4
Indonesia merupakan daerah yang beriklim basah, dimana pemakaian air tergantung pada jumlah dan kejadian hujan. Curah hujan pada umumnya cukup tapi jarang sekali secara tepat sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu perlu dikembangkan system pengairan yang baik, agar ketersediaan air dapat mencukupi selama periode tumbuh, salah satunya yaitu irigasi. Peranan irigasi dalam meningkatkan dan menstabilkan produksi pertanian tidak hanya bersandar pada produktivitas saja tetapi juga pada kemampuannya untuk meningkatkan faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang berhubungan dengan input produksi. Irigasi mengurangi resiko kegagalan panen karena ketidakpastian hujan dan kekeringan, membuat unsur hara yang tersedia menjadi lebih efektif, menciptakan kondisi kelembaban tanah optimum untuk pertumbuhan tanaman, serta hasil dan kualitas tanaman yang lebih baik. Metoda penggunaan air irigasi untuk tanaman dapat digolongkan ke dalam: (a) Irigasi permukaan (surface irrigation), (b) Irigasi bawahpermukaan tanah (sub-surface irrigation), (c) Irigasi curah (sprinkler), dan (d) Irigasi tetes (drip atau trickle irrigation). Irigasi curah dan tetes disebut juga Irigasi bertekanan (pressurized irrigation). Pemilihan metoda irigasi tersebut tergantung pada: (a) Air yang tersedia, (b) Iklim, (c) Tanah, (d) Topografi, (e) Kebiasaan, dan (f) Jenis dan nilai ekonomi tanaman (IPB, 2008). I.1. Tujuan 1. Untuk memahami prinsip kerja irigasi curah 2. Untuk mengetahui distribusi air aplikasi hasil curahan I.2. Manfaat 1. Untuk mengetahui cara kerja system irigasi curah 2. Mampu memanfaatkan irigasi curah sebagai system irigasi dalam pertanian Pengertian Irigasi curah : Pada metoda irigasi curah, air irigasi diberikan dengan cara menyemprotkan air ke udara dan menjatuhkannya di sekitar tanaman seperti hujan. Penyemprotan dibuat dengan mengalirkan air bertekanan melalui orifice kecil atau nozzle. Tekanan biasanya didapatkan dengan pemompaan. Untuk mendapatkan penyebaran air yang seragam diperlukan pemilihan ukuran nozzle, tekanan operasional, spasing sprinkler dan laju infiltrasi tanah yang sesuai Keuntungan irigasi curah Beberapa keuntungan irigasi curah antara lain: a. Efisiensi pemakaian air cukup tinggi b. Dapat digunakan untuk lahan dengan topografi bergelombang dan kedalaman tanah (solum) yang dangkal, tanpa diperlukan perataan lahan (land grading). c. Cocok untuk tanah berpasir di mana laju infiltrasi biasanya cukup tinggi. d. Aliran permukaan dapat dihindari sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya erosi. e. Pemupukan terlarut, herbisida dan fungisida dapat dilakukan bersama-sama dengan air irigasi. f. Biaya tenaga kerja untuk operasi biasanya lebih kecil daripada irigasi permukaan g. Dengan tidak diperlukannya saluran terbuka, maka tidak banyak lahan yang tidak dapat ditanami h. Tidak mengganggu operasi alat dan mesin pertanian. i. investasidengan mempertimbangkan kebutuhan. j. mengukur air lebih mudah k. tidak mengganggu pekerjaan pertanian dan hemat lahan l. jaringan distribusi luwe dan memungkinkan otomasi, sehingga O & P lebih murah Sifat dan Macam

irigasi curah

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: irigasi curah

Indonesia merupakan daerah yang beriklim basah, dimana pemakaian air tergantung pada jumlah dan kejadian hujan. Curah hujan pada umumnya cukup tapi jarang sekali secara tepat sesuai dengan kebutuhan untuk pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu perlu dikembangkan system pengairan yang baik, agar ketersediaan air dapat mencukupi selama periode tumbuh, salah satunya yaitu irigasi.

Peranan irigasi dalam meningkatkan dan menstabilkan produksi pertanian tidak hanya bersandar pada produktivitas saja tetapi juga pada kemampuannya untuk meningkatkan faktor-faktor pertumbuhan lainnya yang berhubungan dengan input produksi. Irigasi mengurangi resiko kegagalan panen karena ketidakpastian hujan dan kekeringan, membuat unsur hara yang tersedia menjadi lebih efektif, menciptakan kondisi kelembaban tanah optimum untuk pertumbuhan tanaman, serta hasil dankualitas tanaman yang lebih baik. Metoda penggunaan air irigasi untuk tanaman dapat digolongkan ke dalam: (a) Irigasi permukaan (surface irrigation), (b) Irigasi bawahpermukaan tanah (sub-surface irrigation), (c) Irigasi curah (sprinkler), dan (d) Irigasi tetes (drip atau trickle irrigation). Irigasi curah dan tetes disebut juga Irigasi bertekanan (pressurized irrigation). Pemilihan metoda irigasi tersebuttergantung pada: (a) Air yang tersedia, (b) Iklim, (c) Tanah, (d) Topografi, (e) Kebiasaan, dan (f) Jenis dan nilai ekonomi tanaman (IPB, 2008).I.1. Tujuan 1. Untuk memahami prinsip kerja irigasi curah2. Untuk mengetahui distribusi air aplikasi hasil curahanI.2. Manfaat 1. Untuk mengetahui cara kerja system irigasi curah2. Mampu memanfaatkan irigasi curah sebagai system irigasi dalam pertanian Pengertian Irigasi curah : Pada metoda irigasi curah, air irigasi diberikan dengan cara menyemprotkan air ke udara dan menjatuhkannya di sekitar tanaman seperti hujan. Penyemprotan dibuat dengan mengalirkan air bertekanan melalui orifice kecil atau nozzle. Tekanan biasanya didapatkan dengan pemompaan. Untuk mendapatkan penyebaran air yang seragam diperlukan pemilihan ukuran nozzle, tekanan operasional, spasing sprinkler dan laju infiltrasi tanah yang sesuaiKeuntungan irigasi curahBeberapa keuntungan irigasi curah antara lain:a. Efisiensi pemakaian air cukup tinggib. Dapat digunakan untuk lahan dengan topografi bergelombang dan kedalamantanah (solum) yang dangkal, tanpa diperlukan perataan lahan (land grading).c. Cocok untuk tanah berpasir di mana laju infiltrasi biasanya cukup tinggi.d. Aliran permukaan dapat dihindari sehingga memperkecil kemungkinan terjadinyaerosi.e. Pemupukan terlarut, herbisida dan fungisida dapat dilakukan bersama-samadengan air irigasi.f. Biaya tenaga kerja untuk operasi biasanya lebih kecil daripada irigasi permukaang. Dengan tidak diperlukannya saluran terbuka, maka tidak banyak lahan yang tidakdapat ditanamih. Tidak mengganggu operasi alat dan mesin pertanian.i. investasidengan mempertimbangkan kebutuhan.j. mengukur air lebih mudahk. tidak mengganggu pekerjaan pertanian dan hemat lahanl. jaringan distribusi luwe dan memungkinkan otomasi, sehingga O & P lebih murahSifat dan MacamBerdasarkan penyusunan alat penyemprot, irigasi curah dapat dibedakan :a. Sistem berputar (rotating head system). Terdiri dari satu atau dua buah nozzle miring yang berputar dengan sumbu vertikal akibat adanya gerakan memukul dari alat pemukul (hammer blade). Sprinkler ini umumnya disambung dengan suatu pipa peninggi (riser) berdiameter 25 mm yang disambungkan dengan pipa lateral. Alat pemukul sprinkler bergerak karena adanya gaya impulse dari aliran jet semprotan air, kemudian berbalik kembali karena adanya regangan pegas. (Gambar 3).b. Sistem pipa berlubang (perforated pipe system). Terdiri dari pipa berlubang-lubang, biasanya dirancang untuk tekanan rendah antara 0,5 -2,5 kg/cm2, sehingga sumber tekanan cukup diperoleh dari tangki air yang ditempatkan pada ketinggian tertentu (Gambar 4). Semprotan dapat meliput selebar 6 - 15 meter. Cocok untuk tanamanyang tingginya tidak lebih dari 40 - 60 cm.Tahapan Perencanaana. Menyusun nilai faktor-faktor rancangan, yang meliputi sifat fisik tanah, air tanah tersedia, lajuinfiltrasi, evapotranspirasi tanaman, curah hujan efektif, dan kebutuhan air irigasi.b. Menyusun rancangan pendahuluan, mencakup pembuatan skema tata letak (lay-out) sertapenetapan jumlah dan luas sub-unit dan blok irigasi. c. Perhitungan rancangan hidrolika sub-unit dengan

Page 2: irigasi curah

mempertimbangkan karakteristik hidrolika pipa dan spesifikasi sprinkler. Apabila persyaratan hidrolika sub-unit tidak terpenuhi, alternatif langkah/penyelesaian yang dapat dilakukan adalah(a) modifikasi tata letak, (b) mengubah diameter pipa dan atau (c) mengganti spesifikasi sprinkler.d. Finalisasi (optimalisasi) tata letak. e. Perhitungan total kebutuhan tekanan (total dynamichead) dan kapasitas sistem, berdasarkan desain tata letak yang sudah final serta denganmempertimbangkan karakteristik hidrolika pipa yang digunakan. f. Penentuan jenis dan ukuran pompa air beserta tenaga/mesin penggeraknya.

Perhitungan rancangan hidrolika sub unit merupakan tahapan kunci dalam proses desain irigasi sprinkler. Persyaratan hidrolika jaringan perpipaan harus dipenuhi untuk mendapatkan penyiraman yang seragam (nilai koefisien keseragaman/coefficient of uniformity harus > 85%). Mengingat jumlah dan spesifikasi sprinkler maupun jenis dan diameter pipa yang sangat beragam, maka tahapan rancangan hidrolika sub unit harus dilakukan dengan metoda coba-ralat.Komponen irigasi curahUmumnya komponen irigasi curah terdiri dari: (a) pompa dengan tenaga penggerak sebagai sumber tekanan, Sumber tenaga penggerak pompa dapat berupa motor listrik atau motor bakar (internal combustion engine)

(b) pipa utama, Pipa utama (main line) adalah pipa yang mengalirkan air dari pompa ke pipa lateral. Pipa utama dapat dibuat permanen di atas atau di bawah permukaan tanah, dapat pula berpindah (portable) dari satu lahan ke lahan yang lain.

(c) pipa lateral, Pipa lateral adalah pipa yang mengalirkan air dari pipa utama ke sprinkler. Pipa utama biasanya terbuat dari baja, beton, asbestos cement, PVC atau pipa fleksibel. Pipa lateral ini berdiameter lebih kecil dari pipa utama, umumnya lateral berdiameter 50 – 125 mm,dapat bersifat permanen atau berpindah.

(d) pipa peninggi (riser),(e) kepala sprinkler (sprinkler head)Terdapat dua tipe kepala sprinkler untuk mendapatkan semprotan yang baik yaitu:a. Kepala sprinkler berputar (Rotating head sprinkler). Kepala sprinkler berputar mempunyai satu atau dua nozzle

dengan berbagai ukuran tergantung pada debit dan diameter lingkaran basah yang diinginkanb. Pipa dengan lubang-lubang sepanjang atas dan sampingnya (sprayline)Komponen lain:a. SaringanSaringan diperlukan bila sumber air yang digunakan untuk irigasi sprinkler berupa air permukaan. Saringan harus mampu menahan sisa-sisa tanaman, sampah, biji-biji rumput dan partikel-partikel kecil lainnya.b. Kolam PengendapanKolam pengendapan diperlukan untuk mengendapkan pasir dan sedimen yang terbawa oleh air yang diambil dari sungai, saluran atau sumur yang bergaram.c. Pompa Buster (booster pump)Pompa penguat (buster) diperlukan untuk menambah tekanan aliran bila tekanan pompa utama tidak mampu menjangkau tempat yang jauh atau lebih tinggi.d. Katup SadapKatup sadap diperlukan untuk mengontrol tekanan pada pipa lateral bila perbedaan tekanan aliran antara pipa utama dan pipa lateral cukup besar.e. Katup Pengontrol AliranKatup pengontrol aliran diperlukan untuk mengatur tekanan dan debit aliran dari setiap sprinkler bila tekanan sepanjang pipa lateral tidak sama. Katup ini tidak diperlukan pada petakan yang datar atau sangat landai.f. Katup PengamanMerupakan katup untuk menghindarkan tekanan air di dalam pipa yang berlebihan.g. Tangki InjeksiLarutan pupuk dan kimia lainnya dapat diinjeksikan ke sistem sprinkler melalui tangki injeksi.Definisi sprinkle

Sprinkle adalah suatu alat dalam sistem irigasi yang berfungsi untuk mengalirkan air dengan cara menyemprotkan air bertekanan lewat suatu lubang kecil atau nozzle ke udara.

Sprinkle merupakan alat untuk memecah butiran air dan menyemprotkan pada tanaman dengan cara berputar horizontal dan menghasilkan pola pembasahan berbentuk lingkaran.Prinsip KerjaSprinkler berputar disebabkan oleh adanya aliran jet air dan beban pegas pada lengan ayun (swing arm). Pada waktu sprinkler beroperasi, lengan ayun bergerak karena jet air dan memukul kepala sprinkler ke satu sisi, kemudian lengan ayun kembali ke posisi semula karena adanya tegangan pegas. Kecepatan putar dikendalikan oleh tegangan pegas.

Page 3: irigasi curah

Peran IrigasiPeranan irigasi bagi suatu lahan dapat dijabarkan sebagai berikut :(a) Menambah air ke dalam tanah untuk menyediakan cairan yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman.(b)Menyediakan jaminan panen pada musim kemarau yang pendek.(c) Mendinginkan tanah dan atmosfer, sehingga menimbulkan lingkungan yang baik untuk pertumbuhan tanaman. (d)Mengurangi bahaya pembekuan.(e) Mencuci atau mengurangi garam dalam tanah.(f) Mengurangi bahaya erosi.(g) Melunakan pembajakan dan pengumpalan tanah.(h)Memperlambat pembentukan tunas dengan perbandingan karena penguapanWaktu dan tempatWaktu dan tempat dilaksanakan di laboratorium teknik sumber daya alam dan lingkungan dan waktu pukul 18.00 wib- selesai.Alat dan bahan Alat- Drum : sebagai tempat air - Filter : untuk meyaring kotoran dan menghambat kehilangan air- Manometer : untuk melihat tekanan yang ada pada air dan mendeteksi ada atau tidaknya kebocoran.- Pompa : untuk memompa air yang akan dialirkan- syop kran : untuk mengatur air yang keluar- Selang dan pipa : untuk menyalurkan air ke tanaman- Section (penyedot air) : sebagai penyedot air sebelum air tersebut dialirkan oleh pompa- Emitter : tempat keluar air yang akan dibutuhkan oleh tanamanBahan - Air : bahan utama yang dibutuhkan tanaman- Gelas : menampung air yang keluar dari emitter