4
KAJIAN FIQIH: RUKUN ISLAM Didalam agama islam terdapat rukun-rukun yang menjadi bagian pokok tegaknya ajaran agama islam, artinya bahwa sesuatu tidak akan menjadi apabila bagian-bagian yang pokoknya tidak mencukupi. Diantara rukun-rukun dalam islam yaitu rukun islam dan rukun iman. Rukun islam terdapat lima perkara, yaitu; 1. Mengucapkan dua kalimat syahadat. 2. Mendirikan sholat. 3. Membayar Dzakat. 4. Menunaikan Ibadah Puasa dibulan ramadhan. 5. Menunaikan ibadah haji bagi yang mampu. Setiap orang islam harus mengerjakan rukun islam tersebut dengan syarat dan rukun-rukun yang telah ditentukan didalamnya. Tiap-tiap orang yang mengerjakan rukun islam dikatakan muslim/ah. Hal ini diterangkan dalam riwayat muttafaqqun alaihi, (Bukhari dan Muslim), ِ ةَ لاَ ّ ص ل اِ ام َ قِ اَ ه و ل ل اُ لْ وُ سَ ا رً د َ ّ مَ حُ مَ ّ ! نَ # اَ ه و ل ل اَ ّ لاِ اَ ه لِ اَ لاْ ! نَ # اُ ةَ ادَ هَ ( ش: ٍ سْ مَ . خ ىَ لَ عُ مَ لاْ سِ لا اَ 4 ىِ 5 نُ 7 بٌ ّ ق َ . فَ ّ تُ مرواة( َ لْ 4 يِ 7 بَ سِ ه ْ 4 يَ لِ اَ اعَ طَ تْ س اِ ! نَ مِ تْ 4 يَ 7 ب ل اُ ّ ! جَ حَ وَ ! انَ . صَ مَ ّ ر ل اِ امَ 4 يِ صَ وِ اة َ كَ ّ . ر ل اِ اء َ يْ 4 بِ اَ و) ِ هْ 4 يَ لَ عArtinya: ”Sesungguhnya agama islam didirikan berdasarkan lima perkara: yaitu bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah, Mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa dibulan ramadhan, dan menunaikan ibadah haji bagi yang mampu” (H.R. Muttafaqqun Alaihi). A. Rukun Islam Pertama; Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat Rukun islam yang pertama yaitu syahadat yang secara etimologi berarti menyaksikan, atau pengakuan dalam bahasa arab ُ دِ اهَ ( شُ 4 يَ اهدَ ( س هادة( ش, didalam kalimat syahadat terdiri dari dua kalimat pengakuan, yaitu; 1. Pertama ; Pengakuan bahwa tiada tuhan selain Allah SWT.

Jefri Muchlasin - Fiqih; Rukun Islam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fiqh

Citation preview

Page 1: Jefri Muchlasin - Fiqih; Rukun Islam

KAJIAN FIQIH: RUKUN ISLAM

Didalam agama islam terdapat rukun-rukun yang menjadi bagian pokok tegaknya ajaran agama islam, artinya bahwa sesuatu tidak akan menjadi apabila bagian-bagian yang pokoknya tidak mencukupi.

Diantara rukun-rukun dalam islam yaitu rukun islam dan rukun iman. Rukun islam terdapat lima perkara, yaitu;

1. Mengucapkan dua kalimat syahadat.2. Mendirikan sholat.3. Membayar Dzakat.4. Menunaikan Ibadah Puasa dibulan ramadhan.5. Menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.

Setiap orang islam harus mengerjakan rukun islam tersebut dengan syarat dan rukun-rukun yang telah ditentukan didalamnya. Tiap-tiap orang yang mengerjakan rukun islam dikatakan muslim/ah.

Hal ini diterangkan dalam riwayat muttafaqqun alaihi, (Bukhari dan Muslim),

و�ل� س��� �ن م�ح�م د�ا ر� الله و�أ �ال �له� إ �إ �ن� ال ه�اد�ة� أ �م� ع�ل�ى خ�م�س : ش� ال �س� �ي� اإل �ن ب

�ت� م�ن� �ي ان� و�ح�ج/ الب م�ض��� � الر �ام ي اة� و�ص��� ك��� اء� الز �ت��� �ي �ة� و�إ ال � الص�� ام �ق��� الله و�إ�ه�( �ي ف�ق= ع�ل �ل� )رواه م�ت �ي ب �ه� س� �ي �ل �ط�اع� إ ت اس�

Artinya: ”Sesungguhnya agama islam didirikan berdasarkan lima perkara: yaitu bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah, Mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa dibulan ramadhan, dan menunaikan ibadah haji bagi yang mampu” (H.R. Muttafaqqun Alaihi).

A. Rukun Islam Pertama; Mengucapkan Dua Kalimat Syahadat

Rukun islam yang pertama yaitu syahadat yang secara etimologi berarti

menyaksikan, atau pengakuan dalam bahasa arab اه�د� – �ش��� اهد� – ي ش���;didalam kalimat syahadat terdiri dari dua kalimat pengakuan, yaitu ,شهادة

1. Pertama ; Pengakuan bahwa tiada tuhan selain Allah SWT.2. Kedua ; Pengakuan bahwa Muhammad itu utusan Allah SWT.

Pada pengakuan yang pertama dengan bunyi ; "أشهد أن الإله إالالله" dapat disebut sebagai pengakuan tauhid dan sebagai bentuk Iman. Dan pada

pengakuan kedua dengan berbunyi ; "أشهد أن محمدا رسول الله" sebut sebagai syahadat rasul dan sebagai bentuk Amal. Dalam hal ini menandakan bahwa Iman dan Amal kedua hal yang tidak bisa dipisahkan.

Lafadz syahadat yang pertama memiliki dua arti yaitu pertama berupa larangan dan kedua pengakuan, maksudnya bahwa larangan adalah larangan untuk menyembah selain Allah SWT sebagai pencipta dan kedua berupa pengakuan bahwa hanya kepada Allah SWT lah yang maha Esa sebagai pencipta alam semesta. Dan pada lafadz kedua memiliki arti bahwa pengakuan terhadap Muhammad SAW sebagai rasul utusan Allah baik secara

Page 2: Jefri Muchlasin - Fiqih; Rukun Islam

lahir dan batin serta dengan keyakinan ini merupakan syahadat kepada Allah SWT.

B. Rukun Islam yang kedua; Mendirikan Sholat

Sholat merupakan tiang agama dan barang siapa yang meninggalkannya berarti telah menghancurkan agama, dan barang siapa yang mendirikannya berarti mereka telah menegakkan agama1.

C. Thaharah

Secara bahasa thaharah berasal dari bahasa arab �ر-يطهر-طهارةJطه yang berarti bersih, suci, mensucikan. Dan secara istilah bahwa thaharah adalah hal-hal bersuci atau hal-hal kebersihan artinya tata cara bagaimana menyucikan diri (badan, pakaian, dll) agar dapat sah dalam menjalankan ibadah.

Secara garis besar thaharah digolongakan dalam 2 garis besar yaitu menghilangkan hadats/kotoran dan menghilangkan/bersuci dari najis. Dan para ulama’ bersepakat bahwa mensucikan hadats terdiri dari 3 hal, yaitu: wudhu, mandi dan tayammum.

Alat pendukung dalam bersuci adalah Air, Debu, Batu.

D. Macam-Macam Air

Air yang dapat digunakan untuk berwudhu terdapat 7 macam:

1. Air hujan2. Air laut3. Air sungai4. Air dari mata air5. Air sumur6. Air salju7. Air embun

“secara garis besar bahwa air yang dapat digunakan dalam bersuci adalah air bersih yang sewajarnya”

E. Pembagian Air

Air dapat digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu;

1. Air suci dan mensucikan (Air Muthlak);2. Air suci tetapi tidak dapat digunakan untuk bersuci;

i. Air yang bekas setelah dipakai berwudhu dan mandi (air musta’mal)

ii. Air yang bercampur dengan air suci, seperti air the, kopi, dll.

الصالة عمد الدين، فمن أقامها فقد أقام الدين ومن تركها فقد هدم الدين1

Page 3: Jefri Muchlasin - Fiqih; Rukun Islam

3. Air suci dan dapat mensucikan tetapi, makruh yaitu air yang terjemur (musyammas);

4. Air bernajis (mutanajjis).i. Air sedikit (kurang dari 216 liter), lantas kemasukan najis maka

tidak sah untuk digunakan bersuci dan tetap najis hukumnya baik berubah sifatnya atau tidak.

ii. Air banyak (lebih dari 216liter), apabila kemasukan najis yang terlalu sedikit dan tidak merubah sifatnya maka hukumya tetap suci dan sah untuk digunakan berwudhu. Tetapi apabila telah merubah sifat air tersebut (bau, rasa, dan rupa) maka tidak dapat dikatakan sah untuk bersuci.

F. Najis

Yang dimaksudkan dengan najis adalah sebagai berikut; yaitu air kencing, darah, nanah, bekas jilatan anjing, dan lain sebagainya.

Pembagian najis adalah sebagai berikut:

1. Najis Ringan, seperti air kencing bayi yang umurnya kurang dari 2 bulan dan belum makan selain susu. Cara membersihkannya: cukup dengan memercikkan air kebagian yang terkena sampai menghilangkan sifatnya.

2. Najis Sedang, seperti kotoran, hewan, air kencing, dan bangkai binatang, cara membersihkanya yaitu dengan menggunakan air sampai hilang sifatnya.

3. Najid Berat, seperti jilatan anjing dan babi. Cara mensucikannya: dicuci menggunakan air sebanyak 7 kali dan sekali dengan menggunakan tanah.

Najis najis yang dimaafkan, yaitu:

1. Bangkai binatang yang darahnya tidak mengalir. Seperti nyamuk, kutu, dll.

2. Najis yang amat sedikit3. Nanah atau darah dari kudis4. Debu yang bercampur najis5. Dan lain-lain yang sangat sukar untuk dihindari.