Upload
others
View
41
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
i Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika
2020 ini dapat disusun dengan baik. Sholawat serta salam senantiasa kami
curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi panutan dengan
suri tauladan yang senantiasa beliau ajarkan kepada umatnya.
Praktikum Oseanografi Fisika akan mempelajari sifat-sifat dan
karakteristik fisik yang ada di laut meliputi gelombang, pasang surut, dan arus.
Dalam Buku Panduan Praktikum Oseanografi Fisika ini, kami menyajikan
pedoman materi dan langkah kerja dalam pelaksanaan praktikum. Materi yang
ada dalam modul ini berupa metode pengaplikasian perangkat lunak dalam
memprediksi maupun memodelkan kondisi hidro-oseanografi pada suatu
perairan.
Kami sampaikan terimakasih yang sebenar-benarnya kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian buku Panduan Praktikum Oseanografi
Fisika ini. Menyadari akan keterbatasan yang kami miliki, kami mengharapkan
masukan-masukan berupa kritik dan saran yang membangun dalam
penyempurnaan buku panduan ini di lain waktu.
Malang, 20 September 2020
Tim Dosen dan Tim Asisten
Praktikum Oseanografi Fisika
ii Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
TATA TERTIB PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA
1. Praktikum dilaksanaan pada setiap tanggal 23 Oktober 2020, 30
Oktober 2020, dan 6 November 2020.
2. Wajib melakukan persiapan (koneksi internet, laptop full charge dan
data praktikum) 15 menit sebelum praktikum dimulai.
3. Praktikan diwajibkan mengunduh dan mempelajari Buku panduan
sebelum praktikum dimulai.
4. Mengerjakan soal tiket masuk sesuai materi praktikum pada hari
tersebut (Praktikum 1: Gelombang; Praktikum 2: Pasang Surut;
Praktikum 3: Arus).
5. Soal tiket masuk dikerjakan menggunakan bolpoin warna biru.
6. Literatur hanya diperbolehkan dari Buku (Tidak ada Batasan tahun) dan
Jurnal (Miniman tahun 2015) dengan ketentuan 1 soal menggunakan 2
literatur.
7. Setiap praktikan menyiapkan laptop yang telah ter-insall software yang
digunakan selama praktikum.
8. Tidak boleh meng-install software saat praktikum berlangsung (software
harus sudah ter-install sebelum praktikum).
9. Berpakaian rapi dan sopan selama praktikum.
10. Menggunakan laptop yang kompatibel dengan software yang digunakan
dalam praktikum.
11. Saat Video Conference praktikan bebas untuk menyalakan kamera
ataupun, namun wajib menyalakan ketika diminta.
iii Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
TATA TERTIB PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA ........................................ ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................iii
1. GELOMBANG ................................................................................................. 1
1.1 Pengolahan Data Gelombang............................................................ 4
1.1.1 Download data ECMWF ................................................................ 5
1.1.2 ODV .............................................................................................. 9
1.1.3 Pengolahan data gelombang representaif menggunakan Ms.
Excel ............................................................................................ 13
1.1.4 Pengolahan data angin menggunakan Ms. Excel ....................... 20
1.1.3 WRPLOT ..................................................................................... 26
2. PASANG SURUT .......................................................................................... 29
2.1 Pengolahan Data Pasang Surut ...................................................... 35
2.1.1 Download data BIG ..................................................................... 35
2.1.2 Admiralty ..................................................................................... 38
2.1.3 Tidal Model Driver (TMD) ............................................................ 39
2.1.4 NAO Tide ..................................................................................... 43
3. ARUS ............................................................................................................ 46
3.1 Pengolahan Data Arus ..................................................................... 48
3.1.1 Download data OSCAR ............................................................... 48
3.1.2 ODV ............................................................................................ 49
3.1.2 Surfer........................................................................................... 53
DAFTAR ASISTEN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA .............................. 62
1 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
1. GELOMBANG
Gelombang laut adalah pergerakan naik turunnya air laut yang
membentuk kurva sinusoidal tanpa disertai perpindahan massa air laut.
Gelombang laut dapat dibedakan menjadi beberapa macam tergantung pada
gaya pembangkitnya yaitu gelombang yang dibangkitkan oleh angin disebut
dengan gelombang angin, gelombang akibat gaya tarik menarik antara benda-
benda langit terutama matahari dan bulan terhadap bumi disebut dengan
gelombang pasang surut, gelombang yang disebabkan oleh gempa vulkanik
maupun tektonik yang terjadi di dasar laut disebut dengan gelombang tsunami
dan gelombang yang disebabkan oleh pergerakan kapal yang sedang berlayar.
Gelombang dapat menimbulkan energi tertentu untuk membentuk pantai,
menimbulkan arus, dan transport sedimen dalam arah tegak lurus dan sepanjang
pantai. Transfer energi gelombang dibantu oleh angin yang merupakan salah
satu faktor pembangkit gelombang. Gelombang yang terjadi di laut umumnya
merupakan gelombang angin. Gelombang merupakan faktor utama didalam
penentuan tata letak (Layout) pelabuhan, pelayaran, perencanaan bangunan
pantai dan sebagainya.
Beberapa teori yang ada hanya menggambarkan bentuk gelombang yang
sederhana dan merupakan pendekatan gelombang alam. Dalam hal ini, akan
lebih mempelajari gelombang yang dibangkitkan oleh angin. Ketika angin
berhembus di atas permukaan air akan menimbulkan tegangan pada permukaan
laut yang mengakibatkan permukaan air yang semula tenang akan menimbulkan
riak (gelombang kecil diatas permukaan air). Semakin bertambah kecepatan
angin maka riak air yang dihasilkan akan semakin bertambah besar dan
sebaliknya semakin berkurang kecepatan angin maka riak air yang dihasilkan
juga cenderung semakin kecil. Pembentukan riak air ini menjadi dasar
terbentuknya gelombang laut.
Gelombang laut yang bergerak memasuki perairan pantai mengalami
pertambahan tinggi pada gelombang. Berdasarkan kedalaman relatifnya, yaitu
2 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
perbandingan antara kedalaman laut (d) dan panjang gelombang (L), maka
gelombang diklasifikasikan menjadi tiga yaitu :
• Gelombang di laut dangkal (shallow water) d/L ≤ 1/20
• Gelombang di laut transisi (transitional water) 1/20 < d/L < 1/2
• Gelombang di laut dalam (deep water) d/L ≤ 1/20
Pecahnya gelombang umumnya dapat dibagi menjadi 3 tipe, yaitu spilling,
plunging dan surging. Untuk pantai yang landai umumnya terjadi spilling dan
dipantai yang agak curam terjadi pluging sedangkan dipantai yang curam terjadi
surging.
Tabel 1. Klasifikasi Gelombang menurut kedalaman relatif
Klasifikasi d/L 2𝜋d/L 𝑡𝑎𝑛ℎ2𝜋𝑑
𝐿
Cepat rambat
Gelombang
(C)
Panjang
Gelombang
(L)
Gelombang
Laut Dalam >
1
2 > 𝜋 ≈ 1
𝑔𝑇
2𝜋
𝑔𝑇2
2𝜋
Gelombang
Transisi
1
20−
1
2
1
4− 𝜋 𝑡𝑎𝑛ℎ
2𝜋𝑑
𝐿
𝑔𝑇
2𝜋 tanh (
2𝜋𝑑
𝐿)
𝑔𝑇2
2𝜋𝑡𝑎𝑛ℎ
2𝜋𝑑
𝐿
Gelombang
Laut
Dangkal
<1
20 <
1
4 ≈
2𝜋𝑑
𝐿 √gd 𝑇√gd
Selain itu, tipe Gelombang bila dilihat dari sifat-sifatnya dapat
dikasifikasikan menjadi sebagai berikut:
a. Gelombang Pembangun/Pembentuk Pantai (Constructive Wave)
Gelombang pembentuk pantai biasanya mempunyai ketinggian kecil dan
kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat gelombang tersebut pecah di pantai
akan mengangkut sedimen yang akan tertinggal di pantai, ketika aliran balik
gelombang pecah yang meresap kedalam pasir atau kembali lagi kelaut.
3 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
b. Gelombang Perusak Pantai (Destructive Wave)
Gelombang perusak biasanya mempunyai ketinggian dan kecepatan
rambat yang besar atau sangat tinggi. Air yang Kembali berputar mempunyai
lebih sedikit waktu untuk meresap kedalam pasir. Ketika gelombang datang
Kembali menghantam pantai, maka aka nada banyak volume air yang terkumpul
dan mengangkut material pantai menuju ke tengah laut atau ke tempat lain.
Sifat atau tinggi dan periode gelombang yang dipengaruhi oleh angin
memiliki variabel yaitu kecepatan angin (U), lama hembusan angin (D), arah
angin, dan Fetch. Fetch adalah daerah dimana kecepatan dan arah angin adalah
konstan atau jarak tanpa rintangan dimana angin berhembus. Data angin yang
digunakan untuk peramalan gelombang adalah data di permukaan laut pada
lokasi pembangkitan.
Pada umumnya bentuk gelombang di alam sangat kompleks dan sulit
digambarkan secara matematis karena ketidak–linieran, tiga dimensi dan
mempunyai bentuk yang acak (suatu deret gelombang mempunyai tinggi dan
periode berbeda). Gelombang mempunyai sifat-sifat berbeda, sehingga
gelombang perlu dianalisa secara statistik. Analisa statistik gelombang dilakukan
untuk mendapatkan karakteristik gelombang yaitu Gelombang Representatif.
Analisa pada gelombang representatif terdiri dari beberapa parameter yaitu
gelombang dan periode signifikan (Hs, Ts), rata-rata gelombang dan periode dari
10% data (H10, T10), rata-rata gelombang dan periode dari seluruh data (H100,
T100), gelombang dan periode tertinggi (Hmax, Tmax) dan gelombang dan
periode terendah (Hmin, Tmin).
Data angin dan data gelombang dapat diperoleh dari pengukuran
langsung di atas permukaan laut, atau dapat mengambil data dari web resmi yang
menyediakan data angin dan juga data gelombang, yaitu ECMWF
(https://www.ecmwf.int/). The European Center for Medium–Range Weather
Forecasts (ECMWF) merupakan website resmi yang menyediakan data–data
terkait parameter cuaca salah satu diantaranya adalah angin, tinggi gelombang,
periode gelombang dan sebagainya, yang digunakan sebagai data analisa atau
peramalan gelombang.
4 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
1.1 Pengolahan Data Gelombang
Adapun prosedur pengolahan data gelombang representative adalah
sebagai berikut:
Download data dari ECMWF (.nc).
Ekstrak dan ubah format data (.nc) menjadi (.txt) dengan ODV.
Pengolahan data gelombang representatif menggunakan Ms.Excel.
Analisa hasil gelombang representatif menggunakan grafik
Menentukan windrose menggunakan WRPLOT.
Analisa hasil (windrose dan grafik tinggi dan periode gelombang).
5 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
1.1.1 Download data ECMWF
Dari prosedur pengolahan data gelombang representatif di atas, adapun
langkah - langkah dalam melakukan Download data ECMWF adalah sebagai
berikut:
1. Pertama, buka website http//www.ECMWF.com → Klik Login
Gambar 1. Buka Web ECMWF
2. Kedua, pada tampilan ECMWF → Klik “Forecast” → Klik “Documentation”.
Gambar 2. Pilih "Documentation" pada Menu Forecast
6 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
3. Pada “Atmospheric and Ocean-Wave reanalysis Cycle 31r2” → Klik “Data”
pada ERA Interim
Gambar 3. Klik "Data" pada ERA Interim
4. Kemudian “Select a Month” untuk memilih waktu data pengamatan
gelombang
Gambar 4. Select a Month
7 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
5. Selanjutnya pada “Select Time” beri cek list pada angka “00:00”, “06.00”,
“12.00”, “18.00”. Lalu, pada “Select Step” beri cek list angka “0” dan pada
“Select Parameter” beri cek list “10 metre U wind Component”, “10 metre V
Wind Component”, “Mean Wave Direction”, “Mean Wave Period”, “Significant
height of combined wind waves and swell”. Setelah itu, klik “Retrieve
NetCDF”.
Gambar 5. Pilih Komponen Data yang Dibutuhkan
Gambar 6. Select Parameter
8 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
Gambar 7. Pilih "Retrieve NetCDF”
6. Pilih Area “Indonesia” dengan Grid “0.125 x 0.125” kemudian klik “Retrieve
Now”
Gambar 8. Pilih "Retrieve Now"
9 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
7. Pilih “Download”.
Gambar 9. Pilih "Download"
1.1.2 ODV
1. Buka aplikasi ODV.
Gambar 10. Tampilan Aplikasi ODV
10 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
2. Ubah file .nc yang terdownload menjadi net CDF (.cdf).
Gambar 11. Pemindahan Data dari ECMWF ke ODV
3. Klik next dan tampilan wilayah Indonesia akan muncul.
Gambar 12. Pemilihan Area yang akan di amati
11 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
4. Zoom In to Map ke Perairan yang telah ditentukan.
Gambar 13. Penyeleksian Wilayah
5. Menentukan koordinat Perairan yang akan di amati.
Gambar 14. Penentuan Koordinat
12 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
6. Pilih Export-Station Data-ODV Spreadsheet file.
Gambar 15. Pemindahan Data ODV
7. Pilih type file menjadi .txt.
Gambar 16. Menubah Tipe File Data
13 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
1.1.3 Pengolahan data gelombang representaif menggunakan Ms. Excel
Adapun parameter kriteria dari gelombang representatif yang akan
dianalisa antara lain:
- Gelombang dan periode signifikan, 33.3% dari data gelombang (Hs, Ts)
- Rata-rata gelombang dan periode dari 10% data gelombang (H10, T10)
- Rata-rata gelombang dan periode dari seluruh data gelombang (H100, T100)
- Gelombang dan periode tertinggi (Hmax, Tmax)
- Gelombang dan periode terendah (Hmin, Tmin)
1. Dipilih data “JANUARI2016” dengan Format *Txt. Lalu, klik “Finish”
Gambar 17. Pilih Data "JANUARI 2016"
14 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
Gambar 18. Pilih "Finish"
2. Hapus data yang tidak diperlukan dengan tujuan agar mempermudah proses
pengolahan data.
Gambar 19. Hapus Data yang tidak diperlukan
15 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
3. Dihapus Kolom data “QF”
Gambar 20. Hapus Kolom Data "QF"
4. Lakukan filter pada “Longitude” dan “Latitude” kemudian dipilih koordinat yang
telah ditentukan.
Gambar 21. Filter Longitude dan Latitude
16 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
Gambar 22. Pilih Koordinat yang Telah Ditentukan
5. Copy “Significant height of combined wind waves and swell” atau H(m), “Mean
Wave Period” atau T dan “Mean Wave Direction” atau Arah ke worksheet yang
baru dan pada H(m) lakukan sort and filter “Sort Smallest to Largest” pada
Sort Warning “Expand The Selection” kemudian pilih “Sort”.
Gambar 23. Sort and Filter pada Kolom "Significant"
17 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
Gambar 24. Sort and Filter pada Kolom "H (m)"
Gambar 25. Pilih "Sort"
18 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
6. Diisi kolom A “Nomor Urut” dengan memberi nomor
Gambar 26. Pengisian Nomor Urut
7. Dilakukan perhitungan Hs dan Ts (33.3% atau 1/3), H100 dan T100 (Ratarata),
H10 dan T10 (10%), Hmax, Tmax, Hmin, Tmin.
Gambar 27. Perhitungan Gelombang Representatif
19 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
Gambar 28. Perhitungan Gelombang Representatif
Gambar 29. Perhitungan Gelombang Representatif
20 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
1.1.4 Pengolahan data angin menggunakan Ms. Excel
1. Buka Microsoft Excel dan buka dokumen yang telah diconvert sebelumnya di
Microsoft Excel.
Gambar 30. Pemindahan Data
2. Hapus baris pertama hingga baris ke dua puluh tiga.
Gambar 31. Penyeleksian Data di Microsoft Excel
21 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
3. Hapus semua kolom QF.
Gambar 32. Penyeleksian Kolom
4. Rapikan data yang tersisa seperti pada gambar.
Gambar 33. Merapikan Data
22 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
5. Filter pada kolom Longitude dan Latitude.
Gambar 34. Penyaringan Data
6. Pilih Longitude sesuai dengan Longitude yang terdapat pada data ODV
sebelumnya.
Gambar 35. Pemilihan Longitude
23 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
7. Pilih Latitude sesuai dengan Latitude yang terdapat pada data ODV
sebelumnya. Akan terlihat nilai arah pada kolom arah.
Gambar 36. Pemilihan Latitude
8. Buka Microsoft Excel WRPLOT yang sudah dibuat sebelumnya. Isi kolom
dengan tahun, bulan dan tanggal sesuai waktu yang ditentukan.
Gambar 37. Penyeleksian data di Microsoft Excel WRPLOT
24 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
9. Buat rumus untuk menentukan nilai kecepatan.
Gambar 38. Mencari Nilai Kecepatan
10. Salin ke semua kolom kecepatan. Pada penyalinan, klik paste of values.
Gambar 39. Menacari Nilai Kecepatan
25 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
11. Salin arah dan kecepatan yang sudah didapat pada kolom Excel WRPLOT.
Karena perhitungan dilkukan setiap 6 jam, maka 1 kolom arah dan kecepatan
diisi dengan 1 data dari kecepatan dan angin saja.
Gambar 40. Data Arah dan Kecepatan Angin
12. Simpan data Microsoft Excel WRPLOT dengan format Excel 97-03.
Gambar 41. Menyimpan Data Angin
26 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
1.1.3 WRPLOT
1. Buka WRPLOT lalu pilih tools dan import from Excel.
Gambar 42. Tampilan WRPLOT
2. Buka file Microsoft Excel WRPLOT dengan format 97-03.
Gambar 43. Pemilihan data WRPLOT
27 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
3. Pada kolom Excel Column Name, ganti kolom menjadi ABCD dengan
berurutan.
Gambar 44. Penggantian Data
4. Pada kolom Station Id tulis 1, Kolom city tulis perairan yang diamati dan state
tulis 0. Untuk kolom Latitude pilih S (South) dan kolom Longitude pilih E (East).
Lalu klik import untuk mendapatkan file .sam.
Gambar 45. Pembuatan Data
28 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
5. Open file .sam.
Gambar 46. Memilih file .sam
6. Klik wind rose.
Gambar 47. Data Mawar Angin
29 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
2. PASANG SURUT
Pasang surut merupakan proses naik turunnya paras laut (sea level)
secara berkala yang ditimbulkan oleh adanya gaya tarik dari benda-benda
angkasa terutama matahari dan bulan, terhadap massa air di bumi. Meskipun
massa bulan jauh lebih kecil dari massa matahari, tetapi karena jaraknya
terhadap bumi jauh lebih dekat, maka pengaruh gaya tarik bulan terhadap bumi
lebih besar daripada pengaruh gaya tarik matahari. Gaya tarik bulan yang
mempengaruhi pasang surut adalah 2,2 kali lebih besar daripada gaya tarik
matahari (Fadilah et al., 2014).
Gambar 48. Distribusi Gaya Pembangkit Pasang Surut Sistem Bumi Bulan
(Sumber: Triatmodjo, 1999)
Gaya-gaya pembangkit pasang surut ditimbulkan oleh gaya tarik menarik
bumi, bulan dan matahari. Gaya tarik menarik antara bumi dan bulan tersebut
menyebabkan sistem bumi-bulan menjadi satu sistem kesatuan yang beredar
bersama-sama sekeliling sumbu perputaran bersama (common axis of
revolution). Pembentukan pasang surut air laut sangat dipengaruhi oleh gerakan
utama matahari dan bulan, yaitu:
1. Revolusi bulan terhadap bumi, dimana orbitnya berbentuk elips dan
memerlukan periode untuk menyelesaikan revolusi itu selama 29,5 hari.
2. Revolusi bumi terhadap matahari dengan orbitnya berbentuk elips, periode
yang diperlukan adalah 365,25 hari.
30 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
3. Perputaran bumi terhadap sumbunya, periode yang diperlukan untuk
gerakan ini adalah 24 jam.
Pasang surut yang dipengaruhi oleh interaksi bumi, bulan dan matahari
membagi pasang surut menjadi 2 macam yaitu purnama (spring tides) dan
perbani (neap tides). Pasang surut purnama terjadi apabila bumi, bulan, dan
matahari berada pada satu garis lurus (pada saat new moon dan full moon). Hal
ini menyebabkan terbentuknya pasang tertinggi dan surut terendah di titik lainnya,
dikarenakan gaya gravitasi bumi dan matahari yang saling menguatkan.
Sedangkan pasang surut perbani terjadi apabila bumi, bulan, dan matahari
berada pada garis tegak lurus 90° (pada saat ¼ awal dan akhir bulan). Gaya
sentrifugal (Fs) dan gaya tarik bulan (Fg) yang bekerja memiliki arah yang
berlawanan, dijelaskan pada Gambar 49 (Fragal 2015).
Gambar 49. Arah gaya sentrifugal dan gaya tarik bulan yang bekerja
(Sumber: Fragal, 2015)
Variasi permukaan laut secara umum dipengaruhi oleh dua (2) faktor,
yaitu: astronomi dan non-astronomi. Faktor-faktor non-astronomi yang
mempengaruhi tunggang air (interval antara air tinggi dan air rendah) dan waktu
datangnya air tinggi atau waktu air rendah adalah morfologi pantai, kedalaman
perairan dan kedalaman meteorologi serta faktor hidrografi lainnya.
Gaya penggerak pasang surut dapat diuraikan sebagai hasil gabungan
sejumlah komponen harmonik yang dikelompokkan menjadi 3 (tiga) bagian
komponen, yaitu tengah harian, harian, dan periode panjang. Beberapa
31 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
komponen harmonik dan perbandingan relatif kekuatannya dapat dilihat dalam
Tabel 2.
Tabel 2. Komponen harmonik pasang surut (Sumber: Pond and Pickard, 1981)
Dengan komponen pasang surut di atas dapat ditentukan tipe pasang surut,
melalui perhitungan nilai Formzahl. Formzahl adalah bilangan untuk menentukan
tipe pasang surut, menggunakan rumus:
Nama Komponen
Simbol
Periode
(jam matahari)
Perbandingan
(relatif)
Tengah Harian (Semi-
diurnal)
- Principal lunar
- Principal solar
- Larger lunar elliptic
- Luni-solar semi-diurnal
Harian (Diurnal)
- Luni-solar diurnal
- Principal lunar diurnal
- Principal solar diurnal
- Larger lunar elliptic
Periode Panjang (Long-
period
- Lunar fortnightly
- Lunar monthly
- Solar semi-annual
M2
S2
N2
K2
K1
O1
P1
Q1
Mf
Mm
Ssa
12,4
12,0
12,7
11,97
23,9
25,8
24,1
26,9
238,0
661,0
2.191,0
100
47
19
13
58
42
19
8
17
9
8
32 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
Keterangan:
F = bilangan Formzahl
O1 = amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh
gaya tarik bulan
K1 = amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh
gaya tarik bulan dan matahari
M2 = amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh
gaya tarik bulan
S2 = amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh
gaya tarik matahari
Bilangan formzahl memiliki range tertentu untuk menentukan tipe pasang
surut suatu wilayah. Range formzahl dijelaskan dalam Tabel 3.
Tabel 3. Tipe Pasang Surut Berdasarkan Bilangan Formzahl
Nilai Formzahl Tipe Pasang Surut Keterangan
0,00 < F ≤ 0,25 Setengah Harian
(Semidiurnal/ Ganda)
▪ Dalam sehari terjadi
dua kali pasang dan
dua kali surut.
▪ Bentuk gelombang
simetris.
33 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
0,25 < F ≤ 1,50
1,50 < F ≤ 3,00
F > 3,00
Campuran dengan tipe
ganda lebih menonjol
(Condong Ganda)
Campuran dengan tipe
tunggal lebih menonjol
(Condong Tunggal)
Harian (Tunggal)
▪ Dalam sehari terjadi
dua kali pasang dan
dua kali surut.
▪ Bentuk gelombang
pasang pertama
tidak sama dengan
gelombang pasang
kedua (asimetris)
dengan bentuk
condong semi
diurnal.
▪ Dalam sehari terjadi
dua kali pasang dan
dua kali surut.
▪ Bentuk gelombang
pasang pertama
tidak sama dengan
gelombang pasang
kedua (asimetris)
dengan bentuk
condong diurnal.
▪ Dalam sehari terjadi
sekali pasang dan
sekali surut.
34 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
Dalam pasang surut, dikenal adanya istilah elevasi muka air rencana.
Elevasi muka air rencana diperlukan untuk pengembangan dan pengelolaan
daerah pantai. Mengingat elevasi muka air laut selalu berubah setiap saat, maka
diperlukan suatu elevasi yang ditetapkan berdasarkan data pasang surut,
beberapa elevasi tersebut adalah sebagai berikut:
▪ Muka air tinggi (high water level); muka air tertinggi yang dicapai pada saat
air pasang dalam satu siklus pasang surut.
▪ Muka air rendah (low water level); kedudukan air terendah yang dicapai
pada saat air surut dalam satu siklus pasang surut.
▪ Muka air tinggi rerata (mean high water level, MHWL); adalah rerata dari
muka air tinggi selama periode 18,6 tahun.
▪ Muka air rendah rerata (mean low water level, MLWL); adalah rerata dari
muka air rendah selama periode 18,6 tahun.
▪ Muka air laut rerata (mean sea level, MSL); adalah muka air rerata antara
muka air tinggi rerata dan muka air rendah rerata.
▪ Muka air tinggi tertinggi (highest high water level, HHWL); adalah air
tertinggi pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.
▪ Muka air rendah terendah (lowest low water level, LLWL); adalah air
terendah pada saat pasang surut purnama atau bulan mati.
▪ Higher high water level; adalah air tertinggi dari dua air tinggi dalam satu
hari, seperti dalam pasang surut tipe campuran.
▪ Lower low water level; adalah air terendah dari dua air rendah dalam satu
hari.
Elevasi yang cukup penting yaitu muka air tinggi tertinggi dan muka air
rendah terendah. Muka air tinggi tertinggi sangat diperlukan untuk perencanaan
bangunan pantai, sedangkan muka air rendah terendah sangat diperlukan untuk
perencanaan pembangunan pelabuhan.
35 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
2.1 Pengolahan Data Pasang Surut
Pengolahan data pasang surut pada Praktikum Oseanografi Fisika ini
menggunakan tiga (3) metode, yakni metode Admiralty, program Tide Model
Driver (TMD), dan program NAO Tide.
2.1.1 Download data BIG
1. Buka web BIG di http://tides.big.go.id.
Gambar 50. Web BIG
2. Pilih kategori Prediksi Pasut, kemudian pilih prediksi pasut online.
Gambar 51. Pilih Prediksi Pasut Online
36 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
3. Pilih waktu (tanggal, bulan, dan tahun) yang diinginkan.
Gambar 52. Masukkan waktu
4. Masukkan koordinat dengan cara klik posisi perairan yang diinginkan.
Gambar 53. Masukkan Koordinat
37 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
5. Klik Proses Predict Tide.
Gambar 54. Klik Proses Predict Tide
6. Download data pada tulisan Tinggi Pasut.
Gambar 55. Download data
38 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
2.1.2 Admiralty
Menurut Korto, et al. (2015), Metode Admiralty merupakan metode yang
dikembangkan oleh A. T. Doodson digunakan menghitung konstanta pasang
surut harmonik dari pengamatan ketinggian air laut tiap jam selama 15 hari atau
29 hari. Metode ini digunakan untuk menentukan Muka Air Laut Rerata (MLR)
harian, bulanan, tahunan atau lainnya. Metode Admiralty adalah metode
perhitungan pasang surut yang digunakan untuk menghitung dua konstanta
harmonik yaitu amplitudo dan keterlambatan phasa.
Proses perhitungan metode Admiralty dilakukan dengan bantuan tabel,
dimana untuk waktu pengamatan yang tidak ditabelkan harus dilakukan
pendekatan dan interpolasi dengan bantuan tabel. Proses perhitungan analisa
harmonik metode Admiralty dilakukan pengembangan perhitungan sistem
formula dengan bantuan perangkat lunak Excel, yang akan menghasilkan harga
beberapa parameter yang ditabelkan sehingga perhitungan pada metode ini akan
menjadi efisien dan memiliki keakuratan yang tinggi serta fleksibel untuk waktu
kapanpun.
Berdasarkan komponen-komponen pasang surut yang didapat dari hasil
analisis dengan menggunakan metode Admiralty maka dapat ditentukan tipe
pasang surut dengan menggunakan angka pasang surut “F” (Tide form number
”Formzahl”).
Kekurangan dari metode ini yaitu dalam pengolahannya sangat
dibutuhkan ketelitian, tidak dapat digunakan untuk data-data panjang (>29 hari
dan <15 hari), hanya menghasilkan sembilan komponen pasang surut, dan tidak
dapat menganalisis data yang memiliki kekosongan data.
39 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
2.1.3 Tidal Model Driver (TMD)
Tide Model Driver (TMD) digunakan untuk melakukan ekstraksi konstanta
pasut serta melakukan ramalan (prediksi) ketinggian pasut di permukaan bumi
dari model pasut dengan perangkat lunak MATLAB. Dari model pasut dapat
dilakukan ekstraksi konstanta harmonik dan prediksi elevasi pasut pada lokasi
dan waktu yang diberikan. Secara global, untuk melakukan ekstraksi serta
prediksi kostanta pasut tersebut, model pasut TPXO 7.1 melibatkan konstituen
pasut M2, S2, K1, O1, N2, P1, K2, Q1, MM, MF dan M4.
Langkah-langkah pengerjaan program TMD adalah sebagai berikut:
1. Membuka MATLAB dan membersihkan Command Window dengan mengetik
clc, kemudian Enter.
Gambar 56. MATLAB
40 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
2. Selanjutnya klik Set Path. Memilih Add with Subfolder. Kemudian pilih folder
TMD yang berada di lokasi Computer\(C:)\Program Files
(x86)\MATLAB\R2015a\toolbox\TMD lalu klik OK > Save > Close.
Gambar 57. File TMD
3. Untuk memunculkan model TMD, tulis “TMD” pada Command Window lalu
tekan Enter.
Gambar 58. Memunculkan model TMD
41 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
4. Memilih file TMD > TMD toolbox > ind.tar > Data > Model_ind kemudian pilih
Open.
Gambar 59. Membuka file TMD
5. Selanjutnya akan muncul tampilan model TMD. Semua (delapan) komponen
ditandai, tandai pula “z” (elevasi) dan “Rewrite File” untuk membuat file baru
serta isi nama output file dengan nama “dataSelatSunda.out”. Memilih
“Predict Tide” untuk memunculkan komponen harmonik pasang surut.
Koordinat latitude dan longitude sesuai daerah > lalu tekan “GO”.
Gambar 60. Data TMD
42 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
6. Untuk memprediksi ketinggian pasut di perairan tersebut, memilih “Predict
tide”. Serta mengisi “Start Time” yang terjadi dari tahun, bulan, tanggal, jam,
menit, dan panjang data (jumlah total data, diperoleh dari jumlah hari dikali 24
jam) > lalu tekan “GO”.
Gambar 61. Data Predict Tide
43 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
2.1.4 NAO Tide
NAO Tide adalah suatu program untuk memprediksi pasang surut
berdasarkan waktu dan lokasi laut dengan cakupan global dengan resolusi 0.5º
x 0.5º yang merupakan data asimilasi dari TOPEX/Poseidon selama 5 tahun.
Model ini dikembangkan oleh National Astronomical Observatory (NAO) Jepang,
pada tahun 1999.
Langkah-langkah pengerjaan program NAO Tide adalah sebagai berikut:
1. Buka file input.in di folder NAOTide dengan software Notepad.
Gambar 62. Buka Fie input.in
44 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
2. Input longitude dan latitude sesuai perairan yang telah ditentukan dan
rename. Tentukan waktu mulai dan waktu akhir.
Gambar 63. Tampilan Notepad input.in
3. Klik run pada file nao99b-b0 dan akan muncul file baru dengan nama sesuai
dengan step sebelumya.
Gambar 64. Run nao99b-b0
45 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
4. Buka file di excel.
Gambar 65. Tampilan File
5. Copy kolom Tide pada kolom baru dan buat kolom Time di sebelah kiri kolom
Tide lalu buat grafik elevasi pasang surut.
Gambar 66. Tampilan Grafik NAO Tide
46 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
3. ARUS
Arus laut (sea current) adalah perpindahan massa air secara horizontal
maupun vertikal dalam skala besar dari satu tempat menuju tempat lain. Di
perairan dangkal (kawasan pantai), arus laut dapat dibangkitkan oleh gelombang
laut, pasang surut laut atau sampai tingkat tertentu angin. Di perairan sempit dan
semi tertutup seperti selat dan teluk, pasut merupakan gaya penggerak utama
sirkulasi massa airnya (Tanto et al., 2017).
Perputaran bumi pada porosnya juga mempengaruhi pergerakan air. Bumi
yang berputar pada porosnya akan menimbulkan kekuatan untuk menggerakan
air mengikuti arah putaran bumi. Gaya yang diakibatkan oleh perputaran bumi
pada porosnya ini disebut dengan Gaya Coriolis. Gaya Coriolis akan
mengakibatkan arus permukaan berbelok ke kanan dari arah angin di atas
permukaan pada bumi bagian utara dan sebaliknya pada bumi bagian selatan
Gambar 67. Gaya Coriolis
Arus laut terjadi karena adanya beberapa faktor yaitu tiupan angin,
perbedaan kadar garam, dan perbedaan suhu Berikut penjelasannya:
a. Arus laut karena tiupan angin
Tiupan angin yang menerpa air laut di permukaan akan menimbulkan arus
laut yang bergerak searah dengan aliran angin.
b. Arus laut karena perbedaan kadar garam
Air laut yang memiliki kadar garam tinggi memiliki massa jenis yang lebih
besar daripada air laut yang kadar garamnya rendah. Oleh karena itu, jika ada
47 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
dua laut yang bersebelahan tetapi karena kadar garamnya berbeda, maka
dibagian dasar laut akan terjadi aliran air dari laut berkadar garam tinggi menuju
ke laut berkadar garam rendah dan sebaliknya.
Contoh: Ambang Gibraltar yang terletak diantara benua Eropa dan benua Afrika.
c. Perbedaan suhu
Air laut yang dingin memiliki massa jenis yang lebih besar dari pada air
laut yang panas. Air laut di daerah kutub bersuhu dingin, sehingga memiliki
massa jenis lebih besar. Oleh karena itu, air laut tersebut akan tenggelam dan
bergerak menuju ke daerah yang massa jenisnya lebih kecil, melalui dasar laut
yang dalam. Adanya perbedaan suhu, massa air dan pembuyaran arus
permukaan (divergence) dapat menyebabkan terjadinya upwelling sedangkan
pemusatan arus (convergence) menyebabkan terjadinya downwelling.
Karakteristik arus di perairan dipengaruhi oleh morfologi pantai, letak
geografis dan bathimetri perairan. Manfaat arus dalam kehidupan sehari-hari
bervariasi dalam dari segi perikanan, pariwisata, pertanian laut, pelayaran, dan
energi (pembangkit tenaga listrik). Gerakan massa air secara vertikal dan
horizontal sangat erat kaitannya terhadap kondisi ekologis yang terkandung
dalam suatu perairan. Arus memiliki banyak jenis dengan berbagai
pembangkitnya salah satunya adalah Rip current.
Rip current adalah arus yang bergerak dari pantai menuju ke laut yang
dapat terjadi setiap hari dengan kondisi bervariasi mulai dari yang kecil, pelan
dan tidak berbahaya, sampai arus yang dapat menyeret orang ke tengah laut dan
dibangun oleh hubungan antara gelombang yang datang menuju pantai dan
kondisi morfologi pantai. Rip current terkonsentrasi melewati jalur sempit (rip
chanel) yang mengalir kuat kearah laut dari zona hempasan melintasi gelombang
pecah hingga ada di laut lepas-pantai (Pangururan et al., 2015).
48 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
3.1 Pengolahan Data Arus
Adapun prosedur prediksi arus adalah sebagai berikut:
3.1.1 Download data OSCAR
Dari pengolahan Data Arus di atas, adapun langkah-langkah dalam
melakukan Download data OSCAR adalah sebagai berikut:
Download data arus pada website OSCAR.
Mengekstrak Data Arus menggunakan ODV.
Mem-filter hasil pengolahan Data di ODV pada MS. Exel .
Pengolahan Data Arus menggunakan Surfer 10.
Buka website OSCAR pada link https://podaac.jpl.nasa.gov/.
Masuk ke Home Page OSCAR > Pilih Data Accses
Pilih PODAAC Drive > Browse Datasets > All Data > Ocean
Circulation > Oscar > L4 > oscar_1_deg. Setelah itu akan muncul
data arus dari tahun 1992 hingga tahun terkini.
Download data arus pada tahun yang diperlukan (*.rar).
49 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
3.1.2 ODV
1. Buka ODV.
Gambar 68. Tampilan Aplikasi ODV
2. Open file yang sudah diunduh dan di ekstrak dari OSCAR.
Gambar 69. Pemilihan Data Arus dari PODAAC ke ODV
50 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
3. Setelah itu akan muncul tab windows, tekan next sampai keluar peta
Indonesia.
Gambar 70. Pemilihan Daerah yang akan Diamati
4. Buat Kotak untuk menandai lokasi yang diinginkan (perairan yang diamati).
Gambar 71. Pemilihan Daerah
51 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
5. Kemudian Export file dengan klik export kemudian station ODV Spreadsheet
File. Lalu simpan.
Gambar 72. Pemilihan Titik Koordinat Perairan
6. Langkah selanjutnya buka Ms. Excel, kemudian open file yang tersimpan dari
pengolahan ODV. Lalu hapus baris 1 hingga 26 dan QF.
Gambar 73. Pengolahan Data Arus dari ODV ke Microsoft Excel
52 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
7. Ganti Ocean Surface Zonal Current menjadi U dan Ocean Surface Meridional
Current menjadi V.
Gambar 74. Penyeleksian Data di Microsoft Excel
8. Filter U dan V lalu centang blank. Hapus semua data.
Gambar 75. Penyeleksian Kolom di Microsoft Excel
53 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
9. Pindahkan data Latitude, Longitude, U dan V ke Microsoft Excel ‘olah Surfer’
lalu simpan.
Gambar 76. Pemindahan Data di Microsoft Excel
3.1.2 Surfer
1. Buka software Surfer.
Gambar 77. Tampilan Software Surfer10
54 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
2. Klik Grid lalu Data.
Gambar 78. Pemilihan Data di Surfer10
3. Pilih data Microsoft Excel ‘olah surfer’.
Gambar 79. Pemindahan Data Dari Microsoft Excel ke Surfer10
55 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
4. Ganti Z menjadi kecepatan dan ganti nama file menjadi Kecepatan lalu OK.
Gambar 80. Penyesuaian Grid Data Kecepatan pada Surfer10
5. Lakukan hal yang sama untuk griding arah.
Gambar 81. Penyesuaian Grid Data Arus pada Surfer10
56 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
6. Pilih Map lalu new kemudian 2-Grid Vector Map.
Gambar 82. Masukkan Map dari Data yang Sudah Diolah
7. Pilih Arah lalu Kecepatan.
Gambar 83. Pilih Arah dan Kecepatan Untuk Tampilan Map
57 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
8. Ubah koordinat system menjadi polar.
Gambar 84. Penyesuaian Dari Coordinate System menjadi Polar
9. Selanjutnya klik map, new lalu contour map.
Gambar 85. Masukkan Contour Map
58 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
10. Pilih grid kecepatan dan buka.
Gambar 86. Memilih Grid Kecepatan
11. Ubah fill colours dengan RedHot2 dan centang pada fill counters dan colour
scale.
Gambar 87. Penyesuaian warna pada Contour
59 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
12. Klik kanan lalu add kemudian base layer untuk memasukkan peta.
Gambar 88. Langkah menambahkan Peta Wilayah
13. Pilih peta_indo.shp.
Gambar 89. Pemilihan Peta Wilayah Indonesia
60 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
14. Lalu klik no.
Gambar 90. Pilih “No” Pada Plihan
15. Ubah warna daratan menjadi hijau.
Gambar 91. Penggantian Warna Wilayah Daratan
61 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
16. Klik kanan lalu add lalu scale bar.
Gambar 92. Menambahkan Scale Bar
17. Layoting kemudian Klik Export lalu rename lalu klik simpan dalam bentuk
JPG/JPEG.
Gambar 93. Tampilan Peta Arus
62 Buku Panduan Oseanografi Fisika 2020
DAFTAR ASISTEN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI FISIKA
No. Nama NIM PJ Materi
1. Ade Bagus Wijanarta 175080600111012 Arus
2. M. Rizki Saleh 175080607111002 Pasang Surut
3. Najwa Tiara Maharani 185080600111051 Gelombang
4. Yusrotun Nisa 185080601111011 Arus
5. Riqki Yoga Aprilianto 185080600111042 Gelombang
6. Aditya Nata Azhari 185080607111017 Pasang Surut
No. Nama No. Handphone Kelompok
1. Ade Bagus Wijanarta 0857-3398-4426 5 & 8
2. M. Rizki Saleh 0812-3498-1675 1 & 4
3. Najwa Tiara Maharani 0877-7411-3447 9 & 11
4. Yusrotun Nisa 0855-4644-8499 10 & 12
5. Riqki Yoga Aprilianto 0857-7763-8246 6 & 7
6. Aditya Nata Azhari 0813-1304-0027 2 & 3