7
LAPORAN PRATIKUM LABOR TEKNOLOGI BETON RIYAN RIZKI ANANDA 1310015211020 JOB IV PENENTUAN WAKTU IKAT SEMEN CARA LAPANGAN ( KUE SERABI ) 4.1 PELAKSANA Hari/tanggal : Kamis 20 maret 2014 Waktu : 11.00 WIB – Selesai Tempat : Laboratorium Teknologi Beton Universital Bung Hatta 4.2 TUJUAN 1.2.1 Tujuan umum Dengan melaksanakan praktikum – praktikum ini diharapkan mahasiswa mendapatkan waktu ikat semen secara lapangan. 1.2.2 Tujuan Khusus Setelah Pratikum ini di harapkan mahasiswa dapat: 1. menentukan waktu ikat semen dilapangan dengan cara sederhana 2. mengaplikasikan waktu ikat semen dengan pekerjaan- pekerjaan dalam teknik sipil yang menggunakan semen dalam pelaksanaannya 4.3 REFERENSI 1. http://www6.shoutmix.com 2. http://materialbeton.blogspot.com 3. material beton dan semen 4.4 TEORI DASAR CIVIL ENGINEERING Page 4- 1 BUNG HATTA UNIVERSITY

JOB IV ok

Embed Size (px)

DESCRIPTION

CONTOH LAPORAN BETON

Citation preview

Page 1: JOB IV ok

LAPORAN PRATIKUM LABOR TEKNOLOGI BETON

RIYAN RIZKI ANANDA

1310015211020

JOB IV

PENENTUAN WAKTU IKAT SEMEN CARA LAPANGAN

( KUE SERABI )

4.1 PELAKSANA

Hari/tanggal : Kamis 20 maret 2014

Waktu : 11.00 WIB – Selesai

Tempat : Laboratorium Teknologi Beton Universital Bung Hatta

4.2 TUJUAN

1.2.1 Tujuan umum

Dengan melaksanakan praktikum – praktikum ini diharapkan mahasiswa mendapatkan waktu ikat semen secara lapangan.

1.2.2 Tujuan Khusus

Setelah Pratikum ini di harapkan mahasiswa dapat:

1. menentukan waktu ikat semen dilapangan dengan cara sederhana

2. mengaplikasikan waktu ikat semen dengan pekerjaan-pekerjaan dalam teknik sipil yang menggunakan semen dalam pelaksanaannya

4.3 REFERENSI

1. http://www6.shoutmix.com

2. http://materialbeton.blogspot.com

3. material beton dan semen

4.4 TEORI DASAR

Penentuan waktu ikat semen cara lapanggan untuk melihat waktu yang

diibutuhkan oleh semen untuk terjadinya penggikatan. Akan tetapi pada pelaksanaan

hanya membutuhkan peralatan yang sederhana. Hal ini biasanya dilakukan dilapangan

dalam pembanggunan untuk mengifisiensikan pekerjaan, karena caranya lebih mudah.

Dimana untuk pengujian cara lapangan hanya dengan melihat kondisi pasta semen

setelah didiamkan dalam waktu minimal 45 menit . Disana akan terlihat kondisi apabila

CIVIL ENGINEERING Page 4- 1BUNG HATTA UNIVERSITY

Page 2: JOB IV ok

LAPORAN PRATIKUM LABOR TEKNOLOGI BETON

RIYAN RIZKI ANANDA

1310015211020

telah tercapai waktu ikatsemen akan terlihat retak-retak rambut pada daerah yang

ditusuk.

Hiderasi dan mekanisme reaksi pengerasan semen

Air merupakan reaktan kunci dalam hidrasi semen.Penggabungan air menjadi zat yang dikenal sebagai hidrasi.Air dan semen awalnya membentuk pasta semen yang mulai bereaksi dan mengeras (ditetapkan). Pasta ini mengikat partikel agregat melalui proses kimia hidrasi. Dalam hidrasi semen, perubahan kimia terjadi perlahan-lahan, pada akhirnya menciptakan produk kristal baru, evolusi panas, dan tanda-tanda terukur lainnya.

semen + air = pasta mengeras semen

Seperti halnya penentuan waktu ikat semen cara laboratorium, penentuan ikat semen cara lapangan juga untuk melihat waktu yang dibutuhkan oleh semen untuk terjadinya pengikatan. Akan tetapi pada pelaksanaannya hanya membutuhkan peralatan yang sederhana. Hal ini biasanya dilakukan di lapangan dalam pembangunan konstruksi untuk mengefisiensikan pekerjaan, karena caranya lebih mudah. Dimana untuk pengujian cara lapangan hanya dengan melihat kondisi pasta semen setelah didiamkan dalam waktu minimal 45 menit. Disana akan terlihat kondisi pasta apabila telah tercapai waktu ikat semen akan terlihat retak-retak rambut pada daerah yang ditusuk

Semen alam adalah sebuah semen hidrolik yang dihasilkan dengan pembakaran batu kapur

yang mengandung lempung, terdapat secara alamiah, pada suhu lebih rendah dari suhu

pengerasan dan kemudian menggilingnya menjadi serbuk halus.Kadar silika, alumina dan

oxida besi cukup untuk mendapat gabungkan diri dengan kalsiumoxida sehingga terjadi

senyawa-senyawa kalsium silikat dan aluminat, yang dapat dianggap mempunyai sifat-

sifat hidrolik seperti semen alam. Kita kenal dua jenis semen alam, jenis pertama pada

umumnya dipergunakan dalam konstruksi beton bersamasama dengan semen

portland.Jenis kedua adalah semen yang telah dibubuhi bahan pembantu yaitu udara, jenis

semen kedua ini fungsinya sama seperti yang telah diutarakan diatas. Semen alam tidak

boleh digunakan di tempat-tempat yang tidak terlindung terhadap pengaruh cuaca

langsung, akan tetapi dapat dipergunakan dalam adukan atau beton yang tidak pernah akan

mengalami tegangan tinggi, atau dalam keadaan yang membutuhkan banyak bahan namun

sama sekali tidak memperhitungkan kekuatan bahan tersebut

CIVIL ENGINEERING Page 4- 2BUNG HATTA UNIVERSITY

Page 3: JOB IV ok

LAPORAN PRATIKUM LABOR TEKNOLOGI BETON

RIYAN RIZKI ANANDA

1310015211020

Semen Portland Tipe I (OPC)

Semen Portland Jenis I adalah semen hidrolis yang dibuat dengan menggiling klinker

semen dan gypsum. Semen Portland Jenis I memenuhi persyaratan SNI No. 15-2049-2004

Jenis I dan ASTM C150-2004 tipe l.Semen jenis ini digunakan untuk bangunan umum

dengan kekuatan tekanan yang tinggi (tidak memerlukan persyaratan khusus), seperti: •

Bangunan bertingkat tinggi • Perumahan • Jembatan dan jalan raya • Landasan bandar

udara • Beton pratekan • Bendungan saluran irigasi • Elemen bangunan seperti genteng,

hollow, brick/batako, paving block, buis beton, roster, dan lain-lain.

Semen Portland Pozzolan (PPC)

Semen Portland Pozzolan adalah semen hidrolis yang terdiri dari campuran homogen

antara semen Portland dan Pozzolan halus, yang diproduksi dengan menggiling klinker

semen Portland dan Pozzolan bersama-sama atau mencampur secara rata bubuk semen

Portland dan Pozzolan atau gabungan antara menggiling dan mencampur, dimana kadar

pozzolan 15 s.d 40% massa Semen Portland Pozzolan. Semen Portland Pozzolan

memenuhi persyaratan SNI 15-0302-2004 type IP-U. Kegunaannya: • Bangunan

bertingkat (2-3 lantai) • Konstruksi beton umum • Konstruksi beton massa seperti pondasi

plat penuh dan bendungan/dam • Konstruksi bangunan di daerah pantai, tanah berair

(rawa) • Bangunan di lingkungan garam sulfat yang agresif • Konstruksi bangunan yang

memerlukan kekedapan tinggi seperti bangunan sanitasi, bangunan perairan, dan

penampungan air.

Semen Portland Komposit (PCC)

Semen Portland Komposit adalah bahan pengikat hidrolis hasil penggilingan bersama-sama terak Semen Portland dan gipsum dengan satu atau lebih bahan anorganik, atau hasil pencampuran bubuk Semen Portland dengan bubuk bahan anorganik lain. Semen Portland Komposit memenuhi persyaratan SNI 15-7064-2004. Kegunaan semen jenis ini adalah: • Konstruksi beton umum • Pasangan batu dan batu bata • Plesteran dan acian • Selokan • Jalan • Pagar dinding • Pembuatan elemen bangunan khusus seperti beton pracetak, beton pratekan, panel beton, bata beton (paving block)

CIVIL ENGINEERING Page 4- 3BUNG HATTA UNIVERSITY

Page 4: JOB IV ok

LAPORAN PRATIKUM LABOR TEKNOLOGI BETON

RIYAN RIZKI ANANDA

1310015211020

4.5 PERALATAN DAN BAHAN

4.5.1 Peralatan

1. Ring plat Ø 10 cm dan plat kaca

2. Timbangan

3. Alat penusuk dari kayu atau bolpoin

4. Cawan pengaduk

5. Wash bottle

6. Spatula

4.5.2 Bahan

1. Minyak tanah

2. Semen Portland 64 gr

4.6 PROSEDUR PELAKSANA

1. Menimbang semen sebanyak 200 gr dan air bersih sebanyak konsistensi normal

2. Masukkan semen kedalam cawan pengaduk dan air biarkan selama 30 detik3. Mengaduk semen dengan air sampai mencapai kondisi plastis selama ± 5

menit4. Ambil plat kaca tebal 5 mm dengan ukuran 14 X 14 cm, letakkan ring plat Ø

10 cm diatasnya. Masukkan pasta semen kedalam ring plat. Lalu bentuklah seperti kue serabi, dimana tebal bagian tengahnya ± 12 cm dan tebal bagian tepinya menipis (bentuk cembung)

5. Letakkan kue tersebut pada tempat yang bebas dari pengaruh panas, getaran dan hembusan angin dan biarkan selama 45 menit

6. Setelah 45 menit lakukan penusukan dengan pena atau lidi dengan jarak ± 3 – 4 cm dari bagian pinggir. Bila akibat penusukan tersebut terjadi retak rambut maka dikatakan ikat semen telah terjadi

7. Jika setelah 45 menit tersebut belm juga terjadi retak rambut maka kue tersebut disimpan kembali untuk penusukan berikutnya ± 10 menit

1.7 PENGAMATAN / DATA

Tempat Lab. Teknologi Beton FTSP Universitas Bung HattaHari / Tanggal Jum’at 21 Maret Di Kerjakan oleh Riyan Rizky Ananda

CIVIL ENGINEERING Page 4- 4BUNG HATTA UNIVERSITY

Page 5: JOB IV ok

LAPORAN PRATIKUM LABOR TEKNOLOGI BETON

RIYAN RIZKI ANANDA

1310015211020

2014Waktu 10.30 WIB - selesai Di Periksa oleh Heru

No. Pengamatan Waktu penurunan(menit)

Retak rambut

WIB Selang Belum Terjadi1 45 menit 2 10 menit 3 10 menit

1.8 KESIMPULAN

Dari hasil pengamatan terhadap penentuan waktu ikat semen cara lapangan dapat

diketahui bahwa waktu ikat semen tercapai apabila kue serabi yang ditusuk dengan

alat penusuk dengan sudut sebesar terjadi retak-retak rambut pada sisi-sisi tempat

penusukan, sedangkan total waktu yang diperlukan untuk mencapai hal tersebut

disebut sebagai waktu ikat awal semen. Pada percobaan ini terjadinya retak-retak

rambut pada kue serabi setelah mencapai waktu 65 menit.Waktu ikat semen yang

dicapai, baik itu secara laboratorium maupun secara lapangan hasilnya tidak jauh

berbeda yaitu secara laboratorium waktu ikat semen 70 menit sedangkan secara

lapangan waktu ikat semen 65 menit.

CIVIL ENGINEERING Page 4- 5BUNG HATTA UNIVERSITY