43
BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Teori Umum 1. Pengertian infus a. FI III : 12 Infus intavena adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas pirogen dan sedapat mungkin isotonis terhadap darah, disuntikkan langsung ke dalam vena dalam volume relatif banyak. b. SDF : 163 Larutan intravena volume besar mengacu pada injeksi untuk pemberian intravena dan larutan ini dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih. c. Ensiklopedia : 201 Parenteral volume besar (LVP) ditujukan untuk penggunaan i.v dan sering disebut larutan intravena atau cairan infus. LVP sering digunakan untuk memperbaiki gangguan elektrolit dan cairan tubuh yang serius dan menyediakan nutrisi dasar d. RPS 18 th : 1570

INFUS

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INFUS

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Teori Umum

1. Pengertian infus

a. FI III : 12

Infus intavena adalah sediaan steril berupa larutan atau emulsi, bebas

pirogen dan sedapat mungkin isotonis terhadap darah, disuntikkan

langsung ke dalam vena dalam volume relatif banyak.

b. SDF : 163

Larutan intravena volume besar mengacu pada injeksi untuk pemberian

intravena dan larutan ini dikemas dalam wadah 100 ml atau lebih.

c. Ensiklopedia : 201

Parenteral volume besar (LVP) ditujukan untuk penggunaan i.v dan

sering disebut larutan intravena atau cairan infus. LVP sering digunakan

untuk memperbaiki gangguan elektrolit dan cairan tubuh yang serius dan

menyediakan nutrisi dasar

d. RPS 18th : 1570

Injeksi ini besar ditujukan untuk digunakan dengan infus i.v biasanya

disebut cairan intravena dan digolongkan kedalam kelompok produk

steril yang disediakan sebagai parenteral volume besar. Terdiri dari

injeksi volume tunggal yang mempunyai volume 100 ml atau lebih dan

dalam pewadahan tidak ditambahkan bahan-bahan cairan intravena

dikemas dalam wadah yang mempunyai 100-1000 ml

e. Scoville’s : 193

Injeksi intravena adalah penggunaan dari suatu larutan dari suatu obat

yang dimasukkan langsung kedalam vena. Prosesnya diketahui sebagai

infus phelobodylisis

Page 2: INFUS

f. DOM martin : 973

Parenteral vial besar diklasifikasikan sebagai volume besar dari cairan

dalam masing-masing wadah. Volume wadah dapat berkisar 50-2000

ml, ukurannya biasa tersedia adalah 150, 250, 500 dan 1000 ml

g. PDF parenteral : 514

Infus adalah sediaan parenteral ditujukan untuk diinjeksikan kedalam

vena melalui tetesan i.v dikemas dalam wadah plastik atau gelas volume

besar yang sesuai dengan infus set

Kesimpulan : Suatu sediaan steril berupa larutan atau emulsi bebas pirogen

sedapat mungkin dibuat isotonis terhadap darah yang

disuntikkan langsung kedalam vena dalam volume relatif

banyak yang dikemas dalam wadah kapasitas 100-1000 ml

yang digunakan untuk memperbaiki gangguan elektrolit

cairan tubuh yang serius yang menyediakan nutrisi dasar dan

digunakan sebagai pembawa untuk bahan-bahan obat

2. Tujuan penggunaan infus

a. Ensiklopedia vol : 201

Injeksi parenteral volume besar sering digunakan dalam memperbaiki

gangguan keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh yang serius dan

menyediakan nutrisi dasar. Pada tahun belakang ini, parenteral volume

besar digunakan sebagai pembawa untuk obat-obat lain dan metode

dalam penyiapan nutrisi parenteral

b. SDF :163

Larutan steril volume besar meliputi obat-obat yang digunakan untuk

irigasi atau untuk dialisis

Page 3: INFUS

c. RPS 18 th : 1570

Cairan intravena umumnya digunakan untuk sejumlah kondisi klinik. Ini

meliputi:

Memperbaiki gangguan keseimbangan elektrolit

Memperbaiki gangguan dalam cairan

Bahan untuk menyediakan nutrisi dasar

Bahan untuk praktek penyediaan nutrisi parenteral total

Digunakan sebagai pembawa untuk bahan obat lain

d. SDF : 166

Tabel penggunaan larutan volume besar untuk intravena

Injeksi Nama umum %

konsentrasi

pH Penggunaan terapi

Dekstrosa Glukosa 5D/W 2,5

5

10

20

50

3,5-6,5 Hidrasi, kalori

Hidrasi, kalori

Shok insulin, kalori

Shok insulin, kalori

Shok insulin, kalori

Na. klorida Normal saline

N.S.S

½ normal saline

0,9

0,45

3

6

4,5-7,0 Pengganti cairan

Ekstraseluler

Dehidrasi

Hiponatrium

Hiponatrium

Ringer’s

NaCl

KCl

CaCl2

Ringer’s

0,86

0,03

0,033

5,0-7,5

Pengganti cairan &

elektrolit

Ringer’laktat

NaCl

Hartmann’s

0,6

Page 4: INFUS

KCl

CaCl2

Na. Laktat

Natrium

Bikarbonat

Amonium

klorida

0,03

0,02

0,5

1,4

5

2,14

6,0-7,5

4,5-6,0

Pengganti cairan &

elektrolit

Asidosis metabolit

Asidosis metabolit

Asidosis metabolit

Hipokloremia

Na. laktat m/6 Na. laktat 6/4 molar 6,0-7,3 Asidosis metabolit

Fruktosa

Fruktosa &

elektrolit

Gula invert

Levalase 10

10

5

3,0-6,0

4

Kalori, pengganti

cairan

Kalori, pengganti

cairan

Protein

hidrolisis

Manitol

Juga dalam

kombinasi

Dgn dekstrosa

a/ NaCl

10

5

5

10

20

5,0-7,0

5,0-7,0

Mempertahankan

nutrisi

Diuresis osmotik

Alkohol

Dgn 5% D/W

Dgn 5% D/W

dalam N.S.S

5

5

4,5 Sedatif analgetik

kalori

Sedatif analgetik

kalori

Page 5: INFUS

3. Syarat-syarat parenteral volume besar

a. FI III : 12

Kecuali dinyatakan lain, infus tidak diperboleh kan mengandung

bakterisida dan zat dapar, larutan untuk infus intravena harus jernih dan

bebas partikel

b. RPS 18th : 1570

Cairan intavena adalah larutan steril dari bahan-bahan kimia sederhana

seperti gula, asam amino atau bahan-bahan elektrolit yang mudah di

bawa dalam sistem sirkulasi dan diasimilasikan. Dibuat dengan air untuk

injeksi USP. Larutan bebas pirogen, karena volume besar digunakan

secara i.v ketidak adanya bahan-bahan partikulat mengasumsikan

peranan yang signifikan pada kemungkinan biologis dihasilkan dari

partikel-partikel yang tidak larut. Tidak adanya bahan partikulat atau

kejernihan cairan intravena sangat penting pada waktu digunakan pada

suatu waktu penggunaanya untuk manipulasikan pada rumah sakit

sebagai waktu pembuatan injeksi

c. Ensiklopedia vol. II : 201

Semua sediaan parenteral volume besar disyaratkan yaitu :

Steril

Bebas pirogen

Bebas dari bahan partikulat

Dikemas dalam wadah dosis tunggal

d. SDF : 163

Larutan steril volume besar dikemas dalam wadah yang dirancang untuk

kosomg dengan cepat dan terdiri dari volume lebih dari 100 ml LUP

dikemas dalam unit dosis tunggal dalam wadah gelas dan plastik sebagai

tambahan harus steril, bebas pirogen dan bebas bahan partikulat. Karena

digunakan volume besar, bahan bakteriostatik tidak petnah ditambahkan

Page 6: INFUS

untuk mencegah toksisitas yang dapat dihasilkan dari jumlah

bakteriostatik yang digunakan

Penjelasan : Steril. Sediaan parenteral merupakan sediaan yang unik

diantara bentuk obat terbagi karena sediaan ini disuntikkan melalui kulit

atau membran mukosa kebagian dalam tubuh. Karena sediaan

mengelakkan garis pertahanan pertama dari tubuh yang paling efisien

yakni membran kulit dan mukosa. Sediaan tersebut harus bebas dari

kontaminasi mikroba, dan dari komponen toksis dan harus mempunyai

tingkat kemurnian yang tinggi. (lachman : 639). Bebas dari bahan

partikulat mengacu pada bahan-bahan yang tidak larut yang bergerak

yang hadir pada sediaan parenteral.

Tonisitas . Parenteral volume besar tidak disyaratkan isotonis, walaupun

kebanyakan demikian. Namun, lebih sering hipotonik atau

hipertonikmembutuhkannya untuk efektivitas pengobatan. Range yang

luas dari tekanan osmotik berhubungan dengan volume yang digunakan.

Sementara itu, untuk mencapai efektivitas terapi, beberapa sediaan

parenteral volume besar tidak isotonik (seperti 0,45 % injeksi NaCl dan

10 % injeksi dekstrosa ) (Ensiklopedia vol II : 206)

4. Pirogen

a. Pengertian pirogen

Ensiklopedia Vol.II : 203

Pirogen atau bakteri endotoksin adalah produk metabolit dari

pertumbuhan mikroba. Pirogen larut air, lipopolisakarida tahan

panas dan tidak dapat dihancurkan melalui sterilisasi uap atau filtrasi

Ansel : 339

Pirogen adalah senyawa oganik yang menimbulkan demam, berasal

dari pengotoran mikroba dan merupakan penyebab banyak reaksi-

reaksi fibril yang timbul pada penderita yang menerima suntukan i.v

Page 7: INFUS

Scoville’s : 195

Istilah pirogen berarti “memproduksi demam”, pirogen ini dimana

merupakan bahan-bahan yang dibentuk oleh mikroorganisme,

kadang-kadang hadir dalam cairan parenteral dan memproduksi

reaksi demam ketika larutan dinjeksikan pada pasien

RPS 18 th :1590

Pirogen adalah merupakan produk pertumbuhan mikroorganisme.

Bahan pirogenik yang paling berbahaya adalah yang dihasilkan oleh

bakteri gram negatif (endotoksin) tetapi gram positif dan fungi juga

menghasilkan bahan pirogenik yang kurang berbahaya

SDF : 44

Pirogen disefinisikan sebagai produk metabolit dari mikroorganisme

hidup atau mikroorganisme mati yang menyebabkan respon piretik

spesifik setelah penyuntikan

Kesimpulan : Pirogen (bakteri endotoksin) adalah produk metabolit

dari pertumbuhan mikroorganisme yang larut air, bahan

panas, yang menimbulkan demam ketika diinjeksikan

secara i.v pirogen tidak dapat dihancurkan melalui

sterilisasi uap dan filtrasi.

b. Pembagian pirogen (Pirogen : 14)

Pirogen dibagi kedalam dua kelas. Pirogen eksogen yaitu terdapat di luar

tubuh dan menginduksi kenaikan suhu ketika diinjeksikan pada manusia

dan hewan. Kelompok umum dari pirogen eksogen yaitu yaitu mikroba,

mikrofungi dan virus, juga pirogen non mikrobial seperti beberapa

obat,steroid, fraksi plasma dan bahan tambahan suntik muramil

dipeptida. Pirogen endogen dihasilkan secara internal adalah sel inang

pada respon stimulus dari berbagai pirogen eksogen. Inilah mediator

utama dari demam dan didiskusikan pada bagian ini.

Page 8: INFUS

Mekanisme demam (pirogen :14)

Demam

+ pemasukan O2 / penyimpanan panas

prostaglandin

Monoamin AMP siklik

Pusat termolegulator

Pirogen endogen

Sintesis protein baru m RNA baru ditranskripsikan

Sel Koppfer Splenik dan Leukosit Fagosit Neurofil

Makrofag alveolas Monosit

Eosinofil

Pirogen eksogen

Virus,bakteri, fungi, produk-produk bakteri, endotoksin

elrocholanolene,Kompleks Ag-Ab, polinukleotida antigen

( melalui limfoken dan limfosil Yang di pekakan)

c. Sumber-sumber pirogen

Scoville’s : 196

Pada prinsipnya sumber pirogen adalah air destilat yang terlalu

terkontaminasi oleh bakteri yang tahan udara yang tumbuh dan

menghasilkan endotoksin. Sebagai tambahan, pirogen dapat dibawa

ke destilat pada proses destilasi. Sumber lain dari pirogen adalah air

yang melekat pada permukaan dalam wadah atau botol labu, yang

dipakai dalam penyiapan larutan. Zat terlarut seperti dekstrosa dan

NaCl juga dapat dapat mengandung pirogen.

Page 9: INFUS

RPS 18th : 1550

Pirogen dapat masuk kedalam sediaan melalui beberapa cara berupa

mikroorganisme hidup atau mati. Mungkinsumber potensial terbesar

dari berbagai kontaminasi adalah air yang digunakan dalam proses.

Walaupun destilasi yang tepat akan menyediakan air bebas pirogen,

kondisi penyimpanan harus tidak dapat dimasuki oleh

mikroorganisme dan pertumbuhannya dicegah. Sumber potensial

yang lain dari kontaminasi adalah perlengkapan. Bahan-bahan

pirogen melekat kuat pada gelas dan permukaan lain. Residu larutan

dalam peralatan yang digunakan sering menjadi media kultur bakteri

dengan kontaminasi pirogenik. Walaupun peralatan yang sudah

dicuci dibiarkan basah dan dibiarkan diudara dapat mengandung

nutrisi yang nyata untuk pertumbuhan mikroorganisme karena

pengeringan tidak menghancurkan pirogen, pirogen dapat tinggal

dalam peralatan dalam jangka panjang. Pencucian akan mengurangi

kontaminasi dan pemanasan kering akan mencegah kontaminasi

peralatan yang cocok untuk digunakan. Bahan terlarut dapat menjadi

sumber pirogen. Bahan terlarut dapat mengkristal atau mengendap

dari larutan berair yang mengandung kontaminasi pirogenik. Pada

proses ini, pirogen dapat dihalangi melalui lapisan partikel. Dalam

beberapa kasus, bahan terlarut dapat dimurnikan dengan

rekristalisasi dan pencucian pengendapan atau cara lain untuk

penghilangan pirogen.

SDF : 46

Kebanyakan sumber utama dari pirogen adalah air yang digunakan

untuk membuat larutan. Walaupun air itu sendiri medium kultur

yang buruk, kontaminasi dapat terjadi melalui mikroorganisme yang

membuat udara dan debu. Seperti yang telah didiskusikan, inilah

alasan satu-satunya digunakan dalam sediaan adalah air untuk

Page 10: INFUS

injeksi. Jika destilasi digunakan untuk menyiapkan air untuk injeksi,

masih perlu dirancang dan digunakan dengan lebih baik. Pirogen

dipindahkan dari air dengan destilasi, pirogen tidak menguap.

Destilasi bebas pirogen dikumpulkan dalam wadah steril dan bebas

pirogen. Jika wadah tidak bebas pirogen, pirogen dalam wadah akan

dilarutkan dalam air, hal ini yang menyebabkan pirogenik. Jika

wadah tidak steril, mikroorganisme dapat tumbuh dan memproduksi

pirogen, menghasilkan larutan pirogenik. API, ketika dikumpulkan

dalam wadah bebas pirogen dan steril, harus digunakan kurang dari

24 jam untuk sediaan produk parenteral yang disterilakan pada

perode ini. Jika air untuk injeksi disimpan untuk waktu yang lebih

panjang, air untuk injeksi dapat disimpan dalam wadah bebas

pirogen dan steril pada suhu 5o atau 30o, suyhu dimana

mikroorganisme tidak akan tumbuh, kemungkinan menghilangkan

pirogen. Pilihan lain adalah sterilisasi air untuk injeksi, dengan

demikian mempertahankan stabilitas sampai waktu penggunaaan.

d. Cara mencegah pirogen

Scoville’s : 196-197

Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mencegah

pemasukan dan peningkatan pirogen dalam cairan parenteral. Hal

paling penting adalah dengan tepat merancang dan pengoperasian

penyulingan, dicocokkan untuk mencegah tetesan dari air mendidih

kedalam destilat. Destilat harus dikumpulkan dalam wadah yang

telah dibilas dengan air destilat segar. Perlakuan untuk

menghilagkan tetesan-tetesan air yang terakumulasi yang dapat

mengandung pirogen atau untuk menghilangkan bahan pirogenik

yang dapat mengering dan melekat pada bagian dalam permukaan

wadah.Usaha perlindungan menghindarkan kontaminasi destilat oleh

bakteri tahan udara harus dilatih. Air destilasi harus terlindung

Page 11: INFUS

selama penggumpalan dan harus digunakan sesegera mungkin

setelah didestilasi untuk mencegah perkembangbiakan bakteri yang

mungkin ada. Larutan seharusnya disaring, dikemas, disegel, dan

disterilkan dengan secepat mungkin

Scoville’s : 194

Jauh lebih baik mencegah pembentukan pirogen daripada

mengusahakan pemindahan atau penghancurannya. Namun, pirogen

dapat dihilangkan dengan adsorbsi pada penyaring asbestos aktif

atau pada arang aktif. Kedua metode ini digunakan, khususnya bila

diperkirakan bahwa bahan kimia terkontaminasi dengan pirogen.

Metode penyaring asbes aktif terdiri dari sediaan larutan yang

dilewatkan melalui penyaring asbes kompresi dari serum seitz no 3

pirogen diabsorbsi pada permukaan dari asbes dan oleh karena itu

pirogen dihilangkan dari larutan. Juga telah disebutkan bahwa

pirogen dapat dihilangkan dengan filtrasi melewati alat penyaring

yang lain. Arang aktif juga menghilangkan pirogen dari larutan

dengan absorbsi. Larutan dikocok dengan 0,1 % arang aktif serbuk

halus selama 5-10 menit. Arang dibiarkan mengendap dan cairan

supernatan didekantasiatau arang dapat dihilangkan dengan

penyaringan kertas saring yang keras karena serbuk halus arang sulit

dihilangkan dengan kertas saring. Hudson menyarankan sistem

penyaringan menggunakan kombinasi pasir murni, kertas saring dan

penyaring gelas sinter. Arang yang tergranulasi tidak efektif

menghilangkan pirogen.

e. Cara menghilangkan pirogen

PTM : 139

Pirogen dapat dipindahkan dari suatu larutan melalui destilasi dan ini

merupakan metode paling tua untuk memperoleh air bebas progen,

dasar untuk memperoleh atau memproduksi parenteral volume besar

Page 12: INFUS

bebas pirogen dalam skala besar. Ultrafiltrasi sampai 100 KD adalah

alat yang efektif dari penyaringan endotoksin yang mempunyai BM

kira-kira 20 KD tetapi pada kenyataannya ukuran agregat paling

kurang 1000 KD. Osmosa balik juga efektif memindahkan partikel

samapai 1 nm, meliputi endotoksin. Disisi lain, norit aktif, serat

asbes dan polipropilen atau politeffiber atau permukaan, seluruhnya

efektif menyerap pirogen, utamanya melalui interaksi hidrofobik.

Pirogen atau endotoksin yang diadsorbsi dalam permukaan lebih

sulit untuk di pindahkan. Permukaan elestomerik seperti pada segel

dan penutup tidak dapat dipanaskan. Pirogen disini disyaratkan

untuk dipindahkan melalui pembilasan dengan air apirogenik.

Banyak permukaan logam atau gelas dapat diolah secara kimia,

kebanyakan bahan pengoksidasi seperti peroxid atau permanganat

menjadi efektif. Sterilisasi panas kering tidak efektif, tekanan pada

20 psig disyaratkan selama paling kurang 5 jam untuk

menghancurkan kebanyakan endotoksin. Metode depirogenisasi ini

di pilih untuk permukaan adalah panas kering pada suhu sekitar 160-

250oC paling kurang 30 menit kondisi yang baik yang telah diset.

Pengolah ini mengasumsikan bahwa peralatan pada bagian

permukaan dapat dipanaskan, dan tentu saja sangat sedikit produk

yang dapat diolah dengan cara ini. Wdah gelas, setelah pencucian

dengan air untuk injeksi, dikeringkan dan dipanaskan di bawah

kondisi aliran laminar pada oven berkesinambungan suhu 250oC atau

lebih tinggi. Kondisi ini meliputi kombinasi pengeringan, oksidasi

dan pembakaran untuk menghancurkan bahan pirogen.

SDF : 46-47

Pirogen dipindahkan dari air dengan destilasi, pirogen tidak

menguap. Destilasi bebas pirogen dikumpulkan dalam wadah steril

dan bebas pirogen. Air untuk injeksi, ketika dikumpulkan dalam

Page 13: INFUS

wadah bebas pirogen dan steril, harus digunakan kurang dari 24 jam

untuk sediaan produk parenteral yang disterilkan pada periode ini.

Jika air untuk injeksi disimpan untuk waktu lebih panjang, air untuk

injeksi dapat disimpan dalam wadah bebas pirogen dan steril pada

suhu 5-80oC suhu dimana mikroorganisme tidak akan tumbuh,

kemungkinan menghilangkan pirogen. Pirogen dapat dihilangkan

dari wadah logam dan gelas melalui panas kering. Ketika metode

tidak praktis untuk ukutan wadah atau bukan metode pilihan untuk

alat-alat pada panas kering, pirogen dapat dihilangkan melalui

pembilasan wadah dengan baik dengan air untuk injeksi bebas

pirogen, pirogen larut air, dipindahkan melalui pembilasan yang

diulang.

RPS 18th : 1850

Pirogen dapat dihancurkan melalui pemanasan pada temperatur

tinggi. Prosedur yang direkombinasikan untuk depirogenasi gelas

dan peralatan adalah pemanasan pada suhu 250oC selama 45 menit.

Telah dilaporkan bahwa 650o selama 1 menit atau selama 4 jam

diharapkan dapat menghancurkan pirogen. Hal itu dipastikan bahwa

pencucian yang teliti dengan deterjen akan menjadikan wadah gelas

bebas pirogen jika dilindungi selama proses produksi dan

penyimpanan dari kontaminasi pirogen berat. Putaran autoklaf biasa

tidak bisa melakukan hal ini. Pemanasan dengan alkali kuat dan atau

larutan oksidasi akan menghancurkan pirogen. Suatu metode yang

digunakan untuk memindahkan pirogen dari larutan adalah adsobsi

dalam bahan adsortif. Namun, karena fenomena adsorbsi juga dapat

menyebabkan pemindahan selektif dari bahan kimia dari larutan dan

filtrat dapat dikontaminasi dengan bahan, metode ini dibatasi

penggunaannya.

Page 14: INFUS

Pirogen :203-213

Inaktifasi endotoksin

Hidrolisis asam basa

Oksidasi

Alkilasi

Pemanasan kering pada suhu tinggi (250 selama 30-45 menit

atau 170-180oC, selama 3-4 jam)

Pemanasan basah

Radiasi ionisasi

Polymixin B dan limulus amebasit lysat

Penhilangan endotoksin

Membilas dengan API steril

Destilasi

Ultrafiltrasi

Osmosa balik

Karbon aktif

Daya tarik elektrostatik

Daya tarik hidrofobik

f. Pewadahan (RPS 18th : 1572)

Wadah untuk cairan harus dirancang untuk mempertahankan sterilitas

larutan, kejernihan (bebas dari bahan partikulat) dan tidak mengandung

pirogen dari waktu penyiapan, penyimpanan dan selama pemberian

klinik. Penutup wadah harus dirancang untuk memudahkan pemasukan

(inversi) dari alat pemberian dimana injeksi diberikannya, pada

kecepatan aliran yang diatur, kedalam vena yang cocok. Cairan i.v

dalam wadah gelas dan plastik, yang dibuat dari bahan plastikyang

fleksibel atau semikaku, cairan i.v tersedia dalam ukuran 100 ml, 500 ml

dan 250 ml. Dalam penambahan 250 ml untuk kapasitas wadah yang

dikemas dalam 50 ml atau 100 ml D5/W dari injeksi NaCl untuk

Page 15: INFUS

penggunaan piggyback. Cairan i.v dalam wadah gelas dikemas tanpa

udara, dimana harus dikeluarkan untuk digunakan untuk cairan yang

meninggalkan wadah gelas i.v dan mengalir lewat alat pemberian,

beberapa mekanisme diperlukan untuk membiarkan udara yang masuk

kedalam wadah. Sistem plastik tidak perlu fleksibel dari pemasukan

udara. Tekanan atmosfir akan menekan wadah dalam cairan untuk

mengalir. Semua wadah gelas dan plastik dosis tunggal seharusnya

dibuang setelah dibuka jika tidak digunakan. Cairan i.v dikemas dengan

kira-kira 3% kelebihan isi untuk menghilangkan udara dan alat

pemberian dan memperbolehkan volume dilabeli untuk dikeluarkan

pada wadah. Wadah diakhiri dengan kelebihan 20 ml pada skala yang

memungkinkan volume dalam wadah untuk ditentukan dari atas atau

posisi yang diinversi. Wadah gelas mempunyai pembuka atau tali plastik

untuk pemberian i.v sementara wadah plastik mempunyai pembuka

eyelet atau tali plastik.

Tabel sistem cairan

Sumber Wadah Karakteristik

Baxter Gelas Vakum

Tube udara

Baxter (viaflex) Plastik Polivinil klorida

Flexibel

Tidak berlubang

Mc Gaw Gelas Vakum

Tube udara

Mc gaw (Accumed) Plastik Polielefin

Semerigid

Abbot Vakum

Filter udara

Page 16: INFUS

Abbot (liferace) Polivinil udara

Flexibel

Tidak berlubang

g. Uji pirogen (FI IV 908-909)

Uji pirogen dimaksudkan untuk membatasi resiko reaksi

demam pada tingkat yang dapat diterima oleh pasien pada pemberian

sediaan injeksi. Pengujian meliputi pengukuran kenaikan suhu kelinci

setelah penyuntikan larutan uji secara i.v dan ditujukan untuk sediaan

yang perlu penyiapan pendahuluan atau cara pemberiannya perlu kondisi

khusus ikuti petunjuk tambahan yang tertera pada masing-masing

monografi.

Alat dan pengencer. Alat suntik, jarum dan alat kaca dibebas

pirogenkan dengan pemanasan pada suhu 250o selama tidak

kurang dari 30 menit atau dengan cara lain sesuai dengan perlakuan

semua pengencer dan larutan untuk pencuci dan pembilas alat suntik

dengan cara sedemikian rupa yang dapat menjamin alat tersebut steril

dan bebas pirogen. Lakukan uji pirogen terhadap pengencer dan larutan

pencuci dan pembilas secara berkala. Apabila digunakan injeksi NaCl

sebagai pengencer, gunakan injeksi yang mengandung larutan NaCl PO

9 %.

Rekaman suhu. Gunakan alat pengukur suhu yang teliti seperti

termometer klinik atau termistor atau alat sejenis yang telah dikalibrasi

untuk menjamin ketelitian skala kurang lebih 0,1 yang telah diuji bahwa

pembacaan suhu maximum tercapai <5 menit masukkan alat pengukur

suhu kedalam anus kelinci dengan kedalam tidak < 7,5 cm dan sesudah

jangka waktu tudak kurang dari yang telah ditetapkan sebelumnya, tekan

suhu tubuh kelinci.

Page 17: INFUS

Hewan uji. Gunakan kelinci dewasa yang sehat. Tempatkan

kelinci satu ekor dalam satu kandang dalam ruang dengan suhu yang

seragam antara 20-23o dan bebas dari gangguan yang menimbulkan

kegelisahan. Beda suhu tidak boleh berbeda kurang lebih 3o dari suhu

yang telah ditetapkan. Untuk kelinci yang belum pernah digunakan

untuk uji pirogen, adaptasikan kelinci tidak boleh lebih dari tujuh hari

dengan uji pendahuluan yang meliputi semua tahap pengujian yang

tertera pada prosedur, kecuali penyuntikan, kelinci tidak boleh

digunakan untuk uji pirogen lebih dari sekali dalam waktu 48 jam atau

sebelum 2 minggu setelah digunakan untuk uji pirogen bila

menunjukkan kenaikan suhu maksimal 0,6o atau lebih.

Prosedur. Lakukan pengujian dalam ruang terpisah yang

khusus untuk uji pirogen dan denagn kondisi lingkungan yang sama

dengan ruang pemeliharaan, bebas dari keributan yang

menyebabkankegelisahan. Kelinci tidak diberi makan selama waktu

pengujian. Minum dibolehkan pada tiap saat, tetapi dibatasi pada saat

pengujian. Apabila pengujian menggunakan termistor, masukkan kelinci

kedalam kotak penyekap sedemikian rupa sehingga kelinci tertahan

dengan letak leher yang longgar sehingga dapat duduk dengan bebas.

Tidak lebih dari 30 menit sebelum penyuntikan larutan uji, tentukan

“suhu awal” masing-masing kelinci yang merupakan dasar untuk

menentukan kenaikan suhu. Beda suhu tiap kelinci dalam satu kelompok

tidak boleh lebih 1o dan suhu awal setiap kelinci tidak boleh lebih dari

39,8o

Kecuali dinyatakan lain pada masing-masing monografi,

suntikkan 10 ml/kg bb, melalui vena tepi telinga 3 ekor kelinci dan

penyuntikan dilakukan waktu 10 menit. Larutan uji berupa sediaan yang

bila perlu yang dikonstitusi seperti yang tertera pada masing-masing

monografi dan disuntikkan dengan dosis seperti yang tertera. Untuk uji

Page 18: INFUS

pirogen alat atau perangkat injeksi, gunakan sebagai larutan uji hasil

cucian atau bilsan dari permukaan alat yang berhubungan langsung

dengan sediaan parenteral, tempat penyuntikan atau jaringan tubuh

pasien. Semua larutan harus bebas dari kontaminasi. Hangatkan larutan

pada suhu 37o + 2o sebelum penyuntikan. Rekam suhu berturut-turut

antara jam ke-1 dan jam ke-3setelah penyuntikan dengan selang waktu.

Penafsiran hasil. Setiap penurunan suhu dengan nol. Sediaan

memenuhi syarat apabila tak seekor kelinci pun menunjukkan kenaikan

suhu 0,5o atau lebih. Jika ada kelinci yang menunjukkan kenaikan suhu

0,5o atau lebih. Lanjutkan pengujian dengan menggunakan lima ekor

kelinci. Jika tidak lebih dari tiga ekor dari 8 ekor kelinci masing-masing

menunjukkan kenaikan suhu 0,5o atau lebih dan jumlah kenaikan suhu

maksimal 8 ekor kelinci tidak lebih dari 3,3o sediaan dinyatakan

memenuhi syarat bebas pirogen.

5. Cara pemberian infus

a. RPS 18th : 1574

Pengaturan berselang antibiotik dan obat lainnya dapat dicapai melalui

tiga metode yaitu injeksi intravena langsung (i.v bolus atau pasti),

penambahan obat untuk penambahan volume larutan sebelumnya dalam

volume kontrol, penggunaan wadah kedua (botol mini kotak mini)

dengan menggantung cairan i.v siap pakai.

Injeksi i.v langsung

Volume kecil (1-50 ml) dari obat disuntikkan kedalam vena dalam

waktu yang singkat (1-5 menit). Suntikan juga dapat diberikan

melalui tempat injeksi karet yang siap tergantung. Metode ini sesuai

untuk jumlah obat yang berbentuk tetapi terlalu berbahaya untuk

kebanyakan obat.

Metode pengontrolan volume

Page 19: INFUS

Alat kontrol volume ditujukan untuk infus berselang larutan obat dan

jumlah tepat pada pengontrolan laju aliran alat atau metode ini

meliputi alat kalibrasi plastik, tempat penampungan langsung

dibawah wadah, i.v yang sebelumnya dipasang atau lebih sering

dilekatkan pada penyediaan cairan yang bebas. Pada kasus yang lain,

obat yang diberikan pertama disusun kembali bila obat merupakan

padatan steril dan disuntikkan kedalam tempat penyuntikan karet

dari unit pengontrol volume kemudian dilarutkan dalam 50-150 ml

dengan caiaran pertama atau cairan yang terpisah. Pemberian

seluruh larutan yang mengandung obat 30-60 menit dan

menghasilkan konsentrasi puncak pada darah diikuti oleh penurunan

bila dosis di hentikan. Prosedur untuk pemberian infus berselang

dengan satu alat pengontrol volume sbb :

Menggunakan teknik aseptik, alat penusuk volume kontrol

dimasukkan kedalam cairan i.v utama atau pada wadah cairan

yang terpisah

Udara dihilangkan dari pipa alat pengontrol volume dengan

membuka klem sampai cairan mengalir

Klem dibuka diatas tempat kalibrasi dan chamber kalibrasi diisi

dengan 25-50 ml cairan dari wadah utama atau wadah cairan

yang terpisah

Klem diatas chamber ditutup

Obat disuntikkan melalui tempat karet untuk pengontrol volume

Klem diatas chamber dibuka untuk mencukupkan larutan hingga

volume yang diinginkan (50-150 ml) lalu ditutup

Aliran dimulai jika klem bawah unit volume kontrol dibuka

Metode piggyback

Metode piggyback menunjukkan tetesan berselang i.v dari larutan

kedua, campuran obat melalui tempat penusukan vena dari sistem

Page 20: INFUS

intravena yang telah dibuat sebelumnya. Dengan cara ini obat akan

masuk pada vena mulai dari bagian atas cairan intravena yang

pertama. Teknik piggyback tidak hanya mengurangi keperluan untuk

penusukan vena yang lain, tapi juga menghasilkan pengenceran obat

dan konsentrasi puncak dari darah dalam waktu yang relatif singkat

biasanya 30-60 menit. Pengenceran obat membantu mengurangi

iritasi serum yang tinggi sebelumnya merupakan pertimbangan

penting dalam infeksi serius yang memerlukan terapi obat yang

tepat. Keuntungan ini telah mempopulerkan metode piggyback dari

terapi i.v terutama untuk penggunan berselang antibiotik.

b. SDF : 194 – 196

Terapi berkelanjutan

Infus i.v metode umum dari pemberian obat adalah untuk

menambahkan obat secara langsung pada wadah injeksi. Obat

Page 21: INFUS

menjadi encer dalam cairan infus dan diteteskan secara perlahan

kedalam vena.

Terapi berselang

Dalam terapi berselang obat diberikan pada internal waktu. Tiga

kemungkinan pemberian terapi intermitten disarankan: (1)

menggunakan botol mini dengan alat pemberian yang telah

tergantung, (2) injeksi dari larutan secara perlahan dengan jarum dan

spoit secara langsung kedalam vena adalah tempat injeksi dari suatu

alat pemberian volume besar yang telah tergantung, atau (3)

penambahan obat untuk suatu volume pnedeterminan dari cairan

pada suatu alat volume kontrol.

6. Wadah (RPS 18th : 1572)

Wadah untuk cairan i.v harus didesain untuk memelihara sterilitas cairan,

kejernihan (bebas dari bahan partikulat) dan non pirogen dari waktu

penyiapan, penyimpanan dan selama pemberian klinik. Penutup wadah

harus dirancang untuk memudahkan pemasukan (insersi) dari alat

Page 22: INFUS

pemberian dimana injeksi diberikan, pada kecepatan aliran yang diatur,

kedalam vena yang cocok. Ciran i.v dalam wadah gelas dan plastik, yang

dibuat dari bahan plastik yang fleksibel atau semikaku, cairan i,v tersedia

dalam ukuran 100 ml, 500 ml dan 250 ml dalam penambahan 250 ml untuk

kapasitas wadah yang dikemas dalam 50 ml atau 100 ml Ds/w dari injeksi

NaCl untuk penggunaan piggyback cairan i.v dalam wadah gelas dikemas

tanpa udara, dimana harus dikeluarkan untuk digunakan adalah cairan yang

meninggalkan wadah galas i.v dan mengalir lewat alat pemberian, beberapa

mekanisme diperlukan untuk membiarkan udara yang masuk kedalam

wadah. Sistem plastik tidak perlu fleksibel dari pemasukan udara. Tekanan

atmosfir akan menekan wadah dalam cairan untuk mengalir. Semua wadah

gelas dan plastik adalah dosis tunggal dan harus dibuang setelah dibuka jika

tidak digunakan. Cairan i.v dikemas dengan kira-kira 3% kelebihan isi untuk

menghilangkan udara dari alat pemberian dan memperbolehkan volum pada

label dikeluarkan dari wadah, wadah diakhiri pada kelebihan 20 ml pada

skala yang mengizinkan volum pada wadah untuk ditetapkan salah satunya

dibagian atas atau posisi yang di insersi. Wadah gelas mempunyai pita

aluminium dan plastik untuk pegangan. Sementara wadah plastik

mempunyai pembuka eyelet atau tali plastik untuk pemberian i.v.

7. Kecepatan alir infus (SDF : 204)

Dokter dapat menginginkan infus cepat atau lambat tergantung tujuan

penggunaannya. Dokter dapat menginginkan cairan atau mungkin lebih suka

pemberian elektrolit. Perhatian utamanya dapat pada pemberian obat atau

tidak perlu dengan cairan, kecepatan aliran biasanya atau secara normal dari

larutan isotonik viskositas rendah (5% D/W, garam NaCl, RL) adalah

sekitar 125 ml/jam atau 1 l/8 jam ini sekitar 2 ml/menit. Larutan hipertonik

yang tinggi seperti larutan hyperalimentasi diberikan rata-rata lebih dari 1

L/8 jam atau 3 liter setiap 24 jam. Hanya pada kasus khusus (kehilangan

darah, shock atau pemberian anestesi) dapat diberikan rata-rata 1L setiap 1

Page 23: INFUS

½ jam. Jumlah ini sama dengan 11 ml/menit. Tujuan sering ditulis sebagai

kwo dan dalam hal ini kecepatan penggunaan harus lambat. Tujuannya

adalah untuk menjaga cairan intravena mengalir dalam antipasi tetapi lebih

lanjut. Kecepatan alir i.v dibawah 10 ml/jam mengurangi tekanan pada titik

dimana darah akan meregulasi melalui jarum dan tube dan penggumpalan

darah dapat terjadi. Jika terlalu cepat, dapat terjadi shock.

8. Kerugian arang aktif

Arang aktif kadang digunakan untuk penjernihan dan ini memuaskan untuk

banyak larutan seperti dextrosa, NaCl dan pentilentetrazol (metrazol).

Bagaimanapun orang aktif dapat juga mengabsorbsi bahan kimia dari

larutan dan oleh karenanya menurunkan konsentrasinya. Telah ditemukan

bahwa prokalia HCL dihilangkan dari larutan sampai tinggal kira-kira 20%

dari berat arang yang digunakan. Epinetrin HCL juga di adsorbsi oleh arang

hanya sedikit jumlah dextrosa, NaCL dan pentilentetrazol yang diadsorbsi

oleh arang.

9. Ringers’s

a. RPS 18th : 806

Injeksi ringer’s terdiri dari :

147,5 MEQ Na

4,0 MEQ K

4,5 MEQ Ca

156 MEQ Cl

b. MD 30th : 1084

Injeksi ringer’s :

NaCL 8,6 q mengandung 147,5 MEQ perliter Na+

KCL 0,30 q mengandung 4,0 MEQ perliter K+

CaCL2 0,33 q mengandung 4,5 MEQ perliter Ca2+

Page 24: INFUS

10. Komposisi cairan elektrolit tubuh normal (Meq/L)

Plasma Interstinal Intraseluler

Na+ 142 146 15

K+ 9 5 150

Ca2+ 9 3 2

Mg2+ 2 1 27

Cl- 103 144 1

HCO3- 27 30 10

HPO42- 2 2 100

SO42- 1 1 20

As.2 organik 5 8 -

Protein 10 0 63

11. Gejala asidosis dilihat dari beberapa penyakit :

a. Ama drug : 912

Urolithiasis

Penggunaan terapi ringer dalam tabel 0-1 penggunaan terapi sebagai

pengganti cairan dan elektrolit.

Diuretik (Ama drugs : 840)

Asidosis tubular ginjal : RTA proksimal disebabkan oleh kurangnya

reabsorbsi dalam tubulus proksimal pada osidosis hiperkloremik.

Tiazid diberikan dalam konjuksi dengan bikarbonat dan K suplemen

untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler dan meningkat

reabsorbsi bikarbonat dalam tubulus proksimal.

Gangguan keseimbangan asam (Ama Drug’s : 872)

Asidosis metabolit akut : Asidosis metabolik (kekurangan bikarbonat

dengan pH < 7,2 dalam ekstraseluler, dapat disebabkan oleh

produksi asam laktat adalah ketoasidosis, ginjal kronik, renal tubular

asidosis, diare adalah kelebihan obat atau keracunan (seperti salisilat,

etilenglikol, mentol dan paraidehid.

Page 25: INFUS

14. Perbedaan ringer’s dan ringer laktat

a. RPS 18th : 806

Larutan Ringer

Terdiri dari 3 klorida, digunakan sebagai pengganti cairan dan

elektrolit yang menyuplai 3 kation penting dalam cairan ekstrasel.

Bagaimanapun, dalam prakteknya penambahan K dan Ca meningkat

tidak hanya nilai isotonis larutan klorida. Baik K maupun Ca

digunakan untuk difensiensi ion ini. Ketika diberikan dalam volume

besar dapat menghasilkan penyimpangan minimal dari komposisi

kation dalam cairan ekstraseluler. Juga dapat digunakan secara

topikal untuk tujuan irigasi.

Larutan ringer laktat

Penggunaan lihat larutan ringer. Khususnya pada konsentrasi laktat

dan ketidakhadiran bikarbonat, komposisi injeksi ini mirip dengan

cairan ekstraseluler. Ini dapat dibuat sebagai pengganti cairan dan

elektrolit. Laktat khususnya untuk metabolisme bikarbonat dan

kemudian mempunyai efek alkalisasi didalam tubuh. Dalam tubuh

normal aktivitas oksidatif sel dibutuhkan 1-2 jam agar efektif. Ini

juga digunakan dalam pengobatan asidosis laktat. Ketidakhadiran

bikarbonat dari Ca yang kadang ditujukan untuk diendapkan sebagai

Ca karbonat dari pemanasan larutan yang mengandung bikarbonat.

b. Amphar : 217

Penggunaan larutan ringer : larutan ringer adalah larutan garam

fisiologis dan digunakan sebagai pelarut untuk bahan obat dimana

digunakan sebagai topikal untuk jaringan. Juga dibuat sebagai irigasi

pada rongga tubuh, ketika digunakan untuk tujuan ini, harus steril tetapi

tidak bebas pirogen, cairan ini dapat disiapkan.

Page 26: INFUS