya O&M dapat diklasifikasikan menjadi:

• Biaya tetap, merupakan biaya-biaya yang sama sekali tidak dipengaruhi oleh

perubahan volume produksi, yaitu biaya tenaga kerja dan administrasi.

• Biaya tidak tetap (variabel) merupakan biaya-biaya yang secara langsung dan

secara keseluruhan tergantung pada volume produksi air bersih, yaitu biaya enerji

(khususnya untuk pemompaan), biaya bahan kimia.

4.1.2.3 Biaya operasional pengelolaan SPAM

Berdasarkan pedoman akuntansi PDAM (2000), pengeluaran biaya operasional

PDAM dapat dikelompokkan dalam :

1. Biaya sumber air

a. Biaya operasi sumber air.

, yaitu biaya-biaya operasional dan pemeliharaan yang berkaitan

dengan kegiatan pengumpulan air dari berbagai sumber, meliputi:

Termasuk di dalamnya adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan

pengoperasian instalasi sumber dan perpompaan untuk kegiatan pengumpulan

air, terdiri dari:

i) Biaya pegawai (gaji, honor, lembur, tunjangan, insentif, pakaian dinas, dll)

yang berhubungan dengan pengoperasian instalasi sumber dan

perpompaan.

ii) Pemakaian bahan bakar mesin pembangkit untuk menggerakkan pompa.

iii) Biaya listrik PLN beban sumber air.

iv) Pemakaian bahan pembantu (misal pelumas).

Page 21: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 20 dari 61 Buku informasi Versi 2009

v) Rupa-rupa biaya operasi instalasi sumber air dan perpompaan.

b. Biaya pemeliharaan sumber air.

Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan dan pengeluaran

lainnya untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi sumber

air, terdiri dari:

i) Pemeliharaan bangunan dan penyempurnaan tanah.

ii) Pemeliharaan pengumpulan dan reservoir.

iii) Pemeliharaan danau, sungai.

iv) Pemeliharaan mata air dan saluran.

v) Pemeliharaan sumur-sumur.

vi) Pemeliharaan pipa induk.

vii) Pemeliharaan alat pembangkit tenaga (generator set).

viii) Pemeliharaan alat perpompaan.

ix) Pemeliharaan instalasi sumber lainnya.

c. Biaya air baku.

Yaitu retribusi dan/atau biaya lainnya untuk pengadaan air baku guna diolah

lebih lanjut.

d. Biaya penyusutan sumber air.

2. Biaya pengolahan air

a. Biaya operasi pengolahan air.

, yaitu biaya-biaya operasional dan pemeliharaan yang

berkaitan dengan proses pengolahan air sampai siap untuk didistribusikan

(reservoir air bersih), meliputi:

Termasuk di dalamnya adalah pengeluaran yang berhubungan dengan proses

pengolahan air, terdiri dari:

i) Biaya pegawai (gaji, honor, lembur, tunjangan, insentif, pakaian dinas, dll)

yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan.

ii) Pemakaian bahan kimia dalam pengolahan air.

iii) Pemakaian bahan pembantu dalam pengolahan air.

iv) Biaya bahan bakar.

v) Biaya listrik PLN.

vi) Rupa-rupa biaya pengolahan air.

b. Biaya pemeliharaan pengolahan air.

Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan dan pengeluaran

lainnya untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan seluruh instalasi

pengolahan air, terdiri dari:

Page 22: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 21 dari 61 Buku informasi Versi 2009

i) Pemeliharaan bangunan dan penyempurnaan tanah.

ii) Pemeliharaan instalasi pengolahan air

iii) Pemeliharaan instalasi pompa.

iv) Pemeliharaan instalasi pengolahan lainnya.

c. Biaya pengadaan air curah.

Yaitu pembelian air curah dari pihak ketiga/swasta.

d. Biaya penyusutan pengolahan air.

3. Biaya transmisi dan distribusi

a. Biaya operasi transmisi dan distribusi.

, yaitu semua biaya operasi dan pemeliharaan yang

berkaitan dengan kegiatan transmisi dan distribusi air yang sudah diolah, meliputi:

Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan, pemakaian

pompa, dan pengeluaran lainnya yang berhubungan dengan pengoperasian

instalasi transmisi dan distribusi, terdiri dari:

i) Biaya pegawai (gaji, honor, lembur, tunjangan, insentif, pakaian dinas, dll)

yang berhubungan dengan pengoperasian dan pengawasan umum jaringan

transmisi dan distribusi.

ii) Biaya pemakaian bahan / perlengkapan.

iii) Biaya bahan bakar.

iv) Biaya listrik PLN.

v) Biaya pemakaian pipa persil (pipa yang dibeli untuk keperluan persil

pelanggan).

vi) Rupa-rupa biaya operasi.

b. Biaya pemeliharaan transmisi dan distribusi.

Termasuk di dalamnya adalah upah kerja, pemakaian bahan dan pengeluaran

untuk kegiatan pemeliharaan dan perbaikan instalasi transmisi dan distribusi,

terdiri dari:

i) Pemeliharaan bangunan dan penyempurnaan tanah.

ii) Pemeliharaan reservoir dan tanki/

iii) Pemeliharaan pipa transmisi (pipa induk).

iv) Pemeliharaan pipa dinas.

v) Pemeliharaan instalasi pompa.

vi) Pemeliharaan water meter.

vii) Pemeliharaan hidran.

viii) Pemeliharaan transmisi dan distribusi lainnya.

c. Biaya penyusutan transmisi dan distribusi.

Page 23: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 22 dari 61 Buku informasi Versi 2009

4. Biaya kemitraan

5.

, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan operasi dalam

rangka kerjasama dengan pihak swasta/ketiga.

Biaya air limbah

6.

, yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan operasi

pengelolaan air limbah.

Biaya umum dan administrasi,

a. Biaya pegawai.

yaitu biaya-biaya yang berkaitan dengan kegiatan

operasi umum meliputi kegiatan administrasi, umum, dan kegiatan pelayanan

pelanggan.

Termasuk di dalamnya adalah biaya-biaya pegawai yang berada di bawah

direktur administrasi dan keuangan, meliputi:

i) Gaji dan honor pegawai.

ii) Tunjangan yang melekat pada penghasilan tetap tiap bulan.

iii) Iuran pensiun yang menjadi beban perusahaan.

iv) Lembur.

v) Insentif / kesejahteraan karyawan, yaitu pengeluaran yang diberikan

kepada karyawan sebagai perangsang kerja, yang bukan merupakan

bagian dari penghasilan tetap tiap bulan.

vi) Pembinaan karyawan dan pakaian dinas, yaitu biaya-biaya untuk

keperluan pembinaan fisik dan mental karyawan, seperti olahraga.

vii) Bantuan dan sumbangan, yaitu biaya untuk sumbangan kemalangan,

kedukaan, dsb yang diberikan kepada karyawan.

viii) Pendidikan dan latihan, yaitu biaya pendidikan dan latihan untuk

meningkatkan ketrampilan dan kemampuan karyawan.

ix) Rupa-rupa biaya pegawai.

b. Biaya kantor.

Adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan aktivitas kantor,

meliputi:

i) Biaya alat tulis dan foto copy.

ii) Pengadaan formulir cetakan.

iii) Perlengkapan computer.

iv) Biaya telpon, telex, telegram.

v) Biaya rapat dan tamu.

vi) Benda pos dan materai.

vii) Biaya listrik dan penerangan untuk kantor.

viii) Biaya cleaning service.

Page 24: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 23 dari 61 Buku informasi Versi 2009

ix) Dan lain-lain biaya kantor

c. Biaya hubungan pelanggan.

Adalah biaya-biaya operasi yang berkaitan dengan kegiatan hubungan

pelanggan, terdiri dari:

i) Biaya pengawasan meter, meliputi biaya pemakaian bahan dan alat serta

pengeluaran lain yang diperlukan untuk bimbingan umum dan

pengawasan, pembuatan buku pedoman, biaya konsultasi, biaya

transport, uang makan, dan biaya insidentil lainnya.

ii) Biaya pembacaan meter, meliputi biaya pemakaian bahan dan alat serta

pengeluaran lainnya yang berkaitan dengan kegiatan pegawai dalam

tugas memperoleh hasil pembacaan meter pelanggan, yaitu: pencatatan,

transport, uang makan, dan biaya lainnya.

iii) Biaya penagihan rekening air, terdiri dari biaya-biaya komisi dan premi

yang berhubungan dengan pengurusan penagihan rekening air.

iv) Biaya cetakan pelanggan, meliputi biaya-biaya pemakaian bahan dan

peralatan yang berhubungan dengan pencatatan pelanggan, antara lain

kegiatan permohonan menjadi pelanggan, kontrak, order, dan

penyelesaian pengaduan dari pelanggan.

v) Biaya pencetakan formulir rekening.

vi) Biaya pengolahan/penerbitan rekening air.

vii) Biaya promosi, termasuk di dalamnya adalah kegiatan yang berkaitan

dengan hubungan masyarakat dan pembinaan masyarakat, misal

pembuatan stiker dan brosur untuk sosialisasi penghematan pemakaian

air dsb.

viii) Rupa-rupa biaya urusan pelanggan.

d. Biaya penelitian dan pengembangan.

Adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan kegiatan penelitian dan

pengembangan, termasuk jasa profesional yang berkaitan dengan aktivitas

tersebut, terdiri dari:

i) Biaya survey dan penelitian.

ii) Biaya perencanaan teknik.

iii) Biaya perencanaan bidang usaha dan keuangan.

iv) Biaya perencanaan komputerisasi.

v) Rupa-rupa biaya penelitian dan pengembangan.

e. Biaya keuangan.

Page 25: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 24 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Termasuk di dalamnya adalah biaya-biaya yang berhubungan dengan

pengelolaan aktivitas fungsi keuangan, meliputi:

i) Bunga pinjaman, yaitu beban bunga pinjaman baik untuk kegiatan

pembangunan maupun keperluan operasi. Bunga atas pinjaman yang

digunakan untuk membiayai pembangunan suatu proyek, selama periode

pembangunan dibebankan dengan menambah nilai investasi proyek.

Bunga yang termasuk dalam perkiraan ini adalah beban bunga setelah

selesainya pembangunan tersebut.

ii) Biaya komitmen.

iii) Denda keterlambatan angsuran pokok dan bunga.

iv) Rupa-rupa biaya keuangan lainnya.

f. Biaya pemeliharaan.

Adalah biaya pemeliharaan atas aktiva tetap yang digunakan dalam kegiatan

fungsi administrasi dan umum, terdiri dari:

i) Pemeliharaan inventaris kantor (pemeliharaan, perbaikan, penggantian).

ii) Pemeliharaan kendaraan.

iii) Pemeliharaan bangunan umum, yang tidak dikategorikan sebagai bagian

dari kegiatan pengolahan (pabrik) air.

iv) Pemeliharaan instalasi yang digunakan untuk kegiatan umum, misal listrik

dan genset untuk penerangan kantor.

v) Pemeliharaan taman dan lapangan, misal pembersihan.

g. Biaya penyisihan dan penghapusan piutang.

Adalah biaya penyisihan piutang dan resiko piutang tidak tertagih.

i) Biaya penyisihan piutang, adalah resiko piutang-piutang yang tidak

tertagih di kemudian hari. Penetapan besarnya biaya penyisihan

didasarkan atas kebijakan akuntansi yang dianut.

ii) Biaya penghapusan piutang, adalah rekening air yang diterbitkan tetapi

tidak mungkin dapat ditagih lagi, sehingga menjadi beban biaya bagi

PDAM.

h. Rupa-rupa biaya umum.

Adalah semua biaya umum yang tidak dapat dikategorikan pada kelompok di

atas, terdiri dari:

i) Biaya iuran dan berlangganan, meliputi biaya untuk berlangganan media

cetak, semua iuran keanggotaan atas perusahaan. Termasuk pengadaan

Page 26: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 25 dari 61 Buku informasi Versi 2009

buku literatur/ referensi serta dokumentasi kegiatan operasional PDAM

(foto).

ii) Biaya badan pengawas, yaitu honor dan semua biaya lainnya untuk

keperluan badan pengawas.

iii) Biaya perjalanan dinas.

iv) Biaya jasa professional.

v) Biaya sewa, yaitu biaya untuk penyewaan alat-alat untuk kegiatan

administrasi umum dan hubungan pelanggan.

vi) Biaya asuransi dan keamanan, meliputi pembayaran premi asuransi, serta

biaya-biaya yang dibutuhkan untuk pengamanan kantor dan seluruh

jaringan instalasi air minum, termasuk penyalahgunaan pemakaian air.

vii) Biaya pajak Pemda / perijinan, meliputi pajak Pemda, retribusi, serta biaya

pengurusan perijinan.

viii) Rupa-rupa biaya umum lainnya.

i. Biaya penyusutan dan amortisasi instalasi non pabrik air.

Adalah penyusutan dan amortisasi yang diperhitungkan terhadap aktiva tetap

non pabrk air.

7. Biaya di luar usaha

a. Biaya lain-lain, meliputi:

, yaitu biaya yang diperlukan di luar kegiatan pokok

perusahaan, meliputi:

i) Biaya bank, yaitu biaya-biaya administrasi bank dalam hubungannya

dengan simpanan giro bank.

ii) Kerugian penjualan persediaan barang usang, yaitu selisih negative dari

nilai barang dengan hasil penjualannya.

iii) Kerugian transaksi valuta asing, yaitu kerugian selisih kurs dalam

transaksi valuta asing.

iv) Kerugian penghapusan aktiva tetap, yaitu kerugian sebesar nilai buku dari

aktiva tetap yang dihapuskan.

v) Rupa-rupa biaya / kerugian, yaitu kerugian di luar usaha selain dari yang

disebut di atas

8. Kerugian luar biasa, yaitu transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak

berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, serta diharapkan kejadian

tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Contoh adalah kebakaran

yang memusnahkan asset PDAM.

Page 27: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 26 dari 61 Buku informasi Versi 2009

4.1.3 Sumber pembiayaan pengelolaan SPAM

Dengan prinsip pemulihan biaya (cost recovery), pendapatan PDAM harus mencukupi

untuk menutup semua biaya / pengeluaran perusahaan, bisa menggantikan barang

modal pada waktu diperlukan, dan bisa memberikan suatu tingkat hasil investasi

tertentu diantaranya untuk pengembangan usaha perusahaan. Selain itu perlu

diperhitungkan pula biaya tingkat hasil usaha yang didukung atas dasar nilai asset

perusahaan yang layak, disebut return on assets (ROA).

Sumber pembiayaan/pendapatan PDAM berasal dari berbagai macam sumber.

Berdasarkan pedoman akuntansi PDAM (2000), pendapatan PDAM dapat

dikelompokkan menjadi pendapatan usaha, dan pendapatan di luar usaha, sebagai

berikut:

1. Pendapatan usaha,

a. Pendapatan penjualan air.

terdiri dari:

Termasuk di dalamnya adalah pendapatan penjualan air dan semua unsur

yang terkandung di dalam tagihan rekening air, baik yang dihitung melalui

meter air maupun alat pengukuran lainnya seperti diameter pipa, tekanan air,

atau metode lain yang bukan berdasarkan pengukuran air sebenarnya.

Termasuk pula dalam kategori ini adalah pendapatan penjualan air yang

didasarkan atas kontrak penjualan khusus.

Pendapatan penjualan air meliputi:

i) Harga air.

ii) Jasa administrasi termasuk abundemen.

iii) Pendapatan penjualan air lainnya.

b. Pendapatan non air.

Termasuk di dalamnya adalah berbagai pendapatan yang diperoleh dari

aktivitas operasional yang bukan merupakan pendapatan dari penjualan air,

meliputi:

i) Pendapatan sambungan baru, yaitu pendapatan yang diperoleh dari

pemasangan sambungan baru sesuai surat perjanjian.

ii) Pendapatan sewa instalasi, adalah semua sewa yang diterima dari sewa

instalasi yang digunakan oleh pelanggan.

iii) Pendapatan pemeriksaan air lab.

iv) Pendapatan penyambungan kembali.

Page 28: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 27 dari 61 Buku informasi Versi 2009

v) Pendapatan denda, yaitu denda dan tambahan pungutan lainnya karena

keterlambatan membayar.

vi) Pendapatan pemeriksaan instalasi pelanggan.

vii) Pendapatan penggantian meter rusak.

viii) Pendapatan penggantian pipa persil.

ix) Pendapatan non air lainnya, misal pendapatan dari kolam renang.

c. Pendapatan kemitraan, meliputi:

i) Pendapatan royalty.

ii) Pembagian pendapatan dari kemitraan.

iii) Pembagian produksi dari kemitraan.

iv) Bagi hasil kerjasama.

v) Deviden.

d. Pendapatan air limbah, meliputi:

i) Retribusi air limbah.

ii) Pendapatan air limbah lainnya.

2. Pendapatan di luar usaha

i) Pendapatan bunga deposito, yaitu pendapatan bunga yang diperoleh dari

penanaman dalam deposito berjangka.

, merupakan pendapatan yang diperoleh di luar kegiatan

pokok perusahaan, terdiri dari:

a. Pendapatan lain-lain, meliputi:

ii) Pendapatan jasa giro, yaitu pendapatan dari jasa simpanan giro di bank.

iii) Penjualan barang-barang bekas, yaitu hasil penjualan atas barang-barang

bekas yang tidak terpakai lagi.

iv) Keuntungan penjualan aktiva tetap, yaitu selisih lebih antara hasil penjualan

dan nilai buku aktiva tetap yang dijual.

v) Keuntungan atas transaksi valuta asing, yaitu keuntungan selisih kurs

dalam transaksi valuta asing.

vi) Penerimaan piutang yang sudah disisihkan/dihapuskan, yaitu penerimaan

dari tagihan-tagihan yang sudah disisihkan/dihapuskan.

vii) Pendapatan lainnya, yaitu pendapatan/keuntungan di luar usaha selain dari

yang telah disebut di atas.

3. Keuntungan luar biasa, yaitu transaksi yang bersifat tidak normal dan tidak

berhubungan dengan aktivitas perusahaan sehari-hari, serta diharapkan kejadian

Page 29: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 28 dari 61 Buku informasi Versi 2009

tersebut tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Contoh adalah laba dari

pembatalan hutang kepada pemegang saham.

4.1.4 Rencana keuangan pengelolaan SPAM

Rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) merupakan penjabaran rencana

kerja operasional dan program investasi yang akan dilakukan oleh perusahaan

pengelola SPAM (PDAM) untuk masa setahun mendatang. RKAP merupakan

penjabaran rencana kerja dan program tahunan dari corporate plan (rencana jangka

menengah), dimana corporate plan adalah rencana strategis yang mencakup

rumusan dan tujuan yang hendak dicapai oleh perusahaan dalam jangka waktu 5

(lima) tahun mendatang.

RKAP merupakan pencerminan dari rencana kegiatan perusahaan yang dinyatakan

dalam nilai uang, mencakup taksiran-taksiran pendapatan dan biaya serta

penerimaan dan pengeluaran uang untuk aktivitas operasional, investasi, maupun

pendanaan serta posisi keuangan. Melalui RKAP dapat diproyeksikan kondisi

keuangan dari bulan ke bulan sehingga keputusan-keputusan yang mengakibatkan

pengeluaran uang dapat direncanakan dengan lebih baik. Selain itu RKAP dapat

digunakan oleh manajemen sebagai (i) alat untuk mengendalikan kegiatan menuju

sasaran yang telah ditetapkan, serta (ii) alat pengawasan.

Tujuan RKAP adalah memperoleh laba dalam memberikan pelayanan air minum

kepada masyarakat.

Maksud penyusunan RKAP adalah sebagai:

• Acuan atau pedoman kerja operasional yang harus diikuti oleh manajemen.

• Program investasi tahunan perusahaan.

• Alat pengendalian manajemen perusahaan.

• Alat untuk mencapai tujuan perusahaan.

Penyusunan RKAP harus memperhatikan prinsip-prinsip antara lain realistis, logis,

efektif, efisien dan dapat dipertanggungjawabkan (akuntabilitas). Untuk itu diperlukan

data yang relevan, dimana data tersebut digunakan sebagai bahan pertimbangan

agar rencana yang disusun layak untuk dilaksanakan. Data yang penting dikumpulkan

sebagai bahan pertimbangan, antara lain:

• Rencana jangka menengah (corporate plan) dan rencana jangka panjang

perusahaan.

• Realisasi kegiatan usaha terakhir tahun berjalan.

Page 30: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 29 dari 61 Buku informasi Versi 2009

• Estimasi hasil kegiatan yang dapat dicapai pada triwulan IV tahun berjalan.

• Dana yang tersedia.

• Kapasitas produksi.

• Kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai dalam tahun yang akan datang.

• Pertimbangan lainnya.

Selain itu RKAP juga harus mengacu pada laporan realisasi keuangan tahunan

(dalam beberapa tahun terakhir sesuai kebutuhan), laporan realisasi keuangan tahun

berjalan, serta perkembangan kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Berdasarkan data yang telah terhimpun sebagaimana dijelaskan di atas, dapat

disusun suatu rencana operasional perusahaan yang memberikan gambaran secara

fisik tentang rencana jumlah sambungan pelanggan; rencana jumlah penjualan air;

rencana jumlah produksi dan distribusi; rencana investasi jangka pendek.

Sesuai dengan rencana operasional yang terperinci secara bulanan, dapat disusun

anggaran perusahaan, antara lain anggaran pendapatan, anggaran operasi biaya,

anggaran kebutuhan alat, anggaran penerimaan kas, anggaran pembayaran kas.

Selanjutnya RKAP dituangkan dalam bentuk proyeksi laba-rugi, proyeksi investasi,

proyeksi arus kas, dan proyeksi neraca. Penyusunan RKAP harus menggunakan

metoda akrual, sejalan dengan dasar akuntansi yang dianut dalam penyusunan

laporan keuangan.

1. Proyeksi laba-rugi, menggambarkan proyeksi pendapatan yang akan diperoleh

dan biaya yang diperkirakan akan terjadi, serta hasil yang akan dicapai berupa

laba atau rugi pada akhir periode anggaran. Penyusunan proyeksi laba-rugi harus

mencakup rencana pendapatan dan rencana biaya.

Penyusunan rencana pendapatan terdiri dari:

a. Rencana perkembangan sambungan pelanggan

b. Rencana produksi, distribusi dan penjualan air, termasuk di dalamnya

kehilangan air.

c. Rencana penjualan air dan unsur-unsur lainnya.

d. Rencana pendapatan usaha lainnya, yaitu pendapatan non air, pendapatan

kemitraan dan pendapatan air limbah.

e. Rencana pendapatan di luar usaha.

Penyusunan rencana biaya meliputi biaya yang diperlukan untuk memproduksi air

sesuai dengan proyeksi jumlah sambungan pelanggan, serta rencana operasi dan

pemeliharaan yang akan dilakukan perusahaan pada tahun anggaran yang

Page 31: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 30 dari 61 Buku informasi Versi 2009

bersangkutan. Penyusunan rencana biaya bertitik tolak dari rencana kegiatan tiap-

tiap bagian.

2. Proyeksi investasi, menggambarkan estimasi pengeluaran untuk pembiayaan

barang-barang modal. Dalam penyusunannya, rencana pengeluaran investasi

(capital expenditure, capex) harus dibedakan dengan pengeluaran-pengeluaran

yang langsung dibebankan sebagai biaya.

Proyeksi investasi disusun menurut pengelompokkan jenis aktivanya, sebagai

berikut:

a. Pengeluaran untuk aktiva tetap pabrik air: instalasi sumber air, instalasi

pompa, instalasi pengolahan air, instalasi transmisi dan distribusi.

b. Pengeluaran untuk aktiva tetap non pabrik air: tanah dan penyempurnaan

tanah, bangunan/gedung, peralatan dan perlengkapan, kendaraan/alat

pengangkutan, inventaris/perabot kantor.

3. Proyeksi arus kas, merupakan proyeksi penerimaan dan pengeluaran kas,

perubahan bersih kas selama periode proyeksi, serta estimasi sisa kas yang

tersedia di akhir periode, dengan penyajian sebagai berikut:

a. Proyeksi penerimaan kas dari operasi dan non operasi.:

• Penerimaan operasi, terdiri dari: penerimaan tagihan rekening air,

penerimaan pendapatan non air.

• Penerimaan non operasi, terdiri dari: penerimaan pendapatan di luar

usaha pokok, penerimaan pinjaman jangka panjang dan jangka pendek,

penerimaan non operasi lainnya seperti uang muka, dana khusus.

b. Proyeksi pengeluaran kas untuk operasi dan non operasi.

• Pengeluaran operasi, terdiri dari pengeluaran untuk biaya-biaya produksi,

distribusi, biaya umum dan administrasi, biaya kemitraan, serta biaya air

limbah dalam bentuk:

- Pembayaran gaji, upah, tunjangan, dan biaya pegawai lainnya.

- Pembelian bahan dan perlengkapan.

- Pengeluaran biaya operasi lainnya.

• Pengeluaran non operasi, terdiri dari biaya-biaya di luar usaha,

pengeluaran untuk investasi, serta pembayaran kembali pinjaman (utang

jangka pendek dan jangka panjang), dan pengeluaran non operasi lainnya.

c. Perubahan bersih (selisih penerimaan dan pengeluaran) kas selama periode

yang bersangkutan.

d. Estimasi saldo kas pada awal tahun anggaran.

Page 32: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 31 dari 61 Buku informasi Versi 2009

e. Estimasi saldo kas pada akhir tahun anggaran.

4. Proyeksi neraca, menggambarkan proyeksi tentang posisi keuangan perusahaan

pada akhir tahun anggaran setelah seluruh rencana kegiatan selesai

dilaksanakan. Proyeksi ini disusun berdasarkan proyeksi/rencana yang disebutkan

di atas dengan memperhatikan taksiran saldo pos-pos aktiva lancar dan kewajiban

lancar pada akhir tahun proyeksi, yaitu

a. Taksiran saldo piutang dan persediaan akhir.

b. Taksiran kewajiban-kewajiban yang harus dibayar, meliputi utang usaha,

biaya-biaya yang harus dibayar, utang pajak dan sebagainya.

4.1.5 Penetapan anggaran perusahaan

RKAP harus disusun melalui kegiatan-kegiatan yang terintegrasi dan terkoordinasi

diantara direksi dengan seluruh pejabat dan staf di lingkungan perusahaan secara

efisien dan efektif.

RKAP berlaku setelah disahkan oleh badan pengawas atau pejabat yang berwenang

sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku. Jika RKAP yang diajukan tidak

disahkan oleh badan pengawas sampai dengan batas waktu yang telah ditentukan,

maka PDAM menggunakan RKAP tahun yang paling akhir disahkan atau

berdasarkan Perda.

RKAP yang telah disetujui dapat digunakan oleh manajemen, dan didistribusikan ke

semua unit kerja, sebagai pedoman untuk pelaksanaan kerja.

4.2 Akuntansi keuangan

Akuntansi adalah suatu istilah yang secara umum digunakan untuk menandai atau

menamai sistem pencatatan dalam perusahaan. Secara sederhana pembukuan atau

pencatatan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan pengklasifikasian pencatatan dari

berbagai transaksi keuangan secara kronologis dan sistematis yang terjadi sampai

pada tersusunnya laporan keuangan, dan ikhtisar-ikhtisar yang diperlukan untuk

mendukung angka-angka laporan keuangan.

Yang dimaksud dengan transaksi keuangan adalah semua kegiatan yang dilakukan

perusahaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada harta, utang dan modal,

serta pendapatan dan biaya. Sedangkan secara kronologis berarti bahwa pencatatan

tersebut dilakukan secara berurutan menurut waktu/tanggal kejadian, dan secara

Page 33: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 32 dari 61 Buku informasi Versi 2009

sistematis berarti bahwa pencatatan dilakukan menurut suatu cara tertentu sesuai

dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Akuntansi memiliki fungsi: menganalisis dan mencatat transaksi-transaksi

perusahaan, meringkas catatan-catatan mengenai transaksi perusahaan menjadi

laporan keuangan, dan melakukan interpretasi atas hasil transaksi-transaksi

perusahaan melalui analisis laporan keuangan.

Asumsi dasar akuntansi sesuai standar akuntansi keuangan (SAK) yang berlaku

adalah:

1. Kelangsungan usaha. Suatu entitas ekonomi diasumsikan terus melakukan

usahanya secara berkesinambungan tanpa maksud untuk dibubarkan.

2. Metoda dasar akrual. Dengan metoda akrual diartikan bahwa pembukuan tidak

hanya sekedar pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran uang, akan

tetapi pencatatan terhadap setiap perubahan aktiva dan kewajiban, demikian juga

pendapatan dan biaya, dilakukan pada saat terjadinya atau diakuinya perubahan

yang dimaksud.

• Pengakuan pendapatan, baik pendapatan usaha maupun di luar usaha diakui

pada saat timbulnya transaksi dan/atau pada masa prestasi dinikmati.

Pendapatan penjualan air diakui, dicatat dan dilaporkan tiap-tiap bulan

berdasarkan rekening tagihan air yang diterbitkan pada bulan yang

bersangkutan walaupun penerimaan uangnya baru terjadi kemudian.

• Pengakuan biaya, diakui, dicatat dan dilaporkan dalam periode terjadinya

transaksi. Pembebanan biaya-biaya yang bersifat periodik seperti gaji, listrik,

dsb harus dikaitkan dengan periode dimana biaya tersebut menjadi beban,

walaupun pembayarannya belum dilakukan ataupun telah dibayar dimuka.

4.2.1 Sosialisasi prosedur dan format transaksi

Mengapa perlu prosedur? Dalam pelaksanaan pencapaian tujuan perusahaan,

diperlukan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang tentunya dilakukan tidak

hanya sekali saja tetapi berulang-ulang. Apakah kegiatan yang berulang-ulang

tersebut setiap kali dilaksanakan dengan cara yang berbeda? Tentunya tidak, karena

jika kegiatan tersebut setiap kali dilaksanakan dengan cara yang berbeda maka hal ini

akan menyulitkan bagi pelaksana maupun pimpinan, karena setiap saat harus

memikirkan cara untuk melaksanakan suatu kegiatan. Untuk itu diperlukan suatu

prosedur, yaitu pedoman kerja yang telah ditetapkan sebelumnya yang akan

Page 34: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 33 dari 61 Buku informasi Versi 2009

membantu mempermudah dan mempercepat pelaksanaan kegiatan, dimana format

dan prosedur harus disosialisasikan kepada semua pihak yang terkait.

Manfaat yang diperoleh dengan adanya prosedur atau pedoman kerja dalam

perusahaan antara lain:

• Kegiatan dapat dilaksanakan dengan mudah dan cepat.

• Dapat dihindari hal-hal yang tidak perlu dilakukan.

• Pelaksanaan kegiatan mudah diawasi.

Prosedur atau pedoman kerja yang baik adalah bila memenuhi kriteria berikut:

• Sederhana.

• Mudah dilaksanakan.

• Mengandung unsur pengecekan intern (internal check) yang cukup baik.

• Ekonomis.

Prosedur akuntansi perusahaan daerah air minum adalah pedoman kerja yang telah

ditetapkan pada perusahaan, yang akan membantu mempermudah dan mempercepat

pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang secara langsung atau tidak langsung

mempengaruhi aspek keuangan perusahaan. Secara langsung misalnya pembayaran

gaji karyawan, penjualan air kepada pelanggan, pembelian alat, dsb. Secara tidak

langsung misalnya penerimaan karyawan baru, penghentian karyawan baru.

Hal-hal yang harus dijelaskan dalam pedoman kerja atau prosedur akuntansi adalah:

• Kegiatan yang harus dilakukan, secara berurutan.

• Pelaksanaan kegiatan.

• Formulir-formulir yang digunakan.

Prosedur akuntasi pada perusahaan air minum didasarkan atas kegiatan-kegiatan

yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan PDAM. Adapun prosedur tersebut adalah:

• Prosedur pembuatan rekening air.

• Prosedur penagihan rekening air.

• Prosedur permintaan dan pembelian barang.

• Prosedur penerimaan barang.

• Prosedur pembayaran harga barang.

• Prosedur pengeluaran barang.

• Prosedur penerimaan calon pelanggan.

• Prosedur penagihan rekening non air.

• Prosedur pemasangan sambungan baru.

• Prosedur pembentukan dana kas kecil.

• Prosedur penggunaan dana kas kecil.

Page 35: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 34 dari 61 Buku informasi Versi 2009

• Prosedur pengisian kembali dana kas kecil.

• Prosedur penggajian karyawan PDAM.

• Prosedur pembayaran lembur.

• Prosedur pelepasan karyawan.

• Dan lain-lain.

Pada tiap prosedur tersebut di atas, terdapat format-format yang telah ditetapkan

untuk digunakan dalam pencatatan, sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

Sebagai contoh, dalam prosedur pembuatan rekening air, akan :

1. Melibatkan beberapa pelaksana dari beberapa bagian/kewenangan yang berbeda,

antara lain: pelayanan pelanggan, pembaca meter, pembuat rekening, peneliti

rekening, kepala bagian administrasi dan keuangan.

2. Menggunakan format-format baku pada tiap proses pembuatan rekening air,

dimana pengguna format tersebut adalah pelaksana yang sesuai dengan

kewenangan bagian/unit kerja. Format tersebut antara lain:

• Daftar stand meter langganan (DSML); pelaksana adalah bagian pelayanan

pelanggan dan pembaca meter.

• Kartu meter langganan (KML); diisi oleh pembaca meter

• Daftar kerusakan meter air (DKMA); pelaksana adalah pembaca meter

• Kartu perhitungan rekening (KPR); pelaksana adalah bagian pelayanan

langganan

• Rekening air (RA); pelaksana adalah bagian pembuat rekening.

• Daftar rekening yang akan ditagih (DRD-A); pelaksana adalah bagian

pembuat rekening.

4.2.2 Transaksi penerimaan dan pengeluaran uang

Dari pengertian-pengertian sebagaimana dijelaskan di atas, dapat diketahui bahwa

semua kegiatan yang dilakukan perusahaan dan mengakibatkan terjadinya

perubahan harta, utang, modal serta pendapatan dan biaya perusahaan, harus

dicatat dalam pembukuan secara berurutan menurut tanggal kejadian dengan cara

yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam pelaksanaan pembukuan dimaksud, tercermin suatu kewajiban

menyelenggarakan catatan ke dalam buku harian dan buku besar serta buku

pembantu. Seluruh transaksi penerimaan dan pengeluaran uang harus dilakukan

dengan menggunakan format dan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan, serta

sesuai dengan kewenangan yang dimiliki.

Page 36: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 35 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Transaksi yang terjadi di perusahaan sangat banyak macamnya. Agar pencatatan

transaksi keuangan dapat dilakukan secara sistematis dan mudah dimengerti, maka

setiap transaksi keuangan yang sejenis atau dianggap sejenis digabungkan dalam

satu kelompok, yang disebut sebagai ‘perkiraan’ atau account. Dengan adanya

penggolongan yang sistematis dari transaksi keuangan akan mempermudah dalam

membaca laporan keuangan, terutama bagi manajemen yang berkepentingan

melakukan aktivitas pengendalian terhadap kegiatan operasi perusahaan.

Hasil akhir dari proses pencatatan pembukuan terhadap transaksi keuangan adalah

laporan keuangan utama yang terdiri dari neraca, laporan laba-rugi, serta ikhtisar-

ikhtisar yang diperlukan untuk mendukung angka-angka laporan keuangan.

• Neraca adalah suatu laporan yang menggambarkan informasi mengenai posisi

harta, utang, dan modal perusahaan pada saat atau tanggal tertentu.

Gambar 4.1 Siklus pencatatan pembukuan

• Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang mencantumkan informasi mengenai

pendapatan dan biaya serta laba yang diperoleh atau rugi yang diderita

perusahaan selama periode tertentu.

Prosedur dalam proses pembukuan dilakukan sebagai berikut (lihat gambar 4.1):

1. Kegiatan atau transaksi yang terjadi dicatat ke dalam dokumen yang merupakan

bukti dasar pembukuan.

2. Berdasarkan dokumen yang timbul, transaksi keuangan dicatat dalam buku harian

/ jurnal. Bila diperlukan, dokumen pendukung transaksi keuangan yang timbul

dicatat pula ke dalam buku pembantu.

3. Jumlah kumulatif transaksi yang ada pada buku harian / jurnal diposting ke dalam

buku besar.

4. Dari buku besar dibuat neraca lajur sebagai media perantara untuk memudahkan

penyusunan neraca dan laba-rugi. Selanjutnya rincian yang diperlukan untuk pos-

Kegiatan / transaksi

Dokumen Buku jurnal/

Buku pembantu

Buku besar

Laporan pendukun

Laporan keuangan

Page 37: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 36 dari 61 Buku informasi Versi 2009

pos yang terdapat di dalam kedua laporan tadi dapat dibuat dalam buku

pembantu.

Dokumen disebut sebagai sumber informasi karena digunakan sebagai sumber

pencatatan mengenai transaksi yang terjadi. Sumber-sumber dokumen, yaitu rekening

air, kwitansi, faktur, order pembelian, cek bank, penarikan dari bank, slip penyetoran,

daftar gaji, dll

Buku-buku pencatatan transaksi yang dipergunakan terdiri dari:

1. Buku harian / jurnal.

Buku harian/jurnal biasa juga disebut sebagai buku / media pencatatan transaksi

pertama (book of original entry). Penyelenggaraan pencatatan dilakukan secara

harian dan ditutup setiap akhir bulan.

Secara garis besar terdapat 2 jenis buku harian / jurnal, yaitu:

• Buku harian / jurnal khusus, mencatat data transaksi keuangan yang sudah

dikelompokkan sesuai dengan jenisnya.

• Buku harian / jurnal umum, mencatat semua transaksi keuangan yang tidak

dapat dicatat dalam buku harian / jurnal khusus.

Secara keseluruhan terdapat enam (6) buku harian / jurnal, yang terdiri dari lima

(5) buku harian / jurnal khusus dan satu (1) buku harian / jurnal umum, yaitu:

a. Daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD).

Setiap transaksi biaya dan pembelian yang telah didukung oleh bukti-bukti

yang cukup harus segera dibuatkan bukti / pengakuan utang yang sah

(voucher), yang merupakan dasar pencatatan ke dalam DVUD. Selanjutnya

berdasarkan DVUD ini dibuatkan jurnal ke masing-masing perkiraan biaya /

aktiva yang bersangkutan dengan perkiraan lawan utang usaha / non usaha.

b. Jurnal rekening.

Dipergunakan untuk menjurnal semua rekening / penjualan air dan

pendapatan non air yang diterbitkan, termasuk semua koreksi atas rekening

penjualan air dan pendapatan non air.

c. Jurnal penerimaan kas / bank.

Dipergunakan untuk menjurnal semua transaksi penerimaan kas / bank.

d. Jurnal bayar kas / bank.

Dipergunakan untuk menjurnal semua transaksi pembayaran kas / bank.

e. Jurnal pemakaian bahan instalasi dan kimia.

Page 38: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 37 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Dipergunakan untuk menjurnal semua pemakaian / pengeluaran bahan, alat,

dan perlengkapan, serta menjurnal semua koreksi atas pengeluaran bahan,

alat, dan perlengkapan.

f. Jurnal umum

Dipergunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang tidak dapat

dikelompokkan ke dalam buku-buku harian khusus tersebut di atas. Termasuk

untuk mencatat penyesuaian (adjustment) yang diperlukan pada saat

penyusunan laporan keuangan bulanan.

2. Buku besar.

Transaksi yang telah dicatat di dalam buku-buku jurnal / harian pada tiap akhir

bulan diposting (dibukukan berdasarkan perkiraannya masing-masing) ke dalam

buku besar. Merupakan ringkasan atau gabungan dari perkiraan-perkiraan yang

sejenis, yang diperoleh dari saldo buku-buku jurnal (saldo akhir bulan). Angka-

angka saldo buku besar selanjutnya digunakan sebagai dasar penyusunan neraca

lajur.

3. Buku pembantu.

Merupakan bagian dari buku besar atau perincian buku besar untuk perkiraan-

perkiraan tertentu, misalnya bagian terperinci dari perkiraan rekening air

diselenggarakan pada buku pembantu buku besar. Dari buku pembantu yang ada

dibuatkan daftar saldo pada setiap akhir bulan untuk dicocokkan dengan saldo

perkiraan buku besar yang bersangkutan.

4.2.3 Pemantauan transaksi

Efisiensi adalah suatu hasil upaya yang sifatnya menguntungkan, dimana bekerja

dengan menggunakan biaya yang rendah tetapi memberikan hasil maksimal. Salah

satu cara dalam pencapaian efisiensi adalah dengan melakukan pemantauan

terhadap penggunaan biaya usaha. Pemantauan biaya usaha ini hanya mungkin

dilakukan jika perekaman transaksi keuangan atau akuntansi dilakukan secara teratur

dan baik. Melalui pencatatan akuntansi biaya, diharapkan pihak manajemen dapat

dengan mudah mengetahui di sektor atau unit kerja manakah yang terjadi

pemborosan atau in-efisiensi.

Kegiatan akuntansi sebagai bahan informasi:

1. Pencatatan data transaksi. Dilakukan tiap saat dan harus dilaksanakan

sedemikian rupa sehingga tidak ada data yang terlewatkan atau terlupakan.

Page 39: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 38 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Misalnya pencatatan transaksi dilakukan dalam buku kas, buku penjualan air,

buku pembelian, dsb.

2. Pengolahan data. Transaksi di atas diproses secara terpisah sesuai sifatnya,

seperti penjualan, pembelian, pembayaran dsb. Dengan penggunaan buku besar,

data diproses sedemikian rupa sehingga pada pembukuan tersebut telah

diperoleh pemisahan transaksi menurut sifatnya. Manajemen akan dapat

memperoleh berbagai macam informasi sesuai kebutuhannya, misal jumlah

tunggakan, jumlah tagihan, hutang, dsb.

3. Analisa data. Dengan melihat saldo buku besar pada akhir periode pembukuan,

pihak manajemen dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan. Misalnya

dengan mengetahui adanya saldo buku besar perkiraan piutang yang semakin

membesar, dapat dilakukan langkah-langkah menggiatkan penagihan, penetapan

piutang ragu-ragu, dan sebagainya.

4. Penyusunan laporan. Sebagai langkah lanjutan dari mekanisme pencatatan data

transaksi dan pengolahan data adalah pembuatan neraca lajur, yang mengarah

pada usaha mengetahui posisi finansial perusahaan. Karena dengan mengetahui

rugi/laba, pihak manajemen dapat mengetahui derajat likuiditas, solvabilitas, dsb,

Bagi pihak ketiga, laporan keuangan merupakan informasi untuk menetapkan

pajak, derajat kepercayaan pemberian kredit, dsb.

Untuk memudahkan pemantauan, maka transaksi keuangan direkam dengan

menggunakan format dan prosedur yang telah ditetapkan. Pada setiap akhir bulan,

semua perkiraan yang terdapat pada buku besar ditutup dan jumlahkan mutasinya

(debet dan kredit) sampai dengan akhir bulan tersebut. Selanjutnya dipindahkan ke

neraca lajur.

Pencatatan transaksi standar adalah sebagai berikut:

1. Pencatatan transaksi penjualan air dan piutang rekening air dan non air.

Pelaksanaan kegiatan pembukuan yang berhubungan dengan kegiatan penjualan

air meliputi tahapan sebagai berikut:

a. Pembuatan rekening air.

Pengakuan piutang rekening air adalah saat diterbitkan rekening air melalui

daftar rekening air yang ditagihkan (DRD-A).

Cara pencatatan:

• Dokumen: daftar rekening air yang ditagihkan (DRD-A).

• Buku jurnal rekening air dan non air

b. Penerimaan piutang rekening air.

Page 40: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 39 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Pengakuan atas penerimaan rekening air (piutang rekening air) adalah saat

pelanggan melakukan pembayaran, yang diperoleh melalui laporan

penerimaan penagihan air (LPP-A).

Cara pencatatan:

• Dokumen: laporan penerimaan penagihan air (LPP-A).

• Buku jurnal penerimaan kas / bank.

c. Penyisihan piutang rekening air.

Pembentukan penyisihan piutang rekening air dilakukan pada saat akhir tahun,

setelah perusahaan melakukan opname rekening air dan membuat daftar

umum piutang berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Cara pencatatan:

• Dokumen: daftar umur piutang.

• Buku jurnal umum.

d. Piutang ragu-ragu rekening air.

Pengakuan piutang ragu-ragu rekening air diberlakukan apabila piutang telah

berumur di atas 1 tahun s.d 2 tahun (75%) dan di atas 2 tahun (100%).

Cara pencatatan:

• Dokumen: daftar umur piutang.

• Buku jurnal umum.

e. Penghapusan piutang rekening air.

Daftar normatif yang telah disetujui oleh badan pengawas dan telah dibuatkan

surat keputusan Direksi, khusus hanya untuk piutang rekening air di atas 2

tahun (100%) yang sebelumnya telah dikelompokkkan ke dalam piutang ragu-

ragu rekening air.

Cara pencatatan:

• Dokumen: surat keputusan Direksi tentang penghapusan piutang air dan

persetujuan badan pengawas.

• Buku jurnal umum.

f. Penerimaan atas piutang rekening air yang telah dihapuskan.

Jika terdapat pembayaran atas piutang air yang telah dihapuskan, pembayaran

tersebut diberlakukan sebagai pendapatan lain-lain tahun berjalan.

Cara pencatatan:

• Dokumen: daftar piutang rekening air yang telah dihapuskan.

• Buku jurnal penerimaan kas/bank.

2. Pemasangan sambungan baru.

Page 41: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 40 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Pelaksanaan kegiatan pembukuan yang berhubungan dengan kegiatan

pemasangan sambungan baru meliputi:

a. Penerimaan biaya pendaftaran.

• Dokumen: kuitansi pembayaran.

• Buku jurnal penerimaan kas/bank

b. Biaya pemasangan yang harus dibayar pelanggan.

• Dokumen: daftar rekening non air yang ditagihkan (DRD-NA) dan

rekening non air (RNA).

• Buku jurnal rekening air dan non air.

c. Biaya pemasangan sambungan baru yang pembayarannya disepakati dapat

diangsur.

• Dokumen: bukti jurnal umum.

• Buku jurnal umum.

d. Pada saat dokumen tagihan angsuran diterbitkan, dilakukan pencatatan

sebagai berikut:

• Dokumen: kuitansi tagihan dan bukti jurnal umum.

• Buku jurnal umum.

e. Penerimaan pemasangan sambungan baru

• Dokumen: laporan penerimaan penagihan non air (LPP-NA) dan rekening

non air (RNA).

• Buku jurnal penerimaan kas/bank.

f. Pelaksanaan pemasangan sambungan baru.

• Dokumen: bukti permintaan dan pengeluaran barang.

• Buku jurnal pemakaian bahan instalasi dan kimia.

3. Pengelolaan persediaan.

Pelaksanaan kegiatan pembukuan yang berhubungan dengan kegiatan

pengelolaan persediaan meliputi:

a. Cara pencatatan pembelian dengan pembayaran tunai dan tenggang waktu:

i) Penerimaan barang yang dipesan:

• Dokumen: faktur pembelian, laporan penerimaan barang, dokumen

pendukung, selanjutnya dibuat voucher.

• Buku jurnal daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD).

• Buku pembantu, mencatat dalam kartu persediaan (KPS) untuk setiap

jenis barang yang diterima di kolom penerimaan.

ii) Pembayaran harga barang:

Page 42: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 41 dari 61 Buku informasi Versi 2009

• Dokumen: voucher supplier yang telah dibayar.

• Buku jurnal bayar kas/bank.

• Buku pembantu, mencatat di sebelah debet pada buku pembantu

utang (BPU) atas nama supplier yang dilunasi.

iii) Pemakaian barang:

• Dokumen: bon.

• Buku jurnal pemakaian bahan instalasi dan kimia.

b. Cara pencatatan pembelian dengan uang muka dan angsuran.

i) Pemberian uang muka dan angsuran.

• Dokumen: permintaan pembelian dan daftar permintaan pembelian

barang, selanjutnya dibuat voucher.

• Buku jurnal bayar kas/bank.

ii) Penerimaan barang.

• Laporan penerimaan barang dan faktur pembelian.

• Buku jurnal umum.

• Buku pembantu, mencatat dalam kartu persediaan untuk setiap jenis

barang yang diterima pada kolom penerimaan.

4. Pengelolaan dana kas kecil.

Pengelolaan dana kas meliputi kegiatan-kegiatan pembentukan dana kas kecil

serta pengisian kembali dana kas kecil. Kegiatan yang berhubungan dengan

pembukuan adalah kegiatan pada saat pembentukan dana kas kecil dan

pengisian kembali dana kas kecil. Pada saat penggunaan dana, pembukuan

belum melakukan pencatatan apapun. Cara pencatatan adalah sebagai berikut:

a. Pembukuan pembentukan dana kas kecil.

i) Pembuatan voucher.

• Dokumen: surat keputusan direksi, selanjutnya dibuat kuitansi.

• Buku jurnal daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD).

ii) Pembayaran voucher untuk pembentukan dana kas kecil.

• Kuitansi pertanggungjawaban kas kecil

• Buku jurnal bayar kas/bank

b. Pengisian kembali dana kas kecil.

i) Pembuatan voucher.

• Dokumen: voucher kas kecil.

• Buku jurnal daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD).

ii) Pembayaran voucher untuk pengisian kembali dana kas kecil.

Page 43: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 42 dari 61 Buku informasi Versi 2009

• Dokumen: rekapitulasi kas kecil.

• Buku jurnal daftar voucher utang yang harus dibayar (DVUD).

5. Pemutusan dan penyambungan kembali.

Untuk pembayaran biaya atas penyambungan kembali:

• Dokumen: surat perintah kerja penyambungan kembali dan laporan penagihan

air dan non air.

• Buku jurnal rekening air dan non air.

• Buku jurnal penerimaan kas/bank.

4.3 Pengendalian biaya dan optimalisasi pendapatan

4.3.1 Pemantauan berkala

Secara teknis dapat dikatakan bahwa akuntansi adalah alat untuk memberikan

informasi pada manajemen mengenai kejadian finansial dan ekonomi perusahaan

selama periode tertentu, sehingga manajemen dapat mengetahui jalannya

operasional dengan seksama, dapat menguasai perusahaan, serta dapat

mengawasinya agar tercapai efisiensi. Selain untuk meningkatkan efisiensi,

laporan/data akuntansi ini juga diperlukan dalam pengambilan keputusan yang

berhubungan dengan operasi, secara cepat dan tepat.

Proses pemantauan ini hanya dimungkinkan jika perekaman data operasional atau

pembukuan dilakukan secara tepat waktu dan terkini (up to date). Berdasarkan

perekaman data operasional transaksi yang berlangsung, pemantauan manajemen

tersebut dapat dilakukan secara berkala, yaitu melalui:

1. Laporan harian.

i) Laporan harian kas dan bank. Menggambarkan ikhtisar dari penerimaan dan

pengeluaran kas secara harian yang digolongkan menurut jenis penerimaan

dan pengeluarannya. Laporan ini digunakan untuk memantau posisi kas

harian dan sekaligus sebagai pedoman dalam merencanakan pembayaran.

Terdiri dari:

• Daftar harian penerimaan kas dan bank.

• Daftar harian pengeluaran kas dan bank.

2. Laporan bulanan.

i) Neraca.

Neraca memberikan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan,

meliputi posisi harta, kewajiban dan modal aktiva pada tiap akhir bulan yang

Page 44: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 43 dari 61 Buku informasi Versi 2009

bersangkutan. Penyajiannya dilakukan secara komparatif dengan neraca

akhir bulan lalu dalam tahun berjalan.

ii) Laporan laba-rugi.

Laporan laba-rugi memberikan informasi tentang hasil kegiatan usaha

(pendapatan dan biaya) dalam bulan ini dan secara kumulatif sampai dengan

bulan ini. Dan pencapaian bulan ini diperbandingkan dengan anggaran untuk

periode yang sama.

iii) Laporan arus kas.

Laporan arus kas menyajikan informasi perputaran uang perusahaan selama

1 bulan, meliputi saldo awal bulan penerimaan dan pengeluaran kas selama 1

bulan, kenaikan atau penurunan, serta saldo kas akhir bulan, serta kumulaif

sampai dengan bulan ini.

4.3.2 Pemantauan catatan rekening air

Manajemen dapat melakukan pemantauan catatan rekening air melalui laporan

rekening, yang terdiri dari:

1. Laporan rekening air.

Laporan ini menyajikan informasi tentang jumlah rekening air yang dirinci menurut

kelompok tarif. Penting untuk diperhatikan adalah perbedaan antar jumlah

pelanggan dengan jumlah lembar rekening, mengingat dalam hal tertentu memang

jumlah tidak sama, misal adanya sambungan baru yang belum dibuatkan

rekening. Sumber data untuk pengisian laporan ini adalah daftar rekening air yang

ditagihkan (DRD-A). Sedangkan untuk pengisian pos jumlah pelanggan dapat

diperoleh dari bagian pelanggan.

Selanjutnya dapat dihitung harga air rata-rata, yaitu hasil bagi antara jumlah harga

air dengan jumlah meter kubik air yang terjual. Jumlah rupiah rekening bulanan ini

harus sama dengan jumlah perkiraan pendapatan penjualan air yang tercatat

dalam laporan laba-rugi.

2. Laporan penagihan bulanan.

Laporan penagihan bulanan menyajikan informasi mengenai hasil tagihan seluruh

rekening air yang diterima selama periode 1 bulan. Sumber data penyusunan

laporan ini adalah laporan penagihan (khusus air) bulan yang bersangkutan.

Laporan penagihan bulanan merupakan ikhtisar dari laporan penagihan (khusus

air) yang dirinci menurut kelompok pelanggan selama bulan yang bersangkutan.

Page 45: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 44 dari 61 Buku informasi Versi 2009

3. Laporan efektivitas penagihan.

Laporan ini menyajikan informasi mengenai efektivitas penagihan rekening air

sebelum bulan lalu, bulan lalu, dan bulan ini, yang diterima pada bulan ini. Selain

itu laporan ini menyajikan juga informasi penting lainnya yaitu jumlah seluruh

rekening air yang belum tertagih. Jumlah seluruh rekening yang belum tertagih

yang pada laporan ini tercatat dalam kolom ‘rekening yang masih harus ditagih’

sub kolom ‘jumlah’ harus menunjukkan kesamaannya dengan jumlah fisik

rekening air yang ada, dan juga harus sama dengan data yang tercatat dalam

perkiraan piutang rekening air di neraca.

Sumber data untuk penyusunan laporan ini adalah (i) laporan penagihan penagih

– khusus air (LPP-A); (ii) daftar rekening air yang masih harus ditagih (DRD-A);

serta (iii) laporan efektivitas penagihan bulan lalu.

Upaya peningkatan pendapatan PDAM sangat tergantung pada peningkatan kualitas

pelayanan yang dapat diberikan pada pelanggannya. Dalam hal ini dari sudut

pandang keuangan, peningkatan pendapatan dapat diupayakan melalui implementasi

penagihan (billing system) yang baik, yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja

perusahaan dan peningkatan pelayanan kepada pelanggan, dan pada akhirnya

berdampak pada peningkatan pendapatan operasional perusahaan.

Agar billing system dapat dilaksanakan secara sistematis, diperlukan adanya SOP

(manual) untuk semua kegiatan dalam billing system. SOP ini ditujukan agar

implementasi sistem dapat dilaksanakan secara efektif dan memudahkan manajemen

dalam melakukan pemantauan dan evaluasi kinerja secara keseluruhan.

Penerapan billing system seyogyanya dapat mencerminkan aspek-aspek

pengendalian internal sbb:

• Bahwa klasifikasi dan area pelanggan telah di set-up secara memadai.

• Bahwa data pemakaian air yang dicatat petugas sudah mencerminkan jumlah

konsumsi pemakaian air oleh pelanggan untuk periode tertentu.

• Bahwa pencatatan yang dilakukan petugas telah dilaksanakan secara akurat, dan

bila menggunakan peralatan tertentu maka alat tersebut telah teruji akurasinya

secara teknis.

• Bahwa proses pengolahan data telah dilakukan sesuai SOP, dan juga mekanisme

dan peralatan yang digunakan untuk data processing sudah diuji keakuratannya.

Bila proses pengolahan data dan pembuatan rekening tagihan dilakukan secara

otomatis, maka secara berkala perlu dilakukan audit through computer.

Page 46: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 45 dari 61 Buku informasi Versi 2009

• Bahwa sistem informasi pelanggan mengenai jumlah pemakaian, keluhan

pelanggan, indikasi adanya konsumsi ilegall dll telah melibatkan bidang lain yang

terkait (teknis dan non teknis).

• Adanya komitmen manajemen dalam menerapkan sanksi dan penghargaan

terhadap kelalaian dan keberhasilan petugas, tunggakan pelanggan, kecurangan

pelanggan.

• Bahwa perusahaan telah menetapkan dan mengatur rotasi petugas lapangan

secara sistematis untuk menghindarkan kejenuhan dan terjadinya kolusi internal

maupun dengan pelanggan.

Selain itu berdasarkan hasil pemantauan terhadap pencatatan rekening air terdapat

beberapa aspek yang harus dikelola dengan baik, sebagai upaya guna

mengoptimalkan pendapatan, yaitu:

1. Meningkatkan hasil pembacaan meter (dan akurasi), melalui langkah-langkah:

i) Evaluasi kembali kembali subsidi.

• Periksa rata-rata dan total pemakaian air (m³).

• Periksa rata-rata dan total pendapatan.

• Periksa rata-rata harga penjualan air, dan subsidi yang diberikan

ii) Mengurangi pembacaan minimum dari meter air (gunakan meter air yang lebih

akurat).

iii) Periksa data konsumsi pelanggan (naik/turun) atau anomali data. Yang

dilanjutkan dengan pengecekan ke pelanggan.

iv) Mengurangi taksasi (estimasi) pembacaan meter air.

v) Gunakan alat bantu BIAS (billing inteligence advance system).

2. Recategory pelanggan, melalui langkah-langkah:

i) Survey ulang.

ii) Identifikasi pelanggan (jumlah penghuni, kegiatan, status pelanggan).

iii) Penyesuaian kategori pelanggan.

3. Penertiban pelanggan (sweeping). Dilakukan untuk mengurangi sambungan liar,

meter air dan sekat yang rusak atau berkabut, pemakaian tidak resmi. Dari hasil

sweeping dapat dilakukan penutupan/pemutusan sementara. Selain itu dari

sweeping juga dapat ditemukan penggunaan meter air yang tidak sesuai dengan

peruntukan dari PDAM.

4. Manajemen meter atau juga disebut meterisasi. Dilakukan hal-hal:

i) Penggunaan meter air yang lebih akurat.

ii) Mengganti meter air yang berumur di atas 4 tahun.

Page 47: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 46 dari 61 Buku informasi Versi 2009

iii) Segera mengganti meter air yang rusak atau tidak berfungsi sempurna.

iv) Pekerjaan penggantian meter dapat dilakukan dengan pihak swasta

(outsourcing).

5. Manajemen tekanan. Pengaturan/pemerataan tekanan akan dapat meratakan

distribusi air. Untuk itu perlu dilakukan:

i) Pemasangan sensor tekanan.

ii) Pemilihan pipa dengan gesekan rendah (HDPE).

iii) Perbaiki sambungan rumah (tanpa joint).

iv) Kualitas kerja yang baik.

v) Pemasangan pressure reducing valve (PRV)

6. Percepatan pemasangan sambungan baru. Terdapat beberapa hal yang dapat

dilakukan guna mempercepat pemasangan sambungan langganan, yaitu:

i) Pasang sambungan baru dengan cicilan.

ii) Pasang sambungan baru melalui pengembang/developer.

iii) Perbaikan prosedur pemasangan sambungan baru (lebih cepat).

iv) Kemudahan dalam transaksi pasang baru, misalnya melalui program-program

kredit mikro, corporate social responsibility, hibah, bantuan pemkot/pemda.

7. Pemasaran (marketing). Terdapat beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk

meningkatkan penjualan (marketing PDAM), antara lain:

i) Perhatikan segmentasi pelanggan.

ii) Promosi door to door (‘jemput bola’)

iii) Promosi melalui kelurahan.

iv) Memberikan discount pada acara khusus (misal HUT RI, HUT PDAM / kota).

8. Percepatan operasi, melalui:

i) Percepatan penagihan rekening air.

ii) Percepatan penggantian meter air.

iii) Percepatan perbaikan kebocoran.

iv) Percepatan penyelesaian keluhan pelanggan (complaint).

4.4 Pengendalian anggaran

4.4.1 Pengendalian berkala dan insidentil

Neraca menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tentang aset, utang dan

modal. Laporan laba-rugi menggambarkan pencapaian prestasi perusahaan berupa

laba untuk suatu periode. Penyusunan neraca dan laba-rugi dilakukan berdasarkan

Page 48: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 47 dari 61 Buku informasi Versi 2009

prinsip akrual, dimana dalam prinsip tersebut perhitungan pendapatan dan biaya tidak

identik dengan penerimaan dan pengeluaran kas. Walaupun perusahaan mencatat

laba pada laporan laba-ruginya, belum tentu perusahaan tersebut memiliki uang tunai

yang cukup untuk membayar tagihan-tagihannya. Keputusan keuangan dibuat atas

dasar ketersediaan kas, yang dapat diketahui melalui laporan arus kas.

Laporan arus kas akan membantu dalam mengendalikan transaksi keuangan untuk

menjaga keseimbangan arus kas. Laporan ini membantu dalam menentukan kapan

diperlukan uang tunai untuk membayar tagihan-tagihan, dan membantu untuk

membuat keputusan usaha misalnya pengembangan usaha. Laporan arus kas hanya

berhubungan dengan aktivitas kas, yaitu kas keluar dan kas masuk. Laporan ini

membantu mengenali kapan perlu dilakukan peminjaman uang.

Selain itu, pengendalian juga dapat dilakukan secara insidentil berdasarkan rekaman

data transaksi lainnya. Misalnya dari saldo buku besar atau dari neraca bulanan

diketahui bahwa perkiraan piutang semakin membesar, maka dapat dilakukan

langkah-langkah menggiatkan penagihan, penetapan piutang ragu-ragu, dan

sebagainya.

4.4.2 Tindakan koreksi

Koreksi-koreksi yang dilakukan terhadap laporan keuangan periode yang lalu

disajikan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba tahun lalu atau cadangan dana

dalam hal sudah dilakukan pembagian laba, dengan memberikan penjelasan

secukupnya pada laporan keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka dalam

laporan keuangan, perbandingan angka-angka laporan keuangan tahun lalu harus

disajikan kembali (restated) dengan memperhatikan pengaruh dari koreksi-koreksi

dimaksud.

Yang dapat dibukukan sebagai koreksi tahun-tahun lalu adalah kesalahan-kesalahan

pembukuan, kesalahan dalam menerapkan kebijakan akuntansi (termasuk accounting

method dan accounting estimate), kekurangan pembayaran pajak, yang dipandang

memberi pengaruh material terhadap penyajian laporan keuangan.

Selisih-selisih karena perbedaan antara taksiran biaya yang dicadangkan dengan

realisasinya, dibukukan sebagai beban tahun berjalan.

4.4.3 Pengendalian anggaran

Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi manajemen, laporan kumulatif laba-rugi

sampai dengan bulan terakhir dibandingkan terhadap proyeksi laba-rugi pada tahun

Page 49: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 48 dari 61 Buku informasi Versi 2009

anggaran berjalan. Selain itu dapat disajikan dalam bentuk persentase (%) dari

realisasi terhadap proyeksi pada tahun anggaran berjalan (lihat sub bab 4.1.4).

Sehingga, berdasarkan realisasi pada tiap pos dalam laporan laba-rugi, dapat

dilakukan pengendalian di tiap pos pembiayaan.

Selain itu, pengendalian dapat dilakukan berdasarkan perbandingan arus kas bulan

terakhir terhadap proyeksi/perkiraan arus kas pada bulan tersebut (lihat sub bab

4.1.4). Dari laporan ini dapat diketahui arah pengelolaan kas, sehingga dapat

dilakukan pengaturan guna pengendalian aliran kas agar dapat memenuhi target

yang telah ditetapkan pada tahun anggaran tersebut.

4.5 Laporan keuangan

Hasil akhir dari proses pencatatan pembukuan terhadap transaksi keuangan (hasil

akuntansi) adalah laporan keuangan. Pada akhir periode tertentu, misalnya akhir

bulan atau akhir tahun, semua transaksi akan dibuat laporannya. Tiga laporan

keuangan utama, adalah necara, laporan laba-rugi, dan arus kas:

• Neraca menunjukkan saldo pada saat tertentu.

• Laporan laba-rugi menjelaskan secara detail dari mana perusahaan memperoleh

laba.

• Laporan arus kas menggambarkan darimana saja kas perusahaan diperoleh dan

digunakan untuk keperluan pembiayaan apa saja.

• Dapat disertai dengan ikhtisar-ikhtisar yang diperlukan untuk mendukung angka-

angka laporan keuangan.

Laporan keuangan merupakan media penyampaian informasi bagi manajemen dan

pihak pihak lain yang berkepentingan terhadap operasi perusahaan (investor, bank,

pemasok, pemda, dsb). Oleh karenanya laporan harus disajikan sedemikian rupa

agar dapat membantu memenuhi kegunaannya secara efektif untuk kepentingan

analisa, pengendalian, dan pengambilan keputusan. Selain itu terdapat laporan-

laporan periodik lainnya yang diperlukan manajemen, misal efisiensi kerja, jam kerja,

jumlah produksi, efisiensi tagihan, biaya produksi, dan sebagainya.

Perusahaan yang telah go public harus tunduk pada persyaratan ketat dalam

membuat laporan keuangan, dimana pedoman standar akuntansi dan keuangan

(PSAK) merupakan aturan dasar untuk membuat laporan keuangan. Khusus untuk

PDAM, laporan keuangan mengacu pada pedoman akuntansi perusahaan daerah air

minum, diterbitkan oleh kantor Menteri Negara Otonomi Daerah, tahun 2000.

Page 50: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 49 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Pedoman tersebut memberikan kerangka informasi apa saja yang termasuk di dalam

laporan keuangan PDAM (penyelenggara SPAM).

Beberapa prinsip penting di bawah ini harus diperhatikan dalam penyusunan laporan:

1. Lengkap. Laporan harus menyajikan informasi yang lengkap mengenai hasil

kegiatan periode berjalan yang disajikan secara komparatif dengan periode yang

lalu dan dengan angka proyeksi/anggaran. Penjelasan dan informasi tambahan

yang dipandang perlu harus disertakan untuk menghindari adanya penafsiran

yang menyesatkan.

2. Informatif. Laporan harus menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh

pemakai.

3. Relevan. Laporan harus berisi informasi-informasi penting yang dengan tepat

dapat memenuhi kebutuhan manajemen.

4. Akurat. Laporan harus menyajikan informasi yang dapat diandalkan

kecermatannya.

5. Tepat waktu. Laporan harus disiapkan/disajikan tepat pada waktu yang diperlukan

atau segera setelah berakhirnya periode pelaporan.

Agar laporan dapat bermanfaat sebagaimana yang dikehendaki maka setiap jenjang

manajemen yang menerima laporan wajib mengkaji laporan dimaksud dan

mendapatkan penjelasan lebih lanjut terhadap hal-hal menyimpang dari

rencana/anggaran dan/atau yang meragukan. Hal ini dimaksudkan agar pelaksanaan

fungsi pengawasan oleh atasan dalam rangka mewujudkan sistem pengendalian

manajemen yang sehat dapat berjalan secara efektif.

4.5.1 Pengumpulan data transaksi keuangan.

Guna penyusunan laporan keuangan, diperlukan data transaksi keuangan sebagai

berikut:

1. Neraca. Disusun berdasarkan saldo buku besar pada akhir bulan bersangkutan.

Sebagai pendukung adalah perincian :

• Daftar utang jangka pendek, adalah posisi utang jangka pendek (voucher) atau

utang jangka panjang yang jatuh temponya pada periode berjalan. Dari daftar

ini akan diketahui nama rekanan, jumlah yang harus dibayar, dan penyebab

timbulnya utang. Voucher-voucher yang belum dibayar merupakan sumber

data pengisian daftar ini.

Page 51: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 50 dari 61 Buku informasi Versi 2009

• Daftar utang jangka panjang, adalah posisi utang-utang jangka panjang yaitu

utang yang jatuh tempo pengembaliannya lebih dari 1 (satu) tahun. Informasi

yang perlu disajikan adalah jumlah pokok pinjaman yang jatuh tempo, saat

jatuh tempo, dan beban bunga yang harus dibayar. Sumber data untuk mengisi

daftar ini adalah buku pembantu utang.

2. Laporan laba-rugi. Sumber data penyusunan laporan laba-rugi adalah saldo

sesuai buku besar, dan didukung dengan daftar rincian biaya yang terjadi pada

tiap kelompok pembebanan biaya PDAM, sehingga dapat memberikan informasi

mengenai rincian biaya yang terjadi pada kelompok pusat pembebanan biaya

sebagaimana telah dijelaskan di atas (biaya sumber, biaya pengolahan air, biaya

transmisi dan distribusi, biaya kemitraan, biaya pengolahan air limbah, serta biaya

umum dan administrasi). Dalam laporan per kelompok pusat pembebanan biaya

ini, dirinci lebih lanjut untuk biaya operasi dan pemeliharaan. Untuk biaya

penyusutan dan amortisasi, digabung seluruhnya dan dikelompokkan dalam pos

tersendiri.

3. Laporan arus kas. Sumber data laporan arus kas tergantung pada metode yang

digunakan, yaitu:

• Metode langsung

Sumber data adalah laporan harian kas dan bank selama 1 bulan. Apabila pos-

pos tercantum dalam laporan harian kas dan laporan arus kas adalah sama,

maka pengisian pos-pos dalam laporan ini adalah dengan menjumlahkan

seluruh data pada laporan harian kas dan bank selama 1 bulan dan

selanjutnya dipindahkan ke dalam laporan arus kas. Sumber data lainnya

adalah anggaran arus kas serta laporan arus kas bulan lalu.

• Metode tidak langsung

Sumber data yang digunakan pada laporan ini adalah data neraca bulan ini

dan bulan lalu, untuk melihat kenaikan atau penurunan aktiva lancar dan

kewajiban jangka pendek, selanjutnya dipindahkan ke dalam laporan arus kas.

Sumber data lainnya adalah anggaran arus kas serta laporan arus kas bulan

lalu.

4.5.2 Verifikasi

Laporan keuangan adalah hasil (output), sedangkan masukannya (input) berupa

transaksi bisnis. Agar masuk ke dalam sistem pencatatan, seluruh input harus disertai

dengan bukti transaksi.

Page 52: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 51 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Sebelum dicatat, bagian akuntansi harus menanyakan faktur/kuitansi/invoice/dll dari

transaksi tersebut. Setelah diperiksa kebenarannya, baru transaksi dapat dicatat dan

bukti transaksi disimpan. Suatu saat, apabila dibutuhkan, bukti transaksi tersebut

dapat diperiksa kembali.

4.5.3 Laporan arus kas

Laporan arus kas memberikan gambaran bagaimana perusahaan:

• Memperoleh kas dari kegiatan operasinya.

• Menggunakan kas untuk investasi.

• Mengelola pendanaan.

Kas dalam laporan arus kas sering diperluas pengertiannya menjadi kas dan setara

kas (cash and cash equivalent), yaitu:

• Kas (cash on hand).

• Bank (cash on bank).

• Deposito berjangka (unrestricted time deposit).

• Surat berharga dengan jatuh tempo kurang dari 3 bulan (short term investment <

three months).

Dalam laporan arus kas, aktivitas dibagi dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Aktivitas operasi.

Adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam memperoleh laba, atau

aktivitas rutin perusahaan. Termasuk di dalamnya antara lain:

• Menjual barang (dalam hal ini menjual air).

• Membeli barang (jasa) dari pemasok (supplier).

• Membayar biaya operasi (gaji, sewa, asuransi, dll).

• Membayar bunga utang.

• Membayar pajak.

Secara umum arus kas operasi diharapkan positif, artinya lebih banyak kas

dihasilkan dari kegiatan operasi dibandingkan yang digunakan untuk kegiatan

operasi. Walaupun demikian, ada kalanya arus kas operasi perusahaan menjadi

negatif karena perusahaan sedang bermasalah.

2. Aktivitas investasi.

Berhubungan dengan bagaimana perusahaan menangani kapasitas operasinya.

Termasuk di dalamnya antara lain:

• Memperoleh atau menjual aktiva tetap.

• Membeli atau menjual anak perusahaan.

Page 53: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 52 dari 61 Buku informasi Versi 2009

• Meminjaman dan atau memperoleh kembali aktiva tetap.

Inti dari aktivitas investasi adalah bagaimana perusahaan mengamankan

kapasitas operasinya. Pembelian aktiva tetap dapat bertujuan untuk mengganti

peralatan atau menambah peralatan. Pembelian anak perusahaan berarti

perusahaan menambah kapasitas operasinya secara tidak langsung.

Tabel 4.2 Format laporan arus kas metoda tidak langsung

Nama akun ...X1 ...X0 Lebih/(kurang)

Jumlah %

Arus kas dari aktivitas operasi:

• Laba sebelum pajak dan pos luar biasa • Penyesuaian: - penyusutan - beban bunga • Kenaikan (penurunan) utang lancar • Penurunan (kenaikan) aktiva lancar

Arus kas bersih dari aktivitas operasi

Arus kas dari aktivitas investasi • Penerimaan dari aktivitas investasi • Pengeluaran dari aktivitas investasi

Arus kas bersih dari aktivitas investasi

Arus kas dari aktivitas pendanaan • Penerimaan dari aktivitas pendanaan • Pengeluaran dari aktivitas pendanaan

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan

Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas

Saldo awal kas dan setara kas

Saldo akhir kas dan setara kas

Pada umumnya arus kas investasi adalah negatif, artinya perusahaan yang

normal cenderung untuk menambah kapasitas, sementara perusahaan yang

bangkrut cenderung menjual kapasitas.

3. Aktivitas pendanaan.

Pendanaan (financing) berhubungan dengan pengelolaan sumber dana

perusahaan. Termasuk di dalamnya adalah:

Page 54: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 53 dari 61 Buku informasi Versi 2009

• Memperoleh pinjaman dan membayarnya kembali.

• Menerbitkan saham.

• Membayar dividen.

Pola arus pendanaan tidak pasti, bisa positif atau negatif. Beberapa aktivitas

pendanaan bersifat tidak rutin, misalnya penerbitan saham, penerbitan obligasi.

Aktivitas yang tidak rutin tersebut seringkali menimbulkan lonjakan cukup besar

dalam jumlah.

Terdapat dua format laporan arus kas, yaitu metode langsung (direct method) dan

metoda tidak langsung (indirect method). Perbedaan format hanya pada format

pelaporan arus kas dari aktivitas operasi saja. Pada metode langsung, sumber data

adalah laporan harian kas dan bank. Pengisian pos-pos dalam laporan metode ini

adalah dengan memindahkan data pada laporan harian kas dan bank selama 1 bulan

ke dalam laporan arus kas. Sumber data lainnya adalah anggaran arus kas serta

laporan arus kas bulan lalu.

Sedangkan pada metode tidak langsung, sumber data yang digunakan pada laporan

ini adalah data neraca, untuk melihat kenaikan atau penurunan aktiva lancar dan

kewajiban jangka pendek, selanjutnya dipindahkan ke dalam laporan arus kas.

Sedangkan format untuk arus kas investasi dan pendanaan tidak memiliki perbedaan.

Sejak tahun 2002, bentuk laporan arus kas perusahaan publik adalah langsung

(direct)

4.5.4 Laporan laba-rugi

Laporan laba-rugi adalah suatu laporan yang mencantumkan informasi mengenai

pendapatan dan biaya, serta laba yang diperoleh atau rugi yang diderita oleh

perusahaan selama suatu periode tertentu. Laporan ini merupakan upaya untuk

mengukur hasil bersih dari operasi perusahaan selama selang waktu tertentu,

biasanya selama tiga bulan atau satu tahun, serta untuk melihat rincian darimana laba

diperoleh.

Penghasilan - biaya = pendapatan

Laporan laba-rugi (profit and loss statement) merupakan ringkasan dari pendapatan

yang diterima perusahaan dengan biaya–biaya operasional yang terjadi karena

adanya penjualan pada periode yang sama. Laporan laba-rugi atau laporan

pendapatan (income statement) tidak bersifat seketika atau tunai (cash basis),

melainkan bersifat akumulatif (accrual). Disajikan secara komparatif dengan

perhitungan laba-rugi tahun lalu.

Page 55: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 54 dari 61 Buku informasi Versi 2009

Laporan laba-rugi disusun berdasarkan rekaman data transaksi yang valid dengan

menggunakan format standar yang telah ditetapkan. Sumber data penyusunan

laporan laba-rugi adalah saldo sesuai buku besar, dan didukung dengan daftar rincian

biaya yang terjadi pada tiap kelompok pembebanan biaya PDAM, yang dibedakan

atas biaya operasi dan pemeliharaan. Untuk biaya penyusutan dan amortisasi,

digabung seluruhnya dan dikelompokkan dalam pos tersendiri.

Format dasar pelaporan laba-rugi yang digunakan di PDAM adalah format multiple

step sesuai Pedoman Akuntansi PDAM tahun 2000. Dalam format ini laba ditampilkan

secara bertahap sebagaimana terlihat pada tabel 4.3.

Prinsip (pos-pos) yang umum terdapat pada laporan laba-rugi adalah sebagai berikut:

1. Pendapatan, menunjukkan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok

perusahaan (penjualan air). Pendapatan dari penjualan air (pendapatan operasi)

disajikan secara terpisah dengan pendapatan non air, untuk melihat sampai

seberapa besar hasil yang diperoleh dari kegiatan utama perusahaan dan sampai

seberapa jauh hasil sampingannya. Dengan demikian kita akan mengetahui

kualitas laba perusahaan dengan melihat perbandingan kedua jenis pendapatan

tersebut. Pendapatan operasi diharapkan mendominasi pendapatan perusahaan.

2. Biaya langsung usaha atau biaya operasional yang diperlukan dalam pengelolaan

SPAM.

3. Biaya tidak langsung atau beban usaha, terdiri dari biaya umum dan administrasi,

misalnya biaya personalia, bagian umum, direksi, dan lain-lain.

4. Pendapatan dan biaya lain-lain. Pendapatan yang sifatnya nonoperasional (di luar

kegiatan pokok perusahaan) dikelompokkan sebagai pendapatan lain-lain sesuai

yang telah dijelaskan pada sub bab 4.1.3. Demikian juga biaya lain-lain adalah

biaya di luar kegiatan pokok perusahaan, sebagaimana diuraikan pada sub bab

4.1.2.3. Hal ini dilakukan untuk memisahkan pendapatan lain-lain dari kegiatan

utama, sehingga laporan keuangan dapat lebih fokus.

5. Perhitungan laba-rugi dihitung secara bertahap sehingga diperoleh laba bersih

sebelum pajak penghasilan. Pajak penghasilan dikenakan pada perusahaan yang

memperoleh laba.

Laba bersih sering juga disebut sebagai net income atau bottom line. Laba bersih

inilah yang merupakan hak pemilik. Laba bersih akan menambah saldo laba apabila

tidak dibagi sebagai dividen. Dividen dibagi sesuai dengan hasil rapat umum

Page 56: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 55 dari 61 Buku informasi Versi 2009

pemegang saham (RUPS). Namun demikian tidak selalu perusahaan membagi

dividen.

Tabel 4.3 Format standar laporan laba-rugi perusahaan

Uraian ....X1 ....X0 Lebih / (kurang)

Jumlah %

PENDAPATAN USAHA

• Penjualan air • Pendapatan non air • Pendapatan kemitraan • Pendapatan air limbah

(1) Jumlah pendapatan usaha

BIAYA LANGSUNG USAHA

• Biaya sumber air • Biaya pengolahan air • Biaya transmisi dan distribusi • Biaya kemitraan • Biaya air limbah

(2) Jumlah biaya langsung usaha

(3) Laba / (rugi) kotor usaha (1) – (2)

BIAYA TIDAK LANGSUNG • Biaya umum dan administrasi

(4) Jumlah biaya tidak langsung

(5) Laba / (rugi) usaha (3) – (4)

PENDAPATAN (BIAYA) DI LUAR USAHA

• Pendapatan lain-lain • Biaya lain-lain

(6) Jumlah pendapatan/(biaya) di luar usaha

(7) Laba / (rugi) sebelum pos luar biasa (5) + (6)

Page 57: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 56 dari 61 Buku informasi Versi 2009

(8)

KEUNTUNGAN/ (KERUGIAN) LUAR BIASA

• Keuntungan luar biasa • Kerugian luar biasa

(9) Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan (7) + (8)

(10) Pajak penghasilan

(11) Laba / (rugi) bersih (pendapatan bersih) (9) – (10)

4.5.5 Neraca keuangan

Posisi keuangan atau ‘kesehatan’ perusahaan ditunjukkan dalam neraca (balance

sheet), yang disebut juga sebagai laporan kondisi atau laporan posisi keuangan.

Merupakan laporan keuangan yang menyajikan secara sistematis tentang aktiva

(assets), utang atau pasiva (liabilities) dan modal (equity) suatu perusahaan pada

satu saat tertentu.

Tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada suatu

tanggal tertentu, biasanya pada waktu tutup buku atau akhir tahun fiskal. Neraca

disajikan secara komparatif dengan neraca akhir tahun lalu.

Neraca keuangan disusun berdasarkan pada rekaman data transaksi yang valid yang

telah diolah dari laporan keuangan yang telah diuraikan di atas, yaitu:

• Laporan aliran kas, dimana saldo akhir dari laporan aliran kas akan menjadi salah

satu pos di neraca, yaitu aktiva lancar (kas).

• Laporan laba-rugi, dimana laba bersih dari laporan laba-rugi menjadi salah satu

pos di neraca, yaitu modal (laba/ rugi tahun berjalan).

Format standar neraca menggambarkan aset perusahaan pada sisi kiri halaman,

yang sering disebut sebagai debet, serta kewajiban (utang) serta modal dicatat pada

sisi kanan (kredit), sebagaimana terdapat pada tabel 4.4. Neraca harus selalu

seimbang (utang = piutang), yang dapat dinyatakan melalui persamaan:

Aktiva = kewajiban + modal pemegang saham

1. Aktiva.

Aktiva (aset) adalah saldo debet (debit balance) yang berisi segala sesuatu yang

dimiliki perusahaan. Aktiva terbagi dalam dua kategori, yaitu aktiva lancar dan

aktiva tetap.

a. Aktiva lancar (current assets) berhubungan dengan segala sesuatu yang

dapat dicairkan ke dalam uang tunai (kas) dalam kurun waktu kurang dari 1

Page 58: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 57 dari 61 Buku informasi Versi 2009

tahun. Contoh: uang kas dan bank, piutang, persediaan, piutang wesel,

investasi jangka pendek, pembayaran dimuka.

b. Aktiva tetap (fixed assets) sering disebut sebagai aktiva jangka panjang, umur

ekonomisnya lebih dari satu tahun dan digunakan untuk operasi perusahaan

itu sendiri. Contoh: gedung, pabrik, mesin, kendaraan, peralatan, mebel dan

peralatan kantor, investasi jangka panjang, aktiva tidak berwujud (nilai buku

setelah depresiasi).

Total harta = aktiva tetap + aktiva lancar

Tabel 4.4 Format standar neraca sesuai pedoman akuntansi PDAM tahun 2000

URAIAN ..X1 ..X0 URAIAN ..X1 ..X0

AKTIVA LANCAR • Kas dan bank • Investasi jangka pendek • Piutang usaha • Piutang lain-lain • Persediaan • Pembayaran dimuka

Jumlah aktiva lancar

INVESTASI JK PANJANG AKTIVA TETAP Aktiva tetap produktif: • Nilai perolehan • Akumulasi penyusutan

Nilai buku

Aktiva tetap leasing AKTIVA LAIN-LAIN

• Aktiva lain-lain berwujud • Aktiva tak berwujud

Jumlah aktiva lain-lain

KEWAJIBAN JK PENDEK • Utang usaha • Utang non usaha • Biaya yang masih harus

dibayar • Pendapatan diterima dimuka • Pinjaman jangka pendek • Utang jk panjang jatuh tempo • Utang bunga • Utang iuran pensiun

Jumlah kewajiban jk pendek

KEWAJIBAN JK PANJANG DAN LAIN-LAIN Kewajiban jangka panjang: • Pinjaman dalam negeri • Pinjaman luar negeri • Bunga masa tenggang • Utang leasing

Jumlah kewajiban jk panjang

Kewajiban lain-lain • Pendapatan yg ditangguhkan • Cadangan dana meter • Cadangan dana • Rupa-rupa kewajiban lain

Jumlah kewajiban lain-lain

Jumlah kewajiban jk panjang dan lain-lain

MODAL DAN CADANGAN • Kekayaan Pemda yang

dipisahkan • Penyertaan pemerintah yg

belum ditetapkan statusnya

Page 59: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 58 dari 61 Buku informasi Versi 2009

• Modal • Modal hibah • Selisih penilaian kembali

aktiva tetap • Cadangan • Laba ditahan / (akumulasi

kerugian) • Laba (rugi) tahun berjalan

Jumlah modal dan cadangan

JUMLAH AKTIVA JUMLAH KEWAJIBAN DAN MODAL

2. Utang.

Kewajiban (liabilities) merupakan saldo kredit atau utang perusahaan. Adalah

semua kewajiban keuangan perusahaan yang belum terpenuhi. Kewajiban dibagi

dalam dua kategori yaitu utang lancar dan utang jangka panjang.

a. Utang lancar (current liabilities) adalah kewajiban keuangan perusahaan yang

pelunasannya wajib dilakukan dalam jangka pendek (kurun waktu satu tahun)

dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Meliputi: utang dagang,

utang pajak, utang jangka panjang yang segera jatuh tempo, sewa, upah,

penghasilan yang diterima dimuka.

b. Utang jangka panjang (long term debt) adalah kewajiban perusahaan yang

jangka waktu pembayarannya (jatuh tempo) dalam jangka panjang (lebih dari

1 tahun). Meliputi: obligasi, utang hipotik, dan pinjaman jangka panjang.

Utang = utang lancar + utang jangka panjang

3. Modal.

Selisih antara aktiva dan kewajiban merupakan net worth yang sering disebut

juga sebagai modal pemegang saham (stockholders’ equity) untuk perusahaan

yang telah go public. Artinya, setelah seluruh tagihan dan wesel dibayar, sisanya

merupakan net worth. Definisi lain, net worth merupakan hak pemilik/pemegang

saham setelah semua kewajiban dibayar.

Aktiva - kewajiban = modal pemegang saham

atau

Aktiva = kewajiban + modal pemegang saham

Modal berasal dari setoran pemilik, dan sebagai tanda bahwa pemilik

menyerahkan modal, perusahaan menerbitkan saham. Laba merupakan

Page 60: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 59 dari 61 Buku informasi Versi 2009

komponen modal juga, namun modal saham berasal dari pemilik sedangkan laba

berasal dari operasi perusahaan. Dengan demikian laba merupakan hak pemilik.

Akan tetapi tidak selalu semua laba tahun yang bersangkutan diambil seluruhnya

oleh pemilik. Pemilik perusahaan dapat mengijinkan perusahaan untuk menahan

sebagian dari labanya, atau

Modal = modal saham + laba ditahan

Keterbatasan neraca, atau kelemahan-kelemahan dari neraca yang perlu difahami,

antara lain:

• Neraca tidak mencerminkan nilai yang tengah berlaku sekarang, karena para

akuntan menerapkan nilai historis sebagai landasan perhitungan dan pelaporan

nilai-nilai aktiva dan pasiva. Untuk aktiva lancar tidak terlalu terpengaruh oleh nilai

historis mengingat perputarannya cukup tinggi.

• Pada tingkat tertentu, perhitungan dilakukan secara kira-kira (tidak pasti). Contoh

untuk nilai piutang dagang yang didasarkan pada kemungkinan penagihannya.

• Depresiasi diperhitungkan tetapi apresiasi diabaikan.

• Banyak hal yang memiliki nilai finansial tetapi tidak dimasukkan, seperti kualitas

SDM, kualitas manajemen, dan sebagainya.

Page 61: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 60 dari 61 Buku informasi Versi 2009

BAB V

SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI

5.1. Sumber daya manusia

1. Pelatih

Peran pelatih adalah untuk:

• Membantu anda dalam merencanakan proses belajar.

• Membimbing anda dalam melakukan tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam

tahap belaja.

• Membantu anda untuk memahami konsep dan praktik baru dan untuk menjawab

pertanyaan anda mengenai proses belajar anda.

• Membantu anda untuk menentukan dan mengakses sumber tambahan lain yang

anda perlukan untuk belajar anda.

• Mengorganisir kegiatan belajar kelompok jika diperlukan.

• Merencanakan seorang ahli dari tempat kerja untuk membantu jika diperlukan.

2. Penilai

Penilai bertugas melaksanakan program pelatihan terstruktur untuk penilaian di

tempat kerja.

Penilai akan:

• Melaksanakan penilaian apabila anda telah siap dan merencanakan proses

belajar dan penilaian selanjutnya dengan anda.

• Menjelaskan kepada anda mengenai bagian yang perlu untuk diperbaiki dan

mendiskusikan rencana pelatihan selanjutnya dengan anda.

• Mencatat pencapaian / perolehan anda.

3. Teman kerja/sesama peserta pelatihan

Teman kerja anda/sesama peserta pelatihan juga merupakan sumber dukungan dan

bantuan. Anda juga dapat mendiskusikan proses belajar dengan mereka. Pendekatan

ini akan menjadi suatu yang berharga dalam membangun semangat tim dalam

lingkungan belajar/kerja Anda dan dapat meningkatkan pengalaman belajar Anda.

Page 62: GFR – 01 = SMK3 DAN MENGENDALIKAN LINGKUNGANbinakonstruksi.pu.go.id/v2/portal2/modul... · 4.1.2.2 Biaya tetap dan biaya tidak tetap 19 ... didasarkan pada perangkat bakuan kompetensi

Materi pelatihan berbasis kompetensi Kode modul SEKTOR AIR MINUM BIDANG PENGELOLAAN SUB BIDANG MANAJEMEN PAM.MM02.005.01

Judul modul : Manajemen keuangan dan akuntansi Halaman : 61 dari 61 Buku informasi Versi 2009

5.2. Sumber-sumber perpustakaan

Pengertian sumber-sumber adalah material yang menjadi pendukung proses

pembelajaran ketika peserta pelatihan sedang menggunakan pedoman belajar ini.

Sumber-sumber tersebut dapat meliputi :

1. Buku referensi (text book)/ buku manual servis

2. Lembar kerja

3. Contoh form-form check list.

Ada beberapa sumber yang disebutkan dalam pedoman belajar ini untuk membantu

peserta pelatihan mencapai unjuk kerja yang tercakup pada suatu unit kompetensi.

Prinsip-prinsip dalam pelatihan berbasis kompetensi adalam mendorong pada

fleksibilitas dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit

kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk menggunakan sumber-

sumber alternatif lain yang lebih baik, atau jika ternyata sumber-sumber yang

direkomendasi dalam pedoman belajar ini tidak tersedia/tidak ada.

Buku-buku referensi untuk bahan pelatihan yang telah direkomendasi:

• Peraturan Pemerintah no.16 tahun 2005 tentang pengembangan SPAM.

• Peraturan Menteri Dalam Negeri no.23 tahun 2006 tentang pedoman teknis dan

tata cara pengaturan tarif air minum pada perusahaan daerah air minum.

• Pedoman akuntansi perusahaan daerah air minum, tahun 2000.

• Referensi lain tentang laporan keuangan.