29
FISIKA GELOMBANG BUNYI Nama Kelompok: 1. Ari C. Hendrik (13214002) 2. Agus Syahrial 3. Fajar Tabah 4. David Sibuea

jdbhdxbh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jnhn,uhg

Citation preview

Page 1: jdbhdxbh

FISIKA GELOMBANG BUNYI

Nama Kelompok:1. Ari C. Hendrik (13214002)2. Agus Syahrial3. Fajar Tabah4. David Sibuea

Page 2: jdbhdxbh

OSILASI

1. OSILASI Gerak Harmonis Sederhana (GHS), Energi pada

GHS,

GHS pada pegas, GHS pada Bandul

Osilasi Teredam

Page 3: jdbhdxbh

OSILASI / GETARAN

Merupakan gerak bolak balik disekitar kesetimbangannya.

Kesetimbang-an adalah suatu keadaan dimana suatu benda berada pada posisi diam jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda tersebut.

Page 4: jdbhdxbh

Contoh gerak osilasi

Page 5: jdbhdxbh

Mengapa Bergetar

Sebuah benda/sistem bergetar karena ia cenderung melawan dan mempertahankan dirinya pada keadaan normal

Contohnya sebuah pegas, jika ditekan di balik menekan. Namun jika ditarik, ia balik menarik ke arah berlawanan

Sebuah bandul juga demikian, jika diberi simpangan ke kiri, ia akan bergerak ke kanan. Jika diberi simpangan ke kanan, ia akan menormalkan dirinya dengan bergerak ke kiri.

Pada dasarnya seluruh benda demikian

Page 6: jdbhdxbh

Beberapa Istilah

Amplitudo (A) = simpangan maks dari titik kesetimbangan (selalu +), SI = (m)

Getaran lengkap = siklus = satu perjalanan melingkar lengkap

Periode (T), waktu yang dipelukan utk 1 siklus ( SI = Sekon), T = 1/f

Frekuensi (f), banyaknya siklus/sat waktu

(SI = Hertz), f = 1/T Frekuensi sudut (ω) = (SI = rad/siklus)

ω = 2f = 2/T

Page 7: jdbhdxbh

Gerak Harmonik Sederhana

Salah satu jenis getaran yang paling sederhana disebut gerak harmonik sederhana (GHS) atau simple harmonic oscillation (SHO)

Mengapa dinamakan GHS?

Harmonik : Bentuk/pola getaran selalu berulang pada waktu tertentu

Sederhana : Dianggap tidak ada gaya disipasi, sehingga amplitudo dan energi tetap/kekal

Contoh GHS yang paling lazim adalah:

Sistem pegas dengan beban m

Sistem bandul dengan tali l dan beban m

Page 8: jdbhdxbh

GHS PADA PEGAS

Sebuah pegas yang digantungi beban m merupakan contoh dari GHS

Sebuah pegas jika ditarik atau ditekan dari posisi normalnya akan melawan dengan gaya tertentu untuk menormalkan dirinya. Gaya ini disebut gaya pemulih (restoring force), yang besarnya sebanding dengan seberapa besar kita menarik/menekan pegas tersebut dan arahnya berlawanan dengan arah tarikan kita. Hubungan ini dirumuskan oleh Robert Hooke:

F ky

Page 9: jdbhdxbh

W

F

F

Wsina

Page 10: jdbhdxbh

Gerak Harmonis Sederhana

Gerak harmonik sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu

GHS Linier

misalnya : penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa/air dalam pipa U, gerak horisontal/vertikal dari pegas, dsb.

GHS Angular

misalnya : gerak bandul/bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dsb.

Page 11: jdbhdxbh

GERAK HARMONIK SEDERHANA (SHM)

Pada setiap saat berlaku bahwa F = ma

Tapi dalam kasus ini F = -kx

dan ma =

Sehingga: -kx = ma =

k

x

m

F = -kx

a

md x

dt

2

2

Suatu pers. diferensial x(t)!

md x

dt

2

2

d x

dt

km

x2

2= -

Page 12: jdbhdxbh

SHM ...

d x

dt

km

x2

2

d x

dtx

2

22

km

Coba solusi: x = A cos(t)

tsinAdtdx

xtcosAdt

xd 222

2

definisikan

Dengan w adalah frekuensi

Sudut dari gerak

Page 13: jdbhdxbh

Periode Getaran Beban di Ujung Pegas

k

mT

Tmk

ymyk

ymF

kyamykF

y

2

2.

,... : Sehingga

..: benda pada bekerja yang Gaya

.. : pemulihnya Gaya

2

2

2

Page 14: jdbhdxbh

Frekuensi Getaran Pegas

m

kf

2

1

Page 15: jdbhdxbh

SHM Solusi...

Penggambaran A cos(t ) A = amplitudo getaran

T = 2/

A

A-

Page 16: jdbhdxbh

Penggambaran A cos(t + )

-

SHM Solusi...

Page 17: jdbhdxbh

Penggambaran A cos(t - /2)

A

= /2

= A sin(t)!

-

SHM Solusi...

Page 18: jdbhdxbh

SHM Solusi…

Solusi umum adalah x = A cos(t + )

dengan A = amplitudo

= frekuensi

= fasa

Untuk suatu massa pada pegas Frekuensi tidak bergantung pada amplitudo!!!

Ini berlaku untuk semua gerak harmonik sederhana!

Osilasi terjadi sekitar titik setimbang dimana gaya sama dengan nol!

km

Page 19: jdbhdxbh

SHM Solusi...

Penggambaran A cos(t ) A = amplitudo getaran

T = 2/

A

A-

Page 20: jdbhdxbh

Kecepatan & Percepatan pd GHS

X = A Cos (ωt),

Kecepatan :

V = dX/dt = - ω A sin (ωt), Vmaks = - ω A

Percepatan :

a = dV/dt = - ω ² A Cos (ω t)

Atau :

Perc.maks. : amaks = - ω ² A

Page 21: jdbhdxbh

ENERGI PADA GHS

Energi potensial sebuah pegas dengan konstanta k yang teregang sejauh x :

EP = ½ kx² Energi Kinetik sebuah benda bermassa

m yang bergerak dengan kelajuan V :EP = ½ mV²

Energi total ET = EP + EK = ½ kx² + ½ mV² ---- 1Ketika simpangan maks,X = A, V= 0Maka E total = ½ k A² -----------------------2

Page 22: jdbhdxbh

Energi Pada GHS

Pada titik setimbang X=0 semua energi merupakan energi kinetik :

E = ½ mVo² + ½ k(0)² = ½ mVo² --- 3

Vo merupakan kecepatan maksimum yang terjadi selama gerak (pd x=0)

Dari pers 2 dan 3 didapatkan :

½ mVo² = ½ kA² ----- shg Vo² = (k/m)A²

Kecepatan (v) pada jarak x, (x<A)

V = ± (k/m)(A²- x²)

Page 23: jdbhdxbh

Bandul Matematis

Gaya pemulih F = - mg sin , Jika <<<, maka sin = , sehinggaF = - mg = - mg (x/L)- k x = - mg (x/L), maka k = (mg)/L

224,2

1

2

12

/

T

Lg

g

L

fT

L

gf

L

gf

L

g

m

Lmg

m

k

Page 24: jdbhdxbh

Gerak Harmonis Teredam

Pengurangan Amplitudo terhadap waktu pada pegas atau bandul yang Berayun sampai osilasi berhenti sama sekali

Redaman biasanya disebabkan oleh : - Hambatan udara - gesekan internal pada sistem yang berosilasi

Page 25: jdbhdxbh

Gerak Harmonis Teredam

* Kasus sederhana adalah sebuah osilator harmonik sederhana dengan gaya redaman gesekan yang berbanding langsung dengan kecepatan benda yang berosilasi.

Gaya tambahan pada benda karena adanya gaya gesek :

F = - bv

b = kont. Yang menyatakan besarnya redamanV = dx/dt , kecepatan benda - menunjukkan gaya selalu berlawanan arah dengan kecepatan.

Page 26: jdbhdxbh

Gerak Harmonis Teredam

Gaya total pada benda :

F = - kx – bv

Hukum II Newton untuk sistem ini :

- kx – bv = ma ;

– kx – b dx/dt = md²x/dt² atau

– kx – bv = m dv/dt

Page 27: jdbhdxbh

Gerak Harmonis Teredam

Jika gaya redaman relatif kecil, pers.

menjadi :

X = Ae -(b/2m)t Cos (w’t + )

w’ = frekuensi angular pd GHS teredam

Hubungan w’ dengan w adalah :

W’= (k/m) – (b²/4m²)

Jika = 0 tdk ada redaman, maka w = (k/m)

Page 28: jdbhdxbh

GHS Teredam

Untuk redaman kritik : (k/m) = (b²/4m²)

keadaan ini sistem tdk lagi berosilasi, akan tetapi kembali pada posisi setimbangnya.

Redaman berlebih : (k/m) < (b²/4m²)

Pd keadaan ini jg tdk terjadi osilasi, akan tetapi sistem kembali menuju kesetimbang annya lebih lambat

Page 29: jdbhdxbh

Pemakaian GHS teredam dalam keadaan sehari-hari

Pada garpu tala yg bergetar atau dawai gitar diiginkan redaman sesedikit mungkin

Sebaliknya redaman sangat berguna pada suatu sistem suspensi mobil, shg ketika kendaraan melewati gundukan,kendaraan tdk melambung terus menerus.

Untuk kenyamanan penumpang yang optimal sistem harus dalam keadaan redaman kritis.