72
IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA PELAJARAN BIOLOGI BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM REVISI ANDERSON (Studi Deskriptif di SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2015/2016) (Skripsi) Oleh PUTRI FACHRUNNISA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

  • Upload
    vuhuong

  • View
    240

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA PELAJARANBIOLOGI BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM

REVISI ANDERSON

(Studi Deskriptif di SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten PringsewuTahun Ajaran 2015/2016)

(Skripsi)

Oleh

PUTRI FACHRUNNISA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

ABSTRAK

IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA PELAJARANBIOLOGI BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM

REVISI ANDERSON

(Studi Deskriptif di SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu TahunAjaran 2015/2016)

Oleh

Putri Fachrunnisa

Penelitian ini bertujuan mengetahui kesesuaian soal tes UTS dan UAS dengan

dimensi kognitif taksonomi Bloom revisi Anderson dkk, perbedaan proporsi soal

tes UTS dan UAS dan proporsi bentuk soal tes UTS dan UAS kelas X, XI, dan

XII. Penelitian ini merupakan studi deskriptif sederhana dengan sampel penelitian

adalah soal tes mata pelajaran Biologi kelas X, XI dan XII di SMA se-Kecamatan

Pringsewu yang dipilih dengan teknik sampling jenuh. Data penelitian diperoleh

dengan mengidentifikasi soal tes UTS dan UAS berdasarkan dimensi proses

kognitif dan dimensi pengetahuan taksonomi Bloom revisi Anderson dkk dengan

menghitung sebaran dimensi proses kognitif C1-C6 dan dimensi pengetahuan

faktual-metakognitif serta menggambarkan perbandingan sebaran soal tes

berdasarkan distribusi data yang didapat.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal tes UTS dan UAS di SMA se-

Kecamatan Pringsewu kelas X, XI, dan XII didominasi oleh dimensi proses

Page 3: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

Putri Fachrunnisa

iii

kognitif C1 dan C2, sedangkan untuk C3 yang sangat jarang ditemukan dan tidak

dijumpai adanya dimensi proses kognitif C4, C5, dan C6. Selain itu, dimensi

pengetahuan yang ditemukan adalah pengetahuan faktual dan konseptual yang

mendominasi, walaupun masih ditemukan dimensi pengetahuan prosedural dalam

jumlah yang sangat sedikit.

Persentase C1 faktual dan konseptual untuk soal tes UTS kelas X yaitu 52% dan

33,3%, kelas XI yaitu 53% dan 30%, kelas XII yaitu 53,2% dan 29,6% dan untuk

soal tes UAS kelas X yaitu 47,3% dan 31,9%, kelas XI yaitu 44,9% dan 31,4%,

kelas XII yaitu 28,1% dan 32,9%. Sedangkan untuk persentase C2 faktual dan

konseptual untuk soal tes UTS kelas X yaitu 2% dan 12,6%, kelas XI yaitu 1,07%

dan 15,3%, kelas XII yaitu 2,2% dan 15,8% dan untuk soal tes UAS kelas X yaitu

3,7% dan 16,9%, kelas XI yaitu 2,8% dan 18%, kelas XII yaitu 6,2% dan 20,9%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa soal tes UTS dan UAS di SMA se-Kecamatan

Pringsewu masih berkisar pada C1 dan C2 dengan dimensi pengetahuan faktual

dan konseptual dan bentuk soal tes yang dominan digunakan adalah soal tes

pilihan jamak dengan persentase untuk soal tes UTS dan UAS kelas X, XI dan XII

yaitu 91,6%, 96,4% dan 90,5% dan 100%, 95,5% dan 100%.

Kata kunci: Soal Tes, Dimensi Kognitif, Taksonomi Bloom

Page 4: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA PELAJARANBIOLOGI BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM

REVISI ANDERSON

(Studi Deskriptif di SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten PringsewuTahun Ajaran 2015/2016)

Oleh

PUTRI FACHRUNNISA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan BiologiJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 5: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Page 6: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Page 7: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Page 8: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 8 Maret 1995 di Kota Metro,

Provinsi Lampung, merupakan anak bungsu pasangan Bapak

Ismail Bachtiar (Almarhum) dengan Ibu Mis Asyurna. Alamat

penulis yaitu di Jl. Kancil, Teuku Umar, Kecamatan Kedaton,

Bandar Lampung. Nomor Hp penulis 082176700530.

Penulis mengawali pendidikan formal di SDN 3 Sawah Brebes yang diselesaikan

pada tahun 2006, dan pada tahun yang sama diterima di SMPN 8 Bandar

Lampung, dan diselesaikan pada tahun 2009. Pada tahun yang sama penulis

diterima di SMAN 10 Bandar Lampung yang diselesaikan tahun 2012.

Pada tahun 2012 penulis diterima di Universitas Lampung Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan (FKIP) Jurusan pendidikan MIPA Program Studi pendidikan

Biologi melalui jalur SNMPTN jalur Undangan. Selama menjadi mahasiswa

penulis aktif di himpunan mahasiswa jurusan HIMASAKTA sebagai anggota

bidang kerohanian periode 2012-2013. Pada tahun 2014 penulis melaksanakan

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Bandung-Jakarta-Bogor. Penulis melaksanakan

Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMPN 2 Ulubelu dan Kuliah Kerja

Nyata (KKN) di Pekon Gunungsari, Kecamatan Ulubelu, Kabupaten Tanggamus

pada tahun 2015.

Page 9: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

PERSEMBAHAN

Segala puji hanya milik Allah SWT, atas rahmat dan nikmat yang tercurah sehinggahamba mampu menyelesaikan tugas akhir ini.

Sholawat serta salam selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, semogakita senantiasa melaksanakan sunah-sunah beliau.

Kupersembahkan karya ini sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada:

Orang Tuaku

Ayah Ismail Bachtiar (Almarhum) dan Ibu Mis Asyurna yang telah mendidik danberjuang sekuat tenaga membesarkanku, terimakasih telah menjadi sosok Ibu

sekaligus Ayah yang luar biasa. Doa yang tiada henti dan kasih sayang yang selalumelimpah meringkankan segala rintangan yang harus ku lewati, Mom.. You are my

steady satellite and I love you head over heels.

Abang dan Uni

Abang Yose Zeprizal, Uni Octa Damayanti, Uni Rochana Corry, Abang AdiyaSinatria, Abang Muhammad Zikrullah, dan Abang Halim Sidiq Putra yang tercinta

yang selalu ada disampingku dan memberi semangat yang meringankan segala bebanselama ini, I can’t live this world without you dear sisters and brothers.

Saudara-saudaraku

Keluarga besarku yang tiada henti mendukung segala cita-citaku, Thank you forbeing my best supporters.

Para Pendidik

Guru dan dosen, atas ilmu, nasihat, dan arahan yang telah diberikan sehingga akudapat membuka mataku dalam meraih cita-cita serta impianku.

Almamater tercinta, Kampus Hijau Universitas Lampung.

Page 10: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

MOTTO

“Maka nikmat Rabb-kamu manakah, yang kamu dustakan.”

(QS. Ar-Rahman: 55)

“Keberhasilan ditentukan oleh 99% perbuatan dan hanya 1% pemikiran”

(Albert Enstein)

“Mereka yang berjiwa lemah tak akan mampu memberi maaf yang tulus.

Pemaaf sejati hanya melekat bagi mereka yang berjiwa tangguh”

(Mohandas Gandhi)

Page 11: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan sebagai salah satu syarat dalam meraih gelar Sarjana

Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA

FKIP Unila. Skripsi ini berjudul “IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS

MATA PELAJARAN BIOLOGI BERDASARKAN TAKSONOMI BLOOM

REVISI ANDERSON (Studi Deskriptif di SMA se-Kecamatan Pringsewu

Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2015/2016)”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan

dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan FKIP Universitas Lampung;

2. Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan PMIPA FKIP Universitas Lampung;

3. Berti Yolida, S.Pd, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi,

dan Pembimbing II yang telah memberikan saran, bimbingan, dan motivasi

hingga skripsi ini dapat selesai;

4. Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembimbingan Akademik dan

Pembimbing I yang telah memberikan saran, bimbingan, dan motivasi hingga

skripsi ini dapat selesai;

5. Dr. Arwin Surbakti, M.Si., selaku Pembahas yang telah meberikan saran-saran

perbaikan dan motivasi yang sangat berharga;

Page 12: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

xii

6. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung yang telah mendidik dan memberikan

pengetahuan selama penulis menempuh pendidikan;

7. Kepala sekolah, seluruh dewan guru, dan staf SMA Negeri 1 Pringsewu, SMA

Negeri 2 Pringsewu, SMA PGRI 2 Pringsewu¸ SMA Xaverius Pringsewu dan

SMA Muhammadiyah Pringsewu atas kerjasama yang baik selama penelitian

berlangsung;

8. Rekan-rekan Tim Skripsi (Fega Ayu Gentari dan Pembayun Binethara) yang

telah bersama-sama berjuang menyelesaikan skripsi dan semangat saling

menguatkan;

9. Rekan-rekan Biologi angkatan 2012, kakak dan adik tingkat Pendidikan

Biologi FKIP UNILA atas persahabatan yang kalian berikan;

10. Rekan seperjuangan Ayu Pratiwi dan Hannah Rahmawati atas sepuluh tahun

dukungan dan kebersamaan yang tiada henti mengiringi suka dan duka;

11. Rekan Elisa Nurinda P., dan Yunita Sari., atas waktu yang selalu tersedia

dikala penulis membutuhkan tempat mencurahkan isi hati;

12. Semua pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata, semoga skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat dan berguna bagi

kita semua. Amin.

Bandar Lampung, 25 Oktober 2016

Penulis

Putri Fachrunnisa

Page 13: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL .................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xix

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ..................................................................... 8

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 10

E. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 11

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tes .............................................................................................. 13

B. Evaluasi ...................................................................................... 17

C. Taksonomi Bloom Revisi ........................................................... 25

D. Kerangka Pikir ........................................................................... 40

III. METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat...................................................................... 43

B. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................. 43

C. Desain Penelitian ........................................................................ 44

D. Prosedur Penelitian ..................................................................... 45

E. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ......................... 46

F. Teknik Analisis Data .................................................................. 46

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 48

B. Pembahasan ................................................................................ 60

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ...................................................................................... 68

B. Saran ............................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

Page 14: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

xiv

LAMPIRAN

1. Kata Kerja Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi Pengetahuan Taksonomi

Bloom Revisi Anderson ........................................................................ .... 75

2. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas X ............. .... 76

3. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas XI ........... .... 77

4. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas XII ............... 78

5. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas X ................. 79

6. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas XI ................ 80

7. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas XII .............. 81

8. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas X .................. 82

9. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas XI ................ 83

10. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas XII ............... 84

11. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas X ................. 85

12. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas XI ................ 86

13. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas XII .............. 88

14. Identifikasi Soal Tes UTS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas X ................... 90

15. Identifikasi Soal Tes UTS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas XI .................. 90

16. Identifikasi Soal Tes UTS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas XII ................. 90

17. Identifikasi Soal Tes UAS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas X ................... 91

18. Identifikasi Soal Tes UAS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas XI .................. 92

19. Identifikasi Soal Tes UAS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas XII ................ 93

20. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Xaverius Pringsewu Kelas X ................. 94

21. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Xaverius Pringsewu Kelas XI ................ 95

22. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Xaverius Pringsewu Kelas XII .............. 96

23. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Xaverius Pringsewu Kelas X ................. 97

24. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Xaverius Pringsewu Kelas XI ............... 98

25. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Xaverius Pringsewu Kelas XII .............. 99

26. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Muhammadiyah Pringsewu Kelas X ..... 100

27. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Muhammadiyah Pringsewu Kelas XI .... 101

28. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Muhammadiyah Pringsewu Kelas XII ... 102

29. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Muhammadiyah Pringsewu Kelas X ..... 103

30. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Muhammadiyah Pringsewu Kelas XI.... 104

Page 15: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

xv

31. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Muhammadiyah Pringsewu Kelas XII .. 105

32. Soal tes UTS kelas X semester ganjil SMA Negeri 2 Pringsewu ......... 106

33. Soal tes UAS kelas XII semester genap SMA Negeri 2 Pringsewu ..... 108

34. Soal tes UTS kelas X semester ganjil SMA PGRI 2 Pringsewu ........... 113

35. Soal tes UTS kelas XI semester ganjil SMA PGRI 2 Pringsewu ......... 114

36. Soal tes UTS kelas XII semester ganjil SMA PGRI 2 Pringsewu ........ 115

37. Soal tes UAS kelas XI semester ganjil SMA PGRI 2 Pringsewu ......... 116

38. Soal tes UTS kelas XII semester ganjil SMA Xaverius Pringsewu ...... 119

39. Soal tes UAS kelas XI semester genap SMA Xaverius Pringsewu ...... 124

40. Soal tes UTS kelas XI semester genap SMA Muhammadiyah Pringsewu 129

41. Soal tes UAS kelas X semester ganjil SMA Muhammadiyah Pringsewu 134

Page 16: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman1. Dimensi Proses Kognitif ...................................................................... 39

2. Jenis dan Subjenis Dimensi Pengetahuan ............................................ 40

3. Sampel Soal Tes di SMA se-Kecamatan Pringsewu ........................... 44

4. Proporsi soal tes UTS kelas X Semester Ganjil dan Genapberdasarkan dimensi proses kognitif taksonomi Bloom revisiAnderson dkk ....................................................................................... 48

5. Proporsi soal tes UTS kelas XI Semester Ganjil dan Genapberdasarkan dimensi proses kognitif taksonomi Bloom revisiAnderson dkk ....................................................................................... 50

6. Proporsi soal tes UTS kelas XII Semester Ganjil berdasarkandimensi proses kognitif taksonomi Bloom revisi Anderson dkk ......... 51

7. Proporsi soal tes UAS Kelas X Semester Ganjil Dan Genapberdasarkan dimensi proses kognitif taksonomi Bloom revisiAnderson dkk ....................................................................................... 52

8. Proporsi soal tes UAS Kelas XI Semester Ganjil Dan Genapberdasarkan dimensi proses kognitif taksonomi Bloom revisiAnderson dkk ....................................................................................... 53

9. Proporsi soal tes UAS Kelas XII Semenster Ganjil dan Genapberdasarkan Dimensi Proses Kognitif Taksonomi Bloom revisiAnderson dkk ....................................................................................... 54

10. Proporsi soal tes UTS berdasarkan Dimensi Proses Kognitiftaksonomi Bloom revisi Anderson dkk se-Kecamatan Pringsewu ...... 55

11. Proporsi soal tes UAS berdasarkan Dimensi Proses Kognitiftaksonomi Bloom revisi Anderson dkk se-Kecamatan Pringsewu ...... 56

12. Perbedaan Proporsi soal tes UTS berdasarkan bentuk soal di SMAse-Kecamatan Pringsewu ..................................................................... 58

Page 17: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

xvii

13. Perbedaan Proporsi soal tes UAS berdasarkan bentuk soal di SMAse-Kecamatan Pringsewu ..................................................................... 59

14. Kata Kerja Dimensi Proses Kognitif dan Dimensi PengetahuanTaksonomi Bloom Revisi Anderson .................................................... .... 75

15. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas X............ 76

16. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas XI .......... 77

17. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas XII ......... 78

18. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas X ........... 79

19. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas XI.......... 80

20. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 1 Pringsewu Kelas XII ........ 81

21. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas X............ 82

22. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas XI .......... 83

23. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas XII ......... 84

24. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas X ........... 85

25. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas XI.......... 86

26. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Negeri 2 Pringsewu Kelas XII ........ 88

27. Identifikasi Soal Tes UTS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas X ............. 90

28. Identifikasi Soal Tes UTS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas XI ............ 90

29. Identifikasi Soal Tes UTS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas XII........... 90

30. Identifikasi Soal Tes UAS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas X ............. 91

31. Identifikasi Soal Tes UAS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas XI............ 92

32. Identifikasi Soal Tes UAS SMA PGRI 2 Pringsewu Kelas XII .......... 93

33. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Xaverius Pringsewu Kelas X ........... 94

34. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Xaverius Pringsewu Kelas XI.......... 95

35. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Xaverius Pringsewu Kelas XII ........ 96

Page 18: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

xviii

36. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Xaverius Pringsewu Kelas X........... 97

37. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Xaverius Pringsewu Kelas XI ......... 98

38. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Xaverius Pringsewu Kelas XII ........ 99

39. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Muhammadiyah Pringsewu Kelas X 100

40. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Muhammadiyah Pringsewu KelasXI ......................................................................................................... 101

41. Identifikasi Soal Tes UTS SMA Muhammadiyah Pringsewu KelasXII ........................................................................................................ 102

42. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Muhammadiyah Pringsewu Kelas X 103

43. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Muhammadiyah Pringsewu KelasXI ......................................................................................................... 104

44. Identifikasi Soal Tes UAS SMA Muhammadiyah Pringsewu KelasXII ........................................................................................................ 105

Page 19: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Perubahan Kerangka Pikir Bloom ke Anderson ................................. 28

2. Skema Kerangka Pikir......................................................................... 42

Page 20: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Sumber daya manusia yang bermutu merupakan faktor penting dalam

pembangunan di era globalisasi saat ini. Pengalaman di banyak negara

menunjukkan, sumber daya manusia yang bermutu lebih penting dari pada

sumber daya alam yang melimpah. Akan tetapi, beberapa dekade terakhir ini

daya saing bangsa Indonesia di tengah bangsa-bangsa lain cenderung kurang

menggembirakan. Sumber daya manusia yang bermutu hanya dapat

diwujudkan dengan pendidikan yang bermutu.

Oleh karena itu, upaya peningkatan mutu pendidikan merupakan hal yang

tidak dapat ditawar lagi dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya

manusia bangsa Indonesia. Peran pendidikan sangat penting dalam

menentukan keberhasilan pembangunan di dalam suatu Negara. Apabila

pendidikan memiliki kualitas yang baik, maka akan terciptanya sumber daya

manusia yang berkualitas pula, sehingga dapat menopang keberhasilan

pembangunan.

Hal tersebut dapat dengan mudah dilihat melalui hasil belajar, dimana hasil

belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam mempelajari

Page 21: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

2

materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau rapor setiap bidang

studi setelah mengalami proses pembelajaran.

Tujuan pendidikan menurut Djamarah (2010: 99) secara universal guru akan

selalu menggunakan keterampilan bertanya kepada siswa. Cara bertanya untuk

seluruh kelas, untuk kelompok, atau untuk individu, memiliki pengaruh yang

sangat berarti, tidak hanya pada hasil belajar siswa, tetapi juga pada suasana

kelas maupun emosional, dengan bertanya akan membantu siswa lebih

sempurna dalam menerima informasi atau dapat mengembangkan

keterampilan kognitif tingkat tinggi.

Kebanyakan pertanyaan yang dilakukan guru adalah hanya menanyakan fakta.

Karenanya masih diperlukan pertanyaan yang menuntut siswa untuk dapat

membedakan, menganalisis, dan mengambil keputusan atau menilai informasi

yang diterima seperti dalam taksonomi pengajaran dari Bloom sehingga

penyusunan pertanyaan dapat memiliki tingkat kognitif domain yang rendah

(pengetahuan, pemahaman, penerapan) dan tingkat kognitif domain yang

tinggi (analisis, sintesis, evaluasi) (Djamarah, 2010: 105).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang menggunakan

keterampilan berpikir lebih mudah menyelesaikan pekerjaan dibandingkan

dengan mereka yang kurang menggunakan keterampilan berpikir (Hamzah

dan Masri dalam Ariani, 2014: 2). Keterampilan berpikir tersebut dapat

dimulai dari berpikir tingkat rendah hingga berpikir tingkat tinggi.

Keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dicapai apabila keterampilan

berpikir tingkat rendah telah dikuasai. Keterampilan berpikir tingkat rendah

Page 22: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

3

adalah keterampilan berpikir dari aspek mengingat sampai dengan

mengaplikasi. Sedangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi meliputi aspek

menganalisis, mengevaluasi dan mencipta (Ariani, 2014: 2).

Salah satu peran guru menurut Djamarah (2010: 48) adalah sebagai evaluator,

guru dituntut untuk menjadi evaluator yang baik dan jujur, dengan

memberikan penilaian yang tidak hanya menilai produk (hasil pengajaran),

tetapi juga menilai proses (jalannya pengajaran). Selanjutnya masih pendapat

Djamarah (2010: 246) evaluasi yang dilakukan guru bertujuan untuk

mengetahui bahan-bahan pelajaran yang disampaikannya sudah dikuasai

dengan baik atau belum oleh anak didik, selain itu akan menempatkan anak

didik pada situasi belajar mengajar yang lebih tepat sesuai dengan tingkat

kemampuan yang dimilikinya.

Alat evaluasi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu tes dan nontes, kedua jenis

ini dapat digunakan untuk menilai sasaran-sasaran penilaian. Tes merupakan

alat evaluasi yang digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang mencakup

pengetahuan dan keterampilan sebagai hasil kegiatan belajar mengajar. Tes

yang dapat digunakan adalah tes yang telah distandarisasi (standardized test)

maupun tes buatan guru sendiri (teacher-made test). Standardized test adalah

tes yang telah mengalami validitas (ketepatan) dan reliabilitas (ketetapan)

untuk suatu tujuan tertentu dan untuk sekelompok siswa tertentu. Sebagai

contoh, penyusunan Tes Hasil Belajar (THB) merupakan usaha penyusunan

tes yang sudah distandardisasi. Teacher-made test adalah tes buatan guru

sendiri, tes ini belum distandardisasi, sebab dibuat oleh guru untuk tujuan

Page 23: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

4

tertentu dan untuk siswa tertentu pula. Meskipun demikian, tes buatan guru

harus pula mempertimbangkan faktor validitas dan reliabilitasnya (Djamarah,

2010: 256).

Hasil penelitian yang mendukung penelitian ini, yaitu penelitian

yang dilakukan oleh Nurhidayah (2014: 9), tentang analisis soal ujian akhir

semester ganjil kelas XI SMA negeri buatan tim guru mata pelajaran biologi

yang terdiri atas 35 nomor butir soal berbentuk pilihan jamak, dan 5 nomor

butir soal berbentuk uraian. Hasil analisis persebaran butir soal terhadap

taksonomi Bloom menunjukkan bahwa soal pilihan jamak yang diujikan

hanya tersusun oleh soal dari tingkatan kognitif C1 dan C2, dengan lebih dari

74% soal berada pada tingkatan C1. Demikian pula dengan soal uraian, 60%

soal terdiri atas soal C1, dan selebihnya adalah soal C2. Sebaran soal

berdasarkan tingkatan kognitif yang diukur ini tidak sesuai dengan pedoman

penyusunan tes sumatif yang diterbitkan oleh proyek perintis sekolah

pembangunan, dimana taraf kompetensi yang perlu diukur menurut Sudijono

(dalam Nurhidayah, 2014: 9) siswa-siswa SMA setidak-tidaknya mencakup

tiga macam, yaitu ingatan, pemahaman dan aplikasi yang seharusnya memiliki

proporsi 40% soal ingatan, 40% pemahaman, dan 20% aplikasi.

Programmme for International Student Assessment (PISA) di bawah

Organization Economic Cooperation and Development (OECD) pada tahun

2012 lalu mengeluarkan bahwa Indonesia menduduki peringkat paling bawah

dari 65 negara, dalam pemetaan kemampuan matematika, membaca dan sains.

Survai PISA-OECD ini dilakukan secara kualitatif pada tahun 2012 lalu yang

Page 24: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

5

baru dirilis awal pekan Desember 2013. Survai ini melibatkan responden 510

ribu pelajar berusia 15-16 tahun dari 65 negara dunia yang mewakili populasi

28 juta siswa berusia 15-16 tahun di dunia serta 80 persen ekonomi

global. Disebutkan bahwa kemampuan matematika siswa-siswi di Indonesia

menduduki peringkat bawah dengan skor 375. Kurang dari 1 persen siswa

Indonesia yang memiliki kemampuan bagus di bidang matematika. Di bidang

kemampuan membaca, Indonesia mendapatkan skor 396 dan di bidang

kemampuan sains mendapatkan skor 382. Namun keduanya sama-sama

tergolong dalam level bawah (Detiknews, 2014: 1).

PISA menurut Maryanti (dalam Setiawan, 2014: 247) mengembangkan enam

kategori kemampuan matematika siswa yang menunjukkan kemampuan

kognitif dari siswa, penilaian literasi matematis yang dilakukan oleh studi

PISA ini terdiri dari 6 tingkatan atau level. Soal literasi matematis level 1 dan

2 termasuk kelompok soal dengan skala bawah yang mengukur kompetensi

reproduksi. Soal-soal disusun berdasarkan konteks yang cukup dikenal oleh

siswa dengan operasi matematika yang sederhana. Soal literasi matematis

level 3 dan 4 termasuk kelompok soal dengan skala menengah yang mengukur

kompetensi koneksi. Soal-soal skala menengah memerlukan interpretasi siswa

karena situasi yang diberikan tidak dikenal atau bahkan belum pernah dialami

oleh siswa. Sedangkan, soal literasi matematis level 5 dan 6 termasuk

kelompok soal dengan skala tinggi yang mengukur kompetensi refleksi. Soal-

soal ini menuntut penafsiran tingkat tinggi dengan konteks yang sama sekali

tidak terduga oleh siswa. Selanjutnya menggolongkan level soal-soal pada

PISA dengan level berpikir menurut Bloom, dimana Bloom telah menyatakan

Page 25: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

6

bahwa ada dua level dalam berpikir matematis siswa, yakni Low Order

Thinking (C1-C3), dan High Order Thinking (C4-C5). Berdasarkan hasil

perbandingan didapatkan bahwa level 4-level 6 soal pada PISA tergolong

sebagai High Order Thinking berdasarkan taksonomi bloom. Sedangkan level

1-3 adalah Low Order Thinking. Sehingga menurut Wardani dan Rumiati

(dalam Setiawan, 2014: 248-249) didapat kesimpulan bahwa soal matematika

PISA tidak hanya menguji kemampuan matematika sederhana siswa,

melainkan level 4-6 adalah tingkat dimana siswa diuji kemampuan berpikir

tingkat tingginya.

Observasi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di SMA se-Kecamatan

Pringsewu Kabupaten Pringsewu menunjukkan bahwa soal tes Ujian Akhir

Semester (UAS) dibuat oleh Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)

dinas pendidikan setempat sehingga seluruh sekolah yang berada di kecamatan

Pringsewu menggunakan soal tes yang yang sama dalam pelaksanaan UAS.

Sedangkan soal tes Ujian Tengah Semester (UTS) seluruhnya dibuat oleh

masing-masing guru mata pelajaran, dalam hal ini guru mata pelajaran Biologi

disetiap sekolah, yang berada di Kecamatan Pringsewu, sehingga setiap

sekolah akan menggunakan soal tes yang berbeda dalam pelaksanaan UTS.

Hampir seluruh soal UTS yang dibuat oleh guru mata pelajaran Biologi hanya

mencakup tingkatan kognitif C1 sampai C2 dan jarang sekali yang

menggunakan C3. Guru-guru memiliki alasan yang sama untuk hal tersebut,

dikarenakan guru-guru menyesuaikan kemampuan siswa dalam mengerjakan

soal tes. Soal tes tingkatan C3 sedikit lebih sulit dipahami oleh siswa,

Page 26: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

7

sehingga guru-guru tidak memberikan soal tes dengan tingkatan kognitif C3

dan tetap menggunakan C1 dan C2 untuk jenjang pendidikan Sekolah

Menengah Atas (SMA).

Sebaiknya, guru-guru harus lebih berani untuk menerapkan soal yang berada

pada tingkat kognitif C1-C3 yaitu ingatan, pemahaman dan aplikasi pada soal

tes buatan guru Biologi dengan tujuan untuk membuat siswa terlatih dalam

mengerjakan butir soal yang sesuai dengan tingkatan kognitif pada jenjang

pendidikan SMA dan nantinya diharapkan akan menghasilkan siswa-siswi

dengan taraf kognitif yang setara dan mampu bersaing secara Internasional

dengan siswa dari Negara lain pada jenjang pendidikan yang sama.

Pencapaian prestasi belajar siswa Indonesia menurut Litbang Depdikbud

(2015: 1) di bidang sains dan matematika, menurun. Siswa Indonesia masih

dominan dalam level rendah, atau lebih pada kemampuan menghafal dalam

pembelajaran sains dan matematika. Demikian hasil Trends in Mathematics

and Science Study (TIMSS) yang diselenggarakan oleh International

Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA) dan diikuti

siswa kelas VIII Indonesia tahun 2011. Penilaian yang dilakukan International

Association for the Evaluation of Educational Achievement Study Center

Boston College tersebut, diikuti 600.000 siswa dari 63 negara. Untuk bidang

Matematika, Indonesia berada di urutan ke-38 dengan skor 386 dari 42 negara

yang siswanya dites. Skor Indonesia ini turun 11 poin dari penilaian tahun

2007. Pada TIMSS matematika kelas VIII tersebut, peringkat pertama diraih

siswa Korea (613), selanjutnya diikuti Singapura. Nilai rata-rata yang dipatok

Page 27: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

8

500 poin. Adapun bidang sains, Indonesia berada di urutan ke-40 dengan skor

406 dari 42 negara yang siswanya dites di kelas VIII. Skors tes sains siswa

Indonesia ini turun 21 angka dibandingkan TIMSS 2007.

Selain itu, pada pemetaan kinerja Progress in International Reading Literacy

Study (PIRLS) yang merupakan studi internasional tentang literasi membaca

siswa sekolah dasar. Studi ini dikoordinasikan oleh International Association

for the Evaluation of Educational Achievement (IEA) yang berkedudukan di

Amsterdam, Belanda bahwa pada tahun 2011, Indonesia berada di peringkat

40 dari 42 negara (Harahap, 2014: 1).

Ketidakmampuan siswa dalam mengerjakan soal-soal yang terdapat pada tes

berstandar internasional seperti PISA, TIMSS, dan PIRLS tidak lepas

pengaruhnya terhadap soal-soal yang biasa dikerjakan oleh siswa dalam

kegiatan pembelajaran yang salah satunya dibuat oleh guru. Berdasarkan

pemikiran tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul: “Identifikasi Soal Tes UTS dan UAS Mata Pelajaran Biologi

berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi Anderson dkk di SMA se-Kecamatan

Pringsewu Kabupaten Pringsewu Tahun Ajaran 2015/2016”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

Page 28: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

9

1. Apakah soal tes UTS mata pelajaran Biologi di SMA se-Kecamatan

Pringsewu Kabupaten Pringsewu sudah sesuai dengan taksonomi Bloom

revisi Anderson dkk pada semester ganjil dan genap?

2. Apakah soal tes UAS mata pelajaran Biologi di SMA se-Kecamatan

Pringsewu Kabupaten Pringsewu sudah sesuai dengan taksonomi Bloom

revisi Anderson dkk pada semester ganjil dan genap?

3. Apakah terdapat perbedaan proporsi soal tes UTS mata pelajaran Biologi

kelas X, XI dan XII di SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten

Pringsewu berdasarkan taksonomi Bloom revisi Anderson dkk?

4. Apakah terdapat perbedaan proporsi soal tes UAS mata pelajaran Biologi

kelas X, XI dan XII di SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten

Pringsewu berdasarkan taksonomi Bloom revisi Anderson dkk?

5. Apakah terdapat perbedaan proporsi soal tes UTS mata pelajaran Biologi

kelas X, XI dan XII di SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten

Pringsewu berdasarkan bentuk soal tes?

6. Apakah terdapat perbedaan proporsi soal tes UAS mata pelajaran Biologi

kelas X, XI dan XII di SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten

Pringsewu berdasarkan bentuk soal tes?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui soal tes mata pelajaran biologi di

SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu yang meliputi:

Page 29: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

10

1. Kesesuaian soal tes UTS dengan taksonomi Bloom revisi Anderson dkk

pada semester ganjil dan genap.

2. Kesesuaian soal tes UAS dengan taksonomi Bloom revisi Anderson dkk

pada semester ganjil dan genap.

3. Perbedaan proporsi soal tes UTS kelas X, XI, dan XII berdasarkan

taksonomi Bloom revisi Anderson.

4. Perbedaan proporsi soal tes UAS kelas X, XI, dan XII berdasarkan

taksonomi Bloom revisi Anderson.

5. Proporsi bentuk soal tes UTS kelas X, XI, dan XII.

6. Proporsi bentuk soal tes UAS kelas X, XI, dan XII.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada SMA

se-Kecamatan Pringsewu tentang bagaimana proporsi dimensi proses

kognitif soal tes yang baik dan benar agar soal tes yang dibuat oleh guru

dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa di sekolah tersebut.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan

acuan khususnya untuk guru mata pelajaran Biologi di SMA se-

Kecamatan Pringsewu dalam membuat soal tes yang sesuai dengan

proporsi dimensi proses kognitif taksonomi Bloom revisi Anderson dkk.

Page 30: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

11

3. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman dan

pembelajaran peneliti sebagai calon guru dalam meningkatkan

kemampuan membuat soal tes dan memberikan wawasan tentang

bagaimana kondisi soal-soal tes mata pelajaran Biologi di SMA se-

Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari anggapan yang berbeda serta untuk lebih fokus dan

sistematisnya penulisan skripsi ini, maka diberikan batasan masalah yaitu:

a. Sampel penelitian ini merupakan guru mata pelajaran Biologi kelas X, XI

dan XII di SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

b. Soal tes UTS dan UAS merupakan salah satu kegiatan evaluasi hasil

belajar mahasiswa. Evaluasi ini adalah pemberian penilaian terhadap

kemampuan siswa dalam menerima, memahami, dan menguasai bahan

studi yang disajikan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan, dan

menilai perubahan sikap dan keterampilannya dengan tujuan untuk

mengetahui pencapaian hasil belajar mahasiswa yang meliputi ranah

kognitif, afektif, dan psikomotor dalam kurun waktu studi tertentu.

c. Soal tes yang dimaksud dalam penelitian ini merupakan soal tes UTS dan

UAS semester 1 dan semester 2. Bentuk soal tes yang diteliti pada

penelitian ini merupakan bentuk soal tes pilihan jamak dan soal tes esei.

Page 31: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

12

d. Taksonomi Bloom yang diteliti didasarkan kepada dimensi proses kognitif

berdasarkan taksonomi Bloom yang telah di revisi oleh Anderson dkk

yang meliputi C1-C6 (mengingat, memahami, mengaplikasi, menganalisis,

mengevaluasi, dan mencipta) dan dimensi pengetahuan yang meliputi

(pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural,

dan pengetahuan metakognitif) dengan masing-masing indikator yang

berbeda.

e. Identifikasi soal tes dilakukan dengan menyesuaikan setiap butir soal tes

UTS dan UAS dengan indikator dalam dimensi proses kognitif dan

dimensi pengetahuan taksonomi Bloom revisi Anderson dkk dan data hasil

identifikasi dimuat dalam tabel.

f. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2016 di SMA se-Kecamatan

Pringsewu, Kabupaten Pringsewu.

Page 32: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tes

a. Penilaian melalui Tes

Istilah tes (test) menurut Mehrens dan Lehmann (dalam Sudaryono, 2012: 37)

adalah menyatakan pemberian suatu daftar pertanyaan yang standar untuk

dijawab. Definisi ini langsung memberikan karakteristik utama sebuah tes, yaitu :

tes merupakan suatu daftar pertanyaan, yang harus memenuhi persyaratan

tertentu. Dengan kata lain, tes merupakan alat atau prosedur yang digunakan

untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dengan cara dan aturan yang sudah

ditentukan.

Secara umum tes diartikan sebagai alat yang dipergunakan untuk mengukur

pengetahuan atau penguasaan obyek terhadap seperangkat konten dan materi

tertentu. Menurut Anastasia (dalam Djaali dan Muljono 2008: 6) tes juga dapat

diartikan sebagai alat pengukur yang mempunyai standar objektif, sehingga dapat

dipergunakan secara meluas, serta betul-betul dapat digunakan untuk mengukur

dan membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu.

Dari definisi-definisi diatas dapat dipahami bahwa tes yang dimaksud dalam dunia

pendidikan adalah cara yang dapat digunakan dalam rangka pengukuran dan

Page 33: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

14

penilaian dibidang pendidikan, dapat berupa tugas atau serangkaian tugas berupa

pertanyaan atau perintah yang harus dikerjakan, sehingga dapat dihasilkan nilai

yang menggambarkan tingkah laku atau prestasi seseorang dan dapat

dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh peserta tes lainnya (Sudjono,

2006: 67).

Tes merupakan alat evaluasi yang terdiri dari dua jenis, yaitu tes dan nontes,

kedua jenis ini dapat digunakan untuk menilai sasaran-sasaran penilaian. Tes

buatan guru sendiri belum distandarisasi, sebab dibuat oleh guru untuk tujuan

tertentu dan untuk siswa tertentu pula. Meskipun demikian, tes buatan guru harus

pula mempertimbangkan faktor validitas dan reliabilitasnya. Tes, terutama

digunakan untuk menilai kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan dan

keterampilan sebagai hasil kegiatan belajar mengajar. Ditinjau dari segi

pelaksanaan, tes terdiri dari :

a. Tes tertulis (Written Test)

Tes tertulis merupakan alat penilaian yang dijawab siswa menurut Djamarah,

(2010: 256) meliputi :

1. Tes bentuk uraian, yaitu semua bentuk tes yang pertanyaannya

membutuhkan jawaban dalam bentuk uraian. Tes bentuk uraian menuntut

kemampuan siswa untuk mengorganisasi dan merumuskan jawaban

dengan kata-kata sendiri. Penilaian pada setiap satuan program di sekolah

hendaknya lebih banyak menggunakan tes bentuk uraian karena dapat

lebih mengungkapkan proses berpikir siswa.

Page 34: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

15

2. Tes bentuk objektif, yaitu semua bentuk tes yang mengharuskan siswa

memilih diantara kemungkinan-kemungkinan jawaban yang telah

disediakan, memberi jawaban singkat, atau mengisi jawaban pada kolom

titik-titik yang disediakan.

b. Tes Lisan (Oral Test)

Tes lisan merupakan alat penilaian yang pelaksanaannya dilakukan dengan

mengadakan tanya jawab secara langsung untuk mengetahui kemampuan-

kemampuan berupa proses berpikir siswa dalam memecahkan suatu masalah,

mempertanggung jawabkan pendapat, penggunaan bahasa, dan penguasaan

materi pelajaran. Ditinjau dari jenis pertanyaan yang diajukan, tes lisan dapat

berbentuk pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka. Ditinjau dari jawaban

yang diinginkan, dapat berbentuk pertanyaan-pertanyaan berupa hapalan,

pemahaman, analisis, aplikasi, sintesis, dan evaluasi. Tes lisan dapat

dilaksanakan dengan satu penguji menilai satu anak didik, satu penguji

menilai sekelompok anak didik, dan kelompok penguji menilai sekelompok

anak didik.

c. Tes Perbuatan (Performance Test)

Tes perbuatan adalah tes yang diberikan dalam bentuk tugas-tugas.

Pelaksanaannya dalam bentuk penampilan atau perbuatan (praktek

pengalaman lapangan, praktek kerja lapangan, praktek olah raga, praktek

laboratorium, praktek kesenian, dan lain-lain).

Page 35: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

16

Penilaian tes perbuatan dapat dilakukan secara kelompok maupun perorangan,

penilaian tes perbuatan dilakukan pada persiapan, pelaksanaan tugas, dan hasil

yang dicapai.

Untuk melaksanakan tes perbuatan menurut Djamarah (2010: 256) perlu

dipersiapkan dua jenis alat, yaitu :

1. Lembaran tugas (kerja) yang versi deskripsi mengenai instruksi (petunjuk)

yang jelas sehingga siswa mengetahui secara tepat apa yang harus

dilakukannya. Berdasarkan lembaran kerja ini dilakukan penilaian terhadap

persiapan-persiapan yang dikerjakan oleh siswa.

2. Lembaran pengamatan yang digunakan untuk menilai tingkah laku siswa

selama proses pelaksanaan tugas sampai kepada hasil yang dicapai.

b. Bentuk-Bentuk Butir Tes

Butir-butir tes dibedakan atas dua golongan besar, yang pertama menuntut

jawaban pilihan, sedangkan yang kedua menuntut siswa menyusun jawabannya

sendiri. Contoh yang pertama yaitu tes pilihan jamak, contoh yang kedua berupa

mengarang (Popham, 2011: 117).

c. Butir-Butir Tes-Pilihan

Tes piihan terdapat dalam berbagai bentuk, seperti : benar-salah, pilihan jamak

dengan lima alternatif, dan menjodohkan. Tes-tes tersebut menguntungkan karena

mudah diskor dan menghemat waktu. Lagi pula, tes-tes tersebut memiliki

reliabilitas sebab para penilai biasanya memberikan skor yang sama pada jawaban

yang sama. Tes-pilihan dapat dipergunakan untuk mengukur setiap taraf dalam

Page 36: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

17

perilaku kognitif, kecuali taraf sintesis. Karena yang dibutuhkan untuk menjawab

setiap butir tes itu relatif pendek, maka jumlah butirnya dapat banyak, karena itu

tes tersebut pada umumnya representatif. Kelemahan dari tes-pilihan yaitu

dipergunakan waktu penyusunan yang banyak sekali, disamping adanya

kemungkinan menebak (Popham, 2011: 117).

Menyusun butir tes pilihan-berganda tidaklah mudah menurut Popham (2011:

119-120) syaratnya yaitu :

a. Alternatif jawabannya seharusnya sejenis.

b. Alternatif jawabannya hedaknya bukan yang sedemikian mudah sehingga

jawaban yang benar begitu jelas.

c. Bagian pokok butir tes haruslah sedikit lebih panjang daripada bagian-

alternatifnya.

d. Alternatif jawaban yang sedemikian panjang akan mengganggu kelancaran

mengerjakan tes, dan lain-lain.

B. Evaluasi

a. Makna Evaluasi

Sudirman, dkk (dalam Djamarah, 2010: 245) mengemukakan rumusan, bahwa

penilaian atau evaluasi (evaluation) berarti suatu tindakan untuk menentukan nilai

sesuatu. Bila penilaian (evaluasi) digunakan dalam dunia pendidikan, maka

penilaian pendidikan berarti suatu tindakan untuk menentukan segala sesuatu

dalam dunia pendidikan. Selanjutnya menurut Ali dalam Djamarah (2010: 245)

sebagai alat penilaian hasil pencapaian tujuan dalam pengajaran, evaluasi harus

Page 37: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

18

dilakukan secara terus menerus. Evaluasi tidak hanya sekedar menentukan angka

keberhasilan belajar. Tetapi yang lebih penting adalah sebagai dasar untuk umpan

balik (feed back) dari proses interaksi edukatif yang dilaksanakan.

Evaluasi pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau harga nilai

berdasarkan kriteria tertentu, untuk mendapatkan evaluasi yang meyakinkan dan

objektif dimulai dari informasi-informasi kuantitatif dan kualitatif. Instrumennya

(alatnya) harus cukup sahih, kukuh, praktis, dan jujur. Data yang dikumpulkan

dari pengadministrasian instrumen itu hendaklah diolah dengan tepat dan

digambarkan pemakaiannya (Al Haj dalam Djamarah, 2010: 245-246).

Evaluasi tidak boleh dilakukan dengan sekehendak hati guru, anak didik yang

cantik diberikan nilai tinggi dan anak didik yang tidak cantik diberikan nilai

rendah. Evaluasi dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan yang arif dan

bijaksana, sesuai dengan hasil kemajuan belajar yang ditunjukan oleh anak didik.

Dengan demikian, evaluasi adalah suatu tindakan berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan yang arif dan bijaksana untuk menetukan nilai sesuatu, baik secara

kuantitatif maupun secara kualitatif (Djamarah, 2010: 246).

Ralph Tyler (dalam Arikunto, 2006: 2-3) menyatakan bahwa: “Evaluasi

pendidikan merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh

mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai. Jika

belum, bagaimana yang belum dan apa sebabnya”. Dalam pelaksanaannya,

evaluasi harus mempunyai dasar yang kuat.

Page 38: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

19

Dasar filsafat dalam evaluasi pendidikan berhubungan dengan masalah-masalah

yang merupakan dasar dalam pendekatan sistem yang menyangkut pertanyaan-

pertanyaan apakah evaluasi itu, mengapa evaluasi pendidikan perlu diberikan dan

bagaimana cara memberikannya. Dasar psikologi adalah bahwa evaluasi itu

dilaksanakan harus mempertimbangkan tingkat kesukaran dengan tingkat

perkembangan peserta didik, tingkat kemampuan yang dimiliki peserta didik, dan

teori-teori yang dianut dalam pendidikan. Dasar komunikasi dimaksudkan bahwa

evaluasi itu dapat dilaksanakan secara langsung maupun tidak langsung. Adapun

yang menjadi dasar evaluasi selanjutnya adalah kurikulum, maksudnya isi

evaluasi harus sesuai dengan materi yang diajarkan seperti tercantum dalam

kurikulum yang telah ada dan dilaksanakan. Sedangkan dasar manajemen, artinya

bahwa evaluasi perlu diorganisasikan pelaksanaannya, apakah secara individual

atau kelompok dan bagaimana pengelolaannya. Disamping itu evaluasi harus

sesuai dan berguna dalam masyarakat untuk mencapai suatu kemajuan (Arikunto,

2006: 24-25).

b. Tujuan Evaluasi

Menurut Sudirman (dalam Djamarah, 2010: 247) tujuan penilaian dalam proses

belajar mengajar adalah :

1. Mengambil keputusan tentang hasil belajar.

2. Memahami anak didik.

3. Memperbaiki dan mengembangkan program pengajaran.

Kemudian pengambilan keputusan tentang hasil belajar merupakan suatu

keharusan bagi seorang guru agar dapat mengetahui berhasil tidaknya anak didik

Page 39: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

20

dalam proses belajar mengajar. Ketidakberhasilan proses belajar mengajar

disebabkan antara lain oleh :

1. Kemampuan anak didik yang rendah.

2. Kualitas materi pelajaran tidak sesuai dengan tingkat usia anak.

3. Jumlah bahan pelajaran terlalu banyak sehingga tidak sesuai dengan waktu

yang diberikan.

4. Komponen proses belajar mengajar yang kurang sesuai dengan tujuan.

c. Fungsi Evaluasi

Evaluasi mutlak dilakukan dan merupakan kewajiban bagi setiap guru. Menurut

Purwanto (dalam Djamarah, 2010: 248), dikatakan kewajiban bagi setiap guru

karena pada akhirnya guru harus dapat memberikan informasi kepada lembaganya

ataupun kepada anak didik itu sendiri, bagaimana dan sampai dimana penguasaan

dan kemampuan yang telah dicapai anak didik tentang materi dan keterampilan-

keterampilan mengenai mata pelajaran yang telah diberikannya.

Evaluasi menurut Grounlound (dalam Purwanto, 2009: 3) suatu proses yang

sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh mana

tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai oleh peserta didik.

Al Haj (dalam Djamarah, 2010: 248) melihat fungsi evaluasi dari segi anak didik

secara individual dan dari segi program pengajaran.

1. Dilihat dari segi anak didik secara individual, evaluasi berfungsi :

a. Mengetahui tingkat pencapaian anak didik dalam suatu proses belajar

mengajar.

Page 40: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

21

b. Menetapkan keefektifan pengajaran dan rencana kegiatan.

c. Memberi basis laporan kemajuan anak didik.

d. Menghilangkan halangan-halangan atau memperbaiki kekeliruan yang

terdapat sewaktu praktik.

2. Dilihat dari segi program pengajaran, evaluasi berfungsi :

a. Memberi dasar pertimbangan kenaikan dan promosi anak didik.

b. Memberi dasar penyusunan dan penempatan kelompok anak didik

yang homogen.

c. Diagnosis dan remedial pekerjaan anak didik.

d. Memberi dasar pertimbangan dan penyuluhan.

e. Dasar pemberian angka dan rapor bagi kemajuan anak didik.

f. Memotivasi belajar anak didik.

g. Mengidentifikasi dan mengkaji kelainan anak didik.

h. Menafsirkan kegiatan sekolah kedalam masyarakat.

i. Mengadministrasi sekolah.

j. Mengembangkan kurikulum.

k. Mempersiapkan penelitian pendidikan disekolah.

d. Jenis-jenis Evaluasi

1. Evalusi Formatif

Evaluasi formatif menurut Djamarah (2010: 252-253) adalah evaluasi yang

dilaksanakan setiap kali selesai mempelajari suatu unit pelajaran tertentu.

Bermanfaat sebagai alat penilaian proses belajar mengajar suatu unit bahan

pelajaran tertentu.

Page 41: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

22

2. Evaluasi Subsumatif/Sumatif

Evaluasi subsumatif menurut Djamarah (2010: 253) ialah penilaian yang

dilaksanakan setelah beberapa satuan pelajaran diselesaikan, dilakukan pada

perempat atau tengah semester. Sedangkan evaluasi sumatif ialah penilaian yang

dilaksanakan setiap akhir pengajaran suatu program atau sejumlah unit pelajaran

tertentu. Evaluasi sumatif bermanfaat untuk menilai hasil pencapaian siswa

terhadap tujuan suatu program pelajaran dalam suatu periode tertentu, seperti

semester atau akhir tahun pelajaran.

3. Evaluasi Kokurikuler

Kegiatan kokurikuler menurut Djamarah (2010: 254) adalah kegiatan yang

dilakukan diluar jam pelajaran yang telah dijatahkan dalam struktur program,

berupa penugasan-penugasan atau pekerjaan rumah yang menjadi pasangan

kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa lebih mendalami

dan menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler.

Kegiatan intrakurikuler itu sendiri ialah kegiatan yang dilakukan di sekolah

dengan penjabatan waktu sesuai dengan struktur program. Kegiatan ini

dimaksudkan untuk mencapai tujuan minimal yang perlu dicapai dalam tiap-tiap

mata pelajaran atau bidang pengembangan. Pada prinsipnya, kegiatan

intrakurikuler merupakan kegiatan tatap muka antara siswa dan guru, yang

termasuk kegiatan intrakurikuler ini ialah kegiatan perbaikan dan pengayaan.

4. Evaluasi Ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler menurut Djamarah (2010: 252) adalah kegiatan diluar

jam pelajaran, yang dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah. Kegiatan ini

Page 42: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

23

dimaksudkan untuk memperluas pengetahuan siswa, mengenal hubungan antara

berbagai mata pelajaran atau bidang pengembangan, menyalurkan bakat dan

minat yang menunjang pencapaian tujuan instruksional, serta melengkapi upaya

pembinaan manusia seutuhnya. Kegiatan ini dilakukan secara berkala pada waktu

tertentu.

e. Ujian Tengah Semester dan Ujian Akhir Semester

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 (dalam Mulyasa,

2007: 259) tentang standar penilaian pendidikan disebutkan bahwa Ujian adalah

proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik

secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran, untuk memantau kemajuan,

melakukan perbaikan pembelajaran, dan menentukan keberhasilan belajar peserta

didik. Ujian akhir semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Mengukur

disini berarti menilai, yang dilakukan dengan jalan menguji pencapaian

kompetensi peserta didik dalam bentuk tes hasil belajar.

Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua

kompetensi dasar pada semester tersebut. Ulangan akhir semester ini bertujuan

untuk mengukur kompetensi lulusan pada mata pelajaran tertentu. Dalam

penelitian ini adalah mata pelajaran Biologi. Ujian Tengah Semester merupakan

tes yang dilakukan pada setiap pertengahan satu satuan waktu yang didalamnya

tercakup lebih dari satu pokok bahasan dan dimaksudkan untuk mengetahui

sejauh mana peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya

(Mulyasa, 2007: 259).

Page 43: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

24

Ujian merupakan salah satu cara untuk mengevaluasi proses belajar dalam dunia

pendidikan, ujian dimaksudkan untuk mengukur taraf pencapaian suatu tujuan

pengajaran oleh peserta didik, sehingga peserta didik dapat mengetahui tingkat

kemampuannya dalam memahami bidang studi yang sedang ditempuh. Bila

ternyata belum maksimal, maka proses belajar harus ditingkatkan baik kualitas

maupun kuantitas (Mustarah, 2013: 24).

Adapun jenis-jenis ujian dalam pendidikan menurut Fathoni (2008: 3-5)

dijelaskan sebagai berikut:

a. Ulangan harian adalah kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk

mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan

satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

b. Ujian Tengah Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah

melaksanakan 8-9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ujian meliputi

seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode

tersebut.

c. Ujian Akhir Semester adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.

Cakupan ujian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh

KD pada semester tersebut.

d. Ujian kenaikan kelas adalah kegiatan yang dilakukan oleh pendidik di

akhir semester genap untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta

didik di akhir semester genap pada satuan pendidikan yang menggunakan

Page 44: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

25

sistem paket. Cakupan ujian meliputi seluruh indikator yang

merepresentasikan seluruh KD pada semester tersebut.

e. Ujian sekolah/madrasah adalah kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi peserta didik yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk

memperoleh pengakuan atas prestasi belajar dan merupakan salah satu

persyaratan kelulusan dari satuan pendidikan. Mata pelajaran yang

diujikan adalah kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi

yang tidak diujikan dalam ujian nasional dan aspek kognitif dan/atau

psikomotorik kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia serta

kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian yang akan

diukur dalam POS ujian sekolah/madrasah.

f. Ujian nasional (UN) adalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi

peserta didik pada beberapa mata pelajaran tertentu dalam kelompok mata

pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dalam rangka menilai

pencapaian Standar Nasional Pendidikan.

C. Taksonomi Bloom Revisi

Pada tahun 2001 terbit sebuah buku A Taxonomy for Learning, Teaching, and

Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives yang

disusun oleh Lorin W. Anderson dan David R. Krathwohl. Ada beberapa

alasan mengapa Handbook Taksonomi Bloom perlu direvisi, yakni: pertama,

terdapat kebutuhan untuk mengarahkan kembali fokus para pendidik pada

handbook, bukan sekedar sebagai dokumen sejarah, melainkan juga sebagai

karya yang dalam banyak hal telah “mendahului” zamannya. Hal tersebut

Page 45: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

26

mempunyai arti banyak gagasan dalam handbook Taksonomi Bloom yang

dibutuhkan oleh pendidik masa kini karena pendidikan masih terkait dengan

masalah-masalah desain pendidikan, penerapan program yang tepat,

kurikulum standar, dan asesmen autentik. Alasan kedua adalah adanya

kebutuhan untuk memadukan pengetahuan-pengetahuan dan pemikiran-

pemikiran baru dalam sebuah kerangka kategorisasi tujuan pendidikan.

Masyarakat dunia telah banyak berubah sejak tahun 1956, dan perubahan-

perubahan ini mempengaruhi cara berpikir dan praktik pendidikan (Gunawan

dan Palupi, 2013: 22).

Kemajuan dalam ilmu pengetahuan ini mendukung keharusan untuk merevisi

handbook Taksonomi Bloom. Alasan yang ketiga adalah taksonomi

merupakan sebuah kerangka berpikir khusus yang menjadi dasar untuk

mengklasifikasikan tujuan-tujuan pendidikan. Sebuah rumusan tujuan

pendidikan seharusnya berisikan satu kata kerja dan satu kata benda. Kata

kerjanya umumnya mendeskripsikan proses kognitif yang diharapkan dan kata

bendanya mendeskripsikan pengetahuan yang diharapkan dikuasai oleh siswa.

Taksonomi Bloom hanya mempunyai satu dimensi yaitu hanya kata benda.

Berdasarkan hal tersebut rumusan tujuan pendidikan harus memuat dua

dimensi yaitu dimensi pertama untuk menunjukkan jenis perilaku siswa

dengan menggunakan kata kerja dan dimensi kedua untuk menunjukkan isi

pembelajaran dengan menggunakan kata benda.

Alasan keempat yaitu proporsi yang tidak sebanding dalam penggunaan

taksonomi pendidikan untuk perencanaan kurikulum dan pembelajaran dengan

Page 46: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

27

penggunaan taksonomi pendidikan untuk asesmen. Pada taksonomi Bloom

lebih memfokuskan penggunakan taksonomi pada asesmen (Gunawan dan

Palupi, 2013: 23). Alasan yang kelima adalah pada kerangka pikir taksonomi

karya Benjamin Bloom lebih menekankan enam kategorinya (pengetahuan,

pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi) daripada sub-

subkategorinya. Taksonomi Bloom menjabarkan enam kategori tersebut

secara mendetail, namun kurang menjabarkan pada sub-kategorinya sehingga

sebagian orang akan lupa dengan sub-subkategori taksonomi Bloom.

Alasan keenam adalah ketidakseimbangan proporsi sub-kategori dari

taksonomi Bloom. Kategori pengetahuan dan komprehensi memiliki banyak

sub-kategori namun empat kategori lainnya hanya memiliki sedikit sub-

kategori. Alasan ketujuh adalah taksonomi Bloom versi aslinya lebih ditujukan

untuk dosen-dosen, padahal dalam dunia pendidikan tidak hanya dosen yang

berperan untuk merencanakan kurikulum, pembelajaran, dan penilaian. Oleh

sebab itu dibutuhkan sebuah revisi taksonomi yang dapat lebih luas

menjangkau seluruh pelaku dalam dunia pendidikan (Gunawan dan Palupi,

2013: 23).

Perubahan dari kerangka pikir asli ke revisinya diilustrasikan pada Gambar 1.

Berdasarkan Gambar 1, dapat diketahui perubahan taksonomi dari kata benda

(dalam taksonomi Bloom) menjadi kata kerja (dalam taksonomi revisi).

Perubahan ini dibuat agar sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan. Tujuan-

tujuan pendidikan mengindikasikan bahwa siswa akan dapat melakukan

sesuatu (kata kerja) dengan sesuatu (kata benda).

Page 47: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

28

Gambar 1. Perubahan dari Kerangka Pikir Asli (Bloom) ke Revisi

menurut Anderson dan Krathwohl (2001: 268).

Dimensi proses kognitif menurut Anderson, dkk (2015: 99-138) terdiri atas

beberapa tingkat yaitu:

1. Remember (mengingat) / C-1

Proses mengingat adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari

memori jangka panjang. Pengetahuan yang dibutuhkan ini boleh jadi

pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, atau metakognitif, atau

kombinasi dari beberapa pengetahuan ini. Untuk mengakses pembelajaran

peserta didik dalam kategori proses kognitif yang paling sederhana ini, guru

memberikan pertanyaan mengenali atau mengingat kembali dalam kondisi

Pemahaman

Pengetahuan

Aplikasi

Analisis

Sintesis

Evaluasi

Dimensi

tersendiri

Mengingat

Memahami

Mengaplikasi

Menganalisis

mengevaluasi

Mencipta

Kata Benda Dimensi

pengetahuan

Kata Kerja

Dimensi proses

kognitif

Page 48: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

29

yang sama persis dengan kondisi ketika siswa belajar materi yang diujikan,

guru dapat sedikit mengubah kondisinya.

Pengetahuan mengingat penting sebagai bekal untuk belajar yang bermakna

dan menyelesaikan masalah karena pengetahuan tersebut dipakai dalam

tugas-tugas yang lebih komplek, untuk menilai remember, peserta didik diberi

soal yang berkaitan dengan proses kognitif mengenali dan mengingat

kembali.

a. Mengenali adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori

jangka panjang untuk membandingkannya dengan informasi yang baru

saja diterima. Dalam mengenali, peserta didik mencari di memori jangka

panjang suatu informasi yang identik atau mirip sekali dengan informasi

baru, peserta didik menentukan apakah informasi tersebut sesuai dengan

pengetahuan yang telah dipelajari atau tidak; peserta didik mencari

kesesuaian di antara keduanya. Istilah lain dari mengenali adalah

mengidentifikasi.

b. Proses mengingat kembali adalah mengambil pengetahuan yang

dibutuhkan dari memori jangka panjang ketika soal menghendaki

demikian. Soal sering berupa pertanyaan. Dalam mengingat kembali,

peserta didik mencari informasi di memori jangka panjang dan membawa

informasi tersebut ke memori kerja untuk diproses.

2. Understand (memahami) / C-2

Peserta didik dikatakan memahami bila mereka dapat mengkonstruksi makna

dari pesan-pesan pembelajaran, baik yang bersifat lisan, tulisan ataupun

Page 49: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

30

grafis, yang disampaikan melalui pengajaran, buku, atau layar komputer.

Peserta didik memahami ketika mereka menghubungkan pengetahuan “baru”

dan pengetahuan lama mereka. Lebih tepatnya pengetahuan yang baru masuk

dipadukan dengan skema-skema dan kerangka-kerangka kognitif yang telah

ada. Pengetahuan konseptual menjadi dasar untuk memahami. Proses-proses

kognitif dalam kategori memahami meliputi menafsirkan, mencontohkan,

mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, memparafrasakan,

menggambarkan, dan mengklarifikasikan.

a. Menafsirkan terjadi ketika peserta didik dapat mengubah informasi dari

satu bentuk ke bentuk lain. Menafsirkan berupa pengubahan kata-kata

jadi kata-kata lain (misalnya, memparafrasakan), gambar dari kata-kata,

kata-kata jadi gambar, angka jadi kata-kata, kata-kata jadi angka, not

balok jadi suara musik, dan semacamnya. Nama-nama lain dari

menafsirkan adalah menerjemahkan, memparafrasakan, menggambarkan

dan mengklarifikasikan.

b. Mencontohkan terjadi manakala peserta didik memberikan contoh

tentang konsep atau prinsip umum. Mencontohkan melibatkan proses

identifikasi ciri-ciri pokok dari konsep atau prinsip umum.

c. Mengklasifikasikan terjadi ketika peserta didik mengetahui bahwa

sesuatu (misalnya, suatu contoh) termasuk dalam kategori tertentu

(misalnya, konsep atau prinsip). Mengklasifikasikan melibatkan proses

mendeteksi ciri-ciri atau pola-pola yang “sesuai” dengan contoh dan

konsep atau prinsip tersebut. Mengklasifikasikan adalah proses kognitif

yang melengkapi proses mencontohkan. Jika mencontohkan dimulai

Page 50: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

31

dengan konsep atau prinsip umum dan mengharuskan peserta didik

menemukan contoh tertentu, mengklasifikasikan dimulai dengan contoh

tertentu dan mengharuskan peserta didik menemukan konsep atau prinsip

umum.

d. Merangkum terjadi ketika peserta didik mengemukakan satu kalimat

yang mempresentasikan informasi yang diterima atau mengabstraksikan

sebuah tema. Merangkum melibatkan proses membuat ringkasan

informasi, misalnya makna suatu adegan drama, dan proses

mengabstraksikan ringkasannya, misalnya menentukan tema atau poin-

poin pokoknya.

e. Menyimpulkan menyertakan proses menemukan pola dalam sejumlah

contoh. Menyimpulkan terjadi ketika peserta didik dapat

mengabstraksikan sebuah konsep atau prinsip yang menerangkan contoh-

contoh tersebut dengan mencermati ciri-ciri setiap contohnya dan yang

terpenting, dengan menarik hubungan di antara ciri-ciri tersebut. Proses

kognitif menyimpulkan melibatkan proses membandingkan semua

contohnya. Menyimpulkan berbeda dengan mengatribusikan (proses

kognitif yang terdapat dalam kategori menganalisis). Menyimpulkan

berpusat pada pola informasi yang disuguhkan. Nama-nama lainya dari

menyimpulkan adalah mengekstrakpolasikan, menginterpolasi,

memprediksi, dan menyimpulkan.

f. Membandingkan melibatkan proses mendeteksi persamaan dan

perbedaan antara dua atau lebih objek, peristiwa, ide, masalah, atau

situasi, seperti menentukan bagaimana suatu peristiwa terkenal

Page 51: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

32

menyerupai peristiwa yang kurang terkenal. Membandingkan meliputi

pencarian korespondensi satu-satu antara elemen-elemen dan pola-pola

pada satu objek, peristiwa, atau ide-ide lain. Nama-nama lainnya adalah

mengontraskan, memetakan, mencocokkan.

g. Menjelaskan berlangsung ketika peserta didik dapat membuat dan

menggunakan model sebab-akibat dalam sebuah sistem. Nama lain dari

menjelaskan adalah membuat model.

3. Apply (mengaplikasikan) / C-3

Proses mengapliksikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu

untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah.

Mengaplikasikan berkaitan erat dengan pengetahuan prosedural. Soal

latihan adalah tugas yang prosedur penyelesaiannya telah diketahui peserta

didik, sehingga peserta didik menggunakannya secara rutin. Masalah

adalah tugas yang prosedur penyelesaiannya belum diketahui peserta

didik, sehingga perserta didik harus mencari prosedur untuk

menyelesaikan masalah tersebut. Kategori mengaplikasikan terdiri dari

dua proses kognitif, yakni mengeksekusi- ketika tugasnya hanya soal

latihan (yang familier)- dan mengimplementasikan- ketika tugasnya

merupakan masalah (yang tidak familier).

a. Mengeksekusi. Dalam mengeksekusi, peserta didik secara rutin

menerapkan prosedur ketikan menghadapi tugas yang sudah familier

(misalnya, soal latihan). Familiaritas tugas acap kali memberikan

petunjuk yang cukup untuk memilih prosedur yang tepat dan

menggunakannya. Mengeksekusi lebih sering diasosiasikan dengan

Page 52: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

33

penggunaan keterampilan dan algoritme ketimbang dengan teknik dan

metode.

b. Mengimplementasikan berlangsung saat peserta didik memilih dan

menggunakan sebuah prosedur untuk menyelesaikan tugas yang tidak

familier. Lantaran dituntut untuk memilih, peserta didik harus

memahami jenis masalahnya dan alternatif-alternatif prosedur yang

tersedia. Maka, mengimplementasikan terjadi bersama kategori-

kategori proses kognitif lain, seperi memahami dan mencipta.

4. Analyze (menganalisis) / C-4

Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi jadi bagian-bagian

kecil dan menentukan bagaimana hubungan antar-bagian dan antar setiap

bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini

meliputi proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasikan, dan

mengatribusikan. Tujuan-tujuan pendidikan yang diklasifikasikan dalam

menganalisis mencakup belajar untuk menentukan potongan-potongan

informasi yang relevan atau penting (membedakan), menentukan cara-cara

untuk menata potongan-potongan informasi itu (mengatribusikan). Walaupun

belajar menganalisis dapat dianggap sebagai tujuan itu sendiri, sangat

beralasan untuk secara edukatif memandang analisis sebagai perluasan sari

memahami atau sebagai pembukaan untuk mengevaluasi atau mencipta.

Kategori-kategori proses memahami, menganalisis, dan mengevaluasi saling

terkait dan kerap kali digunakan untuk melakukan tugas-tugas kognitif. Akan

tetapi, pada saat yang sama, kita perlu membedakan dan memisahkan

kategori-kategori tersebut. Orang yang memahami materi pelajaran belum

Page 53: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

34

tentu dapat menganalisisnya dengan baik. Demikian pula, orang yang

terampil menganalislis belum tentu bisa mengevaluasi. Adapun proses

kognitif yang termasuk dalam menganalisis antara lain membedakan,

mengorganisasikan, dan mengatribusikan.

a. Membedakan melibatkan kemampuan memilah-milah bagian-bagian

yang relevan atau penting dari sebuah struktur. Membedakan terjadi

sewaktu peserta didik mendiskriminasikan informasi yang relevan dan

tidak relevan, yang penting dan tidak penting. Membedakan berbeda

dengan proses-proses kognitif dalam kategori memahami, karena

membedakan melibatkan proses mengorganisasi secara struktural dan

terutama, menentukan bagaimana bagian-bagian sesuai dengan struktur

keseluruhannya. Secara lebih khusus, membedakan berbeda dengan

membandingkan dalam hal penggunaan konteks yang lebih luas untuk

menentukan mana informasi yang relevan atau penting dan mana yang

tidak. Nama-nama lain untuk membedakan adalah menyendirikan,

memilah, memfoskuskan, dan memilih.

b. Mengorganisasi melibatkan proses mengidentifikasi elemen-elemen

komunikasi atau situasi dan proses mengenali bagaimana elemen-elemen

ini membentuk sebuah struktur yang koheren. Dalam mengorganisasi,

peserta didik membangun hubungan-hubungan yang sistematis dan

koheren antar potongan informasi. Mengorganisasi biasanya terjadi

bersamaan dengan proses membedakan. Peserta didik mula-mula

mengidentifikasi elemen-elemen yang relevan atau penting dan kemudian

menentukan sebuah struktur yang terbentuk dari elemen-elemen itu.

Page 54: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

35

Mengorganisasi juga dapat terjadi bersamaan dengan proses

mengatribusikan, yang fokusnya adalah menentukan tujuan atau sudut

pandang pengarang, nama-nama lain untuk mengorganisasi adalah

menstrukturkan, memadukan, menemukan koherensi, membuat garis,

dan mendeskripsikan.

c. Mengatribusikan terjadi ketika peserta didik dapat menentukan sudut

pandang, pendapat, nilai, tujuan dibalik komunikasi. Mengatribusikan

melibatkan proses dekonstruksi, yang didalamnya peserta didik

menentukan tujuan pengarang suatu tulisan yang diberikan oleh guru.

Berkebalikan dengan menafsirkan, yang di dalamnya peserta didik

berusaha memahami makna tulisan tersebut, mengatribusikan melampaui

pemahaman dasar untuk menarik kesimpulan tentang tujuan atau sudut

pandang di balik tulisan itu. Nama lain untuk mengatribusikan adalah

mendekonstruksi.

5. Evaluate (menilai) / C-5

Didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar.

Kriteria-kriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektifitas,

efisiensi dan konsistensi. Kriteria-kriteria ini ditentukan oleh peserta didik.

Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses kognitif memeriksa

(keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria internal) dan

mengkritik keputusan-keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal).

a. Memeriksa melibatkan proses menguji inkonsistensi atau kesalahan

internal dalam suatu operasi atau produk. Nama-nama lain untuk

memeriksa adalah menguji, mendeteksi, memonitor, dan mengoordinasi.

Page 55: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

36

b. Mengkritik melibatkan proses penilaian suatu produk atau proses

berdasarkan kriteria dan standar eksternal. Dalam mengkritik, peserta

didik mencatat ciri-ciri positif dan negatif dari suatu produk dan membuat

keputusan setidaknya sebagian berdasarkan ciri-ciri tersebut. Nama lain

dari mengkritik adalah menilai.

6. Create (mencipta) / C-6

Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah

keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan-tujuan yang

diklasifikasikan dalam mencipta meminta peserta didik membuat produk

baru dengan mereorganisasi sejumlah elemen atau bagian jadi suatu pola

atau struktur yang tidak pernah ada sebelumnya. Proses-proses kognitif

yang terlibat dalam mencipta umumnya sejalan dengan pengalaman-

pengalaman belajar sebelumnya. Meskipun mengharuskan cara pikir

kreatif, mencipta bukanlah ekspresi kreatif yang bebas sama sekali dan

tidak terhambat oleh tuntutan-tuntutan tugas atau situasi belajar.

Proses mencipta dapat dipecah menjadi tiga fase yaitu: 1) penggambaran

masalah, didalamnya peserta didik berusaha memahami tugas asesmen

dam mencari solusinya; 2) perencanaan solusi, yang didalamnya peserta

didik mengkaji kemungkinan-kemungkinan dan memuat rencana yang

dapat dilakukan; 3) dan eksekusi solusi, yang didalamnya peserta didik

berhasil melaksanakan rencananya dengan baik. Maka, dapatkan dikatakan

bahwa proses mencipta dimulai dengan tahap divergen yang di dalamnya

peserta didik memikirkan berbagai solusi ketika berusaha memahami tugas

Page 56: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

37

(merumuskan) tahap selanjutnya adalah berpikir konvergen, yang di

dalamnya peserta didik merencanakan metode solusi dan mengubahnya

jadi rencana aksi (merencanakan). Tahap terakhir ialah melaksanakan

rencana dengan mengkonstruksi solusi (memproduksi). Alhasil, tidaklah

mengejutkan bahwa mencipta berisikan tiga proses kognitif: merumuskan,

merencanakan, dan memproduksi.

a. Merumuskan melibatkan proses menggambarkan masalah dan

membuat pilihan atau hipotesis yang memenuhi kriteria-kriteria

tertentu. Acap kali, cara menggambarkan masalah menunjukkan

bagaimana solusi-solusinya, dan merumuskan solusi-solusi yang

berbeda. Ketika merumuskan melampaui batas-batas pengetahuan

lama dan teori-teori yang ada, proses kognitif ini melibatkan proses

berpikir divergen dan menjadi inti dari apa yang disebut berpikir

kreatif. Merumuskan disini dibatasi dalam pengertian sempit.

Memahami juga melibatkan proses-proses merumuskan, yang

didalamnya termasuk menerjemahkan, mencontohkan, merangkumkan,

menyimpulkan, mengklasifikasikan, membandingkan, dan

menjelaskan. Akan tetapi, tujuan memahami paling sering bersifat

konvergen (yakni menangkap sebuah makna). Sebaliknya, tujuan

merumuskan dalam mencipta bersifat divergen (yaitu mereka-reka

berbagai kemungkinan). Nama lain dari merumuskan adalah membuat

hipotesis.

Page 57: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

38

b. Merencanakan melibatkan proses merencanakan metode penyelesaian

masalah yang sesuai dengan kriteria-kriteria masalahnya, yakni

membuat rencana untuk menyelesaikan masalah. Merencanakan adalah

mempraktikkan langkah-langkah untuk menciptakan solusi yang nyata

bagi suatu masalah. Dalam merencanakan, peserta didik bisa jadi

menentukan sub-sub-tujuan, atau memerinci tugas jadi sub-sub-tugas

yang harus dilakukan ketika menyelesaikan masalahnya. Guru acap

kali melewati perumusan tujuan merencanakan, tetapi langsung

merumuskan tujuan memproduksi, tahap terakhir dalam proses kognitif

dalam proses kognitif. Jika demikian yang terjadi, merencanakan

menjadi tujuan yang implisit dalam tujuan memproduksi. Dalam kasus

ini, merencanakan mungkin dilakukan oleh peserta didik secara

tersamar selama membuat suatu produk (yakni memproduksi). Nama

lain dari merencanakan adalah mendesain.

c. Memproduksi melibatkan proses melaksanakan rencana untuk

menyelesaikan masalah yang memenuhi spesifikasi-spesifikasi

tertentu. Nama lain dari memproduksi adalah mengkonstruksi.

Pada taksonomi Bloom revisi Anderson, dkk (2015: 41-42), dipaparkan empat

jenis kategori pengetahuan, yakni pengetahuan faktual, meliputi pengetahuan

tentang terminologi dan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik.

Sebaliknya, pengetahuan konseptual adalah pengetahuan tentang “bentuk-bentuk

pengetahuan yang lebih kompleks dan terorganisasi”. Jenis pengetahuan ini

mencakup pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori, prinsip dan generalisasi,

Page 58: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

39

juga tentang teori, model dan struktur. Pengetahuan prosedural adalah

“pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu”. Ini melingkupi

pengetahuan perihal kererampilan yang digunakan untuk menentukan dan/atau

menjustifikasi “kapan harus melakukan sesuatu” dalam ranah-ranah dan disiplin-

disiplin ilmu tertentu. Pengetahuan metakognitif adalah “pengetahuan mengenai

kognisi secara umum, kesadaran akan dan pengetahuan mengenai kognisi diri

sendiri”. Pengetahuan jenis ini meliputi pengetahuan strategis; pengetahuan

tentang proses-proses kognitif, temasuk pengetahuan konsteptual dan

kontradisional serta pengetahuan-diri.

Tabel 1. Dimensi Proses Kognitif

No Kategori Proses Proses Kognitif

1. Mengingat 1.1 Mengenali

1.2 Mengingat kembali

2. Memahami 2.1 Menafsirkan

2.2 Mencontohkan

2.3 Mengklasifikasikan

2.4 Merangkum

2.5 Menyimpulkan

2.6 Membandingkan

2.7 Menjelaskan

3. Mengaplikasi 3.1 Mengeksekusi

3.2 Mengimplentasi

4. Menganalisis 4.1 Membedakan

4.2 Mengorganisasi

4.3 Mengatribusikan

5. Mengevaluasi 5.1 Memeriksa

5.2 Mengkritik

6. Mencipta 6.1 Merumuskan

6.2 Merencanakan

6.3 Memproduksi

Sumber: Anderson, dkk (2015: 44-45).

Page 59: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

40

Tabel 2. Dimensi Pengetahuan

No Jenis Subjenis

1.

Pengetahuan faktual – elemen-

elemen dasar yang harus diketahui

peserta didik untuk mempelajari satu

disiplin ilmu atau untuk

menyelesaikan masalah-masalah

dalam disiplin ilmu tersebut.

1.1 Pengetahuan tentang

terminologi.

1.2 Pengetahuan tentang

detail-detail elemen-

elemen yang spesifik.

2. Pengetahuan konseptual – hubungan-

hubungan antar elemen dalam

sebuah struktur yang memungkinakn

elemen-elemennya berfungsi secara

bersama-sama.

2.1 Pengetahuan tentang

klasifikasi dan kategori.

2.2 Pengetahuan tentang

prinsip dan generalisasi.

2.3 Pengetahuan tentang

teori,

model dan struktur.

3.

Pengetahuan prosedural – bagaimana

melakukan sesuatu, mempraktikan

metode-metode penelitian, dan

kriteria-kriteria untuk menggunakan

keterampilan, algoritme, teknik dan

metode.

3.1 Pengetahuan tentang

keterampilan dalam

bidang tertentu dan

algoritme.

3.2 Pengetahuan tentang

bidang teknik dan metode

dalam bidang tertentu.

3.3 Pengetahuan tentang

kriteria untuk menentukan

kapan harus

menggunakan prosedur

yang tepat.

4 Pengetahuan metakognitif –

pengetahuan tentang kognisi secara

umum dan kesadaran dan

pengetahuan tentang kognisi diri

sendiri.

4.1 Pengetahuan stategi.

4.2 Pengetahuan tentang

tugas

tugas kognitif.

4.3 Pengetahuan-diri.

Sumber: Anderson, dkk (2015: 41-42).

D. Kerangka Pikir

Belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak dapat dipisahkan satu dengan

yang lain nya, belajar menunjuk kepada apa yang harus dilakukan seseorang

Page 60: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

41

sebagai subjek yang menerima pelajaran (peserta didik), sedangkan mengajar

menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru.

Evaluasi hasil belajar merupakan tahap yang harus ditempuh oleh guru untuk

mengukur sejauh mana kemampuan peserta didik dalam memahami materi yang

telah diberikan oleh guru. Evaluasi hasil belajar dapat dilakukan oleh guru melalui

teknik tes. Tes yang diberikan oleh guru kepada peserta didiknya merupakan salah

satu instrumen yang digunakan guru untuk mengukur hasil belajar peserta didik.

Oleh karena itu, tes yang diberikan haruslah tes yang berkualitas.

Tes mempunyai peranan penting dalam mengukur prestasi belajar peserta didik

sebagai alat evaluasi. Tes yang baik harus dapat mengukur sesuatu yang

seharusnya diukur, sehingga perlu diperhatikan aspek kualitatif dan kuantitatifnya

dan sesuai dengan perkembangan dalam dunia pendidikan, maka alat evaluasi

yang digunakan harus sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat itu.

Identifikasi soal tes dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kualitas soal yang

didasarkan dengan tingkatan yang ditentukan dalam taksonomi Bloom yang telah

direvisi oleh Anderson dkk yaitu dimensi proses kognitif dan dimensi

pengetahuan. Selain itu, untuk mengetahui perbedaan proporsi soal tes menurut

dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan, dan soal tes akan dibedakan

menurut bentuk soal, yaitu soal pilihan jamak dan esei.

Selanjutnya, hasil identifikasi soal dapat diketahui soal yang seperti apa yang

perlu diperbaiki atau direvisi, dihilangkan, dan disimpan di bank soal. Identifikasi

Page 61: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

42

yang dilakukan dengan harapan soal yang dijadikan tes mendatang dapat

berkualitas baik sehingga dapat mengukur hasil belajar peserta didik secara tepat.

Gambar 2. Skema Kerangka Berpikir

Mengingat Memahami Mengaplikasi Menganalisis Mengevaluasi Mencipta

Hasil Identifikasi

Proporsi Aspek Kognitif berdasarkan Dimensi

Pengetahuan Taksonomi Bloom revisi Anderson

Soal Tes UTS dan UAS semester ganjil dan genap mata pelajaran

Biologi Kelas X, XI, dan XII

Bentuk Soal

Esei Pilihan Jamak

Identifikasi Soal Tes berdasarkan Dimensi Proses

Kognitif Taksonomi Bloom revisi Anderson

Faktual Konseptual Prosedural Metakognitif

Page 62: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu

Penelitian ini bertempat di SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten

Pringsewu yang berjumlah enam SMA dan dilaksanakan pada bulan Maret

2016.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah:

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru mata pelajaran Biologi

di SMA se- Kabupaten Pringsewu.

2. Sampel

Sampel yang diperoleh yaitu guru mata pelajaran Biologi kelas X, XI, dan

XII di SMA se-Kecamatan Pringsewu yang berjumlah 6 orang.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Sampling

Jenuh. Menurut Sugiyono (2008: 85) sampling jenuh adalah teknik

penentuan sampel bisa semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30

Page 63: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

44

orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan

yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua

anggota populasi dijadikan sampel.

Tabel 3. Sampel Soal Tes di SMA se-Kecamatan Pringsewu

Kelas Nama Sekolah UTS UAS

X

Sekolah 1 85 80Sekolah 2 65 80Sekolah 3 20 80Sekolah 4 80 81Sekolah 5 50 80

XI

Sekolah 1 80 79Sekolah 2 50 135Sekolah 3 20 80Sekolah 4 70 80Sekolah 5 60 80

XII

Sekolah 1 80 79Sekolah 2 30 80Sekolah 3 20 80Sekolah 4 80 80Sekolah 5 55 80

Total Soal 845 1.254

C. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah desain

deskriptif sederhana, karena desain hanya bermaksud untuk mendeskripsikan

mengenai situasi dalam kejadian yang diamati. Penelitian ini hanya untuk

mendeskripsikan kesesuaian, perbedaan dan bentuk soal tes UTS dan UAS

buatan guru biologi kelas X, XI, dan XII ditinjau berdasarkan proporsi aspek

kognitif taksonomi Bloom revisi Anderson dkk. Perubahan taksonomi dari

kata benda (dalam taksonomi Bloom) menjadi kata kerja (dalam taksonomi

Page 64: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

45

revisi Anderson dkk) dibuat agar sesuai dengan tujuan-tujuan pendidikan yang

mengindikasikan bahwa siswa akan dapat melakukan sesuatu (kata kerja)

dengan sesuatu (kata benda).

D. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah penelitian:

1. Tahap persiapan

a. Menyiapkan surat izin untuk melakukan penelitian di SMA se-

Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

b. Mendata soal tes UTS dan UAS mata pelajaran Biologi kelas X, XI,

dan XII di SMA se-Kecamatan Pringsewu Kabupaten Pringsewu.

c. Menentukan sampel penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

Data penelitian ini diperoleh dengan teknik pengumpulan data, yaitu:

1. Dokumentasi

a. Mengumpulkan perangkat soal tes UTS dan UAS semester ganjil

dan genap pada mata pelajaran Biologi Kelas X, XI, dan XII tahun

ajaran 2015/2016.

b. Mengelompokkan perangkat soal tes UTS dan soal tes UAS yang

telah didapat berdasarkan tingkatan kelas.

c. Mengidentifikasi proporsi soal tes UTS dan UAS pada mata

pelajaran Biologi kelas X, XI, dan XII dengan menggunakan tabel

yang terdapat pada halaman lampiran.

Page 65: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

46

d. Menentukan persentase proporsi soal tes UTS dan UAS semester

ganjil dan genap pada mata pelajaran Biologi kelas X, XI, dan XII

tahun ajaran 2015/2016 dengan menggunakan rumus yang tertera

pada halaman 47.

E. Data Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian dan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Data penelitian

Data penelitian yang diambil dalam penelitian ini berupa data kuantitatif,

yaitu tingkatan soal tes UTS dan UAS yang ditinjau berdasarkan proporsi

aspek kognitif taksonomi bloom revisi Anderson dkk.

2. Teknik Pengumpulan Data

Data penelitian ini diperoleh dengan teknik pengumpulan data yaitu:

a. Dokumentasi

Dokumentasi yang dilakukan peneliti adalah meminta perangkat soal

tes UTS dan UAS semester ganjil dan genap pada mata pelajaran

Biologi kelas X, XI, dan XII.

F. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu:

1. Data Survai

Page 66: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

47

Data survai berupa soal tes UTS dan UAS pada mata pelajaran Biologi

yang dibuat oleh guru. Data tersebut kemudian diidentifikasi tingkatannya

berdasarkan taksonomi bloom revisi anderson, dkk dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Mengelompokkan data berdasarkan tingkatan kelasnya.

2. Mengidentifikasi soal tes UTS dan UAS berdasarkan taksonomi bloom

revisi anderson, dkk berdasarkan tabel berikut Tabel 2 dan Tabel 3

(halaman 39-40).

3. Mengelompokkan soal-soal tes berdasarkan tingkatan dimensi proses

kognitif yang ditentukan dalam taksonomi bloom revisi Anderson dkk.

4. Mengidentifikasi soal tes UTS dan UAS berdasarkan dimensi

pengetahuan taksonomi bloom revisi Anderson dkk.

5. Menghitung persentase soal tes mata pelajaran Biologi sesuai dengan

proporsi dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan yang telah

diperoleh dari hasil identifikasi dengan rumus:

∑ soal tiap kotak tabel taksonomi Bloomrevisi Anderson dkk

Persentase (%) = x 100%∑ soal objek penelitian

Sumber : Nopitalia (2010: 47).

Page 67: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan soal tes mata pelajaran Biologi di SMA

se-Kecamatan Pringsewu yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa :

1. Soal tes UTS pada semester ganjil dan genap di SMA se-Kecamatan

Pringsewu belum sesuai dimensi proses kognitif taksonomi Bloom revisi

Anderson dimana masih didominasi oleh C1 dan C2 dengan dimensi

pengetahuan faktual dan konseptual.

2. Soal tes UAS pada semester ganjil dan genap di SMA se-Kecamatan

Pringsewu masih didominasi oleh C1 dan C2 walaupun ditemukan C3 dengan

persentase yang sangat kecil yaitu 5% pada kelas XI dan 2,3% pada kelas

XII.

3. Soal tes UTS se-Kecamatan Pringsewu menunjukkan bahwa soal tes C1

faktual paling mendominasi pada kelas X dan XI dengan persentase 52% dan

53,2%.

Page 68: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

69

4. Soal tes UAS se-Kecamatan Pringsewu menunjukkan bahwa soal tes C1

faktual dan konseptual memiliki persentase yang tidak jauh berbeda pada

kelas X, XI dan XII dengan persentase 28,1% dan 32,9% untuk soal tes C1

faktual dan konseptual kelas XII.

5. Soal tes UTS kelas X, XI dan XII menggunakan bentuk soal pilihan jamak

yang paling dominan dengan persentase > 90% dari seluruh soal tes.

6. Soal tes UAS kelas X dan XII 100% menggunakan bentuk soal tes pilihan

jamak, sedangkan soal tes kelas XI masih terdapat sekolah yang menggunakan

soal tes UAS dengan bentuk pilihan jamak dan esei.

B. Saran

Berdasarkan temuan pada penelitian ini, penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Pembuatan soal tes UTS dan UAS hendaknya memperhatikan tingkatan

dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan berdasarkan taksonomi

Anderson dkk.

2. Manajemen perakitan butir soal UTS dan UAS yang baik akan memberikan

dampak yang positif terhadap hasil belajar yang ingin dicapai.

3. Guru sebaiknya lebih berani untuk menerapkan soal dengan tingkat kognitif

yang sesuai untuk jenjang pendidikan SMA agar siswa terbiasa untuk

mengerjakan jenis soal dari tingkat rendah maupun tingkat tinggi.

Page 69: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, L.W., David, R. K., Peter, W. A., Kathleen, A. C., Richard, E. M.,Paul, R. P., James, R., dan Merlin, C. W. 2001. A Taxonomy forLearning, Teaching, and Assesing: A Revision of Bloom’s Taxonomy ofEducational Objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc. 302hlm.

Anderson, L.W., David, R. K., Peter, W. A., Kathleen, A. C., Richard, E. M.,Paul, R. P., James, R., dan Merlin, C. W. 2015. Kerangka Landasan UntukPembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Pustaka Pelajar.Yogyakarta.434 hlm.

Anonim. 2014. RI Terendah di PISA, WNA: Indonesian Kids Don't Know HowStupid They Are. http://news.detik.com/berita/2491125/ri-terendah-di-pisa-wna-indonesian-kids-dont-know-how-stupid-they-are/2. Tanggal 7November 2015. Pukul 17. 35 WIB. 1 hlm.

Ariani, E. 2014. Analisis Keterampilan Berpikir Berdasarkan TaksonomiAnderson Pada Siswa Gaya Belajar Assimilator dalam MenyelesaikanSoal Eksponen dan Logaritma Kelas X SMA Negeri 3 Kota Jambi.Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jambi. Tanggal 9November 2015. Pukul 11. 35 WIB . 12 hlm.

Arikunto, S. 2006. Penilaian Program Pendidikan. Cet.Pertama. PT Bina Aksara.Jakarta. 301 hlm.

Djaali dan Muljono, P. 2008. Pengukuran dalam Bidang Pendidikan. BumiAksara. Jakarta. 138 hlm.

Djamarah, S. B. 2010. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. PT RinekaCipta. Jakarta. 438 hlm.

Fathoni, T. 2008. Memahami Penilaian Badan Standar Nasional Pendidikan.http://file.upi.edu/Direktori/FIP/jur._kurikulum_dan_Tek._pendidikan/196005081985031-toto_fathoni/memahami_penilaian_BSNP.pdf. Tanggal 27Februari 2016. Pukul 17.13 WIB. 31 hlm.

Page 70: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

71

Giani, Z., dan Hitrimartin, C. 2004. Analisis Tingkat Kognitif Soal-Soal BukuTeks Matematika Kelas VII Berdasarkan Taksonomi Bloom. FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Sriwijaya. Palembang.Tanggal 12 Mei 2016. Pukul 15.50 WIB. 20 hlm.

Gunawan, I., dan A. R. Palupi, 2013. Taksonomi Bloom – Revisi Ranah Kognitif:Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian.Jurnal PGSD FIP IKIP Madiun. Tanggal 9 November 2015. Pukul 15.13WIB. 25 hlm.

Harahap, R. F. 2014. Mendikbud Kumpulkan Kadisidik se-Indonesia.http://news.okezone.com/read/2014/12/01/65/1072899/mendikbudkumpulkan-kadisidik-se-indonesia. Tanggal 15 November 2015. Pukul21.22 WIB. 1 hlm.

Kertayasa, K. 2015. PISA. http://www.indonesiapisacenter.com. Tanggal 15Juni 2016. Pukul 21.22 WIB. 1 hlm.

Litbang Depdikbud. 2015. Trends in Mathematics and Science Study (TIMSS).http://litbang.kemdikbud.go.id/index.php/survei-internasional-timss/tentang-timss. Tanggal 14 November 2015. Pukul 19.02 WIB. 2hlm.

Masduki, Subandriah, M. R., Irawan, D. Y., dan Prihantoro, P. 2013. LevelKognitif Soal-Soal Buku Pelajaran SMP. Fakultas Keguruan IlmuPendidikan Universitas Muhammadiyah Semarang. Tanggal 15 Mei 2016.Pukul 18.45 WIB. 8 hlm.

Mulyasa. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan Praktis.PT Remaja Rosdakarya.Bandung. 312 hlm.

Mustarah. 2013. Analisis Soal Ulangan Akhir Semester (UAS) Biologi SekolahMenengah Atas kelas X ditinjau dari Taksonomi Bloom. Skripsi FakultasIlmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah. Tanggal 7 November 2015. Pukul 20.13 WIB Jakarta.173 hlm.

Nopitalia. 2010. Analisis Soal Tes Buatan Guru Biologi Madrasah Tsanawiyahse-Jakarta Selatan Berdasarkan Aspek Kognitif Taksonomi Bloom.Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Tanggal 4November 2015. Pukul 11.43 WIB. 72 hlm.

Nurhidayah. 2014. Analisis Soal Ujian Akhir Semester Ganjil Kelas XI SekolahMenengah Atas Negeri Buatan Tim Guru Mata Pelajaran BiologiKabupaten Takalar Tahun Pelajaran 2013-2014. Jurusan Biologi,Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas NegeriMakassar. Tanggal 17 November 2015. Pukul 22.15 WIB. 18 hlm.

Page 71: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

72

Phopam, W. J. 2011. Teknik Mengajar Secara Sistematis. PT. Rineka Cipta.Jakarta. 157 hlm.

Purwanto, N. 2009 . Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajara. RemajaRosda karya. Bandung. 165 hlm.

Putra, G. A. 2013. Pemetaan Penggunaan Alat Evaluasi Pada Mata PelajaranAkuntansi Kelas XI IPS di SMA Negeri 13 Surabaya Tahun Ajaran2012/2013. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya. Tanggal 6Juni 2016. Pukul 14. 37 WIB. 8 hlm.

Setiawan, H. 2014. Soal Matematika dalam PISA Kaitannya dengan LiterasiMatematika dan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. FakultasKeguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Tanggal 7 Juni 2016.Pukul 17.18 WIB. 8 hlm.

Suciati, Resty, Ita, W., Itang, Nanang, E., dan Meikha. 2011. IdentifikasiKemampuan Siswa Dalam Pembelajaran Biologi ditinjau Dari Aspek-Aspek Literasi Sains. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan UniversitasNegeri Semarang. Tanggal 15 Mei 2016. Pukul 19.25 WIB. 8 hlm.

Sudaryono. 2012. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Graha Ilmu. Yogyakarta.234 hlm.

Sudijono, A. 2011. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Rajawali Pers. Jakarta.504 hlm.

Sudjono. 2006. Pengantar Evaluasi Pendidikan. PT Raja Grafindo Persada.Jakarta. 504 hlm.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatf, Kualitatifdan R & D. Penerbit Alfabeta. Bandung. 380 hlm.

Taher, M. 2013. Urgensi Taksonomi Bloom Domain Kognitif Versi Baru DalamKurikulum 2013. Balai Diklat Keagamaan Medan. Tidak diterbitkan.http://sumut.kemenag.go.id/files/sumut/file/file/TULISANPENGAJAR/gebc1404715667.pdf. Tanggal 25 Oktober 2016. Pukul 22.18WIB. 11 hlm.

Toharudin, U., dan Rustaman, N. Y. 2010. Penggunaan Bahan Ajar sebagaiUpaya Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Siswa Sekolah Dasar.Jurnal Studi Agama dan Masyarakat Volume 4, Nomor 1, Juni 2010.Tanggal 16 Juni 2016. Pukul 21.25 WIB. 35 hlm.

Widodo, A. 2006. Taksonomi Bloom dan Pengembangan Butir Soal. BuletinPuspendik. 3(2), 18-29. Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA – UPIBandung. Tanggal 15 Mei 2016. Pukul 19.50 WIB. 14 hlm.

Page 72: IDENTIFIKASI SOAL TES UTS DAN UAS MATA …digilib.unila.ac.id/24469/20/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Ajaran 2015/2016) Oleh Putri ... Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu

73

Widodo, A., dan Sri, T. K. 2013. Higher Order Thinking Berbasis PemecahanMasalah untuk Meningkatkan Hasil Belajar Berorientasi PembentukanKarakter Siswa. Cakrawala Pendidikan, th.XXXII, No 1 Bandung.Tanggal 14 Mei 2016. Pukul 17.50 WIB. 162 hlm.

Zainal, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik, Prosedur. PT.Remaja Rosda Karya. Bandung. 153 hlm.