Upload
herudesauzafaria
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Judi Patologis
1/8
JUDI PATOLOGIS (PATHOLOGICAL GAMBLING)
A. Definisi
Judi Patologis ditandai dengan judi maladaptif yang berulang dan menetap dan
menimbulkan masalah ekonomi serta gangguan yang signifikan di dalam fungsi
pribadi, sosial dan pekerjaan. Aspek perilaku maladaptif mencakup (1) preokupasi
terhadap judi; () kebutuhan untuk berjudi dengan jumlah uang yang semakin
bertambah untuk memperoleh kegairahan yang diinginkan; (!) upaya berulang yang
tidak berhasil untuk mengendalikan, mengurangi atau menghentikan judi; (") berjudi
sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah; (#) berjudi untuk membalas kekalahan;
($) berbohong untuk menutupi tingkat keterlibatan dengan perjudian; (%) melakukan
tindakan ilegal untuk membiayai judi; (&) membahayakan atau kehilangan hubunganbaik pribadi maupun pekerjaan karena judi; dan (') mengandalkan orang lain untuk
membayar hutang.
B. Etiologi
1. F!to" Psi!ososileberapa faktor dapat menjadi predisposisi seseorang dapat mengalami gangguan
ini kehilangan orang tua karena meninggal, perpisahan, perceraian, atau
ditinggalkan sebelum anak berusia 1# tahun; disiplin orangtua yang tidak tepat
(tidak ada, tidak konsisten, atau kasar); pajanan terhadap, dan ketersediaan, akti*itas
perjudian untuk remaja; tekanan keluarga terhadap materi dan simbol keuangan;
serta tidak adanya dorongan keluarga untuk menabung, merencanakan dan
manganggarkan.
+eori psikoanalitik berfokus pada sejumlah kesulitan karakter inti. reud
memperkirakan bah-a penjudi impulsif memiliki keinginan yang tidak disadari
untuk kalah, dan mereka berjudi untuk meredakan rasa bersalah yang tidak disadari.
Perkiraan lainnya adalah bah-a penjudi merupakan orang dengan narsisme yang
memiliki khayalan kebesaran serta kekuasaan yang dapat membuat mereka yakin
bah-a mereka dapat mengendalikan peristi-a dan bahkan meramalkan hasilnya.
1
7/25/2019 Judi Patologis
2/8
Ahli teori pembelajaran memandang judi yang tidak terkendali terjadi akibat
persepsi yang keliru mengenai pengendalian impuls.
#. F!to" Biologis
eberapa studi mengesankan bah-a perilaku mengambilrisiko pada para penjudi
mungkin memiliki penyebab neurobiologis yang mendasari. +eori ini berpusat pada sistem
reseptor serotonergik dan noradrenergik. Penjudi patologis lakilaki dapat memiliki kadar
/P0 subnormal dalam plasma, meningkatnya kadar /P0 di dalam cairan
serebrospinal, dan meningkatnya keluaran norepinefrin di dalam urin. ukti juga
mengaitkan disfungsi pengaturan serotonergik pada penjudi patologis. Penjudi kronis
memiliki akti*itas monoamin oksidase (/A2) trombosit yang rendah, suatu penanda
akti*itas serotonin, juga terkait dengan kesulitan inhibisi. 3tudi lebih lanjut dibutuhkan
untuk meyakinkan temuan ini.
ukti hubungan antara fungsi otak dan judi patologis dapat dilihat dalam studi
tentang indi*idu dengan perubahan fungsi otak pada penjudi patologis. 3atu kelompok
subjek dengan lesi otak telah dipelajari secara ekstensif oleh echara dan rekan, yakni
subyek dengan cedera korteks prefrontal. 3tudi dari indi*iduindi*idu tersebut dipicu oleh
temuan bah-a subjek memiliki rentang normal pada tes kecerdasan dan memori, namun
telah ditandai gangguan dalam kemampuan mereka untuk berfungsi dalam dunia nyata,
berulang kali membuat keputusan buruk yang mengakibatkan konsekuensi negatif. !
%
C. Dignosis $n g%&"n !linis
4i samping gambaran yang telah dijelaskan, penjudi patologis sering tampak terlalu
percaya diri, terkadang kasar, energik, dan boros. /ereka sering menunjukkan tanda
tanda stres diri yang jelas, cemas, dan depresi. /ereka la5im memiliki sikap bah-a
uang merupakan penyebab dari, dan solusi bagi, semua masalah mereka. /ereka tidak
melakukan upaya yang serius untuk menganggarkan atau menghemat uang. Jika
2
7/25/2019 Judi Patologis
3/8
sumber peminjaman mereka tertahan, mereka cenderung terlibat di dalam perilaku
antisosial guna mendapatkan uang untuk berjudi. Perilaku kriminalnya secara khas
tidak mengandung kekerasan, seperti pemalsuan, penggelapan, serta penipuan dan
mereka secara sadar berniat untuk mengembalikan atau membayar kembali uang itu.
6omplikasinya mencakup diasingkan oleh anggota keluarga dan teman, hilangnya
pencapaian kehidupan, upaya bunuh diri, dan hubungan dengan kelompok pinggir dan
ilegal. Penahanan terhadap kriminalitas yang tidak mengandung unsur kekerasan dapat
menyebabkan orang tersebut di penjara.
'"ite"i Dignosti! DSMIT* +,$i Ptologis.#
D. Dignosis Bn$ing
3
A. Perilaku judi yang berulang dan menetap seperti yang ditunjukkan oleh # (atau lebih)
hal berikut
1) Preokupasi terhadap perjudian (contoh. Preokupasi terhadap menghidupkan
kembali pengalaman berjudi sebelumnya, kegagalan atau merencanakan spekulasi
berikutnya, atau memikirkan cara untuk mendapatkan uang, yaitu dengan berjudi)
) 6ebutuhan untuk berjudi dengan jumlah uang yang semakin meningkat
memperoleh kegairahan yang diinginkan
!) /emiliki upaya berulang yang tidak berhasil untuk mengendalikan, mengurangi,
atau menghentikan judi
") elisah atau mudah marah ketika mencoba mengurangi atau menghentikan judi#) erjudi sebagai cara untuk melarikan diri dari masalah atau untuk melegakan
mooddisforik (contoh, rasa tidak berdaya, bersalah, ansietas, depresi)
$) 3etelah kehilangan uang berjudi, sering kembali esok harinya untuk membalas
(7mengejar8 kekalahan dirinya)
%) erbohong terhadap anggota keluarganya, terapis, atau yang lainnya untuk
menutupi sejauh mana keterlibatannya dengan perjudian
&) /elakukan tindakan ilegal, seperti pemalsuan, penipuan, pencurian, atau
penggelapan untuk emmbiayai judi
') /erusak atau kehilangan hubungan, pekerjaan, pendidikan, atau kesempatan karir
yang bermakna karena judi19) /engandalkan orang lain untuk memberikan uang guna memulihkan situasi
keuangan yang disebabkan oleh judi
. Perilaku berjudi ini sebaiknya tidak disebabkan oleh episode manik
7/25/2019 Judi Patologis
4/8
Judi sosial dibedakan dengan judi patologis dalam hal bah-a judi sosial dilakukan
dengan temanteman, pada -aktu khusus, dan dengan kehilangan yang dapat diterima
serta ditoleransi yang telah ditentukan sebelumnya. Judi yang simptomatik pada
episode manik biasanya dapat dibedakan dengan judi patologis melalui ri-ayat adanya
perubahan mood yang nyata dan hilangnya penilaian sebelum berjudi.
Perubahan moodmiripmanik la5im ditemukan pada judi patologis, tetapi selalu
menyertai kemenangan dan biasanya digantikan dengan episode depresif karena
kekalahan selanjutnya. 2rang dengan gangguan kepribadian antisosial dapat memiliki
masalah dengan judi. Jika kedua gangguan ada, keduanya harus didiagnosis.
E. Pe"+lnn gngg,n $n -"ognosis
Judi patologis biasanya dimulai saat remaja untuk lakilaki dan usia lanjut untuk
perempuan. angguan ini hilang timbul serta cenderung kronis. " fase ditemukan pada
judi petologis
1. ase kemenangan, berakhir dengan kemenangan besar, sama dengan kirakira gaji
satu tahun, yang memancing pasien. Perempuan biasanya tidak menang dalam
jumlah besar tetapi menggunakan judi sebagai pelarian dari masalah mereka
. ase kehilangan progresif, yaitu pasien menata kehidupan mereka di seputar judi
dan kemudian berganti dari penjudi hebat menjadi penjudi bodoh yang mengambil
risiko besar, uang cadangan, meminjam uang, bolos kerja, dan kehilangan pekerjaan!. ase nekat, yaitu pasien berjudi besarbesaran dengan jumlah besar uang, tidak
membayar hutang, terlibat dengan lintah darat, menulis cek yang buruk, dan
mungkin menggelapkan
". ase putus asa, yaitu menerima bah-a kekalahan tidak akan pernah terbalaskan,
tetapi judi terus berlanjut karena kegairahan dan rangsangan yang terkait. angguan
ini dapat menghabiskan -aktu 1# tahun untuk mencapai fase akhir, tetapi dalam 1
atau tahun, pasien telah secara total mengalami perburukan
F. Te"-i
1. Terapi non farmakologis
+erapi Perilaku 6ognitif (Cognitve Behavioral Therapy)
4
7/25/2019 Judi Patologis
5/8
Pera-atan ini menggabungkan kognitif dan aspek perilaku dan upaya untuk mengubah
kognisi dan perilaku penjudi :. 3harpe +arrier, mengembangkan pendekatan kognitif
perilaku yang melibatkan identifikasi situasi berisiko tinggi (melalui analisis fungsional)
atau pemicu internal dan eksternal yang menyebabkan dorongan untuk berjudi dan
kemudian bekerja pada strategi yang efektif. Pengobatan lain sering dimasukkan dalam
paket kognitifperilaku meliputi pelatihan di ketegasan, pemecahan masalah, keterampilan
sosial, pencegahan kambuh dan relaksasi.%
eberapa percobaan terapi perilaku kognitif untuk judi patologis telah dilakukan.
3ebuah studi yang membandingkan respon pengobatan antara terapi perilaku kognitif
Cognitve Behavioral Therapy) dan kontrol daftar tunggu pada ' subyek dengan judi
patologis menunjukkan peningkatan yang signifikan pada kelompok perlakuan, termasukbukti bah-a perbaikan tersebut dipertahankan pada tindak lanjut penilaian $ dan 1 bulan.
Penelitian lain menunjukkan hasil yang sama menggunakan terapi ini, baik pada indi*idu
maupun kelompok. 3ingkatnya, ada berbagai psikoterapi yang telah digunakan untuk
mengobati judi patologis. erdasarkan penelitian yang diterbitkan sampai saat ini, ada data
untuk mendukung pengurangan judi patologis menggunakan kedua mertode yakni 1
langkah /odel amblers Anonymous dan terapi perilaku kognitif (Cognitve Behavioral
Therapy).!
2. Terapi farmakologis
0anya sedikit yang diketahui mengenai efekti*itas farmakoterapi untuk menerapi
pasien dengan judi patologis. 3atu studi melaporkan bah-a % dari 19 pasien tidak berjudi
selama & minggu setelah mengonsumsi flu*o telah menunjukkan khasiat
5
7/25/2019 Judi Patologis
6/8
untuk pengobatan obsesifkompulsif atau 2?4s, maka tidak mengherankan bah-a 33=>
telah dipelajari untuk judi patologis. @amun, uji coba terkontrol plasebo 33=> pada judi
patologis telah menunjukkan hasil yang beragam. 0ollander dkk. /embandingkan
pemberian flu*o
7/25/2019 Judi Patologis
7/8
plasebo. 3ingkatnya, antagonis opiat sebagai kelompok menunjukkan janji sebagai
pengobatan untuk judi patologis, bahkan dalam mata pelajaran tanpa penyalahgunaan 5at
bersamaan.!
DAFTA* PUSTA'A
1. rant, J. et al. 919. >ntroduction beha*ioral addictions. Am J 4rug Alcohol Abuse.
919; !$(#) p !!B"1
7
7/25/2019 Judi Patologis
8/8
. 3adock, enjamin James; 3adock, Cirginia Alcott. 6aplan 3adockDs synopsis of
psychiatry beha*ioral sciences E clinical psychiatry. 19th Fdition. Gippincott
Hilliams Hilkins. 99%. p. %%'
!. 3adock J, 3adock CA. 6aplan sadock buku ajar psikiatri klinis. Fdisi .Jakarta F?; 91.+angerang, >ndonesia.
". Joutsa, J. @eurobiology 2f Pathological ambling rain >maging And
Fpidemiological 3tudies. +urun Iliopisto ni*ersity 2f +urku. 91
#. 6egeles, G.3, et al. >ncreased synaptic dopamine function in associati*e regions of
the striatum in schi5ophrenia. Arch en Psychiatry. 919. p !1!'.
8