Upload
dewa-ayu
View
213
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 Home Viisit Fix
1/48
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang
menyeluruh yang memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu
unit, dimana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak
dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien juga tidak boleh
organ tubuh atau jenis penyakit tertentu (Wahyuni, 200 !. Pelayanan
kedokteran keluarga juga melaksanakan pelayanan kesehatan holistik yang
meliputi usaha promoti", pre#enti", kurati", dan rehabilitati" dengan
pendekatan keluarga. $ntuk dapat melaksanakan pelayanan kedokteran
keluarga dengan baik,kunjungan rumah ( home #isit ! serta perawatan
pasien di rumah ( home %are! merupakan aspek yang mempunyai peranan
penting (&uriyasa et al ., 2010!.
2. 'ujuan
$mum
engetahui gejala, Penanganan, dan Pen%egahan penyakit
'uberkulosis Paru) *+.
husus
engidenti"ikasi permasalahan kesehatan keluarga berdasarkan "ungsi
keluarga dan menyusun usulan penatalaksaannya se%ara holistik dan
komprehensi".
. an"aata. Pasien dan keluarga dapat mengetahui gejala dan pentingnya
pengobatan penyakit 'uberkulosis Paru se%ara teratur, serta dapat
men%egah penularan dan terjadinya *+)'B. b. Penulis dapat mengetahui pentingnya menjadi dokter keluarga, dan
kendala apa saja yang dialami untuk menjadi dokter keluarga.
1
8/17/2019 Home Viisit Fix
2/48
BAB IISTATUS PENDERITA
A. PENDAHULUAN
Laporan ini diambil berdasarkan kasus seorang penderita 'B *+,
berjenis kelamin laki)laki dan berusia - tahun, dimana penderita merupakan
salah satu dari penderita 'B paru yang berada di wilayah Puskesmas $rangagung
dengan berbagai permasalahan yang dihadapi. engingat kasus ini masih banyak
ditemukan di masyarakat beserta permasalahannya, seperti masih kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang 'B, terutama masalah penularannya dan
mengenai kepatuhan meminum obat anti 'B. /leh karena itu penting kiranya
bagi penulis untuk memperhatikan dan men%ermatinya untuk kemudian bisa
menjadikannya sebagai pengalaman di lapangan.
B. IDENTITAS PENDERITA
ama 'n.$mur - tahun3enis kelamin Laki)lakiPekerjaan *agangPendidikan & P4gama 5slam4lamat Perum 6raha ota Blok 47 no -,
&idoarjo&uku 3awa'anggal periksa pertama ke puskesmas 17 /ktober 201
'anggal ome 8isit e 1. 9 :ebruari 201- 2. 11 :ebruari 201- . 17 :ebruari 201-
2
8/17/2019 Home Viisit Fix
3/48
C. ANAMNESIS1. Keluhan Utama : Batuk
2. Riwa at Pen a!it Se!a"an#Aut$anamne%a; bulan yang lalu pasien mengeluh batuk. Batuk disertai dahak bewarna
kuning dan darah ; 1 gelas ke%il sebanyak
8/17/2019 Home Viisit Fix
4/48
(. Riwa at Pen a!it Kelua"#a
' +iwayat keluarga dengan penyakit serupa disangkal
' +iwayat keluarga sakit batuk berdarah disangkal
' +iwayat sakit sesak na"as disangkal
' +iwayat hipertensi disangkal
' +iwayat sakit gula disangkal
). Riwa at Ke*ia%aan
' +iwayat merokok (=! 1 pak >hari
' +iwayat olahraga jarang sekali
' +iwayat sering mengisi waktu luang dengan berbin%ang dengan keluarga,
berekreasi jarang
' +iwayat kebiasaan batuk, pilek dan meludah sembarangan
+. Riwa at S$%ial E!$n$mi
Pasien tinggal di sebuah rumah kontrak yang berpenghuni orang yaitu pasien, istri dan 2 orang anak. Pasien bekerja sebagai tukang bangunan di
wilayah sekitar &idoarjo. 5stri pasien, y.' umur 7 bekerja dengan
berjualan kue)kue. 4nak pasien yang pertama, 'n.+ berumur 20 tahun
bekerja dengan membantu ibunya berjualan, sedangkan yang kedua, 4n.4,
1 tahun masih bersekolah. &umber pendepatan keluarga didapatkan dari
pasien, istri, dan anak pertamanya dengan total penghasilan +p. 100.000 >
hari.
,. Riwa at -i i
Penderita makan sehari)harinya biasanya antara 2) kali dengan nasi
sepiring, sayur, dan lauk pauk seperti telur, tahu)tempe kerupuk, dan
jarang dengan daging. Penderita termasuk sulit untuk makan, penderita
sering lupa makan jika terlalu sibuk bekerja. esan status gi?i kurang.
4
8/17/2019 Home Viisit Fix
5/48
D. ANAMNESIS SISTEM1. ulit warna kulit sawo matang, kulit gatal ()!
2. epala sakit kepala ()!, pusing ()!, rambutkepala tidak rontok, luka pada kepala ()!, benjolan>borok
di kepala ()!. ata pandangan mata berkunang)kunang ()!,
penglihatan kabur ()!, ketajaman baik . idung tersumbat ()!, mimisan ()!
-.'elinga berkurang ()!, berdengung ()!, keluar
%airan ()!pendengaran9. ulut sariawan ()!, mulut kering ()!, lidah
terasa pahit7.'enggorokan sakit menelan ()!, serak ()[email protected]"asan sesak na"as ()!, batuk lama (=!
selama =1,- tahun, mengi ()!, batuk darah (=!A. adio#askuler berdebar)debar ()!, nyeri dada
()!, ampeg ()!10. 6astrointestinal mual ()!, muntah ()!, diare
()!, na"su makan menurun (=!, nyeri perut ()!, B4B
tidak ada keluhan11. 6enitourinaria B4 lan%ar, warna dan
jumlah biasa12. europsikiatri eurologik kejang ()!,
lumpuh ()!Psikiatrik emosi stabil, mudah marah ()!
1 . uskuloskeletal kaku sendi ()!, nyeri tangan dan kaki ()!, nyeri otot ()!1 . kstremitas 4tas bengkak ()!, sakit ()!
Bawah bengkak ()!, sakit ()!
E. PEMERIKSAAN /ISIK
1. eadaan $mum 'ampak sakit sedang, kesadaran %ompos mentis (6C&
8 - 9!, status gi?i kesan kurang.
2. 'anda 8ital dan &tatus 6i?i• 'anda 8ital
adi A9 kali>menit, reguler, isi dan tegangan %ukupPerna"asan 2 kali > menit
&uhu 9,0
%
5
8/17/2019 Home Viisit Fix
6/48
'ensi 1 0 > @0 mm g• &tatus gi?i ( ur#a C & ! BB -2 kg'B 170 %mB 5 BB>'B 2 -2> (1.7!2 17,A&tatus 6i?i kurang
. ulitWarna warna kulit sawo matang, kulit gatal ()!
. epalaata pandangan mata berkunang)kunang ()!, penglihatan kabur ()!,
ketajaman baik idung tersumbat ()!, mimisan ()!
ulut sariawan ()!, mulut kering ()!, lidah terasa pahit'elinga berkurang ()!, berdengung ()!, keluar %airan ()!pendengaran'enggorokan sakit menelan ()!, serak ()!
-. Leher pembesaran kelejar getah bening ()!9. 'horaks
&imetris>asimetris, retraksi interkostal ()!, retraksi subkostal ()!a. Cor 5 i%tus %ordis tak tampak
P i%tus %ordis tak kuat angkat
P batas kiri atas &5C 55 1 %m lateral LP&&
batas kanan atas &5C 55 LP&* batas kiri bawah &5C 8 1 %m lateral L C& batas kanan bawah &5C 58 LP&*
batas jantung, kesan tidak melebar 4 B3 5D55 intensitas normal, regular, bising ()!
b. Pulmo &tatis (depan dan belakang!
5 pengembangan dada kanan sama dengan kiri
P "remitus raba kiri sama dengan kanan
P sonor>sonor 4 suara dasar #esikuler (=>=!
suara tambahan +B (=>=!, whe?ing ()>)!
*inamis (depan dan belakang!
5 pergerakan dada kanan sama dengan kiri
P "remitus raba kiri sama dengan kanan
P sonor>sonor
4 suara dasar #esikuler (=>=!
6
8/17/2019 Home Viisit Fix
7/48
suara tambahan ()>)!, whe?ing ()>)!
7. 4bdomen5 tidak tampak distensi, tidak tampak #ena %ollateralP tidak ada nyeri tekan, turgor kulit baik, hepar dan lien tidak teraba
membesar P 'impani4 Bising usus (=! normal
@. &istem Collumna 8ertebralis
5 de"ormitas ()!, skoliosis ()!, kiphosis ()!, lordosis ()!
P nyeri tekan ()!P C8 ()!
A. ktremitas palmar eritema ()!akral dingin oedem
) ) ) )) ) ) )
10. &istem genetalia *alam batas normal11. Pemeriksaan eurologik
:ungsi Luhur *alam batas normal
:ungsi 8egetati" *alam batas normal:ungsi &ensorik *alam batas normal:ungsi motorik
- - ' +: 2 2 +P ) )
- - 2 2 ) )
12. Pemeriksaan Psikiatrik
Penampilan &esuai umur, perawatan diri kurangesadaran ualitati" tidak berubahE kuantitati" %ompos mentis
/rientasi Waktu Baik 'empat Baik /rang Baik
4"ek 4ppropriatePsikomotor ormoakti"
Proses pikir Bentuk +ealisti%
5si Waham ()!, halusinasi ()!, ilusi ()!
7
8/17/2019 Home Viisit Fix
8/48
4rus oheren5nsight Baik
/. PEMERIKSAAN PENUN0AN-
Pemeriksaan test antou< Pernah dilakukan di+&$* tetapi tidak
tahu hasilnya
Pemeriksaan bakteriologis Pernah dilakukan di Puskesmas hasilnya
(=!
Pemeriksaan rontgen thoraks kesan gambaran 'B
-. RESUME&eorang pasien berusia - tahun dengan keluhan utama batuk. Penderita
merasa sering batuk)batuk sejak bulan yang lalu, batuk berdahak berwarna
kuning, penderita juga pernah batuk darah sebanyak kali dengan jumlah ; 1gelas. Penderita tidak merasa sesak. *emam (=! tidak terlalu tinggi dan timbul
keringat malam. Penderita mengalami penurunan berat badan.Pada pemeriksaan "isik didapatkan keadaan umum tampak sakit sedang,
%ompos mentis, status gi?i kurang. 'anda #ital '* 1 0>@0, A9 menit, ++
2 < > menit, & 9, 0%, BB -2kg, 'B 170 , status gi?i kurang. Pada
pemeriksaan penunjang radiologi gambaran 'B.
H. PATIENT CENTERED DIAGNOSIS 1. Dia#n$%i% Bi$l$#i%
'B Paru *+
a"su makan kurang.
&tatus gi?i yang rendah2. Dia#n$%i% P%i!$l$#i%
'&. Dia#n$%i% S$%ial E!$n$mi an Bu a a
a. &tatus ekonomi kurang.
b. ondisi lingkungan dan rumah yang tidak sehat.
8
8/17/2019 Home Viisit Fix
9/48
I. PENATALAKSANAAN
1. N$n Me i!ament$%a N$n /a"ma!$l$#i%a. Bed +est tidak total
*iharapkan agar penderita mengurangi akti#itas berat yang dapat
mengurangi daya tahan tubuh penderita dan diharapkan juga penderita
lebih banyak istirahat.
B. *iet 'inggi alori 'inggi Protein (' 'P! 1900 alori
*iharapkan agar penderita makan makanan yang bergi?i, dan minum
susu untuk meningkatkan daya tahan tubuh sehingga memper%epat
kesembuhan dan berat badannya akan meningkat, yang merupakan
indikator kesembuhan penderita.
C. /lah raga
*iharapkan penderita dapat menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga ringan seperti jalan pagi hari di lingkungan sekitar rumah se%ara
teratur ( < seminggu!.
*. engurangi stress
*iharapkan penderita mendapat dukungan dari keluarga untuk
kesembuhan penderita salah satunya dengan %ara lebih banyak
memberikan perhatian dan meluangkan waktu untuk berbin%ang)
bin%ang atau bermain dan lebih mendekatkan diri kepada 'uhan Fang
aha sa.
2. Me i!ament$%a /a"ma!$l$#i%
Pengobatan 'B *+ tahap 5 dengan dosis per hari
a. thambutol dengan sediaan tablet 00 mg diberikan 2 tablet.
b. Pira?inamid dengan sediaan tablet -00 mg diberikan tablet.
9
8/17/2019 Home Viisit Fix
10/48
%. Le#o"lo
8/17/2019 Home Viisit Fix
11/48
'anda #ital ' 120 > 70 mm g + 2 menit
A@ menit & 9,0C
&tatus 6eneralis *alam batas normal
&tatus eurologis *alam batas normal
&tatus entalis *alam batas normal
4 'B Paru *+
P 'erapi medikamentosa berupa pengobatan tahap 1 'B *+, non
medikamentosa selain itu juga dilakukan patient centered management
berupa dukungan psikologis, penentraman hati, penjelasan, basi%
konseling pada keluarga dan edukasi pasien.
/L34 SHEETNama 'n.Dia#n$%i% 'B Paru *+
N3 T#l Ten%immH#
BB
K#
TB
Cm
Statu%-i i
Mant$u6
Te%t
/$t$R$nt#enTh$"a!%
Mata KET
1 09 :eb
201-
1 0>@0 -2 170 urang 'idak
dilakukan
pada saat
home
#isite
6ambaran
'B
*bn =G=
Le#o"lo@0 -2 170 urang 6ambaran
'B
*bn
17 :eb201-
120>70 -2 170 urang 6ambaran'B
*bn
11
8/17/2019 Home Viisit Fix
12/48
BAB III
IDENTI/IKASI BERBA-AI /UN-SI KELUAR-A
A. /UN-SI KELUAR-A1. /un#%i Bi$l$#i%.
eluarga terdiri dari penderita ('n. , - tahun!, istri ( y. ', 7
tahun! dan kedua anaknya ('n.+, 20 tahun dan 4n.4, 1 tahun!. Penderita
tinggal serumah dengan istri dan anaknya. Penderita ketika lahir ditolong
oleh bidan, spontan, menangis kuat.
2. /un#%i P%i!$l$#i%.
'n. tinggal serumah dengan istri dan kedua anaknya. ubungan
keluarga mereka terjaling %ukup baik, terbukti dengan permasalahan)
permasalahan yang dapat diatasi dengan baik oleh keluarga ini. ubungan
anggota keluarga yang satu dengan yang lain %ukup baik, bahkan juga
dengan keluarga besar yang tinggal berdekatan. 5stri penderita keseharian
bekerja dari pagi hingga sore hari. &aat di rumah, istri penderita merawat
penderita dan anaknya dengan penuh kasih sayang. edua anak penderita
juga memberikan support yang baik untuk ayahnya.
Permasalahan yang timbul dalam keluarga dipe%ahkan se%ara
musyawarah dan di%ari jalan tengah, serta dibiasakan sikap saling tolong
menolong baik "isik, mental, maupun jika ada salah seorang di antaranya
yang menderita kesusahan. eskipun penghasilan mereka kurang
berke%ukupan, namun mereka tetap hidup bahagia dan memasrahkan
semuanya kepada 'uhan.
12
8/17/2019 Home Viisit Fix
13/48
&. /un#%i S$%ial
Penderita adalah seorang yang sedikit pendiam tetapi senang
bergaul dengan temen)teman kerjanya dan sekitar rumahnya. *alam
masyarakat penderita hanya sebagai anggota masyarakat biasa, tidak
mempunyai kedudukan sosial tertentu dalam masyarakat. Penderita dan
keluarganya akti" mengikuti kegiatan sosial di masyarakat seperti gotong
royong di hari inggu atau membantu hajatan tetangga dan perkumpulan
warga. *alam kesehariannya penderita bergaul akrab dengan masyarakat
di sekitarnya seperti halnya anggota masyarakat yang lain. 'etapi mereka
akan kesulitan dengan kegiatan)kegiatan yang mengharuskan mereka
mengeluarkan biaya terlalu tinggi karena merasa kurang mampu baik dari
materi maupun status sosial.
(. /un#%i E!$n$mi an Pemenuhan Ke*utuhan
Penghasilan keluarga berasal dari penderita yang bekerja sebagai
tukang bangunan dan istrinya yang berjualan kue dengan penghasilan +p.
100.000,00 perhari.$ntuk biaya hidup sehari)hari seperti makan, minum, biaya sekolah
atau iuran membayar listrik hanya mengandalkan uang yang ada dan tidak
pernah menyisihkannya untuk menabung ataupun biaya)biaya mendadak
(seperti biaya pengobatan dan lain)lain!. $ntuk kebutuhan air dengan
menggunakan pompa air. $ntuk memasak memakai kompor minyak atau
kayu bakar. akan sehari)hari lauk pauk, kadang daging kalau ada uang yang
tersisa, buah (jarang! dan "rekuensi makan kadang)kadang 2) kali. alau ada
keluarga yang sakit biasa berobat ke puskesmas, dan penderita sudah
mempunyai kartu sehat.
). /un#%i Pen#ua%aan Ma%alah an Kemam7uan Be"a a7ta%i
Penderita termasuk seorang yang terbuka sehingga bila mengalami
kesulitan atau masalah penderita sering ber%erita keluarganya, terutama
istrinya.
13
8/17/2019 Home Viisit Fix
14/48
B. AP-AR SC3RE
ADAPTATION
&elama ini dalam menghadapi masalah keluarga, penderita selalu pertama kali
membi%arakannya kepada istrinya dan mengungkapkan apa yang diinginkannya dan
menjadi keluhannya. Baik keluhan tentang penyakitnya maupun tentang pekerjaan
dan teman sekitarnya. Penyakitnya ini kadang mengganggu akti#itasnya sehari)hari
baik bekerja ataupun di rumah. *ukungan dan perhatian dari keluarga dan petugas
kesehatan yang sering memberi moti#asi dan penyuluhan tentang penyakitnya dan
anjuran untuk teratur minum obat kepadaya dapat memberikan semangat kepada
penderita, penderita dan keluarga yakin penyakitnya bisa sembuh total bila ia
mematuhi aturan pengobatan sampai sakitnya benar)benar sembuh dan tidak sampai
terjadi putus obat agar tidak terjadi relaps atau kambuh kembali. al ini
menumbuhkan kepatuhan penderita dalam mengkonsumsi obat.
PARTNERSHIP
'n. mengerti bahwa ia adalah harapan keluarga karena merupakan kepala
keluarga dan sumber penghasilan utama dalam keluarga. &elain itu istri dan anaknya
meyakinkannya bahwa ia bisa sembuh kembali, komunikasi antar anggota keluarga
masih berjalan dengan baik.
GROWTH
'n. sadar bahwa dia harus bersabar menghadapi penyakitnya walaupun kadangmenganggunya terutama dalam hal pekerjaan karena membuatnya kurang
konsentrasi dan kadang tidak masuk kerja.
AFFECTION
'n. merasa hubungan kasih sayang dan interaksinya dengan istri dan anak)
anaknya %ukup meskipun dalam bulan ini ia sering menderita sakit. Bahkan
14
8/17/2019 Home Viisit Fix
15/48
perhatian dan komunikasi yang dirasakannya bertambah. 5a menyayangi
keluarganya, begitu pula sebaliknya.
RESOLVE
'n. merasa %ukup puas dengan kebersamaan dan waktu yang ia dapatkan dari
keluarganya (walaupun waktu bersama kurang karena kesibukan bekerja yang
terkadang mengharuskan melembur sampai malam!.
AP-AR Tn. H Te"ha a7 Kelua"#a Se"in#
%elalu
Ka an#
'!a an#
0a"an# ti a
!
A Sa a 7ua% *ahwa %a a a7at !em*ali !e
!elua"#a %a a *ila %a a men#ha a7i
ma%alah
√
P Sa a 7ua% en#an 8a"a !elua"#a %a a
mem*aha% an mem*a#i ma%alah en#an
%a a
√
- Sa a 7ua% en#an 8a"a !elua"#a %a a
mene"ima an men u!un# !ein#inan %a a
untu! mela!u!an !e#iatan *a"u atau a"ah
hi u7 an# *a"u
√
A Sa a 7ua% en#an 8a"a !elua"#a %a a
men#e!%7"e%i!an !a%ih %a an#n a anme"e%7$n em$%i %a a %e7e"ti !ema"ahan9
7e"hatian ll
√
R Sa a 7ua% en#an 8a"a !elua"#a %a a an
%a a mem*a#i wa!tu *e"%ama'%ama
√
'otal poin H A "ungsi keluarga dalam keadaan baik
15
8/17/2019 Home Viisit Fix
16/48
8/17/2019 Home Viisit Fix
17/48
& P dan anak)anaknya dapat bersekolah
sampai tingkat & 4.
Me i8al
Pelayanan kesehatan puskesmas
memberikan perhatian khusus
terhadap kasus penderita
'idak mampu membiayai pelayanan
kesehatan yang lebih baik. *alam men%ari
pelayanan kesehatan keluarga ini biasanya
menggunakan Puskesmas dan hal ini mudah
dijangkau karena letaknya dekat.
I
eterangan
konomi (=! artinya keluarga 'n. masih menghadapi
permasalahan dalam hal perekonomian keluarga. al ini dapat
dilihat dari pemenuhan kebutuhan sehari)hari yang pas)pasan dan
belum dapat memenuhi kebutuhan sekunder dan tertiernya.
+eligius (=! artinya keluarga 'n. juga menghadapi permasalahan
di bidang agama, 'n. tidak taat menjalankan kewajiban agamayaitu sholat - waktu. al ini akan mempengaruhi ketentraman
batin karena penderita kurang dekat dengan 'uhan terutama dalam
menghadapi berbagai permasalahan yang ada.
D. KARAKTERISTIK DEM3-RA/I KELUAR-A
4lamat lengkap Perumahan 6raha ota Blok 47 no-, &idoarjoBentuk eluarga Extended Family
Diagram 1. Genogram Keluarga Tn. H *ibuat tanggal 9 :ebruari 201-
17
8/17/2019 Home Viisit Fix
18/48
- Ny. T,
- 47 th- ♀- dagang- etnis Jawa
Tn.R - 20 th--♂- dagang- etnis Jawa
ende!ita
"n. " - 14 th--♀- etnis #awa
ende!ita
Sumber : Data Primer, 6 ebruari !"1#
eterangan
'n. Penderita
y. ' 5stri Penderita
'n. + 4nak pertama penderita
4n. 4 4nak kedua penderita
18
- Tn $- 54tah%n- ♂- &%!%h- etnis
8/17/2019 Home Viisit Fix
19/48
Tn. $, 54 th
Tn. R, 20 th' "n.",14 th
"Ny. T, 47 th
E. In;$"ma%i P$la Inte"a!%i Kelua"#a
eterangan hubungan baik
hubungan tidak baik
ubungan antara ' . , istri dan kedua anaknya baik dan dekat. *alam keluarga
ini tidak sampai terjadi kon"lik atau hubungan buruk antar anggota keluarga.
/. Pe"tan aan Si"!ule"
1. etika penderita jatuh sakit apa yang harus dilakukan oleh istri penderitaJ
3awab
5stri penderita merawat penderita dan mengurusi segala keperluan
penderita.
2. etika istri bertindak seperti itu apa yang dilakukan anak)anakJ
3awab
4nak)anak mendukung apa yang dilakukan oleh ibu. 'erkadang kalau ibu
repot, anak)anak akan membantu merawat ayahnya.
. alau butuh dirawat>operasi ijin siapa yang dibutuhkanJ
3awab
19
8/17/2019 Home Viisit Fix
20/48
*ibutuhkan ijin istri, karena ia yang mengatur keuangan keluarga. 'etapi
sebelum memutuskan harus melalui musyawarah dengan anggota keluarga
lainya atau mungkin juga melibatkan keluarga besarnya.
. &iapa anggota keluarga yang terdekat dengan penderitaJ
3awab
5stri. arena "rekuensi bertemunya penderita dengan istrinya lebih sering
daripada dengan anak)anaknya.
-. &elanjutnya siapaJ3awab
&elanjutnya adalah anak pertamanya. arena sehari)harinya penderita
melakukan kegiatan dirumah dengan anak pertamanya seperti bekerja,
bermain, makan sampai tidur. &edangkan anak keduanya masih
bersekolah.
9. &iapa yang se%ara emosional jauh dari penderitaJ3awab
4nak keduanya, selain karena penderita sibuk bekerja dan memiliki sedikit
waktu untuk bertemu anaknya yang sekolah, anak penderita termasuk
orang yang pendiam dan tidak terlalu ekspresi" mengungkapkan rasa
sayangnya.
7. &iapa yang selalu tidak setuju dengan pasienJ
3awab
'idak ada, hampir semua keputusan dilakukan dengan musyawarah
sampai men%apai persetujuan bersama.
@. &iapa yang biasanya tidak setuju dengan anggota keluarga lainnyaJ
3awab
20
8/17/2019 Home Viisit Fix
21/48
Penderita, karena sebagian besar keputusan di dalam keluarga diambil oleh
penderita sebagai kepala keluarga.
BAB I<IDENTI/IKASI BERBA-AI /AKT3R AN- MEMPEN-ARUHI
KESEHATAN
A. I enti;i!a%i /a!t$" Pe"ila!u an N$n Pe"ila!u Kelua"#a
1. :aktor Perilaku eluarga
'n. adalah seorang kepala keluarga dari seorang istri dan 2 orang
anak. *i awal sakitnya penderita jarang masuk kerja. 5stri dan kedua anak
penderita yang menjaganya sehari)hari belum banyak memiliki pengetahuan
tentang kesehatan khususnya tentang 'BC sendiri dan pentingnya
kebersihan lingkungan yang berhuubungan erat dengan penyakit penderita.
enurut semua anggota keluarga ini, yang dimaksud dengan sehat
adalah keadaan terbebas dari sakit dengan rumah yang bersih, yaitu yang
menghalangi akti#itas sehari)hari. eluarga ini menyadari pentingnya
kesehatan karena apabila mereka sakit, mereka menjadi tidak dapat bekerja
lagi sehingga otomatis pendapatan keluarga akan berkurang dan menjadi
beban anggota keluarga lainnya. eluarga ini meyakini bahwa sakitnya
disebabkan oleh kuman penyakit, bukan dari guna)guna, sihir, atau
supranatural> takhayul. ereka tidak terlalu memper%ayai mitos, apalagi
21
8/17/2019 Home Viisit Fix
22/48
menyangkut masalah penyakit, lebih memper%ayakan pemeriksaan atau
pengobatannya pada mantri, bidan, atau dokter di puskesmas yang terletak
dekat dengan rumah.
Walaupun perabot rumah tidak tertata dengan rapi namun keluarga ini
berusaha menjaga kebersihan lingkungan rumahnya misalnya dengan
menyapu rumah dan halaman paling tidak sehari dua kali, pagi dan sore.
eluarga ini memiliki "asilitas jamban di kamar mandinya.
&edangkan untuk melakukan kegiatan men%u%i dan mandi keluarga ini
menggunakan air dari pompa air yang ada di rumah.
2. :aktor on Perilaku
*ipandang dari segi ekonomi, keluarga ini termasuk keluarga
menengah ke bawah. Penghasilan keluarga ini hanya dari ayahnya yang
bekerja sebagai buruh bangunan dan istrinya yang berjualan kue. *ari total
semua penghasilan tersebut keluarga dapat memenuhi kebutuhan sehari)
hari walaupun belum semua kebutuhan dapat terpenuhi terutama kebuthansekunder dan tertier.
+umah yang dihuni keluarga ini kurang memadai karena masih ada
kekurangan dalam pemenuhan standar kesehatan. &ah keluarga dibuang
ditempat pembuangan sampah yang ada di belakang rumah. :asilitas
kesehatan yang sering dikunjungi oleh keluarga ini jika sakit adalah
Puskesmas induk mentikan.
B. I enti;i!a%i Lin#!un#an Rumah
1. 6ambaran Lingkungan
'n tinggal di sebuah rumah berukuran < 12 dan menghadap ke
Barat. emiliki pekarangan rumah dan pagar pembatas. 'erdiri dari teras,
ruang menonton '8, ada ruang tamu, 2 kamar tidur, ruang makan ada, dapur,
dan kamar mandi = WC. 'erdiri dari 2 pintu keluar, yaitu 1 pintu depan, dan
22
8/17/2019 Home Viisit Fix
23/48
pintu belakang. 3endela ada buah, 2 buah di ruang '8, dan 2 jendela kamar
tidurnya semuanya sering dibuka.
*i depan rumah terdapat teras yang berukuran 2
8/17/2019 Home Viisit Fix
24/48
ete!angan / / dinding
/ *int%
/ #ende a
/ te!as
amar tidur 1
amar tidur 2
24
8/17/2019 Home Viisit Fix
25/48
amar mandi
*apur
25
8/17/2019 Home Viisit Fix
26/48
BAB <
DA/TAR MASALAH
1. Ma%alah a!ti; :
a. 'B Paru *+
b. ondisi ekonomi lemah
%. Pengetahuan keluarga yang kurang tentang penyakit penderita
d. +esiko penularan pada anggota keluarga yang lain
2. /a!t$" "e%i!$ :a. &tatus gi?i kurang
b. Lingkungan dan tempat tinggal yang tidak sehat
DIA-RAM PERMASALAHAN PASIEN
26
1.Lingkungan dan rumahyang tidaksehat dan
8.Ting+at*endidi+an ist!i
asih !endah
2. ndisie+ n i
7. e!se*siangg ta+e %a!gayang sa ahttg*enya+itnya
Tn.H.3. Pre#ensi untukanggota keluarga
lainnya
4. $ )5.Underwei ht
8/17/2019 Home Viisit Fix
27/48
BAB
8/17/2019 Home Viisit Fix
28/48
didukung dengan makan)makanan yang bergi?i tinggi meskipun
sederhana, istirahat yang %ukup. *iharapkan pasien bisa berpikir positi",
tidak berprasangka buruk terhadap penyakitnya, dan membangun
semangat hidupnya sehingga bisa mendukung penyembuhan dan
meningkatkan kualitas hidupnya.
. Penjelasan, Basi% onseling dan Pendidikan Pasien
*iberikan penjelasan yang benar mengenai persepsi yang salah
tentang 'BC. Pasien 'BC dan keluarganya perlu tahu tentang penyakit, pengobatannya, pen%egahan dan penularannya. &ehingga persepsi yang salah
dan merugikan bisa dihilangkan. al ini bisa dilakukan melalui konseling
setiap kali pasien kontrol dan melalui kunjungan rumah baik oleh dokter
maupun oleh petugas Fankes.
Beberapa persepsi yang harus diluruskan yaitu
a. Penyakit 'BC merupakan penyakit turunan
b. Penyakit 'BC tidak dapat disembuhkan.
aka pasien harus diberi pengertian untuk terus mengupayakan
kesembuhannya melalui program pengobatan dan rehabilitasi yang
dianjurkan oleh dokter. 3uga harus dilakukan pendalaman terhadap berbagai
masalah penderita termasuk akibat penyakitnya ('BC! terhadap hubungan
dengan keluarganya, pemberian konseling jika dibutuhkan. Penderita juga
diberi penjelasan tentang pentingnya menjaga diet ' 'P yang benar dalam
rangka men%apai berat badan ideal, pentingnya olah raga yang teratur dan
sebagainya.
. enimbulkan rasa per%aya diri dan tanggung jawab pada diri sendiri
*okter perlu edukasi dan moti#asi yang dapat menimbulkan rasa
per%aya dan keyakinan pada diri pasien bahwa ia bisa melewati berbagai
kesulitan dan penderitaannya. &elain itu juga ditanamkan rasa tanggung jawab
terhadap diri sendiri mengenai kepatuhan dalam jadwal kontrol, keteraturan
28
8/17/2019 Home Viisit Fix
29/48
minum obat, diet yang dianjurkan dan hal)hal yang perlu dihindari serta yang
perlu dilakukan.
-. Pengobatan
edikamentosa dan non medikamentosa seperti yang tertera
dalam penatalaksanaan.
9. Pen%egahan dan Promosi esehatan
al yang tidak boleh terlupakan adalah pen%egahan dan promosi
kesehatan berupa perubahan tingkah laku (tidak meludah di sembarang
tempat, menutup mulut jika batuk!, lingkungan (tempat tinggal yang tidak boleh lembab dengan penggunaan #entilasi yang %ukup, pemakaian
genteng ka%a sehingga pen%ahayaan %ukup dan kebersihan lingkungan
rumah dan luar rumah yang bersih dengan disapu 2hari!, meningkatkan
daya tahan tubuh dengan %ara diet makanan bergi?i dan olah raga yang
teratur. *engan demikian paradigma yang salah tentang penyakit 'BC di
masyarakat dapat diluruskan.
B. PRE
Pada prinsipnya se%ara umum pre#ensi untuk bebas 'BC adalah
sama dengan pre#ensi bebas 'BC untuk penderita, namun dalam hal ini
diutamakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. isalnya dengan %ara
sebagai berikut
1. Bagi penderita jangan terlalu dekat K%ukup intim dengan anggota keluarga
yang lain (istri, anak dan anggota kelurga lainnya!, apalagi saat berbi%ara
atau batuk, agar tidak tertular langsung kuman 'B dari penderita. &aat
batuk sebaiknya di tutup kain atau masker.
2. *iusahakan agar penderita tidak meludah di sembarang tempat yang
mengakibatkan kuman 'B dapat berterbangan dan terhirup oleh anggota
keluarga yang lain.
29
8/17/2019 Home Viisit Fix
30/48
. 'idur yang %ukup 9)@ sehari semalam.
. /lah raga teratur dan makan)makanan yang bergi?i.
esemuanya ini merupakan langkah)langkah untuk meningkatkan
daya tahan tubuh bagi anggota keluarga yang serumah dengan penderita agar
tidak tertular in"eksi 'BC dari penderita.
30
8/17/2019 Home Viisit Fix
31/48
BAB *+ 'B!. N WH Report on Tuberculosis Epidemic
1!!" O menyatakan bahwa resistensi ganda kini menyebar dengan sangat %epat
di berbagai belahan dunia. ('anjung 4, 2001!.
Pada pengelolaan 'B dengan resistensi ganda ternyata memerlukan
perawatan rumah sakit yang sukup lama, /4' yang lebih toksis, resiko
mendapatkan tindakan operasi seta biaya pengobatan %ukup tinggi yang
31
8/17/2019 Home Viisit Fix
32/48
diperkirakan sampai [email protected] dollar 4& untuk seorang penderita. *i
5ndonesia, pernah dilaporkan di +umah &akit *r.+otinsulu Bandung tahun
200-, terdapat 2@,2M resisten ri"ampi%in dan isonia?idE 17,@M resisten
ri"ampi%in)isonia?id)ethambutol (+) ) !E 10, M resisten ri"ampi%in)
isonia?id)ethambutol)pyra?inamid)streptomy%in (+) ) )G)&!. &ementara di
edan, 'anjung 4 dan eliat . melaporkan pola resistensi primer terhadap
gabungan 2 ma%am obat ) (10, M!, &) ( , -M!, )+ (17,2M!E dan
gabungan ma%am obat yaitu masing)masing &) ) dan &) )+ berkisar
, -M. &edangkan gabungan 2 ma%am obat (&) , &)+, +) !, ma%am obat
( ) )+ dan &) )+! serta ma%am obat lainnnya (+) ) )&! masih sensiti".
('anjung 4, 2001!
B. DE/INISI
'uberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh
kuman 'uberkulosis ( Mycobacterium tuberculosis !. &ebagian besar kuman 'B
menyerang paru, akan tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya
(*epkes +5, 2002!.
'B dengan resistensi ganda adalah dimana basil M.tuberculosis
resisten terhadap ri"ampi%in dan isonia?id, dengan atau tanpa /4' lainnya. 'B
resistensi ganda dapat berupa resistensi primer dan resistensi sekunder.
+esistensi primer yaitu resistensi yang terjadi pada pasien yang tidak pernah
mendapat /4' sebelumnya. +esistensi primer ini dijumpai khususnya pada
pasien)pasien dengan positi" 58. &edangkan resistensi sekunder yaitu
resistensi yang didapat selama terapi pada orang yang sebelumnya sensiti"
obat (4ditama, 2009!.
C. /AKT3R AN- MEMPEN-ARUHI RESISTENSI 3BAT
3alur yang terlibat dalam perkembangan dan penyebaran 'B resistensi
ganda merupakan proses yang kompleks. Basil mengalami mutasi resisten
terhadap satu jenis obat dan mendapat terapi /4' tertentu yang tidak adekuat.
'erapi yang tidak adekuat dapat disebabkan oleh konsumsi hanya satu jenis
32
8/17/2019 Home Viisit Fix
33/48
obat saja (monoterapi direk! atau konsumsi obat kombinasi tetapi hanya satu
saja yang sensiti" terhadap basil tersebut (indirek monoterapi!. &elanjutnya
resitensi sekunder(dapatan! terjadi. utasi baru dalam pertumbuhan populasi
basil menyebabkan resitensi obat yang banyak bila terapi yang tidak adekuat
terus berlanjut. Pasien 'B dengan resitensi obat sekunder dapat mengin"eksi
yang lain dimana orang yang terin"eksi tersebut dikatakan resistensi primer.
'ransmisi di"asilitasi oleh adanya in"eksi 58, dimana perkembangan
penyakit lebih %epat, adanya prosedur kontrol in"eksi yang tidak adekuatE dan
terlambatnya penegakan diagnosis. +esistensi obat yang primer dan sekunder
dapat diimpor, khususnya dengan negara dengan pre#alensi yang tinggi
dimana program kontrol tidak adekuat. +esistensi obat primer, seperti halnya
resistensi sekunder, dapat ditransmisikan ke orang lain jadi dapat
menyebarkan penyakit resistensi obat di dalam komunitas.
4da beberapa hal penyebab terjadinya resistensi terhadap /4' yaitu
) Pemakaian obat tunggal dalam pengobatan tuberkulosis
) Penggunaan paduan obat yang tidak adekuat, yaitu jenis obatnya yang
kurang atau di lingkungan tersebut telah terdapat resistensi yang tinggi
terhadap obat yang digunakan, misalnya memberikan ri"ampisin dan 5
saja pada daerah dengan resistensi terhadap kedua obat tersebut sudah
%ukup tinggi.
) Pemberian obat yang tidak teratur, misalnya hanya dimakan dua atau tigaminggu lalu berhenti, setelah dua bulan berhenti kemudian bepindah
dokter mendapat obat kembali selama dua atau tiga bulan lalu berhenti
lagi, demikian seterusnya.
) :enomena Naddition syndrome# yaitu suatu obat ditambahkan dalam suatu
paduan pengobatan yang tidak berhasil. Bila kegagalan itu terjadi karena
kuman 'B telah resisten pada paduan yang pertama, maka NpenambahanO
(addition! satu ma%am obat hanya akan menambah panjangnya da"tar obat
33
8/17/2019 Home Viisit Fix
34/48
yang resisten saja.
) Penggunaan obat kombinasi yang pen%ampurannya tidak dilakukan se%ara
baik sehingga mengganggu bioa#ailabilitas obat.
) Penyediaan obat yang tidak reguler, kadang)kadang terhenti
pengirimannya sampai berbulan)bulan.
D. MEKANISME RESISTENSI 3AT
Me!ani%me Re%i%ten%i Te"ha a7 INH5sonia?id merupakan hydrasilasi dari asam isonikotinik, molekul yang
larut air shingga mudah untuk masuk ke dalam sel. ekanisme kerja obat ini
dengan menghambat sintesis dinding sel asam mikolik (struktur bahan yang
sangat penting pada dinding sel mykobakterium! melalui jalur yang
tergantung dengan oksigen seperti rekasi katase peroksidase. utan
M.tuberculosis yang resisten isonia?id terjadi se%ara spontan dengan
ke%epatan 1 dalam 10-
)109
organisme. ekanisme resistensi isonia?iddiperkirakan oleh adanya asam amino yang mengubah gen katalase
peroksidase (kat6! atau promotor pada lokus 2 gen yang dikenal sebagai
in$%. utasi missense atau delesi &atG berkaitan dengan berkurangnya
akti#itas katalase dan peroksidase.
Me!ani%me Re%i%ten%i Te"ha a7 Ri;am7i%in
+i"ampisin merupakan turunan semisintetik dari 'treptomyces
mediterranei( yang bekerja sebagai bakterisid intraseluler maupun
ekstraseluler. /bat ini menghambat sintesis + 4 dengan mengikat atau
menghambat se%ara khusus + 4 polymerase yang tergantung * 4.
+i"ampisin berperan akti" in)itro pada kokus gram positi" dan gram negati",
mikobakterium, %hlamydia, dan po
8/17/2019 Home Viisit Fix
35/48
+esistensi terhadap ri"ampisin ini disebabkan oleh adanya permeabilitas
barier atau adanya mutasi dari + 4 polymerase tergantung * 4. +i"ampisin
mengahambat + 4 polymerase tergantung * 4 dari mikobakterium, dan
menghambat sintesis + 4 bakteri yaitu pada "ormasi rantai (%hain *ormation+
tidak pada perpanjangan rantai (%hain elongation+( tetapi + 4 polymerase
manuisia tidak terganggu. +esistensi ri"ampisin berkembang karena
terjadinya mutasi kromosom dengan "rekuensi tinggi dengan ke%epatan
mutasi tinggi yaitu 10 )7 sampai 10 ) , dengan akibat terjadinya perubahan pada
+ 4 polymerase. +esistensi terjadi pada gen untuk beta subunit dari + 4
polymerase dengan akibat terjadinya perubahan pada tempat ikatan obat
tersebut.
Me!ani%me Re%i%ten%i Te"ha a7 P "a inami e
Pyra?inamid merupakan turunan asam nikotinik yang berperan penting
sebagai bakterisid jangka pendek terhadap terapi tuberkulosis. /bat ini
bekerja e"ekti" terhadap bakteri tuberkulosis se%ara in)itro pada p asam (p
-,0)-,-!. Pada keadaan p netral, pyra?inamid tidak bere"ek atau hanya
sedikit bere"ek. /bat ini merupakan bakterisid yang memetabolisme se%ara
lambat organisme yang berada dalam suasana asam pada "agosit atau
granuloma kaseosa. /bat tersebut akan diubah oleh basil tuberkel menjadi
bentuk yang akti" asam pyra?inoat.
ekanisme resistensi pyra?inamid berkaitan dengan hilangnya akti#itas
pyra?inamidase sehingga pyra?inamid tidak banyak yang diubah menjadi
asam pyra?inoat. ebanyakan kasus resistensi pyra?inamide ini berkaitan
dengan mutasi pada gen pnc%( yang menyandikan pyra?inamidase
Me!ani%me Re%i%ten%i Te"ha a7 Etham*ut$l
thambutol merupakan turunan ethylenediamine yang larut air dan akti"
hanya pada my%obakteria. thambutol ini bekerja sebagai bakteriostatik pada
dosis standar. ekanisme utamanya dengan menghambat en?im
35
8/17/2019 Home Viisit Fix
36/48
arabinosyltrans"erase yang memperantarai polymerisasi arabinose menjadi
arabinogala%tan yang berada di dalam dinding sel.
+esistensi ethambutol pd M.tuberculosis paling sering berkaitan dengan
mutasi missense pada gen emb, yang menjadi sandi untuk
arabinosyltrans"erase. utasi ini telah ditemukan pada 70M strain yang
resisten dan keterlibatan pengganti asam amino pada posisi 09 atau 09 pada
sekitar A0M kasus.
Me!ani%me Re%i%ten%i Te"ha a7 St"e7t$m %in
&treptomysin merupakan golongan aminoglikosida yang diisolasi dari
'treptomyces griseus. /bat ini bekerja dengan menghambat sintesis protein
dengan menganggu "ungsi ribosomal.
Pada 2> strain M.tuberculosis yang resisten terhadap streptomysin telah
diidenti"ikasi oleh karena adanya mutasi pada satu dari dua target yaitu pada
gen 19& r+ 4 (rrs! atau gen yang menyandikan protein ribosomal &12 (rpsl!.
edua target diyakini terlibat pada ikatan streptomysin ribosomal. utasi
yang utama terjadi pada rpsl. utasi pada rpsl telah diindeti"ikasi sebanyak
-0M isolat yang resisten terhadap streptomysin dan mutasi pada rrs sebanyak
20M. Pada sepertiga yang lainnya tidak ditemukan adanya mutasi. :rekuensi
resistensi mutan terjadi pada 1 dari 10 - sampai 10 7 organisme. 'train
M.tuberculosis yang resisten terhadap streptomysin tidak mengalami
resistensi silang terhadap %apreomysin maupun amikasin.
E. DIA-N3SIS
'uberkulosis paru dengan resistensi ganda di%urigai kuat jika kultur basil
tahan asam (B'4! tetap positi" setelah terapi bulan atau kultur kembali
positi" setelah terjadi kon#ersi negati". Beberapa gambaran demogra"ik dan
riwayat penyakit dahulu dapat memberikan ke%urigaan 'B paru resisten obat,
yaitu 1! 'B akti" yang sebelumnya mendapat terapi, terutama jika terapi yang
diberikan tidak sesuai standar terapiE 2! ontak dengan kasus 'B resistensi
36
8/17/2019 Home Viisit Fix
37/48
gandaE ! 6agal terapi atau kambuhE ! 5n#eksi $uman immnode*iciency )irus
( 58!E -! +iwayat rawat inap dengan wabah *+ 'B.
*iagnosis 'B resistensi ganda tergantung pada pengumpulan dan proses
kultur spesimen yang adekuat dan harus dilakukan sebelum terapi diberikan.
3ika pasien tidak dapat mengeluarkan sputum dilakukan induksi sputum dan
jika tetap tidak bisa, dilakukan bronkoskopi. 'es sensiti#iats terhadap obat lini
pertama dan kedua harus dilakukan pada laboratorium rujukan yang memadai.
Beberapa metode telah digunakan untuk deteksi resistensi obat pada 'B.
*eteksi resistensi obat di masa lalu yang disebut dengan metode kon#ensional
berdasarkan deteksi pertumbuhan M.tuberculosis. 4kibat sulitnya beberapa
metode ini dan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan hasilnya,
maka belakangan ini diusulkanlah teknologi baru. Fang termasuk metode
terbaru ini adalah metode "enotipik dan genotipik. Pada banyak kasus, metode
genotipik khususnya telah mendeteksi resistensi ri"ampisin, sejak saat itu
metode ini dipertimbangkan sebagai petanda 'B resistensi ganda khususnya
pada suasana dengan pre#alensi 'B resistensi ganda yang tinggi. &ementara
metode "enotipik , di lain sisi, merupakan metode yang lebih sederhana dan
lebih mudah diimplementasikan pada laboratorium mikrobakteriologi klinik
se%ara rutin.
/. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan 'B resistensi ganda ini memerlukan seorang spesialis
yang ahli dibidangnya. 'iga hal penting dan perlu diperhatikan pada
penatalaksanaan 'B resistensi ganda adalah teknik diagnostik, pemberian
obat, dan kepatuhan. *engan pemilihan panduan obat yang tepat maka
diharapkan separuh penderita 'B resistensi ganda ini akan sembuh dan bisa
diselamatkan kemungkinan terjadinya kompilkasi dan kematian. $ntuk dapat
menyusun panduan yang tepat bagi setiap penderita diperlukan beberapa
in"ormasi mengenai hasil tes resistensi kuman tuberkulosis, riwayat
pengobatan dan pola resistensi kuman di lingkungan masyarakat penderita
37
8/17/2019 Home Viisit Fix
38/48
menetap. Bila data resistensi baru tidak ada maka data resistensi lama dapat
dipakai apabila belum ada /4' yang dipakai penderita setelah tes resistensi
dilakukan atau /4' yang dipakai setelah tes resistensi tersebut memang
terbukti terdiri dari paduan obat yang masi" sensiti". Bila tidak didapat tiga
obat yang sensiti" maka /4' yang dipilih adalah yang belum pernah dipakai
penderita dan menurut data resistensi di mana penderita bertempat tinggal
jarang yang resisten.
Pengobatan berbasis rumah sakit dianjurkan setidaknya hingga kon#ersi
sputum, kemudian setelah keluar rumah sakit, program */' dijalankanterutama pada kasus resistensi didapat dan sebelumnya terbukti tidak patuh.
onsep */'& (*ire%tly bser)ed Treatment '$ort -ourse+ merupakan salah
satu upaya penting dalam menjamin keteraturan berobat penderita dan
menanggualngi masalah tuberkulosis khususnya resistensi ganda ini. Program
*/'&)plus untuk 'B resistensi ganda memerlukan modi"ikasi pada lima
komponen strategi */'&. *alam pengawasan hasil terapi, harus dipahami
bahwa perbaikan terjadi lebih lambat bila dibandingkan tanpa 'B resistensiganda, namun pada beberapa serial kasus didapatkan kultur sputum kon#ersi
negati" setelah 2) bulan terapi.
etika hendak memulai terapi, yang perlu dingat adalah jangan pernah
menambahkan satu jenis obat ke regimen yang sudah gagal, karena hal ini
yang mempermudah terjadinya resistensi obat. inimal obat, dan yang
lebih dianjurkan sampai 9 obat diberikan pada kasus 'B resistensi ganda
yang belum pernah digunakan sebelumnya dan akti#itas obat se%ara in )itro
terjamin. +egimen obat berdasarkan bukti medis (e#iden%e)based medicine+
pada penderita 'B resistensi ganda belum ada yang pasti. Pemberian /4'
telah disebutkan menurut panduan internasional yang didasarkan pada studi)
studi yang telah dijalankan.
38
8/17/2019 Home Viisit Fix
39/48
Pengobatan TB resistensi obat : rekomendasi WHO
Obat resisten Faseinisial
Faselanjutan
Durasi(bulan)
OAT Durasi(bulan)
OAT
H+S 3 R+Z+E 6 R+EH+E+S 2
1R+Z+Amk+Pth, diikutiR+Z+Pth
6 R+Pth
H+R+S 3-6 Z+E+Pth+Amk+Fqn 18 E+Pth+FqnH+R+E+S 3-6 Z+Pth+Amk+Fqn+Cyc 18 Pth+Fqn+CycH+R+Z+E+S 3-6 Pth+Amk+Fqn+Cyc+Pa
s18 Pth+Fqn+Cyc
isonia?idE + ri"ampi%inE G pyra?inamideE ethambutolE & streptomy%inEPth protionamide>ethionamideE Pas p)aminosali%yli% a%idE 4mk 4mika%inE : n :luoro uinolonE Cy% Cy%loserine
Q pilihan terapi untuk resistensi obat yg diketahui. 3ika diasumsikan resistensi banyak obat (gagal pengobatan setelah terapi jangka pendek dan dengan pengawasan langsung!, terapi bulan dengan aminoglikosida, prothionamide, pyra?inamide, dan "luoro uinolon diikuti 1@ bulan dengan prothionamide dan"luoro uinolone.
&elain itu literatur lain ada juga yang menyarankan pemberian
regimen obat 'B pada pasien dengan berbagai bentuk resistensi. Pilihan obat
yang dianjurkan adalah dengan memberikan obat lini pertama yang masih
akti", seperti pyra?inamide, streptomy%in, dan ethambutol. +esistensi pada
salah satu obat golongan aminoglikosida, yang paling sering adalah
streptomy%in, se%ara umum masih dapat digunakan jenis yang lain obat dari
golongan ini. /bat)obatan parenteral seperti amika%in, %apreomy%in,
kanamy%in termasuk dalam obat)obatan lini kedua ("luoro uinolone,
ethionamide, P4&, %y%loserine, %larythromy%in, %o) amo
8/17/2019 Home Viisit Fix
40/48
(bulan!
+= ( ±
&! G= =: n=4mk 1@ Pada penyakit yang luas, dapatditambahkan regimen tambahan.
+= = ( ±
&
!
G=: n=4mk=2 a 1@ Pertimbangan operati"
+= =G( ±
&
!
=: n=4mk=2 a 1@)2 Pertimbangan operati"
+= =G= (±
&!
: n=4mk= a 1@)2 Pertimbangan operati"
R +i"ampy%inEH 5sonia?idE? Pyra?inamideE E thambutolE S&treptomy%in/@n :luoro uinolone (/"lo
8/17/2019 Home Viisit Fix
41/48
dalam penanganan 'B resistensi ganda. Berbagai prosedur pembedahan
dilakukan terhadap pasien 'B paru resistensi ganda, mulai dari reseksi
segmental sampai pleuro)pneumone%tomy. Berdasarkan pengalaman yang
ada, tindakan operasi pada penderita 'B paru resistensi ganda dengan resiko
mortalitas rendah (S M!. 'etapi angka komplikasi yang terjadi %ukup tinggi
dimana "istula bronkopleural dan empiema yang menjadi komplikasi utama.
Lebih dari A0 persen pasien pemeriksaan sputumnya menjadi negati" setelah
dilakukan tindakan operasi. Pembedahan reseksional saat ini
direkomendasikan pada penderita 'B paru resistensi ganda yang terapi
dengan obat)obatan %ukup jelek. 5ndikasi pembedahan yaitu (1! ultur
sputum positi" yang menetap meskipun sudah diterapi dengan obat yang
%ukup banyakE dan atau (2! adanya resistensi obat yang luas yang dikaitkan
dengan kegagalan terapi atau bertambahnya resistensiE dan atau ( ! adanya
ka#itasi lokal, nekrosis>destruksi pada sebuah lobus atau sebagian paru yang
disetujui untuk dilakukannya operasi tanpa adanya insu"isiensi respiratori dan
atau hipertensi pulmonal yang berat. al tersebut dilakukan setelah minimum
tiga bulan terapi intensi" dengan regimen obat)obatan, dimana diharapkan
status sputum menjadi negati" jika memungkinkan. *engan tindakan operasi
ketahanan hidup jangka panjang dapat diperbaiki daripada dengan
meneruskan terapi obat)obatan saja. Walaupun begitu, pemakaian obat)obatan
tetap dilanjutkan setelah operasi dilakukan, kemungkinan dalam waktu
setahun lebih, sebaliknya ketahanan hidup yang jelek mungkin saja terjadi.
Penderita 'B resistensi ganda sering mengalami kakeksia, terutama pada penderita dengan in"eksi 58 ( uman mmunode*iciency 2irus+. ekanisme
hilangnya berat badan tersebut dikaitkan dengan Tumor ecrosis Factor34
(' :)T!, yang menginduksi terjadinya demam dan kerusakan jaringan
sehingga mempengaruhi respon katabolik. &elain itu obat)obatan seperti
pyra?inamide dan golongan "luoro uinolon menyebabkan anoreksia, nausea,
#omiting, dan diare yang menganggu masukan makanan yang selanjutnya
akan memperparah keadaan katabolik. Peranan nutrisi menjadi "aktor yang
41
8/17/2019 Home Viisit Fix
42/48
penting dalam penanganan pasien dengan 'B resistensi ganda, khususnya
pada pasien)pasien yang hendak menjalani operasi paru. Walaupun belum ada
bukti yang jelas, tetapi malnutrisi diperkirakan menjadi "aktor resiko yang
besar untuk mengalami komplikasi pas%a operasi.
odi"ikasi sistem imun pada pasien tuberkulosis dapat mem"asilitasi
kesembuhan. /leh karena itu ada beberapa penelitian yang men%ari tahu
agen)agen yang berpotensial sebagai imunoterapi, di anataranya #aksinasi
Mycobacterium )accae. asil sementara yang diamati ketika imunitas
membaik dengan memberikan #aksinasi M.)accae sebagai terapi penderita'B yang gagal dengan obat)obatan. al tersebut didalilkan bahwa M.)accae
kembali merespon imun seluler se%ara langsung dari jalur dominan 'h)2 ke
'h)1 yang menyebabkan sedikitnya destruksi jaringan dan lebih e"ekti"
menginhibisi replikasi mikobakterial. Walaupun begitu, kelanjutan hasil ini
belum dikon"irmasi dari penelitian lanjutan. &elain itu terapi sitokin juga
telah di%oba sebagai terapi 'B dengan resistensi ganda. *ata belakangan ini
menunjukkan bahwa pemberian inter"eron gamma (5: )U! dan inter"eron al"a(5: )T! %ukup berman"aat. 5: )U disekresikan sel 'h C* = yang memiliki
e"ek antituberkulosis. &ebagai tambahan, 5: )T dapat menginduksi 5: ) U
yang disekresi oleh sel 'h C* =, dan kedua tipe 5: tersebut dapat
menstimulasi akti#itas makro"ag. 5: ) U aerosol (-00Vg, tiga kali sehari!
se%ara klinis memberikan respon pada penderita 'B dengan resistensi ganda.
euntungan yang didapat termasuk kon#ersi sputum menjadi negati" tidak
memakan waktu yang lama, menghambat pertumbuhan kuman pada kultur,dan mengurangi ka#itas. &ementara pemberian 5: )T aerosol ( $, tiga kali
seminggu! untuk dua bulan sebagai terapi tambahan pada penderita yang
tidak respon terhadap obat lini kedua yang telah diobati selama 9 bulan,
memberikan hasil sementara yaitu penurunan jumlah koloni kuman per
kultur. *ata sebelumnya juga mendukung bahwa 5: )T aerosol merupakan
terapi tambahan yang menjanjikan terhadap penderita 'B dengan resistensi
ganda. Penelitian lanjutan diperlukan untuk mengetahui persis dosis yang
42
8/17/2019 Home Viisit Fix
43/48
optimal dan jadwal pemberian. &elain itu sitokin lainnya, interleukin 2 (5L)2!,
diyakini akti#itasnya terhadap meningkatnya produksi 5: )U. Pemberian
recombinant $uman 5L)2 (rhu 5L)2! sebagai terapi tambahan setiap hari
dikatakan dapat menurunkan atau membersihkan jumlah kuman pada sputum
sekitar 92 persen penderita dan sekitar -@ penderita mengalami perbaikan
gambaran "oto thoraks setelah enam minggu pengobatan.
-. PR3-N3SIS
4da beberapa hal yang dapat menjadi petanda untuk mengetahui prognosis
pada penderita 'B resistensi ganda. *ari beberapa studi yang adamenyebutkan bahwa adanya keterlibatan ekstrapulmoner, usia tua, malnutrisi,
in"eksi 58, riwayat menggunakan /4' dengaa jumlah yang %ukup banyak
sebelumnya, terapi yang tidak adekuat (S2 ma%am obat yang akti"! dapat
menjadi petanda prognosis buruk pada penderita tersebut.
*engan mengetahui beberapa petanda di atas dapat membantu klinisi
untuk mengamati penderita lebih seksama dan dapat memperbaiki hal yang
menjadi penyebab seperti malnutrisi.
BAB
8/17/2019 Home Viisit Fix
44/48
A. SIMPULAN
1. &egi Biologis
'n. (- tahun!, menderita penyakit 'B Paru *+ (dalam
pengobatan!
&tatus gi?i 'n. berdasarkan B 5 termasuk dalam kategori 6i?i
kurang
+umah dan linkungan sekitar keluarga 'n. bisa dikatakan tidak
sehat.
2. &egi Psikologis
ubungan antara anggota keluarga dan anggota masyarakat yang
terjalin %ukup akrab, harmonis, dan hangat
Pengetahuan akan 'B Paru yang masih kurang yang berhubungan
dengan tingkat pendidikan yang masih rendah
'ingkat kepatuhan dalam mengkonsumsi obat yang baik, akan
mendukung untuk penyembuhan penyakit tersebut
. &egi &osial
asalah ekonomi menjadi kendala utama dalam keluarga ini yang
berpengaruh pada ketidakmampuan mendapatkan pelayanan dan
in"ormasi tentang kesehatan keluarga juga untuk dapat mempunyai
"asilitas sanitasi, rumah yang sesuai dengan standart kesehatan
. &egi "isik
+umah dan lingkungan sekitar keluarga 'n. tidak sehat.
B. SARAN
1. $ntuk masalah medis ('B Paru *+! dilakukan langkah)langkah
Pre#enti" penderita jangan meludah di sembarang tempat,
menutup mulut dengan kain atau masker terutama saat batuk.
arus rajin membersihkan rumah. +ajin menjemur bantal, guling
44
8/17/2019 Home Viisit Fix
45/48
dan kasur. enjaga kebersihan dan sanitasi. embuka jendela pagi
hari agar sinar matahari pagi dapat masuk terutama ke kamar tidur.
&edapat mungkin tidak memakai tempat tidur bertingkat.
*iharapkan menggunakan genteng ka%a, membersihkan rumah,
menguras bak mandi, membangun tempat pembuangan sampah
dan saluran air, menata barang)barang agar tidak menjadi sarang
kuman dan nyamuk.
Promoti" edukasi penderita dan keluarga mengenai 'B Paru dan
pengobatannya oleh petugas kesehatan atau dokter yang
menangani.
urati" saat ini penderita memasuki "ase pengobatan, sehingga
diberikan pengobatan berupa, thambutol @00mg, Pira?inamid
1-00mg, Le#o"lo
8/17/2019 Home Viisit Fix
46/48
kebersihan rumah dan lingkungan rumah. Lantai hendaknya
diplester atau diganti dengan ubin agar mudah dibersihkan..
. $ntuk masalah problem ekonomi, dilakukan langkah)langkah
+ehabilitati" Pemerintah hendaknya berupaya pemberian
kesempatan memperoleh pendapatan yang layak, dan membantu
memperkuat kemampuan wanita untuk membina keluarganya,
sehingga diharapkan pada masa yang akan datang dapat terlepas
dari kemiskinan. arena dengan peningkatan pendapatan
memungkinkan untuk dapat membeli makanan yang lebih baik,
kondisi pemukiman yang lebih sehat, dan pemeliharaan kesehatan
yang lebih baik.
-. $ntuk masalah persepsi mengenai penyakit 'B, dilakukan langkah)
langkah
Promoti" emberikan pengertian kepada penderita dan anggota
keluarga mengenai penyakit 'B bahwa penyakit 'B bukan penyakit keturunan dan merupakan penyakit yang dapat
disembuhkan.
DA/TAR PUSTAKA
46
8/17/2019 Home Viisit Fix
47/48
8/17/2019 Home Viisit Fix
48/48
&oewasti, (2000!. ubungan ondisi Perumahan dengan Penularan Penyakit 'B
Paru Media 6itbang Kese$atan , 8ol.X o.2,hal 27) 1
&a"ari +espirologi 4nak, (2001!. Tata 6a&sana Muta&$ir 5enya&it Respiratori&
5ada %na& , $ Pulmonologi PP 5katan *okter 4nak 5ndonesia, &olo.
&ulistyawati, (1AAA!. Pengembangan kriteria +umah &ehat *itinjau dari onsep
&ehat)&akit +umah 'inggal 'radisional Bali , Ma8ala$ Kedo&teran
9dayana , 8ol. 0 o.10 , hal A)20
&uradi, (2001!. N*iagnosis dan Penatalaksanaan 'B ParuO dalam Temu limia$
Respirologi :;;1 , hal 10D1-.
'anjung 4. Pengelolaan *+ 'B dalam workshop Pengelolaan 'uberkulosis
Paru dengan Penyulit dan eadaan husus. 2001.
4ditama 'F,dkk. 'uberkulosis Pedoman *iagnosis dan Penatalaksanaan di
5ndonesia, P +P4+5, 3akarta, 2009.