Group 5 pai5 insertion

Insertion Group 5

Dewi Astuti | Dian Kusuma | Fahma Nurika | Febrianto H. | Masniari Sunny | Mufidah Fathi |

Retri Haryanto | Syifa Nabila | Trisha Syakira

Interior Architectural Design Studio 5-2014

Presedence Research

THE WHY FACTORY

DELFT, NETHERLANDS

SITE KAWASAN U

Technology of University(TU) Delft, Netherland

SITE BANGUNAN

FAKULTAS ARSITEKTUR TU DELFT (JULIANAALAN 134)

DENAH BANGUNAN

AKSES UTAMA

SITE THE WHY FACTORY

THE WHY FACTORY (EAST GLASS ROOM)

THE WHY FACTORY PLAN

=AKSES

DATA BANGUNAN

DIBANGUN : 1917 ARSITEK : G. VAN DRECHT STYLE : THE AMSTERDAM SCHOOL MONUMEN : NO 525609 L BANGUNAN : 3000 M² ALAMAT : JULIANAALAAN 134 TIDAK DIFUNGSIKAN SEJAK TAHUN 1954

FASAD PADA BAGIAN AKSES UTAMA

NAMA BANGUNAN : FORMER BUILDING TU DELFT

SEJARAH

1917 FORMER

BUILDING TU DELFT

MULAI DIBANGUN 1923-1945

PROSES PEMBANGUNAN (KENDALA:BIAYA)

1948 SELESAI

DIBANGUN. AKAN DIFUNGSIKAN

SEBAGAI BANGUNAN CHEMISTRY

EDUCATION (CE)

1954 BANGUNAN

FORMER BUILDING TU DELFT TIDAK

MEMFASILITASI CE. DIBIARKAN

KOSONG

13 MEI 2008 GEDUNG FAK ARSITEKTUR

TU DELFT TERBAKAR & RUNTUH

24 MEI 2008 KEPUTUSAN

PEMINDAHAN BANGUNAN FAK

ARSITEKTUR KE FORMER BUILDING TU DELFT

YANG KOSONG

6 MEI 2009 FORMER

BUILDING TU DELFT SELESAI DI ADAPTIVE REUSE & DIFUNGSIKAN

SEBAGAI BANGUNAN FAK ARSITEKTUR TU

DELFT

MEI 2009- MEI 2014

RENCANA MENEMPATI

FORMER BUILDING

JUNI 2008-MEI 2009

PROSES ADAPTIVE REUSE &

RENOVASI

ISU

BUKAAN BESAR & BANYAK. SUMMER TERLALU PANAS WINTER TERLALU DINGIN

DENAH KOMPLEKS HILANG ORIENTASI ARAH (TERSASAR) RIGID & INFLEKSIBEL KEKURANGAN RUANG UNTUK MEMFASILITASI KEGIATAN FAK ARSITEKTUR

BANGUNAN LAMA TIDAK TERPAKAI GLOOMY, SURAM, MENIMBULKAN PERASAAN TIDAK NYAMAN BAGI USER

DENAH EKSISTING (FORMER BUILDING TU DELFT)

COURTYARD COURTYARD

COURTYARD

AKSES UTAMA

SOLUSI : INSERSI

SALAH SATU CARA ADAPTIVE REUSE DAN PENYELESAIAN ISU BANGUNAN EKSISTING ADALAH DENGAN CARA

MENG-INSERSI SPACE BARU

FOKUS PEMBAHASAN : EAST GLASSROOM (THE WHY FACTORY)

INSERSI

MEMANFAATKAN SEMAKSIMAL MUNGKIN RUANG KOSONG YANG ADA PADA EKSISTING, SEHINGGA DALAM SATU RUANG TERDAPAT

BEBERAPA PROGRAM SEKALIGUS

INSERSI

A

B

DENAH POTONGAN B SEBELUM INSERSI

POTONGAN A SETELAH INSERSI POTONGAN B SETELAH INSERSI

92

50

mm

9

25

0 m

m

TAKTIK

TAKTIK PLANE Dinding Kaca

-Tempat masuknya cahaya alami - Inside outside, material kaca membuat ruang terasa lebih luas dibandingkan dengan pemakaian bahan yang tidak transparan -Pemasangan kaca lebih mudah dan murah dibandingkan dengan pemasangan bata, sehingga mudah dilepas kembali. (Temporary use)

TAKTIK OBJEK

Tribun

-Memberikan penambahan ruang secara vertikal dan menambah sirkulasi pada ruang, sehingga ruang memiliki lebih banyak space untuk berkegiatan -- Ukuran trIbun yang besar memanipulasi skala agar ruang insersi setinggi 5 m tidak terasa monumental -- Memberi identitas pada ruang dengan warna orange, memberi kualitas ruang yang passionate (tujuan desainer) untuk membangkitkan semangat belajar mahasiswa

A

B

DENAH

POTONGAN A SETELAH INSERSI

92

50

mm

TAKTIK OBJEK (TRIBUN) TAKTIK PLANE (DINDING KACA)

TAKTIK

92

50

mm

TAKTIK LIGHTING SKYLIGHT -Sinar matahari digunakan saat siang hari/ cerah sehingga menghemat energi -User di dalam ruang tidak kehilangan orientasi waktu -Kondisi di luar yang berubah-ubah memberikan kualitas yang bervariasi di dalam ruang

TAKTIK LIGHTING LAMPU - Lampu warna putih untuk mendukung aktivitas belajar, diskusi, rapat, bekerja, dan seminar

TAKTIK OBJEK RANGKA BAJA

-Struktur utama insersi -Building as continuing

education (tujuan desainer) mahasiswa mengenal struktur

- Penghematan biaya dan struktur temporari

POTONGAN B SETELAH INSERSI

TAKTIK OBJEK (STRUKTUR)

TAKTIK LIGHTING (SKYLIGHT)

TAKTIK LIGHTING (LAMPU)

TAKTIK OBJEK (STRUKTUR)

Area 1: workspace Area 2: Storage / exhibit space Area 3: Tribune; pada struktur dalam terdapat 2 lecture hall and office.

PROGRAMMING

=AKSES

DENAH THE WHY FACTORY

Area 1 workspace

Dapat memfasilitasi 128 sebagai open studio untuk mahasiswa arsitektur disana. loose furniter – adjustable agar dapat disesuaikan dengan fusngsi karena beberapa fungsi membutuhkan ruang lebih Arrangement: group untuk kerja kelompok. Atau individu untuk kerja mandiri.

Area 2 storage &exhibit space

Loose Furniture; adjustable Dapat dipindah sehingga fungsi dari storage menjadi exhibit space atau stage. Stage karena tribune menghadap area 2

Area 3 tribune

Tempat duduk massa sebagai auditorium seat atau publik. Leveling 1.Pandangan jelas 2.Bagian dalam dapat dimanfaatan sebagai office.

92

50

mm

LOW WINTER SUN

CLIMATE ANALYSIS

SUMMER

WINTER Sumber : TUD YOUTUBE

92

50

mm

HIGH SUMMER SUN

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT


UDARA TERLALU PANAS SEHINGGA TIDAK

NYAMAN SAAT BERKEGIATAN

UDARA TERLALU DINGIN SEHINGGA TIDAK

NYAMAN SAAT BERKEGIATAN

92

50

mm

LOW WINTER SUN

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

SOLUTION

SUMMER

WINTER

92

50

mm

HIGH SUMMER SUN

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

BUKAAN/ VENTILASI

COLD

UDARA PANAS KE LUAR KE UDARA

YANG LEBIH PANAS. RUANG

DIISI UDARA YANG LEBIH

DINGIN

DOUBLE WALL

UDARA PANAS TERTAHAN DI

DALAM DINDING SEHINGGA RUANG

DAPAT MEMPERTAHANKAN

PANAS YANG DIDAPAT LEBIH

LAMA


SUMMER + WINTER SOLUTION

Sumber : TUD YOUTUBE

92

50

mm

HIGH SUMMER SUN

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

SUMMER COLD

92

50

mm

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

HEAT

LOW WINTER SUN

WINTER


PENERAPAN SATU ALAT UNTUK DUA FUNGSI DI MUSIM

YANG BERBEDA SEHINGGA MEMBUAT

KENYAMANAN TERMAL DI DALAM

RUANG

1 2 3

STRUKTUR kolom

DENAH THE WHY FACTORY

Potongan A SETELAH INSERSI

perspektif

STRUKTUR MENGGUNAKAN SISTEM TRUSS DENGAN MATERIAL BAJA RINGAN DAN BESI HOLLOW PADA KOLOM. SISTEM STRUKTUR DIGUNAKAN KARENA KUAT DAN PEMASANGAN CEPAT KARENA BANGUNAN INI DITUJUKAN SEBAGAI BANGUNAN TEMPORARI.

STRUKTUR

SIRKULASI

SIRKULASI SETELAH INSERSI SIRKULASI SEBELUM INSERSI

TIDAK DIATUR, BEBAS, SIRKULASI HORIZONTAL,

TIDAK ADA PROGRAM RUANG YANG JELAS

DIATUR, ADA PENAMBAHAN KEMUNGKINAN SIRKULASI VERTIKAL

SEHINGGA LEBIH BANYAK SPACE YANG DAPAT DIGUNAKAN UNTUK BERKEGIATAN

ALASAN INSERSI BANGUNAN MOUNEMENTAL DIRENCANAKAN SEBAGAI BANGUNAN TEMPORARI MAKA TIDAK MENGGUNAKAN STRATEGI INTERVENSI

DENAH FAKULTAS ARSITEKTUR TU DELFT

HARUS ADA KESAMAAN TUJUAN RUANG YANG AKAN DITAMBAH DENGAN FUNGSI DI DALAM RUANG EKSISTING SEHINGGA HARUS DI DESAIN DENGAN

MEMPERTIMBANGKAN APA YANG ADA DI BANGUNAN EKSITING. MAKA TIDAK MENGGUNAKAN STRATEGI INSTALASI

KESIMPULAN : KONEKSI OLD & NEW

PENYELESAIAN ISU BANGUNAN EKSISTING -MENAMBAH LUASAN SPACE DAN SPACE LEBIH FLEKSIBEL -ORIENTASI ARAH LEBIH JELAS KARENA ADA RUANG-RUANG YANG MEMILIKI CIRI KHAS


A

B

DENAH

POTONGAN B SEBELUM INSERSI

BUKAAN BESAR & BANYAK TIDAK MENGUNTUNGKAN SAAT SUMMER & WINTER

CAHAYA MATAHARI SUMMER PAGI

CAHAYA MATAHARI SUMMER SORE



HAWA DINGIN SAAT WINTER

92

50

mm

92

50

mm



PENYELESAIAN ISU

CAHAYA MATAHARI SUMMER PAGI

92

50

mm


CAHAYA MATAHARI SUMMER SORE


HAWA DINGIN SAAT WINTER

DENGAN ADANYA INSERSI PERMASALAHAN PADA

BUKAAN DAPAT DIMINIMALISIR

KONEKSI OLD & NEW

FIT TO THE SPACE

RUANG INSERSI TERKONEKSI DENGAN EKSISTING : -RUANG INSERSI MENYESUAIKAN DENGAN SPACE YANG DIBUAT BANGUNAN EKSISTING -PEMAKAIAN FASAD EKSISTING SEBAGAI DINDING RUANG INSERSI

PHANTOM L’OPERA

RESTAURANT, PARIS

C

Architect : Odile Decq

Client : Gumery, Paris

Location : Place de l’opera,

9th arrondisement

Dibangun pada masa Napoleon III, bangunan ini menjadi “Imperial Academy of Music and Dance” menggantikan Salle le Peletier yang dianggap terlalu kecil. Menjadi bangunan publik dalam kawasan kota paris.

Terletak pada 9th Arrondisment , Paris, Perancis

Source : Rémy Campos and Aurélien Poidevin, La Scène lyrique autour de 1900, Paris, L'Œil d'or, 2012

U

Source : Rémy Campos and Aurélien Poidevin, La Scène lyrique autour de 1900, Paris, L'Œil d'or, 2012

Bangunan Garnier Palais diklasifikasikan sebagai bangunan bernilai historis pada tahun 1923. Termasuk katergori Iscrits yaitu bangunan bersejarah yang dimiliki satu badan organisasi/golongan tertentu non pemerintah

Oleh karenannya bangunan tertutup untuk umum – kehilangan perannya dalam ruang kota

Kawasan 9th Arrondisment , Paris, Perancis Yang berkembang menjadi area wisata -komersil

Tahun 2007 , CEO Opera National de Paris

Membuka kembali akses untuk area publik dalam konteks yang lebih luas

U

1875 1978 2011 1994

Palace Garnier +Foyer

de la Danse

Restorasi

Teater +Phantom L’opera

Restaurant

+lighting +elevator

Arsitek:

Charles Garnier

Style Bangunan:

Neo-Baroque

(identik dengan

ornamen organis)

Arsitek:

Jean Loup Roubert

- Restorasi fasad

dan interior

Arsitek:

Odile Decq

Karakteristik:

Arsitek kontemporer

dengan bentuk

geometri yg unik

Perubahan terjadi karena kebutuhan dan perkembangan teknologi tanpa mengubah nilai-nilai simbolis pada bangunan

Perubahan fasad hanya pada bagian arc yang

kini dilapisi kaca bergelombang

Mengadaptasi sebagian dari bagunan Garnier Palais dengan program baru sesuai potensi kawasan sekitar

Menyisipkan elemen baru di dalam struktur existing Phantom Opera House yang memberi fungsi baru pada bangunan

Source : The Ministry of Culture, Departement of Historic Preservation (France)

Proyek ini tidak menyentuh struktur eksisting, dinding, kolom dan atap serta harus benar-benar reversibel .

DENAH POTONGAN MEMANJANG

Foyer de la danse

Panggung

Bawah Panggung

Auditorium The Boxes

Avant Foyer

Rotonda de abonnes

Grand Staircase

Exhibition

Performer Area

Public Area

Semi-Public Area

Bagian yang diinsersi.

Zoning

Rotonda ini mengarah ke rue la fayette yang merupakan area komersil, sehingga bagian sayapkiri bangunan ini digunakan untuk insersi

http://www.odiledecq.com/EN-22-project-13-Phantom_Restaurant_Opera_Garnier_France_Paris?PHPSESSID=52fuj101oj4i30no11e0l3fh67 http://public.callutheran.edu/~woldseth/Phantom%20of%20the%20Opera.html

“Like a « phantom », silent and insidious, the soft protean curves of the

mezzanine level float above the dinner guests, covering

the space with a surface that bends and undulates”

The rose is the ultimate symbol of romantic love and enduring passion, the red rose also

conveys respect and the creative spirit of love.

Pemisahan tingakt privasi dilakukan dengan meletakkan zona yang lebih privat di belakang, sehingga tidak banyak dilalui orang.

: :

privat publik

Pada setiap zona diberi sirkulasi vertikal masing-masing sehingga antar ruangnya tidak saling mengintrusi.

: :

privat publik

Karakter Mould-Plaster: -Plastis - 70-80% gipsum, 20-30% additive (calsium carbonate, talc, metal powders, silica for reduce weight, alumina tryhidrate for fire resistance) http://www.scottbader.com/uploads/files/3381_crystic-handbook-dec-05.pdf

Karakter Curved-Glass: Tempered-untuk ruang publik Terdapat segmentasi kaca yang digabungkan dengan strip baja

http://www.golden-glass.com/PDF/en_WghGlass.pdf

Lampu LED pada kantung tiap kolom mezanin memberi efek dramatis seperti berada dibawah awan yang melayang.

Kita dapat membedakan dengan jelas yang mana elemen baru dan lama. Disini keduanya saling berdialog dan menghasilkan perpaduan old-new yang berbeda tiap area

HAUS IM HAUS

C Architect : Behnice Architekten

Location : Hamburg

Site Kategori : new and old Lokasi : hamburg, germany Arsitek : Behnisch Architekten Klien : Handelskamer Hamburg Tahun kompetisi : 2003 Tahun pengerjaan : 2003 – 2007 Luasan Project : 1000m2

Hamburg chamber of commerce (Handelskammer), Terletak diantara Biennenalster dan Jungfernstieg (city landmarks), memiliki fungsi penting sebagai pusat saham dan pusat pertumbuhan ekonomi.

1558 Hamburg

Stock exchange

1665 Commerce Deputation

Pusat perdagangan eropa utara

1674 Hamburg council

(senate) Representasi dari kota

perdagangan

1735 Library commerce

1867 Hamburg

Chambber of commerce

Sejarah

Style Karakteristik bangunan : • timeless values •Reliability of the business handshake •Adaptasi dengan kebutuhan pasar •Perdagangan saham •Pertukaran informasi dan bisnis www.hamburger.boersen.do/en

Bergaya klasik mengadaptasi gaya klasik yang diperlihatkan pada penggunaan kolom, simetris bangunan dan penggunaan ornamen, dibangun pada abad 18

Potongan bangunan awal

Bangunan awal memiliki space yang potensial untuk dimasukannya elemen baru, yang dibuat karena keharusan bangunan untuk bertahan dan beradaptasi di zaman modern.

Insertion

Bangunan

konservasi pengembangan Adaptasi

Karena perkembangann zaman yang

bersinggungan dengan kebutuhan saat ini dan

keadaan bangunan yang harus utuh

Karakteristik bangunan : • timeless values •Reliability of the business handshake •Adaptasi dengan kebutuhan pasar •Perdagangan saham •Pertukaran informasi dan bisnis www.hamburger.boersen.do/en

Perkembangan Zaman

TIMELESS VALUE

INSERTION -Tidak menghilangkan bagian penting dari bangunan eksisting

CONSCIOUSLY CONTRAST

MODERN STYLE CLASSICAL STYLE

Aware of one’s own existence

-Penuh ornamen - proporsi bangunan yang tinggi

- Fungsional - Bentuk geometris

To be different especially in a way

that is very obvious

Merriam-webster.com

Potongan setelah di insersi

Elemen yang dimasukan kedalam bangunan, menyesuaikan dengan space kosong yang potensial. Yakni vertikal space yang ada di hall utama bangunan.

Level 0

BENTUK-BENTUK LINIER

Pertumbuhan Linier

•Bentuk linier digunakan untuk membentuk dan mengorganisasikan ruang

•Ruang seperti perkantoran memiliki fungsi yang khusus tetapi sama

dikelompokkan menjadi satu tubuh: LINIER

+ + +

RUANG DI DALAM RUANG Memadukan bangunan lama dengan bangunan baru tanpa terjadi kontras dimensi | Meununjukkannya dengan perbedaan material

SIMETRIS Arsitek menggunakan prinsip simetri untuk mengorganisir bentuk-bentuk ruang. Pada akhirnya hal tersebut menciptakan alur

Irama pada kolom mengambil dari prinsip simetri bangunan eksisting

Tangga menghubungkan beberapa permukaan lantai

TANGGA Menjadi sirkulasi vertikal yang menghubungkan antar lantai dan menjadi penentu arah ruang-ruang yang telah ditentukan

http://architecture.about.com/od/neoclassical/a/What-Is-Neoclassical-Architecture.htm

Ornamen yang ada merupakan aplikasi gaya klasik yang merupakan ide utama dari klasik

Gaya hidup dan selera masyarakat masa itu

DIMENSI KOLOM EKSISTING Cukup besar karena pada masa dibangunnya belum ada material baja ataupun beton yang bisa lebih efisien sebagai kolom.









Struktur baru tanpa ornamen. Bergaya modern yang menunjukkan material aslinya

DIMENSI KOLOM BARU Lebih kecil karena sudah ada revolusi industri sehingga lahir material-material yang lebih kuat untuk menjadi kolom. Material yang digunakan adalah baja

Denah Lantai Dasar

Letak struktur eksisting yang simetri dan terbentuk dari sistem grid menghasilkan irama yang akhirnya dipakai untuk konsep kolom elemen baru

Kesimpulan

Melalui studi 3 preseden diatas, kami memahami bahwa aspek penting dari strategi Insertion adalah ‘fit to host’ .

Elemen yang disisipkan pada bangunan sangat bergantung pada tektonika,dimensi, struktur, , proporsi & skala dari bangunan eksisting.

Dialog yang terjadi antara eksisting dan elemen insersi akan dapat dibedakan dan tidak mendominasi satu sama lain

Documents

Group 5 pai5 insertion