Upload
vannhi
View
244
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MENGGUNAKAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) PADA
TOPIK KUBUS YANG MENGAKOMODASI TEORI VAN HIELE DI
KELAS VIII A SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Feronika Asih Agustin
NIM: 121414019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MENGGUNAKAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) PADA
TOPIK KUBUS YANG MENGAKOMODASI TEORI VAN HIELE DI
KELAS VIII A SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh:
Feronika Asih Agustin
NIM: 121414019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
SKRIPSI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Tuhan Yesus Kristus, atas semua berkat dan rahmat-Nya
Bunda Maria, atas bimbingannya
Romo van Lith, atas doa dan teladannya
Almarhum Bapak di Surga, atas semua perjuangannya
Ibuku, atas cinta yang luar biasa
Mbak Mimin dan Gatik, atas kasih yang tak terkira
Sahabat dan teman-teman, atas perhatian dan dukungannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN MOTTO
“Terjadilah padaku, menurut kehendak-Mu”
(Bunda Maria)
“Suatu kenyataan bahwa aku tidak sendiri”
(Van Lith Angkatan 19)
“Lepaskan rantai yang membelenggu, nyalakan
api dan lenteramu”
(Barasuara)
“When you want something, all the universe
conspires in helping you to achieve it”
(Paulo Choelho)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN DATA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagai layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 27 Juli 2016
Feronika Asih Agustin
NIM: 121414019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Feronika Asih Agustin
Nomor Mahasiswa : 121414019
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“IMPLEMENTASI PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA
MENGGUNAKAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) PADA
TOPIK KUBUS YANG MENGAKOMODASI TEORI VAN HIELE DI KELAS
VIII A SMP KANISIUS KALASAN TAHUN AJARAN 2015/2016”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengolahnya dalam pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin kepada saya maupun memberikan royalty pada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Yogyakarta, 27 Juli 2016
Yang menyatakan,
Feronika Asih Agustin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Feronika Asih Agustin, 2016, Implementasi Perangkat Pembelajaran
Matematika Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada Topik
Kubus yang Mengakomodasi Teori Van Hiele di Kelas VIII A SMP Kanisius
Kalasan Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang
mengimplementasikan perangkat pembelajaran matematika menggunakan
Paradigma Pedagogi Reflektif yang mengakomodasi teori Van Hiele yang telah
dikembangkan oleh peneliti sebelumnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan: proses implementasi perangkat pembelajaran matematika
menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif, pencapaian competence, conscience,
compassionsiswa, dan hasil kuesioner respon siswa.
Peneliti menggunakan pengembangan perangkat pembelajaran yang telah
diujicobakan oleh peneliti sebelumnya. Perangkat pembelajaran yang digunakan
meliputi: silabus, RPP, LKS, bahan ajar, dan instrumen penilaian. Selain itu
peneliti juga menggunakan perangkat penelitian berupa panduan wawancara,
lembar observasi, dan angket respon siswa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterlaksanaan pembelajaran
memperoleh skor rata-rata 4,5 dengan kategori sangat baik. Dinamika PPR yang
meliputi: konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi telah terlaksana. Hasil
ulangan menunjukkan 41,94% siswa tuntas KKM, sedangkan hasil ulangan
remedi menunjukkan adanya peningkatan yakni 75% siswa berhasil tuntas. Hasil
pencapaian conscience didapatkan bahwa 51,61% siswa memiliki kepercayaan
diri yang baik, 58% siswa menunjukkan sikap bertanggungjawab yang baik,
35,5% siswa sudah memiliki ketelitian yang baik, dan 58,1% siswa memiliki
sikap kerjasama yang baik. Pencapaian compassion diperoleh hasil bahwa 58,1%
siswa menunjukkan sikap saling membantu yang baik, dan sebanyak 58,1% siswa
menunjukkan sikap saling menghargai yang baik. Hasil kuesioner siswa
menunjukkan skor rata-rata total 1156 yang termasuk dalam kategori baik.
Kata kunci:implementasi perangkat pembelajaran matematika, Paradigma
Pedagogi Reflektif, teori Van Hiele
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Feronika Asih Agustin, 2016, The Implementation of Mathematics Teaching
Aids using Reflective Pedagogy Paradigm in teaching Cubes Topic which
Accomodates Van Hiele’s Theory in Class VIII A, SMP Kanisius Kalasan,
Academic Year of 2015/2016. Thesis. Yogyakarta: Mathematics Education
Major, Faculty of Education, Sanata Dharma University.
It is a descriptive qualitative research which implementing mathematics
teaching aid using Reflective Pedagogy Paradigms which accommodates Van
Hiele’s theory that has been developed by the previous researcher. The purpose of
this research is to describe the process of mathematics teaching aid
implementation using Reflective Pedagogy Paradigm, students’ achievement in
competence, conscience, compassion and students’ questionnaire responses.
The researcher used the teaching aid elaboration which has been
experimented by the previous researcher. The teaching aids were including:
syllabus, Lesson Plan, worksheet, and assessment instrument. The research
instrument were including interview guide, observation sheet, and questionnaire.
The conclusion can be drawn from the research shows that the
implementation of the study is in the average score of 4.5, which can be described
as very good. The Reflective Pedagogy Paradigm dynamics which include: the
context, experience, reflection, action, and evaluation has been implemented. The
test result shows that 41.94% of the students passed the standard, meanwhile the
retest taken shows the increase until 75% of students can pass the standard. The
Conscience achievement shows that 51,61% students have a good confidence,
58% of students take a good responsibility. 35,5% of students already has a good
accuracy, and 58.1% of students can cooperate well. The Compassion competence
shows that 58.1% of students were able to help each other out, and 58.1% of
students value each other well. The students questionnaire shows the average
score of 1156, which is categorized as good.
Key words:the implementation of math teaching aids, Van Hiele’s theory,
Reflective Pedagogy Paradigm
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih, penyertaan,
dan berkat yang selalu dilimpahkan kepada peneliti dalam penyusunan skripsi ini
dari awal hingga ahkir. Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis mengalami
berbagai pengalaman dan tantangan, namun karena dukungan, motivasi dan
bantuan dari banyak pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan tulus ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Dr. Hongki Julie, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Beni Utomo, M.Sc., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika Universitas Sanata Dharma.
4. Ibu Dra. Haniek Sri Pratini, M.Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing dan mendukung penulis dari awal penulisan skripsi hingga
selesai.
5. Ibu Veronica Fitri Rianasari, M.Sc., Ibu Niluh Sulistyani, M.Pd., dan Bapak
Febi Sanjaya, M.Sc. selaku dosen ahli yang telah menjadi validator instrumen
pembelajaran dan instrumen penelitian.
6. Bapak Dominikus Arif Budi Prasetyo, M.Si. dan Ibu Maria Suci Apriani,
S.Pd,. M.Sc. selaku dosen penguji yang telah berkenan menguji dan memberi
saran bagi penulisan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Bapak Yusup Indrianto Purwito, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Kanisius
Kalasan yang telah bersedia memberikan izin untuk mengadakan penelitian.
8. Ibu Ag. Kurnia Pancarini, S.Pd., selaku guru matematika kelas VIII A SMP
Kanisius Kalasan yang telah bersedia membantu penelitian ini.
9. Siswa-siswi kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan yang telah membantu
sebagai subyek penelitian.
10. Agnes Dwi Purnama Sary, selaku peneliti yang produk perangkat
pengembangannya digunakan dalam penelitian ini.
11. Kedua orang tua, Almarhum Bapak Martinus Suwarno atas teladan hidup
yang diberikan dan Ibu Maria Goreti Wartinah yang tak henti-hentinya
memberikan doa, semangat dan dukungan bagi penulis.
12. Kedua kakak, Fransisca Kartini Dyah Utami, S.Pd.dan Agatha Wahyu Wigati,
S.Pd. yang selalu memberikan dukungan dan semangat bagi penulis.
13. Keluarga besar Suparman Wongsodiharjo yang telah memberikan dukungan
dan dorongan demi kelancaran penulis menempuh pendidikan di Universitas
Sanata Dharma.
14. Teman dan sahabat: Rosalia Wenita, Dipna Videlia Putsanra, Elisabeth
Oktaviari D, Trisona Agustina, Dita Anggraini untuk waktu bercerita dan
dukungannya.
15. Teman-teman angkatan sembilan belas yang telah memberikan inspirasi dan
dukungan agar penulis menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman-teman satu bimbingan skripsi: Agnes, Dian, Galuh, Vita, Ela, Clara,
Raisa dan Bebi atas semua kerjasamanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
17. Teman-teman Pendidikan Matematika angkatan 2012 yang telah memberikan
berbagai pengalaman selama berjuang di Pendidikan Matematika.
18. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat kekurangan dalam penelitian ini. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan di kemudian
hari. Akhirnya, peneliti mengharapkan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
banyak pihak.
Yogyakarta, 27 Juli 2016
Peneliti
Feronika Asih Agustin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBINGError! Bookmark not defined.
HALAMAN PENGESAHAN .................................... Error! Bookmark not defined.
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN DATA ......................................................................... vi
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .................................. vii
ABSTRAK ................................................................................................................. viii
ABSTRACT ................................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................ xviii
BAB IPENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ....................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah ...................................................................................... 6
D. Rumusan Masalah .......................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7
F. Batasan Istilah ................................................................................................ 8
G. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB IILANDASAN TEORI ...................................................................................... 10
A. Kajian Pustaka ............................................................................................. 10
1. Mengajar dan Belajar Matematika ............................................................... 10
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Proses Mengajar dan
Belajar Matematika ...................................................................................... 11
3. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif .................................................... 12
4. Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif ..................................................... 13
5. Teori Van Hiele ............................................................................................ 17
6. Tinjauan Materi : Kubus .............................................................................. 21
7. Perangkat Pembelajaran ............................................................................... 26
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................... 30
C. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 31
BAB IIIMETODE PENELITIAN .............................................................................. 34
A. Jenis Penelitian ............................................................................................. 34
B. Setting Penelitian ......................................................................................... 35
C. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 36
D. Instrumen Penelitian .................................................................................... 37
E. Validitasi Instrumen ..................................................................................... 42
F. Hasil Penelitian Sebelumnya ....................................................................... 44
G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 46
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................. 51
A. Pelaksanaan Penelitian ................................................................................. 51
B. Analisis Data ................................................................................................ 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
C. Pembahasan .................................................................................................. 63
1. Implementasi Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) .................................... 63
2. Deskripsi Pencapaian Competence, Conscience, dan Compassion Siswa ... 84
3. Deskripsi Respon Siswa ............................................................................... 89
D. Keterbatasan Penelitian ................................................................................ 90
BAB VPENUTUP ...................................................................................................... 91
A. Kesimpulan .................................................................................................. 91
B. Saran ............................................................................................................ 93
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 94
LAMPIRAN ............................................................................................................... 96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara ................................................................... 38
Tabel 3.2 Lembar Observasi ....................................................................................... 39
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa .............................................................. 41
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Ulangan ................................................................................ 42
Tabel 3.5 Hasil Validasi Instrumen Penelitian............................................................ 43
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Instrumen Penelitian ...................................................... 43
Tabel 3.7 Tabel Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ............................................ 44
Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran ........................................ 48
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Respon Siswa ................................................................. 49
Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Respon Siswa ............................................................... 49
Tabel 4.1 Jadwal Pengamatan/Observasi Guru .......................................................... 52
Tabel 4.2 Data Keterlaksaan Implementasi Perangkat Pembelajaran......................... 57
Tabel 4.3 Hasil Ulangan Harian Kubus ...................................................................... 58
Tabel 4.4 Hasil Analisis per Indikator ........................................................................ 59
Tabel 4.5 Hasil Ulangan Harian Kubus ...................................................................... 59
Tabel 4.6 Hasil Analisis per Indikator ........................................................................ 60
Tabel 4.7 Penilaian Conscience .................................................................................. 61
Tabel 4.8 Penilaian Compassion ................................................................................. 62
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Skor Respon Siswa ........................................................ 62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kubus ...................................................................................................... 22
Gambar 2.2 Diagonal Sisi ........................................................................................... 23
Gambar 2.3 Diagonal Ruang ....................................................................................... 23
Gambar 2.4 Bidang Diagonal...................................................................................... 24
Gambar 2.5 Jaring-jaring kubus .................................................................................. 25
Gambar 2.6 Visualisasi Volume Kubus ...................................................................... 25
Gambar 4.1 Contoh benda berbentuk kubus ............................................................... 65
Gambar 4.2 Contoh benda berbentuk balok................................................................ 65
Gambar 4.3 Alat peraga mencari rumus volume kubus(digunakan oleh peneliti)...... 68
Gambar 4.4 Alat peraga mencari rumus volume kubus(digunakan oleh siswa) ......... 69
Gambar 4.5 Alat peraga berbentuk kubus ................................................................... 72
Gambar 4.6 Siswa mengiris kubus sesuai dengan tandanya ....................................... 73
Gambar 4.7 Siswa menggunakan alat peraga ............................................................. 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A.1 .............................................................................................................. 97
Lampiran A.2 ............................................................................................................ 104
Lampiran A.3 ............................................................................................................ 116
Lampiran A.4 ............................................................................................................ 120
Lampiran A.5 ............................................................................................................ 130
Lampiran A.6 ............................................................................................................ 135
Lampiran A.7 ............................................................................................................ 138
Lampiran A.8 ............................................................................................................ 139
Lampiran A.9 ............................................................................................................ 142
Lampiran A.10 .......................................................................................................... 144
Lampiran A.11 .......................................................................................................... 146
Lampiran B.1 ............................................................................................................ 149
Lampiran B.2 ............................................................................................................ 151
Lampiran B.3 ............................................................................................................ 157
Lampiran B.4 ............................................................................................................ 168
Lampiran B.5 ......................................................................................................... 170
Lampiran B.6 ............................................................................................................ 173
Lampiran B.7 ............................................................................................................ 174
Lampiran B.8 ............................................................................................................ 177
Lampiran B.9 ............................................................................................................ 180
Lampiran B.10 .......................................................................................................... 183
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran B.11 .......................................................................................................... 184
Lampiran B.12 .......................................................................................................... 185
Lam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
BAB IB.13 .................................................................................................................. 188
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak siswa duduk di bangku Sekolah Dasar, mereka telah
mengenal matematika sebagai pelajaran wajib, kemudian berlanjut hingga
mereka duduk di Sekolah Menengah Atas. Semakin tinggi tingkat
pendidikan siswa maka semakin kompleks pula materi yang dipelajari,
sehingga membuat minat siswa untuk mempelajarinya pun menurun. Hal
tersebut dapat terlihat dengan sikap malas siswa untuk mempelajari
matematika. Guru mata pelajaran matematika yang cenderung
menggunakan metode yang monoton juga dapat menjadi penyebab siswa
tidak menyukai pelajaran matematika.Suwarsono (2010) mengungkapkan
hal tersebut dapat terjadi karena banyak guru matematika sudah merasa
berpuas diri dengan cara pembelajaran yang dilakukan selama ini yakni
hanya mengandalkan pemaparan teori (rumus-rumus dan formula), tanpa
memperhatikan ilustrasi melalui gambar (visual) atau menghubungkan
dengan realitas hidup sehari-hari.
Padahal matematika sangat dekat dengan kehidupan siswa sehari-
hari, banyak hal yang tanpa disadari berkaitan dengan matematika. Belajar
matematika dapat melatih siswa untuk menyelesaikan masalah,
menuliskan gagasannya, bertanya ataupun memberikan penjelasan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
apa langkah berikutnya harus dikerjakan (Hudojo: 1988). Hal tersebut jika
dilakukan terus menerus akan menjadi bekal siswa dalam menghadapi
masalah walaupun bukan masalah tentang matematika.
Salah satu solusi untuk meningkatkan minat siswa dan memberikan
variasi cara pembelajaran adalah dengan Paradigma Pedagogi Reflektif.
Paradigma ini memberikan lebih dari sebuah teori, melainkan juga sebuah
sarana praktis dan sebuah perangkat efektif untuk meningkatkan cara guru
mengajar dan siswa belajar (Subagja: 2010). Proses belajar dalam PPR
mengikuti siklus konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan evalusi. Melalui
pedagogi ini pula mampu memberikan pandangan bahwa pendidikan
bukan hanya untuk mengedepankan kognitif saja, melainkan untuk lebih
mengasah afektif siswa. Pengembangan afektif dalam pembelajaran dapat
terlihat dengan siswa memiliki rasa tanggungjawab dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan, mampu berkata dan bertindak dengan jujur,
bijaksana dalam mengambil keputusan, kreatif, kritis dan lain-lain.
Pembelajaran matematika di SMP Kanisius Kalasan telah
menggunakan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berbasis
PPR, namun dalam pelaksanaannya masih belum nampak jelas dinamika-
dinamika dalam pembelajaran dengan PPR. Hal ini disampaikan langsung
oleh guru mata pelajaran matematika kelas VIII SMP Kanisius Kalasan
sebagai tempat penelitian, bahwa sampai saat ini guru masih kesulitan
dalam menerapkan pembelajaran dengan PPR sehingga lebih memilih
menerapkan pembelajaran yang sudah biasa digunakan. Dari hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
observasi yang dilakukan peneliti saat proses pembelajaran matematika di
kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tidak tampak bahwa guru melakukan
pembelajaran PPR secara utuh. Guru tidak nampak memberikan konteks
untuk menggali pengetahuan siswa di awal pembwelajaran. Kegiatan
pengalaman nampak terlihat siswa belajar dan menyelesaikan persoalan
dalam kelompok tutor sebaya dengan bimbingan guru. Beberapa siswa
terlihat kurang merespon pembelajaran dengan baik dan lebih memilih
melakukan kegiatan lainnya sehingga membuat suasana kelas menjadi
ramai. Berdasarkan wawancara dengan guru mata pelajaran, kegiatan
refleksi dilakukan minimal satu bulan sekali di luar jam pelajaran dengan
cara siswa menulis dalam buku refleksi pribadi. Refleksi yang dituliskan
mengenai proses yang telah dialami saat pembelajaran semua mata
pelajaran selama satu bulan, meliputi perasaan yang dialami siswa dan
perilaku yang dilakukan siswa. Selanjutnya untuk kegiatan aksi tidak
tampak dilakukan sedangkan kegiatan evaluasi dilakukan guru dengan
mengadakan ulangan harian untuk melihat kemampuan kognitif siswa.
Geometri yang merupakan salah satu cabang matematika perlu
diajarkan kepada siswa. Hal tersebut dikarenakan mempelajari geometri
memiliki kegunaan antara lain: melatih daya tanggap keruangan (spatial
ability)siswa,melatih kemampuan menalar siswa secara logis, memberi
pemahaman kepada siswa mengenai keterkaitan matematika dengan alam
nyata, selain itu memberi pemahaman kepada siswa mengenai struktur
(susunan) ilmu matematika yang formal aksiomatis. (Suwarsono: 1990).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Sebagai contoh ruangan kelas yang menjadi tempat mereka belajar
merupakan salah satu penggunaan geometri di lingkungan kehidupan
siswa, contoh lain penggunaan geometri dalam kehidupan sehari-hari
adalah bentuk kemasan makanan yang sering dijumpai siswa. Walaupun
terdapat banyak contoh yang dekat dengan lingkungan sehari-hari siswa,
namun hal tersebut masih kurang dieksplorasi oleh guru sehingga siswa
masih merasa kesulitan untuk mempelajari geometri.
Terdapat materi yang membahas geometri yaitu bangun ruang sisi
datar (kubus, balok, prisma, limas) yang diajarkan di Sekolah Menengah
Pertama kelas VIII. Hasil wawancara awal yang dilakukan peneliti kepada
guru mata pelajaran matematika di SMP Kanisius Kalasan, ditemukan
beberapa permasalahan yang dialami guru dalam pelaksanaan
pembelajaran mengenai materi bangun ruang sisi datar. Beberapa
permasalahan tersebut adalah sebagian siswa masih mengalami kesulitan
dalam memvisualisasikan bangun ruang sisi datar tersebut, dan juga masih
kesulitan dalam memahami konsep luas permukaan dan volume bangun
ruang sisi datar. Ada beberapa teori yang dapat digunakan sebagai acuan
dalam mengembangkan kemampuan siswa dalam geometri, diantaranya
teori Van Hiele tentang tahap-tahap perkembangan kemampuan geometris
pada siswa. Teori tersebut membahas mengenai tingkatan-tingkatan
dalam pemikiran geometris yang dimulai dengan visualisai, analisis,
deduksi informal, deduksi, dan ketepatan (rigor).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian dengan
menerapkan perangkat pembelajaran matematika dengan Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus menggunakan teori Van Hiele
di kelas VIII yang sudah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif lebih lanjut
bagi pelaksanaan pembelajaran dengan PPR sehingga dapat berjalan
dengan lebih optimal. Berdasarkan berbagai alasan tersebut, penelitian ini
dibuat dengan judul “Implementasi Perangkat Pembelajaran Matematika
Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada Topik Kubus
yang Mengakomodasi Teori Van Hiele di Kelas VIII A SMP Kanisius
Kalasan Tahun Ajaran 2015/2016.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahan yang
dibahas dalam penelitian ini diidentifikasikan sebagai berikut.
1. Guru masih kesulitan dalam menerapkan pembelajaran dengan
Paradigma Pedagogi Reflektif sehingga belum terlaksana dengan
maksimal.
2. Guru cenderung menggunakan metode pembelajaran yang monoton.
3. Siswa masih kesulitan dalam memvisualisasikan bangun ruang sisi
datar.
4. Siswa masih kesulitan dalam memahami konsep luas permukaan dan
volume pada bangun ruang sisi datar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
5. Penilaian yang dilakukan masih sebatas untuk melihat kemampuan
kognitif siswa.
6. Siswa masih kurang menunjukkan respon yang baik saat pembelajaran
berlangsung.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, penelitian ini
dibatasi pada penerapan perangkat pembelajaran matematika
menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang
mengakomodasi teori Van Hiele di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan
Tahun Ajaran 2015/2016 dan dengan menggunakan pengembangan
perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan oleh peneliti sebelumnya
di SMP Negeri 1 Yogyakarta yang meliputi: silabus, RPP, bahan ajar,
Lembar Kerja Siswa (LKS), dan instrumen penilaian.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat
pembelajaran matematika menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) pada topik kubus yang mengakomodasi teori Van Hiele di kelas
VIII A SMP Kanisius Kalasan Tahun Ajaran 2015/2016?
2. Bagaimana pencapaian competence, conscience, compassion dalam
implementasi perangkat pembelajaran matematika menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang
mengakomodasi teori Van Hiele di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan
Tahun Ajaran 2015/2016?
3. Bagaimana respon siswa kelas VIII A setelah mengikuti pembelajaran
yang menerapkan perangkat pembelajaran matematika menggunakan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang
mengakomodasi teori Van Hiele?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan proses keterlaksanaan pembelajaran menggunakan
perangkat pembelajaran matematika dengan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) pada topik kubus yang menggunakan teori Van Hiele di
kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2015/2016.
2. Mendeskripsikan pencapaian competence, conscience, compassion
dalam implementasi perangkat pembelajaran matematika dengan
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang
menggunakan teori Van Hiele di Kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan
tahun ajaran 2015/2016.
3. Mendeskripsikan respon siswa kelas VIII A setelah mengikuti
pembelajaran yang menerapkan perangkat pembelajaran matematika
dengan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) pada topik kubus yang
menggunakan teori Van Hiele.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
F. Batasan Istilah
Batasan istilah dalam perumusan masalah di atas bertujuan agar
tidak terjadi penafsiran ganda terhadap istilah yang digunakan. Adapun
istilah yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut:
1. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) adalah suatu pola pikir yang
mempunyai tujuan untuk menumbuhkembangkan kristiani/kemanusiaan
siswa melalui konteks, pengalaman yang dialami langsung oleh siswa,
refleksi siswa berdasarkan pengalaman, aksi yang mencerminkan nilai
kemanusiaan, dan selanjutnya melakukan evaluasi.
2. Teori Van Hiele adalah teori yang menjelaskan tingkatan-tingkatan
pemikiran yang diterapkan dalam mempelajari geometri, tingkatan-
tingkatan tersebut bertahap, untuk sampai ke tingkat berikutnya siswa
harus menguasai pemikiran geometri yang cocok pada tingkatan
sebelumnya.
3. Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi,
nama sebuah kubus sesuai dengan nama titik-titik sudut pada bidang
alas dan bidang atas kubus tersebut.
4. Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang dipergunakan dalam
proses pembelajaran yang meliputi: silabus, RPP, bahan ajar, Lembar
Kerja Siswa (LKS), dan instrumen penilaian.
5. Competence merupakan kemampuan kompetensi secara utuh yang
disebut juga dengan kemampuan kognitif, kemampuan kognitif dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
hal ini adalah kemampuan peserta didik untuk memecahkan soal
sehingga mampu mendapatkan nilai yang tinggi.
6. Conscience merupakan kemampuan afektif yang secara khusus
mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani, ketajaman hati nurani
dapat berupa kesadaran diri untuk bertindak sesuai dengan aturan yang
berlaku, misal berbuat disiplin, teliti, atau jujur
7. Compassion merupakan aspek psikomotorik yang berupa tindakan
konkret maupun batin disertai bela rasa bagi sesama, tindakan yang
berupa bela rasa bagi sesama memuat rasa kepedulian dan dapat
diwujudkan dalam proses kerjasama antar peserta didik.
G. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
a. Bagi Guru
Melalui hasil penelitian ini, diharapkan guru mata pelajaran
matematika mampu lebih mendalami pembelajaran dengan Paradigma
Pedagogi Reflektif sehingga dapat mengupayakan dan menerapkan
pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi Reflektif secara maksimal.
b. Bagi Siswa
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat melatih siswa dalam
mengembangkan kompetensi secara utuh (Competence), mengasah
kepekaan dan ketajaman hati (Conscience) dan terlibat dengan penuh
bela rasa bagi sesama (Compassion).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
c. Bagi Peneliti
Sebagai calon guru, penelitian ini dapat menjadi pengalaman dan
bekal bagi peneliti dalam melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan paradigma pedagogi reflektif saat peneliti memasuki
dunia kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Mengajar dan Belajar Matematika
Matematika merupakan disiplin ilmu yang mempunyai sifat
khas jika dibandingkan dengan disiplin ilmu yang lain. Hal ini
berkenaan dengan ide-ide/ konsep-konsep abstrak yang tersusun secara
hierarkis dan penalarannya deduktif. Dalam hal ini berarti,
mempelajari matematika haruslah bertahap dan berurutan serta
mendasarkan kepada pengalaman belajar yang lalu (Hudojo, 1988).
Mengajar adalah suatu kegitan dimana pengajar menyampaikan
pengetahuan/ pengalaman yang dimiliki kepada peserta didik dengan
tujuan pengetahuan tersebut dipahami peserta didik. Dapat dilihat
bahwa mengajar itu suatu kegiatan yang melibatkan pengajar dan
peserta didik. Peserta didik diharapkan belajar karena adanya
intervensi pengajar. Sehingga dalam mengajar matematika, pengajar
harus menguasai bahan matematika yang diajarkan (Hudojo, 1988).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa mengajar
dan belajar matematika merupakan dua kegiatan yang saling
mempengaruhi dan melibatkan pengajar serta peserta didik. Dengan
proses belajar matematika yang baik, siswa akan dapat memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
matematika dengan baik dan mudah untuk mempelajari materi
matematika selanjutnya.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Proses Mengajar
dan Belajar Matematika
Menurut Hudojo (1988), proses mengajar dan belajar dapat
terjadi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:
a. Peserta Didik
Kegagalan dan keberhasilan belajar sangat tergantung kepada
peserta didik. Hal ini meliputi kemampuan dan kesiapan peserta
didik untuk mengikuti kegiatan belajar matematika, kondisi
fisiologis peserta didik dan juga kondisi psikologis seperti
perhatian, pengamatan, intelegensi dan sebagainya.
b. Pengajar
Pengajar melaksanakan kegiatan mengajar sehingga proses
belajar diharapkan dapat berlangsung efektif. Kemampuan pengajar
dalam menyampaikan matematika dan sekaligus menguasai materi
yang diajarkan sangat mempengaruhi terjadinya proses belajar.
Kepribadian, pengalaman dan motivasi pengajar dalam mengajar
matematika juga berpengaruh terhadap efektifitas proses belajar.
c. Pra Sarana dan Sarana
Pra sarana seperti ruangan yang sejuk dan bersih dengan
tempat duduk yang nyaman biasanya lebih memperlancar terjadinya
proses belajar. Demikian pula sarana yang lengkap seperti adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
buku teks dan alat bantu belajar merupakan fasilitas belajar yang
penting.
d. Penilaian
Penilaian dipergunakan di samping untuk melihat bagaimana
hasil belajarnya, tetapi juga untuk melihat bagaimana
berlangsungnya interaksi antara pengajar dan peserta didik. Fungsi
penilaian dapat meningkatkan kegiatan belajar sehingga diharapkan
memperbaiki hasil belajar. Di samping itu, penilaian juga mengacu
pada proses belajar yakni bagaimana langkah-langkah berpikir
peserta didik dalam menyelesaikan masalah matematika.
3. Pengertian Paradigma Pedagogi Reflektif
Menurut Subagja (2010), Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
adalah suatu pendekatan yang dilaksanakan pengajar untuk
mendampingi siswanya dalam pembentukan pribadi secara penuh dan
mendalam yang menjunjung nilai kemanusiaan. Keunggulan PPR
adalah menjadikan para siswa dan guru saling belajar mengembangkan
kompetensi secara utuh (competence), saling mengasah kepekaan dan
ketajaman hati nurani (conscience) dan saling terlibat dengan penuh
bela rasa bagi sesame (compassion).
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan polapikir
dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi
kristiani/kemanusiaan (Tim Redaksi Kanisius: 2008). Hal tersebut
dilakukan dengan memberikan siswa pengalaman, kemudian siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
difasilitasi dengan pertanyaan agar mampu merefleksikan pengalaman
tersebut, dan selanjutnya difasilitasi dengan pertanyaan aksi agar siswa
mampu membuat niat dan berbuat sesuai dengan nilai-nilai yang baik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa PPR
adalah suatu pola pikir yang mempunyai tujuan untuk
menumbuhkembangkan kristiani/kemanusiaan siswa melalui konteks,
pengalaman yang dialami langsung oleh siswa, refleksi siswa
berdasarkan pengalaman, aksi, dan selanjutnya melakukan evaluasi.
4. Dinamika Paradigma Pedagogi Reflektif
Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) merupakan proses belajar
dengan mengikuti siklus: konteks, pengalaman, reflektif, aksi, dan
evaluasi.
a. Konteks
Konteks berarti “dunia kehidupan” yang membentuk situasi
terjadinya proses pembelajaran. Demi terselenggaranya kedalaman
proses belajar maka pendidik maupun anggota-anggota lain dari
komunitas sekolah perlu memperhatikan konteks yang mencakup
empat hal yakni konteks nyata dari kehidupan siswa; konteks
sosio-ekonomi, politik dan kebudayaan; suasana kelembagaan
sekolah atau pusat belajar, dan pengertian-pengertian yang dibawa
seorang siswa ketika memulai proses mengajar (Subagja, 2010: 45-
48). Konteks dalam pembelajaran merupakan tahap awal yang
membentuk siswa untuk belajar. Guru perlu memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
konteks dari setiap siswa agar pembelajaran yang diberikan sesuai
dengan kemampuan siswa.
b. Pengalaman
Pengalaman menunjuk pada setiap kegiatan yang memuat
pemahaman kognitif bahan yang disimak yang juga memuat unsur
afeksi yang dihayati oleh pelajar. Pengalaman dapat didapat secara
langsung atau secara tidak langsung. Pengalaman secara langsung
bisa berlangsung lewat pembicaraan atau diskusi, penelitian dalam
laboratorium kegiatan lintas alam, proyek pelayanan, mengambil
bagian dalam olah raga, dan sebagainya. Sedangkan pengalaman
secara tidak langsung lewat pengalaman pengganti seperti simulasi,
role playing, pemakaian audio-visual, dan sebagainya yang dapat
membantu (Subagja, 2010: 52-53). Pengalaman merujuk pada
kegiatan yang mengembangakan kemampuan kognitif siswa
(competence). Guru dapat membuat variasi pengalaman dengan
menggunakan berbagai model pembelajaran dan juga macam-
macam alat peraga sesuai materi yang diajarkan.
c. Refleksi
Refleksi berarti: menyimak kembali penuh perhatian bahan
studi tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan
supaya dapat menangkap maknanya lebih mendalam. Proses untuk
memunculkan makna dalam pengalaman manusiawi dapat
dilakukan dengan: memahami kebenaran yang dipelajari secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
lebih baik, mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang
dialami dalam menelaah sesuatu, memperdalam pemahaman
tentang implikasi-implikasi bagi dirinya sendiri dan bagi orang
lain, berusaha menemukan makna bagi diri pribadi tentang
kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran atau pemutarbalikan dari
kebenaran dan sebagainya, dan memahami siapa dirinya dan
bagaimana seharusnya sikapnya terhadap orang lain (Subagja,
2010: 55-56). Refleksi merupakan suatu kegiatan pribadi yang
diharapkan dapat melatih siswa untuk mengasah kepekaan dan
ketajaman hati (conscience). Hasil kegiatan ini juga dapat
digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran selanjutnya.
d. Aksi
Aksi menunjuk pada pertumbuhan batin seseorang
berdasarkan pengalaman yang telah direfleksikan dan juga pada
manifestasi lahiriahnya. Aksi ini mencakup dua langkah yakni
pilihan batin dan pilihan secara lahir. Pilihan-pilihan batin yang
dimaksudkan adalah makna yang telah tertangkap oleh pelajar dan
dianggap merupakan suatu kebenaran yang dapat dijadikan
pegangan. Pilihan yang dinyatakan secara lahir merupakan
perbuatan nyata pelajar yang terdorong oleh makna hidup telah
menjadi keyakinan baru (Subagja, 2010: 61-62). Kegiatan aksi
diharapkan dapat melatih siswa untuk lebih terlibat dalam
kehidupan bersama dengan orang lain (compassion).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
e. Evaluasi
Pedagogi Reflektif tidak hanya bermaksud mewujudkan
pembentukan yang mencakup kemajuan akademik namun yang
menjadi fokus perhatian adalah pertumbuhan pelajar yang
menyeluruh sebagai pribadi demi sesama. Sehingga evaluasi
berkala perkembangan pelajar dalam sikap, prioritas-prioritas, dan
kegiatan-kegiatan selaras dengan sikap menjadi orang demi orang
lain (man for others), amat penting. Penilaian menyeluruh ini
kiranya tidak perlu dilakukan sesering menguji kemajuan studi,
tetapi perlu direncanakan (Subagja, 2010: 63-65). Selain
memberikan refleksi untuk melihat kembali hal-hal yang sudah
dilakukan selama pembelajaran berlangsung, ciri khas PPR adalah
bertujuan untuk meningkatkan tiga aspek competence, compassion,
dan conscience. Competence merupakan kemampuan kompetensi
secara utuh yang disebut juga dengan kemampuan kognitif
(Subgaya 2010:23). Kemampuan kognitif dalam hal ini adalah
kemampuan peserta didik untuk memecahkan soal sehingga
mampu mendapatkan nilai yang tinggi. Conscience merupakan
kemampuan afektif yang secara khusus mengasah kepekaan dan
ketajaman hati nurani (Subagya 2010: 23). Ketajaman hati nurani
dapat berupa kesadaran diri untuk bertindak sesuai dengan tauran
yang berlaku, misal berbuat disiplin, teliti, atau jujur. Compassion
merupakan aspek psikomotorik yang berupa tindakan konkret
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
maupun batin disertai bela rasa bagi sesama (Subagya 2010:24).
Tindakan yang berupa bela rasa bagi sesama memuat rasa
kepedulian, yang membuat peserta didik menyadari bahwa
hubungan dengan sesama merupakan sesuatu hal yang penting.
Oleh karena itu, aspek ini dapat diwujudkan dalam proses
kerjasama antar peserta didik.
Tes, ulangan, ujian merupakan alat evaluasi untuk menilai
seberapa jauh pengetahuan (competence) yang sudah dikuasai dan
diperoleh pelajar. Sedangkan observasi perilaku siswa di kelas
dapat dilakukan utuk menilai conscience dan compassion.
5. Teori Van Hiele
Walle (2008) menjabarkan tingkatan-tingkatan pemikiran
geometris menurut teori Van Hiele yakni visualisasi, analisis, deduksi
informal, deduksi, dan ketepatan.
a. Level 0 : Visualisasi
Visualisasi merupakan level saat siswa mulai mengenal dan
mengamati bentuk-bentuk dalam geometri. Setelah mengamati
bentuk-bentuk tersebut, diharapkan siswa mampu
mengelompokkan ke dalam kelas-kelas dengan melihat kemiripan
bentuknya. Dengan membuat pengelompokkan bentuk-bentuk,
siswa mulai berimajinasi tentang bentuk-bentuk yang tergolong
dalam kelompok tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Level 1 : Analisis
Siswa pada level analisis dapat menyatakan semua bentuk
yang terdapat dalam satu kelompok. Dengan memfokuskan pada
satu kelompok bentuk, siswa dapat berpikir tentang bagaimana
sebuah bentuk tersebut terbentuk. Sehingga pada level ini para
siswa mulai mengerti bahwa sebuah kumpulan bentuk tergolong
serupa berdasarkan sifat/ciri-cirinya. Siswa pada level ini akan
menyebutkan sifat-sifat dari bentuk sebanyak mungkin untuk
mengenali sebuah bentuk.
c. Level 2 : Deduksi Informal
Siswa mulai dapat berpikir tentang sifat-sifat objek
geometri tanpa batasan dari objek-objek tertentu, mereka dapat
membuat hubungan di antara sifat-sifat tersebut. Bentuk-bentuk
dapat digolongkan hanya dengan menggunakan pencirian yang
minim dengan pemahaman “jika-maka”.
d. Level 3 : Deduksi
Level ini ditunjukkan dengan siswa mampu meneliti bukan
hanya sifat-sifat bentuk saja. Siswa pada tingkat ini mampu bekerja
dengan pernyataan-pernyataan abstrak tentang sifat-sifat geometris
dan membuat kesimpulan lebih berdasarkan pada logika daripada
naluri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
e. Level 4 : Ketepatan
Objek-objek perhatian pada level ini adalah sistem
dasarnya sendiri, bukan hanya penyimpulannya dalam sistem.
Hasil pemikiran pada level ini berupa perbandingan dan perbedaan
di antara berbagai sistem-sistem geometri dasar.
Berdasarkan penjabaran di atas, teori Van Hiele merupakan
teori yang menjelaskan tingkatan-tingkatan pemikiran yang
diterapkan dalam mempelajari geometri. Tingkatan-tingkatan
tersebut bertahap, untuk sampai ke tingkat berikutnya siswa harus
menguasai pemikiran geometri pada tingkatan sebelumnya.
Pengalaman geometri merupakan faktor tunggal terbesar dalam
mempengaruhi perkembangan tingkatan-tingkatan tersebut.
Sejumlah pengalaman dapat mempermudah (atau menghambat)
kemajuan dalam satu tingkat ke satu tingkat yang lebih tinggi.
Tahapan model pembelajaran Van Hiele sebagai berikut:
a. Informasi
Melalui diskusi, guru mengidentifikasi segala hal yang
sudah ataupun yang belum diketahui oleh siswa mengenai
sebuah topik (Nur’aeni: 2010, 32). Guru melibatkan siswa
dalam percakapan atau aktifitas mengenai objek-objek dengan
melakukan pengamatan, memunculkan pertanyaan, dan
memperkenalkan kosakata khusus. Kegiatan tersebut untuk
mengetahui pengetahuan dan bagaimana siswa menafsirkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
bahasa yang terkandung dalam topik tersebut serta menjelaskan
mengapa siswa mempelajari topik tersebut.
b. Orientasi Terpadu
Siswa mulai mempelajari objek-objek pembelajaran dan
tugas-tugas yang distrukturkan secara cermat dan teliti seperti
pelipatan, pengukuran, atau pengkontruksian (Nur’aeni: 2010,
32). Siswa menerka topik secara aktif melalui tugas yang telah
disusun oleh guru untuk mengenali objek-objek dari mana ide-
ide geometri diabstrakkan. Guru memastikan siswa
mempelajari konsep-konsep spesifik.
c. Eksplisitasi
Siswa menggambarkan objek-objek yang telah dipelajari
(seperti ciri-ciri bentuk geometri) dengan menggunakan bahasa
sendiri (Nur’aeni: 2010, 32). Selanjutnya guru
memperkenalkan istilah geometri yang berkaitan dan mengajak
siswa menggunakan dalam perkataan dan penulisan geometri.
d. Orintasi Bebas
Siswa diarahkan untuk menerapkan hubungan-hubungan
yang sedang dipelajari untuk memecahkan masalah dengan
caranya sendiri (Nur’aeni: 2010, 32). Siswa mengaplikasikan
apa yang telah dipelajari untuk menerapkan tugas kompleks
yang memerlukan strategi penyelesaian yang lebih banyak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
e. Integrasi
Siswa meringkas dan mengintegrasikan apa yang telah
dipelajari, dengan mengembangkan satu jaringan baru objek-
objek dan relasi-relasi (Nur’aeni: 2010, 32). Pada tahap ini
siswa telah memperoleh pemikiran baru untuk topik yang
dipelajari dan dapat mengulangi fase-fase tersebut di tahap
pemikiran selanjutnya.
6. Tinjauan Materi : Kubus
Dalam penelitian ini, materi yang akan dipelajari adalah
bangun ruang sisi datar pada sub-bab Kubus. Materi ini merupakan
salah satu materi geometri yang dipelajari di SMP kelas VIII semester
genap. Materi kubus yang dipelajari adalah sebagai berikut:
a. Pengertian Kubus
Kubus adalah suatu bangun yang dibatasi oleh enam bidang
datar yang masing-masing berbentuk persegi yang sama dan
sebangun (Ensiklopedia Matematika, 2011). Menurut Marsigit,
kubus merupakan suatu prisma segi empat beraturanyang semua
sisi tegak dan alasnya berbentuk persegi.
Sehingga dapat disimpulkan kubus adalah bangun ruang sisi
datar yang dibatasi oleh enam daerah persegi. Kubus diberi nama
sesuai dengan nama titik-titik sudut pada bidang alas dan bidang
atas kubus tersebut. Kubus merupakan bangun ruang sehingga
garis yang tidak tampak digambarkan oleh garis putus-putus.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
D
F
A B
E
G
C
H
b. Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki bagian-bagian sebagai
berikut:
1) Sisi
Daerah persegi pada kubus dinamakan bidang sisi atau sisi
kubus. Salah satu sisi dinamakan bidang alas, yaitu sisi ABCD.
Sisi yang berhadapan dengan alas dinamakan bidang atas atau
sisi atas atau tutup, yaitu sisi EFGH. Sisi-sisi lainnya dinamakan
sisi tegak, yaitu sisi ABFE, BCGF, CDHG,dan ADHE.
2) Rusuk
Pertemuan dua sisi berupa ruas garis dinamakan rusuk.
Rusuk-rusuk bidang alas dinamakan rusuk-rusuk alas yaitu AB,
BC, CD dan AD, rusuk-rusuk bidang atas dinamakan rusuk-
rusuk atas yaitu EF, FG, GH dan HE. Sedangkan yang lain
dinamakan rusuk-rusuk tegak yaitu AE, BF, CG dan DH.
Gambar 2.1 Kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
3) Titik Sudut Kubus
Pertemuan 3 rusuk dinamakan titik sudut kubus. Titik sudut
kubus juga merupakan pertemuan tiga bidang sisi. Kubus
memiliki 8 titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.
4) Diagonal Sisi
Diagonal suatu sisi kubus dinamakan
diagonal sisi. Kubus memiliki 12
diagonal sisi yaitu AF, BE, BG, CF,
CH, DG, DE, AH, AC, BD, EG,
dan FH. Jika sebuah kubus dengan
panjang rusuk satuan panjang maka diagonal sisi kubus
tersebut adalah satuan panjang.
5) Diagonal Ruang
Garis yang menghubungkan dua titik
sudut yang tidak sebidang dalam kubus
dinamakan diagonal ruang.
Kubus memiliki 4 diagonal
ruang yaitu EC, FD, GA, dan HB. Jika
sebuah kubus dengan panjang rusuk satuan panjang maka diagonal
ruang kubus tersebut adalah satuan panjang.
Gambar 2.2 Diagonal Sisi
Gambar 2.3 Diagonal
Ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
6) Bidang Diagonal
Bidang diagonalsuatu kubus
adalah bidang yang dibatasi oleh
dua rusuk dan dua diagonal bidang
suatu kubus. Kubus memiliki 6 bidang
diagonal yaitu ACGE, BDHF, ABGH,
DCFE, ADGF, dan BCHE.
c. Sifat-sifat Kubus
Sebuah kubus memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1) Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang kongruen
2) Memiliki 12 rusuk yang sama panjang
3) Memiliki 8 titik sudut
4) Memiliki 12 diagonal sisi yang sama panjang
5) Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan
di satu titik
6) Memiliki 6 bidang diagonal bebrbentuk persegi panjang yang
kongruen
d.Jaring-jaring Kubus
Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian bidang datar yang
apabila dipasang atau dirangkaikan akan membentuk sebuah
kubus.
Gambar 2.4 Bidang
Diagonal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Gambar 2.5 Jaring-jaring kubus
Berikut contoh dari jaring jaring kubus.
e. uas Permukaan Kubus
Dari gambar 2.5 di atas terlihat suatu kubus beserta jaring-
jaringnya. Untuk mencari luas permukaan kubus dengan
menghitung luas seluruh persegi yang ada, maka :
Luas permukaan kubus
f. Volume Kubus
Gambar 2.6 Visualisasi Volume Kubus
Gambar (a) merupakan kubus satuan yang memiliki panjang
rusuk 1 satuan panjang. Volume kubus satuan = (1 x 1 x 1) satuan
volume = 1 satuan volume.
Gambar (b) merupakan kubus yang memiliki panjang rusuk 2
satuan panjang. Kubus tersebut akan diisi kubus satuan, sehingga
H
D
G
C G
F
B
F
H
H
E F
G
E
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
banyak kubus satuan yang diperlukan adalah 8 kubus satuan.
Dengan ukuran (2 x 2 x 2) sehingga diperoleh volume kubus
tersebut adalah 8 satuan volume.
Gambar (c) merupakan kubus yang memiliki panjang rusuk 3
satuan panjang. Kubus tersebut juga akan diisi kubus satuan,
banyak kubus satuan yang diperlukan adalah 27 kubus satuan.
Dengan ukuran (3 x 3 x 3) sehingga diperoleh volume kubus
tersebut adalah 27 satuan volume.
Dengan demikian, volume kubus (V) yang memiliki panjang
rusuk dirumuskan sebagai berikut.
7. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran adalah perangkat yang dipergunakan
dalam proses pembelajaran. Ibrahim (dalam Trianto, 2010: 96)
berpendapat bahwa Perangkat pembelajaran yang diperlukan dalam
mengelola proses belajar dan mengajar meliputi : silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), bahan ajar, Lembar Kerja Siswa
(LKS), dan instrumen penilaian.
a. Silabus
Menurut Trianto (2009: 96) silabus adalah rencana
pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema
tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
pencapaian kompetensi untuk penilaian, alokasi waktu dan sumber
belajar. Mulyasa (2009: 133) mengungkapkan silabus merupakan
penjabaran lebih rinci dari Standar kompetensi dan kompetensi
dasar yang minimal memuat kompetensi dasar, materi standar dan
hasil belajar yang harus dimiliki oleh peserta didik sehubungan
dengan suatu mata pelajaran. Silabus adalah rancangan
pembelajaran yang berisi rencana bahan ajar mata pelajaran
tertentu pada jenjang tertentu, sebagai hasil dari seleksi,
pengelompokkan, pengurutan dan penyajian materi kurikulum,
yang dipertimbangkan berdasarkan ciri dan kebutuhan daerah
setempat (Majid, 2009: 38-39).
Menurut pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa silabus adalah seperangkat rencana pembelajaran untuk
setiap mata pelajaran yang memuat kompetensi dasar, indikator,
kegiatan pembelajaran, alokasi waktu, penilaian dan sumber
belajar.
b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Menurut Trianto (2010: 108) RPP adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan manajemen pembelajaran untuk
mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi
yang dijabarkan dalam silabus. Hosnan (2014: 99) mengungkapkan
bahwa RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka
untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
untuk mengarahlan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar.
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan
bahwa RPP adalah pedoman bagi guru dalam melaksanakan
kegiatan pembelajaran untuk satu pertemuan atau lebih dalam
upaya mencapai kompetensi dasar.
c. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar Kerja Siswa adalah panduan siswa yang digunakan
untuk melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.
LKS memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang harus dilakukan
oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya
pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil
belajar yang harus ditempuh (Trianto, 2010: 111).
d. Bahan Ajar
Trianto (2010: 112) mengungkapkan bahwa buku siswa
adalah buku panduan bagi siswa dalam kegiatan pembelajaran
yang memuat materi, konsep-konsep, informasi, dan contoh
masalah dalam kehidupan sehari-hari. Hidayat (2013:62)
mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala sesuatu yang
ditawarkan kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar
berupa bahan tulis maupun bahan tidak tertulis (Majid, 2009: 173).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Berdasarkan pendapat-pendapat di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan panduan bagi siswa
dalam kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran
yang dapat berupa bahan tertulis maupun tidak tertulis.
e. Instrumen Penilaian
Trianto (2010) mengungkapkan bahwa penilaian
merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar siswa.
Sejalan dengan hal tersebut, Abdul Majid (2009: 186-187)
mengungkapkan penilaian adalah proses pengumpulan informasi
oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran
yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu
mengungkapkan, membuktikan atau menunjukkan secara tepat
bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan telah benar-benar
dikuasai dan dicapai. Penilaian hasil belajar merupakan suatu
kegiatan untuk mengukur perubahan perilaku yang telah terjadi
pada peserta didik. Standar Nasional Pendidikan mengungkapkan
bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil dalam bentuk penilaian harian, penilaian tengah
semester, penilaian akhir semester, dan penilaian kenaikan kelas
(Mulyasa, 2009: 208).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut maka disimpulkan
bahwa instrumen penilaian merupakan instrumen yang digunakan
dalam proses mengukur seberapa jauh siswa belajar dengan jangka
waktu yang telah ditentukan.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian mengenai implementasi PPR dalam pembelajaran kubus
menggunakan teori Van Hiele merupakan hal yang relatif baru, sehingga
sumber penelitian yang relevan yang diperoleh masih sedikit. Berikut
penelitian relevan yang sesuai dengan implementasi PPR dan penelitian
pengembangan perangkat pembelajaran menggunakan teori Van Hiele.
Penelitian pertama mengenai implementasi PPR; berupa skripsi
(skripsi: tidak diterbitkan) berjudul “Implementasi Paradigma Pedagogi
Reflektif pada Pembelajaran Keterampilan Berdiskusi Siswa Kelas VIII
SMP N 8 Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016” yang dilakukan oleh
Trisnaningsari (2015). Penelitian ini menunjukkan keefektifan penerapan
dengan nilai signifikasi dalam uji-t pada perbedaan nilai post-test
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 0,77.
Penelitian kedua mengenai pengembangan perangkat pembelajaran
menggunakan teori Van Hiele; berupa skripsi (skripsi: tidak diterbitkan)
berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mengakomodasi Teori
Van Hiele Materi Bangun Ruang Sisi Datar dengan Pendekatan Saintifik
pada Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1 Kalibawang” yang
dilakukan oleh Wulandari (2015). Penelitian ini menghasilkan produk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
perangkat pembelajaran yang memiliki skor rerata 3,29 dengan kategori
sangat baik.
Kedua penelitian tersebut mendasari peneliti untuk meneliti
implementasi PPR dalam pembelajaran kubus dengan menggunakan teori
Van Hiele pada kelas VIII. Relevansi dari penelitian tersebut adalah pada
penelitian pertama telah meneliti implementasi PPR pada pembelajaran
keterampilan berdiskusi siswa kelas VIII. Hasil penelitian menunjukkan
keefektifan yang baik bagi kelas ekperimen dibandingkan dengan kelas
control sehingga peneliti menggunakan PPR dalam pembelajaran
matematika pada materi kubus. Pada penelitian kedua teori Van Hiele
digunakan sebagai dasar pengembangan perangkat pembelajaran geometri
dalam materi prisma dan limas pada siswa SMP. Perangkat yang
dihasilkan termasuk dalam kategori sangat baik. Peneliti mengakomodasi
teori Van Hiele pada siswa SMP namun dalam materi kubus. Berdasarkan
dua penelitian tersebut peneliti menerapkan perangkat pembelajaran
menggunakan PPR pada topik kubus yang mengakomodasi teori Van
Hiele pada siswa kelas VIII.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika saat ini dirasakan terlalu monoton
sehingga banyak siswa yang tidak menyukai matematika. Selain itu,
banyak guru masih belum mengaitkan pembelajaran matematika dengan
kehidupan sehari-hari dan juga belum menanamkan pendidikan sikap pada
pembelajaran yang dilaksanakan. Menurut hasil observasi di SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Kanisius Kalasan, pembelajaran matematika yang dilaksanakan belum
menunjukkan pelaksanaan PPR dengan maksimal. Di sisi lain, banyak
siswa masih kesulitan dalam mempelajari materi geometri. Berdasarkan
hasil wawancara dengan guru matematika SMP Kanisius Kalasan,
sebagian siswa masih kesulitan dalam memvisualisasikan bangun ruang
yang dimaksud.
Paradigma pedagogi reflektif yang melalui lima langkah yang
saling berkesinambungan, yaitu konteks, pengalaman, refleksi, aksi, dan
evaluasi diharapkan dapat membuat siswa mengalami sendiri
pembelajaran sehingga tidak hanya menerima ilmu dari guru.Selain
mengembangkan kemampuan kognitif pembelajaran dengan paradigma ini
juga diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai kemanusiaan siswa.
Teori Van Hiele adalah suatu teori tentang tingkat berpikir siswa dalam
mempelajari geometri. Teori ini memuat lima tingkat berpikir. Sedangkan
untuk meningkatkan suatu tahap berpikir ke tahap yang lebih tinggi Van
Hiele mengajukan pembelajaran yang melibatkan 5 langkah yaitu:
informasi, orientasi terpadu, penjelasan, orientasi bebas, dan integrasi.
Melalui tingkat berpikir yang berurutan diharapkan siswa lebih mudah
dalam mempelajari materi geometri.
Oleh sebab itu, peneliti menerapkan perangkat pembelajaran
menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif yang telah diujicoba oleh
peneliti sebelumnya di SMP Negeri 1 Yogyakarta dalam pembelajaran
kubus yang mengakomodasi teori Van Hiele pada siswa kelas VIII A SMP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Kanisius Kalasan. Melalui penelitian ini diharapkan antusias siswa dalam
mempelajari matematika khususnya pada topik kubus meningkat. Selain
itu, melalui pembelajaran ini diharapkan dapat mengembangkan
kemampuan kognitif sekaligus kemampuan sosial siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR pada topik kubus yang
menggunakan teori van Hiele untuk siswa kelas VIIII SMP Kanisius
Kalasan. Perangkat pembelajaran yang digunakan merupakan perangkat
yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya.Oleh sebab itu, jenis
penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
ialah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa,
kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif memusatkan
perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat
penelitian berlangsung (Trianto, 2011: 197). Menurut Moleong (2009: 6)
penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami
fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya
perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dll., secara holistic, dan dengan cara
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus
yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Fenomena yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran
dengan Paradigma Pedagogi Reflektif pada topik kubus. Peneliti berusaha
mendeskripsikan implementasi perangkat pembelajaran dengan Paradigma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pedagogi Reflektif pada topik kubus di kelas VIII A SMP Kanisiun
Kalasan.
B. Setting Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A SMP
Kanisius Kalasan yang terdiri dari 12 siswa perempuan dan 19 siswa
laki-laki dengan tingkat kecerdasan yang relatif heterogen.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian adalah implementasi perangkat pembelajaran
yang telah dikembangkan oleh peneliti sebelumnya yaitu
menggunakan pendekatan PPR dalam pembelajaran kubus dengan
menggunakan teori van Hiele. Perangkat pembelajaran tersebut telah
digunakan dalam pembelajaran uji coba yang dilakukan di SMP
Negeri 1 Yogyakarta.
3. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Kanisius Kalasan yang
beralamat di Krajan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta pada
tahun ajaran 2015/2016 semester II.
4. Waktu Penelitian
Peneliti menyelesaikan penelitian ini selama 6 bulan yakni
dari bulan Maret 2016 sampai bulan Juli 2016. Penelitian dimulai
dengan melakukan observasi dan wawancara pada bulan Maret 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
dilanjutkan pelaksanaan pembelajaran pada bulan April 2016 hingga
diakhiri ujian skripsi pada bulan Juli 2016.
C. Teknik Pengumpulan Data
Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data yaitu wawancara,
observasi, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi.
1. Wawancara
Peneliti menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh
gambaran mengenai pembelajaran materi bangun ruang sisi datar dan
proses pelaksanaan pembelajaran PPR di sekolah. Menurut Esterberg
(dalam Sugiyono, 2013: 231) wawancara didefinisikan sebagai
pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya
jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik
tertentu. Wawancara dilakukan oleh peneliti kepada guru mata
pelajaran matematika kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan.
2. Observasi
Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengamati
proses pembelajaran di kelas. Menurut Sugiyono (2013: 145), observasi
digunakan apabila penelitian berkenaan dengan perilaku manusisa,
proses kerja, gejala-gejala alam. Peneliti melakukan observasi untuk
mendapatkan informasi karakteristik siswa kelas VIII A, proses
pembelajaran yang berlangsung di kelas dan juga informasi mengenai
implementasi perangkat pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
3. Penyebaran Kuesioner
Menurut Sugiyono (2013: 142) kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden. Penyebaran
kuesioner dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon
siswa setelah implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR pada
topik kubus yang menggunakan teori Van Hiele .
4. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, atau karya-karya monumental
dari seseorang (Sugiyono, 2013: 240). Dokumen dalam penelitian ini
berupa rekaman video saat proses pembelajaran yang telah
ditanskripsikan.
D. Instrumen Penelitian
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
yang berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif
diperoleh dari hasil wawancara dengan guru mata pelajaran dan
analisis implementasi pendekatan PPR pada pembelajaran kubus
dengan menggunakan teori van Hiele berdasarkan transkripsi video
pembelajaran. Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran, hasil penilaian competence,
conscience, compassion siswa dan kuesioner respon siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar
wawancara, lembar observasi, dan lembar kuesioner.
a. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan sebagai pedoman ketika
peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran
matematika. Pedoman wawancara berisi pertanyaan-pertanyaan
mengenai proses pembelajaran matematika pada materi bangun
ruang sisi datar datar. Kisi-kisi pedoman wawancara yang
digunakan disajikan pada tabel 3.1.
Tabel 3.1 Kisi-kisi Pedoman Wawancara
No Indikator No Item
1. Pendekatan/strategi pembelajaran 1-6
2. Materi pelajaran 7-16
3. Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar 17-24
4. Pemilainaian proses dan hasil belajar 25-32
Kisi-kisi tersebut selanjutnya digunakan untuk membuat
pertanyaan-pertanyaan wawancara. Pedoman wawancara tersebut
telah divalidasi oleh ahli yakni dosen.
b. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan sebagai panduan untuk
melihat proses pembelajaran di kelas. Tujuannya adalah untuk
melihat karakteristik siswa secara umum serta melihat
keterlaksanaan pendekatan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam
pembelajaran bersama guru mata pelajaran. Selain itu, lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
observasi juga digunakan peneliti untuk mengamati implementasi
PPR pada topik kubus dengan menggunakan teori van Hiele.
Lembar observasi yang digunakan disajikan pada tabel 3.2.
Tabel 3.2 Lembar Observasi
NO ASPEK YANG DIAMATI
I. PRAPEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media
2. Memeriksa kesiapansiswa
II. MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks)
1. Melakukan kegiatan apersepsi
(Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti
: kubus,balok, dan prisma)
2. Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana
kegiatannya
3. Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari ( memberi contoh bentuk bangun ruang
dalam kehidupan sehari hari)
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman)
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
2. Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan
3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai (competence, consience, compassion)
2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan siswa
3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut
4 Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi
5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
6 Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara
7 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif : teliti, kritis, logis (consience)
8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut
teori Van Hiele
10 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
sikap peduli, kerja sama (compassion)
11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
bekerja dalam kelompok
12 Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk
menemukan konsep materi secara mandiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
13 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa
kepercayaan diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja
kelompok atau mengemukakan pendapat)
14 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk
dapat mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara
detail.
15 Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat
berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaiikan permasalahan.
C Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1 Menunjukkan keterampilandalam penggunaan media
2 Menghasilkan pesanyang menarik (penggunaan jaring-jaring
untuk menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar)
3 Menggunakan media secara efektif dan efisien
4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur bangun
ruang sisi datar)
D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan
siswa
1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
2 Merespons positif partisipasi siswa
3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa
4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa
5 Menunjukkanhubungan antar pribadi yang kondusif (seperti
berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran)
6 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar
E Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi)
1 Melakukan penilaian awal
2 Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa
melalui soal latihan)
3 Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi
4 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
F Penggunaan bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2 Menggunakan bahasatulis yang baik dan benar
3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
IV PENUTUP (Refleksi)
A Refleksi dan rangkuman pembelajaran
1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
(melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari)
2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
B Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi)
1 Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut dari refleksi siswa
Lembar observasi tersebut telah divalidasi oleh ahli yakni
dosen. Lembar observasi tersebut diisi oleh observer dengan
memberi skor untuk setiap pernyataan antara 1 sampai 5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Kuesioner
Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner respon siswa.
Kuesioner respon siswa bertujuan untuk melihat sejauh mana
respon siswa setelah implementasi perangkat pembelajaran dengan
PPR pada topik kubus yang menggunakan teori Van Hiele. Kisi-
kisi kuesioner respon siswa disajikan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3 Kisi-kisi Kuesioner Respon Siswa
No Aspek Indikator
Nomor
pernyataan
Positif Negatif
1. Sikap siswa
terhadap
matematika
Menunjukkan minat
terhadap mata pelajaran
matematika
1, 25 3, 13
Menunjukkan antusiasme
terhadap mata pelajaran
matematika
29, 31 21, 33
Mengetahui manfaat
mempelajari matematika
4, 35 20, 28
2. Sikap siswa
terhadap
pembelajaran
dengan PPR
Menunjukkan minat
terhadap pembelajaran
matematika dengan PPR
2, 9 7, 11
Menunjukkan antusiasme
terhadap pembelajaran
matematika dengan PPR
5, 30 14, 36
Mengetahui manfaat
mengikuti pembelajaran
matematika dengan PPR
6, 10,
23
8, 24,
26
3. Keberhasilan
implementasi
PPR
Siswa mampu menguasai
materi yang diajarkan
22, 32 15, 37
Siswa menunjukkan sikap
conscience saat
pembelajaran
16, 17,
38
12, 18,
40
Siswa menunjukkan sikap
compassion saat
pembelajaran
19, 34 27, 39
Kuesioner respon siswa tersebut telah divalidasi oleh ahli
yakni dosen. Lembar tesebut diisi oleh setiap siswa dengan
memilih salah satu pilihan jawaban yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
d. Alat perekam suara dan gambar
Alat perekam gambar dan suara ini berupa kamera untuk
mengambil video selama proses pembelajaran berlangsung. Data-
data tersebut kemudian ditranskripsikan sebagai data hasil
pembelajaran.
e. Soal ulangan
Instrumen tes ini digunakan untuk menguji kemampuan
siswa pada materi kubus setelah siswa mengikuti pembelajaran
kubus dengan implementasi PPR. Jenis soal yang digunakan adalah
soal uraian. Kisi-kisi soal ulangan disajikan pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Soal Ulangan
No Indikator Jenis Soal No Soal
1. Mengidentifikasi unsur-unsur kubus Uraian 1
2. Menentukan panjang rusuk kubus Uraian 2
3. Membuat jarring-jaring kubus Uraian 3
4. Menentukan luas permukaan kubus Uraian 4
5. Menentukan volume kubus Uraian 5
Instrumen tersebut telah divalidasi oleh dosen. Kisi-kisi
tersebut kemudian digunakan untuk dasar membuat soal ulangan
untuk siswa.
E. Validitasi Instrumen
Validitasi instrumen digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu
instrumen. Validitasi yang akan digunakan dalam penelitian ini diuji
dengan penilaian pakar (expert judgment).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
1. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan berupa pedoman wawancara,
lembar observasi dan kuesioner respon siswa. Validasi dilakukan oleh
ahli yang sudah berpengalaman yakni oleh dosen. Hasil validasi
kemudian dihitung skor rata-ratanya dan dibandingkan dengan tabel
kriteria penilaian untuk melihat kelayakan instrumen yang digunakan
dalam penelitian. Hasil validasi tersebutdisajikan pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Hasil Validasi Instrumen Penelitian
No Instrumen Skor rata-rata (MX)
1. Pedoman Wawancara 4,33
2. Lembar Observasi 4,33
3. Kuesioner Respon Siswa 4,00
Untuk menentukan kriteria penilaian instrumen penelitian
digunakan pendekatan skor rata-rata ( ) (dalam Mustafa, 2009: 150)
dengan perhitungan sebagai berikut.
Skor maksimum = 5
Skor minimum = 1
Range (jarak) = 5 – 1 = 4
Banyaknya kategori = 5
Interval setiap kategori adalah :Range / kategori = 4/ 5 = 0,8
Tabel 3.6 Kriteria Penilaian Instrumen Penelitian
Interval tingkat pencapaian Kategori
4,2 ≤ 5,0 Sangat Baik
3,4 ≤ 4,2 Baik
2,6 ≤ 3,4 Cukup
1,8 ≤ 2,6 Kurang Baik
1,0 ≤ 1,8 Tidak Baik
= Skor rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berdasarkan tabel kriteria di atas dapat diketahui bahwa hasil
validasi pedoman wawancara termasuk dalam kriteria sangat baik. Hasil
validasi lembar observasi termasuk dalam kriteria sangat baik
sedangkan hasil validasi kuesioner respon siswa termasuk dalam
kriteria baik. Sehingga ketiga instrumen tersebut layak digunakan untuk
melakukan penelitian.
F. Hasil Penelitian Sebelumnya
Penelitian ini menggunakan instrumen pembelajaran berupa
perangkat pembelajaran yang telah diujicobakan oleh peneliti sebelumnya,
yakni Agnes Dwi Purnama Sary (2016), di SMP Negeri 1 Yogyakarta.
Berikut ini merupakan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.
1. Kualitas perangkat pembelajaran kubus dalam pengembangannya
menggunakan PPR yang mengakomodasi teori Van Hiele untuk
memenuhi kebutuhan guru dan siswa telah memenuhi kriteria yang
sangat baik, berdasarkan validasi oleh para ahli. Perangkat
Pembelajaran divalidasi oleh ahlimenunjukkan hasil baik dengan
perolehan skor 4,17 dan layak digunakan. Hasil validasi tersebut
disajikan pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Tabel Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran
No Perangkat
Pembelajaran
Dosen Guru Rata-rata
skor
Kategori
1. Silabus 3,73 4,70 4,22 Sangat Baik
2. RPP 3,83 4,57 4,20 Baik
3. Bahan Ajar 4,00 4,60 4,30 Sangat Baik
4. LKS 1 3,46 4,46 3,96 Baik
5. LKS 2 3,80 4,53 4,17 Baik
Rata-rata Total 4,17 Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
2. Hasil refleksi dari pembelajaran yang telah dilaksanakandi SMP Negeri
1 Yogyakarta adalah sebagai berikut.
a. Desain produk yang diujicobakan adalah produk yang
menggunakan PPR dengan tahapan-tahapan yaitu: guru menggali
konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi. Dalam konteks,
guru mengecek pemahaman siswa mengenai kubus yang
sebelumnya telah dipelajari di Sekolah Dasar (SD) dan
memberikan contoh benda-benda dalam kehidupan sehari-hari
yang berbentuk kubus. Guru juga memberikan motivasi agar siswa
lebih menyadari kegunaan mempelajari kubus dalam kehidupan
sehari-hari. Selanjutnya tahap pengalaman, guru menggunakan fase
Van Hiele. Tahap pengalaman ini guru lebih memfokuskan kepada
siswa untuk memecahkan permasalahan dalam LKS yang
diberikan guru. Kemudian untuk refleksi guru memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menuangkan perasaan dan apa saja
yang didapat setelah mengikuti pembelajaran hari itu. Siswa
diminta untuk menuliskan pada selembar kertas yang dituntun
dengan beberapa pertanyaan yang sudah disusun oleh guru.
Selanjutnya untuk kegiatan aksi, guru memberikan tugas berupa
pekerjaan rumah untuk membuat benda yang berbentuk kubus dan
hasilnya dideskripsikan pada selembar kertas sebagai prasyarat
untuk mengikuti ulangan harian. Evaluasi dalam tahap PPR ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
yaitu guru memberikan soal ulangan harian guna mengetahui
pemahaman siswa dalam materi kubus yang sudah diberikan.
b. Pembelajaran PPR telah terlaksana sesuai RPP yang telah dibuat.
Hal tersebut terlihat dari hasil observasi yang dilaksanakan ketika
guru mengajar menggunakan perangkat pembelajaran yang disusun
peneliti, dengan 45 indikator dalam lembar observasi memperoleh
hasil 4,82 dan berada pada kategori yang sangat bagus.
c. Sebelum pembelajaran dilakukan dengan perangkat pembelajaran
yang dibuat peneliti guru cenderung menggunakan konvensional
walaupun guru menggunakan pendekatan saintifik dan guru juga
belum memperlihatkan benda-benda nyata sebagai penunjang
siswa dalam pembelajaran supaya siswa lebih memahami
kegunaan kubus dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat pada
pembelajaran sebelumnya yaitu materi lingkaran. Setelah
pembelajaran ini dilakukan siswa lebih mudah dalam menangkap
materi yang diberikan, berperan aktif dan juga siswa merespon
dengan baik selama pembelajaran berlangsung. Respon siswa
memperoleh skor rata-rata 3,88dan berada dalam kriteria sangat
bagus.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan meyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari wawancara, observasi, kuesioner dan
implementasi perangkat pembelajaran. Analisis data yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
dalam penelitian ini berupa analisis data kuantitatif dan analisis data
kualitatif.
1. Analisis data kualitatif
Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara kepada guru
mata pelajaran matematika dan video pembelajaran. Data wawancara
kepada guru mata pelajaran matematika dan data dari video
pembelajaran kemudian ditranskripsi dan dideskripsikan untuk
menggambarkan bagaimana pembelajaran berlangsung.
2. Analisis data kuantitatif
Data kuantitatif diperoleh dari hasil observasi implementasi
perangkat pembelajaran, hasil kuesioner respon siswa, dan hasil
ulangan siswa. Kemudian data tersebut masing-masing dianalisis untuk
mengetahui hasil penelitian secara keseluruhan.
a. Hasil Observasi Implementasi Perangkat Pembelajaran
Hasil observasi implementasi perangkat pembelajaran
kemudian dihitung skor rata-ratanya dan dibandingkan dengan
tabel kriteria penilaian untuk melihat keterlaksanaan perangkat
pembelajaran secara umum. Penentuan kriteria penilaian
keterlaksanaan perangkat pembelajaran menggunakan pendekatan
skor rata-rata ( ) (dalam Mustafa, 2009: 150) dengan
perhitungan sebagai berikut.
Skor maksimum = 5
Skor minimum = 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Range (jarak) = 5 – 1 = 4
Banyaknya kategori = 5
Interval setiap kategori adalah :
Range / kategori = 4/ 5 = 0,8
Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Keterlaksanaan Pembelajaran
Interval tingkat pencapaian Kategori
4,2 ≤ 5,0 Sangat Baik
3,4 ≤ 4,2 Baik
2,6 ≤ 3,4 Cukup
1,8 ≤ 2,6 Kurang Baik
1,0 ≤ 1,8 Tidak Baik
= Skor rata-rata
b. Data Hasil Kuesioner Respon Siswa
Data hasil kuesioner respon siswa terdiri dari 20 item
pernyataan positif dan 20 item pernyataan negatif. Setiap
pernyataan tersedia empat pilihan jawaban, dimana siswa harus
memilih salah satu jawaban. Masing-masing alternatif jawaban
diberi skor, item positif “sangat setuju” mendapat skor 4, “setuju”
mendapat skor 3, “tidak setuju” mendapat skor 2, “sangat tidak
setuju” mendapat skor 1. Sedangkan item negatif “sangat setuju”
mendapat skor 1, “setuju” mendapat skor 2, “tidak setuju”
mendapat skor 3, “sangat tidak setuju” mendapat skor 4. Jumlah
skor respon siswa yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan
tabel kriteria penilaian respon siswa. Kriteria penilaian respon
siswa ditentukan dengan pendekatan skor total ( ) (dalam
Mustafa, 2009: 149) dengan perhitungan sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
1) Aspek 1
Skor maksimum = 372 x 4 = 1488
Skor minimum = 372 x 1 = 372
Range (jarak) = 1488 – 372 = 1116
Banyaknya kategori = 4
Interval setiap kategori = Range / kategori = 1116 / 4 = 279
Tabel 3.9 Kriteria Penilaian Respon Siswa
Interval tingkat pencapaian Kategori
1209 ≤ 1488 Sangat Baik
930 ≤ 1209 Baik
651 ≤ 930 Kurang Baik
372 ≤ 651 Tidak Baik
= Skor total
2) Aspek 2 dan 3
Skor maksimum = 434 x 4 = 1736
Skor minimum = 434 x 1 = 434
Range (jarak) = 1736 – 434 = 1302
Banyaknya kategori = 4
Interval setiap kategori = Range / kategori = 1302 / 4 = 325,5
Tabel 3.10 Kriteria Penilaian Respon Siswa
Interval tingkat pencapaian Kategori
1410,5 ≤ 1736 Sangat Baik
1085 ≤ 1410,5 Baik
759,5 ≤ 1085 Kurang Baik
434 ≤ 759,5 Tidak Baik
= Skor total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
c. Data Hasil Ulangan Siswa
Hasil belajar siswa yang berupa hasil ulangan siswa
dihitung skornya kemudian dinilai dengan ketentuan sebagai
berikut.
Kemudian nilai siswa dibandingkan dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM), apabila nilai siswa belum mencapai
KKM maka siswa harus mengikuti ulangan remedi.
d. Data Penilaian Consciensedan Data Penilaian Compassion
Penilaian conscience dan penilaian compassion yang
berupa checklist hasil pengamatan kemudian dihitung persentase
banyaknya siswa untuk setiap sikap yang dinilai.
Nilai akhir = Perolehan skor × 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Kanisius Kalasan yang
beralamat di Krajan, Tirtomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A yang terdiri dari 12 siswa
perempuan dan 19 siswa laki-laki. Sedangkan objek dalam penelitian ini
adalah implementasi perangkat pembelajaran dengan Paradigma Pedagogi
Reflektif (PPR) dalam pembelajaran kubus menggunakan teori Van Hiele.
Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2015/2016, yaitu
pada bulan Maret-Juli 2016.
Sebelum melakukan penelitian, peneliti meminta ijin terlebih
dahulu kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian di kelas VIII.
Atas pertimbangan kepala sekolah dan guru matematika yang mengajar
kelas VIII, peneliti diperbolehkan untuk melakukan penelitian di kelas
VIII A. Setelah itu, peneliti melakukan observasi pada guru matematika
SMP Kanisius Kalasan saat mengajar. Observasi ini dilakukan untuk
mengetahui bagaimana pembelajaran matematika berlangsung, cara guru
mengajar, karakteristik siswa secara umum dan juga pelaksanaan
pembelajaran menggunakan PPR yang dilaksanakan oleh guru. Observasi
dilaksanakan sebanyak empat kali dan jadwal observasi yang dilakukan
dapat dilihat pada tabel 4.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Tabel 4.1 Jadwal Pengamatan/Observasi Guru
No Kegiatan
Pembelajaran
Hari,
Tanggal
Waktu Tempat
1 Latihan soal materi
lingkaran
Rabu, 2
Maret 2016
Jam pelajaran
1-2
Ruang
kelas VIII
B
2 Latihan soal materi
lingkaran
Rabu, 2
Maret 2016
Jam pelajaran
3-4
Ruang
kelas VIII
A
3 Penjelasan dan
latihan soal materi
garis singgung
lingkaran
Kamis, 3
Maret 2016
Jam pelajaran
1-2
Ruang
kelas VIII
B
4 Penjelasan dan
latihan soal materi
garis singgung
lingkaran
Kamis, 3
Maret 2016
Jam pelajaran
3-4
Ruang
kelas VIII
A
Saat kegiatan observasi dilaksanakan peneliti memfokuskan
pengamatan pada aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi
belajar seperti kegiatan pra pembelajaran; membuka pembelajaran
(konteks); kegiatan inti pembelajaran (pengalaman) yang meliputi
penguasaan materi pembelajaran, pendekatan/strategi pembelajaran,
pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar, penggunaan bahasa; dan
penutup yang meliputi refleksi dan rangkuman pembelajaran.
Selanjutnya peneliti melakukan wawancara kepada guru mata
pelajaran mengenai metode yang dilakukan guru dalam mengajar materi
bangun ruang sisi datar, hambatan yang dialami dalam mengajar materi
bangun ruang sisi, dan mengenai implementasi PPR yang dilaksanakan di
sekolah. Wawancara dilaksanakan pada hari Rabu, 2 Maret 2016, dimulai
pukul 12:46 WIB dan berahkir pada pukul 13.30 WIB di ruang UKS SMP
Kanisius Kalasan. Dari hasil wawancara yang telah dilakukan tersebut,
peneliti mengetahui bahwa SMP Kanisius Kalasan menggunakan KTSP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
yang dipadukan dengan PPR. Metode dan teknik yang digunakan oleh
guru dalam mengajar disesuaikan dengan materi pembelajaran yang
diberikan. Umumnya, metode dan teknik yang digunakan guru adalah
tutor sebaya, tanya jawab, dan penugasan. Pada materi bangun ruang sisi
datar, guru menggunakan alat peraga berupa kerangka bangun dan contoh
jaring-jaring. Berdasarkan pengalaman guru, saat mempelajari materi
bangun ruang sisi datar siswa mengalami kesulitan memvisualisasikan
bentuk bangun ruang sisi datar dan kesulitan memahami rumus luas
permukaan dan volume bangun ruang sisi datar. Sedangkan untuk prestasi
belajar siswa-siswi kelas VIII A saat ini cenderung bervariasi. Terdapat
siswa terlihat aktif saat pembelajaran dan memperoleh nilai yang baik di
akhir pembelajaran serta sebagian lagi masih kurang berpartisipasi aktif
saat pembelajaran dengan nilai yang masih kurang baik pula. Sehingga hal
ini menjadi tantangan tersendiri bagi guru ketika mengajar di kelas.
Proses pengambilan data penelitian ini dilakukan dengan
pertemuan pembelajaran sebanyak 4 kali yang masing-masing berlangsung
selama dua jam pelajaran. Setelah itu dilakukan pembagian kuesioner
kepada siswa untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran
kubus menggunakan PPR. Secara garis besar proses tersebut dipaparkan
sebagai berikut.
1. Pembelajaran Pertemuan Pertama
Pembelajaran pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 12
April 2016. Pertemuan pertama ini diikuti oleh 29 siswa dari 31 siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kelas VIII A. Konteks pembelajaran dilaksanakan di awal pertemuan
yang bertujuan untuk menggali pengetahuan siswa mengenai
pengertian kubus dan contoh benda nyata yang berbentuk kubus.
Selanjutnya proses pengalaman dilakukan dengan siswa diberikan
permasalahan dalam Lembar Kerja Siswa (LKS 1) agar siswa mampu
mengkontruksi sendiri pengetahuannya berkaitan dengan konsep
unsur-unsur kubus dan jaring-jaring kubus. Siswa diajak untuk
berdiskusi dalam kelompok dan mencari penyelesaian masalah.
Setelah itu, salah satu kelompok diminta untuk menyampaikan hasil
diskusinya. Di akhir pelajaran, siswa diminta menuliskan refleksi
sesuai dengan pertanyaan penuntun. Hasil refleksi terkumpul 26
lembar dari 29 siswa yang hadir. Siswa juga diajak untuk melakukan
aksi sebagai tugas rumah yakni membuat jaring-jaring kubus yang
dikerjakan bersama kelompok.
2. Pembelajaran Pertemuan Kedua
Pembelajaran pertemuan kedua ini dilaksanakan pada 13 April
2016 yang diikuti 30 siswa dari 31 siswa kelas VIII A. Pada pertemuan
ini, konteks siswa digali dengan mengingat kembali materi pelajaran
pada pertemuan sebelumnya serta menggunakan tugas aksi sebagai alat
peraga. Pengalaman dilaksanakan siswa dengan bekerja dalam
kelompok untuk mengkontruksi sendiri pengetahuannya tentang
konsep luas permukaan dan volume kubus dengan bantuan alat peraga.
Setelah itu, salah satu kelompok diminta untuk menyampaikan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
diskusinya. Di akhir pelajaran, siswa diminta menuliskan refleksi
sesuai pertanyaan penuntun. Hasil yang terkumpul sebanyak 22 lembar
refleksi dari 30 siswa yang hadir. Siswa diajak pula untuk melakukan
aksi sebagai tugas rumah yakni membuat benda berbentuk kubus yang
berguna bagi kehidupan sehari-hari yang dikerjakan bersama
kelompok. Hasil yang terkumpul sebanyak 5 buah tabungan berbentuk
kubus.
3. Pembelajaran Pertemuan Ketiga dan Pembagian Kuesioner
Pembelajaran pertemuan ketiga ini dilaksanakan untuk evaluasi
pembelajaran sebelumnya atau ulangan harian. Pembelajaran
dilaksanakan pada tanggal 19 April 2016 yang diikuti oleh 31 siswa
kelas VIII A. Evalusi berjalan dengan baik, siswa mengerjakan 5 soal
esai dalam waktu 80 menit. Setelah ulangan, siswa diberikan kuesioner
dan diminta untuk mengisi secara pribadi. Hasil kuesioner ini
digunakan untuk melihat respon siswa terhadap pembelajaran kubus
menggunakan PPR.
4. Pembelajaran Pertemuan Keempat
Pembelajaran pertemuan keempat ini dilaksanakan untuk
ulangan remedi yang diikuti oleh semua siswa. Hal ini dilaksanakan
karena siswa yang mencapai nilai KKM tidak mencapai 50% total
siswa.Pembelajaran dilaksanakan pada tanggal 26 April 2016 yang
diikuti 28 siswa dari 31 siswa kelas VIII A. Siswa mengerjakan 5 soal
esai dalam waktu 80 menit. Pelajaran remedi tidak diberikan oleh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
peneliti karena waktu yang terbatas, namun sebelum ulangan remedi
dilaksanakan siswa telah mengerjakan latihan soal bersama guru mata
pelajaran.
B. Analisis Data
Setelah melaksanakan penelitian yang diadakan selama empat kali
pertemuan pembelajaran, peneliti telah memperoleh data-data yang
kemudian dianalisis. Data implementasi perangkat pembelajaran dengan
PPR berupa video pembelajaran dan lembar observasi pembelajaran. Data
video pembelajaran dianalisis secara kualitatif dengan diubah menjadi
transkripsisi video. Sedangkan data hasil observasi dianalisis secara
kuantitatif dengan menghitung skor rata-ratanya kemudian dibandingkan
dengan tabel kriteria penilaian keterlaksanaan. Data penilaian competence
berupa data jawaban ulangan harian dan ulangan remedi kemudian
dianalisis secara kuantitatif. Data tersebut dianalisis dengan menghitung
persentase ketuntasan siswa secara klasikal dan ketuntasan untuk setiap
nomor. Data penillaian conscience dan compassion berupa checklist hasil
pengamatan kemudian dianalisis secara kuantitatif dengan menghitung
persentase banyaknya siswa untuk setiap aspek sikap yang dinilai. Data
respon siswa berupa hasil kuesioner yang kemudian dianalisis secara
kuantitatif. Data tersebut dianalisis dengan menghitung skor total respon
siswa kemudian dibandingkan dengan tabel klasifikasi penilaian respon.
1. Analisis data implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR
a. Keterlaksanaan implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pengamatan keterlaksanaan implementasi perangkat
pembelajaran dengan PPR dilakukan oleh 2 observer selama proses
pembelajaran di kelas VIII A. Perhitungan keterlaksanaan
implementasi perangkat pembelajaran dengan PPR dengan
menghitung skor rata-rata kemudian membandingkan dengan
kriteria penilaian keterlaksanaan (lihat tabel 3.8). Hasil tersebut
disajikan pada tabel 4.2.
Tabel 4.2 Data Keterlaksaan Implementasi Perangkat Pembelajaran
No Pertemuan ke- Skor rata-rata Kriteria penilaian
1. Pertemuan pertama 4,5 Sangat Baik
2. Pertemuan kedua 4,5 Sangat Baik
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa
keterlaksanaan implementasi perangkat pembelajaran dengan
menggunakan PPR pada pertemuan pertama dan kedua
menunjukkan skor rata-rata yang sama yakni 4,5. Sehingga didapat
kesimpulan bahwa pembelajaran yang dilaksanakan termasuk
dalam kategori sangat baik(lihat tabel 3.8).
b. Transkripsi Rekaman Video
Transkripsi merupakan proses penyajian kembali suatu
kejadian ke bentuk narasi tertulis. Pada setiap pembelajaran semua
situasi kondisi pembelajaran ditulis sesuai keadaan sebenarnya.
Hasil transkripsi dari pertemuan pertama dan kedua dapat dilihat
pada lampiran B.3.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Analisis data hasil belajar siswa
a. Data Ulangan Harian Kubus
Ulangan kubus diikuti oleh 31 siswa VIII A. Siswa
mengerjakan 5 soal esai yang masing-masing soal memiliki skor
maksimal 10. Perhitungan nilai akhir ulangan adalah dengan
mengalikan dua total skor yang diperoleh. Hasil ulangan siswa
secara sederhana dapat dilihat dalam tabel 4.4, sedangkan nilai
ulangan siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B.4.
Tabel 4.3 Hasil Ulangan Harian Kubus
No Interval Nilai Banyak Siswa
1. 88 N ≤ 100 3 orang
2. 76 N ≤ 88 7 orang
3. 64 N ≤ 76 8 orang
4. 52 N ≤ 64 5 orang
5. 40 N ≤ 52 8 orang
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
3 siswa yang mendapat nilai pada interval 88 ˂ N ≤ 100.
Sedangkan paling banyak siswa mendapat nilai pada interval 40 ˂
N ≤ 52 dan 64 ˂ N ≤ 76 yang masing-masing terdapat 8 siswa.
Selanjutnya hasil analisis skor tiap indikator dapat dilihat pada
tabel 4.4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.4 Hasil Analisis per Indikator
No
Soal
Indikator Jumlah
Skor
Jumlah
Skor
Maks
Persentase
Ketuntasan
(%)
1. Mengidentifikasi unsur-
unsur kubus
219 310 70,65
2. Menentukan panjang
rusuk kubus
225 310 72,58
3. Membuat jaring-jaring
kubus
222 310 71,61
4. Menentukan luas
permukaan kubus
190 310 61,30
5. Menentukan volume
kubus
215 310 69,35
Berdasarkan table 4.4, persentase ketuntasan paling tinggi
adalah untuk soal nomor 2 yakni 72,58%. Sedangkan soal nomor 4
merupakan soal dengan persentase ketuntasan paling rendah yakni
61,30%.
b. Data Remedi Kubus
Ulangan kubus diikuti oleh 31 siswa VIII A. Siswa
mengerjakan 5 soal esai yang masing-masing soal memiliki skor
maksimal 10. Perhitungan nilai akhir ulangan adalah dengan
mengalikan dua total skor yang diperoleh. Hasil remedi siswa
secara sederhana dapat dilihat dalam tabel 4.5, sedangkan nilai
ulangan siswa secara lengkap dapat dilihat pada lampiran B.6.
Tabel 4.5 Hasil Ulangan Harian Kubus
No Interval Nilai Banyak Siswa
1. 88 N ≤ 100 5 orang
2. 76 N ≤ 88 12 orang
3. 64 N ≤ 76 8 orang
4. 52 N ≤ 64 2 orang
5. 40 N ≤ 52 1 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa nilai remedi
yang diperoleh siswa telah mengalami peningkatan dibandingkan
dengan nilai ulangan. Banyak siswa yang mendapat nilai di bawah
KKM menjadi berkurang. Terdapat 5 siswa yang mendapat nilai
pada interval 88 ˂ N ≤ 100. Sedangkan paling banyak siswa
mendapat nilai pada interval 76 ˂ N ≤ 88yakni sebanyak 8 siswa.
Selanjutnya hasil analisis skor tiap indikator dapat dilihat pada
tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.6 Hasil Analisis per Indikator
No
Soal
Indikator Jumlah
Skor
Jumlah
Skor
Maks
Persentase
Ketuntasan
(%)
1. Mengidentifikasi unsur-
unsur kubus
229 280 81,79
2. Membuat jaring-jaring
kubus
239 280 85,36
3. Menentukan volume
kubus
215 280 76,79
4. Menentukan panjang
rusuk kubus
220 280 78,57
5. Menentukan luas
permukaan kubus
206 280 73,57
Berdasarkan tabel 4.8, dapat diketahui bahwa persentase
ketuntasan paling tinggi sama dengan hasil ulangan yakni untuk
soal nomor 2. Sedangkan soal nomor 4 merupakan soal dengan
persentase ketuntasan paling rendah.
c. Data Penilaian Conscience
Penilaian conscience dilakukan dengan melakukan
pengamatan kepada siswa-siswa kelas VIII A selama proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PPR. Sikap yang
dikembangkan dalam proses pembelajaran ini adalah percaya diri,
tanggung jawab, kerja sama dan teliti. Peneliti kemudian
memberikan penilaian sesuai rubrik penilaian yang telah dibuat.
Berikut merupakan perolehan penilaian conscience, sedangkan
penilaian sikap untuk masing-masing siswa secara lengkap dapat
dlihat pada lampiran B.10.
Tabel 4.7 Penilaian Conscience
No Sikap
Perolehan Penilaian
Kurang Baik Baik Sangat
Baik
1. Percaya diri 8 siswa 16 siswa 7 siswa
2. Bertanggungjawab 9 siswa 18 siswa 4 siswa
3. Teliti 13 siswa 11 siswa 7 siswa
4. Bekerja sama 10 siswa 18 siswa 3 siswa
Berdasarkan tabel di atas, sebagian besar siswa memiliki
sikap percaya diri, bertanggungjawab dan bekerjasama yang baik.
Sedangkan untuk sikap teliti sebagian besar siswa masih terlihat
kurang baik.
d. Data Penilaian Compassion
Penilaian compassion dilakukan dengan melakukan
pengamatan kepada siswa-siswa kelas VIII A selama proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan PPR. Sikap yang
dikembangkan dalam proses pembelajaran ini adalah saling
membantu dan saling menghargai. Peneliti kemudian memberikan
penilaian sesuai rubrik penilaian yang telah dibuat. Berikut
merupakan perolehan penilaian compassion sedangkan penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
sikap untuk masing-masing siswa secara lengkap dapat dlihat pada
lampiran B.11.
Tabel 4.8 Penilaian Compassion
No Sikap
Perolehan Penilaian
Kurang
Baik Baik
Sangat
Baik
1. Saling membantu 5 siswa 18 siswa 8 siswa
2. Saling menghargai 9 siswa 18 siswa 4 siswa
Berdasarkan tabel 4.8, sebagian besar siswa memiliki sikap
saling membantu yang baik. Sedangkan sikap saling menghargai
sebagian besar siswa juga sudah menunjukkan sikap yang baik.
3. Analisis Data Respon Siswa
Kuesioner respon siswa diisi oleh 31 siswa kelas VIII A yang
mengikuti pembelajaran dengan implementasi perangkat pembelajaran
dengan PPR. Perhitungan hasil respon siswa dengan menghitung skor
total, selanjutnya skor total tersebut dibandingkan dengan tabel kriteria
penilaian respon (lihat tabel 3.9). Hasil perhitungan skor untuk setiap
aspek disajikan pada tabel 4.9, sedangkan skor setiap pernyataan
secara lengkap disajikan pada lampiran B.12.
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Skor Respon Siswa
No. Aspek Perhitungan Skor Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1. Sikap siswa
terhadap
matematika
Jumlah 73 182 90 27
Jumlah x Skala
penilaian 292 546 180 27
Jumlah total 1045
Kategori Penilaian Baik
2. Sikap siswa
terhadap
pembelajaran
dengan PPR
Jumlah 59 239 109 22
Jumlah x Skala
penilaian 236 717 218 22
Jumlah Total 1193
Kategori Penilaian Baik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
3. Keberhasilan
implementasiP
PR
Jumlah 69 244 101 20
Jumlah x Skala
penilaian 276 732 202 20
Jumlah total 1230
Kategori Penilaian Sangat Baik
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa sikap siswa
terhadap matematika memiliki total skor 1045 dan termasuk dalam
kategori baik respon (lihat tabel 3.9, halaman 47). Sikap siswa
terhadap pembelajaran dengan PPR memiliki total skor 1193 yang
berarti sikap tersebut termasuk kategori baik. Sedangkan menurut
siswa untuk keberhasilan implementasi PPR memiliki skor 1230
sehingga termasuk dalam kategori sangat baik.
C. Pembahasan
1. Implementasi Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan peneliti kepada guru,
siswa dan proses pembelajaran matematika di kelas VIII A SMP Kanisius
Kalasan, dapat diketahui bahwa pembelajaran matematika belum
menunjukkan pelaksanaan PPR secara maksimal. Metode pembelajaran
yang digunakan menggunakan metode tutor sebaya, yaitu dengan
mengerjakan latihan soal secara berkelompok dengan satu orang sebagai
tutor dan cenderung siswa hanya belajar mandiri tanpa diberi penguatan.
Pemanfaatan media pembelajaran yang mendukung proses pembelajaran
pun belum maksimal. Proses pembelajaran seperti ini tentu saja membuat
siswa cepat bosan dan peran serta siswa pun cenderung pasif. Kegiatan
Refleksi yang merupakan salah satu ciri khas pelaksanaan PPR jarang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
dilakukan. Menurut guru, kegiatan refleksi saat ini tidak dilaksanakan
setiap akhir pembelajaran namun dilaksanakan satu bulan sekali dengan
cara siswa menuliskan refleksi di dalam buku refleksinya masing-masing.
Tahap kedua dari penelitian ini adalah peneliti melakukan
pembelajaran di kelas VIII A pada sub materi kubus dengan implementasi
perangkat pembelajaran yang menggunakan PPR. Dalam penelitian ini,
pembelajaran dilakukan sebanyak empat kali yakni pada pertemuan
pertama membahas mengenai pengertian kubus, unsur-unsur kubus serta
jaring-jaring kubus sedangkan untuk pembelajaran kedua membahas
tentang luas permukaan kubus dan volume kubus. Selanjutnya pada
pertemuan ketiga diadakan evaluasi atau ulangan harian kubus dan untuk
pertemuan kempat diadakan ulangan remedi. Masing-masing pertemuan
dilaksanakan dalam waktu 80 menit. Berikut merupakan paparan
pelaksanaan pembelajaran dengan mengimplementasikan PPR yang telah
dilaksanakan.
1. Konteks
Dalam PPR konteks berarti “dunia kehidupan” yang membentuk
situasi terjadinya proses pembelajaran. Demi terselenggaranya
kedalaman proses belajar maka pendidik maupun anggota-anggota lain
dari komunitas sekolah perlu memperhatikan konteks yang mencakup
empat hal yakni konteks nyata dari kehidupan siswa; konteks sosio-
ekonomi, politik dan kebudayaan; suasana kelembagaan sekolah atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
pusat belajar; dan pengertian-pengertian yang dibawa seorang siswa
ketika memulai proses mengajar (Subagja, 2010: 45-48).
a. Pertemuan pertama
Peneliti menggali pengertian siswa tentang kubus dengan
memberikan beberapa pertanyaan untuk mengetahui kemampuan
awal siswa menyebutkan benda-benda nyata yang berbentuk
kubus. Kemudian peneliti menunjukkan beberapa kemasan
makanan dan barang seperti pada gambar berikut.
Gambar 4.1 Contoh benda berbentuk kubus
Gambar 4.2 Contoh benda berbentuk balok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Proses konteks dalam pertemuan ini terlihat pada transkripsi
pembelajaran pertemuan pertama (No. 11-32).
Keterangan
P : Peneliti SS : Semua Siswa
BS : Beberapa Siswa Sn : Siswa ke-n
Kn : Kelompok ke-n S : Siswa
11. P : “Coba sekarang sebutkan, benda nyata yang bentuknya
kubus apa saja?”
12. S1 : “Dadu”
13. P : “Iya dadu, apa lagi?”
14. S2 :“Rubik.”
15. P : “Benar Rubik, ada lagi?”
16. [Peneliti mengeluarkan beberapa contoh kemasan makanan
yang memiliki kemasan berbentuk kubus dan balok]
17. P : “Sekarang saya punya beberapa benda, silakan kalian
sebutkan benda ini termasuk kubus atau tidak ya. Ini
kubus bukan?” [Sambil menunjukkan kemasan The
Tjongjie]
18. BS :”Iya”
19. P : “Baik, kalau yang ini kubus bukan?” [Sambil
menunjukkan bungkus Broniz]
20. BS : “Iya”
21. P : “Kalau yang ini bentuknya apa?” [Sambil menunjukkan
bungkus dot]
22. BS : “Kubus”
23. P : “Baik. Kalau yang ini apa bentuknya?”
[Sambil menjukkan kotak kado]
24. BS : “Itu kubus”
25. P : “Lagi ya, kalau yang ini berbentuk kubus tidak?”
[Sambil menunjukkan bungkus Good Day]
26. BS : “Enggak”
27. P : “Baik, satu lagi ya, kalau yang ini berbentuk kubus tidak?
[Sambil menunjukkan tempat jam]
28. BS : “Enggak”
29. P : “Nah sekarang, kenapa kalian bias menyebutkan benda
benda tadi kubus atau bukan, apa alasannya?”
30. S3 : “Gak tahu”
31. P : “Untuk yang lain, kenapa benda ini bisa kalian sebut
kubus?”[Sambil menunjukkan bungkus teh tjongjie dan
bungkus broniz]
32. S4 : “Karena panjangnya rusuknya sama”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Transkripsi pembelajaran pada pertemuan pertama
mengindikasikan telah terdapat proses konteks, yakni menggali
pengertian dan pengetahuan yang sudah dibawa oleh siswa ketika
memulai pembelajaran ini. Siswa mampu menyebutkan beberapa
benda dalam kehidupan nyata yang termasuk bentuk kubus. Siswa
juga mampu mengelompokkan benda yang berbentuk kubus atau
bukan berdasarkan pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.
Transkrip pembelajaran pertemuan pertama (No 11-32)
tersebut sekaligus memperlihatkan adanya fase pertama dalam
tahapan pembelajaran Van Hiele yakni informasi. Pada tahap ini
peneliti mengidentifikasi segala hal yang sudah ataupun yang
belum diketahui oleh siswa seperti yang dikemukakan (Nur’aeni:
2010).
b. Pertemuan kedua
Konteks pertemuan kedua ini, peneliti mengajak siswa untuk
mengingat kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan
sebelumnya. Hal ini terlihat pada transkripsi pembelajaran
pertemuan kedua (No. 18-34) yang membahas mengenai unsur-
unsur kubus.
18. P : “Kita ingat pelajaran kemarin dulu ya, kubus memiliki
berapa titik sudut?”
19. S2 : ”Enam”
20. P : “Berapa titik sudut dalam sebuah kubus?”
21. BS : “Delapan”
22. P : ”Benar, lalu sisi dalam kubus ada berapa?”
23. BS : ”Enam”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
24. P : ” Ya, selanjutnya diagonal sisinya ada berapa?”
25. S3 : ”Enam”
26. S4 : ”Dua belas”
27. P : ”Berapa diagonal sisinya?”
28. BS : ”Dua belas”
29. P : ”Lalu kalau diagonal ruang kubus ada berapa?”
30. S5 : ”Empat”
31. P : ”Ya, apa lagi unsurnya? Ada yang belum
disebutkan?”
32. S6 : ”Bidang diagonal”
33. P : “Iya bidang diagonal. Ada berapa bidang
diagonalnya?”
34. S6 : “Enam”
Berdasarkan transkripsi di atas, beberapa siswa masih
mengingat materi pelajaran pertemuan sebelumnya. Kemudian
peneliti mengajak siswa untuk mengamati jaring-jaring kubus
untuk menemukan rumus luas permukaan, serta membawa alat
peraga kubus yang berisi kubus satuan untuk menemukan rumus
volume seperti pada gambar 4.3
Gambar 4.3 Alat peraga mencari rumus volume kubus
(digunakan oleh peneliti)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Gambar 4.4 Alat peraga mencari rumus volume kubus
(digunakan oleh siswa)
Proses konteks juga terlihat pada transkripsi pembelajaran
pertemuan kedua (No 35-52) yang mengajak siswa untuk
menemukan rumus luas permukaan dan volume kubus.
35. P : “Selanjutnya kalau kemarin kita punya sebuah kubus lalu
kita bongkar akan membentuk apa?”
36. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti]
37. P : “Hayo membentuk apa? Tugas yang kalian buat di rumah
itu apa namanya”
38. BS : ”Jaring-jaring”
39. P : ”Iya jaring-jaring. Nah, kalau dari jarring-jaring itu kita
bisa menentukan rumus apa? Rumus luas?”
40. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti]
41. P : ”Kita bisa menentukan apa? Luas apa?”
42. S7 : ”Permukaan”
43. P : ”Ya benar, dari jaring-jaring itu kita bisa menentukan
rumus luas permukaan. Coba nanti kalian cari bersama
kelompok bagaimana rumus luas permukaan dari
sebuah kubus?Selanjutnya, selain luas permukaan apa
lagi yang biasa kita tentukan dari sebuah bangun ruang?
Ada yang tahu, kita bisa cari rumus apa lagi?”
44. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti]
45. [Peneliti mengeluarkan alat peraga volume berupa bangun
kubus yang diisi kubus satuan]
46. P : ”Kalau bangun ruang berarti memiliki ruangan ya, nah
kalau kita akan menghitung ruangan itu berarti kita harus
mencari apa?”
47. S8 : ”Volume”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
48. P : ”Iya benar volume. Bagaimana cara
menentukan volume kubus itu?”
49. S9 : “Gak tau”
50. P : ”Gak tahu, Oke, Ayo kita cari tahu ya. Coba perhatikan
yang saya bawa ini. Di sini saya punya satu buah kubus,
nah saya akan mengisi kubus ini dengan memasukkan
kubus satuanyang kecil-kecil ini. [Sambil memegang
kubus satuan dan memasukkan ke dalam kubus besar]
Akan saya isi kubus ini sampai penuh ya. Sekarang
bagaimana kita tahu berapa kubussatuan yang kita
butuhkan untuk mengisi kubus besar ini sampai penuh?”
51. S10 : “Tinggal dihitung kubus kecilnya”
52. P : ”Dihitung satu-satu kubusnya? Memakan waktu lama
dong. Nah kita nanti akan mancari bagaimana rumus
untuk mencari volume kubus sehingga nanti kalau tidak
ada alat peraga ini pun masih bisa untuk menghitung ya.
Oke sekarang kalian selidiki bagaimana rumus volume
kubus. Silakan kalian kerjakan LKSnya bersama
kelompok, kalau ada yang belum jelas bisa ditanyakan
ke saya”
Transkripsi pembelajaran di atas memperlihatkan konteks yang
digali oleh peneliti dengan bantuan alat peraga. Siswa menggunakan
alat peraga untuk mendapatkan pengetahuan untuk mengerjakan
permasalahan selanjutnya. Alat peraga tersebut memudahkan
mereka mendapatkan pengetahuan untuk memahami materi
mengenai luas permukaan dan volume kubus ini.
Transkripsi pembelajaran pertemuan kedua (No. 35-52)
tersebut sekaligus memperlihatkan adanya fase pertama dalam
tahapan pembelajaran Van Hiele yakni informasi. Pada tahap ini
peneliti mengidentifikasi segala hal yang sudah ataupun yang belum
diketahui oleh siswa seperti yang dikemukakan Nur’aeni (2010).
Siswa mampu untuk mengingat dan menyebutkan kembali materi
pada pertemuan sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
2. Pengalaman
Pengalaman menunjuk pada setiap kegiatan yang memuat
pemahaman kognitif bahan yang disimak yang juga memuat unsur
afeksi yang dihayati oleh pelajar (Subagja, 2010: 52-53).
a. Pertemuan pertama
Dalam kegiatan pengalaman ini, peneliti membagi dalam
enam kelompok untuk mengerjakan LKS. Lembar Kerja Siswa
tersebut berisi pertanyaan untuk menyelidiki unsur-unsur kubus
dan jaring-jaring serta latihan soal mengenai unsur-unsur kubus.
Satu kelompok terdiri dari 5-6 anggota yang telah ditentukan oleh
peneliti. Selama mengerjakan LKS beberapa siswa mengajukan
pertanyaan pada peneliti yang terlihat pada transkripsi
pembelajaran pertemuan pertama (No. 70-77):
70. S16 : “Mbak, ini langsung diisi di sini kan?”
71. P : “Iya, silakan langsung diisi di kertas itu saja”
72. [Setiap kelompok sibuk mengerjakan LKSnya. Peneliti
berkeliling memperhatikan siswa-siswa]
73. K1 : “Mbak, ini berarti disebutin namanya semuanya ya?”
[Sambil menunjuk LKS Kegiatan 1 No 2]
74. P : “Iya, kalian sebutkan namanya satu per satu, perhatikan
penulisan nama untuk sisi ya, harus disebutkan searah
ya.”
75. K1 : ” Jadi gimana mbak, ABCD gitu?”
76. P : “Iya begitu benar, kalau ABDC kurang tepat. Gimana
sudah paham?”
77. K1 : “Oh gitu ya ya”
Transkripsi di atas menunjukkan fase kedua dalam tahapan
pembelajaran Van Hiele yaitu orientasi terpadu. Pada tahap ini
siswa mulai mempelajari objek-objek secara cermat dan teliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
seperti yang dikemukakan Nur’aeni (2010). Hal ini terlihat
dengan siswa mulai aktif bertanya untuk lebih mengenal objek
yang dipelajari.
Selanjutnya peneliti membagikan alat peraga kubus yang
nantinya dibongkar oleh siswa sehingga membentuk jaring-jaring
seperti pada gambar di bawah ini.
Gambar 4.5 Alat peraga berbentuk kubus
Kegiatan siswa untuk membongkar kubus dan menemukan
jaring-jaring kubus terlihat pada transkripsi pembelajaran
pertemuan pertama (No. 95-107):
95. [Peneliti membagikan bangun kubus dan cutter untuk
masing-masing kelompok]
96. P : “Coba perhatikan semua ya, untuk kegiatan 4 silakan
kalian iris kubus sesuai tanda yang warna-warni itu
ya, hati-hati ya memakai cutternya. Setelah itu
lanjutkan kegiatan sesuai langkah yang sudah ada
ya”
97. K4 : ”Seperti ini mbak?”
98. P : “Iya, silakan diiris sampai garisnya putus” [Peneliti
memberikan contoh dalam mengiris kubus]
99. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain,
siswa menjadi ribut]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
100. [Setiap kelompok rata-rata sedang mengiris kubus]
101. K6 : ”Mbak, ini ngasih namanya gimana?”
102. P : “Sudah terbuka kubusnya? Kalau kubusnya terbuka
gitu, jadi apa sekarang?
103. K6 : “Jaring-jaring”
104. P : ”Ya benar, nah sekarang silakan beri nama sesuai
titik
sudut semula”
105. [K6 masih terlihat bingung]
106. P : ”Tadi kan sebuah kubus pasti punya nama setiap
sudutnya, kalau dibuka seperti ini nama sudutnya
jadi dimana aja?” [Sambil memegang kubus yang
telah berbentuk jaring-jaring]
107. K6 : “Oh gitu ya ya mudeng”
Gambar 4.6 Siswa mengiris kubus sesuai dengan tandanya
Selanjutnya peneliti meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan bersama teman
kelompoknya. Peneliti meminta kelompok mengajukan diri
untuk mempresentasikan hasil pekerjaannya namun setelah
ditunggu beberapa saat tidak ada kelompok yang bersedia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
sehingga peneliti harus menunjuk setiap kelompok secara
bergantian untuk mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.
Kegiatan presentasi ini terlihat pada transkripsi
pembelajaran pertemuan pertama (No. 113-133).
113. P : “Sudah ya, waktu mengerjakan sudah habis.
Sekarang
silakan presentasikan hasil pekerjaan kalian
bersama kelompok. Untuk kegiatan 1 no 1-3 ada
yang mau mempresentasikan pekerjaannya?”
114. [Siswa tidak menanggapi, suasana menjadi ribut]
115. P : ”Baik, akan saya tunjuk saja ya. Silakan kelompok
satu mempresentasikan kegiatan 1 No. 1-3,
kelompok yang lain silakan mendengarkan dengan
baik, kalau ada jawaban yang berbeda boleh
ditanyakan”
116. [Wakil kelompok 1 mempresentasikan hasil
pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu
memperhatikan]
117. P : “Oke sudah benar ya jawaban dari kelompok satu,
terimakasih kelompok satu, sampai di sini apakah
ada pertanyaan?”
118. BS : ”Tidak” [Sebagian siswa tidak menanggapi]
119. P : “Sekarang dilanjutkan ke kegiatan 1 no 4-5, silakan
kelompok 2 mempresentasikan hasil pekerjaannya”
120. [Wakil kelompok 2 mempresentasikan hasil
pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu
memperhatikan]
121. P : “Teman-teman yang lain silakan perhatikan teman
yang sedang presentasi ya, hargai teman yang
sedang berbicara. Untuk jawaban dari kelompok 2
sudah benar ya, terimakasih kelompok 2”
122. P :“Lanjut ke kegiatan 1 No. 6-7, silakankelompok 3
mempresentasikan hasil pekerjaannya”
123. [Wakil kelompok 3 mempresentasikan hasil
pekerjaannya]
124. P : “Setuju dengan jawaban kelompok 3?”
125. BS : “Setuju”
126. P : “Sudah benar jawabannya, terimakasih kelompok 3”
127. P :“Selanjutnya ke kegiatan 3 no 1, silakan kelompok 4
mempresentasikan hasil pekerjaannya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
128. [Wakil kelompok 4 mempresentasikan hasil
pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu
memperhatikan]
129. P : “Baik, terimakasih kelompok 4. Untuk no 1 b dan c
kita gunakan rumus Phytagoras ya, apakah ada
pertanyaan?”
130. BS : “Tidak”
131. P : “Untuk yang terakhir kegiatan 3 no 2, silakan
kelompok 5 mempresentasikan hasil pekerjaannya”
132. [Wakil kelompok 5 mempresentasikan hasil
pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu
memperhatikan]
133. P : “Baik sudah benar ya jawabannya, terimakasih
kelompok 5.”
Transkripsitersebutmenunjukkan bahwa siswa kurang
berinisiatif untuk mempresentasikan hasil pekerjaan bersama
kelompok sehingga peneliti harus memilih kelompok untuk
prsentasi. Saat presentasi berlangsung siswa kurang
menghargai teman yang sedang presentasi hal ini terlihat
dengan mereka cenderung terlihat mengobrol dengan teman
lainnya.
Kegiatan presentasi ini memperlihatkan terjadi fase
ketiga dari tahapan pembelajaran Van Hiele yaitu eksplisitasi.
Siswa menyatakan apa yang telah dipelajari dengan
menggunakan bahasa sendiri(Nur’aeni: 2010). Siswa telah
melakukan persentasi dan menyatakan apa yang telah dipelajari
walaupun antusias siswa dalam presentasi dan mendengarkan
presentasi masih kurang
.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
b. Pertemuan kedua
Kegiatan pengalaman ini diawali dengan peneliti
membagi dalam enam kelompok yang sama dengan pertemuan
pertama untuk mengerjakan LKS. Lembar Kerja Siswa tersebut
berisi pertanyaan-pertanyaan yang menuntun siswa dapat
menemukan rumus luas permukaan dan rumus volume kubus.
Selama mengerjakan LKS beberapa siswa mengajukan
pertanyaan pada peneliti yang terlihat pada transkripsi
pembelajaran pertemuan kedua (No. 57-66):
57. K1 : ”Mbak ini gimana? Tinggal diisi kaya gini?” [Sambil
menunjuk LKS Kegiatan 1]
58. P : ”Iya benar, jadi kalau rumus luas permukaan kubus
apa?”
59. K1 : ”6 dikali sisi dikali sisi”
60. P : ”Kemarin kita belajar kalau sisi kubus itu yang
mana?”
[Sambil memegang kubus satuan]
61. K1 : ”Yang itu” [Sambil menunjuk sisi kubus]
62. P : ”Nah semua luasan ini kan kalau sisi, padahal yang
kamu maksud yang mana? Hanya garis yang
membatasi kan? Kalau begitu namanya apa kemarin
kalau dalam kubus?”
63. K1 : ” Oh rusuk ya mbak?”
64. P : ”Iya benar rusuk. Bagaimana bisa membedakangak?”
65. K1 : ”Iya mbak bisa, Jadi rumusnya 6 dikali rusuk
dikalirusuk ya?”
66. P : ”Iya sip benar. Oke dilanjutkan ya mengerjakannya,
semua ikut belajar ya”
Kemudian untuk membantu siswa menemukan rumus
volume kubus, peneliti membagikan alat peraga kubus yang
berisi kubus satuan untuk setiap kelompok. Kegiatan siswa
dalam menemukan rumus volume kubus dengan bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
peneliti terlihat pada trasnkrip pembelajaran pertemuan kedua
(No. 69-88).
69. K3 : ”Kegiatan 2 mbak, Ini maksutnya gimana mbak?”
70. P :”Kalian tulis bagaimana cara memperolehbanyaknya
kubus satuan yang harus dimasukkan menjadi
isinya. Kalau yang b ada berapa kubus satuan?”
71. K3 : ”Delapan”
72. P : ”Bagaimana caranya?”
73. K3 : ”Dihitung, ini kan dua, dua, dua, dua jadi ada
delapan”
74. P : ”Ya bagus, kalau yang gambar c kalian bias
perhatikan kubus ini sama kan? [Sambil memegang
alat peraga volume]
75. K3 : “Oh ya, sama”
76. P : ”Kalau ini ada berapa kubus satuan?”
77. K3 : ”Dua puluh tujuh, soalnya tadi dah ngitung”
78. P : ”Oh dihitung ya, nanti kalau kubusnya lebih besar,
dihitung juga? Lama dong. Coba sekarang
perhatikan, kita bisa menghitung volumenya dengan
mengalikan luas alas dengan tingginya, sekarang
ukuran kubus ini berapa?”
79. K3 : ”Tiga ya?”
80. P : ”Iya benar tiga, nah kalau begitu alasnya tiga dikali
tiga lanjut dikalikan lagi dengan tiga sebagai
tingginya, jadi berapa?”
81. K3 : ”Dua puluh tujuh”
82. P : ”Iya benar, Tadi itu tiga ukuran apanya to?”
83. K3 : ”Rusuknya ya?”
84. P : ”Iya rusuk, berarti sekarang kalau untuk kubus
sembarang berarti bagaimana rumusnya?”
85. K3 : ”Rusuk dikai rusuuk dikali rusuk. Gitu?”
86. P : ”Iya sip benar. Bagaimana masih ada pertanyaan?”
87. K3 : ”Oh ya ya mudeng”
88. P : “Oke silakan dilanjutkan lagi”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gambar 4.7 Siswa menggunakan alat peraga
Siswa berusaha mencari tahu bagaimana cara untuk
menemukan rumus luas permukaaan dan volume kubus
dengan bantuan alat peraga. Peneliti tetap membimbing
siswa agar dapat menemukan jawaban yang benar.
Selanjutnya peneliti meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan bersama teman
kelompoknya. Namun masih sama seperti pertemuan
sebelumnya siswa kurang inisiatif untuk mengajukan diri
mempresentasikan pekerjaannya sehingga peneliti harus
menunjuk setiap kelompok secara bergantian untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan mereka.
Kegiatan pesentasi ini terlihat pada transkripsi
pembelajaran pertemuan pertama (No. 102-121).
102. P : “Sudah ya, waktu mengerjakan sudah habis.
Sekarang silakan presentasikan hasil pekerjaan
kalian bersama kelompok. Silakan kelompok 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mempresentasikan kegiatan 1, kelompok yang
lain silakan mendengarkan teman yang sedang
presentasi ya”
103. [Wakil kelompok 1 mempresentasikan hasil
pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu
memperhatikan]
104. P : “Oke sudah benar ya jawaban dari kelompok satu,
terimakasih kelompok satu. Jadi rumus untuk
mencari luas permukaan kubus adalah 6 dikali
rusuk dikali rusuk. Selanjutnya silakan kelompok
dua membacakan jawaban kegiatan 2”
105. [Wakil kelompok 2 mempresentasikan hasil
pekerjaannya, siswa yang lain tidak begitu
memperhatikan]
106. P :”Ayo dong dengarkan temanya dulu. Terimakasih
kelompok 2, jawabannya benar ya, rumus untuk
mencari volume kubus adalah rusuk kali rusuk
kali rusuk atau rusuk pangkat tiga. Baik, sampai
di sini ada pertanyaan?”
107. BS :”Tidak”
108. P :”Baik, kita lanjutkan ya, tapi sekali lagi silakan
dengarkan teman yang sedang bicara ya,
kelompok 3 silakan bacakan jawaban kegiatan 3
no 1”
109. [Wakil kelompok 3 mempresentasikan hasil
pekerjaannya]
110. P : ”Adakah jawaban yang berbeda dengan kelompok
3?”
111. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan peneliti]
112. P : ”Baik, sudah benar ya jawaban dari kelompok 3
terimakasih, selanjutnya silakan kelompok 4
membacakan jawaban kegiatan no 2 dan 3?”
113. [Wakil kelompok 4 mempresentasikan hasil
pekerjaannya]
114. P : ”Terimakasih kelompok 4, setuju semua dengan
kelompok 4?
115. BS : ”Setuju”
116. P : ”Selanjutnya silakan kelompok 5 membacakan
jawaban kegiatan no 4?”
117. [Wakil kelompok 5 mempresentasikan hasil
pekerjaannya, siswa yang lain tidak memperhatikan]
118. P :”Oke terimakasih kelompok 5, jawabannya sudah
benar.Berikutnya yang terakhir silakan kelompok
5 membacakan jawaban kegiatan no 5?”
119. [Wakil kelompok 6 mempresentasikan hasil
pekerjaannya, siswa yang lain tidak memperhatikan]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
120. P :”Oke jawabannya benar terimakasih kelompok 6.
Semuanya sudah dibahas ya, apakah masih ada
pertanyaan?”
121. BS:”Tidak”
3. Refleksi
Refleksi berarti: menyimak kembali penuh perhatian bahan studi
tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan supaya
dapat menangkap maknanya lebih mendalam (Subagja, 2010: 55-56).
a. Pertemuan pertama
Siswa diminta untuk menuliskan hasil refleksi sesuai dengan
pertanyaan yang telah disiapkan oleh peneliti di akhir
pembelajaran. Namun tidak semua siswa yang hadir pada
pertemuan pertama mungumpulkan lembar hasil refleksinya.
Hasilnya terkumpul 26 lembar refleksi dari 29 siswa yang hadir.
Hal tersebut terjadi karena suasana kelas yang sedikit gaduh saat
pergantian jam pelajaran sehingga peneliti tidak dapat mengecek
siswa yang belum mengumpulkan lembar refleksi. Contoh lembar
refleksi siswa dapat dilihat pada lampiran B.8.
b. Pertemuan kedua
Setelah pembelajaran hari kedua berahkir, siswa diminta
untuk menuliskan refleksi sesuai pertanyaan yang telah disiapkan
oleh peneliti. Namun tidak semua siswa yang hadir pada pertemuan
kedua mungumpulkan lembar hasil refleksinya. Hasilnya
terkumpul 22 lembar refleksi dari 30 siswa yang hadir. Hal tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
terjadi karena suasana kelas yang sedikit gaduh saat pergantian jam
pelajaran sehingga peneliti tidak dapat mengecek siswa yang
belum mengumpulkan lembar refleksi. Contoh lembar refleksi
siswa dapat dilihat pada lampiran B.9.
4. Aksi
Aksi menunjuk pada pertumbuhan batin seseorang berdasarkan
pengalaman yang telah direfleksikan dan juga pada manifestasi
lahiriahnya (Subagja, 2010: 61-62).
a. Pertemuan pertama
Kegiatan aksi berupa tugas rumah yang dikerjakan bersama
kelompok untuk membuat jaring-jaring kubus. Peneliti
menjelaskantugas aksi pada akhir pertemuan pertama seperti
terlihat pada transkripsi pembelajaran pertemuan pertama (No.
138-140).
138. P : “Selanjutnya, silakan kalian tulis refleksikalian selama
mengikuti pembelajaran hari ini sesuai pertanyaan
yang sudah ada. Lalu untuk aksi di rumah silakan per
kelompok membuat jaring-jaring kubus sesuai bentuk
jaring-jaring yang sudah kalian dapat dalam kelompok
tadi, dengan rusuknya berukuran 10 cm ya. Hasilnya
silakan dibawa pada pertemuan besok pagi ya.”
139. SB : ”Hah besok? Jangan besok mbak”
140. P : “Besok saja, gampang kok bikin jarring-jaringnya. Oke.
Silakan kalian isi lembar refleksinya”
Tugas aksi dikumpulkan pada pertemuan berikutnya yakni
pertemuan kedua. Peneliti mengecek hasil tugas aksi siswa seperti
terlihat pada transkripsi pembelajaran pertemuan kedua (No.10-
16).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
10. P : “Baik, sudah berada di kelompoknya masing-masing ya.
Silakan kalian keluarkan tugas aksi kemarin untuk
membuat jaring-jaring kubus, sudah dibuat kan?”
11. BS : “Belum mbak”
12. P :“Lho kok belum, semuanya belummengerjakan?”
13. K2 : “Sudah mbak”
14. K5 : “Sudah ini mbak”
15. P : “Oke, bagus untuk kelompok yang sudahmengerjakan,
untuk yang belum mengerjakan silakan nanti tugasnya
tetap dikerjakan”
16. BS : ” Iya mbak”
Transkripsi di atas menunjukkan hanya beberapa kelompok
saja yang mengerjakan tugas aksi sesuai yang telah diinstruksikan
pada pertemuan sebelumnya. Dari enam kelompok hanya 3
kelompok saja yang mengerjakan tugas aksi pertama ini. Hal ini
kemudian ditelusuri oleh peneliti dengan melakukan wawancara
bebas kepada beberapa siswa. Menurut mereka, alasan tidak
mengerjakan tugas aksi karena mereka kurang berkomunikasi
dengan teman kelompok yang lain, selain itu masalah waktu yang
hanya berselang satu hari dari pemberian tugas sehingga mereka
tidak sempat mengerjakannya juga menjadi alasan mereka tidak
mengerjakan tugas aksi.
b. Pertemuan kedua
Kegiatan aksi pada pertemuan ini berupa tugas rumah untuk
membuat benda-benda yang bermanfaat berbentuk kubus yang
dikerjakan bersama kelompok. Peneliti menjelaskantugas aksi
pada pertemuan kedua seperti terlihat pada transkripsi
pembelajaran pertemuan kedua (No. 127).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
127. P : “Iya silakan isi lembar refleksinya. Untuk tugas aksinya
silakan kalian buat benda berbentuk kubus yang
berguna untuk kehidupan sehari-hari misalnya
tabungan, tempat kado, atau tempat pernak-pernik.
Supaya kalian tidak lupa lagi sudah saya bagikan
kertas kecil itu silakan dicermati dan dikerjakan
bersama kelompok ya, jangan sampai tidak
mengerjakan lagi ya.”
Pengumpulan tugas aksi kedua ini berselang satu minggu
dari pemberian tugas aksi. Dari enam kelompok hanya ada 4
kelompok saja yang mengumpulkan tugas aksi kedua ini. Peneliti
kemudian menyelediki dengan menanyakan kepada beberapa
siswa mengenai alasan mereka tidak mengerjakan tugas aksi
kedua ini. Mereka menyebutkan bahwa komunikasi antar
anggota kelompok tidak terjalin dnegan baik, sehingga hanya
siswa yang rajin yang mau mengerjakan.
5. Evaluasi
Tes, ulangan, ujian merupakan alat evaluasi untuk menilai
seberapa jauh pengetahuan yang sudah dikuasai dan ketrampilan yang
sudah diperoleh pelajar. Evaluasi berkala mendorong pengajar maupun
pelajar memperhatikan pertumbuhan intelektual dan juga apakah ada
kekurangan-kekurangan yang perlu ditangani. Pedagogi Reflektif tidak
hanya bermaksud mewujudkan pembentukan yang mencakup
kemajuan akademik namun yang menjadi focus perhatian adalah
pertumbuhan pelajar yang menyeluruh sebagai pribadi demi sesama
(Subagja, 2010: 63-65).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Pada pembelajaran ini evaluasi berupa ulangan harian
mengenai kubus untuk menilai seberapa jauh pengetahuan yang sudah
dikuasai dan ketrampilan yang sudah diperoleh siswa. Ulangan harian
berupa 5 soal esai yang dikerjakan siswa selama 80 menit dan diikuti
oleh 31 siswa kelas VIII A . Hasil dari ulangan harian kubus ini
ternyata masih belum baik, nilai sebagian siswa masih belum
mencapai KKM sehingga diadakan ulangan remedi untuk
memperbaiki nilai siswa. Ulangan remedi berupa 5 soal esai yang
dikerjakan siswa selama 80 menit dan diikuti oleh 28 siswa dari 31
siswa kelas VIII A. Hasil dari ulangan harian siswa ini dibahas secara
lengkap pada sub bab berikutnya.
2. Deskripsi Pencapaian Competence, Conscience, dan
CompassionSiswa
a. Competence
Pencapaian kompetensi ini ditunjukkan dari hasil ulangan
kubus yang telah dikerjakan oleh siswa. Hasil ulangan kubus
menunjukkan 13 siswa (41,94% ) mendapat nilai di atas nilai
KKM, sedangkan 18 siswa (58,06%) mendapat nilai di bawah nilai
KKM. Secara lebih rinci seperti yang tertera pada tabel 4.5 terlihat
bahwa 61,3% siswa telah berhasil mencapai indikator menentukan
luas permukaan kubus, sebanyak 69,35% siswa telah mencapai
indikator untuk menentukan volume kubus, kemudian sebanyak
70,65% siswa telah berhasil mencapai indikator untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
mengidentifikasi unsur-unsur kubus, selanjutnya siswa telah
berhasil mencapai indikator membuat jaring-jaring kubus sebanyak
72,58% dan siswa yang telah berhasil mencapai indikator
menentukan panjang rusuk kubus sebanyak 72,58%.
Peneliti dan guru mata pelajaran memutuskan untuk
mengadakan ulangan remedi yang diikuti oleh seluruh siswa
karena hasil ulangan menunjukkan lebih dari 50% siswa belum
mencapai nilai KKM. Sebelum melaksanakan ulangan remedi,
peneliti tidak melakukan pembelajaran remedi terlebih dahulu
dikarenakan waktu yang tidak mencukupi. Namun saat
pembelajaran dengan guru, guru memberikan latihan soal untuk
siswa agar siswa menjadi lebih paham mengenai materi kubus.
Soal remedi dibuat sesuai indikator ulangan kubus. Hasil ulangan
remedi menunjukkan adanya peningkatan dibandingkan hasil
ulangan kubus. Dari 28 siswa yang mengikuti ulangan remedi,
terdapat 7 siswa (25%) yang nilainya masih belum mencapai
KKM. Hal ini berarti 14 siswa (75%) berhasil tuntas dalam
ulangan remedi ini. Secara lebih rinci seperti yang tertera pada
tabel 4.7 bahwa sebanyak 73,57% siswa telah berhasil mencapai
indikator menentukan luas permukaan kubus, sedangkan 76,79%
siswa telah berhasil mencapai indikator menentukan volume kubus,
lalu sebanyak 78,57% siswa berhasil mencapai indikator
menentukan panjang rusuk kubus, selanjutnya siswa yang berhasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
mencapai indikator mengindentifikasi unsur-unsur kubus sebanyak
81,79% dan siswa yang berhasil mencapai indikator membuat
jaring-jaring kubus sebanyak 85,36%.
b. Conscience
Pencapaian kompetensi ini ditunjukkan dengan hasil
penilaian conscience siswa yang didapat dengan mengamati
aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan PPR. Sikap yang diamati dan dinilai yaitu percaya
diri, bertanggungjawab, teliti dan kerjasama. Berdasarkan tabel 4.9
didapatkan bahwa terdapat 8 siswa (25,8%) kurang memiliki sikap
percaya diri hal ini ditunjukkan dengan siswa tidak mengutarakan
pendapat saat pembelajaran dan presentasi, sebanyak 16 siswa
(51,61%) memiliki kepercayaan diri yang baik hal ini ditunjukkan
dengan siswa sudah berusaha untuk mengutarakan pendapat saat
pembelajaran dan beberapa sudah bersedia presentasi walaupun
masih menunggu arahan dari peneliti, sedangkan sisanya sebanyak
7 siswa (22.5%) terlihat sangat percaya diri hal ini ditunjukkan
dengan siswa sudah berinisiatif untuk mengutarakan pendapat
dalam pembelajaran tanpa diminta oleh peneliti. Selanjutnya untuk
sikap bertanggungjawab terlihat terdapat 9 siswa (29%) kurang
bertanggungjawab hal ini diperlihatkan dengan siswa tidak ambil
bagian dalam mengerjakan tugas yang diberikan dan juga dalam
berdiskusi, sebanyak 18 siswa (58%) menunjukkan sikap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
bertanggungjawab yang baik hal ini terlihat dari siswa sudah
berusaha ambil bagian dalam mengerjakan tugas dan dalam
berdiskusi namun belum konsisten, sedangkan sebanyak 4 siswa
(13%) sangat bertanggungjawab hal ini terlihat dengan siswa sudah
konsisten ambil bagian dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Berikutnya untuk sikap teliti sebanyak 13 siswa (42%) kurang teliti
hal ini ditunjukkan dengan masih banyak terdapat kesalahan dalam
mengerjakan soal, sebanyak 11 siswa (35,5%) memiliki ketelitian
yang baik terlihat dari siswa sudah berusaha mengerjakan soal
secara runtut namun masih terdapat sedikit kesalahan, sedangkan
sisanya sebanyak 7 siswa (22,5%) sangat teliti hal ini diperlihatkan
dengan siswa sudah mengerjakan soal sesuai dengan perintah dan
memperoleh hasil yang tepat. Untuk sikap yang terakhir terlihat
bahwa sebanyak 10 siswa (32,3%) kurang menunjukkan sikap
kerjasama hal ini telihat dari siswa kurang terlibat dalam
mengerjakan tugas dan lebih banyak bekerja secara individual
dalam menyelesaikan tugas kelompok, sebanyak 18 siswa (58,1%)
memiliki sikap kerjasama yang baik hal ini ditunjukkan dengan
siswa sudah berusaha mengerjakan tugas bersama-sama dalam
kelompok namun belum konsisten, sedangkan sebanyak 3 siswa
(9,7%) sangat baik dalam bekerjasama hal ini diperlihatkan dengan
siswa terus konsisten berusaha mengerjakan tugas bersama-sama
dengan kelompok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
c. Compassion
Pencapaian kompetensi ini ditujukkan dengan hasil
penilaian compassion yang dilakukan oleh peneliti dengan
melakukan pengamatan selama siswa mengikuti proses
pembelajaran. Sikap dalam kompetensi ini lebih kepada sikap yang
berhubungan dengan orang lain di sekitarnya, sehingga dalam
pembelajaran ini sikap yang diamati dan dinilai adalah sikap saling
membantu dan sikap saling menghargai. Berdasarkan tabel 4.10
diperoleh hasil bahwa 5 siswa (16,1%) menunjukkan kurang baik
dalam sikap saling membantu hal ini terlihat dari siswa kurang
bersedia untuk membantu teman dalam memecahkan masalah,
sebanyak 18 siswa (58,1%) menunjukkan sikap saling membantu
yang baik hal ini ditunjukkan dengan siswa sudah berusaha
membantu teman namun belum konsisten, sedangkan sebanyak 8
siswa (25,8%) menunjukkan memiliki sikap saling membantu yang
sangat baik hal ini diperlihatkan dengan siswa menunjukkan usaha
untuk membantu teman dalam memecahkan masalah. Selanjutnya
untuk sikap saling menghargai diperoleh hasil bahwa sebanyak 9
siswa (29%) menunjukkan sikap kurang baik dalam menghargai
hal ini diperlihatkan dengan siswa memaksakan pendapat mereka
dan tidak mendengarkan pendapat dari teman lainnya, sebanyak 18
siswa (58,1%) menunjukkan sikap saling menghargai yang baik
yang ditunjukkan dengan siswa mau mendengarkan pendapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
teman namun belum konsisten, sedangkan sebanyak 4 siswa
(12,9%) menunjukkan sikap saling menghargai yang sangat baik
hal ini terlihat dengan siswa mau untuk mendengarkan pendapat
teman dan tidak memaksakan pendapatnya.
3. Deskripsi Respon Siswa
Kuesioner respon siswa diisi oleh 31 siswa kelas VIII yang
mengikuti pembelajaran dengan implementasi PPR. Kuesioner tersebut
terdiri dari 20 item pernyataan positif dan 20 item pernyataan negatif.
Setiap pernyataan tersedia empat pilihan jawaban, dimana siswa harus
memilih salah satu jawaban. Alternatif jawaban yang disediakan yakni
“sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”.
Hasil kuesioner menunjukkan pada aspek pertama yakni sikap
terhadap matematika memiliki total skor 1045 dan termasuk dalam
kategori baik. Aspek tersebut terdiri dari 6 pernyataan positif dan 6
pernyataan negatif. Aspek kedua mengenai sikap siswa terhadap
pembelajaran dengan PPR yang terdiri dari 7 pernyataan positif dan 7
pernyataan negatif. Hasil kuesioner pada aspek ini memiliki total skor
1193 yang berarti respon siswa tersebut termasuk kategori baik.
Selanjutnya menurut siswa untuk aspek ketiga mengenai keberhasilan
implementasi PPR memiliki skor 1230 sehingga termasuk dalam
kategori sangat baik. Aspek ketiga ini terdiri dari 6 pernyataan positif
dan 6 pernyataan negatif. Sehingga dapat disimpulkan secara
keseluruhan bahwa respon siswa setelah mengikuti pembelajaran yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
mengimplementasi paradigma pedagogi reflektif termasuk dalam
kategori baik.
D. Keterbatasan Penelitian
Selama proses penelitian inidilaksanakan, terdapat beberapa
keterbatasan yang dialami peneliti antara lain.
1. Observasi pembelajaran hanya dilakukan oleh satu orang observer
untuk masing-masing pertemuan.
2. Alat peraga yang digunakan hanya satu untuk setiap kelompok
sehingga siswa kurang maksimal dalam menggunakan.
3. Penilaian conscience dan compassion hanya dilakukan pada saat
siswa beraktifitas selama pembelajaran di kelas.
4. Pembahasan hasil pencapaian competence, conscience dan
compassionhanya dilakukan untuk setiap aspek, belum membahas
hubungan keseluruhannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV mengenai
implementasi perangkat pembelajaran matematika dengan Paradigma
Pedagogi Reflektif (PPR) pada topic kubus yang menggunakan teori Van
Hiele di kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2015/2016,
dapat disimpulkan:
1. Keterlaksanaan pembelajaran menggunakan perangkat pembelajaran
matematika dengan PPR pada pertemuan pertama dan kedua
menunjukkan skor rata-rata yakni 4,5 dan termasuk dalam kategori
sangat baik. Seluruh dinamika dalam Paradigma Pedagogi Reflektif
(PPR) yakni konteks, pengalaman, refleksi, aksi dan evaluasi
terlaksana sesuai perangkat pembelajaran yang digunakan.
Pembelajaran diawali dengan konteks yakni menggali pengetahuan
awal siswa (apersepsi). Pengalaman dilakukan dengan siswa
mengerjakan LKS dalam kelompok menggunakan alat peraga.
Kegiatan refleksi dilakukan pada akhir pertemuan dengan siswa
mengisi lembar refleksi. Selanjutnya aksi dilakukan dengan
mengerjakan tugas rumah bersama dengan kelompok membuat produk
sesuai materi. Dinamika diakhiri dengan melakukan evaluasi
pembelajaran yaitu siswa mengerjakan ulangan harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
2. Pencapaian Competence ditunjukkan dari hasil ulangan yakni 41,94%
siswa mendapat nilai di atas nilai KKM, sedangkan 58,06% siswa
mendapat nilai di bawah nilai KKM. Ulangan remedi yang diikuti oleh
28 siswa, terdapat 75% siswa yang tuntas dan 25%siswa yang masih
belum mencapai KKM. Hasil pencapaian Conscience didapatkan
bahwa 51,61% siswa memiliki kepercayaan diri yang baik, 58% siswa
menunjukkan sikap bertanggungjawab yang baik,35,5% siswa sudah
memiliki ketelitian yang baik,dan 58,1% siswa memiliki sikap
kerjasama yang baik. Pencapaian compassion diperoleh hasil bahwa
58,1% siswa menunjukkan sikap saling membantu yang baik, dan
sebanyak 58,1% siswa menunjukkan sikap saling menghargai yang
baik.
3. Hasil kuesioner pada aspek pertama yakni sikap terhadap matematika
memiliki total skor 1045 dan termasuk dalam kategori baik. Aspek
kedua mengenai sikap siswa terhadap pembelajaran dengan PPR
memiliki total skor 1193 dan termasuk kategori baik. Selanjutnya
untuk aspek ketiga mengenai keberhasilan implementasi PPR memiliki
skor 1230 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Sehingga secara
keseluruhan respon siswa setelah mengikuti pembelajaran yang
mengimplementasi paradigma pedagogi reflektif termasuk dalam
kategori baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
B. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian, peneliti memberi saran
sebagai berikut:
1. Bagi Guru Matematika
Guru matematika dapat menggunakan perangkat pembelajaran
yang mengimplementasikan Paradigma Pedagogi Reflektif untuk
materi-materi matematika lainnya untuk melatih siswa
mengembangkan kemampuan dalam belajar materi melainkan juga
mengenai kemampuan sosial dengan orang lain.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti diharapkan menyiapkan observer lebih dari satu orang
untuk melakukan observasi penelitian agar data yang didapat lebih
akurat. Selain itu, penggunaan alat peraga juga harus disesuaikan
dengan banyak siswa sehingga siswa dapat menggunakan secara
maksimal. Sedangkan untuk penilaian conscience dan compassion
sebaiknya dilakukan tidak hanya pada saat siswa beraktifitas selama
pembelajaran di kelas saja tetapi juga pada saat siswa mengerjakan
tugas di rumah. Selanjutnya pembahasan hasil pencapaian competence,
conscience dan compassion sebaiknya sekaligus membahas hubungan
hasil pencapaian semua aspek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Majid. 2009. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar
Kompetensi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Dris, J. 2011. Matematika Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.
Dwi Agnes. 2016. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika
Menggunakan Paradigma Pedagogi Reflektif (Ppr) Yang Mengakomodasi
Teori Van Hiele Pada Topik Kubus Di Kelas Viii E Smp Negeri 1
Yogyakarta. Skripsi Strasa Satu. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Herman Hudoyo, 1988. Teori Belajar Matematika. Jakarta: Departemen
pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Hidayat Shaleh. 2013. Pengembangan Kurikulum Baru. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Hosnan. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad
21. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Marsigit, dkk. 2011. Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta: Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional.
Moleong, Lexy. 2009. Metologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Mulyasa. 2009. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kemandirian
Guru dan Kepala Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Nur’aeni, E. 2008. Teori Van Hiele dan Komunikasi Matematika Sekolah Dasar
(Apa, Mengapa dan Bagaimana). Dosen Pendidikan Sekolah Dasar. UPI
Kampus Tasikmalaya.
Okti Trisnaningsari. 2015. Implementasi Paradigma Pedagogi Reflektif pada
Pembelajaran Keterampilan Berdiskusi Siswa Kelas VIII SMP N 8
Yogyakarta Tahun Ajaran 2015/2016. Skripsi Strata Satu. Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Subagja, J. 2010. Paradigma Pedagogi Reflektif; Mendampingi Peserta Didik
Menjadi Cerdas dan Berkarakter. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Tamposan, Husein. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester Kedua 2B.
Jakarta: Yudhistira.
Tim Redaksi Kanisius. 2008. Paradigma pedagogi Reflektif Alternatif Solusi
Menuju Idealisme Pendidikan Kristiani. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implikasi
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Bumi
Aksara.
Walle, John A. 2007. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah Jilid 2. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Wulandari, Yustina. 2015.Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Mengakomodasi Teori Van Hiele Materi Bangun Ruang Sisi Datar dengan
Pendekatan Saintifik pada Siswa Kelas VIII B SMP Pangudi Luhur 1
Kalibawang. Skripsi Strata Satu. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Zaenal Mustafa. 2009. Mengurai Variabel hingga Instrumentasi. Yogyakarta.
Graha Ilmu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN A
1. Silabus
2. RPP
3. Bahan Ajar
4. LKS
5. Instrumen Penilaian
6. Pedoman Wawancara
7. Validasi Pedoman Wawancara
8. Lembar Observasi
9. Validasi Lembar Observasi
10. Kuesioner Respon Siswa
11. Validasi Kuesioner Respon Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran A.1
SILABUS
Sekolah : SMP KANISIUS KALASAN
Kelas : VIII
Mata Pelajaran : Matematika
Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, kubus, prisma, limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya
Kompetensi
Dasar
MateriPo
kok
Kegiatan
Pembelajaran Karakter Indikator
Penilaian Alokasi
Waktu
(JP)
Media
Pembelajaran Teknik Bentuk Instrumen
5.1Mengidenti
fi-kasi sifat-
sifat
kubusserta
bagian-
bagiannya
Bagian-
bagian
dan sifat-
sifat
kubus,
Competence
Konteks
Siswa mengingat
kembali materi
sebelumnya
tentang kubus dan
menyatakan
kaitannya dengan
kubus
Siswa
Consience
Percaya diri,
Tanggung
jawab,
Ketelitian,
dan
Kerja sama
Compassion
Saling
membantu
Menyebutkan
bagian-bagian
kubus: rusuk, sisi,
titik sudut,
diagonal sisi,
diagonal ruang,
bidang diagonal.
Menyebutkan
sifat-sifat kubus.
Tes Tes
uraian
Sebutkan
dan
jelaskan
bagian-
bagian
kubus
beserta
jumlahnya
1 LKS,
Kubus,
Kerangka
kubus, dan
PPT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyebutkan
contoh benda-
benda yang
berbentuk kubus
dalam kehidupan
Pengalaman
Siswa
mencermati
bangun kubus
dalam kehidupan
sehari-hari.
Siswa
menyebutkan
bagian-bagian dan
sifat- sifat kubus.
Saling
menghargai
5.2 Membuat
jaring-jaring
kubus
Jaring-
jaringkub
us
Competence
Siswa
membahas,
membentuk atau
menyusun
berbagai jaring-
jaring kubus
Siswa
mengamati jaring-
jaring kubus
untuk menemukan
Consience
Percaya diri,
Tanggung
jawab,
Ketelitian,
dan
Kerja sama
Compassion
Saling
membantu
Saling
Tes Tes
uraian
Menggamb
ar jaring-
jaringkubus
dengan
pola
berbeda
dari
bungkus
makanan
yang diiris
siswa
1 LKS,
Kubus, dan
Jaring-jaring
kubus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
konsep luas
permukaan kubus.
menghargai
5.3
Menghitung
luas
permukaan dan
volume kubus
Luas
permukaa
n dan
volume
kubus
Competence
Konteks
Siswa mengingat
kembali materi
sebelumnya
mengenai unsur-
unsur, jaring-
jaring dan luas
permukaan kubus
Pengalaman
Siswa membahas,
cara menemukan
dan menghitung
luas permukaan
kubus
Siswa membahas,
cara menemukan
dan menghitung
volume kubus
Siswa berlatih
menentukan luas,
volume ataupun
unsur lainnya
yang berkaitan
Consience
Percaya diri,
Tanggung
jawab,
Ketelitian,
dan
Kerja sama
Compassion
Saling
membantu
Saling
menghargai
Menyebutkan
rumus luas
permukaan kubus
Menentukan luas
permukaan kubus
Menyelesaikan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan dengan
luas permukaan
kubus
Menyebutkan
rumus volume
kubus
Menentukan
volume kubus
Menyelesaikan
masalah sehari-
hari yang
berkaitan dengan
volume kubus
Tes Tes
uraian
Sebutkan
rumus luas
permukaan
kubus jika
panjang,
lebar, dan
tingginya
berukuranx
cm.
Sebutkan
rumus
volume:
Kubus
dengan
panjang,
lebar dan
tingginya
berukurany
cm
2 Jaring-jaring
kubus, kubus
satuan, kotak
transparan
berbentuk
kubus , dan
LKS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dengan kubus
Guru
memperlihatkan
kubus satuan
yang dimasukkan
ke dalam kotak
transparan
berbentuk kubus.
Lalu siswa
mengamati kotak
transparan untuk
menemukan
konsep volume
kubus
Refleksi
Guru mengajak
siswa menuliskan
hasil refleksi
mengenai
pembelajaran hari
ini dalam kertas
dan dikumpulkan
Guru dan siswa
bersama-sama
melakukan
refleksi atas
materi yang sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipelajari dengan
menemukan nilai-
nilai dan makna
dari materi kubus
dan dinamika
pembelajaran
yang terjadi
Aksi
Guru meminta
Siswa menuliskan
aksi yang
mencerminkan
nilai kemanusiaan
berdasarkan
pengalaman
belajar
Guru meminta
siswa membuat
jaring-jaring
kubus
Guru meminta
siswa untuk
merencanakan hal
yang akan
dilakukan
berdasarkan nilai
kemanusiaan dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengalaman
pembelajaran
Guru memberi
tugas pada siswa
untuk membuat
benda yang
berbentuk kubus
yang dapat
digunakan dalam
kehidupan sehari-
hari
Guru meminta
siswa untuk
membuat laporan
berdasarkan
kubus yang telah
dibuat siswa .
Evaluasi
Guru mengajak
siswa untuk
merangkum dan
menuliskan
ringkasan materi
yang mereka
pelajari sepanjang
pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sumber Bahan Ajar:
a. Dris, J. 2011. Matematika Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Kementrian Pendidikan Nasional
b. Marsigit, dkk. 2011. Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Kementrian Pendidikan Nasional
c. Tamposan, Husein. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester 2B. Jakarta : Yudhistira
Mengetahui, Yogyakarta, 17 Maret 2016
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
(........................................) (........................................)
dengan
pemahaman
masing-masing
siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran A.2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Kalasan
Kelas/ Semester : VIII/ 2
Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Topik : Kubus
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 pertemuan)
A. Standar Kompetensi
5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma, limas dan bagian-
bagiannya serta menentukan ukurannya
B. Kompetensi Dasar
5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus serta bagian-bagiannya
5.2 Membuat jaring-jaring kubus
5.3 Menghitung luas permukaan dan volume kubus
C. Indikator
1. Competence
a. Mengidentifikasi unsur-unsur kubus
b. Menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal kubus
c. Menggambar kubus
d. Membuat jaring-jaring kubus
e. Menentukan luas permukaan kubus
f. Menentukan volume kubus
g. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas permukaan
kubus
h. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan volume kubus
2. Conscience
a. Teliti dalam memecahkan permasalahan yang diberikan
b. Percaya diri berbicara di depan umum
c. Mampu bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama
kelompok
d. Mampu bertanggungjawab menyelesaikan tugas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3. Compassion
a. Bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses
pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari
b. Bersedia saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses
pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari
D. Tujuan Pembelajaran
1. Competence
a. Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur kubus
b. Siswa mampu menentukan panjang rusuk dan panjang diagonal
kubus
c. Siswa mampu menggambar kubus
d. Siswa mampu membuat jaring-jaring kubus
e. Siswa mampu menentukan luas permukaan kubus
f. Siswa mampu menentukan volume kubus
g. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan luas
permukaan kubus
h. Siswa mampu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan
volume kubus
2. Conscience
a. Siswa mampu teliti dalam memecahkan persoalan yang diberikan
b. Siswa mampu percaya diri berbicara di depan umum
c. Siswa mampu bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama
kelompok
d. Siswa mampu bertanggungjawab dalam menyelesaikan tugas
3. Compassion
a. Siswa bersedia untuk saling membantu satu sama lain dalam proses
pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-
hari
b. Siswa bersedia untuk saling menghargai pendapat satu sama lain
dalam proses pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari
E. Materi Ajar
Bangun Ruang Sisi Datar : KUBUS
Dalam materi ajar akan membahas:
Konteks
Berisi ajakan bagi siswa untuk mengenal bangun kubus dengan memberi
contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari serta memotivasi siswa tentang
kegunaan dan manfaat mempelajari kubus dalam kehidupan sehari-hari.
Pengalaman
Materi yang akan dipelajari adalah sebagai berikut.
1. Pengertian Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh enam daerah persegi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
2. Unsur-unsur kubus
Sebuah kubus memiliki unsur-unsur yang meliputi
a. Sisi Kubus
b. Rusuk Kubus
c. Titik Sudut Kubus
d. Diagonal Sisis Kubus
e. Diagonal Ruang Kubus
f. Bidang Diagonal Kubus
3. Sifat-sifat kubus
a. Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang kongruen
b. Memiliki 12 rusuk yang sama panjang
c. Memiliki 8 titik sudut
d. Memiliki 1 diagonal sisi yang sama panjang
e. Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan
di satu titik
f. Memiliki 6 bidang diagonal bebrbentuk persegi panjang yang
kongruen
4. Jaring-jaring kubus
Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian bidang datar (sisi-sisi) yang
apabila dipasang atau dirangkaikan akan membentuk sebuah kubus.
Berikut contoh dari jaring jaring kubus.
5. Luas permukaan kubus
Untuk mencari luas permukaan kubus, dengan menghitung luas
persegi yang sama dan kongruen, maka
6. Volume kubus
Untuk menghitung volume kubus, dengan menghitung luas alas
dikalikan tinggi dari kubus tersebut, maka
Luas Permukaan Kubus = 6 × r × r
Volume Kubus = r × r × r
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Refleksi
Berisi arahan agar siswa :
1. Melakukan refleksi mengenai pembelajaran hari ini.
2. Menuliskan hasil refleksi mengenai pembelajaran hari ini dalam kertas
dan dikumpulkan.
Aksi
Berisi arahan agar siswa :
1. Menuliskan aksi yang mencerminkan nilai kemanusiaan berdasarkan
pengalaman belajar serta refleksi sepanjang pelajaran hari ini
2. Membuat jaring-jaring kubus secara berkelompok
3. Membuat benda berbentuk kubus yang dapat berguna untuk kehidupan
sehari-hari. Contoh : kotak tisu, tempat kado, keranjang pernak-pernik
Evaluasi
Berisi ajakan bagi siswa untuk merangkum dan menuliskan ringkasan
materi yang mereka pelajari sepanjang pertemuan dengan pemahaman
masing-masing siswa
F. Nilai Kemanusiaan
percaya diri, bertanggung jawab, ketelitian dan kerja sama
G. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran : Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR)
mengakomodasi Teori Van Hiele
Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi
Kelompok, Presentasi
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan pertama 80 menit (2 jam pelajaran)
Kegiatan
Pembelajaran
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi Waktu
Pendahuluan
1. Guru mengucapkan salam,
meminta salah seorang
siswa untuk memimpin
doa, menanyakaan kabar
dan mengecek kehadiran
siswa
2. Guru menyiapkan siswa
secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses
pembelajaran
3. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran atau
kompetensi dasar yang
akan dicapai.
4. Guru menyampaikan
cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
dalam silabus
5 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Konteks
1. Melalui tanya jawab,
guru mengecek
pemahaman siswa
mengenai materi tentang
bangun ruang sisi datar
bentuk kubus yang sudah
dipelajari di Sekolah
Dasar.
2. Guru meminta siswa
menyebutkan contoh
benda di sekitarnya yang
berbentuk kubus.
Contoh : Dadu, tempat
kado, permainan rubik.
3. Guru membawa beberapa
bentuk bangun ruang sisi
datar, kemudian siswa
diminta memilih bangun
yang merupakan kubus
sesuai dengan
pemahaman mereka.
Motivasi
Guru memberi motivasi
kepada siswa tentang
kegunaan dan manfaat
mempelajari kubus dalam
kehidupan sehari-hari.
Contoh : untuk dapat
mengenali sebuah benda
dikatakan kubus.
10 menit
Inti
Pengalaman
1. Guru mengelompokkan
siswa dalam 4-5 orang dan
membagikan LKS 1
2. Guru memperkenalkan
bangun kubus dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Guru membimbing siswa
mengidentifikasi unsur-
unsur kubus.
(van Hiele fase Informasi)
(15 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
1. Siswa memahami perintah
kerja dan pertanyaan yang
diajukan dalam LKS 1.
Melalui diskusi kelompok,
siswa saling membantu
memberi pemahaman isi
LKS 1.
2. Guru memberi bantuan
seperlunya dalam
memahami maksud LKS
pada kelompok yang
mengalami kesulitan.
3. Siswa secara berkelompok
menyelesaikan
permasalahan terkait
dengan kubus pada LKS-1
(van Hiele fase Orientasi
terarah/terpadu)
(10 menit)
1. Siswa secara berkelompok
membongkar kubus
dengan cara mengiris
bagian rusuk kubus sesuai
petunjuk pada LKS 1
2. Masing-masing siswa
menggambarkan jaring-
jaring yang terbentuk
sesuai petunjuk pada LKS
1
(van Hiele fase Eksplisitasi)
(10 menit)
1. Siswa mempresentasikan
hasil diskusi/pekerjaannya.
2. Siswa yang lain
memberikan tanggapan
atas presentasi yang
disajikan, meliputi:
bertanya, mengkonfirmasi,
melengkapi informasi
ataupun tanggapan
lainnya.
(van Hiele fase Orientasi
Bebas)
(10 menit)
1. Siswa bersama-sama
dengan guru membuat
rangkuman unsur-unsur
kubus
2. Guru memberi
kesempatan siswa untuk
mengkonfirmasi materi
yang telah didiskusikan.
(van Hiele fase Integrasi)
(5 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Penutup
Refleksi
Guru mengajak siswa untuk
berefleksi, dengan
memberikan pertanyaan
tentang pengalaman yang
telah dialami dalam proses
pembelajaran (refleksi
individu dituliskan dalam
kertas)
1) Bagaimana
perasaanmu
mengikuti
pembelajaran hari ini?
Berikan alasan!
2) Nilai (yang berupa
sikap) apa saja yang
dapat kamu ambil dari
pembelajaran materi
kubus?
3) Manfaat apa yang
dapat kalian rasakan
setelah mempelajari
kubus?
Aksi
Guru mengarahkan siswa
untuk menuliskan aksi yang
berkaitan dengan nilai
kemanusiaan yang mereka
dapatkan dari pengalaman.
1) Niat atau rencana apa
yang akan kalian
lakukan yang
mencerminkan nilai
kemanusiaan? (ditulis
dalam kertas secara
individu)
Guru memberi pekerjaan
rumah kepada siswa untuk
membuat sebuah jaring-jaring
kubus dengan panjang rusuk
10 cm, secara berkelompok
Evaluasi
Guru mengajak siswa untuk
menuliskan rangkuman materi
pertemuan ini berdasarkan
pemahaman masing-masing.
15 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
2. Pertemuan kedua 80 menit (2 jam pelajaran)
Kegiatan
Pembelajaran
Kegiatan Waktu
Pendahuluan 1. Guru mengucapkan salam,
meminta salah seorang
siswa untuk memimpin
doa, menanyakaan kabar
dan mengecek kehadiran
siswa
2. Guru menyiapkan siswa
secara psikis dan fisik
untuk mengikuti proses
pembelajaran
3. Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran atau
kompetensi dasar yang
akan dicapai.
4. Guru menyampaikan
cakupan materi dan
penjelasan uraian kegiatan
dalam silabus
5 menit
Konteks
1. Melalui tanya jawab,
guru mengecek
pemahaman siswa
mengenai materi unsur-
unsur dan jaring-jaring
kubus yang sudah
dipelajari pada pertemuan
sebelumnya.
2. Guru melakukan
apersepsi dengan
meminta siswa
mengamati jaring-jaring
kubus yang telah dibuat
di rumah dan menemukan
rumus luas permukaan
kubus.
3. Guru membawa bangun
berupa kubus satuan
untuk menemukan rumus
volume kubus.
Motivasi
Guru memberi motivasi
kepada siswa tentang
kegunaan dan manfaat
mempelajari luas permukaan
dan volume kubus dalam
kehidupan sehari-hari.
Contoh : untuk menghitung
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
luas permukaan tempat kado,
untuk menghitung volume
aquarium berbentuk kubus.
Inti
Pengalaman
1. Guru mengelompokkan
siswa dalam 4-5 orang dan
membagikan LKS 2
2. Guru membimbing siswa
mengidentifikasi jaring-
jaring kubus untuk
menentukan luas
permukaan kubus.
3. Guru membimbing siswa
untuk menentukan volume
kubus dengan
menggunakan kubus
satuan.
(van Hiele fase Informasi)
(15 menit)
1. Siswa memahami perintah
kerja dan pertanyaan yang
diajukan dalam LKS 2.
Melalui diskusi kelompok,
siswa saling membantu
memberi pemahaman isi
LKS 2.
2. Guru memberi bantuan
seperlunya dalam
memahami maksud LKS 2
pada kelompok yang
mengalami kesulitan.
3. Siswa secara berkelompok
mengerjakan
permasalahan terkait
dengan kubus pada LKS 2
(van Hiele fase Orientasi
terarah/terpandu)
(10 menit)
1. Secara berkelompok, siswa
mengamati jaring-jaring
dan menemukan rumus
luas permukaan kubus.
2. Secara berkelompok, siswa
mengamati alat peraga
kubus satuan dan
menemukan rumus volume
kubus.
3. Siswa menuliskan rumus
permukaan dan volume
berdasarkan percobaan.
(van Hiele fase Eksplisitasi)
(10 menit)
1. Siswa mempresentasikan
hasil diskusi/pekerjaannya.
2. Siswa yang lain
memberikan tanggapan
atas presentasi yang
Mengumpulkan dan
menganalisis data (van
Hiele fase Orientasi bebas)
(10 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
disajikan, meliputi:
bertanya, mengkonfirmasi,
melengkapi informasi
ataupun tanggapan
lainnya.
1. Siswa bersama-sama
dengan guru membuat
rangkuman tentang luas
permukaan dan volume
kubus
2. Memberi kesempatan
siswa untuk
mengkonfirmasi materi
yang telah didiskusikan.
(van Hiele faseIntegrasi)
(5 menit)
Penutup
Refleksi
Guru mengajak siswa untuk
berefleksi, dengan
memberikan pertanyaan
tentang pengalaman yang telah
dialami dalam proses
pembelajaran.
1) Bagaimana
perasaanmu mengikti
pembelajaran hari?
Berikan alasan!
2) Nilai (yang berupa
sikap) apa saja yang
dapat kamu ambil dari
pembelajaran materi
kubus?
3) Manfaat apa yang
dapat kalian rasakan
setelah mempelajari
kubus?
Aksi
Guru mengarahkan siswa
untuk menuliskan aksi yang
berkaitan dengan nilai
kemanusiaan yang mereka
dapatkan dari pengalaman.
1) Niat atau rencana apa
yang akan kalian
lakukan yang
mencerminkan nilai
kemanusiaan? (ditulis
alam kertas secara
individu)
Guru memberi pekerjaan
rumah kepada siswa untuk
(15 menit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
membuat bangun kubus secara
berkelompok yang bisa
digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, misalnya: kotak
tisu, celengan, kotak pernak-
pernik.
Evaluasi
Guru mengajak siswa untuk
menuliskan rangkuman materi
pertemuan ini berdasarkan
pemahaman masing-masing.
I. Media Pembelajaran
a. White board dan spidol
b. Benda berbentuk kubus dan balok
c. Gambar bangun kubus dan gambar jarring-jaringnya
d. Alat peraga kubus (kerangka, bangun kubus (benda nyata), jaring-
jaring)
J. Penilaian
1. Teknik Penilaian : tes tertulis (uraian), pengamatan
2. Bentuk Instrumen (terlampir) : soal dan kunci jawaban dan rubrik
penilaian
3. Prosedur Penilaian
No Aspek yang dinilai Teknik
Penilaian
Waktu
Penilaian
1. 1. Competence
a. Mengidentifikasi
unsur-unsur kubus
b. Menentukan panjang
rusuk dan panjang
diagonal kubus
c. Menggambar kubus
d. Membuat jaring-jaring
kubus
e. Menentukan luas
permukaan kubus
f. Menentukan volume
kubus
g. Menyelesaikan
masalah yang
berkaitan dengan luas
permukaan kubus
h. Menyelesaika masalah
yang berkaitan dengan
Tes Tertulis Hasil dari tes
tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
volume kubus
2. 2. Conscience
a. Teliti dalam
memecahkan
persoalan yang
diberikan.
b. Percaya diri berbicara
di depan umum
c. Bekerjasama dalam
memecahkan
persoalan bersama
kelompok
d. Bertanggungjawab
menyelesaikan tugas
Pengamatan Saat
menyelesaikan
soal-soal
latihan (baik
individu
maupun
kelompok)
dan saat
diskusi
3. 3. Compassion
a. Bersedia untuk saling
membantu satu sama
lain dalam proses
pembelajaran dan
mampu
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Bersedia untuk saling
menghargai pendapat
satu sama lain dalam
proses pembelajaran
dan mampu
menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Pengamatan Saat
pembelajaran
dan saat
diskusi serta
dari hasil
refleksi dan
niat aksi
K. Sumber Bahan
d. Dris, J. 2011. Matematika Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII.
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan
Nasional
e. Marsigit, dkk. 2011. Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII.
Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan
Nasional
f. Tamposan, Husein. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII
Semester 2B. Jakarta : Yudhistira
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Lampiran A.3
BAHAN AJAR
Satuan Pendidikan : SMP Kanisius Kalasan
Kelas/ Semester : VIII/ 2
Materi Pokok : Bangun Ruang Sisi Datar
Topik : Kubus
Mata Pelajaran : Matematika
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran (2 pertemuan)
A. Konteks
Guru memberikan contoh benda-benda yang berbentuk kubus dalam
kehidupan sehari-hari.
Contoh : permainan rubik, kotak kado, kotak makanan, plastisin
B. Pengalaman
Guru memfasilitasi siswa belajar materi dengan menggunakan model
pembelajaran inquiri dan fase van Hiele berbantu alat peraga.
Materi sebagai berikut :
1. Pengertian Kubus
Kubus adalah bangun ruang yang dibatasi oleh
enam daerah persegi. Kubus diberi nama sesuai
dengan nama titik-titik sudut pada bidang alas
dan bidang atas kubus tersebut. Kubus
merupakan bangun ruang sisi datar sehingga
garis yang tidak tampak digambarkan oleh garis
putus-putus.
2. Sebuah kubus ABCD.EFGH memiliki bagian-bagian sebagai berikut:
1) Sisi
Daerah-daerah persegi pada kubus dinamakan
bidang batas atau bidang sisi atau sisi kubus.
Sisi-sisi pada kubus sepasang-sepasang
berhadapan. Salah satu sisi dinamakan bidang
alas atau dasar, yaitu sisi ABCD. Sisi yang
berhadapan dengan alas dinamakan bidang atas atau sisi atas
atau tutup, yaitu sisi EFGH. Sisi-sisi lainnya dinamakan sisi
tegak atau dinding, yaitu sisi ABFE, BCGF, CDHG,dan ADHE.
2) Rusuk
Pertemuan dua sisi berupa ruas garis
dinamakan rusuk. Kubus memiliki 12 rusuk
yang sepasang-sepasang berhadapan. Rusuk-
rusuk bidang alas dinamakan rusuk-rusuk alas
yaitu AB, BC, CD dan AD, rusuk-rusuk
bidang atas dinamakan rusuk-rusuk atas yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
EF, FG, GH dan HE. Sedangkan yang lain dinamakan rusuk-
rusuk tegak yaitu AE, BF, CG dan DH.
3) Titik Sudut Kubus
Pertemuan 3 rusuk dinamakan titik sudut
kubus. Titik sudut kubus juga merupakan
pertemuan tiga bidang sisi. Kubus memiliki 8
titik sudut yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.
4) Diagonal Sisi
Diagonal suatu sisi kubus dinamakan diagonal
sisi. Kubus memiliki 12 diagonal sisi yaitu AF,
BE, BG, CF, CH, DG, DE, AH, AC, BD, EG,
dan FH. Jika sebuah kubus dengan panjang
rusuk a satuan panjang maka diagonal sisi
kubus tersebut adalah satuan panjang.
5) Diagonal Ruang
Garis yang menghubungkan dua titik sudut
yang tidak sebidang dalam kubus dinamakan
diagonal ruang. Kubus memiliki 4 diagonal
ruang yaitu EC, FD, GA, dan HB. Jika
sebuah kubus dengan panjang rusuk a satuan
panjang maka diagonal ruang kubus tersebut
adalah satuan panjang.
6) Bidang Diagonal
Bidang diagonal suatu kubus adalah
bidang yang dibatasi oleh dua rusuk dan
dua diagonal bidang suatu kubus. Kubus
memiliki 6 bidang diagonal yaitu ACGE,
BDHF, ABGH, DCFE, ADGF, dan
BCHE.
3. Sifat-sifat Kubus
1) Memiliki 6 sisi berbentuk persegi yang kongruen
2) Memiliki 12 rusuk yang sama panjang
3) Memiliki 8 titik sudut
4) Memiliki 1 diagonal sisi yang sama panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
5) Memiliki 4 diagonal ruang yang sama panjang dan berpotongan di
satu titik
6) Memiliki 6 bidang diagonal bebrbentuk persegi panjang yang
kongruen
4. Jaring-jaring Kubus
Jaring-jaring kubus merupakan rangkaian bidang datar yang apabila
dipasang atau dirangkaikan akan membentuk sebuah kubus.
Berikut contoh dari jaring jaring kubus.
5. Luas Permukaan Kubus
Dari gambar di atas terlihat suatu kubus beserta jaring-
jaringnya. Untuk mencari luas permukaan kubus dengan
menghitung luas seluruh persegi yang ada, maka : Luas
permukaan kubus
= 6 x rx r
= 6 x r2
= 6r2
6. Volume Kubus
Pada gambar (a), tampak kubus satuan, yaitu kubus yang memiliki
panjang rusuk 1 satuan panjang. Volume kubus satuan = (1 x 1 x 1)
satuan volume = 1 satuan volume.
Pada gambar (b) tampak kubus yang memiliki panjang rusuk 2 satuan
panjang. Kubus tersebut akan diisi kubus satuan, sehingga banyak
kubus satuan yang diperlukan adalah 8 kubus satuan. Dengan ukuran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
(2 x 2 x 2) sehingga diperoleh volume kubus tersebut adalah 8 satuan
volume.
Dengan demikian, volume kubus (V) yang memiliki panjang rusuk r
dirumuskan sebagai berikut
V = rx r x r = r3
C. Refleksi
Guru mengajak siswa untuk berefleksi dengan memberikan pertanyaan
tentang pengalaman yang telah dialami dalam proses pembelajaran.
4) Bagaimana perasaanmu? Berikan alasan!
5) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari
pembelajaran materi kubus?
6) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus?
D. Aksi
Guru mengarahkan siswa untuk menuliskan aksi yang berkaitan
dengan nilai kemanusiaan yang mereka dapatkan dari pengalaman.
2) Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan
nilai kemanusiaan?(ditulis alam kertas secara individu)
3) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat jaring-
jaring kubus secara berkelompok. (pertemuan pertama)
4) Guru memberi pekerjaan rumah kepada siswa untuk membuat bagun
kubus yang dapat digunakan untuk kehidupan sehari-hari (pertemuan
kedua)
E. Evaluasi
Guru mengajak siswa untuk menuliskan rangkuman materi pertemuan ini
berdasarkan pemahaman masing-masing.
Daftar Pustaka
Dris, J. 2011. Matematika Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional
Marsigit, dkk. 2011. Matematika 2 untuk SMP/MTs Kelas VIII. Jakarta : Pusat
Kurikulum dan Perbukuan, Kementrian Pendidikan Nasional
Tamposan, Husein. 2007. Matematika Plus SMP Kelas VIII Semester 2B. Jakarta :
Yudhistira
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran A.4
LEMBAR KERJA SISWA (1)
Nama Anggota
Kelompok (No. Presensi)
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Competence 1. Siswa dapat menggambar kubus dan memberi nama
setiap sudutnya 2. Siswa dapat menyebutkan unsur-unsur kubus 3. Siswa dapat menggambarkan jaring-jaring kubus
Conscience 1. Siswa mampu teliti dalam menyelesaikan persoalan
yang diberikan 2. Siswa bekerjasama dalam memecahkan persoalan
bersama kelompok Compassion
1. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses pembelajaran.
2. Siswa bersedia saling menghargai perndapat satu sama lain dalam proses pembelajaran.
Waktu 1 x 45 menit Alat dan bahan
Bangun kubus, dan lembar kerja
Petunjuk 1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok 2. Kerjakan sesuai instruksi dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Konteks
1. Mengingat kembali mengenai materi tentang bangun ruang sisi datar bentuk kubus yang sudah dipelajari di Sekolah Dasar (SD).
2. Menyebutkan contoh benda-benda di sekitarnya yang berbentuk kubus serta mengetahui kegunaan dan manfaat mempelajari kubus dalam kehidupan sehari-hari. Contoh benda-benda kubus dalam kehidupan sehari-hari:
a.
Bungkus makanan ringan “broniz” yang berbentuk menyerupai dadu, dimana pada tiap sisinya terdapat poin 1-6.
b. Bungkus dot anak kecil “Huki”
c. Bungkus “Teh Tong Tji”
d. Rubik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Pengalaman
Kegiatan 1
Tujuan : siswa dapat menyebutkan unsur-unsur kubus
Isilah bagian-bagian yang kosong!
1. Bangun di atas bernama _____________________
2. Bangun di atas mempunyai __________ sisi,
yaitu __________________________________________________
3. Bangun di atas mempunyai __________ rusuk,
yaitu __________________________________________________
4. Bangun di atas mempunyai __________ titik sudut,
yaitu ___________________________________________________
5. Bangun di atas mempunyai __________ diagonal sisi,
Yaitu __________________________________________________
6. Bangun di atas mempunyai __________ diagonal ruang,
Yaitu __________________________________________________
7. Bangun di atas mempunyai __________ bidang diagonal,
yaitu __________________________________________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Kegiatan 2 Tujuan : siswa dapat menggambar kubus dan memberi nama setiap sudutnya Langkah-langkah :
1. Gambarlah sisi kubus bagian depan (bidang frontal ABFE) dengan ukuran 5 cm × 5 cm. (Bidang Frontal adalah bidang yang sejajar dengan bidang gambar)
2. Lukislah bidang frontal bagian belakang. Berilah garis putus-putus untuk rusuk yang tidak terlihat.
3. Lengkapi gambar tersebut dengan memberi nama di setiap sudutnya. (dibagikan kertas berpetak)
Kegiatan 3 Dalam kegiatan ini, kerjakan soal-soal berikut ini dengan baik!
1. Dari kubus ABCD.EFGH di atas, bila panjang rusuk AB adalah 5 cm
maka hitunglah: a) Panjang HG b) Panjang AC c) Panjang AG
2. Perhatikan kubus ABCD.EFGH . a) Tentukanlah rusuk-rusuk yang sejajar dengan AB, AE dan AD b) Tentukanlah sisi-sisi yang sejajar dengan ABCD, ADHE, ABFE
Kegiatan 4 Tujuan : siswa dapat menggambar jaring-jaring kubus Langkah :
1. Berilah nama tiap titik sudut dari kubus yang diberikan oleh guru. 2. Setelah itu irislah kubus sesuai tanda yang ada pada bangun kubus
sampai terbuka. 3. Setelah dibuka diperoleh jaring-jaring kubus, gambarlah bentuk
jaring-jaringnya. 4. Berilah nama sudut pada jaring-jaring yang sesuai dengan sudut
kubus semula. (dibagikan kertas berpetak)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Refleksi Pertemuan Pertama Nama : No Presensi : Refleksi
1) Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini? Berikan alasan!
2) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus?
3) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus? ...................................................................................................................................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................ ................................................................................................................................... ........................................................................................................................................................................ .............................................................................
Aksi Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan (teliti, percaya diri, bekerjasama, bertanggung jawab) .......................................................................................................................... .................................................................................................................................................................... .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. ....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................... ................................................................................. Pekerjaan Rumah : Buatlah sebuah jaring-jaring kubus dengan rusuk
berukuran 10 cm secara berkelompok menggunakan kertas berwarna, dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Evaluasi
Tuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman kalian masing-masing. ............................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. ................................................................................................................................................................. .................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................. ....................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
LEMBAR KERJA SISWA (2)
Nama Anggota
Kelompok (No. Presensi)
1.
2.
3.
4.
5.
Tujuan Competence 1. Siswa dapat menentukan luas permukaan kubus 2. Siswa dapat menentukan volume kubus 3. Siswa dapat menyelesaikan masalah yang berkaitan
dengan luas permukaan dan volume kubus Conscience
1. Siswa mampu teliti dalam menyelesaikan persoalan yang diberikan
2. Siswa bekerjasama dalam memecahkan persoalan bersama kelompok
Compassion 1. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain
dalam proses pembelajaran. 2. Siswa bersedia saling menghargai perndapat satu
sama lain dalam proses pembelajaran. Waktu 1 x 45 menit Alat dan bahan
Jaring-jaring kubus, peraga kubus satuan dan lembar kerja
Petunjuk 1. Kerjakan LKS ini secara berkelompok 2. Kerjakan sesuai instruksi dari guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
Konteks 1. Mengingat kembali mengenai materi unsur-unsur dan jaring-jaring kubus
yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. 2. Mengamati jaring-jaring kubus yang telah dibuat di rumah untuk
mententukan rumus luas permukaan. 3. Menggunakan kubus satuan untuk menentukan rumus volume kubus.
Pengalaman
Kegiatan 1 Pada kegiatan ini kita akan menemukan luas permukaan kubus. Perhatikan gambar jaring-jaring kubus berikut :
Kubus terdiri dari ………………… buah persegi. Rumus luas persegi = …… x ……. Sehingga luas permukaan kubus = …….. x …………. x……….. = …………
Kegiatan 2 Pada kegiatan ini kita akan menemukan volume kubus. Perhatikan gambar kubus berikut :
Pada gambar (a), tampak kubus satuan, yaitu kubus yang memiliki panjang rusuk 1 satuan panjang. Volume kubus satuan = (1 x 1 x 1) satuan volume = 1 satuan volume. Pada gambar (b dan (c) akan diisi kubus satuan. Berapakah banyak kubus satuan yang diperlukan untuk mengisi kubus (b) ? (tuliskan cara memperolehnya) Berapakah banyak kubus satuan yang diperlukan untuk mengisi kubus (c) ? (tuliskan cara memperolehnya)
luas permukaan kubus =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
Sehingga untuk menghitung volume kubus kita bisa menghitung banyaknya kubus satuan yang mengisi kubus tersebut. atau dengan cara lain, untuk menentukkan volume (V) kubus, kita cari dulu luas alas kubus (LA) lalu dikalikan dengan tinggi (t). Luas alas kubus = ... × ... = ...... dan t = r, maka rumusan volume kubus sebagai berikut.
V = …× ... = (… × ...) × ... = .........
Kegiatan 3 Pada kegiatan ini kita akan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan luas permukaan dan volume kubus. Kerjakan soal-soal berikut dengan teliti:
1. Lengkapi tabel berikut ini ! No Panjang rusuk kubus Luas permukaan kubus Volume kubus 1. 7 cm ……… cm2 …. cm3
2. …… cm 600 cm2 …. cm3
3. ….. m …. m2 8000 m3
4. 10 dm …… dm2 …. dm3
5. ….. m …. m2 125 m3
2. Budi memiliki sebuah jam. Setiap malam
sebelum tidur, Budi selalu menyalakan alarm supaya besok paginya Budi dapat bangun pagi dan tidak terlambat berangkat sekolah. Panjang rusuk jam Budi berukuran 8 cm. Berapa luas permukaan jam Budi?
3. Ani ingin memberikan kado untuk Winda yang sedang berulangtahun. Ani sudah memiliki kado sebagai hadiah yang berbentuk kubus. Jika panjang rusuk kotak kado Ani adalah 22 cm, berapa volume kotak kado tersebut?
4. Bak mandi Arman berbentuk kubu seperti dalam gambar di samping. Bak tersebut berisi air sampai penuh dan berisi 140,608 liter air. Tentukanlah panjang rusuk bak mandi Arman tersebut! (dalam cm)
volume kubus =
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
5. Luas alas sebuah kardus yang berbentuk kubus 2500 cm2.Tentukan panjang rusuk dan luas permukaan kardus tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Refleksi Pertemuan Kedua Nama : No Presensi :
1) Bagaimana perasaanmu mengikuti pembelajaran hari ini? Berikan alasan!
2) Nilai (yang berupa sikap) apa saja yang dapat kamu ambil dari pembelajaran materi kubus?
3) Manfaat apa yang dapat kalian rasakan setelah mempelajari kubus?
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
.......................................................................
................................................................ Aksi Niat atau rencana apa yang akan kalian lakukan yang mencerminkan nilai kemanusiaan (teliti, percaya diri, bekerjasama, bertanggung jawab) ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
...............................................................................
.................................... Pekerjaan Rumah : Buatlah sebuah jaring-jaring kubus dengan rusuk berukuran 10 cm secara berkelompok menggunakan kertas berwarna, dikumpulkan pada pertemuan berikutnya. Evaluasi Tuliskan rangkuman materi pertemuan ini berdasarkan pemahaman kalian masing-masing. ............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Lampiran A.5
Instrumen Penilaian Hasil Belajar A. Penilaian Competence
Ulangan harian
1. Perhatikan gambar berikut
Sebutkan sisi, titik sudut,bidang diagonal dan diagonal ruang dari kubus
tersebut!
2. Sebuah kawat sepanjang 960 cm akan dibuat kubus. Tentukan banyaknya
kubus yang terbentuk jika panjang rusuknya 10 cm!
3. Perhatikan gambar berikut
Tentukanlah nomor-nomor
berapakah yang harus dihilangkan
agar dapat menjadi sebuah jaring-
jaring kubus.
4. Vian mempunyai tempat mainan berbentuk kubus dengan panjang sebuah
rusuknya 150 cm. Jika ia akan mengecat tempat mainan tersebut dan setiap
10.000 cm2 menghabiskan satu kaleng cat. Berapakah banyak kaleng cat
yang digunakan untuk mengecat tempat mainan tersebut?
5. Sebuah akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 72 cm.
Akuarium tersebut berisi air yang tingginya lima perenam dari tinggi
akuarium itu. Tentukan volume air (dalam cm) di dalam akuarium
tersebut!
No Jawaban Skor
1. Bidang diagonal : PRVT, PQVW, TSRU,
TQRW, PUVS dan QSWU
Diagonal ruang : SU dan WQ & PV dan TR
Titik sudut : P, Q, R, S, T, U, V, W
Sisi : PQRS, TUVW, PQUT, QRVU,
RSWV, SPTW
3
3
2
2
2. Diketahui : 1. kawat sepanjang 48 dm
2. panjang rusuk kubus 1 dm
Ditanya : Banyak kubus yang dibuat?
Jawab :
Panjang rusuk total untuk 1 kubus
= 12 x 10 dm
2
P
T
W
S
Q
R
V
U
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
= 120 dm
Banyak kubus yang terbentuk
= 960 dm : 120 dm
= 8 buah
4
4
3. a. 1, 6
b. 2, 5, 1 atau 2, 5, 3
c. 3, 5
d. 1, 3
2
4
2
2
4. Diketahui :1. panjang rusuk kubus 50 cm
2. satu kaleng cat dapat untuk
mengecat 300 cm2
Ditanya : berapa banyak cat yang
diguanakan?
Jawab :
Luas permukaaan kubus
= 6 x s x s
= 6 x 150 cm x 150 cm
= 135.000 cm2
Banyak cat yang digunakan
= 135.000 cm2 : 10.000cm
2
= 13,5 kaleng cat
5
5
5. Diketahui :
a. Akuarium berbentuk kubus dengan
panjang rusuk 72 cm
b. Akuarium berisi air tingginya dari
tinggi akuarium
Ditanya :
a. Volume air di dalam akuarium
Jawab :
Sebelumnya, kita mencari tinggi air terlebih
dahulu
Tinggiair = tinggi kubus
= 72
= 60 cm
Volumeair =
= 72 x 72 x 60
= 311.040
5
5
Ulangan Remedi
1. Perhatikan gambar berikut
Sebutkan sisi, titik sudut, diagonal sisi dan diagonal
ruang dari kubus di samping!
R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
2. Perhatikan gambar berikut
Tentukanlah nomor berapakah yang
harus dihilangkan agar dapat menjadi
sebuah jaring-jaring kubus.
3. Sebuah akuarium berbentuk kubus dengan panjang rusuk 78 cm.
Akuarium tersebut berisi air yang tingginya empat perenam dari tinggi
akuarium itu. Tentukan volume air di dalam akuarium tersebut!
4. Sebuah kawat sepanjang 576 cm akan dibuat kubus. Tentukan banyaknya
kubus yang terbentuk jika panjang rusuknya 8 cm!
5. Doni mempunyai tempat mainan berbentuk kubus dengan panjang rusuk
50 cm. Jika ia akan mengecat tempat mainan tersebut dan setiap 10.000
cm2 menghabiskan satu kaleng cat. Berapakah banyak kaleng cat yang
digunakan untuk mengecat tempat mainan tersebut?
No Jawaban Skor
1. Sisi : KLMN, OPQRS, KLPO, NMQR,
LMQP, KNRO
Titik Sudut : K, L, M, N, O, P, Q, R, S
Diagonal Sisi : KP, OL, LQ, PM, MR, NQ,
KR, ON, KM, NL, OQ, PR
Diagonal Ruang : KQ, RL, OM, PN
3
3
2
2
2. a. 1, 6
b. 2, 5, 1 atau 2, 5, 3
c. 3, 5
d. 1, 3
2
4
2
2
3. Diketahui :
c. Akuarium berbentuk kubus dengan
panjang rusuk 78 cm
d. Akuarium berisi air tingginya 4/3
dari tinggi akuarium
Ditanya :
b. Volume air di dalam akuarium
Jawab :
Sebelumnya, kita mencari tinggi air terlebih
dahulu
Tinggiair = 4/3 x tinggi kubus
= 4/3 x 78
= 52 cm
Volumeair =
= 78 x 78 x 52
= 316.386
5
5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
4. Diketahui : 1. kawat sepanjang 576 Cm
2. panjang rusuk kubus 8cm
Ditanya : Banyak kubus yang dibuat?
Jawab :
Panjang rusuk total untuk 1 kubus
= 12 x 8dm
= 96 cm
Banyak kubus yang terbentuk
= 576 dm : 96 dm
= 6 buah kubus
5
5
5. Diketahui :1. panjang rusuk kubus 50cm
2. satu kaleng cat dapat untuk
mengecat 1.000 cm2
Ditanya : berapa banyak cat yang
diguanakan?
Jawab :
Luas permukaaan kubus
= 6 x s x s
= 6 x 50 cm x 50 cm
= 15.000 cm2
Banyak cat yang digunakan
= 15.000 cm2 : 1.000cm
2
= 1,5 kaleng cat
5
5
B. Penilaian Conscience
Sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran adalah percaya
diri, tanggung jawab, kerja sama dan teliti Indikator perkembangan sikap
PERCAYA DIRI
a. Kurang baik jika sama sekali tidak mengutarakan pendapat atau diminta
mengerjakan didepan tidak mau dalam proses pembelajaran
b. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba mengutarakan
pendapat atau diminta mengerjakan di depan masih malu-malu dalam
proses pembelajaran
c. Sangat baik jika memiliki inisiatif sendiri untuk mengutarakan pendapat
atau mengerjakan di depan dengan semangat dalam proses pembelajaran
Indikator perkembangan sikap BERTANGGUNGJAWAB (dalam diskusi)
a. Kurang baik jika sama sekali tidak ambil bagian dalam mengerjakan tugas
yang diberikan atau acuh tak acuh pada saat berdiskusi
b. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba ambil bagian
dalam mengerjakan tugas yang diberikan tetapi belum konsisten pada saat
berdiskusi
c. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan pada saat berdiskusi secara terus-menerus dan sudah
konsisten.
Indikator perkembangan sikap TELITI
a. Kurang baik jika masih terdapat banyak kesalahan dalam memecahkan
masalah (langkah-langkahnya)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
b. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk mencoba mengerjakan
secara runtut dalam memecahkan masalah, namun masih terdapat sedikit
kesalahan
c. Sangat baik jika menunjukkan sudah mengerjakan sesuai perintah dan
memperoleh hasil yang tepat.
Indikator perkembangan sikap KERJASAMA (dalam diskusi)
a. Kurang baik jika masih terlihat mengerjakan tugas yang diberikan secara
individual
b. Baik jika sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba mengerjakan
tugas yang diberikan bersama-sama, namun belum konsisten
c. Sangat baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk mengerjakan
tugas yang diberikan bersama-sama
Bubuhkan tanda √ pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan
No Nama Percaya Diri Tanggung
Jawab
Teliti Kerjasama
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
1.
2.
3.
dst
SB= sangat baik B= baik KB=kurang baik
C. Penilaian Compassion
Indikator :
1. Siswa bersedia saling membantu satu sama lain dalam proses
pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
a. Kurang baik jika siswa kurang bersedia membantu teman dalam
memecahkan masalah
b. Baik jika siswa sudah menunjukkan ada usaha untuk mencoba
membantu teman, namun belum konsisten
c. Sangat baik jika sudah menunjukkan adanya usaha untuk mebantu
teman dalam memecahkan masalah
2. Siswa bersedia saling menghargai pendapat satu sama lain dalam proses
pembelajaran dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
a. Kurang baik jika siswa terlihat memaksakan pendapatnya di dalam
kelompok
b. Baik jika siswa sudah menunjukkan mau mendengarkan pendapat
teman, namun belum konsisten
c. Sangat baik jika sudah menunjukkan mau mendengarkan pendapat
teman dan tidak memaksakan pendapatnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran A.6
PEDOMAN WAWANCARA
Materi : Bangun Ruang Sisi Datar
Kelas/ Semester : VIII / 2
Tujuan :
1. Mengetahui proses pembelajaran didalam kelas
2. Mengetahui problematika yang dialami oleh
Bapak/Ibu maupun siswa
3. Sebagai instrumen penelitian
RUMUSAN PEDOMAN WAWANCARA
A. Pendekatan/Strategi Pembelajaran
Metode yang digunakan
Keterkaitan materi dalam kehidupan sehari-hari
B. Materi Pelajaran
Pemahaman siswa terhadap materi
C. Pemanfaatan Alat Peraga/Sumber Belajar
Keefektifan penggunaan alat peraga
D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Sistem penilaian
No. Aspek yang diamati Skor
1 2 3 4 5
A. Pendekatan/Strategi Pembelajaran
1. Apa metode yang digunakan oleh Bapak/Ibu
saat menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi
Datar? (Kubus, Balok, Prisma dan Limas)
2. Adakah kesulitan yang ditemui ketika
Bapak/Ibu menggunakan metode atau strategi
pembelajaran tersebut?
3. Bagaimana keefektifan penggunaan metode
atau strategi pembelajaran tersebut?
4. Bagaimana respon siswa terhadap metode
atau strategi pembelajaran yang diberikan?
5. Apakah pembelajaran sudah sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa?
Jika sudah contohnya seperti apa? Jika belum,
apa kendala yang dihadapi?
6. Apakah pembelajaran yang dilaksanakan
sudah dingaitkan dengan kehidupan sehari-
hari?
B. Materi Pelajaran
7. Bagaimana pemahaman siswa mengenai
pengertian dan unsur-unsur Bangun Ruang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma, Limas)?
8. Apakah ada siswa yang masih kesulitan
membedakan Kubus dan Balok?
9. Apakah siswa kesulitan dalam membedakan
diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang
diagonal dalam Kubus dan Balok? Jika iya,
kira- kira mengapa hal tersebut bisa terjadi?
10. Apakah ada siswa yang masih kesulitan
membedakan Prisma dan Limas?
11. Dari materi pengertian limas, melukis limas
beraturan, luas permukaan limas dan volume
limas. Materi manakah yang paling sulit
dipahami oleh siswa?
12. Berdasarkan pertanyaan nomor 11 mengapa
siswa kesulitan dalam memahami materi
tersebut?
13. Bagaimana pemahaman siswa mengenai
pengertian dan unsur-unsur Limas?
14. Bagaimana pemahaman siswa tentang
perbedaan dari Kubus, Balok, Prisma, dan
Limas?
15. Adakah kesulitan siswa mengenai konsep dari
luas permukaan dan volume kubus, balok,
prisma dan limas?
16. Apakah siswa mampu menggunakan rumus
luas permukaan dan volume kubus, balok,
prisma dan limas dengan tepat saat
mengerjakan soal?
C. Pemanfaatan Alat Peraga/Sumber Belajar
17. Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat peraga
(jaring- jaring dan kerangka (kubus, balok,
prisma, dan limas)) dalam menjelaskan materi
Bangun Ruang Sisi Datar?
18. Apakah ada kesulitan dalam pembuatan
jaring- jaring (kubus, balok, prisma dan
limas)? Jika ada, biasanya dibagian apa?
19. Apakah Bapak/Ibu sudah menggunakan media
pembelajaran/sumber belajar saat mengajar?
Jika sudah, apa contohnya? Jika belum,
mengapa?
20. Apakah alat peraga/sumber belajar yang
digunakan sudah efektif?
21. Apakah alat peraga/sumber belajar yang
digunakan sesuai dengan tujuan pembelajaran
dan kebutuhan siswa?
22. Apakah Bapak/Ibu mengajak siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
membuat jaring- jaring (kubus, balok, prisma
dan limas)?
23. Apakah penggunaan alat peraga/sumber
belajar mampu menumbuhkan keaktifan siswa
saat pembelajaran berlangsung?
24. Kapan penggunaan alat peraga tersebut
digunakan:
a. Pada awal menjelaskan unsur-unsur
Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok,
Prisma, Limas)
b. Setiap tatap muka
D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
25. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan
oleh Bapak/Ibu (tugas, ulangan, kuis,
keaktifan)?
26. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan penilaian
(kognitif, afektif, psikomotorik)?
27. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan pretest,
tanya jawab diawal pelajaran?
28. Apakah Bapak/Ibu memantau kemajuan
belajar siswa?
29. Sudahkan Bapak/Ibu memberikan tugas sesuai
dengan tujuan pembelajaran? Jika sudah, apa
contohnya?
30. Hasil belajar siswa selalu dikembalikan dan
diketahui oleh orang lain?
31. Apakah diakhir pembelajaran, siswa diajak
untuk merefleksikan kegiatan pembelajaran?
32. Apakah penilaian akhir sesuai dengan tujuan
pembelajaran?
Paingan, ................... 2016
Validator,
(..............................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
Lampiran A.7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
Lampiran A.8
LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN
PEMBELAJARAN MATEMATIKA
DENGAN PENDEKATAN PPR
Sekolah :
Kelas :
Jam ke :
Pokok Bahasan/topik :
Guru :
Hari, tanggal :
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi belajar-mengajar
2. Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keasaan yang Anda
amati
NO ASPEK YANG DIAMATI SKOR
I. PRAPEMBELAJARAN
1. Memeriksa kesiapan ruang, alat pembelajaran, dan media 1 2 3 4 5
2. Memeriksa kesiapansiswa 1 2 3 4 5
II. MEMBUKA PEMBELAJARAN (Konteks)
1. Melakukan kegiatan apersepsi
(Mengingatkan materi bangun ruang sisi datar sebelumnya seperti :
kubus,balok, dan prisma)
1 2 3 4 5
2.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana
kegiatannya
1 2 3 4 5
3. Memberikan penguatan yang mengaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari ( memberi contoh bentuk bangun ruang dalam kehidupan
sehari hari)
1 2 3 4 5
III. KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN (Pengalaman)
A. Penguasaan materi pelajaran
1. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 1 2 3 4 5
2. Mengaitkan materi dengan pengetahun lain yang relevan 1 2 3 4 5
3. Menyampaikan materi sesuai dengan hierarki belajar 1 2 3 4 5
4. Mengaitkan materi dengan realitas kehidupan 1 2 3 4 5
B. Pendekatan/strategi pembelajaran
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai (competence, consience, compassion)
1 2 3 4 5
2 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan
dan kebutuhan siswa
1 2 3 4 5
3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut 1 2 3 4 5
4 Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi 1 2 3 4 5
5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual 1 2 3 4 5
6 Mengkomodasi adanya keragaman budaya Nusantara 1 2 3 4 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
7 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif : teliti, kritis, logis (consience)
1 2 3 4 5
8 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah
dialokasikan
1 2 3 4 5
9 Melaksanakan pembelajaran sesuai tahapan berfikir anak menurut
teori Van Hiele
1 2 3 4 5
10 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya sikap
peduli, kerja sama (compassion)
1 2 3 4 5
11 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat
bekerja dalam kelompok
1 2 3 4 5
12 Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk menemukan
konsep materi secara mandiri.
1 2 3 4 5
13 Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan rasa kepercayaan
diri siswa (seperti mempresentasikan hasil kerja kelompok atau
mengemukakan pendapat)
1 2 3 4 5
14 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat
mengeksplor atau menggali materi pembelajaran secara detail.
1 2 3 4 5
15 Melaksanakan pembelajaran yang memacu siswa untuk dapat
berfikir aktif dan kreatif dalam menyelesaiikan permasalahan.
1 2 3 4 5
C Pemanfaatan media pembelajaran/sumber belajar
1 Menunjukkan keterampilandalam penggunaan media 1 2 3 4 5
2 Menghasilkan pesanyang menarik (penggunaan jaring-jaring untuk
menghitung luas permukaan bangun ruang sisi datar)
1 2 3 4 5
3 Menggunakan media secara efektif dan efisien 1 2 3 4 5
4 Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media (seperti memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan unsur-unsur bangun
ruang sisi datar)
1 2 3 4 5
D Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1 Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran 1 2 3 4 5
2 Merespons positif partisipasi siswa 1 2 3 4 5
3 Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa 1 2 3 4 5
4 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa 1 2 3 4 5
5 Menunjukkanhubungan antar pribadi yang kondusif (seperti
berdiskusi dalam pembimbingan pembelajaran)
1 2 3 4 5
6 Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar 1 2 3 4 5
E Penilaian proses dan hasil belajar (Evaluasi)
1 Melakukan penilaian awal 1 2 3 4 5
2 Memantau kemajuan belajar (seperti melihat perkembangan siswa
melalui soal latihan)
1 2 3 4 5
3 Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi 1 2 3 4 5
4 Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 3 4 5
F Penggunaan bahasa
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar 1 2 3 4 5
2 Menggunakan bahasatulis yang baik dan benar 1 2 3 4 5
3 Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai 1 2 3 4 5
IV PENUTUP (Refleksi)
A Refleksi dan rangkuman pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
1 Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
(melakukan refleksi dengan mengaitkan materi dengan kehidupan
sehari-hari)
1 2 3 4 5
2 Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa 1 2 3 4 5
B Pelaksanaan tindak lanjut (Aksi)
1 Memberikan tugas atau kegiatan tindak lanjut dari refleksi siswa 1 2 3 4 5
Skor Total
Yogyakarta, .............................. 2016
Pengamat,
(.....................................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Lampiran A.9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran A.10
KUESIONER RESPON SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN BANGUN
RUANG SISI DATAR DENGAN PENDEKATAN PPR
Nama : …………………………… Nomor Presensi :……………
Keterangan:
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak
Setuju No
.
Pernyaatan Pilihan
Jawaban
S
S
S T
S
S
T
S
1 Saya lebih suka pelajaran matematika daripada pelajaran yang lain
2 Saya merasa senang dan tertarik dengan pembelajaran matematika seperti ini
3 Bagi saya, matematika adalah pelajaran yang membosankan
4 Konsep matematika banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
5 Saya merasa termotivasi untuk belajar matematika setelah mengikuti
pembelajaran matematika seperti ini
6 Pembelajaran matematika seperti ini memudahkan saya untuk memahami
materi
7 Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini sama saja dengan
pembelajaran matematika yang biasa dilakukan
8 Pembelajaran matematika seperti ini membuat materi semakin susah
dipahami
9 Saya lebih memilih (tertarik) pembelajaran matematika seperti ini daripada
pembelajaran matematika biasa
Petunjuk:
1. Tulislah nama dan no presensi pada isian yang tersedia
2. Bacalah pernyataan di bawahinidenganteliti, jikaadapernyataan yang
kurangjelastanyakanlah.
3. Berilahtandachecklist ( ) pada salah satu kolom yang berisi pernyataan
yang paling sesuai dengan pendapatmu.
4. Jawablah dengan jujur tanpa pengaruh orang lain
5. Periksa kembali jawabmu sebelum lembar kuisioner ini dikumpulkan
6. Jawaban pada kuisioner ini tidak akan mempengaruhi nilai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
10 Pembelajaran matematika seperti ini dapat menumbuhkan keberanian saya
untuk mengemukakan pendapat
11 Saya merasa bosan dan tidak tertarik dengan pembelajaran matematika
seperti ini
12 Saya merasa tetap ceroboh meskipun sudah mengikuti pembelajaran
matematika seperti ini
13 Saya jarang mengerjakan tugas matematika
14 Saya merasa tegang dan tertekan selama mengikuti pembelajaran matematika
seperti ini
15 Pembelajaran matematika seperti ini membuat saya tergantung dengan
penjelasan guru
16 Pembelajaran matematika seperti ini dapat meningkatkan rasa kepercayaan
diri saya untuk berbicara di depan umum
17 Saya merasa terlatih untuk teliti dan cermat dalam menyelesaikan soal
18 Saya merasa minder saat bekerja sama dalam kelompok
19 Saya semakin peduli terhadap teman selama mengikuti pembelajaran
matematika seperti ini
20 Matematika tidak berkaitan dengan kehidupan sehari-hari
21 Saya merasa terpaksa saat mengikuti pembelajaran matematika karena
matematika merupakan salah satu pelajaran wajib
22 Saya tertantang untuk menemukan konsep materi saat mengikuti
pembelajaran matematika seperti ini
23 Hasil dari pembelajaran matematika seperti ini dapat saya gunakan dalam
kehidupan sehari-hari
24 Pembelajaran matematika seperti ini tidak bermanfaat bagi saya
25 Bagi saya matematika adalah pelajaran yang menyenangkan
26 Saya merasa pembelajaran matematika seperti ini kurang sesuai dengan yang
saya harapkan
27 Saya kurang peduli dengan teman selama berdiskusi dalam kelompok
28 Saya merasa pelajaran matematika tidak ada manfaatnya dalam kehidupan
sehari-hari
29 Bagi saya, matematika adalah pelajaran yang ditunggu-tunggu
30 Saya selalu mengulang materi di rumah setelah mengikuti pembelajaran
matematika seperti ini
31 Saya tekun saat mengerjakan tugas matematika
32 Saya merasa lebih mudah menyelesaikan soal setelah mengikuti
pembelajaran seperti ini
33 Bagi saya, waktu terasa lama saat mengikuti pembelajaran matematika
34 Saya mampu bekerja sama dengan baik dalam kelompok setelah mengikuti
pembelajaran seperti ini
35 Konsep matematika berkaitan dengan ilmu lain yang berguna dalam
kehidupan sehari-hari
36 Saya merasa pembelajaran matematika seperti ini membingungkan
37 Saya merasa kurang dapat menyelesaikan soal
38 Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini dapat melatih kerja keras
untuk menyelesaikan tugas
39 Saya merasa lebih nyaman bekerja sendiri daripada bersama kelompok
40 Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini membuat saya tergantung
pada teman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran A.11
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
LAMPIRAN B
1. Hasil Olah Data Wawancara Kepada Guru
2. Hasil Oleh Data Observasi Keterlaksanaan PPR
3. Transkripsi Video Pembelajaran
4. Contoh Pekerjaan LKS 1
5. Contoh Pekerjaan LKS 2
6. Analisis Ulangan Harian
7. Contoh Pekerjaan Ulangan Harian Siswa
8. Analisis Ulangan Remedi
9. Contoh Pekerjaan Remedi Siswa
10. Refleksi Pertemuan 1
11. Refleksi Pertemuan 2
12. Penilaian Conscience
13. Penilaian Compassion
14. Analisis Respon Siswa
15. Contoh Hasil Kuesioner Respon Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran B.1
HASIL WAWANCARA
Materi : Bangun Ruang Sisi Datar
Narasumber : Ag. Kurnia
Tujuan :
1. Mengetahui proses pembelajaran didalam kelas
2. Mengetahui problematika yang dialami oleh Bapak/Ibu maupun
siswa
3. Sebagai instrumen penelitian
No. Pertanyaan Jawaban Narasumber
A. Pendekatan/Strategi Pembelajaran
1. Apa metode yang digunakan oleh Bapak/Ibu saat
menjelaskan materi Bangun Ruang Sisi Datar?
(Kubus, Balok, Prisma dan Limas)
2. Bagaimana respon siswa terhadap metode atau
strategi pembelajaran yang diberikan?
3. Apakah pembelajaran yang dilaksanakan sudah
dingaitkan dengan kehidupan sehari-hari?
Untuk mengajar saya
cenderung memakai tutor
sebaya
Mereka cenderung
senang, karena sudah
biasa mereka bisa memilih
teman kelompok
Iya, biasanya saat
pengenalan saya
membawa gambar atau
barang yang biasa mereka
bawa.
B. Materi Pelajaran
4. Apakah siswa kesulitan dalam memahami
diagonal sisi, diagonal ruang, dan bidang diagonal
dalam Kubus dan Balok?
5. Dari materi pengertian kubus, melukis kubus
beraturan, luas permukaan limas dan volume
limas. Materi manakah yang paling sulit dipahami
oleh siswa?
Kalau diagonal sisi siswa
tidak mengalami
kesulitan, diagonal ruang
yang siswa masih bingung
memahami biasanya saya
memakai alat peraga
Biasanya siswa masih
terbalik-balik memahami
luas permukaan dan
volume
Siswa masih kesulitan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
6. Bagaimana pemahaman siswa tentang perbedaan
dari Kubus, Balok, Prisma, dan Limas?
membedakan prisma dan
limas, harus ada contoh
benda nyata dahulu
C. Pemanfaatan Alat Peraga/Sumber Belajar
7. Apakah Bapak/Ibu menggunakan alat
peraga(jaring- jaring dan kerangka (kubus, balok,
prisma, dan limas) dalam menjelaskan materi
Bangun Ruang Sisi Datar?
8. Apakah Bapak/Ibu mengajak siswa untuk
membuat jaring- jaring(kubus, balok, prisma dan
limas)?
9. Kapan penggunaan alat peraga tersebut digunakan:
c. Pada awal menjelaskan unsur-unsur Bangun
Ruang Sisi Datar (Kubus, Balok, Prisma,
Limas)
d. Setiap tatap muka
iya, biasanya saya
menggunakan kerangka
bangun untuk pengenalan
Iya, saya biasanya
memberi tugas untuk
menggambar jaringjaring
Saya gunakan saat
perkenalan saja
D. Penilaian Proses dan Hasil Belajar
10. Bagaimana sistem penilaian yang dilakukan oleh
Bapak/Ibu (tugas, ulangan, kuis, keaktifan)?
11. Apakah Bapak/Ibu sudah melakukan penilaian
(kognitif, afektif, psikomotorik)?
12. Apakah Bapak/Ibu pernah melakukan pretest,
tanya jawab diawal pelajaran?
13. Apakah diakhir pembelajaran, siswa diajak untuk
merefleksikan kegiatan pembelajaran?
Tugas iya, ulangan sudah
psti, kadang-kadang saya
juga memberi kuis
Sudah, biasanya saya
mengamati perilaku siswa
sebagai nilai selain nilai
ulangan
Kadang-kadang saja
Kegiatan refleksi sekarang
dilakukan di ahkir bulan
untuk semua pelajaran
dengan siswa menulis di
buku refleksinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran B.2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran B.3
TRANSKRIP PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama 12 April 2016
Keterangan
P : Peneliti SS : Semua Siswa
BS : Beberapa Siswa Sn : Siswa ke-n
Kn : Kelompok ke-n S : Siswa
1. [P memasuki kelas]
2. P : “Selamat pagi anak-anak.”
3. SS : “Selamat pagi bu.”
4. P : “Perkenalkan nama saya Feronika Asih Agustin, silakan panggil
saya
Bu Asih. Nah saya juga ingin tahu nama kalian, silakan nanti kalian
tulis nama kalian di nametag yang akan saya bagikan dan silakan
dipakai selama pembelajaran ini.”
5. [Peneliti membagikan nametag, suasana kelas belum kondusif]
6. P : ”Kalau sudah silakan ditulisi nama kalian, silakan dipakai
nametagnya.Kita mulai pelajarannya ya.”
7. BS : “Iya”
8. [BS menuliskan nama, suasana kelas masih belum kondusif]
9. P : “Sudah ya. Sekarang mohon semua perhatikan dulu ya. Hari ini kita
Akan belajartentang bangun ruang sisi datar. Untuk materi yang
pertama kita akan belajar tentang kubus. Apakah kalian pernah
belajar tentang kubus?”
10. BS : “Sudah”
11. P : “Coba sekarang sebutkan, benda nyata yang bentuknya kubus apa
saja?”
12. S1 : “Dadu”
13. P : “Iya dadu, apa lagi?”
14. S2 :“Rubik.”
15. P : “Benar Rubik, ada lagi?”
16. [Peneliti mengeluarkan beberapa contoh kemasan makanan yang memiliki
kemasan berbentuk kubus dan balok]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
17. P : “Sekarang saya punya beberapa benda, silakan kalian sebutkan
benda
Ini termasukkubus atau tidak ya. Ini kubus bukan?” [Sambil
menunjukkan kemasan The Tjongjie]
18. BS :”Iya”
19. P : “Baik, kalau yang ini kubus bukan?” [Sambil menunjukkan bungkus
Broniz]
20. BS : “Iya”
21. P : “Kalau yang ini bentuknya apa?” [Sambil menunjukkan bungkus
dot]
22. BS : “Kubus”
23. P : “Baik. Kalau yang ini apa bentuknya?” [Sambil menjukkan kotak
kado]
24. BS : “Itu kubus”
25. P : “Lagi ya, kalau yang ini berbentuk kubus tidak?” [Sambil
MenunjukkanBungkusGood Day]
26. BS : “Enggak”
27. P : “Baik, satu lagi ya, kalau yang ini berbentuk kubus tidak?’ [Sambil
Menunjukkantempat jam]
28. BS : “Enggak”
29. P : “Nah sekarang, kenapa kalian bisa menyebutkan benda-benda tadi
Kubus ataubukan, apa alasannya?”
30. S3 : “Gak tahu”
31. P : “Untuk yang lain, kenapa benda ini bisa kalian sebut kubus?”
[Sambil
Menunjukkanbungkus teh tjongjie dan bungkus broniz]
32. S4 : “Karena panjangnya rusuknya sama”
33. P :”Baik, ada lagi alasannya? Kenapa bisa kalian sebut kubus?”
34. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan peneliti, beberapa asik mengobrol]
35. P : “Oke, sekarang kita akan bekerja dalam kelompok ya, pembagian
Kelompoknyaakan saya bacakan silakan didengarkan baik-baik
tidak akan saya ulangi”
36. [Peneliti membacakan nama siswa berdasarkan kelompok, siswa
berpindah tempat sesuai kelompoknya, kemudian peneliti membagikan
LKS untuk masing-masing kelompok]
37. P : “Sudah dalam kelompoknya semua ya. Baik, silakan perhatikan ke
Depanlagi. Jadikalau dalam sebuah kubus terdapat unsur-unsur apa
saja? Ada yang bisa menyebutkan?”
38. [Siswa tidak merespon pertanyaan peneliti]
39. P : “Ada yang sudah pernah mempelajari kubus?”
40. BS : “Sudah”
41. P : “Kubus itu punya apa aja?”
42. S5 : “Rusuk”
43. P : “Mana yang dinamakan rusuk? Coba tunjukkan.” [Sambil
MenunjukkanKerangkakubus]
44. S6 : “Yang itu” [Sambil menunjuk kerangka kubus]
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
45. P : “Iya benar, yang ini” [Sambil menunjukkan rusuk dari kerangka
kubus]Nah, kalaudalam kubus rusuknya pasti sama panjang.”
46. P : “Selanjutnya unsur yang lain apa lagi?
47. S7 : “Sisi”
48. P : “Ya benar, ada berapa sisi dalam kubus?
49. BS : “Enam”
50. P : “Iya benar, apa lagi unsurnya?”
51. S8 : “Titik sudut”
52. P : “Oke titik sudut. Titik sudut itu pertemuan dari berapa rusuk?
53. S9 : “Tiga”
54. P : “Apa lagi unsurnya?”
55. S10 : “Diagonal sisi”
56. P : “Diagonal sisi itu yang mana?” [Sambil menunjukkan kerangka
kubus]
57. S11 : “Yang warna merah”
58. P : “Iya benar. Jadi diagonal sisi adalah diagonal yang berada pada sisi.
Untuk sebuahkubus ada berapa diagonal sisi?”
59. S12 : “Enam”
60. P : “Apakah benar? Coba sekarang kalau ada 6 sisi dalam kubus dan
satu
Sisiada 2diagonal sisi berarti ada berapa diagonal sisi dalam
kubus?”
61. S13 : “Duabelas”
62. P : “Benar, selanjutnya mana yang disebut diagonal ruang?”
63. S14 : “Itu, yang warna biru”
64. P : “Iya benar, diagonal ruang adalah diagonal yang berada di dalam
Ruang yangmenghubungkan dua titik sudut. Unsur yang terakhir
apa namanya?
65. S15 : “Bidang diagonal”
66. P : ”Bidang diagonal adalah bidang yang terbentuk dari dua rusuk dan
Dua diagonalsisi. Nah sudah kita bahas semua unsurnya. Sudah
jelas atau masih ada pertanyaan?”
67. BS : “Jelas”
68. P : “Baik, selanjutnya silakan kalian kerjakan kegiatan satu, jangan lupa
Tulis namaanggota kelompoknya dulu ya. Nanti kalau ada yang
kurang jelas bisa ditanyakan ke saya ya”
69. [Siswa mulai mengerjakan LKS bersama kelompoknya]
70. S16 : “Mbak, ini langsung diisi di sini kan?”
71. P : “Iya, silakan langsung diisi di kertas itu saja”
72. [Setiap kelompok sibuk mengerjakan LKSnya. Peneliti berkeliling
memperhatikan siswa-siswa]
73. K1 : “Mbak, ini berarti disebutin namanya semuanya ya?” [Sambil
MenunjukLKSKegiatan 1 No 2]
74. P : “Iya, kalian sebutkan namanya satu per satu, perhatikan penulisan
Namauntuk sisiya, harus disebutkan searah ya.”
75. K1 : ” Jadi gimana mbak, ABCD gitu?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
76. P : “Iya begitu benar, kalau ABDC kurang tepat. Gimana sudah
paham?”
77. K1 : “Oh gitu ya ya”
78. [Peneliti mendatangi kelompok 2 yang menyalin jawaban dari buku
pegangan siswa]
79. P : ”Ayo bukunya dimasukkan dulu, kerjakan bersama kelompok saja”
80. K2 : “Mau liat gambarnya kok mbak”
81. P : “Itu di LKS sudah ada gambarnya juga kok”
82. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain]
83. K4 :”Mbak ini gambarnya di kertas yang kotak-kotak ini?” [Sambil
MenunjukLKSkegiatan 2]
84. P : “Iya, gambarnya di kertas itu, perhatikan ukurannya ya dan jangan
Lupaberi namatiap sudutnya ya”
85. [Peneliti mendatangi kelompok 5 yang terlihat sibuk mengobrol]
86. P : “Sudah sampai mana mengerjakannya?”
87. K5 : “Sampai sini” [Sambil menunjuk LKS Kegiatan 1 no 5]
88. P : “Ayo dilanjutkan dulu mengerjakannya, ngobrolnya nanti lagi,
Kelompoklain sudahsampai kegiatan 2 lho”
89. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain, siswa menjadi
cukup ribut]
90. K1 : ”Mbak ini ngerjainnya kaya gini gak?” [Sambil memperlihatkan
pekerjaan kegiatan3]
91. P : ”Itu pakai rumus Phytagoras, masih ingat tidak?”
92. K1 : ”Oh yang akar-akar gitu ya mbak?”
93. P : “Iya, Coba dihitung dulu, yang lain juga ikut menghitung ya.”
94. K1 : “Iya mbak”
95. [Peneliti membagikan bangun kubus dan cutter untuk masing-masing
kelompok]
96. P : “Coba perhatikan semua ya, untuk kegiatan 4 silakan kalian iris
kubus
sesuai tandayang warna-warni itu ya, hati-hati ya memakai
cutternya. Setelah itu lanjutkan kegiatan sesuai langkah yang sudah
ada ya”
97. K4 : ”Seperti ini mbak?”
98. P : “Iya, silakan diiris sampai garisnya putus” [Peneliti memberikan
ContohDalammengiris kubus]
99. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain, siswa menjadi
ribut]
100. [Setiap kelompok rata-rata sedang mengiris kubus]
101. K6 : ”Mbak, ini ngasih namanya gimana?”
102. P : “Sudah terbuka kubusnya? Kalau kubusnya terbuka gitu, jadi apa
sekarang?
103. K6 : “Jaring-jaring”
104. P : ”Ya benar, nah sekarang silakan beri nama sesuai titik sudut semula”
105. [K6 masih terlihat bingung]
106. P : ”Tadi kan sebuah kubus pasti punya nama setiap sudutnya, kalau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
dibuka seperti ininama sudutnya jadi dimana aja?” [Sambil
memegang kubus yang telah berbentuk jaring-jaring]
107. K6 : “Oh gitu ya ya mudeng”
108. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain, siswa menjadi
ribut]
109. P : “Apakah sudah selesai semua?”
110. SS : “Belum lah mbak”
111. P : “Yasudah silakan fokus mengerjakan lagi, waktu mengerjakannya
tinggal15 menitlagi ya.”
112. [Peneliti mengecek pekerjaan setiap kelompok, beberapa sudah selesai,
sebagian lagi masih banyak yang belum dikerjakan]
113. P : “Sudah ya, waktu mengerjakan sudah habis. Sekarang silakan
presentasikan hasilpekerjaan kalian bersama kelompok. Untuk
kegiatan 1 no 1-3 ada yang mau mempresentasikan pekerjaannya?”
114. [Siswa tidak menanggapi, suasana menjadi ribut]
115. P : ”Baik, akan saya tunjuk saja ya. Silakan kelompok satu
mempresentasikan kegiatan1 no 1-3, kelompok yang lain silakan
mendengarkan dengan baik, kalau ada jawaban yang berbeda boleh
ditanyakan”
116. [Wakil kelompok 1 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain
tidak begitu memperhatikan]
117. P : “Oke sudah benar ya jawaban dari kelompok satu, terimakasih
kelompoksatu,sampai di sini apakah ada pertanyaan?”
118. BS : ”Tidak” [Sebagian siswa tidak menanggapi]
119. P : “Sekarang dilanjutkan ke kegiatan 1 no 4-5, silakan kelompok 2
Mempresentasikanhasil pekerjaannya”
120. [Wakil kelompok 2 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain
tidak begitu memperhatikan]
121. P : “Teman-teman yang lain silakan perhatikan teman yang sedang
presentasi ya, hargaiteman yang sedang berbicara. Untuk jawaban
dari kelompok 2 sudah benar ya, terimakasih kelompok 2”
122. P : “Lanjut ke kegiatan 1 no 6-7, silakan kelompok 3 mempresentasikan
Hasilpekerjaannya”
123. [Wakil kelompok 3 mempresentasikan hasil pekerjaannya]
124. P : “Setuju dengan jawaban kelompok 3?”
125. BS : “Setuju”
126. P : “Sudah benar ya jawabannya, terimaksih kelompok 3”
127. P :“Selanjutnya ke kegiatan 3 no 1, silakan kelompok 4
mempresentasikanHasilpekerjaannya”
128. [Wakil kelompok 4 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain
tidak begitu memperhatikan]
129. P : “Baik, terimakasih kelompok 4. Untuk no 1 b dan c kita gunakan
rumusPhytagorasya, apakah ada pertanyaan?”
130. BS : “Tidak”
131. P :“Untuk yang terakhir kegiatan 3 no 2, silakan kelompok 5
mempresentasikan hasilpekerjaannya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
132. [Wakil kelompok 5 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain
tidak begitu memperhatikan]
133. P : “Baik sudah benar ya jawabannya, terimakasih kelompok 5.”
134. [Peneliti membagikan lembar refleksi untuk masing-masing siswa]
135. S16 : “Ini apa mbak? Refleksi?”
136. S17 : “ Ini diisi mbak?”
137. P : “Selanjutnya, silakan kalian tulis refleksi kalian selama mengikuti
Pembelajaranhari ini sesuai pertanyaan yang sudah ada. Lalu untuk
aksi di rumah silakan per kelompok membuat jaring-jaring kubus
sesuai bentuk jaring-jaring yang sudah kalian dapat dalam kelompok
tadi, dengan rusuknya berukuran 10 cm ya. Hasilnya silakan dibawa
pada pertemuan besok pagi ya.”
138. SB : ”Hah besok? Jangan besok mbak”
139. P : “Besok saja, gampang kok bikin jaring-jaringnya. Oke. Silakan
kalian
isiLembarrefleksinya”
140. [Sebagian siswa mengisi lembar refleksi dengan serius, sebagian lagi
hanya menyalin hasil refleksi milik teman]
141. P : ”Hayo isi sesuai refleksi masing-masing ya. Untuk yang sudah
selesai,
Kertasrefleksinya silakan dikumpulkan, hasil pekerjaan LKSnya
juga silakan dikumpulkan sekalian”
142. [Bel tanda pelajaran telah usai]
143. P : “Kita lanjutkan pembelajaran besok lagi ya tentang luas permukaan
danVolumekubus. Silakan kalian pelajari dulu di rumah, jangan
lupa kerjakan tugas aksinya di rumah. Baik, selamat pagi semua.
Terimakasih”
144. BS : “Selamat pagi, terimakasih mbak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
TRANSKRIP PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama 13 April 2016
Keterangan
P : Peneliti SS : Semua Siswa
BS : Beberapa Siswa Sn : Siswa ke-n
Kn : Kelompok ke-n S : Siswa
1. [P memasuki kelas]
2. P : “Selamat pagi anak-anak.”
3. SS : “Selamat pagi bu.”
4. P : “Hari ini kita akan melanjutkan pembelajaran mengenai kubus, tapi
sebelumnya silakan kalian duduk sesuai dengan kelompok yang
kemarin sudah terbentuk.”
5. S1 : ”Ya, kelompoknya ganti aja Mbak, milih sendiri aja kelompoknya”
6. P : “Tidak usah, kelompoknya sama dengan kemarin saja, ayo silakan
kalian berkumpul bersama dengan kelompoknya”
7. [Siswa tidak langsung berpindah tampat sesuai kelompoknya, sebagian
malah sibuk mengobrol sehingga suasana kelas menjadi gaduh]
8. P :”Ayo dipercepat berpindahnya, saya akan hitung sampai 10
semuanya sudah berada di kelompoknya:
9. [Peneliti berhitung sampai 10, siswa mulai berpindah tempat sesuai
kelompoknya, suasana mulai terkendalikan]
10. P : “Baik, sudah berada di kelompoknya masing-masing ya. Silakan
kalian keluarkan tugas aksi kemarin untuk membuat jaring-jaring
kubus, sudah dibuat kan?”
11. BS : “Belum mbak”
12. P : “Lho kok belum, semuanya belum mengerjakan?”
13. K2 : “Sudah mbak”
14. K5 : “Sudah ini mbak”
15. P : “Oke, bagus untuk kelompok yang sudah mengerjakan, untuk yang
belum mengerjakan silakan nanti tugasnya tetap dikerjakan”
16. BS : ” Iya mbak”
17. [Peneliti membagikan LKS untuk masing-masing kelompok]
18. P : “Kita ingat pelajaran kemarin dulu ya, kubus memiliki berapa titik
sudut?”
19. S2 : ”Enam”
20. P : “Berapa titik sudut dalam sebuah kubus?”
21. BS : “Delapan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
22. P : ”Benar, lalu sisi dalam kubus ada berapa?”
23. BS : ”Enam”
24. P : ” Ya, selanjutnya diagonal sisinya ada berapa?”
25. S3 : ”Enam”
26. S4 : ”Dua belas”
27. P : ”Berapa diagonal sisinya?”
28. BS : ”Dua belas”
29. P : ”Lalu kalau diagonal ruang kubus ada berapa?”
30. S5 : ”Empat”
31. P : ”Ya, apa lagi unsurnya? Ada yang belum disebutkan?”
32. S6 : ”Bidang diagonal”
33. P : “Iya bidang diagonal. Ada berapa bidang diagonalnya?”
34. S6 : “Enam”
35. P : “Selanjutnya kalau kemarin kita punya sebuah kubus lalu kita
bongkar akan membentuk apa?”
36. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti]
37. P : “Hayo membentuk apa? Tugas yang kalian buat di rumah itu apa
namanya”
38. BS : ”Jaring-jaring”
39. P : ”Iya jaring-jaring. Nah, kalau dari jarring-jaring itu kita bisa
menentukan rumus apa? Rumus luas?”
40. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti]
41. P : ”Kita bisa menentukan apa? Luas apa?”
42. S7 : ”Permukaan”
43. P : ”Ya benar, dari jaring-jaring itu kita bisa menentukan rumus luas
permukaan. Coba nanti kalian cari bersama kelompok bagaimana
rumus luas permukaan dari sebuah kubus? Selanjutnya, selain luas
permukaan apa lagi yang biasa kita tentukan dari sebuah bangun
ruang? Ada yang tahu, kita bisa cari rumus apa lagi?”
44. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan Peneliti]
45. [Peneliti mengeluarkan alat peraga volume berupa bangun kubus yang
diisi kubus satuan]
46. P : ”Kalau bangun ruang berarti memiliki ruangan ya, nah kalau kita
akan menghitung ruangan itu berarti kita harus mencari apa?”
47. S8 : ”Volume”
48. P : ”Iya benar volume. Bagaimana cara menentukan volume kubus itu?”
49. S9 : “Gak tau”
50. P : ”Gak tahu, Oke, Ayo kita cari tahu ya. Coba perhatikan yang saya
bawa ini. Di sini saya punya satu buah kubus, nah saya akan
mengisi kubus ini dengan memasukkan kubus satuan yang kecil-
kecil ini. [Sambil memegang kubus satuan dan memasukkan ke
dalam kubus besar] Akan saya isi kubus ini sampai penuh ya.
Sekarang bagaimana kita tahu berapa kubus satuan yang kita
butuhkan untuk mengisi kubus besar ini sampai penuh?”
51. S10 : “Tinggal dihitung kubus kecilnya”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
52. P : ”Dihitung satu-satu kubusnya? Memakan waktu lama dong. Nak kita
nanti akan mancari bagaimana rumus untuk mencari volume kubus
sehingga nanti kalau tidak ada alat peraga ini pun masih bisa untuk
menghitung ya. Oke sekarang kalian selidiki bagaimana rumus
volume kubus. Silakan kalian kerjakan LKSnya bersama
kelompok, kalau ada yang belum jelas bisa ditanyakan ke saya”
53. [Peneliti membagikan alat peraga volume untuk masing-masing kelompok,
dan siswa mulai mengerjakan LKS bersama kelompok]
54. P : ”Jangan lupa tulis nama anggota kelompoknya dulu ya”
55. BS : ”Iya mbak”
56. [Setiap kelompok sibuk mengerjakan LKS dan menggunakan alat peraga.
Peneliti berkeliling memperhatikan siswa-siswa]
57. K1 : ”Mbak ini gimana? Tinggal diisi kaya gini?” [Sambil menunjuk LKS
Kegiatan 1]
58. P : ”Iya benar, jadi kalau rumus luas permukaan kubus apa?”
59. K1 : ”6 dikali sisi dikali sisi”
60. P : ”Kemarin kita belajar kalau sisi kubus itu yang mana?” [Sambil
memegang kubus satuan]
61. K1 : ”Yang itu” [Sambil menunjuk sisi kubus]
62. P : ”Nah semua luasan ini kan kalau sisi, padahal yang kamu maksud
yang mana? Hanya garis yang membatasi kan? Kalau begitu
namanya apa kemarin kalau dalam kubus?”
63. K1 : ” Oh rusuk ya mbak?”
64. P : ”Iya benar rusuk. Bagaimana bisa membedakan gak?”
65. K1 : ”Iya mbak bisa, Jadi rumusnya 6 dikali rusuk dikali rusuk ya?”
66. P : ”Iya sip benar. Oke dilanjutkan ya mengerjakannya, semua ikut
belajar ya”
67. [Peneliti mendatangi kelompok 3]
68. P : ”Sudah sampai mana?”
69. K3 : ”Kegiatan 2 mbak, Ini maksutnya gimana mbak?”
70. P : ”Kalian tulis bagaimana cara memperoleh banyaknya kubus satuan
yang harus dimasukkan menjadi isinya. Kalau yang b ada berapa
kubus satuan?”
71. K3 : ”Delapan”
72. P : ”Bagaimana caranya?”
73. K3 : ”Dihitung, ini kan dua, dua, dua, dua jadi ada delapan”
74. P : ”Ya bagus, kalau yang gambar c kalian bisa perhatikan kubus ini
sama kan? [Sambil memegang alat peraga volume]
75. K3 : “Oh ya, sama”
76. P : ”Kalau ini ada berapa kubus satuan?”
77. K3 : ”Dua puluh tujuh, soalnya tadi dah ngitung”
78. P : ”Oh dihitung ya, nanti kalau kubusnya lebih besar, dihitung juga?
Lama dong. Coba sekarang perhatikan, kita bisa menghitung
volumenya dengan mengalikan luas alas dengan tingginya,
sekarang ukuran kubus ini berapa?”
79. K3 : ”Tiga ya?”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
80. P : ”Iya benar tiga, nah kalau begitu alasnya tiga dikali tiga lanjut
dikalikan lagi dengan tiga sebagai tingginya, jadi berapa?”
81. K3 : ”Dua puluh tujuh”
82. P : ”Iya benar, Tadi itu tiga ukuran apanya to?”
83. K3 : ”Rusuknya ya?”
84. P : ”Iya rusuk, berarti sekarang kalau untuk kubus sembarang berarti
bagaimana rumusnya?”
85. K3 : ”Rusuk dikai rusuuk dikali rusuk. Gitu?”
86. P : ”Iya sip benar. Bagaimana masih ada pertanyaan?”
87. K3 : ”Oh ya ya mudeng”
88. P : “Oke silakan dilanjutkan lagi”
89. [Peneliti melanjutkan melihat pekerjaan kelompok lain, siswa menjadi
cukup ribut]
90. P : ”Ayo dikerjakan dulu LKSnya, semua ikut mengerjakan supaya
paham, jangan hanya satu dua orang saja yang mengerjakan”
91. [Peneliti mendatangi kelompok 5 yang terlihat asik mengobrol]
92. P : ”Sudah sampai mana?”
93. K5 : ”Sampai sini.” [Sambil menunjuk LKS Kegiatan 3 no 1]
94. P : ”Dilanjutkan dulu, masih banyak yang belum dikerjakan lho”
95. K5 : ”Gantian nih ngerjainnya, aku terus yang ngerjain”
96. P : ”Dikerjakan bareng-bareng dong, ada kesulitan?”
97. K5 : ”Ah iya mbak iya, gak ada kok”
98. [Setiap kelompok rata-rata sedang mengerjakan kegiatan 3, siswa
menjadi ribut]
99. P : ”Waktu mengerjakan tinggal 10 menit lagi ya, setelah itu kalian
presentasikan jawabannya”
100. S11 : ”Belum lho mbak, bentar to”
101. [Peneliti mengecek pekerjaan setiap kelompok, beberapa sudah selesai,
sebagian lagi masih banyak yang belum dikerjakan]
102. P : “Sudah ya, waktu mengerjakan sudah habis. Sekarang silakan
presentasikan hasil pekerjaan kalian bersama kelompok. Silakan
kelompok 1 mempresentasikan kegiatan 1, kelompok yang lain
silakan mendengarkan teman yang sedang presentasi ya”
103. [Wakil kelompok 1 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain
tidak begitu memperhatikan]
104. P : “Oke sudah benar ya jawaban dari kelompok satu, terimakasih
kelompok satu. Jadi rumus untuk mencari luas permukaan kubus
adalah 6 dikali rusuk dikali rusuk. Selanjutnya silakan kelompok
dua membacakan jawaban kegiatan 2”
105. [Wakil kelompok 2 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain
tidak begitu memperhatikan]
106. P :”Ayo dong dengarkan temanya dulu. Terimakasih kelompok 2,
jawabannya benar ya, rumus untuk mencari volume kubus adalah
rusuk kali rusuk kali rusuk atau rusuk pangkat tiga. Baik, sampai di
sini ada pertanyaan?”
107. BS :”Tidak”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
108. P :”Baik, kita lanjutkan ya, tapi sekali lagi silakan dengarkan teman
yang sedang bicara ya, kelompok 3 silakan bacakan jawaban
kegiatan 3 no 1”
109. [Wakil kelompok 3 mempresentasikan hasil pekerjaannya]
110. P : ”Adakah jawaban yang berbeda dengan kelompok 3?”
111. [Siswa tidak menanggapi pertanyaan peneliti]
112. P : ”Baik, sudah benar ya jawaban dari kelompok 3 terimakasih,
selanjutnya silakan kelompok 4 membacakan jawaban kegiatan no
2 dan 3?”
113. [Wakil kelompok 4 mempresentasikan hasil pekerjaannya]
114. P : ”Terimakasih kelompok 4, setuju semua dengan kelompok 4?
115. BS : ”Setuju”
116. P : ”Selanjutnya silakan kelompok 5 membacakan jawaban kegiatan no
4?”
117. [Wakil kelompok 5 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain
tidak memperhatikan]
118. P : ”Oke terimakasih kelompok 5, jawabannya sudah benar. Berikutnya
yang terakhir silakan kelompok 5 membacakan jawaban kegiatan
no 5?”
119. [Wakil kelompok 6 mempresentasikan hasil pekerjaannya, siswa yang lain
tidak memperhatikan]
120. P :”Oke jawabannya benar terimakasih kelompok 6. Semuanya sudah
dibahas ya, apakah masih ada pertanyaan?”
121. BS :”Tidak”
122. P : ”Untuk pertemuan selanjutnya besok hari Selasa kita akan ulangan
ya, bahannya dari dua pertemuan kita ini dari mulai unsur-unsur
kubus, luas permukaan dan volume. Silakan hasil LKSnya
dikumpulkan dulu besok pagi akan saya bagikan kembali. Sampai
sini apa ada pertanyaan?”
123. BS : ”Tidak”
124. P : ”Baik sebelum menutup pembelajaran hari ini, seperti kemarin
silakan kalian tulis refleksi sesuai pertanyaan yang sudah ada”
125. [Peneliti membagikan kertas refleksi dan kertas tugas aksi]
126. S12 : “Halah refleksi lagi mbak?”
127. P : “Iya silakan isi lembar refleksinya. Untuk tugas aksinya silakan
kalian buat benda berbentuk kubus yang berguna untuk kehidupan
sehari-hari misalnya tabungan, tempat kado, atau tempat pernak-
pernik. Supaya kalian tidak lupa lagi sudah saya bagikan kertas
kecil itu silakan dicermati dan dikerjakan bersama kelompok ya,
jangan sampai tidak mengerjakan lagi ya.”
128. [Sebagian siswa mengisi lembar refleksi dengan serius, sebagian lagi
hanya menyalin hasil refleksi milik teman]
129. P : “Tulis sesuai refleksi kalian masing-masing ya. Lembar refleksi yang
sudah diisi boleh dikumpulkan. Kita lanjutkan pembelajaran besok
hari Selasa dengan agenda ulangan ya. Selamat siang.
Terimakasih.”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
130. [Bel tanda pelajaran telah usai]
Lampiran B.4
ANALISIS HASIL ULANGAN SISWA
No Kode Siswa Skor yang Diperoleh
Jumlah Skor Nilai 1 2 3 4 5
1 S1 9 7 8 3 7 34 68
2 S2 6 5 6 3 6 26 52
3 S3 6 3 6 3 5 23 46
4 S4 6 10 7 10 10 43 86
5 S5 5 10 7 3 10 35 70
6 S6 7 10 7 10 10 44 88
7 S7 4 7 8 9 7 35 70
8 S8 5 8 7 9 8 37 74
9 S9 6 10 7 9 9 41 82
10 S10 9 8 8 8 8 41 82
11 S11 8 7 9 3 5 32 64
12 S12 9 7 8 3 5 32 64
13 S13 7 3 8 3 5 26 52
14 S14 5 3 4 4 4 20 40
15 S15 8 10 7 10 10 45 90
16 S16 9 7 8 10 6 40 80
17 S17 7 7 10 9 10 43 86
18 S18 6 4 4 4 5 23 46
19 S19 8 8 7 8 7 38 76
20 S20 6 10 7 4 5 32 64
21 S21 9 7 3 3 3 25 50
22 S22 9 7 7 9 6 38 76
23 S23 9 7 8 3 7 34 68
24 S24 8 7 7 8 8 38 76
25 S25 5 7 10 10 10 42 84
26 S26 6 10 9 3 5 33 66
27 S27 9 7 8 3 5 32 64
28 S28 7 6 3 3 5 24 48
29 S29 8 10 7 10 10 45 90
30 S30 9 10 10 10 10 49 98
31 S31 4 3 7 3 4 21 42
Jumlah Skor 219 225 222 190 215
Jumlah Skor Maks 310 310 310 310 310
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Presentase Ketuntasan 70.65 72.58 71.61 61.29 69.35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran B.5 CONTOH PEKERJAAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran B.6
ANALISIS HASIL REMEDI SISWA
No Kode Siswa Skor yang Diperoleh
Jumlah Skor Nilai 1 2 3 4 5
1 S2 8 8 7 6 5 34 68
2 S3 7 8 7 8 8 38 76
3 S4 8 10 9 9 9 45 90
4 S5 8 10 9 8 8 43 86
5 S6 10 8 8 9 8 43 86
6 S7 4 7 7 8 7 33 66
7 S8 7 8 5 7 6 33 66
8 S9 10 10 5 8 5 38 76
9 S10 6 10 10 9 9 44 88
10 S11 8 10 6 9 5 38 76
11 S12 8 9 9 9 9 44 88
12 S13 10 10 9 9 9 47 94
13 S14 8 4 5 9 8 34 68
14 S15 10 8 9 9 9 45 90
15 S16 7 8 8 8 8 39 78
16 S18 10 5 5 5 5 30 60
17 S19 10 9 8 9 8 44 88
18 S20 10 9 10 6 4 39 78
19 S21 6 9 5 5 5 30 60
20 S22 8 8 8 8 10 42 84
21 S23 9 4 5 3 3 24 48
22 S24 8 10 8 8 8 42 84
23 S26 5 10 7 8 8 38 76
24 S27 8 10 9 9 8 44 88
25 S28 8 8 8 8 7 39 78
26 S29 10 9 9 9 9 46 92
27 S30 10 10 10 10 10 50 100
28 S31 8 10 10 7 8 43 86
Jumlah Skor 229 239 215 220 206
Jumlah Skor Maks 280 280 280 280 280
Presentase Ketuntasan 81.79 85.36 76.79 78.57 73.57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Lampiran B.7 CONTOH PEKERJAAN SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran B.8
CONTOH REFLEKSI SISWA PADA PERTEMUAN PERTAMA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran B.9
CONTOH REFLEKSI SISWA PADA PERTEMUAN KEDUA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran B.10
PENILAIAN CONSCIENCE
No Kode
Siswa
Percaya Diri Tanggung Jawab Teliti Kerjasama
KB B SB KB B SB KB B SB KB B SB
1. S1 √ √ √ √
2. S2 √ √ √ √
3. S3 √ √ √ √
4. S4 √ √ √ √
5. S5 √ √ √ √
6. S6 √ √ √ √
7. S7 √ √ √ √
8. S8 √ √ √ √
9. S9 √ √ √ √
10. S10 √ √ √ √
11. S11 √ √ √ √
12. S12 √ √ √ √
13. S13 √ √ √ √
14. S14 √ √ √ √
15. S15 √ √ √ √
16. S16 √ √ √ √
17. S17 √ √ √ √
18. S18 √ √ √ √
19. S19 √ √ √ √
20. S20 √ √ √ √
21. S21 √ √ √ √
22. S22 √ √ √ √
23. S23 √ √ √ √
24. S24 √ √ √ √
25. S25 √ √ √ √
26. S26 √ √ √ √
27. S27 √ √ √ √
28. S28 √ √ √ √
29. S29 √ √ √ √
30. S30 √ √ √ √
31. S31 √ √ √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran B.11
PENILAIAN COMPETENCE
No Kode
Siswa
Saling membantu Saling
menghargai
KB B SB KB B SB
1. S1 √ √
2. S2 √ √
3. S3 √ √
4. S4 √ √
5. S5 √ √
6. S6 √ √
7. S7 √ √
8. S8 √ √
9. S9 √ √
10. S10 √ √
11. S11 √ √
12. S12 √ √
13. S13 √ √
14. S14 √ √
15. S15 √ √
16. S16 √ √
17. S17 √ √
18. S18 √ √
19. S19 √ √
20. S20 √ √
21. S21 √ √
22. S22 √ √
23. S23 √ √
24. S24 √ √
25. S25 √ √
26. S26 √ √
27. S27 √ √
28. S28 √ √
29. S29 √ √
30. S30 √ √
31. S31 √ √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran B.12
ANALISIS RESPON SISWA
ASPEK 1: Sikap Siswa terhadap Matematika
No Pernyaatan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
1 Saya lebih suka pelajaran matematika daripada
pelajaran yang lain 1 14 12 4
3 Bagi saya, matematika adalah pelajaran yang
membosankan 4 16 6 5
4 Konsep matematika banyak diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari 7 22 2
13 Saya jarang mengerjakan tugas matematika 5 19 7
20 Matematika tidak berkaitan dengan kehidupan
sehari-hari 9 14 7 1
21 Saya merasa terpaksa saat mengikuti
pembelajaran matematika karena matematika
merupakan salah satu pelajaran wajib
8 14 6 3
25 Bagi saya matematika adalah pelajaran yang
menyenangkan 10 10 10 1
28 Saya merasa pelajaran matematika tidak ada
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari 9 19 3
29 Bagi saya, matematika adalah pelajaran yang
ditunggu-tunggu 7 9 12 3
31 Saya tekun saat mengerjakan tugas matematika 4 13 13 1
33 Bagi saya, waktu terasa lama saat mengikuti
pembelajaran matematika 2 11 9 9
35 Konsep matematika berkaitan dengan ilmu lain
yang berguna dalam kehidupan sehari-hari 7 21 3
Jumlah 73 182 90 27
Jumlah x skala penilaian 292 546 180 27
Jumlah total 1045
Rerata 2,81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
ASPEK 2: Sikap Siswa terhadap Pembelajaran Dengan PPR
No Pernyaatan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
2 Saya merasa senang dan tertarik dengan
pembelajaran matematika seperti ini 1 22 7 1
5 Saya merasa termotivasi untuk belajar
matematika setelah mengikuti pembelajaran
matematika seperti ini
3 21 7
6 Pembelajaran matematika seperti ini
memudahkan saya untuk memahami materi 3 19 9
7 Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini
sama saja dengan pembelajaran matematika
yang biasa dilakukan
2 20 8 1
8 Pembelajaran matematika seperti ini membuat
materi semakin susah dipahami 5 13 11 2
9 Saya lebih memilih (tertarik) pembelajaran
matematika seperti ini daripada pembelajaran
matematika biasa
5 12 13 1
10 Pembelajaran matematika seperti ini dapat
menumbuhkan keberanian saya untuk
mengemukakan pendapat
5 16 9 1
11 Saya merasa bosan dan tidak tertarik dengan
pembelajaran matematika seperti ini 5 17 8 1
14 Saya merasa tegang dan tertekan selama
mengikuti pembelajaran matematika seperti ini 5 18 5 3
23 Hasil dari pembelajaran matematika seperti ini
dapat saya gunakan dalam kehidupan sehari-hari 5 22 3 1
24 Pembelajaran matematika seperti ini tidak
bermanfaat bagi saya 12 15 4
26 Saya merasa pembelajaran matematika seperti
ini kurang sesuai dengan yang saya harapkan 1 13 7 5
30 Saya selalu mengulang materi di rumah setelah
mengikuti pembelajaran matematika seperti ini 5 13 10 3
36 Saya merasa pembelajaran matematika seperti
ini membingungkan 2 18 8 3
Jumlah 59 239 109 22
Jumlah x skala penilaian 236 717 218 22
Jumlah total 1193
Rerata 2.78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
ASPEK 3: Keberhasilan Implementasi PPR
No Pernyaatan Pilihan Jawaban
SS S TS STS
12 Saya merasa tetap ceroboh meskipun sudah
mengikuti pembelajaran matematika seperti ini 3 12 15 1
15 Pembelajaran matematika seperti ini membuat
saya tergantung dengan penjelasan guru 3 14 12 2
16 Pembelajaran matematika seperti ini dapat
meningkatkan rasa kepercayaan diri saya untuk
berbicara di depan umum
4 12 12 3
17 Saya merasa terlatih untuk teliti dan cermat
dalam menyelesaikan soal 5 22 4
18 Saya merasa minder saat bekerja sama dalam
kelompok 8 22 1
19 Saya semakin peduli terhadap teman selama
mengikuti pembelajaran matematika seperti ini 3 24 3 1
22 Saya tertantang untuk menemukan konsep
materi saat mengikuti pembelajaran matematika
seperti ini
4 17 10
27 Saya kurang peduli dengan teman selama
berdiskusi dalam kelompok 5 16 8 2
32 Saya merasa lebih mudah menyelesaikan soal
setelah mengikuti pembelajaran seperti ini 4 20 7
34 Saya mampu bekerja sama dengan baik dalam
kelompok setelah mengikuti pembelajaran
seperti ini
5 17 9
37 Saya merasa kurang dapat menyelesaikan soal 3 17 6 5
38 Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini
dapat melatih kerja keras untuk menyelesaikan
tugas
8 18 5
39 Saya merasa lebih nyaman bekerja sendiri
daripada bersama kelompok 8 18 3 2
40 Bagi saya, pembelajaran matematika seperti ini
membuat saya tergantung pada teman 6 15 6 4
Jumlah 69 244 101 20
Jumlah x skala penilaian 276 732 202 20
Jumlah total 1230
Rerata 2.83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran B.13
CONTOH HASIL KUESIONER RESPON SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI