Upload
aidiya-tri-yolanda
View
178
Download
17
Embed Size (px)
DESCRIPTION
IO
Citation preview
INTERAKSI FARMAKODINAMIK OBAT YANG MENIMBULKAN EFEK ANTAGONISME
BETA BLOCKER NON SELEKTIF DENGAN OBAT ASMA
OLEH• Metha Vionari Dinanti 141524003• Ratna Juwita 141524004• Sri Aryanda 141524014• Lia Khairunnisa Padang 141524018• Marruni Zariah 141524039• Ervina Edib Hanum Hrp 141524040• Elliyusnora 141524041• Eka Dini Wulandari 141524044• Irmawati 141524053• Syilvi Rinda Sari 141524054• Aidiya Tri Yolanda 141524055• Alfia Rahmi 141524056• Fakhraina Yamami Rizal 141524057• Nurul Suci 141524058• Dian Sally Siregar 141524059• Dwi Irma Wahyuni 141524060• Desi Monalisa Purba 141524066• Zurratul Mudhaiyaah 141524073
BETA BLOCKER NON SELEKTIF
Zat-zat ini memiliki sifat kimia yang mirip dengan zat beta adrenergik isoprenalin.
Reseptor Beta• Di jantung (dan juga
terdapat di ssp dan ginjal)
• Blokade : penurunan frekuensi jantung dan penurunan volume per menitnya serta perlambatan penyaluran impuls dijantung
Beta 1
• Di bronchia (juga didinding pembuluh dan usus)
• Blokade : menimbulkan penciutan bronchia dan vasokonstriksi perifer
Beta 2
ᵦ blockers non selctive
RESEPTOR BETA
R - ᵦ1
R - ᵦ2 R - ᵦ3
Jantung:• Inotropik -• Kronotropik - •Paru-paru:
Bronkokonstriksi•Pembuluh Darah Perifer: Vasokonstriksi Perifer
Adipose: Lipolysis
ᵦ blockers non selective
Mekanisme Beta Blocker
OBAT
Nadolol
Propanolol
Labatolol
Pindolol Timolol
PENGGUNAAN Angina Pektoris
Aritmia Jantung
Hipertensi
Infark Jantung
Gagal Jantung
OBAT ASMA
Anti Alergika Mast cellmenstabil
kan
Histamin, serotonin, bradikinin, dan mediator inflamasi lainnya
Contoh :Kromoglikat Nedocromil
GOLONGAN OBAT DAN MEKANISME1. Anti Alergika
a.Agonis β-adrenergik (β-mimetika)2.Bronkodilator
Contoh : Salbutamol Terbutalin Feneterol Prokaterol Klenbuterol
b.Antikolinergika
2.Bronkodilator
Antikolinergika
Reseptor muscarinic
Sistem saraf
parasimpatis
BronkodilatasiContoh :Ipratropium
Tiotropium Deptropin
c.Derivat xantin
2.Bronkodilator
Derivat xantin
Phosphodiesterase
Relaksasi otot polos
Bronkodilatasi
Contoh : Teofilin Aminofilin
3. Kortikosteroida
Kortikosteroida Ig E Sel mast dan
basofil
Mediator inflamasi lainnya
Bronkodilatasi
Contoh : Hidrokortison
Prednison Deksametason.
4. Mukolitika dan ekspektoransiaMukolitika
dan ekspektorans
ia
kekentalan dahak Pengeluaran dahak
dipermudah
Sesak napas berkurangBronkodilatasi
Contoh :Asetil/Karbosistein Mesna Bromheksin dan Ambroxol Kaliumiodida dan
Amoniumklorida.
5. Antihistaminika
Antihistaminika
Reseptor H1 blockers
Bronkodilatasi
Contoh : Ketotifen Oksatomida
Antileukotrien
6. Zat-zat Antileukotrien (LT)a. Lipoksigenasi blockers
Reseptor H1, pembentukan leukotrien
Mediator inflamasi lainnya
(prostaglandin, kinin).
Bronkodilatasi
Contoh : Setirizin Loratadin Azelastin
(Astelin) Ebastin
b. LT receptor blockersMonteluka
stmendud
ukiReseptor
LTB4
Efek konstriksi
dan inflamasi
LTD 4
BronkodilatasiContoh :Montelukast,
Zafirlukast Pranlukast
6. Zat-zat Antileukotrien (LT)
Theophyllines Beta-Blockers, Non-Selective
Aminophylline (eg, Phyllocontin)
Dyphylline (eg, Lufyllin) Oxtriphylline (eg,
Choledyl) Theophylline (eg,
Bronkodyl)
Carteolol (Cartrol) Penbutolol (Levatol) Pindolol (eg, Visken)
Propranolol (eg, Inderal) Timolol (eg, Blocadren)
INTERAKSI OBATβ bloker dengan Teofilin
Mekanisme Interaksi Obat Beta Blocker dengan β2 Agonis terhadap Pasien Asma
Beta blocker
non selektif
Bronkokontriksi
Bronkus
Adrenoseptor Beta
β2β1
Obat-obat Beta2 agonis
INTERAKSI OBATβ bloker dengan Teofilin
-Significant :2-Onset :Rapid (dalam 24 jam)- Severity :Moderate (Deterioration of patient’s status)-Documentation :Probable (Very likely, but not proven clinically)
Mekanisme :Interaksi antara β bloker dengan teofilin yaitu efek antagonis. β bloker mengurangi n-demethylation dari teofilin.
Efek :• Mengurangi eliminasi teofilin• Efek antagonis• Mengurangi efek dari salah satu obat atau keduanya
Menajemen Klinis :• Monitor perubahan klinis pasien• Monitor level plasma teofilin ketika β blocker
digunakan ataupun dihentikan• Obat beta bloker nonselektif diganti dengan agen
beta bloker selektif seperti atenolol, metoprolol, bisoprolol, celiprolol dan esmolol
Perubahan klinis pasien yang dimonitor:- Frekuensi pernafasan (>20%
normal)- Suara nafas- Frekuensi nadi (> 20% normal)- Monitor kadar oksigen/ gas
dalam darah- Spirometri
JURNAL ONLINEJournal of the American College of Cardiology
Heart Failure and Chronic Obstructive Pulmonary Disease(The Quandary of Beta-Blockers and Beta-Agonists)
Nathaniel M. Hawkins, MBChB, MD, Mark C. Petrie, MBChB, MD, Michael R. MacDonald, MBChB, MD, Pardeep S. Jhund, MBChB, PhD, Leonardo M. Fabbri, MD, PhD, John Wikstrand, MD, PhD, John
J.V. McMurray, MBChB, MD DisclosuresJ Am Coll Cardiol. 2011;57(21):2127-2138.
Kombinasi penyakit gagal jantung dan penyakit paru obstruktif kronik menyajikan Banyak tantangan farmakologi, terutama pilihan obat yang digunakan. Salah satu tantangan terbesar adalah berlawanannya efek beta-blocker dan beta-agonis. Efek farmakologis mereka tidak menguntungkan satu sama lain. Kerja beta-bloker pada pasien dengan obstruksi aliran udara ringan dan memperbesar kemungkinan keparahan penyakit mereka. Namun penelitian dan bukti lebih lanjut masih dibutuhkan. Sementara itu, dokter diharuskan berhati-hati mempertimbangkan etiologi dyspnea dan bukti objektif obstruksi aliran udara Sebelum meresepkan beta-agonis untuk pasien dengan gagal jantung.
Metode penelitian:Penelitian dilakukan terhadap 20 orang pasien secara acak yang merupakan penderita COPD dan Hipertensi. Dan diterapi dengan obat asma beta agonis dan obat hipertensi golongan non-cardioseletif beta-blocker
Hasil: 18 dari objek yang diteliti mengalami obstruksi jalan nafas.
Kesimpulan: Meskipun penelitian lebih lanjut masih diperlukan, namun dokter harus lebih berhati-hati meresepkan kombinasi obat beta-blocker dan beta-agonis terutama beta-bloker nonselektif.. Alternatif yang bisa dilakukan adalah dengan mengganti dengan beta-bloker selektif atau dengan obat antihipertensi golongan lain.
Saran peneliti: Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang interaksi antara beta-blocker dengan beta agonis karna biar bagaimanapun keduanya merupakan obat yang handal yang dapat menurunkan angka kematian. Penggunaan beta-bloker selektif merupakan solusi yang tepat.
TERIMA KASIH