44
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh karena itu perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan dan penghidupannya untuk mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan penggunanya hidup dan bekerja dengan produktif secara social ekonomis. Sarana dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan. Menurut laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2006 sebanyak 24 % dari penyakit global disebabkan oleh segala jenis faktor lingkungan yang dapat dicegah serta lebih dari 13 jutakematian tiap tahun disebabkan faktor lingkungan yang dapat dicegah. Empat penyakit utama yang disebabkan oleh lingkungan yang buruk adalah diare, infeksi Saluran Pernapasan Bawah, berbagai jenis luka yang tidak intens, dan malaria. 1

ISI Sttu Revisi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ISI Sttu Revisi

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sarana dan bangunan umum merupakan tempat dan atau alat yang

dipergunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatannya, oleh karena

itu perlu dikelola demi kelangsungan kehidupan dan penghidupannya untuk

mencapai keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan

penggunanya hidup dan bekerja dengan produktif secara social ekonomis. Sarana

dan bangunan umum dinyatakan memenuhi syarat kesehatan lingkungan apabila

memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan dapat mencegah penularan

penyakit antar pengguna, penghuni dan masyarakat sekitarnya, selain itu harus

memenuhi persyaratan dalam pencegahan terjadinya kecelakaan.

Menurut laporan terbaru Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2006

sebanyak 24 % dari penyakit global disebabkan oleh segala jenis faktor

lingkungan yang dapat dicegah serta lebih dari 13 jutakematian tiap tahun

disebabkan faktor lingkungan yang dapat dicegah. Empat penyakit utama yang

disebabkan oleh lingkungan yang buruk adalah diare, infeksi Saluran Pernapasan

Bawah, berbagai jenis luka yang tidak intens, dan malaria.

Sanitasi merupakan salah satu tantangan yang paling utama bagi negara

negara berkembang. Menurut WHO, penyakit diare membunuh satu anak di dunia

ini setiap 15 detik, karena access pada sanitasi masih terlalu rendah. Hal ini

menimbulkan masalah kesehatan lingkungan yang besar, serta merugikan

pertumbuhan ekonomi dan potensi sumber daya manusia pada skala nasional.

Penyakit-penyakit berbasis lingkungan masih penyebab utama kematian di

Indonesia.Kecenderungan ini juga semakin mendapatkan legitimasi seiring

dengan munculnya flu burung dan flu babi, duapenyakit yang sangat berkaitan

dengan sanitasi lingkungan.

Tujuan dari pengawasan sanitasi tempat-tempat umum, antara lain:

1. Untuk memantau sanitasi tempat-tempat umum secara berkala.

2. Untuk membina dan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menciptakan

lingkungan yang bersih dan sehat di tempat-tempat umum.

1

Page 2: ISI Sttu Revisi

Ada beberapa jenis-jenis tempat umum, antara lain:

1.Hotel

2.Kolam renang

3. Pasar

4. Salon

5. Panti Pijat

6. Tempat wisata

7. Terminal

8. Tempat ibadah

Syarat-syarat dari sanitasi tempat-tempat umum, yaitu:

1. Diperuntukkan bagi masyarakat umum

2. Harus ada gedung dan tempat yang permanent

3. Harus ada aktivitas (pengusaha, pegawai, pengunjung)

4. Harus ada fasilitas (SAB, WC, Urinoir, tempat sampah, dll)

Aspek penting dalam penyelenggaraan sanitasi tempat-tempat umum yaitu:

1. Aspek teknis/hukum (persyaratan H dan S, peraturan dan perundang-undangan

sanitasi).

2. Aspek sosial, yang meliputi pengetahuan tentang : kebiasan hidup, adat

istiadat, kebudayaan, keadaan ekonomi, kepercayaan, komunikasi,dll

3. Aspek administrasi dan manegement, yang meliputi penguasaan pengetahuan

tentang cara pengelolaan STTU yang meliputi: Man, Money, Method,

Material, dan Machine.

Ruang lingkup sanitasi tempat-tempat umum, yaitu:

Secara spesifik ada beberapa ruang lingkup sanitasi tempat-tempat umum, yaitu:

1. Penyediaan air minum (Water Supply)

2. Pengelolaan sampah padat, air kotor, dan kotoran manusia (wastes disposal

meliputi sawage, refuse, dan excreta)

3. Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and Sanitation)

4. Perumahan dan kontruksi bangunan (Housing and Contruction)

5. Pengawasan fektor (Vektor Control)

6. Pengawasan pencemaran fisik (Physical Pollution)

7. Hygiene dan sanitasi industri (Industrial Hygiene and Sanitation)

2

Page 3: ISI Sttu Revisi

Kegiatan yang mendasari sanitasi tempat-tempat umum (STTU), yaitu:

1. Pemetaan (monitoring)

Pemetaan (monitoring) adalah meninjau atau memantau letak, jenis dan jumlah

tempat-tempat umum yang ada kemudian disalin kembali atau digambarkan

dalam bentuk peta sehingga mempermudah dalam menginspeksi tempat-tempat

umum tersebut.

2. Inspeksi sanitasi

Inspeksi sanitasi adalah penilaian serta pengawasan terhadap tempat-tempat

umum dengan mencari informasi kepada pemilik, penanggung jawab dengan

mewawancarai dan melihat langsung kondisi tempat umum untuk kemudian

diberikan masukan jika perlu apabila dalam pemantauan masih terdapat hal-hal

yang perlu mendapatkan pembenahan.

3. Penyuluhan

Penyuluhan terhadap masyarakat (edukasi) terutama untuk menyangkut

pengertian dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya-bahaya yang timbul dari

TTU.

B. TUJUAN

1. Tujuan umum

Untuk melakukan observasi sanitasi tempat-tempat umum di terminal

Bratang Surabaya.

2. Tujuan khusus

a. Untuk melakukan penilaian sanitasi tempat-tempat umum pada area

luar terminal Bratang Surabaya.

b. Untuk melakukan penilaian sanitasi tempat-tempat umum pada area

dalam terminal Bratang Surabaya.

c. Untuk melakukan penilaian sanitasi tempat-tempat umum pada fasilitas

sanitasi di terminal Bratang Surabaya.

d. Untuk melakukan penilaian sanitasi tempat-tempat umum pada fasilitas

lain di terminal Bratang Surabaya.

e. Untuk menilai keadaan sanitasi terminal Bratang Surabaya.

3

Page 4: ISI Sttu Revisi

C. MANFAAT

1. Bagi Pihak Pengelola Terminal

a. Sebagai kontributor positif ataupun saran yang bersifat membangun

dalam perbaikan kembali pelaksanaan program sanitasi tempat-tempat

umum khususnya terminal.

b. Pihak terminal dapat melakukan diskusi dengan mahasiswa mengenai

perkembangan teori terbaru berkaitan dengan sanitasi tempat-tempat

umum khususnya terminal

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai suatu indikator positif dalam meningkatkan kualitas anak didik

(sumber daya manusia) yang berkualitas dalam mengaplikasiakan ilmu

yang bermanfaat bagi manusia dan lingkungan.

3. Bagi Mahasiswa

Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja secara langsung di

lapangan dan melakukan pengawasan serta pengukuran terhadap sanitasi

tempat-tempat umum khususnya terminal.

4

Page 5: ISI Sttu Revisi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sanitasi

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada

pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan sedemikian rupa sehingga

munculnya penyakit dapat dihindari. Sehingga dapat dikatakan bahwa sanitasi

adalah suatu usaha pengendalian faktor-faktor lingkungan untuk mencegah

timbulnya suatu penyakit dan penularannya yang disebabkan oleh faktor

lingkungan tersebut, sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat optimal

(Depkes RI, 2002).

B. Sanitasi Tempat-tempat Umum

Tempat-tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya

penularan penyakit, pencemaran lingkungan, ataupun gangguan kesehatan

lainnya. Pengawasan atau pemeriksaan sanitasi terhadap tempat-tempat umum

dilakukan untuk mewujudkan lingkungan tempat-tempat umum yang bersih

guna melindungi kesehatan masyarakat dari kemungkinan penularan penyakit

dan gangguan kesehatan lainnya (Chandra, 2007).

Sanitasi tempat-tempat umum, merupakan masalah kesehatan masyarakat

yang cukup mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat bertemunya

segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh

masyarakat. Oleh sebab itu tempat umum merupakan tempat menyebarnya

segala penyakit terutama penyakit yang medianya makanan, minuman, udara

dan air. Dengan demikian sanitasi tempat-tempat umum harus memenuhi

persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat (Mukono, 2005).

C. Terminal

Terdapat beberapa terminologi tentang terminal. Berdasarkan Undang-

Undang No. 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, terminal

5

Page 6: ISI Sttu Revisi

merupakan prasarana transportasi jalan untuk barang serta mengatur

kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu wujud

simpul jaringan transportasi. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun

1993 Tentang angkutan jalan umum, terminal adalah sarana transportasi untuk

keperluan memuat dan menurunkan orang atau barang serta mengatur

kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum yang merupakan satu

simpul jaringan transportasi.

D. Klasifikasi Terminal

Terminal pada dasarnya dapat digolongkan atau diklasifikasikan

menjadi beberapa bagian, diantaranya:

a. Berdasarkan Banyaknya Lintasan Rute Yang Dilayani

1) Terminal Primer

Terminal bus primer didefinisikan sebagai terminal bus utama

yang mampu melayani lebih dari lima belas (15) lintasan rute ditinjau

dari sistem jaringan rute secara keseluruhan, maka lokasi primer ini

akan terletak di daerah pusat kota kegiatan. Kalaupun terminal bis

primer ini terletak dipinggir kota, maka terminal yang bersangkutan

tidak hanya melayani lintasan bus dalam kota tetapi juga lintasan bus

antar kota.

2) Terminal Sekunder

Terminal sekunder biasanya merupakan simpul jaringan rute

angkutan umum yang menghubungkan beberapa lintasan utama (truk

routers atau principle routes) dengan beberapa lintasan rute sekunder

atau lokal. Selanjutnya ditinjau dari jumlah lintasan rute yang dilayani

adalah sekitar lima sampai lima belas lintasan rute.

3) Terminal Bus Tersier

Terminal bus tersier merupakan terminal bus terkecil yang ada.

Biasanya jumlah lintasan rute yang dilayani di bawah lima, yaitu satu

6

Page 7: ISI Sttu Revisi

lintasan utama dan dua atau lebih lintasan rute. Lintasan rute utama

yang dilayani biasanya merupakan lintasan rute yang menghubungkan

terminal dengan kota.

b. Tipe terminal penumpang

Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 31 Tahun 1995

tanggal 28 Juli 1995 tentang Terminal Transportasi jalan, terminal

penumpang terdiri dari:

Teminal penumpang tipe A : berfungsi melayani kendaraan umum

angkutan antar kota antar provinsi dan atau angkutan lintas batas

Negara, angkutan antar kota propinsi, angkatan kota dan angkutan

pedesaan.

Fasilitas terminal penumpang sesuai Keputusan Menteri

perhubungan Nomor 31 Tahun 1995 tanggal 28 Juli 1995 terdiri dari

fasilitas penunjang.

Fasilitas Utama :

- Jalur pemberangkatan kendaraan umum

- Jalur kedatangan kendaraan umum

- Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan,

termasuk di dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat

kendaraan umum

- Bangunan kantor terminal

- Tempat tunggu penumpang dan atau pengantar

- Menara pengawas

- Loket penjualan tiket - Rambu-rambu dan papan informasi, yang

sekurang-kurangnya memuat penunjuk jurusan, tarif dan jadwal

perjalanan.

- Pelataran parkir kendaraan pengantar dan atau taksi

7

Page 8: ISI Sttu Revisi

Fasilitas penunjang terdiri dari :

- Kamar kecil/toilet, musholla, Kios/kantin , Ruang pengobatan,

Ruang informasi dan pengaduan, Telepon umum, Tempat

penitipan barang, Taman.

Lokasi terminal

- Terletak dalam jaringan trayek AKAP dan atau angkutan lintas

batas Negara

- Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan minimum IIIA

- Jarak antara dua terminal penumpang tipe A minimum 20 km

- Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha

- Mempunyai akses jalan masuk dan keluar ked an dari terminal

dengan jarak minimal 100 m

Instansi penetap terminal : Dirjen Perhubungan Darat setelah

mendengar pendapat Gubernur dan Kepala Kanwil Setempat.

c. Terminal penumpang tipe B

Terminal penumpang tipe B : melayani kendaraan umum untuk

angkutan antar

kota dalam propinsi, angkutan kota dan angkutan pedesaan.

Fasilitas sama dengan terminal tipe A

- Lokasi terminal

- Terletak dalam jaringan trayek AKAP

- Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan minimum IIIB

- Jarak antara dua terminal penumpang tipe A dengan tipe B

minimum 15 km

- Luas lahan yang tersedia sekurang-kurangnya 5 Ha

- Mempunyai akses jalan masuk dan jalan keluar ke dan dari

terminal dengan jarak minimal 50 m

Instansi penetap terminal : Gubernur setelah meendengar pendapat

dari Kepala Kanwil Departemen Perhubungan dan persetujuan Dirjen.

d. Terminal penumpang tipe C

Terminal penumpang tipe C melayani angkutan pedesaan.

Fasilitas terminal

8

Page 9: ISI Sttu Revisi

- Jalur pemberangkatan kendaraan umum

- Jalur kedatangan kendaraan umum

- Bangunan kantor terminal

- Tempat tunggu penumpang atau pengantar

- Loket penjualan tiket

- Rambu-rambu dan papan informasi

Lokasi terminal

- Terletak dalam wilayah kabupaten dan dalam jaringan trayek

pedesaan

- Terletak di jalan arteri dengan kelas jalan minimum IIIC

- Luas lahan yang tersedia sesuai dengan permintaan angkutan

- Mempunyai akses jalan masuk atau jalan keluar ke dan dari

terminal sesuai kebutuhan

Instansi penetap terminal : Bupati setelah mendengar pendapat dari

Kepala Kanwil Departemen Perhubungan dan persetujuan gubernur.

E. Fasilitas Terminal

Fasilitas sanitasi terminal dapat dikelompokkan atas fasilitas utama dan

fasilitas pendukung, semakin besar suatu terminal semakin banyak fasilitas yang

bisa disediakan. Fasilitas-faslitas tersebut antara lain (Menteri Pekerjaan Umum,

2010):

1. Tempat parkir kendaraan umum selama menunggu keberangkatan, termasuk

di dalamnya tempat tunggu dan tempat istirahat kendaraan umum.

2. Bangunan kantor terminal.

3. Tempat tunggu penumpang dan/atau pengantar.

4. Menara pengawas.

5. Pelataran parkir kendaraan pengantar dan/atau taksi.

6. Kamar kecil/toilet.

F. Persyaratan Minimum Sanitasi Terminal

Secara garis besar persyaratan sanitasi terminal dikelompokkan menjadi 2

bagian besar, yaitu bagian luar terdiri dari tempat parkir, pembuangan sampah,

dan penerangan; dan bagian dalam terdiri dari gedung perkantoran, ruang tunggu,

jamban dan urinoir, tempat cuci tangan, pembuangan air hujan dan air kotor,

9

Page 10: ISI Sttu Revisi

pemadam kebakaran, dan kotak P3K yang dikelompokkan menjadi kelompok

kecil, antara lain (Chandra, 2007):

1. Persyaratan Minimum Sanitasi Terminal Bagian luar

a. Persyaratan Minimum Sanitasi Terminal Bagian LuarTempat

Parkir

Fasilitas parkir adalah lokasi yang ditentukan sebagai tempat

pemberhentian yang bersifat tidak sementara untuk melakukan

kegiatan pada suatu kurun waktu. Tujuan fasilitas parkir adalah

memberikan tempat istirahat kendaraan (Direktorat Perhubungan

Darat, 1998).

Persyaratan tempat parkir pada terminal (Chandra, 2007):

1) Terdapat tempat parkir kendaraan umum yang bersih.

2) Tidak terdapat sampah berserakan, genangan air, dan lain-lain.

b. Pembuangan sampah

Menurut definisi WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak

digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang

yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan

sendirinya.

Adapun tempat penyimpanan sementara (tempat sampah) yang

digunakan harus memenuhi persyaratan berikut ini:

1) Konstruksi harus kuat dan tidak mudah bocor.

2) Memiliki tutup dan mudah dibuka tanpa mengotori tangan.

3) Ukuran sesuai sehingga mudah diangkat oleh satu orang.

c. Penerangan

Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi

pencahayaan alami yang sumbernya berasal dari sinar matahari, dan

pencahayaan buatan yang sangat diperlukan apabila posisi ruangan

sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami

tidak mencukupi (Prabu,2009). Intensitas cahaya di ruang kerja

perkantoran minimal 1000 Lux dalam rata-rata pengukuran 8 jam.

10

Page 11: ISI Sttu Revisi

2. Persyaratan Minimum Sanitasi Terminal Bagian Dalam

a. Gedung Perkantoran

Syarat dari gedung perkantoran ini antara lain (Mukono,2005)

1. Lantai dibuat dari bahan yang mudah dibersihkan, kuat dan tidak

meresap air.

2. Dinding dibuat dari bahan yang kuat dan tidak meresap air serta

tidak mudah terbakar.

3. Pintu dan jendela yang kuat, bagian luar diberi kawat kassa

(kecuali jika ada AC).

4. Penerangan harus cukup dan tidak silau.

5. Ventilasi harus cukup dan memenuhi persyaratan minimal (20%

dari luas lantai).

6. Disediakan telepon untuk komunikasi.

b. Ruang Tunggu

Persyaratan ruang tunggu terminal (Chandra, 2007)

1. Ruangan bersih.

2. Tempat duduk bersih dan bebas dari kutu busuk.

3. Penerangan yang cukup dan tidak menyilaukan.

4. Tersedia tempat sampah dan terbuat dari benda yang kedap air.

5. Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak licin, dan mudah

dibersihkan.

3. Jamban dan Urinoir (Pengolahan Kotoran Manusia)

Jamban hendaknya selalu dijaga dan dipelihara dengan baik. Adapun

cara pemeliharaan yang baik menurut Depkes RI, 2004 adalah sebagai

berikut:

a. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan kering

b. Di sekeliling jamban tidak ada genangan air

c. Tidak ada sampah berserakan

d. Rumah jamban dalam keadaan baik Lantai selalu bersih dan tidak

ada kotoran yang terlihat

f. Lalat, tikus dan kecoa tidak ada

g. Tersedia alat pembersih

11

Page 12: ISI Sttu Revisi

h. Bila ada yang rusak segera diperbaiki.

4. Pembuangan Air Hujan dan Air Kotor (Air Limbah)

Sistem pengelolaan air limbah yang diterapkan harus memenuhi

persyaratan berikut (Chandra, 2007):

a. Tidak mengakibatkan kontaminasi terhadap sumber-sumber air

minum.

b. Tidak mengakibatkan pencemaran air permukaan.

c. Tidak menimbulkan pencemaran pada flora dan fauna yang

hidup di air dalam penggunaannya sehari-hari.

d. Tidak dihinggapi oleh vektor atau serangga yang

menyebabkan penyakit.

e. Tidak terbuka dan harus tertutup.

f. Tidak menimbulkan bau atau aroma tidak sedap.

12

Page 13: ISI Sttu Revisi

BAB III

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. LOKASI

Tempat : Terminal Bratang

Alamat : Jalan Bratang, Barata Jaya,Kecamatan Gubeng kota Surabaya

B. WAKTU

Pelaksanaan praktikum penilaian sanitasi tempat-tempat umum

dilakukan di terminal Bratang mulai pukul 09:00 - selesai.

C. METODE

Metode yang digunakan dalam melakukan penilaian sanitasi tempat-

tempat umum di terminal Bratang adalah metode observasi dan wawancara.

Metode observasiyang dilakukandengan melakukan pengamatan pada area

dalam maupunarea luar terminal dan mengisi formulir observasi yang telah

dibuat. Dan dengan metode wawancara dilakukan dengan mewawancarai

karyawan dan petugas yang ada di terminal Bratang.

D. ALAT DAN BAHAN

1. Formulir observasi

2. Alat tulis

3. Meteran

13

Page 14: ISI Sttu Revisi

E. LANGKAH PELAKSANAAN KEGIATAN

Pelaksanaan pemeriksaan sanitasi tempat-tempat umum di Terminal

Bratang dilakukan dengan observasi dan penilaian.

Metode penilaian pemeriksaan sanitasi tempat-tempat umum terhadap

Terminal Bratang dinyatakan dengan kata “ya” atau “tidak”

Untuk dapat mengetahui keadaan sanitasi tempat-tempat umum perlu adanya

pelaksanaan penilaia. Agar keadaan sanitasi dapat dilakukan perhitungan hal-

hal yang perlu diketahui dalam pelaksanaan penilaian adalah :

1. Jumlah item yang diperiksa

2. Jumlah item yang bernilai “ya”

Untuk lebih jelasnya dalam menghitung keadaan sanitasi dapat

digunakan rumus berikut :

∑ ya

∑ itemx 100 %

14

Page 15: ISI Sttu Revisi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL OBSERVASI

Lembar Observasi

Analisa Sanitasi Lingkungan Terminal Kendaraan Bermotor

Nama Terminal : Terminal Bratang

Alamat : Jalan Bratang, Barata Jaya, Kecamatan Gubeng /

Kota Surabaya

Kriteria penilaian :

Memenuhi syarat : jika prosentase hasil penilaian adalah sebesar 75 % -

100 %

Cukup : jika prosentase hasil penilaian adalah sebesar 56 % - 74 %

Kurang : jika prosentase hasil penilaian adalah <55 %

No Variabel YaTida

kKetarangan

1 2 3 4 5I. Bagian luar ( Out Door )

1. Tempat parkir

a. Bersih (tidak terdapat sampah yang berserakan)

b. Tertata rapi √

c. Rata / tidak bergelombang

d. Kuat √

e. Kedapair √ Karena masih ada genangan air pada saat terjadi hujan

f. Tidak becek / tidak berdebu

√ Di tempat parkir terlihat ada genangan airnya dan masih menimbulkan bau yang tidak sedap

g. Tersedia tempat √

15

Page 16: ISI Sttu Revisi

sampah setiap radius 10 meter

h. Ada jalur dan tanda √1 2 3 4 5

masuk dan keluar kendaraan yang jelas

Jumlah 6 2

Total skor ∑ ya

∑ itemx100 %=

68x 100 %

75%

Dari hasil penilaian lembar observasi Analisis Sanitasi Lingkungan

Terminal Kendaraan Bermotor di terminal Bratang, berdasarkan variabel tempat

parkir diperoleh hasil prosentase sebesar 75% dan termasuk dalam kategori

“MEMENUHI SYARAT”.

No Variabel YaTida

kKetarangan

1 2 3 4 52. Pembuangan sampah

a. Tersedia minimal1buah

tempat sampah dalam

keadaan baik pada setiap

radius 20 meter

b. Tempatsampahterbuatdaribahan

1) Kedapair √

2) Tidak mudah berkarat √ Terbuat dari bahan

yang mudah berkarat

contohnya terbuat

dari seng

3) Kuat √

4) Mudah dibersihkan √

5) Ringan √

c. Tempat sampah dilengkapi √ Tidak dilengkapi

16

Page 17: ISI Sttu Revisi

penutup dengan tutup

d. Tersedia kontainer sebagai √

1 2 3 4 5

tempat pengumpulan sampah

sementara

Jumlah 6 2

Total skor

∑ ya

∑ itemx100 %=

68x 100 %

75 %

Dari hasil penilaian lembar observasi Analisis Sanitasi Lingkungan

Terminal Kendaraan Bermotor di terminal Bratang, berdasarkan variabel tempat

pembungan sampah diperoleh hasil prosentase sebesar 75% dan termasuk dalam

kategori “MEMENUHI SYARAT”.

No Variabel Ya Tidak Ketarangan1 2 3 4 5

3. Tersedia penerangan cukup dan

tidak menyilaukan

Jumlah 1 0

Total skor

∑ ya

∑ itemx100 %=

11x100 %

100 %

Dari hasil penilaian lembar observasi Analisis Sanitasi Lingkungan

Terminal Kendaraan Bermotor di terminal Bratang, berdasarkan variabel tempat

tersedianya penerangan cukup dan tidak menyilaukan diperoleh hasil prosentase

sebesar 100% dan termasuk dalam kategori “MEMENUHI SYARAT”.

No Variabel Ya Tidak Ketarangan1 2 3 4 5

II. Ruang Dalam ( In Door )

A. Ruang Tunggu

17

Page 18: ISI Sttu Revisi

1. Ruang Tunggu

a.Ruangan bersih (tidak √

1 2 3 4 5

terdapat sampah yang

berserakan)

b.Tertata rapi √

c.Tempat duduk

kuat,bersih,bebas

serangga.

d.Tersedia tempat sampah √

e.Lantai terbuat dari bahan

1) Kuat √

2) Bersih √

3) Kedap air √

4) Rata √

5) Tidak licin √

6) Mudah dibersihkan √

Jumlah 0 10

Total Skor

∑ ya

∑ itemx100 %=

010x100 %

0 %

Dari hasil penilaian lembar observasi Analisis Sanitasi Lingkungan

Terminal Kendaraan Bermotor di terminal Bratang, berdasarkan variabel ruang

tunggu diperoleh hasil prosentase sebesar 0% dan termasuk dalam kategori

“TIDAK MEMENUHI SYARAT”.

No Variabel Ya Tidak Ketarangan1 2 3 4 5

2. Jamban dan urinoir

18

Page 19: ISI Sttu Revisi

a. Tersedia toilet dalam

keadaan

1 2 3 4 5

1) Bersih √ Toilet dalam keadaan yang kotor dan jarang dilakukan pembersihan secara rutin

2) Tidak berbau √ Bau pada toilet disebabkan karena keadaan toilet yang kurang bersih atau kotor

b. Jamban untuk pria

terpisah dengan jamban

untuk wanita

c. Toilet dihubungkan

dengan sistem

pengolahan air

limbah/IPAL (septik

tank)

d. Lantai jamban tidak

membahayakan pemakai

1) Bersih √ Terdapat kerak karena akibat jarang dilakukan pembersihan

2) Tidak licin √

3) Tidak retak √

e. Air selalu tersedia didalam

bak atau ember

f. Di sekeliling

jamban tidak ada

genangan air

g. Tersedia tempat

sampah yang

√ Tidak tersedia tempat sampah didalam kamar

19

Page 20: ISI Sttu Revisi

tertutup mandi

h. Jumlah jamban

minimal 2 buah

untuk setiap 1-250

pengunjung

i. Urinoir bersih, tidak

berbau, dan memiliki

air pembersih yang

memadai.

√ Kotor karena jarang dibersihkan

j. Terminal dengan

kapasitas minimal

250 pengunjung harus

memiliki 1 urinoir

Jumlah 8 5

Total Skor

∑ ya

∑ itemx100 %=

813x100 %

62 %

Dari hasil penilaian lembar observasi Analisis Sanitasi Lingkungan

Terminal Kendaraan Bermotor di terminal Bratang, berdasarkan variabel jamban

dan urinoir hasil prosentase sebesar 62% dan termasuk dalam kategori “CUKUP”.

No Variabel Ya Tidak Ketarangan1 2 3 4 5

3. Tempat cuci tangan

a.Tersedia tempat cuci

tangan untuk umum

√ Tidak tersedia tempat cuci tangan

b. Dilengkapi sabun dan

serbet

√ Tidak tersedia tempat cuci tangan sehingga tidak tersedia sabun dan serbet

20

Page 21: ISI Sttu Revisi

Jumlah 0 2

1 2 3 4Total Skor

∑ ya

∑ itemx100 %=

02x 100 %

0 %

Dari hasil penilaian lembar observasi Analisis Sanitasi Lingkungan

Terminal Kendaraan Bermotor di terminal Bratang, berdasarkan variabel tempat

cuci tangan hasil prosentase sebesar 0% dan termasuk dalam kategori “TIDAK

MEMENUHI SYARAT”.

No. Variabel Ya Tidak Keterangan

1 2 3 4 5

4. Pembuangan air hujan dan air

kotor

a. Memiliki sistem

pembuangan yang baik,

terhubung dengan saluran

umum atau septic tank

sendiri

Jumlah 1 0

Total Skor

∑ ya

∑ itemx100 %=

11x100 %

100 %

Dari hasil penilaian lembar observasi Analisis Sanitasi Lingkungan

Terminal Kendaraan Bermotor di terminal Bratang, berdasarkan variabel

pembuangan air hujan dan air kotor diperoleh hasil prosentase sebesar 100% dan

termasuk dalam kategori “MEMENUHI SYARAT”.

21

Page 22: ISI Sttu Revisi

No. Variabel Ya Tidak Keterangan

1 2 3 4 5

5. Pemadam kebakaran

a. Tersedia alat pemadam

kebakaran

Jumlah 1 0

Total Skor

∑ ya

∑ itemx100 %=

11x100 %

100 %

Dari hasil penilaian lembar observasi Analisis Sanitasi Lingkungan

Terminal Kendaraan Bermotor di terminal Bratang, berdasarkan variabel

pemadam kebakaran diperoleh hasil prosentase sebesar 100% dan termasuk

dalam kategori “MEMENUHI SYARAT”.

No. Variabel Ya Tidak Keterangan

1 2 3 4 5

6. Kotak P3K

a. Tersedia kotak P3K

minimal 1 buah yang

berisis obat-obatan lengkap

untuk P3K

Jumlah 1 0

Total Jumlah

∑ ya

∑ itemx100 %=

11x100 %

100 %

22

Page 23: ISI Sttu Revisi

Dari hasil penilaian lembar observasi Analisis Sanitasi Lingkungan

Terminal Kendaraan Bermotor di terminal Bratang, berdasarkan variabel kotak

P3K diperoleh hasil prosentase sebesar 100% dan termasuk dalam kategori

“MEMENUHI SYARAT”.

No. Variabel Ya Tidak Keterangan

1 2 3 4 5

7. Pengeras Suara

a. Terdapat alat pengeras

suara yang dapat

dipergunakan memberikan

informasi secara merata

Jumlah 1 0

Total Jumlah

∑ ya

∑ itemx100 %=

11x100 %

100 %

Dari hasil penilaian lembar observasi Analisis Sanitasi Lingkungan

Terminal Kendaraan Bermotor di terminal Bratang, berdasarkan variabel pengeras

suara diperoleh hasil prosentase sebesar 100% dan termasuk dalam kategori

“MEMENUHI SYARAT”

No. Variabel Ya Tidak Keterangan

1 2 3 4 5

B. Ruang Kantor

1. Ruang Kantor

a. Ventilasi minimal

20% dari luas lantai

23

Page 24: ISI Sttu Revisi

b. Tersedia toilet √

c. Tersedia tempat cuci

tangan

d. Lantai dibuat dari bahan

1) Mudah dibersihkan √

2) Kuat √

3) Kedap air √

e. Dinding dibuat dari bahan

1) Kuat √

2) Kedap air √

3) Tidak mudah terbakar √

f. Tersedia telepon untuk

komunikasi

Jumlah 10 0

Total Skor

∑ ya

∑ itemx100 %=

1010x100 %

100%

Dari hasil penilaian lembar observasi Analisis Sanitasi Lingkungan

Terminal Kendaraan Bermotor di terminal Bratang, berdasarkan variabel ruang

kantor diperoleh hasil prosentase sebesar 100% dan termasuk dalam kategori

“MEMENUHI SYARAT”.

24

Page 25: ISI Sttu Revisi

Rekapitulasi Data

Analisa Sanitasi Lingkungan Terminal Kendaraan Bermotor

No Variabel Penilaian Total

Nilai

(%)

Keterangan

Iya Tidak

1. Tempat parkir 6 2 75 MS

2. Pembuangan

sampah

6 2 75 MS

3. Tersedia

penerangan cukup

dan tidak

menyilaukan

1 0 100 MS

4. Ruang Tunggu 0 10 0 TMS

5. Jamban dan

urinoir

8 5 62 Cukup

6. Tempat cuci

tangan

0 2 0 TMS

7. Pembuangan air

hujan dan air

kotor

1 0 100 MS

8. Pemadam

Kebakaran

1 0 100 MS

9. Kotak P3K 1 0 100 MS

10. Pengeras Suara 1 0 100 MS

11. Ruang Kantor 10 0 100 MS

Jumlah 35 21

Keterangan :

MS : Memenuhi syarat

25

Page 26: ISI Sttu Revisi

TMS : Tidak memenuhi syarat

Terminal Bratang secara keseluruhan memperoleh nilai sebesar =

Total Skor

∑ ya

∑ itemx100 %=

3556x 100 %

= 62,5 %

Dari perhitung total skore terminal Bratang memperoleh nilai sebesar 62,5 %, dengan

kategori “CUKUP”

B. PEMBAHASAN

1. Bagian luar (out door area)

a. Dari hasil pengamatan pada variabel tempat parkir ada 2 komponen

yang belum memenuhi syarat yaitu yang pertama kedap air karena di

tempat parkir terminal Bratang ini tempat parkirnya tidak kedap air,

meski hujan sudah berhenti namun masih ada genangan air. Agar

tidak terjadi adanya genangan air, harus dibersihkan setelah terjadi

hujan, sehingga tidak menyebabkan adanya genangan. Yang kedua

tidak becek/tidak berdebu karena jika hujan pasti ada tempat yang

becek dan tidak bisa dihindari adanya debu di terminal Bratang ini.

Seharusnya untuk menghindari adanya becek harus dilakukan

pembersihan. Sedangkan komponen lainnya memenuhi syarat karena

tempat parkir nya bersih dalam artian tidak ada sampah berserakan,

rapi dalam memarkir kendaraan, konstruksi bangunan tempat parir

yang kuat, tersedia tempat sampah yang jaraknya kurang dari 10 meter,

dan di tempat parkir ini ada jalur dan tanda masuk dan keluar

kendaraan yang jelas dan bisa dimengerti oleh pemakai tempat parkir.

b. Dari hasil pengamatan pada variabel pembuangan sampah di terminal

Bratang telah tersedia tempat sampah yang kurang dari 20 meter dari

tempat satu dengan tempat satu yang lain, sehingga kedaaandi terminal

Bratang tidak terdapat tumpukan sampah. Tempat sampah di terminal

Bratang ini terbuat dari bahan yang kedap air, kuat, mudah

26

Page 27: ISI Sttu Revisi

dibersihkan, ringan, namun ada tempat sampah yang mudah berkarat

karena terbuat dari besi seperti tong drum. Tempat sampah yang ada

di terminal Bratang tidak ada tutupnya, tempat sampah dalam keadaan

terbuka. Di terminal bratang ini juga terdapat container untuk

pengumpulan sampah sementara.

c. Pada variabel penerangan, untuk penerangannya sudah cukup dan

tidak menyilaukan bagi pengunjung maupun pengelola terminal.

2. Bagian dalam (indoor area)

b. Ruang tunggu

1) Dari hasil pengamatan pada variabel ruang tunggu, di terminal

Bratang terdapat ruang tunggu namun ruang tunggu yang ada tidak

difungsikan untuk tempat para penumpang menunggu kedatangan

bus, melainkan ruang tunggu digunakan sebagai tempat jualan

beberapa pedagang. Sehingga penumpang yang ada di terminal

Bratang langsung masuk pada bus yang ada. Jika bus belum ada

masih terlihat penumpang berlalu lalang di lingkungan terminal

Bratang .

2) Dari hasil pengamatan pada variabel jamban dan urinoir, masih

banyak komponen yang tidak memenuhi syarat. Toilet di terminal

ini tidak bersih dan berbau sampai didepan toilet. Toilet ini

langsung dihubungkan dengan system pengolahan air limbah

(septic tank). Jamban di terminal ini dipisah antara jamban untuk

pria dan wanita. Lantai di jamban ini juga tidak bersih namun tidak

licin dan tidak ada lantai yang retak. Air yang digunakan oleh

pengguna jamban selalu tersedia di dalam bak dan airnya lancar. Di

sekeliling jamban juga tidak ada genangan air, air kotor pun

mengalir dengan lancar. Didalam toilet tidak terdapat tempat

sampah. Tempat sampah yang ada di depan toilet ini tidak terdapat

tutup sehingga bisa menyebabkan banyak lalat yang menjadi

vektor penyakit. Jumlah jamban telah memenuhi syarat karena

mencukupi untuk pengunjung yaitu minimal 2 buah untuk 250

27

Page 28: ISI Sttu Revisi

pengunjung. Urinoir kotor dan berbau, karena jarang untuk

dibersihkan

3) Dari hasil pengamatan pada variabel tempat cuci tangan tidak

memenuhi syarat, karena di terminal Bratang tidak tersedia

tempat cuci tangan.

4) Dari hasil pengamatan pada variabel pembuangan air hujan dan air

kotor telah memenuhi syarat karena pembuangan air kotor di

terminal Bratang telah memiliki sistem pembuangan yang baik,

lancar dan terhubung dengan saluran umum.

5) Dari hasil pengamatan pada variabel pemadam kebakaran telah

memenuhi syarat karena di terminal Bratang sudah tersedia alat

pemadam kebakaran dan pengelola terminal telah

mengoperasikannya jika terjadi kebakaran.

6) Dari hasil pengamatan pada variabel kotak P3K juga telah

memenuhi syarat karena di terminal Bratang sudah tersedia kotak

P3K (pertolongan pertama pada kecelakaan).

7) Dari hasil pengamatan pada variabel pengeras suara telah

memenuhi syarat karena di terminal ini terdapat pengeras suara

yang di gunakan untuk memberikan informasi secara merata.

Pengeras suara pada terminal Bratang terletak di dekat pos

penjagaan. Biasanya pengeras suara di gunakan untuk

memberitahu pengunjung tentang keberangkatan bus.

c. Ruang kantor

1) Pada variabel ruangan kantor semua komponen telah memenuhi

syarat karena di ruang kantor ini luas ventilasinya adalah 20% dari

luas lantai, telah tersedia toilet yang bersih, telah tersedia tempat

cuci tangan yang dilengkapi dengan sabun dan pengering (serbet),

lantai di ruang kantor ini mudah dibersihkan, kuat, dan kedap air.

Dinding di ruangan ini dibuat dari bahan yang kuat, kedap air dan

tidak mudah terbakar. Komponen terakhir, di ruangan ini terdapat

telepon untuk komunikasi.

28

Page 29: ISI Sttu Revisi

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil observasi kondisi sanitasi yang dilakukan di terminal

Bratang, Surabaya dapat disimpulkan :

1. Pada variabel tempat parkir memperoleh presentase 75 % karena masih

terdapat beberapa variabel yang belum memenuhi syarat, seperti lantai

tidak kedap air, dan juga becek.

2. Pada variabel tempat sampah, memperoleh presentase 75 % karena tempat

sampah terbuat dari tong/drum sehingga mudah berkarat dan juga ada

tidak ada penutupnya.

3. Dari segi penerangan, sudah cukup baik sehingga mendapat presentase

100%.

4. Pada variabel ruang tunggu memperoleh presentase 0% karena di terminal

Bratang tidak terdapat ruang tunggu untuk penumpang.

5. Pada variabel jamban/urinoir, memperoleh presentase sebesar 62% karena

tidak bersih, masih terdapat bau, keadaan lantai jamban yang tidak bersih

serta tidak terdapat tempat sampah didalam kamar mandi, uriboir juga

terlihat masih kotor dan berbau karena jarang untuk dibersihkan.

6. Pada variabel cuci tangan memperoleh presentase 0 % karena disana tidak

terdapat tempat cuci tangan/wastafel

7. Pembuangan air hujan memperoleh presentase 100% karena telah

memenuhi syarat.

8. Pada kotak P3K juga telah tersedia dan memenuhi syarat sehingga

memperoleh skor 100%.

9. Pada variabel pemadam kebakaran memenuhi syarat dan memperoleh skor

100%.

10. Pada variabel alat pengeras suara telah memenuhi syarat sehingga

memperoleh presentase 100%.

29

Page 30: ISI Sttu Revisi

11. Pada variable ruang kantor telah memenuhi syarat semua sehingga

memperoleh presentase 100%.

12. Dapat disimpulkan bahwa terminal Bratang merupakan terminal tipe B,

keadaan sanitasi tempat-tempat umum di terminal Bratang mendapatkan

kriteria cukup dengan total nilai 62,5%

B. SARAN

Keadaan sanitasi di terminal Bratang masih terdapat beberapa variabel

yang kurang, sehingga disarankan untuk meningkatkan keadaan sanitasinya

khususnya pada :

1. Lantai pada tempat parkir sebaiknya diperbaiki agar tidak terdapat

genangan air jika hujan sehingga becek.

2. Agar diperhatikan untuk tempat sampah yang tersedia sebaiknya diberi

penutup dan juga terbuat dari bahan plastic sehingga mudah dibersihkan

dan juga tidak mudah berkarat.

3. Menyediakan ruang tunggu bagi penumpang agar penumpang tidak

berserakan

4. Kegiatan untuk membersihkan toilet/jamban/ponten umum secara rutin

sehingga terlihat bersih, tidak berbau serta menyediakan tempat sampah

yang terdapat tutupnya.

5. Menyediakan wastafel/sarana cuci tangan untuk para

penumpang/pengunjung di terminal.

30