Upload
indahpujilestari
View
10
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Hipertensi Ekstrahormonal
Citation preview
Hipertensi Sekunder Ekstra Hormonal
Pada faktanya pasien yang memiliki hipertensi pada usia muda tanpa
riwayat keluarga dengan hipertensi atau mereka yang pertama kali menunjukkan
gejala hipertensi pada usia diatas 50 tahun, lebih cenderung memiliki hipertensi
sekunder.
Penyebab hipertensi sekunder Hormonal diantaranya :
1. Penggunaan Estrogen
Peningkatan tekanan darah pada wanita pengguna kontrasepsi oral
disebabkan oleh expansi volume karena meningkatnya aktivitas sistem renin-
angiotensin-aldosteron. Abnormalitas primer adalah pada peningkatan
sintesis renin oleh hepar.
Kontrasepsi dihubungkan dengan hipertensi lebih sering pada wanita berusia
diatas 35 tahun dengan pemakaian kontrasepsi lebih dari 5 tahun dan pada
mereka y gemuk. Peningkatan tekanan darah dapat sampai diatas 140/90
mmHg.
Hipertensi bersifat reversibel dengan menghentikan penggunaan kontrasepsi.
Estrogen pada wanita post menipause tidak menimbulkan hipertensi. Ia akan
berfungsi sebagai pemelihara endotel-mediasi vasodilatasi.
2. Penyakit ginjal
Penyakit parenkim ginjal penyebab paling umum dari hipertensi sekunder.
Hipertensi bisa disebabkan karena kelainan glomerolus, tubulus interstitial
dan kelainan polikistik. Kebanyakan kasus berhubungan dengan peningkatan
volume intravaskuler atau peningkatan aktivitas sistem renin-engiotensin-
aldosteron. Hipertensi mempercepat progresi ke renal insufisiensi dan kontrol
yang ketat agar tekanan darh menjadi 130/85 mmHg atau lebih rendah akan
memperlambat proses ini.
Dilatasi arteriol eferen oleh angiotensin-converting enzyme inhibitor
mengurangi progresi penyakit ini.
3. Hipertensi Renovaskular
Sterosis arteri renalis terdapat pada 1-2% pasien dengan hipertensi. Ini
disebabkan karena hyperplasia dilapisan fibromuskuler pada individu yang
muda, lebih sering pada wanita berusia < 50 tahun. Kelainan pembuluh darah
ginjal yang lain adalah stenosis karena aterosklerosis pada arteri renalis
proximal. Mekanisme dari terjadinya hipertensi ialah peningkatan pelepasan
renin karena penurunan aliran darah ginjal dan tekanan perfusi. Renal
vaskular hipertensi akan tampak bila satu cabang dari arteri renalis
mengalami stenosis, tetapi pada 25% pasien kedua arteri mengalami stenosis,
tetapi pada 25% pasien kedua arteri mengalami obstruksi
Hipertensi renovaskular harus dicurigai pada beberapa keadaan : (1) onset
pada usia <20 tahun atau > 50 tahun, (2) adanya bruit di epigastrium atau
bruit arteri renals, (3) adanya aterosklerosis pada aorta atau arteri-arteri
perifer, (4) bila terdapat penurunan fungsi ginjal yang tiba-tiba setelah
pengaturan dari angiotensin-converting enzym inhibitor.
4. Hiperaldosteronisme primer
Pasien dengan sekresi aldosteron berlebihan terdapat pad 0,5% dari seluruh
kasus hipertensi. Lesi biasanya terletak pada adenoma adrenal, tetapi
beberapa pasien memiliki hiperplasia adrenal bilateral
5. Feokromositoma
Penyebab hipertensi karena feokromositoma hanya 0,1%. Gejala penyakit ini
berhubungan dengan kelebihan norepinefrin dan epinefrin. Tumor pada
medulla adrenal atau dari sel kromafil ektopik akan menyebabkan kontraksi
pembuluh darah. Sel adenokortikal berperan dalam sintesis epinefrin akan
menyebabkan peningkatan curah jantung dan gangguan toleransi glukosa.
6. Cushing’s Syndrome
Sindrom ini sebagai akibat produksi berlebihan steroid zona fasikulata
adrenal dalam bentuk kortisol (hidrokortison). Glukokortikoid memacu
pembentukan glikogen dan glukosa dari protein (glukoneogenesis).
Meningkatkan pembentukan lemak, menghambat sistem imun dan memacu
saraf simpatik. Penyebab sindrom Cushing: (1) adenoma kelenjar pituitary,
(2) adenoma adrenal atau karsinoma, (3) adenokortikotropin hormon (ACTH,
ektopik dan (4) pengobatan glukokortikoid jangka panjang
7. Penyebab lain Hipertensi Sekunder
Hiperkalemia karena berbagai penyebab, akromegali, hipertiroidisme,
beberapa pengobatan khususnya dengan siklosporin dan NSAID, dapat
dihubungkan dengan hipertensi sekunder.