58
INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL DENGAN MEMINIMALISIR KETIDAKNORMALAN HILANGNYA ARUS FASA R SISTEM PENGUKURAN ENERGI DENGAN AUTOMATIC METER READING (AMR) PT.PLN (PERSERO) UP3 CIPUTAT PROYEK AKHIR DISUSUN OLEH : Angelly Situmorang 2017-71-075 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN INSTITUT TEKNOLOGI - PLN JAKARTA, 2020

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

MEMAKSIMALKAN KWH JUAL DENGAN MEMINIMALISIR

KETIDAKNORMALAN HILANGNYA ARUS FASA R SISTEM

PENGUKURAN ENERGI DENGAN AUTOMATIC METER

READING (AMR)

PT.PLN (PERSERO) UP3 CIPUTAT

PROYEK AKHIR

DISUSUN OLEH :

Angelly Situmorang

2017-71-075

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNOLOGI LISTRIK

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI

TERBARUKAN

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

JAKARTA, 2020

Page 2: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

i

LEMBAR PENGESAHAN

Proyek Akhir dengan Judul

MEMAKSIMALKAN KWH JUAL DENGAN MEMINIMALISIR

KETIDAKNORMALAN HILANGNYA ARUS FASA R SISTEM

PENGUKURAN ENERGI DENGAN AUTOMATIC METER

READING (AMR)

PT.PLN (PERSERO) UP3 CIPUTAT

Disusun Oleh :

ANGELLY SITUMORANG 2017-71-075

Diajukan untuk memenuhi persyaratan pada

Program Studi Diploma III Teknologi Listrik

FAKULTAS KETENAGALISTRIKAN DAN ENERGI TERBARUKAN

INSTITUT TEKNOLOGI - PLN

Jakarta, 21 Juli 2020

Mengetahui, Disetujui, Kepala Program Studi Dosen Pembimbing Utama Diploma III Teknologi Listrik

(Retno Aita Diantari, ST., MT) (Retno Aita Diantari, ST., MT)

Dosen Pembimbing Kedua

(Rinna Hariyati, ST., MT)

Page 3: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

ii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Nama : Angelly Situmorang

NIM : 2017-71-075

Program Studi : D-III Teknologi Listrik

Judul Tugas Akhir : Memaksimalkan KWh Jual Dengan Meminimalisir

Ketidaknormalan Hilangnya Arus Fasa R Sistem

Pengukuran Energi Dengan (Automatic Meter Reading

(AMR) PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat

Telah disidangkan dan dinyatakan Lulus Sidang Proyek Akhir pada Program

Diploma – III, Program Studi Teknologi Listrik Institut Teknologi – PLN pada

tanggal

Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Ketua Penguji

2. Sekretaris

3. Anggota

Mengetahui :

Kepala Program Studi

D – III Teknologi Listrik

(Retno Aita Diantari, ST.,MT )

Suwarno, IR., MT

Tony Koerniawan, ST., MTAlbert Gifson Hutadjulu, ST., MT

7 Agustus 2020

Page 4: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …
Page 5: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

iv

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan ini saya menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang

sebesar– besarnya kepada yang terhormat:

Retno Aita Diantari, ST., MT Selaku Pembimbing I

Rinna Hariyati, ST.,MT Selaku Pembimbing II

Furqon Rosyadi Selaku Pembimbing Lapangan

Yang telah memberikan petunjuk, saran-saran serta bimbingannya sehingga

laporan kerja magang ini dapat diselesaikan.

Terima kasih yang sama, saya sampaikan kepada :

1. Sigit Arimurti selaku manager PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat,

2. Anjar Januriyandhani selaku manager bagian SDM PT.PLN (Persero) UP3

Ciputat,

3. Candra Agung Prasetya selaku manager TE PT.PLN UP3 Ciputat,

4. Roni Hutahuruk selaku supervisor Perencanaan PT.PLN UP3 Ciputat.

Yang telah mengijinkan untuk melakukan percobaan

di PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat

Jakarta, 21 Juli 2020

Angelly Situmorang

(2017-71-075)

Page 6: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademika Institut Teknologi – PLN, saya yang bertanda

tangan di bawah ini :

Nama : Angelly Situmorang

NIM : 2017-71-075

Program Studi : D – III Teknologi Listrik

Departemen : Ketenagalistrikan Dan Energi Terbarukan

Jenis Karya : Proyek Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

kepada Institut Teknologi – PLN Hak Bebas Royalti Non ekslusif (Non –

exclusive Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Memaksimalkan KWh Jual dengan Meminimalisir Ketidaknormalan

Hilangnya Arus Fasa R Sistem Pengukuran Energi dengan Automatic Meter

Reading (AMR) PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat.

Dengan Hak Bebas Royalti Non ekslusif ini Institut Teknologi – PLN berhak

menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan

data (database), merawat, dan mempublikasikan Tugas Akhir saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai

pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta

Pada tanggal : 21 Juli 2020

(Angelly Situmorang)

Page 7: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

vi

MEMAKSIMALKAN KWH JUAL DENGAN MEMINIMALISIR

KETIDAKNORMALAN HILANGNYA ARUS FASA R SISTEM

PENGUKURAN ENERGI DENGAN AUTOMATIC METER

READING (AMR)

PT.PLN (PERSERO) UP3 CIPUTAT

Angelly Situmorang (2017-71-075)

Dibawah bimbingan Retno Aita Diantari, ST., MT dan Rinna Hariyati, ST.,MT

ABSTRAK

Automatic Meter Reading (AMR) merupakan teknologi pengumpulan data konsumsi dari perangkat metering energi (kWh meter) yang terintegrasi dari ruang kontrol melalui media telepon seluler (GSM) atau gelombang radio yang menggunakan software tertentu. Sistem AMR telah diterapkan pada banyak pelanggan, adanya sistem AMR dapat mengurangi ketidaknormalan. Ketidaknormalan akibat hilangnya arus pada fasa R menyebabkan tidak terukurnya beban yang dipakai oleh pelanggan pada fasa R yang terukur di aplikasi AMR selama 13 hari. Untuk meminimalisir ketidaknormalan yang diakibatkan rusak wiring CT pada fasa R maka dilakukannya penggantian pada wiring CT tersebut. Maka dengan adanya sistem AMR, ketidaknormalan dihindari dan tagihan yang seharusnya tertagih dapat ditagihkan sesuai dengan pemakaian yang sebenarnya. Dari aplikasi perekaman dan pengukuran sistem AMR dapat diketahui pula pemakaian beban harian selama 13 hari terjadinya kerusakan sebesar 4.004,6 kWh dan pemakaian beban harian selama 13 hari setelah perbaikan 5.793 kWh, dan didapat pula beban yang tidak terukur sebesar 1788,4 kWh

Kata Kunci : Automatic Meter Reading (AMR), kWh meter, ketidaknormalan

Page 8: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

vii

MAXIMIZING SELLING KWH BY MINIMIZING R-PHASE

CURRENT DISRUPTION OF ENERGY MEASUREMENT

SYSTEM WITH AUTOMATIC METER READING (AMR)

PT.PLN (PERSERO) UP3 CIPUTAT

Angelly Situmorang (2017-71-075)

Under the guidance of Retno Aita Diantari, ST., MT dan Rinna Hariyati, ST.,MT

ABSTRACT

Automatic Meter Reading (AMR) is a technology for collecting consumption data from an integrated energy metering device (kWh meter) from the control room via cell phone (GSM) media or radio waves using certain software. The AMR system has been applied to many customers, the AMR system can reduce abnormalities. The abnormality due to the loss of current in the R phase causes the load used by the customer to be unmeasured in the measured R phase in the AMR application for 13 days. To minimize abnormalities caused by damaged CT wiring in phase R, the CT wiring is replaced. So with the AMR system, abnormalities are avoided and bills that should be collected can be billed according to actual usage. From the application of recording and measuring the AMR system, it can also be seen that the daily load usage for 13 days of damage is 4,004.6 kWh and the use of daily loads for 13 days after the repair is 5,793 kWh, and the unmeasured load is 1788.4 kWh.

Keywords: AMR (Automatic Meter Reading), kWh meter, abnormalities

Page 9: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karna anugerah-Nya

yang melimpah, kemurahan dan kasih setia yang besar akhirnya saya dapat

menyelesaikan penulisan proyek akhir dengan judul “MEMAKSIMALKAN KWH

JUAL DENGAN MEMINIMALISIR KETIDAKNORMALAN HILANGNYA ARUS

FASA R SISTEM PENGUKURAN ENERGI DENGAN AUTOMATIC METER

READING (AMR) PT.PLN (PERSERO) UP3 CIPUTAT”.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa proyek akhir ini masih jauh dari

kesempurnaan karena terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya

miliki. Untuk itu demi sempurnanya proyek akhir ini, saya sangan membutuhkan

dukungan dan saran yang bersifat membangun. Penyusunan proyek akhir ini

tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, karena itu penulis menyampaikan

ucapan terima kasih kepada : Ibu Retno Aita Diantari, ST.,MT selaku pembimbing

utama dan Ibu Rinna Hariyati, ST., MT selaku pembimbing kedua.

Semoga proyek akhir ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan

pembaca. Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam proyek akhir ini.

Jakarta, 21 Juli 2020

Angelly Situmorang

Page 10: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR .................................. iii

UCAPAN TERIMA KASIH .............................................................................. iv

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

ABSTRACT .................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii

DAFTAR RUMUS ........................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Permasalahan Penelitian ............................................................... 2

1.2.1 Identifikasi Masalah ............................................................. 2

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah ...................................................... 3

1.2.3 Rumusan Masalah ............................................................... 3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................... 3

1.3.1 Tujuan Penelitian ................................................................. 3

1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................... 4

1.4 Sistematika Penulisan .................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................ 6

2.1 Tinjauan Pustaka.......................................................................... 6

2.2 Landasan Teori ............................................................................ 7

2.2.1 Energi Listrik ........................................................................ 7

2.2.2 Pengertian Sistem Automatic Meter Reading (AMR) .......... 8

2.2.3 Kegunaan Sistem Automatic Meter Reading (AMR) ........... 8

Page 11: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

x

2.2.4 Jenis-jenis Tarif Dasar Listrik .............................................. 9

2.2.5 Ketentuan Pemasangan AMR .............................................10

2.2.6 Perangkat Keras AMR ........................................................11

2.2.6.1 Meter Elektronik (ME) ..............................................11

2.2.6.2 Server AMR / Pusat Kendali ..................................12

2.2.6.3 Modem ...................................................................12

2.2.7 Perangkat lunak AMR .........................................................13

2.2.7.1 Aplikasi Amicon .......................................................13

2.2.7.2 Commissioning AMR ...............................................14

2.2.7.3 Pengawatan kWh Meter Elektronik .........................15

2.2.7.4 Alat Bantu Meter Elektronik .....................................16

2.2.7.5 Gambaran Umum Sistem AMR ...............................19

2.2.8 Memeriksa Putaran Piringan kWh Meter dan KVarh Meter 20

BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................21

3.1 Perancangan Penelitian ...............................................................21

3.2 Teknik Analisis .............................................................................24

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................26

4.1 Hasil .............................................................................................26

4.2 Pembahasan ................................................................................26

4.3 Implikasi Penelitian .......................................................................35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ..............................................................36

5.1 Kesimpulan ...................................................................................36

5.2 Saran ...........................................................................................36

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................37

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...........................................................................38

LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................A1

Page 12: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Identitas Pelanggan ..................................................................... 26

Tabel 4.2 Laporan Data Instan PT.BC***** .................................................. 27

Tabel 4.3 kWh Pemakaian saat hilangnya arus fasa R ............................... 31

Tabel 4.4 Perbandingan pemakaian kWh ketika kerusakan dan perbaikan. 33

Tabel 4.5 Tagihan Susulan .......................................................................... 34

Page 13: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 kWh Meter Elektronik Merk Edmi dan Wasion .........................11

Gambar 2.2 Modem Merk Wasion .................................................................12

Gambar 2.3 Aplikasi AMICON ......................................................................14

Gambar 2.4 Commissioning AMR .................................................................14

Gambar 2.5 Wiring Pengukuran Langsung ..................................................15

Gambar 2.6 Wiring Pengukuran Tidak Langsung ..........................................16

Gambar 2.7 Konfigurasi Sistem AMR ..........................................................18

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian ..............................................................22

Gambar 4.1(a) Pengukuran Arus Primer menggunakan Tang Ampere ..........27

Gambar 4.1(b) Wiring pemasangan kWh meter dan alat bantu CT ...............27

Page 14: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

xiii

DAFTAR RUMUS

Rumus Daya Aktif pada Transformator ........................................................ (3.1)

Rumus Daya Listrik ...................................................................................... (3.2)

Rumus Energi Listrik .................................................................................... (3.3)

Page 15: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran – A Lembar Bimbingan Proyek Akhir Pembimbing I ................. A1-A2

Lampiran – B Lembar Bimbingan Proyek Akhir Pembimbing II ................ B1-B2

Lampiran – C Tarif Daya Tenaga Listrik PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat .. C1

Page 16: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. PLN (Persero) memiliki satu dari sekian banyak permasalahan yang

dihadapi yaitu permasalahan terhadap peningkatan ketidaknormalan pada

pelanggan AMR, dikarenakan kelalaian dari pemasangan serta kerusakan

peralatan. Dengan adanya solusi dari permasalahan ini, maka

ketidaknormalan atau susut (lossess) dapat dihindari dan tagihan yang

seharusnya tertagih dapat ditagihkan sesuai dengan pemakaian yang

sebenarnya. Dari kalkulasi energi listrik maka dapat diketahui besarnya

penggunaan energi listrik yang ditagihkan setiap bulan dengan menghitung

arus, tegangan serta faktor daya.

PT.PLN (Persero) yang merupakan perusahaan penyedia listrik nasional

di tuntut dalam melaksanakan inovasi dan juga pembaruan untuk

meningkatkan layanan energi listrik serta menganalisa pemakaian pelanggan

secara realtime. PT. PLN (Persero) melakukan inovasi yaitu sistem Automatic

Meter Reading (AMR). Sistem AMR adalah sistem yang dapat meringankan

pada saat memonitoring pemakaian listrik pelanggan, dikarenakan sistem

AMR berbasis digital dengan alat pengatur elektronik serta alat pengumpulan

dan pengiriman informasi.

PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat yang meliputi wilayah Ciputat, Pamulang

dan Cinere yang merupakan kawasan berkembang pesat. Konsumsi energi

listrik mencapai 94.130.278 kWh tiap bulannya dengan jumlah pelanggan

AMR 1.725 (Daya 23000 - 10.000.000 VA) Sehingga dengan analisis AMR

(Automatic Meter Reading) ini untuk memastikan pengukuran energi listrik ini

sudah akurat dan sebagai acuan untuk di lakukan perbaikan atau penggantian

guna meminimalisir ketidaknormalan atau rugi-rugi daya serta peningkatan

pelayanan pelanggan.

Page 17: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

2

Dengan menggunakan meter elektronik, jika terjadi kerusakan pada

peralatan pendukung seperti Current Transformator (CT) atau Potential

Transformator (PT) pada selang waktu tertentu, maka hasil pengukuran tidak

lagi sesuai dengan pemakaian listrik yang sebenarnya sebagai dasar

perhitugan tagihan rekening listrik pelanggan. Selain kerusakan pada

peralatan-peralatan pendukung tersebut, human error atau pelanggan yang

tidak bertanggung jawab yang mengakibatkan pengukuran meter elektronik

tidak akurat. Adanya ketidakakuratan menyebabkan berkurangnya hasil

pengukuran energi listrik yang terukur. Dengan adanya meter elektronik dan

sistem AMR pihak PLN memberlakukan tagihan susulan atau koreksi rekening

kepada pelanggan yang mengalami masalah tersebut. Diketahui tagihan

susulan dapat dihitung berdasarkan data pemakaian energi rata – rata

beberapa bulan yang lalu pelanggan bersangkutan (historical pelanggan).

Tetapi pada penggunaan data tersebut kurang menguntungkan kedua belah

pihak, PLN atau pelanggan. Dan hal tersebut dapat dihindari jika pelanggan

telah dipasang meter elektronik sebagai alat transaksi energi.

Meter elektronik memiliki kelebihan dari meter mekanik yaitu dapat

merekam kapan terjadi gangguan atau perubahan data yang terjadi pada

meter dan ketelitian pengukuran energi listrik lebih akurat.

1.2 Permasalahan Penelitian

1.2.1 Identifikasi Masalah

Untuk meningkatkan daya guna dari fungsi meter elektronik, PLN

melakukan integrasi pada kWh meter elektronik menggunakan sistem

Automatic Meter Reading (AMR). Dengan adanya sistem ini, pembacaan

meter dapat dilakukan dengan sistem jarak jauh secara otomatis dan proses

monitoring dan analisis data pelanggan baik yang bermasalah ataupun tidak,

dapat dilakukan dari ruang kontrol dan harus studi lapangan. Pada sistem

Automatic Meter Reading (AMR) terdapat ketidakakuratan dan

ketidaknormalan pada saat pengukuran. Ketidaknormalan pada pengukuran

tersebut dapat disebabkan oleh kerusakan yang terjadi pada peralatan

Page 18: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

3

pengukuran (meter dan peralatan pendukungnya), human error bahkan

penyimpangan pemakaian energi listrik oleh oknum-oknum tidak bertanggung

jawab.

1.2.2 Ruang Lingkup Masalah

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan dan agar isi dari pembahasan

mengenai proyek akhir menjadi terarah, pembahasan hanya mengenai

peningkatan penjualan kWh meter sistem AMR serta meminimalisir kesalahan

ukur, ketidaknormalan pada sistem AMR.

1.2.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat

dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Berapa besar pemakaian beban pelanggan ketika terjadinya

ketidaknormalan pengukuran energi listrik karena hilang arus pada fasa R

dan setelah perbaikan wiring Current Transformator (CT) pada fasa R ?

2. Berapa besar pemakaian beban pelanggan yang tidak terukur akibat

ketidaknormalan pengukuran energi listrik karena hilang arus pada fasa

R dari tanggal 1 Juni 2020 sampai tanggal 14 Juni 2020 ?

3. Berapa besar kerugian PLN akibat ketidaknormalan pengukuran energi

listrik karena hilang arus pada satu fasa?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Pada penelitian ini, adapun tujuannya sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui besarnya pemakaian beban pelanggan ketika

terjadinya ketidaknormalan pengukuran energi listrik karena hilang

arus pada fasa R dan setelah perbaikan wiring Current Transformator

(CT) pada fasa R pada pelanggan PT.BC****

Page 19: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

4

2. Untuk mengetahui besarnya kWh pemakaian pelanggan yang tidak

terukur akibat ketidaknormalan pengukuran energi listrik karena hilang

arus pada fasa R dari tanggal 1 Juni 2020 sampai tanggal 14 Juni

2020 pada pelanggan PT.BC****

3. Untuk mengetahui besarnya kerugian pihak PLN karena adanya kWh

yang tidak tertagih

1.3.2 Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, adapun manfaatnya. yaitu :

1. Mengetahui bagaimana cara kerja sistem AMR (Automatic Meter

Reading) di PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat.

2. Mengetahui besarnya kerugian pihak PLN karena adanya kWh yang tak

tertagih yang disebabkan oleh ketidaknormalan pengukuran

3. Mengetahui penyebab ketidaknormalan dari pengukuran energi listrik

pelanggan TR.

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk sistematika penulisan, pembahasan menjadi lima bab yaitu :

Pada BAB I merupakan pendahuluan yang membahas latar belakang, ruang

lingkup, tujuan dan manfaat proyek akhir dan sistematika penulisan dari

permasalahan yang diambil. BAB II Landasan Teori yang membahas mengenai

teori umum sistem Automatic Meter Reading (AMR), kegunaan sistem automatic

meter reading (AMR), tarif – tarif dasar daya listrik, ketentuan pemasangan

sistem Automatic Meter Reading (AMR), perangkat lunak dan perangkat keras

sistem AMR . BAB III Metode Penelitian yang membahas mengenai perancangan

penerlitian dan teknik analisis pada pelaksanaan penelitian. BAB IV Hasil dan

Pembahasan yang membahas tentang hasil dari pelaksanaan kegiatan sistem

automatic meter reading (AMR) yang mengalami hilangnya arus pada fasa R.

BAB V merupakan bagian penutup yang membahas tentang kesimpulan dari

kegiatan kegiatan sistem Automatic Meter Reading (AMR) yang mengalami

hilangnya arus pada fasa R yang sudah dilakukan dan saran-saran yang

Page 20: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

5

dilakukan pada kegiatan sistem Automatic Meter Reading (AMR) yang

mengalami hilangnya arus pada fasa R.

Page 21: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Untuk membantu pembuatan Proyek Akhir ini, dibutuhkan adanya

beberapa referensi yang dapat menjadi acuan penulis dalam melakukan

penelitian.

1. Nadratul Hasanah. S1 Fisika Universitas Sumatera Utara Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Tahun 2010 dalam skripsinya yang

berjudul “Analisis Gangguan Melalui Sistem Automatic Meter Reading

(AMR) di PT.PLN (Persero) Cabang Pematangsiantar”. Skripsi ini

membahas tentang analisis terjadinya gangguan melalui sistem AMR

berikut dengan pencegahan serta sebab terjadinya gangguan yang mampu

direkam oleh sistem AMR

2. Adi Heriyanto. S1 Teknik Elektro, Universitas Muhammadiyah Jember

tahun 2016. Beliau melakukan penelitian mengenai “Studi Kasus Kinerja

Automatic Meter Reading (AMR) Pada Pelanggan Potensial Daya 41.5 KVA

– 200 KVA di PT.PLN (Perseo) Situbondo”. Penelitian bertujuan

mengetahui penyimpangan pemakaian energi listrik pelanggan potensial

dengan menggunakan AMR. Penyimpangan dari kesalahan pengawatan

(wiring) pada kWh meter.

3. Ujang Wiharja, Abdul Kodir Albahar. Fakultas Teknik Universitas

Muhammadiyah tahun 2018. Beliau melakukan penelitian tentang “Deteksi

Ketidaknormalan Meter Elektronik dengan Sistem Automatic Meter Reading

(AMR)”. Jurnal ini membahas menganalisa ada atau tidaknya

ketidaknormalan pada pengukuran kWh pelanggan. Diketahui pula polaritas

CT terbalik pada fasa T. Sehingga menyebabkan kerugian pada sisi PLN

selama kurun waktu terjadi polaritas CT terbalik. Setelah dilakukannya

konfigurasi dengan pihak Area Jaringan diketahui bahwa terbaliknya

polaritas CT terjadi setelah adanya proses gangguan didalam gardu oleh

Page 22: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

7

petugas gangguan. Yang artinya penyebab terjadi terbaliknya polaritas CT

adalah human error oleh petugas gangguan. Maka petugas gangguan

dilakukan perbaikan pada sisi meter sehingga pengawatan pada CT normal

kembali.

Sehubungan dengan adanya beberapa penelitian diatas maka pada

penelitian ini akan menganalisa kembali deteksi ketidaknormalan pengukuran

energi karena hilangnya arus satu fasa pada sistem AMR akibat terjadi

kerusakan peralatan pendukung yaitu Current Transformator (CT). Dengan

pembacaan Load Profile maka dapat diketahui pengukuran pemakaian

pelanggan yang terjadi sesudah dan sebelum dilakukan perbaikan.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Energi Listrik

kWh meter adalah media ukur untuk menghitung besar kWh yang

disuplai kepada konsumen listrik. Kecepatan pada putaran piringan pada

kWh meter manual maupun counter digital pada kWh meter elektronik sesuai

dengan besar kecilnya daya listrik yang sedang mengalir pada saat itu.

Apabila daya yang mengalir besar maka kecepatan piringan atau counter

pada kWh meter akan bergerak cepat, sebaliknya juga apabila daya yang

mengalir kecil maka kecepatannya berkurang.

Besarnya penunjukkan angka pada register pada kWh meter

merupakan besarnya pemakaian energi listrik yang telah di supply ke

konsumen selama periode waktu pengukuran. Diketahui besarnya daya yang

mengalir dan konstan untuk periode tertentu, kemudian nilai energi listriknya

dapat ditaksir dengan mengalikan, namun pekerjaan integrasi harus

dilakukan untuk mengetahui nilai energi yang mengalir tidak saja pada

pembebanan yang konstan melainkan pada pembebanan yang berubah -

berubah. Energi adalah integral daya yang melebihi waktu.

Page 23: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

8

2.2.2 Pengertian Sistem Automatic Meter Reading (AMR)

Merupakan teknologi pembacaan kWh meter elektronik secara

otomatis, Biasanya, pembacaan dilakukan dari jarak jauh dengan

menggunakan media komunikasi. Parameter yang dibaca pada umumnya

terdiri dari stand, Max demand (penggunaan tinggi), Instantaneous, Load

Profile dan Event. Parameterparameter tersebut sebelumnya didefinisikan

terlebih dahulu di kWh meter elektronik, agar kWh meter dapat menyimpan

data - data sesuai dengan yang di inginkan.

Data hasil pembacaan tersebut disimpan kedalam database dan

dapat digunakan untuk melakukan analisa, transaksi serta troubleshooting.

Teknologi ini dapat membantu perusahaan penyedia jasa elektrik untuk

menekan biaya operasional, serta menjadi nilai tambah kepada

pelanggannya dalam hal penyediaan, ketepatan dan keakurasian data yang

dibaca, dan tentu saja dapat menguntungkan pengguna jasa tersebut.

Awalnya, pembacaan meter dilakukan dengan menggunakan kabel (wired)

atau direct dialling/reading. Komputer terhubung ke kWh meter dengan

menggunakan kabel komunikasi (RS-232 atau RS-485) atau optical probe,

jika pembacaan dilakukan di lapangan. Namun belakangan ini, banyak

teknologi yang digunakan untuk sistem AMR. Seperti GSM dan media yang

di gunakan di PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat.

Sistem AMR ini dimanfaatkan untuk prosess billing atau

penerbitan rekening, analisa beban pelanggan, perhitungan losses atau

ketidaknormalan, perencanaan pengembangan jaringan listrik, memantau

secara efektif terhadap pelanggaran atau penyalahgunaan energi listrik yang

tidak normal yang terjadi pada konsumen. Dan dalam rangka peningkatan

pelayanan kepada konsumen PLN dengan menyampaikan data yang

transparan dan akurat yang diukur secara real-time.

2.2.3 Kegunaan Sistem Automatic Meter Reading (AMR)

Adapun fungsi dari sistem AMR, yaitu :

Page 24: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

9

1. Mengkalibrasi pemakaian energi listrik secara jarak jauh

2. Mendeteksi phasa tegangan dan arus yang dipakai (R S T N).

3. Memahami besaran arus, tegangan serta frekuensi dipelanggan.

4. Menerapkan batas tariff Waktu Beban Puncak (WBP) dan Luar Waktu

Beban Puncak (LWBP)

2.2.4 Jenis-jenis Tarif Dasar Listrik

Penyambungan tenaga listrik ke pelanggan di atur dalam Tarif Dasar

Listrik yang di keluarkan oleh PT.PLN (Persero) dengan ketentuan sebagai

berikut:

Daya 450 VA – 197 kVA = Berlangganan TR, Daya 201 kVA – 30 MVA =

Berlangganan TM dan Daya > 30 MVA =Berlangganan TT

Penjelasan Tarif Diatas:

1. Langganan Tegangan Rendah (TR) Pengukurannya dibagi sebagai

berikut:

a. Daya 450 VA – 41500 VA pengukuran langsung tidak menggunakan

peralatan bantu Current Transformator (CT)

b. Daya 53000 VA – 197000 VA pengukuran tidak langsung dengan

menggunakan alat bantu Current Transformator (CT)

2. Langganan Tegangan Menengah (TM) Pengukurannya di bagi menjadi

a. TM/TM/TM maksudnya adalah Pelanggan TM, diukur TM, dipasok

Tegangan TM

b. TM/TM/TR maksudnya adalah Pelanggan TM, diukur TM, dipasok

Tegangan TR

c. TM/TR/TR maksudnya adalah Pelanggan TM, diukur TR, dipasok

Tegangan TR

3. Langganan Tegangan Tinggi (TT) Pengukurannya di bagi menjadi :

Page 25: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

10

a. TT/TT/TT maksudanya adalah Pelanggan TT, diukur TT, dipasok

Tegangan TT

2.2.5 Ketentuan Pemasangan AMR

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pemasangan meter

elektronik dan modem sebagai sarana komunikasi sistim AMR, yaitu :

1. Meter elektronik dipasang pada pelanggan dengan daya kontrak

23000 VA - 197000 VA (Pelanggan TR) dan daya kontrak 200 kVA -

30 MVA (Pelanggan TM), dengan tarif ; B2, R3, B3, I3, I4, P2, S3

2. Meter elektronik diprogram oleh Supervisor pasang di Kantor Unit

Induk Distribusi (UID) sesuai dengan wewenang tingkat pengaman

melalui software masing-masing meter.

3. Security level (password) ditetapkan sesuai dengan tingkatannya

yang disetujui oleh Manager Bidang Distribusi.

4. Jadwal pemasangan meter elektronik dipelanggan dilakukan melalui

koordinasi supervisor pasang dengan UP3 Terkait

5. Sebelum dilakukan pemasangan/pengubahan pada kWh meter

pelanggan, petugas melakukan inspeksi untuk memastikan perangkat

kWh meter terpasang tidak terdapat pelanggaran, dan dilakukan

pencatatan pada berita acara (BA) pemeriksaan.

6. Short Current Transformator (CT) / trafo arus di Box APP adalah

wewenang UP3 (Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan), maka

pengoperasiaannya dilaksanakan oleh pihak UP3 area kerja

setempat, dan pihak (petugas) dari UID membantu pada proses

pelaksanaanya.

7. Apabila memungkinkan sebelum dilakukan penggantian /

pemasangan kWh meter dilakukan pemeriksaan pada rasio CT yang

terpasang (Inject CT) dan disesuaikan dengan Data Induk Langganan

(DIL).

8. Jika terdapat indikasi pelanggaran, maka petugas pasang daru UP3

menyelesaikannya sesuai prosedur, dan proses penggantian dapat

ditunda.

Page 26: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

11

9. Proses penggantian dengan kWh meter pelanggan harus dicatat

dalam Berita Acara Penggantian dan disertai pelaksanaan

Comissioning untuk memastikan bahwa meter yang telah terpasang

berfungsi sebagai pengukuran dengan benar.

10. Jika kWh meter sudah tersambung pada modem PSTN atau GSM

sebagai sarana komunikasi pengiriman data agar dicoba di remote

dari ruang kontrol AMR untuk memastikan modem dapat berfungsi

dengan baik dan benar

11. kWh meter yang sudah tersambung pada modem dan dapat di remote

dari ruang kontrol, password manager dapat dirubah sesuai keinginan

manager yang berhubungan.

2.2.6 Perangkat Keras AMR

2.2.6.1 Meter Elektronik (ME)

Meter Elektrronik adalah pengukur besaran-besaran listrik yang

dapat menghitung dan menyajikan serta mendokumentasikan hasilnya

kedalam memori internal yang tersambung dengan modem yang akan

mengumpulkan dan mengirimkan data ke ruang kontrol AMR di kantor PLN .

Adapun jenis meter elektronik yang digunakan pihak PT. PLN (Persero)

seperti Hexing, Wasion dan Edmi.

Page 27: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

12

Gambar 2.1. kWh Meter Elektronik Merk Edmi dan Wasion

2.2.6.2 Server AMR / Pusat Kendali

Merupakan bagian-bagian perangkat keras yang berfungsi

mengkaji, mangumpulkan dan menyimpan data-data dari setiap meter

elektronik yang terpasang. Instalasi ini dilengkapi modem yang berfungsi

mengirimkan dan membaca data-data pemakaian listrik sebagai sistem

backup secara replikasi ke database backup yang digunakan untuk

keperluan data billing atau load profile yang ada pada kWh meter yang sudah

saling terkoneksi.

2.2.6.3 Modem

Modem (Modulator Demodulator) merupakan perangkat

komunikasi yang berfungsi untuk menggabungkan dan memisahkan data

dengan gelombang media komunikasi sehingga data dikirim dan diterima.

Gambar 2.2 Modem Merk Wasion

Berdasarkan sistem komunikasinya, modem dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

1. Modem PSTN

Modem yang mengguanakan media komunikasi PSTN (Public Switch

Telephone Network) atau sistem telephone yang menggunakan kabel

tembaga untuk mentransmisikan sinyal analog. Contoh Modem PSTN yang

pernah digunakan dalam sistem AMR : U.S Robotik 56k Faxmode, ZyXELL

U-336s.

2. Modem GSM

Modem yang menggunakan komunikasi GSM (Global System for Mobile

Page 28: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

13

Comunication) atau standar komunikasi seluler digital yang bekerja pada

frekuensi 900 Mhz. Saat ini adapun modem yang dipakai pada sistem AMR:

Edmi Ewm 100, Edmi TWM 1000, Ws-18f.

Ada beberapa istrilah pada modem yang berkaitan, sebagai berikut :

1. Baut rate : Laju yang dapat ditransfer melalui interface serial.

Contoh: 2400 bps (bist per second) dan 9600 bps.

2. AT command (Attention Command) : perintah-perintah khusus yang

dipakai untuk men-setting modem.

3. SIM (Subscriber Identy Module / Subscriber Identification Module ) :

merupakan kartu komunikasi yang berisi antara lain, informasi mengenai

nomor telepon dan mamori data lainnya serta layanan yang tercakup dalam

layanan.

4. Operator Komunikasi : penyedia layanan komunikasi. Contoh Opertaor

komunikasi yang ada di PLN yaitu XL dan Telkomsel.

2.2.7 Perangkat lunak AMR

Pada sistem AMR digunakan untuk mengatur komunikasi data.

Data yang di maksud adalah data dari kWh meter di pelanggan, dari

pencatatan data, penyimpanan data, sampai dengan pemrosesan tampilan

data yang di inginkan.

2.2.7.1 Aplikasi AMICON

Sebuah aplikasi yang digunakan di PT.PLN (Persero) secara terpusat,

Pembacaan data kWh meter menggunakan sistem komunikasi AMR dapat

dilakukan dengan menggunakan loader (PC atau Laptop) untuk menjalankan

program penarikan data atau aplikasi pendukung pembacaan kWh meter

elektronik jarak jauh.

Amicon merupakan sistem AMR yang difungsikan sebagai sistem AMR

Terpusat dan diimplementasikan di lingkungan PT.PLN (Persero) UP3

Page 29: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

14

Ciputat. Amicon di bangun dan dikelola oleh PT.Icon+ selaku anak

perusahaan yang bertanggung jawab terhadap pembangunan, operasional,

dan pemeliharaan sistem AMICON. Setiap data yang ada pada dalam sistem

amicon akan melewati tiga tahap yaitu registrasi data asset status stock,

commissioning dan decommissioning

Gambar 2.3 Aplikasi AMICON

2.2.7.2 Commissioning AMR

Commissioning adalah proses pemeriksaan kembali pengawatan atau

wiring kWh meter AMR dan dipastikan sudah sesuai dan siap di operasikan.

Setelah perangkat terpasang, maka dilakukan input data asset yang akan di

gabungkan data asset nya menjadi satu kesatuan per Identitas Pelanggan

sehingga menjadi pelanggan aktif di aplikasi AMICON.

Page 30: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

15

Gambar 2.4 Commissioning AMR

2.2.7.3 Pengawatan kWh Meter Elektronik

Pengawatan atau wiring kWh meter ada dua type :

1. Pengawatan Langsung

Digunakan jika arus dan tegangan nominal kWh meter yang akan

sambung masih dalam limit alat ukut standar dan tidak menggunakan alat

bantu Current Transformator (CT)

Gambar 2.5 Wiring Pengukuran Langsung

2. Pengawatan Tidak Langsung

Merupakan pengawatan yang akan kita pasang menggunakan trafo

ukur yaitu Current Transformator (CT) untuk pelanggan tegangan rendah

(TR) atau Potensial Transformator (PT) untuk pelanggan tegangan

menengah (TM).

Page 31: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

16

Gambar 2.6 Wiring Pengukuran Tidak Langsung

2.2.7.4 Alat Bantu Meter Elektronik

Dalam pengukuran meter elektronik, memiliki 3 alat bantu seperti :

1. Current Transformer (Trafo Arus)

2. Potential Transformer (Trafo Tegangan)

3. Time Switch

Pada meter elektronik membutuhkan alat bantu, tetapi tidak semua

alat bantu harus dipasang, dikarenakan adanya perbedaan pada

kebutuhan pengukuran meter elektronik (kWh meter). Fungsi dari alat

bantu meter elektronik yaitu mempermudah desain pemuatan meter

maka :

a. Adanya satu jenis meter tertentu maka dapat dipakai pada

pengukuran dari bebrapa macam besarnya daya listrik

b. Agar meter elektronik berfungsi dalam pengukuran energi listrik yang

lebih baik dalam sistem tegangan rendah maupun pada sistem

tegangan menengah, juga pada sistem tegangan tinggi.

c. Agar menyederhanakan pemasangan dan penempatan meter

elektronik Jika alat bantu meter elektronik tidak bekerja dengan baik,

Page 32: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

17

dapat mempengaruhi ketelitian hasil pengukuran energi listrik oleh

meter elektronik, sebagai berikut :

a. Kesalahan pengawatan dari alat bantu dapat mengakibatkan

kesalahan pada hasil pengukuran.

b. Kerusakan pada alat bantu mengakibatkan gagalnya pengukuran

c. Menambah nilai kesalahan pengukuran, dikarenakan alat bantu meter

elektronik juga memiliki kesalahan.

d. Kesalahan perhitungan akhir dari hasil pengukuran karena kesalahan

dari rasio trafo arus (CT)

a. Current Transformator / Trafo Arus (CT)

Merupakan alat yang digunakan mengubah besar arus tertentu ke

besaran arus tertentu lainnya dari kopling elektro magnetis. Penggunaan

trafo arus dalam pengukuran listrik yaitu untuk mendapat besaran ukur

pada kWh meter, ampere meter, watt meter. Biasanya, meter Dalam

distribusi tenaga listrik, diketahui bahwa konsumen listrik terdiri atas 3

yaitu :

1. Pelanggan tegangan rendah dengan daya tersambung dibawah

200kVA.

2. Pelanggan tegangan menengah dengan daya tersambung lebih

dari 200kVA.

3. Pelanggan tegangan tinggi dengan daya tersambung lebih dari

300MVA.

Dalam penggunaan trafo arus sebagai alat bantu pengukuran, ada

hal yang perlu diperhatikan :

a. Ratio

Ketentuan nominal arus pada trafo arus dari sisi sekunder

sebesar 5A. Adapun keperluan khusus arus ada juga pabrik yang

membuat 1A. Dan untuk ratio kWh meter biasanya 5A, maka jika

ampere meter yang digunakan dalam pengukuran yang beban

nominalnya 300A, maka diperlukan trafo arus yang memiliki ratio

Page 33: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

18

300A/5A. Hal ini diketahui bahwa trafo arus memiliki nominal arus

pada sisi sekunder sebesar 300A dan nominal arus pada sisi

sekunder sebesar 5A

b. Kelas

Dalam pemilihan kelas pada trafo arus yang akan dipasang

untuk pengukuran kWh meter disesuaikan dengan kelas dari kWh

meter yaitu kelas dari trafo arus sama dengan kelas dari kWh

meter. Agar kesalahan hasil dari meter elektronik tidak banyak

dipengaruhi oleh besarny kelas kesalahan pada trafo arus.

c. Polaritas

Pada trafo arus dari pabrik sudah ditetapkan

terminalterminalnya seperti sekunder dan primernya.

d. Daya

Trafo arus haruslah dipasang daya yang lebih besar dari kWh

meter.

b. Voltage Transfomer / Trafo Tegangan

Dalam distribusi tenaga listrik, trafo tegangan merupakan alat untuk

merubah besaran tegangan menengah pada sisi primer menjadi sisi

sekunder yang digunakan sebagai alat bantu pengukuran tegangan.

Dalam pengukuran dengan meter elektronik ke konsumen tegangan

menengah, kumparan arus dari meter elektronik di supply dari sisi

sekunder arus dan kumparan tegangan di supply sisi primer.

Sisi sekunder trado tegangan memiliki rating tegangan 100V, dan untuk

sistem tegangan menengah 20 kV, trafo tegangan yang digunaan

memiliki ratio .

c. Time Switch

Merupakan alat bantu yang berfungsi untuk pengukuran energi

listrik oleh kWh meter tarif ganda adalah sebagai pemberi perintah untuk

kWh meter, kapan kWh meter harus mengukur waktu beban puncak dan

kapan harus mengukur waktu di luar beban puncak. Menurut aturan PLN

pengukuran kWh meter waktu beban puncak adalah 17.00-22.00 dan

Page 34: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

19

diluar beban waktu tersebut merupakan pengukuran kWh diluar beban

puncak, dikarenakan time switch terdapat indikator waktu seperti pada

jam. Prinsip kerja dari time switch sama seperti prinsip kerja jam, hanya

saja time switch memiliki kontak-kontak yang bekerja dapat diatur sesuai

dengan kebutuhan peralatan lain yang memerlukannya.

2.2.7.5 Gambaran Umum Sistem AMR

Konfigurasi sistem AMR untuk kWh meter yang terpasang

dipelanggan di lengkapi dengan perangkat kWh Meter Elektronik, Modem

dan sinyal GSM akan mentrasfer data yang ada di kWh Meter Elektronik

secara otomatis yang kemudian akan disimpan dan diolah di server disajikan

berupa Tegangan, Arus, Frekuensi, Cos phi dan stand kWh untuk keperluan

data billing dan analisa lainnya pada aplikasi AMICON.

Gambar 2.7 Konfigurasi Sistem AMR

Page 35: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

20

2.2.8 Memeriksa Putaran Piringan KWh Meter dan KVarh Meter

Pendapatan pengelola listrik diperoleh dari pengukuran energi

melalui kWh meter yang terpasang di pelanggan, untuk ke akuratan dari kWh

meter sebelum dipasang atau setelah dipasang harus di uji terlebih dahulu.

Apakah putaran kWh meter yang terpasang sudah sesuai dengan pemakaian

beban/energi yang diukur.

Page 36: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Perancangan Penelitian

Proyek akhir ini mengenai ketidaknormalan pada pengukuran Energi

Listrik dengan menggunakan sistem AMR, dimana pada penelitian ini

dilakukan perhitungan mengenai energi tak terukur pada kWh meter dan

tagihan susulan pada pelanggan. Pada penelitian ini dengan metode

kuantitatif, dimana penelitian ini dilakukan perhitungan secara langsung

berdasarkan data yang diperoleh dari pengukuran melalui sistem AMR serta

dilakukan analisa mengenai kesalahan pengukuran energi listrik dan hasil

perhitungan berdasarkan data yang diperoleh. Dengan tujuan untuk dapat

mengetahui permasalahan yang terjadi pada sistem pengukuran serta dapat

memperoleh solusi permasalahan penelitian. Perancangan peneliitian ini

merupakan langkah – langkah yang akan dilakukan dalam penyelesaian

masalah yang akan dibahas. Adapun perancangan penelitian yang digunakan,

sebagai berikut :

a. Dengan menggunakan Load Profile ditemukan pelanggan PT. BCA, TBK

mengalami hilanya arus pada fasa R

b. Mencari penyebabkan besarnya pengukuran energi tidak sesuai dan

merugikan pihak PLN

c. Melakukan penormalan kembali dengan cara melakukan perbaikan CT

dan melakukan perhitungan kWh tak tertagih.

Page 37: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

22

Dalam melaksanakan metode penelitian ini perlu dilakukan tahap dalam

penyelesaian proyek akhir sebagai berikut :

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

Tidak

mulai

selesai

Melakukan monitoring

1. Energi Tidak Terukur

2. Tagihan Susulan

Pengambilan data

1. Pelanggan AMR mengalami

hilang arus

2. Hasil pengukuran pelanggan

AMR

Melakukan perhitungan arus yang

sebenarnya dan menghitung kWh

yang tidak tertagih

Perbaikan

Sistem

Pengukuran

Ya

Hasil dan Pembahasan

Page 38: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

23

1. Mulai

Tahap ini merupakan tahap awal dilakukan penelitian

2. Pengambilan Data

Pengambilan data tahap ini yaitu dilakukan pengambilan data mengenai

pelanggan AMR mengalami kehilangan arus dan juga pengambilan data

hasil pengukuran pada pelanggan AMR yang dijadikan objek penelitian

3. Perhitungan

Setelah dilakukannya pengambilan data dan diperoleh hasil pengukuran

pada pelanggan yang dijadikan objek penelitian maka dilanjutkan dengan

perhitungan daya dan energi yang tidak terukur pada salah satu fasa yang

mengalami kehilangan arus, dan juga dilakukan dengan menghitung

rekening kurang tagih yang harus dibayarkan.

4. Perbaikan sistem pengukuran

Setelah diketahui terjadinya kesalahan pengukuran sehingga tidak

terukurnya arus disalah satu fasa dan telah diketahui energi yang tidak

terukur dan tagihan susulan. Seperti pemeriksaan kWh meter maupun

sistem komunikasi serta pengawatan (wiring) sistem pengukuran yang

meliputi pengawatan CT dan pengawatan AMR

5. Hasil Pengukuran

Setelah dilakukannya perbaikan pada sistem pengukuran dan dilakukan

commissioning untuk mengetahui hasil pengukuran AMR, dan apabila

sistem pengukuran pada AMR belum sesuai maka dilakukan penginjauan

kembali mulai dari tahap pengambilan data. dan apabila hasil pengukuran

AMR telah sesuai maka penelitian dianggap selesai.

6. Selesai

Setelah dilakukan analisa dan diperoleh penyelesaian masalah maka

penelitian dianggap selesai.

Page 39: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

24

3.2 Teknik Analisis

Sistem pengukuran energi listrik dengan menggunakan sistem AMR

bertujuanuntuk meningkatkan akurasi pengukuran energi listrik serta dapat

meminimalisir kesalahann pengukuran energi listrik. Namun dalam

pengaplikasiannya sistem AMR masih ditemukan permasalahan pengukuran,

seperti kehilangan arus dan kehilangan tegangan sehingga menyebabkan kWh

meter terdapat ketidaknormalan hasil pengukuran energi listrik. sehingga pada

penelitian ini dengan dilakukan perhitungan energi yang tidak terukur pada

pelanggan yang mengalami hilang arus menganalisa kesalahan yang terjadi

baik pada sistem AMR maupun pengawatan pengukuran energi listrik pada

pelanggan serta kualitas komponen pendukung yang terpasang pada

pelanggan

3.2.1 Pengukuran Energi Listrik Konsumen

Secara umum alat ukur energi listrik yang biasa dikenal oleh masyarakat

adalah kWh meter, akan tetapi selain kWh meter ada juga alat ukur energi listrik

seperti kVARh dan kVAh meter tergantung jenis pelanggan dan penggolongan

tarif maka PLN akan menetapkan alat ukur apa saja yang digunakan untuk

mengukur energi listrik pada pelanggan tersebut

Adapun pemilihan dan penggunaan kWh meter yang akan dipasang

untuk mengukur energi tersebut harus sesui dengan :

1. Daya tersambung

2. Tegangan

3. Sistem pengawatan pada kWh meter tersebut

Pada sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan tegangan dan daya

tersambung dapat dibedakan atau digolongkan menjadi :

1. Pelanggan tegangan tinggi dengan daya tersambung lebihdari

30MVA

2. Pelanggan tegangan menengah dengan saya tersambung lebih dari

200kVA samoai dengan 30 MVA

3. Pelanggan tegangan rendah dengan daya tersambung dibawah

200kVA

Page 40: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

25

Meter elektronik telah dapat dibaca secara otomatis atau remote dibaca

menggunakan software atau aplikasi amicon AMR dan untuk melihat hasil

pembacaan dapat dilihat di data manajemen report.

Pembacaan otomatis dengan amicon AMR dapat di setting atau diatur

sesuai dengan kebutuhan setiap harinya data yang dapat dibaca

menggunakan sistem AMR antara lain :

1. Load Profile

2. Stand Instant

3. Event

4. Stand meter

Load profile dan stand instant dibaca secara otomatis setiap hari,

sedangkan pembacaan event dan stand meter yang telah disetting atau diatur.

Untuk mencari daya aktif pada transformator kita dapat menggunakan rumus

sebagai berikut :

𝑃 = 𝑉 × 𝐼 × 𝑐𝑜𝑠𝜑 ..................................................................... (3.1)

Dimana : P = Daya aktif transformator (W)

I = Arus (A)

V = Tegangan sisi primer transformator (V)

Cos 𝜑 = faktor daya

Rumus energi dapat menggunakan rumus daya listrik yang dinyatakan sebagai

berikut :

𝑃 =𝑊

𝑡 ..................................................................................... (3.2)

Maka rumus energi :

𝑊 = 𝑃 × 𝑡 ................................................................................ (3.3)

Dimana : P = Daya (W)

W = Energi (kWh)

T = Waktu (hours)

Page 41: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

26

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Dengan sistem AMR maka dapat mendeteksi hilangnya arus satu fasa

dari sebuah instalasi pengukuran energi listrik di pelanggan. Hilangnya arus

satu fasa ini akan menyebabkan tidak terukurnya pemakaian energi dari fasa

yang hilang tersebut. Sehingga mengakibatkan kerugian pada pihak PLN.

Berikut adalah identitas pelanggan yang mengalami ketidaknormalan

pengukuran energi listrik akibat hilangnya arus pada fasa R. Hilangnya arus

fasa R tersebut berlangsung pada tanggal 1 Juni 2020.

Tabel 4.1 Identitas Pelanggan

NAMA PT. BC*****

ALAMAT Jl. Ruko Pamulang blok CH 15

ID PELANGGAN 54360********

TARIF/DAYA B2/66000

FAKTOR KALI METER 100/5

MERK METER EDMI/MK10E

4.2 Pembahasan

Pada sistem AMR pelanggan tersebut dinyatakan mengalami hilangnya

arus satu fasa yaitu IR sehingga nilai arus fasa R (IR) = 0 tetapi pemakaian

tetap. Hal ini terjadi karena Current Transformator (CT) pada fasa R rusak.

Adapun langkah yang dilakukan pertama kali adalah melakukan assessment

APP AMR untuk melihat besarnya arus dan tegangan disetiap fasanya yaitu

melakukan pengecekan pada Load Profile pada aplikasi AMICON dengan

melakukan pengecekan pada data laporan data instan. Hasil dari assessment

adalah sebagai berikut :

Page 42: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

27

Tabel 4.2 Laporan Data Instan PT. BC*****

Item Fasa R Fasa S Fasa T Fasa N Total

Tegangan (V) 227,80 228,60 233,10

Arus (A) 0 0,80 0,10 0,8

Faktor Daya 0 0 0 0 -0,97

Daya Aktif (kW) 0 200,80 20,40 220,60

Daya Reaktif (kVAr) 0 9,30 1,20 12,10

Daya Semu (kVA) 0 203,30 23,30 226,20

Gambar 4.1 (a) Pengukuran Arus Primer menggunakan Tang Ampere (b)

Wiring pemasangan kWh meter dan alat bantu CT

Page 43: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

28

Deteksi Awal :

Menunjukkan bahwa beban pada pelanggan PT. BC***** terjadinya kelainan

Arus fasa R = 0 A

Data Pelanggan:

IPEL = 54360********

Tarif / Daya = B2 / 66000 VA

Ratio CT = 100/5

Faktor Kali Meter (Fkm) = 20 Kali

Hasil Pembacaan Data Instan Realtime :

Tegangan:

VR = 227,8 V

VS = 228,6 V

VT = 233,1 V

Arus (Sekunder) :

IR = 0 A

IS = 0,80 A

IT = 0,10 A

Jika arus sekunder dikalikan faktor kali meter :

IR = 0 × 20 = 0 A

IS = 0,80 × 20 = 16 A

IT = 0,10 A × 20 = 2 A

Dari data rata-rata load profile yang didapat :

Vr = 227,8 V ; Ir = 0 A ; Cos Phi = 0,95

Vs = 228,6 V ; Is =16 A ; Cos Phi = 1

Vt = 233,1 V ; It = 2 A ; Cos Phi = 0,95

Page 44: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

29

CT = 100/5

Fkm = 20 kali

Harga per kWh = Rp. 1.467,28

Waktu (t) = 13 hari x 24 jam = 312jam

A. Perhitungan Daya dan Energi

1. Perhitungan Daya Aktif (P) yang terukur jika terjadi hilangnya arus :

Pada perhitungan daya aktif maka digunakan pula rumus daya aktif pada

transformator (3.2)

Pr = V x I x Cos Phi

= 227,8 x 0 x 0.95

= 0 Watt

= 0 kW

Ps = V x I x Cos Phi

= 228,6 x 16 x 1

= 3.657,6 Watt

= 3,6576 kW

Pt = V x I x Cos Phi

= 233,1 x 2 x 0.95

= 442,89 Watt

= 0,442 kW

Jadi, total dari setiap fasa daya yaitu :

P total = Pr + Ps + Pt

= 0 + 3,65 + 0,44

= 4,09 kW

Energi yang terukur tanpa beban fasa R selama 13 hari yaitu :

Energi (kWh) = P total x Waktu (t)

= 4,09 x 312

= 1276 kWh

Jika diasumsikan daya yang terukur dengan beban rata-rata 50 A dari arus

primer yang diukur pada kabel sambungan menggunakan tang ampere, arus

Page 45: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

30

primer ini merupakan arus yang terukur di kWh meter dari arus sekunder CT

pada fasa R :

Pr = V x I x Cos Phi

= 227,8 x 50 x 0.95

= 10.820 Watt

= 10,82 KW

Dan, energi (kWh) yang terukur selama 13 hari dengan beban rata – rata 50

A pada fasa R :

Energi (kWh) = Daya (PR) x Waktu (t)

= 10,82 x 312

= 3.375,8 kWh

Jadi, Energi (kWh) yg tidak terukur arus fasa R adalah 3.375,8 kWh dalam

periode 13 hari

2. Daya Operasional

Jika diasumsikan daya yang terukur dengan beban rata-rata 50 A dari arus

primer yang diukur pada kabel sambungan menggunakan tang ampere,

arus primer ini merupakan arus yang terukur di kWh meter dari arus

sekunder CT pada fasa R

Pr = V x I x Cos Phi

= 227,8 x 50 x 0.95

= 10.820 Watt

= 10,82 KW

Ps = V x I x Cos Phi

= 228,6 x 16 x 1

= 3.657,6 Watt

= 3,6576 kW

Pt = V x I x Cos Phi

= 233,1 x 2 x 0.95

= 442,89 Watt

Page 46: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

31

= 0,442 kW

Jadi, total dari setiap fasa daya yaitu :

P total = Pr + Ps + Pt

= 10,82 + 3,65 + 0,44

= 14,91 kW

Energi yang terukur jika tidak mengalami hilangnya arus pada fasa R selama

13 hari yaitu :

Energi (kWh) = P total x Waktu (t)

= 14,91 x 312

= 4.651,9 kWh

Maka, Energi (kWh) operasional selama 13 hari jika tidak mengalami

hilangnya arus dan arus rata – rata 50 A adalah 4.651,9 kWh

Presentase Error

Presentase error =𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑇𝑒𝑟𝑢𝑘𝑢𝑟− 𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝐷𝑎𝑦𝑎 𝑂𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 × 100%

Presentase error = 4,09 kW−14,91 kW

14,91 kW × 100%

Presentase error = 72,56 %

c. Perhitungan Tagihan Susulan

Berikut tabel perhitungan kWh pemakaian selama arus pada fasa R

hilang. Dengan menghitung energi yang tidak terukur maka dapat diketahui

dan dihitung besarnya rupiah yang tidak tertagih pada pelanggan.

Tabel 4.3 kWh Pemakaian saat hilangnya arus fasa R

No Tanggal Stand kWh kWh Pemakaian /

beban harian (kWh)

1 Senin, 1 Juni 2020 24.327,39 11,69

2 Selasa, 2 Juni 2020 24.339,08 11,38

3 Rabu, 3 Juni 2020 24.350,46 27,7

Page 47: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

32

Dari hasil pemakaian kWh per harinya selama 13 hari karena hilangnya

arus, maka total dari pemakaian per harinya yaitu 200,23 kWh. Dikarenakan

pelanggan ini menggunakan CT maka hasil dari total pemakaian kWh perharinya

dikali ratio CT maka kWh pemakaian sebenarnya adalah 200,23 kWh x 20 =

4.004,6 kWh.

4 Kamis, 4 Juni 2020 24.378,16 9,01

5 Jumat, 5 Juni 2020 24.387,17 12,38

6 Sabtu, 6 Juni 2020 24.399,55 9,01

7 Minggu, 7 Juni 2020 24.408,56 19,45

8 Senin, 8 Juni 2020 24.428,01 12,04

9 Selasa, 9 Juni 2020 24.440,05 6,34

10 Rabu, 10 Juni 2020 24.446,39 16,12

11 Kamis, 11 Juni 2020 24.462,51 25,87

12 Jumat, 12 Juni 2020 24.488,38 6,26

13 Sabtu, 13 Juni 2020 24.494,64 7,64

14 Minggu, 14 Juni 2020 24.502,28 25,34

Jumlah 341.852,6 200,23

Page 48: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

33

Tabel 4.4 Perbandingan pemakaian kWh beban perharian ketika kerusakan dan

setelah perbaikan

Ketika kerusakan Setelah Perbaikan

Tanggal Stand kWh /

kWh total (kWh)

kWh Pemakaian /

beban harian (kWh)

Tanggal Stand kWh /

kWh total (kWh)

kWh Pemakaian

/ beban harian (kWh)

Senin, 1 Juni

2020

24.327,39 11,69 Senin, 15 Juni 2020

24.527,62 25,45

Selasa, 2

Juni 2020

24.339,08 11,38 Selasa, 16 Juni 2020

24.553,07 10,6

Rabu, 3 Juni

2020

24.350,46 27,7 Rabu,17 Juni 2020

24.563,67 40,04

Kamis, 4 Juni

2020

24.378,16 9,01 Kamis, 18 Juni 2020

24.603,71 7,65

Jumat, 5 Juni

2020

24.387,17 12,38 Jumat, 19 Juni 2020

24.611,36 26,62

Sabtu, 6 Juni

2020

24.399,55 9,01 Sabtu, 20 Juni 2020

24.637,98 17,78

Minggu, 7

Juni 2020

24.408,56 19,45 Minggu, 21 Juni 2020

24.655,76 11,22

Senin, 8 Juni

2020

24.428,01 12,04 Senin, 22 Juni 2020

24.666,98 33,2

Selasa, 9

Juni 2020

24,440,05 6,34 Selasa, 23 Juni 2020

24.700,18 11,29

Rabu, 10

Juni 2020

24.446,39 16,12 Rabu, 24 Juni 2020

24.711,47 23,46

Kamis, 11

Juni 2020

24.462,51 25,87 Kamis, 25 Juni 2020

24.734,93 32,05

Jumat, 12

Juni 2020

24.488,38 6,26 Jumat, 26 Juni 2020

24.766,98 15,49

Sabtu, 13

Juni 2020

24.494,64 7,64 Sabtu, 27 Juni 2020

24.782,47 6,64

Page 49: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

34

Minggu, 14

Juni 2020

24.502,28 25,34 Minggu, 28 Juni 2020

24.789,11 28,16

Jumlah 341.852,6 200,23 Jumlah 345.305,3 289,65

Perbandingan dari data selama 13 hari ketika terjadinya hilangnya arus

pada fasa R dan setelah perbaikan wiring CT. Dimana total kWh pemakaian pada

per harinya ketika kehilangan arus fasa dikarenakan wiring CT tidak tersambung

dari tanggal 1 Juni 2020 – 14 Juni 2020 yaitu 200,23 kWh dikali ratio CT maka

kWh sebenarnya adalah 200,23 kWh x 20 = 4.004,6 kWh. Sedangkan setelah

dilakukannya perbaikan pada wiring CT selama 13 hari dari tanggal 15 Juni 2020

– 28 Juni 2020, didapat pula total kWh pemakaian perharinya yaitu 289,65 kWh

dikali ratio CT, maka kWh sebenarnya adalah 289,65 kWh x 20 = 5.793 kWh.

Maka selisih dari kWh pemakaian sebenarnya ketika sudah dilakukannya

perbaikan dan kWh pemakaian sebenarnya ketika terjadi hilangnya arus pada

fasa R karena disebabkan lepasnya wiring CT adalah 5.793 kWh - 4.004,6 kWh,

didapat pula kWh yang tidak terukur sebesar 1788,4 kWh.

Tabel 4.5 Tagihan Susulan

Besarnya Tagihan Susulan (TS) yang harus dibayar oleh PT. BCA, TBK

akibat hilangnya arus pada fasa R karena wiring Current Transformator terlepas

yaitu Rp 2.624.441,23

kWh tidak terukur Tarif Rp/kWh Rp kurang tagih

1788,4 kWh Rp 1.467,48 Rp 2.624.441,23

Page 50: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

35

4.3 Implikasi Masalah

Dari hasil pemakaian kWh per harinya selama 1 Juni 2020 -14 Juni 2020

karena hilangnya arus, maka total dari pemakaian per harinya dikali ratio CT

maka kWh pemakaian sebenarnya adalah 4.004,6 kWh. Sedangkan setelah

dilakukannya perbaikan pada wiring CT selama 13 hari dari tanggal 15 Juni 2020

– 28 Juni 2020, didapat pula total kWh pemakaian perharinya dikali ratio CT

adalah 5.793 kWh. Maka selisih dari kWh pemakaian sebenarnya ketika sudah

dilakukannya perbaikan dan kWh pemakaian sebenarnya ketika terjadi hilangnya

arus pada fasa R karena disebabkan lepasnya wiring CT maka diperoleh pula

kWh yang tidak terukur sebesar 1732 kWh.

Page 51: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

36

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dibahas, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Besarnya pemakaian beban pelanggan ketika terjadinya ketidaknormalan

pengukuran energi listrik karena hilangnya arus pada fasa R sebesar

4.004,6 kWh dan setelah perbaikan wiring Current Transformator (CT)

pada fasa R maka pemakaian beban pelanggan sebesar 5.793 kWh.

2. Besarnya pemakaian beban pelanggan yang tidak terukur akibat

ketidaknormalan pengukuran energi listrik karena hilangnya arus pada

fasa R dari tanggal 1 Juni 2020 – 14 Juni 2020 yaitu 1732 kWh.

3. Besarnya Tagihan Susulan akibat ketidaknormalan pengukuran energi

yang disebabkan Current Transformator (CT) pada arus fasa R rusak 1

Juni 2020 sampai 14 Juni 2020 yaitu Rp 2.624.441,23

5.2 Saran

1. Dalam melakukan pemasangan atau perbaikan kWh meter elektronik

maka dilakukan pemeriksaan kembali kabel wiring baik dari sisi kWh meter

maupun di Current Transformator (CT) sudah benar-benar tersambung

dengan baik.

2. Untuk sistem AMR semoga kedepannya mempunyai fitur otomatis

memberikan notifikasi kepada user jika terjadi kelainan atau kerusakan

pada pengukuran energi listrik, Sehingga user bisa langsung menganalisa

dan menindaklanjuti tanpa harus memilah pelanggan mana yang

bermasalah atau terjadi kelainan.

Page 52: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

37

DAFTAR PUSTAKA

1. Nindiyobudoyo, W.S. (2011). Buku Saku Pelayanan Teknik.Garamond;

Depok.

2. PT.PLN (Persero) Disjaya. 2010. ”Automatic Meter Reading”, Bogor.

3. PT.PLN (Persero) Pusdiklat Bogor. 2010. ”Pengenalan Meter Elektronik

dan sistem AMR”, Bogor.

4. Nadratul Hasanah. 2010. “Analisis Gangguan Melalui Sistem Automatic

Meter Reading di PT.PLN (Persero) Cabang Pematangsiantar”.

5. Heriyanto, Adi. (2016). Studi Kasus Kinerja AMR (Automatic Meter

Reading) Pada Pelanggan Potensial Daya 41.5 KVA – 200 KVA di

PT.PLN(Persero)Situbondo.

http://repository.unmuhjember.ac.id/379/1/ARTIKEL%20JURNAL.pdf

6. Albahar, A.K. Ujang Wiharja. (2018, Oktober 17) .”Deteksi

Ketidaknormalan Meter Elektronik dengan Sistem Automatic Meter

Reading”. http://www.jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

7. Furqon Rosyadi. 2020. “Analisis Sistem Automatic Meter Reading

(AMR) di PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat”

8. Yuliani Susman. 2017 “Pemanfaatan Pemasangan Automatic Meter

Reading (AMR) Upaya Menekan Susut Energi di PT.PLN (Persero) Area

Cikupa”

9. Haris, M. Husnul. 2018. “Sistem Automatic Meter Reading (AMR) di

PT.PLN (Persero) UP3 Mataram”

10. Fazli Aliq. 2012. “Sistem Automatic Meter Reading (AMR) di PT.PLN

(Persero) Distribusi Jakarta dan Tangerang”.

Page 53: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

38

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

a. Data Personal

NIM : 201771075

Nama : Angelly Situmorang

Tempat / Tanggal Lahir : Medan / 9 November 1999

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen Protestan

Status Perkawinan : Lajang

Program Studi : D-III Teknologi Listrik

Alamat : Jl. Abadi no 27 Medan, 20221

Nomor Telepon : 081298784505

Email : [email protected]

b. Pendidikan

JENJANG NAMA LEMBAGA JURUSAN TAHUN LULUS

SD SD METHODIST 7 - 2011

SMP SMP BUDI MURNI 1 - 2014

SMA SMA SANTO THOMAS 2 IPA 2017

Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 21 Juli 2020

Mahasiswa Ybs.

Angelly Situmorang

Page 54: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

A1

Lampiran – A Lembar Bimbingan Proyek Akhir Pembimbing Pertama

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR

Nama : Angelly Situmorang

NIM : 2017-71-075

Program Studi : Teknologi Listrik

Jenjang : Diploma – III

Pembimbing Utama (Materi) : Retno Aita Diantari, ST.,MT

Judul Tugas Akhir : Memaksimalkan KWh Jual dengan Meminimalisir

Ketidaknormalan Hilangnya Arus Fasa R Sistem

Pengukuran Energi dengan AMR (Automatic

Meter Reading) PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat

Tanggal Materi Bimbingan Paraf Pembimbing

18/03/2020 Pengumpulan Draft Proposal Proyek Akhir mengenai “Memaksimalkan kWh Jual dengan meminimalisir susut pada sistem AMR”

31/03/2020 Revisi Bab 1 mengenai latar belakang dan rumusan masalah penelitian yang berdasarkan data dilapangan yang disarankan lebih spesifik

02/04/2020 Revisi Bab 3 mengenai rancangan penelitian dan diagram alir yang disarankan untuk flowchat harus sesuai dengan aturannya

04/04/2020 Pra-Sidang proposal mengenai isi materi yang akan dijelaskan dalam presentasi dan waktu yang diberikan saat menjelaskan

12/04/2020 Revisi Proposal Proyek Akhir mengenai penggantian judul “Memaksimalkan kWh Jual dengan Meminimalisir Ketidaknormalan Sistem Pengukuran Energi dengan Sistem AMR”

Page 55: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

A2

23/04/2020 Pengarahan mengenai Hasil dan Pembahasan yang akan dibahas dalam Proyek Akhir dari segi susunan dan isi dari pembahasan

06/05/2020 Konsultasi mengenai data yang dibutuhkan sesuai dengan judul dan isi dari pembahasan

13/05/2020 Konsultasi mengenai data pada Sistem AMR yang akan dijadikan pembahasan

03/06/2020 Konsultasi mengenai perhitungan dari pengolahan data yang akan di analisa

10/06/2020 Konsultasi mengenai metode analisis dan rumus yang akan digunakan untuk mengolah data

17/06/2020 Konsultasi mengenai hasil dari pengolahan data yang telah didapatkan dalam pengukuran energi yang tidak terukur

29/06/2020 Konsultasi mengenai pembahasan hasil dari

pengukuran energi dan daya serta presentasi

error

07/07/2020 Pengecekkan plagiarisme proyek akhir penelitian

untuk tidak melebihi batas yang ditentukan

13/07/2020 Menjelaskan mengenai isi dari proyek akhir yang

dibahas untuk mengukur pemahaman materi dan

pengolahan data yang akan dibahas

Page 56: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

B1

Lampiran – B Lembar Bimbingan Proyek Akhir Pembimbing ke - II

INSTITUT TEKNOLOGI – PLN

LEMBAR BIMBINGAN PROYEK AKHIR

Nama : Angelly Situmorang

NIM : 2017-71-075

Program Studi : Teknologi Listrik

Jenjang : Diploma – III

Pembimbing Utama (Materi) : Rinna Hariyati, ST.,MT

Judul Tugas Akhir : Memaksimalkan KWh Jual dengan Meminimalisir

Ketidaknormalan Hilangnya Arus Fasa R Sistem

Pengukuran Energi dengan AMR (Automatic

Meter Reading) PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat

Tanggal Materi Bimbingan Paraf Pembimbing

18/03/2020 Pengumpulan Draft Proposal Proyek Akhir mengenai “Memaksimalkan kWh Jual dengan meminimalisir susut pada sistem AMR”

22/03/2020 Revisi mengenai format proposal yang belum sesuai dengan pedoman Proposal Proyek Akhir

05/04/2020 Revisi mengenai latar belakang rumusan masalah yang akan dibahas sesuai dengan judul Proposal Proyek Akhir

04/04/2020 Pra-Sidang proposal mengenai isi materi yang akan dijelaskan dalam presentasi dan waktu yang diberikan saat menjelaskan

15/04/2020 Revisi Proposal Proyek Akhir mengenai penggantian judul “Memaksimalkan kWh Jual dengan Meminimalisir Ketidaknormalan Sistem Pengukuran Energi dengan Sistem AMR” dan merevisi latar belakang serta rumusan mengenai ketidaknormalan pengukuran energi pada AMR

Page 57: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

B2

20/04/2020 Bimbingan mengenai isi pembahasan yang akan dimuat pada Proyek Akhir

03/05/2020 Konsultasi mengenai Bab II materi materi yang akan dimuat diproyek akhir yang sesuai dengan judul dan pembahasan

18/05/2020 Konsultasi mengenai perancangan penelitian dan teknik analisis beserta rumus yang akan digunakan pada pengolahan data

05/06/2020 Konsultasi mengenai data yang dibutuhkan untuk diangkat dan digunakan pada pembahasan

15/06/2020 Bimbingan mengenai penyelesaian metode dan rumus yang digunakan pada pembahasan

20/06/2020 Bimbingan mengenai penyelesaian dari data yang diolah pada pengukuran energi yang tidak terukur

24/06/2020 Bimbingan mengenai penyelesaian dari data

yang diolah pada pembahasan daya operasional

dan daya yang terukur

07/07/2020 Pengecekkan plagiarisme proyek akhir penelitian

untuk tidak melebihi batas yang ditentukan

17/07/2020 Membahas tentang pembahasan proyek akhir

yang untuk mengetahui pemahaman materi dan

pengolahan data yang akan dibahas

Page 58: INSTITUT TEKNOLOGI - PLN MEMAKSIMALKAN KWH JUAL …

C1

Lampiran – C Tarif Daya Tenaga Listrik PT.PLN (Persero) UP3 Ciputat