Upload
destini-puji-lestari
View
3.164
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
Hubungan Status Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif
Pada Bayi di Kecamatan Banyumanik
Kota Semarang
Disusun untuk memenuhi mata kuliah dasar riset keperawatan
Dosen Pembimbing : Ibu Sarah Ulliya, S.Kp., M.Kes
Disusun Oleh :
Destini Puji Lestari
22020111130032
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2012
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Judul Penelitian : Hubungan Status Pekerjaan Ibu Terhadap Pemberian ASI Eksklusif
Nama : Destini Puji Lestari
NIM : 22020111130032
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Fakultas : Kedokteran
Mengesahkan :
Pembimbing
Tanggal 26 April 2012
Sarah Ulliya, S.Kp. M.Kes
NIP. 19701262001122001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Agus Santoso, S.Kp, M.Kep
NIP. 197208211999031002
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
Bab I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
Bab II
1. Tinjauan Pustaka
2. Kerangka Teori
3. Hipotesis
Bab III
Metodologi Penelitian
1. Kerangka konsep
2. Desain penelitian
3. Populasi dan sampel
4. Instrumen penelitian
5. Analisis
Bab IV
Penutup
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya peningkatan status kesehatan dan gizi terhadap pertumbuhan bayi usia 0-24 bulan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kebiasaan perilaku masyarakat.
Ketidaktahuan ibu tentang cara pemberian makanan untuk anak dan bayi dapat menjadi
penyebab langsung dan tidak langsung kekurangan gizi terhadap bayi, terutama usia di
bawah dua tahun (baduta).Ketidaktahuan ini bisa dipengaruhi dari tingkat pendidikan ibu dan
wawasan yang dimiliki.
Semakin bertambahnya usia bayi, maka semakin bertambah pula kebutuhan gizinya.
Kebutuhan gizi tersebut dapat di pengaruhi oleh asupan makanan sehari-hari dan juga
kualitas makanan pendamping. Sejak bayi memasuki usia 6 bulan kebutuhan karbohidrat,
vitamin, protein dan mineral semakin bertambah. Kebutuhan nutrisi itu bisa diperoleh dengan
pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI). Dalam pemberian MP-ASI diperlukan
beberapa pertimbangan seperti kualitas MP-ASI, frekuensi pemberian, dan porsi.
Beberapa permasalahan pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI) antara lain ;
pemberian makanan pralaktat sebelum ASI keluar, kolostrum dibuang, pemberian MP ASI
terlalu dini atau terlambat, MP ASI yang diberikan tidak cukup, pemberian MP-ASI sebelum
ASI, frekuensi pemberian MP-ASI kurang, pemberian ASI terhenti karena ibu kembali
bekerja, kebersihan kurang, prioritas gizi yang salah pada keluarga.
Pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini menjadi masalah yang sering dihadapi
oleh kebanyakan ibu menyusui di Indonesia. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Departemen Kesehatan, Anies Irawati pemberian makanan pendamping ASI terlalu dini bisa
menyebabkan bayi mudah terserang batuk pilek, diare dan panas dibandingkan dengan bayi
yang diberikan ASI Eksklusif 6 bulan penuh. Pengaruh negative MP-ASI ini bisa berlanjut
seiring bayi bertambah usia.
Salah satu faktor pemberian MP-ASI terlalu dini adalah kesibukan ibu. Saat ini banyak
ibu yang ikut mencari nafkah untuk keluarga. Kegiatan ini mengakibatkan ibu memiliki
peran ganda antara mengasuh anak atau membantu finansial keluarga. Untuk mengatasi
permasalahan tersebut banyak ibu memilih mempekerjakan pembantu rumah tangga atau
babby sitter untuk mengasuh anak mereka. Masalah inilah yang menarik peneliti untuk
melihat apakah ada hubungan yang signifikan antara status pekerjaan ibu terhadap pemberian
ASI eksklusif terhadap bayi.
B. Rumusan Masalah
Apakah ada hubungan yang signifikan antara status pekerjaan ibu terhadap pemberian
ASI eksklusif pada bayi?
C. Tujuan
1. Tujuan Khusus
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara status
pekerjaan ibu terhadap pemberian ASI eksklusif pada bayi.
2. Tujuan Umum
a. Mengetahui jenis pekerjaan ibu yang beresiko terhadap pemberian ASI eksklusif
b. Mengetahui hubungan pekerjaan ibu terhadap pemberian ASI eksklusif
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
1. Konsep ASI dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
a. Pengertian ASI
Air susu ibu (ASI) adalah makanan bayi yang paling baik karena mengandung zat gizi
yang paling sesuai dengan kebutuhan gizi bayi yang sedang dalam tahap percepatan
tubuh kembang (Sanyoto, Eveline 2008).
Pemberian ASI eksklusif kepada bayi adalah memberikan ASI tidak dengan makanan
tambahan lainnya baik dalam bentuk cairan maupun padat. Makanan tambahan dalam
bentuk cair dapat berupa air putih, susu formula, madu atau air jeruk. Sedangkan contoh
makanan padat yang sering diberikan kepada bayi adalah pisang, pepaya, bubur susu,
bulan, selain ASI sebelum usia 6 bulan ( Roesli, 2005).
b. Manfaat ASI
ASI ternyata memiliki manfaat tidak hanya untuk bayi namun bermanfaat juga untuk ibu
yang menyusui. Menurut Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak, dr.
Budiharja, DTM&H, MPH, manfaat menyusui bagi ibu adalah dapat merekatkan
hubungan emosional antara ibu dengan bayinya, mengurangi perdarahan setelah
melahirkan, mempercepat pemulihan pasca melahirkan, menunda kehamilan, dan
mengurangi resiko terkena kanker payudara.Manfaat pemberian ASI pada bayi adalah
dapat mengurangi resiko infeksi lambung dan usus, sembelit dan alergi. Bayi yang diberi
ASI lebih kebal terhadap penyakit daripada bayi yang tidak diberi ASI. ASI merupakan
makanan yang tepat bagi bayi karena mudah dicerna dan dapat mempercepat
penyembuhan, pada bayi prematur, ASI dapat menaikkan berat badan secara cepat dan
mempercepat pertumbuhan sel otak, tingkat kecerdasan bayi yang diberi ASI lebih tinggi
7-9 poin dibandingkan bayi yang tidak diberi ASI ( Roesli, 2000 ).
c. Nilai Gizi ASI
ASI sebagai makanan yang paling baik bagi bayi berusia 4-6 bulan mengandung
nilai gizi yang tinggi. Gizi yang terkandung di dalam ASI yaitu :
1. Laktosa
Merupakan jenis karbohidrat utama pada ASI yang berperan penting sebagai sumber
energy utama untuk bayi. Laktosa akan diubah menjadi glukosa dan galaktosa yang
berperan besar untuk pertumbuhan system saraf.
2. Lemak
Merupakan sumber karbohidrat kedua yang berfungsi untuk pemenuhan energy pada bayi
dan juga untuk mengatur suhu tubuh bayi. Lemak ini mengandung asam lemak essensial
yaitu asam linoleat dan asam alda linoeat pertumbuhan kecerdasan bayi.
3. Oligosakarida
Merupakan komponen bioaktif yang mengandung prebiotik yang berfungsi untuk
memproduksi bakteri sehat untuk melindungi pencernaan bayi.
4. Protein
Bentuk dasar dari protein adalah asam amino yang berfungsi sebagai pembentuk struktur
otak. Beberapa jenis asam amino seperti taurin, triptofan dan fenilalalin yang bermanfaat
untuk proses mengingat.
5. Kolostrum
Adalah ASI yang keluar pertama kali. Kolostrum berwarna kuning dan kental. Cairan ini
banyak mengandung antibody penghambat pertumbuhan virus dan bakteri, protein, dan
vitamin A sehingga sangat penting diberikan kepada bayi yang baru lahir.
Bayi sehat pada umumnya tidak memerlukan makanan tambahan sampai usia 6 bulan.
Tetapi terdapat pengecualian terhadap bayi dengan resiko berat badan kurang atau tidak ada
perkembangan yang signifikan setelah bayi diberi ASI. Bayi dengan kedua faktor tersebut boleh
mendapatkan makanan pendamping ASI (MP-ASI) baik berupa cairan maupun padat. Seiring
bertambahnya usia bayi, maka bertambah pula kebutuhan gizinya. Menurut Arisman (2004),
pemberian makanan pendamping harus bertahap dan bervariasi, dari mulai bentuk bubur cair
kebentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembek dan akhirnya
makanan padat. Pemberian pertama cukup 2 kali sehari, satu atau dua sendok teh penuh.
Makanan pendamping yang baik adalah mengandung makanan pokok sayur mayor, buah-
buahan, protein dan lemak (Arisman, 2004).
Pemberian MP-ASI terlalu dini bisa mengganggu pemberian ASI eksklusif dan menambah
resiko penyakit terhadap bayi. Selain itu tidak ada data yang mendukung memberi MP-ASI pada
bayi berusia di bawah 6 bulan bisa bermanfaat bagi tumbuh kembang bayi (Roesli,2005).
2. Konsep Pekerjaan Ibu
Kerja adalah aktivitas, gawai, kegiatan, operasi. Sedangkan yang dimaksud dengan pekerjaan
adalah operasi, order, proyek, kewajiban, tugas, aktivitas, kegiatan, kesibukan, urusan, karier,
profesi , pencaharian seseorang. (Tesaurus Bahasa Indonesia)
Merawat bayi, mulai dari menyusui, memberi makan, memandikan dan lain sebagainya
adalah pekerjaan seorang ibu. Bergesernya zaman menuntut wanita untuk memiliki peran ganda,
selain menjadi ibu, banyak wanita zaman sekarang yang ikut mencari nafkah untuk membantu
perekonomian keluarga. Pekerjaan yang digeluti bermacam-macam, mulai dari pegawai kantor,
pengajar, tenaga kesehatan atau wiraswasta. Seringnya pekerjaan mengambil waktu para ibu
dalam mengurus anak. Akibat dari kesibukan tersebut membuat waktu mengurus anak menjadi
terpotong. Solusi yang paling mudah adalah dengan mempekerjakan pengasuh bayi atau baby
sitter.
Anak memerlukan berbagai variasi permainan untuk kebutuhan fisik, mental dan
perkembangan emosinya. Bermain bukan berarti membuang-buang waktu, juga bukan berarti
membuat anak menjadi sibuk sementara orangtuanya mengerjakan pekerjaannya sendiri. Anak
harus mempunyai cukup waktu untuk bermain. Untuk bermain diperlukan alat permainan yang
sesuai dengan umur dan taraf perkembangannya (Soetjiningsih, 1995).
B. Kerangka Teori
C. HipotesisH0 : Tidak ada hubungan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi.Ha : Ada hubungan yang signifikan antara status pekerjaan ibu dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi.
Ibu yang Bekerja Pemberian ASI eksklusif pada bayi
1. Jenis Pekerjaan2. Lamanya waktu
bekerja3. Kedudukan dalam
pekerjaan
Lamanya ASI diberikan
Bab III
Metodologi Penelitian
A. Kerangka Konsep
B. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan wadah untuk menjawab pertanyaan dan menguji kesahihan
hipotesis (Notoatmojo, 193: 141). Pada penelitian ini menggunaka desain penelitian
Cross Sectinal yaitu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antar faktor-faktor
resiko dengan efek, dengan cara pendekatan observasi atau pengumpulan data sekaligus
pada suatu saat (point time approach) artinya objek penelitian hanya di observasi sekali
saja.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2006). Populasi yang akan
diteliti dalam penelitian ini adalah para ibu yang tinggal di kelurahan Sumurbroto,
Banyumanik, Semarang.
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diteliti (Arikunto,2006). Teknik
sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu mengambil sample sesuai
dengan kriteria penelitian. Jumlah sample 20 orang. Kriteria sampel yang akan diteliti
adalah wanita yang berstatus ibu yang memiliki anak usia di bawah 7 bulan , memiliki
pekerjaan selain menjadi ibu rumah tangga dan tinggal di kelurahan Sumurbroto,
kecamatan Banyumanik, Semarang.
Variabel Bebas Variabel Terikat
Status Pekerjaan Ibu Pemberian ASI eksklusif pada bayi
1. Kesehatan ibu2. Kesehatan bayi
D. Instrumen
Instrumen atau alat yang akan digunakan pada penelitian ini adalah : 1) pemberian
kuisioner tentang pekerjaan yang sedang dilakukan oleh ibu, 2) pemberian kuisioner
tentang pemberian ASI eksklusif kepada bayi yang dilakukan oleh ibu tersebut.
E. Analisis