9
201 DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095 JUARA: Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara. v2i2.9799 SOSIALISASI PERSYARATAN TANGKI SEPTIK DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENYAKIT DI DAERAH DEPOK Socialization of Septic Tank Requirements and the Distance with Clean Water Well for Disease Prevention in the Depok Area Dewi Syavitri 1 , Silia Yuslim 2* , Budi Wijaya 1 , Firman Herdiansyah 1 , Muhammad Khadafi 1 , Fahd Nibel Athallah 1 1 Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti, Jakarta 2 Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti, Jakarta Sejarah Artikel Diterima Maret 2021 Revisi April 2021 Disetujui Juni 2021 Terbit Online Juli 2021 *Penulis Koresponden: [email protected] Kata Kunci: Depok persyaratan jarak tangki septik dan sumur air bersih persyaratan pembuatan tangki septik sumur air bersih tangki septik Keywords: clean water well Depok distance requirement between septic tank and clean water well requirements for making a septic tank septic tank Abstrak Pengabdian kepada Masyarakat(PkM) dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat di Daerah Depok, yang pernah terkena wabah pandemic Hepatitis A. Topik yang diberikan adalah mengenai pentingnya persyaratan jarak antara tangki septik pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan air yang sumur yang tercemar. Metode yang digunakan adalah memberikan penyuluhan dan sosialisasi mengenai Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 tahun 2014 dan SNI 2398:2017 kepada Ibu-Ibu PKK, kader, di Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere Depok, mengenai tangki septik, persyaratan pembuatan dan jaraknya dengan sumber air bersih. Berdasarkan pre dan posttest yang dilakukan, menunjukkan seluruh peserta PkM sudah faham mengenai pentingnya persyaratan pembuatan tangki sepik dan pengaturan jarak antara tangki septik dengan sumur air bersih. Namun, untuk mengaplikasikan di lapangan masih memerlukan pendampingan. Implikasi dari PkM ini memberikan peluang kepada penyuluh untuk meneliti lebih lanjut mengenai kondisi air tanah di Kelurahan Gandul guna memberikan solusi bagi masyarakat untuk mengantisipasi keberadaan limbah tinja yang ada agar tidak mencemari air tanah yang ada. Abstract Community Service (PkM) aims to provide understanding to the community in the Depok area, which has been affected by the Hepatitis A pandemic outbreak, regarding the importance of maintaining the distance between septic tanks and drilled wells in order to prevent diseases caused by contaminated water. The method used is to provide socialization of the Minister of Health Regulation no. 3 of 2014 and SNI 2398:2017 to PKK women, cadres, in Gandul Village, Cinere Depok District, regarding septic tanks, manufacturing requirements and their distance to clean water sources. Based on the pre and post tests carried out, it showed that all PkM participants already understood the importance of the requirements for making speptic tanks and setting the distance between the septic tank and clean water wells. However, to apply in the field still requires assistance. The implications of this PkM provide an opportunity for extension workers to research further about groundwater conditions in Gandul Village in order to provide solutions for the community to anticipate the presence of existing fecal waste so as not to pollute the existing ground water.

JUARA: Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: JUARA: Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka

201

DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095

JUARA:

Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera

Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok

Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021

DOI: 10.25105/juara. v2i2.9799

SOSIALISASI PERSYARATAN TANGKI SEPTIK DALAM RANGKA PENCEGAHAN PENYAKIT DI DAERAH DEPOK Socialization of Septic Tank Requirements and the Distance with Clean Water Well for Disease Prevention in the Depok Area Dewi Syavitri1, Silia Yuslim2*, Budi Wijaya1, Firman Herdiansyah1, Muhammad Khadafi1, Fahd Nibel Athallah1

1Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi, Universitas Trisakti,

Jakarta 2Program Studi Arsitektur Lanskap, Fakultas Arsitektur Lanskap dan Teknologi Lingkungan,

Universitas Trisakti, Jakarta

Sejarah Artikel Diterima

Maret 2021 Revisi

April 2021 Disetujui

Juni 2021 Terbit Online

Juli 2021

*Penulis Koresponden: [email protected]

Kata Kunci:

Depok

persyaratan jarak tangki septik dan sumur air bersih

persyaratan pembuatan tangki septik

sumur air bersih

tangki septik

Keywords:

clean water well

Depok

distance requirement between septic tank and clean water well

requirements for making a septic tank

septic tank

Abstrak Pengabdian kepada Masyarakat(PkM) dilaksanakan bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat di Daerah Depok, yang pernah terkena wabah pandemic Hepatitis A. Topik yang diberikan adalah mengenai pentingnya persyaratan jarak antara tangki septik pencegahan penyebaran penyakit yang disebabkan air yang sumur yang tercemar. Metode yang digunakan adalah memberikan penyuluhan dan sosialisasi mengenai Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 tahun 2014 dan SNI 2398:2017 kepada Ibu-Ibu PKK, kader, di Kelurahan Gandul, Kecamatan Cinere Depok, mengenai tangki septik, persyaratan pembuatan dan jaraknya dengan sumber air bersih. Berdasarkan pre dan posttest yang dilakukan, menunjukkan seluruh peserta PkM sudah faham mengenai pentingnya persyaratan pembuatan tangki sepik dan pengaturan jarak antara tangki septik dengan sumur air bersih. Namun, untuk mengaplikasikan di lapangan masih memerlukan pendampingan. Implikasi dari PkM ini memberikan peluang kepada penyuluh untuk meneliti lebih lanjut mengenai kondisi air tanah di Kelurahan Gandul guna memberikan solusi bagi masyarakat untuk mengantisipasi keberadaan limbah tinja yang ada agar tidak mencemari air tanah yang ada.

Abstract Community Service (PkM) aims to provide understanding to the community in the Depok area, which has been affected by the Hepatitis A pandemic outbreak, regarding the importance of maintaining the distance between septic tanks and drilled wells in order to prevent diseases caused by contaminated water. The method used is to provide socialization of the Minister of Health Regulation no. 3 of 2014 and SNI 2398:2017 to PKK women, cadres, in Gandul Village, Cinere Depok District, regarding septic tanks, manufacturing requirements and their distance to clean water sources. Based on the pre and post tests carried out, it showed that all PkM participants already understood the importance of the requirements for making speptic tanks and setting the distance between the septic tank and clean water wells. However, to apply in the field still requires assistance. The implications of this PkM provide an opportunity for extension workers to research further about groundwater conditions in Gandul Village in order to provide solutions for the community to anticipate the presence of existing fecal waste so as not to pollute the existing ground water.

Page 2: JUARA: Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka

Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah

e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799

202

DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095

1. PENDAHULUAN

Pada tahun 2019, Kota Depok mengalami peningkatan penyakit menular Hepatitis A dua

kali atau lebih dibandingkan tahun 2018. Kejadian ini dibuktikan oleh terbitnya Surat Keputusan

Wali Kota Depok No. 433/377/Kpts/Dinkes/Huk/2019 yang menetapkan bahwa Kota Depok

mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular Hepatitis A. Saat itu, laporan klinis

menyebutkan bahwa terdapat 105 penderita, yang terdiri atas: 33 penderita yang berasal dari

SDN Sukamaju 6, SDN Sukamaju 9, SDN Mekarjaya 30 dan SDN Mekarjaya 12; serta 72 penderita

yang berasal dari SMP Negeri 20 Kota Depok.

Penyakit hepatitis A merupakan penyakit yang mudah menular sehingga dapat menyerang

banyak orang dan dapat menimbulkan wabah (Widodo, 2009; Mardhiyah et al., 2019). Hepatitis

A, juga disebut peradangan hati karena terinfeksi Hepatitis A Virus (HAV), yang penularannya

melalui rute faecal-oral, yaitu ditularkan melalui minuman dan makanan yang terkontaminasi

oleh HAV (Sievert et al., 2010). Lingkungan padat penduduk dengan higiene sanitasi yang buruk

menjadi penyebab penularan penyakit lebih tinggi (WHO, 2013; Elysia dan Wihadanto, 2020).

Penyakit Hepatitis A juga menjadi salah satu isu kesehatan masyarakat yang cukup

mendapat perhatian di Indonesia. Peningkatan prevalensi dan distribusi kasus Hepatitis A

selama tahun 2011-2012 menyebabkan Indonesia termasuk negara dengan status endemis

Hepatitis (Kemenkes, 2014). Penyebabnya, diantaranya adalah penyediaan air minum yang tidak

memenuhi syarat, kesehatan lingkungan yang kurang memadai, tingkat sosial ekonomi, tingkat

pendidikan masyarakat (Halliday et al., 2014). Sebagai indikator adanya pencemaran virus dan

bakteri penyakit adalah apabila air yang diambil dari sumur air bersih untuk MCK atau mandi,

cuci dan kakus telah tercemar oleh bakteri Escherichia coli. Oleh sebab itu, menghindari

minuman dan makanan yang mungkin terkontaminasi oleh HAV serta menghindari penggunaan

air yang tercemar merupakan salah satu cara pencegahan terhadap Hepatitis A. (Mandal et al.,

2004)

Peletakan sumur air bersih yang terdapat pada perumahan penduduk, terutama di

kawasan padat penduduk, yang berdekatan dengan tangki septik, merupakan sumber

permasalahan. Jika sumur gali tersebut berdekatan dengan sumber pencemar yaitu septic tank,

maka jumlah bakteri Coliform juga akan tinggi (Sapulete, 2018; Sriagustini, 2018; Rahmawati &

Nurhayati, 2016; Tendean, Umboh, & Wuntu, 2015; Khomariyatika & Pawenang, 2011). Hal ini

juga terjadi di Kelurahan Gandul, Cinere, Depok. Tangki septik yang merupakan tempat

Page 3: JUARA: Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka

Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah

e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799

203

DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095

penampungan kotoran manusia, terdapat bakteri Escherichia coli. Bakteri ini merupakan bakteri

yang paling banyak digunakan sebagai indikator sanitasi (terjadinya pencemaran tinja manusia

di lingkungan) dan menjadi agen penyebab penyakit diare, kolera, poliomelistis dan penyakit

lainnya (Sumampouw & Risjani, 2014). Air yang terkontaminasi dengan organisme bakteri ini

dapat menyebabkan penyakit yang berhubungan dengan pencemaran termasuk seperti diare,

kolera, poliomelistis dan lainnya. Hasil penelitian di daerah pesisir Minahasa Utara

menyimpulkan bahwa jarak sumber pencemar ke sumur gali mempunyai pengaruh yang

bermakna terhadap kandungan bakteri pada air sumur tersebut (Kalalo et al., 2017; Rahmawati

& Nurhayati, 2016; Awuy et al., 2019; Tangkilisan et al., 2019). Air maupun makanan yang

terdeteksi adanya Escherichia coli yang bersifat pathogen (Peggy, 2009), jika

termakan/terminum dapat menyebabkan keracunan. Oleh sebab itu, bakteri E. coli harus

diwaspadai karena selain dapat menyebabkan penyakit, bakteri ini juga memiliki kemampuan

resisten pada beberapa jenis antibiotik (Sumampouw et al., 2018).

Program PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) Kelurahan Gandul, Cinere, Depok,

dilakukan dengan tujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat di daerah Depok,

yang pernah terkena wabah pandemic Hepatitis A, mengenai pentingnya menata jarak antara

tangki septik dan sumur air bersih, guna mencegah adanya penyakit yang disebabkan air yang

sumur yang tercemar. Untuk itu, PkM ini diawali oleh penelitian dengan pengambilan sampel air

pada daerah dengan data tertinggi penderita Hepatitis A. Berdasarkan hasil penelitian,

dilakukan persiapan materi penyuluhan terkait sosialisasi tentang Sanitasi Total Berbasis

Masyarakat yang terdapat dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 3 tahun 2014

mengenai septic tank, serta persyaratan pembuatan tangki septik dan jaraknya dengan sumber

air bersih yang terdapat pada SNI 2398:2017. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan

penyuluhan dan evaluasi.

2. METODE PELAKSANAAN Program PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) dilakukan di Kelurahan Gandul, Cinere,

Depok. Khalayak sasaran dari program PkM ini adalah perwakilan dari para kader, terdiri dari

ibu-ibu PKK, yang berjumlah 14 orang. Khalayak sasaran ini merupakan penggerak masyarakat

sekitar, sehingga diharapkan dapat menjadi pembina bagi masyarakat sekitar. Kegiatan program

PkM ini diawali dengan melakukan survey lokasi, penelitian sederhana (pengambilan sampel,

Page 4: JUARA: Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka

Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah

e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799

204

DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095

analisis sampel penelitian), penyuluhan, dan penyebaran kuesioner. Rincian dari kegiatan yang

dilaksanakan dalam program PkM ini adalah sebagai berikut:

1. Survey lokasi, dilakukan untuk menentukan titik pengambilan sampel air pada daerah yang

memiliki data tertinggi penderita Hepatitis A, yaitu di sekitar SDN Sukamaju 6, SDN

Sukamaju 9, SDN Mekarjaya 30, SDN Mekarjaya 12 dan SMPN 20 Kota Depok. Karena

keterbatasan dana, ditentukan 5 (lima) titik sampel. Kemudian, dilakukan pengukuran

kedalaman sumur dan pengambilan sampel air serta pengukuran jarak antara sumur air

bersih terhadap tangki septik. Setelah itu, dilakukan analisis laboratorium, dilakukan untuk

mengetahui keberadaan bakteri yang merupakan penyebab virus Hepatitis A. Lalu

dilakukan analisis data dan penafsiran, untuk mengetahui kandungan Bakteri Escherichia

coli. Berdasarkan hasil penelitian, dilakukan persiapan materi penyuluhan.

2. Sosialisasi tentang peraturan yang terkait dengan pengadaan tangki septik terkait

persyaratan jarak penempatan sumur air bersih terhadap tangki septik dan pembuatan

tangki septik di halaman rumah penduduk beracuan pada Peraturan Menteri Kesehatan

(Permenkes) No. 3 tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan SNI

2398:2017

3. Evaluasi keberhasilan penyampaian materi sosialisasi dilakukan dengan menggunakan

desain pretest-posttest yang digunakan dalam penelitian perilaku, terutama untuk tujuan

mengukur perubahan yang dihasilkan dari suatu perlakuan eksperimental (Dimitrov &

Rumrill, 2003). Jumlah butir pertanyaan dalam pretest-posttest berjumlah 9 pertanyaan,

dilakukan untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta PkM terhadap

materi sosialisasi yang diberikan. Keberhasilan ditentukan berdasarkan peningkatan

pengetahuan dan pemahaman dari hasil pretest dan posttest.

3. HASIL DAN DISKUSI Program PkM yang dilaksanakan di Kelurahan Gandul, Cinere, Depok diawali dengan survei

untuk mencari dan menentukan titik pengambilan sampel air pada daerah dengan data tertinggi

penderita Hepatitis A, yaitu di sekitar SDN Sukamaju 6, SDN Sukamaju 9, SDN Mekarjaya 30, SDN

Mekarjaya 12 dan SMPN 20 Kota Depok (Gambar 1).

Page 5: JUARA: Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka

Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah

e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799

205

DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095

Gambar 1. Titik Pengambilan Sampel air Sumber: Google earth

Hasil pemeriksaan sampel air menunjukkan bahwa keterpaduan antara aliran air tanah

(Selatan-Utara) dan jarak sumur air bersih dengan tangki septik, memberi kesempatan air dalam

sumur air besih untuk tercemar (Tabel 1).

Tabel 1. Hasil analisis air terhadap kandungan bakteri Escherchia Colli

No LP Lokasi Posisi Sumur-Tangki Septik

Jarak (m)

Hasil Pemeriksaan

1. Rumah Ibu Shintia Barat - Timur 5 Tidak ditemukan

2. Rumah Ibu Komnah Selatan - Utara 10 Tidak ditemukan

3. Rumah Ibu Rohani Selatan - Utara 15 Tidak ditemukan

4. Rumah Haji Manif Selatan - Utara 6 Ditemukan

5. Rumah Bapak Naim Utara - Selatan 15 Tidak ditemukan

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 1, dilakukan penyuluhan di Aula Kelurahan Gandul,

Cinere, Depok, dengan dihadiri oleh 14 peserta yang merupakan kader ibu-ibu PKK. Materi

penyuluhan merupakan sosialisasi dari Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 3 tahun

2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat dan SNI 2398:2017 (Gambar 2), yang memuat

persyaratan pengadaan dan pembuatan tangki septik yang baik dan penataan jarak dengan

sumber air bersih yang harus diperhatikan. Sebelum sosialisasi dilakukan, tim PkM memberikan

Page 6: JUARA: Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka

Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah

e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799

206

DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095

pre-test kepada peserta untuk mengukur tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta

terhadap materi terkait pengadaan dan pembuatan tangki septik.

Gambar 2. Materi Sosialisasi terkait Pembuatan Tangki Septik Sumber: Standar Nasional Indonesia 2398:2017

Penjabaran materi sosialisasi yang dilakukan mendapat tanggapan yang baik. Hai Ini karena

peserta merasa bahwa materi tersebut sangat bermanfaat untuk mencegah kemungkinan

terjadinya pencemaran tinja terhadap sumber air bersih yang dapat menimbulkan berbagai

penyakit menular, diantaranya penyakit Hepatitis A (Gambar 3). Banyak pertanyaan yang

diajukan terkait materi sosialisasi.

Gambar 3. Pelaksanaan pelatihan dan penyuluhan di Kelurahan Gandul, Cinere, Depok

Tangki Septik jenis

tercampur (tinja

bercampur dengan

limbah rumah tangga)

Ukuran Tangki Septik berdasarkan

jenis dan jumlah

pemakai

Tangki Septik jenis

terpisah (khusus

tinja dan urin)

Page 7: JUARA: Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka

Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah

e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799

207

DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095

Setelah materi sosialisasi disampaikan dan diskusi telah dilaksanakan, dilakukan posttest.

Hasilnya menunjukkan bahwa 100% peserta mengalami peningkatan pengetahuan dan

pemahaman terhadap materi sosialisasi. Hal ini termasuk permasalahan yang ada di daerah

mereka dalam kaitannya dengan penerapan tangki septik (Purwaningrum, 2021). Peningkatan

pengetahuan dan pemahaman peserta PkM berkisar 10-20% serta pada dasarnya telah memiliki

pengetahuan akan pentingnya keberadaan tangki septik serta mengetahui bahwa jarak antara

tangki septik dan sumur air bersih tidak boleh berdekatan. Namun, masyarakat belum

mengetahui persyaratan pembuatan tangki septik dan jarak yang harus diperhatikan jika ingin

membuat sumur air bersih. Oleh sebab itu, di masa mendatang masyarakata yang diwakili oleh

para kader ibu-ibu PKK menginginkan adanya pendampingan terkait teknis pengadaan dan

pembuatan tangki septik terkait penempatan sumur air bersih.

Gambar 4. Kebersamaan dalam pelaksanaan PkM di Kelurahan Gandul, Cinere, Depok

4. SIMPULAN

Berdasarkan pelaksanaan PkM dapat disimpulkan bahwa materi sosialisasi dapat dipahami

dengan baik oleh peserta PkM, sehingga dapat membantu masyarakat dan perangkat kelurahan

setempat dalam menanggulangi pencemaran bakteri Escherichia coli. Ini dapat dilakukan

dengan meperbaiki tata letak sumur air bersih atau membuat tangki septik yang memenuhi

persyaratan tangki septik yang layak baik dengan mempertimbangkan jarak dan aliran air tanah,

agar penyakit Hepatitis A virus dan penyakit menular lainnya akibat bakteri tersebut dapat

dihindari. Namun, dalam pengadaan dan pembuatannya tetap memerlukan pendampingan agar

hasil yang optimal dapat tercapai.

Page 8: JUARA: Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka

Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah

e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799

208

DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095

5. DAFTAR PUSTAKA

Awuy, S., C., Sumampouw, O., J., & Boky, H., B. 2019. Content of Escherichia Coli in Dug Well Water and Distance of Wells with Septic Tanks in Rap-Rap Sub-District, Minahasa Utara Regency In 2018. Jurnal KESMAS. 7(4).

Dimitrov, D., M., & Rumrill, J., P. 2003. Pretest-Posttest Designs and Measurement of Change. OS Press, 20, 159-165.

Elysia, V., dan Wihadanto, A. The Impact of Poor Sanitation on Tourism Development: A Global Review. Indonesian Journal of Urban and Environmental Technology. 3(2): 220-231. p-ISSN 2579-9150; e-ISSN 2579 -9207. DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v3i2.6720 https://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/urbanenvirotech/article/view/6720/pdf_1.

Halliday, J., Harrison, G., L., Brown, A., & Hunter, J., G. 2014. Hepatitis E Virus Infection, Papua New Guinea, Fiji, and Kiribati, 2003-2005. Emerging Infectious Diseases. 20(6): 1057-1058. doi:doi:10.3201/eid2006.130562.

Kalalo, T., Sumampouw, O., J., & Maddusa, S., S. 2017. Bacteriology Quality of Clean Water Sources Coastal Communities of North Minahasa. Media Kesehatan. 9(3).

Kemenkes, R. 2014. Hati Meradang, Bahaya Menjelang. Jakarta: Kemenkes RI. Dipetik Juni 11, 2021, dari http://www.depkes.go.id/ downloads/advertorial-dewi/4%20Adv_ Hepatitis(1).pdf

Khomariyatika, T., & Pawenang, E., T. 2011. Factors Related to Bacteriological Quality of Daily Well Water. Jurnal Kemas. 7(1): 69-78.

Mandal, B., K., Wilkins, E., G., Dunbar, E., M., & Mayon-White, R., T. 2004. Lecture Notes: Penyakit Infeksi. Jakarta: Erlangga.

Mardhiyah, A., Median, H., S., & Rahayuwati, L. 2019. Health Promotion to Parents Regarding Clean and Healthy Behavior to Prevent Hepatitis a in Children. Media Karya Kesehatan. 2(1).

Peggy, C. F. 2009. Food Safety and Hazard Analysis and Critical Control Points. Journal of Food Safety. 5: 260-273.

Pramiati Purwaningrum, W. W. 2021. Potensi Pemanfaatan Lubang Resapan Biopori di Kelurahan Kota Bambu Selatan, Palmerah, Jakarta Barat. JUARA Jurnal Wahana Abdimas Sejahtera. 2(1): 55-65. Januari 2021. doi:http://dx.doi.org/10.25105/juara.v2i1.8727

Rahmawati, O., J., & Nurhayati, I. 2016. Influence of Types of Dug Well Water Quality. Jurnal Teknik Lingkungan. 14(2).

Sapulete, M., R. 2018. The Relationship between the Distance of the Septic Tank to the Dug Well and the Content of Escherhia Coli in the Dug Well Water in Tuminting Village, Manado City. Jurnal Biomedik. 2(3).

Page 9: JUARA: Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka

Sosialisasi Persyaratan Tangki Septik dalam Rangka Pencegahan Penyakit di Daerah Depok Syavitri, Yuslim, Wijaya, Herdiansyah, Khadafi, Athallah

e-ISSN 2715-4998, Volume 2, Nomor 2, halaman 201 - 209 , Juli 2021 DOI: 10.25105/juara.v2i2.9799

209

DOI : http://dx.doi.org/10.25105/urbanenvirotech.v3i1.5095

Sapulette, J., R., Talarima, B., & Souisa, G., V. 2018. Gambaran Konstruksi Sumur Gali dan Jarak Septic Tank terhadap Kandungan Bakteri E. Coli pada Sumur Gali. Tunas-Tunas Riset Kesehatan. 8(1): 20-28.

Sievert, W., Korman, M., G., & Bolin, T. 2010. Segala Sesuatu Tentang Hepatitis. Jakarta: Arcan.

Sriagustini, I. 2018. Faktor Yang Berhubungan dengan Kualitas Bakteriologi Air Sumur Gali di Pemukiman (Studi Desa Cibereum Kecamatan Banjar). Jurnal Kesehatan Mandir I Aktif Stikes Bina Putera Banjar. Jurnal Kesehatan Mandir I Aktif Stikes Bina Putera Banjar. 2: 97-101.

Sumampouw, O., J. 2018. The Antibiotics Sensitivity Test on Escherichia Coli that Cause Diarrhea in Manado City. Journal of Current Pharmaceutical Sciences. 2(1): 104-110.

Sumampouw, O., J., & Risjani, Y. 2014. Bacteria as Indicators of Environmental Pollution. International Journal of Ecosystem. 4(6): 251-258.

Tangkilisan, S., L., Joseph, W., B., & Sumampouw, O., J. 2019. Relationship between Construction Factors and Distance of Dug Wells to Pollrelationship between Construction Factors and Distance of Dug Wells to Pollution Sources and Total Coliform of Daily Well Water in Motto Kelurahan, Lembeh Utara District. Jurnal Kesmas. 7(4).

Tendean, N., Umboh, J., M., & Wuntu, A. 2015. The Relationship Between Pollutant Source Distance and Coliform Bacteria Content in Dug Well Water in Kapitu Village, Amurang Barat District, South Minahasa Regency. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat. Manado.

WHO. 2013. http://www.who.int/mediacentre/. Dipetik 06 11, 2021, dari http:// www.who.int/: http:// www.who.int/mediacentre/factsheets/fs328/en/

Widodo, D. 2009. Demam Tifoid. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam (Vol. 5). Jakarta: Internal Publishing.