24

Click here to load reader

Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu wata’ala atas segala limpahan nikmat

yang diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah etika profesi yang berjudul “ Hak

dan tanggung jawab para insinyur”. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas untuk mata

kuliah Etika Profesi pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis ingin sampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Bapak Emir Nasrulloh,

2. Semua pihak yang telah membantu serta mendukung penulis hingga terselesaikannya

makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Semoga Allah Subhanahu wata’ala membalas dengan kebaikan.

Bandarlampung, Mei 2012

Penulis

Page 2: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................1

DAFTAR ISI..................................................................................................................................2

BAB I Hak dan tanggung jawab para insinyur.................................................3

1.1 Pendahuluan...........................................................................................3

1.2 Tanggung Jawab Profesional.................................................................3

1.3 Etika Komputer......................................................................................7

1.4 Hak Profesional...................................................................................10

1.5 Tindakan Mengungkap rahasia perusahaan.........................................11

BAB II Kesimpulan dan Saran......................................................................15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................16

Page 3: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

3

BAB I

HAK DAN TANGGUNG JAWAB PARA INSINYUR

1.1 Pendahuluan

Ada banyak hak dan tanggung jawab yang harus dilatih para insinyur dalam karir

profesionalnya. Seringkali, hak dan tanggung jawab ini bertumpang tindih. Kode etik

organisasi profesional insinyur profesional menguraikan tanggung jawab kita sebagai

insinyur, kadang-kadang  dengan sangat mendetail.

Dalam kasus BART, insinyur mempunyai tugas untuk melindungi kepentingan umum,

dengan mengungkapkan rahasia perusahaan tempat ia bekerja jika perlu, ketika ia menyadari

sesuatu yang salah sedang terjadi, dalam perusahaannya. Insinyur mempunyai hak untuk

melakukan hal ini jika pihak yang memperkerjakannya merasa hal itu buruk bagi

perusahaannya.

1.2 Tanggung Jawab Profesional

a. Informasi Pribadi dan Rahasia

Karakteristik sebuah profesi adalah persyaratan bahwa profesional harus menjaga

informasi tertentu tentang rahasia atau kepentingan klien. Beberapa informasi enjiniring

harus dijaga kerahasiaannya sebab kebanyakan informasi tentang bagaimana suatu bisnis

Page 4: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

4

dijalankan, produk dan pemasoknya, langsung mempengaruhi kemampuan perusahaan

untuk bersaing di pasar.

Tipe informasi yang harus dijaga kerahasiaannya sangat jelas, termasuk hasil dan data

pengujian, informasi tentang produk masa depan yang belum diluncurkan, dan rancangan

atau formula produk. Informasi lain yang perlu dirahasiakan tidak sejelas itu, termasuk

informasi bisnis seperti jumlah karyawan yang mengerjakan suatu proyek, identitas

pemasok, strategi pemasaran, biaya produksi,dan pencapaian produksi. Seringkali,

komunikasi internal perusahaan dianggap “rahasia”. Sedangkan insinyur yang bekerja

untuk pemerintah memiliki kewajiban yang jauh lebih berat dalam menjaga kerahasiaan

dan memerlukan ijin keamanan yang dikeluarkan pemerintah melalui investigasi oleh

agen keamanan pemerintah sebelum diperbolehkan bekerja.

Seharusnya, seorang insinyur diwajibkan untuk tetap merahasiakan informasi, bahkan

setelah pindah ke perusahaan bidang sama. Walaupun di dalam prakteknya, hal ini sulit

dilakukan karena seorang insinyur  membawa semua pengetahuan yang mungkin

dianggap rahasia oleh perusahaan terdahulu.  Pengadilan sudah mempertimbangkan isu

ini dan telah berusaha mencari keseimbangan antara kepentingan dan hak dari individu

dan perusahaan saling bersaing. Perusahaan berhak merahasiakan informasinya dari

pesaing-pesaingnya. Beban untuk menjamin kedua kepentingan yang bersaing ini diakui

dan dipertahankan terletak di pundak para insinyur.

b. Konflik Kepentingan

Konflik kepentingan timbul ketika sebuah keinginan, jika diikuti, dapat membuat seorang

profesional tidak memenuhi salah satu kewajibannya (Martin dan Schinzinger, 2000).

Page 5: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

5

Menurut Harris, Pritchard, dan Rabbins, ada 3 jenis konflik kepentingan:

a. Konflik kepentigan aktual yang mengkompromikan penilaian enjiniring dan

objektif.

b. Konflik kepentingan potensial yang mudah berubah menjadi konflik kepentingan

aktual.

c. Konflik kepentingan yang muncul karena suatu situasi, di mana bila insinyur

dibayar berdasarkan persentase biaya desain.

Cara yang baik untuk menghindari konflik kepentingan yaitu dengan mengikuti petunjuk

kebijakan perusahaan. Jika tidak ada, kebijakan seperti ini, maka, dapat dilakukan dengan

meminta pendapat dari asisten atau manajer. Jika kedua pilihan ini tidak ada, maka

tindakan terbaiknya yaitu dengan mempelajari motif dan menggunakan teknik

penyelesaian etika. Akhirnya, kita dapat melihat pernyataan-pernyataan dalam kode etik

profesional yang semuanya malarang konflik kepentingan.

c. Etika Lingkungan

Insinyur bertanggung jawab atas terciptanya teknologi yang menyebabkan kerusakan

lingkungan dan insinyur juga harus berusaha menemukan solusi terhadap masalah yang

ditimbulkan oleh teknologi modern. Pergerakan perlindungan lingkungan

membangkitkan kesadaran di antara para insinyur bahwa mereka mempunyai tugas untuk

menggunakan pengetahuan dan keahlian mereka untuk membantu melindungi

lingkungan.

Page 6: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

6

Hal yang mendasar dalam membicarakan isu-isu etika dalam teori lingkungan adalah

suatu kesimpulan tentang status moral lingkungan. Salah satu cara untu mengeksplorasi

status moral lingkungan adalah mencoba menjawab beberapa pernyataan tentang tempat

manusia dalam lingkungan kita.  Salah  satu bentuknya status moral lingkungan yaitu

pandangan yang menyatakan bahwa manusia hanyalah salah satu komponen lingkungan

dan semua komponen memliki status moral yang sama. Oleh karena itu, tugas terpenting

yang harus dilakukan semua orang adalah melakukan apapun yang diperlukan untuk

mempertahankan biosfer yang sehat demi kepentingannya sendiri.

Tanpa memperhatikan tujuan, terdapat berbagai pendekatan yang dapat diambil untuk

menyelesaikan masalah lingkungan. Pendekatan-pendekatan ini meniru pendekatan yang

dapat diambil untuk menyelesaikan masalah lingkungan.

Pendekatan pertama kadang-kadang disebut sebagai pendekatan tak sadar biaya (Martin

dan Schinzinger, 2000),di mana biaya tidak diperhitungkan, tetapi lingkungan harus

dibuat sebersih mungkin dan degradasi lingkungan dalam tingkat apapun tidak diterima.

Pendekatan ini sulit dilakukan,terutama dalam masyarakat urban modern.

Pendekatan kedua didasarkan pada analisis biaya-manfaat, yang diturunkan dari

utilitarianisme, di mana masalah dianalisis menyangkut masalah yag didapat dari

pengurangan polusi-peningkatan kesehatan manusia. Biaya dan dan manfaat ditimbang

untuk menentukan kombinasi optimum. Tujuan pendekatan ini adalah untuk mencapai

keseimbangan manfaat polusi secara ekonomi dengan kesehatan atau pertimbangan

lingkungan.

Page 7: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

7

Terdapat beberapa masalah yang berhubungan dengan pendekatan biaya-manfaat yakni

asumsi implisit dalam analisis biaya-manfaat, sulit untuk menilai biaya dan manfaat

secara akurat, dan tidak benar-benar memperhitungkan siapa yang mengeluarkan biaya

dan siapa yang menerima manfaat.

Kode etik profesional memberi tahu kita untuk mengutamakan keselamatan masyarakat

dan lingkungan.jadi, jelas bahwa insinyur mempunyai tanggung jawab untuk menjamin

bahwa pekerjaan mereka sebisa mungkin dilakukan dengan cara yang paling aman bagi

lingkungan.

Sebagai profesional, insinyur mempunyai hak untuk mengungkapkan pendapat mereka

tentang isu-isu moral seperti isu lingkungan. Seorang insinyur tidak boleh dipakasa

perusahaannya untuk mengerjakan proyek yang menurutnya mempunyai masalah etika,

termasuk yang berdampak buruk pada lingkungan.

Prinsip dasar kode etik enjiniring profesional menyatakan bahwa seorang insinyur tidak

boleh membuat keputusan dalam bidang yang bukan merupakan keahliannya. Insinyur

seharusnya meminta nasehat dari orang lain yang memiliki pengetahuan untuk mambantu

menganalisis dan memahami konsekuensi lingkungan dari suatu proyek yang mungkin

terjadi.

1.3 Etika Komputer

Komputer dengan cepat menjadi peralatan dalam enjiniring. Komputer membawa manfaat

bagi masyarakat,tetapi kadang ada juga cara di mana komputer disalahgunakan sehingga

menimbulkan masalah etika yang serius.

Page 8: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

8

Ada 3 kategori yang jelas dari masalah etika komputer: kategori di mana komputer menjadi

alat untuk tindakan yang tidak etis, kategori di mana komputer menjadi objek tindakan dan

masalah-masalah yang berhubungan dengan sifat otonom komputer (Marti dan kategori

untuk schinzinger, 2000)

1. Komputer Sebagai Alat Perilaku Tidak Etis

Pembicaraan tentang etika komputer akan dimulai dengan pembicaraan tentang cara-cara

di mana komputer sebagai alat perilaku tidak etis. Misalnya, komputer dapat digunakan

untuk mencuri uang di bank dengan lebih efisien. Komputer dapat digunakan untuk

merampok bank dengan cara yang lebih mudah dan lebih sulit diacak.

Perampokan melalui komputer tidak melibatkan emosi pelaku dan mempermudah

kriminal dalam mencuri dari banyak sekali orang. Sayangnya, teknologi untuk

mendeteksi dan mencegah tipe kejahatan seperti ini jauh tertinggal di belakang dan orang

yang berusaha membatasi kejahatan komputer selalu memainkan peranan sebagai sang

pengajar.

Daerah instrumental lain dari masalah etika komputer melibatkan privasi. Komputer

membuat privasi menjadi lebih sulit dilindngi, karena sejumlah besar data tentang

perusahaan disimpan dalam komputer di mana banyak orang dapat mengaksesnya.

2. Komputer Sebagai Objek Tindakan Tidak Etis

Ketika komputer menjadi objek tindakan yang tidak etis, maka hal ini disebut

“pembobolan (hacking)”. Hacking terjadi dalam berbagai bentuk: memperoleh akses

tanpa ijin terhadap database, memasukkan informasi yang salah ke dalam database atau

mengubah  informasi yang ada dan menyebarkan virus melalui internet.

Page 9: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

9

Pembobolan komputer merupakan masalah komputer karena mengakses informasi

pribadi adalah pelanggaran terhadap hak privasi seseorang atau perusahaan, bahkan

meski pelaku pembobolan itu menyimpan informasi yang didapatnya untuk dirinya

sendiri.

3.   Komputer Otonom

Otonomi mengacu pada kemampuan untuk membuat keputusan tanpa intervensi manusia.

Kemampuan otonom komputer diperlukan pada beberapa aplikasi-aplikasi karena pada

interval tertentu dapat memperoleh manfaat tertentu.

Namun aplikasi komputer otonom lainnya tidak begitu disukai.  Karena komputer hanya

mengikuti program yang ada dan tidak mampu mengaplikasikan programnya pada semua

situasi sehingga mengakibatkan kehancuran besar bahkan kehilangan nyawa.

Sehingga meskipun komputer otonom dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi

dalam benyak bidang, namun diperlukan kendali manusia untuk mencegah terjadinya

bencana.

4.   Kode Etik Komputer

Untuk membantu pengambilan keputusan, maka dikembangkan kode etik untuk

penggunaan komputer yang menjadi petunjuk pemakaian sumber daya komputer secara

etis, tetapi tidak boleh digunakan sebagai pengganti untuk pemikiran dan penilaian moral.

Page 10: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

10

1.4 Hak Hak Profesional

Insinyur juga   mempunyai hak berjalan seiring dengan tanggung jawabnya. Ada hak-hak

individual yang tidak memperhatikan status profesional, termasuk hak privasi, hak untuk

berpartisipasi dalam kegiatan di luar pekerjaan, hak untuk secara rasional mengajukan

keberatan atas kebijakan perusahaan tanpa merasa takut akan hukuman, dan hak untuk

melakukan protes.

Hak insinyur yang paling mendasar adalah hak keadaran moral profesional (Martin dan

Schinzinger, 2000). Hak ini mencakup hak untuk melakukan penilaian ini dengan cara

beretika. Hak kesadaran moral profesional bisa memilikibanyak aspek. Aspek ini mungkin

disebut sebagai “Hak Penolakan Berdasarkan Moral” (Martin dan Schinzinger, 2000).

Hak ini merupakan hak untuk menolak untuk terlibat dalam perilaku tidak etis.

1.  Insinyur dan Industri Pertahanan Keamanan (Hankam)

Salah satu perysahaan yang paling banyak memperkerjakan insinyur di seluruh dunia

adalah industri hankam. Karena pada dasarnya, senjata dirancang untuk satu tujuan-

untuk membunuh manusia-penting untuk melihat pekerjaan ini dalam konteks enjiniring

dan hak insinyur.Seorang insinyur dapat memilihuntuk bekerja atau tidak bekerja dalam

industri yang berhubungan dengan pertahanan keamanan secara etis membuktikan

dirinya dalam kedua posisi tersebut. Di satu pihak, banyak profesional enjiniring yang

rasional merasa bahwa secara etika, mereka tidak dapat merancang sesuatu yang pada

akhirnya akan digunakan untuk membunuh manusia walaupun mereka tidak terlibat

secara langsung dalam penggunaan senjata tersebut. Sedangkan di lain pihak, insinyur

memiliki tanggung jawab moral yang sama merasa jenis pekerjaan ini dapat diterma

secara etika karena mereka beralasan bahwa mempertahankan negara adalah salah satu

Page 11: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

11

fungsi resmi pemerintah merupakan ehormatan bagi insinyur yang berkontribusi di

dalamnya. Mengingat isu-isu di sekitar pekerjaan ini, maka kita dapat menyelesaikan

masalah ini dengan mempertanyakan apakah pekerjaan kita dapat menigkatkan karir

atau hanya pekerjaan sementara saja. Namun, pada akhirnya bergantung dari penilaian

dan perasaan pribadi masing-masing karena mngingat implikasinya bagi nyawa

manusia.

1.5 TINDAKAN MENGUNGKAP RAHASIA PERUSAHAAN (WHISTLEBLOWING)

Ada peningkatan perhatian yang diberikan pada pengungkap rahasia perusahaan selama 30

tahun terakhir baik di dalam pemerintahan maupun industri swasta di mana terjadi tindakan

yang dilakukan karyawan untuk menginformasikan kepada publik atau manajemen yang

lebih tinggi tentang perilaku tidak etisatau ilegal yang dilakukan perusahaan atau atasannya.

Menurut kode etik enjiniring bidang enjiniring profesioanal, insinyur  mempunyai kewajiban

untuk melindungi kesehatan dan keselamatan umum. Jadi, seorang insinyur didorong unuk

mengungkap tindakan atau proyek yang membahayakan nilai-nilai itu. Insinyur juga

mempunyai hak profesional untuk mengungkap kesalahan dalam organisasi mereka dan

mengharapkan dapat mengambil tindakan yang tepat.

1. Jenis-Jenis Tindakan Mengungkap Rahasia Perusahaan

Terdapat dua jenis tindakan pengungkapan rahasia yakni pengungkapan rahasia

eksternal dan internal. Tindakan pengungkapan rahasia perusahaan internal terjadi

ketika seseorangkaryawan pergi menenmui kepala atasan langsungnya untuk

melaporkan masalah ke tingkat manajemen yang lebih tinggi.

Page 12: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

12

Sedangkan tindakan pengungkapan rahasia eksternal terjadi ketika karyawan pergi ke

luar perusahaan dan melaporkan kesalahan perusahaannya pada surat kabar atau

otoritas penegak hukum.

Ada pula perbedaan antara tindakan pengungkapan rahasia perusahaan yang diketahui

siapa pelakunya dan yang anonim. Pengungkpan anonim terjadi ketika sang

pengungkap menolak menyebutkan namanya ketika mmbuat tuduhan. Tuduhan ini

mungkin berbentuk memo tanpa nama yang diberikan kepada tingkat manajemen yang

lebih tinggi atao telepon oleh seseorang yang tidak menyebutkan namanya kepada

polisi. Pengungkapan rahasia perusahaan bisa dianggap angat buruk dari sudut

pandang perusahaan karena tindakan ini dapat menyebabkan ketidakpercayaan,

ketidaharmonisan, dan ketidakstabilan bagi karyawan yang seharusnya bekerja sama.

2. Kapan Tindakan Mengungkap Rahasia Perusahaan Harus Dilakukan

                Ada 4 kondisi di mana tindakan pengungkapan rahasia perusahaan harus dilakukan

(Harris, Pritchard, dan Rabins, 2000) :

1. Kebutuhan, harus ada bahaya jelas dan penting yang dapat dihindari dengan

tindakan ini.

2. Kejelasan, sang pengungkap harus berada dalam posisi yang sangat jelas untuk

melaporkan masalah ini.

3. Kemampuan, sang pengungkap harus memiliki kesempatan sukses yang cukup

besar dalam menghentikan suatu kegiatan berbahaya.

Page 13: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

13

4. Sumber terakhir, tindakan pengungkapan kesalahan hanya harus dilakukan bila

tidak ada orang lain yang lebih mampu atau jelas untuk melakukan tindakan ini

dan jika merasa semua tindakan lain telah ditempuh atau ditutup.

Kita hanya wajib mengungkap rahasia perusahaan jika ada bahaya besar yang dapat

membahayakan seseorang jika suatu kegiatan terus berlangsung dan keempat kondisi

di atas terpenuhi.

3. Mencegah Terjadinya Tindakan Mengungkap Rahasia Perusahaan

Tindakan pengungkapan rahasia dapat berdampak buruk bila dipandang dari sudut

perusahaan karena citra organisasi barada dalam bahaya dan berdampak negatif  pada

prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Pendekatan perusahaan yang umum dilakukan untuk menghadang tindakan

pengungkapan rahasia perusahaan dan publisitas buruk yang dihasilkannya adalah

memecat sang pengungkap dan mengintimidasi karyawan yang lain yang tampaknya

akan berbuat sama.

Ada empat cara untuk menyelesaikan masalah tindakan pengungkapan kesalahan di

dalam perusahaan.

a. Harus ada budaya etika yang kuat di dalam perusahaan. Budaya ini  harus

meliputi komitmen yang jelas terhadap perilaku etis, yang dimulai pada tingkat

manajemen tertinggi,training etika bagi seluruh karyawan pun dijadikan

kewajiban. Semua manajer harus menetapkan irama untuk prilaku etika para

karyawannya.

Page 14: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

14

b. Harus ada gais komunikasi yang jelas di dalam perusahaan. Keterbukaan ini

memberikan jalur yang jelas bagi karyawan yang merasa harus ada sesuatu

yang harus diperbaiki untuk mengungkapkan kekhawatirannya.

c. Semua karyawan harus mempunyai akses yang berarti terhadap manajer

tingkat

atas, kepada siapa mereka harus mengungkapkan kekhawatirannya. Sebaliknya

karyawan yang berani mengungkapkan kekhawatirannya harus dihargai karena

komitmen mereka untuk mendorong perilaku  etis perusahaan.

d. Harus ada kemauan dari pihak untuk mengakui kesalahan, mengumumkannya

jika perlu. Perilaku ini akan menjadi contoh bagi perilaku etis karyawan

lainnya.

Page 15: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

15

BAB II

KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan dari makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Seorang insinyur diwajibkan untuk tetap merahasiakan informasi, bahkan setelah pindah

ke perusahaan lain dalam bidang sama.

2. Seorang insinyur tidak boleh membuat keputusan dalam bidang yang bukan merupakan

keahliannya. Insinyur seharusnya meminta nasehat dari orang lain yang memiliki

pengetahuan untuk mambantu menganalisis dan memahami konsekuensi lingkungan dari

suatu proyek yang mungkin terjadi.

3. Untuk membantu pengambilan keputusan, maka dikembangkan kode etik untuk

penggunaan komputer yang menjadi petunjuk pemakaian sumber daya komputer secara

etis, tetapi tidak boleh digunakan sebagai pengganti untuk pemikiran dan penilaian moral.

4. Hak insinyur yang paling mendasar adalah hak keadaran moral profesional.

5. Seorang insinyur didorong unuk mengungkap tindakan atau proyek yang membahayakan

nilai-nilai itu.

6. Insinyur mempunyai hak profesional untuk mengungkap kesalahan dalam organisasi

mereka dan mengharapkan dapat mengambil tindakan yang tepat.

Page 16: Hak Dan Tanggung Jawab Para Insinyur

16

DAFTAR PUSTAKA

Fleddemen Barles B. 2006. Etika Enjiniring Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.