2
Antagonis antikoagulan oral non vitamin K telah berkembang sebagai alternatif dari warfarin. Thrombin inhibitor direk dabigatran dan Xa inhibitor rivaroxaban dan apixaban saat ini telah digunakan secara klinis. Pada penelitian besar tentang efisiensi pencegahan stroke dari masing-masing penelitian obat; RE-LY (Randomized Evaluation of Long-Term AnticoagulationTherapy) untuk dabigatran, ROCKET AF (Rivaroxaban Once Daily Oral Direct Factor Xa Inhibition Compared with Vitamin K Antagonism for Prevention of Stroke and Embolism Trial in Atrial Fibrillation) untuk rivaroxaban, dan ARISTOTLE (Apixaban for Reduction in Stroke and Other Thromboembolic Events in Atrial Fibrillation) untuk apixaban, masing-masing obat dibandingkan dengan warfarin pada pasien dengan atrial fibrilasi (AF) dan ditemukan tidak lebih buruk untuk pencegahan penyakit stroke (insiden stroke: dabigatran 1,53%/tahun vs. warfarin 1,69%/tahun; rivaroxaban 1,7%/tahun vs. warfarin 2,2%/tahun; apixaban 1,27%/tahun vs. warfarin 1,60%/tahun) dengan kejadian perdarahan yang lebih sedikit (perdarahan utama: 110mg dabigatran 2,71%/tahun vs. warfarin 3,36%/tahun; apixaban 2,13%/tahun vs. warfarin 3,09%/tahun; perdarahan intracranial: rivaroxaban 0.5%/tahun vs. warfarin 0,7%/tahun). Dengan melihat metabolisme dari dabigatran dan rivaroxaban, 70% diekskresi oleh ginjal dan 30% dimetabolisme oleh hepar, diikuti oleh ekskresi melalui urin dan feses, sedangkan apixaban diekskresi 30% oleh ginjal dan 70% dimetabolisme oleh hepar. Kadar maksimum plasma dari dabigatran, rivaroxaban dan apixaban

Introduction Jurnal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jurnal

Citation preview

Antagonis antikoagulan oral non vitamin K telah berkembang sebagai alternatif dari

warfarin. Thrombin inhibitor direk dabigatran dan Xa inhibitor rivaroxaban dan apixaban saat ini

telah digunakan secara klinis.

Pada penelitian besar tentang efisiensi pencegahan stroke dari masing-masing penelitian

obat; RE-LY (Randomized Evaluation of Long-Term AnticoagulationTherapy) untuk dabigatran,

ROCKET AF (Rivaroxaban Once Daily Oral Direct Factor Xa Inhibition Compared with

Vitamin K Antagonism for Prevention of Stroke and Embolism Trial in Atrial Fibrillation) untuk

rivaroxaban, dan ARISTOTLE (Apixaban for Reduction in Stroke and Other Thromboembolic

Events in Atrial Fibrillation) untuk apixaban, masing-masing obat dibandingkan dengan warfarin

pada pasien dengan atrial fibrilasi (AF) dan ditemukan tidak lebih buruk untuk pencegahan

penyakit stroke (insiden stroke: dabigatran 1,53%/tahun vs. warfarin 1,69%/tahun; rivaroxaban

1,7%/tahun vs. warfarin 2,2%/tahun; apixaban 1,27%/tahun vs. warfarin 1,60%/tahun) dengan

kejadian perdarahan yang lebih sedikit (perdarahan utama: 110mg dabigatran 2,71%/tahun vs.

warfarin 3,36%/tahun; apixaban 2,13%/tahun vs. warfarin 3,09%/tahun; perdarahan intracranial:

rivaroxaban 0.5%/tahun vs. warfarin 0,7%/tahun).

Dengan melihat metabolisme dari dabigatran dan rivaroxaban, 70% diekskresi oleh ginjal

dan 30% dimetabolisme oleh hepar, diikuti oleh ekskresi melalui urin dan feses, sedangkan

apixaban diekskresi 30% oleh ginjal dan 70% dimetabolisme oleh hepar. Kadar maksimum

plasma dari dabigatran, rivaroxaban dan apixaban dihitung setelah 3-4 jam. Waktu paruh

dabigatran 11-13 jam, rivaroxaban 9-13 jam, dan apixaban 8-15 jam.

Penentuan dosis berdasarkan nilai rasio waktu protrombin yang dinormalisasi secara

internasional, namun untuk warfarin tidah dibutuhkan untuk penghitungan. Oleh karena itu,

antagonis Antikoagulan oral non vitamin K semakin banyak diresepkan karena penggunaannya

yang mudah bagi pasien ataupun dokter.

Pengobatan lanjutan dengan dabigatran, rivaroxaban dan apixaban pada pasien yang

menjalani ekstraksi gigi direkomendasikan karena tingkat perdarahannya yang rendah.

Bagaimanapun, telah ada beberapa laporan tentang kejadian perdarahan yang berkaitan dengan

pembedahan dan tidak ada persetujuan yang seragam tentang strategi menejemennya. Tujuan

dari pembahasan kasus ini adalah untuk menilai perjalanan pasien yang mendapat abigatran,

rivaroxaban dan apixaban yang menjalani ekstraksi gigi. Sebagai tambahan, strategi manajemen

hemostatik juga dibahas.