119
IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK PESANTREN (Studi Kasus pada Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Pulutan Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: Ani Khudhoefiyah NIM: 23010160118 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2020

IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL

TERHADAP REPUTASI PONDOK PESANTREN

(Studi Kasus pada Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah

Pulutan Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Ani Khudhoefiyah

NIM: 23010160118

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2020

Page 2: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

ii

Page 3: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

iii

IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL

TERHADAP REPUTASI PONDOK PESANTREN

(Studi Kasus pada Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah

Pulutan Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Syarat Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh:

Ani Khudhoefiyah

NIM: 23010160118

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2020

Page 4: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

iv

Page 5: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

v

Page 6: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

vi

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ani Khudhoefiyah

NIM : 23010160118

Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk dipublikasikan oleh e-repository IAIN

Salatiga.

Salatiga, 19 Maret

2020

Yang menyatakan

Uswatun Kasanah

Page 7: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

vii

MOTTO

لص ف خأ د سرالأ عأمال صور قائمة وأرأواحها وجوأ هاي أ الأ

“Amal perbuatan itu ibarat kerangka berdiri, ruhnya adalah intisari ikhlas

yang ada didalamnya”.

Page 8: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

viii

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmanirrahim. Pujii syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang

telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya dalam menyelesaikan karya ini.

Ku persembahkan karya ini kepada:

1. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak Sakuri dan Ibu Sumiyati). Terimakasih

atas kasih sayang, cinta, dorongan, kepercayaan, kesabaran, jerih payah serta

pengorbanan tanpa pamrih.

2. Adik-adikku tercinta Mukhlison Amali dan Isnatul Khoiro yang selalu

memberi semangat serta dukungan untuk memperoleh ilmu hingga sampai

sekarang ini.

3. Bapak dan ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan berbagai ilmu

kepada saya.

4. Bapak Dr. Miftahuddin, M.Ag. selaku Dosen pembimbing yang selalu

memberikan motivasi, dorongan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

5. Segenap keluarga besar yang selalu memotivasi untuk hidup bermanfaat bagi

lingkungan, agama dan bangsa.

6. Bapak KH. Nur Sholeh, Ibu Anis, Bapak Muhibur Rohman selaku pembina

yang sudah mengarahkan dan memberikan ilmu yang belum saya dapatkan

sebelumnya, ada di pondok pesantren tempat saya menimba ilmu selama tiga

tahun ini.

Page 9: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

ix

7. Sahabat terbaik ku sekaligus sudah saya anggap saudara kandung ku,

Kholifatus Sa‟diyah, Siti Muayanah, Yuni Sariningsih, Ani Fitriyani, Nur

Indah Wulandari, Anissaus Sholihah, Ely Muhimatul, Hasnida Damayanti,

Siti Latifah, Yunita Santi, Ratna Dwi Utami, Lulu Zubaidah, terimakasih atas

semangat dan dukungannya serta yang telah membantu dalam menyelesaikan

skripsi ini.

8. Sahabat dan teman-teman ku seperjuangan mahasiswa PAI 2016 IAIN

Salatiga khususnya kelas D, PMII Rayon Matori Abdul Djalil khususnya

angkatan 2016, PPL 2019 SMA N 2 Salatiga, KKN 2020 Dusun Marangan

Desa Podosoko Kec. Candimulyo Kab. Magelang, yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu kenangan bersama kalian adalah kenangan terindah

yang tidak dapat untuk dilupakan.

9. Segenap guru-guru ku (SD, MTS, dan MA) terimaksih berkat do‟a-do‟a

beliau semua, dapat menghantarkan ku hingga masuk ke perguruan tinggi

negeri, membimbing ku dengan kesabarannya dan tak kenal lelah senantiasa

memberikan inspirasi serta semangat untuk menggapai cita-cita.

10. Pihak Pengurus Pondok dan Kepengurusan Pondok Santriwati di Pondok

Pesantren Agro Nuur El-Falah yang telah membantu saya, memberikan saya

pengalaman dan pembelajaran untuk menjadi orang bijaksana dan beradab

dalam menjalani proses kehidupan.

Page 10: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran llahi Rabbi, Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan nikmat- Nya yang tidak terhitung banyaknya.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad

SAW, yang telah menuntun manusia kepada jalan yang lurus untuk mencapai

kebahagiaan dunia dan akhirat.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat selesai berkat motivasi, bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak. Penulis mengucapkan banyak terimakasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Zakiyuddin, M.Ag., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Prof. Dr. Mansur, M.Ag., selaku ketua Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.

3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

(PAI) sekaligus dosen pembimbing akademik.

4. Bapak Dr. Miftahuddin, M.Ag. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan motivasi serta pengorbanan waktunya

dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5. Kepada bapak dan ibu Dosen yang telah memberikan ilmu dan pengalaman

dengan penuh kesabaran.

Page 11: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

xi

6. Karyawan-karyawan IAIN Salatiga yang telah memberikan layanan serta

bantuan.

Semoga amal baik dari beliau mendapatkan pahala dari Allahh SWT dan

mendapatkan Ridho Allah SWT. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembacanya. Amiin.

Salatiga, 02 Juni 2020

Penulis

Ani Khudhoefiyah

NIM. 23010160118

Page 12: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

xii

ABSTRAK

Khudhoefiyah, Ani. 2020. Implikasi Pola Kepemimpinan Kolegial terhadap

Reputasi Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Tahun 2020. Skripsi,

Salatiga: Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu

Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr.

Miftahuddin, M.Ag.

Kata Kunci: Pola Kepemimpinan, Kolektif Kolegial, Reputasi Pondok.

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini diantaranya yaitu

1) Untuk memaparkan pola pemimpin di Pondok Pesantren Agro Nur El-

Falah Salatiga, 2) Untuk mendeskripsikan sikap kolegial pemimpin yang

di terapkan pada Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah Pulutan Salatiga,

3) Untuk mengetahui peranan pemimpin terhadap reputasi Pondok

Pesantren Agro Nur El-Falah Salatiga.

Jenis penelitian ini termasuk penelitian deskriptif kualitatif. Data-

data dalam penelitian diperoleh dari hasil observasi, interview dan

dokumentasi. Kemudian melakukan analisis data dengan cara

mendeskripsikan data dari informan, mereduksi data sesuai dengan

kebutuhan penelitian. Setelah itu dianalisis oleh peneliti dan terakhir

disimpulkan untuk menjawab tujuan dari penelitian.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) Pola kepemimpinan

kolektif kolegial yang diterapkan di Pondok Pesantren Agro Nuur El-

Falah yaitu gotong royong, kekeluargaan dan sedikit otoriter. 2)

Perkembangan reputasi Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah

dilingkungan masyarakat yaitu mempunyai . 3) Reputasi pondok

pesantren dimata masyarakat dapat dinilai baik sehingga semakin

meningkatnya santri yang menetapkan pilihanya di Pondok Pesantren

Agro Nuur El-Falah dalam kepemimpinan KH. Nur Sholeh ini jumlah

santri yang dari tahun ketahun semakin meningkat.

Page 13: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR i

LEMBAR BERLOGO IAIN ii

HALAMAN SAMPUL DALAM iii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN v

LEMBAR DEKLARASI vi

HALAMAN MOTTO vii

HALAMAN PERSEMBAHAN viii

KATA PENGANTAR x

ABSTRAK xii

DAFTAR ISI xiii

DAFTAR TABEL xvii

DAFTAR LAMPIRAN xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1

B. Fokus Penelitian 4

C. Tujuan Penelitian 4

D. Manfaat Penelitian 4

E. Penegasan Istilah 5

F. Sistematika Penulisan 8

BAB II KAJIAN TEORI

A. Landasan Teori l0

Page 14: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

xiv

1. Pengertian Kepemimpinan 10

a. Kepemimpinan dalam Islam 12

b. Gaya Kepemimpinan 15

c. Prinsip Kepemimpinan 20

2. Pengertian Kolektif 21

a. Bentuk Perilaku Kolektif 22

b. Faktor-faktor Penyebeb Perilaku Kolektif 23

3. Pengertian Reputasi Pondok Pesantren 27

a. Definisi Pondok Pesantren 29

b. Unsur-unsur Pondok Pesantren 31

B. Kajian Penelitian Terdahulu 33

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian 36

B. Kehadiran Peneliti 37

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 37

D. Sumber Data 39

E. Prosedur Pengumpulan Data 40

F. Analisis Data 42

G. Pengecekan Keabsahan Data 44

BAB IV PAPARAN DATA DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data 46

1. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian 46

a. Profil Pondok Pesantren Agro Nuur El Falah 46

Page 15: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

xv

b. Letak Geografis 46

c. Sejarah Pondok Pesantren 48

d. Visi dan Misi Pondok Pesantren 51

e. Struktur Organisasi 51

f. Tata Tertib Pondok Pesantren 54

g. Kegiatan Santriwati 57

h. Sarana Prasarana 63

2. Temuan Penelitian 64

a. Pola Kepemimpinan Kolektif Kolegial yang di terapkan di

Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah 64

b. Perkembangan Peran/Reputasi Pondok Pesantren Agro Nuur

El-Falah dilingkungan Masyarakat 67

c. Implikasi Kepemimpinan Kolektif Kolegial terhadap Reputasi

Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah 68

B. Analisis Data 70

1. Pola Kepemimpinan Kolektif Kolegial yang diterapkan di Pondok

Pesantren Agro Nuur El-Falah Pulutan Salatiga 70

2. Perkembangan peran/Reputasi Pondok Pesantren Agro Nuur El-

Falah di Masyarakat 71

3. Implikasi Kesimpulan Kepemimpinan Kolektif Kolegial terhadap

Reputasi Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Pulutan Salatiga

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 74

Page 16: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

xvi

B. Saran 75

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 17: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Lampiran 1 Foto

2. Lampiran 2 Instrumen Pengumpulan Data

3. Lampiran 3 Hasil Wawancara

4. Lampiran 4 Surat Tugas Pembimbing Skripsi

5. Lampiran 5 Lembar Konsultasi

6. Lampiran 7 Daftar Nilai SKK

7. Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

8. Lampiran 9 Surat Izin Penelitian

Page 18: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pemimpin dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari dari mulai

lingkungan keluarga, masyarakat dan negara. Dalam keluarga peranan pemimpin

di pegang oleh kepala keluarga yaitu ayah. Masyarakat mempunyai beberapa

tingkatan seperti kepala desa, bupati, gubernur dan hingga kepala negara yang

kita kenal dengan istilah presiden (Umiarso, 2011). Kepemimpinan yang efiktif

dari seorang pemimpin apabila telah terwujudnya tujuan bersama secara

maksimal dimana seseorang itu bisa memanfaatkan sumberdaya yang ada dan

bisa memimpin dengan cara yang baik.

Seorang yang telah di amati menjadi pemimpin atau mengabdikan

dirinya untuk masyarakat dan negara hal tersebut tidak lepas dari adanya hujatan

dari lingkungan sekitar hal itu dilakukan oleh pihak yang tidak suka atau

mendukung pemimpin yang terpilih. Bagi seorang pemimpin tidak mudah untuk

memerankan dirinya ke beberapa bagian antara membagi waktu dirinya dengan

keluarga dan dengan masyarakat, ditambah dengan konfik dan masalah yang di

hadapi selama menjabat sebagai pemimpin.

Setelah seseorang terpilih menjadi pemimpin tidak banyak yang

menyalahgunakan jabatannya antara memilih yang telah di amanatkan atau lebih

memilih keluarga yang di utamakan hal tersebut yang masih menjadi polemik dan

perdebadatan, tidak jarang akhirnya pemimpin yang nyeleweng dari tugas

semestinya, dan mangkir dari tugas semestinya.

Mengutip dari KOMPAS.com “kita mengenal muhammad Hatta,

seseorang yang pantas untuk diteladani. Diantaranya saat pengguntingan uang

Page 19: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

2

ORI di tahun 1950, beliau mengetahuinya akan tetapi dari pihak keluarga tidak

mengetahuinya saat ditanya Ny Rahmi mengapa tidak memberitahu lalu beliau

menjawab kepentingan bangsa lebih utama dari pada kepentingan pribadi.

Tindakan tersebut yang dilakukan oleh bapak Muhammad Hatta keluarga dipilih

menjadi bagian yang kedua dari amanah yang telah di embannya (Martin, 2018).

Sepercik dari tindakan yang dilakukan oleh rasul saat memimpin, konsep

kepemimpinan rasul di kutip dari NU Online “Nabi selalu menyesuaikan teori

kepemimpinan yang beliau sampaikan dengan tindak tanduk sehari-hari, hal ini

berbeda dengan kepemimpinan orang yang dilakukan pada saat ini. Seorang

pemimpin harus sadar kalau dirinya adalah seorang pemimpin yang hal itu

menjadi panutan kepada banyak orang. Konsep selanjutnya yang dilakukan oleh

nabi adalah dengan jalan musyawarah dan mufakat. Banyak keputusan yang nabi

ambil dengan jalan mufakat” (Isra, 2018).

Berkembangnya suatu lembaga baik instansi maupun pada pondok

pesantren tidak lepas dengan adanya peran pemimpin, dalam pondok pesantren

bisanya disebut dengan kyai, mempunyai kewenangan dalam menentukan suatu

persoalan dan mencapai tujuan. Setiap pemimpin memiliki cara dan ketetapannya

untuk menentukan atau memutuskan suatu masalah karena pada dasarnya seorang

pemimpin harus mempunyai ketegasan dalam memimpin.

Cara seseorang dalam memimpin memiliki kreteria yang berbeda-beda.

Ciri atau karakter seorang pemimpin ada bebeapa macam diantaranya: pertama,

seseorang yang sudah berbakat untuk memimpin dari lahir, kedua dari

prilakunya, ketiga situasional. Pemimpin tidak hanya untuk mengubah dan

mengarahkan anggotanya ke ranah yang lebih bagus dan lebih baik, akan tetapi

bisa menjalankan suatu sistem yang sudah ada di dalamnya dengan catatan tidak

Page 20: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

3

memilih pada salah satu pihak akan tetapi bisa menentukan jalan mana yang

perlu di tempuh untuk masa kedepannya.

Pada masa sekarang ini banyak pemimpin yang memiliki sifat acuh, tidak

terlalu memikirkan keberkembangan dan mutu dalam sebuah lembaga

pendidikan.

Pondok pesantren Agro Nur El-Falah Yayasan Dharma Lestari yang

dimana pemilik yayasan ini adalah seorang pengusaha dan menyerahkan seluruh

urusan pondok pesantren kepada KH. Nur Soleh, yang memiliki kewenangan

atau bisa disebut sebagai tangan kedua dari bapak H. Darmo Supomo pemilik

yayasan. KH. Nur Soleh tidak sama seperti pemimpin pada umumnya. Karena

beliau merupakan seorang tentara sekaligus menjadi pimpinan pada pondok

pesantren.

Kepemimpinan yang beliau terapkan terkenal dengan sikap disiplinnya.

Pondok Agro Nur Falah ini berbeda dengan pondok pada umumnya, di pondok

ini menerapkan apel pengecekan santri yang di lakukan setiap hari sebelum

kegiatan berlangsung. Gunanya untuk mengecek jumlah santri pada saat itu, hal

ini di lakukan selama kepemimpinan KH. Nur Soleh kurang lebih sudah 4 tahun

berjalan.

Perkembangan pondok pesantren juga terbilang sangat pesat dari yang

awalnya berdiri pada tahun 2004 yang awal mulanya didirikan untuk yayasan

panti asuhan akan tetapi seiring berjalanya waktu berganti dari yang awalnya

panti asuhan berubah menjadi pondok pesantren dan pada awalnya seluruh

santrinya semuanya laki-laki pada tahun 2017 baru menerima santriwati yang

seluruh santri 78 seiring berkembangnya waktu pada tahun kedua adanya santri

putri jumlahnya menambah menjadi 150 santri.

Page 21: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

4

Semua perkembangan itu tidak lepas terhadap campur tangannya seorang

pemimpin, yang dimana cara memimpin KH. Nur Soleh cukup bersahajah atau

bisa dikatakan juga bisa merangkul seluruh anggotanya dengan baik. Seperti

contoh kecilnya saja ketika para santri mengadakan pembersihan di lingkungan

pondok pesantren maka tidak jarang beliau ikut turun tangan bersama para

santrinya.

Dari sinilah mulailah pondok berkembang dengan pesat, karena profil

pesantren terlebih dulu di lihat dari seorang pemimpi. Dari paparan tulisan diatas,

perlu adanya penyelesaian masalah melalui kegiatan penelitian yang berjudul

IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI

PONDOK PESANTREN (Studi Kasus Pada Pondok Pesantren Agro Nur El-

Falah Pulutan Salatiga).

B. Fokus Penelitian

1. Bagaimana pola kepemimpinan kolektif kolegial yang diterapkan di Pondok

Pesantren Agro Nur El-Falah Pulutan Salatiga?

2. Bagaimana perkembangan Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah di masyarakat?

3. Bagaimana implikasi kepemimpinan kolektif kolegial terhadap reputasi Pondok

Pesantren Agro Nur El-Falah Pulutan Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pola kepemimpinan kolektif kolegial yang diterapkan di

Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah Pulutan Salatiga.

2. Untuk memaparkan perkembangan peran atau reputasi Pondok Pesantren Agro

Nur El-Falah di masyarakat.

3. Untuk mengetahui implikasi kepemimpinan kolektif kolegial terhadap reputasi

Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah Pulutan Salatiga.

Page 22: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

5

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil penelitian penulis mengharapkan manfaat baik teoritis maupun secara

praktis.

1. Secara teoritis penelitian ini dapat memberi manfaat:

a. Sebagai pengetahuan bagi peneliti terhadap pola yang di gunakan oleh

pengasuh pondok pesantren dalam penerapannya untuk mengembangkan

kualitas pondok pesantren.

b. Sebagai wawasan terhadap peranan pengasuh dalam reputasi pengembangan

mutu untuk masyarakat di Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah Pulutan

Salatiga.

c. Sebagai bahan peneliti untuk mengetahui implikasi pola pengasuh dalam

meningkatkan kualitas mutu pendidikan Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah

Salatiga.

2. Secara praktis penelitian ini dapat memberi manfaat:

a. Bagi peneliti, sebagai pengetahuan pola apa saja yang diterapkan oleh

pengasuh dalam mengelola pondok pesantren dan juga sebagai pandangan

untuk peneliti, hal yang bias di lakaukan untuk memimpin.

b. Bagi pesantren, sebagai pacuan pengembangan mutu pendidikan dari adanya

tangan pengasuh yang bersahajah dan bersahabat.

c. Bagi masyarakat, agar masyarakat lebih paham dalam suatu organisasi

peranan atau tindakan apa saja yang bisa di lakukan oleh seorang pemimpin,

yang berkaitan dengan reputasi Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah Salatiga.

E. Penegasan Istilah

1. Implikasi Pola Kepemimpinan Kolegial

Page 23: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

6

Implikasi disini mengerucut pada istilah penggunaan suatu pola kolegial

yang di terapkan oleh seorang pemimpin untuk mengembangkan atau

menjalankan suatu program yang ada di dalam sebuah lembaga, untuk menuju

sesuatu yang telah di sepakati bersama. Kemampuan untuk mengarahkan,

mempengaruhi memotivasi, mengajak, menasehati, sekaligus memimpin dan

melaksanakan proses belajar mengajar melainkan pula sebagai pemimpin

masyarakat (P, 2015). Seseorang yang mendapatkan amanah untuk memimpin

baik kecil maupun besar itu artinya sudah mendapat amanah dariNya dan setiap

amanah itu harus di laksanakan dengan baik. Kolegial sendiri memiliki beberapa

indikator:

a. Kemitraan

Suatu kerjasama formal antara individu-individu, kelompok-kelompok atau

organisasi-organisasi untuk mencapai tugas atau tujuan tertentu.

b. Kerjasama Tim

Kemampuan untuk berkerjasama menuju satu visi yang sama dan kemampuan

untuk mengarahkan prestasi individu terhadap tujuan organisasi

c. Tanggung Jawab

Sikap dan prilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibanya

terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, Negara dan Tuhan Yang Maha

Esa

d. Disiplin Diri

Fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena

semaking baik disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat

dicapainya.

e. Semangat Kerja

Page 24: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

7

Suatu hasil yang terlihat pada mental seseorang dalam melakukan pekerjaan

secara lebih cepat dan lebih baik untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal

dalam suatu organisasi (Prasetyo, 2014).

2. Reputasi

Menurut Dharmadi dan Supangkat dalam jurnalnya (Kurniawan, 2018),

Bentuk dari interaksi-interaksi seseorang dengan orang lain yang dapat membuat

orang tersebut memberikan penilaian berdasarkan pengalamanya dalam suatu

interaksi, jika orang tersebut belum pernah melakukan interaksi maka reputasi

seseorang untuk berinteraksi diperoleh dari referensi atau beracuan dari seseorang

yang pernah bersangkutan dengannya.

Untuk menjadi pemimpin orang yang dipercaya dalam mengemban

berbagai amanat, pemimpin yang utuh maka pemimpin tersebut dalam

kepemimpinannya dituntut untuk melaksanakan peranan kepemimpinan secra

efektif, baik sebagai penentu arah, agen perubahan, juru bicara maupun pelatih

dalam sebuah organisasi (Daswati, 2012). Perkembangan suatu organisasi ini

tidak lepas dari campur tangannya seorang pemimpin yang bias membawai dan

menuntun menuju keranah yang telah di tentukan bersama.

Bicara tentang kepemimpinan berarti kita tidak dapat melepaskan diri

dari masalah manusia karena yang menjalankan kepemimpinan adalah manusia

sendiri, memiliki pemikiran yang realitis dalam menghadapi proses aktivitas

demi pencapaian organisasi. Kepemimpinan tidak akan ada tanpa adanya

pemimpin dan yang dipimpin. Kemudian peranan pemimpin disini untuk

mengembangkan suatu peran yang diembannya ialah dengan cara memiliki

potensi mengarahkan manusia untuk memiliki potensi lebih menuju kearah yang

telah ditentukan bersama untuk meningkatkan reputasi sebuah organisasi.

Page 25: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

8

Peranan lain dalam sebuah reputasi berprilaku jujur, adil dan bijaksana

ketika menjadi seorang pemimpin. Ketika mendapati suatu masaah dalam sebuah

organisasi tersebut diselesaikan dekan kepala dingin dan melibatkan anggotanya

untuk mendapatkan titik temu yang paling baik dalam organisasi tersebut.

Peranan pemimpin disini tidak hanya sebagai pengatur bawahannya tetapi selalu

terbuka untuk menerima saran dan kritikan orang lain, ketika ingin mendapatkan

reputasi yang baik dari orang lain.

3. Pondok Pesantren

Lembaga di masyarakat yang keberadaannya sudah ada sejak 300-400

tahun yang lalu awal kehadiran pondok pesantren bersifat tradisional untuk

mendalami ilmu-ilmu agama Islam sebagai pedoman hidup dengan menekan

pentingnya moral di lingkungan masyarakat (Syafe'i, 2017 ). Pesantren

merupakan lembaga yang unik tidak saja keberadaanya yang sudah sejak lama

tetapi juga karena kultur, metode tetapi juga jaringan yang di terapkan pada

lembaga tersebut.

Bisa juga dikatakan pondok pesantren merupakan tempat, sarana bagi

seseorang untuk memperoleh atau mengembangkan ilmu-ilmu yang ada di

dalamnya. Istilah pondok pesantren sudah ada sejak puluhan tahun yang lalu dan

seiring berkembangnya zaman, pondok pesantren pun banyak mengalami

perkembangan di antaranya ada pondok pesantren modern dan tradisional.

Perbedaan dari kedua istilah ini salah satunya dari cara atau model

pembelajaranya.

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam mempelajari dan membatu memahami

skripsi ini maka peneliti memberikan sistemaika penulisan berikut:

Page 26: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

9

Bagian awal terdiri dari sampul, lembar berlogo, halaman nota

pembimbing, pengesahan kelulusan, pengesahan keaslihan tulisan, motto,

persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran.

Bab I meliputi pendahuluan terinci dalam latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian penelitian terdahulu, metodelogi

penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II meliputi kajian pustaka meliputi landasan teori, kajian terdahulu, yang

terperinci dalam pengertian kepemimpinan, pengertian sikap kolektif kolegial

pemimpin, pengertian reputasi pemimpin, pengertian pondok pesantren.

Bab III metodelogi penelitian meliputi jenis penelitian, lokasi dan waktu

penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan

keabsahan data.

Bab IV paparan dan analisis data meliputi paparan data dan analisis data.

Bab V meliputi penutup yang terinci dalam simpulan dan saran.

Bagian akhir meliputi daftar pustaka, lampiran-lampiran, dan riwayat

hidup penulis.

Page 27: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Pengertian Kepemimpinan

Definisi tentang kepemimpinan bervariasi di antaranya untuk

mempengaruhi suatu proses dalam menentukan tujuan berorganisasi,

memotivasi prilaku untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk

memperbaiki kelompok dan budaya. (Lumentut, 2017). Istilah kepemimpinan

pada dasarnya berhubungan dengan keterampilan, kecakpan, dan tingkat

pengaruh yang dimiliki seseorang, oleh sebab itu kepemimpinan bisa dimiliki

oleh orang yang bukan pemimpin. (Jarwanto, 2015)

Kepemimpinan suatu proses mempengaruhi atau memberi contoh oleh

pemimpin kepada bawahanya dalam mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan atau leadership merupakan ilmu terapan dari Ilmu-ilmu sosial

sebab prinsip-prinsip dan rumusanya diharapkan dapat mendatangkan manfaat

bagi kesejahteraan manusia. Kepemimpinan bukan sesuatu yang istimewa,

tapi tanggung jawab, bukan fasilitas tapi pengorbanan juga bukan untuk

berleha-leha tapi kerja keras. Secara luas bisa dikatakan meliputi proses

mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi prilaku

pengikut untuk mencapai tujuan.

Pemimpinan juga dikaitkan dengan kepemimpinan sesuatu yang

mengarahkan sebagai kekuatan dan alat proses dalam membujuk seseorang

supaya bersedia sukarela. Ada beberapa hal dilakukan oleh seseorang yang

telah diarahkan dari seorang pemimpin:

a. Kepemimpinan itu melibatkan orang lain ataupun para pengikut.

Page 28: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

11

b. Kepemimpinan melibatkan pendistribusian kekuasaan antara anggota

kelompok secara seimbang.

c. Adanya kemampuan untuk menggunakan bentuk kekuasaan yang

berbeda untuk mempengaruhi tinggkah laku pengikutnya melalui

berbagai cara. (Suryana, 2015)

Kepemimpinan pada diri seseorang mengandung unsur spesifik

dimana seseorang memberikan pengaruh tersebut kepada orang lain yaitu

ikatan dalam bentuk komitmen atas pengaruh yang diberikannya bisa berupa

kesamaan dalam menjalankan tanggung jawab, disiplin, dan prilaku lainnya

sebagai bagian dari sebuah organisasi. Kepemimpinan menduduki peranan

vital dalam organisasi karena seseorang pemimpin selain menentukan visi,

misi, tujuan dan strategi pencampaian juga bertugas memimpin, mengarahkan,

memotivasi anggota kelompok untuk mencapai tujuan. Bisa ditarik

kesimpulan kepemimpinan bisa juga di katakan proses mempengaruhi orang

lain untuk memahami dan setuju dengan apa yang dilakukan maupun di

kerjakan seorang pemimpin dan bagaimana tugas itu dilakukan secara efektif,

serta proses untuk memfasilitasi upaya individu dan kolektif untuk mencapai

tujuan bersama (Yukl, 2005).

Jadi pemaparan dari penulis sendiri jika kepepimpinan itu lingkaran

yang saling berkaitan dari seorang pemimpin, dimana ketika seorang

pemimpin memiliki kecakapan dan kepiawaian dalam memimpin maka di

kepemimpinannya akan dinilai bagus dan dihargai oleh orang lain. Tidak

hanya orang lain akan tetapi membawai sebuah organisasinya keranah yang

lebih baik atau keinginan ingin dicapai dari organisasi tersebut.

Page 29: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

12

a. Kepemimpinan dalam Islam

Kepemimpinan dalam Islam sendiri identik dengan istilah khalifah yang

berarti wakil. Penggunaan kata khalifah setelah Rasulullah SAW sama artinya

terkandung dalam kata amir atau bisa dikatakan sebagai pemimpin. Selain kata

khalifah bisa juga dikatakan sebagai Ulil Amri yang berarti pemimpin

tertinggidalam masyarakat Islam. Sebagai firman Allah SWT dalam surat An-

Nisa ayat 59 yang berbunyi:

Artinya: “hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah

Rasul dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat

tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan

Rasul(sunahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari

kemudian, yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebihbaik akibatnya”.

(QS. An Nisa:59)

Para ulama berbeda pendapat tentang arti ulil amri tersebut, ada yang

menafsirkan kepala negara, pemerintah dan ulama, ada juga golongan yang

mengartikan ulil amri dengan iman-iman mereka yang ma‟sum (Siyarah, 2003).

Ada beberapa macam pendapat yang menjelaskan tentang arti dalam

Page 30: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

13

kepemimpinan, akan tetapi pada dasarnya mempunyai satu maksud dan tujuan

yang sama berarti pemimpin orang yang patut di patuhi maupun dihormati.

Sekalipun dalam Al-Qur‟an tidak pernah ditemukan, ternyata kata amir itu

sendiri sering digunakan dalam beberapa hadis.

عت من رسول الله عليه وسلم ي قول ف -٥٩٧١ عن عائشة س

ت شيئا فشق عليهم فاشقق عليه. ب يت هذا اللهم من ول من امر ام

ت شيئ ف ر فق بم فار فق به.) رواه مسلم( ومن ول من امرامر ام

Artinya: Dari Aisyah r.a dia berkata: “Aku mendengar Rasulullah saw

berdoa dirumahku dalam doanya: “Wahai Allah!” siapa yang menjabat suatu

jabatan dalam pemerintahan umatku, lalu dia mempersulit urusan mereka,

maka persulit juga dia dan siapa yang menjabat suatu jabatan dalam

pemerintahan umatku lalu dia berusaha menolong mereka maka tolonglah

pula dia!” (Muslim No.1795, 2016).

Kepemimpinan merupakan kata yang mengandung makna ganda yakni

pemimpin dan yang dipimpin, kepemimpinan dapat terlaksana bila unsur

pemimpin dan yang dipimpin berkolaborasi dengan baik. Kata رعاة و رعاء/

,yang berarti membela, memimpinرعى berasal dari kataرعية – را ع

mengatur, menjaga, memelihara dan mempertimbangkan dalam bentuk isim

fa‟il راع/رعاة و رعاءberarti pemimpin, pengatur, pemelihara dan dalam

bentuk رعيةmengandung makna yang di pimpin atau dengan istilah rakyat.

Page 31: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

14

Kata رعيةjuka merupakan bentuk al-masdar al-sina’i yakni masdar yang

dibentuk dengan menambahkan al-barf al-ya’ al-nisbab dan al-ta’ al-ta’nis

semakna dengan al-masdar رعياyang bermakna kepemimpinan (Munawwir,

1984).

Berdasarkan ayat al-Qur‟an QS Taha 20:54, QS al-Qasas 28:23, QS al-

Mu‟minun 23:8 dan al-Ma‟arij 70:32 tersebut dapat dipahami bahwa

kepemimpinan dengan akar kata رعىyang digunakan dalam hadis dengan kata

mengandung pengertian sebagai berikut:

1. Kepemimpinan merupakan upaya memelihara atau pemeliharaan terhadap

amanah dan janji sebagai seorang pemimpin.

2. Kepemimpinan merupakan kegiatan pelayanan yang maksimal terhadap yang

dipimpin sebagai mana layaknya seorang pengembala terhadap ternaknya.

Kata kepemimpinan dalam bahasa arab ada kata khalifah yang berarti

menggatikan, berbeda, berubah dan memperbaiki. Disebut khalifah juga berarti di

belakang, karena yang menggantikan selalu berada dibelakang sesuatu.

Kekhalifaan pada dasarnya merupakan kata yang memiliki makna yang sama

dengan keamiran dan kepemimpinan. Ungkapan khalifah lebih dapat diartikan

makhluk yang dipercayakan dan diberi tugas oleh Allah untuk mengelola dan

memanfaatkan seluruh potensi alam sesuai tuntunannya manusia ibarat wakil

Allah (Raya, 2015).

Penggunaan kata khalifah didalam ayat-ayat al-qur‟an tersebut, baik dalam

bentuk tunggal maupun plural dapat dipahami bahwa kata-kata tersebut lebih

dikonotasikan pada pemimpin yang diberi kekuasaan untuk mengelola suatu

wilayah di bumi, kekhalifahan atau kepemimpinan yang disebutkan dalam al-

qur‟an khalifah, khalaif, dan kalaif mempunyai empat unsur yang saling terkait,

Page 32: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

15

yakni manusia yang ada di alam, dalam al-qur‟an al-Ard hubungan manusia

dengan manusia, manusia dengan pemimpindan manusia dengan tuhannya

(Masniati, 2015).

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan atau

kekhalifahan mengandung pegertian:

a) Kata khalifah, khalif dan khaulafa’ menunjukan manusia yang diberi

kekuasaan oleh Allah mengelola wilayah bumi baik secara luas maupun

terbatas.

b) Khalifah merupakan mahluk berpotensi, secara aktual dapat melakukan

kekeliruan dan kesalahan akibat mengikutu hawa nafsu, seperti halnya Nabi

Adam dan Nabi Daud di bereri teguran oleh Allah melalui cobaan yang telah

di berikannya.

c) Pengelolaan manusia terhadap alam atau bumi merupakan kegiatan manusia

yang berkolaborasi dengan alam yang didalamnya tersirat makna kegiatan

kepemimpinan atau khalifahan dalam al-qur‟an dimaksudkan untuk menguji

kemampuan manusia dengan apa yang susah Allah ciptakan.

d) Khalifah lebih kepada makna wakil Allah di bumi melakukan kepemimpinan

dan pemakmura, pengelolahan bukan kerusakan lingkungan alam raya.

b. Gaya Kepemimpinan

1. Kepemimpinan situasioanal

Dinilai berdasarkan saling berhubungan dengan hal-hal antara jumlah

anggota dan pengarahan yang di berikan oleh seorang pemimpin saling

mengaitkan satu sama lain membentuk sesuatu kekuatan yang utuh, dan

tingkat kesiapan atau kematangan para pengikut yang ditunjukan dalam

melaksanakan tugas khusus, fungsi, atau tujuan tertentu (Thoha, 2003),

Page 33: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

16

kepemimpinan ini telah dikembangkan untuk membantu orang menjalankan

kepemimpinan tanpa memperhatikan perannya yang lebih efektif di dalam

interaksi denagn orang-orang lain tiap harinya.

Dalam penerapannya kepemimpinan situasional seseorang pemimpin

harus didasarkan pada hasil analisis terhadap situasi yang dihadapi pada waktu

tertentu dan mengidentifikasi kondisi para anggotanya. Adapun macam

kepemimpinan situasional adalah: Kepemimpinan kontigensi dimana teori ini

membahas gaya kepemimpinan apa yang paling baik dan gaya kepemimpinan

tidak baik, tetapi teori ini juga mengemukakan bagaimana tindakan seorang

pemimpin dalam situasi tertentu prilaku kepemimpinan yang efektif, dengan

kata lain prilaku berdasarkan situasi (Anwar, 2007).

Teori tersebut dapat difahami bahwa seorang pemimpin dalam

menerapkan kepemimpinannya tidak berpedoman pada salah satu prilaku saja

dari waktu kewaktu melainkan didasarkan pada analisis setelah ia mempelajari

situasi tertentu.

2. Kepemimpinan karismatik

Pemimpin model ini mendapat kepercayaan yang sangat tinggi dari para

pengikutnya, sehingga apa yang diperbuatnya diangap selalu benar. Dalam hal

ini pengikut-pengikut beranggapan bahwa pemimpin yang mereka anaut selalu

dekat dengan sang maha kuasa (Soekanto, 1990). Karisma sendiri yang berarti

memiliki kemampuan khusus yang ada pada diri seseoarang dan orang-oarang

yang ada disekitar akan mengakui akan adanya kemampuan tersebuat akan

adanya kepercayaan dan pemujaan, karena mereka menganggap bahwa

sumber kemampuan manusia umumnya penuh terbukti manfaatnya serta

kegunaanya bagi masyarakat.

Page 34: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

17

Kepemimpinan karismatik ini biasanya dimiliki oleh tokoh-tokoh besar

utamanya bagi kyai sebagai sebagai tokoh agama, mereka dianggap

membawa daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk memfasilitasi

orang-orang yang ada disekitarnya, sehingga logis jika kiai yang memiliki

karismatik memiliki pengaruh sangat besar pada sekitarnya (Arifin, 2003).

Menurut Ngalimin Purwanto dalam bukunya Administrasi dan supervise

pendidikan (Purwanto, 1990) seseorang pemimpin yang mempunyai

karismatik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a) Memiliki daya tarik yang sangat besar

b) Pengikutnya tidak dapat menjelaskan kenapa dirinya tertarik mengikuti dan

mentaati pemimpin itu.

c) Karismatik yang dimiliki tidak tergantung pada umur, kekayaan, kesehatan

ataupun ketampanan memimpin.

Kepemimpinan yang karismatik pada dasarnya bisa memikat banyak

orang yang seorang itu membawainya, mereka merasa nyaman terhadap

semua kebijakan yang diterapkannya. Tidak ada rasa canggung maupun tidak

setuju apa yang telah dibuat sebuah keputusan.

3. Kepemimpinan partisipatif

Model ini yang menggunakan berbagai macam prosedur pengambilan

keputusan dan memberikan suatu pengarahan tertentu terhadap keputusan

pemimpin. Merutut Koontz, Dkk bahwa kepemimpinan partisipatif dimana

seorang pemimpin menggunakan komunikasi kepada bawahannya mengenai

tindakan dan keputusan yang diusulkan dan merangsang partisipasi dari

bawahannya. Menurut Gary Yukl kepemimpinan partisipatif dianggap sebagai

sesuatu jenis prilaku yang berbeda dengan prilaku yang berorientasi kepada

Page 35: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

18

tugas dan berorientasi kepada hubungan (Yulk, 2008). Gary Yukl dalam

bukunya juga menjelaskan beberapa prosedur pengambilan keputusan dalam

kepentingan partisipasif antara lain:

a) Keputusan otokratif

Pemimpin membuat keputusan sendiri tanpa menanakan opini dan

saran orang lain dan orang-orang tersebut tidak mempunyai pengaruh yang

langsung terhadap keputusan tersebut, tidak ada partisipasinya.

b) Konsultasi

Pemimpin menanyakan opini dan gagasan, kemudian mengambil

keputusannya sendiri setelah mempertimbangkan secara serius saran-saran

dan perhatian mereka.

c) Keputusan bersama

Pemimpin bertemu dengan orang lain untuk mendiskusikan masalah

tersebut, mengambil keputusan bersama, pemimpin tidak mempunyai

pengaruh lagi terhadap keputusan akhir seperti peserta lainnya.

d) Pendelegasian

Pemimpin memberi kesempatan kepada seorang individu atau

kelompok, kekuasaan serta tanggung jawab untuk memberi keputusan,

pemimpin tersebut biasanya memberi spesifikasi mengenai batasan-batasan

mana pilihan terakhir harus berada dan persetujuan terlebih dahulu

mungkin atau tidak mungkin tidak perlu diminta sebelum keputusan

tersebut di putuskan.

e) Kepemimpinan Otoriter

Otoriter merupakan segala sesuatu keputusan dan kebijakan yang di

ambil dari dirinya secra penuh oleh pemimpin, segala pembagian tugas dan

Page 36: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

19

tanggung jawab dipegang penuh oleh dirinya sendiri dan para bawahannya

mengerjakan tugas hanya yang telah di berikan. Model kepemimpinan ini

pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan, pemimpin memberi

sasaran apa saja yang akan dicapai dan cara untuk mencapai sasaran

tersebut baik sasaran utama maupun sasaran monitor (Gellerman, 2003).

Pemimpin yang menggunakan model ini juga berperan sebagai pengawas

terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota

mengalami masalah, dengan kata lain anggota tidak perlu pusing

memikirkan apapun anggota hanya menjalankan apa yang diperintahkan

oleh pemimpin.

Kelebihan dari kepemimpinan otoriter ada pada pencapaian

prestasinya, tidak ada satupun tembok yang mampu menghalangi langkah

pemimpin ini (Thoha, 1993). Ketika dirinya menetapkan suatu tujuan itu

artinya harga mati, tidak ada tawar menawar yang ada adalah hasil.

Langkah-langkah penuh perhitungan dan sistematis. Dingin dan sedikit

kejam adalah kelemahannya karena mereka sangat mementingkan tujuan,

sehingga kurang peduli dengan cara yang mereka lakukan. Kepemimpinan

model ini bisa efektif bila ada keseimbangan yang diberlakukan kepada

bawahan serta ada kompromi terhdap bawahan.

Selain itu kepemimpinan ini tergolong kepemimpinan yang paling tua

dan paling banyak di kenal. Kepemimpinan otoriter berlangsung dalam

bentuk working on his grop karena pemimpinan menemantkan dirinya dil

luar dan bukan menjadi bagian orang-orang yang di pimpinnya. Pemimpin

menempatkan dirinya lebih tinggi dari semua organisasinya, sebagai hak

yang berupa kekuasaan. Sedangkan orang yang di pimpinnya berada dalam

Page 37: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

20

posisi yang lebih rendah, hanya mempunyai tugas, kewajiban dan tanggung

jawab (Nawawi, 1993).

c. Prinsip Kepemimpinan

Fitrah merupakan salah satu ciri dalam agama Islam yang didalamnya

tidak menanam kekerasan memaksa pemeluknya untuk menjalankan segala

ajaran didalamnya. Agama penuh rahmat bagi setiap orang yang

menjalankannya, bagi orang yang menjalankan dengan tidak ada beban maka

akan merasakan hati tenang. Islam memberikan prinsip-prinsip dasar-dasar

kepemimpinan mengarahkan atau menuntun setiap manusia menuju jalan yang

telah ditentukannya. Adapun dalam Islam sendiri mempunyai beberapa

prinsip dalam menentukan pemimpin yang patut di jadikan contoh menurut

Al-Qur‟an dan Hadis:

1. Prinsip tanggung jawab

Islam sudah digariskan bahwa setiap manusia adalah pemimpin dan akan

mempertanggung jawabkan, makna tanggung jawab adalah subtansi utama

yang harus difahami terlebih dulu oleh calon pemimpin agar amanah yang di

serahkan tidak disia-siakan (Rivai, 2004).

2. Prinsip Musyawarah

Al-Qur‟an sudah jelas menyatakan bahwa seseorang yang menyebut

dirinya pemimpin wajib melakukan musyawarah dalam menentukan tujuan

yang akan di capainya, dalam musyawarah hasil yang didapatkan akan lebih

mudah diterima oleh forum (Rivai, 2004). Selain itu pemimpin wajib

melakukan musyawarah dengan orang yang berpengetahuan atau orang yang

berpandangan baik agar hasil yang didapat mudah untuk menentukan hasil

untuk kedepannya.

Page 38: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

21

3. Prinsip Adil

Keadilan menjadi salah satu kunci dalam sebuah organisasi maupun

masyarakat dan sebagai pemimpin sudah sepatutnya mampu memperlakukan

semua orang dengan adil, tidak berat sepihak dan tidak memihak. Dalam

segala keadaan prinsip adil.

2. Pengertian Kolektif

Perilaku kolektif adalah suatu tindakan yang relatif spontan, tidak

terstruktur dan tidak stabil dari sekelompok orang yang melawan atau

menghilangkan rasa ketidakpuasan dan kecemasan, sehingga dari situlah kita

dapat membedakan perilaku kolektif dengan perilaku lainnya. Menurut Cohen

dalam bukunya (Soekonto, 2009) mengatakan bahwa perilaku kolektif ditandai

dengan adanya perilaku yang tidak tersusun, spontan, emosional, dan tidak dapat

diduga, individu-individu yang terlibat perilaku kolektif dianggap tanggap

terhadap rangsangan tertentu yang mungkin datang dari orang lain dan bersifat

khusus.

Sedangkan menurut Milgram dan Touch perilaku kolektif ialah perilaku

yang lahir secara spontan, relatif tidak terorganisir serta hampir tidak bisa diduga

sebelumnya, proses selanjutnya tidak terencana dan hanya tergantung pada situasi

timbal balik yang muncul dikalangan para pelakunya. Menurut Hurton dan Hunt

berpendapat bahwa mobilisasi berdasarkan pandangan yang menfefinisikan

kembali tindakan sosial. Berdasarkan definisi-definisi tersebut dapat disimpulkan

bahwa perilaku kolektif adalah:

a. Bersifat spontanitas dan tidak terstruktur

b. Dilakukan secara bersama oleh sejumlah orang

c. Tidak bersifat rutin

Page 39: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

22

d. Terhadap tanggapan oleh rangsangan tertentu

Perilaku kolektif erat hubungannya dengan perilaku menyimpan, namun

berbeda dengan perilaku ketidak taatan. Perilaku kolektif merupakan

tindakan bersama oleh sejumlah orang banyak, bukan tindakan individu

semata-mata.

a. Bentuk Perilaku Kolektif

Karakteristik kepemimpinan kolektif memiliki konsep dimana

seorang pemimpin tidak hanya dipengaruhi oleh sifat-sifat yang ada pada

seseorang, tetapi dapat juga dipengaruhi oleh kelompok yang

didampinginya. Dalam membangun sebuah tim atau organisasi

kepemimpinna ini memiliki ciri:

1) Proses pembentukan

Ruang lingkup dalam peran hubungan yang melekat pada

pemimpin meliputi peran pemimpin dalam pembentukan dan

pembinaan tim kerja, pengolahan tata kepegawaianyang berguna

untuk mencapai tujuan organisasi, pembukaan pembinaan dan

pengendalian hubungan eksternal dan internal organisasi serta

perwakilan bagi organisasi.

2) Anggota tim

Angota tim yang baik maka harus mengerti tujuan yang baik,

memiliki rasa kebergantungan dan saling memliki, menetapan bakat

dan pengetahuan untuk sasaran tim, dapat bekerja secara terbuka,

dapat mengekspresikan gagasan, opini dan ketidaksepakatan, mengerti

sudut pandang yang satu dengan yang lain, mengembangkan

Page 40: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

23

ketrampilan dan menerapkanya pada pekerjaan, mengakui bahwa

konflik adalah hal yang normal, berpartisipasi dalam keputusan.

3) Peranan pemimpin dalam tim

Kepemimpinan ini, pemimpin sebagai proses untuk memberikan

pengarahan dan pengaruh kepada kegiatan yang berhubungan dengan

tugas kelompok anggotanya.

Gaya kepemimpinan memiliki ciri-ciri, semua kebijakan terjadi

pada kelompok diskusi dan keputusan diambil dengan dorongan dan

bantuan dari pemimpin, kegiatan didiskusikan, langkah umumnya

untuk tujuan kelompok dibuat, para anggota bebas bekerja dengan

siapa saja yang mereka pilih dan pembagian tugasnya ditentukan oleh

kelompok. Dari uraian yang ada tentang karakteristik kepemimpinan,

penulis menyimpulkan bahwa kepemimpinan kolektif memiliki

karakteristik ataupun ciri yang bersifat bersama, bekerja bersama,

memutuskan hasil dari sebuah musyawarah dengan kesepakatan

bersama, memberikan hak-hak pekerjaan sesuai dengan kapasitas dan

kemampuan anggotanya, dengan kata lain bisa di beriakan symbol

dengan ciri dari ide, untuk kita pekerjaan dan terpenuhinya kebutuhan,

dan kembali ke kita hasilnya dari jerih payah didalam sebuah

lembaga.

b. Faktor-faktor Penyebab Perilaku Kolektif

1) Audience (Hadirin)

Merupakan suatu kerumunan yang perhatiaanya terpusat pada

suatu rangsangan yang berasal dari luar. Misalnya, dalam suatu rapat

Page 41: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

24

ada seseorang yang sedang mengeluarkan pendapat maka semua

audience akan terfokus pada seorang tersebut.

2) Riot (Kerusuhan)

Merupakan tindakan agresif yang dilakuka secara keras dan

diungkapkan secara sepontan. Misalnya, ketika dalam rapat ada

sebagian orang yang tidak sependapat terhadap apa yang telah

disampaikan kemudian mereka mengungkapkannya dengan secara

sepihak tidak memperdulikan perasaan orang lain. Menyampaikan

dengan bahasa yang tidak sepantasnya.

3) Kepanikan

Kepanikan sering didefinisikan sebagai suatu kondisi emosi yang

diwarnai oleh keputusan dan ketekutan yang tidak terkendali. Selain

itu ada beberapa penyimpangan kolektif seprti: tindak kenakalan,

perkelahian antar kelompok, tindak kejahatan berkelompok,

penyimpangan budaya (Sunarto, 2004).

Aturan dan mekanisme untuk beralih dari pilihan individual ke masyarakat

sosial yang biaa kita sebut dengan kolektif aturan yang paling sederhana adalah

dalam kasus pemilihan suara. Baik dari individu maupun dari suara kelompok

yang sama-sama mempunyai tujuan, dalam struktur kolektif seperti sebuah

organisasi setiap individu dapat mencapai tujuan pribadi tidak pada bersama.

Kehidupan yang semakin maju peranan kolektif bartambah penting dalam

kehidupan masyarakat, akan tetapi bisa berdapak menguntungkan mupun

merugikan bagi sebagian individu.

Keterkaitannya antara perilaku kolektif dengan kepemimpinan dimana para

pakar mendefinisikan tentang kepemimpinan dengan berbeda-beda pendapat, dari

Page 42: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

25

setiap perbedaan pendapat justru melengkapi satu sama lain. Adapun beberapa

pendapat tentang kepemimpinan antara lain, secara umum kepemimpinan adalah

kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi,

mendorong, mengajak dan menuntun dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat

membantu pencapaian suatu maksud atau tujuan tertentu.

Sedangkan kepemimpinan kolektif sendiri merupakan proses

kepemimpinan kolaboratif yang saling menguntungkan, yang memungkinkan

seluruh elemen sebuah insitusi turut ambil bagian dalam membagun sebuah

kepastian yang mengakomodasi keuntungan bersama (Hadari, 2004).

Kepemimpinan kolektif adalah metode memimpin yang tidak bertumpu pada

segelintir orang atau tokoh yang menonjol tetapi suatu sistem kebersamaan yang

saling berpengaruh memberikan kontribusi, partisipasi, gagasan untuk tujuan

yang diingin dalam sebuah organisasi.

Kepemimpinan kolektif merupakan kepemimpinan yang tidak dijalankan

oleh seseorang dalam kapasitas jabatan apa saja, kepemimpinan kolektif tidak

sama dengan kepemimpinan birokrasi, yang cenderung dengan kepimpinan

tunggal, kepemimpinan kolektif lebih banyak diwarnai oleh nilai-nilai

kolektivitas yang berbasis rasa keiklasan dalam bertanggung jawab menjalankan

amanahnya. Menurut Umiarso dalam bukunya Kepemimpinan yang menjelaskan

beberapa unsur pokok yang mengandung tentang kepemimpinan diantaranya

adalah:

1. Kepemimpinan melibatkan beberapa orang lain dan adanya situasi kelompok

atau organisasi tempat pemimpin atau anggotanya berinteraksi

2. Kepemimpinan terjadi pembagian kekuasaan dan proses memengaruhi

bawahan oleh pemimpin

Page 43: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

26

3. Adanya tujuan bersama yang ingin dicapai

Definisi yang ada diatas tentang kepemimpinan kolektif, beberapa cara yang

lakukan seseoarang untuk melakukan interaksi saling memberikan pengaruh.

Kepemimpinan kolektif adalah suatu aktifitas yang dilaksanakan lebih dari dua

orang dengan cara berinteraksi saling memberikan pengaruh melalui komunikasi

guna tercapainya tujuan bersama. Beberapa faktor penting dari sebuah penelitian

antara lain: Pendaya gunaan pengaruh, Hubungan antar manusia, Proses

komunikasi, pencapaiaan tujuan. Hasan Basari Tujuan kepemimpinan kolektif

salah satunya adalah untuk mensukseskan tujuan besama dalam sebuah kelompok

organisasi masyarakat, dalam sebuah kelompok yang menanamkan kepentingan

bersama, mendorong memudahkan interaksi yang memuaskan (Danim, 2012).

Cara melakukan kepemimpinan yang kolektif adalah dengan mengadakan

rapat-rapat pereodik didalam badan kolektif. Rapat disini sifatnya harus teratur

dalam sebuah diskusi disini setiap bagian harus melaporkan hasil yang telah

dikerjakannya atau bagaimana cara untuk mencapai sebuah tujuan. Kolektif

kolegial merupakan formulasi kepemimpinan dalam ikatan guna membagun

kebersamaan dan satu ikatan, dalam implementasinya perlu kita pertimbangkan

guna terciptanya suasana yang kondusif. Regulasi kolektif kolegial hal ini semua

anggota dinyatakan sama dalam setiap pengambilan keputusan begitu juga

tanggung jawabnya, artinya bahwa anggota mempunyai posisi sama dalam

menyatakan pendapat terkait organisasinya.

Musyawarah dalam hal ini perlu dilakukan karena setiap anggota memiliki

emosi yang bermacam-macam, jadi dalam hal ini peranan pemimpin tidak hanya

sebagai figur akan tetapi juga sebagai penengah, teladan untuk para anggotanya.

Pemimpin dalam hal ini juga dikatakan sama seperti anggotanya, namun hanya

Page 44: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

27

sebatas tanggung jawab untuk mencapai sebuah tujuan. Ketika ada suatu

kesalahan tidak hanya seorang pemimpin saja yang bertanggung jawab akan

tetapi seluruh anggotanya juga ikut dilibatkan. Ada beberapa kelemahan dalam

kepemimpinan kolektif kolegial antara lain:

a. Pengambilan keputusan lama

Keputusan organisasi terhitung lamban karena keputusan dan

kesepakatan bersama menjadi hal yang terpenting demi berjalannya roda

organisasi dan keterlambanan ini juga karena memiliki porsi sama dalam

organisasi. Ketika seseorang berargumen tidak langsung diterima, tetapi

keputusan dalam orgasisasilah yang menjadi pacuan. Jika pemimpinnya saja

keputusanya hanya menjadi pacuan maka para anggotanya tidak jauh dari

pemimpinnya.

b. Terhalang inovasi individu

Argumen setiap berbeda-beda dan tidaksetiap kepala mau menerimanya,

dari hal ini yang menyebabkan memakan waktu saat pengambilan keputusan.

Kelemahan dari hal itu diantara mengurangi kesenjangan antar anggota yang

dimana argumen-argumen dari para angota, dapat diambil dari ide yang lebih

mendukung untuk kelangsungan sebuah organisasi tersebut. Dapat ditarik

kesimpulan jika kepemmpinan kolektif kolegial keputusan seorang pemimpin

tidak dapat menjadi patokan akan tetapi keputusan dari hasil musyawarahlah

yang akan menjadi atau di ambil dalam sebuah organisasi.

3. Pengertian Reputasi Pondok Pesantren

Reputasi merupakan penilaian terhadap sebuah organisasi atau produk yang

didalamnya melekat faktor kepercayaan dari khalayak, pada proses pengambilan

keputusan khalayak maka reputasi menjadi komponen yang sangat dinilai atau

Page 45: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

28

dipertimbangkan. Hal yang paling mendasar dan perlu mendapat perhatian adalah

sebagian dari seorang pemimpin menyadari pentingnya rencana dan program

komunikasi.

Berbicara tentang reputasi sendiri pada dasarnya pendekatan seorang

pemimpin untuk berkomunikasi yang dilandasi oleh sebuah pemikiran pasitif

tentang suatu masalah disuatu lingkungan. Reputasi dalam organisasi secara

keseluruhan dibangun dari beberapa faktor, reputasi dibangun dengan segala

konsekuen terhadap organisasi dibanding fakta dari organisasi itu sendiri.

Membuat tujuan komunikasi selain memutuskan untuk memilih sumber daya

yang tersedia untuk menyempurnakan tujuan itu, dalam organisasi juga harus

menentukan seperti apa reputasi yang mereka miliki.

Reputasi yang baik juga dapat dibangun melalui kejujuran dalam

menjalankan sebuah pekerjaan, yang nantinya akan mendapat sebuah

kepercayaan hal tersebut merupakan fase penting. Ketika seseorang sudah tidak

mendapatkan kepercayaan secara penuh maka reputasi baiknya pun akan sulit

diperoleh (Husni, 2017).

Dunia pendidikan ada beberapa macam diantaranya yang berbasis pesantren,

madrasah, dan model pendidikan lainnya. Macam-macam mobel pendidikan

tersebut tidak terpisah dengan pendidikan nasional Indonesia (Zuhairini, 1992).

Pendidikan yang berbasis pondok pesantren sudah lama diakui masyarakat,

pendidikan yang berbasis pesantren ini lebih condong mengajarkan tentang

keIslaman. Pondok pesantren sebuah lembaga pendidikan Islam tertua yang

merupakan produk budaya Indonesia.

Keberadaan Pesantren sejak Islam masuk ke negeri ini dengan mengadopsi

sistem pendidikan keagamaan yang sebenarnya telah lama berkembang sebelum

Page 46: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

29

kedatanngan Islam. Pendidikan dalam lingkungan pesantren sudah diakui banyak

kalangan tidak hanya membentuk seseorang untuk berilmu tetapi juga

membentuk watak tersendiri, dimana bangsa Indonesia yang mayoritas beragama

Islam selama ini dikenal sangat akomodatif dan penuh tenggang rasa (Haedari,

2007).

Kendatipun demikian tidak semua orang memahami pondok pesantren secara

mendalam dan sebaliknya mereka tidak mau mengenal secara mendalam,

memandang pesantern hanya sebelah mata. Menilai jika pesanten sebuah

lembaga yang sudah sangat tertinggal. Pendidikan pesantren sendiri bermula

seorang kyai sebagai figur sentral sebagai pengajar atau pusatnya pemberi ilmu.

a. Definisi Pondok Pesantren

Pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam bertujuan menjadikan para

santrinya sebagai manusia yang mandiri dan pada suatu saat nanti dapat menjadi

pemimpin umat. Pesantren sendiri bertugas untuk mencetak manusia yang

benar-benar ahli dalam bidang agama dan ilmu pengetahuan kemasyarakatan

serta berakhlak mulia.

Pencapaian tujuan tersebut pesantren mengajarkan ilmu tauhid, fiqih,

tafsir, hadis, nahwu, sharaf, bayan, mantiq, musthalah hadis, usul fiqh.

Sesunggunya pendidikan pesantren mempunyai tujuan yang juga berdasarkan

tujuan pendidikan Nasional yang termuat pada pasal 3 UU RI 20 tanun 2003

tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu bahwa Tujuan Pendidikan Nasional

adalah “Berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang

beriman dan bertakwa kepada tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negera yang demokratis dan

bertanggung jawab (Raharjo, 2015).

Page 47: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

30

Menurut istilah pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan

tradisional Islam untuk mempelajari, memahami, menghayati dan mengamalkan

ajaran Islam dengan mementingkan moral keagamaan sebagai pedoman prilaku

sehari-hari. Menurut asal kata pesantren berasal dari kata santri yang

menunjukan tempat, maka artinya adalah tempat para santri. Terkadang pula

pesantren dianggap sebagai gabungan dari kata sant (manusia baik) dengan

suku kata tra (suka menolong) sehingga kata pesantren dapat diartikan tempat

pendidikan manusia baik-baik. Ciri lain dari sebuah pesantren adalah ruh atau

jiwa yang mendasari dan meresapi seluruh kegiatan yang dilakukan oleh

komunitas pesantren. Secara garis besar pesanren dapat diklasifikasikan

menjadi dua kelompok besar, yaitu

1) Pesantern Salafi (Tradisional)

Pesantren yang tetap mengajarkan kitab-kitab Islam klasik (kitab kuning)

sebagai inti pendidikan pesantren. Sistem madrasah ditetapkan untuk

memudahkan sistem sorogan yang dipakai dilembaga-lembaga pengajian

bentuk lama, tanpa mengenal pelajaran umum.

Contohnya seperti Pesantren Lirboyo di Ploso Kediri, Pesantren

Maslakul Huda di Pati Jawa Tengah, Pesantren Tremas di Pacitan Jawa

Timur. Pesantren bertipikal salaf umumnya belum tertata rapi secara

structural namun pengelolahannya berpusat pada figur kyai, sebagai

pemimpin atau pengasuh.

2) Pesantren Khalafi (modern)

Pesantren yang telah memasukan pelajaran umum ke dalam sistem

madrasah yang dikembangkan atau membuka tipe sekolah umum dan

bahkan perguruan tinggi di lingkungan pesantren, seperti Pesantren

Page 48: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

31

Darusalam Gontor Ponorogo, Pesantren Walisongo Ponorogo, pesantren

Tebuireng Jombang. Pesantren dengan tipikal khalaf, mulai dari aspek

kelembagaan, pengelolahan (manajemen), struktur kurikulum atau bahkan

sistem pelajrannnya sudah sama persis dengan sekolah umum (Sulaiman,

2009).

b. Unsur-unsur Pondok Pesantren

1) Santri

Salah satu elemen penting dalam suatu lembaga pesantren. Menurut

tradisi pesantren terdapat dua kelompok santri:

a) Santri Mukim yaitu murid-murid yang berasal dari daerah jauh

untuk mencari ilmu kemudian menetap dalam lingkungan

pondok.

b) Santri Kalong berasal dari desa-desa sekitar pesantren, yang

biasanya tidak menetap dalam pesantren tetapi hanya mengikuti

pembelajaran di pesantren.

2) Kyai

Keberadaan kyai dalam pondok pesantren sangat sentral sekali,

kyai dalam dunia pondok pesantren sebagai penggerak

pengembangan dalam mengemban pondok pesantren sesuai yang

dikehendaki. Perana seorang kyai juga sebagai pengayom dan

pusatnya ilmu, ketokohan kyai merupakan daya tarik tersendiri

menanamkan kepercayaan kepada masyarakat agar menitipkan

anaknya untuk belajar di pondok pesantren (Arofah, 2017).

3) Pondok

Page 49: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

32

Istilah lain dari kata pondok adalah asrama tempat untuk

mengemban pendidikan tradisional Islam mempelajari, mendalami,

menghayati dan mengamalkan ajaran Islam dengan menekankan

pentingnya moral keagamaan sebagai pedoman perilaku sehari-hari.

Ajaran Islam tersebut menyatu dengan struktur kontekstual atau

realitas sosial yang digumuli dalam kehidupan keseharian. Ia juga

disebut sebuah tempat pendidikan dimana seorang kyai sebagai figur

sentral dan masjid sebagai sentra belajar atau pusat kegiatan lembaga

(raharjo).

Kehidupan di dalamnya bermula dari seorang kyai yang

bermukim di suatu tempat. Kemudian berdatangan para calon santri

yang ingin belajar kepadanya dan bermukim di tempat tersebut.

Biasanya tanah tempat terletaknya sebuah pondok adalah milik kyai

sendiri yang dimanfaatkan untuk kepentingan umat Islam dan

masyarakat luas, kemudian diwakafkan dengan penuh ketulusan

komunitas pesantren merupakan suatu keluarga besar yang secara

eksklusif berbeda dengan masyarakat umum yang berada di

sekelilingnya.

4) Masjid

Merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dengan

pesantren dan dianggap tempat paling tepat untuk mendidik para

santri, terutama dalam praktek solat lima waktu, khutbah dan

pengajaran kitab-kitab klasik terdahulu.

Page 50: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

33

B. Kajian Pustaka

1. Muhamad Zaenal Arifin (Sekolah Tinggi Agama Islam Negere Salatiga, 2017)

dalam skripsinya yang berjudul “Pola Kepemimpinan Kyai terhadap Ranah

Afektif Santri Di Pondok Pesantren Al-Hasan Bayuputih Timur, Sidorejo Lor

Salatiga Tahun 2017” menyimpulkan dari penelitian yang pernah dilakukan

pola kekpemimpnan kyai terhadap ranah afektif santri dalam

kepemimpinannya, adapun pola yang digunakan kyai dalam memipin adalah

jenis otoratik yang ditegaskan dalam kebijakan-kebijakan pondok pesantren.

Relevansi penelitian Muhamad Zaenal Arifin dengan penelitian yang dikaji

adalah berkaitan dengan pola kepemimpinan. Sedangkan perbedaannya adalah

dalam penelitian Muhamad Zaenal Arifi mengkaji pada ranah santri,

sedangkan yang akan dikaji lebih ke reputasi pesantren.

2. Ida Roaitul „Aliyah (Institute Agama Islam Negeri Ponorogo, 2018) dalam

Tesisnya yang berjudul “Kepemimpinan Kolektif dalam Pengembangan

Organisasi Pendidikan Islam Studi Kasus di Yayasan Pendidikan Al-Amin

Gandu Mlarak Ponorogo 2018” menyimpulkan dalam pengembangan

pendidikannya yayasan pondok pesantren salah satunya dengan

mengembangkan organisasinya dengan menggunakan perencanaan,

pembentukan team kinerja, memberikan bimbingan dan melakukan

pengawasan. Relevansi penelitian Ida Roaitul „Aliyah dengan penelitian yang

dikaji adalah berkaitan dengan kepemimpinan yang bersifat kolektif.

Sedangkan perbedaannya adalah dalam penelitian Ida Roaitul „Aliyah hanya

mengkaji ke kolektifan saja sedangkan penelitian yang akan dikaji membahas

tentang pola kepemimpinan yang bersifat kolektif kolegial.

Page 51: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

34

3. Dodok Sartono (Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2017) dalam Tesisnya

yang berjudul “Model Kepemimpinan pada Pemimpin Daerah Muhamadiyah

Sragen” dari hasil kesimpulan peneliti bahwa tipe kepemimpinan yang

diterapkan pemimpin Muhamadiyah Sragen adalah kepemimpinan kolektif

kolegial, kebijakan dan keputusan penting dalam organisasi harus melalui

permusyawarahan atau kolektifitas berdasarkan sistem. Relevansi penelitian

Dodok Sartono dengan penelitian yang akan dikaji adalah berkaitan model

kepemimpinan sedangkan perbedaanya adalah dalam penelitian Dodok

Sartono adalah didaerah muhamadiyah Sragen sedangkan penelitian yang

akan dikaji adalah di pondok pesantren.

4. Alfinatu Zuhro Hilda Fardani ( Universitas Muhamadiyah Malang, 2019)

dalam Tesisnya yang berjudul “Kepemimpinan Kolektif Tri Murti di Pondok

Modern Darusalam Gontor, analisis wacana krisis” dalam tesisnya dapat

ditarik kesimpulan konsep kepemimpinan kolektif tri murti ini kekuatanya

terletak pada setiap individu masing-masing dimana setiap pemimpin

memiliki latar pendidikan yang berbeda, akan tetapi memiliki cita-cita yang

sama untuk mendirikan sebuah pondok yang terletak seantero Indonesia

dengan mendirikan 1000 Gontor. Relevansi penelitian Alfinatu Zuhro Hilda

Fardani dengan penelitian yang akan dikaji adalah berkaitan dengan

kepemimpinan kolektif. Sedangkan perbedaannya adalah dalam penelitian

Alfinatu Zuhro Hilda Fardani kolektif tri murti sedangkan penelitian yang

akan dikaji mengenai kepemimpinen kolegial terhadap reputasi pondok.

5. Muhamad Dian supyan (Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta)

dalam Skripsinya yang berjudul “Kepemimpinan Islam dalam Tafsir Al-

Misbah Karya M. Quraish Shihab” menyimpulkan bahwa kepemimpinan

Page 52: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

35

Islam merupakan sistem kepemimpinan yang menitik berat pada esensi

subtansial ke-Islaman. Kepemimpinan Islam menurut M. Quraish Shihab tidak

terletak pada kesamaan semata akan tetapi lebih pada kesamaan praktek yang

dilakukannya. Kepemimpinan dalam islam sendiri sering menggunakan istilah

Imamah, Khalifah, Ulil Amri, Amir, wali dan Ra‟in”. Relevansi penelitian

Muhamad Dian supyan dengan penelitian yang akan dikaji adalah berkaitan

dengan arti kepemimpinan. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang

akan dikaji adalah kepemimpinan yang bersifat kolegial.

Uraian diatas menunjukan sudah adanya penelitian terdahulu yang

bersifat releva dengan adanya penelitian ini. Tetapi penelitian ini berfokus

pada pola kepemimpinan terhadap reputasi pondok pesantren, karena jika

hanya sebuah peraturan dirasa masih terhitung kurang untuk mengembangkan

sebuah lembaga. Pola kepemimpinan yang kolektif ini bisa membantu akan

berkembangnya yayasan yang mempunyai mutu tinggi, tidak hanya dari

sebuah peraturan yang tersirat akan tetapi dari tangan pemimpin akan

membantu perkembangan sebuah pesantren. Dengan demikian penelitian ini

telah meenuhi kreteria pembaharuan.

Page 53: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

36

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Pendekatan kualitatif ini menggunakan metode deskriptif yang

menjelaskan semua data yang diperoleh dari hasil pengamatan, hasil wawancara

dengan kuisioner, catatan lapangan, dimana tidak dituangkan dalam bentuk dan

angka-angk. Selain itu melalui metode ini juga dilakukan analisis data dengan

memperkaya informasi, mencari hubunggan membandingkan, menemukan pola

atas dasar analisisnya akan tetapi tidak dipaparkan dalam bentuk angka. Hasil

analisis data berupa paparan mengenai situasi yang diteliti lalu disajikan dengan

uraian naratif, hakikat pemaparan data pada umumnya menjabab pertanyaan-

pertanyaan mengapa dan bagaimana suatu fenomena itu terjadi (Equilibrium,

2016).

Penelitian ini mengunakan metode kualitatif. Pada metode kualitatif teori

atau tinjauan pustaka kurang berperan dalam perumusan masalah. Teori pada

metode kualitatif tidak memberikan arahan utama, karena metode kualitatif

mengandalkan masukan, informasi dan cerita dari partisipan. Teori atau tinjauan

pustaka hanya berperan sebagai masukan dan dasar awal untuk menunjukan

pentinggnya penelitian tersebut di buat (Raco, 2010).

Jenis penelitian ini menggunakan kualitatif deskriptif, yaitu data yang

dikumpulkan berbentuk kata-kata, gamabar, dan bukan memaparkan angka-angka

dan peneliti menggunakan lapangan sebagai objeknya langsung. Berusaha

menggambarkan pola kepemimpinan kolegial yang di lakukan pemimpin di

Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Pulutan Salatiga. Selain itu juga bertujuan

memahami bentuk-bentuk gerakan sosial peduli lingkungan dan kendala-kendala

Page 54: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

37

gerakan sosial peduli akan lingkungan sekitar tektik pengumpulan data yakni

dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian dianalisis melalui

tahapan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikkan kesimpulan

dan penggunaan teknik keabsahan, triangulasi sumber.

B. Kehadiran Peneliti

Penelitian ini meggunakan metode kualitatif. Pada metode kualitatif teori

atau tinjauan pustaka kurang berperan dalam perumusan masalah. Teori pada

metode kualitatif tidak memberikan arahan utama, karena metode kualitatif

mengandalkan masukan, informasi dan cerita dari partisipan. Teori atau tinjauan

pustaka hanya berperan sebagai masukan dan dasar awal untuk menunjukan

pentinggnya penelitian tersebut di buat (Raco, 2010). Penelitian ini menggunakan

kualitatif deskriptif, karena peneliti menggunakan lapangan sebagai objeknya

langsung. Berusaha menggambarkan pola kepemimpinan kolegial yang di

lakukan pemimpin di pondok pesantren agro nur el-falah Salatiga.

Peneliti melakukan penelitian langsung di Pondok Pesantren Agro Nur

El-Falah Pulutan Salatiga dengan cara membaur di lingkungan pondok pesantren

peneliti berpartisipasi secara lengkap, artinya peneliti ikut berperan dalam

kegiatan yang ada dalam pondok pesantren dan mengetahui secara detail terhadap

kegiatan yang ada di dalamnya. Untuk memperoleh informasi peneliti mengamati

secara langsung dari objek yang akan ditelit.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat dimana peneliti melakukan

penelitian terutama dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang sebenarnya

terjadi dari objek yang diteliti dalam rangka mendapatkan data-tada penting yang

akurat. Dalam penentuan lokasi ada cara terbaik yang bisa ditempuh dengan jalan

Page 55: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

38

mempertimbangkan teori substantif dan menjajaki lapangan dan mencari

kesesuaian dengan kenyataan yang ada dilapangan. Sementara itu keterbatasan

geografi dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga perlu juga dijadikan

pertimbangan dalam penentu lokasi penelitian. Lokasi yang diambil dalam

peneliti ini ditentukan dengan sengaja yang dilakukan di Pondok Pesantren Agro

Nuur El-Falah Pulutan Salatiga. Dengan berbagai pertimbangan:

1. Pertimbangan tenaga biaya dan waktu

Keterbatasan peneliti menjadi pertimbangan melakukan penelitian

ditempat tersebut karena bisa menghemat antara tenaga, biaya dan waktu.

2. Pondok pesantren Agro Nuu El-Falah

Tempat penelitian dipilih pada pondok pesantren karena pada dasarnya

tempat menimba ilmu yang umurnya tidak muda lagi, dan ditempat ini juga

tergolong unik karena tidak hanya mengajarkan ilmu agama akan tetapi

perpaduan antara ilmu agama dan ilmu umum. Di Pondok ini juga berbasis

Agro dimana taman menanam menjadi hal pokok yang dilakukan oleh para

santri.

3. Pengasuh Pondok Seorang Anggota TNI

Pondok ini terlihat semakin unik karena kebanyakan pengasuh atau

pemimpin disebuah pondok pesantren seorang kyai yang sudah turun temurun

dari keluarga besarnya. Akan tetapi pada pondok ini pemimpinnya seorang

TNI yang mengabdikan dirinya untuk Yayasan Pondok Pesantren.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapat gambaran dan informasi yang

lebih jelas, lengkap, serta memungkinkandan mudah bagi peneliti untuk

melakukan observasi. Maka dari itu penulis menetapkan lokasi penelitian terletak

di Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Pulutan Salatiga, penelitian ini

Page 56: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

39

dilakukan pada bulan Maret 2020. Sebelum menentukan lokasi penelitian ini

penulis melakukan penjajakan lapangan untuk melihat dan menilai apakah ada

kesesuaian antara masalah, hipotesis dan dipikiran sebelumnya oleh penulis

dengan kenyataan dilapangan. Selain itu juga dengan mengenal segala unsur

lingkungan sosial, fisik dan keadaan alam, hal ini dilakukan untuk membuat

penulis mempersiapkan diri, mental maupun fisik serta perlengkapan yang

diperlukakan, waktu dan biaya tenaga pula menjadi pertimbangan penulis.

D. Sumber Data

Menurut (Moleong, 2006) dalam bukunya Metode Penelitian Kualitatif

mengungkapkan sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata

dan tindakan yang didapat dari informan melalui wawancara, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan hal-hal yang lainnya. untuk mendapatkan

informasi maka informan dalam penelitian ini ditentukan secar purposive atau

sengaja dimana informan telah ditetapkan sebelumnya. Informan merupakan

orang-orang yang terlibat atau mengalami proses pelaksanaan dan perumusan

program dilokasi penelitian.

(S, 2005) Menyatakan bahwa, sumber data adalah subjek dimana dapat

diperoleh untuk memudahkan peneliti dalam mengidentifikasi sumber data,

peneliti telah menggunakan rumus 3P yaitu:

1. Place (tempat) yaitu tempat berlangsungnya kegiatan yang berhubungan

dengan peneliti

2. Persen (orang) merupakan tempat dimana peneliti bertanya mengenai variabel

yang diteliti

3. Paper (kertas) adalah tempat peneliti membaca dan mempelajari segala

sesuatu yang berhubungan dengan peneliti.

Page 57: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

40

Sumber data yang di gunakan dalam penelitian ini di bedakan menjadi

dua:

a. Data Primer

Sumber primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari

objek yang diteliti sehingga dapat diambil kesimpulan yang kemudian

diolah oleh peneliti dari itu dapat diambil kesimpulan. Adapun sumber

data primer adalah pengasuh pondok, para pengurus pondok dan juga

para santri di Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Pulutan Salatiga.

b. Data Sekunder

Data tidak langsung dari penelitaan hasil pengamatan dan

mepelajari dokumen, dan sumber lainnya seperti buku-buku yang

berkaitan atau data dalam bentuk sudah jadi yang sudah di olah oleh

pihak lain. Sumber sekunder seperti halnya dokumen, data-data

administrasi pondok, inventaris pondok, foto-foto, junal, buku yang

bersangkutan dengan hal tertentu dan sumber lainnya yang berkaitan

dengan pondok pesantren.

E. Prosedur Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Menurut (Sugiyono, 2017) bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan

data, maka teknik pengimpulan data dapat dilakukan dengan observasi,

wawancara, angket dan dokumentasi. Namun dalam penelitian ini teknik

pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti adalah dengan menggunakan tiga

metode:

1. Observasi

Page 58: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

41

Observasi disebut juga pengamatan meliputi kegiatan pementauan yeng

meliputi kegiatan pemantauan memperhatikan suatu objek dengan

menggunakan seluruh alat indera (Arikunto, 2010). Metode ini digunakan

untuk mengetahui pola kepemimpinan kolektif kolegial di Pondok Pesantren

Agro Nuur El-Falah Pulutan Salatiga. Adapun dalam metode ini peneliti

menggunakan observasi tersetruktur yaitu pedoman observasi yang disusun

secara terperinci sehingga menyerupai check-list. Peneliti hanya mebutuhkan

tanda √ pada kreteria yang sesuai lembar pengamatan diisi pada waktu

kegiatan berlangsung. Observasi ini digunakan untuk mencari data yang ada

pada rumusan masalah pada nomer dua dan tiga, yaitu untuk mengetahui

perkembangan reputasi Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Pulutan

Salatiga dan mengetahui implikasi kepemimpinan kolektif kolegial terhadap

reputasi Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Pulutan Salatiga.

Posisi peneliti disini adalah sebagai observer, dalam hal ini peneliti terjun

langsung dengan dangan dating ke sekolah, peneliti melakukan peneliti untuk

mendapatkan data yang diinginkan. Dari pelaksanaan metode ini peneliti

secara langsung mengetahui permasalahan yang diteliti.

2. Wawancara

Cara ini adalah menghimpun bahan keterangan yang dilaukan dengan

tanya jawab secara lisan secara sepihak berhadapan muka, dan dengan arah

serta tujuan yang telah ditetapkan. Ada beberapa kelebihan pengumpulan data

melalui wawancara, diantaranya pewawancara dapat kontak langsung dengan

peserta yang akan dinilai atau dimitai data maka akan diperoleh secara

mendalam, diinterview bisa menggungkapkan isi hati secara lebih luas,

Page 59: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

42

pertanyaan yang tidak jelas dapat diulang dan diarahkan yang lebih bermakna

(Moleong, 2006)

Wawancara dibedakan menjadi dua terstruktur adalah wawancara yang

bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah

tersusun secara sistematis dan lengkap untuk menggumpulkan data. Pedoman

wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara terstruktur

karena peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Dalam melakukan wawancara ini peneliti membawa intrumen

sebagai pedoman wawancara dan menggunakan alat bantu berupa tape

recorder dan media WhatsApp

Wawancara ini mencari informasi secara mendalam dari beberapa pihak

yang bisa dimintai informasi, metode wawancara ini dapat ditemukan jawaban

tidak hanya dari kata-kata akan tetapi bisa diperoleh dari mimik wajah,

tingkah laku. Dimana bisa dilakukan secra mendalam baik tersetruktur atau

tertulis kepada subjek penelitian dengan pedoman yang telah dibuat, tekni

wawancara digunakan untuk mengungkapkan data tentang bentuk partisipasi

dari pimpinan Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Salatiga. Metode

wawancara peneliti digunakan untuk menggali data terkait peranan pemimpin

di Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Pulutan Salatiga, diantaranya:

a. Pengasuh Pondok, untuk mendapatkan informasi tentang peran, sikap serta

pola yang digunakan untuk memimpin Pondok Pesantren Agro Nuur El-

Falah Pulutan Salatiga.

b. Pengurus pondok, untuk mengetahui pola yang digukan oleh pengasuh

apakah bebenar digukan atau hanya sebuah aturan tertulis saja.

Page 60: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

43

c. Santri, untuk mencari informasi lebih mendalam apakah merasakan peran

pengasuh dalam dalam membina atau memimpin pondok pesantren.

Peneliti meminta izin kepada Pengasuh untuk melakukan wawancara dengan

pengurus pondok dan santri. Peneliti diarahkan untuk menemui beberapa

pengurus dan santri yang dijadikan subjek penelitian. Penelitian mendatangi

pengurus yang berada di pondok pesantren untuk meminta izin, menyampaikan

tujuan penelitian dan menentukan kapan waktu untuk melakukan wawancara

kepada pengasuh, pengurus dan santri melalui komunikasi tidak langsung

(WhatsApp). Kemudian peneliti melakukan survey ke lapangan dengan

melakukan wawancara kepada para informan sebagai langkah pengumpulan data.

3. Dokumentasi

Dokumen sendiri meruupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Dokumen bisa berbentuk tulisa, gambar atau karya-karya monumental

seseorang. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel

kalau didukung oleh dokumen-dokumen yang bersangkutan (Sugiyono, 2017).

Metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan, transkrip,

buku, surat kabar, majalah, legger, agenda dan sebagainya. Studi dokumentasi

adalah cara mengumpulkan data mellui peninggalan terttulis terutama berupa

arsip-arsip dan terutama buku yang mengenani pendapat, dalil, yang

berhubungan dengan masalah penyelidikan. Penelitian ini dokumentasi

diperoleh dari segala kegiatan yang mendukung berjalannya segala kegiatan

yang terkait dengan penelitian yang ada di Pondok Pesantren Agro Nuur El-

Falah Pulutan Salatiga.

Dokumentasi ini digunakan untuk mencari data yang ada pada rumusan

masalah nomer satu, dua dan tiga, yaitu untuk mengetahui pola kepemimpinan

Page 61: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

44

kolektif kolegial yang diterapkan di Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah

Pulutan Salatiga, perkembangan reputasi Pondok pesantren Agro Nuur El-

Falah Pulutan Salatiga, Implikasi kepemimpinan kolektif kolegial terhadap

reputasi Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Pulutan Salatiga

F. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung, setelah selesai pada priode tertentu, pada saat

wawancara peneliti sudah menganalisis terhadap jawaban dari informan. Apabila

jawaban yang diwawacarai setelah dianalisis belum memuaskan, peneliti akan

melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap tertentu sehingga datanya tidak jenuh.

Analisis dalam menganalisis data kualitatif yaitu antara lain:

1. Reduksi Data (Reduction Data)

Reduksi data diartikan sebagai proses pemillihan, pemisahan, perhatian

pada penyederhanaan, mengebstrakan dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan penulis dilapangan akan dituangkan dalam bentuk uraian

yang lengkap dan terperinci. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya

akan cukup banyak sehingga perlu dicatat secara terperinci, mereduksi disini

berarti memilih, merangkum, hal-hal pokok memfokuskan pada hal-hal

penting serta dicari pola dan temanya.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dilakukan dengan tujuan untuk mempermudah

penelitidalam melihat gambaran secra keseluruhan atau bagian tertentu dari

peneliti. Penyejian data dilakukan dengan cara mendeskripsikan hasil

wawancara yang dituangkan dalam bentuk uraian teks naratif dan didukung

Page 62: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

45

oleh dokumen-dokumen serta foto-foto maupun gambar sejenisnya untuk

diadakanya suatu kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan (Concluting Drawing)

Melakukan verifikasi secara terus menerus sepanjang proses penelitian

berlangsung, yaitu selama proses pengumpulan data. Peneliti berusaha

menganalisis dan mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang

sering timbul, hipotesis dan sebagainya yang dituangkan dalam kesimpulan

yang tentatif. Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan dilakukan dengan

pengambilan intirasi dari rangkaian ketegori hasil penelitian berdasarkan

observasi dan wawancara.

G. Pengecekan Keabsahan Data

Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari

konsep keahlian (validitas) atas kehandalan (reabilitas), derajat kepercayaan atau

kebenaran suatu penilaian akan dilakukan oleh standar apa yang digukanan

menurut (Moleong, 2007) terdapat beberapa kreteria yang digunakan untuk

memeriksa keabsahan data, antara lain:

1. Derajat Kepercayaan (Credibility)

Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep

validitas internal dan nonkualitatif. Fungsi derajat kepercayaan yaitu

penemuaanya dapat dicapai, menunjukan drajat kepercayaan hasil penemuanya

dengan jalan pembuktian oleh peneliti, pada kenyataan yang sedang diteliti.

Kreteria derajat kepercayaan diperiksa dengan beberapa teknik pemeriksaan

yaitu:

a. Trianggulasi yaitu, berupa mengecek kebenaran data dan membandingkan

dengan data yang diperoleh dari sumber lain pada berbagai fase penelitian

Page 63: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

46

lapangan, pada waktu yang berlainan dan dengan metode yang berlainan.

Dengan demikian terdapat tiga trianggulasi dalam keabsahan data, yakni

trianggulasi sumber, trianggulasi pengumpulan data dan trianggulasi waktu.

b. Kecukupan Refensial yaitu mengumpulkan berbagai bahan-bahan, catatan-

catatan atau merekam yang dapat digunakan sebagai refensi dan patokan

untuk menguji jika sewaktu diadakan analisis dan penafsiran data.

2. Keteralihan (Transferability)

Ketergantungan merupakan subtitusi rebilitas dalam penelitian non kualitatif,

dalam kualitatif uji kebergantungan dilakukukan dengan melekukan

pemekriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian, sering penelitian tidak

menggunakan proses penelitian ke lapangan tapi dapat memberikan data. Maka

dari itu peneliti dapat mendiskusikannya dengan dosen pembimbing secara

bertahap mengenai data-data yang didapat dilapangan mulai dari proses

penelitian sampai pada tarafkebenaran data yang telah didapat.

3. Kebergantungan (Dependability)

Penelitian kualitatif uji kepastian mirip dengan uji kebergantungan,

sehingga pengujinya dapat dilakukan secra bersama. Memnguji kepastian

berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses penelitian yang telah

dilakukan. Jangan sampai proses tidak dilakukan akan tetapi hasilnya ada.

Kepastian yang dimaksud berasal dari konsep objektivitas, sehingga dengan

disepakati hasil penelitian tidak lagi subjektif tapi sudah objektif (Moleong,

2006).

Pada penelitian ini peneliti menggunakan derajat kepercayaan dengan

teknik trianggulasi sumber yaitu uji kredibilitas data dengan cara melakukan

Page 64: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

47

pengecekan data yang diperoleh melalui beberapa narasumber. Peneliti

melakukan wawancara dengan Pengasuh, pengurus dan santri.

Page 65: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

48

BAB IV

PAPARAN DAN ANALISIS DATA

A. Paparan Data

1. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

a. Profil Pondok Pesantren Agro Nuur El Falah

Nama Pondok Pondok Pesantren Agro Nuur El Falah

No. Statistik 510033730030

NPWP 31.540.776.7-505.000

Alamat Jln. Dipomanggolo RT/RW 04/05

Kelurahan Pulutan

Badan Kecamatan Sidorejo

Kota Salatiga

Provinsi Jawa Tengah

Penyelenggara Yayasan Dharma Lestari

Nama Pengasuh Nur Soleh, S.Pd.I.

b. Letak Geografis

Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah berada di Jln. Dipomanggolo

RT/RW 04/05, Kelurahan Pulutan, Kecamatan sidorejo, Kota Salatiga,

Jawa Tengah. Dengan Luas Tanah 17.000 M² dan Luas Bangunan 8.000

Page 66: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

49

M². Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah didirikan bersamaan dengan

berdirinya Yayasan Sosial Yatim Piatu Dharma Lestari yaitu pada

tanggal 20 Mei 2002 bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional

dengan Akta Notaries Muhammad Fauzan, SH. No. 43 Tahun 2002.

Kemudian pada tanggal 24 Februari 2003 Sekolah Menengah

Pertama (SMP) Dharma Lestari beroperasional dengan berdasarkan Surat

Keputusan Walikota Salatiga Nomor : 420/66/2003. Selanjutnya

pengembangan pendidikan mendirikan sekolah lanjutan tingkat kejuruan

yakni Sekolah Menengah Kejuruan-Sekolah Pertanian Pembangunan

(SMK-SPP) Dharma Lestari yang beroperasional berdasarkan Surat

Keputusan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Pertanian Nomor: 86/kpts/SM.110/K/05 pada tanggal 28 Juli 2005

tentang pendirian dan pembukaan program studi tanaman pangan dan

hortikultura pada Sekolah Menengah Kejuruan-Sekolah Pertanian

Pembangunan Dharma Lestari.

Pada tahun 2015 berubahnya aturan dari pemerintah terkait dengan

badan/ yayasan yang diharuskan terdaftar di Kementerian Hukum dan

Hak Asasi Manusia (KUMHAM) maka Yayasan Sosial Yatim Piatu

Dharma Lestari melakukan pembaharuan yayasan. Pada tanggal 12

Februari 2016 nama yayasan ditetapkan menjadi Yayasan Dharma

Lestari Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah yang terdaftar di Akta

Page 67: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

50

Notaris Supriyadi, SH No. 53. SK MENKUMHAM RI NO. AHU-

0009989.AH.01.04. Tahun 2016.

c. Visi dan Misi Pondok Pesantren

Visi : Menjadikan Santri Agro Nuur El-Falah Insan yang Disiplin, Berilmu,

Bertaqwa, dan Bermoral serta Berprestasi.

Misi : Menyelenggarakan pendidikan formal dan non formal yang tertib

administrasi, dengan mengutamakan kedisiplinan, kejujuran, dan

kebersihan serta akhlaqul karimah yang berasaskan Islam.

Tujuan :

1) Mengajak umat untuk hidup Islami dengan mengamalkan Al Qur‟an

dan As-Sunnah.

2) Menghidupkan pola fikir ilmiah berdasarkan Al Qur‟an dan As

Sunnah.

3) Menerapkan nilai-nilai universal, humanisme dan sosialisme Islam

dalam pendidikan (Buku Profil Pondok Pesantren Agro Nuur El

Falah).

d. Struktur Organisasi

1) Struktur Pendiri Pondok Pesantren Agro Nuur El Falah

Tahun 2016 - Sekarang

Pelindung : Walikota salatiga

Pembina : 1. H. Darmo Supono

2. H. Fatoni Setiawan

Page 68: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

51

3. Hj. Sri Rejeki

Pengawas : 1. Usman Mansur, BA

2. H. Suwandi

3. Munajad

4. H. Nugroho Rawidigdo

Pengurus

a) Ketua I

Ketua II

b) Sekretaris I

Sekretaris II

c) Bendahara I

Bendahara II

:

:

:

:

:

:

:

Amir Bukhori

Nur Soleh, S. Pd. I

Hj. Nunuk

Mustofa Lutfi, S. Sy

Hj. Sumarni

M. Muhibbur Rohman, S. Pd. I

2) Struktur Pengurus Pondok Pesantren Agro Nuur El Falah

Pengasuh : Nur Soleh, S. Pd. I

Koordinator Majelis ma‟arif dan

Kesekretariatan : Mustofa Lutfi, S. Sy

Kabid. Pendidikan` : Ahmad Kholik

Kabid. Sarpras : Tosin

Kabid. Kamtib : M. Muslih

Kabid. Logistik : Khamilin

Kabid Humas : Luluk Indah Vajriyani,

S.Pd.Kom

Kabid Kepegawaian : Nurul Huda, S.S

Kepala Sekolah SMP : Dra. Yekti Widyowati

Page 69: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

52

Kepala Sekolah SMK-SPP : Pitoyo Ngatimin, SP

Kepala Sekolah Madrasah : Muh. Sukron, M.Pd.I

Kepala Asrama Putra : M. Munib Aditya

Kepala Asrama Putri : Millatul Miskiyyah

(Buku Profil Pondok Pesantren Agro Nuur El Falah).

3) Struktur Kepengurusan Santriwati Pondok Pesantren Agro Nuur El

Falah

No. Nama Jabatan

1 Kepala Asrama Millatul Miskiyyah

2 Sekretaris Ely Muhimmatul Rohmah

3 Bendahara Ani Khudhoefiyah

Santi Rika Umami

4 Penasehat OPPN Mayang Sekar Kinasih

5 Sie. Keamanan Hasnida Damayanti

6 Sie. Kegiatan Barrotul Nahya

Akmil Imanana

7 Sie. Kebersihan Luluk Zubaidah

Maulidatur Rohmah

8 Sie. Kesehatan Yunita Santi

Ratna Dwi Utami

9 Sie. Bahasa Annisaush Sholihatul Q.

Maongidzotul Khasanah

Page 70: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

53

10 Sie. Pramuka Siti Latifah

e. Tata Tertib Pondok Pesantren

Adapun tata tertib yang sudah ditetapkan di pondok

pesantren Agro Nuur El Falah yaitu meliputi:

1) Kewajiban Santri

a) Wajib beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

b) Wajib menjaga nama baik Pengasuh dan Pondok Pesantren.

c) Wajib berakhlaq karimah dalam berhubungan dengan Pengasuh,

Asatidz/ah, Pengurus, sesama Santri, dan Masyarakat.

d) Wajib mengikuti kegiatan-kegiatan yang telah ditentukan oleh Pondok

Pesantren.

e) Wajib mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah dan Madrasah

Diniyah

f) Wajib shalat berjamaah Lima Waktu

g) Wajib minta ijin kepada Pengasuh atau Pengurus bila ingin

meninggalkan/keluar dari lingkungan Pondok Pesantren sesuai dengan

ketentuan yang berlaku. (keluar dan masuk harus lewat gerbang depan

satpam serta membawa kartu perijinan dan mencatat di buku

perijinan)

h) Diperbolehkan ijin pulang apabila ada keperluan yang mendesak atau

darurat yang tidak bisa ditinggalkan dan harus dijemput oleh orang tua

atau wali atau seseorang yang diberi surat keterangan untuk

menjemput dengan menunjukkan surat keterangan dari orang tua

santri.

Page 71: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

54

i) Wajib menjaga ketertiban, keamanan, dan kebersihan diri, lingkungan,

dan fasilitas Pondok Pesantren.

j) Wajib berpakaian muslim, sopan, dan rapi sesuai syariat ketika waktu

pembelajaran Madrasah Diniyyah dan ketika meninggalkan/keluar

dari Pondok Pesantren.

k) Wajib berpakaian seragam sekolah yang telah ditentukan ketika

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah.

l) Wajib menghormati tamu sesuai tata krama dan ketentuan yang

berlaku. Santri diijinkan menerima tamu dan kunjungan orang tua

setiap Hari Jum‟at pertama.

m) Wajib mematuhi tata tertib yang berlaku di Pondok Pesantren.

n) Wajib memotong rambut dengan ukuran 0, 1, 2 cm

o) Mengikuti ro‟an umum sebagaimana yang telah ditentukan oleh seksi

kebersihan.

p) Mengikuti minimal 3 kegiatan ekstrakurikuler yang ada di pondok

pesantren

q) Wajib menjadi anggota koperasi.

2) Larangan

a) Memakai atau mengambil hak orang lain tanpa seijin pemiliknya.

b) Mengadakan dan atau mengikuti kegiatan yang mengganggu aktivitas

di Pondok Pesantren.

c) Melakukan kegiatan yang mengganggu keamanan dan ketertiban

Pondok Pesantren.

d) Dilarang membawa alat elektronik berupa Handphone (HP), Laptop,

Ipod ataupun alat elektronik lainya kecuali musik box.

Page 72: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

55

e) Music box diperbolehkan di waktu selain waktu belajar (setelah

takror).

f) Bagi yang ketahuan membawa HP maka HP disita dan tidak

dikembalikan (menjadi hak Majelis Ma‟arif selanjutnya akan dilelang)

g) Setiap santri dilarang merusak fasilitas yang ada di Pondok Pesantren.

h) Setiap santri dilarang memetik buah-buahan yang ada di Pondok

Pesantren tanpa seijin pengurus.

3) Anjuran

a) Bagi santri yang dijenguk keluarga dianjurkan sowan ke pengasuh

b) Memperbanyak membaca Alqur‟an dan ibadah-ibadah sunnah

lainnya.

c) Memanfaatkan waktu senggang untuk belajar dan musyawaroh.

d) Mengembangkan bakat, minat dan kreatifitas.

4) Sanksi

a) Santri yang melanggar tata tertib ini dikenakan peringatan dan atau

sanksi sesuai dengan pelanggarannya.

b) Santri yang telah mendapat peringatan tiga kali dan masih melakukan

pelanggaran, maka atas kebijakan Pengurus dengan ijin Pengasuh

akan diserahkan kembali kepada walinya.

c) Jika santri melakukan pelanggaran yang dianggap berat, maka

langsung diserahkan kepada walinya dengan ijin pengasuh.

5) Aturan Tambahan

Aturan tambahan yang telah ada dan tidak tertulis dalam tata tertib

dianggap tetap berlaku.

6) Perubahan Operasional

Page 73: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

56

a) Tata tertib ini dapat dirubah oleh Pengasuh atau Pengurus pondok

Pesantren.

b) Ketentuan-ketentuan di atas akan diatur dan dilaksanakan sesuai

dengan struktur kepengurusan Pondok Pesantren.

c) Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya.

f. Kegiatan Santri

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Santriwati di Pondok Pesantren

NO WAKTU KEGIATAN 1 04.00 Bangun Tidur 2 04.30 – 05.00 Jama‟ah Sholat Subuh 3 05.00 – 05.30 *Sorogan Al Qur‟an* 4 05.30 – 06.00 Pembersihan Diri dan Lingkungan 5 06.00 – 06.30 Persiapan Sekolah Pagi 6 06.30 – 06.45 Sarapan Pagi 7 06.45. – 07.00 Apel Pagi dan Pembacaan Asma‟ul

Husna 8 07.00 – 09.40 Pembelajaran Sekolah Pagi (SMP &

SMK) 9 09.40 – 10.00 Sholat Dhuha dan Istirahat

10 10.00 – 12.00 Pembelajaran Sekolah Pagi (SMP &

SMK) 11 12.00 – 12.30 Jama‟ah Sholat Dzuhur dan Istirahat 12 12.30 – 12.45 Makan Siang 13 12.45 – 14.00 Pembelajaran Sekolah Pagi (SMP &

SMK) 14 14.00 – 14.40 Istirahat 15 14.40 – 15.30 Pembelajaran Madrasah Diniyyah** 16 15.30 – 16.00 Jama‟ah Sholat Ashar 17 16.00 – 16.30 Ekstrakulikuler, Ngaji Tambahan 18 16.30 – 17.00 Pembersihan Diri dan Lingkungan 19 17.00 – 17.30 Nastamir 20 17.30 – 18.15 Jama‟ah Sholat Maghrib 21 18.15 – 18.30 Apel Malam 22 18.30 – 18.45 Makan Malam 23 19.00 – 19. 30 Jama‟ah Sholat Isya‟ 24 19.40 – 20.20 Pembelajaran Madrasah Diniyyah Jam

Ke-1 25 20.20 – 21.00 Pembelajaran Madrasah Diniyyah Jam

Ke-2

Page 74: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

57

26 21.15 – 22.00 Takror Malam (Belajar Wajib) 27 22.00 – 22.15 Pembacaan Surat Al Mulk 28 23.00 – 04.00 Istirahat

Keterangan: *Hari Jum‟at = 1. Ziarah (sesuai jadwal)

2. Muhadatsah dan Olahraga

Hari Ahad = Muhadatsah

**Hari Kamis= Pramuka (semua santriwati).

Kegiatan Santriwati di Pondok Pesantren Agro Nuur El Falah dibagi

menjadi dua macam yaitu sebagai berikut:

1) Kegiatan Wajib

Kegiatan wajib adalah kegiatan yang harus wajib diikuti dan

dilaksanakan oleh para santriwati. Sehingga jika ada santriwati yang

meninggalkan kegiatan wajib ini, maka akan mendapatkan balasan yang

sesuai dengan kegiatan yang telah santriwati tinggalkan. Kegiatan wajib

yang dilaksankan di Pondok Pesantren Agro nuur El Falah adalah sebagai

berikut:

a) Sholat berjamaah di masjid.

Sholat merupakan sebuah aktifitas ritual yang hukumnya wajib

bagi setiap yang mengaku beragama Islam dan merupakan wahana

latihan bagi umat Islam dengan tujuan untuk mencari jati diri di

hadapan Sang Kholik kemudian diapresiasikan dalam kehidupan

bermasyarakat. Penekanan sholat santriwati bertitik tolak pada 3 hal

diantaranya ialah:

1) Aplikasi sholat dimensi megical/rohani (ketenangan jiwa).

2) Aplikasi sholat dimensi epistimologis (kecerdasan berfikir).

3) Aplikasi sholat dimensi sosial (kecerdasan sosial)

Page 75: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

58

Ketiga dimensi ini akan terbentuk dengan pemahaman bahasa

sholat, baik bahasa lisan (oral language) atau bahasa tubuh (body

language). Sholat pada santriwati mempunyai stressing yang kuat

untuk dilakukan secara berjamaah. Dalam berjamaah pemahaman

yang dilakukan pada santriwati adalah tentang :

1) Leadership/kepemimpinan (sanggup untuk dipimpin dan siap untuk

memimpin).

2) Ketaatan pada pimpinan.

3) Kemufakatan dalam jamaah.

4) Persamaan derajat.

5) Disiplin.

b) Apel pengecekan.

Dalam apel ini dilakukan setiap pagi, siang, dan malam pada saat

akan melakukan makan. Fungsi dari apel ini adalah untuk melakukan

pengecekan anggota kamar yang mana setiap regu menyiapkan dan

mempersiapkan semua anggotanya. Kecuali jika ada santriwati yang

tidak hadir itu dikarenakan sakit dan pulang maka itu dimaklumi akan

tetapi, apabila tanpa keterangan maka akan disanksi sesuai dengan

perbuatannya.

c) Sorogan pagi dan malam

Sorogan merupakan cara penyampaian bahan pelajaran dimana

kyai atau ustadzah yang mengajar santriwati seorang demi seorang

secara bergilir dan bergantian, serta membawa kitabnya masing-

masing. Awalnya kyai terlebih dahulu untuk membacakan kitab yang

diajarkan kemudian menterjemahkan kata demi kata serta

Page 76: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

59

menerangkan maksudnya, setelah itu santriwati disuruh membaca dan

mengulangi seperti apa yang telah kyai lakukan sehingga setiap

santriwati menguasainya.

d) SMP dan SMK-SPP Dharma Lestari

SMP dan SMK-SPP Dharma Lestari merupakan bentuk

pendidikan formal guna mempermudah proses transformasi keilmuan

dan pemantauan moralitas dan integritas santriwati.

e) Madrasah Diniyyah

Sekolah pendidikan agama yang merupakan pendidikan di

pondok pesantren guna memperdalam ilmu agama. Karena sangat

penting bagi para santri dalam menimba ilmu agama tidak hanya di

formalnya saja. Keseriusan dalam tholabul ilmi menjadikan santriwati

mampu meresapi tentang ilmu yang telah diajarkan.

f) Nastamir

Kegiatan membaca Al-Qur‟an secara murottal yang dilakukan

dengan bersama-sama di masjid. Kegiatan ini bertujuan sebagai

penggerak santriwati supaya rajin dalam membaca Al-Qur‟an serta

memahami mengenai apa yang terkandung di dalamnya.

g) Kajian kitab ekstra

Seperti lazim berjalan di beberapa pesantren, di Pondok

Pesantren Agro Nuur El-Falah juga menerapkan metode dan kajian

kitab yang serupa yang mengambil waktu ba‟da maghrib dan ba‟da

isya. Kitab-kitab tersebut meliputi berbagai disiplin ilmu menurut

tingkat kemampuan santriwati. Diantranya Tafsir, Hadist, Fikih,

Akhlak dan Tasawuf. Kitab-kitab tersebut diajarkan dengan maksud :

Page 77: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

60

1) Melatih santriwati untuk dapat membaca dan memahami dengan

mengaplikasikan kaidah-kaidah Nahwu dan Sorof.

2) Mengenalkan para santriwati istilah-istilah dan metode-metode

pembahasan kitab-kitab klasik.

3) Melatih para santriwati menghargai karya para ulama pendahulu

dan memahami situasi, kondisi waktu kodifikasi kitab tersebut.

4) Mendorong para santriwati supaya dapat selalu berkarya

sebagaimana karangan para ulama-ulama dahulu.

h) Takror

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku

atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang

diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus

dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia bisa

menunjukkan perubahan dai perilakunya. Menurut teori ini dalam

belajar yang penting adalah input yang berupa stimulus dan output

yang berupa respon. Dimaksudkan sebagai sarana agar dapat

mengulas ulang/mentelaah terhadap materi-materi yang telah

disampaikan dengan metodologi musyawarah serta dapat

mempersiapkan materi-materi yang akan disajikan besok harinya.

i) Ro’an

Ro’an merupakan agenda bersih-bersih pondok bersama-sama

sesuai dengan kelompok dan bagian yang telah ditentukan. Kegiatan

ro’an ini biasa dinamakan Jum‟at bersih yang biasa dilaksanakan

setiap hari Jum‟at pagi setelah kegiatan apel dan sarapan.

2) Kegiatan Ekstra

Page 78: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

61

Kegiatan ekstra adalah kegiatan tambahan sebagai penunjang aktifitas

para santriwati dalam berkreasi dan berorganisasi sedangkan elaksanaannya

ada yang ditentukan, ada juga sesuai dengan kondisi dan keadaan yang berada

di Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah di antara kegiatan tersebut adalah:

a) Pelatihan qiro‟ah

b) Pelatihan rebana

c) Pelatihan gamelan

d) Kepramukaan

e) Muhadloroh

f) Pidato

g) Topeng ireng

h) Kaligrafi

i) Bela diri

Page 79: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

62

g. Sarana Prasarana

Sarana dan prasarana yang ada di Pondok Pesantren Agro nuur El Falah

diantaranya:

Tabel 4.2

Sarana dan Prasarana di Pondok Pesantren

No. Nama Barang Keterangan

1. Gedung Asrama 2

2. Gedaung Madrasah 2

3. Masjid 1

4. Rumah Tinggal Ustadz 4

5. Rumah Tinggal Pengasuh 2

6. Perpustakaan 1

7. Ruang Komputer 1

8. Kantor Sekretariat 3

9. Kamar Mandi 30

10. Kolam Renang 1

11. Mobil 1

12. Kopontren 1

13. Gedung OPPN 1

14. Salon Potong Rambut 1

15. Gerobak Sampah 4

16. Pendopo 1

17. Lahan Pertanian 3 ha

18 Dapur 1

Selain sarana prasarana yang tertera di atas, di Pondok Pesantren Agro

nuur El Falah juga terdapat 4 halaman yang luas. Jadi, setiap seminggu sekali

digunakan untuk bermain sepak bola, sepak takraw dan volly. Madrasah di

Pondok Pesantren Agro Nuur El Falah juga terdapat alat-alat kebersihan,

seperti: sapu lidi, sapu lantai, sulak, alat pel dan tempat sampah.

Page 80: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

63

Pondok pesantren Agro Nuur El Falah ini mempunyai beberapa bidang

tanah yang digunakan oleh para santrinya yaitu bercocok tanam. Alasannya

ialah pondok pesantren tersebut bergerak dibidang bisnis yaitu dibidang

pertanian. Oleh karena itu ada beberapa alat pertanian, seperti traktor, artko

(angkong), cangkul, sabit dan alat pertanian lainnya. Selain itu, juga terdapat

alat-alat musik tradisional dan alat musik rebana. (Buku Profil Pondok

Pesantren Agro Nuur El Falah).

2. Temuan Penelitian

a. Pola kepemimpinan kolektif kolegial yang diterapkan di Pondok

Pesantren Agro Nur El-Falah Pulutan Salatiga

Penalitian tentang kepemimpinan yang bersifat kolektif kolegial di

Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah Pulutan Salatiga, penelitian

mendapatkan data melalui wawancara, telaah dokumen dan observasi

langsung. Adapun wawancara dalam penelitian hasilnya sebagai berikut:

Pemimpin memiliki beberapa kereteria dalam memimpin ada yang sudah

memiliki wibawah dari sebelumnya dan ada yang dihormati karena cara

memimpinnya. Menurut Amin salah satu pengurus Pesantren Agro Nur El-

Falah yang diwawancarai pada tanggal 27 April 2020 mengatakan:

“Pemimpin atau bisa masyarakat umum menyebutnya dengan istilah kiyai,

di Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah Pulutan Salatiga lebih memiliki

sifat yang tegas akan tetapi juga ngemong, merangkul dan menyontohkan

kepada para anggotanya apa yang diperintahkan oleh abah sendiri selain

itu abah juga kerjanya pada keaksinyata, contohnya seperti membersikah

lingkungan yang kotor ketika abah melihat lingkungan yang kotor maka

akan langsung membersihkannya, akan tetapi setelah itu abah akan

mengingatkan apa yang menjadi tugasnya masing-masing dan lebih

menanamkan rasa tanggung jawab kepada semuanya. Dan ketika dengan

anggotanya ada yang belum paham atau mengerti dengan suatu peraturan

maka caranya dengan pendekatan kepada orang tersebut tujuannya agar

Page 81: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

64

dianggap ada serta tenaga dan pikiranya dibutuhkan di dalam pondok

pesantren.”

Tidak hanya dengan para anggota saja akan tetapi dengan para walisantri

pengasuh Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah memiliki sifat dan kebijakan

yang mempererat akan adanya sebuah komunikasi. Seperti yang telah

dikatakan Saipul yang juga salah satu pengurus Pondok Pesantren Agro Nuur

El-Falah. Yang mengatakan:

“Model komunikasi itu sendiri antara lain dengan adanya musyawarah atau

biasanya dilakukan dengan pertemuan walisantri yang diadakan setiap satu

bulan sekali atau biasa disebut dengan mujahadah dimana didalamnya

mengemas adanya pertemuan antara pihak pondok dengan walisantri dan

melakukan doa dimana ditunjukan untuk mendoakan masyaih, para sesepuh

pondok pesantren dan terutama meminta keberkahan ilmu untuk para putra-

putri mereka. Selain malakukan komunikasi dengan suatu agenda, juga

dilakukan dengan via social media seperti whatsapp group, hal itu bertujuan

untuk mengontrol dan memberi informasi dengan para walisantri”.

Ketika melakukan komunikasi atau pendekatan dengan para santri

biasanya pengasuh mempunyai cara tersendiri, terutama dengan santri yang

memiliki masalah tertentu, menurut pernyataan Amin yang diwawancarai

pada 27 April 2020 mengatakan:

“Abah biasanya tau sendiri dimana santri tersebut sedang dalam keadaan

mempunyai masalah atau tidak, caranya biasanya dengan abah memanggil

santri tersebut dan sekedar basa basi terlebih dahulu abah menanyai

apakah ada masalah atau tidak, ketika sang santri sudah mau menceritakan

suatu masalahnya maka disitu abah akan memberi solusi. Contohnya ketika

dulu saya kelas 3 ada salah satu teman saya yang memiliki permasalahan

dalam keluarganya, disitu teman saya berniatan untuk mengundurkan diri

dari pondok pesantren tetapi abah memanggilnya dan memberi solusi akan

masalah yang dihadapinya, kemudiaan teman saya itu tidak jadi keluar

pondok. Begitulah cara abah membantu para santrinya”.

Dalam kasus lain yang ditemukan di Pondok Pesantren Agro Nuur El-

Falah Pulutan Salatiga dengan masalah tingkat kenakalan santri. Menurut

Lutfi yang diwawancarai pada 27 April 2020 mengatakan:

“Tingkat kenakalan santri berbeda-beda melihat dari latar belakang yang

tidak sama ada dari keluarga baik ada juga yang memiliki keluarga berlatar

belakang kurang baik. Kurang baik tersebut dapat diartian kurang

Page 82: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

65

memperhatikanya masalah pendidikan sang anak, dan ada juga yang karena

memiliki pendapatan ekonomi yang kurang baik maka yang dilakukan orang

tua tersebut lebih memperhatikan kebutuhan ekonomi mereka dari pada

masalah pendidikan mereka. Kemudian muncul kenakalan-kenakalan dari

sang anak yang akhirnya mereka bawa kedalam lingkungan pondok. Dari

hal tersebut cara saya menganganinya bermacam-macam sesuai denagn

prosedur yang sudah diterapkan, salah satunya dengan memanggil santri

yang telah melanggar peraturan kemudian memberikannya nasihat dan

menegaskan kembali jika hal yang dikakukannya itu kurang baik akan

merugikan dirinyadan juga orang lain akan tetapi meskipun itu kenakannya

sudah dari batas wajar saya tidak akan langsung mengeluarannya akan

tetapi akan saya memberikan kesempatan kembali untuk memperbaiki

sikapnya yang kurang baik tersebut agar berubah menjadi lebih baik. Dan

apabila tindakan kenakalan tersebut dilakukan kembali maka saya akan

memmanggil orang tuanyakemudian saya akan melaporkan pelanggaran

yang sudah dilakukan oleh sang anak tujuannnya untuk orang tua bisa

membantu menasihati anak tersebut. Adapun keputusan yang akan diambil

jika pelanggaran dilakukan kembali adalah dengan cara mengeluarkan

anak tersebut, ini salah satu contoh kenakalan santri seperti mencuri”.

Menurut penuturan Lida salah satu pengurus yang langsung menangani

santri pada setiap harinya juga menyetujui apa yang telah disampaikan Lutfi

diterangkan dalam wawancara pada 28 April 2020 menyampaikan bahwa:

“saya menyetujui dengan adanya peraturan yang menegaskan tentang

kedisiplinan kepada santri yang seringkali melanggar sebuah aturan,

tujuannya untuk menghargai sebuah peraturan dan membentuk

keperibadian santri lebih baik lagi. Menegaskan kembali apa yang

dilakukannya itu tindakan kurang baik. Dan santri yang seri melakukan

pelanggaran lebih kita perhatikan artinya tidak untuk memojokan santri

tersebut akan tetapi kita memberi pantauan lebih kepada santri yang sering

melanggar tersebut”.

Ada cara tersendiri memberi semangat kembali kepada anak yang sedang

terpuruk atau dalam masalah. Karena dipondok ini sendiri setiap kelasnya ada

pengurus yang dijadikan pengampu pada setiap kelasnya. Menurut Lutfi

sebagai wali kelas atau penasihatnya yang diwawancarai pada 27 April 2020

mengatakan:

“memberi motifasi pada anak itu perlu dilakukan apalagi anak yang

mendapati masalah baik keluarga maupun dilingkungan pondok sendiri ada

cara tersendiri dalam menangani anak yang dalam suatu masalah seperti

halnya memberi bimbingan, menyemangati, memberi arahan atau solusi

Page 83: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

66

agar anak tersebut tetap giat dalam mencari ilmu, itu salah satu contoh kecil

cara kita dalam menangani anak karena tidak dari sedikit dari mereka yang

ketika baru masuk pesantren banyak keluhan yang disampaikan mulai dari

belum kerasan berada dipesantren, ada juga yang masih belum biasa

dengan rasa makanan yang diberikan oleh pihak pondok.”

b. Perkembangan peran atau reputasi Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah

di masyarakat

Perkembangan pondok pesantren pada saat sekarang ini sudah mulai diakui

oleh masyarakat umum, seperti di Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah yang

memadukan antara pendidikan modern dan tradisional atau biasa disebut

dengan islilah pondok salaf. Dipaparkan oleh salah satu pengurus pondok Amin

mengatakan:

“Sistem pendidikan yang berbasis semi antara modern dan salafi ini

termasuk sudah menjadi kombinasi yang hebat, bisa dilihat dari kurfa yang

menunjukan peningkatan sangat pesat bisa dilihat langsung pembukaan

santri putri dimulai pada tahun 2017 yang awalnya hanya 78 santri dan

sekarang sudah mencapai 300an itu hanya santri putri saja belum ditambah

dengan santri putra. Masyarakat mulai mempercayai lembaga pendidikan

ini. Karena didalamnya menawarkan beberapa macam pendidikan antara

pembelajaran agama dengan pembelajaran ilmu pengetahuan, pada pagi

sampai siang hari santri diwajibkan belajar pada sekolah umum ada

beberapa macam diantaranya untuk tinggkat SMP dan SMK. Di sekolah

SMK ini menawarkan beberapa kejuruan diantaranya boga dan pertanian,

hal ini yang lebih menarik untuk masyrakat untuk lebih mempercayai

pondok ini jika disbanding dengan pondok-pondok lain. Dan

ketikapembelajaran didalam pesantrennya sendiri memadukan antara

pembelajaran kitab kuning yang merupakan ciri khas dari pondok pesantren

salaf dan dipadukan dengan menggunakan bahasa pada setiap harinya dan

ini merupakan ciri dari pondok modern, begitu cara abah memimpin tidak

membedakan-bedakan suatu golongan”.

Kepercayaan masyarakat bertambah lagi ketika melihat dengan adanya

para alumninya. Diterangkan oleh Saipul bahwa:

“Pembuktikan dari para alumninya mulai dari yang bisa berwirausaha dan

manusia yang panipurna bermanfat bagi lingkungan. Melihat dari beberapa

para alumni yang berasal dari SMK mereka akhirnya juga bisa

mengembangkan kemampuannya berwirausaha diluar pondok pesantren

kemampuanya dianggap lebih karena tidak hanya mempu mempelajari ilmu

agama juga bisa berwirausaha dari mulai yang kecil sampai juga besar bisa

kita lihat dari para alumni yang berasal dari luar jawa mereka membuat

Page 84: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

67

usaha kripik yang orderannya sudah mulai kebeberapa provinsi di

Indonesia. Betigu juga yang mempunyai kemampuan dalam menyampaikan

tausiah bisa dianggap lebih ada juga yang sampai mendirikan pesantren

didaerah asal mereka tinggal, berbekal ilmu pengetahuan mereka yang telah

didapat dari pondok pesantren”.

Karena Saipul juga sebagai alumni yang memiliki teman seangktan dengan

dirinya, maka dia melihat teman-temannya yang sudah keluar dari pondok

pesantren seperti yang dikatakannya sebagai berikut:

“Anak saya yang telah menjadi alumni ponpes agro dalam masyarakat

memiliki beberapa kontribusi seperti mengajar mengaji, hal ini bertujuan

untuk menghidupkan TPA, masjid didesa tersebut karena pengasuh

membekali santri dengan ilmu dan keterampilan dan berwirausaha seperti

dalam bidang kuliner misal soto, dan kuliner lainnya.”

Ada beberapa ekstrakulikuler yang menjadikan masyarakat lebih tertarik

untuk memilih lembaga pendidikan ini sebagai tempat menimba ilmu untuk

putra putri mereka. Dikatakan oleh Najib pada 27 April 2020 mengatakan:

“Yang menjadi sorotan dimasyarakat salah satunya ekstrakulikuler

pencaksilat, karena tingkatanya sudah tidak hanya dilingkungna pondok

pesantren saja akan tetapi sudah mempunyai kombinasi diluar lingkungan

pesantren dan sudah memperoleh beberapa kejuaraan, sehingga menjadikan

nama dan keberadaan pondok ini dipercayai oleh masyarakat lebih. Selain

itu ada keunggulan lain yang dimiliki pondok ini yaitu berbasis militer yang

lebih menekankan kedisiplinan terhadap santri dibandingkan dengan

pondok lain. Ada banyak sebenarnya jika membicarakan keunggulan dari

pondok ini dari sistem militer ini yang lebih berkembang dimana para santri

di didik untuk mengutamakan kedisiplinan yang meliputi dari kedisiplinan

kebersihan, kedisiplinan terhadap waktu, sehingga menjadikan para santri

terbisa dengan managemen waktu oleh sendirinya, hal ini yang menjadikan

tertarik para orang tua untuk menempatkan putra putri mereka disini.”

c. Implikasi kepemimpinan kolektif kolegial terhadap reputasi Pondok

Pesantren Agro Nur El-Falah Pulutan Salatiga

Penerapan kepemimpinan yang diterapkan pada pondok pesantren ini

mengutamakan kerja sama, tidak menuntut balas budi akan telah diberikannya

hal itu tujuannya untuk menciptakan suatu suasana yang kondusif dan mutu

Page 85: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

68

untuk mencapai pendidikan yang lebih baik, dikatakan Bapak Nur Soleh yang

diwawancarai pada 4 Mei bahwa:

“Prinsip saya dalam menjalankan amanah adalah ان احسنتم احسنتم لأنفسكم Jadi selama saya mampu memberi yang terbaik saya yakin Allah akan

membalasnya dengan kebaikan pula bahkan bisa jadi lebih. Itulah prinsip

yang saya pegang, walaupun saya sendiri belum maksimal dalam mengkafer

seluruh kegiatan dalam segalaga hal yang berhubungna dengan para santri,

nanmun saya berusaha untuk memperoleh hal-hal dan kontribusi yang baik.

Disisi lain juga saya merasa berat. Namun saya yakin bahwa apa yang saya

hadapi sekarang memang yang terbaik dari Allah untuk saya, agar saya

mampu belajar dari segala hal, mampu belajar dari segala permasalahan.

Komunikasi yang saya ciptakan antar sesama juga menciptakan komunikasi

yang baik agar dapat mencapai hambatan dan rintangan, dengan

menjalankan sistem yang baik karena dengan kebaikan itu akan memberikan

pengaruh yang baik kepada santri, dari hal itu akan terciptanya prestasi-

prestasi dari para santri. Dan kunci dari semua itu adalah peduli dari segala

hal dan terutama peduli dari kegiatan para santri, kepekaan disini juga

dibutuhkan dalam menjalankan segala kegiatan yang ada dari kepekaan itu

maka tidak adanya pekerjaan atau kegitan yang kacau, akan berjalan dengan

semistinya. Pengaruh dari pemimpinlah yang akan menjalankan roda

kegiatan yang ada dan komunikasi yang baik yang terciptanya tujuan yang

ingin dicapai.”

Dapat dilihat dari kepemimpinan yang baik tersebut dapat menarik minat

masyarakat untuk menetapkan pilihan pendidikan putra putrinya di Pondok

Pesantren Agro Nuur El-Falah dilihat dari banyaknya santri pada setiap

tahunnya yang terus mengalami peninggkatan, dikatan oleh Bapak KH. Nur

Soleh bahwa:

“Dari tahun ketahun peningkatan secara drastis dan karena masih

keterbatasan ruang dan tempat sehingga dua tahun terakhir membatasi santri

yang akan masuk atau belajar di Pondok ini. Dari data tiga tahun terakhir ini

bisa dilihat dari yang awalnya santri putri berjumlah hanya 78 santri putri

akan tetapi pada tahun terakhir kemaren jumlah santri putri saja mencapai

258. Karena kami lebih mengutamakan sistem untuk meningkatkan mutu

pendidikan sehingga masyrakat tertarik apa yang ada didalamnya. Selain itu

keunggulan lain adalah kami lebih mengutamakan kedisplisan untuk mendidik

dan membentuk sebuah karakter para santri, dan dari kedisiplin akan

meminimalisir sebuah pelanggalan hal ini yang akan memembentuk image

pondok pesantren di masyrakat baik dan bagus. Menjadikan peninggkatan

santri yang tinggi pada setiap tahunnya. Tidak cukup sampai disitu saja kami

juga akan selalu mengevaluasi program yang telah dijalankan, dan mana

program yang berjalan dengan baik dan mana yang belum berjalan dan

mencari kendala atau penyebabnya sekaligus evaluasi diri jangan sampai

Page 86: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

69

program tidak berjalan karena adanya kesalahan pemimpin. Begitulah cara

kami menjalankan amat yang telah diberikan.”

Dari itu semua ada beberapa yang menjadi kendala dalam menjalankan

kepemimpinan kolektif kolegial tersebut seperti yang dipaparkan berikut ini:

“Dalam kepengurusan ada beberapa yang tidak berjalan dengan baik

dikarenakan pengurus yang masih kuliah terkadang kegiatan kampus

bertabrakan dengan kegiatan pondok, tidak semua santri bisa menjalankan

peraturan dengan baik, terkadang miskomunikasi juga menjadi kendala bagi

kami.”

Page 87: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

70

B. Analisis Data

1. Pola kepemimpinan kolektif kolegial yang diterapkan di Pondok Pesantren

Agro Nur El-Falah Pulutan Salatiga

Implementasi pada Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah yang memiliki

pemimpinan berbasis mengayomi atau lebih mengutamakan sifat kekeluargaan,

dimana kyai sebagai unsur sentral untuk mengelola, mengajar sekaligus sebagai

pemimpin, menjadikan peranan sebagai seorang kyai tidak hanya sebagai

seorang pengajar saja akan tetapi memimpin dalam sebuah lembaga yang

dikekolanya. Baik maju dan berkembangnya sebuah lembangga tidak lepas dari

campur tanggan langsung oleh para pemimpin yang dipondok pesantren

biasanya sering kita sebut sebagai seorang kyai.

Peranan seorang kyai untuk bisa memajukan atau setidaknya

menstabilkan keadaan pesantren tersebut mempunyai beberapa cara tersendiri

salah satu hal yang ditonjolkan disini ialah sebuah kedisliplinan salah satu yang

menjadi kunci utama. Karena kedisliplinan tersebut yang akan mengubah suatu

lembaga pendidikan, sebagai seorang kyai yang sekaligus pemimpin tidak bisa

berjalan dengan sendiri salah satunya perlu bantuan dari para member untuk

menjalankan sebuah program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara

lebih efektik dan partisipatif.

Kolektifitas kepemimpinan yang diterapkan disini melibatkan seluruh

anggota serta membagi secara merata, dari tugas masing-masing itu maka

bekerja secara fungsional, berdasarkan bagiannya masing-masing dengan hal itu

maka seluruh anggota akan mengerjakan sesuai porsinya tidak ada satu

anggotapun yang tidak tau atau tidak mendapat bagian dalam menjalankan

Page 88: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

71

sebuah organisasinya. Tidak ada yang merasa dirugikan atau terlalu

mendapatkan beban berlebih.

Dalam menjalankan sebuah program tidak serta merta berjalan begitu

saja akan tetapi sebuah tindakan dan aturan yang telah tertera dalam sebuah

lembar peraturan. Contohnya saja ketika ada salah satu santri yang melanggar

peraturan tidak akan ditidak begitu saja, akan tetapi diproses sesuai dengan

prosedur yang sudah ditetapkan semisal ia tidak mengikuti kegiatan dalam

pesantren sendiri maka tindakan yang pertama akan mendapatkan poin dan

mendapat hukuman dua kali melakukan tindakan tersebut akan mendapatkan

poin dan hukuman yang lebih berat dari sebelumnya dan tiga kali melakukan

kesalahan yang sama maka akan mendapat surat peringatan dan dipanggil orang

tuanya.

Dengan demikian cara pemimpin dalam menetapkan suatu keputusan,

semata-mata tidak hanya sekedar perintah dan larangan, akan tetapi berdasarkan

peraturan tertulis untuk melakukan suatu tindakan lebih. Semua itu bertujuan

untuk mengembangkan dan memajukan lembaga, ini menjadikan pondok

pesantren ini berkembang dengan sangat pesat. Sistem untuk lebih

menggunggulkan sekaligus kualitas pada anggota atau kualitas para santri

Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah, dan meningkatkan mutu dalam sebuah

lembaga pendidikan.

2. Perkembangan peran atau reputasi Pondok Pesantren Agro Nur El-Falah

di masyarakat

Pondok ini sudah mulai diakui keberadaannya dimasyarakat karena

memiliki sistem yang berkualitas sehingga menjadikan mutu yang lebih baik,

membentuk sebuah kepribadian yang unggul dan bermutu dalam

Page 89: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

72

a. Sistem yang dimiliki pondok ini sudah bisa dikatakan baik, Pondok ini juga

sudah memiliki sistem yang bisa dikatakan telah unggul dari lembaga

pendidikan pesantren yang ada dilingkungan sekitar, karena mampu

berkembang dengan sangat cepat, hal itu bisa dilihat dari jumlah atau

keberadaan santri dipondok pesantren ini. Dari yang awalnya hanya

berjumlah puluhan santri dan sekarang sudah mencapai rasusan antara santri

putra dan dan santri putri. Dari sistem itu juga ditanamkan sikap kedisiplinan

yang semata-mata membentuk karakter santri saat didalam pondok maupun

setelah selesai menimba ilmu dipondok.

b. Ekstrakulikuler yang dimiliki pada pondok ini ada beberapa macam yang

bisa diikuti para santri, salah satunya ekstrakulikuler pencaksilat yang sudah

memperoleh beberapa kejuaran diluar pondok pesantren dan ekstrakulikuler

ini juga yang diminati oleh banyak santri abik santri putri maupun santri

putra. Hal ini yang menjadikan ketika dalam perlombaan tidak memungkiri

ketika banyak kejuaraan yang diperoleh dari santri Pondok Pesantren Agro

Nuur El-Falah ini sendiri.

c. Terkenal dengan pondok yang berbasis militer, pondok ini memang berbeda

dengan pondok pada umumnya. Pada pondok ini menerapkan salah satu

kebijakan apda setiap harinya diadakan apel (digunakan untuk mengecek

jumlah dan keberadaan para santri yang ada di pondok maupun sedang diluar

pondok pesantren. Apel ini dilakukan setiap hari dan setiap jam makan tiba,

setiap makan para santri diajarkan cara kedisiplinanya militer yang daimana

setiap makan haru bersama-sama dan menunggu komando untuk memimpin

doa dan kemudian barulah mereka malan bersama dimana setiap nampan ada

Page 90: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

73

berisi ada enam/tujuh santri. Tujuannya untuk melantih disiplin terhadap

waktu, saling menghargai antara santri satu dengan yang lain.

3. Implikasi kepemimpinan kolektif kolegial terhadap reputasi Pondok

Pesantren Agro Nur El-Falah Pulutan Salatiga

Pemimpin pondok pesantren Agro Nuur El-Falah dalam membentuk

santri seperti dalam visi dan misinya diantaranya agar menjadi Disiplin,

Berilmu, Bertaqwa, dan Bermoral serta Berprestasi maka proses dalam

pembentukannya kami melalui:

1. Cara memimpin atau mengelola suatu program di Pondok Pesantren Agro

Nuur El-Falah dengan memutuskan secara bersama tidak hanya ditetapkan

satu orang saja, akan tetapi keputusan bersama yang akan dijalankan.

2. Latar belakang setiap santri berbeda-beda dan akan dibentuk seperti dalam

visi diantaranya kedisiplinan, melalui suatu program yang akan membentuk

santri menjadi disiplin terhadap segala hal, seperti dengan apel pengecekan

yang diikuti seluruh orang yang ada di Pondok Pesantren.

3. Kepercayaan masyarakat diberikan tidak serta merta begitu saja akan tetapi

melaui tahapan dan proses yang dilewati, diantaranya menyuguhkan

beberapa program yang menarik minat masyarakat yang berbeda dari

pondok pesantren pada umumnya.

Page 91: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

74

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan dari uraian dan data-data yang peneliti sajikan dalam laporan

skripsi ini, maka peneliti memberi kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Pola kepemimpinan kolektif kolegial yang diterapkan di Pondok Pesantren Agro

Nuur El-Falah yaitu kekeluargaan dan bersahabat.

2. Perkembangan Pondok Pesantren Agro Nuur El-Falah di lingkungan masyarakat

misalnya sebagai konstributor seperti dalam hal menghidupkan masjid, mendirikan

pondok dan dalam hal ekonomi banyak alumni yang mendirikan usaha terutama

pada bidang kuliner.

3. Imlikasi kepemimpinan kolektif kolegial terhadap reputasi Pondok Pesantren Agro

Nuur El-Falah yaitu santri menjadi tertib, taat, patuh, peduli dan peka.

B. SARAN

1. Kepeda pemimpin pondok

a. Tetap dikembangkannya sistem-sistem yang baik dan sudah diterapkan,

supaya semakin berkembangnya jumlah santri yang yang ingin menetap

atau belajar di pondok pesantren tersebut.

b. Merangkul seluruh lapisan yang tidak membedakan anatara santi yang satu

dengan yang lainnya.

2. Kepada pengurus pondok

1. Optimis dan ihklas dalam setiap kegiatan mendampingi atau membimbing

santri.

2. Tetap mempertahankan program-program yang telah berjalan dengan baik.

Page 92: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

75

Daftar Pustaka

Anwar, M. I. (2007). Kepemimpinan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Angkasa.

Arifin, I. (2003). Kepemimpinan Kyai. Malang: Kalimasada.

Arofah, R. (2017). Pengembangan Pondok Pesantren. Halaqa Islamic Education

Jurnal 1 Juni.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Bandung:

Alvabeta CV.

Danim, S. (2012). Motifasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok. Jakarta:

Rineka Cipta.

Equilibrium. (2016). Gerakan Masyarakat Peduli Lingkungan. Jurnal Pendidikan

Sosiologi Vol.III No.2.

Gellerman, S. (2003). Manajer dan Bawahan. Jakarta: Lembaga Pendidikan dan

Pembinaan Manajemen (LPPM).

Gulo. (2002). Metode Penelitian. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Hadari, A. (2004). Peningkatan Mutu Terpadu Pesantren dan Madrasah Diniyah.

Jakarta: Diva Pustaka.

Haedari, A. (2007). Transformasi Pesantren (Aspek Pendidikan dan Sosial).

Jakarta: Lekdis dan Media Nusantara.

Husni, M. (2017). Reputasi Yang Berkarakter. Jakarta: PT Media Pilar Indonesia.

Isra, Y. (2018, Januari Kamis). nuOnline. Konsep Kepemimpinan Nabi

Muhamad.

Page 93: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

76

Jarwanto. (2015). Pengentar Kepemimpinan Manajemen (3 in 1). Yogyakarta:

Mediatera.

Kurniawan, L. A. (2018). Sistem Reputasi Penjualan dalam Proses Pengembilan

Keputusan Pembelian di Platfrom C2C E-Commerce. Jurnal Komunikasi

Indonesia, Vol.VII,No.1.

Martin, D. (2018, Juli Rabu). Servant Leadership Merindukan Pemimpin yang

Tidak Egois. Kompas.com.

Masniati. (2015). Kepemimpinan dalam Islam. Jurnal al-Qadau Vol.2 No.1.

Moleong, L. J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya.

Munawwir, A. (1984). Kamus al-Munawir Arab-Indonesia. Yogyakarta:

Krapyak.

Muslim, I. (2016). Terjemah Hadis Shahih Muslim. Kalang book centre.

Nawawi, H. (1993). Kepemimpinan Menurut Islam. Yogyakarta: UGM Press.

P, I. A. (2015). Kepemimpinan Kyai dalam Membentuk Etos Kerja Santri. Jurnal

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga.

Prasetyo, H. (2014). Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Komunikasi

Interpersonal terhadap Semangat Kerja Karyawan. Jurnal Ilmu & Riset

Manajemen , 5.

Purwanto, N. (1990). Administrasi dan Supervise Pendidikan. Bandung: Remaja

Rosda Karya.

Raco. (2010). Metode Penelitian Kualitatif Jenis, Krakteristik dan

Keunggulannya. Jakarta: PT.Gramedia Widisarana Indonesia.

Page 94: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

77

Raharjo, D. (2015). Pesantren. Jurnal Tarbiyah Vol.22 No.2 Juli-Desember.

raharjo, D. (n.d.). Pesantren dan Pembaharuan.

Raya, A. T. (2015). Mengenal Hakikat Diri untuk Mengenal Allah cet.1 .

Makasar: Berkah Utami.

Rivai, V. (2004). Kiat Memimpin. Jakarta: Raja Grafindo.

Rivai, V. (2004). Kiat Mempimpin. Jakarta: Raja Grafindo.

Siyarah, D. F. (2003). Implementasi Kemaslahatan Umat dalam Rambu-rambu

Syariah Bogor . Bogor: Kencana.

Soekanto, S. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Soekonto, S. (2009). Sosiologi Suatu Pengentar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sulaiman, R. (2009). Pendidikan Pondok Pesantren. Abdurrahman sidik Bangka-

Belitung.

Sugiyono, A. (2005). Prosedur Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

CV.

Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia.

Suryana, A. (2015). Dasar Kepemimpinan.

Syafe'i, I. (2017 ). Pondok Pesantren Lembaga Pendidikan pembentuk Karakter .

Al-Tadzkiyyah Jurnal Pendidikan Islam.

Thoha, M. (1993). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: CV.Rajawali.

Page 95: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

78

Thoha, M. (1995). Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: CV.Rajawali.

Thoha, M. (2003). Prlaku Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Raja Grafindo

Persada.

Umiarso, A. W. (2011). Kepemimpinan Pendidikan dan Kecerdasan Spiritual.

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Yukl. (2005). Kepemimpinan dalam Organisasi. Jakarta: Indeks.

Yulk, G. (2008). Kepemimpinan dalam Organisasi di Terjemahkan oleh Yusuf.

Jakarta: Prenhallindo.

Zuhairini. (1992). Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Angkasa Putra dan

Dirjen Pembinaan Kelembagaan Islam Depag.

Page 96: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

79

Lampiran-Lampiran

Lampiran 1 Foto

Masjid Pondok Apel rutinan setiap satu minggu sekali

Masa Penyegaran Santri Penyegaran dengan materi PBB

Page 97: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

80

Penyegaran dengan Materi Akhlak Jalan Sehat Setiap Satu Minggu Sekali

Prestasi santri diluar pondok Proses Belajar Mengajar

Page 98: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

81

Acara Maulid Nabi Upacara Hari Besar Nasional

Apel Pengecekan santri dan Pegawai Setiap Hari sebelum melakukan rutinitas belajar

mengajar

Page 99: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

82

Lampiran 2 wawancara

HASIL WAWANCARA DENGAN PENGURUS PONDOK PESANTREN AGRO

NUUR EL FALAH PULUTAN SALATIGA

a. Pola kepemimpinan kolektif kolegial yang diterapkan di Pondok Pesantren

Agro Nuur El-Falah

Page 100: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

83

Page 101: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

84

Page 102: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

85

Page 103: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

86

Page 104: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

87

Page 105: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

88

b. Perkembangan peran/reputasi pondok pesantren

Page 106: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

89

.c. Implikasi kepemimpinan kolektif kolegial terhadap reputasi pondok pesantren

Page 107: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

90

Page 108: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

91

Page 109: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

92

Page 110: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

93

Page 111: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

94

Lampiran 3 Hasil Wawancara

Kisi-kisi INSTRUMEN Penelitian Variabel Kepemimpinan Kolektif Kolegial

Teori

Kepemimpinan

Kolektif

Kolegial

Proses

Pembentukan

Anggota Tim

Peranan dalam

Tim

1. Bersifat

spontan

a. Apakah peraran

pemimpin dalam

pembentukan

kedisiplina bisa

dilakukan secara

langsung atau

bertahab?

a. Bagaimana

peranan anggota

ketika melihat

kesalahan yang

dilakukan oleh

seorang

pemimpin?

a. Apa sikap yang

anda ambil ketika

menemukan santri

yang melanggar

dari batas wajar.

Apakah langsung

dikeluarkan atau

dinasihati terlebih

dahulu?

b. Apa yang dilakukan

seorang pemimpin

ketika mengetahui

suatu kesalahan

yang dilakukan

oleh anggotanya?

b. Bagaimana

kolaborasi yang

dilakukan

antara anggota

pengurus

dengan

pengasuh dalam

mengembangka

n santri diera

0.4

b. Dalam

pembentukan

karakter santri, hal

apa dulu yang

diutamakan

apakah ahlak atau

pengetahuan?

c. Bagaimana

tindakan anda

ketika ada salah

satu santri

melakukan

pelanggaran yang

menyalahi aturan,

moral, norma dan

tentunya ahklak?

c. Apakah ada

perbedaan

dalam

penanganan

santri yang

hiperaktif

dengan santri

yang masih

tahap wajar?

c. Ketika dalam suatu

musyawarah tidak

ditemukan kata

mufakat. Hal apa

yang akan lakukan

ketika masalah

yang dihadapi

harus secepatnya

ada putusan?

2. Dilakukan

bersama

a. Bagaimana

kebijakan yang

dilakukan dalam

proses

pembentukan

santri agar

memiliki iman,

ketakwaan selain

kegiatan menuntut

ilmu pengetahuan?

a. Menurut anda

tanggung jawab

perlu dilakukan

secara bersama

atau hanya

perindividu

saja?

a. Bagaimana anda

melakukan

kolaborasi yang

baik dengan para

anggota, dalam

sebuah organisasi?

Page 112: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

95

b. Apakah ada upaya

untuk

mengembangkan

potensi pendidik

melalui suatu

kegiatan?

b. Apakah

keputusan

seorang

pemimpin perlu

adanya

pengkoordinasi

an dengan

anggota atau

tidak?

c. Menurut anda

perbedaan

gender, apa

itu

berpengaruh

dalam hal

anda

memimpin?

c. Bentuk motifasi

seperti apa yang

anda lakukan

terhadap santri?

c.Apakah perlu

adanya kerja

kelompok

ketika dibuntuk

sebuah tim

untuk memecah

suatu masalah,

atau hanya

perindividu

saja?

d. Apakah kesalahan

pemimpin dalam

bertindak, perlu

adanya peneguran

atau tidak?

3. Tidak rutin a. Apakah motifasi

yang diberikan

kepada santri

selama ini, apa

sudah cukup atau

masih kurang?

Dengan melihat

prilaku santri

sekarang ini.

a. Apakah

penegasan perlu

dilakukan

kepada anggota

yang seringkali

melanggar

aturan?

a. Bagaimana cara

anda

menyelesaikan

masalah yang

terjadi didalam

lingkungan

pesantren?

(KENAKALAN

SANTRI)

b. Bagaimana sebagai

seorang pemimpin

meranggkul

kembali, ketika ada

aggota yang tidak

produktif dalam

melaksanakan

tanggungjawab?

b. Bagaimana

seorang

pemimpin

berkoordinasi

untuk mencapai

kata mufakat?

b.Apakah pemimpin

anda memberikan

kepercayaan

penuh, dalam

menjalankan suatu

program?

c. Bagaimana cara

anda pembedakan

pekerjaan yang

bersifat individu

dengan suatu

pekerjaan yang

bersifat

kelompok?

c.Bagaimana

pemimpin

merangkul

kembali

anggotanya,

ketika dalam

masalah. Akan

tetapi bukan

karena hal

organisasinya?

c.Sangsi apa saja yang

pernah anda

berikan kepada

santri selama anda

menjadi pengurus?

4. Tanggap

rangsangan

a. Bagaimana sikap

kedisiplinan santri

dipondok

pesantren apa

sudah sesuai

dengan peraturan

atau belum?

a. Menurut anda

sangsi apa yang

akan diberikan

ketika,

mengengetahui

kesalahan yang

dilakukan oleh

santri?

a. Apakah ada beban

mental yang anda

rasakan selama

menjadi pengurus

di agro nur el-

falah?

Page 113: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

96

b. Kegiatan apa saja

yang pernah

dilakukan untuk

mengembangkan

potensi santri?

b. Apakah sangsi

yang anda

berikan kepada

anggota yang

lelah

melanggar, bisa

dibilang tepat

apa masih

kurang

kondusif?

(OBJEK

SANTRI)

b. Prinsip apakah

yang anda pegang

sebagai seorang

pemimpin dalam

menjalankan roda

organisasi?

c. Prinsip apa yang

anda jalankan

selama memimpin?

c. Menurut anda

kondisi

lingkungan

seperti apa yang

mempengaruhi

kinerja seorang

pemimpin?

c. Apakah prinsip

anda sebagai

seorang pemimpin,

kebijakan/keputusa

n yang anda ambil

sangat

berpengaruh dalam

sebuah organisasi?

Kisi-kisi INSTRUMEN Penelitian Variabel Reputasi Pondok Pesantren

Teori Reputasi

Pondok Pesantren

Pesantren Salaf Pesantren Modern

Proses pengambilan

keputusan secara

umum

a. Bagaimana cara menarik

masyarakat untuk tidak

memandang sebelahmata antara

sistem pembelajaran di pondok

salaf?

a. Kombinasi seperti

apakah untuk menarik

minat masyarakat di

pondok pesantren agro

nuur el-falah?

b. Apa yang menjadi perbedaan yang

ditonjolkan pada sistem pondok

pesantren agro nuur el-falah untuk

meninggkatkan mutu pendidikan?

b.Contoh seperti apakah

sistem pembelajaran

modern yang diterapkan

di pondok pesantren ini?

c. Ekstrakulikuler apa saja yang

menjadi kebanggaan, yang juga

untuk menarik masyarakat agar

menetapkan pilihan dipondok ini?

c.Untuk menarik minat

masyarakat hal apa yang

ditonjolkan pada pondok

pesantren ini, yang

berbeda dari pondok

modern pada umumnya?

Kepercayaan dari

khalayak umum

a. Apakah ada pengaruh terhadap

sistem pendidikan yang

memadukan anatara pendidikan

modern dengan salaf?

a. Apakah pernah ada

kasus. Yang menurukan

kepercayaan masyarakat

terhadap pesantren?

b. Bagaimana cara untuk

mempertahankan kepercayaan

masyarakat. Dalam menetapkan

memilih lembaga pendidikan

disini?

b.Bagaimana cara

menciptakan

keharmonisan atara

pengurus pesantren

dengan santri?

Page 114: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

97

c. Selama pesantren ini berdiri

apakah pernah mengalami

penurunan kepercayaan

masyarakat?

c.Bagaimana pola

komunikasi antara

pengurus dengan santri?

Hal yang

dipertimbangkan

a. Dalam dunia pekerjaan pada saat

ini, persaingan semakin ketat.

Bagaimnana cara sistem

pendidikan disini untuk

mengimbangi dunia luar

pesantren?

a. Pola atau model seperti

apakah untuk menjalin

komunikasi dengan

antara pondok dengan

walisantri?

b. Berapa banyak presentase dalam

mengkombinasikan antara

pendidikan salaf dengan modern?

b.Pertimbangan seperti apa

sehingga anda

menetapkan pilihan

memilih pesantren ini?

c. Apakah Ada hambatan dalam

memadukan antara pendidikan

pendidikan yang berbasis salaf

dengan yang modern?

c.Tidak semua yang masuk

dalam lembaga

pesantren mempunyai

latar belakang yang

sama, bagaimana cara

pendekatan dalam hal

ini?

Page 115: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

98

Page 116: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

99

Page 117: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

100

Page 118: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

101

Page 119: IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/8662/1/SKRIPSI ANI KHUDHOE… · IMPLIKASI POLA KEPEMIMPINAN KOLEGIAL TERHADAP REPUTASI PONDOK

102

Lampiran 4 Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama : Ani Khudhoefiyah

2. Tempat, tanggal lahir : Pemalang, 27 Juli 1997

3. Jenis Kelamin : Perempuan

4. Agama : Islam

5. Kewarganegaraan : Indonesia

6. Alamat : JL. Kutilang, RT16/RW07, Dsn

Bungin Ds Danasari, Kec. Pemalang, Kab.

Pemalang Provinsi Jawa Tengah.

7. Hp : 082323128135

8. Latar Belakang Pendidikan Formal:

a. SDN 02 Danasari Pemalang Lulus Tahun 2010

b. MTsN Model Pemalang Lulus Tahun 2013

c. MA Al-Hikmah 02 Benda Sirampok Brebes Lulus Tahun 2016

d. IAIN Salatiga Lulus Tahun 2020