4
Hipertensi Sekunder Ekstra Hormonal Pada faktanya pasien yang memiliki hipertensi pada usia muda tanpa riwayat keluarga dengan hipertensi atau mereka yang pertama kali menunjukkan gejala hipertensi pada usia diatas 50 tahun, lebih cenderung memiliki hipertensi sekunder. Penyebab hipertensi sekunder Hormonal diantaranya : 1. Penggunaan Estrogen Peningkatan tekanan darah pada wanita pengguna kontrasepsi oral disebabkan oleh expansi volume karena meningkatnya aktivitas sistem renin- angiotensin-aldosteron. Abnormalitas primer adalah pada peningkatan sintesis renin oleh hepar. Kontrasepsi dihubungkan dengan hipertensi lebih sering pada wanita berusia diatas 35 tahun dengan pemakaian kontrasepsi lebih dari 5 tahun dan pada mereka y gemuk. Peningkatan tekanan darah dapat sampai diatas 140/90 mmHg. Hipertensi bersifat reversibel dengan menghentikan penggunaan kontrasepsi. Estrogen pada wanita post menipause tidak menimbulkan hipertensi. Ia akan berfungsi sebagai pemelihara endotel-mediasi vasodilatasi. 2. Penyakit ginjal Penyakit parenkim ginjal penyebab paling umum dari hipertensi sekunder. Hipertensi bisa disebabkan

Hipertensi Ekstrahormonal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hipertensi Ekstrahormonal

Citation preview

Page 1: Hipertensi Ekstrahormonal

Hipertensi Sekunder Ekstra Hormonal

Pada faktanya pasien yang memiliki hipertensi pada usia muda tanpa

riwayat keluarga dengan hipertensi atau mereka yang pertama kali menunjukkan

gejala hipertensi pada usia diatas 50 tahun, lebih cenderung memiliki hipertensi

sekunder.

Penyebab hipertensi sekunder Hormonal diantaranya :

1. Penggunaan Estrogen

Peningkatan tekanan darah pada wanita pengguna kontrasepsi oral

disebabkan oleh expansi volume karena meningkatnya aktivitas sistem renin-

angiotensin-aldosteron. Abnormalitas primer adalah pada peningkatan

sintesis renin oleh hepar.

Kontrasepsi dihubungkan dengan hipertensi lebih sering pada wanita berusia

diatas 35 tahun dengan pemakaian kontrasepsi lebih dari 5 tahun dan pada

mereka y gemuk. Peningkatan tekanan darah dapat sampai diatas 140/90

mmHg.

Hipertensi bersifat reversibel dengan menghentikan penggunaan kontrasepsi.

Estrogen pada wanita post menipause tidak menimbulkan hipertensi. Ia akan

berfungsi sebagai pemelihara endotel-mediasi vasodilatasi.

2. Penyakit ginjal

Penyakit parenkim ginjal penyebab paling umum dari hipertensi sekunder.

Hipertensi bisa disebabkan karena kelainan glomerolus, tubulus interstitial

dan kelainan polikistik. Kebanyakan kasus berhubungan dengan peningkatan

volume intravaskuler atau peningkatan aktivitas sistem renin-engiotensin-

aldosteron. Hipertensi mempercepat progresi ke renal insufisiensi dan kontrol

yang ketat agar tekanan darh menjadi 130/85 mmHg atau lebih rendah akan

memperlambat proses ini.

Dilatasi arteriol eferen oleh angiotensin-converting enzyme inhibitor

mengurangi progresi penyakit ini.

3. Hipertensi Renovaskular

Sterosis arteri renalis terdapat pada 1-2% pasien dengan hipertensi. Ini

disebabkan karena hyperplasia dilapisan fibromuskuler pada individu yang

Page 2: Hipertensi Ekstrahormonal

muda, lebih sering pada wanita berusia < 50 tahun. Kelainan pembuluh darah

ginjal yang lain adalah stenosis karena aterosklerosis pada arteri renalis

proximal. Mekanisme dari terjadinya hipertensi ialah peningkatan pelepasan

renin karena penurunan aliran darah ginjal dan tekanan perfusi. Renal

vaskular hipertensi akan tampak bila satu cabang dari arteri renalis

mengalami stenosis, tetapi pada 25% pasien kedua arteri mengalami stenosis,

tetapi pada 25% pasien kedua arteri mengalami obstruksi

Hipertensi renovaskular harus dicurigai pada beberapa keadaan : (1) onset

pada usia <20 tahun atau > 50 tahun, (2) adanya bruit di epigastrium atau

bruit arteri renals, (3) adanya aterosklerosis pada aorta atau arteri-arteri

perifer, (4) bila terdapat penurunan fungsi ginjal yang tiba-tiba setelah

pengaturan dari angiotensin-converting enzym inhibitor.

4. Hiperaldosteronisme primer

Pasien dengan sekresi aldosteron berlebihan terdapat pad 0,5% dari seluruh

kasus hipertensi. Lesi biasanya terletak pada adenoma adrenal, tetapi

beberapa pasien memiliki hiperplasia adrenal bilateral

5. Feokromositoma

Penyebab hipertensi karena feokromositoma hanya 0,1%. Gejala penyakit ini

berhubungan dengan kelebihan norepinefrin dan epinefrin. Tumor pada

medulla adrenal atau dari sel kromafil ektopik akan menyebabkan kontraksi

pembuluh darah. Sel adenokortikal berperan dalam sintesis epinefrin akan

menyebabkan peningkatan curah jantung dan gangguan toleransi glukosa.

6. Cushing’s Syndrome

Sindrom ini sebagai akibat produksi berlebihan steroid zona fasikulata

adrenal dalam bentuk kortisol (hidrokortison). Glukokortikoid memacu

pembentukan glikogen dan glukosa dari protein (glukoneogenesis).

Meningkatkan pembentukan lemak, menghambat sistem imun dan memacu

saraf simpatik. Penyebab sindrom Cushing: (1) adenoma kelenjar pituitary,

(2) adenoma adrenal atau karsinoma, (3) adenokortikotropin hormon (ACTH,

ektopik dan (4) pengobatan glukokortikoid jangka panjang

7. Penyebab lain Hipertensi Sekunder

Page 3: Hipertensi Ekstrahormonal

Hiperkalemia karena berbagai penyebab, akromegali, hipertiroidisme,

beberapa pengobatan khususnya dengan siklosporin dan NSAID, dapat

dihubungkan dengan hipertensi sekunder.