22
5 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule Reinw) 1. Botani kepayang Taksonomi tanaman kepayang menurut (Arini ,2012) dalam (Sari dkk, 2015) adalah : Regnum : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio :Angiospermae Class : Dycotiledoneae Ordo : Parietales Familia : Flacourtiaceae Genus : Pangium Spesies : Pangium edule Reinw Wulandari (2011) dalam Sari dkk (2015) melaporkan bahwa tanaman kepayang memiliki sinonim dengan Pangium rumphii voigt (1845), Hydnocarpus Polyandra Blanco. (1845) dan Pangium cerramense teijsm dan Binned. Ex. Boerl (1999), Bagidarmanti, (2013). Jenis ini tersebar di seluruh Indonesia, oleh karena itu kepayang memiliki banyak nama di daerah seperti : kepayang, kepencueng, kepecong, simaung, (Minang kabau) pangi kalowa (Bugis, Betawi, Bali Manado) pacung, picung (sunda) pakem pacung (Jawa) kalowa (Sumbawa, Makasar) negafu (tanimbar), (PBDAS Jeneberang Wulanae ( 2006)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

  • Upload
    others

  • View
    22

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman kepayang (Pangium edule Reinw)

1. Botani kepayang

Taksonomi tanaman kepayang menurut (Arini ,2012) dalam (Sari dkk,

2015) adalah :

Regnum : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub Divisio :Angiospermae

Class : Dycotiledoneae

Ordo : Parietales

Familia : Flacourtiaceae

Genus : Pangium

Spesies : Pangium edule Reinw

Wulandari (2011) dalam Sari dkk (2015) melaporkan bahwa tanaman

kepayang memiliki sinonim dengan Pangium rumphii voigt (1845), Hydnocarpus

Polyandra Blanco. (1845) dan Pangium cerramense teijsm dan Binned. Ex. Boerl

(1999), Bagidarmanti, (2013). Jenis ini tersebar di seluruh Indonesia, oleh karena

itu kepayang memiliki banyak nama di daerah seperti : kepayang, kepencueng,

kepecong, simaung, (Minang kabau) pangi kalowa (Bugis, Betawi, Bali Manado)

pacung, picung (sunda) pakem pacung (Jawa) kalowa (Sumbawa, Makasar)

negafu (tanimbar), (PBDAS Jeneberang Wulanae

( 2006)

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

6

Menurut Hariyanto dkk (2008) dalam Sari dkk (2015) Pohon kepayang

memiliki ukuran sedang sampai besar, tinggi dapat mencapai ± 40 m dan

diameter batang mencapai ukuran ± 100 cm, Tajuk tanaman kepayang pada

umumnya lebat, cabang dan ranting mudah patah dan ujung pucuk memiliki

banyak cabang. Cabang yang muda pada umumnya berbulu sedangkan pada

batang tua tidak berbulu. Pohon kepayang memiliki batang pokok yang besar

berwarna abu- abu dengan kulit kayu berwarna kemerahan atau abu-abu

kecoklatan.

Apriyanti (2011) dalam Sari dkk (2015) mengatakan bahwa tumbuhan

kepayang ini dapat bertahan hidup selama ratusan tahun. Menurut Heyne (1987)

Hariyanto dkk (2008) dalam Sari (2015) pohon kepayang memiliki daun tunggal,

sekitar 20-40 cm dan lebar 25-40 cm mengumpul di ujung ranting dan bertangkai

panjang. Helaian daun dari pohon muda berlekuk tiga sedangkan pada pohon tua

helaian daun berbentuk bulat telur melebar di pangkal berbentuk jantung dan

ujung daun meruncing. Permukaan atas daun licin dan berwarna hijau mengkilat,

sedangkan permukaan bawahnya berambut coklat dan tersusun rapat. Tulang daun

pada sisi bawah menonjol. dan daun yang gugur meninggalkan bekas yang jelas.

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

7

Gambar 1. Daun kepayang

Heyne (1987) dalam Hariyanto (2008) mengatakan bahwa bunga kepayang

berwarna coklat kehijauan dan tumbuh pada ketiak daun atau hampir di ujung

ranting. Kepayang mulai berbuah secara terus menerus sepanjang musim mulai

umur 15 tahun. Tangkai buah berukuran panjang sekitar 8-15 cm dengan diameter

7- 12 mm. Buah tidak simetris, berbentuk bulat telur dengan kedua ujung tumpul.

ukuran bervariasi dengan panjang 7-10 cm atau lebih diameter sekitar 10-25 cm,

Daging buah berwarna kuning pucat, lunak dan dapat dikonsumsi (Nisa, 2013 )

Buah kepayang berwarna coklat kemerahan dengan permukaan kasar yang

mengandung lentisel. Apriyanti (2011) dalam Sari dkk (2015) menyatakan buah

kepayang mengandung biji yang jumlahnya banyak dan tersusun rapi pada poros

seperti buah cempedak.

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

8

Gambar 2. Biji kepayang

2. Syarat Tumbuh Kepayang

Van vankenburg dan Bunyatpraphatsara (2001) dalam Bogidarmanti (2013)

mengatakan bahwa pohon kepayang dapat tumbuh tersebar di daerah hutan

primer dan sekunder atau pada daerah yang mengalami deforestasi. Kepayang

dapat tumbuh secara liar dan terpelihara di pinggiran sungai maupun hutan jati

Hariyanto dkk (2008) dalam Sari (2015) melaporkan bahwa kepayang dapat

tumbuh dengan baik pada daerah dengan ketinggian antara 10-1.000 m di atas

permukaan laut pada tanah Aluvial, podsolid, tanah berbatu, tanah liat atau tanah

yang miskin hara. Menurut Arini (2012) tanaman kepayang tidak membutuhkan

persyaratan jenis tanah yang khusus, akan tetapi kepayang dapat tumbuh dengan

baik jika tanah memiliki pH 5.5-6.5.

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

9

3. Manfaat Tanaman Kepayang

Kepayang merupakan tanaman serbaguna dan hampir semua bagian tanaman

memiliki nilai ekonomi dan bermanfaat bagi kehidupan manusia. Manfaat

tanaman kepayang antara lain :

a) Bumbu penyedap rasa

Kepayang telah manfaatkan sebagi bumbu penyedap rasa seperti masakan

rawon, palu mara, tersi, kecap, minyak pangi, tumis pangi dan koji pangi. di Tana

Toraja provinsi Sulawesi Selatan daging buah dan selaput bji kepayang

digunakan sebagai sayuran sedangakan endosperem berwarna putih di olah

dengan cara dihancurkan difermentasi dan dikeringkan sehingga menjadi suatu

produk yang di sebut pamarrasari yang digunakan sebagai bumbu masakan.

Heriyanto dkk (2008) melaporkn bahwa biji kepayang mengandung lemak jika

difermentasikan akan memghasilkan lemak siklik tidak jenuh, seperti asam

khaulmograt dan goulat.Astawan (2009) dalam Sari dkk (2015) melaporkan

bahwa rasa khas dari biji kepayang diduga berasal asam glutamat yang merupakan

asam amino dominan di dalam biji kepayang sedangkan teksturnya yang lunak di

sebabkan oleh aktivitas enzim β-glukosidase. Secara alami keberadaan asam

glutamat menyebabkan biji kepayang dapat digunakan sebagai bumbu penyedap

rasa.

b) Makanan ringan

Dengan adanya kreativitas masyarakat pemanfaatan kepayang tidak hanya

untuk lauk pauk akan tetapi bisa digunakan sebagai makanan ringan seperti dodol

yang terbuat dari daging kepayang dan di campur dengan tepung beras ketan

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

10

kelapa dan gula. Dodol tersebut merupakan makanan khas dari Kabupaten

Soppeng Walanae, (2006) dalam Sari dkk, (2015)

c) Minyak Goreng

Minyak yang dihasilkan dari biji kepayang yang masih segar dua kali lipat

mengandung lemak, protein dan karbohidrat. karbohidrat yang tinggi dapat

dijadikan sebagai pengganti minyak goreng dari kelapa. Kandungan gizi daging

kepayang segar per 100 gram.

Tabel 1. Kandungan gizi daging kepayang.

Kandungan Jumlah (gram)

Air 51,0

Protein 10,0

Karbohidrat 13,5

Lemak / minyak 24,0

Kalsium (Ca) 0,040

Phosphor (P) 0,10

Besi ( Fe) 0,002

Vitamin B1 0,00015

Vitamin C 0,03

Energi (kal/gram) 2,73

Sumber : Sari dkk (2015)

Menurut Yuningsih, (2008) dalam (Sari dkk, 2015) di daerah –daerah yang

jarang terdapat pohon kelapa, minyak kepayang sering digunakan sebagai

pengganti minyak kelapa dikarenakan biji kepayang mengandung minyak linoleat

dan oleat yang tinggi. Minyak kepayang diperoleh dengan merajang halus biji

kepayang dan memeras sampai keluar minyak kepayang.

d) Bahan pengawet makanan

Pemanfaatan kepayang sebagai bahan pengawet mungkin belum digunakan

masyarakat secara luas. Penggunaan bahan pengawet bertujuan untuk

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

11

menghambat pertumbuhan dan aktifitas mikroba seperti, dan khamir. Agar makan

dapat bertahan lama biji kepayang dapat dijadikan salah satu alternatif bahan

pengawet yang tidak berbahaya. Hal ini diambil dari pengalaman sebagian

masyarakat nelayan di Kecamatan Labuhan, Kabupaten Pandeglan, Banten dalam

membantu pengawetan ikan dan hasilnya sangat efektif dibandingkan dengan

menggunakan formalin. Cara pengolahan untuk bahan pengawet yaitu mengambil

buah yang sudah masak kemudian belah daging yang terdapat biji (endosperem)

cacah kemudian jemur selama 2- 3 hari , hasil rajangan yang sudah dijemur akan

menjadi keras dan padat kemudian masukan kedalam perut ikan yang sebelumnya

sudah dibersihkan.

Biji kepayang dapat digunakan sebagai bahan pengawet karena mengandung

bahan kimia yang sangat beragam seperti sianida, tanin dimana senyawa ini

efektif dalam mengembang biakan bakteri seperti bakteri pseudomans aeruginosa,

Escherichia coli dan staphylococcus aureus pada ikan dan daging. Indriyati

(1989) dalam Apriyanti (2011) mengatakan bahwa pada konsentrasi 3% biji

kepayang mampu menghambat pertumbuhan bakteri Bacillus sp, Micrococcus sp,

Pseudomonas sp dan bakteri koliform yang diisolasi dari ikan mas (cyprinus

caprio) yang dibusukkan dalam suhu kamar selama 24 jam, sedangkan pada

konsentrasi 5% lebih bersifat bakterisidal terhadap empat jenis bakteri tersebut.

Kandungan sianida (HCN) terdapat di hampir seluruh bagian tanaman

kepayang,dan yang paling tinggi kandungan sianida nya yaitu pada daging biji

kepayang, sianida sangat beracun dan dapat membahayakan apabila dikonsumsi

manusia namun kadar sianida dapat dihilangkan dengan proses pemanasan selama

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

12

2-3 hari. Sifat sianida yang mudah menguap pada suhu 26°C dan mudah larut dan

mudah larut dalam air sehingga proses pemanasan dan pencucian merupakan cara

yang efektif untuk menghilangkan kadar sianida

Arini, (2011) dalam Saridkk, (2015)

e) Obat –obatan tradisonal

Mayer, (1971) dalam Heriyanto, (2008) menjelaskan bahwa Biji kepayang

mengandung asam hidnokarpat dan asam khaulmograt yang memiliki sifat anti

bakteri sehingga dapat mengobati penyakit kulit seperti lepra, kudis dan penyakit

kulit lainnya. Daun kepayang memiliki beberapa khasiat diantaranya sebagai obat

cacing kremi, penawar keracunan makanan, tumbukan daun dapat digunakan

sebagai antieptik dan disinfektan untuk membersihkan luka luar. Selain itu daging

buah kepayang mengandung senyawa antioksidan yang berfungsi sebagai anti

kanker Arini, (2011) dalam Sari dkk, (2015).

f) Racun Ikan

Kandunga racun biji kepayang bersumber dari daging biji dan kulit keras biji

yang mengandung sianida yang cukup tinggi yaitu lebih dari 2.000 ppm

sedangkan biji dengan tekstur daging dan kulit lunak mengandung sianida rata

rata sekitar 1.00 ppm dan biji yang masih mudah mengandung sianida sekitar 500

ppm. Sehingga dapat di manfaatka sebagai racun. Cara pemanfaatnya yaitu

dengan meremas remas kulit batang kayu dan ditaburkan di atas air untuk

mematikan ikan da udang. Kanduangan sianida dalam tanaman kepayang

dipengaruhi oleh kondisi tanah, dan tekstur biji Yuningsih, (2008 ) dalam Sari

dkk, (2015).

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

13

g.) Pestisida Alami

Ekstrak biji kepayang dapat digunakan sebagai rodentisida alami yang

dapat mematikan tikus dalam waktu kurang dari 5 menit dengan memberikan

sebanyak 0,8 ml dengan larutan biji kepayang konsentrasi 100% (2,800 ppm

sianida) Yuningsih dan Damayanti, (2008). Ekstrak biji kepayang dapat di

gunakan sebagai moluskisida alami yang dapat mematika keong 100% dengan

merendam keong emas ke dalam larutan ekstrak biji kepayang yang mengandung

25-50 ppm sianida. Yuningsih dan Kartina, (2007). Ekstrak heksana pada daun

kepayang segar dapat menjadi antifeedant (anti maka) sebagai pencegahan dan

melindungi tanaman pangan dar seranagan Plutella xylostella. Senyawa

antifeedant ini dapat menghambat selera makan dari serangga hama. Sehingga

dapat melindungi tanaman pangan dari serangan hama Salaki, et al (2012)

h) Kayu

Menurut Arini, (2012) dalam Sari Ramdana, (2015) kayu kepayang

memiliki sifat yang keras dan memiliki berat 450-1000 kg /m 3 kayu ini

dikelompokkan kayu yang keawetannya sedang. Batang kayu dapat dimanfaatkan

sebagai bahan bangunan dan yang mudah dapat digunakan untuk korek api.

Asdar, (2009) dalam Sari Ramdana, (2015) mengatakan bahwa kayu kepayang

memiliki kualitas penyerutan, pengapelasan.

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

14

i) Tanaman pelindung

Pohon kepayang merupakan tumbuhan keras yang dapat berfungsi untuk

menahan erosi pada lahan lahan kritis. Pohon kepayang juga dapat berfugsi

sebagai pohon pelindung dan penghijauan di aliran sungai dengan tajuknya yang

rindang pohon kepayang dapat di tanam diwilayah perkotaan sebagai tanaman

peneduh.

B. Perbanyakan Kepayang (Pangium edule Reinw)

Wulandari (2011) dalam Sari dkk (2015) melaporkan bahwa masyarakat

biasanya memperbanyak tanaman kepayang dengan cara menanam bibit

kepayang dari anakan yang di ambil dari hutan ataupun dari kebun, kepayang juga

dapat diperbanyak dengan biji yang sebelumnya biji telah dipisahkan dengan

daging buahnya, perbanykan kepayang dengan biji memerlukan waktu yang

relatif lama sekitar 4 bulan untuk bibit yang siap tanam. Oleh karena itu biji harus

di berikan perlakuan skarifikasi karena biji kepayang memiliki kulit biji yang

keras sehingga masa dormasi harus dipecahkan terlebih dahulu.

Heriyanto dkk, (2008) dalam Sari dkk, (2015) mengatakan bahwa masa

dormansi biji kepayang dapat dipecahkan dengan cara merendam biji dalam air

selama 24 jam sebelum disemai dengan menggunakan pasir sebagai media.

Perkecambahan biji memerlukan waktu sekita 1 bulan kemudian dapat

dipindahkan kedalam pot dengan media campuran pasir dan kompos ketika daun

sudah muncul 2-3 helai dalam waktu 4 bulan bibit dapat di pindahkan kelapangan.

Tipe perkecambahan biji kepayang yaitu epigeal dengan kotiledon umumnya

tertinggal didalam tanahs elain kulit biji yang keras dan berat, tangkai daun

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

15

kotiledon yang mudah lepas menyebabkan sebagian besar kotiledon tertinggal di

dalam tanah pada saat kecambah mulai terangkat keatas permukaan tanah pada

awal pertumbuhan kecambah akarnya berwarna kuning pucat kemudiaan berubah

menjadi kecoklatan dan menebal. Daun semai tersusun spiral tanpa stipula dan

bertangkai panjang Wulandari, (2011) dalam Sari dkk, (2015)

C. Dormansi Benih

Dormansi benih dapat didefinisikan sebagai ketidak mampuan benih hidup

untuk berkecambah pada suatu kisaran yang luas yang dianggap mengguntungkan

untuk benih tersebut. Dormansi dapat disebabkan tidak mampunya benih secara

total untuk berkecambah atau karena bertambahnya kebutuhan yang khusus untuk

perkecambahannya Byrd, (1968) dalam Lensari, (2009).

Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

tidak dapat melakukan perkecambahan karena tidak adanya salah satu

persyaratan dari luar biji untuk proses perkecambahan misal sinar, hal tersebut

disebut dengan quiescent selain itu dan penyebab dari biji itu sendiri termasuk di

dalamnya karena embrio berbentuk sempurna sehingga benih memerlukan masa

istirahat Yudhono, (2015)

Persyaratan benih hidup dan sehat untuk berkecambah adalah sinar yang

cukup (tidak semua benih) suhu yang tepat, air, dan lingkungan yang

memungkinkan pertukaran gas. Selain itu tingkat kemasakan benih dan tidak ada

hambatan dari benih seperti kulit yang keras dan daya zat penghambat baik

didalam benih maupun pada kulit benih. Masa istirahat adalah strategi benih untuk

mempertahankan diri dan menyesuaikan diri sehingga benih akan berkecambah

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

16

pada saat yang tepat( embrio telah tumbuh sempurna bersamaan dengan musim

basah tiba) lama waktu istirahat berkisar 6 bulan contoh pada benih melinjo

Bewley dkk, (1978) dalam Yudono (2012)

1. Beberapa faktor lingkungan mengendalikan biji menjadi dorman dan

sebaliknya.

a. Pengaruh suhu

Suhu yang tinggi umumnya dapat meningkatkan intensitas dormansi biji

misal pada biji lettuce menjadi dorman pada suhu 300C atau 350C. Suhu yang

lebih rendah cenderung meningkatkan kemampuan biji untuk berkecambah.

Beberapa jenis biji memerlukan perlakuan suhu rendah (low temperature

experience) untuk mematahkan dormansi (dengan menempatkan biji pada suhu

yang mendekati titik beku) selama beberapa saat.

Skratifikasi merupakan cara untuk memathkan dormansi dengan

perlakuan suhu lebih rendah dari biasanya (cold stratification chilling) dan

perlakuan suhu sedikit lebih tinggi dari biasanya (Warm strati-fication) warm

strati fication telah terbukti dilakukan pada benih melinjo dapat mempercepat

pematahan dormansi dari 6 bulan menjadi 4 bulan (Sudarti, 1986). Perlakuan suhu

sedikit lebih tinggi mampu mempercepat metabolisme dan pembentukan

kesempurnaan embrio pada biji melinjo yang dormansinya perlu masa istirahat

(after ripening). Sedangkan suhu yang lebih rendah terbukti dapat menurunkan

kadar zat penghambat pada biji dorman Hamberg, (1949) dalam Yudono, (2012).

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

17

b. Pengaruh sinar

Sinar merupakan syarat perkecambahan pada beberapa spesies tumbuhan.

Pengaruh sinar bersifat kuantitatif maupun kualitatif pada biji yang dorman dapat

distimulasi untuk perkecambahan dengan sinar merah (rid light, 600-690 nm) dan

dihambat untuk berkecambah pada sinar far –red (720-790 nm) Flint dkk, (1937)

dalam Yudono (2012)

c. Pengaruh kelembaban keberadaan air

Dormansi suatu biji, memerlukan pengeluaran air/gas dari embrio atau

mencegah air/ gas memasuki embrio. Dalam hal ini yang sangat efektif adalah

kulit benih yang keras (hardseed coat) sebagai contoh kulit biji tumbuhan gurun

yang mengandung material osmose tinggi mampu menghalangi masuknya

air/kelembabn ke embrio sehingga biji mengalami dormansi. Namun apabila

penyebab dormansi adalah zat penghambat didalam kulit biji dapat dilepaskan

(tercuci) oleh mekanisme serapan air (imbibisi) dan dapat mematahkan

dormansi. Went, (1949) dalam Yudono (2012).

2. Jenis dormansi benih

Menurut Schmidth (2002), dalam Purnaningsih (2017) Secara umum tipe-tipe

dormansi dapat dikelompokan menjadi :

a. Embrio yang belum berkembang

Benih dengan pertumbuhan embrio yang belum berkembang pada saat

penyebaran tidak akan berkecambah pada kondisi perkecambahan normal oleh

karena itu tergolong kategori dorman. Fenomena ini seringkali dimasukan

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

18

kategori dormansi fisiologis, dengan memperhatikan kondisi morfologis

embrio yang belum matang.

b. Dormansi mekanis

Pada dasarnya hampir semua benih yang mempunyai dormansi

mekanis mengalami keterbatasan dalam penyerapan air. Dormansi

mekanis dapat terlihat ketika pertumbuhan embrio secara fisik dihalangi

struktur kulit benih yang keras. Imbibisi dapat terjadi tetapi rakula tidak

dapat membelah atau menembus kulitnya.

c. Dormansi fisik

Dormansi fisik disebabkan oleh kulit biji yang keras dan

impermeable atau menutup buah yang menghalangi imbibisi dan

pertukaran gas. Fenomena ini sering disebut sebagai benih keras meskipun

istilah ini sering dignakan untuk legum yang kedap air.

d. Zat penghambat

Beberapa jenis benih mengandung zat –zat penghambat dalam buah

atau benih yang mencegah perkecambahan, misalnya dengan menghalangi

proses metabolisme yang diperlukan untuk perkecambahan. Zat- zat

penghambat yang paling sering dijumpai ditemukan dalam daging buah.

Gula, coumarin dan zat- zat lain dalam buah berdaging mencegah

perkecambahan karena tekanan osmose yang menghalangi penyeapan.

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

19

e. Dormansi cahaya

Sebagian besar benih dengan dormansi cahaya hanya berkecambah

pada kondisi terang. Sehingga benih disebut peka cahaya. Dormansi

cahaya umumnya dijumpai pohon- pohon pioner.

f. Dormansi suhu

Istilah dormansi suhu digunakan secara luas mencakup semua tipe

dormansi, suhu berperan dalam perkembangan atau pelepasan dari

dormansi. Benih dengan dormansi suhu seringkali memerlukan suhu yang

berbeda dari yang diperlukan untuk proses perkecambahan. Dormansi

suhu rendah ditemui pada kebanyakan jenis benih yang berada di iklim

sedang.

g. Dormansi gabungan

Apabila dua atau lebih tipe dormansi ada dalam jenis yang sama,

dormansi harus dipatahkan baik melalui metode beruntun berkerja pada

tipe dormansi yang berbeda, atau melalui metode dengan pengaruh ganda

3. Pemtahan dormansi benih

Beberapa perlakuan yang dapat digunakan untuk pematahan dormansi benih :

1. Perlakuan sksrifikasi mekanik

Salah satu upaya untuk mematahkan dormansi pada benih yang berkulit

keras adalah dengan skarifikasi mekanik, skarifikasi tersebut merupakan salah

satu proses yang dapat mematahkan dormansi benih yang berkulit keras,

skarifikasi mekanik dilakukan dengan cara melukai benih sehingga tedapat celah

tempat keluar masuknya air dan oksigen senigga dapat meningkatkan imbibisi.

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

20

Cara umum yang di lakukan pada perlakuan skarifikasi mekanik yaitu dengan

pengamplasan, pengikiran, pemotongan dan penusukan jarum tepat pada titik

tumbuh sampai terlihat embrio. Dengan perlakuan tersebut dapat memungkinkan

masuknya kedala kedalam benih untuk memulai berlangsungnya perkecambahan.

Skarifikasi mekanik dapat mengakibatkan hambatan mekanis kulit benih untuk

berimbibisi berkurang sehingga peningkatan kadar air terjadi lebih cepat dan

benih lebih cepat untuk berkecambah. (Widyawati. et. al ,2009)

2. Perlakuan skarifikasi kimiawi

Tujuan dari perlakuan skarifikasi kimiawi adalah untuk menjadikan benih

lebih mudah dimasuki air pada proses imbibisi.

Berikut adalah macam dari bahan kimiawi :

a. KNO3

Kalium nitrat merupakan salah satu senyawa perangsang perkecambahan.

Selain itu kalim nitrat (KNO3) mampu memasakkan embrio terutama embrio yang

belum masak fisoilogis. Pada perlakuan pendahuluan benih Acacia nilotica

KNO3 dapat memberikan pengaruh kuat pada perkecambahan dan vigor sehingga

KNO3 sering digunakan baik untuk pengujian maupun operasional perbanyakan

tanaman. Schmidt, (2002) Menurut Jain, (2008) melaporkan bahwa KNO3 dapat

digunakan sebagai pengganti fungsi cahaya, suhu dan mempercepat penerimaan

benih akan O2

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

21

b. H2SO4

Larutan asam sulfat pekat dapat menyebabkan kerusakan pada kulit biji,

larutan H2SO4 dapat diterapkan pada tanman legum dan non legum.

Menurut Sutopo, (2004) dalam Winarni, (2009) menyatakan bahwa H2SO4 dapat

digunakan dengan honsentrasi yang bervariasi tergantung dengan jenis perlakuan

benihnya, sehingga benih menjadi lunak. Selain itu larutan kimia yang

digunakan dapat membunuh bakteri atau cendawan yang dapat membuat benih

menjadi dorman. Pada penelitian Kurniaty, (1987) dalam Silomba, (2006)

menunjukkan bahwa benih kayu Afrika yang di rendam denga H2SO4 selama 20

menit dengan konsentrasi 20% dapat memberikan daya kecambah benih kayu

Afrika sebesar 91, 6 % jika di bandingkan dengan tanpa perlakuan yang

mencapai daya kecambah sebesar 57,7 %.

c. HCl

Asam klorida adalah larutan akuatik dari gas hidrogen klorida (HCl).

Senyawa ini memiliki ciri fisik berupa titik didih, titik leleh, kepadatan dan PH

tergantung tergantung dari konsentrasi dan morality dari HCL didalam larutan

asam Anonim (2013).

d. Perlakuan perendaman dengan air

Menurut Sutopo (2004) dalam Winarni (2009) jenis benih yang di beri

perlakuan dengan perendaman air bertujuan untuk memudahkan penyerapan air

oleh benih. Perlakuan ini berfungsi untuk mencuci zat zat penghambat

perkecambahan dan dapat melunakkan kulit benih. Cara melakukan perlakuan

perendaman benih yaitu dengan memasukan benih ke dalam air panas pada suhu

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

22

400 – 700 C dan biarkan sampai air menjadi dingin setelah itu benih ditiriskan dan

dikecambahkan Shcmidt, (2002) dalam Silomba, (2006) melaporkan bahwa

perendaman adalah prosedur yang paling lama untuk mengatasi pematahan

dormansi fisk selain itu adanya resiko benih akan mati apabila benih dibiarkan

dalam air sampai seluruh benih menjadi permeable.

4. Vigor dan perkecambahan

Vigor didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana benih sehat, dan apabila

ditanam langsung berkecambah dengan cepat, serentak dan seragam kemudian

mengadakan pertumbuhan cepat pada keadaan umum di lapangan.

Ciri benih vigor adalah :

1. Mempunyai kecepatan berkecambah yang tinggi.

2. Mempunyai keseragaman perkecambahan, pertumbuhan dan

perkembangan yang baik di lingkungan yang berbeda.

3. Mempunyai kemampuan untuk muncul pada tanah yang crusted.

4. Mempunyai kemampuan berkecambah dan muncul pada lingkungan suhu

dingin,basah, berpenyakit, dan tidak sesuai (understress cindition).

5. Kecambah mampu berkembang normal.

6. Indikasi penampilan dan hasil tanaman.

7. Storability yang baik pada keadaan yang tidak optiman / menguntungkan

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

23

Faktor yang mempengaruhi vigor adalah :

1. Sifat keturunan yang membentuknya (genetic make up) pada biji. Vigor

potensial berbeda pada spesies varietas bahkan tanaman yang berbeda

genotype nya. Hal yang biasa mudah diamati yakni pada hybrid,

polyploidy dibanding inbreed dan normal diploid pada spesies yang sama.

Contoh pada hybrid barley yang tumbuh lebih respon terhadap lingkungan

hasil meningkat karena morfologis lebih unggul.

2. Tingkat kemasakan biji

Pada biji yang mencapai masak fisiologis telah mencapai kesempurnaan

fisiologis dalam perkembangn mendukung vigor. Pada saat ini biji

mempunyai berat kering maksimum, kadar air menurun (pada biji

orthodox) dan siap mengadakan imbibisi.

3. Faktor lingkungan saat perkembangan biji

a. Ketersediaan air mempengaruhi komposisi kimia biji (meski tak

langsung pada vigor)

b. Suhu mempengaruhi proses perkembangan biji melalui metabolisme

yang akhirnya mempengaruhi vigor.

c. Kesuburan tanah berpengaruh terhadap komposisi kimia biji yang akan

berperan dalam metabolisme dan vigor pada perkecambahan telah

banyak penelitian menunjukkna bahwa pemunculan bibit meningkat

pada biji yang berasal dari tanah yang mengandung nitrogen dan

pemupukan daun meningkatka protein dan ukuran biji, meningkatkan

vigor saat perkecambahan.

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

24

d. Ukuran biji dan kerapatan dilakukan pengamatan sejak tahun 1923

menunjukan bahwa penanaman pada barley dan pea dengan benih

yang berbeda ukuran menghasilkan panenan yang berbeda. Hasil

pengujian dilaboratorium menunjukkan bahwa biji biji kecil

memberikan nilai index vigor yang lebih tinggi. Namun yang terjadi

lapangan sebaliknya pengaruh kerapatan benih berkolerasi positif

dengan berat biji dn vigornya. Sedangkan ukuran biji juga mempunyai

kolerasi positif dengan berat biji maupun vigornya.berat biji

menunjukkan jumlah cadangan makanan, protein, aktivitas

mitochondria, kemampuan kecepatan respirasi, produki ATP dan

growth potential.

e. Kerusakan biji keruskan utama pada biji disebabkan oleh kerusakan

mekanis yang menyebabkan apnormalitas perkecambahan menurun

vigornya dibandingkan yang tidak rusak. Akibat selanjutnya

pertumbuhan kecambah lambat juga pertumbuhan tanaman dan

kemasakan.

f. Biji lama mengalami deteriorasi, gejala permulaan hanya terlihat

dengan biochemical test atau dengan treas test deteriorasi yang

berlanjut dapat menurunkan viabilitas dan vigor bahkan performance

tanaman juga jelek meskipun lingkungan optimal.

g. Infeksi mikroorganisme akan berakibat kerusakan membran da terjadi

leaching yang bersifat saprophyt menjadi parasit pada kecanbah.

Contoh phytium Rhisoctonia sp.

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

25

D. Kalium Nitrat

Larutan kalium nitrat (KNO3) merupakan salah satu senyawa kimia yang

berpotensi untuk mematahkan dormansi suatu benih Kartasapoetra, (2003)

karakteristik larutan kalium nitrat yang relatif ekonomis, aman dan mudah

digunakan sehingga kalium nitra banyak digunakan untuk penelitian ilmiah

khususnya penelitian mengenai pematahan dormansi.

Tujuan perlakuan dengan menggunakan kalium nitrat pada benih adalah

untuk menjadikan benih lebih mudah dimasuki air pada proses imbibisi. Sadjad

dkk, (1980) menyatakan bahwa proses masuknya air kedalam benih tergantung

tiga hal yaitu : komposisi kimiawi benih, permeabilitas kulit benih, dan adanya

dalam bentuk cair ataupun uap disekitar benih.

Marthen dkk (2013) menyatakan bahwa air mutlak diperlukan untuk proses

perkecambahan. Perkecambahan tidak akan terjadi apabila air belum terserap

kedalam biji. Menurut Sutopo (2002) tahap awal dari perkecambahan benih yaitu

dimulainya pernyerapan air oeh benih dilanjutkan dengan respirasi, perombakan

cadangan makanan, diikuti aktifitas enzim dan proses pengembangan, dan

pembesaran pada titik tumbuh.

Sadjad dkk (1980) melaporkan bahwa besar kecilnya persentase perkecambahan

suatu benih tergantung pada tinggi rendahnya konsentrasi KNO3 yang berikan

pada benih.

Menurut Bustamam, (1989) dalam Anwar dkk, (2008 ) menyatakan

bahwa dengan diberikannya KNO3 pada suatu benih maka akan terjadi perubahan

konsentrasi antara zat penghambat dan zat perangsang perkecambahan di dalam

Page 22: II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman kepayang (Pangium edule …eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4100/3/BAB II.pdf · Dormansi menggambarkan suatu keadaan dimana benih yang sehat, viabel

26

benih dengan dalam hal ini zat perangsang meningkat dan zat penghambat tetap

dengan demikian maka terjadilah perubahan.

Wanafiah (2001) dalam Situmorang (2015) menyatakan bahwa reaksi

kalium nitrat (KNO3) sebagai zat perangsang di awali dengan proses terurainya

KNO3 menjadi nitrat (NO3) dan tereduksi menjadi nitrit (NO2). Nitrat dalam

perkecambahan benih berfungsi sebagai aseptor hidrogen yang membantu proses

reaksi NADPH. Nitra dalam perkecambahan benih bertindak setelah tereduksi

menjadi nitrat/hodroksilamin. Nitrat hidrok-silamin tersebut akan merangsang

perkecambahan dengan cara menghambat enzim katalase. Penghambatan tersebut

menyebabkan oksigen tersedia dalam bentuk H2O2 untuk aktivitas peroksidase

yang terlibat dalam sistem enzim reaksi NADPH. Hasil reaksi ini yang

mengaktifkan kembali lintasan pentosa fosfat, sehingga terjadi proses

perkecambahan dengan baik.

E. Hipotesis

1. Konsentrasi KNO3 0,8% akan memberikah hasil perkecambahan dan vigor

bibit kepayang yang paling baik.

2. Perendaman benih selama 24 jam akan memberikan pengaruh yang

paling baik untuk perkecambahan dan vigor bibit kepayang .

3. Kombinasi antara konsentrasi KNO3 0.8% dan lama perendaman 24 jam

merupakan dugaan yang paling baik untuk perkecambahan dan vigor bibit

kepayang.