8
1 Sugianto/Tm-9/Investasi Jangka Pendek INVESTASI JANGKA PENDEK Mata Kuliah : Akuntansi Perpajakan Ruang , Hari /Jam kuliah : M 505, Sabtu, Jam :13.30 – 16.00 WIB Tatap Muka : Ke – 9 Dosen : Sugianto, Ak., MSi UNIVERSITAS MERCU BUANA JURUSAN AKUNTANSI PROGRAM KELAS KARYAWAN KAMPUS MENTENG

investasi jangka pendek

Embed Size (px)

DESCRIPTION

invetasi jk pendek

Citation preview

Page 1: investasi jangka pendek

1 Sugianto/Tm-9/Investasi Jangka Pendek

INVESTASI JANGKA PENDEK

Mata Kuliah : Akuntansi Perpajakan

Ruang , Hari /Jam kuliah : M 505, Sabtu, Jam :13.30 – 16.00 WIB

Tatap Muka : Ke – 9

Dosen : Sugianto, Ak., MSi

UNIVERSITAS MERCU BUANA JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM KELAS KARYAWAN

KAMPUS MENTENG

Page 2: investasi jangka pendek

2 Sugianto/Tm-9/Investasi Jangka Pendek

Bila perusahaan mempunyai dana yang berlebihan dan belum segera akan

digunakan, biasanya perusahaan akan menanamkan dananya untuk sementara

dalam investasi jangka pendek dalam bentuk surat surat berharga (marketable

securities).

Syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapat digolongkan sebagai investasi

sementara jangka pendek adalah :

1. Dapat diperjual belikan dengan segera

2. Dimaksudkan akan dijual dalam jangka waktu pendek apabila perusahaan

membutuhkan dana

3. Dimaksudkan untuk tidak menguasai perusahaan lain.

Berkembangnya pasar modal seperti di Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan hal

yang sangat mendorong meningkatnya investasi sehingga menjadi suatu alternatif

yang menarik bagi perusahaan untuk menanamkan dana idle yang belum digunakan.

Pasar modal mempunyai peranan penting di suatu negara dengan menciptakan

fasilitas bagi kepentingan industri untuk memenuhi permintaan dan penawaran

modal. Perana pasar modal ini dapat dilihat dari beberapa aspek, yaitu :

1. Pasar modal memberikan kesempatan kepada para investor untuk

memperoleh hasil yang diharapkan (expected rate of retun)

2. Pasar modal memberikan kesempatan partisipasi masyarakat dalam

kepemilikan saham perusahaan

3. Pasar modal memberikan informasi yang berguna kepada investor untuk

pengambilan keputusan ekonomi

Instrumen yang diperdagangkan di pasar modal berupa surat surat berharga antara

lain:

Saham, adalah pernyertaan modal dalam kepemilikan suatu Perseroan

Terbatas atau emiten. Terdapat dua macam jenis kepemilikan, yaitu saham

atas nama dan saham atas unjuk.

Obligasi, merupakan surat pengakuan utang atas pinjaman yang diberikan.

Jangka waktu obligasi ini terbatas, yaitu ditetapkan yang disertai imbalan

bunga yang jumlah dan saat pembayarannya telah ditetapkan dalam

perjanjian. Obligasi dapat diterbitkan BUMN, pemerintah pusat/pemerintah

daerah.

Untuk surat-surat berharga (marketable securities), prinsip akuntansi yang berlaku

untuk akuntansi komersial diikuti juga dalam akuntansi pajak.

Page 3: investasi jangka pendek

3 Sugianto/Tm-9/Investasi Jangka Pendek

Akuntansi komersial mempunya alternatif dalam penilaian surat-surat berharga yaitu:

1. Harga perolehan (cost method)

2. Harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar (cost or market

price whichever is lower)

Penilaian securitas ini sama dengan penilaian persediaan. Untuk kepentingan

akuntansi pajak telah diatur dalam penjelasan Pasal 10 ayat (6) Undang-Undang

Pajak Penghasilan bahwa penilaian persediaan barang hanya boleh menggunakan

haga perolehan. Sesuai dengan kelaziman, cara penilaian tersebut juga diperlakukan

terhadap surat-surat berharga. Oleh karenanya penghasilan berupa dividen diakui

pada saat nyata-nyata terdapat pembagian dividen.

Sehubungan dengan sekuritas saham, berdasarkan Pasal 4 ayat (3) huruf f Undang-

undang Pajak Penghasilan dinyatakan bahwa dividen atau bagian laba yang diterima

atau diperoleh perseroan terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, koperasi,

Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada

badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak

dikategorikan sebagai obyek untuk dikenakan pajak penghasilan dengan syarat :

1. Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan

2. Bagi perseroan terbatas, BUMN,dan BUMD yang menerima dividen,

kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25%

dari jumlah modal yang disetor dan harus mempunyai usaha aktif diluar

kepemilikan bunga berjalan. Dalam hal obligasi, maka unsur bunga berjalan

diperhitungkan sebagai penghasilan.

Pajak penghasilan atas bunga obligasi yang dipungut tidak dapat dikapitalisasi, tetapi

pencatatannya dilakuan sebagai pajak dibayar dimuka yaitu Pajak Penghasilan

Pasal 23. Penghasilan yang diperoleh atas investasi berupa obligasi ini berupa

bunga dan capital gain (keuntungan karena pelepasan) atau realisasi disagio (selisih

nilai nominal dengan nilai perolehan).

Aturan perpajakan atas penghasilan dari bunga obligasi dan dividen saham yang

diperdagangkan di bursa mengacu kepada undang undang tidak termasuk kategori

obyek pajak penghasilan. Namun demikian, apabila penerima nya adalah wajib pajak

orang pribadi yang melebihi penghasilan tidak kena pajak (PTKP), maka dividen

yang diterimanya dikenakan pajak penghasilan.

Page 4: investasi jangka pendek

4 Sugianto/Tm-9/Investasi Jangka Pendek

Berikut ini akan diuraikan bagaimana cara pencatatan transaksi investasi jangka

pendek untuk surat surat berharga saham dan obligasi dan perlakuan

perpajakannya.

Pencatatan investasi jangka pendek didasarkan pada nilai perolehannya yaitu harga

pembelian ditambah dengan biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pembelian.

Contoh :

Perusahaan membeli obligasi PT. ABC seharga Rp 200.000.000,- dengan tingkat

bunga 20% per tahun. Jasa perantara Rp 2.000.000,-

Besarnya nilai perolehan investasi jangka pendek dihitung sbb :

Nilai nominal obligasi Rp 200.000.000,-

Jasa perantara Rp 2.000.000,-

Nilai investasi jangka pendek Rp 202.000.000,-

INVESTASI SAHAM

Saham-saham yang dibeli bersifat investasi sementara dan dapat dikategorikan ke

dalam saham biasa (common stock) atau saham preferen (preferren stock)

Contoh :

Pada tanggal 1 Febuari 2008 dibeli 1.000 lembar saham preferen, dengan tingkat

bunga 20% dari PT. XYZ dengan nominal Rp 10.000,- per lembar, kurs 110.Provisi

dan materai dibayar Tp 20.000. Dividen dibayar tiap akhir tahun. Pada tanggal 10

Maret 2009 karena membutuhkan uang perusahaan menjual kembali sahamnya

dengan kurs 112 dan biaya penjualan Rp 20.000,-

Perhitungan harga perolehan saham :

Harga kurs saham =110/100 x 1000 x Rp 10.000,- = Rp 11.000.000,-

Provisi dan materai Rp 20.000,-

Harga perolehan Rp 11.020.000,-

Besarnya dividen per 31 Desember 2008 = 20% x Rp 10.000.000,-

= Rp 2.000.000,-

Perhitungan penjualan saham :

Harga kurs saham = 112/100 x 1.000 x Rp 10.000.000,- = Rp 11.200.000,-

Biaya penjualan = Rp 20.000,-

Harga penjualan Rp 11.180.000,-

Page 5: investasi jangka pendek

5 Sugianto/Tm-9/Investasi Jangka Pendek

Laba / (rugi) penjualan = Rp 11.180.000 – Rp 11.020.000

= Rp 160.000,-

Ayat jurnal untuk transaksi diatas adalah sebagai berikut :

Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)

1. Marketable securities

Kas/Bank

(Pembelian saham preferen)

11.020.000

11.020.000

2. Kas/Bank

Penghasilan Dividen

(Penerimaan dividen saham preferen)

2.000.000

2.000.000

3. Kas/Bank

Marketable securities

Keuntungan penjualan saham

(Penjualan saham preferen)

11.180.000

11.020.000

160.000

INVESTASI OBLIGASI

Obligasi juga termasuk dalam surat surat berharga. Perusahaan juga dapat

menginvestasikan dananya kedalam surat berharga berbentuk obligasi. Keuntungan

yang diperoleh dari obligasi ini berupa bunga yang diterima dua kali setahun setiap

enam bulan.

Contoh :

Pada tanggal 1 Agustus 2008 perusahaan membeli 100 lembar obligasi PT. PQR

dengan nominal Rp 100.000,- per lembar kurs 101. Bunga obligasi 20% setahun

yang dibayar setiap 1 Mei dan 1 November. Provisi dan material yang diperhitungkan

Rp 20.000,- . Selanjutnya pada tanggal 1 Desember 2009 obligasi dijual dengan kurs

105 dan biaya penjualan Rp 20.000,-

Perhitungan harga perolehan obligasi :

Harga kurs = 101/100 x 100 x Rp 100.000,- = Rp 10.100.000,-

Biaya provisi dan materai Rp 20.000,-

Harga perolehan Rp 10.120.000,-

Page 6: investasi jangka pendek

6 Sugianto/Tm-9/Investasi Jangka Pendek

Bunga berjalan (1 Mei s/d 1 Agustus) = 3/12 x 20% x Rp 10.000.000,-

= Rp 500.000,-

Bunga yang diperoleh sejak 1 Mei s/d 1 November = 6/12 x 20% x Rp

10.000.000,-

= Rp 1.000.000,-

Perhitungan hasil penjualan :

Harga kurs = 105/100 x Rp 10.000.000,- Rp 10.500.000,-

Biaya penjualan Rp 20.000,-

Hasil Penjualan Rp 10.480.000,-

Rugi Penjualan = Rp 10.480.000 - Rp 10.620.000

= ( Rp 140.000,-)

Bunga berjalan 1 November s/d 31 Desember = 1/6 x Rp 1000.000,-

= Rp 166.666,-

Ayat jurnal untuk transaksi diatas adalah sebagai berikut :

Akun Debit (Rp) Kredit (Rp)

1. Marketable securities

Penghasilan bunga

Kas/Bank

(Pembelian obligasi per 1 Agustus 2008)

10.120.000

500.000

10.620.000

2. Kas/Bank

Penghasilan bunga

(Bunga obligasi periode 1 Mei s/d 1

November)

1.000.0000

1.000.000

3. Kas/Bank

Rugi penjualan obligasi

Marketable securities

Penghasilan bunga

(Penjualan obligasi per 1 Desember 2008

10.146.666

140.000

10.120.000

166.666

Page 7: investasi jangka pendek

7 Sugianto/Tm-9/Investasi Jangka Pendek

SOAL LATIHAN :

Dalam neraca saldo sebelum penyesuaian per 31 Desember 2009 milik Tn Cecep

yang melakukan kegiatan usaha di bidang perdagangan, terdapat akun ‘Penghasilan

dividen” setelah PPh sebesar Rp 51.975.000,- (saldo kredit). Akun ini merupakan

penghasilan dividen dari PT. Megah berdasarkan hasil RUPS bulan Maret dari laba

ditahan tahun 2008.

Pertanyaan :

Buatlah ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2009 atas akun ‘Penghasilan

dividen”

Jawab :

Sesuai dengan PP Nomor 19 Tahun 2009, sejak 1 Januari 2009, dividen yang

diterima wajib pajak orang pribadi dikenakan PPh Final dengan tarif 10%. Dalam

neraca saldo akun “Penghasilan dividen” setelah PPh sebesar Rp 51.975.000,-

tentunya sudah termasuk potongan/pungutan PPh Final 10%, dengan demikian PPh

ini harus diakui sebagai beban.

Dividen sebelum dipotong pajak = 100/90 x Rp 51.975.000 = Rp 57.750.000,-

PPh Pasal 4 ayat (2) =10% x Rp 57.750.000,- = Rp 5.775.000,-

Jumlah yang diterima Rp 51.975.000

Ayat jurnal penyesuaian per 31 Desember 2009 :

Db. Beban pajak-pajak Rp 5.775.000

Kr. Penghasilan Dividen Rp 5.775.000

Note :

Penghasilan dividen dalam laporan Laba rugi diakui dalam jumlah sebelum dipotong

PPh, sedangkan PPh diakui sebagai :

Pajak dibayar dimuka, untuk potongan/pungutan PPh non final

Beban pajak-pajak, untuk potongan/pungutan PPh final

Page 8: investasi jangka pendek

8 Sugianto/Tm-9/Investasi Jangka Pendek

DAFTAR PUSTAKA

_____________, 2008, Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2008 tentang

Perubahan Keempat atas Undang Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan.

Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri Keuangan, Surat Keputusan dan Surat

Edaran Dirjen Pajak yang terkait.

Waluyo, 2009, Akuntansi Pajak Edisi ke 2, Penerbit Salemba Empat