hipertensi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ht interna

Citation preview

STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : JamilahUmur: 48 tahunAlamat: Tambun SelatanJenis Kelamin : PerempuanPekerjaan : Ibu Rumah TanggaPendidikan: SMAStatus : Menikah

II. ANAMNESISa. Keluhan Utama : Sakit kepala sejak 5 hari yang lalub. Keluhan Tambahan : Sakit di tengkuk c. Riwayat Penyakit SekarangPasien datang ke Puskesmas dengan keluhan sakit kepala yang semakin memberat sejak 5 hari yang lalu, sakit kepala dirasakan tiba-tiba dan hilang timbul. Kemudian sakit kepala dirasakan seperti ditusuk-tusuk disertai dengan sakit pada tengkuk seperti terasa berat dan terkadang kepala terasa seperti berputar-putar. Keluhan ini sering dirasakan pasien sejak kira-kira sebulan yang lalu. Pasien juga mengeluhkan tidak nafsu makan. Keluhan tidak disertai dengan pandangan buram, lemah pada tungkai demam ataupun mual muntah. Pasien menyangkal jatuh atau trauma sebelumnya.Sehari-hari pasien hanya menjalankan peran sebagai Ibu Rumah Tangga tanpa ada pekerjaan sampingan. Pasien mengaku belum pernah pergi ke dokter sebelumnya, dan biasanya hanya mengkonsumsi obat warung yang tidak ia ketahui nama obatnya jika sakit kepala muncul. Namun, karena sakit kepala yang dirasakan semakin berat, pasien baru membawa dirinya ke RS sekarang. Pasien mengaku jarang berolahraga dan tidak pernah mengatur pola makannya. Kebiasaan merokok (-).

d. Riwayat Penyakit DahuluPasien tidak pernah mengeluh sakit seperti ini sebelumnya. Riwayat DM disangkal.

e. Riwayat Penyakit KeluargaPasien mengatakan ibu dan saudara laki-laki pasien juga menderita hipertensi.

III. PEMERIKSAAN FISIKa. Keadaan UmumKesadaran : ComposmentisTekanan darah : 160/100 mmHgNadi: 76x/menit, regulerPernapasan: 16x/menitSuhu : 38,3C

b. KepalaMata : konjungtiva palpebral anemis (-/-), sclera ikterik (-/-)Hidung: secret (-), septum deviasi (-)Telinga : secret (-), serumen (-), normotia normalMulut: mukosa bibir basah (+), sianosis (-)

c. LeherTrakea: terletak di tengah, tidak mengalami deviasiKGB: tidak membesar

d. ThoraksParu-paru: Inspeksi: bentuk dinding dada simetris kanan kiri, sikatrik (-)

Palpasi: massa (-), krepitasi (-), pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, fremitus taktil dan vokal simetris hemitoraks Perkusi: sonor seluruh lapang paru Auskultasi: vesikuler +, Rh -/-, Wh -/-Jantung: Inspeksi: iktus kordis tidak terlihat

Palpasi: Iktus kordis teraba Perkusi: Batas jantung kanan : ICS 4 Linea parasternal dextra Batas jantung kiri :ICS 5 Linea midclavicula sinistra Batas pinggang jantung :ICS 3 linea parasternal sinistra Auskultasi: BJ I-II regular normal, murmur (-), gallop (-)

e. Abdomen: Inspeksi: Cembung, lembut, simetris Auskultasi: BU (+) normal Palpasi: Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepatosplenomegali (-) Perkusi: timpani pada seluruh kuadran abdomenf. Ekstremitas: Superior: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-) Inferior: akral hangat, CRT < 2 detik, edema (-)

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan darah rutinHb : 11,9

Leukosit: 10.500LED: 6Eritrosit: 3,4Hematokrit: 38Trombosit: 233

Kimia darahSGOT: 15Ureum: 21GDS : 112SGPT: 8Kreatinin : 0,8

- Urin LengkapWarna : kuningProtein: negatifBerat Jenis: 1,005Kejernihan: JernihBilirubin: negatifprotein : (-)Glukosa: negatifKeton: negatifUrobilinogen: (-)

V. RESUMEKeluhan sakit kepala yang semakin memberat dirasakan pasien sejak 5 hari yang lalu, sakit kepala dirasakan tiba-tiba dan seperti ditusuk-tusuk disertai dengan sakit pada tengkuk seperti terasa berat dan kepala terasa seperti berputar-putar. Keluhan ini sering dirasakan pasien sejak kira-kira sebulan yang lalu. Tidak nafsu makan. Keluhan tidak disertai dengan pandangan buram, lemah pada tungkai demam ataupun mual muntah. Pasien menyangkal jatuh atau trauma sebelumnya. Pasien mengaku belum pernah pergi ke dokter sebelumnya, dan biasanya hanya mengkonsumsi obat warung yang tidak ia ketahui nama obatnya jika sakit kepala muncul. Namun, karena sakit kepala yang dirasakan semakin berat, pasien baru membawa dirinya ke RS sekarang. Pasien mengaku jarang berolahraga dan tidak pernah mengatur pola makannya. Kebiasaan merokok (-).Dari tanda vital dan pemeriksaan fisik; s: 38,3C, RR: 16 x/menit, N: 76 x /menit, TD: 160/100 mmHg. Pemeriksaan laboratorium ; Hb: 11,9, leukosit 10.500, LED: 6, Eritrosit : 3,4, Hematokrit : 38, Trombosit : 233, SGOT: 15, SGPT: 8, Ureum : 21, GDS : 112, Kreatinin: 0,8.

VI. DIAGNOSIS KERJA Hipertensi derajat II

VII. RENCANA PEMERIKSAAN dan TERAPIRencana pemeriksaan:

- EKGTatalaksana

Medikamentosa

Diuretik jenis Thiazid dan ACE inhibitor (Captopril)Terapi Nonmedikamentosa

- Olahraga secara teratur (minimal 30 menit setiap hari) - Kurangi asupan Natrium sampai 2 mg perhari - Meningkatkan konsumsi sayur dan buah serta menurunkan asupanlemak- Minum obat hipertensi secara teraturVIII. Prognosis Quo ad vitam : Ad bonam Quo ad functionam: Ad bonam Quo ad sanactionam: Ad bonam

3. PEMBAHASANDefinisi dan EtiologiHipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik lebih dari 120 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya didefinisikan sebagai hipertensi esensial. Beberapa penulis lebih memilih istilah hipertensi primer untuk membedakannya dengan hipertensi lain yang sekunder karena sebab-sebab yang diketahui.3Etiologi dan Faktor risiko Sampai saat ini penyebab hipertensi esensial tidak diketahui dengan pasti. Hipertensi primer tidak disebabkan oleh faktor tunggal dan khusus. Hipertensi ini disebabkan berbagai faktor yang saling berkaitan. Hipertensi sekunder disebabkan oleh faktor primer yang diketahui yaitu seperti kerusakan ginjal, gangguan obat tertentu, stres akut, kerusakan vaskuler dan lain-lain. Adapun penyebab paling umum pada penderita hipertensi maligna adalah hipertensi yang tidak terobati. Risiko relatif hipertensi tergantung pada jumlah dan keparahan dari faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.4 Faktor-faktor yang tidak dapat dimodifikasi antara lain faktor genetik, umur, jenis kelamin, dan etnis. Sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi meliputi stres, obesitas dan nutrisi. 2a. Faktor genetik Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium Individu dengan orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi. Selain itu didapatkan 70-80% kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga.2,5 b. Umur Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan umur. Pasien yang berumur di atas 60 tahun, 50 60 % mempunyai tekanan darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal ini merupakan pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah usianya. Hipertensi merupakan penyakit multifaktorial yang munculnya oleh karena interaksi berbagai faktor. Dengan bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan meningkat. Setelah umur 45 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan menjadi kaku. Tekanan darah sistolik meningkat karena kelenturan pembuluh darah besar yang berkurang pada penambahan umur sampai dekade ketujuh sedangkan tekanan darah diastolik meningkat sampai decade kelima dan keenam kemudian menetap atau cenderung menurun. Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa perubahan fisiologis, pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan aktivitas simpatik. Pengaturan tekanan darah yaitu refleks baroreseptor pada usia lanjut sensitivitasnya sudah berkurang, sedangkan peran ginjal juga sudah berkurang dimana aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun. 2,5 c. Jenis kelamin Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita. Namun wanita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum menopause. Wanita yang belum mengalami menopause dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar high density lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen dianggap sebagai penjelasan adanya imunitas wanita pada usia premenopause. Pada premenopause wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana hormon estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan umur wanita secara alami, yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun.

d. Etnis Hipertensi lebih banyak terjadi pada orang berkulit hitam dari pada yang berkulit putih. Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebabnya. Namun pada orang kulit hitam ditemukan kadar renin yang lebih rendah dan sensitifitas terhadap vasopressin lebih besar. 2,5 e. Obesitas Berat badan merupakan faktor determinan pada tekanan darah pada kebanyakan kelompok etnik di semua umur. Menurut National Institutes for Health USA (NIH, 1998), prevalensi tekanan darah tinggi pada orang dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) >30 (obesitas) adalah 38% untuk pria dan 32% untuk wanita, dibandingkan dengan prevalensi 18% untuk pria dan 17% untuk wanita bagi yang memiliki IMT