4
 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 1. OP-AMP (Impedansi Masukan) f(Hz) V out maks (Vpp) V in (Vpp) ½ V in (Vpp) Rp=Z in (ohm) 100 4 volt 4 volt 2 Volt 4.08 K1K 4 volt 4 volt 2 Volt 0.89 K100K 4 volt 4 volt 2 Volt 1.33 K- Berub ahkah imped ansi masu kan t erhada p frek uensi siny al masukan? Berubah. - Mengapa? Rangkaian yang dipakai adalah rangkaian integrator. 2. OP-AMP (Tegangan Offset Keluaran) - Ber apa kah Vou t b ila saklar S1 dib uka ? Hasil Praktikum = 1.99 volt - Berapa kah Vout bila saklar S1 ditut up d an Rp diatu r seca ra tep at ? 0.68 Volt - Ber ap ak ah ni la i Rp ? 0.7 M- Memungki nkankah penolan offset ? Mungkin - Mengapa Penola n off set mun gki n terj adi , unt uk men gat asi kea daa n ada nya sed iki t tegangan (karena seharusnya tegangan offset keluaran op-amp ialah nol volt).  Nama : Alan Risnanto

Hasil Elektro Op-Amp 23

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hasil Elektro Op-Amp 23

5/10/2018 Hasil Elektro Op-Amp 23 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hasil-elektro-op-amp-23 1/4

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

1. OP-AMP (Impedansi Masukan)

f(Hz) Vout maks (Vpp) Vin (Vpp) ½ Vin (Vpp) Rp=Zin (ohm)

100 4 volt 4 volt 2 Volt 4.08 KΩ

1K 4 volt 4 volt 2 Volt 0.89 KΩ

100K 4 volt 4 volt 2 Volt 1.33 KΩ

- Berubahkah impedansi masukan terhadap frekuensi sinyal masukan?

Berubah.

- Mengapa?

Rangkaian yang dipakai adalah rangkaian integrator.

2. OP-AMP (Tegangan Offset Keluaran)

- Berapakah Vout bila saklar S1 dibuka ?

Hasil Praktikum = 1.99 volt

- Berapakah Vout bila saklar S1 ditutup dan Rp diatur secara tepat ?

0.68 Volt

- Berapakah nilai Rp ?

0.7 MΩ

- Memungkinkankah penolan offset ?

Mungkin

- Mengapa

Penolan offset mungkin terjadi, untuk mengatasi keadaan adanya sedikit

tegangan (karena seharusnya tegangan offset keluaran op-amp ialah nol volt).

Nama : Alan Risnanto

Page 2: Hasil Elektro Op-Amp 23

5/10/2018 Hasil Elektro Op-Amp 23 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hasil-elektro-op-amp-23 2/4

NPM : 240110080080

4.2 Pembahasan

Praktikum kali ini membahas mengenai op-amp dalam hal ini dalam

impedansi masukan dan tegangan offset keluaran. Praktikum kali ini dibagi

menjadi dua kelompok kerja. Satu kelompok kerja melaksanakan praktikum

mengenai impedansi masukan dan kelompok kerja yang lainnya membahas

mengenai tegangan offset keluaran.

1. OP-AMP (Impedansi Masukan)

Pada impedansi masukan terlihat besarnya impedansi masukan berubah-

ubah nilainya pada setiap perubahan frekuensi yang diberikan pada rangkaian

tersebut. Impedansi masukan yang terjadi nilainya antara lain 4.08 KΩ untuk

frekuensi 100 Hz, 0.89 KΩ untuk frekuensi 1 KHz, 1.33 KΩ untuk 100 KHz.

Pada kondisi ideal besarnya nilai impedansi masukan adalah tidak terhingga.

Akan tetapi pada kondisi praktis besarnya nilai impedansi keluaran op-amp

LM741 Zin = 106 Ohm. Pada rangkaian ini besarnya impedansi masukan pada

ketiga frekuensi dibawah nilai yang seharusnya.

Rangkaian yang nilainya akan berubah menurut frekuensi yang diberikan

adalah rangkaian integrator. Dimana penguatan akan semakin kecil

(meredam) jika frekuensi sinyal input semakin besar atau besarnya impedansi

masukan semakin kecil jika frekuensi yang diberikan semakin besar. Dalam

suatu penguat, hambatan masukan yang besar adalah suatu hal yang

diharapkan. Semakin besar hambatan masukan suatu penguat, semakin baik

penguat tersebut dalam menguatkan sinyal yang amplitudonya sangat kecil.

Dengan hambatan masukan yang besar, maka sumber sinyal masukan tidak terbebani terlalu besar.

Jika dilihat dari besarnya nilai tegangan masukan dan keluaran tidak

berubah. Hal ini menandakan tidak adanya penguatan dalam rangkaian yang

dipakai. Hal ini dapat terjadi akibat adanya kesalahan yang terjadi pada

rangkaian yang dipergunakan dan juga dapat terjadi karena kesalahan pada

pengukuran yang dilakukan.

2. OP-AMP (Tegangan Offset Keluran)

Page 3: Hasil Elektro Op-Amp 23

5/10/2018 Hasil Elektro Op-Amp 23 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hasil-elektro-op-amp-23 3/4

Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO adalah harga tegangan

keluaran dari Op Amp terhadap tanah ( ground ) pada kondisi tegangan

masukan Vid = 0. Tegangan offset keluaran pada saat besarnya saklar s1

dibuka nilainya adalah 1.99 volt. Pada keadaan ideal besarnya tegangan offset

keluaran ini adalah nol. Mengingat tegangan masukan berbeda kutub dengan

nilai yang sama maka akan menghasilkan tegangan offset dengan nilai nol.

Tetapi dalam kondisi praktis, akibat adanya ketidakseimbangan dan

ketidakidentikan dalam penguat diferensial dalam Op Amp tersebut, maka

tegangan ofset VOO biasanya berharga sedikit di atas 0 V.

Pada saat saklar s1 ditutup dan potensiometer diatur menghasilkan

tegangan sebesar 0.68 V. Dalam praktikum kali ini besarnya nilai tegangan

offset keluaran besarnya tidak dapat mencapai nilai nol. Seharusnya nilai

tegangan offset ini dapat menghasilkan nilai 0 V atau hamper mendekati 0 V.

Selain itu, untuk menurunkan tegangan yang sedikit diperlukan nilai

hambatan potensiometer yang cukup besar yaitu pada nilai 0.7 MΩ. Hal ini

sangat kurang mungkin terjadi sehingga kemungkinan terjadi kesalahan pada

praktikum. Kesalahan dapat terjadi pada pemasangan rangkaian yang

dipergunakan dalam praktikum. Kesalahan juga dapat terjadi akibat

komponen-komponen yang dipergunakan dalam praktikum berada dalam

kondisi tidak layak. Indikasi yang menandakan adanya kesalahan adalah

terbakarnya potensiometer yang dipergunakan dalam praktikum tersebut.

BAB V

Page 4: Hasil Elektro Op-Amp 23

5/10/2018 Hasil Elektro Op-Amp 23 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/hasil-elektro-op-amp-23 4/4

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Impedansi masukan yang terjadi nilainya antara lain 4.08 KΩ

untuk frekuensi 100 Hz, 0.89 KΩ untuk frekuensi 1 KHz, 1.33 KΩ untuk

100 KHz.

2. Pada rangkaian ini besarnya impedansi masukan pada ketiga

frekuensi dibawah nilai yang seharusnya pada op-amp jenis LM741 Z in =

106 Ohm.

3. Rangkaian yang nilainya akan berubah menurut frekuensi yang

diberikan adalah rangkaian integrator dengan nilai impedansi dan

frekuensi yang diberikan berbanding terbalik.

4. Semakin besar hambatan masukan suatu penguat, semakin baik

penguat tersebut dalam menguatkan sinyal yang amplitudonya sangat

kecil.

5. Tegangan offset keluaran pada saat besarnya saklar s1 dibuka

nilainya adalah 1.99 volt.

6. Pada saat saklar s1 ditutup dan potensiometer diatur menghasilkan

tegangan sebesar 0.68 V.

7. Tegangan offset keluaran dapat dikurangi hingga mendekati nilai 0

V dengan menaikan nilai hambatan pada potensiometer.

8. Pada praktikum kali ini kesalahan dapat disebabkan oleh kesalahan

perakitan rangkaian dan ketidaklayakan komponen dan alat yang

dipergunakan dalam praktikum.

6.1 Saran

1. Memastikan peralatan yang akan dipergunakan dalam kondisi

layak pakai.

2. Meningkatkan ketelitian dalam pembacaan peralatan pada saat

praktikum.

3. Memahami tujuan dan prosedur praktikum yang akan

dilaksanakan.