6
HIDUNG TERSUMBAT POLIP HIDUNG Definisi Polip hidung adalah kelainan mukosa hidung dan sinus paranasal terutama kompleks osteomeatal (KOM) di meatus nasi medius berupa massa lunak yang bertangkai, bentuk bulat atau lonjong,berwarna putih keabu-abuan. Permukaannya licin dan agak bening karena banyak mengandung cairan.Sering bilateral dan multipel. Polip merupakan manifestasi dari berbagai penyakit dan sering dihubungkan dengan sinusitis, rinitis alergi, asma, dan lain-lain. Etiologi 3 faktor yang berperan dalam terjadinya polip nasi, yaitu : 1. Peradangan : Peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal yang kronik dan berulang. 2. Vasomotor : Gangguan keseimbangan vasomotor. 3. Edema : Peningkatan tekanan cairan interstitial sehingga timbul edema mukosa hidung. KELAINAN SEPTUM DEVIASI SEPTUM 1

HIDUG TERSUMBAT2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

zxcvb

Citation preview

HIDUNG TERSUMBATPOLIP HIDUNG

DefinisiPolip hidung adalah kelainan mukosa hidung dan sinus paranasal terutama kompleks osteomeatal (KOM) di meatus nasi medius berupa massa lunak yang bertangkai, bentuk bulat atau lonjong,berwarna putih keabu-abuan. Permukaannya licin dan agak bening karena banyak mengandung cairan.Sering bilateral dan multipel. Polip merupakan manifestasi dari berbagai penyakit dan sering dihubungkan dengan sinusitis, rinitis alergi, asma, dan lain-lain.

Etiologi3 faktor yang berperan dalam terjadinya polip nasi, yaitu :

1. Peradangan : Peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal yang kronik dan berulang.

2. Vasomotor : Gangguan keseimbangan vasomotor.

3. Edema : Peningkatan tekanan cairan interstitial sehingga timbul edema mukosa hidung.KELAINAN SEPTUM

DEVIASI SEPTUMDefinisiDeviasi septum ialah suatu keadaan dimana terjadi peralihan posisi dari septum nasi dari letaknya yang berada di garis medial tubuh.

Deviasi septum dibagi atas beberapa klasifikasi berdasarkan letak deviasi, yaitu:

1. Tipe I; benjolan unilateral yang belum mengganggu aliran udara.

2. Tipe II; benjolan unilateral yang sudah mengganggu aliran udara, namun masih belum menunjukkan gejala klinis yang bermakna.

3. Tipe III; deviasi pada konka media (area osteomeatal dan turbinasi tengah).

4. Tipe IV, S septum (posterior ke sisi lain, dan anterior ke sisi lainnya).

5. Tipe V; tonjolan besar unilateral pada dasar septum, sementara di sisi lain masih normal.

6. Tipe VI; tipe V ditambah sulkus unilateral dari kaudal-ventral, sehingga menunjukkan rongga yang asimetri.

7. Tipe VII; kombinasi lebih dari satu tipe, yaitu tipe I-tipe VI.

EtiologiPenyebab deviasi septum nasi antara lain trauma langsung, Birth Moulding Theory (posisi yang abnormal ketika dalam rahim), kelainan kongenital, trauma sesudah lahir, trauma waktu lahir, dan perbedaan pertumbuhan antara septum dan palatum.HEMATOMA SEPTUM

Sebagai akibat dari trauma, pembuluh darah submukosa akan pecah dan darah akan berkumpul diantara perikondriumdan tulang rawan septum dan membentuk hematoma pada septum

Gejala klinik

Sumbatan hidung

Rasa nyeri

Pada pemeriksan ditemukan pembengkakan unilateral atau bilateral pada septum bagian depan, berbentuk bulat, licin dan berwarna merah dan bias menyebabkan obstruksi total.ABSES SEPTUM

Kebanykan abses septum disebabkan oleh trauma.Gejala klinik

Gejala abses septum adalah hidung tersumbat progresif disertai dengan rasa nyeri berat, terutama di puncak hidung juga terdapat keluhan demam dan sakit kepala. Pemeriksan dengan speculum hidung tampak pembengkakan septum yang berbentuk bulat dengan permukaan licin.

RINITIS ALERGI

Definisi

Rinitis alergi adalah penyakit inflamasi yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien atopi yang sebelumnya sudah tersensitisasi dengan allergen yang sama serta dilepaskannya suatu mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan allergen spesifik tersebut (Von Priquet, 1986).Gejala rhinitis alergi yang khas ialah terdapatnya serangan bersin berulang bila terdapat kontak dengan alergen. Gejala lain adalah keluar ingus (rinore) yang encer dan banyak, hidung tersumbat, hidung dan mata gatal. Kadang-kadang keluhan hidung tersumbat merupakan keluhan utama atau satu-satunya gejala yang diutarakan oleh pasien.

RINITIS VASOMTOR

DefinisiGangguan vasomotor hidung adalah terdapatnya gangguan fisiologik lapisan mukosa hidung yang disebabkan oleh bertambahnya aktivitas parasimpatis. Rinitis vasomotor adalah gangguan pada mukosa hidung yang ditandai dengan adanya edema yang persisten dan hipersekresi kelenjar pada mukosa hidung apabila terpapar oleh iritan spesifik. Kelainan ini merupakan keadaan yang non-infektif dan non-alergi.EtiologiEtilogi pasti rinitis vasomotor belum diketahui dan diduga akibat gangguan keseimbangan sistem saraf otonom yang dipicu oleh zat-zat tertentu. Beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan vasomotor :

1. obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis, seperti ergotamin, chlorpromazin, obat anti hipertensi dan obat vasokonstriktor topikal.

2. faktor fisik, seperti iritasi oleh asap rokok, udara dingin, kelembaban udara yang tinggi dan bau yang merangsang.

3. faktor endokrin, sepeti keadaan kehamilan, pubertas, pemakaian pil anti hamil dan hipotiroidisme.

4. faktor psikis, seperti stress, ansietas dan fatigue.

Gejala klinis

Rinore yang hebat dan bersifat mukus atau serous sering dijumpai. Gejala hidung tersumbat sangat bervariasi yang dapat bergantian dari satu sisi ke sisi yang lain, terutama sewaktu perubahan posisi.KESIMPULANobstruksi hidung adalah gejala yang umum seperti rhinitis alergi, polip hidung, kelainan septum nasi. Obstruksi diciptakan oleh peradangan mukosa hidung, yang merupakan hasil dari jaringan kompleks interaksi antara berbagai mediator, sitokin, kemokin, dan molekul adhesi sel, bereaksi terhadap paparan alergen terus menerus. Teknik pengukuran dinamis dan statis kuantitatif sumbatan hidung yang tersedia. Pengukuran ini sangat membantu untuk penilaian objektif dalam menentukan patologi struktural saluran hidung.

4