Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
SKRIPSI
2017
Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status
Gizi, dan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil
OLEH :
Nur Amni S
C 111 14 013
PEMBIMBING
Dr. dr. Siti Maisuri Tadjuddin Chalid, Sp.OG (K)
DISUSUN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
ii
Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status Gizi, dan Pola
Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
Diajukan Kepada Universitas Hasanuddin
Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat
Mencapai Gelar SarjanaKedokteran
Nur Amni S
C111 14 013
Pembimbing :
Dr. dr. Siti Maisuri Tadjuddin Chalid,Sp.OG (K)
UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS KEDOKTERAN
MAKASSAR
2017
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis masih diberi kesempatan
untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi
Tablet Besi, Status Gizi, dan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil”.
Dalam penulisan skripsi ini tentu terdapat banyak kesulitan, namun berkat
bimbingan dan bantuan yang tidak henti-hentinya diberikan kepada tim penulis dari
berbagai pihak, akhirnya pskripsi ini dapat terselesaikan. Oleh sebab itu, penulis ingin
menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Allah SWT, Tuhan yang memberikan kemudahan dan kekuatan kepada penulis.
2. Kedua orang tua saya, Bapak dan Mama yang selalu memberikan dukungan dan
doanya.
3. Bapak Prof.dr.A.Asadul Islam, Sp.BS selaku Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin atas dukungan dan nasihatnya.
4. Bapak Prof.dr. Nasrum Massi, Ph.D, selaku Wakil Dekan III Bidang
Kemahasiswaan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin atas bantuan dan
bimbingannya
5. Dr. dr. Siti Maisuri Tadjuddin Chalid, Sp.OG (K), selaku pembimbing penulis
yang senantiasa memberikan arahan, bimbingan, masukan dan bantuan kepada
penulis.
6. Kepala Puskesmas Moncongloe dan jajarannya.
Kepala Pustu Bonto Bunga beserta bidan desa yang tak lelah membantu
vii
7. Sahabat-sahabat Frens saya Feni, Indah, Arwidya, Sucitra, Astri Dewi, Nilda ,
Mardha, Farnida, Dini, Eka, Cindy dan Kak nisa yang senantiasa membantu dan
memberi dukungan.
8. Kak husain, Kak manjalila, Ochia , Uyunul , A.Ummul dan Asdillah yang selalu
membantu dan memberi semangat tiada hentinya.
9. Teman-teman dan sahabat yang tidak dapat saya sebutkan yang selalu membantu
dan mendoakan.
10. Semua pihak yang telah membantu, baik secara langsung maupun tidak langsung
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Semoga bantuan yang diberikan, menjadi amal soleh yang senantiasa mendapat
balasan yang lebih baik dari Allah SWT, sehingga pada akhirnya skripsi ini dapat
bermanfaat kepada banyak pihak dan peneliti selanjutnya.
Menyadari keterbatasan yang ada, penulis mengharapkan kritik dan saran dari
berbagai pihak guna perbaikan dan kesempurnaan kedepannya.
Makassar, 22 November 2017
Penulis
viii
ABSTRAK
Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status Gizi,
dan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil
Nur Amni S
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama
negara berkembang, diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia. Anemia
juga merupakan salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu hamil
(Arisman,2004). Anemia selama kehamilan dikarenakan kekurangan zat besi,
menurut WHO kejadian anemia pada ibu hamil berkisar antara 20 % hingga 89 %
dengan menetapkan Hb 11 gr % sebagai dasarnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kepatuhan
konsumsi tablet besi, status gizi, dan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros.
Penelitian ini adalah studi observasional dengan desain cross sectional analitik,
dimana penelitian terhadap variable dependen dan variable independen dilakukan
pada waktu yang sama untuk mengevaluasi hubungan kepatuhan konsumsi tablet
besi, status gizi, dan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Monconlgloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Sampel
penelitian ini adalah ibu hamil dengan usia kehamilan 13 hingga 27 minggu yang ada
di Puskesmas Moncongloe, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros Sulawesi
Selatan.
Data yang terkumpul dianalisa dengan Nutrisurvey 2004 dan SPSS lalu diuji
dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil uji
Chi Square, terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet besi
dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe, Kabupaten Maros tahun
2017, dengan p-value = 0.04 (p < 0,05; significant). Tidak terdapat hubungan
signifikan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas
Moncongloe, Kabupaten Maros tahun 2017, dengan p-value = 0.168, (p < 0,05;
significant) serta tidak terdapat hubungan signifikan antara pola makan dengan
anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe, Kabupaten Maros tahun 2017,
dengan p-value = 0.144, (p < 0,05; significant).
Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan
konsumsi tablet besi dengan anemia pada ibu hamil, tidak terdapat hubungan
signifikan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil, dan tidak terdapat
hubungan signifikan antara pola makan dengan anemia pada ibu hamil di area kerja
Puskesmas Moncongloe, Kabupaten Maros tahun 2017.
Kata kunci : Kepatuhan konsumsi tablet besi, Status gizi, Pola makan, Anemia
ix
ABSTRACT
Relation Between Iron Tablet Consumption Obedience, Nutritional
Status, and Dietary Habit with Incidence of Anemia in Pregnant
Women
Nur Amni S
Anemia is one of worldwide health problem particularly in developing country,
approximately 30% of world’s population is suffering anemia. Also, anemia is one of
indirect factor for pregnant women’s mortality (Arisman, 2004). Anemia during
pregnancy is caused by iron deficiency, according to WHO incidence of anemia in
pregnant women between 20% to 89% with Hb 11gr% as the base.
This study aim was to find out is there any relations between iron tablet
consumption obedience, nutritioal status, and dietary habit to incidence of anemia in
pregnant women at Puskesmas Moncongloe, Sub-district Moncongloe, District
Maros. This study is observational with analitical cross sectional design, where this
study to dependent and independent variable was done in the same time to evaluated
relation of iron tablet consumption obedience, nutritional status, and dietary habit
with incidence of anemia in pregnant women at Puskesmas Moncongloe, Sub-district
Moncongloe, District Maros. Sample of studi was pregnant women with gestational
age between 13 to 27 weeks at Puskesmas Moncongloe, Sub-district Moncongloe,
District Maros, South Sulawesi
Data was collected and analyzed using Nutrisurvey 2004 SPSS, then thested by
Chi-square test. The result of this study showed that, according to Chi-square test,
there was a relation between iron tablet consumption obedience and anemia in
pregnant women at Puskesmas Moncongloe, Sub-district Manggala, District Maros
in 2017, with p-value=0.04 (p<0.05, significant). There was no significant relation
between nutritional status to anemia in pregnant women at Puskesmas Moncongloe,
Sub-district Manggala, District Maros in 2017, with p-value=0.14,
(p<0.05;significant).
The conclusion of this study that is, there is a significant relation between iron
tablet consumption obedience to anemia in pregnant women, there is no significant
relation between nutritioal status to anemia in pregnant women, and there is no
significant relation between dietary habit to anemia in pregnant women at working
area of Puskesmas Moncongloe, District Maros in 2017
Keyword: Iron tablet consumption obedience, Nutritional status, Dietary habit,
Anemia
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... I
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... III
KATA PENGANTAR ....................................................................................... VI
ABSTRAK .......................................................................................................... VIII
DAFTAR ISI ...................................................................................................... X
DAFTAR TABEL .............................................................................................. XIII
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... XIV
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... XV
BAB 1. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................ 3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 5
2.1. Kepatuhan ..................................................................................... 5
2.1.1. Pengertian ........................................................................... 5
2.1.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan ................. 6
2.1.3. Cara-cara Mengurangi Ketidakpatuhan .............................. 7
2.2. Konsumsi ...................................................................................... 8
Pengertian ..................................................................................... 8
2.3.Tablet besi ...................................................................................... 8
xi
2.4. Status gizi ...................................................................................... 10
2.4.1. Pengertian ........................................................................... 10
2.4.2. Penilaian status gizi ............................................................ 10
2.5. Pola makan .................................................................................... 11
2.6. Anemia dalam kehamilan ............................................................. 12
2.6.1. Pengertian ........................................................................... 12
2.6.2 Anemia fisiologi dalam kehamilan ...................................... 13
2.6.3. Patofisiologi ........................................................................ 13
2.6.4. Klasifikasi ........................................................................... 14
2.6.5 Bahaya anemia dalam kehamilan ........................................ 16
BAB 3. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN .......... 18
3.1. Kerangka konsep .................................................................... 18
3.2. Hipotesis penelitian ................................................................ 19
BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 20
4.1. Jenis Penelitian ...................................................................... 20
4.2.Waktu dan Lokasi penelitian .................................................. 20
4.3. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel .............. 20
4.4 Definisi Operasional .............................................................. 22
4.5 Instrumen Penelitian ............................................................... 24
4.6 Alur Penelitian ........................................................................ 24
4.7 Etika Penelitian ....................................................................... 24
BAB 5. Hasil Penelitian ................................................................................... 26
xii
5.1 Gambaran Karakteristik Responden Penelitian ...................... 26
5.2 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia
pada Ibu Hamil ....................................................................... 28
5.3 Hubungan status gizi dengan Anemia pada ibu hamil ............ 29
5.4 Hubungan pola makan dengan Anemia pada ibu hamil ......... 30
BAB 6. Pembahasan ......................................................................................... 32
6.1 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia
pada Ibu Hamil ...................................................................... 32
6.2 Hubungan status gizi dengan Anemia pada ibu hamil ............ 33
6.3 Hubungan pola makan dengan Anemia pada ibu hamil ......... 34
BAB 7. Penutup ................................................................................................ 36
7.1 Kesimpulan ............................................................................. 36
7.2 Saran ....................................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 38
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional ............................................................................ 22
Tabel 5.1 Distribusi responden ibu hamil berdasarkan karakteristik umur dan
paritas di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017 ...... 27
Tabel 5.2 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan
Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros
tahun 2017 ........................................................................................... 28
Tabel 5.3 Hubungan status gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas
Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017 ........................................ 29
Tabel 5.4 Hubungan pola makan dengan Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas
Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017 ........................................ 30
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ............................................................................. 18
Gambar 4.1 Alur Penelitian ................................................................................. 24
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuesioner
2. Surat Izin Permohonan Penelitian
3. Surat Rekomendasi Persetujuan Etik
4. Data Hasil Penelitian
5. Biodata Peneliti
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan di seluruh dunia terutama
negara berkembang yang diperkirakan 30% penduduk dunia menderita anemia.
Anemia juga merupakan salah satu faktor penyebab tidak langsung kematian ibu
hamil (Arisman,2004). Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia adalah tertinggi
bila dibandingkan dengan Negara ASEAN lainnya.
Anemia adalah suatu keadaan dimana tubuh memiliki jumlah sel darah
merah (eritrosit) yang terlalu sedikit, yang mana sel darah merah itu mengandung
hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh
(Proverawati, 2013).
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
dibawah 11gr % pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr % pada trimester 2,
nilai batas tersebut dan perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi
karena hemodilusi, terutama pada trimester 2 (Cunningham, 2005).
Menurut WHO (2008), secara global prevalensi anemia pada ibu hamil di
seluruh dunia adalah sebesar 41,8 %. Prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan
di Asia sebesar 48,2 %, Afrika 57,1 %, Amerika 24,1 %, dan Eropa 25,1 %.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi
anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 37,1 % meskipun anemia yang dialami
umumnya merupakan anemia relatif akibat perubahan fisiologis tubuh selama
2
kehamilan. Anemia pada populasi ibu hamil prevalensinya hampir sama
antara bumil diperkotaan (36,4%) dan perdesaan (37,8%). Hal ini menunjukkan
angka tersebut mendekati masalah kesehatan masyarakat berat (severe public health
problem) dengan batas prevalensi anemia lebih dari 40% (BPPK,2014).Data
sebelumnya Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2007, prevalensi
anemia ibu hamil di Indonesia sebesar 24,5 persen, dan di Sulawesi Selatan 46,7%.
Hal ini masih sangat besar khususnya yang terjadi di Sulawesi Selatan.
Anemia pada ibu hamil dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya jumlah
zat besi dalam makanan tidak cukup, penyerapan zat besi rendah, kebutuhan
meningkat, kekurangan darah, pola makan tidak baik, status sosial ekonomi,
penyakit infeksi, pengetahuan yang rendah tentang zat besi (Puji, 2010).
Sebenarnya pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2012 sebesar 85 %.
Presentase ini mengalami peningkatan dibandingkan pada tahun 2011 yang sebesar
83,3 %. Meskipun pemerintah sudah melakukan program penanggulangan anemia
pada ibu hamil yaitu dengan memberikan 90 tablet Fe kepada ibu hamil selama
periode kehamilan dengan tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi
kejadian anemia masih tinggi. (Kemenkes, 2013).
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti sangat tertarik untuk melakukan
penelitian tentang kejadian anemia pada ibu hamil yang dihubungkan dengan
kepatuhan konsumsi tablet besi, status gizi, dan pola makan. Oleh karena itu peneliti
memilih penelitian dengan judul “Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet
Besi, Status Gizi, dan Pola Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil”.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, maka peneliti menganggap penting
untuk melakukan penelitian tentang apakah ada hubungan antara kepatuhan konsumsi
tablet besi, status gizi, dan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil?
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Mengetahui apakah ada hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet besi,
status gizi, dan pola makan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Menganalisis hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet besi dengan
anemia pada ibu hamil
b. Menganalisis hubungan status gizi dengan anemia pada ibu hamil
c. Menganalisis hubungan pola makan dengan anemia pada ibu hamil
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang
hubungan antara kepatuhan konsumsi tablet besi, status gizi, dan pola makan
dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
1.4.2.Manfaat Aplikatif
a) Institusi Pendidikan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam
memberikan informasi dan pengetahuan tentang anemia pada ibu hamil.
4
b) Institusi Kesehatan
Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan untuk meningkatkan
pelayanan dan penyuluhan bagi ibu hamil sehingga dapat mendeteksi
anemia secara dini.
c). Penelitin Selanjutnya
Hasil penelitian dapat dimanfaatkan sebagai referensi penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan anemia pada ibu hamil.
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kepatuhan
2.1.1 Pengertian
Ada beberapa macam terminologi yang biasa digunakan dalam literatur
untuk mendeskripsikan kepatuhan pasien diantaranya compliance,adherence, dan
persistence.Compliance adalah secara pasif mengikuti saran dan perintah dokter
untuk melakukan terapi yang sedang dilakukan (Osterberg & Blaschke dalam
Nurina, 2012).Adherence adalah sejauh mana pengambilan obat yang diresepkan
oleh penyedia layanan kesehatan.Tingkat kepatuhan (adherence) untuk pasien
biasanya dilaporkan sebagai persentase dari dosis resep obat yang benar-benar
diambil oleh pasien selama periode yang ditentukan (Osterberg & Blaschke
dalam Nurina,2012)
Di dalam konteks psikologi kesehatan, kepatuhan mengacu kepada
situasi ketika perilaku seorang individu sepadan dengan tindakan yang
dianjurkan atau nasehat yang diusulkan oleh seorang praktisi kesehatan atau
informasi yang diperoleh dari suatu sumber informasi lainnya seperti nasehat
yang diberikan dalam suatu brosur promosi kesehatan melalui suatu kampanye
media massa (Ian , 2011).
Sedangkan Sarafino (dalam Yetti, dkk 2011) mendefinisikan kepatuhan
sebagai tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang
disarankan oleh dokternya.
6
Pendapat lain dikemukakan oleh Sacket (Dalam Neil Niven, 2002)
mendefinisikan kepatuhan pasien sebagai “sejauhmana perilaku pasien sesuai
dengan ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan”.Pasien mungkin
tidak mematuhi tujuan atau mungkin melupakan begitusaja atau salah mengerti
instruksi yang diberikan.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku
kepatuhan terhadap pengobatan adalah sejauh mana upaya dan perilaku seorang
individu menunjukkan kesesuaian dengan peraturan atau anjuran yang diberikan
oleh professional kesehatan untuk menunjang kesembuhannya.
2.1.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan
Menurut Kozier (2010), faktor yang mempengaruhi kepatuhan adalah
sebagai berikut:
a. Motivasi klien untuk sembuh
b. Tingkat perubahan gaya hidup yang dibutuhkan
c. Persepsi keparahan masalah kesehatan
d. Nilai upaya mengurangi ancaman penyakit
e. Kesulitan memahami dan melakukan perilaku khusus
f. Tingkat gangguan penyakit atau rangkaian terapi
g. Keyakinan bahwa terapi yang diprogramkan akan membantu
atau tidak membantu
h. Kerumitan , efek samping yang diajukan
i. Warisan budaya tertentu yang membuat kepatuhan menjadi sulit
dilakukan
7
j. Tingkat kepuasan dan kualitas serta jenis hubungan dengan
penyediaan layanan kesehatan
2.1.3 Cara-cara Mengurangi Ketidakpatuhan
Dinicola dan Dimatteo (dalam Neil, 2002) mengusulkan rencana untuk
mengatasi ketidakpatuhan pasien antara lain:
a. Mengembangkan tujuan dari kepatuhan itu sendiri, banyak dari
pasien yang tidak patuh yang memiliki tujuan untuk mematuhi
nasihat-nasihat pada awalnya. Pemicu ketidakpatuhan dikarenakan
jangka waktu yang cukup lama serta paksaan dari tenaga kesehatan
yang menghasilkan efek negatif pada penderita sehingga awal mula
pasien mempunyai sikap patuh bisa berubah menjadi tidak patuh.
Kesadaran diri sangat dibutuhkan dari diri pasien.
b. Perilaku sehat, hal ini sangat dipengaruhi oleh kebiasaan, sehingga
perlu dikembangkan suatu strategi yang bukan hanya untuk
mengubah perilaku, tetapi juga mempertahankan perubahan tersebut.
Kontrol diri, evaluasi diri dan penghargaan terhadap diri sendiri harus
dilakukan dengan kesadaran diri. Modifikasi perilaku harus
dilakukan antara pasien dengan pemberi pelayanan kesehatan agar
terciptanya perilaku sehat.
c. Dukungan sosial, dukungan sosial dari anggota keluarga dan sahabat
dalam bentuk waktu, motivasi dan uang merupakan faktor-faktor
penting dalam kepatuhan pasien.Contoh yang sederhana, tidak
memiliki pengasuh, transportasi tidak ada, anggota keluarga sakit,
8
dapat mengurangi intensitas kepatuhan. Keluarga dan teman dapat
membantu mengurangi ansietas yang disebabkan oleh penyakit
tertentu, mereka dapat menghilangkan godaan pada ketidaktaatan dan
mereka seringkali dapat menjadi kelompok pendukung untuk
mencapai kepatuhan.
2.2 Konsumsi
Menurut KBBI
1. Pemakaian barang hasil produksi (bahan pakaian, makanan, dsb);
2. Barang-barang yang langsung memenuhi keperluan hidup kita;
3. Makanan; (Kata percakapan)
2.3 Tablet besi/ suplemen zat besi
Kebutuhan zat besi selama hamil yaitu rata-rata 800 mg – 1040 mg.
Kebutuhan ini diperlukan untuk :
± 300 mg diperlukan untuk pertumbuhan janin.
± 50-75 mg untuk pembentukan plasenta.
± 500 mg digunakan untuk meningkatkan massa haemoglobin
maternal/ sel darah merah.
± 200 mg lebih akan dieksresikan lewat usus, urin dan kulit.
± 200 mg lenyap ketika melahirkan
Perhitungan makan 3 x sehari atau 1000-2500 kalori akan menghasilkan
sekitar 10–15 mg zat besi perhari, namun hanya 1-2 mg yang di absorpsi,
9
Jika ibu mengkonsumsi 60 mg zat besi, maka diharapkan 6-8 mg zat
besi dapat diabsropsi, jika dikonsumsi selama 90 hari maka total zat besi yang
diabsropsi adalah sebesar 720 mg dan 180 mg dari konsumsi harian ibu.
Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil pada trimester I kehamilan adalah
20%, trimester II sebesar 70%, dan trimester III sebesar 70%.4 Hal ini
disebabkan karena pada trimester pertama kehamilan, zat besi yang dibutuhkan
sedikit karena tidak terjadi menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat.
Menginjak trimester kedua hingga ketiga, volume darah dalam tubuh wanita
akan meningkat sampai 35%, ini ekuivalen dengan 450 mg zat besi untuk
memproduksi sel-sel darah merah. Sel darah merah harus mengangkut oksigen
lebih banyak untuk janin. Sedangkan saat melahirkan, perlu tambahan besi 300
– 350 mg akibat kehilangan darah. Sampai saat melahirkan, wanita hamil butuh
zat besi sekitar 40 mg per hari atau dua kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil.
Besi dalam bentuk fero lebih mudah diabsorbsi maka preparat besi
untuk pemberian oral tersedia dalam berbagai bentuk berbagai garam fero
seperti fero sulfat, fero glukonat, dan fero fumarat. Ketiga preparat ini
umumnya efektif dan tidak mahal. Di Indonesia, pil besi yang umum
digunakan dalam suplementasi zat besi adalah ferrosus sulfat, senyawa ini
tergolong murah dan dapat diabsorbsi sampai 20%. (Linda,2007).
10
2.4 Status gizi
2.4.1 Pengertian
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang
dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di
dalam tubuh. Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang,
gizi normal, dan gizi lebih (Almatsier, 2005).
Menurut Aryani Dwi (2014) status gizi dapat diartikan sebagai keadaan
tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Berdasarkan pengertian status gizi ibu hamil berarti keadaan sebagai akibat
konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi sewaktu hamil. Status gizi ibu
hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan, apabila
status gizi ibu buruk dalam kehamilan akan mengakibatkan terhambatnya
pertumbuhan otak janin, abortus dan sebagainya. Jadi pemantauan gizi ibu
hamil sangatlah perlu dilakukan.
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu
kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan.
Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, dan
pertumbuhan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, sehingga kekurangan zat
gizi tertentu saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurnah
(Lubis, 2003). Masa hamil adalah masa dimana seorang wanita memerlukan
11
berbagai zat gizi yang jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam
keadaan biasa (Moehji, 2003).
2.4.2 Penilaian status gizi
Penilaian status gizi pada dasarnya merupakan proses pemeriksaan
keadaan gizi seseorang dengan cara mengumpulkan data penting, baik yang
bersifat objektif maupun subjektif kemudian dibandingkan dengan standar yang
tersedia. Penilaian keadaan gizi seseorang dengan menggunakan beberapa
metode yaitu metode konsumsi makanan, pemeriksaan laboratorium,
antropometri, dan pemeriksaan klinik. Penilaian gizi terbagi dua yaitu penilaian
status gizi secara langsung dan secara tidak langsung. Penilaian status gizi
secara langsung terbagi atas empat yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan
biofisik sedangkan penilaian status gizi secara tidak langsung terbagi atas
survey konsumsi makanan, statistik vital, dan faktor ekologi (Gibson, 2005).
Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan
namun yang seringkali menjadi kekurangan adalah energi, protein, dan
beberapa mineral seperti zat besi dan kalsium. Kebutuhan energi pada trimester
I meningkat secara minimal, kemudian sepanjang trimester II dan III kebutuhan
energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi tambahan selama
trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan
volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak.
Selama trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan
plasenta (Lubis, 2003).
12
Penilaian yang lebih baik untuk menilai status gizi ibu hamil yaitu
dengan pengukuran LILA, karena pada ibu hamil dengan malnutrisi (gizi
kurang atau lebih) kadang-kadang menunjukkan udem tetapi jarang mengenai
lengan atas .Berat badan prahamil di Indonesia, umumnya tidak diketahui
sehingga LILA dijadikan indikator gizi kurang pada ibu hamil (Ariyani, 2012).
2.5 Pola makan (Food recall 24 jam)
Metode ini dilakukan dengan mencatat jenis dan jumlah bahan makanan
yang dikonsumsi pada masa lalu. Wawancara yang dilakukan sedalam mungkin
agar responden dapat mengungkapkan jenis bahan makanan dan perkiraan
jumlah bahan makanan yang dikonsumsinya beberapa hari yang lalu. Biasanya
“recall” ini dilakukan untuk 2-3 hari yang lalu. Penentuan jumlah hari “recall”
ini sangat ditentukan oleh keragaman jenis konsumsi antar waktu/tipe
responden dalam memperoleh pangan. Metode ini sering digunakan untuk
survei konsumsi individu dibanding keluarga. Metode “recall” ini mempunyai
kelemahan dalam tingkat ketelitiannya, karena keterangan-keterangan yang
diperoleh adalah hasil ingatan dari responden. Namun kelemahan ini dapat
diatasi dengan memperpanjang waktu survei (misal 2x1 hari atau 2x2 hari) dan
melatih enumerator menggali informasi sebanyak mungkin (Supariasa, 2002)
2.6 Anemia pada kehamilan
2.6.1 Pengertian
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin
di bawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar hemoglobin < 10,5 gr%
13
pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ). Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin dibawah 11 gr % pada trimester I dan III atau kadar lebih kecil
10,5 gr % pada trimester II (Cunningham,, 2005). Anemia pada kehamilan
adalah anemia karena kekurangan zat besi, menurut WHO kejadian anemia
hamil berkisar antara 20 % sampai dengan 89 % dengan menetapkan Hb 11 gr
% sebagai dasarnya. Hb 9 – 10 gr % disebut anemia ringan. Hb 7 – 8 gr %
disebut anemia sedang. Hb < 7 gr % disebut anemia berat (Manuaba, 2010).
Anemia adalah kondisi dimana sel darah merah menurun atau
menurunnya hemoglobin, sehingga kapasitas daya angkut oksigen untuk
kebutuhan organ-organ vital pada ibu dan janin menjadi berkurang. Selama
kehamilan, indikasi anemia adalah jika konsentrasi hemoglobin kurang dari
10,50 sampai dengan 11,00 gr/dl (Varney, 2006 ).
Beberapa penyebab anemia yaitu :
1. Zat besi yang masuk melalui makanan tidak mencukupi kebutuhan.
2. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi, terutama ibu hamil,
masa tumbuh kembang pada remaja, penyakit kronis, seperti
tuberculosis dan infeksi lainnya.
3. Perdarahan yang disebabkan oleh infeksi cacing tambang, malaria,
haid yang berlebihan dan melahirkan
2.6.2 Anemia fisiologi dalam kehamilan
Pada kehamilan relatif terjadi anemia karena ibu hamil mengalami
hemodelusi (pengenceran) dengan peningkatan volume 30 % sampai 40 % yang
14
puncaknya pada kehamilan 32 sampai 34 minggu. Jumlah peningkatan sel
darah 18 % sampai 30 % dan hemoglobin sekitar 19 % (Manuaba, 2010).
2.6.3 Patofisiologi
Anemia adalah suatu kondisi yang mengakibatkan kekurangan zat besi
dan biasanya terjadi secara bertahap. (Zulhaida Lubis, 2003).
I. Stadium 1
Kehilangan zat besi melebihi ukuran, menghabiskan cadangan dalam
tubuh terutama disumsum tulang.
II. Stadium 2
Cadangan zat besi yang berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan
membentuk sel darah merah yang memproduksi lebih sedikit.
III. Stadium 3
Mulai terjadi anemia kadar hemoglobin dan haemotokrit menurun.
IV. Stadium 4
Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan kekurangan zat besi
dengan mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan sel darah merah
baru yang sangat kecil (Mikrositik).
V. Stadium 5
Semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia maka timbul
gejala-gejala karena anemia semakin memburuk.
2.6.4 Klasifikasi
Semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia maka timbul
gejala - gejala karena anemia semakin memburuk (Anonim, 2004). Ibu hamil
15
memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah
dan membentuk sel darah merah, janin dan plasenta. Kenaikan volume darah
selama kehamilan akan meningkatkan kebutuhan Fe dan zat besi (Zulhaida
Lubis, 2003).
Secara umum menurut Proverawati (2009) anemia dalam kehamilan
diklasifikasikan menjadi:
a. Anemia defisiensi besi sebanyak 62,3%
Anemia defisiensi besi adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan
zat besi dalam darah. Pengobatannya adalah pemberian tablet besi
yaitu keperluan zat besi untuk wanita hamil, tidak hamil dan dalam
laktasi yang dianjurkan. Untuk menegakkan diagnosis anemia
defisiensi besi dapat dilakukan dengan anamnesa. Hasil anamnesa
didapatkan keluhan cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang
dan keluhan mual muntah pada hamil muda. Pada pemeriksaan dan
pengawasan Hb dapat dilakukan dengan menggunakan metode sahli,
dilakukan minimal 2 kali selama kehamilan yaitu trimester I dan III.
b. Anemia Megaloblastik sebanyak 29%.
Anemia ini disebabkan karena defisiensi asam folat (pteryglutamic
acid) dan defisiensi vitamin B12 (cyanocobalamin) walaupun jarang.
Menurut Hudono (2007) tablet asam folat diberikan dalam dosis 15-30
mg, apabila disebabkan oleh defisiensi vitamin B12 dengan dosis 100-
1000 mikrogram sehari, baik per os maupun parenteral.
c. Anemia Hipoplastik dan Aplastik
16
Anemia disebabkan karena sum-sum tulang belakang kurang mampu
membuat sel-sel darah baru.
d. Anemia Hemolitik sebanyak 0,7%
Anemia disebabkan karena penghancuran sel darah merah berlangsung
lebih cepat daripada pembuatannya. Menurut penelitian, ibu hamil
dengan anemia paling banyak disebabkan oleh kekurangan zat besi
(Fe) serta asam folat dan viamin B12. Pemberian makanan atau diet
pada ibu hamil dengan anemia pada dasarnya ialah memberikan
makanan yang banyak mengandung protein, zat besi (Fe), asam folat,
dan vitamin B12.
2.6.5 Bahaya anemia dalam kehamilan
Bahaya anemia pada kehamilan terjadi abortus, persalinan prematuritas,
hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim, mudah terjadi infeksi,
molahidatidosa, hiperemesis gravidarum, pendarahan antepartum, ketuban
pecah dini. Pada persalinan yaitu ganguan his, kala satu berlangsung lama dan
terjadi partus terlantar, retensio plasenta, pendarahan postpartum, atonia uteri.
Pada masa nifas terjadi subinvolusi uteri yang bisa menimbulkan pendarahan,
infeksi puerperium, pengeluaran Air Susu Ibu berkurang, terjadi dekompensasi
kordik mendadak setelah persalinan, anemia pada kala nifas dan mudah terjadi
infeksi mamae. Bahaya pada janin yaitu abortus, kematian intra uteri,
persalinan prematuritas tinggi, Berat Badan Lahir Rendah, kelahiran dengan
17
anemia, dapat terjadi cacat bawaan, bayi mudah terkena infeksi sampai
kematian perinatal. (Sanusi, 2008)
Pengaruh anemia terhadap kehamilan :
a) Abortus
b) Persalinan prematuritas
c) Hambatan tumbuh kembang janin
d) Mudah infeksi
e) Ancaman dekompensasi kordis (Hb < 6 gr %)
f) Heperemesis gravidarum
g) Perdarahan antepartum
h) Ketuban pecah dini
Akibat anemia terhadap kehamilan:
a) Abortus
b) Kematian intra uterine
c) Persalinan prematuritas tinggi
d) Berat badan lahir rendah
e) Kelahiran dengan anemia
f) Cacat bawaan
g) Bayi mudah infeksi sampai kematian perinatal
h) Intelegiensia rendah (Manuaba, 2010)
18
BAB 3
KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep
Anemia merupakan salah satu kondisi yang sering terjadi pada ibu hamil.
Kondisi ini membutuhkan perhatian khusus karena dampak anemia cukup
berbahaya bagi ibu dan bayinya.
Terdapat banyak faktor yang menyebabkan terjadinya anemia. Beberapa
faktor yang diduga berperan atau berhubungan dalam terjadinya anemia yaitu
kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi,status gizi, dan pola makan
ibu hamil itu sendiri.
Berdasarkan konsep berfikir diatas, dalam hal ini latar belakang dan
tinjauan pustaka maka dikembangkanlah kerangka konsep yang merupakan
perpaduan dari teori tersebut. Pada penelitian ini, secara umum dibagi atas dua
variabel yaitu : Variabel dependen (Ibu hamil yang anemia) dan Variabel
Independen (Kepatuhan konsumsi tablet besi,status gizi, dan pola makan).
Kepatuhan konsumsi tablet besi
Pola makan (food recall)
Status gizi
Ibu
Hamil
Yang
Anemia
19
: Variabel dependen
: Variabel independen
Gambar 3.1 Kerangka Konsep
3.2 Hipotesis Penelitian
Hipotesis nol
a. Kepatuhan konsumsi tablet besi tidak berhubungan dengan kejadian
anemia pada ibu hamil
b. Status gizi tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
c. Pola makan tidak berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
Hipotesis alternative
a. Kepatuhan konsumsi tablet besi berhubungan dengan kejadian anemia
pada ibu hamil
b. Status gizi berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
c. Pola makan berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil
20
BAB 4
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi observasional dengan
desain cross sectional analitik, dimana penelitian terhadap variable dependen dan
variable independen dilakukan pada waktu yang sama untuk mengevaluasi
hubungan kepatuhan konsumsi tablet besi, status gizi, dan pola makan dengan
kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Monconlgloe di Kecamatan
Moncongloe Kabupaten Maros.
4.2 Waktu dan lokasi penelitian
4.2.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan akan dilaksanakan pada bulan September
hingga Oktober 2017
4.2.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.
4.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel
4.3.1 Jumlah Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe
di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.
4.3.2 Jumlah Sampel
Menurut Cohen, et.al, (2007, hlm. 101) semakin besar sample dari
besarnya populasi yang ada adalah semakin baik, akan tetapi ada jumlah
21
batas minimal yang harus diambil oleh peneliti yaitu sebanyak 30
sampel.
Berdasarkan dasar diatas, maka sampel yang akan digunakan oleh
penelitian ini ialah sebanyak 60 sampel, 30 sampel yang anemia dan 30
sampel yang tidak anemia . Sampel penelitian ini adalah ibu hamil di
Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe Kabupaten Maros
Provinsi Sulawesi Selatan.
4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah
purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi
kriteria inklusi dan eksklusi, yaitu :
a. Kriteria Inklusi
1. Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan.
2. Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan yang bersedia
menjadi responden.
3. Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe
dengan usia kehamilan 13-27 minggu.
b. Kriteria eksklusi
1. Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan yang tidak bersedia
menjadi responden.
22
2. Ibu hamil di Puskesmas Moncongloe di Kecamatan Moncongloe
Kabupaten Maros Provinsi Sulawesi Selatan yang menderita
penyakit kronik.
4.4 Definisi Operasional dan Kriteria Objektif
Definisi Operasional adalah mendefinisikan variable secara operasional
berdasarkan karakteristik yang diamati yang memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena. Variable yang akan dijelaskan,yaitu:
Variabel/
Karakteristik Defini Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
Umur
Dihitung dari saat
responden lahir hingga
penelitian dilakukan
Kuesioner,Buku
KIA
≤ 20 tahun
21-30 tahun
> 30 tahun
Nominal
Paritas
wanita yang pernah
melahirkan bayi yang
dapat hidup (viable)
Kuesioner
Nullipara
Primipara
Multipara
Grandemultipara
Nominal
Kepatuhan
konsumsi tablet
besi
Kepatuhan konsumsi
tablet besi diketahui
dengan mengevaluasi
konsumsi tablet besi
pada trimester 2
kehamilan. Ibu hamil
dikatakan patuh apabila
jumlah tablet besi yang
dikonsumsi 30 tablet atau
Kuesioner
<30 biji tablet besi
= tidak patuh
≥30 biji tablet besi
= patuh
Ordinal
23
Tabel 4.1 Definisi Operasional
lebih per trimester dan
dikatakan tidak patuh
jika kurang dari 30 per
trimester .
Status gizi
Status gizi diketahui
dengan mengambil data
pada kunjungan antenatal
ibu hamil dengan melihat
LILA dari ibu hamil.
Atau melakukan
pengukuran langsung
apabila data pada KIA
tidak tersedia.
Kuisioner, Buku
KIA
<23,5 = gizi
kurang
≥23,5 = gizi baik
Ordinal
Anemia pada
ibu hamil
Anemia dalam kehamilan
diketahui apabila kondisi
ibu dengan kadar
hemoglobin dibawah 11gr
% dengan pemeriksaan
Hb sederhana yaitu Hb
sahli.
Kuisioner,
Buku KIA
<11 gr %
Nominal
Pola makan
(Food recall)
Diketahui dari
wawancara yang
dilakukan sedalam
mungkin agar responden
dapat mengungkapkan
jenis bahan makanan dan
perkiraan jumlah bahan
makanan yang
dikonsumsinya dalam 1
kali 24 jam yang lalu.
Formulir recall
konsumsi
≤77 % dari
kebutuhan =
cukup
>77 % dari
kebutuhan =
kurang
Ordinal
24
4.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner
tidak diisii langsung oleh responden melainkan dengan bantuan penulis melalui
teknik wawancara.
4.6 Alur Penelitian
Gambar 4.2 Alur Penelitian
4.7 Etika Penelitian
1. Menyelesaikan dan mengambil surat izin/ pengantar penelitian di Komisi Etik
Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.
2. Menyertakan surat pengantar ke Kepala Puskesmas Moncongloe sebagai izin
untuk melakukan penelitian.
Pengumpulan Data
Pengolahan dan Analisa Data
Kesimpulan
Penjelasan dan Kesediaan Responden Untuk
Penelitian (Inform Consent)
25
3. Memberikan penjelasan dan persetujuan secara lisan kepada subjek penelitian.
Jika bersedia , maka diberikan kuesioner untuk selanjutnya diisi.
4. Setiap informasi yang diberikan subjek yang bersifat pribadi akan
dirahasiakan.
26
BAB 5
HASIL PENELITIAN
Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September hingga Oktober tahun 2017
terhadap ibu hamil yang berada di area kerja Puskesmas Moncongloe Kabupaten
Maros. Unit responden adalah data primer ibu hamil berupa kuesioner yang berisi
kepatuhan konsumsi tablet besi ibu hamil,status gizi, dan pola makan (food recall
1x24 jam) yang menggambarkan jumlah kalori yang dikonsumsi ibu hamil dalam
1x24 jam yang didapatkan melalui proses wawancara. Adapun jumlah responden
yang diperoleh sebanyak 40 orang , 20 orang ibu hamil yang anemia dan 20 orang
ibu hamil yang tidak anemia. Semua ibu hamil yang menjadi sampel berada dalam
usia kehamilan berkisar 13 hingga 27 minggu (trimester 2). Sistem pengolahan data
yang digunakan dalam proses penyelesaian hasil penelitian ini adalah Microsoft
Excel 2010, Nutrisurvey 2004 dan SPSS.
5.1 Gambaran Karakteristik Responden Penelitian
Gambaran Karakteristik Responden Penelitian berdasarkan umur
menunjukkan bahwa dari 40 responden, rata-rata umur responden adalah 27 tahun.
Ibu hamil yang berusia ≤ 20 tahun sebanyak 2 orang, ibu hamil yang berusia 21-
30 tahun sebanyak 27 orang , dan ibu hamil yang berusia di atas 30 tahun
sebanyak 11 orang. Adapun gambaran karakteristik responden penelitian
27
berdasarkan paritas yaitu sebanyak 9 orang ibu hamil tergolong dalam
kelompok ibu yang Primipara dan sebanyak 31 orang ibu hamil tergolong ke
dalam kelompok ibu yang multipara. Adapun gambaran karakteristik responden
penelitian diuraikan secara rinci dibawah ini ,
Tabel 5.1 Distribusi responden ibu hamil berdasarkan karakteristik umur dan paritas
di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017
KARAKTERISTIK
FREKUENSI PERSENTASE
(n) (%)
1.Umur
≤ 20 tahun 2 5,0%
21-30 tahun 27 67,5%
>30 tahun 11 27,5%
2.Paritas
Nullipara 0 0,0%
Primipara 9 22,5%
Multipara 31 77,5%
Grandemultipara 0 0,0%
Sumber : Data Primer 2017
28
5.2 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia pada Ibu
Hamil
Hubungan kepatuhan konsumsi tablet besi dengan anemia pada ibu hamil
dinilai dengan cara mengevaluasi konsumsi tablet besi pada trimester 2 kehamilan.
Ibu hamil dikatakan patuh apabila jumlah tablet besi yang dikonsumsi 30 tablet atau
lebih dan dikatakan tidak patuh jika yang dikonsumsi kurang dari 30 tablet.
Tabel 5.2 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia
pada Ibu Hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017
Kepatuhan
konsumsi tablet
Fe
Status Anemia
Jumlah
Anemia
Tidak anemia
Ya
14 (42.4 %)
19 (57.6%)
33 (100 %)
Tidak
6 (85.7%)
1 (14.3%)
7 (100%)
Total
20 (50%)
20 (50%)
40 (100%)
Chi-square test: p-value <0,05; significant
Berdasarkan hasil uji Chi Square pada tabel 5.2, terdapat hubungan
signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet besi dengan anemia pada ibu hamil di
Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017, dimana p-value = 0.04 (p <
0,05; significant).
29
5.3 Hubungan Status Gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil
Hubungan status gizi dengan anemia pada ibu hamil dinilai dengan cara
mengambil data status gizi pada ibu hamil yaitu dengan melihat hasil pengukuran
LLA pada buku KIA atau melakukan pengukuran langsung apabila data pada KIA
tidak tersedia hasil pengukuran LLA. Cara mengevaluasi status gizi ibu hamil diukur
dengan standar apabila <23,5 dikatakan status gizi ibu hamil kurang dan ≥ 23,5
dikatakan gizi ibu hamil baik.
Tabel 5.3 Hubungan status gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas
Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017
Status gizi
Status Anemia
Jumlah
Anemia
Tidak anemia
Baik
12 (42.9%)
16 (57.1%)
28 (100 %)
Kurang
8 (66.7%)
4 (33.3%)
12 (100%)
Total
20 (50%)
20 (50%)
40 (100%)
Chi-square test: p-value <0,05; significant
Berdasarkan hasil uji Chi Square pada tabel 5.3 tidak terdapat
hubungan signifikan antara status gizi dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas
30
Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017, dimana p-value = 0.168, (p < 0,05;
significant).
5.4 Hubungan Pola Makan (Food Recall 24 Jam) dengan Anemia pada Ibu
Hamil
Hubungan pola makan dengan anemia pada ibu hamil dinilai dengan cara
mengambil data dengan wawancara yang dilakukan sedalam mungkin agar responden
dapat mengungkapkan jenis bahan makanan dan perkiraan jumlah bahan makanan
yang dikonsumsi dalam 24 jam yang lalu. Dari hasil wawancara akan diperoleh
sejumlah makanan yang dikonsumsi dan jumlah bahan makanannya yang nantinya
dapat menggambarkan total jumlah kalori yang dikonsumsi ibu hamil dalam 1x24
jam. Tolak ukur dari total kalori yang diperoleh dikatakan cukup jika memenuhi ≥77
% dari kebutuhan kalori ibu hamil (2100 kalori) dan dikatakan kurang jika ≤77 %
dari kebutuhan kalori ibu hamil (2100 kalori).
Tabel 5.4 Hubungan pola makan dengan Anemia pada Ibu Hamil di
Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017
Jumlah total
kalori dari food
recall 24 jam
Status Anemia
Jumlah
Anemia
Tidak anemia
cukup
3 (30%)
7 (70%)
10 (100 %)
kurang
17 (56.7%)
13 (43.3%)
30 (100%)
Total
20 (50%)
20 (50%)
40 (100%)
Chi-square test: p-value <0,05; significant
31
Berdasarkan hasil uji Chi Square pada tabel 5.4 tidak terdapat hubungan
signifikan antara pola makan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas
Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017, dimana p-value = 0.144, (p < 0,05;
significant.
32
BAB 6
PEMBAHASAN
6.1 Hubungan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia pada Ibu
Hamil
Berdasarkan hasil peneltian pada tabel 5.2 dapat dilihat bahwa terdapat 14
orang ibu hamil yang patuh mengonsumsi tablet besi dan mengalami anemia, di sisi
lain terdapat 19 orang ibu yang patuh mengonsumsi tablet besi dan tidak mengalami
anemia. Dapat dilihat pula terdapat 6 orang ibu hamil yang tidak patuh dalam
mengonsumsi dan mengalami anemia, di sisi lain 1 orang ibu hamil tidak patuh
mengonsumsi tablet besi dan tidak mengalami anemia.
Pada hasil uji Chi Square terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan
konsumsi tablet besi dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe
Kabupaten Maros tahun 2017, dimana p-value = 0.04 (p < 0,05; significant). Hasil
penelitian ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sugeng
Triyani dan Niken Purbowati (2016) yang memperoleh hasil uji statistik p < 0,05,
yang menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara kepatuhan mengkonsumsi
tablet Fe dengan status anemia ibu hamil (p=0,0001). Nilai OR= 5,985, artinya ibu
hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet Fe mempunyai peluang 5,985 kali
terkena anemia dibanding yang patuh.
33
Sama halnya dengan penelitian lain yang dilakukan oleh Chrisna Paksi
Mandariska (2014) bahwa ada hubungan antara kepatuhan meminum tablet Fe
terhadap kejadian anemia pada Ibu hamil trimester III di Puskesmas Kalikajar I
Wonosobo tahun 2014 dengan nilai korelasi chi Square yaitu sig 0,035. Dikatakan
bahwa semakin patuh ibu hamil meminum tablet besi maka semakin baik kadar HB
ibu hamil.
Adapun penyebab kurang patuhnya ibu dalam mengonsumsi tablet besi
dapat dipengaruhi oleh efek samping yang kurang nyaman dirasakan oleh ibu ketika
mengonsumsi tablet Fe, seperti mual, muntah, dan nyeri ulu hati. Hal ini karena
suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram lambung , nyeri ulu
hati, dan konstipasi. Efek samping yang tidak bisa diterima ibu hamil menyebabkan
ketidakpatuhan dalam pemakaian obat.
6.2 Hubungan Status Gizi dengan Anemia pada Ibu Hamil
Berdasarkan hasil peneltian pada tabel 5.3 dapat dilihat bahwa terdapat 12
orang ibu hamil yang status gizinya baik dan mengalami anemia, di sisi lain terdapat
16 orang ibu yang status gizinya baik dan tidak mengalami anemia. Dapat dilihat pula
terdapat 8 orang ibu hamil yang status gizinya kurang dan mengalami anemia, di sisi
lain terdapat 4 orang ibu hamil yang status gizinya kurang dan tidak mengalami
anemia.
Pada hasil uji Chi Square tidak terdapat hubungan signifikan antara status gizi
dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun
34
2017, dimana p-value = 0.168, (p < 0,05; significant). Hasil ini sesuai dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wina Mariana dan Nur Khafidhoh
(2013) dimana didapatkan tidak ada hubungan antara status gizi dengan anemia pada
remaja putri di SMK Swadaya Semarang tahun 2013 dengan nilai sign-ifikansi ρ
value = 0,089 (>0,05) . Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh peneliti di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017.
Meskipun dalam penelitian lain hasil penelitian ini bertolak belakang dengan
hasil penelitian Dyah Permata Sari (2013) dimana pada penelitian tersebut didapatkan
hasil sperman rank a = 0,05 didapatkan bahwa rs = 0,666789 berarti rs hitung > 0,364
H1 diterima yang artinya adanya hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada
ibu hamil trimester III. Hasil penelitian ini dapat berbeda karena banyak faktor yang
mempengaruhi gizi ibu hamil meliputi, umur, berat badan, suhu lingkungan, aktifitas,
status kesehatan, kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan, pengetahuan
zat gizi dalam makanan, status ekonomi, diet pada masa sebelum hamil dan selama
kehamilan dan psikologi (Purwitasari, 2009).
6.3 Hubungan Pola Makan (Food Recall 24 Jam) dengan Anemia pada Ibu
Hamil
Berdasarkan hasil peneltian pada tabel 5.4 dapat dilihat bahwa terdapat 3
orang ibu total asupan kalorinya yang cukup dan mengalami anemia, di sisi lain
terdapat 7 orang ibu total asupan kalorinya yang cukup dan tidak mengalami
anemia. Dapat dilihat pula terdapat 17 orang ibu hamil yang total asupan kalorinya
35
yang kurang dan mengalami anemia, di sisi lain terdapat 13 orang ibu hamil total
asupan kalorinya yang kurang dan tidak mengalami anemia.
Pada hasil uji Chi Square pada tabel 5.4 tidak terdapat hubungan signifikan
antara pola makan dengan anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe
Kabupaten Maros tahun 2017, dimana p-value = 0.144, (p < 0,05; significant). Pada
penelitian ini pola makan menggambarkan total kalori dalam 1x24 jam dimana pada
tabel master intake karbohidrat lebih dominan sehingga walaupun intake total kalori
ibu hamil baik namun tidak serta merta memengaruhi kadar Haemoglobin ibu hamil
itu sendiri, sebagaimana kita letahui zat gizi yang paling berpengaruh adalah asupan
zat besi (Fe).
Total intake kalori tidak memengaruhi secara langsung kejadian anemia
karena timbulnya anemia dapat disebabkan oleh berbagai faktor selain asupan pola
makan yang salah misalnya pola makan tidak teratur dan tidak seimbang dengan
kecukupan sumber gizi yang dibutuhkan tubuh diantaranya adalah asupan protein,
asupan karbohidrat, asupan lemak, vitamin C dan yang terutama kurangnya sumber
makanan yang mengandung zat besi, dan asam folat.
Pada penelitian ini juga ditemukan bahwa dari data total intake kalori ibu
hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros dari hasil wawancara Food
recall 24 jam terdapat 52 persen ibu hamil mengonsumsi karbohidrat secara berlebih.
36
BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijabarkan pada bab-bab
sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Gambaran Karakteristik Responden Penelitian berdasarkan umur
menunjukkan bahwa dari 40 responden, rata-rata umur responden adalah 27
tahun. Adapun gambaran karakteristik responden penelitian berdasarkan
paritas yaitu sebanyak 9 orang ibu hamil tergolong dalam kelompok ibu yang
Primipara dan sebanyak 31 orang ibu hamil tergolong ke dalam kelompok ibu
yang multipara.
2. Terdapat hubungan signifikan antara kepatuhan konsumsi tablet besi dengan
anemia pada ibu hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun
2017.
3. Tidak terdapat hubungan signifikan antara status gizi dengan anemia pada ibu
hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017.
4. Tidak terdapat hubungan signifikan antara pola makan dengan anemia pada
ibu hamil di Puskesmas Moncongloe Kabupaten Maros tahun 2017.
37
7.2 Saran
Berdasarkan dari kesimpulan diatas, peneliti memberikan saran, yaitu:
1. Bagi Ibu Hamil
Diharapkan agar ibu hamil bisa lebih meningkatkan pengetahuannya
mengenai anemia sehingga dapat mencegah terjadinya anemia dalam
kehamilan. Selain itu, ibu hamil harus dibekali pengetahuan mengenai pola
makan dan asupan gizi yang benar sehingga dalam kehamilannya zat gizi
yang dibutuhkan dapat terpenuhi.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan agar dapat menambah kurikulum mengenai anemia.
3. Bagi peneliti selanjutnya
Diharapkan agar pada penelitian selanjutnya dapat menambah variabel
penelitian dan menambah sampel agar lebih luasnya cakupan penelitiannya.
38
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, S. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT gramedia Pustaka Utama.Jakarta
Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Arisman.2004.Gizi Dalam Daur Kehidupan.EGC:181-195.Jakarta
Ariyani, dkk. “Validitas Lingkar Lengan Atas Mendeteksi Risiko Kekurangan Energi
Kronis pada Wanita Indonesia.” Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, no. 2
(September 2012): h. 83-90.
Aryani Dwi, 2014. Analisis Tingkat Konsumsi Energi dan Zat Gizi (Protein, Zat Besi,
Vitamin C, Asam Folat, Vitamin B12) pada Penderita Penyakit Gangguan
Saluran Pencernaan dan Hubungannya dengan Status Anemia di RSU PMI
Bogor [Skripsi]. Bogor : Departemen Gizi Masyarakat dan Umberdaya Keluarga,
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Asyirah, S. 2012. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Anemia pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Bajeng Kecamatan Bajeng Kabupaten Gowa Tahun
2012. Depok: FKM UI.
Chrisna Paksi Mandariska.2014. Hubungan Kepatuhan Meminum Tablet Fe terhadap
kejadian anemia pada Ibu Hamil trimester III di Puskesmas Kalikajari
Wonosomo.Yogyakarta.Program Studi Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Aisyiyah.
Cohen, L., et al.(2007). Research Methods in Education. (Sixth edition).New York:
Routledge.
Cunningham, F. Gary (et.al). 2005. Obstetri Williams. Jakarta : EGC dan Profesional
Kesehatan lain. Jakarta: EGC
Dyah Permata Sari.2013.Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Anemia pada Ibu
Hamil trimester III di PPS Hj Sri Sulasmiati Desa Wonoayu Kecamatan
Dilangkenceng Kabupaten Madiun. Madiun : Politkenik Kesehatan
Majapahit.Vol,5 No.2 November 2013.
Erb, Kozier. (2010).Fundamentals of Nursing. Jakarta: EGC
Fitriani,Kurnia.2014.Hubungan asupan Makanan dengan Kejadian anemia dan Nilai
Praktik pada Siswi Kelas XI Boga SMKN 1 Buduran Sidoarjo. Surabaya.E-
journal BOGA,volume 3, No.1 edisi Yudisium Periode Februari tahun 2014.
Gibson R.S. 2005. Principle of Nutritional Assesment : Antropometric Assesment to
Body Size. Second Edition. New York. Oxford University Press. Hlm 252-8.
Hudono, S. T., 2007. Penyakit Darah. Dalam : Prawirohardjo, S., Hanifa W., Abdul
B. S., Trijatmo R., eds. Ilmu Kebidanan. Edisi ketiga. Jakarta : Yayasan Bina
Pustaka.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2014. Profil Kesehatan Indonesia Tahun
2013. Jakarta: Kemenkes RI.
Linda J Harvey, Jack R Dainty, Wendy J Hollands, et al. Effect of high-dose iron
supplements on fractional zinc absorption and status in pregnant women.
American Journal of Clinical Nutrition, 2007 Vol. 85, No. 1, 131-136.
Lubis, Zulhaida. 2003. Jurnal Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap
Bayi Yang Dilahirkan.
Moehji S. 2002. Ilmu Gizi II. Peranan Gizi dalam Berbagai Kurun Usia dalam
New York: John Wiley and Sons.
Niven, Neil. 2002. Psikologi Kesehatan Keperawatan Pengantar untuk Perawat
Nurina, Y. 2012.Faktor Risiko Status Gizi dan Status Imunisasi Terhadap Kejadian
Pneumonia pada Balita di RSUD Dr. Soetomo Surabaya [Skripsi]. Surabaya:
Universitas Airlangga
P.Albery, Ian & Munafo, Marcus. (2011).Psikologi Kesehatan. Yogyakarta:Pallmall.
Proverawati, A, Asfuah, S, 2009. Gizi untuk Kebidanan. Nuha Medika, Yokyakarta.
Proverawati, A. 2013. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta : Nuha Medika
Puji., A.Esse., Satriani, Sri., Nadimin., Fadliyah, Fathiyatul., 2010. Hubungan
Pengetahuan ibu dan pola konsumsi dengan kejadian anemia gizi pada ibu hamil
di Puskesmas Kassi-Kassi. Media Gizi Pangan, Vol.X.
Purwitasari , Desi.2009. Buku Ajar Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Riskesdas.2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Kementerian
Kesehatan RI
Sanusi, et al. Poor Dietary Intake of Energy and Retinol among Pregnant Women:
Implications for Pregnancy Outcome in Southwest Nigeria. Pak. J. Nutr. 2008;
7(3):480- 484
Sarafino, E.P. (1994).Health Phychology: Biopsychosocial Interaction (4thed).
Sugeng Triyani,Niken Purbowati.2016. Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe dalam
mencegah Anemia Gizi Besi pada Ibu Hamil di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Jakarta Pusat.Jakarta.Jurnal Kesehatan Ilmu dan Teknologi Kesehatan.Vol,3
No.2 Maret 2016.
Supariasa, 2012. Penilaian Status Gizi. EGC . Jakarta
Wina Mariana, Nur Khofidhoh. 2013. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian
Anemia pada Remaja Putri di SMU Swadaya Wilayah Kerja Puskesmas
Karangdoro Kota Semarang tahun 2013. Semarang : Poltekkes Kemenkes
Semarang.
World Health Organization, 2008. Worldwide Prevalence of Anemia. Tersedia :
http://whqlibdoc.who.int/publications/2008/9789241596657eng.pdf. Diunduh
tanggal, 18 Juni 2017
LAMPIRAN
LAMPIRAN
SURAT PERSETUJUAN
MENGIKUTI PENELITIAN (INFORMED CONSENT)
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama :
Umur :
Alamat :
Dengan ini menyatakan telah mendapat penjelasan dari peneliti tentang
penelitian “Hubungan antara Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Status Gizi, dan Pola
Makan dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil”. Maka dengan ini saya secara
sukarela dan tanpa paksaan menyatakan bersedia ikut serta dalam penelitian tersebut.
Demikian surat pernyataan ini untuk dapat dipergunakan seperlunya.
Maros, …………………… 2017
Penanggung jawab, peneliti utama:
Nama : Nur Amni S
Alamat : Rusunawa II Unhas Blok B, Tamalanrea, Makassar
No. HP : +628271057037
Responden
(……………………)
Saksi 2:
(………………..….)
Saksi 1:
(………..………….)
KUESIONER
Nama Ibu :
Tanggal Lahir/usia :
Paritas :
Usia Kehamilan :
Kadar Hb :
Riwayat hipertensi, Abortus, atau Penyakit kronik (TBC,Neoplasma) :
Daftar Pertanyaan :
1. Apakah selama kehamilan pernah diberikan tablet fe / besi ?
a. Ya b.Tidak
Jika Ya Lanjut pertanyaan kedua
2. Berapakah jumlah tablet yang diberikan ?.............................Tablet
3. Berapakah jumlat tablet yang dikonsumsi ?...........................Tablet
Selanjutnya dilanjutkan dengan Kuisioner Pola makan/Food recall
REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KESEHATAN
DIREKTORAT GIZI MASYARAKAT
PEMANTAUAN STATUS GIZI TAHUN 2016
PERTANYAAN KONSUMSI MAKAN IBU HAMIL
RAHASIA PSG 2016. BUMIL
BLOK I PENGENALAN TEMPAT
Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Nomor
Klaster
Nomor Urut
RT
Nomor Urut
ART
Nama Ibu Hamil
Umur Ibu Hamil ……… tahun
Umur Kehamilan Ibu Hamil ……… bulan
DAFTAR MAKANAN YANG DIKONSUMSI IBU HAMIL DALAM SATU HARI KEMARIN
Pada saat probing pengumpul data dapat menanyakan nama hidangan makanan/minuman yang dikonsumsi oleh ibu hamil
dalam sehari kemarin. Review kembali sehingga tidak ada hidangan makanan/ minuman yang terlewat
NO NAMA HIDANGAN
BLOK I PENGENALAN TEMPAT
Provinsi Kab/Kota Kecamatan Desa/Kelurahan Nomor Klaster Nomor Urut
RT
Nomor Urut
ART
KONSUMSI MAKANAN IBU HAMIL RECALL 1 X 24 JAM
Nomor
Urut
Hidangan
Waktu
Makan
Urutan
Waktu
Makan
(Jam)
Nama
Hidangan/
Makanan/
Minuman
Rincian
Bahan
Makanan/
Minuman
Nama
Padanan
Bahan
Makanan/
Minuman
URT dan Berat Rincian Bahan
Makanan/Minuman yang
dikonsumsi
JML URT Matang
(gram)
Mentah
(gram)
1 2 3 4 5 6 7 8 9
NO Nama Umur Paritas Kepatuhan konsumsi
LLA HB
1 Iriamayanti 34 G4P3A0 YA 31 12,7
2 Hasbiati 34 G3P2A0 YA 28 12,1
3 Hasnawati 36 G3P2A0 YA 31 11
4 Rasmawati 22 G2P1A0 YA 23 11,7
5 Murniati 22 G1P0A0 YA 21 12,5
6 Finasari 29 G4P3A0 YA 26 12
7 Rohani 35 G3P2A0 TIDAK 24 13,2
8 Sanifa 36 G5P3A1 YA 32 13,1
9 Nurbaya 41 G5P4A0 YA 25 12
10 Rahmatia 27 G2P1A0 YA 26 12,6
11 Hasna 24 G1P0A0 YA 20 14,1
12 Hasmiati 33 G1P0A0 YA 25,4 12,4
13 Hasrinawati 20 G1P0A0 YA 26 11,7
14 Nuraida 21 G2P1A0 TIDAK 22 10
15 Jumaniah 27 G1P0A0 YA 23 10
16 Rahmawati 22 G2P1A0 YA 22 10,1
17 Hasniati 32 G3P2A0 YA 32 10,3
18 Daniati 29 G2P1A0 YA 25 9,1
19 Irma Erviani 28 G3P2A0 TIDAK 31 10,6
20 Hastuti 25 G2P1A0 YA 24 10,5
21 Rismayanti 25 G3P1A1 YA 25 10,8
22 Sri Ayu Andira 18 G2P1A0 TIDAK 21,2 9,5
23 Hawania 30 G3P2A0 YA 25 12,9
24 Nurmiati 24 G3P2A0 YA 22 9,5
25 Sherli 29 G3P2A0 YA 20 9,6
26 Apriana 24 G1P0A0 YA 23 10,6
27 Evi 31 G5P2P2 YA 29 9,5
28 Syamsinar 30 G2P1A0 YA 27 9
29 Hasriani 25 G3P2A0 YA 25 9,4
30 Syamsinar A 20 G1P0A0 TIDAK 26,3 7,8
31 Kartini 24 G2P1A0 YA 23 9,2
32 Nurfatima 23 G3P1A1 TIDAK 26,1 9
33 Haslinda 26 G3P2A0 TIDAK 33 9
34 Norma 37 G4P3A0 YA 25,9 12,9
35 Jumariah 27 G2P1A0 YA 24,5 10,1
36 Muliati 34 G4P3A0 YA 24 12,1
37 Juliana 28 G1P0A0 YA 23 13,1
38 Sartika 26 G2P1A0 YA 24 11
39 Fitriani 23 G1P0A0 YA 25,7 13
40 Sahariah 24 G2P1A0 YA 26 12,9
NO Nama Umur Paritas
1 Iriamayanti 34 3
2 Hasbiati 34 2
3 Hasnawati 36 2
4 Rasmawati 22 1
5 Murniati 22 0
6 Finasari 29 3
7 Rohani 35 2
8 Sanifa 36 3
9 Nurbaya 41 4
10 Rahmatia 27 1
11 Hasna 24 0
12 Hasmiati 33 0
13 Hasrinawati 20 0
14 Nuraida 21 1
15 Jumaniah 27 0
16 Rahmawati 22 1
17 Hasniati 32 2
18 Daniati 29 1
19 Irma Erviani
28 2
20 Hastuti 25 1
21 Rismayanti 25 1
22 Sri Ayu Andira
18 1
23 Hawania 30 2
24 Nurmiati 24 2
25 Sherli 29 2
26 Apriana 24 0
27 Evi 31 2
28 Syamsinar 30 1
29 Hasriani 25 2
30 Syamsinar A
20 0
31 Kartini 24 1
32 Nurfatima 23 1
33 Haslinda 26 2
34 Norma 37 3
35 Jumariah 27 1
36 Muliati 34 3
37 Juliana 28 0
38 Sartika 26 1
39 Fitriani 23 0
40 Sahariah 24 1
Lampiran Output SPSS
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kepatuhan Konsumsi Tablet
Fe * Anemia 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%
Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe * Anemia Crosstabulation
Anemia
Total Ya Tidak
Kepatuhan Konsumsi Tablet
Fe
Ya Count 14 19 33
% within Kepatuhan
Konsumsi Tablet Fe 42.4% 57.6% 100.0%
Tidak Count 6 1 7
% within Kepatuhan
Konsumsi Tablet Fe 85.7% 14.3% 100.0%
Total Count 20 20 40
% within Kepatuhan
Konsumsi Tablet Fe 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 4.329a 1 .037
Continuity Correctionb 2.771 1 .096
Likelihood Ratio 4.723 1 .030
Fisher's Exact Test .091 .046
Linear-by-Linear Association 4.221 1 .040
N of Valid Cases 40
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.50.
b. Computed only for a 2x2 table
Dari data di atas didapatkan p = 0.04, sehingga Ho ditolak karena p<0.05. Ada
pengaruh kepatuhan minum obat dengan kejadian anemia pada ibu hanil
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Status Gizi * Anemia 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%
Status Gizi * Anemia Crosstabulation
Anemia
Total Ya Tidak
Status Gizi Baik Count 12 16 28
% within Status Gizi 42.9% 57.1% 100.0%
Kurang Count 8 4 12
% within Status Gizi 66.7% 33.3% 100.0%
Total Count 20 20 40
% within Status Gizi 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 1.905a 1 .168
Continuity Correctionb 1.071 1 .301
Likelihood Ratio 1.933 1 .164
Fisher's Exact Test .301 .150
Linear-by-Linear Association 1.857 1 .173
N of Valid Cases 40
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Dari data di atas didapatkan p = 0.168, sehingga Ho diterima karena p>0.05. Tidak
ada pengaruh status gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Asupan Gizi * Anemia 40 100.0% 0 0.0% 40 100.0%
Asupan Gizi * Anemia Crosstabulation
Anemia
Total Ya Tidak
Asupan Gizi Cukup Count 3 7 10
% within Asupan Gizi 30.0% 70.0% 100.0%
Kurang Count 17 13 30
% within Asupan Gizi 56.7% 43.3% 100.0%
Total Count 20 20 40
% within Asupan Gizi 50.0% 50.0% 100.0%
Chi-Square Tests
Value df
Asymp. Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (2-
sided)
Exact Sig. (1-
sided)
Pearson Chi-Square 2.133a 1 .144
Continuity Correctionb 1.200 1 .273
Likelihood Ratio 2.181 1 .140
Fisher's Exact Test .273 .137
Linear-by-Linear Association 2.080 1 .149
N of Valid Cases 40
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.00.
b. Computed only for a 2x2 table
Dari data di atas didapatkan p = 0.144, sehingga Ho diterima karena p>0.05. Tidak
ada pengaruh asupan gizi dengan kejadian anemia pada ibu hamil
BIODATA DIRI PENULIS
Data Pribadi :
Nama Lengkap : Nur Amni S
Nama Panggilan : Amni
Tempat/Tanggal Lair : Maros, 5 Januari 1996
Pekerjaan : Mahasiswa
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Gol. Darah : O
Nama Orang Tua
Ayah : H.Sattu Talib S,Sos
Ibu : Hj.Kamaria Malik
Pekerjaan Orang Tua
Ayah : PNS
Ibu : PNS
Anak ke : 2 dari 2 bersaudara
Alamat saat iini : Jalan Sahabat Rusunawa II Blok B kamar 218
No. Telp : 082271057037
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan Formal
Periode Sekolah/Institusi/Universitas Jurusan
2002-2008 SD Inpres No 60 Perumnas
Tumalia
-
2008-2011 SMP Negeri 2 Maros -
2011-2014 SMA Negeri 1 Maros IPA
2014-sekarang Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
Pendidikan Dokter
Riwayat Organisasi
Periode Organisasi Jabatan
2015-sekarang Tim Bantuan Medis
Calcaneus Fakultas
Kedokteran Universitas
Hasanuddin
Anggota Biasa