Iman Dan Kesabaran (Pak Philip)[1]

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/15/2019 Iman Dan Kesabaran (Pak Philip)[1]

    1/1

    Kalau baca alkitab belum banyak, jadikan itu rasa rugi bukan rasa tertuduh.

    Pisahkan hal ini : tidak membaca alkitab dan doa tidak dikabulkan. Ya kalo belum baca alkitab, ya gek baca. Tuhan itu kasih dan kabulkan doa kita karena cuma2,karena Dia Tuhan. Bukan karena kita layak.

    Kalau hal tersebut belum dipisahkan, maka kalau kita baca alkitab sampe full asli abis 2 putaran pun... Namanya kita membeli janji Tuhan. Bersyarat. Ga jadi kasih cuma-cuma dong.

    Ini dia pertanyaan serangan yang membuat kita menemukan alasan tidak beriman.1. Apakah kita akan merasa mantap kalau Tuhan bicara janjiNya lewat audible? Kok yg lain bisa fapet visi penglihatan gitu, kok aku enggak. Dan.... Apakah hanyadengan baca renungan saat teduh itulah janji Tuhan buatku? Bisa aja itu cuma kebetulan kan?

    Pinginnya: ditujukan langsung dari nubuatan orang mengarah padaku kan mantep to. Bisa ga dari khotbah pendeta juga itulah suara Allah?

    Iman bagi kaleb, second hand pun jadi. Tapi selalu melalui anaknya yaitu Yesus Kristus. Kaleb tidak mendengarnya secara directly buat dia. Tidak sorgawi.

    Apakah dg begitu, kita tetap membayangkan ada malaikat ketok pintu kita trus ngomong ke kita "Ini ayat yg harus kamu baca" kan mantep gitu imannya. Ayatnya di S

    TABILO LANGSUNG SAMA TUHAN.

    But, NO.Sumber firman dari manapun kau dapatkan itu....100% tergolong suara Allah untukmu. Iya kamu.

    Mengapa kita kadang tak kunjung beriman-iman? Karena kita sering banget menginterogasi firman itu dulu. Ini buatku bukan ya? Apakah ini ayat lewat saja?

    Anak kecil itu sangat innocent, sepolos percaya papanya apapun yg papanya katakan.Contoh: pak philip pernah sambil melamun minum yakult vanessa. Saking gugupnya,dia tunjuk mbak pegawainya ketika ditanya anaknya siapa yg minum yakult. Lalu si

     vanessa langsung menuju mbak pegawainya. Se innocent itu anak kecil utk menerima sabda papanya.

    Tapi bedanya, firman itu ya Tuhan itu. Sumbernya ya Tuhan. So terimalah apa adanya firman itu. Tuhan ga pernah lempar bayangan ke pihak lain atau ada kongkalikong di belakang kita ketika mengucapkan firman. Firman ya firman.

    Kaleb tidak menginterogasi Tuhan dia tidak cari-cari sumbernya lagi karena dia tahu firman ya adalah firman.

    MILIKI IMAN YG KAYAK GITU KALAU MAU MENGALAMI TEROBOSAN.