Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
201
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
JUARA:
Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera
Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok
Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021
DOI: 10.25105/juara. v2i2.9799
SOSIALISASI PERSYARATAN TANGKI SEPTIK DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENYAKIT DI DAERAH DEPOK Socialization of Septic Tank Requirements and the Distance with Clean Water Well for Disease Prevention in the Depok Area Dewi Syavitri1, Silia Yuslim2*, Budi Wijaya1, Firman Herdiansyah1, Muhammad Khadafi1, Fahd Nibel Athallah1
1Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti,
Jakarta 2Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan,
Universitas Trisakti, Jakarta
Sejarah Artikel Diterima
Maret 2021 Revisi
April 2021 Disetujui
Juni 2021 Terbit Online
Juli 2021
*Penulis Koresponden: [email protected]
Kata Kunci:
Depok
persyaratan jarak tangki septik dan sumur air bersih
persyaratan pembuatan tangki septik
sumur air bersih
tangki septik
Keywords:
clean water well
Depok
distance requirement between septic tank and clean water well
requirements for making a septic tank
septic tank
Abstrak Pengabdian kepada Masyarakat(PkM) dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat di Daerah Depok, yang pernah terkena wabah pandemic Hepatitis A. Topik yang diberikan adalah mengenai pentingnya persyaratan jarak antara tangki septik pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan air yang sumur yang tercemar. Metode yang digunakan adalah memberikan penyuluhan dan sosialisasi mengenai Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 tahun 2014 dan SNI 2398:2017 kepada Ibu-Ibu PKK, kader, di Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere Depok, mengenai tangki septik, persyaratan pembuatan dan jaraknya dengan sumber air bersih. Berdasarkan pre dan posttest yang dilakukan, menunjukkan seluruh peserta PkM sudah faham mengenai pentingnya persyaratan pembuatan tangki sepik dan pengaturan jarak antara tangki septik dengan sumur air bersih. Namun, untuk mengaplikasikan di lapangan masih memerlukan pendampingan. Implikasi dari PkM ini memberikan peluang kepada penyuluh untuk meneliti lebih lanjut mengenai kondisi air tanah di Kelurahan Gandul guna memberikan solusi bagi masyarakat untuk mengantisipasi keberadaan limbah tinja yang ada agar tidak mencemari air tanah yang ada.
Abstract Community Service (PkM) aims to provide understanding to the community in the Depok area, which has been affected by the Hepatitis A pandemic outbreak, regarding the importance of maintaining the distance between septic tanks and drilled wells in order to prevent diseases caused by contaminated water. The method used is to provide socialization of the Minister of Health Regulation no. 3 of 2014 and SNI 2398:2017 to PKK women, cadres, in Gandul Village, Cinere Depok District, regarding septic tanks, manufacturing requirements and their distance to clean water sources. Based on the pre and post tests carried out, it showed that all PkM participants already understood the importance of the requirements for making speptic tanks and setting the distance between the septic tank and clean water wells. However, to apply in the field still requires assistance. The implications of this PkM provide an opportunity for extension workers to research further about groundwater conditions in Gandul Village in order to provide solutions for the community to anticipate the presence of existing fecal waste so as not to pollute the existing ground water.
Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah
e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799
202
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
1. PENDAHULUAN
Pada tahun 2019, Kota Depok mengalami peningkatan penyakit menular Hepatitis A dua
kali atau lebih dibandingkan tahun 2018. Kejadian ini dibuktikan oleh terbitnya Surat Keputusan
Wali Kota Depok No. 433/377/Kpts/Dinkes/Huk/2019 yang menetapkan bahwa Kota Depok
mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular Hepatitis A. Saat itu, laporan klinis
menyebutkan bahwa terdapat 105 penderita, yang terdiri atas: 33 penderita yang berasal dari
SDN Sukamaju 6, SDN Sukamaju 9, SDN Mekarjaya 30 dan SDN Mekarjaya 12; serta 72 penderita
yang berasal dari SMP Negeri 20 Kota Depok.
Penyakit hepatitis A merupakan penyakit yang mudah menular sehingga dapat menyerang
banyak orang dan dapat menimbulkan wabah (Widodo, 2009; Mardhiyah et al., 2019). Hepatitis
A, juga disebut peradangan hati karena terinfeksi Hepatitis A Virus (HAV), yang penularannya
melalui rute faecal-oral, yaitu ditularkan melalui minuman dan makanan yang terkontaminasi
oleh HAV (Sievert et al., 2010). Lingkungan padat penduduk dengan higiene sanitasi yang buruk
menjadi penyebab penularan penyakit lebih tinggi (WHO, 2013; Elysia dan Wihadanto, 2020).
Penyakit Hepatitis A juga menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat yang cukup
mendapat perhatian di Indonesia. Peningkatan prevalensi dan distribusi kasus Hepatitis A
selama tahun 2011-2012 menyebabkan Indonesia termasuk negara dengan status endemis
Hepatitis (Kemenkes, 2014). Penyebabnya, diantaranya adalah penyediaan air minum yang tidak
memenuhi syarat, kesehatan lingkungan yang kurang memadai, tingkat sosial ekonomi, tingkat
pendidikan masyarakat (Halliday et al., 2014). Sebagai indikator adanya pencemaran virus dan
bakteri penyakit adalah apabila air yang diambil dari sumur air bersih untuk MCK atau mandi,
cuci dan kakus telah tercemar oleh bakteri Escherichia coli. Oleh sebab itu, menghindari
minuman dan makanan yang mungkin terkontaminasi oleh HAV serta menghindari penggunaan
air yang tercemar merupakan salah satu cara pencegahan terhadap Hepatitis A. (Mandal et al.,
2004)
Peletakan sumur air bersih yang terdapat pada perumahan penduduk, terutama di
kawasan padat penduduk, yang berdekatan dengan tangki septik, merupakan sumber
permasalahan. Jika sumur gali tersebut berdekatan dengan sumber pencemar yaitu septic tank,
maka jumlah bakteri Coliform juga akan tinggi (Sapulete, 2018; Sriagustini, 2018; Rahmawati &
Nurhayati, 2016; Tendean, Umboh, & Wuntu, 2015; Khomariyatika & Pawenang, 2011). Hal ini
juga terjadi di Kelurahan Gandul, Cinere, Depok. Tangki septik yang merupakan tempat
Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah
e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799
203
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
penampungan kotoran manusia, terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini merupakan bakteri
yang paling banyak digunakan sebagai indikator sanitasi (terjadinya pencemaran tinja manusia
di lingkungan) dan menjadi agen penyebab penyakit diare, kolera, poliomelistis dan penyakit
lainnya (Sumampouw & Risjani, 2014). Air yang terkontaminasi dengan organisme bakteri ini
dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan pencemaran termasuk seperti diare,
kolera, poliomelistis dan lainnya. Hasil penelitian di daerah pesisir Minahasa Utara
menyimpulkan bahwa jarak sumber pencemar ke sumur gali mempunyai pengaruh yang
bermakna terhadap kandungan bakteri pada air sumur tersebut (Kalalo et al., 2017; Rahmawati
& Nurhayati, 2016; Awuy et al., 2019; Tangkilisan et al., 2019). Air maupun makanan yang
terdeteksi adanya Escherichia coli yang bersifat pathogen (Peggy, 2009), jika
termakan/terminum dapat menyebabkan keracunan. Oleh sebab itu, bakteri E. coli harus
diwaspadai karena selain dapat menyebabkan penyakit, bakteri ini juga memiliki kemampuan
resisten pada beberapa jenis antibiotik (Sumampouw et al., 2018).
Program PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Kelurahan Gandul, Cinere, Depok,
dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat di daerah Depok,
yang pernah terkena wabah pandemic Hepatitis A, mengenai pentingnya menata jarak antara
tangki septik dan sumur air bersih, guna mencegah adanya penyakit yang disebabkan air yang
sumur yang tercemar. Untuk itu, PkM ini diawali oleh penelitian dengan pengambilan sampel air
pada daerah dengan data tertinggi penderita Hepatitis A. Berdasarkan hasil penelitian,
dilakukan persiapan materi penyuluhan terkait sosialisasi tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat yang terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 3 tahun 2014
mengenai septic tank, serta persyaratan pembuatan tangki septik dan jaraknya dengan sumber
air bersih yang terdapat pada SNI 2398:2017. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan
penyuluhan dan evaluasi.
2. METODE PELAKSANAAN Program PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) dilakukan di Kelurahan Gandul, Cinere,
Depok. Khalayak sasaran dari program PkM ini adalah perwakilan dari para kader, terdiri dari
ibu-ibu PKK, yang berjumlah 14 orang. Khalayak sasaran ini merupakan penggerak masyarakat
sekitar, sehingga diharapkan dapat menjadi pembina bagi masyarakat sekitar. Kegiatan program
PkM ini diawali dengan melakukan survey lokasi, penelitian sederhana (pengambilan sampel,
Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah
e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799
204
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
analisis sampel penelitian), penyuluhan, dan penyebaran kuesioner. Rincian dari kegiatan yang
dilaksanakan dalam program PkM ini adalah sebagai berikut:
1. Survey lokasi, dilakukan untuk menentukan titik pengambilan sampel air pada daerah yang
memiliki data tertinggi penderita Hepatitis A, yaitu di sekitar SDN Sukamaju 6, SDN
Sukamaju 9, SDN Mekarjaya 30, SDN Mekarjaya 12 dan SMPN 20 Kota Depok. Karena
keterbatasan dana, ditentukan 5 (lima) titik sampel. Kemudian, dilakukan pengukuran
kedalaman sumur dan pengambilan sampel air serta pengukuran jarak antara sumur air
bersih terhadap tangki septik. Setelah itu, dilakukan analisis laboratorium, dilakukan untuk
mengetahui keberadaan bakteri yang merupakan penyebab virus Hepatitis A. Lalu
dilakukan analisis data dan penafsiran, untuk mengetahui kandungan Bakteri Escherichia
coli. Berdasarkan hasil penelitian, dilakukan persiapan materi penyuluhan.
2. Sosialisasi tentang peraturan yang terkait dengan pengadaan tangki septik terkait
persyaratan jarak penempatan sumur air bersih terhadap tangki septik dan pembuatan
tangki septik di halaman rumah penduduk beracuan pada Peraturan Menteri Kesehatan
(Permenkes) No. 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan SNI
2398:2017
3. Evaluasi keberhasilan penyampaian materi sosialisasi dilakukan dengan menggunakan
desain pretest-posttest yang digunakan dalam penelitian perilaku, terutama untuk tujuan
mengukur perubahan yang dihasilkan dari suatu perlakuan eksperimental (Dimitrov &
Rumrill, 2003). Jumlah butir pertanyaan dalam pretest-posttest berjumlah 9 pertanyaan,
dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta PkM terhadap
materi sosialisasi yang diberikan. Keberhasilan ditentukan berdasarkan peningkatan
pengetahuan dan pemahaman dari hasil pretest dan posttest.
3. HASIL DAN DISKUSI Program PkM yang dilaksanakan di Kelurahan Gandul, Cinere, Depok diawali dengan survei
untuk mencari dan menentukan titik pengambilan sampel air pada daerah dengan data tertinggi
penderita Hepatitis A, yaitu di sekitar SDN Sukamaju 6, SDN Sukamaju 9, SDN Mekarjaya 30, SDN
Mekarjaya 12 dan SMPN 20 Kota Depok (Gambar 1).
Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah
e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799
205
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
Gambar 1. Titik Pengambilan Sampel air Sumber: Google earth
Hasil pemeriksaan sampel air menunjukkan bahwa keterpaduan antara aliran air tanah
(Selatan-Utara) dan jarak sumur air bersih dengan tangki septik, memberi kesempatan air dalam
sumur air besih untuk tercemar (Tabel 1).
Tabel 1. Hasil analisis air terhadap kandungan bakteri Escherchia Colli
No LP Lokasi Posisi Sumur-Tangki Septik
Jarak (m)
Hasil Pemeriksaan
1. Rumah Ibu Shintia Barat - Timur 5 Tidak ditemukan
2. Rumah Ibu Komnah Selatan - Utara 10 Tidak ditemukan
3. Rumah Ibu Rohani Selatan - Utara 15 Tidak ditemukan
4. Rumah Haji Manif Selatan - Utara 6 Ditemukan
5. Rumah Bapak Naim Utara - Selatan 15 Tidak ditemukan
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 1, dilakukan penyuluhan di Aula Kelurahan Gandul,
Cinere, Depok, dengan dihadiri oleh 14 peserta yang merupakan kader ibu-ibu PKK. Materi
penyuluhan merupakan sosialisasi dari Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 3 tahun
2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan SNI 2398:2017 (Gambar 2), yang memuat
persyaratan pengadaan dan pembuatan tangki septik yang baik dan penataan jarak dengan
sumber air bersih yang harus diperhatikan. Sebelum sosialisasi dilakukan, tim PkM memberikan
Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah
e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799
206
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
pre-test kepada peserta untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta
terhadap materi terkait pengadaan dan pembuatan tangki septik.
Gambar 2. Materi Sosialisasi terkait Pembuatan Tangki Septik Sumber: Standar Nasional Indonesia 2398:2017
Penjabaran materi sosialisasi yang dilakukan mendapat tanggapan yang baik. Hai Ini karena
peserta merasa bahwa materi tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah kemungkinan
terjadinya pencemaran tinja terhadap sumber air bersih yang dapat menimbulkan berbagai
penyakit menular, diantaranya penyakit Hepatitis A (Gambar 3). Banyak pertanyaan yang
diajukan terkait materi sosialisasi.
Gambar 3. Pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan di Kelurahan Gandul, Cinere, Depok
Tangki Septik jenis
tercampur (tinja
bercampur dengan
limbah rumah tangga)
Ukuran Tangki Septik berdasarkan
jenis dan jumlah
pemakai
Tangki Septik jenis
terpisah (khusus
tinja dan urin)
Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah
e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799
207
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
Setelah materi sosialisasi disampaikan dan diskusi telah dilaksanakan, dilakukan posttest.
Hasilnya menunjukkan bahwa 100% peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan
pemahaman terhadap materi sosialisasi. Hal ini termasuk permasalahan yang ada di daerah
mereka dalam kaitannya dengan penerapan tangki septik (Purwaningrum, 2021). Peningkatan
pengetahuan dan pemahaman peserta PkM berkisar 10-20% serta pada dasarnya telah memiliki
pengetahuan akan pentingnya keberadaan tangki septik serta mengetahui bahwa jarak antara
tangki septik dan sumur air bersih tidak boleh berdekatan. Namun, masyarakat belum
mengetahui persyaratan pembuatan tangki septik dan jarak yang harus diperhatikan jika ingin
membuat sumur air bersih. Oleh sebab itu, di masa mendatang masyarakata yang diwakili oleh
para kader ibu-ibu PKK menginginkan adanya pendampingan terkait teknis pengadaan dan
pembuatan tangki septik terkait penempatan sumur air bersih.
Gambar 4. Kebersamaan dalam pelaksanaan PkM di Kelurahan Gandul, Cinere, Depok
4. SIMPULAN
Berdasarkan pelaksanaan PkM dapat disimpulkan bahwa materi sosialisasi dapat dipahami
dengan baik oleh peserta PkM, sehingga dapat membantu masyarakat dan perangkat kelurahan
setempat dalam menanggulangi pencemaran bakteri Escherichia coli. Ini dapat dilakukan
dengan meperbaiki tata letak sumur air bersih atau membuat tangki septik yang memenuhi
persyaratan tangki septik yang layak baik dengan mempertimbangkan jarak dan aliran air tanah,
agar penyakit Hepatitis A virus dan penyakit menular lainnya akibat bakteri tersebut dapat
dihindari. Namun, dalam pengadaan dan pembuatannya tetap memerlukan pendampingan agar
hasil yang optimal dapat tercapai.
Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah
e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799
208
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
5. DAFTAR PUSTAKA
Awuy, S., C., Sumampouw, O., J., & Boky, H., B. 2019. Content of Escherichia Coli in Dug Well Water and Distance of Wells with Septic Tanks in Rap-Rap Sub-District, Minahasa Utara Regency In 2018. Jurnal KESMAS. 7(4).
Dimitrov, D., M., & Rumrill, J., P. 2003. Pretest-Posttest Designs and Measurement of Change. OS Press, 20, 159-165.
Elysia, V., dan Wihadanto, A. The Impact of Poor Sanitation on Tourism Development: A Global Review. Indonesian Journal of Urban and Environmental Technology. 3(2): 220-231. p-ISSN 2579-9150; e-ISSN 2579 -9207. DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v3i2.6720 https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/urbanenvirotech/article/view/6720/pdf_1.
Halliday, J., Harrison, G., L., Brown, A., & Hunter, J., G. 2014. Hepatitis E Virus Infection, Papua New Guinea, Fiji, and Kiribati, 2003-2005. Emerging Infectious Diseases. 20(6): 1057-1058. doi:doi:10.3201/eid2006.130562.
Kalalo, T., Sumampouw, O., J., & Maddusa, S., S. 2017. Bacteriology Quality of Clean Water Sources Coastal Communities of North Minahasa. Media Kesehatan. 9(3).
Kemenkes, R. 2014. Hati Meradang, Bahaya Menjelang. Jakarta: Kemenkes RI. Dipetik Juni 11, 2021, dari http://www.depkes.go.id/ downloads/advertorial-dewi/4%20Adv_ Hepatitis(1).pdf
Khomariyatika, T., & Pawenang, E., T. 2011. Factors Related to Bacteriological Quality of Daily Well Water. Jurnal Kemas. 7(1): 69-78.
Mandal, B., K., Wilkins, E., G., Dunbar, E., M., & Mayon-White, R., T. 2004. Lecture Notes: Penyakit Infeksi. Jakarta: Erlangga.
Mardhiyah, A., Median, H., S., & Rahayuwati, L. 2019. Health Promotion to Parents Regarding Clean and Healthy Behavior to Prevent Hepatitis a in Children. Media Karya Kesehatan. 2(1).
Peggy, C. F. 2009. Food Safety and Hazard Analysis and Critical Control Points. Journal of Food Safety. 5: 260-273.
Pramiati Purwaningrum, W. W. 2021. Potensi Pemanfaatan Lubang Resapan Biopori di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat. JUARA Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera. 2(1): 55-65. Januari 2021. doi:http://dx.doi.org/10.25105/juara.v2i1.8727
Rahmawati, O., J., & Nurhayati, I. 2016. Influence of Types of Dug Well Water Quality. Jurnal Teknik Lingkungan. 14(2).
Sapulete, M., R. 2018. The Relationship between the Distance of the Septic Tank to the Dug Well and the Content of Escherhia Coli in the Dug Well Water in Tuminting Village, Manado City. Jurnal Biomedik. 2(3).
Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah
e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799
209
DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095
Sapulette, J., R., Talarima, B., & Souisa, G., V. 2018. Gambaran Konstruksi Sumur Gali dan Jarak Septic Tank terhadap Kandungan Bakteri E. Coli pada Sumur Gali. Tunas-Tunas Riset Kesehatan. 8(1): 20-28.
Sievert, W., Korman, M., G., & Bolin, T. 2010. Segala Sesuatu Tentang Hepatitis. Jakarta: Arcan.
Sriagustini, I. 2018. Faktor Yang Berhubungan dengan Kualitas Bakteriologi Air Sumur Gali di Pemukiman (Studi Desa Cibereum Kecamatan Banjar). Jurnal Kesehatan Mandir I Aktif Stikes Bina Putera Banjar. Jurnal Kesehatan Mandir I Aktif Stikes Bina Putera Banjar. 2: 97-101.
Sumampouw, O., J. 2018. The Antibiotics Sensitivity Test on Escherichia Coli that Cause Diarrhea in Manado City. Journal of Current Pharmaceutical Sciences. 2(1): 104-110.
Sumampouw, O., J., & Risjani, Y. 2014. Bacteria as Indicators of Environmental Pollution. International Journal of Ecosystem. 4(6): 251-258.
Tangkilisan, S., L., Joseph, W., B., & Sumampouw, O., J. 2019. Relationship between Construction Factors and Distance of Dug Wells to Pollrelationship between Construction Factors and Distance of Dug Wells to Pollution Sources and Total Coliform of Daily Well Water in Motto Kelurahan, Lembeh Utara District. Jurnal Kesmas. 7(4).
Tendean, N., Umboh, J., M., & Wuntu, A. 2015. The Relationship Between Pollutant Source Distance and Coliform Bacteria Content in Dug Well Water in Kapitu Village, Amurang Barat District, South Minahasa Regency. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat. Manado.
WHO. 2013. http://www.who.int/mediacentre/. Dipetik 06 11, 2021, dari http:// www.who.int/: http:// www.who.int/mediacentre/factsheets/fs328/en/
Widodo, D. 2009. Demam Tifoid. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Vol. 5). Jakarta: Internal Publishing.