18
HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ARTIKEL E- JOURNAL Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. oleh SITI MAULIDYA NIM 130388201001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

  • Upload
    ngodung

  • View
    247

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH

DAN KEMAHIRAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 TANJUNGPINANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ARTIKEL E- JOURNAL

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan.

oleh

SITI MAULIDYA

NIM 130388201001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN
Page 3: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN
Page 4: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

ABSTRAK

Siti Maulidya. 2017. Hubungan Antara Gerakan Literasi Sekolah dan Kemahiran

Membaca Pemahaman Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017. Pembimbing I: Dr. H. Abdul

Malik, M.Pd. Pembimbing II: Indah Pujiastuti, M.Pd.

Kata Kunci: Korelasi, Gerakan Literasi Sekolah, Kemahiran Membaca Pemahaman

Permasalahan yang dialami oleh siswa kelas X SMA Negeri 2 Tanjungpinang ialah

kurangnya pembiasaan membaca dan kurangnya kemahiran mmahami isi sebuah

bacaan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengkaji gerakan literasi sekolah siswa

kelas X SMA Negeri 2 Tanjungpinang; (2) mengkaji kemahiran membaca

pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 2 Tanjungpinang; dan (3) mengkaji

hubungan antara gerakan literasi sekolah dan kemahiran membaca pemahaman

siswa kelas X SMA Negeri 2 Tanjungpinang. Penelitian ini menggunakan metode

penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tanjungpinang Tahun

Pelajaran 2016/2017. Adapun teknik pengambilan sampel ialah dengan teknik

sampel acak. Jumlah sampel dalam penelitian yaitu 47 siswa. Peneliti menggunakan

teknik pengumpulan data berupa angket untuk mengumpulkan data gerakan literasi

sekolah dan tes untuk mengumpulkan data kemahiran membaca pemahaman.

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui skor rata-rata gerakan literasi sekolah siswa

adalah 72,77 dengan kategori cukup baik. Skor rata-rata kemahiran membaca

pemahaman siswa ialah 82,98 dengan kategori tinggi. Hasil penelitian

menunjukkan perbandingan nilai thitung = 7,031 dan ttabel = 2,014 yang menyatakan

terdapat hubungan antara gerakan literasi sekolah dan kemahiran membaca

pemahaman siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tanjungpinang Tahun

Pelajaran 2016/2017 dalam tingkat koefisien korelasi yang tinggi yaitu 0,631.

Page 5: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

ABSTRACT

Siti Maulidya. 2017. Correlation Between School Literacy Movement and

Reading Comprehension Skills of Student Class X Senior High School 2

Tanjungpinang Lesson Year 2016/2017. Superrvisor I: Dr. H. Abdul Malik,

M.Pd. Supervisor II: Indah Pujiastuti, M.Pd.

Keywords: Correlation, School Literacy Movement, Reading Comprehension

Skills

The Problems experienced by students of class Senior High School 2

Tanjungpinang is the lack of reading habit and lack of skill understanding the

contents of a reading. This research aims to (1) examine the literacy movement of

school students of grade X SMA Negeri 2 Tanjungpinang; (2) to examine the

reading comprehension skills of class X students of Senior High School 2

Tanjungpinang; And (3) examine the correlation between school literacy movement

and reading comprehension skills of class X Senior High School 2 Tanjungpinang.

This research uses correlation research method with quantitative approach. The

population of this research is all students of class Senior High School 2

Tanjungpinang Lesson Year 2016/2017. The technique of sampling is by random

sampling. The samples in this research were 47 students. Researcher used data

collection techniques in the form of questionnaires to collect school literacy

movement data and tests to collect reading comprehension reading data. Based on

the results of the research, it is known that the average score of student literacy

movement is 72.77 with good enough category. The average score of reading

comprehension skills of students is 82.98 with high category. The result of the

research shows the comparison of tcount = 7,031 and ttable = 2,014 which states

there is correlation between the school literacy movement and the reading

comprehension skills of class X Senior High School 2 students Tanjungpinang

Lesson Year 2016/2017 in high correlation coefficient level is 0,631.

Page 6: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

1. Pendahuluan

Buku adalah sumber pengetahuan, seperti semboyan ‘buku jendela ilmu’

dan ‘baca buku, buka dunia’. Dengan membaca buku, kita akan memperoleh

pengetahuan. Oleh sebab itu, membaca dapat memperbaiki kehidupan.

Membaca merupakan jendela dunia. Bacaan adalah kuncinya. Manusia

yang gemar membaca adalah manusia yang tahu dunia. Tidak hanya berhenti di

situ, membaca merupakan jantung pendidikan. Bisa dibayangkan apabila jantung

manusia berhenti, maka berhenti pula kehidupan manusia itu. Begitu juga dengan

pendidikan, apabila membaca sebagai jantung pendidikan diabaikan, maka

pengetahuan tidak akan bergerak ke arah yang lebih maju. Semakin sering orang

membaca, maka semakin besar pula pengetahuannya dan semakin maju juga

pendidikannya. Itulah yang melatarbelakangi bahwa membaca merupakan jendela

dunia.

Pada era informasi dan komunikasi yang serba cepat sekarang ini, seseorang

dituntut untuk dapat mengikuti laju perkembangan zaman. Untuk mengikuti laju

perkembangan zaman tersebut, setiap orang harus mengimbanginya dengan

kemahiran membaca (Somadayo, 2011:1). Tidak berhenti sampai di situ, untuk

mengikuti laju perkembangan zaman, setiap orang juga harus memiliki kemahiran

literasi. Baru-baru ini, kata literasi sudah menjadi sesuatu yang sedang hangat

diperbincangkan. Kemendikbud (2016:2) mengartikan literasi sebagai,

“Kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas

melalui berbagai aktivitas, antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis, atau

berbicara.” Kemahiran literasi ini diperlukan untuk menyerap informasi sebanyak

Page 7: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

mungkin melalui buku, majalah, surat kabar, televisi, internet, dan lain-lain,

sehingga akan menjadikan masyarakat Indonesia sebagai masyarakat yang literat.

Minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah. Data yang

dikeluarkan oleh UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural

Organization) pada tahun 2012 menyebutkan bahwa minat baca orang Indonesia

hanya 0,001 dan Indonesia menduduki posisi kedua dari bawah dalam keliterasian

dunia, setingkat di atas Botswana, yaitu urutan ke- 60 dari 61 negara yang ikut serta

(Solopos, 2016). Hal ini juga menunjukkan kurangnya minat dan kemahiran

membaca peserta didik Indonesia.

Mengupas penyebab kurangnya minat baca, banyak faktor yang

melandasinya. Namun, yang paling mendasar adalah tidak adanya kebiasaan

membaca yang ditanamkan sejak usia dini. Padahal kemahiran membaca sangat

berperan penting dalam kehidupan, sebab salah satu cara memperoleh pengetahuan

ialah dari membaca. Oleh karena itu, kemahiran membaca harus dikuasai dengan

baik sejak dini, apalagi oleh peserta didik.

Dalam konteks internasional, pemahaman membaca tingkat sekolah

menengah diuji oleh Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi

(OECD-Organization for Economic Cooperation and Development) dalam PISA

(Programme for International Student Assesment). Mengutip dari Kemendikbud

(2016:1), uji literasi membaca dalam PISA 2009 menunjukkan peserta didik

Indonesia berada pada peringkat ke- 57 dengan skor 396 (skor rata-rata OECD 493)

dan PISA 2012 menunjukkan peserta didik Indonesia berada pada peringkat ke- 64

dengan skor 396 (skor rata-rata OECD 496). Sebanyak 65 negara berpartisipasi

Page 8: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

dalam PISA 2009 dan 2012. Data PISA tahun 2015 menunjukkan peserta didik

Indonesia memeroleh skor 397 dalam membaca, hanya naik satu skor dari tahun

2012 (Kemdikbud, 2016). Data PISA khususnya dalam kemahiran memahami

bacaan, menunjukkan bahwa kompetensi peserta didik Indonesia masih tergolong

rendah.

Rendahnya kemahiran tersebut membuktikan bahwa proses pendidikan

belum mengembangkan kompetensi dan minat peserta didik terhadap pengetahuan.

Untuk mengembangkan sekolah sebagai organisasi pembelajaran, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan mengembangkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).

GLS adalah upaya menyeluruh yang melibatkan semua warga sekolah.

GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana

dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun

2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit

membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini bertujuan

menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan kemahiran memahami

bacaan agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik. Anderson & Krathwol

(dalam Kemendikbud, 2016:28) menyebutkan, “Kegiatan literasi pada tahap

pembelajaran bertujuan mengembangkan kemampuan memahami teks dan

mengaitkannya dengan pengalaman pribadi, berpikir kritis, dan mengolah

kemampuan komunikasi secara kreatif melalui kegiatan menanggapi teks buku

bacaan pengayaan dan buku pelajaran.” Ini berarti kegiatan gerakan literasi sekolah

bertujuan meningkatkan kemahiran siswa dalam memahami sebuah bacaan.

Page 9: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

Membaca pemahaman ialah kegiatan berpikir untuk memahami isi teks

yang dibaca (Dalman, 2014:5). Memahami sebuah bacaan berarti menemukan

informasi dan pengetahuan baru. Seseorang dapat menambah informasi dan

meningkatkan pengetahuan apabila ia sering membaca. Gerakan literasi sekolah

dengan pembiasaan membaca lima belas menit setiap hari sebelum belajar

berfungsi untuk meningkatkan pemamahaman siswa pada sebuah bacaan. Apabila

siswa mahir dalam memahami bacaan dan mampu menguasai pengetahuan dengan

baik, tujuan dari gerakan literasi sekolah tercapai.

Berdasarkan pengalaman peneliti melaksanakan praktik pengalaman

lapangan pada bulan September hingga Desember 2016, Sekolah Menengah Atas

Negeri 2 Tanjungpinang sudah melaksanakan kegiatan Gerakan Literasi Sekolah

sejak pertengahan semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. Dalam

pelaksanaannya, Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Tanjungpinang belum dilaksanakan secara sempurna. Hal ini disebabkan oleh

keterbatasan sarana dan prasarana yang menunjang seperti buku, tempat, dan

lainnya.

Berdasarkan wawancara dengan guru pelajaran bahasa Indonesia, guru

menyatakan siswa kurang minat dalam membaca, guru juga mengemukakan bahwa

sebelum adanya Gerakan Literasi Sekolah banyak siswa yang tidak mengunjungi

perpustakaan pada saat istirahat. Siswa hanya membaca ketika diberikan tugas oleh

guru. Guru juga menyatakan siswa tidak mampu menjawab dengan tepat

pertanyaan-pertanyaan disebabkan karena tidak memahami bacaan dengan baik.

Page 10: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

Berdasarkan teori dan permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Hubungan Antara Gerakan Literasi Sekolah

dan Kemahiran Membaca Pemahaman Siswa Kelas X Sekolah Menengah Atas

Negeri 2 Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017”. Penelitian ini bertujuan

untuk melihat hubungan antara Gerakan Literasi Sekolah dan kemahiran membaca

pemahaman siswa. Adanya Gerakan Literasi Sekolah tujuannya mampu

menumbuhkan minat baca siswa, sehingga kemahiran siswa dalam memahami

sebuah bacaan akan bagus. Begitu pun sebaliknya, tingginya kemahiran siswa

dalam memahami sebuah bacaan berarti tercapainya tujuan dari Gerakan Literasi

Sekolah itu sendiri.

2. Metodologi Penelitian

Penelitian dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tanjungpinang.

Populasi yang akan dijadikan peneliti dalam penelitian ini adalah seluruh siswa

kelas X SMA Negeri 2 Tanjungpinang tahun pelajaran 2016/2017. Pengambilan

sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik sampel acak. Teknik sampel acak

adalah proses pemilihan sampel secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada

dalam populasi itu. Dalam penelitian ini, peneliti mengambil sampel sebesar 10%

dari jumlah populasi diambil dengan satuan terdekat. Pengambilan sampel 10% ini

dilihat dari kemampuan peneliti terhadap waktu, tenaga, dan dana. Jumlah sampel

dalam penelitian ini berjumlah 47 siswa. Tempat penelitian ini dilaksankaan di

Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tanjungpinang. Sekolah ini terletak di Jalan

Basuki Rahmat nomor 4, Kelurahan Tanjung Ayun Sakti, Kecamatan Bukit Bestari,

Provinsi Kepulauan Riau.

Page 11: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

Adapun metode penelitian yang digunakan peneliti adalah metode

penelitian korelasi dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini digunakan untuk

membuktikan ada atau tidaknya hubungan pada masalah yang diteliti yaitu

hubungan antara gerakan literasi sekolah dan kemahiran membaca pemahaman

siswa kelas X SMA Negeri 2 Tanjungpinang. Teknik pengumpulan data yang akan

digunakan dalam penelitian ini ada dua macam yaitu angket dan tes. Angket

digunakan peneliti untuk mencari tahu sejauh mana sikap atau pendapat siswa

terhadap kegiatan gerakan literasi sekolah di sekolah tersebut. Dalam penilaian

angket ini, peneliti menggunakan skala Likert. Teknik yang digunakan dalam

pengambilan data untuk mengukur kemahiran membaca pemahaman siswa adalah

tes. Tes yang digunakan peneliti ialah tes tertulis berupa pilihan ganda.

Adapun teknik dalam menganalisis data dalam menganalisis data dalam

penilitian ini adalah pemeriksaan dan pemberian skor pada setiap hasil angket

menggunakan skala Likert. Pemberian skor dilakukan dengan menghitung jumlah

skor pada angket. Pemeriksaan dan pemberian skor pada setiap hasil tes kemahiran

membaca pemahaman. Pemberian skor tes membaca pemahaman dilakukan dengan

dengan cara mengali hasil bagi antara jumlah skor benar dan skor total dengan

seratus. 10. Selanjutnya melakukan pengujian persyaratan analisis. Uji

persyaratan analisis dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dikumpulkan

memenuhi syarat untuk dianalisis dengan teknik statistik yang dipilih. Uji

persyaratan analisis dilakukan dengan uji normalitas dan uji linearitas. Mencari

hubungan antara gerakan literasi sekolah dan kemahiran membaca pemahaman

dengan menggunakan rumus korelasi product moment untuk mengetahui ada atau

Page 12: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

tidaknya hubungan kedua variabel tersebut. Menghitung nilai t untuk mencari

jawaban dari hipotesis yang diajukan. Setelah semua data selesai dianalisis,

kemudian dibuat kesimpulan terhadap hasil yang didapatkan.

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengambil data dalam

penelitian ini adalah lembar angket tentang gerakan literasi sekolah dan lembar tes

kemahiran membaca pemahaman siswa kelas X SMA Negeri 2 Tanjungpinang

tahun pelajaran 2016/2017. Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan

untuk mengumpulkan data dalam penelitian. Instrumen penelitian dibuat

berdasarkan indikator-indikator variabelnya.

3. Hasil dan Pembasahan Penelitian

Skor angket gerakan literasi sekolah dari 47 sampel penelitian memiliki

skor rata-rata 72,77 dengan jumlah keseluruhan skor 3420. Berdasarkan tabel di

atas, sebanyak 6 siswa mendapatkan nilai sangat baik. Siswa yang mendapatkan

nilai dengan kriteria baik sebanyak 18 siswa. Sebanyak 20 siswa memperoleh nilai

dengan kriteria cukup. Siswa yang mendapatkan nilai dengan kriteria kurang

sebanyak 3 siswa. Adapun nilai tertinggi untuk angket gerakan literasi sekolah yaitu

88,75 dan nilai terendah yaitu 50.

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa skor kemahiran membaca

pemahaman dari 47 sampel penelitian memiliki skor rata-rata 82,98 dengan jumlah

keseluruhan skor 3900. Sebanyak 2 siswa memiliki nilai kemahiran membaca

pemahaman sangat tinggi. Siswa yang mendapatkan nilai dengan kualifikasi nilai

tinggi sebanyak 35 siswa. Sebanyak 7 siswa memperoleh nilai dengan kriteria

Page 13: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

rendah. Siswa yang mendapatkan nilai dengan kriteria sangat rendah sebanyak 3

siswa. Adapun nilai tertinggi untuk angket gerakan literasi sekolah yaitu 100 dan

nilai terendah yaitu 40.

Hasil uji kolmogrov-smirnov membuktikan bahwa sebaran data

berdistribusi normal yaitu sebesar 0,274. Data berdistribusi normal apabila nilai

asymp-sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05. Nilai asymp-sig (2-tailed) yaitu 0,274

lebih besar dari 0,05, sehingga syarat data berdistribusi normal terpenuhi. Diperoleh

nilai Fhitung sebesar 1,526. Nilai Fhitung tersebut dibandingkan dengan nilai Ftabel

dengan db 24:22. Diperoleh nilai Ftabel sebesar 2,03. Nilai Fhitung 1,526 lebih kecil

dari Ftabel 2,03, maka hubungan antara dua variabel tersebut dikatakan linear.

Nilai korelasi yang diperoleh dari variabel X (gerakan literasi sekolah) dan

variabel Y (kemahiran membaca pemahaman) ialah 0,631. Berdasarkan nilai

korelasi yang diperoleh tersebut, nilai korelasi 0,631 berada pada interval 0,60 –

0,799. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya hubungan antara variabel gerakan

literasi sekolah dan kemahiran membaca pemahaman dengan tingkat hubungan

yang tinggi.

Tabel Hasil Korelasi

GLS

Membaca

Pemahaman

GLS Pearson Correlation 1 ,631**

Sig. (2-tailed) ,000

N 47 47

Membaca

Pemahaman

Pearson Correlation ,631** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 47 47

Page 14: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

Dari derajat kebebasan dan nilai signifikansi, maka diperoleh t tabel sebesar

2,014 (lihat tabel distribusi t pada lampiran). Nilai thitung yang diperoleh ialah

sebesar 7,031 dan nilai ttabel dengan jumlah sampel 47 ialah sebesar2,014. Hal ini

berarti nilai thitung lebih besar dari ttabel. Berdasarkan hasil perbandingan tersebut,

dapat dikatakan bahwa pada taraf signifikansi 5% hipotesis nol ditolak, sedangkan

hipotesis alternatif diterima. Artinya, pada taraf signifikansi 5% memang terdapat

hubungan antara gerakan literasi sekolah dan kemahiran membaca pemahaman

siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Tanjungpinang Tahun Pelajaran

2016/2017 dengan koefisien korelasi yang tinggi.

GLS memperkuat gerakan penumbuhan budi pekerti sebagaimana

dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun

2015. Salah satu kegiatan di dalam gerakan tersebut adalah kegiatan 15 menit

membaca buku nonpelajaran sebelum waktu belajar dimulai. Kegiatan ini bertujuan

menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan kemahiran memahami

bacaan agar pengetahuan dapat dikuasai secara lebih baik.

Apabila gerakan literasi sekolah dengan pembiasaan membaca sudah

dilaksanakan dengan baik, maka siswa memiliki perbendaharaan kata yang cukup

banyak dan memiliki teknik membaca yang lebih efektif. Sehingga apabila

pembiasaan membaca pada siswa sudah terbentuk, maka siswa akan mahir

memahami isi bacaan tersebut dengan benar. Adanya Gerakan Literasi Sekolah

tujuannya mampu menumbuhkan minat baca siswa, sehingga kemahiran siswa

dalam memahami sebuah bacaan akan bagus. Begitu pun sebaliknya, siswa mampu

memahami is bacaan dengan benar apabila ia terbiasa membaca. Tingginya

Page 15: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

kemahiran siswa dalam memahami sebuah bacaan berarti tercapainya tujuan dari

Gerakan Literasi Sekolah itu sendiri. Kedua hal ini yaitu antara gerakan literasi

sekolah dan kemahiran membaca pemahaman memang berkaitan. Sehingga,

penelitian ini membuktikan bahwa antara gerakan literasi sekolah dan kemahiran

membaca pemahaman memiliki hubungan.

4. Simpulan dan Saran

Gerakan literasi sekolah siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam kategori cukup baik. Kemahiran

membaca pemahaman siswa kelas X Sekolah Menengah Atas Negeri 2

Tanjungpinang Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam kategori tinggi. Ada hubungan

antara variabel gerakan literasi sekolah dan kemahiran membaca pemahaman

dengan tingkat hubungan yang tinggi. Berdasarkan uji signifikansi, nilai thitung yang

diperoleh ialah sebesar 7,031 dan nilai ttabel dengan jumlah sampel 47 ialah sebesar

2,014.

Guru harus ikut serta dalam kegiatan membaca lima belas menit sebelum

belajar, sehingga siswa juga akan serius dalam membaca selain ikut dalam kegiatan

membaca guru harus memberikan motivasi kepada siswa untuk menumbuhkan

minat baca siswa. Guru harus mengadakan kegiatan menanggapi buku yang sudah

dibaca dan kegiatan ini bertujuan agar siswa dapat bertukar pendapat terhadap isi

buku yang dibaca.

Page 16: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

5. Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

PT Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara.

Dalman. 2014. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Hernowo. 2015. Quantum Reading. Bandung: Kaifa PT Mizan Pustaka.

Kemdikbud. 2016. Peringkat dan Capaian PISA Indonesia Mengalami

Peringkatan. Tersedia: http://kemdikbud.go.id/blog/2016/12/peringkat-

dan-capaian-pisa-indonesia-mengalami-peningkatan. (diakses 25 Januari

2017)

Kemendikbud. 2016. Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah. Jakarta: Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan.

Kemendikbud. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Menengah

Atas. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Khofiah, Siti. 2015. Hubungan Minat Baca dengan Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas Tinggi SD N 1 Karangsari Kecamatan Pengasih

Kabupaten Kulon Progo Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta: Tidak Diterbitkan.

Lidang. 2013. Kemahiran Membaca Pemahaman Menggunakan Metode SQ3R

Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 12 Tanjungpinang.

Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMRAH.: Tidak

Diterbitkan.

Misbahuddin dan Iqbal Hasan. 2014. Analisis Data Penelitian dengan Statistik.

Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis

Kompetensi. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarya.

Pujiastuti, Indah. 2013. Analisis Kualitas Buku Pelajaran Bahasa Indonesia Untuk

Kelas Tinggi yang Digunakan di SD Negeri 2 Centre Curup Tahun Ajaran

2012/2013. Tesis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Bengkulu: Tidak Diterbitkan.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

Purnamasari, Dewi. 2013. Hubungan Antara Kebiasaan Membaca dengan

Pemahaman Bacaan Siswa Kelas VIII SMP di Kecamatan Kalasan Sleman.

Skripsi Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta: Tidak

Diterbitkan.

Rahim, Farida. 2011. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: PT Bumi

Aksara.

Ramadiati, Michelias Puspaseruni. 2009. Literasi Informasi. Skripsi Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Indonesia: Tidak Diterbitkan.

Razak, Abdul. 2001. Membaca Pemahaman Teori dan Aplikasi Pengajaran.

Pekanbaru: Autografika.

Septiani, Shinta Tri. 2014. Analisis Literasi Media Pegawai Perpustakaan

Proklamator Bung Hatta Bukititinggi. Skripsi Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara: Tidak Diterbitkan.

Solopos. 2016. Minat Baca Orang Indonesia Terendah Kedua di Dunia. Tersedia:

http://www.solopos.com/2016/10/10/hasil-survei-unesco-minat-baca-

orang-indonesia-terendah-kedua-di-dunia-759534aa. (diakses 25 Januari

2017)

Somadayo, Samsu. 2011. Strategi dan Teknik Pembelajaran Membaca.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sri Wahyuni dan Abdul Syukur Ibrahim. 2012. Asesmen Pembelajaran Bahasa

Indonesia. Bandung: PT Refika Aditama.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sulastri, Isna. 2010. Keterbacaan Wacana dan Teknik Pengukurannya. Tersedia:

http://www.uniisna.wordpress.com/2010/12/31/keterbacaan-wacana-dan-

teknik-pengukurannya/. (diakses 25 Maret 2017).

Sumanto. 2014. Teori dan Aplikasi Metode Penelitian. Yogyakarta: CAPS.

Susana Rini Kristanti dan Fr. Rahayuningsih. 2016. Seri Literasi Informasi.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Susetyo. 2010. Guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang Profesional. Bengkulu:

Unit Penerbitan FKIP Unib.

Tampubolon. 2015. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien.

Bandung: Angkasa Bandung.

Page 18: HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · HUBUNGAN ANTARA GERAKAN LITERASI SEKOLAH DAN KEMAHIRAN

Wiratmi. 2014. Korelasi Kebiasaan Membaca Terhadap Kemampuan Membaca

Pemahaman Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Tanjungpinang Tahun Pelajaran

2013/2014. Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMRAH:

Tidak Diterbitkan.