17
HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN GIZI PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSUP dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN PUBLIKASI ILMIAH Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Studi Strata 1 pada Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu kesehatan Oleh : FIKA AGUSTINA J 310 110 061 PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

  • Upload
    ngodiep

  • View
    227

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN

TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN GIZI PASIEN

HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSUP dr SOERADJI

TIRTONEGORO KLATEN

PUBLIKASI ILMIAH

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Studi Strata 1

pada Jurusan

Ilmu Gizi

Fakultas Ilmu kesehatan

Oleh :

FIKA AGUSTINA

J 310 110 061

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2016

Page 2: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

i

HALAMAN PERSETUJUAN

HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN

TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN GIZI PASIEN

HIPERTENSI RAWAT INAP

DI RSUP dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

PUBLIKASI ILMIAH

oleh:

FIKA AGUSTINA

J310110061

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh:

Dosen Pembimbing

Endang Nur W, SST, M.Si Med

NIK/NIDN. 717/06-2908-7401

Page 3: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

ii

HALAMAN PENGESAHAN

HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN

TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN GIZI PASIEN

HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSUP dr SOERADJI

TIRTONEGORO KLATEN

OLEH

FIKA AGUSTINA

J 310 110 061

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pada hari Senin, 26 September 2016

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji:

1. Endang Nur W, SST, M.Si Med (................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Eni Purwani, S.Si, M.Si (................)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Elida Soviana, S.GZ., M.Gizi (................)

(Anggota II Dewan Penguji)

Dekan,

Dr. Suwadji, M.kes

NIP/NIDN 19631123 1968303 11002/00-2311-5301

Page 4: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

iii

PERNYATAAN KEASLIAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya ini adalah hasil pekerjaan

saya sendiri dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk

memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan lembaga pendidikan

lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dan hasil penelitian maupun yang belu/tidak

diterbitkan sumbernya dijelaskan di dalam tulisan daftar pustaka.

Surakarta,26 Agustus 2016

Penulis

Fika Agustina

J 310 110 061

Page 5: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

1

HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN

TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN GIZI PASIEN

HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSUP dr SOERADJI

TIRTONEGORO KLATEN

Abstrak

Pelayanan makanan di ruang rawat inap merupakan salah satu bagian

penting dari perawatan pasien, pelayanan makanan ini akan

mempengaruhi daya terima makananan dan tingkat kepuasan pelayanan

gizi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara

daya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi

rawat inap di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten. Jenis penelitian yaitu

observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah pasien

hipertensi rawat inap di RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Pengambilan sampel menggunakan teknik consecutive sampling. Daya

terima yang meliputi penampilan makanan, rasa makanan, pelayanan

makanan, kebersihan alat makan, keseluruhan daya terima dan tingkat

kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner. Uji untuk

mengetahui hubungan daya terima makanan dengan tingkat kepuasan

pelayanan gizi menggunakan uji hubungan Rank Spearman’s. Hasil

univariat dari daya terima makanan adalah 93,3% pasien menyatakan

suka terhadap penampilan makanan, pasien 100% suka terhadap rasa

makanan, pasien 96,7% menyatahan pelayanan makanan baik, pasien

90% menyatakan kebersihan alat makan bersih, pasien 86,7%

menyatakan suka terhadap kesluruhan daya terima dan tingkat kepuasan

pelayanan gizi pasien 96,7% menyatakan puas. Hasil bivariat

menunjukkan bahwa tidak ada hubungan penampilan makanan, rasa

makanan, keseluruhan daya terima makanan dengan tingkat kepuasan

pelayanan gizi di ruang melati 2 RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Ada hubungan pelayanan makanan, kebersihan alat makan dengan

tingkat kepuasan pelayanan gizi di ruang melati 2 RSUP dr Soeradji

Tirtonegoro Klaten. Disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut

terhadap seluruh pasien hipertensi untuk mengetahui besarnya daya

terima makanan dengan tingkat kepuasan.

Kata kunci : daya terima makanan, hipertensi dan tingkat kepuasan

Page 6: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

2

RELATIONSHIP BETWEEN THE ACCEPTABILITY OF FOOD

AND THE PATIENT SATISFACTION LEVEL OF NUTRITION

SERVICES HOSPITAL INPATIENTS WITH HYPERTENSION

AT dr SOERADJI TIRTONEGORO KLATEN

Abstract

Food service in the hospital is one of important parts of patient care,

food service will affect the food acceptance, and the statisfaction patients

levels of nutrition services. This study aimed to determine the

relationship between food acceptance satisfaction levels of nutrition

services on patients with hypertension at dr Soeradji Tirtonegoro

Hospital Klaten. This research design was observational with cross

sectional approach. Respondents were patient whit hypertension who

were hospitalized at dr. Soeradji Tirtonegoro Hospital Klaten. Sampling

method using consecutive sampling. Food acceptance and nutrition

services satisfaction levels obtained by questionnaire. Test that used to

determine the relationship between food acceptance and satisfaction

levels of nutrition services was Spearman's rank correlation test. The

univariate results show that 93.3% of patients liked the appearance of the

food, 100% of patients liked the taste of food, 96.7% of patients said that

the food services was good, 90% of patients said that cutlery was clean,

86.7% of patients liked the over all of food acceptance and 96.7% of

patients were satisty with the nutrition services. The bivariate results

indicated that there was no relationship between food appearance, taste

the food, the overall acceptability of food with satisfaction levels of

nutrition services on hypertensive patients at dr. Soeradji Tirtonegoro

Hospital Klaten. The need for if needs further studies to all patients with

hypertension to determine the acceptability of food and the level of

satisfaction.

Keywords : The acceptability of food, hypertension and level of

statisfaction.

1. PENDAHULUAN

Pelayanan gizi di ruang rawat inap merupakan salah satu bagian penting

dari perawatan pasien. Dikenal istilah asuhan nutrisi (nutrititional care) di

samping asuhan medis (medical care), dan asuhan keperawatan (nursing care)

yang paling berperan penting untuk kesembuhan pasien. Kerjasama antar profesi

di ruang rawat inap juga diperlukan untuk dapat menjamin terselenggaranya

asuhan nutrisi secara adekuat (Prawirohartono, 2009).

Daya terima makanan adalah penerimaan terhadap makanan yang

disajikan dapat diterima oleh konsumen, tolak ukur keberhasilan penyelenggaraan

makanan adalah makanan yang disajikan dapat diterima dan makanan tersebut

habis termakan tanpa meninggalkan sisa makanan. Daya terima sendiri sebagai

tolak ukur kepuasan pasien (Pertemuan Ilmiah Nasional, 2007).

Page 7: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

3

RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten merupakan rumah sakit umum

pemerintah di Kabupaten Klaten. Jumlah pasien hipertensi rawat inap pada tahun

2013 sebanyak 1308 pasien. Pada tahun 2014 pasien hipertensi rawat inap

sebanyak 1443 pasien jumlahnya meningkat 9,06% dari tahun 2013 (Rekam

Medis, 2015). Data hasil survei yang dilakukan di Instalasi Gizi RSUP dr.

Soeradji Tirtonegoro Klaten pada bulan Januari – Juni 2015 standar pelayanan

minimal untuk sisa makanan sebesar > 20% belum sesuai dengan indikator,

berdasarkan hasil survei masih banyak sisa makanan pasien sehingga dari sisa

makanan tersebut berpengaruh terhadap kepuasan pasien.

Penelitian akan dilakukan pada pasien hipertensi di ruang melati 2 yang

sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan. Peneliti memilih pasien hipertensi

dikarenakan pada pasien hipertensi diharuskan mendapat diet rendah garam. Diet

rendah garam sangat berpengaruh terhadap kepuasan pasien, karena pada

umumnya orang sakit tidak berselera makan sedangkan pada pasien hipertensi

diharuskan mendapat diet rendah garam guna membantu menghilangkan retensi

garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada pasien

hipertensi (Almatsier, 2008).

2. METODE

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian bersifat observasional dengan

pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang.

Populasi dalam penelitian ini adalah pasien hipertensi rawat inap di ruang melati 2

di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten. Pengumpulan data dilakukan dengan

wawancara langsung oleh peneliti yaitu subjek penelitian diberi kuesioner yang

berisi 4 macam format isian meliputi data responden, kuesioner daya terima

makanan dan kuesioner kepuasan pelayanan gizi. Kuesioner daya terima makanan

diperoleh dengan cara mengisi kuesioner tentang tanggapan responden terhadap

penampilan makanan, rasa makanan, pelayanan makanan, kebersihan alat makan

dan keseluruhan daya terima makanan. Kuesioner tingkat kepuasan pelayanan gizi

diperoleh dengan cara mengisi kuesioner tanggapan responden terhadap

penampilan/sikap petugas penyaji dan cita rasa.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Data karakteristik responden didapatkan dari data responden yang telah

dibagikan kepada responden, semua kuesioner telah terisi dan dapat diolah lebih

lanjut. Berikut ini deskripsi karakteristik responden yang meliputi :

a. Umur

Tabel 1

Nilai Parameter Statistik Umur

Usia Frekuensi

Mean (rata-rata) 51,00

Nilai minimum 24

Nilai maximum 64

Std. Deviasi 12,29

Page 8: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

4

Berdasarkan Tabel 1 diatas menunjukkan mean atau rata-rata umur

adalah 51 tahun. Nilai minimum umur adalah 24 tahun sedangkan nilai

maksimum umur adalah 64 tahun. Simpangan baku (standart deviation) usia

sebesar 12,29. Umur juga mencerminkan kondisi fisik dari seseorang, dalam

kaitannya dengan bidang kesehatan, umur dapat mencerminkan mengenai

kebutuhan perawatan kesehatan tertentu pada diri seseorang.

b. Pendidikan

Tabel 2

Distribusi Responden menurut Pendidikan

Jenis Pendidikan Jumlah Persentase (%)

Pendidikan Dasar 19 63,3

Pendidikan Lanjut 6 20

Tidak sekolah 5 16,7

Total 30 100

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa dari 30 responden, sebagian

besar berpendidikan dasar yaitu 19 orang (63,3 %). Tingkat pendidikan akan

mempengaruhi seseorang dalam menerima informasi kesehatan khususnya

dibidang gizi sehingga menambah pengetahuannya dan mampu menerapkan

dalam kehidupan sehari-hari. Pengetahuan gizi mempunyai pengaruh besar

bagi perubahan sikap dan perilaku dalam pemilihan bahan makanan dan

kebiasaan makan sehari-hari (Suhardjono, 2003).

c. Pekerjaan

Tabel 3

Distribusi Responden menurut Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase (%)

Bekerja 25 83,3

Tidak bekerja/IRT 5 16,7

Total 30 100

Berdasarkan Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 30 responden, sebagian

besar bekerja yaitu 25 orang (83,3 %). Pekerjaan merupakan suatu kegiatan

atau aktifitas seseorang untuk memperoleh penghasilan demi memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari-hari (Lase, 2011).

3.2 Analisis Univariat

a. Distribusi responden berdasarkan penampilan makanan

Tabel 4

Nilai Parameter Statistik Penampilan Makanan

Penampilan Makanan Frekuensi (%)

Mean (rata-rata) 90,12

Nilai minimum 70,00

Nilai maximum 100,00

Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan rata-rata dari penampilan makanan

pasien menyatakan suka karena nilai mean sebesar 90,12% yang berarti masih

dalam kategori suka. Nilai minimum penampilan makanan sebesar 70% yang

berarti agak suka.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

5

Tabel 5

Distribusi Responden berdasarkan Kategori Penampilan Makanan

Penampilan

Makanan

Jumlah Frekuensi (%)

Tidak Suka 0 0

Agak Suka 2 6,7

Suka 28 93,3

Total 30 100

Berdasarkan Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 30 responden, sebagian besar

suka terhadap penampilan makanan yaitu 28 orang (93,3%). Hasil penelitian ini

hampir sama dengan penelitian Munawar (2011) dimana setengah dari total

responden menyatakan penampilan makanan di RSHS Bandung menarik.

Penampilan makanan yang menarik dapat mempengaruhi nafsu makan sesorang,

penampilan yang menarik bisa dilihat dari segi warna, bentuk, besar porsi dan

teksturnya.

Penampilan makanan adalah faktor mutu yang sangat mempengaruhi

penampakan suatu produk pangan (Basuki,1997). Penampilan makanan yang

baik itu ketika disajikan akan mempengaruhi indera penglihatan. Indera

penglihat sangat peka terhadap warna makanan, bentuk makanan, serta besarnya

porsi makanan yang disajikan. Kombinasi warna yang menarik, serta konsistensi

yang baik dari makanan dan besar porsi makanan yang disajikan sangat

mempengaruhi selera makan pasien dan juga mampu membuat pasien

menikmati makanan yang disajikan (Khan,1987).

Semakin banyak variasi antara semua faktor maka penampilan makanan

semakin baik. Porsi makanan akan memperngaruhi daya tarik dari konsumen

karena tiap-tiap konsumen memiliki besar porsi makanan yang berbeda dalam

setiap aktivitas makannya. Besar porsi akan mempengaruhi penampilan

makanan, jika terlalu besar atau terlalu kecil penampilan makanan jadi tidak

terlalu menarik (Dewi, 2007 dan Livianti, 2008 ).

b. Distribusi responden berdasarkan rasa makanan

Tabel 6

Nilai Parameter Statistik Rasa Makanan

Rasa Makanan Frekuensi (%)

Mean (rata-rata) 89,86

Nilai minimum 78,30

Nilai maximum 100,00

Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan rata-rata rasa makanan adalah suka

karena nilai mean sebesar 89,86% yang berarti masih dalam kategori suka,

demikian juga dengan nilai minimum 78,30% masih dalam kategori suka

terhadap rasa makanan.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

6

Tabel 7

Distribusi Responden berdasarkan Kategori Rasa Makanan

Rasa Makanan Jumlah Frekuensi (%)

Tidak Suka 0 0

Agak Suka 0 0

Suka 30 100,0

Total 30 100

Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa dari 30 responden suka terhadap

rasa makanan yaitu 30 orang (100%). Rasa makanan yang disajikan di ruang

melati 2 sudah bervariasi, ini menunjukan bahwa bumbu yang digunakan sudah

memenuhi standart, sehingga dari hasil distribusi didapatkan suka terhadap rasa

makanan.

Sejalan dengan penelitian Nurhayati (2008) di RS Bhakti Wira Tamtama

Semarang yaitu dari 35 pasien, sebagian besar berpendapat rasa makanan yang

disajikan enak. Rasa makanan adalah aspek penilaian makanan yang suka untuk

dinilai secara akurat jika dibandingkan dengan tekstur dan warna makanan. Rasa

makanan sangat bersifat subjektif, tergantung selera pasien yang

mengkonsumsinya (Brooks, 1966).

Menurut Winarno (2002), faktor penting yang menjadikan penilaian

terhadap rasa makanan itu baik atau tidak adalah aroma makanan itu sendiri, dari

aroma inilah akan timbul selera makan. Selera makan akan semakin bertambah

apabila terdapat variasi aroma makanan.

c. Distribusi responden berdasarkan pelayanan makanan

Tabel 8

Nilai Parameter Statistik Pelayanan Makanan

Pelayanan Makanan Frekuensi (%)

Mean (rata-rata) 96,10

Nilai minimum 66,60

Nilai maximum 100,00

Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan rata-rata pelayanan makanan baik karena

nilai mean sebesar 96,10%, sedangkan untuk nilai minimum sebesar 66,6% yang

berarti pelayanan makanan agak baik.

Tabel 9

Distribusi Responden berdasarkan Kategori Pelayanan Makanan

Pelayanan Makanan Jumlah Frekuensi (%)

Tidak Baik 0 0

Agak Baik 1 3,3

Baik 29 96,7

Total 30 100

Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa dari 30 responden, sebagian

menilai pelayanan makanan baik yaitu 29 orang (93,3%). Responden

berpendapat penyaji mengantarkan makanan dengan baik dan tepat waktu

sedangkan untuk sikap penyaji responden berpendapat bahwa kebanyakan

penyaji baik selalu menyapa terhadap pasien.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

7

Pelayanan yang optimal akan memberikan kepuasan terhadap pasien. Pasien

mengartikan pelayanan makanan yang baik apabila pelayanan tersebut cepat dan

ramah, begitu pula dengan sikap petugas penyaji makanan harus selalu menyapa

ketika mengantarkan makanan ke pasien.

Dube (1994) menyatakan, perasaan kepuasan pasien terhadap pelayanan gizi

dapat diidentifikasi menjadi tujuh dimensi yang mempengaruhi yaitu : kualitas

makanan, ketepatan waktu penyajian, reliabilitas pelayanan, temperatur

makanan, sikap petugas yang melayani pasien makan, sikap petugas distribusi

makanan dan perlakuan lain terhadap pasien.

d. Distribusi responden berdasarkan kebersihan alat makan

Tabel 10

Nilai Parameter Statistik Kebersihan Alat Makan

Kebersihan Alat Makan Frekuensi

Mean (rata-rata) 96,66

Nilai minimum 66,60

Nilai maximum 100,00

Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan rata-rata kebersihan alat makan sudah

bersih karena nilai mean sebesar 96,66%, sedangkan untuk nilai minimum

66,60% menunjukan bahwa kebersihan alat makan agak bersih.

Tabel 11

Distribusi Responden berdasarkan Kategori Kebersihan Alat Makan

Kebersihan Alat

Makan

Jumlah Frekuensi (%)

Tidak Bersih 0 0

Agak Bersih 3 10,0

Bersih 27 90,0

Total 30 100

Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa dari 30 responden, sebagian

besar menilai kebersihan alat makan bersih yaitu 27 orang (90%). Responden

menyatakan bahwa alat makan yang disediakan sudah bersih dan lengkap,

karena untuk alat makan selalu diganti dan dicuci bersih ketika akan digunakan

untuk menyajikan makanan.

Makanan yang baik harus memperhatikan aspek-aspek kesehatan. Makanan

tersebut harus aman bila dikonsumsi oleh pasien. Untuk mendapatkan makanan

yang higiene maka peralatan yang digunakan untuk memasak, tenaga pengolah

dan cara pengolahan yang benar harus diperhatikan (Soekresno,2000).

e. Distribusi responden berdasarkan keseluruhan daya terima

Tabel 12

Nilai Parameter Statistik Keseluruhan Daya Terima Makanan

Keseluruhan Daya Terima Frekuensi

Mean (rata-rata) 95,55

Nilai minimum 66,60

Nilai maximum 100,00

Page 12: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

8

Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan rata-rata keseluruhan daya terima

makanan berpendapat suka karena nilai mean sebesar 95,55%, sedangkan untuk

nilai minimum sebesar 66,60% yang menunjukkan bahwa pasien agak suka.

Tabel 13

Distribusi Responden berdasarkan Daya Terima Makan

Kategori Daya Terima Jumlah Frekuensi (%)

Tidak Suka 0 0

Agak Suka 4 13,3

Suka 26 86,7

Total 30 100

Berdasarkan Tabel 13 menunjukkan bahwa dari 30 responden, sebagian

besar suka terhadap daya terima yaitu 26 orang (86,7%). Responden berpendapat

suka dikarenakan makanan yang disediakan sesuai dengan kondisi mereka.

Makanan yang mempunyai cita rasa tinggi adalah makanan yang apabila

disajikan akan menyebarkan aroma lezat, penampilannya menarik dan

mempunyai rasa yang enak (Moehyi, 1992).

f. Distribusi responden berdasarkan tingkat kepuasan pelayanan gizi

Tabel 14

Nilai Parameter Statistik Tingkat Kepuasan Pelayanan Gizi

Tingkat Kepuasan

Pelayanan Gizi

Frekuensi

Mean (rata-rata) 94,21

Nilai minimum 66,70

Nilai maximum 100,00

Berdasarkan Tabel 14 menunjukkan rata-rata tingkat kepuasan pelayanan

gizi berpendapat puas dengan nilai mean sebesar 94,21%, sedangkan untuk nilai

minimum tingkat kepuasan pelayanan gizi sebesar 66,70% yang berarti pasien

berpendapat kurang puas.

Tabel 15

Distribusi Responden berdasarkan Kategori tingkat kepuasan pelayanan gizi

Tingkat Kepuasan Pelayanan

Gizi

Jumlah Frekuensi (%)

Tidak Puas 0 0

Kurang Puas 1 3,3

Puas 29 96,7

Total 30 100

Berdasarkan Tabel 15 menunjukkan bahwa dari 30 responden, sebagian

besar menilai puas terhadap tingkat kepuasan pelayanan gizi yaitu 29 orang

(96,7%). Responden menyatakan puas karena pelayanan gizi diruang melati 2

sudah sesuai dengan prosedur, pasien juga menyatakan makanan yang disajikan

sudah sesuai dengan standar yang ada dikelas 3 sehingga sudah sesuai dengan

biaya yang telah dikeluarkan, banyak juga yang menyatakan pelayanan

memuaskan walapun bebas biaya karena menggunakan fasilitas Jamkesnas dan

BPJS.

Page 13: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

9

3.3 Analisis Bivariat

a. Hubungan Penampilan Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan Gizi

Tabel 16

Hubungan Penampilan Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan Gizi

Variabel Mean Media

n

Std.

Deviasi

– value

*

Penampilan Makanan 90,12 91,60 7,78 0,23

Tingkat Kepuasan 94,21 96,60 7,91

*Uji Rank Spearman’s

Berdasarkan Tabel 16 menunjukkan bahwa nilai mean penampilan makanan

dan tingkat kepuasan adalah 90,12 dan 94,21. Nilai median penampilan makan

dan tingkat kepuasan adalah 91,60 dan 96,60 sedangkan nilai simpangan baku

(standart deviation) penampilan makanan dan tingkat pelayanan adalah 7,78 dan

7,91.

Hubungan antara penampilan makanan dengan tingkat kepuasan dilakukan

dengan uji statistik korelasi Rank Spearman’s. Sementara itu untuk uji

kemaknaan hubungan antara penampilan makanan dengan tingkat kepuasan nilai

p-value adalah 0,23 (p < α) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara

penampilan makanan dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi.

Hasil penelitian di RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten terdapat

perbedaan dengan hasil penelitian Setyaningrum (2007) menunjukkan bahwa

ada hubungan antara penampilan makanan dengan kepuasan pasien. Perbedaan

dari hasil penelitian dikarenakan oleh beberapa faktor antara lain ukuran, bentuk,

tingkat kesukaan, warna, kekentalan dan sebagainya (Pudjirahayu, 2001).

Penampilan makanan merupakan penentu cita rasa makanan yang meliputi

warna makanan, besar porsi, tekstur dan bentuk makanan yang disajikan

(Moehyi, 1992).

b. Hubungan Rasa Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan Gizi

Tabel 17

Hubungan Rasa Makanan dengan Tingkat Kepuasan

Pelayanan Gizi

Variabel Mean Median Std.

Deviasi

– value

*

Rasa Makanan 89,86 90,00 6,20 0,14

Tingkat Kepuasan 94,21 96,60 7,91

*Uji Rank Spearman’s

Berdasarkan Tabel 17 menunjukkan bahwa nilai mean rasa makanan dan

tingkat kepuasan adalah 89,66 dan 94,21. Nilai median rasa makanan dan tingkat

kepuasan adalah 90,00 dan 96,60 sedangkan nilai simpangan baku (standart

deviation) rasa makanan dan tingkat pelayanan adalah 6,20 dan 7,91.

Hubungan antara rasa makanan dengan tingkat kepuasan dilakukan dengan

uji statistik korelasi Rank Spearman’s. Sementara itu untuk uji kemaknaan

hubungan antara rasa makanan dengan tingkat kepuasan nilai p-value adalah

0,147 (p < α) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara rasa makanan

dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi.

Page 14: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

10

c. Hubungan Pelayanan Makanan dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan Gizi

Tabel 18

Hubungan Rasa Makanan dengan Tingkat Kepuasan

Pelayanan Gizi

Variabel Mean Median Std.

Deviasi

– value

*

Rasa Makanan 89,86 90,00 6,20 0,14

Tingkat Kepuasan 94,21 96,60 7,91

*Uji Rank Spearman’s

Berdasarkan Tabel 18 menunjukkan bahwa nilai mean rasa makanan dan

tingkat kepuasan adalah 89,66 dan 94,21. Nilai median rasa makanan dan tingkat

kepuasan adalah 90,00 dan 96,60 sedangkan nilai simpangan baku (standart

deviation) rasa makanan dan tingkat pelayanan adalah 6,20 dan 7,91.

Hubungan antara rasa makanan dengan tingkat kepuasan dilakukan dengan

uji statistik korelasi Rank Spearman’s. Sementara itu untuk uji kemaknaan

hubungan antara rasa makanan dengan tingkat kepuasan nilai p-value adalah

0,147 (p < α) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara rasa makanan

dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi.

d. Hubungan Kebersihan Alat Makan dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan Gizi

Tabel 19

Hubungan Kebersihan Alat Makan dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan Gizi

Variabel Mean Median Std.

Deviasi

– value

*

Kebersihan Alat Makan 96,66 100,00 10,18 0,01

Tingkat Kepuasan 94,21 96,60 7,91

*Uji Rank Spearman’s

Berdasarkan tabel 19 menunjukkan bahwa nilai mean kebersihan alat makan

dan tingkat kepuasan adalah 96,66 dan 94,21. Nilai median kebersihan alat

makan dan tingkat kepuasan adalah 100 dan 96,60 sedangkan nilai simpangan

baku (standart deviation) kebersihan alat makan dan tingkat pelayanan adalah

10,18 dan 7,91.

Hubungan antara kebersihan alat makan dengan tingkat kepuasan dilakukan

dengan uji statistik korelasi Rank Spearman’s. Sementara itu untuk uji

kemaknaan hubungan antara kebersihan alat makan dengan tingkat kepuasan

nilai p-value adalah 0,012 (p > α) yang berarti bahwa ada hubungan yang

bermakna antara kebersihan alat makan dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi.

e. Hubungan Keseluruhan Daya Terima dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan

Gizi

Tabel 20

Hubungan Keseluruhan Daya Terima dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan Gizi

Variabel Mean Median Std.

Deviasi

– value

*

Keseluruhan Daya

Terima

95,55 100 11,53 0,31

Tingkat Kepuasan 94,21 96,60 7,91

*Uji Rank Spearman’s

Page 15: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

11

Berdasarkan Tabel 20 menunjukkan bahwa nilai mean keseluruhan daya

terima dan tingkat kepuasan adalah 95,55 dan 94,21. Nilai median keseluruhan

daya terima dan tingkat kepuasan adalah 100 dan 96,60 sedangkan nilai

simpangan baku (standart deviation) keseluruhan daya terima dan tingkat

pelayanan adalah 11,53064 dan 7,91.

Hubungan antara keseluruhan daya terima dengan tingkat kepuasan

dilakukan dengan uji statistik korelasi Rank Spearman’s. Sementara itu untuk uji

kemaknaan hubungan antara keseluruhan daya terima dengan tingkat kepuasan

nilai p-value adalah 0,31 (p < α) yang berarti bahwa tidak ada hubungan antara

keseluruhan daya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Agustina (2013) tentang

presepsi penyajian makanan dan daya terima pasien dengan tingkat kepuasan

pelayanan gizi pasien DM tipe II rawat inap di RS PKU Muhammadiyah

Surakarta menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara daya terima

dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien DM. Upaya khusus harus

dilakukan untuk meningkatkan daya terima makanan yang disajikan di rumah

sakit. Langkah utama dalam meningkatkan daya terima pasien terhadap

makanan yang disajikan adalah dengan meningkatkan mutu pelayanan

(Almatsier,2007).

Faktor lain yang berpengaruh terhadap kepuasan pasien sebagai konsumen

rumah sakit, Tjiptono (2008) mengatakan bahwa ketidakpuasan konsumen

disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Faktor internal yang relatif dapat

dikendalikan perusahaan, misalnya karyawan yang kasar, jam karet, kesalahan

pencatatan transaksi. Sebaliknya, faktor eksternal yang diluar kendali

perusahaan, seperti cuaca, gangguan pada infrastruktur umum, aktivitas

kriminal, dan masalah pribadi konsumen.

Terdapat variabel nonmedik yang berhubungan dengan kepuasan pasien,

diantaranya yaitu: tingkat pendidikan, latar belakang sosial ekonomi, budaya,

lingkungan fisik, pekerjaan, kepribadian, dan lingkungan hidup, juga

dipengaruhi oleh karakteristik pasien, yaitu: umur, pendidikan, pekerjaan, etnis,

sosial ekonomi dan diagnosis penyakit (Istianto, 2011).

4. PENUTUP

Kesimpulan dari penelitian ini adalah :

a. Tidak ada hubungan penampilan makanan, rasa makanan, keseluruhan daya

terima makanan dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi di ruang melati 2

RSUP dr Soeradji Tirtonegoro Klaten.

b. Ada hubungan pelayanan makanan, kebersihan alat makan dengan tingkat

kepuasan pelayanan gizi di ruang melati 2 RSUP dr Soeradji Tirtonegoro

Klaten.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita,(2008). Persepsi pasien terhadap makanan di rumah sakit

(jurnal gizi Indonesia) 1992 vol 2 halaman 87- 96.

Basuki E, 1997. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Balai Penerbit

FKUI. Jakarta.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

12

Brooks, et all. Food Service in Institution 4th Etition. USA :John Willey and sons

Inc ; 1996.

Dewi, Krisma. 2007. Hubungan Antara Penampilan Makanan dan Rasa Makanan

Dengan Daya Terima Makan Siang Siswa SPK Sungailat Bangka Tahun

2007. Bandung : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.

Dube, L. & Morgan, M.S. (1994). Trend Effect and Gender Differences In

Retrospective Judgments of Consumtion Emotions. Journal of Consumer

Research, September, PP. 156-162.

Bustan. M.n. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Rineka Cipta : Jakarta.

Istianto, H. 2011. Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan

Pelanggan Rumah Makan Ketty Resto. Jurnal Ekonomi dan Informasi

Akuntansi.Vol.1 No3.

Khan, Mahmood. 1987. Food Service Operation. New York : An Avi Book.

Lase, WN. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Hidup

Pasien Gagal Ginjal Kronis yang Menjalani Hemodialisa di RSUP Haji

Adam Malik Medan.

Lavianti, Rissa. 2008. Hubungan Antara Penampilan Cita Rasa Dengan Daya

Terima Makan Siang Yang Disajikan Di SMA Pesantren Terpadu

Hayyatan Thoyyiban Kota Sukabumi Tahun 2008. Bandung : Jurusan

Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.

Moehyi, Syahmien. 1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga..

Jakarta : Bhratara.

Munawar, Asep Ahmad. 2011. Hubungan Penampilan Makanan, Rasa Makanan

dan Faktor Lainnya dengan Sisa Makanan (Lunak) Pasien Kelas 3 di

RSUP DR Hasan Sadikin Bandung. Tesis FKM UI.

Notoatmodjo, S. 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta : Rineka

Cipta.

Nurhayati. Hubungan Antara Waktu Penyajian, Penampilan dan Rasa Makannan

dengan Sisa Makanan pada Pasien Rawat Inap di RS Mohamad Ridwan

Meuraksa Kesdam Jaya (Skripsi). FKM Universitas Muhammadiyah

Semarang : 2008.

Prawirohartono. 2009. Peningkatan Daya Terima Makanan di Rumah Sakit.Gizi

Indonesia. Edisi X.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA DAYA TERIMA MAKANAN DENGAN … filedaya terima dengan tingkat kepuasan pelayanan gizi pasien hipertensi rawat ... kepuasan pelayanan gizi diperoleh dengan kuesioner

13

Rekam Medik. 2015. Jumlah kunjungan pasien rawat jalan. RSUP dr Soeradji

Tirtonegoro : Klaten.

Riskesdas. 2013. Riset Kesehatan Dasa Daerah Provinsi DIY. Yogyakarta.

Setianingrum, E. A. 2007. Hubungan Pelayanan Gizi terhadap Kepuasan Pasien

Dewasa Rawat Inap dengan Diit Lunak di Rumah Sakit Umum Tidar

Magelang.Skripsi. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Suhardjono. 2003. Perencanaan Pangan dan Gizi. Bumi Aksara. Jakarta.

Setya Agustina. 2013. Hubungan Antara Presepsi Penyajian Makanan dan Daya

Terima Pasien Dengan Tingkat Kepuasan Pelayanan Gizi Pasien DM Tipe

II Rawat Inap di RS PKU Muhammadiyah Surakarta. Skripsi. Universitas

Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.

Soekresno. Manajemen Food an Bevarge. 2000 Edisi ke II. Jakarta : PT.

Gramedia Pustaka Utama.

Tjiptono. 2008. Service, Quality, and Statifaction. Yogyakarta: Andi Offset.

Winarno, F.G. 2002. Flavor Bagi Industri Pangan. Bogor : M-Biro Press.