46
Kasimin, SH, M Kes. Yogyakarta, 20 April 1950 Jln Merbau Raya 149 Semarang (024) 7472050 08157770779 Widyaiswara Utama, IV/d Bapelkes Semarang

Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

• Kasimin, SH, M Kes.• Yogyakarta, 20 April

1950• Jln Merbau Raya 149

Semarang• (024) 7472050

08157770779• Widyaiswara Utama,

IV/d Bapelkes Semarang

Page 2: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

ASPEK HUKUM ASUHAN KEPERAWATAN

kasimin

Page 3: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

A. PengantarPerawat merupakan aspek penting dalam pembangunan kesehatan Perawat merupakan salah satu tenaga kesehatan yang diatur dalam PP No. 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan, tenaga perawat merupakan jenis tenaga kesehatan terbesar yang dalam kesehariannya selalu berhubungan langsung dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya.

kasimin

Page 4: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Dalam menjalankan tugasnya tak jarang perawat bersinggungan dengan masalah hukum. Bahkan profesi perawat sangat rentan dengan kasus hukum seperti gugatan malpraktik sebagai akibat ketidakpuasan klien terhadap asuhan keperawatan yang diterima klien.

kasimin

Page 5: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

• Dalam perkembangan dibidang keprofesian, selain adanya perubahan status yuridis dari “perpanjangan tangan” menjadi “kemitraan” atau “kemandirian”, seorang perawat juga telah dianggap bertanggung jawab hukum untuk “malpraktik” keperawatan yang dilakukannya, berdasarkan standar profesi yang berlaku. kasimin

Page 6: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

• Dalam hal ini dibedakan tanggung jawab untuk masing-masing kesalahan atau kelalaian, yakni dalam bentuk malpraktik medik (yang dilakukan oleh dokter) dan malpraktik keperawatan.

kasimin

Page 7: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

B. Fungsi, Peran, dan Kewenangan Perawat.Dalam praktik keperawatan, fungsi perawat terdiri dari tiga:1. Fungsi independent 2. Fungsi interdependen, dan 3. Fungsi dependen.

kasimin

Page 8: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

1. Fungsi Independen Dalam fungsi ini tindakan perawat tidak membutuhkan perintah dokter.Dalam hukum administrasi negara, fungsi independen ini merupakan kewenangan yang bersifat atribusi dalam arti kewenangan perawat untuk melakukan suatu tindakan keperawatan berdasarkan kewenangan yang diperoleh dari undang-undang atau perundang-undangan. Dalam hal ini diatur dalam Permenkes No. HK.02.02/MENKES/148/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat Pasal 8, Pasal 9 dan Pasal 10.

kasimin

Page 9: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Contoh tindakan perawat dala fungsi independen adalah:a. pengkajian seluruh sejarah kesehatan

pasien/keluarganya dan menguji secara fisik untuk menentukan status kesehatan

b. mengidentifikasi tindakan keperawatan yg perlu dilakukan untuk memelihara atau memperbaiki kesehatan

c. membantu pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari

d. mendorong pasien untuk berperilaku secara wajar. kasimin

Page 10: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

2. Fungsi Interdependen Tindakan perawat yang berdasarkan

pada kerja sama dengan tim perawatan atau tim kesehatan. Mereka biasanya tergabung dalam sebuah tim yang dipimpin oleh seorang dokter. Sebagai sesama tenaga kesehatan, masing-masing tenaga kesehatan mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sesuai dengan bidang ilmunya. Dalam kolaborasi ini, pasien menjadi fokus upaya pelayanan kesehatan.

kasimin

Page 11: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

• Contohnya, untuk menangani ibu hamil yang menderita diabetes, perawat bersama tenaga gizi berkolaborasi membuat rencana untuk menentukan kebutuhan makanan yang diperlukan bagi ibu dan perkembangan janin. Ahli gizi memberikan kontribusi dalam perencanaan makanan dan perawat mengajarkan pasien memilih makan sehari-hari.

Page 12: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

3. Fungsi Dependen  Di sini perawat bertindak membantu dokter

dalam memberikan pelayanan medik, memberikan pelayanan pengobatan, dan tindakan khusus yang menjadi wewenang dokter yang seharusnya dilakukan oleh dokter seperti pemasangan infus, pemberian obat, melakukan suntikan dan sebagainya. Kewenangan di dalam fungsi ini adalah bentuk kewenangan yang diperoleh karena mandat. Dalam arti perawat melakukan suatu tugas karena adanya pemberian mandat dari dokter.

kasimin

Page 13: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Menurut dr.Sofwan Dahlan, SpPF(K) menyebutkan bahwa tindakan perawat yang bekerja di RS dapat dibagi menjadi:1. Caring activities  Semua tindakan keperawatan yang

memang menjadi tanggungjawab perawat & oleh karenanya perawat yang bersangkutan bertanggung jawab secara hukum terhadap tindakan tersebut; meliputi keputusan (decision) yang dibuatnya serta pelaksa-naan (execution) dari keputusan tersebut

kasimin

Page 14: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

2. Technical activities Adalah semua tindakan keperawatan dimana perawat hanya bertanggung jawab secara hukum terhadap pelaksanaan (execution) dari suatu keputusan (decision) yang dibuat oleh dokter.

kasimin

Page 15: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Termasuk technical activities antara lain: Aktivitas yang dilakukan atas perintah

tertulis dokter. Aktivitas yang dilakukan atas perintah lisan

dokter. Aktivitas yang dilakukan berdasarkan aturan

(protap) yang telah dibuat. Aktivitas yang dilakukan dengan syarat ada

dokter di RS yang dapat hadir segera. Aktivitas-aktivitas tertentu di tempat-tempat

tertentu yang telah ditetapkan. Aktivitas tertentu yang tidak memerlukan

persyaratan khusus.

kasimin

Page 16: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

3. Delegated medical activities adalah adalah suatu tindakan yang menjadi bagian dari kewenangan medik, tetapi telah didelegasikan kepada perawat.

kasimin

Page 17: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Dilihat dari peran perawat, maka secara garis besar perawat mempunyai peran sebagai berikut:1. Peran perawatan (caring role/

independent)2. Peran koordinatif (coordinative

role/ interdependent)3. Peran Terapeutik (therapeutik

role/ dependent).

kasimin

Page 18: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Peran dalam terapeutik disebutkan bahwa dalam keadaan tertentu beberapa kegiatan diagnostik dan tindakan medik dapat dilimpahkan untuk dilaksanakan oleh perawat. Dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa tanggung jawab utama tetap pada dokter yang memberikan tugas. Sedangkan perawat mempunyai tanggung jawab pelaksana.

kasimin

Page 19: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

• Pelimpahan hanya dapat dilaksanakan setelah perawat tersebut mendapat pendidikan dan kompetensi yang cukup untuk menerima pelimpahan. Pelimpahan jangka panjang atau terus menerus dapat diberikan kepada perawat kesehatan dengan kemahiran khusus, yang diatur dengan peraturan tersendiri (standing order). kasimin

Page 20: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

• Dalam peran terapeutik maka berlaku verlengde arm van de arts/prolonge arm/extended role doctrine (doktrin perpanjangan tangan dokter).

• Tanpa delegasi atau pelimpahan, perawat tidak diperbolehkan mengambil inisiatif sendiri, yang berarti:

kasimin

Page 21: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

1. Dokter secara moral maupun yuridis bertanggungjawab atas tindakan-tindakan perawat yang dilakukan berdasarkan perintah dokter

2. Dokter harus mengamati tindakan-tindakan yang dilakukan perawat dan harus menjamin bahwa apa yang dilakukan perawat adalah benar

3. Dokter harus mampu memberikan petunjuk apabila perawat melakukan kesalahan, dan

4. Perawat dapat menolak melaksanakan perintah bila dirasa bahwa dirinya tidak kompeten untuk melakukan tindakan tersebut.

kasimin

Page 22: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Wewenang dalam melaksanakan praktik keperawatan diatur dalam Permenkes No. HK.02.02/MENKES/148/I/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat.

Praktik keperawatan dilaksankan melalui kegiatan:1. pelaksanaan asuhan keperawatan2. pelaksanaan upaya promotif, preventif,

pemulihan dan pemberdayaan masyarakat

3. pelaksanaan tindakan keperawatan komplementer.

kasimin

Page 23: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

C. Pertanggungjawaban PerawatPertanggungjawaban perawat dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat dilihat berdasarkan tiga (3) bentuk pembidangan hukum yakni pertanggungjawaban secara hukum keperdataan, hukum pidana dan hukum administrasi. kasimin

Page 24: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

1. Pertanggungjawaban Hukum PerdataGugatan keperdataan terhadap perawat bersumber pada dua bentuk yakni perbuatan melanggar hukum (onrechtmatigedaad) sesuai dengan ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata dan perbuatan wanprestasi (contractual liability) sesuai dengan ketentuan Pasal 1239 KUHPerdata.

kasimin

Page 25: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Pertanggungjawaban perawat bila dilihat dari ketentuan dalam KUHPerdata maka dapat dikatagorikan ke dalam 4 (empat) prinsip sebagai berikut:a. Pertanggungjawaban langsung dan

mandiri (personal liability) berdasarkan Pasal 1365 BW dan Pasal 1366 BW.Berdasarkan ketentuan pasal tersebut maka seorang perawat yang melakukan kesalahan dalam menjalankan fungsi independennya yang mengakibatkan kerugian pada pasien maka ia wajib memikul tanggungjawabnya secara mandiri.

kasimin

Page 26: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Dilihat dari ketentuan Pasal 1365 KUHPerdata di atas maka pertanggung jawaban perawat tersebut lahir apabila memenuhi empat unsur yakni:

1) Perbuatan itu melanggar hukum2) Ada kesalahan3) Pasien harus mengalami suatu kerugian4) Ada hubungan kausal antara kesalahan

dengan kerugian.

kasimin

Page 27: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Cara langsung dengan membuktikan 4 unsur (Taylor dengan 4 D)

1.Duty2.Dereliction of duty3.Direct Causation.4.Damage

Page 28: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Mengenai apa yang dimaksud dengan perbuatan melanggar hukum, undang-undang tidak memberikan perumusannya. Sesuai dengan yurisprudensi Arrest Hoge Raad 31 Januari 1919 ditetapkan adanya empat kriteria perbuatan melanggar hukum yaitu:1) perbuatan itu bertentangan dengan

kewajiban hukum si pelaku2) perbuatan itu melanggar hak orang lain

kasimin

Page 29: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

3) perbuatan itu melanggar kaedah tata susila

4) perbuatan itu bertentangan dengan asas kepatutan, ketelitian serta sikap hati-hati yang seharusnya dimiliki seseorang dalam pergaulan dengan sesama warga masyarakat atau terhadap harta benda orang lain. kasimin

Page 30: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

• Dengan demikian bila dilihat dari konsep hukum keperawatan maka pelanggaran terhadap penghormatan hak-hak pasien yang menjadi salah satu kewajiban hukum perawat dapat dimasukkan ke dalam perbuatan melanggar hukum.

• Pelanggaran tersebut misalnya tidak menjaga kerahasiaan medik pasien. Apabila klien merasa dirugikan oleh perbuatan perawat yang melanggar hukum teresbut maka klien dapat mengajukan gugatan tuntutan ganti rugi sesuai dengan ketentuan Pasal 58 UU No. 36 Tahun 2009.

kasimin

Page 31: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

b. Pertanggungjawaban dengan asas respondeat superior atau vicarious liability atau let's the master answer maupun khusus di ruang bedah dengan asas the captain of ship melalui Pasal 1367 BW yang menyebutkan bahwa “Seseorang harus memberikan pertanggung jawaban tidak hanya atas kerugian yang ditimbulkan dari tindakannya sendiri, tetapi juga atas kerugian yang ditimbulkan dari tindakan orang lain yang berada dibawah pengawasannya”

kasimin

Page 32: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

c. Pertanggungjawaban dengan azas zaakwarneming berdasarkan Pasal 1354 BW“Jika seorang dengan sukarela, dengan tidak mendapat perintah untuk itu, mewakili urusan orang lain dengan atau tanpa pengetahuan orang ini, maka ia secara diam-diam mengikat dirinya untuk meneruskan serta menyelesaikan urusan tersebut, hingga orang yang diwakili kepentingannya dapat mengerjakan sendiri urusan itu. la memikul segala kewajiban yang harus dipikulnya, seandainya ia kuasakan dengan suatu pemberian kuasa yang dinyatakan dengan tegas”

kasimin

Page 33: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

d. Dalam hal ini konsep pertanggung jawaban terjadi seketika bagi seorang perawat yang berada dalam kondisi tertentu harus melakukan pertolongan darurat dimana tidak ada orang lain yang berkompeten untuk itu.

Perlindungan hukum dalam tindakan zaarwarneming perawat tersebut tertuang dalam Pasal 10 Permenkes No. 148 Tahun 2010. Perawat justru akan dimintai pertanggung-jawaban hukum apabila tidak mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan dalam Pasal 10 tersebut.

kasimin

Page 34: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Gugatan berdasarkan wanprestasi seorang perawat akan dimintai pertanggungjawaban apabila terpenuhi unsur-unsur wanprestasi yaitu:a. Tidak mengerjakan kewajibannya

sama sekali; dalam konteks ini apabila seorang perawat tidak mengerjakan semua tugas dan kewenangan sesuai dengan fungsinya, peran maupun tindakan keperawatan

kasimin

Page 35: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

b. Mengerjakan kewajiban tetapi terlambat; dalam hal ini apabila kewajiban sesuai fungsi dilakukan terlambat yang mengakibatkan kerugian pada pasien.Contoh kasus seorang perawat yang tidak membuang kantong urine pasien dengan kateter secara rutin setiap hari, melainkan 2 hari sekali dengan ditunggu sampai penuh. Tindakan tersebut megakibatkan pasien mengalami infeksi saluran urine dari kuman yang berasal dari urine yang tidak dibuang.

kasimin

Page 36: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

c. Mengerjakan kewajiban tetapi tidak sesuai dengan yang seharusnya. menjalankan suatu tugas yang dikerjakan asal-asalan. Sebagai contoh seorang perawat yang mengecilkan aliran air infus pasien di malam hari hanya karena tidak mau terganggu istirahatnya.

kasimin

Page 37: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

d. Mengerjakan yang seharusnya tidak boleh dilakukan; dalam hal ini apabila seorang perawat melakukan tindakan medis yang tidak mendapat delegasi dari dokter, seperti menyuntik pasien tanpa perintah, melakukan infus padahal dirinya belum terlatih.Apabila seorang perawat terbukti memenuhi unsur wanprestasi, maka pertanggungjawaban itu akan dipikul langsung oleh perawat yang bersangkutan sesuai personal liability.

kasimin

Page 38: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

2. Pertanggungjawaban Hukum PidanaSementara dari aspek pertanggungjawaban secara hukum pidana seorang perawat baru dapat dimintai pertanggungjawaban apabila terdapat unsur-unsur sebagai berikut:a. suatu perbuatan yang bersifat

melawan hukum ; dalam hal ini apabila perawat melakukan pelayanan kesehatan di luar kewenangan yang tertuang dalam Pasal 8 Permenkes No. 148/2010.kasimin

Page 39: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

b. Mampu bertanggung jawab, dalam hal ini seorang perawat yang memahami konsekuensi dan risiko dari setiap tindakannya dan secara kemampuan, telah mendapat pelatihan dan pendidikan untuk itu. Artinya seorang perawat yang menyadari bahwa tindakannya dapat merugikan pasien.

kasimin

Page 40: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

c. Adanya kesalahan (schuld) berupa kesengajaan (dolus) atau karena kealpaan (culpa). Kesalahan disini bergantung pada niat (sengaja) atau hanya karena lalai. Apabila tindakan tersebut dilakukan karena niat dan ada unsur kesengajaan, maka perawat yang bersangkutan dapat dijerat sebagai pelaku tindak pidana. Sebagai contoh seorang perawat yang dengan sadar dan sengaja memberikan suntikan mematikan kepada pasien yang sudah terminal. (disebut dengan tindakan euthanasia aktif)

kasimin

Page 41: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

c. Tidak adanya alasan pembenar atau alasan pemaaf; dalam hal ini tidak ada alasan pemaaf seperti tidak adanya aturan yang mengijinkannya melakukan suatu tindakan, ataupun tidak ada alasan pembenar. Sebagai contoh perawat yang menjalankan peran terapeutik atau yang melaksanakan delegated medical activities dengan beranggapan perintah itu adalah sebuah tindakan yang benar. Tindakan tersebut tidak menjadi benar namun alasan perawat melakukan hal tersebut dapat dimaafkan. kasimi

n

Page 42: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

3. Pertanggungjawaban Hukum Administrasi.Secara prinsip, pertanggungjawaban hukum administrasi lahir karena adanya pelanggaran terhadap ketentuan hukum administrasi terhadap penyelenggaraan praktik perawat berdasarkan ketentuan yang berlaku. Permenkes No. 148/2010 telah memberikan ketentuan administrasi yang wajib ditaati perawat yakni:a. Surat Izin Praktik Perawat bagi

perawat yang melakukan praktik mandiri.

kasimin

Page 43: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

b. Penyelengaraan pelayanan kesehatan berdasarkan kewenangan yang telah diatur dalam Pasal 8 dan Pasal 9 dengan pengecualian Pasal 10.

c. Kewajiban untuk bekerja sesuai standar profesiKetiadaan persyaratan administrasi di atas akan membuat perawat rentan terhadap gugatan malpraktik. Ketiadaan SIPP dalam menjalankan penyelenggaraan pelayanan kesehatan merupakan sebuah administrative malpractice yang dapat dikenai sanksi hukum.

kasimin

Page 44: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Ada 2 (dua) ketentuan tentang kewajiban izin tersebut untuk perawat yang bekerja di sebuah RS yang saling bertentangan. Pada UU Kesehatan dan UU RS disebutkan bahwa RS dilarang mempekerjakan karyawan/tenaga profesi yang tidak mempunyai surat izin praktik. Sementara dalam Permenkes No, 148/2010 SIPP bagi perawat yang bekerja di RS (disebutkan dengan istilah fasilitas yankes di luar praktik mandiri) tidak diperlukan.

kasimin

Page 45: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Bentuk Sanksi administrasi yang diancamkan pada pelanggaran hukum adminitarsi ini adalah:a. teguran lisan;b. teguran tertulis;c. pencabutan izin

kasimin

Page 46: Hukum Perawat Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan

Terima KasihWassalamualaikum Wr Wb