20
Herbert Spencer (lahir di Derby, 27 April 1820 – meninggal di Brighton, 8 Desember 1903 pada umur 83 tahun) adalah seorang filsuf Inggris dan seorang pemikir teori liberal klasik terkemuka. Meskipun kebanyakan karya yang ditulisnya berisi tentang teori politik dan menekankan pada "keuntungan akan kemurahan hati", dia lebih dikenal sebagai bapak Darwinisme sosial. Spencer seringkali menganalisis masyarakat sebagai sistem evolusi, ia juga menjelaskan definisi tentang "hukum rimba" dalam ilmu sosial. Dia berkontribusi terhadap berbagai macam subyek, termasuk etnis, metafisika, agama,politik, retorik, biologi da n psikologi. Spencer saat ini dikritik sebagai contoh sempurna untuk scientism atau paham ilmiah, sementara banyak orang yang kagum padanya di saat ia masih hidup. Menurutnya, objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama, pengendalian sosial dan industri. Termasuk pula asosiasi, masyarakat setempat, pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan, serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan. Pada tahun 1879 ia mengetengahkan sebuah teori tentang Evolusi Sosial yang hingga kini masih dianut walaupun di sana sini ada perubahan. Ia juga menerapkan secara analog (kesamaan fungsi) dengan teori evolusi karya Charles Darwin (yang mengatakan bahwa manusia berasal dari kera) terhadap masyarakat manusia. Ia yakin bahwa masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat primitif ke masyarakat industri. Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas bagian- bagian yang tergantung satu sama lain Teori Evolusi Herbert Spencer (1820-1903) 02.54 No comments

Herbert Spencer

Embed Size (px)

DESCRIPTION

psv3104

Citation preview

Page 1: Herbert Spencer

Herbert Spencer (lahir di Derby, 27 April 1820 – meninggal di Brighton, 8

Desember 1903 pada umur 83 tahun) adalah seorang filsuf Inggris dan seorang

pemikir teori liberal klasik terkemuka. Meskipun kebanyakan karya yang ditulisnya

berisi tentang teori politik dan menekankan pada "keuntungan akan kemurahan

hati", dia lebih dikenal sebagai bapak Darwinisme sosial. Spencer seringkali

menganalisis masyarakat sebagai sistem evolusi, ia juga menjelaskan definisi

tentang "hukum rimba" dalam ilmu sosial. Dia berkontribusi terhadap berbagai

macam subyek,

termasuk etnis, metafisika, agama,politik, retorik, biologi dan psikologi. Spencer saat

ini dikritik sebagai contoh sempurna untuk scientism atau paham ilmiah, sementara

banyak orang yang kagum padanya di saat ia masih hidup.

Menurutnya, objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama,

pengendalian sosial dan industri. Termasuk pula asosiasi, masyarakat setempat,

pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan,

serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan. Pada tahun 1879 ia

mengetengahkan sebuah teori tentang Evolusi Sosial yang hingga kini masih dianut

walaupun di sana sini ada perubahan. Ia juga menerapkan secara analog

(kesamaan fungsi) dengan teori evolusi karya Charles Darwin (yang mengatakan

bahwa manusia berasal dari kera) terhadap masyarakat manusia. Ia yakin bahwa

masyarakat mengalami evolusi dari masyarakat primitif ke masyarakat industri.

Herbert Spencer memperkenalkan pendekatan analogi organik, yang memahami

masyarakat seperti tubuh manusia, sebagai suatu organisasi yang terdiri atas

bagian-bagian yang tergantung satu sama lain

Teori Evolusi Herbert Spencer (1820-1903)02.54    No comments

            Spencer sering disamakan dengan Comte dalam arti pengaruh spencer dan Comte

terhadap perkembangan teori sosiologi, namun ada beberapa perbedaan penting misalnya

agak sulit menggolongkan speencer sebagai pemikir konservativ. Spencer lebih tepat

dipandang beraliran politik liberal dan ia tetap memelihara unsur-unsur liberalisme

disepanjang hidup. Kekhasan Spencer sebagai seorang Darwinis Sosial, ia menganut

pandangan evolusi yang berkeyakinan bahwa kehidupan masyarakat tumbuh secara progresif

menuju keadaan yang makin baik dan karena itulah kehidupan masyarakat harus dibiarkan

berkembang sendiri, lepas dari campur tangan yang hanya akan memperburuk keadaan.

Page 2: Herbert Spencer

Spencer menerima pandangan bahwa institusi sosial , sebagaimana tumbuh-tumbuhan dan

binatang, maupun beradaptasi secara progresif dan positif terhadap lingkungan sosialnya.

Spencer juga menerima pandangan darwinian bahwa proses seleksi alamiah, “survival of the

fittes” juga terjadi dalam kehidupan sosial.

Teori Evolusi adalah kemungkinan untuk mengidentifikasi dua perspektif

evolusioner utama dalam karya Spencer. Pertama, teorinya terutama berkaitan dengan

peningkatan ukuran masyarakat. Masyarakat tumbuh melalui perkembangan individu dan

penyatuan kelompok-kelompok. Peningkatan ukuran masyarakat menyebabkan struktur

makin luas dan makin terdiferensiasi serta meninngkatan diferensiasi fungsi yang

dilakukannya. Disamping pertumbuhan ukurannya, masyarakat berubah melalui

penggabungan, yakni makin lama makin menyatukan kelompok-kelompok yang

berdampingan. Dengan demikian Spencer berbicara tentang gerak evolusioner dari

masyarakat yang sederhana ke penggabungan dua kali lipat dan penggabungan tiga kali lipat.

Spencer juga menawarkan teori evolusi dari masyarakat militan ke masyarakat

industri. Yang pada mulanya, masyarakat militan dijelaskan sebagai masyarakat yang

tersrtuktur guna melakukan perang. Walaupun Spencer melihat Evolusi umum yang

mengarah kepada pembentukan masyarakat industri, akan tetapi ia juga mengakui adanya

kemunduran periodik kepada masyarakat yang lebih agresif dan militan. Dalam tulisannya

mengenai etika politik, Spencer mengemukakan gagasan evolusi sosial yang lain. Disuatu sisi

Spencer memandang  masyarakat berkembang menuju ke keadaan moral paling ideal atau

sempurna. Disisi lain Spencer mengemukakan bahwa masyarakat yang paling mampu

menyesuaikan diri dengan lingkunganlah yang akan bertahan hidup, sedangkan masyarakat

yang tidak mampu menyesuaikan diri terpaksa menemui ajalnya. Hasil proses ini adalah

peningkatan kemampuan menyesuaikan diri masyarakat secara keseluruhan.

Menurut Spencer, masyarakat adalah organisme yang berdiri sendiri dan berevolusi

sendiri lepas dari kemauan dan tanggung jawab anggotanya, dan dibawah kuasa suatu hukum.

Latar belakang dari adanya gerak evolusi ini ialah lemahnya semua benda yang serba sama.

Misalnya, dalam keadaan sendirian atau sebagai perorangan saja manusia tidak mungkin

bertahan. Maka ia merasa diri didorong dari dalam untuk bergabung dengan orang lain,

supaya dengan berbuat demikian ia akan dapat melengkapi kekurangannya.

Spencer membedakan empat tahap evolusi masyarakat:

a)      Tahap penggandaan atau pertambahan

Baik tiap-tiap mahluk individual maupun tiap-tiap orde social dalam keseluruhannya selalu

bertumbuh dan bertambah

b)      Tahap kompleksifikasi

Salah satu akibat proses pertambahan adalah makin rumitnya struktur organisme yang

bersangkutan. Struktur keorganisasian makin lama makin kompleks.

c)      Tahap Pembagian atau Diferensiasi

Evolusi masyarakat juga menonjolkan pembagian tugas atau fungsi, yang semakin berbeda-

beda. Pembagian kerja menghasilkan pelapisan social (Stratifikasi). Masyarakat menjadi

terbagi kedalam kelas-kelas social.

Page 3: Herbert Spencer

d)      Tahap pengintegrasian

Dengan mengingat bahwa proses diferensiasi mengakibatkan bahaya perpecahan, maka

kecenderungan negative ini perlu dibendung dan diimbangi oleh proses yang mempersatukan.

Pengintegrasian ini juga merupakan tahap dalam proses evolusi, yang bersifat alami dan

spontan-otomatis. Manusia sendiri tidak perlu mengambil inisiatif atau berbuat sesuatu untuk

mencapai integrasi ini. Sebaiknya ia tinggal pasif saja, supaya hukum evolusi dengan

sendirinya menghasilkan keadaan kerjasama yang seimbang itu. Proses pengintegrasian

masyarakat berlangsung seperti halnya dengan proses pengintegrasian antara anggota-

anggota badan fisik IndonesiaTOKOH SOSIOLOGI ( HERBERT SPENCER )

Herbert Spencer ( 1820 – 1903 )

 Beliau adalah seorang ahli falsafah Inggeris, biologi, sosiologi dan ahli teori politik klasik liberal terkemuka dari era Victoria.Beliau mengembangkan suatu konsep yang merangkul semua evolosi sebagai perkembangan progresif dari dunia fizikal, organisma biologi, fikiran manusia dan kebudayaan manusia dan masyarakat.Sebagai polymath, beliau memberikan sumbangan untuk pelbagai mata pelajaran termasuk etika, agama, antropologi, ekonomi, teori politik,falsafah, biologi, sosiologi dan psikologi.Selama hidupnya,ia telah mencapai kuasa yang sangat besar, terutama di akedemik

Page 4: Herbert Spencer

berbahasa inggeris.Pada tahun 1902, ia di calonkan untuk Anugerah Nobel Sastera.

SEJARAH HIDUP

Herbert Spencer lahir di Derby, United Kingdom pada 27 April 1820 dan merupakan anak Willian George Spencer.Ayah beliau adalah seorang pembangkang agama yang hanyut dari Methodist untuk Quakerisme dan telah menular kepada anaknya pembangkang untuk segala bentuk kuasa.Beliau berlari sekolah yang ditubuhkan pada kaedah pengajaran progresif Johann Heinrich Pestalozzi dan berkhidmat sebagai Setiausaha Derby Philosophical Society iaitu suatu masyarakat saintifik yang ditubuhkan pada tahun 1790-an oleh Erasmus Darwin,datuk Charles.Spencer dididik dalam ilmu empirik oleh ayahnya.Manakala Derby Philosophical Society memperkenalkannya kepada konsep-konsep pra-Darwinian evolusi biologi, khususnya mereka yang Erasmus Darwin dan Jean-baptiste Lamarck.Bapa saudaranya,pendeta Thomas Spencer dan pendeta Hinton Charterhouse menyelesaikan pendidikan formal yang terhad kepada Spencer dengan mengajar dia beberapa matematik dan fizik serta bahasa latin untuk membolehkan dia untuk menterjemahkan

Page 5: Herbert Spencer

beberapa teks mudah.Thomas Spencer juga mendapati dalam diri anak saudaranya itu yang bebas syarikat perdagangan dan pandangan politik anti-statik.Jika tidak,Spencer hanya seorang budak otodiak yang sebahagian besar pengetahuan yang diperolehi daripada pembacaan secara sempit dan hanya perbualan dengan rakan-rakan.Baik sebagai seorang remaja atau lelaki muda, Spencer sukar untuk menyelesaikan setiap disiplin intelektual atau profesional.Beliau bekerja sebagai jurutera awan di booming keretapi dari 1830-an,sementara itu juga mencurahkan banyak masa untuk menulis untuk jurnal wilayah yang nonkonformis dalam agama dan radikal dalam politik mereka.Dari 1848-1853, beliau menjawat sebagai sub-editor pada jurnal perdagangan bebas The Economist dan ketika itu beliau telah menerbitkan buku pertamanya iaitu sosial statika ( 1851 ) yang meramalkan bahawa umat manusia akhirnya akan menjadi benar-benar sesuai dengan keperluan hidup dalam masyarakat dengan pergi layu demi negara.

2. Friederich Wilhelm Froebel (1782-1852)

Froebel lahir di Jerman, dan mengabdikan kehidupannya guna mengembangkan suatu sistem mendidik. Anak. Froebel dianggap sebagai bapak dari pendidik anak usia bayi, selain itu dikenal karena menciptakan garden of chldren atau kindegarten (taman kanak-kanak) yang berarti kebun milik anak di Blankenburg, Jerman. Sekolah yang dirancang oleh Froebel ini berbeda dari sekolah yang ada sebelumnya. Model rancangan ini di kemudian hari mempengaruhi rancangan sekolah di seluruh dunia.[3]

Page 6: Herbert Spencer

Berikut ini akan diuraikan pandangan Froebel tentang pendidikan, tapi sebelum itu akan diuraikan lebih dahulu konsep pemikirannya tentang alam, manusia dan Tuhan.

2.1. Konsep tentang Alam, Manusia dan Tuhan

Konsep pemikiran Froebel tentang alam, manusia dan Tuhan senantiasa saling berhubungan. Ia memandang bahwa Yang absolut mencakup dan secara kontinu melibatkan kekuatan alam dan pikiran manusia. Evolusi kosmik mulai dari aksi ke reaksi ke keseimbangan, dari sederhana ke kompleks, dari ketidaksadaran kepada kesadaran diri. Yang Absolut disebutnya Tuhan dan evolusinya disebutnya penciptaan. Segala sesuatu memiliki tujuannya yang menyatukannya dan mengikatnya ke dalam keselruhan kosmik yang lebih besar, ini terjadi karena sifat evolusi atau penciptaan dari ketiga unsur terebut. Evolusi dari Yang Absolut direfleksikan dalam miniatur kemanusiaan.

2.1.1. Alam

Froebel melihat alam sebagai pewahyuan diri Allah melalui evolusi kosmik untuk mencapai tujuannya. Dengan demikian alam senantiasa memiliki dan mengalami perubahan terus menerus untuk mencapai tujuannya. Alam akan senantiasa berkembang dari yang sederhana ke arah yang lebih kompleks.

2.1.2. Manusia

Manusia dilihat Froebel sebagai mahkluk yang dinamis yang memiliki perkembangan. Perkembangan dalam diri manusia ini dibaginya dalam 5 tahap. Tahapan yang disebutnya sebagai tahapan pertumbuhan manusia (infancy), terdiri dari masa kecil (childhood), masa kanak-kanak (boyhood), masa muda (youth), dan tahap terakhir disebutnya masa dewasa (maturity).

Dalam tahap, masa perkembangan ini individu mengalami proses pertumbuhan, perkembangan. Proses ini merupakan masa penjernihan, pencerahan pertumbuhan individu dalam mengekspresikan dirinya dan akhirnya memuncak pada kesadaran akan diri. Tiap tahapan memang memiliki keunikan masing-masing dalam hal ekspresi diri dan kesadaran diri. Tapi akhirnya semuanya akan tiba pada perubahan yang memperlihatkan satu kesadaran diri yang penuh dalam individu.

2.1.3. Tuhan

Tuhan dilihat Froebel sebagai sesuatu Yang Absolut. Yang absolut ini merangkul segala sesuatu, menyusun daya dalam alam dan pikiran manusia secara berkelanjutan. Ia kemudian mengatakan bahwa Yang Absolut ini mengalami evolusi. Evolusi dari Yang Absolut ini dapat direfleksikan dalam miniatur kemanusiaan.

Dengan demikian seperti halnya alam dan manusia yang berevolusi Yang Absolut juga mengalami hal yang sama. Akan tetapi perubahan yang ada haruslah disaksikan lewat alam yang merupakan pewahyuan dirinya dan direfleksikan dalam kehadiran manusia di alam ini.

2.2.Konsep tentang Pendidikan

Page 7: Herbert Spencer

2.2.1. Hakekat Pendidikan

Pada bagian ini sebenarnya kita diperhadapkan dengan pertanyaan apa itu pendidikan? Menurut Froebel yang dimaksud dengan pendidikan ialah apa yang memimpin atau menuntun manusia kepada kepandaian berpikir (segi kognitif dari manusia) dan apa yang menghantar manusia pada kesadaran diri yang lebih mendalam menuju sesuatu yang murni, tak bercela (segi afeksi dari manusia).

Dalam hubungan dengan itu Froebel menyajikan empat prinsip mendasar yang perlu diperhatikan dalam pendidikan. Pertama, bahwa perkembangan alamiah menyatakan dirinya dalam perkembangan individu dan harus ditunjukkan dalam pengajaran tentang ilmu pengetahuan, kemanusiaan dan agama. Kedua, pendidikan harus diatur demi harmonisnya dengan perkembangan alam yang natural dari anak-anak. Ketiga, pendidikan harus membuka dan mengembangkan keseluruhan pribadi manusia, agama seharusnya diajarkan dalam rangka mengolah emosi; alam harus dipelajari sebagai pewahyuan diri Allah dan matematika harus diapresiasikan sebagai simbol hukum universa. Bahasa juga menghubungkan manusia dengan hukum dan ritme  benda-benda dan harus menjadi bagian dari pendidikan. Keempat, seni harus diajarkan karena merupakan talenta umum manusia dan dapat menghadirkan keharmonisan dalam diri manusia.[4]

2.2.1.1. Metode Pendidikan

Froebel menyusun metode pendidikan sesuai dengan konteks perkembangan individu. Dalam tahapan permulaan dia menganjurkan agar seharusnya menggunakan metode yang memungkinkan ekspresi spontan dalam diri individu. Sedangkan pada tahapan akhir dapat digunakan metode yang mengawasi dan mengarahkan perkembangan individu.[5] Dengan demikian dalam dunia anak-anak metode harus disesuaikan dengan sifat atau dunia anak. Dalam hubungan dengan konteks anak-anak, perlu diperhatikan perkembangan yang mengarahkan anak pada suatu kesadaran diri dalam suasana bebas, dimana seorang individu dibiarkan untuk menunjukkan, mengekspresikan yang ada dalam dirinya dengan bebas. Menurut Froebel permainan merupakan metode yang paling cocok dan penting bagi penerapan ekspresi ini.

Dalam pendidikan ini Froebel kemudian menyusun dan mengembangkan kurikulum pendidikan yang terecana dan sistematis.  Bagi dia yang menjadi dasar bagi kurikulum tersebut adalah gift danoccupation: pemberian yang menyediakan permainan-permainan dan usaha, kerja yang bisa dibuat dengan permaianan yang ada.

Gifts adalah obyek yang dapat dipegang dan dipergunakan anak sesuai dengan instruksi dari guru dan dengan demikian anak dapat belajar tentang bentuk, ukuran warna serta konsep yang diperoleh melalui menghitung, mengukur, membedakan dan membandingkan.Gifts pertama adalah enam buah bola dari gulungan benang, masing-masing berbeda warnanya, dan enam helai benang yang panjang yang warnanya sama dengan warna bola yang ada.

Sedangkan Occupation adalah materi yang dirancang untuk mengembangkan berbagai variasi ketrampilan, yang utama adalah psikomotor, melalui aktivitas semacam menjahit dengan papan jahitan, membuat bentuk dengan mengikuti titik, membentuk lilin, menggunting bentuk, meronce, menggambar, menenun,

Page 8: Herbert Spencer

menempel dan melipat kertas. Atas cara ini Froebel yakin bahwa bermain merupakan cara belajar yang penting bagi anak-anak.[6] Karena lewat gifts danoccupation seorang anak akan mengusahakan diri yang tentu saja diawasi ke arah pengekspresian diri yang bebas demi mencapai perkembangan diri, ketetapan karakter dan kesadaran diri.

2.2.1.2. Tujuan Pendidikan

Tujuan pendidikan menurut Froebel adalah perkembangan menyeluruh dari individu: semua daya individu, dan harmoni internal individu, sebagaimana relasi harmonis dengan alam, masyarakat dan Tuhan. Namun menurut Froebel tujuan ini tidak dapat dibebankan kepada anak; sebab dia harus mengusahkannya bagi dirinya sendiri melalui aktivitas yang ekspresif dari kekuatan-kekuatan yang masih tersebunyi. Mereka yang telah mencapai tujuan tersebut akan mampu menunjukan satu karakter yang solid dan tetap yang memberinya integritas dalam setiap situasi dan kebiasaan intelektual yang memungkinkan dia untuk mendapatkan pengetahuan ketika perlu.[7]

Pendidikan seperti yang dimaksudkan oleh Froebel ini adalah untuk mengembangan keutuhan anak-anak tanpa pemaksaan melainkan anak-anak dibantu untuk menumbuhkembangkan sendiri talenta-talentanya yang tersembunyi dalam dirinya lewat pengawasan yang ada. Dengan demikian anak-anak diberikan kebebasan untuk mengekspresikan diri lewat metode yang ada untuk membentuk diri yang memungkinkan dia tetap dalam karakternya ketika berhadapan dengan berbagai situasi yang ada di lingkungannya, sekaligus juga terbuka terhadap pengetahuan yang baru sejauh perlu.

2.2.1.3. Substansi Pendidikan

Yang menjadi substansi pendidikan menurut Froebel adalah menjadikan manusia untuk mampu mewujudkan dirinya ke arah suatu pengetahuan yang benar.

Tokoh kurikulum 4: Friedrich Froebel

Froebel (1782-1852) mengetengahkan konsep " taman kanak-kanak", yang belajar bersama Pestalozzi, berpendapat semua benda

Page 9: Herbert Spencer

dalam dunia berfungsi memenuhi kehendak Tuhan. setiap manusia juga berfungsi memenuhi kehendak ini. mengikut beliau, pendidikan membimbing manusia dan menerimma diri sendiri, serta menyatukannya dengan alam semula jadi dan Tuhan.

Froebel percaya setiap manusia, walaupun masih kecil, perlu dihormati dan dianggap sebagai penting. taman kanak-kanak merupakan suatu taman yang mengaitkan rumah dengan sekolah formal. pada tahun 1837, beliau memulakan program kindergarten yang pertama di Jerman. Taman permainan kanak-kanak ini diwujudkan untuk kanak-kanak berumur empat dan lima tahun, berasaskan konsep "bermain sambil belajar". Taman ini bertujuan menyediakan kanak-kanak bagi memasuki tahun pertama dalam sekolah biasa. Taman ini menyediakan suatu turutan aktiviti yang terancang dan membenarkan kanak-kanak bergerak daripada satu aktiviti ke aktiviti yang lain secara bebas.

froebl percaya proses pembelajaran yang paling berkesan adalah sesuatu yang berlaku dalam keadaan yang menggembirakan. Bermain adalah suatu aktiviti pilihan sendiri untuk kanak-kanak. Apabila kanak-kanak memilih sesuatu aktiviti bermain, mereka pasti akan memilih sesuatu yang menggembirakan. Dalam keadaan bermain, secara tidak langsung, kanak-kanak berpeluang melatih kemahiran yang sedang berkembang. Froebel menegaskan dua ciri yang penting dalam pembentukkan kurikulum kanak-kanak pada peringkat awal, iaitu:

1. kebebasan2. kreativiti

setiap kanak-kanak itu unik, oleh demikian, mereka harus diberi kebebasan memilih aktiviti pembelajaran yang sesuai dengan tahap perkembanga semasa dan minat mereka. Apabila mereka dibenarkan membuat pilihan sendiri ini, mereka lebih cederung menghasilkan sesuatu yang istimewa dan mengalami proses pembelajaran yang bermakna.

Page 10: Herbert Spencer

aktiviti bermain adalah asas dalam proses pembelajaran kanak-kanak. Aktiviti bermain yang sesuai membantu kanak-kanak dalam memikirkan perhubungan antara aktiviti kendiri dan soal hidup perbuatan dan pemikiran perwakilan dan pengetahuan pemahaman dengan kebolehan.

Bahan permainan yang beliau namakan 'hadiah' boleh didapati dalam persekitaran semula jadi kanak-kanak. Hadiah tersebut, yang wujud dalam bentuk tiga segi, empat segi, bulat, garis, kiub, silinder dan sfera membantu kanak-kanak meneroka ciri-ciri semula jadi objek dan memahami perhubungan antara objek yang wujud dalam alam sekitar kanak-kanak. Aktiviti berbentuk hadiah seperti blok binaan membantu perkembangan konsep matematik dan corak. Perkembangan konsep melalui hadiah diperkukuhkan oleh 'perkerjaan' seperti melukis, menganyam, menulis puisi ataupun lagu dan aktiviti bercerita dan perbincangan.

froebel membezakan aktiviti berbentuk pekerjaan daripada aktiviti berbentuk hadiah. Aktiviti berbentuk hadiah membantu memahami sesuatu konsep, manakala aktiviti berbentuk pekerjaan membantu kanak-kanak membentuk semula sesuatu idea (dan bukan setakat meniru tanpa berfikir).

menurut Froebel, bagi mengajar kanak-kanak secara berkesan, seorang perlu menarik minat dan perhatian kanak-kanak. Apabila perhatian dan perasaan ingin tahu kanak-kanak terusik, secara tidak langsung, mereka terdorong belajar sesuatu yang baru. Misalnya, aktiviti menghafal lagu atau pun puisi membantu kemahiran bahasa.FRIEDRICH FROEBEL (1782 – 1852)

- Seorang tokoh pendidikan dari Jerman. 

- Beliau digelar sebagai “Bapa Tadika”. 

- Pada tahun 1837, beliau menubuh sekolah taman kanak-kanak yang dinamakan “Kindergarten”. 

Page 11: Herbert Spencer

- Beliau adalah seorang yang kuat beragama dan menganggap manusia secara semulajadinya adalah baik dan dunia adalah tempat bekerja dan manifestasi terhadap Tuhan.

Menurut beliau " kanak-kanak umpama biji benih, ibu bapa dan pendidik umpama tukang kebun, kindergarten pula ialah taman untuk kanak-kanak." 

Oleh itu kanak-kanak perlu belajar dalam persekitaran yang terancang dan kanak-kanak berkembang melalui main”

Idea-idea Froebel 

1. Taman kanak-kanak perlulah dipenuhi dengan keindahan untuk menarik perhatian kanak-kanak. Sekurang-kurangnya ia dicat dengan warna yang terang, mempunyai bilik yang senang dimasuki cahaya, dipenuhi dengan taman-taman, binatang dan gambar-gambar.Dilengkapi dengan kerusi meja yang sesuai untuk kanak-kanak. 

2. Keadaan bilik janganlah sempit kerana menyusahkan perjalanan aktiviti.

3. Kelas prasekolah perlu dipenuhi dengan pemandangan, bunyi-bunyian dan objek-objek untuk kanak-kanak yang mempunyai bentuk yang mudah, saiz dan warna.

4. Suasana di taman kanak-kanak hendaklah dapat mengawal kanak-kanak daripada pengaruh jahat yang terdapat dalam masyarakat dan bahaya alam semulajadi.

5. Di taman kanak-kanak perlu dipupuk dengan perkembangan mental, fizikal dan sosial kanak-kanak.

6. Taman kanak-kanak merupakan satu pendekatan terhadap latihan kanak-kanak.Pendidikan adalah pembinaan watak atau peribadi kanak-kanak. Ia hendaklah berdasarkan kepada keperluan dan keupayaan kanak-kanak.

7. Menurut beliau, kanak-kanak mempelajari sesuatu melalui perbuatan. Ia perlu diberi kebebasan.

Page 12: Herbert Spencer

8. Beliau menekankan kaedah bermain kepada kanak-kanak dan belajar melalui membuat.

9. Beliau mencadangkan dalam mendidik kanak-kanak perlu menggunakan objek supaya menimbulkan minat dalam pembelajarannya.

10. Beliau menekankan disiplin diri terhadap kanak-kanak dan motivasi dalaman adalah penting bagi kanak-kanak.

11. Pembelajaran bukanlah sesuatu yang terpisah dan ia saling berkaitan antara satu sama lain.

FROEBEL

FRIEDRICH  WILHELM FROEBEL 1782-1852

Friedrich Wilhelm Froebel terkenal sebagai ‘father of kindergarden’ kerana

telah mencipta “GARDEN OF CHILDREN” atau “KINDERGARTEN” (Taman

Kanak- kanak) di Blakenburg, Jerman. Model rancangan sekolah Froebel ini

telah mempengaruhi rancangan sekolah di seluruh dunia. Model ini

merupakan perluasan dari pandangannya terhadap dunia dan

pemahamannya terhadap hubungan individu, Tuhan, dan alam. Menurutnya

lagi, pendidikan dapat membantu perkembangan anak secara wajar. Ia

menggunakan taman sebagai suatu simbol dari pendidikan anak. Apabila

anak mendapat pendidikan yang tepat, ia akan berkembang secara wajar dan

mengikuti hukumnya sendiri. Berikut merupakan model yang dikemukan oleh

Froebel:

4.1  Main dan Kanak-kanak

Page 13: Herbert Spencer

Friedrich Wilhelm Froebel telah meneroka dan membina satu sistem

pendidikan awal kanak-kanak yang berasaskan kepada konsep belajar

melalui bermain. Beliau percaya bermain adalah asas untuk kanak-kanak

mempelajari sesuatu. Froebel juga yakin permainan yang sesuai dapat

membantu kanak-kanak berfikir dan mampu memberi keseronokan,

kebebasan, kepuasan, kerehatan dalaman dan luaran serta kedamaian di

dalam dunia kanak-kanak. Beliau percaya bahawa kanak-kanak belajar dari

persekitarannya dan pembentukan peribadi dipengaruhi oleh cara kanak-

kanak bermain. Oleh itu, alat-alat permainan yang digunakan oleh kanak-

kanak perlu dipilih dengan teliti bagi tujuan untuk menyokong perkembangan

kanak-kanak.

Froebel amat menekankan bahawa belajar melalui bermain itu adalah

penting bagi kanak- kanak. Berdasarkan pengalamannya sendiri, Froebel

menyatakan bermain harus dipandang sebagai suatu metode dari pendidikan

dan merupakan cara bagi kanak- kanak untuk meniru kehidupan orang

dewasa. Dengan demikian, kegiatan bermain yang tidak berstruktur adalah

sangat berbahaya iaitu tanpa bimbingan dan pengarahan serta perencanaan

lingkungan yang baik, akan mengakibatkan cara belajar kanak- kanak menjadi

yang salah. Bagi Froebel, guru bertanggungjawab dalam membimbing dan

mengarahkan, dengan demikian anak akan menjadi lebih kreatif. Secara tidak

langsung akan mengembangkan kurikulum pendidikan pra-sekolah yang lebih

terancang dan sistematik.

Erikson (1902- 1994) dalam Nuriman (2009) juga mempunyai pendapat

yang hampir sama dengan Frobel tentang bermain iaitu beliau percaya

bahawa apabila kanak- kanak bermain, mereka akan lebih memahami diri

mereka sendiri. Kanak- kanak akan mengetahui tahap dan kemampuan diri

Page 14: Herbert Spencer

mereka ketika bermain. Semakin banyak kanak- kanak bermain, semakin

banyak yang dipelajarinya. Oleh itu, sebaik- baik permainan adalah

permainan yang melibatkan pemikiran, aktiviti fizikal dan juga interaksi.

4.2          Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi

Froebel berpendapat perkembangan sosial amat penting dalam kehidupan

manusia dan harus dipelajari sejak daripada kecil lagi. Kemahiran asas sosial

yang perlu dikuasai oleh kanak-kanak ialah kemahiran menarik perhatian

orang lain, berkongsi dan memberi, meminta dan bertanya, memberi idea dan

memuji atau memberi penghargaan. Ini termasuklah cara kanak-kanak

berinteraksi dengan kanak-kanak lain dan orang dewasa dalam kehidupan

mereka.

Philip (1991) dalam Vijayen Gopal (2003), turut mempunyai pandangan

yang menyokong pendapat Froebel mengenai perkembangan   sosial dan

emosi kanak- kanak, iaitu menurut Philip, kemahiran sosial membawa maksud

tingkah laku yang prihatin untuk melakukan perhubungan interpersonal yang

efektif. Sebaliknya Thacker (1996) dalam Vijayen Gopal (2003), pula

mendefinisikan kemahiran sosial sebagai keupayaan untuk berkomunikasi

secara efektif dengan individu lain dalam situasi sosial ataupun kerja.

Terdapat pelbagai cara untuk memupuk perkembangan emosi kanak-kanak di

peringkat prasekolah, Contohnya, aktiviti bermain yang dijalankan semasa

berada di sekolah. Kepentingan emosi dalam kehidupan telah mula diakui

oleh ahli-ahli falsafah sejak zaman Greek lagi.

Bandura (1976) dalam Indah (2009) pula menyatakan pendapatnya

yang menyokong Froebel tentang kepentingan sosial emosi kanak- kanak ini.

Beliau menyatakan bahawa perkembangan emosi kanak-kanak juga diperoleh

dengan cara peniruan. Beliau berpendapat kanak-kanak meniru tingkah laku

Page 15: Herbert Spencer

emosi yang diperhatikannya dan cuba untuk melakukan gerak balas yang

belum pernah mereka cuba. Selain daripada itu, cara kanak-kanak

menyatakan emosinya juga bergantung kepada apa yang telah dipelajarinya

mengenai penerimaan oleh masyarakat, cara yang paling mendatangkan

kepuasan dan yang telah dipelajarinya untuk mendapatkan sesuatu dengan

paling mudah dan cepat.

4.3  Aspek Perkembangan Fizikal

Bagi aspek perkembangan fizikal pula, Froebel menyatakan permainan

biasanya melibatkan aktiviti fizikal yang berhubung rapat dengan

perkembangan kanak-kanak dari aspek motor kasar dan motor halus.

Perkembangan fizikal merupakan suatu aspek penting dalam

pendidikan awal kanak-kanak. Komponen perkembangan fizikal memberi

fokus kepada empat aspek penting iaitu perkembangan psikomotor halus,

perkembangan psikomotor kasar, kesihatan dan keselamatan. Kenyataan

Froebel ini adalah selaras dengan pendapat Schmidt (1982) dalam Ernie

Suliana (2008), yang menyatakan psikomotor merupakan satu proses

gabungan latihan dan pengalaman yang menjana perubahan tindakan atau

pergerakan yang kekal, iaitu pembelajaran yang telah berlaku berdasarkan

maklum balas mengikut prestasi pengetahuan (knowledge of

performance) dan pengetahuan keputusan (knowledge of results). Aspek

perkembangan fizikal kanak-kanak dapat dikembangkan melalui empat aspek

yang telah dinyatakan. Antara strategi pengajaran dan pembelajaran yang

boleh dijalankan untuk memupuk perkembangan fizikal kanak-kanak ialah:

                      i.        Aspek Perkembangan Psikomotor Kasar

Kanak-kanak harus diberi peluang menyertai pelbagai aktiviti pergerakan

yang aktif, pantas, dan mencabar. Dengan bermain terutamanya dalam

Page 16: Herbert Spencer

permainan aktif, kanak-kanak belajar mengawal pergerakan dan

mengimbangi tubuh mereka serta melicinkan perjalanan sistem dalam tubuh

seperti sistem pernafasan dan sistem saraf. Misalnya, aktiviti bermain di

padang permainan, aktiviti seperti memanjat dan menuruni gelongsor,

bergayut pada ‘monkey bar’, bermain buaian dan sebagainya dapat

membantu perkembangan fizikal kanak-kanak.

                    ii.        Aspek Perkembangan Motor Halus

Kemahiran motor halus pula ialah kemahiran yang melibatkan kemahiran

menggunakan otot kecil seperti pergerakan jari serta koordinasi jari dan mata.

Penguasaan psikomotor halus yang baik adalah amat penting dalam

membantu pergerakan asas dan kemahiran menulis kepada kanak-kanak.

Antara aktiviti dalbentuk permainan yang boleh dijalankan bagi membantu

perkembangan fizikal dalam aspek ini ialah seperti merantai manik, menjahit

kad berlubang, menconteng kertas, melipat, mengoyak dan merenyuk kertas,

menguli doh dan lain-lain lagi.

4.4 TEORI TINGKAH LAKU FOEBEL

Froebel berpendapat bahawa pembelajaran adalah berkaitan dengan

perubahan tingkah laku. Teori pembelajaran ini kebanyakkannya dihasilkan

daripada ujian dan juga pemerhatian yang dilakukan ke atas haiwan seperti

anjing, tikus, kucing dan burung di dalam makmal. Mereka menumpukan ujian

kepada perhubungan antara ‘rangsangan’ dan ‘gerakbalas’ yang

menghasilkan perubahan tingkahlaku. Secara umumnya teori behavioris

menyatakan bahawa pengajaran dan pembelajaran akan mempengaruhi

segala perbuatan atau tingkah laku kanak- kanak sama ada baik atau

sebaliknya. Teori ini juga menjelaskan bahawa tingkah laku kanak- kanak

boleh diperhatikan, dikawal dan juga diramal.   

Page 17: Herbert Spencer

             Selain daripada itu, terdapat  pandangan atau  definisi pembelajaran

behavioris yang boleh diterima umum seperti yang diberikan oleh Kimble

(1961) dalam Ishak Othman (2000), yang menyatakan pembelajaran sebagai

perubahan potensi tingkah laku kanak- kanak yang agak tetap akibat daripada

latihan secara berterusan.