53
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Thalassemia merupakan penyakit genetika yang paling banyak di Indonesia. Frekuensinya terus meningkat dengan penderita sekitar 2000 orang per tahun. Walupun begitu, masyarkat tidak menaruh perhatian yang cukup besar terhadap penyakit yang sudah menjadi salah satu penyakit genetika terbanyak ini. Hal ini disebabkan karena gejala awal dari penyakit sangat umum seperti anemia dan muntah-muntah. Padahal gejala akhir yang ditimbulkan akan sangat fatal jika tidak ditangani secara akurat, cepat, dan tepat. Thalassemia berasal dari kata Yunani, yaitu talassa yang berarti laut. Yang dimaksud dengan laut tersebut ialah Laut Tengah, oleh karena penyakit ini pertama kali dikenal di daerah sekitar Laut Tengah. Penyakit ini pertama sekali ditemukan oleh seorang dokter di Detroit USA yang bernama Thomas B.Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang diwariskan oleh orangtua kepada anak. Thalassemia mempengaruhi kemampuan dalam menghasilkan hemoglobin yang berakibat pada penyakit anemia. Hemoglobin adalah suatu protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen dan nutrisi lainnya ke sel-sel lainnya dalam tubuh. Sekitar 100.000 bayi di seluruh dunia terlahir dengan jenis thalassemia berbahaya setiap tahunnya. Thalassemia terutama menimpa keturunan Italia, Yunani, Timur Tengah, Asia dan Afrika. 1

Ikk Afri Revisi Thalassemia Copy

Embed Size (px)

DESCRIPTION

TB

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangThalassemia merupakan penyakit genetika yang paling banyak di Indonesia. Frekuensinya terus meningkat dengan penderita sekitar 2000 orang per tahun. Walupun begitu, masyarkat tidak menaruh perhatian yang cukup besar terhadap penyakit yang sudah menjadi salah satu penyakit genetika terbanyak ini. Hal ini disebabkan karena gejala awal dari penyakit sangat umum seperti anemia dan muntah-muntah. Padahal gejala akhir yang ditimbulkan akan sangat fatal jika tidak ditangani secara akurat, cepat, dan tepat. Thalassemia berasal dari kata Yunani, yaitu talassa yang berarti laut. Yang dimaksud dengan laut tersebut ialah Laut Tengah, oleh karena penyakit ini pertama kali dikenal di daerah sekitar Laut Tengah. Penyakit ini pertama sekali ditemukan oleh seorang dokter di Detroit USA yang bernama Thomas B.Thalasemia adalah penyakit kelainan darah yang diwariskan oleh orangtua kepada anak.Thalassemia mempengaruhi kemampuan dalam menghasilkan hemoglobin yang berakibat pada penyakit anemia. Hemoglobin adalah suatu protein dalam sel darah merah yang mengangkut oksigen dan nutrisi lainnya ke sel-sel lainnya dalam tubuh. Sekitar 100.000 bayi di seluruh dunia terlahir dengan jenis thalassemia berbahaya setiap tahunnya. Thalassemia terutama menimpa keturunan Italia, Yunani, Timur Tengah, Asia dan Afrika.Ada dua jenis thalassemia yaitu alpha dan beta. Kedua jenis thalassemia ini diwariskan dengan cara yang sama. Penyakit ini diturunkan oleh orangtua yang memiliki mutated gen atau gen mutasi thalassemia. Seorang anak yang mewarisi satu gen mutasi disebut pembawa atau carrier, atau yang disebut juga dengan thalassemia trait (sifat thalassemia). Kebanyakan pembawa ini hidup normal dan sehat. Anak yang mewarisi dua sifat gen, di mana satu dari ibu dan satu dari ayah, akan mempunyai penyakit thalassemia. Jika baik ibu maupun ayah adalah pembawa, kemungkinan anak mewarisi dua sifat gen, atau dengan kata lain mempunyai penyakit thalassemia, adalah sebesar 25 persen. Anak dari pasangan pembawa juga mempunyai 50 persen kemungkinan lahir sebagai pembawa.Jenis paling berbahaya dari alpha thalassemia yang terutama menimpa keturunan Asia Tenggara, Cina dan Filipina menyebabkan kematian pada jabang bayi atau bayi baru lahir. Sementara itu, anak yang mewarisi dua gen mutasi beta thalassemia akan menderita penyakit beta thalassemia. Anak ini memiliki penyakit thalassemia ringan yang disebut dengan thalassemia intermedia yang menyebabkan anemia ringan sehingga si anak tidak memerlukan transfusi darah. Jenis thalassemia yang lebih berat adalah thalassemia major atau disebut juga dengan Cooley's Anemia. Penderita penyakit ini memerlukan transfusi darah dan perawatan yang intensif. Anak-anak yang menderita thalassemia major mulai menunjukkan gejala-gejala penyakit ini pada usia dua tahun pertama. Anak-anak ini terlihat pucat, lesu dan mempunyai nafsu makan rendah, sehingga menyebabkan pertumbuhannya terlambat.Tanpa perawatan medik, limpa, jantung dan hati menjadi membesar. Di samping itu, tulang-tulang tumbuh kecil dan rapuh. Gagal jantung dan infeksi menjadi penyebab utama kematian anak-anak penderita thalassemia major yang tidak mendapat perawatan semestinya. Bagi anak-anak penderita thalassemia major, transfusi darah dan suntikan antibiotic,sangat diperlukan.Transfusi darah yang rutin menjaga tingkat hemoglobin darah mendekati normal. Namun, transfusi darah yang dilakukan berkali-kali juga mempunyai efek samping, yaitu pengendapan besi dalam tubuh yang dapat menyebabkan kerusakan hati, jantung dan organ- organ tubuh lain.

B. Profil Puskesmas WirobrajanPuskesmas Wirobrajan adalah unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan di wilayah kerja Kecamatan Wirobrajan. Unit pelaksanaan teknis dinas kesehatan adalah unit yang melaksanakan tugas teknis operasional di wilayah kerja puskesmas sebagai unit pelaksana tingkat pertama pembangunan kesehatan di Indonesia.Di Kecamatan Wirobrajan terdapat satu puskesmas induk yaitu Puskesmas Wirobrajan dengan Puskesmas Pembantu Tegalmulyo. Puskesmas Wirobrajan terletak di kota Yogyakarta dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: sebelah utara adalah Kecamatan Tegalrejo, sebelah timur adalah Kecamatan Ngampilan dan Kecamatan Matrijeron, sebelah selatan dan barat adalah Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul.Luas wilayah Kecamatan Wirobrajan 1,78 km2 dengan pembagian kelurahan menjadi 3 kelurahan yang terdiri dari: Kelurahan Pakuncen yang terletak di bagian utara dengan 58 RT dan 12 RW, Kelurahan Wirobrajan terletak di bagian tengah dengan 56 RT dan 12 RW, Kelurahan Patangpuluhan terletak di bagian selatan dengan 51 RT dan 10 RW.Jumlah penduduk Kecamatan Wirobrajan adalah 29.225 jiwa. Dengan jumlah kepala keluarga 8.592 dan terdiri dari 165 RT, 34 RW serta 36 posyandu. Sasaran kesehatan wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan yang mengacu pada Indikator Indonesia Sehat 2010 dan SPM seperti derajat kesehatan, keadaan lingkungan, perilaku hidup bersih dan sehat, pelayanan kesehatan, perbaikan gizi masyarakat.Puskesmas Wirobrajan belum dilengkapi dengan fasilitas rawat inap namun sudah terdapat fasilitas ambulans dan UGD yang pada saat jam kerja dapat digunakan. Kegiatan pelayanan umum meliputi balai pengobatan umum (BPU), balai pengobatan gigi (BPG), BKIA/KB, unit farmasi, unit puskesmas keliling, UKS, konseling gizi, kesehatan lingkungan, promosi kesehatan dan poli lansia, konseling PHBS, konseling psikologi, dan konseling berhenti merokok.Untuk mencapai sasaran wilayah kerja Puskesmas Wirobrajan seperti disebut di atas, dokter keluarga juga dapat berperan didalamnya. Pelayanan kedokteran keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh dan memusatkan pelayanannya pada keluarga sebagai suatu unit. Di mana tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh golongan umur atau jenis kelamin pasien, juga tidak oleh organ tubuh atau jenis penyakit tertentu saja. Pelayanan dokter keluarga yang melibatkan dokter keluarga sebagai penapis (goal keeper) di tingkat pelayanan primer, dokter spesialis di tingkat pelayanan sekunder, rumah sakit rujukan, dan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan yang berkerja secara bersama-sama menempatkan dokter keluarga pada posisi yang sangat strategis dalam pembangunan kesehatan.Tujuan yang ingin dicapai dalam pelayanan dokter keluarga adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan bagi individu, keluarga dan masyarakat yang bermutu namun terkendali biayanya, yang tercermin dalam tata laksana pelayanan kesehatan yang diberikan oleh dokter keluarga.

C. Tujuan Penulisan1. Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memberikan suatu gambaran, penjelasan yang lebih mendalam mengenai penyakit thalassemia ini. Diharapkan masyarakat dapat melakukan pencegahan dan pengobatan dini dengan cara yang tepat.2. Penulisan laporan kasus kepaniteraan klinik ilmu kedokteran keluarga ini bertujuan untuk memenuhi sebagian syarat mengikuti ujian kepaniteraan klinik di bagian Ilmu Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.3. Memberikan informasi serta pengetahuan mengenai bentuk pelayanan kedokteran dengan pendekatan kedokteran keluarga pada penderita penyakit. Salah satunya dengan menganalisis penyebab, perilaku atau gaya hidup apakah telah mendukung pengobatan farmakologi atau tidak. Selain itu juga penyuluhan dilakukan dengan titik berat agar pasien dan keluarganya menjadi mengetahui lebih banyak tentang hipertensi sehingga dapat diminimalisir terjadinya komplikasi yang terjadi.

D. Manfaat Penulisan1. Manfaat untuk puskesmasSebagai sarana kerjasama yang saling menguntungkan untuk dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dan mendapatkan umpan balik dari hasil evaluasi koasisten dalam rangka mengoptimalkan peran puskesmas.2. Manfaat untuk mahasiswaSebagai sarana keterampilan dan pengalaman dalam upaya pelayanan kesehatan dengan menerapkan prinsip-prinsip kedokteran keluarga.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAI. THALASSEMIAThalassemia disebabkan oleh lesi genetik yang bermacam-macam yang mengakibatkan kurang sempurnanya proses sintesis rantai globin. -thalassemia sendiri akan timbul dan bermanifes ketika terjadi 200 mutasi dan terkadang delesi pada rantai -globin. Klasifikasi thalassemia didasarkan atas jenis subunit globin yang mengalami defek, yaitu thalassemia , thalassemia , thalassemia , dan thalassemia . Sejauh ini, jenis thalassemia dan dianggap yang cukup penting. Pada populasi, yang banyak ditemukan adalah thalassemia , juga sering dijumpai varian gen hemoglobin seperti Hb S, C, dan E. Penyakit yang penting pada golongan ini adalah sickle cell thalassemia dan Hb E thalassemia.A. EpidemiologiDi seluruh dunia, 15 juta orang memiliki presentasi klinis dari thalassemia. Fakta ini mendukung thalassemia sebagai salah satu penyakit turunan yang terbanyak; menyerang hampir semua golongan etnik dan terdapat pada hampir seluruh negara di dunia.Beberapa tipe thalassemia lebih umum terdapat pada area tertentu di dunia. Thalassemia- lebih sering ditemukan di negara-negara Mediteraniam seperti Yunani, Itali, dan Spanyol. Banyak pulau-pulau Mediterania seperti Ciprus, Sardinia, dan Malta, memiliki insidens thalassemia- mayor yang tinggi secara signifikan. Thalassemia- juga umum ditemukan di Afrika Utara, India, Timur Tengah, dan Eropa Timur. Sebaliknya, thalassemia- lebih sering ditemukan di Asia Tenggara, India, Timur Tengah, dan Afrika.Thalassemia- mayor adalah penyakit yang mematikan, dan semua janin yang terkena akan lahir dalam keadaan hydrops fetalis akibat anemia berat. Beberapa laporan pernah mendeskripsikan adanya neonatus dengan thalassemia- mayor yang bertahan setelah mendapat transfusi intrauterin. Penderita seperti ini membutuhkan perawatan medis yang ekstensif setelahnya, termasuk transfusi darah teratur dan terapi khelasi, sama dengan penderita thalassemia- mayor. Terdapat juga laporan kasus yang lebih jarang mengenai neonatus dengan thalassemia- mayor yang lahir tanpa hydrops fetalis yang bertahan tanpa transfusi intrauterin. Pada kasus ini, tingginya level Hb Portland, yang merupakan Hb fungsional embrionik, diperkirakan sebagai penyebab kondisi klinis yang jarang tersebut.Pada pasien dengan berbagai tipe thalassemia-, mortalitas dan morbiditas bervariasi sesuai tingkat keparahan dan kualitas perawatan. Thalassemia- mayor yang berat akan berakibat fatal bila tidak diterapi. Gagal jantung akibat anemia berat atau iron overload adalah penyebab tersering kematian pada penderita. Penyakit hati, infeksi fulminan, atau komplikasi lainnya yang dicetuskan oleh penyakit ini atau terapinya termasuk merupakan penyebab mortalitas dan morbiditas pada bentuk thalassemia yang berat.Mortalitas dan morbiditas tidak terbatas hanya pada penderita yang tidak diterapi; mereka yang mendapat terapi yang dirancang dengan baik tetap berisiko mengalami bermacam-macam komplikasi. Kerusakan organ akibat iron overload, infeksi berat yang kronis yang dicetuskan transfusi darah, atau komplikasi dari terapi khelasi, seperti katarak, tuli, atau infeksi, merupakan komplikasi yang potensial.Meskipun thalassemia merupakan penyakit turunan (genetik), usia saat timbulnya gejala bervariasi secara signifikan. Dalam talasemia, kelainan klinis pada pasien dengan kasus-kasus yang parah dan temuan hematologik pada pembawa (carrier) tampak jelas pada saat lahir. Ditemukannya hipokromia dan mikrositosis yang tidak jelas penyebabnya pada neonatus, digambarkan di bawah ini, sangat mendukung diagnosis.Namun, pada thalassemia- berat, gejala mungkin tidak jelas sampai paruh kedua tahun pertama kehidupan; sampai waktu itu, produksi rantai globin dan penggabungannya ke Hb Fetal dapat menutupi gejala untuk sementara.Bentuk thalassemia ringan sering ditemukan secara kebetulan pada berbagai usia. Banyak pasien dengan kondisi thalassemia- homozigot yang jelas (yaitu, hipokromasia, mikrositosis, elektroforesis negatif untuk Hb A, bukti bahwa kedua orang tua terpengaruh) mungkin tidak menunjukkan gejala atau anemia yang signifikan selama beberapa tahun. Hampir semua pasien dengan kondisi tersebut dikategorikan sebagai thalassemia- intermedia. Situasi ini biasanya terjadi jika pasien mengalami mutasi yang lebih ringan.

B. PatofisiologiGlobin merupakan protein yang tersusun dari 2 rantai alfa dan 2 rantai non-alfa yaitu beta gamma dan delta. Rantai globin alfa dikode pada kromosom 16 sedangkan rantai globin non-alfa terdapat pada kromosom 11. Tergabungnya rantai-rantai tersebut membentuk tiga macam hemoglobin yaitu hemoglobin F (alfa-2 gamma-2), hemoglobin A (alfa-2 beta-2) dan hemoglobin A2 (alfa-2 delta-2). Kegagalan pembentukan rantai globin alfa menghasilkan hemoglobin H yang merupakan suatu tetramer yang tersusun dari empat rantai globin beta.

Thalassemia- adalah hasil lebih dari 150 mutasi dari rantai globin-, baik berupa hilangnya rantai ataupun berkurangnya rantai . Keadaan ini meyebabkan ketidakseimbangan sintesis rantai globin yang menyebabkan berlebihannya rantai alfa sehingga terjadi presipitasi prekursor eritrosit yang selanjutnya terjadi kerusakan sel darah merah di sumsum tulang dan perifer. Akibatnya terjadilah ketidakefektifan eritropoiesis yang terjadi karena apoptosis yang terpicu terus menerus dan berujung pada anemia. Hal ini dikarenakan oleh berlebihannya deposisi rantai alfa pada prekursor eritroid. Normalnya apoptosis memang diperlukan dalam regulasi pematangan eritroid yang normal. Hal ini berhubungan dengan tingginya pemaparan ekstraseluler fosfatidilserin pada makrofag.Akibat dari anemia yang berat pada akhirnya terjadi suatu bentuk kompensasi seperti peningkatan produksi eritropoietin dan ekspansi sumsum tulang yang tidak efektif, deformitas tulang, pembesaran limpa dan hati serta hambatan pertumbuhan.

Pada pasien yang mendapat terapi transfusi yang adekuat, tumbuh kembang yang abnormal dapat diatasi, kemudian berikutnya yang perlu diperhatikan adalah efek dari banyaknya transfusi yang diberikan yaitu kelebihan besi. Kelebihan besi bersifat toksik terutama pada organ-organ penting pada tubuh manusia seperti hepar, jantung dan otak.

C. Bentuk Thalassemia-Silent carrier thalassemia- Penderita tipe ini biasanya asimtomatik, hanya ditemukan nilai eritrosit yang rendah. Mutasi yang terjadi sangat ringan, dan merepresentasikan suatu thalassemia-+. Bentuk silent carrier thalassemia- tidak menimbulkan kelainan yang dapat diidentifikasi pada individu heterozigot, tetapi gen untuk keadaan ini, jika diwariskan bersama-sama dengan gen untuk thalassemia-, menghasilkan sindrom thalassemia intermedia.

Thalassemia beta menurut Hukum Mendel

Trait thalassemia-Penderita mengalami anemia ringan, nilai eritrosit abnormal, dan elektroforesis Hb abnormal dimana didapatkan peningkatan jumlah Hb A2, Hb F, atau keduanya Individu dengan ciri (trait) thalassemia sering didiagnosis salah sebagai anemia defisiensi besi dan mungkin diberi terapi yang tidak tepat dengan preparat besi selama waktu yang panjang. Lebih dari 90% individu dengan trait thalassemia- mempunyai peningkatan Hb-A2 yang berarti (3,4%-7%). Kira-kira 50% individu ini juga mempunyai sedikit kenaikan HbF, sekitar 2-6%. Pada sekelompok kecil kasus, yang benar-benar khas, dijumpai Hb A2 normal dengan kadar HbF berkisar dari 5% sampai 15%, yang mewakili thalassemia tipe . Thalassemia- yang terkait dengan variasi struktural rantai Presentasi klinisnya bervariasi dari seringan thalassemia media hingga seberat thalassemia- mayor Ekspresi gen homozigot thalassemia (+) menghasilkan sindrom mirip anemia Cooley yang tidak terlalu berat (thalassemia intermedia). Deformitas skelet dan hepatosplenomegali timbul pada penderita ini, tetapi kadar Hb mereka biasanya bertahan pada 6-8 gr/dL tanpa transfusi. Kebanyakan bentuk thalassemia- heterozigot terkait dengan anemia ringan. Kadar Hb khas sekitar 2-3 gr/dL lebih rendah dari nilai normal menurut umur. Eritrosit adalah mikrositik hipokromik dengan poikilositosis, ovalositosis, dan seringkali bintik-bintik basofil. Sel target mungkin juga ditemukan tapi biasanya tidak mencolok dan tidak spesifik untuk thalassemia. MCV rendah, kira-kira 65 fL, dan MCH juga rendah (