32
HAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Sejarah Kabupaten Bantul Pemerintah Hindia Belanda dan Sultan Yogyakarta pada tanggal 26 dan 31 Maret 1831 mengadakan kontrak kerja sama tentang pembagian wilayah administratif baru dalam Kasultanan disertai penetapan jabatan kepala wilayahnya. Saat itu Kasultanan Yogyakarta dibagi menjadi tiga kabupaten yaitu Bantul karang untuk kawasan selatan, Denggung untuk kawasan utara, dan Kalasan untuk kawasan timur. Menindaklanjuti pembagian wilayah baru Kasultanan Yogyakarta, tanggal 20 Juli 1831 atau Rabu Kliwon 10 sapar tahun Dal 1759 (Jawa) secara resmi ditetapkan pembentukan Kabupaten Bantul yang sebelumnya di kenal bernama Bantul karang. Seorang Nayaka Kasultanan Yogyakarata bernama Raden Tumenggung Mangun Negoro kemudian dipercaya Sri Sultan Hamengkubuwono V untuk memangku jabatan sebagai Bupati Bantul. Pada masa pendudukan Jepang, pemerintahan berdasarkan pada Usamu Seirei nomor 13 sedangakan stadsgemente ordonantie dihapus. Kabupaten Memiliki hak mengelola rumah tangga sendiri (otonom). Kemudian setelah kemerdekaan, pemerintahan ditangani oleh Komite Nasional Daerah untuk melaksanakan UU No 1 tahun 1945. Tetapi di Yogyakarta dan Surakarta undang- 36

HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

HAB IVHASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Kabupaten Bantul

Pemerintah Hindia Belanda dan Sultan Yogyakarta pada tanggal 26 dan

31 Maret 1831 mengadakan kontrak kerja sama tentang pembagian wilayah

administratif baru dalam Kasultanan disertai penetapan jabatan kepala

wilayahnya. Saat itu Kasultanan Yogyakarta dibagi menjadi tiga kabupaten yaitu

Bantul karang untuk kawasan selatan, Denggung untuk kawasan utara, dan

Kalasan untuk kawasan timur. Menindaklanjuti pembagian wilayah baru

Kasultanan Yogyakarta, tanggal 20 Juli 1831 atau Rabu Kliwon 10 sapar tahun

Dal 1759 (Jawa) secara resmi ditetapkan pembentukan Kabupaten Bantul yang

sebelumnya di kenal bernama Bantul karang. Seorang Nayaka Kasultanan

Yogyakarata bernama Raden Tumenggung Mangun Negoro kemudian dipercaya

Sri Sultan Hamengkubuwono V untuk memangku jabatan sebagai Bupati Bantul.

Pada masa pendudukan Jepang, pemerintahan berdasarkan pada Usamu

Seirei nomor 13 sedangakan stadsgemente ordonantie dihapus. Kabupaten

Memiliki hak mengelola rumah tangga sendiri (otonom). Kemudian setelah

kemerdekaan, pemerintahan ditangani oleh Komite Nasional Daerah untuk

melaksanakan UU No 1 tahun 1945. Tetapi di Yogyakarta dan Surakarta undang-

undang tersebut tidak diberlakukan hingga dikeluarkannya UU Pokok Pemerintah

Daerah No 22 tahun 1948. dan selanjutnya mengacu UU Nomor 15 tahun 1950

yang isinya pembentukan Pemerintahan Daerah Otonom di seluruh Indonesia.

Kabupaten Bantul, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta, Indonesia. Ibu kotanya adalah Bantul. Kabupaten ini berbatasan

dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman di utara, Kabupaten Gunung

Kidul di timur, Samudra Hindia di selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di barat

Kabupaten Bantul terdiri atas 17 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa

dan kelurahan. Pusat pemerintahan berada di Kecamatan Bantul, sekitar 11 km

sebelah selatan Kota Yogyakarta.

Bagian selatan kabupaten ini berupa pegunungan kapur, yakni ujung barat dari

Pegunungan Sewu. Sungai besar yang mengalir di antaranya Kali Progo

36

Page 2: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

(membatasi kabupaten ini dengan Kabupaten Kulon Progo, Kali Opak, Kali

Tapus, beserta anak-anak sungainya.

Sumber: www:Bapeda.bantul.go.id

Gambar 4.1 Peta Kabupaten Bantul

4.2. Kondisi Geogrfis

Kabupaten Bantul merupakan bagian integral dari Wilayah Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta yang mellliputi empat Kabupaten dan satu Kota.

Kabupaten Bantul Memiliki Wilayah seluas 506.85 Km2 yang secara

administratif pemerintah yang terbagi dalam 17 Kecamatan, 75 desa dan 933

pedukuhan sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Desa, dukuh dan luas kecamatanKabupaten Bantul tahun 2007

No. Kecamatan Desa Duku

hLuas(Km2) %

1 Srandakan 2 43 18.32 3.61 2 Sanden 4 62 23.16 4.57 3 Kretek 5 52 26.77 5.28 4 Pundong 3 49 23.68 4.67 5 Bambanglipuro 3 45 22.70 4.48 6 Pandak 4 49 24.30 4.79 7 Bantul 3 55 33.25 6.56 8 Jetis 5 50 21.95 4.33 9 Imogiri 4 64 24.47 4.83 10 Dlingo 8 72 54.49 10.75 11 Pleret 6 58 55.87 11.02 12 Piyungan 8 57 28.48 5.62 13 Banguntapan 5 47 22.97 4.53

37

Page 3: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

14 Sewon 3 60 32.54 6.42 15 Kasihan 4 63 27.16 5.36 16 Pajangan 4 53 32.38 6.39 17 Sedayu 4 54 34.36 6.78

Jumlah 75 933 506.85 1000.0

Sumber: Bappeda Kabupaten Bantul tahun 2006

Secara topografis, Kabupaten Bantul terbagi menjadi daerah dataran yang terletak

pada bagian tengah dan utara, derah perbukitan yang terletak pada bagian timur

dan barat serta daerah pantai yang terletak di bagian selatan. Wilayah Bantul

dilewati oleh tiga sungai utama yaitu, Opak, Oya, dan Progo. Ketiga sungai ini

dimanfaatkan pasokan irigasi dan tan tambang pasir dan batu.

4.3. Ketenagakerjaan

Jumlah penduduk Kabupaten Bantul pada tahun 2008 sebanyak 909.812

jiwa dengan rincian penduduk laki-laki sebanyak 445.359jiwa dan wanita

sebanyak 464,453 jiwa, dengan kepadatan penduduk rata-rata .752 jiwa/km2.

Berdasarkan kriteria yang telah disepakati, jumlah penduduk miskin Kabupaten

Bantul pada tahun 2007 adalah 270.356jiwa atau 67.589KK, sedangkan pada

tahun 2008 telah berkurang menjadi 230.156 jiwa atau 57.539 KK. Dalam bidang

ketenagakerjaan sudah banyak yang dilakukan, akan tetapi permasalahan

pengangguran masih cukup membebani. Pada tahun 2007 jumlah tenaga kerja

Kabupaten Bantul tercatat 399.520 jiwa, pada tahun 2008 meningkat menjadi

435.980 jiwa. Sedangkan jumlah penganggur turun dari 39.106jiwa pada tahun

2007 menjadi 35.366 jiwa pada tahun 2008. Pemerintah Daerah Kabupaten

Bantul menegaskan bahwa tahun 2009 dan seterusnya akan tetap konsisten dalam

penanganan pengentasan kemiskinan (pro-poor) dan pengangguran (pro-job).

Tabel 4.2. Ketenagakerjaan Kabupaten Bantul tahun 2007-2008

No. KecamatanTahun

Angkatan Kerja 2007 Angkatan Kerja 2008Bekerja Penganggur Bekerja Penganggur

1 Srandakan 16.082 1.139 16.404 1.147 2 Sanden 13.177 1.430 16.748 1.864 3 Kretek 16.182 1.750 17.727 2.018 4 Pundong 15.030 1.330 14.244 1.422 5 Bambanglipuro 26.990 2.445 24.646 1.826 6 Pandak 23.208 2.922 27.280 2.295 7 Bantul 25.419 3.375 30.896 2.816 8 Jetis 26.443 2.261 27.429 1.957

38

Page 4: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

9 Imogiri 30.549 3.967 33.476 2.080 10 Dlingo 20.905 1.828 21.374 1.590 11 Pleret 17.271 2.215 17.026 2.398 12 Piyungan 16.615 1.362 17.135 1.522 13 Banguntapan 38.810 4.230 44.802 3.707 14 Sewon 39.856 2.256 51.179 1.262 15 Kasihan 42.421 2.078 37.163 2.639 16 Pajangan 12.977 1.539 20.349 1.394 17 Sedayu 17.585 3.157 18.102 3.429

Jum la h 399.520 39.106 435.980 35.366 Sumber:Disnakertrans Kabupaten Bantul tahun 2008

4.4. Hasil Industri

Kabupaten Bantul merupakan wilayah yang mempunyai perkembangan jumlah

industri yang cukup tinggi di propinsi D.I.Y, namun pada kenyatannya sektor ini

masih belum optimal dalam menggali potensi industrinya.

Lokasi dan jenis Industri yang tersebar di Kabupaten Bantul cukup bervariasi.

Jenis industri yang ada meliputi industri logam mesin, industri kimia, aneka

industri, industri hasil pertanian, dan kehutanan.Secara umum industri di

Kabupaten Bantul merupkan industri kecil, sentra terbanyak adalah industri aneka

sedangkan untuk industri yang tergoling besar jumlahnya relatif sedikit.

Komoditas terpilih industri kecil diklasifikasikan menjadi tiga golongan yaitu

komoditas unggulan, komoditas andalan dn komoditas yang di

unggulkan.Penentuan komoditas industri terpilih (lihat tabel 4.3).

Tabel 4.3. Hasil Industri Kabupaten Bantul tahun 2007-2008

Kelompok Industri KLUI Lokasi

Kecamatan Bhn baku lokal (%)

Tenaga kerja

(orang)

Ekspor Nilai (US$ jt)

%Total ekspor (2004)

Growth (%)

Negara tujuan

Trend

Unggulan 33211 Sewon 100 1.772 1,4 39 187 AustraliaMebe lkayu Bambanglipur

o Dlingo Srandakan PleretKasihan Piyungan

USA, Belanda,Belgia

Naik

Keramik 36190 Kasihan 90 4157 1,2 60 387 Australia,

UndongSedayu

Selandia Baru, Belanda,

Naik

Belgia Andalan Kerajinan kayu

39140 Pajangan Sewon

100 498 0,5 30 19 Australia

NaikSelandia Baru, Belanda,

39

Page 5: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

Tatah sungging 39060 Sewon 90 679 0,5 40 20 Australia Naik

Imogiri Kanada Kasihan USA

Diunggulkan 33131 Dlingo 100 1.307 0,15 30 12 Belanda Naik Bambu Perancis Emping mlinjo 31252 Bantul

Banguntapan100 732 0,3 10 12 Belanda Naik

Sumber: Bappeda Kabupaten Bantul tahun 2007

Komoditas unggulan; pemakaian bahan baku lokal ≥ 70%, menyerap tenaga kerja

(padat karya), nilai ekspor US$ 1juta, tujuan ekspor ≥ 3 negara, pertumbuhan

ekspor >10 % selama lima tahun terakhir.

Komoditas andalan; pemakaian bahan baku lokal ≥ 60-69, menyerap tenaga kerja

(padat karya), nilai ekspor US$ 0,5-1juta, dengan tujuan ekspor dua negara,

pertumbuhan ekspor 5-10 % selama lima tahun terakhir.

Komoditas yang diunggulkan; pemakaian bahan baku lokal 50-59 menyerap

tenaga kerja (padat karya), nilai ekspor <US$ 0,5 juta, tujuan ekspor <1 negara,

pertumbuhan ekspor <5 % selama lima tahun terakhir.

4.5. Hasil survei

a. Asal RespondenTabel 4.4. Asal Responden

Negara Jumlah Prosentase(%)

1 Eropa 147 49

2 Amerika 54 18

3 Asia 99 33

300 100

Analisis :

Dari 300 jumlah responden, 147 responden dengan prosentase 49%

menyatakan bahwa keputusan pembelian produk kerajinan kulit bermotif wayang

oleh wisatawan mancanegara paling banyak pada kawasan Eropa

( Belanda,Perancis, Inggris). Kemudiaan 54 responden dari 300 responden

dengan prosentase 18 %, menyatakan bahwa tingkat ketiga wilayah dalam

keputusan pembeliaan produk kerajinan kulit bermotif wayang oleh wisatawan

mancanegara di tempati oleh kawasan Amerika (USA). Lalu peringkat kedua

dengan responden 99 dari 300 responden, dengan tingkat prosentase sebesar 33 %

40

Page 6: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

ditempati oleh kawasan Asia (Australia) dengan keputusan pembeliaan produk

kerajinan kulit bermotif wayang oleh wisatawan mancanegara.

Grafik.4.1Asal respondenAsal Responden

eropa; 147

amerika; 54

asia; 99

eropa amerika asia

b. Jenis Kelamin RespondenTabel 4.5

Jenis kelamin

Jenis Jumlah Prosentase (%)

1 Laki laki 194 65

2 Perempuan 106 35

300 100Analisis :

Dari 300 wisatawan mancanegara yang membeli produk kerajinan kulit

bermotif wayang didapat responden yang memutuskan untuk membeli produk ini

sebanyak 194 orang dengan prosentase 65 % ditempati oleh responden dengan

jenis kelamin laki-laki dan sebanyak 106 orang dengan jumlah prosentase 35%

ditempati oleh responden dengan jenis kelamin perempuan.

Grafik 4.2Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Responden

lakilaki; 194

perempuan; 106

lakilaki perempuan

c. Jenis Pekerjaan Responden

41

Page 7: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

Tabel 4.6Jenis pekerjaan

   Status Jumlah Prosentase(%)

1 Pelajar 100 33

2 Karyawan swasta 126 42

3 Pegawai Negeri 34 11

4 Bisnis 40 13

    300 100

Analisis :

Dari sejumlah 300 responden, jumlah terbesar yang memutuskan untuk

membeli produk kerajinan kulit bermotif wayang yaitu responden yang berstatus

sebagai karyawan swasta dengan prosentase 42% atau sebanyak 126 responden.

Jumlah kedua terbesar yang memutuskan untuk membeli kerajinan kulit bermotif

wayang yaitu responden yang berstatus sebagai pelajar dengan prosentase 33%

atau sejumlah 100 responden. Sedangkan responden dengan jumlah sebanyak 34

responden atau 11 % berasal dari kalangan pegawai negeri, dan sisanya sebanyak

40 responden atau 13 % bersal dari kalangan bisnis.

Grafik 4.3Jenis pekerjaan responden

Pekerjaan

Pelajar; 100

Karyawan sasta; 126

Pegawai Negri; 34

Bisnis; 40

Pelajar Karyawan sasta Pegawai Negri Bisnis

d. Usia RespondenTabel 4.7

Usia responden

 Usia JumlahProsentase

(%)21 s/d 30 tahun 97 3231 s/d 40 tahun 194 6541 s/d 50 tahun 9 3  300 100

Analisis :

42

Page 8: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

Dari 300 jumlah responden yang ditemui, jumlah terbesar yang

memutuskan untuk membeli kerajinan kulit bermotif wayang yaitu berasal dari

kalangan yang berusia antara 31 s/d 40 tahun dengan prosentase sebesar 65 %

atau berjumlah 194 responden, urutan kedua jumlah responden yang memutuskan

untuk membeli kerajinan kulit bermotif wayang yaitu responden yang berusia

antara 21 s/d 30 tahun atau sebanyak 97 responden dengan prosentase 32 % dan

sisanya yaitu responden yang berusia antara 41 s/d 50 tahun dengan jumlah

sebanyak 9 responden dengan prosentase hanya 3%.

Grafik 4.4Usia respondenUsia Responden

21 s/d 30 tahun; 97

31 s/d 40 tahun; 194

41 s/d 50 tahun; 9

21 s/d 30 tahun 31 s/d 40 tahun 41 s/d 50 tahun

4.6. Hasil Uji Instrumen Penelitian

Sebelum melakukan penyebaran kuisioner dalam rangka pengambilan

data primer dalam penelitian ini dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan

reliabilitas terharap 60 responden yang dilakukan kepada wisatawan mancanegara

yang berkunjung pada toko kerajinan kulit motif wayang (tatah sunging) di

Kabupaten Bantul.

4.6.1 Hasil Uji Validitas

Sebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson,

data-data dari hasil kuisioner harus terlebih dahulu diuji korelasi masing

skor setiap item instrumen pernyataan angket dengan skor total

variabelnya atau antara X1.P1 dan X2.P2 terhadap Total X1 dan seterusnya

43

Page 9: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

sampai dengan X9.P1 dengan X9 Total.Serta pada variabel (Y) Keputusan

Pembelian antara Y1.P1, Y1.P2, Y1.P3, dan Y1.P4 dengan Total Y.

Perhitungan korelasi antara item instrumen pernyataan dengan variabel

yang diukur adalah sebagai berikut :

1. Faktor Pengetahuan Pribadi ( X1 )

Tabel 4.8 Perhitungan Hasil uji Korelasi antara pernyataan item intrumen variabel X1 dengan X1 total

Korelasi antara

Nilai Korelasi ( r )

Nilai r Tabel(N=30,<=5%)

Keterangan Kesimpulan

X1.P1 0,869

0,361

r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X1.P2 0,708 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X1.P3 0,833 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

Sumber: Kuisioner, data primer sudah diolah

Dari hasil perhitumgan diatas, dapat diketahui bahwa korelasi item

X1.P1 (Mengetahui sendiri ) sebesar 0,869, X1.P2 (Mengetahui sebelumnya )

terhadap sebesar 0,708 dan X1.P3 (Mengetahui saat datang ke Indonesia )

sebesar 0,833 terhadap X1 total (faktor pengetahuan Pribadi) lebih besar dari

nilai r tabel 0,254. Item instrument yang valid di atas menunjukkan bahwa item-

item X1.P1 , X1.P2 dan X1.P3 tersebut adalah item yang tepat untuk digunakan

sebagai instrument X1 (Faktor pengetahuan pibadi ).

2. Faktor Budaya (X2)

Tabel 4.9 Perhitungan Hasil uji Korelasi antara pernyataan item intrumen variabel X2 dengan X2 total

Korelasi antara

Nilai Korelasi ( r )

Nilai r Tabel(N=30,<=5%)

Keterangan Kesimpulan

X2.P1 0,854

0,361

r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X2.P2 0,854 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X2.P2 846 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

Sumber: Kuisioner, data primer sudah diolah

44

Page 10: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa corelasi item X2.P1 (Suka

karena budaya Jawa), sebesar 0,854, X2.P2 (Ada budaya sejenis di negaranya )

sebesar 0,854 dan X2.P3 (Kesukaan Pada kerajinan) terhadap X2 total (Faktor

Budaya) lebih besar dari nilai r tabel 0,361. Item instrument yang valid di atas

menunjukkan bahwa item-item X2.P1, X2.P2 dan X2.P3 tersebut adalah item

yang tepat untuk digunakan sebagai instrument X2 (Faktor budaya).

3. Faktor Kelompok Acuan (X3)

Tabel 4.10 Perhitungan Hasil uji Korelasi antara pernyataan item intrumen variabel X3 dengan X3 total

Korelasi antara

Nilai Korelasi ( r )

Nilai r Tabel(N=30,<=5%)

Keterangan Kesimpulan

X3.P1 0,697

0,361

r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X3.P2 0,719 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X3P3 0,973 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

Sumber: Kuisioner, data primer sudah diolah

Dari hasil perhitumgan diatas, dapat diketahui bahwa korelasi item

X3.P1(Sepengetahuan dari keluarga ) sebesar 0,697, X3.P2 (Sepengetahuan dari

teman ) sebesar 0,719 dan X3.P3 (Lingkungan tempat tinggal) sebesar 0,973

terhadap X3 total (Faktor Kelompok Acuan) lebih besar dari nilai r tabel 0,361.

Item instrument yang valid di atas menunjukkan bahwa item-item X3.P1 dan

X3.P2 tersebut adalah item yang tepat untuk digunakan sebagai instrument X3

(Faktor Kelompok acuan).

4. Faktor kelas Sosial (X4)Tabel 4.11 Perhitungan Hasil uji Korelasi

antara pernyataan item intrumen variabel X4 dengan X4 total

Korelasi antara

Nilai Korelasi ( r )

Nilai r Tabel(N=30,<=5%)

Keterangan Kesimpulan

X4.P1 0,753

0,361

r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X4.P2 0,761 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X4.P3 0,790 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

Sumber: Kuisioner, data primer sudah diolah

45

Page 11: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

Dari hasil perhitumgan diatas, dapat diketahui bahwa korelasi item

X4.P1(Tingkat pembelian masyarakat sekitar), X4.P2 (Tingkat pendapatan) dan

X4.P3 (Pola gaya hidup tinggi ) berturut turut sebesar 0,753, 0,761, dan 0,790

terhadap X4 total (Faktor kelas Sosial) lebih besar dari ilai r tabel 0,361. Item

instrument yang valid di atas menunjukkan bahwa item-item X4P1, X4.P2 dan

X4.P3 tersebut adalah item yang tepat untuk digunakan sebagai instrument X4

(Faktor Kelompok acuan).

5. Faktor Produk (X5)

Tabel 4.12 Perhitungan Hasil uji Korelasiantara pernyataan item intrumen variabel X5 dengan X5 total

Korelasi antara

Nilai Korelasi ( r )

Nilai r Tabel(N=30,<=5%)

Keterangan Kesimpulan

X5.P1 0,772

0,361

r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X5.P2 0,786 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X5.P3 0,798 r Positif r hitung > r tabel

Valid

X5.P4 0,729 r Positif r hitung > r tabel

Valid

X5.P5 0,663 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X5.P6 0,806 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X5.P7 0,792 r Positif r hitung > r tabel

Valid

Sumber: Kuisioner, data primer sudah diolah

Dari hasil perhitumgan diatas, dapat diketahui bahwa korelasi item

X5P1(Disain menarik) sebesar 0,772, X5P2 (Kualitas bagus) sebesar 0,786,

X5P3 (Bahan baku kulit) sebesar 0,798, X5P4 (Tingkat keunikan) sebesar

0,729, X5P5 (Ornamennya) sebesar 0,663, X5P6 (Jenis produknya) terhadap X5

sebesar 0,806, dan X5P7 (Tingkat Ukuran) sebesar 0,792 terhadap X total

( Faktor Produk) lebih besar dari nilai r tabel 0,361. Item instrument yang valid

di atas menunjukkan bahwa item-item X5.P1, X5.P2, X5.P3, X5.P4, X5.P5,

X5.P6 dan X5.P7 tersebut adalah item yang tepat untuk digunakan sebagai

instrument X5 ( Faktor Produk).

46

Page 12: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

6. Faktor Harga (X6)

Tabel 4.13 Perhitungan Hasil uji Korelasi antara pernyataan item intrumen variabel X6 dengan X6 total

Korelasi antara

Nilai Korelasi ( r )

Nilai r Tabel(N=30,<=5%)

Keterangan Kesimpulan

X6.P1 0,695

0,361

r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X6.P2 0,854 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X6.P3 0,843 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

Sumber: Kuisioner, data primer sudah diolah

Dari hasil perhitumgan diatas, dapat diketahui bahwa korelasi item

X6P1(Tingkat kesesuaian harga) sebesar 0,695,X6P2 (Ada atau tidaknya

potongan harga) sebesar 0,854, dan X6.P3 (Harga Relatif terjangkau) terhadap

X6 total (Faktor Harga) sebesar 0,843 lebih besar dari nilai r tabel 0,361. Item

instrument yang valid di atas menunjukkan bahwa item-item X6.P1,X6.P2 dan

X6.P3 tersebut adalah item yang tepat untuk digunakan sebagai instrument X6

(Faktor Harga).

7. Faktor Promosi (X7)

Tabel 4.14 Perhitungan Hasil uji Korelasi antara pernyataan item intrumen variabel X7 dengan X7 total

Korelasi antara

Nilai Korelasi ( r )

Nilai r Tabel(N=30,<=5%)

Keterangan Kesimpulan

X7.P1 0,680

0,361

r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X7.P2 0,758 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X7.P2 0,832 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

Sumber: Kuisioner, data primer sudah diolah

Dari hasil perhitumgan diatas, dapat diketahui bahwa korelasi item

X7.P1(Sepengetahuan dari pameran) sebesar 0,680, X7.P2 (Sepengetahuan dari

pemandu) sebesar 0,758 dan X7.P3 (Media TV,Elektronik) terhadap X7 total

(Faktor Promosi) sebesar 0,832 lebih besar dari nilai r tabel 0,361. Item

instrument yang valid di atas menunjukkan bahwa item-item X7.P1, X7.P2 dan

47

Page 13: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

X7.P3 tersebut adalah item yang tepat untuk digunakan sebagai instrument X7

(Faktor Promosi).

8. Faktor Distribusi (X8)

Tabel 4.15 Perhitungan Hasil uji Korelasi

antara pernyataan item intrumen variabel X8 dengan X8 total

Korelasi antara

Nilai Korelasi ( r )

Nilai r Tabel(N=30,<=5%)

Keterangan Kesimpulan

X8.P1 0,771

0,361

r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X8.P2 0,836 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X8.P3 0,822 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

Sumber: Kuisioner, data primer sudah diolah

Dari hasil perhitumgan diatas, dapat diketahui bahwa korelasi item

X8.P1 (Tingkat kesulitan transportasi) sebesar 0,777, X8.P2 (Tingkat kebutuhan

jasa pengiriman) sebesar 0,772 dan X8.P3 (Pembelian langsung) terhadap X8

total (Faktor Distribusi) sebesar 0,822 lebih besar dari nilai r tabel 0,361. Item

instrument yang valid di atas menunjukkan bahwa item-item X8.P1 X8.P2 dan

X8.P3 tersebut adalah item yang tepat untuk digunakan sebagai instrument X8

(Faktor Distribusi).

9. Faktor Kondisi Fisik (X9)

Tabel 4.16 Perhitungan Hasil uji Korelasiantara pernyataan item intrumen variabel X9 dengan X9 total

Korelasi antara

Nilai Korelasi ( r )

Nilai r Tabel(N=30,<=5%)

Keterangan Kesimpulan

X9.P1 0,741

0,361

r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X9.P2 0,762 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

X9.P3 0,684 r Positif r hitung > r tabel

Valid

X9.P4 0,685 r Positif r hitung > r tabel

Valid

Sumber: Kuisioner, data primer sudah diolah

Dari hasil perhitumgan diatas, dapat diketahui bahwa korelasi item

X9.P1(Disain toko yang menarik) sebesar 0,741, X9P2 (Luas halaman parkir)

48

Page 14: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

sebesar 0,762, X9P3 (Tingkat penataan produk) sebesar 0,684, X9P4 (Tingkat

kemudahan akses) terhadap X9 total (Faktor Kondisi Fisik) sebesar 0,685, lebih

besar dari ilai r tabel 0,361. Item instrument yang valid di atas menunjukkan

bahwa item-item X9.P1, X9.P2, X9.P3, dan X9.P4 tersebut adalah item yang

tepat untuk digunakan sebagai instrument X9 ( Faktor Kondidi fisik).

1. Keputusan Pembelian (Y)

Tabel 4.17 Perhitungan Hasil uji Korelasi antara pernyataan item intrumen variabel Y dengan Y total

Korelasi antara

Nilai Korelasi ( r )

Nilai r Tabel(N=30,<=5%)

Keterangan Kesimpulan

Y1.P1 0,859

0,254

r Positif r hitung > r tabel,

Valid

Y2.P2 0,789 r Positif r hitung > r tabel,

Valid

Y3.P3 0,793 r Positif r hitung > r tabel

Valid

Y4.P4 0,700 r Positif r hitung > r tabel

Valid

Sumber: Kuisioner, data primer sudah diolah

Dari hasil perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa korelasi item

Y1P1(Jumlah produk)terhadap Y1 total (Keputusan Pembelian) sebesar 0,859,

Y1P2 (Tingkat keinginan merekomendasikan) terhadap (Keputusan Pembelian)

Y1 total (Keputusan Pembelian) sebesar 0,789, Y1P3 (Tingkat daya beli)

terhadap Y1 total Keputusan pembelian sebesar 0,793, Y1P4 (Tingkat menjadi

importir) terhadap Y1 total (Keputusan Pembelian) sebesar 0,700, lebih besar

dari ilai r tabel 0,361. Item instrument yang valid di atas menunjukkan bahwa

item-item Y1P1, Y1P2, Y1P3, dan Y1P4 tersebut adalah item yang tepat untuk

digunakan sebagai instrument Y ( Keputusan Pembelian).

4.6.2 Hasil Uji Reliabilitas

Hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian menunjukkan

bahwa semua penelitian adalah reliabel, hal ini dapat diketahui bahwa

semua variabel penelitian mempunyai koefisien keandalan atau alpha

49

Page 15: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

sama atau lebih besar dari 0,6. Hasil perhitungan uji reliabilitas dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 18 Hasil Perhitungan uji Reliabilitas

Variabel Alpha Keterangan

Faktor pengetahuan Pribadi ( X1 ) 0,7249 Reliabel

Faktor Budaya (X2) 0,8098 Reliabel

Faktor Kelompok Acuan (X3) 0,7112 Reliabel

Faktor kelas Sosial (X4) 0,6458 Reliabel

Faktor Produk (X5 0,8806 Reliabel

Faktor Harga (X6) 0,7155 Reliabel

Faktor Promosi (X7) 0,6321 Reliabel

Faktor Distribusi (X8) 0, 7360 Reliabel

Faktor Kondisi Fisik (X9) 0,6883 Reliabel

Keputusan pembelian (Y) 0,7909 Reliabel

Sumber: Kuisioner, data primer sudah diolah

50

Page 16: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

4.7 Pembahasan Hasil Penelitian

4.7.1 Analisis Koefisien Korelasi Rank Spearman

Hasil perhitungan korelasi dengan menggunakan SPSS 15.0 for

windows diperoleh sebagai berikut:

Tabel 4.19 Hasil perhitungan korelasi

Correlations

1.000 .373 .286 .324 .181 .339 -.109 -.218 -.241 .361.373 1.000 .284 .500 .224 -.234 -.407 .213 -.081 .326.286 .284 1.000 -.054 .046 .323 -.027 -.049 .206 .296.324 .500 -.054 1.000 .252 -.006 -.217 .112 -.099 .066.181 .224 .046 .252 1.000 -.042 -.017 .006 .242 -.002.339 -.234 .323 -.006 -.042 1.000 .315 -.397 .157 .151

-.109 -.407 -.027 -.217 -.017 .315 1.000 -.158 -.012 -.096-.218 .213 -.049 .112 .006 -.397 -.158 1.000 .116 .012-.241 -.081 .206 -.099 .242 .157 -.012 .116 1.000 -.075.361 .326 .296 .066 -.002 .151 -.096 .012 -.075 1.000

. .000 .000 .000 .001 .000 .029 .000 .000 .000.000 . .000 .000 .000 .000 .000 .000 .082 .000.000 .000 . .174 .216 .000 .320 .198 .000 .000.000 .000 .174 . .000 .462 .000 .026 .043 .127.001 .000 .216 .000 . .234 .382 .462 .000 .489.000 .000 .000 .462 .234 . .000 .000 .003 .004.029 .000 .320 .000 .382 .000 . .003 .421 .048.000 .000 .198 .026 .462 .000 .003 . .022 .420.000 .082 .000 .043 .000 .003 .421 .022 . .098.000 .000 .000 .127 .489 .004 .048 .420 .098 .300 300 300 300 300 300 300 300 300 300300 300 300 300 300 300 300 300 300 300300 300 300 300 300 300 300 300 300 300300 300 300 300 300 300 300 300 300 300300 300 300 300 300 300 300 300 300 300300 300 300 300 300 300 300 300 300 300300 300 300 300 300 300 300 300 300 300300 300 300 300 300 300 300 300 300 300300 300 300 300 300 300 300 300 300 300300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

yx1x2x3x4x5x6x7x8x9yx1x2x3x4x5x6x7x8x9yx1x2x3x4x5x6x7x8x9

Pearson Correlation

Sig. (1-tailed)

N

y x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 x8 x9

Sumber: Hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS

Dari perhitungan diatas bahwa variabel yang memiliki pengaruh

terhadap keputusan pembelian (Y) adalah :

51

Page 17: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

1. Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen dalam keputusan

pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko

kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul oleh wisatawan mancanegara yaitu

faktor pengetahuan Pribadi ( X1 ) sebesar 0,373, Faktor Kondisi Fisik

(X9) sebesar 0,361, Faktor Produk (X5) sebesar 0.339, Faktor

Kelompok Acuan (X3) sebesar 0,334, Faktor Budaya (X2) sebesar 0,286,

Faktor kelas Sosial (X4)) sebesar 0,181. Hal ini menunjukkan bahwa secara

statistik Faktor Pribadi (X1) memiliki pengaruh yang paling besar dalam

menentukan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah

sungging) pada toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul

Sedangkan Faktor Harga (X6), Faktor Promosi (X7), Faktor Distribusi

(X8) berturut-turut sebesar -0,109, - 0,218, -0,241. dengan demikian

faktor Harga, Promosi, distribusi, tidak berpengaruh terhadap keputusan

pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko

kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul.

2. Berdasarkan hasil perhitungan secara statistik dapat dinyatakan bahwa

faktor yang dominan menentukan konsumen dalam memutuskan pembelian

kerajinan kulit bermotif wayang pada Art Shop Kabupaten Bantul adalah

faktor pengetahuan pribadi, faktor kondisi fisik, faktor produk dan faktor

kelompok acuan. Faktor budaya dan faktor kelas sosial dapat dinyatakan

kurang dominan dibandingkan keempat faktor sebelumnya. Sedangkan faktor

harga, faktor promosi dan faktor distribusi dapat dinyatakan tidak dominan

dalam mempengaruhi keputusan pembelian.

a. Faktor Pengetahuan Pribadi terdiri dari pengetahuan sendiri,

Pengetahuan sebelumnya dan mengetahui pada saat datang ke Indonesia

yang kemudian di implikasikan dengan data-data pribadi responden

tentang, Usia, Pekerjaan dan jenis kelamin.

b. Faktor Kondisi fisik terdiri dari desain bangunan toko, tempat

parkir, tata letak produk, dan akses jalan menuju lokasi.

c. Faktor Produk terdiri dari disain, kualitas, bahan baku, keunikan

dan ukuran.

52

Page 18: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

d. Faktor kelompok acuan terdiri dari pengetahuan dari keluarga,

pengetahuan dari teman dan lingkungan tempat tinggal sekitar.

3. Dalam kaitan dengan peningkatan nilai jual dan value added maka

keempat faktor dominan di atas perlu mendapat perhatian utama. Tindakan

yang mungkin dilakukan dapat berupa penyediaan informasi yang cukup luas

dan mudah dijangkau wisatawan agar pengetahuan pribadi mereka bertambah

sehingga menimbulkan minat untuk melakukan pembelian kerajinan,

4. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka potensi peningkatan

pendapatan penduduk kabupaten Bantul terbuka lebar. Salah satu faktor

dominan berupa adanya peluang perluasan daerah pemasaran ekspor produk

kerajinan kulit bermotif wayang ke berbagai negara hal ini ditunjukkan

dengan adanya pembeli wisatawan asal Negara Belanda, Itali, perancis dan

kawasan negara asia lainnya.

5. Hasil kajian ini secara umum dapat dijadikan pedoman global bagi jajaran

birokrasi Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul untuk menerapkan skala

prioritas pengembangan wisata perkampungan industri kerajinan kulit

bermotif wayang ini.

Implikasi PenelitianDari hasil penelitian diketahui bahwa variabel faktor pengetahuan

pribadi, faktor kondisi fisik, faktor produk dan faktor kelompok acuan.

Berhubungan dengan perilaku konsumen dalam keputusan pembelian

kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop)

di Kabupaten Bantul.

1. Faktor pengetahuan pribadi merupakan faktor yang paling

dominan dalam hubungannya dengan keputusan pembelian kerajinan kulit

motif wayang (tatah sungging) pada toko kerajinan (art shop) di

Kabupaten Bantul. Pola gaya hidup wisatawan mancanegara juga

mendukung adanya daya beli kerajinan kulit bermotif wayang dimana

sebagaian besar para wisatawan datang ke bantul karena bertujuan dalam

rangka pariwisata. Faktor pengetahuan pribadi tentang kerajinan kulit

bermotif wayang dikarenakan terbentuk adanya umur dan daur hidup

53

Page 19: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

dimana responden yang memiliki prosentase terbesar pada penelitian ini

adalah usia 31 sampai dengan 40 tahun dengan jumlah responden 194 atau

65% dari total responden, status pekerjaan adalah pekerjaan swasta dengan

jumlah 126 responden atau 42 %,dan dilihat dari jenis kelamin adalah

laki-laki dengan jumlah sebanyak 194 atau 65 %.

2. Kondisi fisik Para pemilik art shop diharapkan juga

memperhatikan tata letak dari kerajinan kulit bermotif wayang yang

ditawarkan yang disesuaikan dengan jenis dan ukurannya karena dapat

membantu wisatawan dalam melihat dan memilih patung kayu yang

mereka inginkan dengan cepat tanpa memerlukan waktu lama dan

menghilangkan kesan gudang karena produk kerajinan kulit motif wayang

jika didukung dengan tata letak yang menarik dapat memberikan kesan

produk yang bermutu tinggi.

3. Faktor Produk juga mempunyai hubungan dalam keputusan

pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada

toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul oleh wisatawan

mancanegara. Sehingga di sini pemilik art shop diharapkan dapat

memperhatikan faktor ini dalam memproduksi kerajinan kulit motif

wayang (tatah sungging) tanpa mengabaikan variabel-variabel lainnya.

Pada kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pengaruh faktor ini

terutama dominasi oleh variabel kualitas, bahan baku dan desain. Usaha

ini dapat dilakukan oleh pemilik dalam mempertahankan kualitas

kerajinan kulit motif wayangnya dengan meningkatkan kerjasama dengan

suplier-suplier yang memberikan kualitas produk kerajinan kulit motif

wayang yang sesuai dengan keinginan konsumen seperti warna yang

sesuai, bahan baku kulit yang bagus ,halus pahatan disetip ornamen. Juga

meningkatkan kerja sama dengan pemasok bahan bahan baku yang bisa

menjamin kontinyuitas produksi dan memberikan harga yang bersaing

dengan pemasok bahan baku lainnya. Melatih tenaga kerja bagian

produksi agar dapat menghasilkan desain-desain yang lebih mutakhir

sesuai dengan keinginan pasar.

54

Page 20: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

4. Faktor kelompok acuan terdiri dari pengetahuan produk kerajinan

kulit motif wayang dari keluarga dan dari teman mempunyai hubungan

dalam keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah

sungging) pada toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul oleh

wisatawan mancanegara. Variabel referensi merupakan faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian kerajinan kulit

motif wayang Selain informasi dari pemandu wisata, peranan teman

dalam memberikan informasi juga perlu mendapat perhatian dari para

pemilik art shop. Bagi pemasar, perlu dimanfaatkan sarana promosi ini

(teman) dengan sebaik-baiknya karena perusahaan tidak perlu

mengeluarkan biaya promosi dan biasanya cenderung lebih mengena.Cara

yang ditempuh antara lain berusaha memberikan pelayanan yang sebaik-

baiknya kepada para wisatawan yang berkunjung ke art shop sehingga

memperoleh kesan yang positif tentang kerajinan kulit motif wayang

(tatah sungging) dan berbagai hal yang terkait dengannya. Kepuasan yang

diperoleh wisatawan mancanegara tersebut akan menjadi pendorong yang

kuat bagi mereka untuk memperkenalkan dan sekaligus mempromosikan

kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) tersebut kepada teman-

teman mereka setelah mereka kembali ke negaranya masing-masing.

5. Peran pemerintah daerah Kabupaten Bantul dalam hal ini Dinas

perindustrian, Perdagangan dan Koperasi harus lebih memperhatikan pada

faktor-faktor yang memiliki hubungan dengan keputusan pembelian

kerajinan kulit bermotif wayang pada Faktor Produk yang terdiri dari

disain, kualitas, bahan baku, keunikan dan ukuran.Hal ini diperlukan

adanya kerjasama lebih intensif dengan beberapa pemilik toko kerajinan

untuk dapat memberikan pelatihan-pelatihan guna memperbaiki atau

meningkatkan kualitas dari segi faktor produk. Dilihat dari Asal

Responden Negara-negara Eropa (Perancis, Belanda, Italia dan Inggris)

mrupakan peluang bagi perluasan pasar sasaran dimana selama ini produk

kerajinan kulit hanya diekspor ke negara Canada, Ausralia dan USA.

Sedangkan dari dinas Pekerjaan Umum Faktor Kondisi fisik terdiri dari

desain bangunan toko, tempat parkir, tata letak produk, dan akses jalan

55

Page 21: HAB IVirwan.ndaru.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/16915/... · Web viewSebelum menganalisi data dengan koefisien Korelasi pearson, data-data dari hasil kuisioner harus terlebih

menuju lokasi. Khususnya pada akses jalan menuju perkampungan

Industri di tiga desa Desa Panggungharjo Sewon, wukirsari Imogiri dan

Bangunjiwo Kasihan, Kabupaten Bantul Kotamadya Yogyakarta tersebut

memang termasuk jauh dari hotel atau penginapan para wisatawan asing

yang datang ke Yogyakarta dan sekitarnya.Dengan demikian Dinas

Pekerjaan Umum harus lebih mempertimbangkan faktor tersebut dimana

faktor kondisi fisik sangat dipertimbangkan oleh para Wisatawan

mancanegara dalam membeli kerajianan kulit motif wayang.

56