Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Hari Jum’at, Keistimewaan dan Kekhususannya
] Indonesia – Indonesian – [ إندونيسي
Al-Ustadz Saifudin Zuhri, Lc.
Editor : Eko Haryanto Abu Ziyad
2013 - 1434
وخصائصها فضائلها الجمعة« اإلندونيسية باللغة»
زهري الدين سيف
هاريانتو إيكو زياد أبو :مراجعة
2013 - 1434
Muqodimah
Segala puji hanya untuk Allah Ta'ala, shalawat serta
salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shalallahu’alaihi
wa sallam beserta keluarga dan seluruh sahabatnya.
Khutbah Pertama
ام األسبوع 5ي 5فض5ل5 أ 5وم5 الجمع5ة أ ذي ج5ع5ل5 ي الح5مد لله الاع5ة الدع5اء فيه5ا مج5اب و5م5سموع و5خ5صه و5ج5ع5ل5 فيه س55قوموا به ع5ل5ى الو5جه ه ف5ي اس ق5در5 5عرف5 الن بخ5ص5ائص5 لي5ه ريك5 ل 5 ش5 الله و5حد5ه ال 5ه5 إال 5 إل 5ن ال 5شه5د أ الم5شروع و5أ5ن مح5مدا 5شه5د أ 5اد و5الجموع و5أ 5جن الق5وي الق5هار مبيد األ
5يه و5ع5ل5ى 5هد5ى ص5لى الله ع5ل 5تق5ى ع5ابد و5أ سوله أ ع5بده و5ر5ان في القنوت 5هم بإحس5 ابعين5 ل ابه و5الت 5صح5 آله و5أ
قوا الله5 اس ات ه5ا الن 5ي 5عد: أ 5ما ب 5سليما أ م5 ت ل و5الخضوع و5س55ع5ال5ى 5صكم الله5 ت 5كم من ه5ذه األمة و5اخت 5ن ج5ع5ل و5اشكروه أ
5يكم كل أسبوع. ر ع5ل 5ر 5ك 5ت 5وم ع5ظيم ي بيMa’asyiral muslimin rahimakumullah, Segala puji bagi Allah
Subhanahu wata’ala yang telah memuliakan kita dengan agama
yang mulia serta menjadikan untuk kita hari Jum’at sebagai
sebaik-baik hari dalam setiap pekan dengan berbagai kekhususan
dan keistimewaan.
Saya bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak
untuk diibadahi dengan benar selain Allah Subhanahu wata’ala
semata serta saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam adalah hamba dan utusan -Nya.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi
kita Muhammad, keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh
kaum muslimin yang senantiasa di atas petunjuknya.
Hadirin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah Subhanahu
wata’ala serta mensyukuri berbagai nikmat-Nya. Di antaranya
adalah keutamaan yang diberikan oleh Allah Subhanahu wata’ala
pada hari Jum’at sebagai keistimewaan umat ini yang tidak
diberikan pada umat sebelumnya. Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
5]]وم5 وسلم: » إن عليه الله صلى الله رسول قال الجمع5]]ة يد ي س5 ام 5ي 5عظ5مه5ا األ 5 و5أ [ماجه ابن رواه« ] الله عند
“Sesungguhnya hari Jum’at itu adalah pemimpin seluruh hari dan hari paling mulia di sisi Allah Subhanahu wata’ala.” (HR. Ibnu Majah dinyatakan sahih oleh al-Albani rahimahullah)Oleh karena itu, sudah semestinya bagi kaum muslimin untuk
mencontoh suri teladannya yaitu Nabi Muhammad Shallallahu
‘alaihi wasallam dalam mengistimewakan hari yang mulia ini.
Hadirin rahimakumullah,
4
Ketahuilah bahwa di antara petunjuk Nabi kita
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam adalah mengkhususkan
hari tersebut dengan berbagai amalan yang tidak dilakukan pada
hari lainnya.
Di antaranya adalah bahwa pada pagi harinya yaitu ketika shalat
subuh disunnahkan untuk membaca surat as-Sajdah pada rakaat
pertama dan al-Insan pada rakaat kedua. Hal ini sebagaimana
tersebut dalam hadits,
5]]ان5 عليه الله صلى الله رسول قال بي وس]]لم: » ك صل الن وس]]لم عليه الله أ 5ق]]ر5 ة في الجمع5]]ة في ي ال5 {آلم الف5ج]]ر ص]]5
5نزي]]]ل جد5ة5 ت 5ى {5ه5]]]ل { و الس]]] 5ت ان ع5ل5ى أ من حين اإلنس]]]5[مسلم و البخاري رواهالدهر{ « ]
“Dahulu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam pada hari Jum’at, ketika shalat subuh membaca alif laam miim tanzil’ as-Sajdah dan ‘hal ata ‘alal-insan hinun minad dahri.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Di antara hikmah dibacanya dua surat tersebut adalah agar kita
mengambil pelajaran dari kisah Nabiyullah Adam ‘alaihis salam
serta mengingatkan kita dengan kehidupan yang sesungguhnya di
akhirat nanti. Sebab, dua surat tersebut menyebutkan penciptaan
5
Nabi Adam ‘alaihis salam dan peristiwa hari kiamat yang akan
terjadi nanti pada hari Jum’at.
Di samping itu, disunnahkan pula untuk membaca surat al-Kahfi,
sebagaimana tersebut dalam hadits yang diriwayatkan oleh al-
Hakim dan al-Baihaqi, serta dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-
Albani rahimahullah. Hanya saja surat ini bukan dibaca pada saat
shalat, namun dibaca di luar shalat, baik pada pagi harinya
sebelum shalat Jum’at maupun siang dan sore harinya setelah
shalat Jum’at.
Hadirin rahimakumullah,
Termasuk kekhususan hari Jum’at adalah disunnahkannya
memperbanyak shalawat kepada Nabi kita Muhammad
Shallallahu ‘alaihi wasallam pada malam dan pagi harinya. Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
ل من وس]]لم: » إن عليه الله ص]]لى الله رس]]ول قال 5فض]]5 أامكم 5ي 5وم5 أ 5كثروا الجمع5ة ي 5ي ف5]]أ 5ة من5 ع5ل ال رواه« ] في]]ه الص]
[داود أبو “Sesungguhnya hari kalian yang paling utama adalah hari Jum’at, maka perbanyaklah bershalawat kepadaku pada hari tersebut.” (HR. Abu Dawud dan dinyatakan sahih oleh al-Albani rahimahullah)
6
Bershalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam sangat dianjurkan. Selain karena keutamaannya yang
besar, juga-sebagaimana dijelaskan oleh para ulama- karena
beliau adalah sosok mulia yang menjadi sebab datangnya
kebaikan-kebaikan Allah Subhanahu wata’ala atas umat ini. Beliau
lebih besar kebaikannya kepada kita daripada orang tua dan
saudara-saudara kita sendiri, sehingga sudah selayaknya bagi
kaum muslimin untuk memperbanyak shalawat dan salam untuk
beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam.
Jama’ah jum’ah rahimakumullah,
Di antara kekhususan hari Jum’at adalah mandi dan
membersihkan tubuh pada hari itu serta memperbagus
penampilan dengan memotong kuku, merapikan kumis, memakai
wewangian dan pakaian terbagus yang dimiliki karena hari
tersebut adalah hari raya yang datang setiap pekan. Di samping
itu, hari tersebut adalah hari berkumpulnya kaum muslimin untuk
menjalankan shalat Jum’at sehingga seorang muslim pada
kesempatan tersebut berusaha untuk berpenampilan sebaik-
baiknya.
Jama’ah jum’ah rahimakumullah,
7
Termasuk kekhususan yang Allah Subhanahu wata’ala
tetapkan pada hari Jum’at adalah ditegakkannya shalat dan
khutbah pada hari tersebut. Telah datang ancaman yang keras
bagi orang yang tidak menjalankan kewajiban ini sebagaimana
tersebut dalam sabda Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam,
5ن»وس]]لم: عليه الله ص]]لى الله رس]]ول قال 5هي 5نت 5ي 5ق]]و5ام ل أ5و الجمع5]]]]]ات و5دعهم ع5ن 5ختم5ن أ 5ي ه ل ]]]]]وبهم ع5ل5ى الل ثم قل
5كونن 5ي [مسلم رواه ]« الغ5افلين5 من ل“Sungguh orang-orang berhenti dari meninggalkan shalat Jum’at atau (kalau tidak) sungguh Allah Subhanahu wata’ala akan menutup hati-hati mereka kemudian sungguh mereka akan terus menjadi orang-orang yang lalai.” (HR. Muslim)
Oleh karena itu, wajib bagi kaum muslimin untuk menjalankannya
kecuali orang-orang yang sedang dalam perjalanan dalam jarak
safar. Tidak ada kewajiban bagi mereka sebagaimana yang
dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para
sahabatnya, yaitu bahwa ketika dalam perjalanan safar untuk
menunaikan ibadah haji mereka tidak menjalankan shalat Jum’at.
Mereka tidak wajib menjalankannya, tetapi jika mereka ikut
8
shalat Jum’at bersama penduduk suatu daerah, hal itu sudah
mencukupi sehingga shalatnya pun tetap sah.
Adapun kaum muslimin yang wajib untuk menjalankannya tidak
boleh meninggalkannya, bahkan semestinya mereka berusaha
mendatanginya di awal waktu. Dengan menghadirinya di awal
waktu, seseorang akan mendapatkan banyak keutamaan. Di
antaranya dia akan mendapatkan keutamaan memperoleh shaf
pertama dan mendapatkan keutamaan menunggu shalat serta
mendapatkan kesempatan untuk memperbanyak shalat sunnah
dan berzikir kepada Allah Subhanahu wata’ala, dan yang
semisalnya.
Semua ini tidak akan didapat oleh orang yang datang
terakhir atau belakangan ketika menghadiri
shalat Jum’at. Begitu pula apabila dia mendatanginya dengan
jalan kaki maka akan lebih sempurna dan mendapatkan
keutamaan yang lebih besar.
Hadirin rahimakumullah,
Khutbah yang dilakukan dalam rangkaian shalat Jum’at
juga termasuk kekhususan yang ada pada hari tersebut. Khutbah
Jum’at memiliki maksud di antaranya untuk memanjatkan pujian
dan pengagungan terhadap Allah Subhanahu wata’ala serta
persaksian kita untuk mengesakan Allah Subhanahu wata’ala
9
dalam seluruh bentuk ibadah dan membenarkan seluruh ajaran
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Begitu pula, khutbah
Jum’at memiliki maksud sebagai peringatan bagi kaum muslimin
agar takut dari kerasnya azab Allah Subhanahu wata’ala, serta
sebagai nasihat dan wasiat agar mereka mendekatkan diri kepada
Allah Subhanahu wata’ala untuk mendapatkan rahmat -Nya.
Dengan demikian, hadirnya kaum muslimin untuk mendengarkan
khutbah adalah sesuatu tuntutan yang diinginkan oleh Allah
Subhanahu wata’ala.
Hadirin rahimakumullah,
Di antara kekhususan pada hari tersebut adalah adanya
waktu yang mustajab. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda,
اع5ة في]]ه»وس]]لم: عليه الله ص]]لى الله رس]]ول ق]]ال س]]5 يو5افقه5ا 5ل يص5لي و5هو5 مسلم ع5بد 5سأ ه5 ي يئا الل ش5 5اه إ 5عط اه أ إي
[مسلم رواه ]«“Pada hari tersebut (Jum’at) ada saat yang tidaklah seseorang muslim mendapatinya dalam keadaan shalat dengan berdoa meminta kepada Allah Subhanahu wata’ala sesuatu kecuali Allah Subhanahu wata’ala akan mengabulkannya.” (HR. Muslim)
Maka dari itu, kesempatan tersebut tentunya tidak akan
dilewatkan begitu saja oleh kaum muslimin. Yaitu dengan
10
bersungguh-sungguh dalam berdoa lebih-lebih pada saat shalat,
baik pada saat mengikuti shalat Jum’at, yaitu ketika sujud dan ini
adalah saat terdekatnya seorang hamba dengan Allah Subhanahu
wata’ala maupun setelah membaca tasyahhud. Ataupun dengan
berusaha mendapatkan waktu yang mustajab tersebut setelah
shalat ashar di hari itu hingga menjelang tenggelamnya matahari.
Yaitu pada saat shalat tahiyatul masjid ketika menunggu waktu
shalat maghrib di hari tersebut atau di luar shalat yaitu pada
waktu setelah shalat ashar hingga menjelang waktu maghrib.
Hadirin rahimakumullah,
Demikian sebagian kekhususan dan keistimewaan hari
Jum’at. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wata’ala memberikan
kemudahan kepada kita semua untuk bisa mengikuti petunjuk
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mengistimewakan
hari yang penuh keutamaan ini.
Khutbah Kedua
ب لله الح5مد 5مين5 ر5 ع5 الع5]]ال ر5 5]]اده ش]5 5ع5]]ات الجم5]]ع5 لعب و5الج5م5اهم 5ات من5 به5ا ليط5هر5 ئ ي 5رف5ع الس ج5ات به5ا و5ي 5شه5د الدر5 5ن و5أ 5 أ ال
5]]ه5 إل 5 و5ح]]د5ه الل]]ه إال ريك5 ال 5]]ه ش]]5 ]]ه في ل ت ]]ه ربوبي ت و5ألوهي5سم5اء 5شه5د والصف5ات و5األ 5ن و5أ سوله ع5بده ا مح5مد أ ل5 و5ر5 ]]ز5 5ن أ
11
5يه ت ا ع5ل 5ات يآال5 ن 5ي لى الب ]]ه الل]]ه ص]]5 5ي ]]ه و5ع5ل5ى ع5ل ابه آل ح5 5ص]] و5أ
م5 ل 5سليما و5س5 5ما ت أ 5عد :بMa’asyiral muslimin rahimakumullah,
Marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allah
Subhanahu wata’ala dan mensyukuri nikmat berupa
dikaruniakannya hari yang mulia ini, dengan bersegera
menghadiri shalat Jum’at serta bersungguh-sungguh dalam
mengikuti petunjuk Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk
mendapatkan keutamaan-keutamaannya.
Hadirin rahimakumullah,
Perlu diingat bahwa seseorang apabila telah sampai di
masjid seharusnya dia segera menuju shaf terdepan dan segera
menyibukkan dirinya dengan shalat, membaca al-Qur’an, berzikir,
dan semisalnya. Jadi, tidaklah tepat, justru menyelisihi sunnah
apa yang dilakukan oleh sebagian kaum muslimin ketika mereka
telah sampai di masjid pada awal waktu tetapi memilih tempat di
shaf belakang. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda,
12
5 عليه الله ص]]لى الله رس]]ول ق]]ال ال وس]]لم: » ال 5]]ز5 ق5]]وم ي5خرون5 5أ 5ت هم ح5تى ي [مسلم رواه« ] الله يؤ5خر5
“Orang-orang selalu saja ingin berada di(shaf) akhir sehingga Allah Subhanahu wata’ala pun mengakhirkan mereka.” (HR. Muslim)
Demikianlah balasan sesuai dengan amalannya, sehingga
orang-orang yang selalu memilih di shaf akhir Allah Subhanahu
wata’ala akan menjadikan mereka termasuk dari orang-orang
yang terakhir masuk ke dalam jannah.
Hadirin rahimakumullah,
Perlu diketahui bahwasanya tidak ada sebelum shalat
Jum’at, shalat sunnah rawatib atau shalat sunnah yang mengiringi
sebelumnya, namun disyariatkan untuk shalat sunnah sebanyak-
banyaknya sampai datangnya waktu khutbah.
Adapun setelahnya, maka disunnahkan untuk shalat
sunnah rawatib empat rakaat apabila dilakukan di masjid atau dua
rakaat apabila dilakukan di rumah sebagaimana keterangan para
ulama berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh al-Imam
Muslim rahimahullah dalam Shahih-nya. Begitu pula seseorang
yang mendapatkan satu rakaat dari shalat Jum’at, maka dia
menyempurnakan satu rakaat lagi setelah salamnya imam.
13
Adapun seseorang yang tidak mendapatkan satu rakaat
pun ketika mengikuti shalat Jum’at, dia ketika masuk masjid
segera mengikuti imam dan meniatkan untuk shalat zhuhur
dengan menyempurnakan empat rakaat setelah salamnya imam.
Demikianlah, mudah-mudahan Allah Subhanahu
wata’ala senantiasa memberikan taufik -Nya kepada kita semua
untuk bisa memahami agama -Nya dan mengamalkannya.
Sumber : www.asysyariah.com
14